Download - Modul Tik -Arya Fitriadi (08040378)
TUGAS MODUL TIK
NAMA : ARYA FITRIADI
KELAS : NON-REG
NRP : 08-04-0378
Materi Isi:
1. Perakitan Komputer
A. Mengenal Layout Motherboard
B. Langkah Perakitan PC
2. Perbaikan Sistem Komputer
2.1. Mendeteksi Gejala Permasalahan pada Sistem Komputer
2.2. Penanganan Virus pada Sistem Komputer
A. Pencegahan terhadap Virus Komputer
B. Pembersihan Virus Komputer
3. Installasi Sistem Operasi
3.1. Step Installasi Sistem Operasi
4. Installasi Software & Driver
4.1. Installasi Software / Aplikasi
4.2. Installasi Driver
5. Memperbaiki Hardisk yang Bad Sector
5.2. Langkah Memformat Harddisk yang Bad Sector
Modul Teknik & Instalasi Komputer
6. Perakitan Komputer
6.1. Tujuan Modul
Diharapkan setelah mempelajari Modul ini pembaca diharapkan mampu :
1. Mengenal layout Mother Board komputer
2. Mampu melakukan perakitan komponen komputer secara baik dan benar
6.2. Layout
A. Mengenal Layout Motherboard
Sebelum kita merakit komputer, anda harus mengenali layout motherboard terlebih
dahulu. Motherboard inilah yang menjadi media atau tempat untuk berbagai perangkat
CPU.
Gambar Layout Motherboard
1. Slot memori
Slot memori digunakan untuk meletakkan memori. Pada umumnya motherboard
memiliki dua tipe slot memori, yaitu SIMM dan DIMM tipe slot SIMM terdiri dari 30
atau 72 pin, mendukung jenis FPM ( Fast Page Mode ) dan EDO ( Extended Data Out ).
Sedangkan tipe slot DIMM terdiri dari 168 pin, mendukung SDRAM ( Synchronous
Dynamic RAM)
2. Chip BIOS
Chip BIOS adalah chip yang mengandung program BIOS. Biasanya di permukaan chip
dipasang stiker yang menyatakan merek BIOS seperti AMI BIOS dan AWARD BIOS.
3. Chipset
Chipset adalah komponen yang berfungsi mengatur aliran data antar komponen yang
terpasang pada motherboard. Ada beberapa chipset pada motherboard. Chipset yang
sering digunakan adalah VIA, TXPro, INTEL, VXPro, SIS, dan sebagainya. Untuk
mengenal merk tersebut, bacalah tulisan yang dicantumkan di permukaan chip.
4. Socket
Socket adalah tempat memasang atau meletakkan prosesor pada motherboard. Setiap
kelas prosesor membutuhkan jenis socket yang berbeda. Prosesor kelas pentium
menggunakan socket 7/8, prosesor kelas pentium II menggunakan slot 1, prosesor
kelas pentium III menggunakan socket 370, dan prosesor kelas pentium 4
menggunakan socket 423 atau 478.
5. Konektor IDE
Konektor IDE berfungsi menghubungkan motherboard dengan harddisk atau CD-Rom.
Pada umumnya, setiap motherboard memiliki dua jenis konektor IDE, yaitu:
Primary IDE
Secondary IDE
Konektor IDE merupakan sekumpulan pin, terdiri dari 40 pin, terpasang dua deret,
masing-masing 20 pin. Setiap konektor mengandung satu buah pin (pin1) atau aliran
listrik positif. Untuk mengetahui pin ini, lihatlah tulisan atau simbol di dekat konektor.
Apabila disana terdapat tulisan 1 atau garis tebal, itulah pin 1.
6. Konektor Parallel
Konektor parallel adalah konektor yang dapat digunakan bersama oleh perangkat
komputer. Seperti contoh konektor parallel dapat digunakan untuk printer, dan dapat
pula digunakan untuk modem. Pada umumnya, motherboard memiliki satu konektor
parallel, terdiri dari 26 pin.
7. Konektor FDD
Konektor FDD berfungsi menghubungkan motherboard dengan perangkat FDD (
Floppy Disk Drive ). Konektor ini mirip dengan konektor IDE, hanya konektor FDD
terdiri dari 34 pin.
8. Konektor Power
Konektor power adalah bagian yang menghubungkan motherboard dengan power
supply komputer. Ada jenis motherboard hanya memiliki satu konektor power terdiri
dari 12 pin (kaki) disebut konektor power AT. Konektor ini digunakan untuk power
supply jenis AT, memiliki jumlah konektor yang sama yaitu 12 pin. Ada pula jenis
motherboard lain yang memiliki dua konektor power yaitu konektor power AT, terdiri
dari 12 pin dan konektor power ATX terdiri dari 20 pin. Konektor power ATX digunakan
untuk jenis power supply jenis ATX, memiliki jumlah konektor yang sama yaitu 20 pin.
Pada umumnya motherboard model baru hanya memiliki satu konektor power saja
yaitu konektor power ATX. Sebagaimana telah dijelaskan, konektor power ini
digunakan untuk casing atau power supply jenis ATX.
9. Keyboard Port
Keyboard port berfungsi menghubungkan motherboard dengan keyboard. Setiap
motherboard, biasanya memiliki satu di antara dua jenis keyboard port, yaitu serial
atau PS/2. untuk menggunakan keyboard PS/2 pada port serial dibutuhkan konventer
atau penghubung keyboard.
10. Konektor Serial
Konektor serial adalah konektor pada motherboard yang terdiri dari 10 pin. Pada
umumnya, motherboard memiliki dua konektor serial yaitu serial 1 (COM1) dan serial
2 (COM2). Konektor serial 1 (COM1) digunakan untuk mouse.
11. Slot Card PCI
Slot card PCI adalah slot pada motheboard yang digunakan untuk memasang card
tambahan seperti VGA Card, sound card berjenis PCI.
12. Slot Card EISA/ISA
Slot Card EISA/ISA slot pada motherboard yang digunakan untuk memasang card
tambahan seperti VGA Card, sound card berjenis EISA/ISA. Beberapa tipe slot EISA/ISA
pada motherboard diantaranya.
ISA 8 bit
ISA 16 bit
EISA
Selain slot card PCI dan EISA/ISA, terdapat satu jenis slot yaitu slot AGP, digunakan
untuk card jenis AGP. Kinerja paling cepat ditunjukkan oleh slot AGP. Selanjutnya slot
PCI dan slot EISA. Sedangkan slot ISA kinerjanya paling lambat.
13. Baterai
Baterai berfungsi menjalankan RTC (Real Time Clock), juga menjaga isi CMOS, seperti
password. Apabila anda lupa kata kunci untuk password anda cabutlah baterai
tersebut, kemudian pasangkan kembali. Password akan hilang.
6.3. Teknik Perakitan Komputer
Dalam merakit sebuah komputer, beberapa hal yang harus anda persiapkan antara lain
meliputi kesiapan tool (perlengkapan) dan kesiapan diri agar proses perakitan sebuah
komputer tidak terjadi hal yang fatal / kerusakan pada komponen komputer. Berikut ini
beberapa hal tersebut:
C. Persiapan
Merakit sebuah PC yaitu merangkai semua komponen-komponen PC dari input device,
output device, I/O ports, processor, memory dan lain sebagainya menjadi sebuah PC
yang utuh. Dalam melakukan perakitan, harus dilakukan dengan hati-hati sekali tanpa
kesalahan. Karena bila terjadi suatu kesalahan dapat berakibat fatal bagi PC tersebut.
Maka sebelum merakit sebuah PC kita harus benar-benar mengerti terlebih dahulu
semua komponen-komponen PC.
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan
jatuh ke peralatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita
menyalakan power supply maka terjadilah hubungan pendek (short circuit) dan
rusaklah hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki pin processor yang ada
termasuk chipset, karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh
kita akan merusakkan komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus
meng-ground-kan diri kita dengan cara memegang casing saat power telah
dihidupkan. Menghindari hal ini juga ditujukan agar tidak mengotori kaki pin
komponen dengan kotoran yang ada di tangan kita.
3. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru
power supply harus dimatikan. Memasangkan komponen pada saat power
supply dalam keadaan hidup akan merusak komponen yang akan dipasang dan
juga hasil rakitan kita.
4. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti obeng
kembang dan obeng min.
D. Langkah Perakitan PC
1. Letakkan Motherboard di atas casing pada tempat yang aman.
2. Pasangkan konektor power dari power supply ke tempatnya di motherboard.
Konektor harus diletakkan pada motherboard dengan posisi kabel berwarna
hitam di tengah-tengah.
3. Pasanglah konektor speaker dari casing ke motherboard. Letak konektor
perlengkapan casing di motherboard ada di kiri bawah, bisa berurut secara
horizontal atau vertikal. Berikut ini hubungan dari perlengkapan casing ke
tempat pemasangannya:
Speaker, 2 kabel dihubungkan ke motherboard 4 pin, 1 dan 4. Peletakan
kabel yang terbalik tidak masalah. Pada motherboard tertulis SPK
(speaker).
LED power, 2 kabel ke motherboard 5 pin, 1 dan 5. Bila saat power
dihidupkan lampu LED tidak menyala maka balikkan peletakkan kabel
karena berarti peletakan kabel terbalik. Pada motherboard biasanya
berdasarkan KEYLOCK. Pada casing lama yang memiliki kunci ditujukan
untuk mengunci keyboard sehingga keyboard tidak berfungsi, maka kabel
dari kunci dihubungkan ke pin nomor 2 dan 3 atau 3 dan 4 dari pin key-
lock ini.
Reset, 2 kabel ke motherboard 2 pin, 1 dan 2. Pada motherboard
biasanya bertuliskan RST (reset).
4. LED HDD, untuk membedakan indikator saat hardisk sedang bekerja.
5. Pasanglah RAM pada slotnya sesuai dengan jenis RAM yang anda punya.
6. Pasanglah card monitor (sekarang lebih dikenal dengan nama salah satu jenis
card monitor yaitu VGA card) pada slot ekspansi yang sesuai dan card ekspansi
lain.
7. Pasanglah kabel power dari casing ke jala-jala PLN, lalu nyalakan tombol power
komputer.
8. Pasanglah keyboard pada konektornya di bagian belakang casing.
9. Pasanglah card I/O pada slot yang sesuai pada slot yang sebelah kanan untuk
memudahkan nantinya saat pemasangan perkabelan dari card I/O ke disk drive.
Hidupkan power komputer dan perhatikan respon yang tampil di layar monitor.
Hingga tahap ini di layar ditampilkan kotak laporan dari BIOS berisi data-data
perangkat keras komputer seperti tipe prosesor, hardisk,floppy disk, memory
dan port yang terpasang.
10. Pasanglah kabel data floppy disk pada card I/O, perhatikan bahwa kabel nomor 1
harus benar terhubung ke pin nomor 1 di card I/O. Kabel ini terdiri dari 34 pin.
Pin nomor 1 biasanya telah tertulis atau tidak ada keterangan biasanya nomor 1
dimulai dari sebelah kiri. Kabel nomor 1 pada kabel data floppy disk ditandai
dengan garis merah sepanjang kabel. Pemasangan konektor pada drive
menentukan drive yang mana menjadi drive A atau B. Konektor yang ujung untuk
drive A, yang tengah untuk drive B. Pasangkan juga konektor power ke disk drive.
Hidupkan komputer dan perhatikan respon yang ditampilkan oleh monitor.
Setidaknya pesan yang keluar adalah meminta disket operating sistem.
11. Untuk sekarang ini sebuah komputer telah dilengkapi oleh Hard disk dan CD-
ROM. Kedua komponen ini dihubungkan dengan kabel data IDE connector yang
memiliki jumlah pin 40. Kabel IDE connector dihubungkan ke Primary IDE pada
motherboard dengan terlebih diatur hard disk sebagai primary master dan CD-
ROM sebagai primary slave. Pengaturan ini dilakukan dengan setting jumper
pada hard disk.
12. Memasang prosesor, sesuai dengan jenis processor anda, apakah menggunakan
socket atau slot.
Itulah langkah-langkah merakit komputer, dalam perakitan komputer ini tidak jarang
kita menemui kegagalan, kegagalan yang terjadi akan diperingatkan oleh komputer
melalui speaker internal dengan perbedaan bunyi "beep" tertentu. Jika terdengar satu
bunyi "beep" pendek, dan ada tampilan pada layar, maka komputer yang kita rakit telah
siap untuk dioperasikan.
7. Perbaikan Sistem Komputer
7.1. Tujuan Modul
Diharapkan setelah mempelajari Modul ini pembaca diharapkan mampu :
1. Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan pada sistem komputer
2. Mampu melakukan penanganan dan perbaikan terhadap sistem yang terinfeksi
virus
7.2. Mendeteksi Gejala Permasalahan pada Sistem Komputer
Ada banyak sumber yang menyebabkan PC bermasalah. Virus, suplai listrik yang tidak
stabil, pemasangan komponen atau kabel yang tidak sempurna, atau kerusakan komponen PC
adalah beberapa sumber penyakit yang sering kita hadapi. Beberapa gejala yang dapat menjadi
indikasi bahwa sistem kompter kita sedang bermasalah antara lain :
1. Harddisk bekerja meski komputer dalam keadaan idle atau anda sedang tidak
menggunakannya.
2. Performa sistem menjadi lebih lambat tanpa sebab yang jelas.
3. File-file menjadi tergerogoti atau hilang sama sekali tanpa sebab yang jelas atau program
tidak bisa diakses secara benar.
4. Sistem PC mengalami hang tanpa sebab yang jelas.
5. Sistem memory kacau tanpa sebab yang jelas.
6. Beberapa masalah yang sering muncul akibat dari serangan virus adalah
Harddisk menunjukkan tanda-tanda bekerja tetapi sistem menginformasikan adanya
kekurangan space tanpa alasan yang jelas.
7. Beberapa program file berekstensi .exe dan .com membesar ukurannya tanpa sebab-sebab
yang jelas.
Jika anda menemui gejala-gejala di atas besar kemungkinan sistem komputer anda sedang
mengalami masalah / tidak dalam kondisi yang benar. Beberapa kesalahan yang sering terjadi
pada sistem komputer lebih sering disebabkan oleh Virus komputer. Bagaimana memperbaiki
sistem yang terinfeksi virus akan kita bahan pada bahasan selanjutnya.
7.3. Penanganan Virus pada Sistem Komputer
Jika kita menemui gejala-gejala masalah pada sistem komputer seperti di atas besar
kemungkinan sistem komputer anda sudah terinfeksi virus. Beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk menangani masalah virus pada sistem komputer dibagi kedalam
dua bagian, yaitu langkah pencegahan dan langkah pembersihan.
A. Pencegahan terhadap Virus Komputer
Pencegahan terhadap penularan dan infeksi virus pada sistem komputer dapat kita
lakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Update / Patch Sistem operasi komputer
Berguna untuk menutup celah-celah bug sistem operasi yang mungkin menjadi
sasaran infeksi virus
b. Installasi & Update Antivirus
Berguna untuk menangkal virus yang akan masuk kedalam sistem komputer
kita. Ada banyak varian antivirus yang dapat kita install ke dalam sistem operasi
kita, mulai dari yang gratis sampai yang berbayar. Pada dasarnya semua
antivirus yang free atau yang berbayar sama-sama berfungsi untuk menangkal
setiap infeksi virus pada sistem komputer. Perbedaan antara antivirus yang free
dan berbayar biasanya terletak pada beberapa kelebiha fitur tambahan, seperti
proteksi web, email, ataupun proteksi virus pada jaringan komputer. Yang
terpenting dari setiap antivirus apapun yang terinstall pada komputer adalah
harus selalu rutin melakukan updating, baik itu update program antivirus
ataupun database antivirus tersebut. Sehingga dengan melakukan updating
maka antivirus akan selalu dalam keadaan prima.
B. Pembersihan Virus Komputer
Langkah yang dapat dilakukan terhadap sistem komputer yang sudah terinfeksi
virus adalah :
a. Pembersihan dengan Portable Virus Cleaner
Langkah yang ampuh untuk dilakukan yaitu dengan menggunakan virus cleaner
portable. Ada banyak virus cleaner yang dapat digunakan, atara lain yang sudah
teruji yaitu “NormanMalmWare Cleaner”. Virus Cleaner ini selain dapat
membasmi virus pada sistem komputer, juga terbukti ampuh untuk
memperbaiki sistem yang sudah diinfeksi oleh virus sehingga kita tidak perlu
melakukan install ulang sistem operasi.
8. Installasi Sistem Operasi
8.1. Tujuan Modul
Setelah mempelajari Modul ini anda diharapkan mampu:
1. Memahami Step-step Installasi Sistem Operasi
2. Melakukan Proses Installasi Sistem Operasi
8.2. Step Installasi Sistem Operasi
Pada Modul ini akan diterangkan step by step installasi sistem operasi Windows XP.
Berikut langkah-langkah yang mudah dan lengkap cara menginstal windows xp :
1> Siapkan CD WINDOWS XP
2> Siapkan CD DRIVER MOTHERBOARD
3> Atur bios terlebih dahulu agar prioritas bootingnya dimulai dari CD(DVD)-ROM,
caranya:
A> Masuk ke BIOS dengan menekan tombol Del, atau F1, atau F2 atau juga bisa
TOMBOL yang lain.
Pilih menu Advanced Settings, kemudian carilah ‘Boot Priority’ atau yang sejenis.
B> ubah pengaturanya, agar CDROM jadi urutan yang pertama kemungkinan pilihan
ini ada 2 jenis
>> menu ‘First boot priority’, ‘Second boot priority’ dll: Aturlah ‘First boot priority’ ke
‘CDROM’ dengan menekan tombol PgDn/Pgup (Page Down/Up) atau +/-. Atau sesuai
keterangan dibagian bawah layar.
Atur juga ‘Second boot priority’nya ke HDD0/HDD1.
>> Jika menunya ‘Boot priority’: atur ke ‘CDROM, C, A’ atau ‘CDROM, A,
C> dengan menekan tombol PgDn/Up atau tombol F5/F6 atau lihat keterangan di
monitor bagian bawah..
gak usah di utak-atik biosnya. biarin aja bios diload masukin CD WINDOWSnya, lalu
Restart komputer, trus tekan-tekan F8 atau F10 atau F11 (boleh dicoba satu-satu)
keluar kotak save dan keik Y atau yes dan tekan enter.
4> Tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan “press any key to boot from CD” seperti
tampilan Seperti gambar di bawah ini (JANGAN SAMPAI KELEWATAN)
5> Tekan ENTER atau sembarang tombol, lalu proses instalasi akan mengecek hardware
komputer anda, kemudian akan muncul tulisan “windows setup” seperti gambar
dibawah ini
6> lalu file-file di dalam cd akan di load ke dalam komputer, kemudian akan muncul
tampilan “welcome to setup” seperti gambar dibawah ini
7> Tekan ”ENTER” untuk menginstal windows xp, ”R” untuk repair system windows
yang sebelumnya pernah terinstal, ”F3″ untuk keluar dari proses instalasi, lalu akan
muncul (End User Licese Aggrement) seperti gambar di bawah ini
8> Tekan ”F8″ kemudian proses instalasi akan mencari dan membaca partisi hardisk
anda, kemudian akan muncul semua partisi hardisk anda, seperti gambar di bawah
ini
9> Tekan ”ENTER” untuk langsung menginstal windows, ”C” untuk membuat partisi
hardisk anda, kapasitas partisi sesuai dengan kebutuhan anda, dalam satuan MB,
selanjutnya jika anda membuat partisi dengan menekan tombol ”C”, maka akan
muncul gambar seperti di bawah ini
10> Kemudian tuliskan kapasitas partisi yang ingin anda buat, seperti terlihat pada
gambar diatas, sebagai contoh, misalkan kapasitas hardisk anda 40 GB, lalu anda
ingin membagi dua, maka tuliskan 20000,jangan 20, karna partisi satuannya MB, 1GB
= 1000 MB
11> Kenudian tekan ”ENTER” maka akan muncul gambar seperti dibawah ini
12> kemudian pilih ”format the partition using the NTFS file system (Quick)” atau ”format
the partition using the FAT file system (Quick)” lalu tekan ”ENTER” maka akan muncul
layar sepert gambar di bawah ini
13> Kemudian arahkan pointer pada posisi ”unpartitioned space”, lalu tekan ”C” maka
akan muncul gambar seperti gambar sebelumnya, dalam hal ini layar yang akan
muncul seperti gambar sebelumnya menunjukan sisa partisi yang telah anda bagi,
jika anda cuma membagi 2 partisi saja maka langsung tekan ”ENTER” tapi jika anda
ingin mempartisi lagi sisa hardisknya maka tinggal di bagi lagi aj, seperti langkah-
langkah sebelumnya.
setelah selesai partisi ketika anda menekan ”ENTER” seperti yang di jelaskan di atas,
maka akan muncul gambar sperti gambar diatas, setelah itu arahkan poiter di posisiC:
partition1 [New Raw], tapi biasanya sudah berada di posisi tersebut, maka anda
tinggal menekan ”ENTER” saja untuk proses instalasi windows, kemudian akan
muncul proses format seperti gambar di bawah ini
14> Setelah selesai format, kemudian windows akan ,menyalin file untuk proses instalasi,
seperti gambar di bawah ini
15> Setelah proses penyalinan selesai, secara otomatis komputer akan melakukan restart
seperti gambar di bawah ini, dalam hal ini untuk mempercepat proses restart, anda
bisa langsung menekan ”ENTER” atau biarkan saja
16> Setelah itu akan muncul loading windows seperti gambar di bawah ini
17> selanjutnya proses instalasi windows di mulai muncul layar seperti gambar di bawah
ini
18> selanjutnya tinggal menunggu, sambil ngopi+sebatang rokok jg bisa, tp jangan
kemana mana dulu, karna selanjutnya akan muncul layar seperti gambar di bawah ini
19> Langsung klik ”NEXT”, lalu mucul lagi layar seperti gambar di bawah ini
20> Isi nama dan organisasinya, terserah lalu tekan ”NEXT” kemudian akan muncul layar
seperti gambar di bawah ini
21> Masukan serial numbernya, jangan sampe salah!!! kemudian
tekan ”Next”selanjutnya akan muncul layar administrator, isi aja mau dinamain apa
komputernya, terserah. kalau mau pake pasword tinggal di isi juga paswordnya,
terserah juga mo apa paswordnya…. lalu tekan ”Next” maka muncul layar Date and
Time Setting seperti gambar di bawah ini
22> Masukan settingan jam dan tanggal, tentukan juga time zone anda, untuk jakarta :
pilih GMT+7 Klik ”Next” lagi setelah proses instalasi windows delanjutkan, seperti
gambar di bawah ini
23> Silahkan Menunggu lumayan lama, sambil ngopi+sebatang lagi juga boleh. sampai
muncul layar seperti gambar di bawah ini klik NEXT
24> Selanjutnya akan muncul layar work group or computer Domain,seperti gambar di
bawah ini
25> jika komputer anda terhubung dengan sebuah domain, maka isikan nama
domainnya, tapi jika komputer anda stand alone, maka pilih radio button yang paling
atas, lalu tekan ”Next”
26> Selanjutnya akan muncul display setting, seperti gambar di bawah ini, klik “OK” aja!
27> Kemudian windows akan mendeteksi tampilan optimal dari PC anda, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini, Klik ”OK” aja!
28> Proses instalasi hampir selesai….. selanjutnya akan muncul loading jendela windows
seperti gambar di bawah ini
29> Selanjutnya anda akan dibawa masuk ke dalam windows untuk pertama kalinya
seperti terlihat pada gambar di bawah ini, tekan ”Next” aja..
30> Selanjutnya akan muncul layar ”Help Protect Your PC”, seperti gambar di bawah ini,
kemudian pilih ”Not Right Now” lalu tekan ”Next”
31> Kemudian komputer akan mengecek koneksi ke internet, seprti terlihat pada gambar
di bawah ini, pilih ”Yes” lalu tekan ”Next”
32> Kemudian akan muncul pilihan aktivasi windows, seperti gambar di bawah ini, lalu
tekan ”Next”
33> Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini yang menunjukan
pilihan untuk menambah pengguna komputer, Anda bisa memasukkan beberapa
pengguna yang akan mengakses komputer Anda, Namun jika satu akun sudah cukup,
atau Anda menginstall komputer untuk dipakai bergantian, cukup masukkan satu
user kemudian klik ”Next”
34> Proses instalasi windows selesai, kemudian akan muncul layar seperti gambar di
bawah ini, klik ”finish”, maka proses instalasi selesai…..(INTINYA SAMPAI KETEMU
FINISH)
35> Selesailah sudah semua…. kemudian perlahan masuk ke windowsnya seperti telihat
pada gambar di bawah ini
36> Kemudian tinggal menginstal CD Driver Motherboad, dan perangkat pendukung
lainnya.
Langkah mengistall driver pada system computer akan diterangkan pada modul
berikutnya.
9. Installasi Software & Driver
9.1. Tujuan Modul
Setelah mempelajari Modul ini anda diharapkan mampu:
1. Menginstall Software / Aplikasi pada Sistem Komputer
2. Menginstall driver untuk tiap devices / perangkat yang terpasang pada
system computer
9.2. Installasi Software / Aplikasi
Langkah langkah dalam proses penginstalasian software aplikasi untuk PC hampir
semuanya boleh dikatakan sama. Mulai dari menjalankan file setup (setup.exe) atau install-nya,
memasukkan kode seri software tersebut, memasukkan informasi diri Anda sampai memilih tipe
instalasi yang akan digunakan. Baik full, minimal ataupun custom. Semuanya hampir sama
antara software yang satu dengan yang lain. Anda tinggal mengikuti petunjuk petunjuk yang
tampil di layar. Lain halnya saat uninstall. Tidak semua software memiliki fitur uninstall-nya. Jika
demikian, Anda sebaiknya menggunakan fasilitas Add/Remove Program dari Control Panel.
Caranya, klik Start>Settings>Control Panel. Klik icon Add/Remove Programs. Pilih program yang
akan Anda hapus kemudian klik Add/Remove. Jangan menghapus secara langsung folder
program tersebut, karena bisa menyebabkan terjadinya error pada Windows. Jika program
tersebut terlanjur Anda hapus, tetapi pada Add/Remove masih terdapat nama program
tersebut, untuk menghilangkannya dari daftar program yang terpasang, Anda bisa menggunakan
tool seperti Tweak UI.
Daftar software wajib pada PC Untuk melengkapi PC, selain sistem operasi tentunya
dibutuhkan juga program atau software-software yang berfungsi untuk memudahkan Anda
dalam berkomputer. Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Yang harus diperhatikan, daftar-
daftar ini hanyalah sebagai acuan, dan tidak mutlak harus Anda miliki di komputer Anda.
a. Software Aplikasi Perkantoran:
1. Microsoft Office 2. Lotus Smart Suite 3. Star Office
b. Software Pengolah Gambar:
1. Adobe Photoshop 2. Paint Shop Pro 3. Corel Draw 4. Macromedia Freehand
5. ACDSee
c. Software Pengolah Suara:
1. Cake Walk Pro Audio 2. Xing Audio Catalyst 3. Audio Converter
d. Software Utiliti:
1. RegCleaner 2. WinZip 3. Adobe Acrobat Reader 4. DirectX 5. DirectX Media 6. Tweak UI 7. Norton Utilities 8. System Mechanics
e. Software Antivirus:
1. Norton Anti Virus 2. McAfee 3. PC Cillin 4. AVG 5. Norman Antivirus
f. Program Messenger:
1. AOL Instant Messenger 2. ICQ 3. mIRC 4. MSN Messenger 5. Odigo 6. Yahoo Messenger
g. Internet Tools:
1. Macromedia Flash 2. GetRight 3. AddsOff 4. NetBooster
h. Internet Browser:
1. Internet Explorer 2. Netscape Navigator 3. Opera 4. NeoPlanet 5. NetCaptor
i. Multimedia Player:
1. WinAmp 2. Xing Mpeg Player 3. Cowon Jet Audio 4. MusicMatch Jukebox 5. Real Audio Player
Software-software di atas adalah sebagian contoh software yang umum digunakan pada PC. Ada
banyak ribuan, bahkan mungkin ratusan ribu software sesuai kebutuhan. Sebagai catatan,
sebaiknya Anda gunakan salah satu aplikasi untuk masing-masing kategori. Sekarang pilihan
berada di tangan Anda. Silakan memilih software yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
9.3. Installasi Driver
Driver diperlukan agar perangkat computer yang kita gunakan dapat berfungsi secara optimal.
Di bawah ini contoh penginstalan driver kartu jaringan (NIC).
Pertama kali kita dalam melakukan instalasi kartu jaringan langkah pertama yaitu kita masuk ke
kontrol panel setelah itu kita pilih add new hardware.
Start Menu > Setting > Control Panel > Add New Hardware.
Setelah masuk ke add new hardware akan tampil kotak add new hardware wizard seperti
tampak pada gambar 1.
Gambar 1. Wizard Install The Software For A New Hardware Device
Setelah itu yang kita lakukan hanya tinggal klik tombol next maka akan tampil seperti pada
gambar 2.
Gambar 2. Windows Will Now Search
Setelah itu kita klik tombol next lagi untuk melanjutkan proses selanjutnya seperti tampak pada
gambar 3. Pada tahap ini apakah windows akan melakukan pencarian hardware baru atau tidak.
Jika ya maka kita pilih Yes (Recommended) jika yang akan kita pilih adalah hanya kartu jaringan
maka kita pilih No, I want to select the hardware from list.
Gambar 3. Windows Search For New Hardware
Setelah itu kita lanjutkan dengan menekan tombol next yang akan melakukan pilihan hardware
mana yang akan kita install. Tampilan jenis hardware yang akan kita install akan tampak seperti
pada gambar 4.
Gambar 4. The Hardware From List
Setelah itu jika kita akan menginstall kartu jaringan maka yang kita pilih adalah Network
Adapter. Dilanjutkan dengan menekan tombol next untuk melanjutkan proses selanjutnya yang
akan tampak seperti pada gambar 5.
Gambar 5. Select Device
Setelah itu kita tinggal melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol Have Disk yang
merupakan software dari hardware yang akan kita install tersebut. Setelah menekan tombol
Have Disk maka akan tampak seperti pada gambar 6.
Gamabar 6. Install From Disk
Setelah itu kita menentukan dimana letak dari software tersebut (jika kita menggunakan CD
maka yang kita perhatikan pada drive CD dan jika kita menggunakan disket maka yang kita
perhatikan adalah drive A) yang sesuai dengan sistem operasi yang kita gunakan. selanjutnya
kita klik ok. Jika pada saat proses ini berlangsung dan ada pesan konfirmasi untuk memasukkan
CD Installer windows maka yang kita lakukan adalah mamasukkan CD Installer windows tersebut
agar bisa dilakukan proses intallasi dengan baik. Setelah proses ini selesai maka akan tampak
seperti pada gambar 7. Setelah itu dilanjutkan dengan menekan tombol Finish.
Gambar 7. Tahap Akhir Proses Installasi Hardware
10. Memperbaiki Hardisk yang Bad Sector
10.1. Tujuan Modul
Setelah mempelajari Modul ini anda diharapkan mampu:
1. Memperbaiki harddisk yang mengalami bad sector
2.
5.3. Langkah Memformat Harddisk yang Bad Sector
Harddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya
umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa
hal. Misalnya :
Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena
goncangan berlebih.
Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.
Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector
adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk
masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk
yang terkena bad sector. Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan
yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan.
Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak
dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk
dipakai sebagai media storage.
Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat
dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki
karena platter masih mungkin dilow level.
Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat
di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak
memungkinkan harddisk diperbaiki.
Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan
pada kondisi ke 2, dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan
ringan di beberapa tempat.
Tujuan
Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.
Tahapan 1
Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk
memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk
harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software.
Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option
LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat
diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari
Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam
harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki
kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk
Tahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary
atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi
bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai
proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
b. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk
menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format
periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk. Hal ini terlihat pada gambar
dibawah ini.
Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx,
artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad
sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB
dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi ditunjukan oleh
program FORMAT :
Kondisi Display pada program
Format
persentasi yang dapat
digunakan
Baik 0-20% 20%
Bad sector 21% Dibuang
Baik 22-89% 67%
Bad sector 91% Dibuang
Baik 91-100% 9%
c. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk
sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi
pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi.
Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended. Pembagian
pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang
karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah
sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan
dengan try-error dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk
secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak partisi untuk
memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi yang akan dibuang.
Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector
semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya
memang cukup memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk
terjadi.
d. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan
dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila
bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad
sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung
dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam
partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan,
anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana
terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu
diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan
selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C.
Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan
mengacaukan sistem partisi harddisk.
e. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah
melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya
adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini
adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E
dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4
(Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah
tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang
masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.
G. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad
sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot,
D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.
Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi
prosesur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur
dalam membuat partisi dengan program FDISK.
Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF.
Sebaiknya mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan
melakukan LOW LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat
dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang
kondisinya belum terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan
tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada
harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector.