Download - Modul 4_ Sasaran & Efektivitas Orgs
-
MODUL IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI Prof.Dr.Samun Jaja Raharja, M.Si
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN MEI, 2013
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 1
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi
2. Pengantar
3. Kegiatan Belajar
4. Latihan
5. Daftar Pustaka
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 2
M O D U L I V SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI SAMUN JAJA RAHARJA ---------------------------------------------------------------------------------------- PENGANTAR
Modul ini merupakan modul keempa t dari sembilan modul yang
akan membahas tentang sasaran dan efektivitas organisasi dimana modul
ini terbagi dalam 1 kegiatan belajar yang membahas mengenai konsep
mengenai sasaran, urgensi sasaran bagi organisasi, fungsi sasaran, pihka yang
menetapkan sasaran, konsep mengenai efektivitas organisasi, pendekatan dalam
pengukuran efektivitas organisasi dan membandingkan keempat pendekatan
dalam pengukuran organisasi.
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan mengenai pengertian sasaran
2. Menguraikan urgensi sasaran bagi organisasi
3. Menguraikan fungsi sasaran
4. Menjelaskan mengenai pihak pihak yang menetapkan sasaran
5. Menjelaskan mengenai sifat sasaran organisasi
6. Menjelaskan mengenai efektivitas organisasi
7. Menjelaskan berbagai pendekatan dalam pengukuran efektivitas
organisasi
8. Membandingkan keempat pendekatan dalam pengukuran efektivitas
organisasi.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 3
SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI SAMUN JAJA RAHARJA -------------------------------------------------------------
A. Konsep Mengenai Sasaran Setiap organisasi memiliki sasaran yang hendak dicapinya, baik itu
organisasi bisnis ataupun publik ,organisasi berskala besar ataupun kecil serta
organisasi formal dan informal. Setiap orang terlibat dalam suatu organisasi
tertentu karena adanya kesamaan antara sasaran yang ingin dicapainya. Sasaran
organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi (Amitai Etzioni, 1964 :64) . Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat
diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka
pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan organisasi ataupun sasaran dari
suatu bagian tertentu dari organisasi misalnya sasaran individu atau kelompok
kelompok. Dalam arti ini, sasaran itu meliputi misi, maksud, tujuan, target, quota,
dan batas-waktu (deadlines) (Kast & Rosenzweig, 1991)
Pengamatan terhadap sasaran dari berbagai jenis organisasi menunjukkan
beberapa hal berikut:
1. Suatu organisasi, terutama berukuran besar, bisa mempunyai lebih dari
satu sasaran pada saat yang bersamaan.
Contohnya, suatu perusahaan mungkin saja mempunyai keinginan untuk
meningkatkan mutu produk dan juga mengurangi ongkos pembuatan
produk pada saat yang sama.
2. Sasaran-sasaran yang dimiliki oleh suatu organisasi bisa mempunyai sifat
yang berlawanan. Contohnya, keinginan untuk mendapatkan tingkat
keuntungan yang tinggi dapat menggagalkan keinginan untuk
memperbesar volume penjualan.
3. Sasaran ditetapkan oleh para pimpinan organisasi, yang masing-masing
dapat mempunyai pandangan yang berlainan mengenai bentuk maupun
prioritas sasaran. Karena itu, salah satu tugas utama pimpinan organisasi
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 4
adalah melakukan penilaian dan menetapkan bentuk serta priooritas
sasaran.
4. Sasaran saling berkaitan satu sama lain. Suatu sasaran bisa merupakan alat
untuk mencapai sasaran lainnya. Contohnya, sasaran jangka pendek
berupa perkenalan produk baru dapat menjadi alat utnuk mencapai sasaran
jangka panjang, yaitu mencapai pertumbuhan yang tinggi.
B. Pengertian Sasaran Sasaran organisasi itu mempengaruhi interaksinya dengan supra-sistem
lingkungan dan subsistem-subsistem lainnya. Usaha-usaha untuk mencapai
sasaran ini mempengaruhi kesanggupan organisasi untuk menerima masukan
sumber daya (resource inputs) dari masyarakat yang lebih luas sehingga
mensahkan legitimasinya. Sasaran memusatkan perhatian para pegawai pada
tindakan-tindakan yang relevan dengan organisasi. Sasaran menentukan standar-
standar pengukuran keberhasilan. Sasaran membantu menetapkan teknologi yang
dibutuhkan dan juga menentukan basis untuk spesialisasi usaha, pola wewenang,
jaringan kerja komunikasi dan keputusan, dan hubungan-hubungan struktural
lainnya. Sifat sasaran itu mempengaruhi watak dasar dari organisasi. Perrow
mengatakan :
Sasaran itu lebih cepat mencerminkan kekhasan organisasi dan peranan pengaruh tertentu dalam kategori teknologi dan struktural yang lebih umum. Oleh karena sasaran itu adalah produk dari berbagai pengaruh, maka sebagian daripadanya tahan lama dan sebagian lagi bersifat sementara (transient). Pengaruh-pengaruh ini antara lain adalah : kepribadian top executives, sejarah organisasi, lingkungan masyarakatnya, norma-norma dan nilai-nilai organisasi lain dengan siapa ia berurusan (misalnya, mentalitas industri baja), teknologi dan struktur organisasinya, dan akhirnya setting kebudayaannya.
C. Urgensi Sasaran bagi Organisasi Terdapat dua alasan yang menyebabkan pembahasan mengenai sasaran
organisasi menjadi penting untuk dilakukan (Hari Lubis & Martani Huseini : 47):
Pertama, sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi
organisasi. Tanpa adanya tujuan, sesungguhnya menunjukkan bahwa organisasi
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 5
tidak diperlukan. Jika tujuan dinyatakan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi di masa datang, sasaran dapat digambarkan sebagai tujuan antara
yang bersifat lebih operasional. Pada organisasi yang mencari keuntungan, tujuan
ataupun sasaran ini lebih mudah diukur (misalnya berupa besarnya volume
penjualan, besarnya keuntungan, dan sebagainya), sehingga alasan bagi eksistensi
organisasi juga lebih jelas. Pada organisasi yang tidak mencari keuntungan ,
tujuan atau sasaran seringkali tidak mudah diukur. Karena itu, kejelasan tujuan
ataupun sasaran menjadi penting, yaitu memberikan alasan yang jelas mengapa
organisasi perlu dibentuk. Contohnya dapat dilihat pada tujuan ataupun sasaran
yang hendak dicapai oleh suatu penjara. Penjara dapat didirikan dengan tujuan
untuk memperbaiki kelakuan para nara pidana, tetapi juga dapat bertujuan untuk
mengucilkan para penjahat agar tidak lagi mengganggu lingkungannya.
Kedua, tujuan ataupun sasaran sangat penting bagi proses manajemen yang
dijalankan dalam suatu organisasi. Adanya tujuan ataupun sasaran memberikan
pengakuan (legitimacy) terhadap perlunya organisasi berdiri, memberikan
gambaran mengenai arah pengembangan organisasi, bisa digunakan sebagai
kriteria untuk mengukur performansi organisasi, dan juga untuk mengurangi
ketidakpastian, seperti yang dijelaskan berikut:
1.Memberikan pengakuan (legitimacy)
Ijin atau akta pendirian merupakan pengakuan resmi (dari pemerintah),
terhadap tujuan suatu organisasi, yaitu mengenai hak organisasi tersebut untuk
mencapai tujuannya. Untuk organisasi yang berbentuk ijin usaha, yang merupakan
pengakuan resmi terhadap hak perusahaan tersebut untuk memperoleh
keuntungan. Tujuan organisasi yang secara resmi diumumkan menunjukkan
kepada pihak luar mengenai apa ataupun kondisi yang ingin dicapai oleh
organisasi. Jika tujuan ini tidak dapat diterima, karena bertentangan dengan norma
ataupun peraturan yang berlaku, maka organisasi akan mendapat hambatan dan
hak hidupnya tidak akan mendapat pengakuan. Hambatan ini bisa berupa
pembubaran organisasi oleh pemerintah, ataupun berupa unjuk-rasa dari
kelompok-kelompok masyarakat yang tidak menghendaki organisasi itu berdiri.
Tujuan organisasi juga merupakan bahan pertimbangan bagi seseorang untuk
memasuki suatu organisasi. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa organisasi bisa
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 6
mendapatkan pengakuan jika organisasi telah mengumumkan tujuannya, baik
kepada pihak luar maupun terhadap orang-orang yang berada di dalam organisasi.
Pengakuan organisasi datang dari pihak luar, untuk perusahaan bentuk pengakuan
ini biasanya berupa pengakuan terhadap barang atau jasa yang diproduksi oleh
perusahaan sehingga menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
2.Arah bagi pengembangan organisasi
Tujuan organisasi memberikan keterangan mengenai arah yang harus
ditempuh oleh setiap anggota organisasi dalam setiap kegiatan yang mereka
lakukan. Adanya arah yang jelas dapat memberikan rangsangan bagi
meningkatnya motivasi anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya,
terutama pada anggota organisasi yang turut mengambil bagian dalam penetapan
arah tersebut. Alasan sasaran bagi pengembangan organisasi juga karena setiap
organisasi terutama organisasi bisnis pasti mentargetkan pertumbuhan setiap
tahunnya bagi perkembangan usahanya sehingga dibutuhkan sasaran yang jelas.
3.Kriteria untuk mengukur performansi organisasi
Tujuan ataupun sasaran memberikan acuan untuk melakukan penilaian
terhadap organisasi. Pengukuran performansi menuntut adanya suatu dasar untuk
melakukan evaluasi terhadap organisasi. Contohnya perusahaan menetapkan
target bagi terjualnya suatu produksi dengan ukuran 1000 unit per bulan, jadi
ketika perusahaan tersebut mengukur performa perusahaan ternyata penjualan
terjadi sebesar 1200 maka organisasi tersebut dapat dikatakan dapat mencapai
sasaran.
4. Mengurangi ketidakpastian
Proses penetapan tujuan atau sasaran merupakan kegiatan organisasi di
mana berbagai elemen maupun pendapat yang berbeda, atau bahkan berlawanan,
dicoba disatukan untuk mencapai persetujuan mengenai tujuan atau sasaran yang
mendapat prioritas utama untuk dicapai oleh organisasi. Proses penetapan tujuan
atau sasaran ini memberikan kesempatan bagi para pimpinan organisasi untuk
mendiskusikan berbagai pendapat yang berbeda, dan akhirnya menetapkan tujuan
atau sasaran yang mendapat prioritas utama. Jika tujuan atau sasaran telah berhasil
ditetapkan, seluruh anggota organisasi akan merasa lega, karena tujuan atau
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 7
sasaran bagi semua anggota organisasi telah jelas. Proses yang terjadi, di mana
para pimpinan organisasi dengan pendapat yang saling berbeda, akhirnya bisa
secara bersama menyepakati tujuan atau sasaran yang hendak dicapai,
sesungguhnya merupakan proses pengurangan ketidakpastian. Proses perundingan
yang terjadi pada saat penetapan tujuan atau sasaran memberikan kesempatan
kepada para pimpinan untuk mempunyai pemahaman yang sama dan menyeluruh
mengenai permasalahan organisasi.
D. Fungsi Sasaran
Penetapan sasaran yang tepat merupakan salah satu penentu bagi prestasi
dan pencapaian tujuan yang lebih efektif. Perumusan sasaran ini merupakan hal
yang vital . Beberapa fungsi dari sasaran dalam organisasi adalah dari Kast &
Rosenzweig (1991: 257)
1. Mensahkan aktivitas yang menunjang peranan organisasi dalam
masyarakat.
2. Mengidentifikasi berbagai kelompok yang berkepentingan dan bagaimana
iia menghambat dan mendorong kegiatan organisasi.
3. Menuntun aktivitas dengan memusatkan perhatian pada perilaku yang
terarah.
4. Mengembangkan komitmen dari berbagai individu dan kelompok terhadap
usaha-usaha organisasi.
5. Menjadi standar untuk menilai prestasi organisasi.
6. Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
7. Mengevaluasi perubahan sebagai basis untuk pengetahuan dan
penyesuaian diri organisasi.
8. Memberikan basis untuk disain dan setting struktural dari kendala-kendala
inisial untuk menentukan struktur yang cocok.
9. Memberikan basis untuk sistem perencanaan dan pengawasan untuk
menuntun dan mengkoordinasikan tindakan-tindakan organisasi.
10. Menetapkan basis yang sistematis untuk menggerakkan dan memberi
hadiah (rewarding) para peserta atas prestasi mereka mencapai tujuan
organisasi.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 8
E. Jenis-jenis Sasaran Organisasi Dalam suatu organisasi biasanya terdapat berbagai jenis sasaran, yang
masing-masing mempunyai kegunaannya sendiri. Salah satu cara penggolongan
adalah dengan membedakan sasaran resmi (official goal) dari sasaran yang
sebenarnya diikuti oleh organisasi (Hari Lubis & Martani Huseini, : 50)
1. Sasaran Resmi
Sasaran resmi adalah kondisi yang secara resmi dinyatakan ingin dicapai
oleh organisasi
Sasaran ini mengagambarkan secara resmi, kegiatan yang akan dilakukan
oleh organisasi, alasan pembentukan organisasi, dan nilai-nilai atau
falsafah yang mendasari berdirinya organisasi.
Sasaran resmi biasanya berbentuk tertulis, dan dijumpai pada akta
pendirian organisasi ataupun sering dinyatakan secara lisan pada pidato-
pidato pimpinan organisasi, terutama yang ditunjukkan kepada pihak di
luar organisasi. Jika diperhatikan secara cermat, sasaran resmi ini biasanya
bersifat abstrak dan tidak terlalu tegas. Nilai-nilai atau falsafah yang
dianut, walaupun dinyatakan, biasanya muncul dalam bentuk yang tidak
spesifik dan tidak terukur. Sasaran resmi ini berguna untuk mendapatkan
pengakuan bagi organisasi, karena tertulis secara resmi ataupun sering kali
dinyatakan dalam pidato-pidato resmi, sehingga dapat dinilai oleh pihak
lain di organisasi. Dengan demikian sasaran resmi ini merupakan alat
bantu untuk mengkomunikasi tujuan berdirinya organisasi terhadap pihak-
pihak tertentu yang dianggap penting di luar organisasi.
2. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (operative goal)
Sasaran yang sebenarnya dinginkan merupakan tujuan atau sasaran aktual,
yang dalam praktek diikuti oleh organisasi. Sasaran aktual menunjukkan
mengenai apa yang sebenarnya dinginkan untuk tercapai oleh oleh
organisasi, tanpa memperhatikan mengenai apa yang dinyatakan sebagai
sasaran resmi. Tujuan atau sasaran aktual biasanya menggambarkan tujuan
ataupun sasaran jangka pendek, dan sering kali berbeda dari arah yang
ditunjukkan oleh sasaran resmi. Apabila sasaran dapat diartikan sebagai
keadaan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih pendek
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 9
daripada tujuan, maka tujuan atau sasaran aktual ini dapatlah secara
singkat dinyatakan sebagai sasaran aktual saja.
F. Pihak yang Menetapkan Sasaran Organisasi Pihak yang menetapkan sasaran organisasi dapat dari anggota organisasi
atau ditetapkan dari pimpinan organisasi, seperti sasaran untuk keseluruhan dari
organisasi. Chief executives atau Presiden Direktur atau Administrator atau
Pimpinan puncak biasanya menetapkan sasaran-sasaran umum organisasi yang
membantu menghubungkan organisasi itu dengan lingkungannya. Manajemen
kemudian menjabarkan sasaran-sasaran umum ini ke dalam tujuan-tujuan
operasional dan menyediakan alat-alat pengawasan untuk mengukur pencapaian
prestasi. (Hari Lubis & Martani Huseini, : 53)
Pihak-pihak yang dapat menetapkan sasaran dalam organisasi adalah:
1. Pimpinan tunggal
Pada beberapa organisasi saja, yang biasanya merupakan pimpinan
tertinggi dalam organisasi. Hal ini terutama terjadi pada organisasi yang
berukuran kecil.
Sasaran pada organisasi besar seringkali dipengaruhi oleh pandangan dari
seorang pimpinan yang paling berpengaruh, walaupun secara resmi
sasaran itu ditetapkan oleh beberapa orang yang merupakan kelompok
pimpinan.
2. Koalisi
Koalisi merupakan kerja sama sekelompok anggota pimpinan organisasi,
untuk mempunyai pandangan yang sama mengenai nilai-nilai yang
seharusnya diikuti organisasi, yang juga selanjutnya menentukan tujuan
atau sasaran yang akan dipilih. Pengelompokkan ini disebut koalisi karena
persetujuan tersebut tidaklah terjadi dengan sendirinya. Para anggota
pimpinan mempunyai nilai-nilai yang saling berbeda, atau bahkan
berlawanan, karena setiap bagian memiliki harapan yang berbeda
mengenai hasil yang seharusnya dicapai organisasi. Karena itu, para
anggota pimpinan berkumpul dan berusaha mengatasi perbedaan pendapat,
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 10
untuk menghasilkan pandangan yang dapat disetujui oleh semua pihak,
melalui koalisi.
G. Sifat Sasaran Organisasi Karena banyaknya macam aktivitas, maka sulit untuk menggariskan
seperangkat sasaran yang sesuai untuk seluruh organisasi. Dalam organisasi
bisnis, terdapat trend ke arah perumusan berbagai sasaran yang perlu untuk
operasi jangka panjang yang efektif dan efisien. Peter Drucker adalah di antara
tokoh yang pertama-tama menekankan pentingnya managing by objective =
mengelola menurut tujuan. Ia mengemukakan bahwa penekanan perusahaan pada
laba jangka pendek saja dapat membawa akibat yang merugikan perusahaan
dalam jangka panjang. Tujuan dibutuhkan dalam setiap bidang di mana
pelaksanaan & hasil itu langsung mempengaruhi dan vital bagi survival dan
kemakmuran perusahaan. Ia menyarankan agar perusahaan menetapkan tujuan
dalam 8 bidang berikut: (1) pasar, (2) pembaruan, (3) produktivitas, (4) sumber-
daya fisik dan keuangan, (5) daya-laba (profitability), (6) prestasi &
pengembangan manager, (7) prestasi & sikap pekerja, dan (8) tanggung jawab
pada publik.
Walaupun daftar sasaran sistem yang penting ini cocok untuk kebanyakan
organisasi bisnis, namun tak mudah mentransfernya ke jenis-jenis organisasi yang
lain. Sasaran memberikan model umum yang sesuai untuk organisasi-organisasi
seperti tampak dalam Tabel 1 Daftar ini mengakui bahwa setiap organisasi
mempunyai banyak sasaran. Karena kesulitan yang nyata dalam pengembangan
kriteria prestasi (performance) untuk mencapai sasaran yang luas ini, maka
perlulah menjabarkannya ke dalam sasaran operasional yang lebih spesifik yang
dapat diukur.
Tabel ini juga menekankan bahwa perangkat sasaran organisasi itu tak
sama dengan sasaran masing-masing kelompok peserta, seperti dewan komisaris
atau trustee, top executives atau pegawai lain. Sebaliknya, daftar ini adalah
sasaran-sasaran dari organisasi sebagai kumpulan dari semua ini dan kelompok-
kelompok lain yang menentukan ciri-ciri dan aktivitas primer dari organisasi itu
sebagai suatu sistem.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 11
Tabel 1: Kategori-Kategori Pokok Dari Sasaran Organisasi
Pemuasan kepentingan. Adanya organisasi adalah untuk memuaskan
kepentingan (atau kebutuhan, hasrat, atau keinginan) dari berbagai orang, baik
anggota maupun orang luar. Kepentingan ini banyak, sukar diidentifikasi, dan
tumpang-tindih. Kepuasan (atau ketidakpuasan) pihak-pihak berkepentingan ini
mungkin berbeda-beda intensitasnya, lokasinya dan jumlah orangnya. Kategori
tujuan ini dekat dengan apa yang seringkali disebut sebagai kesejahteraan,
kegunaan, manfaat, atau hasil.
Output jasa-jasa atau barang-barang. Keluaran (output) sebuah
organisasi terdiri dari produk yang disediakannya untuk dipakai oleh kliennya.
Produk ini mungkin terdiri jasa-jasa atau barang-barang. Kualitas dan kuantitas
suatu produk kadang-kadang dinyatakan dalam satuan moneter di samping satuan
fisik. Dari sudut pandangan organisasi secara keseluruhannya, keluaran suatu unit
atau individu hanya merupakan produk-antara atau produk-sebagian dan bukan
produk-akhir.
Efisiensi atau daya-laba (profitability). Jika masukan (input) yang
tersedia dianggap langka, maka perhatian ditujukkan kepada pemakaian yang
efisien terhadap masukan itu dibandingkan dengan keluaran (output). Karena ada
banyak cara kalkulasi masukan itu dan keluaran dan cara perbandingan keduanya,
maka banyak pula macam tujuan masukan-keluaran. Sebagian orang
menyebutnya efisien atau produktivitas. Daya-laba (profitability) dipakai jika
masukan di samping keluaran dinyatakan dalam satuan moneter.
Investasi dalam daya-hidup (viability) organisasi. Dalam arti sempit,
viability adalah survival suatu organisasi, tanpa ia tak mungkin ada tujuan lain.
Dalam arti luas viability itu adalah pertumbuhan organisasi. Dalam kedua arti ini,
ia membutuhkan pengubahan masukan (input) dari produksi output dan investasi
mereka dalam aktiva fisik, manusia dan organisasi.
Pengerahan sumber-daya (Mobilization of resources). Untuk
menghasilkan jasa-jasa atau barang-barang dan menginvestasi dalam viability,
suatu organisasi haruslah mengerahkan sumber-daya yang dapat dipakai sebagai
masukan (input). Karena kesulitan memperoleh sumber-daya yang langka dari
lingkungan, maka logika pengerahan mungkin berbeda dengan logika
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 12
pemakaian.
Kepatuhan pada kode. Kode itu meliputi aturan-aturan formal dan
informal yang dikembangakan oleh organisasi dan berbagai unitnya dan perilaku
yang ditentukan oleh hukum, moralitas dan etika profesional terhadap organisasi
itu. Kode-kode ini mungkin dinyatakan dalam apa yang diharapkan atau apa yang
dilarang. Dlam hal yang manapun, tujuan kepatuhan kepada kode ini biasanya
dinyatakan dalam margin penyimpangan yang diperbolehkan.
Rasionalitas. Rasionalitas adalah pola tindakan yang dianggap
memuaskan dilihat dari kebaikannya, kemungkinannya dan konsistensinya.
Rasionalitas teknis menyangkut pemakaian metode terbaik yang dikembangkan
oleh ilmu dan teknologi. Rasionalitas administratif adalah mengenai penggunaan
metode terbaik untuk mengatur organisasi.
Sumber : Kast & Rosenzweig, 1991: 256
H. Efektivitas Organisasi Bagaimana kita menentukan suatu perusahaan berhasil mencapai
tujuannya? Apakah cukup hanya dengan laba yang meningkat yang diperoleh
perusahaan saja atau bagaimana jika kita menentukan suatu universitas dikatakan
berhasil apakah hanya dilihat dari IPK lulusan dan banyaknya lulusan yang
terserap di dunia kerja.
Untuk membahas mengenai efktivitas organisasi, kita harus memahami terlebih
dahulu mengenai tujuan ataupun sasaran dari organisasi, seperti yang telah
dibahas sebelumnya.
Sasaran telah didefinisikan sebagai keadaan atau kondisi yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi. Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai
tingkat keberlangsungan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau
sasarannya. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas,
mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar organisasi. (Hari Lubis &
Martani Huseini : 55)
Efisiensi organisasi, merupakan sebuah konsep yang bersifat lebih
terbatas, dan menyangkut proses internal yang terjadi dalam suatu organisasi.
Efisiensi menunjukkan banyaknya input atau sumber yang diperlukan oleh
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 13
organisasi untuk menghasilkan satu satuan output. Karena itu, efisiensi dapat
diukur sebagai rasio input terhadap output. Suatu organisasi yang mampu
menghasilkan satu satuan output dengan menggunakan sumber yang jumlahnya
lebih sedikit dari yang digunakan oleh organisasi lainnya, dapat dikatakan sebagai
organisasi yang lebih efisien.
Pada beberapa organisasi, efektivitas dan efisiensi terkadang dicapai
dengan tidak bersamaan bisa jadi suatu organisasi dikatakan efektif karena telah
mencapai hasil yang telah ditetapkan misalnya dapat mencapai tingkat penjualan
yang sangat tinggi dia atas target yang telah ditetapkan, tapi di sisi lain
perusahaan itu tidak efisien karena menghabiskan biaya produksi jauh di atas
biaya yang telah dianggarkan.
Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam teori
organisasi, karena mampu memberikan gambaran menganai keberhasilan
organisasi dalam mencapai sasarannya. Tetapi, pengukuran efektivitas organisasi
bukanlah suatu hal yang sederhana. Banyak organisasi yang berukuran sangat
besar dengan banyak bagian yang sifatnya saling berbeda. Bagian-bagian ini
mempunyai sasarannya sendiri yang satu sama lain berbeda, sehingga
menimbulkan kesulitan dalam melakukan pengukuran efektivitas.
I. Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran Efektivitas Organisasi Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh organisasi dalam
mengukur efektivitas organisasi. Bila kita mengacu pada Robbins, 1994 : 58 - 84
1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach) Sebuah organisasi diciptakan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kita
menjumoai bahwa pencapaian tujuan merupakan kriteria yang paling banyak
digunakan
untuk menentukan keefektifan. Pada pendekatan ini dinyatakan bahwa
keefektifan suatu organisasi harus dinilai dari pencapaian tujuan (ensds)
ketimbang caranya (means). Yang populer dari tujuan terutama tujuan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 14
perusahaan adalah memaksimalkan laba dan meningkatkan pertumbuhan
penjualan.
Permasalahan yang timbul dalam pendekatan ini adalah (Hari Lubis &
Martani Huseini, : 57) :
a.Adanya macam-macam output (multiple outcomes)
Adanya bermacam-macam output yang dihasilkan menyebabkan
pengukuran efektivitas organisasi dengan pendekatan ini menjadi sulit untuk
dilakukan. Pengukuran juga semakin sulit jika ada tujuan organisasi yang saling
bertentangan dengan tujuan lainnya. Efektivitas organisasi tidak akan dapat
diukur hanya dengan menggunakan satu indikator saja Efektivitas yang tinggi
pada suatu tujuan seringkali disertai dengan efektivitas yang rendah pada suatu
tujuan lainnya. Selain itu, masalah juga muncul karena bagian-bagian organisasi
mungkin mempunyai tujuan sendiri, yang bisa berbeda dengan tujuan organisasi
secara keseluruhan.
Contoh dari macam-macam output ini diperlihatkan dalam suatu penelitian
yang dilakukan terhadap berbagai perusahaan di Amerika. Penelitian ini
menunjukkan bahwa para pimpinan perusahaan tersebut mempunyai pandangan
tertentu mengenai pentingnya setiap jenis tujuan, seperti yang diperlihatkan pada
Tabel 2 Terdapat 8 jenis tujuan yang dianggap terpenting oleh para pimpinan ini,
yang satu sama lain seringkali mempunyai sifat yang bertentangan, sehingga sulit
untuk dicapai secara simultan oleh organisasi.
Pada Tabel 3 diperlihatkan 14 macam indikator yang paing sering digunakan
oleh para para peneliti dalam melakukan pengukuran efektivitas organisasi, yang
dinyatakan dengan frekuensi penggunaannya, dalam penelitian untuk mengukur
efektivitas.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 15
Tabel 2 Sasaran-sasaran yang dianggap Penting oleh Para Pimpinan Organisasi di Amerika
Sasaran
% Pimpinan yang
menganggap sasaran sangat
penting
% Pimpinan yang menganggap sasaran
berpengaruh terhadap keberhasilan
organisasi Efisiensi organisasi 81 71
Produktifitas yang tinggi 80 70
Memaksimumkan keuntungan 72 70
Pertumbuhan organisasi 60 72
Kepemimpinan organisasi pada sektornya
58 64
Stabilitas organisasi 58 54
Kesejahteraan karyawan 65 20
Kesejahteraan sosial di
lingkungan organisasi
16 8
Sumber : Hari Lubis & Martani Huseini : 58
Gabungan dari keseluruhan indikator yang ditunjukkan pada kedua tabel
ini boleh dikatakan menunjukkan seluruh sasaran yang biasanya dimiliki oleh
berbagai macam organisasi. Untuk mengukur performansi organisasi, perlu
dilakukan pengukuran dengan menggunakan beberapa kriteria tertentu, yang
pemilihannya disesuaikan dengan pengukuran yang dikehendaki.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 16
Tabel 3. Frekuensi Penggunaan Kriteria dalam Pengukuran Efektivitas Organisasi
Kriteria Frekuensi
penggunaan (kali)
Adaptasi dan fleksibilitas organisasi 10
Produktivitas 6
Kepuasan karyawan 5
Tingkat keuntungan 3
Keberhasilan memperoleh sumber 3
Keberhasilan dari rasa tertekan pada angggota
organisasi
2
Kontrol terhadap lingkungan 2
Pengembangan organisasi 2
Efisiensi organisasi 2
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan
anggotanya
2
Pertumbuhan organisasi 2
Integrasi dalam organisasi 2
Keterbukaan komunikasi 2
Kemampuan memperthankan hidupnya organisasi 2
Semua kriteria lainnya 1
Sumber : Hari Lubis & Martani Huseini : 59
b. Adanya subyektivitas dalam penelitian
Pengukuran efektivitas organisasi dengan menggunakan pendekatan tujuan
seringkali mengalami hambatan karena sulitnya mengidentifikasikan tujuan
organisasi yang sebenarnya, dan juga karena kesulitan dalam pengukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan nya. Tujuan yang dipilih sangat
bergantung pada nilai-nilai yang dianut oleh pimpinannya, sumber informasi yang
terbaik untuk mengetahui tujuan organisasi adalah para pimpinan organisasi.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 17
Tetapi, informasi yang diperoleh dari para pimpinan ini seringkali dipengaruhi
oleh subyektivitas para pimpinan tersebut. Untuk tujuan yang dinyatakan dalam
bentuk kuantitatif unsur subyektif itu tidak berpengaruh, tetapi untuk tujuan yang
harus diidentifikasikan secara kualitatif, informasi yang diperoleh akan sangat
bergantung pada persepsi para pimpinan tersebut mengenai tujuan organisasi.
Karena itu, subyektivitas para pimpinan akan berpengaruh terhadap informasi
yang mereka berikan mengenai sasaran organisasi.
c.Pengaruh konstektual
Lingkungan dan keseluruhan elemen-elemen kontekstual berpengaruh
terhadap performansi organisasi. Pengaruh kontekstual ini dapat memberikan
kesempatan untuk berprestasi dengan baik bagi organisasi, ataupun sebaliknya.
Karena itu, perbedaan karakteristik faktor-faktor kontekstual ini perlu
diperhatikan apabila kita bermaksud mengukur efektivitas beberapa organisasi
yang terdapat pada lingkungan yang berbeda. Perbedaan itu terlihat, misalnya,
pada elemen-elemen tertentu dari lingkungan, seperi mutu tenaga kerja,
kemudahan dalam mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan, peraturan
pemerintah, dan sebagainya.
Asumsi Asumsi:
1. Organisasi harus mempunyai tujuan- tujuan akhir
2. Tujuan tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik
agar dapat dimengerti.
3. Tujuan tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola
4. Harus ada konsensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan
tersebut
5. Kemajuan ke arah tujuan tersebut harus dapat diukur.
Metode manajemen yang terkait dengan pendekatan ini dIkenal dengan
Manajemen By Objectives. (MBO) yaitu falsafah manajemen yang menilai
keefektifan organisasi dan anggotanya dengan cara seberapa jauh mereka
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 18
bawahannya. Prestasi yang sebenernya kemudian diukur dan dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Nilai Bagi Para Manajer
Organisasi ada untuk mencapai tujuan masalahnya terletak pada identifikasi dan
pengukurannya. Keabsahan dari tujuan yang diidentifikasi tersebut dapat
ditingkatkan dengan cara:
1. Memastikan masukan diterima dari semua orang yang mempunyai
pengaruh penting dalam merumuskan tujuan tujuan yang resmi
2. Menyertakan tujuan yang sebenarnya yang diperoleh melalui pengamatan
perilaku para anggota organisasi
3. Mengakui bahwa organisasi mengejar tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang
4. Menekankan tujuan tujuan yang nyata yang dapat diverifikasi dan dapat
diukur
5. Melihat tujuan sebagai kesatuan yang dinamis yang berubah dari waktu ke
waktu ketimbang melihatnya sebagai pernyataan tentang tujuan yang kaku
dan tetap
2. Pendekatan sistem.
Pendekatan ini bahwa suatu organisasi tidak hanya dapat dilihat dari
pencapain tujuan saja tapi juga kemampunannya memperoleh masukan,
memporses masukan dan menyalurkan keluarannya sampai mempertahankan
stabilitasi dan keseimbangan. Dalam pendekatan ini tujaun akhir tidak diabaikan
namun hanya dipandang sebagai satu elemen di dalam kumpulan kriteria yang
lebih kompleks, Model-model sistem menekankan kriteria yang akan
meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi seperti
kemampuan organisasi untuk memperoleh sumber daya, mempertahankan dirinya
secara internal sebagai sebuah organisasi social, dan berintegrasi secara berhasil
dengan lingkungan eksternnya. Jadi, pendekatan sistem berfokus bukan pada
tujuan akhir tertentu, tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan
akhir itu.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 19
Asumsi-asumsi
Pendekatan sistem terhadap EO mengimplikasikan bahwa organisasi
terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini
mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negatif
terhadap performa keseluruhan sistem.
Pandangan sistem melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan
lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari
masukan-masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari keluaran-keluaran,
fleksibilitas respons terhadap perubahan-perubahan lingkungan, efisiensi yang
digunakan organisasi untuk mengubah masukn menjadi keluaran, kejelasan
komunikasi intern, tingkat konflik di antara kelompok-kelompok, dan tingkat
kepuasan kerja para pegawai. Sebagai kebalikan dari pendekatan pencapaian
tujuan, pendekatan sistem memfokuskan diri pada cara-cara yang diperlukan
untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus menerus.
Nilainya bagi Para Manajer
Para manajer yang menggunakan pendekatan sistem terhadap EO
cenderung kurang mementingkan hasil yang cepat. Mereka kemungkinan besar
tidak akan membuat keputusan yang menukar kesejahteraan jangka panjang dan
kelangsungan hidup organisasi dengan membuat mereka tampak sehat dalam
jangka pendek. Selain itu, pendekatan sistem meningkatkan kesadaran para
manajer tentang adanya saling ketergantungan di antara aktivitas-aktivitas
organisasi. Misalnya, jika manajemen gagal untuk mendapatkan bahan bakau siap
pakai pada saat dibutuhkan, atau jika kualitas dari bahan baku tersebut jelek, hal
tersebut akan membatasi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan akhirnya.
3. Pendekatan Konstituensi-Konstituensi
Perspektif yang lebih mutakhir terhadap EO pendekatan konstituensi-
strategis (strategic-constituencies approach), mengemukakan bahwa organisasi
dikatakn efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat
di dalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi
pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pendekatan ini sama dengan
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 20
pandangan sistem, tetapi penekanannya berbeda. Keduanya memperhitungkan
adanya saling ketergantungan, tetapi pandangan konstituensi-strategis tidak
memperhatikan semua lingkungan organisasi. Pandangan ini hanya memenuhi
tuntutan dari hal-hal di dalam lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan
hidup organisasi.
Asumsi-asumsi
Pendekatan konstituensi-strategis memandang organisasi secara berbeda.
Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang
berkepentingan (vested interests) untuk mengendalikan sumber daya. Dalam
konteks ini, keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana
keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya
yaitu pihak-pihak yang menjadi temapt bergantung, organisasi tersebut untuk
kelangsungan hidupnya di masa depan.
Kiasan dari arena politik selanjutnya mengasumsikan bahwa organisasi
mempunyai sejumlah konstituensi dengan berbagai tingkat kekuasaan, yaitu
masing-masing mencoba untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi, setiap
konstituensi juga mempunyai sekumpulan nilai yang unik, sehingga preferensi
mereka tidak mungkin bisa sesuai.
Membuat Konstituensi Strategis Menjadi Operasional
Manajer yang ingin mengaplikasikan pespektif ini dapat mulai dengan
meminta para anggota dominant coalition untuk mengidentifikasi konstituensi
yang mereka rasakan kritis bagi kelangsungan hidup organisasi. Masukan ini
dapat dikombinasikan dan disatukan sehingga akan diperoleh sebuah daftar
mengenai konstituensi strategis.
Pendekatan konstituensi-strategis akan diakhiri dengan membandingkan
berbagai harapan tersebut, menentukan harapan-harapan yang umum dan yang
tidak sesuai, dan merumuskan sebuah urutan preferensi dari berbagai tujuan bagi
organisasi secara keseluruhan. Urutan preferensi ini sebetulnya merupakan
kekuasaan yang relatif dari berbagai konstituensi strategis tersebut. Kemudian,
keefektifan organisasi akan dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memenuhi
tujaun-tujuan tersebut.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 21
Tabel 3 Kriteria EO yang Khas dari Konstituensi Strategis yang Dipilih
KONSTITUENSI KRITERIA EO YANG KHAS
Pemilik Pegawai Pelanggan Pemasok Kreditur Serikat buruh Pejabat Masyarakat lokal Lembaga pemerintahan
Laba atas investasi; pertumbuhan penghasilan Kompensasi; tunjangan tambahan; kepuasan pada kondisi kerja Kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan Kepuasan terhadap pembayaran; potensi dari penjualan masa datang Kemampuan untuk membayar hutang Upah dan tunjangan tambahan yang bersaing; kondisi kerja yang memuaskan; kesediaan untuk melakukan tawar menawar yang fair Keikutsertaan dari para anggota organisasi dalam masalah lokal; tidak adanya kerusakan pada lingkungan masyarakat Tunduk kepada hukum; menghindari denda dan teguran
Sumber : Robbins, 1994: 73
Nilai Bagi Para Manajer
Jika kelangsungan hidup penting bagi sebuah organisasi, maka adalah
kewajiban para manajer untuk mengerti kepada siapa (dalam arti konstituensi)
organisasi itu bergantung untuk kelangsungan hidupnya. Dengan mengoperasikan
pendekatan konstituensi strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa
mereka mungkin mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah kelompok yang
kekuasaannya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi secara
nyata. Jika manajemen mengetahui dukungan dari siapa mereka butuhkan supaya
organisasi dapat mempertahankan kesehatannya, maka mereka dapat
memodifikasi urutan preferensi tujuan-tujuannya sesuai dengan kebutuhannya
untuk mencerminkan hubungan kekuasaan yang berubah dengan para konstituensi
strategisnya.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 22
3. Pendekatan Nilai-Nilai Bersaing
Tema utama yang mendasari pendekatan nilai-nilai bersaing (competing-
values approach) adalah bahwa kriteria yang anda nilai dan gunakan dalam
menilai keefektifan organisasi laba atas investasi, pangsa pasar, pembaharuan
produk, keamanan kerja bergantung kepada siapa sebenarnya anda dan siapa
yang anda wakili. Tidak mengherankan bahwa para pemegang saham, serikat
buruh, pemasok, manajemen, atau spesialis intern dalm bidang pemasaran,
personalia, produksi, atau akuntansi dapat melihat pada organisasi yang sama
namun menilai keefektifannya sangat berbeda-beda.
Asumsi-asumsi
Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh daripada hanya
pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut
mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan tersebut dapat dikonsolidasikan
dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan bahwa ada elemen
umum yang mendasari setiap daftar kriteria EO yang komprehensif dan bahwa
elemen tersebut dap dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan
kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing. Masing-masing kumpulan tersebut
lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.
J. Membandingkan Keempat Pendekatan Pada tabel 3 disajikan empat macam pendekatan yang berbeda dalam
menilai efektivitas organisasi, apa yang digunakannya untuk menetapkan
keefektifan, dan kemudian mencatat kondisi-kondisi yang di bawahnya setiap
pendekatan dianggap paling berguna.
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 23
Tabel 4 Membandingkan Keempat Pendekatan tentang EO
PENDEKATAN DEFINISI BERGUNA PADA SAAT Pencapaian tujuan Organisasi efektif sampai
sejauh organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan lebih disukai pada saat tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur.
Sistem Organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan.
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran.
Konstituensi strategis
Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi.
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisai, dan organisasi harus menanggapi tuntutan-tuntutan.
Nilai-nilai bersaing
Penekanan organisasi di keempat bidang utama sesuai dengan preferensi dari konstituen.
Organisasi sendiri tidak jelas mengenai apa yang menjadi penekanannya, atau mengenai minat dalam perubahan kriteria dalam jangka waktu tertentu.
Diadaptasi dari Kim S. Cameron, The Effectiveness of Ineffectiveness, alam B. M. Staw dan L. L. Cumings, ed. Research in Organizational Behavior, vol. 6 (Greenwich, Conn: JAI Press, 1984), hlm. 276. Dengan izin.
Sumber : Robbins, 1994: 84
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 24
RANGKUMAN
Setiap organisasi memiliki sasaran yang hendak dicapinya. Setiap orang
terlibat dalam suatu organisasi tertentu karena adanya kesamaan antara sasaran
yang ingin dicapainya. Sasaran organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang
ingin dicapai oleh suatu organisasi. Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat
diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka
pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan organisasi ataupun sasaran dari
suatu bagian tertentu dari organisasi misalnya sasaran individu atau kelompok
kelompok.
Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberlangsungan
organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas ini
sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai faktor di
dalam maupun di luar organisasi. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat
digunakan oleh organisasi dalam mengukur efektivitas organisasi diantaranya
pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan konstituensi
strategis dan pendekatan nilai nilai bersaing
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 25
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut!
1. Suatu organisasi, terutama berukuran besar, bisa mempunyai lebih dari satu
sasaran pada saat yang bersamaan Apa maksud dari penyataan ini, jelaskan
serta berikan contoh!
2. Suatu tujuan ataupun sasaran dapat memberikan legitimasi terhadap
keberadaan organisasi, jelaskan!
3. Ambillah satu perusahaan, kemudian uraikan sasaran resmi dan sasaran yang
diinginkan (operative goal) dari perusahaan tersebut
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa pendekatan dalam mengukur efektivitas
organisasi
5. Berilah tiga contoh tentang kriteria Efektivitas Organisasi yang konsisten
dnegan pendekatan sistem
-
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 26
Daftar Pustaka
Hari Lubis & Martani Huseini. Teori Organisasi. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu Ilmu Sosial Universitas Indonesia
Kast, Fremont E & James Rosenzweig. 2002. Organisasi dan Manajemen jilid
2. Diterjemahkan oleh Hasyimi Ali. Jakarta : Bumi Aksara Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika
Robbins. 1994. Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi.
Diterjemahkan oleh : Jusuf Udaya. Jakarta : Arcan