MISSMA
STUDI
PAD
Diajukan
untuk
Prog
TCH KUA
MANAJEM
DA KEPAL
DI KA
N
n kepada Pro
k Memenuhi
Gelar Mag
ram Studi Pe
Y
ALIFIKASI
MEN SUM
LA MADRA
ABUPATE
Oleh
Triyan
NIM: 13204
TESIS
ogram Pasca
Salah Satu S
ister dalam I
endidikan Gu
Konsentrasi
YOGYAKA2016
I AKADEM
MBER DAY
ASAH IBT
N SLEMA
:
nto
420018
S
Sarjana UIN
Syarat guna M
Ilmu Agama
uru Madrasa
i Sains
ARTA 6
MIK GURU
YA MANUS
TIDAIYAH
AN
N Sunan Kalij
Memperoleh
Islam
h Ibtidaiyah
U MI :
SIA
H
ijaga
h
UNIYERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTAPERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Prodi t
Konsentrasi
Judul Tesis
Triyanto, S.Pd.SD
1320420018
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sains
Mismatch Kualifikasi Akademik Guru MI :
Studi Manajemen Sumber Daya Manusia pada
Kepala Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten
Sleman
menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Yogyakarta, *13 Mei 2016
Saya yang menyatakan
Triyanto, S.Pd.SD
NIM. 824420018
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
NIM
Prodit
Konsentrasi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Triyanto, S.Pd.SI)
13204200t8
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sains
menyatakan bahwa naskah ini secara keseluruhan benar-benar bebas dari plagiasi. Jika di
kemudian hari terbukti melalrukan plagiasi, maka saya siap ditindak sesuai ketentuan
hukum yang berlaku.
Yogyakarta, 13 Mei 2016
Yang Menyatakan
NrM. 1320420018
lil
ffi KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDoNESIA
ffi II:HII](ALUAGA YoGYAKARTA
Tesis berjudul
Nama iNIM
Jenjang
Program Studi
Konsentrasi
Tanggal Ujian
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(M.Pd.r.)
Yogyakarta, 01 Juli 2016
, M.Phil., Ph.D.99503 | 002
PENGESAHAN
MISMATCH KUALIFIKASI AKADEMIS GIIRU MI : Studi
Manajemen Sumberdaya Manusia pada Kepala Madrasah di Kabupaten
Sleman
Triyanto
t320420018
Magister (S2)
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaivah
Sains
01 Juli 2016
i\.o\ iVrtorhaidi..t['Nre'rrzi)rl
IV
t
PERSETUJUAN TIM PENGUJIUJIAII TBSIS
Tesis berjudul
Nama
NIM
Program Studi
Konsentrasi r
Waktu
HasilA{ilai
Predikat
MISMATCH KUALIFIKASI
Manajemen Sumberdaya Manusia
Sleman
Triyanto
1320420018
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sains
penguj i uj ian munaqasyah:
AKADEMIS GLIRU MI : Studi
pada Kepala Madrasah di Kabupaten
telah disetujui tim
Pembimbing/Penguji
Penguji
: Dr. Sabarudin, M. Si.
: Dr. Na'imah, M. Hum
diuji di Yogyakarta pada tanggal 01 Juli 2016
: 09.30 wib.
: 95lA+
: Dengan Pujian/
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarj ana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu' alaikum.wr.wb.
Setelah makukan bimbingan,arahan dan koreksi terhadap penulisan Tesis yang
berjudul :
MISMATCH KUALIFIKASI AKADEMIK GURU MI : STUDIMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KEPALA
MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN SLEMAN
Yang ditulis oleh :
Nama
NIM
Prodi
Konsentrasi
Triyanto, S.Pd.SD
t320420018
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sains
saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program
Pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam rangka
memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
Wassalamu'alaikum.wr.wb. r
Yogyakarta, 13 Juni 2016
VI
Dr. Sabaru{air, vt.slNrP. 19680405 I 99403 1003
vii
MOTTO
Jika Kesulitan Membawa Seseorang Dekat Dengan Allah
Maka Dia Sedang Mendapat Anugerah,
Jika Kesuksesan Membuat Seseorang Jauh Dari Allah
Maka Dia Sedang Menerima Musibah
(Heppy Trenggono)
viii
PERSEMBAHAN
Tesis Ini Penulis Persembahkan Kepada
Almamater Tercinta
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
ABSTRAK
Triyanto, (NIM. 1320421018). “Mismatch Kualifikasi Akademik Guru MI : Studi
Manajemen Sumber Daya Manusia pada Kepala Madrasah Ibtidaiyah di
Kabupaten Sleman”. Tesis. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Konsentrasi Sains. Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2016.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman terdapat 27 madrasah, baik negeri
maupun swasta. Pada tahun 2015 jumlah guru MI sebanyak 379 orang.
Berdasarkan keberadaanya madrasah swasta terdiri dari dua yaitu madrasah di
bawah pondok pesantren dan madrasah di luar pondok pesantren. Data pendidik
pada Kementerian Agama Kantor Kabupaten Sleman, menunjukkan masih banyak
tenaga guru yang latar belakang kualifikasi akademiknya tidak relevan dengan
bidang tugasnya sebagai guru kelas MI (Mismatch). Berdasarkan permasalahan
tersebut penelitian ini untuk mendiskripsikan jenis-jenis mismatch, faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya mismatch dan upaya Kepala Madrasah terhadap
adanya Mismatch kualifikasi akademik guru MI di Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sumber data dokumen dan
narasumber dari tiga MI di Kabupaten Sleman, yaitu: MIN Tempel, MI Ma‟arif
Al Islam, dan MI Wahid Hasyim. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: pertama, jenis-jenis Mismatch kualifikasi
akademik guru MI di Kabupaten Sleman yaitu: Mismatch horizontal bahwa jenis
latar belakang kualifikasi akademis yang dimiliki oleh guru tidak sesuai dengan
tugasnya, Mismatch vertikal bahwa jenjang kualifikasi akademis yang dimiliki
oleh guru tidak sesuai tugasnya. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Mismatch kualifikasi akademik yaitu: sebagian besar pengangkatan
PNS guru oleh Kementerian Agama yang ditugaskan di MI adalalah jenis guru
Pendidikan Agama Islam (PAI), syarat kualifikasi akademis saat rekruitment guru
oleh tingkat satuan pendidikan belum mengacu pada jenjang kualifikasi khusus
sebagai guru MI jurusan PGSD/PGMI, calon tenaga yang berkualifikasi linier
dengan bidang MI alumnus jurusan PGSD/PGMI kesempatan untuk diterima
sebagai guru MI masih terbatas, karena guru yang masih aktif masih usia
produktif kerja, rekruitmen guru secara internal masih dipengaruhi primodial
lembaga. Ketiga, upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah terhadap adanya Mismatch
adalah : melakukan pembagian tugas mengajar dengan tepat, mengikuti program
sertifikasi guru kelas, kegiatan kolektif guru, pendidikan pelatihan dan
merekomendasikan guru untuk menempuh jenjang pendidikan yang linier.
Kata kunci : Mismatch Kualifikasi Akademik, Sumber Daya Manusia, Madrasah
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari
1988.
Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ba B Be
ta T Te
sa ṡ Es (dengan titik di atas)
Jim J Je
ha ḥ Ha (dengan titik di bawah)
kha Kh Ka dan ha
dal D De
zal Ż Zet (dengan titik di atas)
ra R Er
zai Z Zet
sin S Es
syin Sy Es dan ye
sad ṣ Es (dengan titik di bawah)
dad D De (dengan titik di bawah)
ta ṭ Te (dengan titik di bawah)
za ẓ Zet (dengan titik di bawah)
ain „ Koma terbalik (di atas)
gain Gh Ge dan Ha
fa F Ef
qaf Q Ki
kaf K Ka
lam L El
mim M Em
nun N En
wau W We
ha H Ha
hamzah ‟ Koma di atas agak
melengkung
ya Y Ye
xi
Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap
Ditulis „iddah عدة
Ta‟ marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
هبت
جسيت
ditulis
ditulis
hibbah
jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal
aslinya).
Bila diikuti dengan kata “al” serta bacaan kedua ini terpisah, maka ditulis dengan
h.
‟Ditulis Karāmah al-auliyā كرامت األوليت
2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t.
Ditulis zakātul al-fiṭri زكاة الفطر
xii
Vokal Pendek
‟
kasrah
fathah
dammah
i
a
u
Vokal Panjang
fathah + alif
جاهليت
fathah + ya‟mati
يسعى
kasrah + ya‟ mati
كريم
dammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ā
jāhiliyah
ā
yasʽ ā
ī
karīm
ū
furūd
Vokal Rangkap
fathah + ya‟mati
بينكم
fathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaulun
xiii
KATA PENGANTAR
نيحالز يوحالز اهلل نسب
ادوحه ىا دهشأو اهلل آلإ هلاال ىا دهشأ مالسإالو اىويإال توعب اوعأ ذيال لهل دوحلا
هلا لعو دوحه اديس ييلسزوالو اءيبؤال فزشأ لع املالسو اةلالصو اهلل لىسر
.دعب اهأ ييعوجأ هبحصو
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat melaksanakan
serangkaian penelitian dan menysuun laporan dalam bentuk tesis yang berjudul
“Mismatch Kualifikasi Akademik Guru MI : Studi Manajemen Sumber Daya
Manusia pada Kepala Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman”
Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh
gelar Magister Strata Dua Pendidikan Islam (M.Pd.I), diajukan kepada Program
Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tesis ini dapat diselesaikan tidak lepas dari dukungan, masukan berbagai
pihak. Untuk ini dengan segala kerendahan hati kami menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak/Ibu/Sdr :
1. Prof. Nurhaidi, M.A, Phil. Ph.D. selaku Direktur Program Pasca Sarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
xiv
2. Dr. Sabaruddin, M.Si. selaku Pembimbing Tesis sekaligus Penguji, yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan studi di PPS
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Zulkipli Lessy, MA.,Ph.D., selaku Ketua Tim Penguji, yang telah menguji
dan memberikan catatan perbaikan sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.
4. Dr. Na‟imah, M.Hum., selaku Penguji, yang telah menguji dan memberikan
catatan perbaikan sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.
5. Ali Shofa, S.Ag, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tempel,
Muslihudin, S.Ag, selaku Kepala MI Ma‟arif Al Islam, Aris Munandar, S.H.I,
selaku Kepala Madrasah MI Wahid Hasyim yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6. Keluarga besar MIN Tempel, MI Ma‟arif Al Islam dan MI Wahid Hasyim
yang telah membantu dan pelayanan yang baik dalam proses penyusunan tesis
ini.
7. Rasa hormat dan terimakasih begitu besar penulis sampaikan kepada Ayah dan
Ibu yang tiada hentinya mendo‟akan, menuangkan kasih sayang dan selalu
memotivasi penulis dalam keadaan apapun, serta istri dan anak-anakku
tercinta, Semoga Alloh SWT memberikan kebahagiaan yang abadi hingga hari
akhir nanti. Amin.
8. Slamet Subagya, S.Pd., Haryanto, S.Pd., Sarju, S.Pd.SD., Nasikin, S.Pd.I., Siti
Tsaniatul, S.Pd.I., Nur Kholifah, S.Pd., Zuhrotul, S.Hum., selaku teman-teman
PGMI Sains 2013, yang saling memberi masukan peneliti dalam proses
penyusunan Tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis.ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis berterima kasih atas kritik dan saran
yang diajukan kepada penulis untuk perbaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat terutama bagi penulis. Semoga ridla Allah SWT selalu menyertai kita amin.
Yogyakart4 3 Juli 2Drc
NIM.
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ........................................................ ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. ... iii
PENGESAHAN DIREKTUR ............................................................................. ... iv
DEWAN PENGUJI .................................................................................................... v
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................ ... vi
MOTTO ................................................................................................................ ... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... ... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI................................................................................ x
KATA PENGANTAR .......................................................................... .................. xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .............................................................. ................................. xviii
DAFTAR GAMBAR .... ............................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN …......................................................................................... xx
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 7
D. Sistematika Pembahasan .................................................................... 10
BAB II : LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA ....................... 12
A. Mismatch ............................................................................................ 12
1. Pengetian Mismatch …................................................................ 12
2. Standar Kualifikasi Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) 13
3. Standar Kompetensi Guru SD/MI ............................................... 14
B. Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................................... 22
xvii
1. Kompetensi Kepala Sekolah SD/MI ........................................... 22
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasah Efektif …................. 25
C. Manajemen Sumberdaya Manusia ..................................................... 32
D. Kajian Pustaka .................................................................................... 51
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 55
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 55
B. Sumber Data....................................................................................... 55
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 90
D. Teknik Analisis Data ......................................................................... 94
BAB IV : PEMBAHASAN............................................................................ 98
A. Mismatch Kualifikasi Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah …......... 98
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Mismatch Kualifikasi
Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman .... 109
C. Upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap adanya Mismatch
Kualifikasi Akademik Guru di Kabupaten Sleman …....................... 125
BAB V : PENUTUP ..................................................................................... 148
A. Simpulan ............................................................................................ 148
B. Saran-Saran ........................................................................................ 150
C. Kata Penutup ..................................................................................... 153
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Sleman, 56.
Tabel 2 Struktur Kurikulum MIN Tempel, 67.
Tabel 3 Guru MIN Tempel menurut Jenis Kelamin, Status Kepegawaian dan
Ijazah Tahun 2015, 68.
Tabel 4 Guru MIN Tempel Menurut Pangkat/Golongan dan Tugas Mengajar
Tahun 2015, 69.
Tabel 5 Jumlah Siswa per Kelas MIN Tempel Tahun 2014/2015, 72.
Tabel 6 Daftar Keadaan Guru MI Wahid Hasyim Tahun Pelajaran 2014/2015,
80.
Tabel 7 Data Siswa MI Wahid Hasyim Tiap Kelas Tahun 2014/2015, 82.
Tabel 8 Data Guru MI Ma‟arif Al Islam Tahun 2014/2015, 87.
Tabel 9 Data Siswa MI Ma‟arif Al Islam Tiap Kelas Tahun 2014/2015, 88.
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Komponen dalam analisis data (interaktif model), 95.
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup, 156
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Terhadap Kepala Madrasah, 158
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Terhadap Guru, 160
Lampiran 4 Surat Permohonan Pembimbingan Tesis, 161
Lampiran 5 Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Tesis, 162
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian di MIN Tempel, 163
Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Penelitian di MI Wahid Hasyim, 164
Lampiran 8 Surat Permohonan Ijin Penelitian di MI Ma‟arif Al Islam, 165
Lampiran 9 Surat Keteragan Penelitian di MIN Tempel, 166
Lampiran 10 Surat Keteragan Penelitian di MI Wahid Hasyim, 167
Lampiran 11 Surat Keteragan Penelitian di MI Ma‟arif Al Islam, 168
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu amanat yang sangat mulia yang harus kita
lakukan, dan telah dicanangkan sebagai salah satu tujuan negara Indonesia
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu “ mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Dengan demikian dalam perumusan tujuan pendidikan,
peserta didik dimasa mendatang diharapkan menjadi manusia Indonesia
yang berkualitas.
Dewasa ini berbagai upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan
terus dilakukan oleh berbagai pihak. Hal ini dilandasi suatu kesadaran
bersama betapa pentingnya pendidikan dalam upaya pengembangan sumber
daya manusia (SDM) dan pengembangan watak bangsa demi kemajuan
masyarakat dan bangsa. Sehingga siapapun setuju serta mengakui bahwa
harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh seberapa kualitas
pendidikannya.
Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disebut MI, adalah salah satu
bentuk madrasah formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan
kekhasan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar di dalam pembinaan
Menteri Agama.1 Sesuai amanat dalam Sistem Pendidikan Nasional
Madrasah Ibtidaiyah dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan Islam
tingkat dasar seperti lembaga pendidikan tingkat dasar pada umumnya,
1 Undang-Undang No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen
2
tetapi memiliki berbagai karakter dan keunikan. Dengan demikian Madrasah
Ibtidaiyah wajib memiliki tenaga pendidik atau guru yang berkompeten
pada bidang tugasnya.
Guru atau tenaga pendidik adalah sekelompok sumber daya manusia
(SDM) yang ditugasi untuk membimbing, mengajar atau melatih para
peserta didik, mereka adalah tenaga pengajar, tenaga pendidik yang secara
khusus diangkat dengan tugas utama mengajar pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.2 Guru sebagai bagian integral dari keberadaan sumber
daya manusia yang mempunyai peran strategis dalam kehidupan suatu
sekolah/madrasah.3
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi4
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi
Guru bahwa: Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi Akademik Guru
2 Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 271. 3Ibid., 4 Undang-Undang No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen.
3
pada satuan pendidikan jalur formal untuk guru Sekolah Dasar / Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma IV (D-IV) atau sarjana
(S.1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D IV/S.1 PGSD/PGMI) atau
psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.5
Dengan memperhatikan beberapa hal diatas, proses pendidikan dan
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) harus dilaksanakan oleh guru dan
tenaga pendidik yang professional yang memiliki kualifikasi akademis yang
relefan dengan tugas utama sebagai guru MI. Madrasah sebagai lembaga
memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan dan memiliki tenaga pendidik
yang professional dan berkopenten. Kepala Madrasah dalam dimensi
kompetensi manejerial memiliki peranan penting dalam memimpin dan
mengelola guru dan tenaga pendidikan di madrasah dalam rangka
pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara optimal.
Pengelolaan dan pemberdayaan SDM mempunyai pengaruh yang
besar dan menjadi kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Sumberdaya Manusia adalah investasi paling mahal dalam organisasi. Di
lingkungan institusi Madrasah Ibtidaiyah (MI), guru sebagai tenaga
pendidik merupakan energi dan sumber kemajuan yang tidak bisa
digantikan oleh siapapun, baik uang, sarana bahkan jabatan sekalipun.
Kompetensi guru sebagai SDM utama di madrasah sangat
berpengaruh dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan di
5 Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru , Standar Nasional Pendidikan Beserta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Yogyakarta: CV Dwi Karya Mulia, 2009), hal. 371.
4
madrasah. Kemajuan teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya
sarana dan prasarana yang memadai, sumber dana yang mencukupi tanpa
sumber daya manusia yang berkompeten maka tujuan organisasi atau
lembaga pendidikan sulit untuk tercapai dengan baik. Dengan demikian dari
beberapa komponen standar pendidikan yang bersifat material tidak akan
berdaya guna tanpa adanya komponen sumber daya manusia yaitu tenaga
pendidik dan kependidikan.
Manajemen madrasah dapat dipandang sebagai suatu pendekatan
pengelolaan madrasah dalam rangka memberikan kewenangan lebih luas
kepada warga madrasah dan masyarakat sesuai dengan kerangka kebijakan
pendidikan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional.6
Manajemen dapat diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan
sebagai Ilmu oleh Luther Gulick karena sebagai bidang pengetahuan yang
secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerjasama. Sebagai kiat karena menejemen mencapai sasaran dengan
cara-cara mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Sedangkan
dipandang sebagai profesi karena menejemen dilandasi oleh keahlian khusus
untuk mencapai suatu prestasi menejer dan professional itu dituntut dengan
kode etik tertentu.7
Manajemen mencakup kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
yang dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upaya yang
terbaik untuk mencapai tindakan-tindakan yang telah ditetapkan
6 Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era otonomi Pendidikan, (Yogyakarta :IRCiSod, 2010), hlm.34.
7 Sunhaji, Manajemen Madrasah, (Yogya : Grafindo Lentera Media, 2008), hlm. 8.
5
sebelumnya.8 Hal tersebut meliputi apa yang harus dilakukan, bagaimana
cara melakukannya, dan mengatur efektifitas dari usaha-usaha tersebut.9
Dengan demikian sumber daya manusia (guru) sebagai komponen
pendidikan yang dianggap sebagai kunci keberhasilan harus dapat dibina
dan dikembangkan secara kontinyu dan berkesinambungan agar dapat
menajadi manusia yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya sehingga
mampu melaksanakan tugasnya dengan professional. Tetapi memenejemen
sumberdaya manusia di madrasah untuk mewujudkan tenaga yang
berkualitas, berkompeten dan professional bukanlah perkara mudah dan
sederhana.
Kepala Madrasah dalam dimensi kompetensi manejerial memiliki
peranan penting dalam memimpin dan mengelola guru dan tenaga
pendidikan di madrasah dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia
secara optimal untuk mencapai tujuan.10 Perhatian Kepala Madrasah
sebagai manajer pendididikan di tingkat madrasah terhadap aspek
pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia khususnya guru,
dapat dilihat dari proses perencanaan, rekrutmen, seleksi , penempatan,
pelatihan, pengembangan serta pada kompensasi dan evaluasi pada sumber
pada sumber daya itu sendiri.
Dinamika manajemen dalam lembaga pendidikan khususnya pada
jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) menarik untuk diteliti. Kajian
problematika pendidikan dan manajemen sumber daya manusia sangatlah
8 Ibid., 9 Ibid., hlm .9. 10Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala …, hlm. 94-96.
6
luas dan besar, oleh karena itu penelitian ini akan mengangkat manajemen
Kepala Madrasah terhadap pengelolaan dan pembinaan SDM khususnya
relevansi kualifikasi akademik guru terhadap bidang tugasnya sebagai guru
MI.
Sejauh pengamatan peneliti sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah,
selama sepuluh tahun terakhir pengelolaan sumber daya manusia khususnya
SDM Guru Madrasah Ibtidaiyah di wilayah Kabupaten Sleman terus
mengalami peningkatan. Perencanaan, rekrutmen, penempatan dan
pembinaan serta evaluasi secara umum berjalan dengan baik. Namun secara
khusus peneliti mengamati adanya proses rekrutmen yang kurang tepat
kaitannya dengan latar belakang kualifikasi akademik yang dimiliki tidak
dengan bidang tugasnya sebagai guru MI (mismatch).
Madrasah Ibtidaiyah di Wilayah Kabupaten Sleman terdapat 27
Madrasah Ibtidaiyah, yang terdiri dari 2 Madasah Negeri dan 25 Madrasah
Swasta, yang setiap madrasah memiliki 12-27 orang tenaga guru. Pada
tahun 2015 jumlah guru di Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 379 orang yang
terdiri dari 128 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 251 non Pegawai Negeri
Sipil (non PNS). Pada Madrasah swasta secara umum di golongkan menjadi
dua yaitu madrasah yang keberadaanya di bawah pondok pesantren dan
madrasah di bawah yayasan di luar pondok pesantren. Berdasarkan data
pendidik pada Kementerian Agama Kantor Kabupaten Sleman Seksi
Pendidikan Madrasah, masih banyak tenaga guru yang latar belakang
7
kualifikasi akademiknya tidak relevan dengan bidang tugasnya sebagai
guru kelas MI (mismatch).11
Beberapa hal tersebut di atas yang melatarbelakangi peneliti untuk
mengangkat permasalahan dengan judul “Mismatch Kualifikasi Akademik
Guru MI : Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kepala Madrasah
di Kabupaten Sleman”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apa saja jenis mismatch Kualifikasi Akademik Guru Madrasah
Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya Mismatch Kualifikasi
Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman ?
3. Bagaimana upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap adanya
Mismatch Kualifikasi Akademik Guru ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui jenis-jenis mismatch Kualifikasi Akademik Guru
Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman.
11 Dikutip dari Dokumen Data Pendidik pada Madrasah Ibtidaiyah se Kabupaten Sleman pada
Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Sleman tahun 2015, tanggal 12 Februari 2015.
8
b. Mengungkap faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya
Mismatch Kualifikasi Akademik pada guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)
di Kabupaten Sleman.
c. Mengetahui upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap
Mismatch Kualifikasi Akademik Guru di Kabupaten Sleman.
2. Manfaat Penelitian
Setelah penulis melakukan penelitian di beberapa Madrasah
Ibtidaiyah di Wilayah Kabupaten Sleman, berharap memberi beberapa
manfaat. Adapan manfaat yang diharapkan adalah :
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan memiliki kontribusi
dalam menggali dan memahami tentang mismatch, kompetensi guru,
kompetensi kepala madrasah, teori Manajemen Sumber Daya
Manusia di Madrasah khususnya tenaga guru dan teori
Kepemimpinan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang erat
kaitannya dengan pemberdayaan dan pembinaan guru, sehingga
dapat memeberi manfaat kepada :
1) Guru
Secara teoritis akan menambah wawasan keilmuan tentang
mismatch dan standar kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah
sebagai landasan dalam upaya pengembangan profesional secara
mandiri (self professional development) dalam menghadapi
9
tantangan masa depan pada era globalisasi dan teknologi
informasi.
2) Kepala Madrasah
Setelah memahami teori Menejemen Sumber Dasa Manusia dan
teori kepemimpinan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI), maka
secara konseptual dapat menganalisis bagaimana peran Kepala
Madrasah dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya
manusia terutama tenaga guru di Madrasah.
3) Lembaga Penyelenggara Pendidikan
Bagi Lembaga Penyelenggara Pendidikan Pemerintah, secara
teritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi konseptual
keilmuan yang terkait sebagai landasan dalam menyusun
perencanaan dan pengambilan kebijakan sehubungan dengan
penyelenggaraan pendidikan di MI.
a. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis diharapkan memiliki kegunaan
bagi praktisi pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah dan lembaga terkait,
yaitu :
1) Guru
Secara praktis penelitian ini memberi manfaat bagi Guru
Madrasah Ibtidaiyah dalam upaya peningkatan kompetensi dan
pengembangan profesionalnya baik secara mandiri (self
professional development) maupun secara external developmet
10
dalam menghadapi tantangan masa depan pada era globalisasi dan
teknologi informasi. Karena hasil penelitian ini menjadi
pengalaman realita bagi pelaku pendidikan di tingkat Madrasah
Ibtidaiyah.
2) Kepala Madrasah
Bagi Kepala Madrasah hasil dari penelitian ini secara praktis
memberi kontribusi yang sangat bermanfaat dalam rangka
mengevaluasi diri sejauh mana kompetensi manajerial yang
dilakukan dalam mengelola dan mengembangkan Sumber Daya
Manusia terutama tenaga guru di Madrasah.
3) Lembaga Penyelenggara Pendidikan
Manfaat secara praktis penelitian ini bagi Lembaga
Penyelenggara Pendidikan sangat besar dalam rangka
perencanaan, penentu kebijakan, dan evaluasi dalam rangka
memberdayakan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia
(SDM) di Madrasah, khususnya dalam mengelola tenaga
pendidik/guru untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan
di Madrasah yang lebih baik.
D. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam memahami pokok pembahasan dalam
tesis ini maka perlu deskripsi sistematika pembahasan. Sistematika
Pembahasan dalam tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing
11
terdapat sub-sub bab pembahasan. Secara umum sistematika
pembahasannya adalah sebagai berikut :
Bab kesatu merupakan pendahuluan yang berisi yang berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta
sistematika pembahasan.
Bab kedua merupakan landasan teori yang berisi teori pengertian
mismatch, standar kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan
manajemen sumber daya manusia serta kajian pustaka.
Bab ketiga tentang metodologi penelitian yang berisi jenis penelitian,
sumber data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.
Bab keempat berisi pembahasan tentang mismatch kualifikasi
akademik pada guru Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman meliputi:
jenis-jenis mismatch kualifikasi akademis guru MI, faktor-faktor apa yang
mempengaruhi terjadinya mismatch kualifikasi akademik pada guru
Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman dan upaya-upaya Kepala
Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap Mismatch Kualifikasi Akademik Guru.
Bab kelima merupakan bab penutup yang berisi simpulan, saran dan
kata penutup. Bagian terakhir tesis dicantumkan daftar pustaka sebagai
referensi dalam penyusunan tesis dan lampiran-lampiran sebagai pendukung
penelitian.
148
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Bentuk-bentuk Mismatch Kualifikasi Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah
(MI) di Kabupaten Sleman adalah : Pertama, Mismatch horizontal adalah
jenis latar belakang kualifikasi akademis yang dimiliki oleh guru tidak sesuai
dengan tugasnya. Dalam hal ini jenis latar belakang kualifikasi akademis
guru yang relevan dengan jenjang Madrasah Ibtidaiyah adalah: Sarjana
(PGSD/PGMI) sebagai guru kelas sesuai jumlah rombel yang ada, Sarjana
PAI sebagai guru mata pelajaran rumpun PAI MI (fiqih, Quran Hadits,
Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam ), Bahasa Arab, dan Sarjana
Penjaskes sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
serta guru yang mengajar muatan lokal tertentu. Kedua, Mismatch vertikal
adalah ketidaksesuaian jenjang kualifikasi akademis atau tingkat pendidikan
dan pekerjaan. Dalam hal ini amanat dari Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, khususnya jenjang Madrasah
Ibtidaiyah (MI), harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma IV (D-IV) atau sarjana (S.1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D
IV/S.1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
149
terakreditasi. Dalam kenyataannya pada tahun 2015 masih banyak guru-guru
yang belum memiliki latar belakang akademis S1/D.IV.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Mismatch Kualifikasi
Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman adalah :
Pertama, Kewenangan pengadaan SDM Guru MI untuk Madrasah Negeri
ada di Kementerian Agama Kantor Kabupaten maupun Kantor Wilayah.
Sebagian besar pengangkatan PNS guru oleh Kementerian Agama yang
ditempatkan di Madrasah Ibtidaiyah adalalah Jenis Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Kedua, Syarat kualifikasi akademis yang
diperlukan jika ada rekruitmen guru oleh tingkat lembaga atau satuan
pendidikan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal belum
mengacu pada jenjang kualifikasi khusus sebagai guru MI yaitu jurusan atau
program studi PGSD/PGMI. Ketiga, Calon tenaga / pelamar yang
berkualifikasi linier dengan bidang MI alumnus jurusan PGSD/PGMI
kesempatan untuk diterima sebagai guru MI masih terbatas, karena
lowongan kerja guru baru juga sedikit hal ini karena guru yang masih
bertugas rata-rata masih usia produktif kerja. Keempat, Sebagian besar
Madrasah Ibtidaiyah di kabupaten Sleman adalah swasta yang menerapkan
manajeman rekruitmen SDM secara internal yang masih mendapat pengaruh
dari internal lembaga maupun pondok pesantren sehingga primodial masih
berpengaruh.
150
3. Upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap adanya Mismatch
Kualifikasi Akademik Guru di Kabupaten Sleman adalah : Pertama,
melakukan pembagian tugas guru di madrasah dengan sistem guru mapel
atau rumpun mapel untuk kelas 3,4,5 dan 6 dan guru kelas untuk jenjang 1
dan 2. Kedua, mengikutkan guru mengikuti program sertifikasi guru kelas
sehingga mendapatkan materi PLPG untuk Guru kelas. Ketiga,
meningkatkan profesionalime dan kompetensi guru kelas melalui KKG
Internal Madrasah, KKG Gugus bersamaan dengan jenjang Sekolah Dasar
(SD), KKG MI Keempat, meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan
pengembangan diri dengan kegiatan worksop dan pendidikan pelatihan
(Diklat). Kelima, merekomendasikan guru untuk menempuh jenjang
pendidikan yang linier dan relevan dengan bidang tugas.
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan “Mismatch Kualifikasi
Akademik Guru Mi : Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kepala
Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman” Adapun saran-saran yang peneliti
sarankan adalah :
1. Dalam rekruitmen guru kelas syarat kulifikasi akademis yang telah
menjadi amanat dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru menjadi syarat wajib. Dengan demikian kualifikasi
151
akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal untuk guru Madrasah
Ibtidaiyah (MI) harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma IV (D-IV) atau sarjana (S.1) dalam bidang pendidikan
SD/MI (D IV/S.1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi.
2. Dengan memperhatikan struktur kurikulum pada satuan pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah (MI), selain kebutuhan guru kelas, untuk pemenuhan
kebutuhan guru pada satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
dibutuhkan adanya guru mata pelajaran yaitu : 1) Guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengajar pada mata pelajaran
rumpun PAI MI (Fikih, Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Sejarah
Kebudayaan Islam) dan Bahasa Arab, 2) Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan (Penjaskes), 3) Guru Muatan Lokal ( wajib dan pilihan) sesuai
peraturan peraturan pemerintah daerah dan keunggulan dari satuan
pendidikan masing-masing.
3. Pemerintah diharapkan tetap mengatur dan mengawasi sistem rekuitmen
guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga swasta
maupun yayasan non pemerintah.
4. Penyelenggara pendidikan baik pemerintah maupun swasta diharapkan
dapat bertanggung jawab atas regulasi yang terjadi sehingga adanya
Mismatch kualifikasi akademik guru yang sudah terjadi dapat dikelola
dengan baik dan mendapatkan solusi yang tepat.
152
5. Kepala Madrasah dalam menjalankan tugasnya sebagai Leader pada
jenjang satuan pendidikan yang di embannya diharapkan dapat
meningkatkan kompetensinya dalam bidang manajerial dan supervise
sehingga sumberdaya manusia yang dimiliki khususnya tenaga pendidik
dan kependidikan dalam rangka peningkatan profesionalisme serta dapat
mengelola perubahan maupun pengembangan madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
6. Kepala Madrasah Ibtidaiyah sebagai pemimpin (leader) pada satuan
pendidikan yang diembannya diharapkan menerapkan gaya
kepemimpinan situasional dan Kepemimpinan Fasilitatif (Facillitative
Leadership), dengan menerapkan pendekatan kepemimpinan partisipatif
dan demokratif terutama dalam proses pengambilan keputusan dan
kebijakan dalam menghadapi tantangan masa depan pada era globalisasi
dan teknologi informasi.
7. Sebagai guru agar selalu meningkatkan kompetensinya melalui
pengembangan profesional mandiri (self professional development) dalam
menghadapi tantangan masa depan pada era globalisasi dan teknologi
informasi, tidak boleh lagi mengandalkan pada program-program
pengembangan yang dilakukan pihak luar (external developmet).
153
C. Kata Penutup
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tesis ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun guna perbaikan bagi penulis sangat
penulis harapkan. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga ridla
Allah SWT selalu menyertai kita. Amin.
154
DAFTAR PUSTAKA________________________________________
Aniroh,“Manajemen Sumber Daya Manusia di SMK Diponegoro Majenang”,Tesis,
Yoyakarta :UIN Sunan Kalijaga, 2007
Atin Rahmawati, ”Penyelenggaraan Manajemen Sumber Daya Manusia di MAN 1
Yogyakarta”.Tesis, Yoyakarta :UIN Sunan Kalijaga, 2007
H.E. Mulyasa, Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta : PT Bumi
Aksara,2011
I Komang Ardana, Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogya: Graha Ilmu, 2012
Melayu SP.Hasibuan, Manajemen sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara,
2005
Muh Hanif, “Manajemen Kultural dan pengembangan Sumber daya manusia di SMU
Muhammadiyah 1 Yogyakarta”.Tesis, Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga,
2005
Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru ,Jakarta : 2007
Sudarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi Dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung : PT Revika Aditama, 2008
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta,
2013
155
Sunhaji, Manajemen Madrasah. Yogya : Grafindo Lentera Media T.Hani
Sudarto,2008
T.Hani Sudarto, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta :
BPFE, 2008
Umiarso & Imam Gojali, Menejemen Mutu Sekolah di Era otonomi Pendidikan,
Yogya :IRCiSod, 2008
Undang-Undang No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Jakarta : 2005
Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008
Zaenal Arifin, Manajemen Pengelolaan Guru Mismatch di SMA Islam Raudlatul
Falah Gembong Pati. Tesis, Yogyakarta :UIN Sunan Kalijaga,2008
ARTIKEL/PAPER
SA, “Dari Mismatch hingga Sistem Penggajian” dalam buletin Ikhlas Beramal, Nomor 60 Tahun XII Desember 2009, hlm.48-50
Halomoan Mangasi Siadari, “Manajemen Pengembangan Profesionalisme Guru di
SMP Negeri 3 Jetis Bantul” dalam Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan ,Volume 1, Nomor 1 tahun 2013, hlm 48-65
WEB
http://udhnr.blogspot.com/Mismatch antara Pendidikan dengan Pekerjaan di Indonesia diakses 28 Maret 2015 jam 21.45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
A. Kepala Sekolah/Madrasah
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Missmatch Kualifikasi
Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman.
a. Bagaimana usaha madrasah dalam pengadaan guru ?
b. Siapa saja yang berperan dalam pengadaan guru ?
c. Bagaimana prosedur yang dilakukan madrasah dalam pengadaan guru ?
d. Kriteria apa saja yang yang menjadi syarat dalam rekruitmen guru ?
e. Apakah kualifikasi akademis menjadi prioritas dalam syarat dan seleksi
rekuitmen guru ?
f. Apakah analaisis pekerjaan ( standar kompetensi Guru MI ) menjadi pedoman
dan bahan pertimbangan dalam proses rekruitmen Guru ?
2. Upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap adanya Missmatch
Kualifikasi Akademik Guru
a. Bagaimana tanggapan atau pendapat kepala madrasah tentang
missmatch kualifikasi akademik guru ?
b. Apakah missmatch kualifikasi akademik guru, menjadi sebuah masalah
yang harus mendapatkan perhatian khusus di madrasah ?
c. Upaya apa saja yang dilakukan oleh kepala madrasah terhadap guru
yang missmatch kualifikasi akademik ?
d. Upaya apa yang dilakukan oleh guru yang missmatch kualifikasi
akademiknya kaitanya dengan peningkatan kompetensi?
e. Bagaimana sikap guru terhadap tugasnya kaitannya dengan latar
belakang akademisnya ?
3. Dampak Missmatch Kualifikasi Akademik Guru terhadap pelaksanaan tugas
pokok sebagai Guru MI.
a. Bagaimana pembagian tugas mengajar, apakah kualifikasi akademis
seorang guru menjadi pertimbangan dalam pembagian tugas ?
b. Bagaimana proses kegiatan belajar pada kelas/mata pelajaran yang
diampu oleh guru yang missmatch kualifikasi akademik ?
c. Masalah apa saja yang muncul akibat adanya missmatch kualifikasi
akademik pada guru dalam proses kegiatan belajar pada kelas ?
d. Bagaimana hasil belajar yang diraih oleh siswa pada kelas/mata
pelajaran yang diampu oleh guru yang missmatch kualifikasi akademik ?
e. Bagaimana ketuntasan materi pada mata pelajaran yang diampu oleh
guru yang missmatch kualifikasi akademik ?
PEDOMAN WAWANCARA
B. Tenaga pendidik ( Guru )
1. Bagaimana proses yang bapak/ibu lalui untuk bisa diterima dan mengajar
Madrasah ini ?
2. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui sebelumnya uraian kerja tugas yang
harus dijalani setelah diterima menjadi guru MI ?
3. Setelah Bapak/Ibu guru diterima sebagai guru, apakah mendapatkan tugas
dari kepala sekolah sesuai yang bapak/ibu harapkan ?
4. Apakah pembagian tugas mengajar bapak/Ibu sudah sesuai keahlian dan
displin Ilmu yang pernah didapat dari bangku kuliah ?
5. Apakah Bapak/Ibu guru merasa mampu dan bener-bener siap untuk
mengajar bidang studi yang ditugaskan ?
6. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu alami selama melakukan proses
kegiatan belajar ?
7. Apakah kendala tersebut ada kaitannya dengan latar belakang kualifikasi
akademis yang dimiliki ?
8. Usaha apakah yang sudah dilakukan oleh Guru/Madrasah untuk mengatasi
masalah tersebut ?
9. Apakah sekolah mengadakan pelatihan/kegiatan khusus untuk guru yang
Mismatch akademisnya ?
10. Apakah bapak/Ibu punya keinginan untuk melanjutkan studi pada jenjang
yang lebih tinggi?
HASIL WAWANCARA
Nara Sumber : Kepala Madrsah MI Al Islam
Hari/Tanggal : Selasa, 03 Pebruari 2015
Waktu : 10.15-11.30
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kepala Sekolah/Madrasah
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Missmatch Kualifikasi
Akademik Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sleman.
a. Bagaimanakah usaha madrasah dalam pengadaan guru ?
Menganalisa kebutuhan guru berdasarkan jumlah jam mengajar wajib bagi
guru berdasarkan jumlah robel dan pemenuhan 24 jam wajib mengajar.
b. Siapa saja yang berperan dalam pengadaan guru ?
Yang berperan dalam pengadaan guru tentunya Kepala Madrasah dan dewan
guru, yayasan/lembaga Ma’arif Kabupaten untuk memberikan SK dari
Yayasan.
c. Bagaimana prosedur yang dilakukan madrasah dalam pengadaan guru ?
Setelah hasil analisa kebutuhan guru menetapkan untuk menambah guru maka
selanjutnya mengumumkan bahwa Marasah memerlukan tambahan tenaga
pengajar. Kepada warga madrasah baik dewan guru maupun untuk
menyampaikan informasi tersebut.setelah ada yang melamar diadakan tes
wawancara dan Praktek Mengajar, pengumuman selanjutnya calon pelamar
dihubungi.
d. Kriteria apa saja yang yang menjadi syarat dalam rekruitmen guru ?
Kriteria Umum ya standar samahalnya dengan syarat pada umumnya.
Criteria khusus, seperti : baca tulis Al Quran, kualifikasi akademik relewan,
Mampu mengunakan IT dengan baik (computer )
e. Apakah kualifikasi akademis menjadi prioritas dalam syarat dan seleksi
rekuitmen guru ?
Ya.., karena biar pas dan mudah dalam menyusun pembagian tugas, tetapi
untuk mencari yang sesuai dengan bidangnya juga sulit. Pelamar terbatas
juga, jadi untuk berlaku selektif sesuai keinginan tidak tercapai.
f. Apakah analaisis pekerjaan ( standar kompetensi Guru MI ) menjadi pedoman
dan bahan pertimbangan dalam proses rekruitmen Guru ?
Ya…, karena mengajar anak usia SD/MI perlu orang yang bener-benar
kompeten pada mapel yang akan diampu.
2. Upaya Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap adanya Missmatch
Kualifikasi Akademik Guru
a. Bagaimana tanggapan atau pendapat kepala madrasah tentang
missmatch kualifikasi akademik guru ?
Missmacth…, ya gimana ya…kalau dilihat dari ijazahnya ya memang
hapir semua guru-guru kami missmacth. Sejak dulu pengangkatan guru
MI itu hampir sebagian besar guru agama dari Tarbiyah PAI. Saya
sendiri juga dari PAI… he…he…
b. Apakah missmatch kualifikasi akademik guru, menjadi sebuah masalah
yang harus mendapatkan perhatian khusus di madrasah ?
missmatch kualifikasi akademik guru, jelas jadi masalah juga. Kita
semua juga menyadari.. baik saya pribadi sebagai Kepala Madrasah.
Maupun teman-teman guru lain. Maka jelas jadi perhatian…tapi ya
gimana lagi, kita hanya bisa meningkatkan kemampuan yang sudah ada
dengan berbagai hal dan pengalaman aja.
c. Upaya apa saja yang dilakukan oleh kepala madrasah terhadap guru
yang missmatch kualifikasi akademik ?
- Pembagian tugas mengajar kita sesuaikan dengan kompetensi yang
Dominan, walupun sedikit mengabaikan latar belakang kualifikasi
akademisnya. Kita kelas 1-3 sistem guru kelas, dan kelas 3-6 semi
mapel.
- Mendorong guru-guru untuk mengikuti kegiatan peningkatan kopetensi
guru melalui berbagai kegiatan guru seperti KKG, Workshop, seminar
dan untuk mengikuti program sertifikasi guru kelas walaupun dari
PAI.
-memberi fasilitas ruang dan waktu untuk mereka bertukar pengalaman
dan kompetensi sesame teman sejawat.
d. Upaya apa yang dilakukan oleh guru yang missmatch kualifikasi
akademiknya kaitanya dengan peningkatan kompetensi?
Mereka aktif belajar mandiri, mengikuti kegiatan guru seperti KKG,
workshop, seminar dan jika ada kesulitan dalam materi ajar mereka
tidak segan bertanya kepada teman yang lebih tahu.
e. Bagaimana sikap guru terhadap tugasnya kaitannya dengan latar
belakang akademisnya ?
Awalnya mereka setengah menolak jika mendapat pembagian tugas
mengajar yang tidak mereka kuasai tetapi ya sambil belajar dan karena
keadaan maka mereka siap saja.
3. Dampak Missmatch Kualifikasi Akademik Guru terhadap pelaksanaan tugas
pokok sebagai Guru MI.
a. Bagaimana pembagian tugas mengajar, apakah kualifikasi akademis
seorang guru menjadi pertimbangan dalam pembagian tugas ?
Ya, jelas…tapi seperti saya sampaikan tadi kita sebagian besar guru
guru adalah dari tarbiyah PAI. Oleh karena itu kita juga pertimbangkan
kompetensi internal dan pengalaman mengajar.
b. Bagaimana proses kegiatan belajar pada kelas/mata pelajaran yang
diampu oleh guru yang missmatch kualifikasi akademik ?
Secara umum tidak masalah, berjalan baik…ya karena mereka
pengalaman guru sudah lama.
c. Masalah apa saja yang muncul akibat adanya missmatch kualifikasi
akademik pada guru dalam proses kegiatan belajar pada kelas ?
Penguasaan materi belum maksimal/fokus, penanaman konsep materi ke
peserta didik untuk materi-materi tertentu masih terkendala seperti
mapel matematika, IPA, dan materi-materi tertentu pada mapel IPS dan
Pkn.
d. Bagaimana hasil belajar yang diraih oleh siswa pada kelas/mata
pelajaran yang diampu oleh guru yang missmatch kualifikasi akademik ?
Secara umum baik, tapi ya untuk mapel tertentu dan anak-anak tertentu
masih kurang.
e. Bagaimana ketuntasan materi pada mata pelajaran yang diampu oleh
guru yang missmatch kualifikasi akademik ?
Secara umum tidak ada guru yang mengeluh tidak bisa tuntas materi,
mungkin untuk kualitas ketuntasannya yang belum maksimal.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum vitae
A. Identitas Diri
Nama : Triyanto, S.Pd.SD
Tempat, tanggal lahir : Panjatan, 03 Juli 1970
HP : 081578682325
Email : [email protected]
Alamat : Perumahan Puri Sumberadi Asri C.86
RT.09/RW.39 Jumeneng Kidul, Sumberadi,
Mlati, Kabupaten Sleman
Nama Ayah : Padmominarjo
Nama Ibu : Tujiyem
Nama Istri : N. Nani Sumaryati
Nama Anak : 1) Arizal Fikri Kurniawan
2) Muhammad Irfan Setiawan
3) Rifqy Hafidz Noviawan
B. Riwayat Pendidikan :
1. SD N Krembangan, Kulon Progo tahun lulus 1984
2. SMP N 1 Panjatan, Kulon Progo tahun lulus 1987
3. SPG N Wates, Kulon Progo tahun lulus 1990
4. D.II PGSD IKIP Negeri Yogyakarta tahun lulus 1992
5. S.1 PGSD Universitas Terbuka UPJJ Yogyakarta tahun lulus 2008
6. S.2 PGMI Konsentrasi Sains UIN Sunan Kalijaga tahun lulus 2016
C. Riwayat Pekerjaan
1. Guru SDN. Pemurus 1 , Kec. Aluh-Aluh, Kab.Banjar, Kalimantan Selatan
tahun 1993 s/d 1998
2. Guru SDN. Banjarbaru Utara 8, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan tahun
1998 s/d 2003
3. Guru MI Al Iman, Kec. Tempel, Kab.Sleman, D.I. Yogyakarta tahun 2003-
sekarang
D. Prestasi/Penghargaan
1. Tenaga pengajar/ Instruktur Smart Primagama Grade A
2. Juara II Olimpiade Guru bidang IPA Kabupaten Sleman
E. Pengalaman Organisasi
1. Ketua RT 2008-2014
2. Sekretaris RW 2015- sekarang
3. Pengurus Takmir Masjid Fathoni bidang pendidikan 2005 – Sekarang
4. Ketua KKG Gugus II SD/MI Kecamatan Tempel 2013 - Sekarang
5. Ketua KKG MI Kabupaten Sleman 2013 – Sekarang
F. Karya Ilmiah
1. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbahasa Melalui
Pendekatan Whole Language pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
2. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Materi pada Mata
Pelajaran IPA Melalui Pendekatan PAKEM
Yogyakarta, 2 Juli 2016
Triyanto, S.Pd.SD