Download - Mika Margareta (337840)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investor adalah salah satu hal yang terpenting untuk suatu perusahaan yang telah
go public. Hal ini disebabkan karena para investor adalah sumber modal
perusahaan atas saham-saham yang dimiliki oleh investor tersebut. Para investor
biasanya mencari informasi suatu perusahaan terlebih dahulu sebelum mereka
memutuskan untuk menginvestasikan modalnya di dalam perusahaan tersebut atau
tidak, baik dalam bentuk kepemilikan saham maupun dalam bentuk investasi
lainnya.
Salah satu informasi yang mencerminkan kondisi internal sebuah perusahaan
adalah pergerakan harga saham di bursa efek. Sedangkan pergerakan harga saham
dipengaruhi oleh informasi-informasi yang mempengaruhi persepsi para investor.
Hal inilah yang menjadi salah satu pusat perhatian para investor sebelum
mengambil keputusan. Maka wajar jika setiap perusahaan berusaha menciptakan
reputasi baik di mata investor dengan harapan agar investor ingin
menginvestasikan dananya pada perusahaan melalui pembelian saham yang
dicatatkan di bursa efek.
Penanaman modal yang dilakukan oleh investor bertujuan untuk memperoleh
pendapatan berupa deviden atau capital gains. Dividen adalah pendapatan yang
diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gains
adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada
harga belinya. Pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Capital gains
banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena lebih bersifat harian sesuai
dengan perubahan harga saham yang terjadi pada setiap hari perdagangan saham.
Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga
saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang
dibayarkan perusahaan.
Kebijakan dividen suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga saham masih
merupakan suatu perdebatan bagi para ahli keuangan. Ada yang berpendapat
1
bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh pada harga saham
(nilai perusahaan) namun ada juga yang berpendapat sebaliknya, yaitu kebijakan
dividen berhubungan erat dengan harga saham perusahaan. Teori-teori Elton E.J
dkk (1980), Eades K.M dkk (1984), dan Jagannathan dan Frank (1997), yang
mengemukakan pernyataan tersebut berdasarkan pada alasan-alasan tertentu. Ada
yang berpendapat bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh
pada harga saham (nilai perusahaan) namun ada juga yang berpendapat
sebaliknya, yaitu kebijakan dividen berhubungan erat dengan harga saham
perusahaan.
Jika terdapat reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman, maka
bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi harga
saham dapat diukur dengan menggunakan abnormal return saham sebagai nilai
perubahan harga. Pengumuman pembayaran dividen dikatakan mengandung
informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Hal
sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan
abnormal return yang tidak signifikan maka dari itu tidak mengandung informasi.
Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Perbedaan tersebut terlihat
dari penelitian Kartini (2001) yang menyatakan bahwa pengumuman dividen
mengandung informasi. Sedangkan, penelitian Soetjipto (1997) menyatakan
bahwa pengumuman dividen tidak mengandung informasi.
Karena ketidakkonsistenan hasil penelitian-pernelitian seperti yang diuraikan
sebelumnya, maka penulis memandang masih perlu diadakannya dukungan teori
mengenai “Pengaruh Dividen Terhadap Harga Saham dan Return Saham”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas, bahwa ada
kemungkinan dipengaruhinya harga saham dan return saham perusahaan oleh
pengumuman dividen, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah pengumuman deviden naik atau turun berpengaruh terhadap
harga dan return saham”.
2
C. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan di bidang Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari 2011 hingga
Desember 2012 dan pada tahun tersebut perusahaan membayarkan dividen (cash
dividen) kepada para pemegang sahamnya.
D. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah kenaikan ataupun penurunan pembayaran dividen
tunai berpengaruh terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012
2. Mengetahui apakah kenaikan ataupun penurunan pembayaran dividen
tunai berpengaruh terhadap harga saham saham perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012
3
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Teori
1. Dividen
Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang
saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham
perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh
dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan. (Henry
Simamora, 2000, 423). Terdapat beberapa tanggal penting yang menjadi perhatian
dalam prosedur pembagian dividen.
1) Tanggal Pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat direksi
mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen menjadi kewajiban
perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya
beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen.
2) Cum Dividend adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham perusahaan
sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan dividen.
3) Tanggal pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang dipilih oleh
dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak menerima
dividen. Karena waktu yang tersita untuk menyususn daftar para pemegang
saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua atau tiga minggu setelah tanggal
pengumuman dividen, namun sebelum tanggal pembayaran dividen.
4) Ex Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak mendapat
dividen.
5) Tanggal Pembayaran (date of payment) adalah tanggal dividen benar-benar
dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu setelah tanggal
pengumuman dividen.
Istilah dividen biasanya dipahami sebagai distribusi kas oleh perseroan kepada
pemegang sahamnya. Dividen dinyatakan sebagai jumlah spesifik per lembar
4
saham biasa. Dividen kas adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. Jumlah yang diterima sepadan dengan banyaknya jumlah
lembar saham yang dimilikinya. Biasanya terdapat kondisi yang patut oleh
perusahaan untuk membayar dividen kas, yaitu saldo laba yang mencukupi, kas
yang memadai, dan tindakan formal oleh dewan direksi. Jumlah saldo yang besar
tidak harus berarti bahwa perusahaan mampu mambayar dividen. Dana kas perlu
pula tersedia dengan jumlah memadai yang melebihi kebutuhan-kebutuhan
operasi normal. Dewan direksi tidak wajib mengumumkan dividen setiap tahun,
bahkan walaupun terdapat saldo kas yang cukup besar untuk membagikan
dividen.
Kurangnya dana ataupun posisi kas yang sangat ketat dapat memaksa direksi
perusahaan untuk mengurangi atau bahkan meniadakan pembayaran dividen.
Keputusan distribusi itu mestilah dipikirkan secara masak-masak karena dividen
sering menjadi elemen kunci dalam imbalan yang diharapkan oleh para pemodal
dari saham yang dimilikinya. Harga pasar saham kerap jatuh secara dramatis pada
saat deklarasi dividen ternyata lebih kecil daripada yang diprediksi sebelumnya.
Sebagian besar perusahaan mencoba mempertahankan catatan pembayaran
dividen yang stabil dalam upaya membuat saham mereka kelihatan memikat bagi
para pemodal. Dividen dapat dibayarkan sekali setahun atau setiap semesteran.
2. Cash Dividend (Deviden Tunai)
Robert Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih
perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan (retained earnings) yang ditahan
sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen ini untuk dibagikan kepada para
pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dalam hal ini ada dua
jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas.
Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada
pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang
dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dalam penelitian ini
fokus penelitian adalah pada cash d ividend.
5
Pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor
daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai mengurangi risiko
ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan.
Demikian juga stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi risiko
ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas perusahaan juga
merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan manajemen perusahaan.
Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya
menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dengan stabilitas
dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga
mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan modalnya ke dalam
perusahaan. Di sisi lain perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan
pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba
untuk reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana
perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham yang sering kali
memutuskan untuk menjual sahamnya tiba-tiba jika dianggap lebih
menguntungkan, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran
dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen.
3. Kebijakan Deviden
Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan
apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua
atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk
laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang
diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang
akhirnya juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk
mengembangkan perusahaan. Sedang apabila perusahaan tidak membagikan
labanya sebagai dividen akan bisa memperbesar sumber dana intern perusahaan
dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan
perusahaan.(Soetrisno, 2003, 303).
Dividen kas merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham.
Ada dua jenis dividen, yaitu dividen saham preferen yang dibayarkan secara tetap
6
dalam jumlah tertentu, dan dividen saham biasa yang dibayarkan kepada
pemegang saham apabila mendapatkan laba. Harga saham dipengaruhi oleh
tingkat pertumbuhan dividen. Besarnya dividen yang dibayarkan akan
meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham. Namun semakin besar dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat
dipergunakan untuk mengembangkan perusahaan sebagai reinvestasi, karena laba
ditahan tersebut merupakan sumber dana intern yang dapat digunakan untuk
membelanjai perusahaan. Semakin rendah laba ditahan akibatnya akan
memperkecil kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang pada
akhirnya juga memperkecil pertumbuhan dividen. Dari keterangan diatas ternyata
kebijakan dividen tersebut menimbulkan dua akibat yang bertentangan, oleh
karena itu penentuan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
menjadi sangat penting dan merupakan tugas manajer keuangan untuk mengambil
kebijakan dividen yang optimal. Rasio Pembayaran dividen (dividen payout
ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan.
Semakin besar laba yang ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan
untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran
dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen.
4. Prosedur Pembagian Dividen
Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh para pemegang
saham. Keputusan pembayaran dividen berada di tangan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Pembagian dividen dapat dilakukan secara kuartalan ataupun
Dividen dibagikan kepada para pemegang saham yang terdaftar pada waktu yang
telah ditentukan. Menurut Weston dan Brigham (1998), mekanisme pembagian
dividen yang aktual adalah sebagai berikut:
1. Announce Date (tanggal pengumuman), adalah pada saat direksi perusahaan
mengumumkan rencana pembagian dividen sesuai dengan hasil RUPS.
2. Holder of Record Date (tanggal pencatatan pemegang saham), adalah hari
terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima
dividen yang akan dibagikan perusahaan. Investor yang membeli saham setelah
tanggal tersebut tidak berhak menerima dividen yang akan dibagikan.
7
3. Ex- Dividend Date (tanggal ex-dividend), adalah tanggal pada saat hak atas
dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya dengan jangka waktu
empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan saham. Perdagangan saham sebelum
tanggal ex-dividend disebut cum dividend.
4. Dividend Payment (tanggal pembayaran), adalah tanggal pada saat dividen
benarbenar
dibayarkan oleh perusahaan.
5. Reaksi Pasar Terhadap Kenaikan dan Penurunan Dividen
Menurut Khoiruddin (2004), model harga saham dengan pertumbuhan konstan
menunjukkan bahwa pembayaran dividen yang lebih besar cenderung akan
meningkatkan harga saham yang berarti akan meningkatkan nilai perusahaan.
Namun demikian, pembayaran yang semakin besar akan dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam investasi, sehingga akan berpotensi menurunkan
harga saham. Dalam kenyataannya, di pasar sering terjadi bahwa peningkatan
dividen selalu dikuti dengan kenaikan harga saham, sedangkan penurunan dividen
akan diikuti dengan penurunan harga saham.
Hasil penelitian Abdurahim (2004) pada 139 sampel perusahaan yang
mengumumkan dividen pada tahun 1996 dan 1997 bahwa (1) pengumuman
dividen bertambah yang dipublikasikan oleh perusahaan mendapat respon positif
oleh investor selama periode pengamatan, (2) respon investor terhadap
pengumuman dividen meningkat adalah positif dan tepat, namun respon mereka
terhadap pengumuman dividen meningkat untuk perusahaan yang tidak
mempunyai prospek pertumbuhan dimasa yang akan datang adalah tidak tepat.
Penelitian Prasetio dan Susilastuti (2001) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham selama 11 hari periode
pengamatan dibandingkan dengan rata-rata abnormal return saham selama 11 hari
sebelum periode pengamatan, baik pada pengumuman dividen yang meningkat
maupun menurun. Hal ini 7 menunjukkan bahwa informasi dividen meningkat
maupun menurun yang diumumkan oleh perusahaan secara signifikan
berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ.
Khoiruddin (2004) juga menyimpulkan bahwa pengumuman dividen bank
8
ditanggapi positif oleh investor yang ditunjukkan oleh abnormal return yang
positif signifikan beberapa hari di sekitar pengumuman dividen.
B. Hipotesis
Investor atau pasar cenderung menginterpretasikan kenaikan dividen sebagai
sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan
datang. Sebaliknya penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja
perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang. Investor bisa
menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positip
maupun negatif. Jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen
merupakan sinyal positip, maka harga saham akan meningkat dan berarti akan
mendapatkan abnormal return yang positip pada saat pengumuman dividen.
Sebaliknya jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan
sinyal negatif, maka harga saham akan menurun dan investor akan mendapatkan
abnormal return yang negatif pada saat pengumuman pembayaran dividen.
Dari tinjauan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Terdapat Abnormal Return negatif di sekitar tanggal pengumuman
dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen.
Hipotesis 2 : Terdapat Abnormal Return positif di sekitar tanggal pengumuman
dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen.
9
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Objek atau populasi dalam penelitian ini mengambil populasi perusahaan-
perusahaan yang termasuk dalam kelompok Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2012. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pembayaran dividen
tunai. Penarikan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu
dengan pengambilan sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Perusahaan yang terdaftar pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2011-2012.
b. Dipilih perusahaan yang mengumumkan dividen tunai pada tahun 2011
dan 2012.
c. Dari perusahaan tersebut dipilih perusahaan yang jumlah dividennya
berbeda dari periode sebelumnya (naik dan turun).
d. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan tahunan yang lengkap
selama periode penelitian, yaitu 2011-2012.
Berdasarkan kriteria tersebut di atas, diperoleh sampel perusahaan
yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Perusahaan yang membagikan dividen naik (dividen 2012 > dividen 2011)
2. Perusahaan yang membagikan dividen turun (dividen 2012 < dividen 2011)
B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Pusat
Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain
yang mendukung penelitian ini. Adapun data-data yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Nama perusahaan dan jumlah dividen tunai yang dibayarkan perusahaan
selama tahun amatan (dividen tiap lembar saham).
2. Dividen per share tahun 2011 dan 2012
3. Tanggal pengumuman dividen tunai perusahaan pada tahun amatan.
4. Harga penutupan harian saham (close price); dan
10
5. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencakup beberapa hari bursa,
dengan perincian sebagai berikut:
1. Sepuluh hari sebelum event date
Yaitu waktu pengamatan yang dilakukan selama sepuluh hari sebelum dividend
date.
2. Satu hari event date
Yaitu hari ketika dividend date atau dengan kata lain dividen dibagikan kepada
para pemegang saham.
3. Sepuluh hari setelah event date.
Yaitu waktu selama sepuluh hari setelah dividen dibagikan kepada para
pemegang saham.
C. Identifikasi Variabel dan Pengukurannya
1. Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham perusahaan yang
sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham tersebut.
Variabel dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividen tunai yang
dibayarkan perusahaan selama tahun amatan (dividen tiap lembar saham). Dividen
diukur dari nilai dividend payout ratio yang terdapat dalam laporan keuangan.
2. Harga Saham dan Return Saham
a. Index Harga Saham Individual
yaitu menggunakan saham masing-masing perusahaan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
IHSIt = NPt x 100
ND
Keterangan :NP = nilai pasar saham individualND = nilai dasar saham individual
b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
11
yaitu menggunakan seluruh saham yang tercatat di bursa, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
IHSGt = NPt x 100
ND
Keterangan :NP = nilai pasar saham gabunganND = nilai dasar saham gabungan
c. Return Saham
adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih
harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan
mengabaikan dividen. Return saham dapat dihitung dengan rumus:
Rit = Pi.t – Pi.t-1
Pi.t-1
Keterangan :
Ri = return sahamPt = harga saham pada periode tPt – 1 = harga saham pada periode t – 1
d. Return pasar
adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang terdaftar di bursa yang
diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Return pasar dapat
dihitung dengan rumus:
Rmt = IHSGt – IHSGt-1
IHSGt-1
Keterangan :Rm = return pasarIHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada Periode tIHSG t – 1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada Periode t – 1
e. expected return
adalah tingkat keuntungan yang diharapkan untuk masing-masing saham
Expected return dapat dihitung dengan model-model keseimbangan atau
Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menyatakan bahwa tingkat
12
keuntungan yang diharapkan dari suatu saham adalah sama dengan tingkat
keuntungan bebas risiko ditambah dengan premi risiko yang
diformulasikan.
E (Rit) = α + β (Rm)
Keterangan :
E (Rit) = Expected returnRm = return pasar
Sedangkan β dan α dapat dihitung dengan software SPSS 6.0 dengan
Ordinary Least Square:
Keterangan:return pasar = variabel independenreturn saham = variabel dependen
f. Abnormal return atau keuntungan di atas normal
merupakan selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan. Abnormal return ini dapat bernilai positif
maupun
negatif. Menurut Sularso (2003) untuk mengetahui adanya pengaruh
pengumuman individual sebelum dan sesudah pengumuman deviden.
Model perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
ARit = Rit – E (Rit)
Keterangan :
ARit = Abnormal Return saham i pada periode tRit = tingkat pengembalian saham individual i periode tE(Rit) = tingkat pengembalian saham yang diharapkan pada periode t
13
g. Abnormal return rata-rata (AAR)
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1 N
AARt = N ∑ Arit
I = 1
D. Alat Analisis
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu
menggunakan uji beda rata-rata atau one sample t test. Hal ini dikarenakan dalam
penelitian ini hanya menggunakan satu sampel yaitu abnormal return.
E. Uji Hipotesis
Untuk sampel perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen.
1. Merumuskan hipotesis operasional :
Ho : μ1 ≥ 0 : Tidak terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal
pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan
pembayaran dividen.
Ha : μ1 < 0 : Terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal pengumuman
dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran
dividen.
2. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil uji beda rata-rata ( one sample t test )
dengan kriteria sebagai berikut :
- Jika α < 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai negatif maka Ha
didukung.
- Jika α > 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai positif atau nol, maka
Ha tidak didukung.
Untuk sampel perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen
1. Merumuskan hipotesis operasional
14
Ho : μ2 ≥ 0 : Tidak terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal
pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan
penurunan pembayaran dividen.
Ha : μ2 < 0 : Terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal
pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan
penurunan pembayaran dividen.
2. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil uji beda rata-rata ( one sample t
test ) dengan kriteria sebagai berikut :
- Jika α < 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai positif, maka Ha
didukung.
- Jika α > 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai negatif, maka Ha tidak
didukung.
F. Diagram Alir Penelitian
15
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap
Harga dan Return Saham
DAFTAR PUSTAKA
16
Perusahaan Bidang Industri Konsumsi Terdaftar di BEI
Periode 2011-2012
Penarikan Sampel
Perusahaan yang membagikan dividen naik (dividen 2012 >
dividen 2011)
Perusahaan yang membagikan dividen turun (dividen 2012 <
dividen 2011)
Identifikasi Variabel1. Dividen
- dividend payout ratio2. Harga dan Return Saham
- Index Harga Saham Individual- Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG)- Return Saham- Return Pasar- Abnormal return atau keuntungan
di atas normal- Abnormal Return- Abnormal return rata-rata (AAR)
Uji Hipotesis
Abdurahim, Ahim. (2004). Analisis Akurasi Respon Investor Terhadap Pengumuman Dividen. Wahana Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. 07;15-27.
Eades, K.M., P.J. Hess, and E.H. Kim. 1984. “On Interpreting Security ReturnsDuring the Ex-Dividend Period”. Journal of Financial Economic, page 13, 3-34.
Elton, E.J., Martin, J.G., and Christopher, R.B., 1980, “Marginal StockholderTax Rates and the Clientele Effect”, review of Economical and Statistics,page 52, 68-74.
Henry Simamora, (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.
Jagannathan, R. and Frank, M. 1997, “Why Do Stock Price Drop by Less than theValue of Value the Dividend? Evidence from a Country Without Taxes”,Journal of Financial Economic 47, page 161-188.
Kartini, (2001), Analisis reaksi Pemegang Saham terhadap Pengumuman Perubahan Pembayaran Dividen di Bursa Efek Jakarta, Siasat Bisnis No. 6 Vol. 2, UII, Yogyakarta.
Khoiruddin, Moh. (2004) Reaksi Pasar Terhadap Dividend Announcement di Sektor Perbankan Studi Kasus Pada BEJ. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi. 2;123-135.
Prasetio, J. E., & Susilastuti, Erna. (2004). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen yang Meningkat dan Menurun Terhadap Harga Saham. Wahana Jurnal Ekonomi,Manajemen, dan Akuntansi. 07; 1-13.
Soetrisno, (2003), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Ekonisia, UII, Yogyakarta
Sularso, R. Andi. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5. No 1. 1-17.Universitas Jember.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, (2001), Pasar Modal di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Weston, J. Fred dan T.E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Binarupa Aksara. Jakarta.
17
PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN
TERHADAP HARGA DAN RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Bidang Konsumsi yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
Proposal Penelitian
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun oleh :
MIKA MARGARETA
12/ 337840/ PTP/ 01191
18
PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
DAFTAR ISI
Hal
COVER ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................. 2
Batasan Penelitian................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
II. KAJIAN PUSTAKA
Teori ...................................................................................................... 5
1. Dividen ............................................................................................. 4
2. Cash Dividen ( Dividen Tunai) ......................................................... 5
3. Kebijakan Dividen ............................................................................ 6
4. Prosedur Pembagian Deviden ........................................................... 7
5. Reaksi Pasar Tehadap Kenaikan dan Penurunan Dividen ................ 8
Hipotesis ................................................................................................ 9
III. METODOLOGI
Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 10
Sumber Dan Metode Pengumpulan Data ............................................ 10
Identifikasi Variabel dan Pengukurannya ........................................... 11
Alat Analisis ........................................................................................ 14
Uji Hipotesis ......................................................................................... 14
Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 16
19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17
20