METODE DAKWAH ALFIE ALFANDY DI KALANGAN PEMUDA DALAM KOMUNITAS BIKERS DAKWAH
MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKASI PERSUASIF
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Ahmad Hilman Zulfahmi 1112051000153
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
i
ABSTRAK
AHMAD HILMAN ZULFAHMI
Metode Dakwah Alfie Alfandy di Kalangan Pemuda dalam
Komunitas Bikers Dakwah Melalui Pendekatan Komunikasi
Persuasif
Untuk keberhasilan dakwah, seorang da’i dituntut untuk
memahami keadaan dan memenuhi kebutuhan mad’u. Pemuda
merupakan ceruk mad’u yang harus diperhatikan dalam kegiatan
dakwah. Alfie Alfandy memiliki cara berdakwah unik yaitu dengan
mendirikan komunitas motor sebagai wadah syiar agama Islam.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana metode
dakwah Alfie Alfandy di kalangan pemuda dalam komunitas Bikers
Dakwah? Teknik persuasif apa saja yang digunakan Alfie Alfandy dalam
berdakwah di kalangan pemuda? Serta, Apa faktor pendukung dan
penghambat dakwah Alfie Alfandy di kalangan pemuda?
Landasan teori dalam penelitian ini berangkat dari konsep
metode dakwah menurut Moh. Ali Aziz yang mengatakan bahwa metode
dakwah merupakan cara-cara sistematis dan bersifat praktis dalam
menggerakan tujuan dakwah. Metode dakwah memperkecil hambatan
dakwah dan menggerakan keunggulan dakwah.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah proses
penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah
model penelitian dengan pendekatan humanis, yang memandang
manusia sebagai subjek utama dalam peristiwa sosial budaya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan
wawancara mendalam.
Hasil pengamatan penulis menemukan adanya beberapa metode
dakwah yang digunakan Alfie Alfandy seperti metode ceramah, metode
tanya jawab, metode peragaan, dan metode percakapan antar pribadi.
Namun penulis tidak menemukan penggunaan metode debat oleh Alfie
Alfandy dikarenakan mad’u di Bikers Dakwah didominasi oleh
pembelajar baru dalam bidang agama. Sedangkan pendekatan
komunikasi persuasif yang digunakan dalam metode dakwah tersebut
dapat dilihat melalui teknik komunikasi persuasif yaitu: teknik asosiasi,
integrasi, icing, pay off dan fear arousing.
Kata Kunci: Metode Dakwah, Pemuda, Alfie Alfandy, dan Komunikasi
Persuasif.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Tunggal,
Maha Pengasih, Maha Penyayang, dengan Cinta-Nya seluruh alam
semesta berjalan dalam keseimbangan dan kesesuaian. Salawat
dan salam atas baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, dan umatnya.
Tidak ada kata yang pantas terucap kecuali syukur atas
hadirnya pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Suparto, M. Ed. Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dr. Siti Napsiyah,
MSW. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik. Dr.
Sihabuddin Noor, M.A. selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, serta Drs. Cecep Sastrawijaya,
M.A. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Dra. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dr. H. Edi Amin,
M.A. selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Dr. H. Abd. Rozak A. Sastra, M.A. selaku dosen yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih.
4. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si. sebagai Dosen Penasehat
Akademik KPI E 2012.
iv
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Jakarta atas ilmu pengetahuan yang
diberikan selama mengikuti perkuliahan.
6. Seluruh staff dan karyawan Pepustakaan Utama UIN
Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah melayani penulis dengan
sepenuh hati.
7. Mama-ku Fajriah yang tangguh, yang telah sabar dan
berusaha semaksimal mungkin untuk melihat anaknya
menjadi sarjana, almarhum ayah-ku Hibatullah atas
petuah-petuah luhur yang diberikan. Abang-ku
Muhammad Haidar Fikri, S.Ds. beserta Istri Evi
Noverida, S.Ds., keponakanku Muhammad Raka
Arslan. Dan Adik-ku Ghina Rahmi, terima kasih.
8. Ustad Alfie Alfandy, Habib Alwi Assegaf, dan
keluarga besar Bikers Dakwah yang telah bersedia
menerima penulis untuk melakukan penelitian, juga
Ustad Aidillah Putra yang telah menjembatani
perkenalan penulis dengan Ustad Alfie Alfandy.
9. Pembimbing Jiwa Syeikh Abie Utsman Mahry beserta
saudara-saudara Jama’ah Muhyin Nufus.
10. Sahabat-sahabat terbaik, Trisaka Octarian, Arif
Faturrahman, Faizal, Agung, Bilqis, Abu Rizal,
Muhammad Ali, Ardy Setiawan, Abu Farhan, dan
sahabat lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
v
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu namun percayalah ada segudang rasa cinta
penulis untuk kalian, terima kasih, terima kasih, terima
kasih.
Akhir kalam semoga seluruh pihak yang telah membantu
penulis, mendapatkan gaung kebaikan dari Tuhan berkali-kali
lipat.
Tangerang Selatan, 29 April 2019
Ahmad Hilman Zulfahmi
vi
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5
D. Perumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
G. Metodologi Penelitian ................................................................ 7
1. Pendekatan Penelitian .......................................................... 7
2. Jenis Penelitian .................................................................... 7
3. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 8
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 8
5. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 10
6. Teknik Analisis Data ......................................................... 10
H. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 11
I. Sistematika Penulisan .............................................................. 12
BAB II: LANDASAN TEORITIS
A. Metode Dakwah ....................................................................... 15
B. Bentuk-Bentuk Metode Dakwah .............................................. 19
C. Komunikasi Persuasif .............................................................. 29
1. Pengertian Komunikasi Persuasif ..................................... 29
2. Metode Komunikasi Persuasif .......................................... 34
3. Unsur-Unsur Komunikasi Persuasif ................................. 37
D. Dakwah Persuasif Pendekatan Komunikasi Persuasif ............ 39
E. Generasi Muda dan Dakwah ................................................... 41
BAB III: ALFIE ALFANDY DAN KOMUNITAS BIKERS
DAKWAH
A. Biografi Alfie Alfandy ............................................................. 51
1. Profil Alfie Alfandy .......................................................... 51
2. Pendidikan Alfie Alfandy ................................................. 53
3. Kegiatan Dakwah Alfie Alfandy ...................................... 53
viii
B. Komunitas Bikers Dakwah ..................................................... 56
1. Latar Belakang Berdirinya Komunitas Bikers Dakwah .. 56
2. Visi Misi Komunitas Bikers Dakwah .............................. 57
3. Struktur Organisasi Komunitas Bikers Dakwah .............. 57
4. Aktivitas Bikers Dakwah .................................................. 58
BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Metode Dakwah Alfie Alfandy di Kalangan Pemuda
dalam Komunitas Bikers Dakwah ................................................ 63
1. Metode Ceramah .................................................................... 64
2. Metode Tanya Jawab ............................................................. 66
3. Metode Peragaan .................................................................... 67
4. Metode Percakapan Antar Pribadi ......................................... 69
B. Teknik Komunikasi Persuasif Alfie Alfandy dalam Berdakwah
di Kalangan Pemuda ..................................................................... 71
1. Teknik Asosiasi ...................................................................... 73
2. Teknik Integrasi ..................................................................... 75
3. Teknik Icing ........................................................................... 76
4. Teknik Pay Off dan Fear Arousing ........................................ 79
C. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Alfie
Alfandy di Kalangan Pemuda ....................................................... 82
1. Faktor Pendukung ................................................................. 82
2. Faktor Penghambat ............................................................... 85
BAB V: KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 89
B. Saran ............................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alfie Alfandy ........................................................ 51
Gambar 3.2 Logo Bikers Dakwah............................................. 56
Gambar 3.3 Kegiatan Kopdar ................................................... 59
Gambar 3.4 Kegiatan Riding ..................................................... 60
Gambar 3.5 Kegiatan Sosial ..................................................... 60
Gambar 3.6 Kegiatan Ziarah ..................................................... 61
Gambar 3.7 Kajian Agama........................................................ 61
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuda seringkali diasosiasikan dengan pencarian jati
diri, kritis, pemikiran aktif, dan emosi yang dinamis. Hal
ini dikarenakan usia muda memiliki energi berlimpah
dalam kehidupan yang jika tidak diarahkan dapat menyeret
anak muda dalam kebinasaan moral. Kebinasaan moral
anak muda dapat menjadi suatu kebiasaan baru, dan
kebiasaan-kebiasaan itu jika dibiarkan akan menjadi
sebuah budaya, dan sebuah budaya dapat menghasilkan
sebuah peradaban. Dengan kata lain, kualitas peradaban di
masa yang akan datang terletak di pundak generasi muda
saat ini.
Generasi muda yang siap mengambil alih tongkat
estafet pembangunan bangsa harus memiliki kualitas fisik,
kualitas intelektual, kualitas emosi, dan kualitas spiritual.
Dalam Al-Qur’an terdapat penuturan betapa banyak bangsa
yang hancur di masa lalu akibat kehancuran moral dan
spiritual bangsa itu, termasuk generasi muda yang menjadi
bagian penting di dalamnya.1 Salah satu cara yang dapat
1 Pembangunan Generasi Muda, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur’an, 2011 ) h. 413
2
dilakukan untuk membangun generasi muda adalah dengan
menjalankan kegiatan dakwah.
Dakwah adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan
dan mengajarkan serta mempraktikkan ajaran Islam di
kehidupan sehari-hari.2 Dalam berdakwah, seorang da’i
harus memiliki cara ataupun metode khusus untuk menarik
perhatian mad’u. Bukan hanya menarik perhatian, metode-
metode yang digunakan seorang da’i adalah agar mad’u
dapat menerima gagasan-gagasan yang dikomunikasikan
oleh seorang da’i. Metode-metode dakwah menjadi sangat
esensial mengingat latar belakang mad’u yang beragam.
Seorang da’i dengan metode dakwahnya harus mampu
mengakomodir seluruh kalangan, diantaranya dari
kalangan laki-laki, perempuan, tua ataupun muda.
Secara umum Allah telah memberikan pedoman
tentang dasar metode dakwah dalam Al Qur’an surat An-
Nahl ayat 125 :
دع ٱ ب ب كى بيلرى سى ةٱإلى ةٱوىلكمى وعظى نىة ٱلمى دله ملىسى جى وى بيلهلتٱب نسى عى ل بمىنضى علىم
ىأ وى ه بكى رى إن ن حسى
ىأ ۦهى وى وىه
ب علىم ىهتىدينىٱأ ١٢٥لم
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
2 Faizah, dkk, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2015), h. 7.
3
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.”
Berdasarkan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 125
telah jelas bahwa dakwah Islam tidak bersifat kaku dengan
mengharuskan keberhasilannya hanya dengan satu cara
atau metode saja, namun berbagai cara dapat dilakukan
sesuai objek dakwah dan kemampuan subjek dakwah.
Alfie Alfandy3 merupakan da’i muda yang
mendedikasikan dirinya untuk berdakwah di kalangan
pemuda. Usianya yang terbilang muda membuat Alfie
dengan mudah menarik minat mad’u dari kalangan muda-
mudi. Selain itu, karir Alfie sebagai entertainer
membuatnya dapat dengan mudah dikenal masyarakat.
Pada tahun 2014, film Hijrah Cinta yang dibintangi Alfie
Alfandy memasuki daftar 10 film terlaris dengan jumlah
penonton mencapai 711.205 penonton.4 Alfie Alfandy juga
tercatat sebagai pemenang beberapa penghargaan seperti
Best Actor LA Light Indie Movie, dan Aktor Terinspiratif
yang dianugerahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia dan
Majelis Ulama Indonesia.
3 Alfie Alfandy memiliki nama asli Rahmat Alhanafi, lahir di Medan 3
Maret 1990. Sejak tahun 2006 memulai karir sebagai entertainer, dan pada
tahun 2014 memutuskan untuk berdakwah khususnya di kalangan pemuda. 4 www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230155023-220-21365/10-
film-indonesia-terlaris-2014
4
Bukan hanya bermodalkan popularitas saja dalam
berdakwah, Alfie juga menuntut ilmu di berbagai majelis
taklim di dalam dan luar negeri. Diantara guru-guru Alfie
adalah Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf di Tebet,
Habib Ahmad Bin Ali Assegaf di Condet, hingga ulama-
ulama terkenal dari Timur Tengah seperti Sayyid Ahmad
bin Muhammad al-Maliki al-Hasaniy di Mekkah, dan
Habib Umar Bin Hafidz di Yaman. Kedekatanya terhadap
para ulama dan kesungguhannya dalam mempelajari agama
membuat Alfie memiliki kapasitas dalam berdakwah.
Materi dakwah yang disampaikan Alfie adalah materi yang
ringan seputar pengalamannya hijrah dan seputar persoalan
kekinian yang dihadapi oleh anak muda. Alfie memutuskan
hijrah dan berdakwah setelah mengalami kejadian
mendekati kematian, yakni hampir overdosis akibat
penyalahgunaan obat terlarang.
Metode dakwah Alfie Alfandy melalui komunitas
Bikers Dakwah menjadi hal yang menarik untuk diteliti
karena keunikan berdakwah dengan latar belakang
komunitas motor yang diisi oleh usia muda. Kegiatan
dakwah yang unik ini tentunya memiliki metode khusus
yang dilakukan seorang da’i, dengan mengetahui metode
yang dilakukan Alfie, diharapkan menambah referensi
untuk melakukan inovasi dalam berdakwah bagi praktisi
dakwah yang berkomitmen tinggi.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik
untuk membahas lebih dalam seputar metode dakwah Alfie
5
Alfandy di kalangan anak muda dengan judul Metode
Dakwah Alfie Alfandy di Kalangan Pemuda dalam
Komunitas Bikers Dakwah Melalui Pendekatan
Komunikasi Persuasif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan
yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1) Mengenai urgensi dakwah di kalangan pemuda. 2)
Menjangkau aspek rohani pemuda sehingga mengurangi
permasalahan yang timbul akibat pemuda. 3) Kualitas
pemuda dapat menentukan kualitas bangsa dan negara.
C. Pembatasan Masalah
Agar penulisan penelitian ini lebih terfokus, maka
peneliti membatasi masalah hanya pada metode dakwah
Alfie Alfandy di komunitas Bikers Dakwah Jakarta saja.
Penelitian ini tidak terfokus pada dakwah Alfie Alfandy di
media atau majelis-majelis lainnya.
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai
berikut:
a. Bagaimana metode dakwah Alfie Alfandy di
kalangan pemuda dalam komunitas Bikers
Dakwah?
6
b. Teknik komunikasi persuasif apa yang
digunakan Alfie Alfandy dalam berdakwah di
kalangan pemuda?
c. Apa faktor pendukung dan penghambat dakwah
persuasif Alfie Alfandy di kalangan pemuda?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana metode dakwah
Alfie Alfandy di kalangan pemuda.
2. Untuk menguraikan apa saja teknik komunikasi
persuasif yang digunakan Alfie Alfandy di
kalangan pemuda.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambat dakwah persuasif Alfie Alfandy di
kalangan pemuda.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan menambah
wawasan keilmuan mengenai teknik dalam
berdakwah. Serta menambah wawasan tentang ilmu
komunikasi khususnya komunikasi persuasif.
Penelitian ini juga diharapkan menjadi
referensi bagi civitas akademika Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat menambah semangat
para da’i muda untuk senantiasa berdakwah serta
7
menambah keilmuan para da’i muda dalam
mengembangkan teknik-teknik berdakwah.
Lebih umum lagi kepada siapapun yang
mengajak ke arah kebaikan di kalangan pemuda,
agar dapat memahami teknik dan pendekatan yang
dapat dilakukan dalam berdakwah di kalangan
pemuda, sehingga meminimalisir terjadinya
benturan atau konflik penolakan ketika berdakwah
di kalangan pemuda.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif yaitu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku
yang dapat diamati.5
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif. Pendekatan ini bertujuan untuk
mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai faktor-faktor, sifat, serta
hubungan antara fenomena yang diteliti.6
5 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012) , h. 3 6 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 9-10.
8
3. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini
adalah Alfie Alfandy sebagai ketua umum
sekaligus founder komunitas Bikers Dakwah,
Habib Alwi Assegaf sebagai ketua Bikers Dakwah
Jakarta, dan para anggota komunitas Bikers
Dakwah Jakarta. Sedangkan yang menjadi objek
penelitian ini adalah metode dakwah dan
pendekatan komunikasi persuasif yang digunakan
Alfie Alfandy di kalangan anak muda.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, peneliti akan
menggunakan beberapa cara penelitian sebagai
berikut:
a. Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi bisa
diartikan sebagai pengamatan terhadap suatu
objek yang diteliti baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk memperoleh data yang
harus dikumpulkan dalam penelitian.7 menurut
Kartono (1980) observasi dapat dikatakan
sebagai studi dalam mengamati fenomena
sosial dan gejalanya didasarkan pada
7 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet ke-5, h.105
9
pencatatan dan pengamatan, serta dilakukan
secara sistematis.8
Peneliti telah melakukan observasi dengan
cara mengikuti dan mengamati langsung setiap
kegiatan dakwah Alfie Alfandy di komunitas
Bikers Dakwah, untuk mendapatkan gambaran
secara keseluruhan mengenai metode dakwah
Alfie Alfandy di kalangan pemuda.9
b. Wawancara
Wawancara dalam penelitian digunakan
sebagai Teknik mengumpulkan data yang
bertujuan untuk mengetahui hal-hal dari subjek
dan objek penelitian lebih mendalam.
Wawancara pada penelitian kualitatif
merupakan pembicaraan yang mempunyai
tujuan untuk mendapatkan informasi dari
subjek penelitian dan umumnya pada proses
wawancara didahului dengan pertanyaan-
pertanyaan informal, kemudian dilanjutkan
dengan pertanyaan-pertanyaan formal yang
berkaitan dengan penelitian.10 Dalam penelitian
8 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 143. 9 Observasi dilakukan dari bulan Agustus 2018 hingga Maret 2019.
Hasil observasi dapat dilihat di bagian lampiran. 10 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, h.
160.
10
ini, wawancara dilakukan kepada Alfie
Alfandy, Ketua komunitas Bikers Dakwah, dan
anggota Bikers Dakwah.11
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu pelengkap
dari metode observasi dan wawancara. Hasil
akan lebih dapat dipercaya dengan adanya
sumber ini yang berupa dokumen dan
rekaman.12 Penulis telah menghimpun data
yang bersifat teoritis dari buku-buku, dan data
dokumen dari catatan formal, jurnal dan
sebagainya yang berkaitan dengan judul
penelitian.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di beberapa
tempat berkumpul Bikers Dakwah, yaitu Lebak
Bulus, Kemang, Condet, Kebayoran Lama.
Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan
Juli 2018 hingga Maret 2019.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.13
11 Hasil wawancara dapat dilihat di bagian lampiran. 12 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, h.
176. 13 Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian,
(Yogyakarta: AR-RUZ Media, 2011), h. 201.
11
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan
penafsiran terhadap data sesuai kerangka konsep
untuk menjawab rumusan masalah.
H. Tinjauan Pustaka
Penulis telah melakukan tinjauan terhadap
penelitian terdahulu yang dimaksudkan agar tidak
terjadi kesamaan terhadap skripsi-skripsi terdahulu.
Setelah penulis melakukan peninjauan ternyata ada
beberapa judul skripsi yang membahas tentang metode
dakwah dan komunikasi persuasif, antara lain sebagai
berikut:
Saipul Anwar membahas tentang Metode Dakwah
KH. Muhammad Djunaidi HMS di Pondok Pesantren
Hidayatul Mubtadi’in. Saipul Anwar menemukan
bahwa KH. Muhammad Djunaidi HMS menggunakan
metode pembinaan akhlak santri di pondok pesantren
Hidayatul Mubtadi’in.14 Penelitian Saipul Anwar
memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan diteliti
yaitu mengenai metode dakwah, dan memiliki
perbedaan dalam hal subjek dan objek penelitiannya.
Penulis juga menemukan penelitian Hermansyah
yang membahas tentang Metode Dakwah KH.
Misbahul Munir di Pesantren Ilmu Al-Qur’an Al-
14 Saipul Anwar, Metode Dakwah KH. Muhammad Djunaidi HMS di
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014)
12
Misbah Volker Jakarta Utara. Hermansyah menemukan
bahwa metode dakwah paling dominan yang diterapkan
oleh KH. Misbahul Munir yang berlandaskan Surat an-
Nahl ayat 125.15 Selaras dengan Saipul Anwar yang
meneliti tentang metode dakwah, perbedaan penelitian
Hermansyah adalah subjek dan objek penelitiannya.
Ahmad Nurul Macky membahas tentang
komunikasi persuasif Dr. KH. Khaitami dalam menarik
minat para donator melalui Yayasan Aqshal Ghayat
Jakarta Barat. Penulis menemukan kesamaan dalam hal
penggunaan teknik komunikasi persuasif. Namun
penulis lebih terfokus pada pembahasan metode
dakwah.
Setelah melakukan peninjauan di Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah, Ilmu Komunikasi, dan melalui
website repository UIN Jakarta, peneliti tidak
menemukan adanya skripsi yang menganalisis metode
dakwah Alfie Alfandy di kalangan anak muda.
I. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan yang berisi Latar
Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Pembatasan dan
15 Hermansyah, Metode Dakwah KH. Misbahul Munir di Pesantren
Ilmu Al-Qur’an Al-Misbah Volker Jakarta Utara, (Skripsi Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2015)
13
Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian dan Tinjauan Pustaka.
BAB II : Landasan Teoritis yang berisi
tentang Konsep Metode Dakwah,
Komunikasi Persuasif, dan Generasi
Muda dan Dakwah.
BAB III : Alfie Alfandy dan Komunitas
Bikers Dakwah yang berisi tentang
Latar Belakang Riwayat Hidup
Alfie Alfandy, dan Profil Bikers
Dakwah
BAB IV : Temuan dan analisis lapangan
berisikan tentang Analisis Metode
Dakwah Alfie Alfandy di kalangan
pemuda, teknik persuasif Alfie
Alfandy di kalangan pemuda, dan
faktor pendukung serta penghambat
dakwah Alfie Alfandy di kalangan
pemuda.
BAB V : Penutup yang mencakup
Kesimpulan dan Saran-Saran dan
bagian terakhir yang memuat Daftar
Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
14
15
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Metode Dakwah
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian
metode dakwah, ada baiknya kita memahami terlebih
dahulu tentang pengertian dari metode itu sendiri. Hal ini
bertujuan agar dapat kemudahan dalam memahami arti
metode dakwah dengan baik.
Secara etimologi, metode berasal dari kata “meta” yang
berarti melalui dan “hodos” yang mempunyai arti jalan atau
cara.1 Metode dalam bahasa Arab disebut dengan thariqat
atau manhaj yang berarti cara kerja yang sistematis untuk
memudahkan pelaksanaan sebuah kegiatan yang memiliki
tujuan tertentu.2 Dengan demikian sudah jelas bahwa
metode adalah jalan yang menjadikan sebuah ilmu
memiliki arah tujuan yang benar dan teratur. Untuk lebih
jelasnya, metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi.3
Jadi, metode dapat dikatakan sebagai sebuah arah atau
jalan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan sesuatu dengan benar dan memiliki tujuan
kebaikan.
1 Halid Hanafi, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish,
2018), h. 162 2 Acep Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), h. 8. 3 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2016), h. 357
16
Sedangkan dakwah secara umum dapat diartikan
sebagai seruan atau ajakan kepada kebaikan. Dakwah
mengandung ide progresivitas atau sebuah proses yang
berkelanjutan menuju kepada kebaikan dan lebih baik lagi
dalam mewujudkan tujuan dakwah. Definisi mengenai
dakwah telah diungkapkan oleh para ahli sebagai berikut:4
a. Abu Bakar Dzakaria mengemukakan dakwah
sebagai kegiatan para ulama dengan mengajarkan
manusia kepada apa yang baik begi mereka, yaitu
kehidupan dunia akhirat menurut kemampuan
mereka.
b. Hamzah Yakub mendefinisikan dakwah sebagai
ajakan kepada manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan
Rasul-Nya.
c. Ali Mafuz menjelaskan dakwah adalah mendorong
manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti
petunjuk serta memerintah mereka berbuat ma’ruf
dan mencegah perbuatan munkar agar mereka
memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa dakwah
adalah kegiatan menyampaikan ajaran atau nilai-nilai
keislaman kepada orang lain. Dakwah juga merupakan
ajakan untuk mengajak kepada jalan Allah, melakukan
4 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 16.
17
kebaikan dan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, surah Ali
Imran, ayat 104:
كن عون إل ولت ة يدت منكمت أ ٱم يت
لت مرون بتروف ٱويأ تمعت ن ل وينتهوت
منكر ٱعن ت ئك هم ل
وللحون ٱوأ تمفت ١٠٤ ل
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS.
Ali Imran: 104)
Maksud dari firman Allah di atas adalah hendaknya ada
sebagian orang yang selalu menegakkan amar makruf nahi
munkar, sehingga segolongan manusia tidak terjatuh dalam
kesesatan dan meminimalisir kemaksiatan. Jika dalam
suatu masyarakat ada sebagian orang yang menegakkan
amar makruf nahi munkar, maka masyarakat itu dapat
terlindung dari murka Allah.5 Seorang da’i dapat dikatakan
orang yang senantiasa menegakkan amar makruf nahi
munkar, sebab seorang da’i dituntut untuk selalu
menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada
siapapun. Jika dalam sebuah masyarakat masih ada
segolongan orang yang berdakwah, maka masyarakat
5 Fetullah Gulen, Dakwah: Jalan Terbaik dalam Berpikir dan
Menyikapi Hidup, (Jakarta: Republika Penerbit, 2011), h. 47.
18
semacam itu dapat dipastikan mendapat perlindungan
Allah. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
لك وما هت لحون لتقرى ٱكن ربك ل لها مصت هتظلتم وأ ١١٧ب
Artinya: Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan
membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang
penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS.
Hud: 117)
Setelah memahami makna dari metode dan dakwah,
maka dapat disimpulkan bahwa metode dakwah adalah
sebuah cara dan arahan yang menuntun perjalanan dakwah
dengan baik dan benar. Dengan demikian, seorang da’i
akan lebih mudah dalam berdakwah dengan mengerti
metode yang sesuai dengan kemampuan diri dengan jalan
yang sudah diajarkan dan ditetapkan oleh metode-metode
yang ada.
Sebagai landasan teori, penulis menggunakan konsep
metode dakwah yang dikemukakan oleh Moh. Ali Aziz
yang mengatakan bahwa metode dakwah dapat dilihat
melalui tiga karakter:
1. Metode dakwah merupakan cara-cara sistematis
yang menjelaskan arah strategi dakwah yang telah
ditetapkan, dan merupakan bagian dari strategi
dakwah.
2. Karena masih bagian dari strategi dakwah yang
masih berupa konseptual, metode dakwah bersifat
19
lebih konkret dan praktis, dan dapat dilaksanakan
dengan mudah.
3. Arah metode dakwah tidak hanya meningkatkan
efektifitas dakwah, melainkan pula bisa
menghilangkan hambatan-hambatan dakwah.
Setiap strategi memiliki keunggulan dan
kelemahan. Metode berupa menggerakkan
keunggulan tersebut dan memperkecil
kelemahannya.6
B. Bentuk-bentuk Metode Dakwah
Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai
juru dakwah yang dipakai untuk menyampaikan ajaran
materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan
dakwah, metode sangat penting perannya ketika membahas
tentang metode dakwah. Metode dakwah telah tercantum
dalam surat An-Nahl ayat 125:
دتع ٱ ك ب مة ٱإل سبيل رب كت تموتعظة ٱو لت سنة ٱ ل لت هم بت ل ت ٱوج د
ل همن ضل عن سبيله لم ب عت
سن إن ربك هو أ حت
ۦأ لم ب عت
ين ٱوهو أ تد تمهت ل
١٢٥ Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
6 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 358
20
Ayat di atas menjelaskan tiga metode dakwah yaitu:
1. Metode al-Hikmah
Sebagian besar ulama ahli tafsir
mendefinisikan al-hikmah sebagai berikut7:
Muhammad al-Nawawi al-Jawi
mengartikan hikmah sebagai perkataan yang
sempurna, yakni dalil yang menjelaskan
kebenaran dan menjauhkan keraguan.
Hikmah adalah argument yang membuahkan
kebenaran tanpa ada kesangsian dan
kelemahan.
Quraish Shihab menjelaskan al-hikmah
berarti yang paling utama dari segala sesuatu
baik pengetahuan maupun perbuatan. Al-
hikmah juga diartikan sebagai sesuatu yang
bila digunakan atau diperhatikan akan
mendatangkan kemashlahatan dan
kemudahan yang besar atau lebih besar.
Dari penjelasan para ahli di atas dalam
memberikan definisi hikmah, penulis
menyimpulkan bahwa hikmah adalah
perkataan dan perbuatan yang tepat
berdasarkan Al-Qur'an dan akal, dalam arti
menyesuaikan kepada keadaan zaman yang
tidak bertentangan dengan agama Allah.
7 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 392
21
2. Metode al-Mau'idzah al-Hasanah
Makna al-mau’izhah al-hasanah adalah
sebagai berikut8:
a. Dalil yang tidak mencapai derajat
yakin, tetapi masih dugaan
(Fakhruddin al-Razi).
b. Nasihat al-Qur’an, makna ini hamper
sama dengan makna yang diajukan
oleh Ibnu Katsir dalam uraian
sebelumnya (Fairuzabadi al-Syairazi).
c. Uraian yang menyentuh hati yang
mengantarkan pada kebaikan (Quraish
Shihab).
d. Ceramah yang memikat dan pelajaran
yang bermanfaat, sehingga tidak ada
kesamaran dalam menyampaikan
nasihat (Al-Alusi).
Jadi al-mau'izhah al-hasanah adalah
nasihat yang baik, yaitu dengan anjuran dan
didikan yang baik serta dengan ajaran-ajaran
yang mudah dipahami. Memberi nasihat
merupakan cara yang mudah dalam
berdakwah yang bisa dilakukan oleh seorang
muslim, ia tidak harus melalui mimbar di
masjid atau majelis taklim tapi cukup dengan
8 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 395
22
obrolan biasa atau diskusi ringan yang
menyejukkan.
3. Metode al-Mujadalah
Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali
dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu.
Orang yang berdebat bagaikan menarik
dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya
dengan menguatkan pendapatnya melalui
argumentasi yang disampaikan. Dari segi
terminologi (istilah) terdapat beberapa
pengertian al-mujadalah (al-Hiwar) berarti
upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh
dua pihak secara sinergis, tanpa adanya
suasana yang mengharuskan lahirnya
permusuhan di antar kedua nya. Sedangkan
menurut Dr. Sayyid Muhammad Thantawi
ialah “suatu upaya yang bertujuan untuk
mengalahkan pendapat lawan dengan cara
menyajikan argumentasi dan bukti yang
kuat.”9
Selain pedoman berdakwah dari surat an-Nahl di atas,
terdapat pula Hadits yang sudah populer di kalangan umat
Islam yang menjadi dasar umat Islam dalam berdakwah:
9 Munzier Suparta, Harjani Hefni, Metode Dakwah. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), h. 18.
23
اهلل عنه قال ب سعيد الدري رضسمعت رسول اهلل :عن أ
:ليه وسلم يقول صىل اهلل ع ه ه بيد ى منكم منكرا فليغي .من رأ
ه ع فبلسان ضعف .فإن لم يستطك أ قلبه وذل ع فب ن لم يستط فإ
يمان )رواه مسلم. (اإل
Artinya: Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu
berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran
maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka
(tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah
selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim).
Adapun bentuk-bentuk metode dakwah yang lainnya
adalah10:
1) Metode Ceramah
Ceramah adalah suatu teknik atau metode
dakwah yang banyak diwarnai oleh ciri
karakteristik bicara oleh seorang da’i pada suatu
aktivitas dakwah.
Ceramah merupakan metode yang paling
kuno dalam menyampaikan suatu pesan atau
pembelajaran. Ceramah hendaknya disampaikan
dengan kalimat yang jelas sehingga dapat
dipahami oleh pendengarnya.
10 Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Press, cet. 1), h. 61
24
Dalam surat at-Thaha dikisahkan nabi Musa
yang berdo’a kepada Allah untuk dimudahkan
urusan dan maksud tujuannya dalam
menyampaikan dakwah kepada Fir’aun:
قال حت ٱرب ري شت ري ٢٥ل صدت مت أ ت ل للت ٱو ٢٦ويس حت
سان ن ل دة م ل ٢٧عقت قهوا قوت ٢٨يفتArtinya: “Berkata Musa: "Ya Tuhanku,
lapangkanlah untukku dadaku. Dan
mudahkanlah untukku urusanku. Dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya
mereka mengerti perkataanku.”
2) Metode Tanya Jawab
Penyampaian materi dakwah dengan cara
mendorong sasarannya (objek dakwah) untuk
menyatakan suatu masalah yang dirasa belum
dimengerti dan da’i sebagai penjawabnya.
Metode ini bertujuan untuk menstimulus
mad’u untuk berpikir dan menemukan
kebenaran. Biasanya seorang da’i memancing
mad’u dengan pertanyaan-pertanyaan menuju
kepada sebuah pembahasan, kemudian tanya
jawab dapat berlangsung dengan bimbingan
da’i. sebagaimana dalam Al-Qur’an dijelaskan
tentang memberikan pengertian dengan
memancing dengan pertanyaan:
25
من قلرض ٱل
لمون لت إن كنتمت تعت ٨٤ومن فيهارون سيقولون فل تذك
قلت أ م و ت ٱمن رب قلت ٨٥هلل لس
بتع ٱ يم ٱ لتعرتش ٱورب لس فل ٨٦ لتعظ قلت أ سيقولون هلل
٨٧تتقون Artinya: “Katakanlah: "Kepunyaan
siapakah bumi ini, dan semua yang ada
padanya, jika kamu mengetahui? Mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah:
"Maka apakah kamu tidak ingat? Katakanlah:
"Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan
Yang Empunya ´Arsy yang besar? Mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah:
"Maka apakah kamu tidak bertakwa?”
3) Debat
Debat sebagai metode dakwah pada
dasarnya mencari kebenaran bukan
kemenangan, dalam arti menunjukkan
kebenaran dan kehebatan Islam. Sebagaimana
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat
258:
لمت يٱتر إل أ ه حاج إبتر ه ل نت ءاتى ه ۦ م ف رب
ٱأ هلل
تملتك ٱ إذت قال إبتر ه ل يٱم رب ل ۦ يحت حتنا أ ۦويميت قال أ
ميت قال إبتر ه ٱم فإن وأ هلل ت ب
تمتس ٱيأ ق ٱمن لش تمشت ل
ها من ت بتتم ٱفأ رب ل يٱفبهت غت و ل ٱكفر دي هلل ل يهتلمي ٱ لتقوتم ٱ ٢٥٨ لظ
26
Artinya: “Apakah kamu tidak
memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim
tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah
memberikan kepada orang itu pemerintahan
(kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan:
"Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan
mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat
menghidupkan dan mematikan". Ibrahim
berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan
matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari
barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi
Ibrahim menggunakan metode debat dalam
berdakwah dengan Namrud. Nabi Ibrahim
menggunakan argumentasi-argumentasi yang
jelas dan kuat akan kebenaran, sehingga Namrud
tidak dapat membalas argumentasi dari Nabi
Ibrahim. Dalam berdakwah menggunakan
metode debat hendaknya tidak mendahului hawa
nafsu untuk memenangkan perdebatan, namun
tetap berpegang teguh pada kebenaran-
kebenaran dan yakin bahwa kebenaran akan
terungkap.
4) Percakapan Antar Pribadi
27
Percakapan antar pribadi adalah percakapan
bebas antara individu-individu sebagai sasaran
dakwah dengan seorang da’i. percakapan antar
pribadi hendaknya dilakukan dengan kalimat-
kalimat yang santun. Dikisahkan dalam surat
Maryam ayat 45-46 bahwa Nabi Ibrahim
menggunakan kalimat yang santun yaitu “wahai
bapakku” ketika berdakwah secara pribadi
dengan ayahnya:
بت أ ن ي ك عذاب م ن يمس
خاف أ
أ فتكون لرنمحٱإن يتط ن ول ا لش إبتر هيم لئن قال ٤٥ل هت ي نت عنت ءال
راغب أ
أرتجنك و
مت تنته ل ن ٱل جرت ا هت ٤٦ملي
Artinya: Wahai bapakku, sesungguhnya aku
khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari
Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu
menjadi kawan bagi syaitan". Berkata
bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-
tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti,
maka niscaya kamu akan kurajam, dan
tinggalkanlah aku buat waktu yang lama"
5) Metode Peragaan
Metode peragaan merupakan suatu metode
dakwah dimana seorang da’i memperlihatkan
suatu contoh yang baik terhadap mad’u dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Hadits
di bawah berikut menunjukkan bahwasanya
28
Nabi Muhammad memberikan perintah salat
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi:
ك بن الويرث قال سليمان مال ب :عن أ تينا انلب
أ
قمنا عنده صىل اهلل عليه م ونن شببة متقاربون فأ
وسلنا . للة عشين
هلنا فظن أ
ن تركنا .اشتقنا أ نلا عم
وسأ
ناه خبهلنا فأ
أ يما فقال وكن رفيقا .ف عوا إل :رح ارج
هليكم .أ
صىل أ يتمون
موهم ومروهم وصلوا كما رأ .فعل
حدكم ثم ن لكم أ لة فليؤذ إوذا حضت الص
كم ؤم كبكم ل (رواه ابلخاري ) أ
Artinya: ”Dari Abu Sulaimân Mâlik bin
Huwairits, dia berkata, “Kami datang kepada
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami
adalah para pemuda yang sebaya umurnya.
Kami tinggal bersama beliau selama dua puluh
malam. Ketika beliau merasa bahwa kami telah
rindu kepada keluarga kami, beliau bertanya
kepada kami tentang keluarga yang kami
tinggalkan, maka kami memberitahukan kepada
beliau. Beliau adalah seorang yang raqîq dan
rahîm (lembut, penyayang dan pengasih), maka
beliau bersabda (kepada kami): “Pulanglah
kepada keluarga kamu, ajarkanlah mereka, dan
perintahkanlah mereka, dan shalatlah kamu
sebagaimana kamu melihat aku shalat, dan
apabila datang waktu shalat, maka azanlah
29
salah seorang dari kamu, dan hendaklah salah
seorang dari kamu yang lebih tua umurnya
menjadi imam” (HR. Al-Bukhori).
C. Komunikasi Persuasif
1. Pengertian Komunikasi Persuasif
Secara etimologi, istilah komunikasi
persuasif terdiri dari dua kata, yaitu komunikasi dan
persuasi. Kata komunikasi sendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu communis yang artinya sama,
communico, communicatio, atau communicare
yang berarti membuat sama (to make common).
Secara bahasa komunikasi mengharapkan suatu
pikiran, makna, atau pesan dianut secara sama.11
Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan
makna mengenai suatu pesan yang disampaikan
oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.
Jika tidak ada kesamaan makna, maka komunikasi
yang terjadi berada dalam situasi yang tidak
komunikatif, misalnya pidato, ceramah, khutbah,
dan lain-lain, baik secara lisan maupun tulisan.
Sedangkan kata persuasi (persuasion) juga berasal
dari bahasa Latin, yaitu persuasio. Kata kerjanya
adalah persuadere, yang berarti mengajak,
membujuk, atau merayu.12
11 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 41. 12 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah , h. 125.
30
Adapun jika diartikan secara terminologi,
maka akan ditemukan beragam pengertian
komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh para
ahli di bidang komunikasi. Menurut Ronald L.
Applebaum dan Karl W.E. Anatol (1974) dalam
Malik dan Irianta, komunikasi persuasif adalah:
“Complex process of communication by
which one individual or group elicits (intentionally
or unintentionally) by nonverbal or verbal means a
specific response from another individual or group
(proses komunikasi yang kompleks ketika individu
atau kelompok mengungkapkan pesan (baik dengan
sengaja atau tidak sengaja) melalui cara-cara
verbal dan nonverbal untuk memperoleh respon
tertentu dari individu atau kelompok lain).”13
Kata persuasi atau persuasion dalam bahasa
inggris bersumber dari kata Latin persuasio.Kata
kerjanya adalah persuadere yang berarti
membujuk, mengajak, atau merayu.14 Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia, diartikan persuasif
adalah ajakan kepada sesorang dengan cara
memberikan alasan dan prospek baik yang
13 Ronald L. Applebaum dan Karl W.E. Anatol dalam Deddy
Djamaluddin Malik dan Yosal Iriantara, Komunikasi Persuasif (Bandung :
Remaja Rosda Karya, 1994) h. 5. 14 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Rosdakarya, 2004) h. 21.
31
meyakinkannya: bujukan halus. Persuasif bersifat
membujuk secara halus supaya menjadi yakin.15
Ada beberapa ahli dalam komunikasi,
mendefiniskan komunikasi persuasif sebagai
berikut, yaitu:
a. K. Andeerson mendefinisikan,
komunikasi persuasif merupakan perilaku
komunikasi yang mempunyai tujuan
mengubah keyakinan, sikap atau perilaku
individu atau kelompok lain melalui
transmisi berbagai pesan.
b. Menurut H. A. W Widjaja,
Komunikasi persuasif adalah suatu usaha
untuk meyakinkan seseorang atau
kelompok seolah-olah keyakinan itu
timbul atas dasar keyakinannya sendiri
tanpa menggunakan sanksisanksi atau
paksaan, baik yang tampak maupun tidak
tampak.16
c. Menururt Suranto A. W,
Komunikasi persuasif adalah seseorang
atau sekelompok orang yang dibujuk dan
diharapkan sikapnya berubah secara
15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002) Cet. Ke-2. Edisi Ke-3, h. 864. 16 H. A. W Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta:
Bumi Askara, 1997) h. 67.
32
sukarela dengan senang hati dan sesuai
dengan pesan-pesan yang diterimanya.17
d. Menurut Herdiyan Maulana dan
Gumgum Gumelar, Komunikasi persuasif
adalah suatu proses , yakni proses
memengaruhi sikap, pendapat, perilaku
orang lain, baik secara verbal maupun non
verbal.18
e. Menurut Jalaluddin Rakhmat,
Komunikasi persuasif adalah salah satu
teknik komunikasi yang menekankan pada
proses mempengaruhi pendapat, sikap dan
tindakan orang dengan menggunakan
manipulasi psikologis sehingga orang
tersebut bertindak seperti kehendaknya
sendiri.19
f. Menurut Phill Astrid, Komunikasi
Persuasif adalah suatu tekhnik
mempengaruhi manusia dengan
memanfaatkan atau menggunakan data
dan fakta psikologis maupun sosiologis
17 Suranto A. W, Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi Untuk
Meningkatkan Kinerja Perkantoran, (Yogyakarta: Media Wacana, 2005), h.
116. 18 Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar, Psikologi
Komunikasi dan Persuasi, (Jakarta: Akademia Permata, 2013), h. 12 19 Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 102.
33
dari komunikasi yang hendak
dipengaruhi.20
Definisi komunikasi persuasif dari beberapa
cendekiawan di atas secara garis besar dapat
disimpulkan bahwasanya komunikasi persuasif
merupakan sebuah tindakan komunikasi yang
memiliki tujuan untuk mempengaruhi komunikan.
Pengaruh yang diterima komunikan diharapkan
menjadi landasan komunikan untuk berbuat sesuatu
tanpa adanya keterpaksaan.
Selain itu, banyak pula pakar komunikasi
yang lebih menekankan bahwa persuasif adalah
kegiatan psikologis. Di antara yang berpendapat
seperti ini adalah yang dikemukakan oleh
Jalaluddin Rakhmat. Menurutnya, komunikasi
persuasif diartikan sebagai suatu proses
mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang
dengan menggunakan manipulasi psikologis
sehingga orang bisa bertindak seperti atas
kehendaknya sendiri.21 Hanya saja terdapat
perbedaan pada teknik penyampaian pesan antara
keduanya. Pada komunikasi persuasif penyampaian
pesan dilakukan dengan cara membujuk, merayu,
20 Phill Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktik, (Jakarta:
Binacipta, 1977), h. 17. 21 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis h. 14.
34
meyakinkan, mengiming-iming dan sebagainya
sehingga terjadi kesadaran untuk berubah pada diri
komunikan yang terjadi secara suka rela tanpa
adanya paksaan. Sedangkan pada komunikasi
koersif perubahan opini, sikap, dan perilaku terjadi
dengan perasaan terpaksa dan tidak senang karena
adanya ancaman dari komunikator. Efek dari teknik
koersif ini bisa berdampak timbulnya rasa tidak
senang, rasa benci, bahkan mungkin rasa dendam.
Sedangkan efek dari komunikasi persuasif adalah
kesadaran, kerelaan dan perasaan senang.
2. Metode Komunikasi Persuasif
Jika ditarik dalam bidang dakwah, seorang
da’i hendaknya memiliki pengetahuan mengenai
teori-teori persuasif untuk mempengaruhi mad’u.
Kajian komunikasi persuasif telah melahirkan
beberapa metode komunikasi persuasif yang
populer dan dapat ditemui pada beberapa buku-
buku ilmu komunikasi. Beberapa ilmuwan
menyebutnya sebagai teknik komunikasi persuasif,
adapula beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai
metode komunikasi persuasif. Berikut adalah
metode komunikasi persuasif yang dapat digunakan
seorang da’i atau komunikator22:
22 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah , h. 126
35
a) Metode Asosiasi
Metode asosiasi adalah penyajian
pesan komunikasi dengan jalan
menumpangkan pada suatu peristiwa
yang aktual, atau sedang menarik
perhatian dan minat massa. Metode ini
secara umum sering dilakukan oleh
kalangan pebisnis atau politikus.
Popularitas figure-figur tertentu
dimanfaatkan dalam kerangka
pencapaian tujuan-tujuan tertentu.
b) Metode Integrasi
Metode integrasi merupakan
kemampuan untuk menyatukan diri
dengan komunikan dalam arti
menyatukan diri secara komunikatif ,
sehingga tampak menjadi satu, atau
mengandung arti kebersamaan dan
senasin serta sepenanggungan dengan
komunikan, baik dilakukan secara
verbal maupun non verbal. Contoh pada
penggunaan kata kita sebagai ganti kata
saya. Hal ini mengandung makna bahwa
yang diperjuangkan komunikator bukan
kepentingan diri sendiri melainkan juga
kepentingan komunikan.
36
c) Metode pay-off dan fear-arousing
Metode ini digunakan untuk
mempengaruhi orang lain dengan jalan
melukiskan hal-hal yang
menggembirakan dan menyenangkan
perasaannya atau memberi harapan, dan
sebaliknya dengan menggambarkan hal-
hal yang menakutkan atau menyajikan
konsekuensi yang buruk dan tidak
menyenangkan perasaan.
d) Metode Icing
Metode icing yaitu upaya menyusun
pesan komunikasi sedemikian rupa
sehingga enak didengar, dilihat, dan
dibaca, sehingga prang memiliki
kecenderungan untuk mengikuti apa
yang disarankan oleh pesan tersebut.
Metode icing dalam kegiatan
komunikasi persuasif adalah seni
menata pesan dengan imbauan-imbauan
sedemikian rupa sehingga menarik.
Oemi Abdurrahman menjelaskan bahwa
keberhasilan komunikasi persuasif dapat dicapai
dengan cara melaksanakan sebuah formula yang
disebut oleh Wilbur Schramm sebagai formula
AIDDA. Formula ini adalah rangkaian tahapan
37
komunikasi persuasif yang saling berhubungan.
Berikut adalah penjelasannya:23
a. Attention
b. Interest
c. Desire
d. Action
Formulasi AIDDA diatas didahului dengan
upaya membangkitkan perhatian. Apabila perhatian
sudah terbangkit kini menyusul upaya
menumbuhkan rasa tertarik atau “minat” dalam
mengutarakan hal-hal yang menyangkut
kepentingan komunikan, oleh karenanya seorang
komunikator terlebih dahulu harus mengenal siapa
komunikan yang dihadapinya. Selanjutnya
memunculkan hasrat keinginan pada komunikasi
untuk ajakan, bujukan, dan rayuan. Di sini
himbauan emosional perlu ditampilkan oleh
komunikator sehingga selanjutnya komunikan
dapat mengambil keputusan untuk melakukan suatu
keinginan “kegiatan”, sebagaimana diharapkan oleh
komunikator.
3. Unsur-unsur Komunikasi Persuasif
Tidak ada perbedaan antara unsur-unsur
komunikasi persuasif dengan unsur-unsur
23 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah , h. 128
38
komunikasi pada umumnya.24 Aristoteles yang
dikenal sebagai bapak retorika menjelaskan tiga
unsur dasar dalam komunikasi, yakni, orang yang
berbicara, materi pembicarannya, dan orang yang
mendengarkannya. Aspek pertama yang disebut
persuader atau komunikator, yang merupakan
sumber komunikasi; aspek kedua adalah pesan;
aspek ketiga adalah persuadee atau komunikan,
yang merupakan penerima komunikasi.25
Persuader adalah individu atau sekelompok
orang yang menyampaikan pesan dengan tujuan
mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang
lain baik secara verbal maupun non verbal.
Persuader dipandang perlu untuk memiliki ethos
yang tinggi, yaitu kredibilitas yang ditunjukkan
kepada khalayak. Ethos yang tinggi dapat terlihat
dari kesiapan, kesungguhan, ketenangan,
keramahan dari sang persuader.
Persuadee merupakan individu atau
sekelompok orang yang menjadi tujuan
penyampaian pesan oleh persuader. Kepribadian
dan ego persuade merupakan tantangan bagi
persuader, sebab kedua hal itu mempengaruhi
24 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet-1),
h. 157 25 Herdiyan Maulana & Gumgum Gumelar, Pesikologi Komunikasi
dan Persuasi, h. 11-12.
39
penerimaan pesan. Selain itu, faktor persepsi dan
pengalaman juga mempengaruhi.
Pesan adalah segala sesuatu yang
memberikan pengertian kepada penerima. Pesan
dapat berbentuk verbal atupun non verbal, dan
dapat dilakukan secara sengaja ataupun tidak
disengaja.
D. Dakwah Pendekatan Komunikasi Persuasif
Dakwah dan komunikasi merupakan dua hal yang
memiliki banyak kesamaan. Wahyu Ilahi dalam
bukunya Komunikasi Dakwah menegaskan bahwa pada
hakikatnya perbedaan-perbedaan antara kegiatan-
kegiatan dakwah dan komunikasi hampir tidak terlihat.
Semua hukum yang berlaku dalam ilmu komunikasi
berlaku juga dalam dakwah, hambatan komunikasi
adalah hambatan dakwah juga. Perbedaan yang
mencolok adalah pada sumber pesan dakwah yang
berasal dari ajaran agama Islam.26
Maka dakwah dan komunikasi persuasif adalah
pertemuan dua keilmuan antara ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi persuasif. Dakwah persuasif menekankan
komunikasi persuasif sebagai salah satu objek kajian
dakwah Memang pada dasarnya sifat dakwah adalah
mempersuasi, tetapi tidak semua dakwah dapat disebut
dakwah persuasif. Maksudnya, dakwah bisa saja
26 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, h.24
40
informatif, namun dalam pelaksanaannya belum tentu
menggunakan metode persuasif. Sebagai contoh,
seorang da’i bisa saja menjelaskan tentang keadaan
surga di dalam Al-Qur’an, namun ketika menjelaskan
surga kepada anak kecil, maka dakwah persuasif
mempunyai peran yang penting, dengan menggunakan
metode icing yaitu menambahkan hal-hal yang
digemari anak kecil. Metode icing dapat dianalogikan
dengan menata sebuah kue dengan lapisan gula dengan
aneka warna sehingga kue terlihat indah, sebelumnya
kue tersebut sama saja dengan kue lainnya.27
Dakwah pendekatan persuasif dapat ditemukan
dalam berbagai dalil Al-Quran dan Sunnah. Rasulullah
merupakan contoh seorang yang senantiasa berdakwah
dengan pendekatan persuasif. Pendekatan persuasif
Rasulullah berupa kelembutan yang membuat
komunikan atau mad’u tersentuh secara psikologis.
Sebagaimana Hadits Nabi berikut ini:
:وقال انلب صىل اهلل عليه وىلع آهل وسلم وهو يبعث انلاس
وا وا ول تعس روا .يس وا ول تنف ين ولم .وبش ما بعثتم ميس ن فإين )رواه مسلم) .تبعثوا معس
Artinya: “Hendaklah kalian bersikap memudahkan
dan jangan menyulitkan. Hendaklah kalian
menyampaikan kabar gembira dan jangan membuat
mereka lari, karena sesungguhnya kalian diutus untuk
27 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h.167
41
memudahkan dan bukan untuk menyulitkan.” (HR.
Muslim)
Demikianlah dakwah persuasif dimaknai sebagai
komunikasi persuasif itu sendiri. Hanya saja dalam
kegiatan dakwah, pesan yang disampaikan bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
E. Generasi Muda dan Dakwah
1. Pengertian Generasi Muda
Dalam pengertiannya, generasi muda dapat
diartikan sebagai remaja dan pemuda. Remaja
dalam bahasa latin disebut adololescence yang
berarti tumbuh. Secara psikologis mempunyai arti
yang lebih luas, yaitu individu yang tumbuh dewasa
sehingga menjadi matang yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.28
Rentang usia generasi muda sangat
bervariatif. Tidak ada kesamaan para ahli dalam
merumuskan rentang usia generasi muda. Dalam
buku Pembangunan Generasi Muda dijelaskan
bahwa para ahli merumuskan rentang usia generasi
muda antara usia 12-18 tahun, 12-21 tahun, atau 12-
23 tahun. Rentang usia ini menunjukkan bahwa
mulainya masa remaja relatif sama, tetapi
berakhirnya masa remaja sangat bervariasi, bahkan
28 Pembangunan Generasi Muda, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur’an, 2011 ) h. 2
42
dalam kajian psikologi perkembangan ada yang
dikenal dengan istilah remaja yang diperpanjang
dan remaja yang diperpendek.29 Sedangkan dalam
undang-undang Republik Indonesia tentang
kepemudaan tahun 2009 mengatakan bahwa usia
pemuda adalah berusia 16 hingga 30 tahun.30
Menurut hemat penulis, rentang usia
pemuda adalah dari masa remaja 15-18 tahun
hingga berumur 30 tahun. Sementara Al Qur’an
menyatakan bahwa usia kematangan itu ketika
seorang individu mencapai usia 40 tahun:
يتنا نس ن ٱ ووص ه إلت م
حلتته أ س نا يته إحت و ل كرتها ۥب
وحتله إذا بلغ ۥوفص له ۥووضعتته كرتها را حت ثل ثون شهته شد
متك ۥأ عت كر ن شت
نت أ أ ن زعت وت
أ بعي سنة قال رب رت
وبلغ أ
ٱ تمل ص ل ل عت
نت أي وأ وىلع و ل ت ىلع نتعمت
لحت أ صت
حا ترتضى ه وأ
إن تبتت إلتك إون من يت لمي ٱل ف ذر تمست ١٥ لArtinya: “Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah
dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia
berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
29 Pembangunan Generasi Muda, h. 2. 30 www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu
43
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri".
2. Karakter Pemuda Teladan
Dalam Al Qur’an terdapat banyak ayat-ayat
yang menjelaskan tentang karakter pemuda yang
dapat menjadi teladan bagi sesamanya. Karakter ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai idealisme, perjuangan, dan kepeloporan
Idealisme, perjuangan, dan kepeloporan
pemuda dalam menegakkan prinsip tauhid,
tidak ada tuhan selain Allah, di tengah-tengah
masyarakat penyembah berhala, muncul pada
ayat berikut:
كرهمت يقال هل قالوا نا فت يذت ٦٠إبتر هيم ۥ سمعتArtinya: Mereka berkata: "Kami dengar
ada seorang pemuda yang mencela berhala-
berhala ini yang bernama Ibrahim"
Ayat di atas menjelaskan kisah seorang
pemuda dalam menegakkan prinsip tauhid di
tengah masyarakat penyembah berhala.
44
Pemuda itu bernama Ibrahim, lahir di Ur,
Kaldea, Babilonia.31
b. Dedikasi, loyalitas, dan pengabdian
Al Qur’an menjelaskan generasi muda yang
ideal adalah generasi muda yang memiliki
sesikasi yang tinggi terhadap pekerjaan,
memiliki loyalitas terhadap mitra kerja, dan
pengabdian yang tulus kepada sesame yang
membutuhkan, terutama kaum duafa.
ا ن ولم ة م مين وجد عليته أ نلاس ٱورد ماء مدت
هم قون ووجد من دون ٱيست تيترأ تذودان قال ما مت
ر د ق حت يصت قالا ل نست بكما ٱخطت عء بونا شيتخ لر وأ
إل فسق ٢٣كبي ٱلهما ثم تولل ما لظ إن ل فقال رب
فقي نزلتت إل منت خيتدى هما تمتش ىلع فجاءتته ٢٤أ إحتياء ٱ تحت زيك ست جت عوك ل ب يدت
ر ما سقيتت قالتت إن أ جت
أ
ا جاءه فلم نوتت لتقصص ٱوقص عليته ۥنلا قال ل تفتلمي ٱ لتقوتم ٱمن بت قالتت ٢٥ لظ
أ دى هما ي ت ٱإحت ت ست ه رت إن ج
من ت ٱخيت قوي ٱ جرتت ت ستمي ٱ لت
٢٦ لتArtinya: Dan tatkala ia sampai di sumber
air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang meminumkan
(ternaknya), dan ia menjumpai di belakang
orang banyak itu, dua orang wanita yang
sedang menghambat (ternaknya). Musa
31 Pembangunan Generasi Muda, h. 4-5
45
berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat
at begitu)?" Kedua wanita itu menjawab:
"Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami),
sebelum pengembala-pengembala itu
memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami
adalah orang tua yang telah lanjut umurnya".
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk
(menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke
tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku
sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu
kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".
Kemudian datanglah kepada Musa salah
seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-
maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku
memanggil kamu agar ia memberikan balasan
terhadap (kebaikan)mu memberi minum
(ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi
bapaknya (Syu´aib) dan menceritakan
kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu´aib
berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah
selamat dari orang-orang yang zalim itu".
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata:
"Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang
bekerja (pada kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi
dapat dipercaya"
46
Dari kisah Nabi Musa di atas dapat
dirumuskan beberapa pelajaran penting yang
menjadi sumber inspirasi bagi pemuda. Musa
adalah pemuda yang berkompeten sehingga
mudah mendapatkan pekerjaan. Musa adalah
pemuda yang lebiih mendahulukan kepedulian
dan tanggung jawab untuk menolong orang
yang lemah.32
c. Keteguhan dalam mempertahankan iman
Karakter generasi muda yang teguh
pendirian dalam mempertahankan iman
tergambar dalam kisah Ashabul Kahfi berikut:
وى ذت إ نك لتكهتف ٱإل لتفتتية ٱأ نا من ل فقالوا ربنا ءات
رنا رشدا متئت نلا منت أ ة وهي ١٠رحت
Artinya: (Ingatlah) tatkala para pemuda itu
mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu
mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami,
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu
dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang
lurus dalam urusan kami (ini)"
Mereka adalah pemuda yang beriman, tetapi
keimanan mereka menjadikan dirinya terancam
dari lingkungan yang berbeda agama. Menurut
as-Sa’di, mereka berlindung ke dalam gua
untuk menghindari malapetaka dari
32 Pembangunan Generasi Muda, h. 13.
47
kaumnya.mereka berhasil melarikan diri dari
ancaman dan menemukan tempat yang
memungkinkan bersembunyi, mendekatkan
diri, dan berdoa kepada Allah.33
d. Perjalanan hidup dan kesulitan menuju puncak
prestasi
Gambaran tentang perjalanan pemuda yang
mengalami kesulitan, tetapi berkat pertolongan
Allah berhasil meraih puncak prestasi, menjadi
pejabat negara sekaligus menjadi nabi dan rasul
tercermin pada ayat berikut: توه وجاءتت ل دل دت
واردهمت فأ
رتسلوا فأ قال ۥ سيارة
و ض عة وه ب سى ه ذا غل م وأ ٱي بشت ما هلل ب عليم
ملون ه ١٩يعت وت دودة وكنوا وش ثمن بتس در هم معت بين ٱفيه من يٱ وقال ٢٠ لز هد ى ه ٱ ل ت شت صت من م
ه ل ترأ ذه ۦ مت وت نتخ
ن ينفعنا أ
رم مثتوى ه عس أ كت
ۥأ
وسف ف نا ل ك مك ا وكذ ل رض ٱول مه لت عل من ۥونل
ويل تحاديث ٱتأ
ٱو لت ره هلل مت أ ن ۦغلب ىلع ول ك
ث كتلمون نلاس ٱأ ا ٢١ل يعت ه ولم شد
ءاتيتن ه ۥ بلغ أ
ك نتزي وكذ ل ماما وعلت ني ٱحكت س تمحت ٢٢ ل
Artinya: Kemudian datanglah kelompok
orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh
seorang pengambil air, maka dia menurunkan
timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini
33 Pembangunan Generasi Muda, h. 14-15.
48
seorang anak muda!" Kemudian mereka
menyembunyikan dia sebagai barang
dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual
Yusuf dengan harga yang murah, yaitu
beberapa dirham saja, dan mereka merasa
tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang
Mesir yang membelinya berkata kepada
isterinya: "Berikanlah kepadanya tempat (dan
layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat
kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak".
Dan demikian pulalah Kami memberikan
kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka
bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan
kepadanya ta´bir mimpi. Dan Allah berkuasa
terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahuinya. Dan tatkala dia
cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah
dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dalam mengomentari kisah Nabi Yusuf, as-
Sa’di menyatakan bahwa hal ini menjadi ujian
berat bagi Nabi Yusuf, lebih berat dibandingkan
dengan menghadapi ujian atas ulah saudara-
saudaranya terhadap dirinya. Kesabaran dia atas
ujian ini lebih besar pahalanya, karena
49
merupakan ujian yang bersifat ikhtiari
(pilihan).
Kesabaran Nabi Yusuf waktu remaja dalam
menghadapi berbagai kesulitan kemudian
menghasilkan kredibilitas dan kualitas atas
dirinya. Hal itu menjadi kunci keberhasilan
dalam menghadapi kesulitan dan meraih
puncak prestasi kemuliaan dunia dan akhirat.
Sebab kredibilitas, kompetensi, dan
keterampilan, merupakan modal utama yang
harus dimiliki generasi muda dalam meraih
sukses.34
34 Pembangunan Generasi Muda, h. 17-18.
50
51
BAB III
ALFIE ALFANDY DAN KOMUNITAS BIKERS DAKWAH
A. Biografi Alfie Alfandy
1. Profil Alfie Alfandy
(Gambar 3.1. Alfie Alfandy)1
Alfie Alfandy lahir di Medan 3 Maret 1990 dengan
nama asli Rahmat Alhanafi. Pada tahun 2006
mengawali karir di dunia hiburan sebagai seorang
ekstras atau figuran. Proses yang dijalani tidak instan,
dengan menjadi seorang figuran di sinetron, Alfie
hanya dibayar dengan upah sebesar lima puluh ribu
rupiah. Setelah menjalani kehidupan sebagai figuran,
tahun 2008 Alfie mendapatkan tawaran membintangi
iklan sebuah provider perusahaan telekomunikasi dan
membintangi sebuah video klip penyanyi Sherina yang
berjudul Cinta Pertama dan Terakhir. 2
1 Koleksi foto Instagram Alfie Alfandy,
www.instagram.com/alfiealfandy , diakses tanggal 21 April 2019 2 Wawancara pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018
52
Beberapa tahun berkarir di dunia hiburan, membuat
Alfie terjebak dalam dunia hitam. Tahun 2010 Alfie
ditangkap oleh pihak kepolisian dan masuk lembaga
pemasyarakatan akibat penyalahgunaan obat terlarang.
Setelah bebas dari penjara, Alfie masih memakai sabu
hingga pada tahun 2011 hampir overdosis. Kejadian itu
membuat Alfie memutuskan untuk berhenti
menggunakan obat terlarang dan berusaha merubah
hidup ke jalan yang lebih baik. Pintu hidayah Alfie
semakin terbuka ketika mendapatkan kesempatan
menjadi peran utama dalam film Hijrah Cinta. Pada
film itu, Alfie memerankan Ustad Jefry Albuchory dan
mendapatkan banyak ilmu agama ketika membaca
naskah film. Menurut Alfie, ilmu yang didapatkan
dalam film Hijrah Cinta seperti air hujan yang harus
ditampung sehingga dapat dipergunakan di kemudian
hari sebagai bekal kehidupan yang lebih baik.
Berbagai penghargaan diraih Alfie atas kerja
kerasnya di dunia hiburan. Diantaranya adalah pada
tahun 2009 mendapatkan penghargaan best video clip
Sherina. Tahun 2012 pemenang best actor LA Light
Indie Movie. Kemudian 2014 nominasi piala Festival
Film Indonesia (FFI). Dan yang paling terakhir tahun
2018 mendapat penghargaan sebagai aktor terinspiratif
oleh Komisi Penyiaran Indonesia dan Majelis Ulama
Indonesia.
53
2. Pendidikan Ustad Alfie Alfandy
Sejak umur sembilan tahun Alfie menuntut ilmu di
madrasah pimpinan almarhum Kyai Sunardi Tiwar atau
dikenal dengan Ustad Unang. Alfie belajar membaca
Al Qur’an dan bahasa Arab. Kemudian pada umur
sepuluh tahun, ia telah lancar berbahasa Arab. Ketika
datang tamu asing berbahasa arab ke madrasahnya, ia
dapat berbicara dengan tamu-tamu itu.
Setelah membintangi film Hijrah Cinta dan
mendapatkan banyak ilmu agama di dalamnya,
kemudian Alfie memutuskan untuk menuntut ilmu
lebih banyak lagi. Belajar dari pondok ke pondok. Dari
mulai pondok di Ploso Kediri, Pesantren Darul Habib
Sukabumi, sampai ke rumah kyai-kyai, ustadz-ustadz,
habaib. Ketika melaksanakan umroh, Alfie
mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan Sayyid
Ahmad bin Muhammad al-Maliki al-Hasaniy di
Mekkah. Setelah belajar di Mekkah, Alfie kemudian
berangkat ke Darul Mustofa di Yaman untuk berguru
kepada Habib Umar bin Hafidz.
3. Kegiatan Dakwah Alfie Alfandy
Ingin mendapat ridho Allah dan Rasulullah menjadi
latar belakang Alfie terjun ke dunia dakwah. Ia
menjelaskan bahwa kegitan dakwahnya lebih banyak
secara diam-diam, yaitu bermula dengan pembicaraan
ringan kemudian menyelipkan dakwah di dalamnya.
Alfie percaya bahwa hasil dari dakwahnya akan
54
berdampak positif di kemudian hari, artinya dakwah
Alfie bersifat jangka panjang bukan hanya bersifat
ceramah atau pidato.
Alfie berhasil menghadirkan majelis taklim di
beberapa tempat berkumpulnya anak muda. Ia
membina anak-anak muda untuk belajar agama dan
mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah secara
perlahan-lahan. Pesan dakwah yang disampaikan
adalah dasar-dasar keimanan dan dasar-dasar syariat,
seperti cara wudhu, salat, dan sebagainya. Di antara
majelis taklim yang dibina Alfie adalah:
a. Majelis 4.20
Latar belakang tempat ini adalah sebuah
clothing store yang berlokasi di Tebet, Jakarta
Selatan. Menurut Alfie dahulu tempat ini adalah
tempat ia berkumpul dengan teman-temannya
pada masa kelam dan melakukan kegiatan
negatif. Setelah berhijrah, Alfie menghadirkan
majelis taklim dan mengajak teman-temannya
untuk kembali kepada Allah. Jamaah majelis ini
bersifat umum, tidak hanya sebatas pemilik dan
karyawan clothing store 4.20 saja.
b. Majelis Royal Enfield
Majelis ini bertempat di sebuah showroom
dan bengkel motor asal Inggris yaitu Royal
Enfield, berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.
Alfie mengisi kajian fiqih satu minggu sekali di
55
tempat ini. Jamaah majelis ini bersifat tertutup,
hanya sebatas anggota klub motor Royal
Enfield saja.
c. Majelis Al Husna
Majelis yang bertempat di kediaman Alfie
Alfandy sendiri. Dengan niat ingin menjadikan
rumah sebagai taman surga. Majelis ini terbuka
untuk umum, tidak hanya terbatas kepada
kegiatan anak muda saja. Di majelis ini kegiatan
dakwahnya dilakukan seperti majelis taklim
kebanyakan.
d. Komunitas Bikers Dakwah
Sebuah komunitas yang dibangun oleh
Alfie untuk menjadi wadah berkumpul anak
muda pecinta motor tanpa jenis motor tertentu.
Dalam setiap pertemuan, Alfie selalu
menghadirkan dakwah di dalamnya tanpa
terkesan menggurui. Suasana santai membuat
anggota komunitas ini nyaman untuk
mendengarkan dakwah yang disampaikan
Alfie.
56
B. Komunitas Bikers Dakwah
1. Latar Belakang Berdirinya Bikers Dakwah
(Gambar 3.2. Logo Bikers Dakwah)3
Bikers Dakwah adalah sebuah komunitas yang
menjadi wadah bagi pecinta otomotif terutama sepeda
motor. Bikers Dakwah didirikan oleh Alfie Alfandy
pada tahun 2017 atas dasar kepeduliannya terhadap
generasi muda. Berangkat dari hobi Alfie kepada motor
besar dan teman-teman yang memiliki hobi sama,
mereka kemudian berinisiatif untuk membesarkan
komunitasnya dan memberikan manfaat di dalamnya.4
Semboyan komunitas Bikers Dakwah adalah
“riding menuju Allah”. Di dalam setiap pertemuan
selalu berbagi pengalaman mengenai masalah sosial
dan dikaji dalam perspektif agama Islam. Alfie
menegaskan bahwasanya komunitas ini bukanlah
3 Koleksi foto Instagram Bikers Dakwah,
www.instagram.com/bikersdakwah , diakses tanggal 11 September 2018 4 Wawancara pribadi dengan Habib Alwi, Kebayoran, 16 Januari 2019
57
seperti pengajian-pengajian konvensional yang bersifat
satu arah dari pemateri, tapi komunitas ini bersifat
sharing dan belajar bersama, tidak ada batas antara
pemateri dan anggota (jama’ah). 5
2. Visi Misi Bikers Dakwah
a. Visi
Menciptakan lembaga sosial yang berlandaskan
kebersamaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan
menuju ridho Allah.
b. Misi
1) membangun solidaritas antar klub motor
maupun perseorangan
2) menerapkan dakwah dengan sistem berbagi
pengalaman anggotanya
3) membentuk akhlak dan tingkah laku yang lebih
bertanggung jawab berdasarkan nilai agama
dan masyarakat.
3. Struktur Organisasi Bikers Dakwah
a. Habib Ahmad bin Ali Assegaf (Pembina)
b. Alfie Alfandy (Founder dan Ketua Umum)
c. Habib Alwi Assegaf (Ketua Kopdar Jakarta)
d. Yudha Fadhlan (Penasehat)
e. Fitri Arifin (Sekretaris dan Bendahara)
f. Oggy Faizal, Yudhas (Humas dan Tatib)
g. Raja, Cahyadi (Keanggotaan)
5 Wawancara pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018
58
h. Ando Sinukaban, Rizky Putra (Dokumentasi)
i. Reza Pacilos, Hardiansyah (Logistik)
j. Saugi Balfas, Gozali, Ipang (Event dan Riding)
4. Aktivitas Bikers Dakwah
a. Kopdar (Kopi Darat)
Kegiatan kopdar merupakan kegiatan
utama Bikers Dakwah berupa pertemuan dua
minggu sekali. Di dalam kegiatan ini, Alfie Alfandy
menyampaikan dakwahnya berupa ceramah dan
lain-lain. Alfie juga dibantu oleh beberapa rekan
untuk menyampaikan dakwahnya.
b. Submori (Subuh Morning Riding)
Kegiatan ini dilakukan pada hari minggu
pagi menjelang subuh. Dengan fokus utamanya
adalah mengajak sholat subuh berjamaah di Masjid
Al-Ihsan, Patal Senayan. Setelah sholat subuh
berjamaah, Alfie mengajak pemuda yang hadir
untuk riding bersama menuju suatu lokasi, biasanya
adalah kedai kopi, kemudian di sana dilanjutkan
sharing mengenai persoalan pemuda-pemuda masa
kini.
c. Bakti Sosial
Kegiatan bakti sosial ini bersifat situasional.
Biasanya ketika ada bencana alam, Bikers Dakwah
turut andil dalam menggalang dana dan
menyalurkannya lansung kepada para korban.
59
Selain bencana alam, bakti sosial juga dilakukan
untuk memberi bantuan berupa sandang dan pangan
kepada panti asuhan atau pesantren di Jabodetabek.
d. Ziarah
Kegiatan ziarah dilakukan untuk menghormati jasa-
jasa para ulama terdahulu dalam menyebarkan dan
mengajarkan agama Islam. Tujuan ziarahnya
adalah makam para ulama di Jabodetabek, seperti
makam Habib Munzir bin Fuad, Habib Husein Luar
Batang, Ustad Jefry Al-Buchory, dan lain
sebagainya.
Berikut adalah beberapa dokumentasi
aktivitas Bikers Dakwah yang penulis himpun:
(Gambar 3.4. Kegiatan kopi darat atau kopdar)6
6 Dokumentasi Bikers Dakwah, Acara Kopdar Dwimingguan. Lebak
Bulus, 13 Oktober 2018.
60
(Gambar 3.3. Kegiatan riding Bikers Dakwah)7
(Gambar 3.5. Kegiatan sosial di Pesantren Al-Adzkar)8
7 Dokumentasi Bikers Dakwah, Submori. Senayan, 28 April 2019. 8 Dokumentasi Bikers Dakwah, Acara Bakti Sosial Pesantren Al-
Adzkar, Bogor 29 Oktober 2018.
61
(Gambar 3.6. Kegiatan Ziarah ke makam Almarhum
Ustadz Jefry Al-Buchory)9
(Gambar 3.7. Kajian Agama oleh Alfie Alfandy)10
9 Dokumentasi Bikers Dakwah, Ziarah Bikers Dakwah. Karet Bivak,
28 April 2019. 10 Dokumentasi Bikers Dakwah, Kopdar Dwimingguan, Lebak Bulus
13 Oktober 2018.
62
63
BAB IV
ANALISIS DAN TEMUAN DATA
A. Analisis Metode Dakwah Alfie Alfandy di Kalangan Pemuda
dalam Komunitas Bikers Dakwah
Keberhasilan dakwah tidak dapat dipisahkan dari
metode dakwah, karena metode dakwah merupakan salah
satu faktor penting yang harus dimiliki seorang da’i.
Metode dakwah yang memiliki keberhasilan tinggi dapat
dilihat dari metode dakwah Nabi Muhammad SAW yang
dapat dilihat hasilnya hingga sekarang. Dalam berdakwah,
Rasulullah menggunakan teknik, cara, metode,
pendekatan-pendekatan yang efektif dan efisien. Dalam
berdakwah, meskipun yang disampaikan hanya satu ayat,
jika menggunakan metode yang tepat, maka dakwah akan
berjalan dengan baik.
Dakwah yang baik adalah dakwah yang dapat
diterima oleh mad’u dan menghasilkan perubahan kepada
mad’u menuju keadaan yang lebih baik. Diterima atau
tidaknya dakwah tergantung pada metode yang digunakan
oleh da’i. Metode yang digunakan da’i dalam berdakwah
haruslah berbeda-beda sesuai dengan keadaan dan situasi
yang dihadapi. Terlebih jika menghadapi mad’u dari
kalangan pemuda yang memiliki keunikan tersendiri.
Kalangan pemuda memiliki karakteristik yang
berbeda dengan kalangan mad’u pada umumnya. Masa
muda disebut juga dengan masa dewasa awal (early
64
adulthood). Dimulai dari akhir umur belasan tahun hingga
memasuki umur dua puluhan. Masa ini adalah saat untuk
mencapai tingkat kemandirian pribadi, ekonomi, serta
perkembangan karir.1
Untuk menganalisis metode dakwah Alfie Alfandy
di kalangan pemuda dalam komunitas Bikers Dakwah,
penulis merujuk kepada bentuk metode dakwah yang
dijabarkan oleh Hasanuddin dalam bukunya Manajemen
Dakwah, yaitu metode dakwah terdiri atas ceramah, tanya
jawab, debat, dan peragaan. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa Alfie menggunakan semua bentuk
dakwah tersebut kecuali metode dakwah yang berbentuk
debat. Berikut adalah hasil observasi dan wawancara
mengenai metode dakwah Alfie Alfandy di Komunitas
Bikers Dakwah Jakarta:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah disebut juga metode bi-lisan,
yaitu menyampaikan materi dakwah melalui lisan.
Tujuan dilakukannya metode ceramah ini adalah untuk
menambah informasi kepada kaum muda tentang
agama Islam. Informasi mengenai agama Islam yang
disampaikan oleh Alfie akan menjadi dasar bagi kaum
muda dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Metode ceramah dilakukan setiap dua minggu
sekali. Bikers Dakwah melakukan kegiatan pertemuan
1 John W. Santrock, Remaja: Edisi Kesebelas, Alih Bahasa:
Benedictine Widyasinta, (Penerbit Erlangga, 2007), h. 4.
65
atau mereka sebut dengan istilah kopdar (kopi darat).
Dalam pertemuan itu selalu ada ceramah dari Alfie
Alfandy yang dilakukan selama satu jam.
“Kita selalu ngadain kopdar dua
minggu sekali. Ane isi di setiap pertemuan
kalimah-kalimah nasihat yang ane dapet
dari guru ane kemudian ane terusin ke anak-
anak Bikers Dakwah. Kadang kita bahas
satu masalah dari sudut pandang agama”.2
Adapun metode ceramah disebut juga public
speaking. Sifat komunikasinya lebih banyak satu arah
dari pendakwah kepada audiens. Seringkali diakhiri
atau diselingi dialog yang berupa tanya jawab. Materi-
materi yang disampaikan bersifat ringan, informatif,
dan tidak menimbulkan perdebatan. Penceramah
adalah pemegang otoritas atas informasi keagamaan
kepada audiens.3
Dalam ceramahnya, Alfie berusaha untuk tidak
membosankan dan menghindari topik-topik politik.
Menurutnya, topik politik merupakan topik yang dapat
menimbulkan perdebatan, dan setiap perdebatan yang
sia-sia tidak akan mengantarkan ke jalan kebenaran.
Sehingga dikhawatirkan anggota yang berniat belajar
agama tidak akan menerimanya.
2 Wawancara Pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018. 3 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.359.
66
Alfie juga memperhatikan kelembutan bahasa
agar tidak menyakiti perasaan anggota yang hadir. Jika
ada kesalahan yang dilakukan seseorang, maka Alfie
memberi nasihat secara umum tanpa mengkhususkan
pada seseorang.
Metode ceramah Alfie di komunitas Bikers
Dakwah merupakan metode utama. Dikarenakan di
setiap pertemuan selalu ada ceramah yang
disampaikan oleh Alfie. Ceramah Alfie bersifat
monolog, namun Alfie juga membuka sesi tanya jawab
(dialog) yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya.
2. Metode Tanya Jawab
Setelah sesi ceramah, Alfie selalu membuka
kesempatan kepada anggota Bikers Dakwah untuk
bertanya. Sesi tanya jawab ini dilakukan selama satu
jam. Metode tanya jawab ini bertujuan untuk melayani
mad’u agar meningkatnya pemahaman atas ceramah
yang telah disampaikan sebelumnya. Sebab dengan
bertanya, berarti mad’u mengerti dan dapat
mengamalkannya. Oleh karena itu jawaban pertanyaan
sangat diperlukan kejelasan dan pembahasan sedalam-
dalamnya. Metode ini sering juga dilakukan oleh
Rasulullah SAW dengan malaikat Jibril AS.
Alfie mendorong anggota Bikers Dakwah
untuk bertanya seputar permasalahan sehari-hari, dan
67
akan dijawab oleh Alfie dari sudut pandang syariat
Islam.
“Setelah Ane nyampein materi, Ane
buka pertanyaan bagi siapa aja yang mau
nanya. Bebas, gak harus sesuai tema, nanti
insya Allah Ane jawab semampu Ane.
Kalau gak bisa Ane jawab, Ane bakal
belajar lagi dan Ane jawab di laen
waktu”.4
Dalam sesi tanya jawab ini, Alfie tidak
menonjolkan sikap bahwa ia dapat menjawab
segala pertanyaan. Jika ada persoalan yang
ditanyakan namun belum dipahami, dengan rendah
hati Alfie meminta maaf untuk tidak menjawabnya
dan akan menjadi pembelajaran bagi Alfie sendiri
dan anggota bikers lainnya.
3. Metode Peragaan
Pada sesi ceramah maupun sesi tanya jawab,
Alfie menyisipkan peragaan mengenai aktifitas sehari-
hari sesuai tuntunan Nabi Muhammad. Mulai dari
memperagakan membaca do’a, berwudhu, cara
minum, hingga memperagakan cara menggunakan
siwak.
“Jadi pesan utamanya adalah cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya. Siapa tau dia
4 Wawancara Pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018.
68
anak motor tattoan, rambutnya gondrong,
pakai anting, tapi pakai siwak. Keren gak?
Karena dia belum masuk ke titik yang lebih
tinggi, masih segitu kemampuannya ya
fadhol. Hari ini mungkin dia pakai siwak baju
robek-robek, besok mungkin gak ada yang
robek lagi, pakai parfum, mau sholat pakai
sarung. Kan kita sama-sama tahu bahwa satu
sunnahnya Rasulullah lebih berarti dan lebih
berharga daripada seluruh bumi dan
isinya”.5
Dari uraian di atas, Alfie menegaskan
bahwasanya tujuan dilakukan peragaan adalah agar
anggota Bikers Dakwah menghidupkan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Pada kegiatan yang dilakukan di Bikers
Dakwah, Alfie memberikan contoh yang baik. Salah
satunya adalah melakukan ziarah ke makam para
ulama yang telah wafat. Kegiatan ini memberikan
gambaran bagi pemuda bahwasanya ilmu yang
diamalkan akan terus mengalir sekalipun manusia
telah wafat. Selain itu, memberikan peringatan kepada
pemuda agar terus mengingat kematian, dan berbuat
amal soleh.
5 Wawancara Pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018.
69
4. Metode Percakapan Antar Pribadi
Di luar sesi ceramah dan tanya jawab, Alfie
seringkali dihampiri oleh beberapa anggota Bikers
Dakwah. Mereka biasanya bertanya mengenai
permasalahan pribadi. Pada saat itulah terjadi metode
percakapan antar pribadi.
Selain itu, walaupun sedang berinteraksi antar
pribadi di luar tema agama, Alfie juga menyisipkan
pesan-pesan agama tanpa secara langsung
menerangkan bahwa yang disampaikannya itu
bersumber dari agama.
“Di luar acara inti Bikers Dakwah juga
Ane persilahkan siapa aja yang mau nanya.
Walaupun bukan tema agama, Ane selalu
ladenin. Mau nanya masalah motor juga
fadhol. Pergaulan, percintaan juga banyak
yang jomblo-jomblo biasanye. Tapi, Ane
gak lupa buat selipin kalimah-kalimah
dakwah di dalemnya”.6
Metode ini dinamakan metode infiltrasi, yaitu
menyampaikan ajaran Islam pada saat yang tidak
secara khusus sebagai kegiatan keagamaan. Metode
infiltrasi ini cocok kepada kalangan yang kurang
tertarik kepada agama. Mereka enggan datang apabila
ada kegiatan penerangan agama secara terang-
6 Wawancara Pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018.
70
terangan. Metode ini akan lebih efektif jika juru
dakwahnya memiliki keahlian khusus seperti dokter,
psikolog, pejabat, dan lainnya.7
Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari salah
satu anggota Biker Dakwah yang menerima bimbingan
secara pribadi dari Alfie Alfandy.
“Di waktu luang setelah acara, saya
selalu samperin Ustad Alfie buat nanya-
nanya persoalan yang lebih personal.
Alhamdulillah saya puas dengan jawaban
beliau. Saya pernah tanya masalah sholat
yang pernah saya tinggalin jaman dulu,
sekarang saya sudah tau harus gimana.”8
Dengan demikian, diharapkan dari apa yang
disampaikan, didiskusikan, dan diperagakan oleh Alfie
akan berdampak pada perubahan secara berkala bagi
anggota Bikers Dakwah ke arah yang lebih baik sesuai
dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sehingga
aktifitas apapun yang dilakukan dengan mengikuti
sunnah Nabi Muhammad akan diridhai oleh Allah
SWT.
Sebagaimana Firman Allah dalam surah Ali
Imran ayat 31:
7 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h.367. 8Wawancara Pribadi dengan Anggota Bikers Dakwah, Kemayoran, 20
Januari 2019.
71
تبونقل للٱي بب كمتبعونٱفللٱإنكنتم لكم فر ويغ و ٣١غفوررحيمللٱذنوبكم
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
B. Teknik Komunikasi Persuasif Alfie Alfandy dalam
Berdakwah di Kalangan Pemuda
Komunikasi persuasif dijelaskan sebagai proses
mempengaruhi dan mengendalikan pendapat, perilaku,
dan tindakan orang lain melalui pendekatan manipulasi
psikologis, sehingga seseorang atau sekelompok orang
bertindak seolah-olah tindakannya sendiri. Proses yang
dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dilakukan
menuju perubahan dengan waktu yang berkelanjutan.
Teori di atas menjadi landasan penulis dalam
menjelaskan dan menggambarkan hasil temuan data.
Dengan demikian, penulis dapat memahami bagaimana
teknik persuasif Alfie Alfandy dalam berdakwah di
kalangan pemuda dalam komunitas Bikers Dakwah.
Setelah penulis melakukan penelitian dengan cara
mengikuti langsung kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
Bikers Dakwah selama lima bulan dengan intensitas
sembilan kali pertemuan. Secara kasat mata, penulis
mengamati dakwah yang dilakukan oleh Alfie Alfandy
72
menggunakan cara-cara persuasif. Dakwah yang
dilakukan tidak hanya berbentuk ceramah, melainkan
bentuk-bentuk lain yang telah dijelaskan pada poin
berikutnya. Dakwah Alfie ditujukan untuk mengajak anak
muda kepada perubahan menuju kehidupan yang Islami
dengan cara menghidupkan sunnah-sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Penulis juga menemukan cara atau metode
persuasif yang dilakukan oleh Alfie Alfandy. Narasi hijrah
seringkali disampaikan Alfie guna menyentuh sisi
emosional anak muda. Alfie bergabung dengan mad’u,
berkomunikasi seperti antar teman pada umumnya.
Namun di dalam interaksinya itu, Alfie menyisipkan
pesan-pesan dakwah secara langsung ataupun tidak
langsung, terlebih ketika mad’u menanyakan sebuah
permasalahan agama kepada Alfie maka di saat itulah
Alfie menyampaikan pesan dakwah sesuai dengan al
Qur’an dan Sunnah. Ketika berdakwah di komunitas
Bikers Dakwah, Alfie tidak menggunakan atribut
keagamaan seperti baju muslim melainkan atribut khas
bikers dengan rompi dan celana jeans. Hal ini sebagai
upaya Alfie dalam mempersuasi anak muda secara
psikologis.
Setelah melakukan observasi dan wawancara,
penulis menemukan adanya metode-metode komunikasi
persuasif oleh Alfie Alfandy dalam berdakwah di kalangan
pemuda. Menurut Effendy, ada lima teknik komunikasi
73
persuasif, yaitu teknik asosiasi, teknik integrasi, teknik
icing, teknik pay off dan fear arousing, dan teknik red
herring. Teknik yang terakhir (red herring) tidak
digunakan Alfie dalam berdakwah di kalangan pemuda
dalam komunitas Bikers Dakwah, dikarenakan Alfie tidak
menggunakan metode debat dalam dakwahnya. Berikut
adalah analisis teknik perusasif Alfie Alfandy dalam
berdakwah di kalangan pemuda yang penulis amati di
komunitas Bikers Dakwah:
1. Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi adalah penyajian proses
komunikasi dengan cara menumpangkannya pada
suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik
perhatian khalayak. Melalui metode ini, Alfie Alfandy
dalam ceramahnya di Bikers Dakwah mengambil
peristiwa yang menjadi perhatian sebagai contoh yang
dapat diambil pelajaran.
“Turut berduka cita sedalam-dalamnya
kepada korban pesawat Lion Air yang jatuh di
perairan Karawang. Semoga Allah menerima
amal ibadah dan menempatkan mereka di
surga Allah SWT. Setiap yang bernyawa pasti
akan mati, setiap yang bernafas pasti mati.
Hanya saja tidak ada yang tahu kapan
kematian itu datang, dan dalam keadaan apa
kita mati, apakah dalam keadaan su’ul
khotimah atu husnul khotimah. Mudah-
74
mudahan kita semua mati dalam keadaan
husnul khotimah dan diridhoi Allah SWT.”9
Menurut uraian di atas, Alfie menyampaikan
pesan dakwah mengenai kematian yang baik (khusnul
khatimah) dan kematian yang buruk (su’ul khatimah)
disertai dengan kejadian yang sedang menarik
perhatian banyak orang. Saat itu telah terjadi
kecelakaan pesawat di perairan Karawang. Dengan
mengambil kejadian yang sedang ramai
diperbincangkan, Alfie dengan mudah dapat
memberikan contoh-contoh yang dapat dipahami oleh
mad’u.
“Coba kita koreksi diri kita, kita ini
berbuat baik untuk siapa? Untuk Allah atau
untuk terlihat baik di media sosial? Kita
posting di Instagram foto yang bagus dengan
caption kata-kata mutiara, untuk siapa kita
lakukan itu? Mau posting di Instagram
silahkan, mau motor-motoran silahkan, tapi
koreksi lagi niat kita, sehingga apa yang kita
lakukan bakal jadi amal ibadah di mata Allah.”
Menurut ceramah di atas, Alfie melakukan
teknik asosiasi dengan menggunakan objek-objek
yang dekat dengan pemuda, yaitu media sosial dan
motor sebagai hobi. Alfie menjelaskan bahwa apa yang
9 Pengamatan Langsung, Alfie Alfandy: Kopdar Dwimingguan Bikers
Dakwah, Jakarta Selatan.
75
dilakukan oleh pemuda hendaknya diniatkan untuk
kebaikan sehinggga bernilai ibadah di mata Allah.
Dari teknik asosiasi di atas menunjukkan bahwa
komunikator membahas permasalahan tertentu yang
menjadi tema besar di masyarakat khususnya di
kalangan pemuda sehingga menimbulkan sikap
keingintahuan yang tinggi.
2. Teknik Integrasi
Teknik integrasi merupakan kemampuan untuk
menyatukan diri dengan komunikan dalam arti
menyatukan diri secara komunikatif sehingga tampak
menjadi satu, atau mengandung arti kebersamaan dan
senasib serta sepenanggungan dengan komunikan,
baik dilakukan secara verbal maupun non verbal.
Target utama dakwah Alfie di Komunitas
Bikers Dakwah adalah pemuda yang hobi dengan
motor. Maka dari itu, Alfie melakukan metode
integrasi dengan cara berpenampilan seperti anggota
klub motor pada umumnya, dengan kacamata hitam,
rompi, celana jeans, dan sepatu. Cara ini dilakukan
agar Alfie tampak menyatu dengan anggota Bikers
Dakwah sebagai target dakwahnya.
Selain penampilan, dalam menyampaikan
dakwahnya, Alfie juga sering menggunakan kata
“kita” sebagai ganti kata “saya”.
“Sebagai anak motor, kita harus santun
di jalan. Pake helm, jaket, sepatu, dan
76
lengkapin surat kendaraan. Jangan sampe kita
dilihat melanggar peraturan. Dahuluin orang
nyebrang, jangan ugal-ugalan, kalo ada
halangan di jalan wajib bagi kita singkirin itu
halangan. Kalo kita tertib, insha Allah hobi
kita ini bernilai ibadah di mata Allah.”10
Penggunaan kata “kita” ini dimaksudkan agar
anggota Bikers Dakwah merasa bahwa Alfie adalah
bagian dari mereka, sehingga mereka dapat mematuhi
segala peraturan di jalan raya dan menciptakan
ketertiban di masyarakat. Dakwah Alfie semacam ini
berhasil diterapkan dan dapat terlihat pada saat riding
bersama Bikers Dakwah, di mana semua anggota
Bikers Dakwah melengkapi atribut berkendara dan
surat kendaraan, serta santun di jalan.11
Teknik integrasi tersebut ditunjukkan
komunikator sebagai upaya menyentuh sisi psikologis
komunikan, sehingga komunikan merasa tertarik
dengan apa yang disampaikan oleh komunikator.
3. Teknik Icing
Teknik selanjutnya, Alfie Alfandy
menggunakan metode icing, yaitu dalam berdakwah
kepada para pemuda Alfie sering menghiasi pesan-
pesan yang disampaikan dengan perumpamaan yang
10 Pengamatan Langsung, Alfie Alfandy: Kopdar Dwimingguan
Bikers Dakwah, Jakarta Selatan. 11 Wawancara Pribadi dengan Alwi Assegaf (Ketua Bikers Dakwah),
Kebayoran Lama, 18 Januari 2019.
77
jelas, masuk akal, dan mudah dipahami sehingga
menimbulkan emotional appeal pada diri masing-
masing pemuda.
“Suatu hari Nabi Ibrahim whatsapp-in
orang-orang untuk mengundang makan di
rumahnya. Tiap tamu yang hadir ditanya
apakah kamu menyembah Allah? Kalau
jawabannya iya, maka orang itu diajak makan.
Suatu ketika datang orang majusi yang tidak
menyembah Allah dan ditolak oleh Nabi
Ibrahim. Mengetahui hal itu, Nabi Ibrahim
langsung di-whatsapp nih sama Allah, kata
Allah “Aku setiap hari memberi makan
siapapun, menyembahKu atau tidak, kenapa
kamu yang tidak tiap hari memberi makan
harus pakai syarat?” Kemudian Nabi Ibrahim
memanggil orang itu untuk diajak makan.
Orang itu lantas mengetahui kebaikan Allah,
dan minta diajarin bagaimana menyembah
Allah. Itulah dakwah dengan sifat Rahman dan
Rahim.”12
Dari uraian di atas, jelas bahwa Alfie
melakukan metode icing dengan mengambil
perumpaan masa kini yaitu teknologi pesan daring
yaitu Whatsapp. Metode ini dilakukan untuk
12 Pengamatan Langsung, Alfie Alfandy: Kopdar Dwimingguan
Bikers Dakwah, Jakarta Pusat.
78
menimbulkan pemahaman dan juga menghiasi pesan
agar menarik untuk diperhatikan.
Kisah tentang kebiasaan Nabi Ibrahim
menjamu tamu-tamunya terdapat dalam Al-Qur’an
surat al-Dzariyat ayat 24-27:
تىكحديثضي فإب رهيمأ رميٱهل دخلواعلي هإذ ٢٤ل مك
نكرون م قو م سلم قال سلما لهفراغ٢٥فقالوا ه أ فجاءۦإل
لسمي كلونۥفقربه٢٦بعج لتأ
قالأ ٢٧إل هم
Artinya: Sudahkah sampai kepadamu
(Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu
malaikat-malaikat) yang dimuliakan. (Ingatlah) ketika
mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan:
"Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu)
adalah orang-orang yang tidak dikenal". Maka dia
pergi dengan diam-diam menemui keluarganya,
kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu
dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata:
"Silahkan anda makan"
Melalui teknik icing ini, beberapa anggota
Bikers Dakwah memiliki ketertarikan tersendiri ketika
mendengarkan dakwah yang disampaikan Alfie:
“Saya seneng banget denger ceramah
Ustad Alfie, ringan, beliau enggak pake bahasa
yang tinggi jadi gampang paham. Ya
contohnya seperti bahas masalah agama tapi
pake kata-kata milenial, seperti upgrade iman,
79
download pahala, dan sebagainya. Jadi anak-
anak muda antusias dengernya.” 13
Teknik icing pada uraian di atas dilakukan
komunikator sebagai upaya untuk menyusun pesan
sedemikian rupa sehingga terasa familiar di telinga
komunikan dan tidak mudah dilupakan, sehingga
komunikan tergerak untuk melakukan apa yang
disampaikan melalui pesan tersebut.
4. Teknik Pay Off dan Fear Arousing
Teknik selanjutnya yang digunakan Alfie
adalah teknik pay off dan fear arousing. Teknik pay off
digunakan komunikator untuk mengiming-imingi
sesuatu dan memberikan harapan yang baik kepada
komunikan. Sedangkan fear arousing digunakan
komunikator digunakan untuk menakut-nakuti dan
menggambarkan konsekwensi yang buruk.
a. Teknik pay off
“Ada seseorang yang tidak
terkenal di bumi, tapi terkenal di langit.
Dia hidup di zaman Rasulullah, belum
pernah ketemu Rasulullah, tapi
Rasulullah menitipkan salam
kepadanya. Siapa dia? Dia adalah Wais
al-Qarni. Apa sebabnya? Ternyata dia
adalah orang yang sangat berbakti
13 Wawancara Pribadi dengan Anggota Bikers Dakwah, Kemayoran,
20 Januari 2019.
80
kepada ibunya. Bahkan Rasulullah
berkata kepada Sayyidina Umar dan
Sayyidina Ali untuk minta dido’akan
oleh dia. Masha Allah.. pelajaran untuk
kita, kalau kita ingin dimuliakan Allah
dan Rasulullah, salah satunya adalah
berbakti kepada ibu. Jangan jauh-jauh
cari wali tapi di rumah ibu dicuekin,
dimarahin. Mau hidup bahagia? Jaga
dia, bahagiakan dia.”14
Teknik pay off pada ceramah Alfie di
atas memberikan pemahaman kepada pemuda
atas hasil dari berbakti kepada orang tua,
terutama ibu. Jadi, kita harus menghormati ibu
kita dan berbakti kepadanya karena hal
demikian mendatangkan ridho Allah SWT.
Hidup bahagia dapat diraih salah satunya
dengan menjaga dan menghormati ibu.
Selain dari isi ceramah, pada beberapa
kesempatan, Alfie melakukan teknik pay off
dengan membagikan siwak dan peci secara
gratis kepada anggota yang hadir. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengajak pemuda untuk
senantiasa menghidupkan sunnah Rasulullah
SAW.
Teknik pay off di atas menggambarkan
hal yang menggembirakan yang dapat
14 Pengamatan Langsung, Alfie Alfandy: Kopdar Dwimingguan
Bikers Dakwah, Jakarta Pusat.
81
menguntungkan pemuda, dan menjadikan
pemuda menjadi pribadi yang lebih baik.
b. Teknik fear arousing
“Kurang-kurangin dah yang
Namanya maksiat mata, sebab mudah
sekali kita berbuat maksiat mata, zina
mata di zaman ini. Buka explore
Instagram ya gak? Masha Allah banyak
perempuan-perempuan kekurangan
bahan. Jaga mata kita, jaga hati kita,
minta ampun sama Allah, biar kita
dijauhin dari siksa-Nya, biar kita
dijauhin dari api neraka-Nya.
Sesungguhnya bahan bakar neraka itu
adalah dari manusia dan batu.
Naudzubillah.”15
Dari kutipan ceramah tersebut, Alfie
memberikan gambaran konsekwensi yang
akan diterima pemuda-pemuda jika berbuat
dosa dan maksiat. Intonasi suara Alfie ketika
menyebut kata “siksa-Nya” dan “api neraka-
Nya” menjadi tinggi, ini menunjukkan
penekanan terhadap kata-kata yang menjadi
pesan utama. Ekspresi wajah menjadi muram
ketika menyebut kata “Naudzubillah”, hal ini
15 Pengamatan Langsung, Alfie Alfandy: Kopdar Dwimingguan
Bikers Dakwah, Kemang, Jakarta Selatan.
82
ditonjolkan bahwa gambaran azab hari akhir
sangat buruk dan menyedihkan hati.
Teknik fear arousing di atas
memperlihatkan bahwasanya komunikator
memilih kalimat-kalimat yang dapat
menimbulkan perasaan tidak
menyenangkan kepada komunikan dan
menyampaikannya dengan penuh
penghayatan, sehingga timbul perasaan
takut dan tujuannya agar komunikan tidak
berbuat sesuatu yang tidak diinginkan
komunikan.
C. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah
Persuasif Alfie Alfandy di Kalangan Pemuda
Dalam berdakwah, Alfie Alfandy menemui
kemudahan dan kesulitan, terlebih berdakwah di kalangan
pemuda yang memiliki kesulitan yang berbeda dengan
berdakwah secara umum. Keduanya berhasil penulis
analisis ke dalam faktor pendukung dan faktor
penghambat.
1. Faktor Pendukung
a. Latar Belakang Alfie Alfandy sebagai Entertainer
Sejak tahun 2006 hingga kini Alfie melalui
proses panjang dunia hiburan tanah air. Mulai dari
memerankan figuran di beberapa sinetron, hingga
menjadi pemeran utama dalam sebuah film layar
83
lebar. Hal ini membuat Alfie Alfandy mudah
dikenal oleh masyarakat.
Menurut Alwi Assegaf, Ketua Bikers
Dakwah Jakarta, latar belakang Alfie sebagai
entertainer berpengaruh terhadap ketertarikan
pemuda mengikuti dakwahnya:
“Latar belakang dia yang artis
menjadi dia mudah dikenal, dengan begitu
mudah berdakwah dengan lebih luas lagi.
Dakwah itu kan di mana saja, mau dunia
hiburan atau apa, harus kita menyampaikan
kebaikan.”16
Sebagai entertainer, kegiatan dakwah Alfie
juga tidak sedikit diliput oleh media infotainment.
Dengan efek media massa yang kuat, membuat
dakwah Alfie mudah dikenal oleh masyarakat.
b. Dukungan Para Ulama dan Para Artis
Dukungan para ulama sangat berpengaruh
bagi dakwah Alfie di kalangan pemuda. Sebagian
besar guru-guru Alfie memiliki majelis taklim
sendiri yang di dalamnya terdapat pemuda-pemuda.
sehingga dalam beberapa kesempatan, guru-guru
Alfie menyarankan kepada pemuda-pemuda untuk
ikut serta dalam Komunitas Bikers Dakwah.
16 Wawancara Pribadi dengan Alwi Assegaf (Ketua Bikers Dakwah),
Kebayoran Lama, 18 Januari 2019.
84
Berdirinya Bikers Dakwah juga atas dasar
izin dari guru-guru Alfie seperti, Habib Umar bin
Hafidz (Yaman), Habib Ahmad bin Ali Assegaf
(Jakarta), dan ulama lainnya. Pada beberapa
pertemuan Bikers Dakwah juga sering mengundang
para ulama untuk memberikan nasihat kepada
pemuda.
Selain dukungan para ulama, Dakwah Alfie
juga didukung oleh beberapa rekan sesama artis.
Tidak jarang beberapa artis hadir dalam pertemuan
Bikers Dakwah, seperti Dimas Anggara, Indro
Warkop, Derry Sulaiman. Selain itu, Alfie juga
mengunggah video di akun sosial media Alfie dan
Bikers Dakwah berupa ajakan untuk hadir di Bikers
Dakwah dari beberapa teman artisnya.
Menurut Adi, salah satu anggota Bikers
Dakwah, dirinya mengaku tertarik dengan
kehadiran para ulama dan artis yang mendukung
dakwah Alfie di Bikers Dakwah:
“Dukungan dari ustad-ustad dan
habaib sangat bagus buat menarik minat
jama’ah. Apalagi ada artis juga kan, anak-
anak muda termasuk saya merasa kalau
belajar agama itu keren loh, artis kan publik
figure yang bisa kasih contoh gitu.”17
17 Wawancara Pribadi dengan Anggota Bikers Dakwah, Kemayoran,
20 Januari 2019.
85
c. Dukungan Pemerintah
Sebagai perkumpulan pemuda yang
memiliki kegiatan positif, sudah seharusnya
mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kegiatan-
kegiatan pemberdayaan pemuda diharapkan
menjadi salah satu pilar pembangunan sumber daya
manusia di Indonesia. Sumber daya manusia yang
baik akan menjadikan Indonesia negara yang maju
dan makmur yang dapat bersaing di kancah
internasional dalam berbagai bidang.
Dukungan pemerintah telah di dapatkan
oleh Alfie melalui Menteri Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia, Imam Nahrawi. Menpora
menegaskan akan mendukung kegiatan pemuda
dalam Bikers Dakwah untuk kemajuan bangsa.
Menpora secara langsung mengukuhkan dan
melantik Komunitas Bikers Dakwah pada tanggal
20 Januari 2019, di JIExpo Kemayoran, Jakarta
Pusat.
2. Faktor Penghambat
a. Hawa Nafsu
Faktor penghambat yang pertama menurut
Alfie adalah hawa nafsu. Hawa nafsu pemuda
seringkali menghambat jalannya dakwah,
seperti keinginan untuk berkendara motor
bersama pada saat Alfie hendak berdakwah.
86
“Contoh lagi acara motor dengan
rencana ngobrolin masalah ini ini ini
(berdakwah) tiba-tiba pengen kesana
(touring ke suatu tempat), kalau ane tahan
sebentar buat dakwah, gak bisa. Itu hawa
nafsu. Dalam kitab Nawawi dibilang rugi
bagi siapa saja yang menjadikan akal
pikirannya sebagai tawanan dan hawa
nafsunya menjadi pemimpin, dan beruntung
mereka yang akalnya pemimpin dan hawa
nafsunya tawanan. Jadi untuk membuat itu
dulu aja agak susah.”18
Selain itu, pembahasan politik terkadang
timbul dengan hawa nafsu. Teguran-teguran
disampaikan bagi siapa saja yang membahas
politik praktis di dalam Bikers Dakwah. Hal ini
dilakukan karena pembahasan politik akan
mengurangi minat pemuda untuk belajar
agama.
“Untuk mereka saat ini tidak
membahas masalah politik. Ketika
disinggung masalah politik mereka akan
meng-counter dirinya. Jangan bahas
masalah politik kepada anak yang baru
18 Wawancara Pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018.
87
belajar, belum maqom-nya, belum
tingkatannya.”19
b. Rasa Tidak Percaya Diri
Faktor penghambat ini muncul ketika
pemuda baru pertama kali belajar agama.
Beberapa pemuda di Bikers Dakwah merasa
tidak percaya diri terhadap tattoo yang melekat
di tubuhnya. Alfie menyampaikan bahwasanya
dia tidak membedakan siapapun yang ingin
hijrah di jalan Allah.
c. Tidak Ada Tempat Kopdar yang Tetap
Tempat berkumpul (kopdar) yang selalu
berpindah-pindah terkadang membuat pemuda
Bikers Dakwah tidak memungkinkan untuk
selalu hadir dalam setiap pertemuannya.
Terkadang tempat kopdar terlalu jauh untuk
dijangkau oleh beberapa pemuda sehingga
mengurangi keistiqomahan dalam mengikuti
dakwah Alfie Alfandy.
19 Wawancara Pribadi dengan Alfie Alfandy, Kemang, 22 Juli 2018.
88
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai metode
dakwah Alfie Alfandy pendekatan komunikasi persuasif di
kalangan pemuda dalam komunitas Bikers Dakwah, dapat
ditarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. Metode dakwah yang dilakukan Alfie Alfandy
di kalangan pemuda menggunakan beberapa
metode; pertama, metode ceramah sebagai
metode utama dalam berdakwah. Kedua,
metode tanya jawab sebagai metode lanjutan
dari ceramah yang memberikan kesempatan
bagi pemuda untuk bertanya persoalannya.
Ketiga, metode peragaan ditujukan untuk
memberikan contoh bagi pemuda dalam
beribadah dan bermasyarakat. Keempat,
metode percakapan antar pribadi dilakukan
secara face-to-face dan bersifat personal
sehingga pemuda tetap menjaga privasinya.
2. Adapun pendekatan persuasif dalam dakwah
Alfie Alfandy terlihat dari beberapa teknik
persuasif; pertama, teknik asosiasi terlihat
ketika Alfie menggunakan tema-tema besar
yang menjadi perhatian masyarakat luas
kemudian dijadikan pelajaran maupun bridging
90
menuju materi dakwah. Kedua, teknik integrasi
dilakukan dengan menunjukkan penampilan
sesuai tipikal pemuda pecinta motor. Ketiga,
teknik icing dengan menggunakan istilah-
istilah kekinian dan memodifikasi cerita zaman
nabi dengan kenyataan zaman sekarang.
Keempat, metode pay off dan fear arousing
ditunnjukkan ketika menyampaikan kabar
gembira bagi pemuda yang berbuat kebaikan
dan menyampaikan kabar duka bagi pemuda
yang berbuat keburukan, pemilihan kalimat
yang disampaikan dibarengi dengan intonasi
dan ekspresi wajah yang mendukung sebagai
upaya menjangkau sisi emosional pemuda yang
mendengarnya.
3. Faktor pendukung dakwah Alfie Alfandy di
kalangan pemuda didapat dari latar belakang
Alfie sebagai publik figur dunia hiburan tanah
air, dukungan pemerintah melalui Kementrian
Pemuda dan Olahraga, dukungan ulama, dan
dukungan dari rekan-rekan sesama artis.
Sedangkan faktor penghambatnya ditemui
ketika hawa nafsu untuk berkendara motor lebih
besar daripada belajar agama, rasa tidak
percaya diri pemuda, dan tidak adanya tempat
yang tetap untuk mengadakan kopdar.
91
B. Saran
Untuk para mubaligh hendaknya melakukan
inovasi-inovasi dalam berdakwah sesuai dengan
segmentasi mad’u yang dituju. Dengan mengembangkan
metode-metode dakwah dengan cara persuasif akan
mengundang ketertarikan mad’u untuk terus belajar dengan
kesadaran yang datang dari diri mad’u sendiri tanpa merasa
terpaksa dan tertekan.
Kepada para pemuda yang hobi kendaraan
bermotor, jadikanlah hobi sebagai ibadah. Syukurilah
kendaraan yang dimiliki dengan cara merawat dengan baik,
patuhi peratutan berkendara, dan tidak menggunakannya
untuk perbuatan maksiat.
Para peneliti selanjutnya yang hendak membahas
metode dakwah dengan pendekatan komunikasi persuasif
diharapkan mampu merumuskan masalah yang variatif,
lebih dalam dan lebih luas lagi.
92
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Saipul. Metode Dakwah KH. Muhammad Djunaidi HMS
di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in. skripsi pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2014.
Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi. Jakarta: UIN Press.
Aziz, Ali Moh. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, Cetakan-5, 2016.
Darussalam, Ghazali. Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah.
Malaysia: Nuur Niaga SDN BHD, 1996.
Departemen Agama RI. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar
Hoeve, 1999.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,
1992.
Fadhlullah, Muhammad Husain. Metodologi Dakwah al-Qur’an.
Jakarta: Lentera, 1997.
Faizah, dkk. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media. 2015.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.
Gullen, Fetullah. Dakwah: Jalan Terbaik dalam Berpikir dan
Menyikapi Hidup. Jakarta: Republika Penerbit. 2011.
Hasanuddin. Manajemen Dakwah. Jakarta: UIN Press, Cetakan-1.
Hanafi, Halid, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Deepublish, 2018.
Hermansyah, Metode Dakwah KH. Misbahul Munir di Pesantren
Ilmu Al-Qur’an Al-Misbah Volker Jakarta Utara, skripsi
pada Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2015.
Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Lajnah Pentashihan Al-Qur’an. Pembangunan Generasi Muda.
Jakarta, 2011.
Malik, Deddy Djamaluddin., dan Irianta, Yosal. Komunikasi
Persuasif. Bandung: Rosdakarya, 2004.
Maulana, Herdiyan., dan Gumelar, Gumgum. Psikologi
Komunikasi dan Persuasi. Jakarta: Akademia Permata,
2013.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005.
Munawwir, Achmad Warson. Al-Munawir Kamus Arab-
Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1997.
Munir, M., dan Ilahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta:
Kencana 2009.
Musyarofa, Umi. Dakwah KH. Hamam Dja’far dan Pondok
Pesantren Pabelan. Jakarta: UIN Press, 2009.
Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012.
Prastowo, Andi. Memahami Metode-Metode Penelitian.
Yogyakarta: AR-RUZ Media, 2011.
Rakhmat, Jalaludin. Retorika Modern Pendekatan Praktis.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Press, 2007.
Santrock, John W. Remaja: Edisi Kesebelas. Penerbit Erlangga,
2007.
Satori, Djam’an, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung: Alfabeta, 2013.
Shaleh, Abdul Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan
Bintang, 1977.
Shihab, Quraish. Membumikan Al-qur’an, Fungsi dan Peran
Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan,
2001.
Susanto, Phill Astrid. Komunikasi dalam Teori dan Praktik.
Jakarta: Binacipta, 1997.
Suparta, Munzier., dan Hefni, Harjani. Metode Dakwah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009.
Suranto A.W. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi
Untuk Meningkatkan Kinerja Perkantoran. Yogyakarta:
Media Wacana, 2005.
Syahputra, Iswandi. Komunikasi Profetik: Konsep dan
Pendekatan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.
Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:
Bumi Aksara, 1997.
Ya’kub, Ali Mustafa. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi. Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1997.
Yunus, Mahmud. Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Jakarta:
Yayasan Penterjemah/Pentafsiran Al-Qur’an
Website
10 Film Terlaris Indonesia 2014. Diakses dari
www.cnnindonesia.com/hiburan
/film-indonesia-terlaris-2014 pada 10 Juli 2019
Foto Alfie Alfandy. Diakses dari www.instagram.com/alfiealfandy
pada 21 April 2019
Logo Bikers Dakwah. Diakses dari
www.instagram.com/bikersdakwah pada 11 September
2018
UU Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang
Kepemudaan. Diakses dari
www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR KUNJUNGAN OBSERVASI
1) Sabtu, 18 Agustus 2018. Kemang, Jakarta Selatan
2) Sabtu, 22 September 2018. Kemang, Jakarta
Selatan
3) Sabtu, 13 Oktober 2018. Pondok Pinang, Jakarta
Selatan
4) Sabtu, 10 November 2018. Menteng, Jakarta Pusat
5) Sabtu, 24 November 2018. Condet, Jakarta Timur
6) Sabtu, 20 Januari 2019. Kemayoran, Jakarta Pusat
7) Sabtu, 9 Februari 2019. Pondok Pinang, Jakarta
Selatan
8) Sabtu, 9 Maret 2019. Depok, Jawa Barat
Transkrip Wawancara
Judul Skripsi : Metode Dakwah Alfie Alfandy Pendekatan Komunikasi Persuasif di Kalangan Pemuda dalam Komunitas Bikers Dakwah
Hari, Tanggal : Senin, 22 Juli 2018
Tempat : Kemang, Jakarta Selatan
Nama Narasumber : Rahmat Alhanafi (Alfie Alfandy)
Pekerjaan : Pekerja Seni/Aktor
1. Tanya : Siapa nama asli Anda?
Jawab : Nama asli ane Rahmat al Hanafi
2. Tanya : Tempat tanggal lahir?
Jawab : Medan, 3 maret 1990
3. Tanya : Bagaimana kehidupan Anda di dunia
entertainment?
Jawab : Berawal dari 2006 ane jalanin kehidupan di dunia
entertainment lewat proses yang bukan instan, dimulai jadi
ekstras yang cuma lewat-lewat doang dapet 50 ribu.
Bahkan satu hari itu bukan dapet untung, malah tekor. 2008
alhamdulillah dapet iklan salah satu provider
telekomunikasi. Setelah itu alhamdulillah Allah titipin lagi
rizki lewat video klip Sherina. Kemudian setelah itu mulai
ftv-ftv, sampai akhirnya terjebak dalam kehidupan di situ,
hampir mati, hidup lagi dan terlahir lagi.
4. Tanya : Tahun berapa gejolak kehidupan itu?
Jawab : 2010 masuk lapas, 2011 mulai bener tapi masih
belum bener juga, 2012 hampir mati dan mulai
mempelajari kehidupan dari situ.
5. Tanya : Penghargaan apa saja yang didapatkan di dunia
entertainment?
Jawab : 2009 best video clip-nya Sherina. 2012 pemenang
best actor di LA Light Indie Movie. Kemudian 2014
nominasi piala Festival Film Indonesia (FFI). Dan tahun ini
mendapat penghargaan sebagai aktor terinspiratif oleh
Komisi Penyiaran Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia.
Itu yang paling berat menurut ane dinobatkan sebagai
orang yang inspiratif.
6. Tanya : Karir Ustadz yang paling monumental itu yang
mana?
Jawab : Itu.. Hehe.. Semua orang tau itu, yang jadi Uje
(Ustadz Jefry al-Bukhory) di film Hijrah Cinta. Itu sangat..
Ya pintu hidayah Allah buka dari situ. Karena ketika lagi
reading itu ilmu turun bagaikan hujan, kalau hujan itu gak
ditampung rugi kita, bisa kehausan kita. Ditampung itu
ilmu untuk bekal kehidupan kita selamanya.
7. Tanya : Bagaimana latar belakang Pendidikan Ustad?
Jawab : Umur Sembilan tahun saya di madrasah kecil-
kecilan punya almarhum Kyai Sunardi Tiwar atau dikenal
saat itu Ustad Unang. Saya belajar qori dan bahasa Arab.
Kemudian umur sepuluh tahun lancar bahasa Arab. Dateng
tamu dari Tarim, Afganistan, ane bisa balesin (ajak bicara)
tamu-tamu itu. Setelah beranjak dewasa mulai hilang apa
yang udah didapetin di madrasah. Lalu kembali lagi belajar
dari pondok ke pondok atau istilahnya door-to-door. Dari
mulai pondok di Ploso Kediri, Pesantren Darul Habib
Sukabumi, sampai ke rumah kyai-kyai, ustadz-ustadz,
habaib, minta nasihat. Sampai akhirnya ke Mekkah,
awalnya bawa jama’ah umroh, kemudian belajar dengan
Buya Sayyid Ahmad bin Muhammad al-Maliki al-Hasaniy.
Setelah itu kemudian berangkat ke Darul Mustofa di
Hadramaut, Yaman. Setelah ini insha Allah tujuan
selanjutnya belajar ke Mesir.
8. Tanya : Apa yang melatarbelakangi ustad dalam
berdakwah?
Jawab : Satu, pengen bikin bahagia Allah dan Rasul-Nya.
Kalau kita dakwahnya hanya semata-mata ingin dilihat
orang tapi Allah dan Rasul gak melihat gimana? Dakwah
ini dakwah siir, dakwah diam-diam. Ngobrol-ngobrol tapi
ada selipan dakwah di dalamnya. Mungkin di awal-awal
gak keliatan hasilnya, tapi akan pelan-pelan hasilnya.
Contoh saya punya temen benci sama masjid, setiap ada
maulid di masjid dicaci maki sama dia. Kita kasih tahunya
gimana? Tidak membenarkan dia dan tidak membenarkan
masjid. Artinya kita memberikan kalimat-kalimat yang kita
ucapkan gak sakit hati dia. Dia bilang “itu ngapain sih
masjid berisik banget malem-malem, gak tau ibu gue
sakit.” Nah elu sering gak ke masjid? Elu bilang gak ke
masjid kalau ibu elu sakit? Siapa yang bisa disalahkan?
Ketika ibunya meninggal, gelisah hatinya. Dalam
pekerjaan dia bagus, tapi muncul pertanyaan kegelisahan
dia, “apa yang gue kurang? Kerja udah maksimal tapi
masih gelisah.” Terus saya bilang, elu hablum minannas-
nya keren, tapi satu lu yang kurang hablum minallah-nya.
Masjid yang tiap hari elu umpat-umpat itu coba deh masuk
ke dalem, perhatiin apa yang ada di dalem. Semenjak saat
itu alhamdulillah diam-diam dia mulai pergi ke masjid.
Artinya dakwah ke mereka itu gak mudah, harus pelan-
pelan. Itulah latar belakang dalam berdakwah, biar diri ini
dianggap sebagai umatnya Rasulullah SAW, biar dianggap
orang yang mencintai Rasulullah. Meskipun dari segi fisik
diri ini doif, diri ini lemah gak punya apa-apa. Lemah
dalam ibadah, lemah dalam salawat, lemah dalam
khataman Qur’an, lemah semuanya. Tapi paling enggak
dari hal itu Allah dan Rasul-Nya ridho.
9. Tanya : Bisa jelaskan tentang majelis-majelis yang Anda
bina?
Jawab : Majelis al-Husna ini awalnya pengen kenapa kita
gak bikin riyadhul Jannah di rumah kita. Yang ngasih nama
kita punya guru yaitu Habib Ahmad bin Ali bin
Aburrahman Assegaf. Walhasil dari situ belajar lagi belajar
lagi. Dan kita punya tongkrongan Namanya 4.20 ini sohib-
sohib jaman-jaman gila nih, jaman-jaman maghrum.
Bahkan pernah sesekali mereka lagi nenggak alkohol
nanya masalah Allah. Secara fiqih ini gak masuk, tapi
secara dakwah ini masuk. Kapan lagi kita ngomongin Allah
kalau gak sekarang? Walhasil berangkat mondok di Yaman
sebentar, balik kesini dapat bisyarah dari Sayyidil Habib
Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz lewat manaam
(mimpi). Mimpinya ketemu di suuk (pasar) di Tarim. Habib
Umar menggandeng ane dan sohib ane. Sohib ane dilepas
di jalan penuh cahaya wallahu a’lam itu apa, dan ane
dilepas sendirian di pasar. Ane liat kiri kanan nyari Habib
Umar, di mana Habib Umar? Lalu ada yang bilang Habib
Umar di atas lagi khalwat. Ane liat ke atas ada Habib Umar,
tenang ane. Pasar ini tandanya apa? Tempat paling banyak
syaitan. Mengambil kesimpulan dari diri ini yang lemah
bahwasanya ohh dakwah di tempat yang paling banyak
syaitan. Dua minggu setelah itu, tongkrongan semuanya
berubah jadi majelis ta’lim. 4.20 itu tongkrongan jadi
majelis ta’lim, Royal Enfield itu tongkrongan jadi majelis
ta’lim. Nangis saya, lemes saya. Berkat daripada guru. Dan
yang lagi ane fokusin sekarang adalah Bikers Dakwah,
wadah berkumpulnya anak-anak muda pecinta motor untuk
lebih mendekatkan diri kepada Allah dan belajar agama
tanpa perlu merasa digurui. Ini yang dicari anak muda
zaman now.
10. Tanya : Kenapa Anda tidak berdakwah di televisi?
Jawab : Mungkin ane gak dikenal seperti ustadz yang lain
kaya Hanan Attaki dan lain-lain. Ane gak nyari di situ, ane
yang kecil-kecil kayak gini. Kalau ane ceramah diliput di
media kadang hati gak siap, kadang hati terbersit ohh ini
gue nih ulama nih. Ketika muncul itu hancurkan dan
patahkan itu. Ketika hati dijaga akan kuat dia, ada acara tv
minta ane tolak. Ane lebih pengen guru-guru ane yang di
tv, seperti Habib Ali Assegaf, kenapa bukan beliau yang
diangkat.
11. Tanya : Bagaimana Anda berdakwah di Bikers Dakwah?
Jawab : Kita selalu ngadain kopdar dua minggu sekali.
Ane isi di setiap pertemuan kalimah-kalimah nasihat yang
ane dapet dari guru ane kemudian ane terusin ke anak-anak
Bikers Dakwah. Kadang kita bahas satu masalah dari sudut
pandang agama, syariat. Setelah Ane nyampein materi,
Ane buka pertanyaan bagi siapa aja yang mau nanya.
Bebas, gak harus sesuai tema, nanti insya Allah Ane jawab
semampu Ane. Kalau gak bisa Ane jawab, Ane bakal
belajar lagi dan Ane jawab di laen waktu. Di luar acara inti
Bikers Dakwah juga Ane persilahkan siapa aja yang mau
nanya. Walaupun bukan tema agama, Ane selalu ladenin.
Mau nanya masalah motor juga fadhol. Pergaulan,
percintaan juga banyak yang jomblo-jomblo biasanye.
Hehehe.. Tapi, Ane gak lupa buat selipin kalimah-kalimah
dakwah di dalemnya.
12. Tanya : Bagaimana pandangan Anda terhadap anak muda?
Jawab : Anak muda saat ini cerdas, apalagi ditambah ada
sosial media yang mungkin terkadang bisa melukai dirinya
juga bisa mendatangkan manfaat bagi dirinya. Cerdas
dalam artian mereka bisa memilah dan memasukkan ke
dalam pikirannya apa yang baik dan apa yang gak baik.
Cuma terkadang orang yang baru belajar yang baik
dibilangnya gak baik. Orang baru belajar dia merasa
dirinya paling bagus, ada yang seperti itu di jaman
sekarang. Mudah-mudahan saat ini berkurang yang seperti
itu. Orang sekarang makin banyak belajar makin banyak
nanya. Rasa keingintahuan anak-anak muda ini
menghantarkan mereka kepada penasaran yang tinggi dan
akhirnya insha Allah mereka bisa mencapai kedudukan
dekat dengan Allah.
13. Tanya : Metode dakwah seperti apa yang Anda gunakan di
kalangan anak muda?
Jawab : Metode khusus di kalangan anak muda yang
pertama adalah bikin mereka nyaman dan menyerupai
mereka hingga mereka beranggapan kita bagian dari
mereka. Dalam artian tidak semua yang mereka lakukan
ane lakukan. Cukup ada bersama mereka, jangan
mengucapkan kalimat-kalimat dakwah sebelum mereka
nanya. Kalau kita duluan mengucapkan itu, takutnya
mereka risih dan kabur, santai aja dulu. Jangan kasih tau
kita ini siapa sampai mereka tau sendiri kita ini siapa.
Jangan katakan wah ane ustad ane kyai, kalau digituin
mereka kabur. Ketika ada seseorang yang bilang “eh elu
gak tau dia ini ustad?” biasa aja jangan mengaku ustad.
Sampai ketika mereka ada kegelisahan dan mereka nanya,
itu moment! Moment menjawab segala pertanyaannya
dengan kalimat-kalimat Allah. Itu cara dakwah yang ane
pake dari tahun 2014.
14. Tanya : Materi dakwah apa saja yang disampaikan?
Jawab : Materi dakwah yang sering disampaikan adalah
ahyai sunnah, menghidupkan sunnah-sunnahnya
Rasulullah. Karena siapa kita kalau enggak ada Rasulullah?
Nah pola pikir seperti itu yang sering saya sampaikan untuk
dapat merubah pola pikir setiap orang. Supaya apa? Kita
gak ada apa-apanya, kalau gak ada Rasulullah kita gak tau
Allah, gak tau sholat. Jadi pesan utamanya adalah cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya. Siapa tau dia anak motor
tattoan, rambutnya gondrong, pakai anting, tapi pakai
siwak. Keren gak? Karena dia belum masuk ke titik yang
lebih tinggi, masih segitu kemampuannya ya fadhol
(silahkan). Hari ini mungkin dia pakai siwak baju robek-
robek, besok mungkin gak ada yang robek lagi, pakai
parfum, mau sholat pakai sarung. Kan kita sama-sama tahu
bahwa satu sunnahnya Rasulullah lebih berarti dan lebih
berharga daripada seluruh bumi dan isinya. Siapa tahu
dengan menghidupkan itu dan menyampaikan kepada
mereka-mereka orang dan mereka menghidupkan hal
tersebut Allah dan Rasul-Nya bangga, seneng, dan cinta.
Yang menyampaikan mendapatkan nadzarah (pandangan)
dari Allah dan Rasulullah SAW, harapannya itu.
15. Tanya : Pesan dakwah apa yang membuat kaum muda
tertarik?
Jawab : Tergantung orangnya. Orang yang belum sholat,
pesan saya ke mereka adalah bro, kalau sempet sholat ye,
sekali-kali bilang makasih sama yang ngasih rezeki. Gak
usah sering-sering. Allah menitipkan pikiran pada manusia,
dia akan berpikir “kalau sempet?” kita bilang ke mereka
dengan tamsyil (permisalan) masa iya ada bos ngasih gaji
ke anak buahnya tapi anak buahnya gak bilang makasih.
Gak bilang makasih aja masih dikasih, gimana bilang
makasih sama Allah. Cuma kalau anak buah ini gak bilang
makasih dan songong lagi, maka dicabut itu nikmatnya. Itu
yang sering disampaikan kepada mereka, tentang masalah
kehidupan dulu aja. Masalah bersyukur kepada Allah,
masalah tatanan cara sholat bagaimana, wudhu bagaimana,
yang penting mereka terbuka dulu hatinya untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah.
16. Tanya : Tantangan apa saja yang dihadapi ketika
berdakwah di kalangan muda?
Jawab : Tantangannya adalah hawa nafsu, dari mereka,
dari keadaan. Contoh lagi acara motor dengan rencana
ngobrolin masalah ini ini ini (membuka majelis di
dalamnya) tiba-tiba pengen kesana (touring ke suatu
tempat), kalau ane tahan sebentar buat dakwah, gak bisa.
Itu hawa nafsu. Dalam kitab Nawawi dibilang rugi bagi
siapa saja yang menjadikan akal pikirannya sebagai
tawanan dan hawa nafsunya menjadi pemimpin, dan
beruntung mereka yang akalnya pemimpin dan akalnya
tawanan. Jadi untuk membuat itu dulu aja agak susah. Dan
untuk mereka saat ini tidak membahas masalah politik.
Ketika disinggung masalah politik mereka akan meng-
counter dirinya. Jangan bahas masalah politik kepada anak
yang baru belajar, belum maqom-nya, belum tingkatannya.
17. Tanya : Himbauan Anda terhadap generasi muda?
Jawab : Himbauan untuk anak muda.. seperti yang
dikatakan Sayyidina Ali. Sholatu jama’ah ma’al imam,
Sholatlah berjamaah bersama imam. Wa iyadatul mariid,
jenguk orang-orang yang sakit. Jangan katakan dirimu
masih muda maka engkau akan sehat-sehat terus.
Kemudian Tasya’u janazah, hantarkan jenazah yang sudah
wafat. Supaya ingat bukan berarti dirimu masih muda maka
engkau panjang umurnya, siapa tahu esok kau jadi jenazah.
Kemudian berbuat baik kepada tetangga dan anak yatim.
Kemudian memberikan air kepada yang haus, hatta itu lalat
sekalipun, siapa tau dengan amal tersebut Allah ridho
dengan kita. Dan kepada anak muda, perbanyaklah mencari
guru, jangan cuma satu guru. Sayyid Ahmad bin
Muhammad al-Maliki al-Hasaniy dalam kitabnya dia
menuliskan guru-gurunya hampir dua ribu lebih. Cari guru
sebanyak-banyaknya untuk melembutkan hati, untuk
menyadarkan diri bahwa kita ini bukan apa-apa, sebentar
lagi kita akan berubah menjadi tanah.
Alfie Alfandy
Transkrip Wawancara
Judul Skripsi : Metode Dakwah Alfie Alfandy Pendekatan Komunikasi Persuasif di Kalangan Pemuda dalam Komunitas Bikers Dakwah Jakarta
Hari, Tanggal : Jum’at, 18 Januari 2019
Tempat : Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Nama Narasumber : Alwi Assegaf
Pekerjaan : Pengusaha
1. Tanya : Siapa nama Anda?
Jawab : Nama saya Alwi bin Ahmad Assegaf.
2. Tanya : Apa posisi Anda di Komunitas Bikers Dakwah?
Jawab : Saya menjabat sebagai ketua di Bikers Dakwah
Jakarta.
3. Tanya : Apa itu Bikers Dakwah?
Jawab : Bikers Dakwah adalah perkumpulan anak motor
yang mengajak anak-anak muda kepada kebaikan, bukan
hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga untuk
menebarkan kebaikan kepada orang lain.
4. Tanya : Apa tujuan dibentuknya Bikers Dakwah?
Jawab : Tujuannya adalah kita bisa berbagi tentang ilmu
khususnya ilmu agama.Bagaimana tata cara berdakwah
dan ilmu-ilmu lain. Khususnya untuk diri sendiri pribadi,
baru setelah itu menyebarkan kepada orang lain.
5. Tanya : Apa perbedaan Bikers Dakwah dengan komunitas
bikers lainnya?
Jawab : Bedanya kita selalu menghadirkan ceramah tanpa
merasa diceramahi. Di dalamnya kita belajar fiqih, tata cara
sholat, dan bukan cuma soal ibadah saja, tetapi juga akhlak
yang baik kita tonjolkan agar kesan anak motor itu menjadi
baik.
6. Tanya : Siapa saja sasaran mad’u Bikers Dakwah?
Jawab : Tentu saja para bikers karena dari Namanya saja
Bikers Dakwah. Dan lebih khususnya lagi anak-anak
muda.
7. Tanya : Apa visi dan misi Bikers Dakwah?
Jawab : Visi komunitas ini adalah menciptakan lembaga
sosial yang berlandaskan kebersamaan dalam
meningkatkan kualitas hidup menuju jalan Allah. Dan visi
kita ada 3 yaitu, pertama membangun solidaritas antar klub
motor maupun perseorangan. Kedua, menerapkan dakwah
dengan sistem berbagi pengalaman anggotanya. Yang
terakhir sebagai output dari kedua misi di atas adalah
tentunya membentuk akhlak dan tingkah laku yang lebih
bertanggung jawab berdasarkan nilai agama dan
masyarakat.
8. Tanya : Menurut Anda, bagaimana Alfie dalam merangkul
anak muda?
Jawab : Alfie Alfandy bisa dibilang panutan anak-anak
muda, khususnya anak-anak muda yang baru mulai hijrah.
Pengalaman hijrahnya membuat anak-anak muda
termotivasi, apalagi beliau artis kan.
9. Tanya : Seberapa pengaruh latar belakang Alfie sebagai
entertainer terhadap kegiatan dakwahnya?
Jawab : Jelas berpengaruh. Latar belakang dia yang artis
menjadi dia mudah dikenal, dengan begitu mudah
berdakwah dengan lebih luas lagi. Dakwah itu kan di mana
saja, mau dunia hiburan atau apa, harus kita menyampaikan
kebaikan.
10. Tanya : Apakah berbeda dakwah Alfie di Bikers Dakwah
dan majelis lainnya?
Jawab : Ada perbedaan. Dalam hal penampilan, ketika di
Bikers Dakwah menggunakan pakaian ala bikers. Pakai
rompi, jeans, kacamata hitam, sepatu kets, pokoknya gak
kelihatan seperti ustad. Ketika di tempat lain, pakai sorban,
gamis, peci, khas nya seorang ustad. Di Bikers Dakwah dia
juga menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami
oleh anak-anak muda, sehingga tidak membingungkan
orang yang baru mulai belajar agama.
11. Tanya : Apa efek dari dakwah Alfie di Bikers Dakwah
Jawab : Bisa dipastikan setiap riding semua anggota
termasuk Alfie pake alat-alat keselamatan, helm, jaket, dan
surat-surat. Itu yang paling kelihatan. Selebihnya pribadi
masing-masing bagaimana menjalani kehidupan sehari-
hari sesuai tuntunan Nabi.
Alwi Assegaf
Transkrip Wawancara
Judul Skripsi : Metode Dakwah Alfie Alfandy Pendekatan Komunikasi Persuasif di Kalangan Pemuda dalam Komunitas Bikers Dakwah Jakarta
Hari, Tanggal : Sabtu, 20 Januari 2019
Tempat : Kemayoran, Jakarta Pusat
Nama Narasumber : Adi
Pekerjaan : Karyawan
Tanya : Siapa nama anda? Jawab : Adi Tanya : Berapa umur anda? Jawab : 23 tahun Tanya : Sejak kapan bergabung di Bikers Dakwah? Jawab : Saya gak inget persis kapan, tapi seinget saya bulan November 2018 Tanya : Bagaimana anda bisa bergabung di Bikers Dakwah? Jawab : Awalnya saya gak sengaja liat postingan di Instagram. Mungkin temen saya follower-nya Alfie di IG, saya cek profile IG-nya Ustad Alfie ternyata di situ ada info tentang Bikers Dakwah. Keren juga nih motor-motoran sambil belajar yak an. Langsung aja saya dateng ke kopdar sendirian. Karena emang saya anggota klub motor, tapi baru kali ini ketemu klub motor plus siraman rohani. Tanya : Bagaimana menurut anda siraman rohani yang dilakukan Ustad Alfie itu? Jawab : Menurut saya bagus. Sesuai sama tempatnya. Saya seneng banget denger ceramah Ustad Alfie, ringan, beliau enggak pake bahasa yang tinggi jadi gampang paham. Ya contohnya seperti bahas masalah agama tapi pake kata-kata milenial, seperti upgrade
iman, download pahala, dan sebagainya. Jadi anak-anak muda antusias dengernya. Pokonya beda deh. Tanya : Apa yang membuat Ustad Alfie beda dengan ustad-ustad lainnya? Jawab : Yang bikin beliau beda paling terlihat adalah cara dia dakwah. Merangkul anak-anak muda. Seperti saya ini baru hijrah karena didukung sama Ustad. Tidak ada paksaan dalam dakwahnya. Dia berdakwah sekaligus istiqomah mencontohkannya. Saya lihat kesungguhan dia, jadi saya nyaman sama ustad dan ngikutin ustad kemana aja (dakwah/kajian). Menurut saya dakwah dia merangkul anak muda dengan contoh-contoh yang baik sehingga anak muda tidak merasa didakwahi. Tanya : Bagaimana cara Ustad Alfie mendukung hijrah anda? Jawab : Caranya banyak, seperti tadi yang kasih contoh baik ke anak-anak. Terus juga dia good listener, di waktu luang setelah acara, saya selalu samperin Ustad Alfie buat nanya-nanya persoalan yang lebih personal. Alhamdulillah saya puas dengan jawaban beliau. Saya pernah tanya masalah sholat yang pernah saya tinggalin jaman dulu, sekarang saya sudah tau harus gimana. Tanya : Menurut anda, apa yang membuat Bikers Dakwah berbeda dengan klub motor lain? Jawab : Jelas banget perbedaannya. Dari namanya aja udah ada dakwahnya, udah pasti ini beda. Juga ada dukungan dari ustad-ustad dan habaib sangat bagus buat menarik minat jama’ah. Apalagi ada artis juga kan, anak-anak muda termasuk saya merasa kalau belajar agama itu keren loh, artis kan publik figure yang bisa kasih contoh gitu. Bisa lebih banyak lagi nanti yang gabung, saya yakin.
Muhammad Adi
Wawancara dengan Alfie Alfandy
Wawancara dengan Ketua Bikers Dakwah, Alwi Assegaf
Menpora Imam Nachrawi hadir dalam acara Bikers Dakwah
Mengikuti langsung kegiatan riding Bikers Dakwah