MENUJU PEMERDEKAANBAGI KOMUNITAS MISKIN KOTA
SHEMMY SAMUEL RORY
JERAMI FOUNDATIONADVOCACY AND RESPON OF POVERTY
%8.
760.
000
6.84
0.00
0
6.19
0.00
0
5.26
0.00
0
4.98
0.00
0
6.42
0.00
0 7.31
0.00
0
698.
0.00
0
6.53
0.00
0
7.10
0.00
0
6.56
0.00
0
5.73
0.00
0
5.37
0.00
0
5.11
0.00
0
4.86
0.00
0
21,6
1 % 28
,46
%
23,0
6 %
21,7
8 %
21,1
1 %
20,4
9 %
22,1
9 %
20,4
8 %
19,2
3 %
17,7
2 %
16,5
6 %
15,7
6 %
16,2
1 %
15,3
4 %
14,9
8 %
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
19
96
19
99
20
02
20
03
20
04
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
Sept
11
20
12
Sept
12
JUMLAH dan PROSENTASE WARMISPROVINSI JAWA TENGAH 1996 - 2012
JERAMI FOUNDATIONADVOCACY AND RESPON OF POVERTY
2,00
KOTA SEMARANG 5,18 %
11,06 %
7,80 %
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN
4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
KOTA MAGELANG
KOTA SALATIGA
KOTA PEKALONGAN
KOTA SURAKARTA
KOTA TEGAL
10,04%
12,90 %
10,81%
JERAMI FOUNDATIONADVOCACY AND RESPON OF POVERTY
BA
NJA
NEG
AR
AB
AN
YU
MA
SB
ATA
NG
BLO
RA
BO
YO
LA
LI
BR
EB
ES
CIL
AC
AP
DEM
AK
GR
OB
OG
AN
JEPA
RA
KA
RA
NG
AN
YA
RK
EB
UM
EN
KEN
DA
LK
LATEN
KO
TA
MA
GELA
NG
KO
TA
P
EK
ALO
NG
AN
KO
TA
SA
LATIG
A
KO
TA
SEM
AR
AN
GK
OTA
SU
RA
KA
RTA
KO
TA
BR
EB
ES
KU
DU
SM
AG
ELA
NG
PATI
PEK
ALO
NG
AN
PEM
ALA
NG
PU
RB
ALIN
GG
AP
UR
WO
REJO
REM
BA
NG
SEM
AR
AN
GS
RA
GEN
SU
KO
HA
RJO
TEG
AL
TEM
AN
GG
UN
G
WO
NO
GIR
I
WO
NO
SO
BO
54
49,25
44,5
39.75
INDEK KESEJAHTERAAN RAKYAT 2011
PR
OV
INS
I
INETRNATIONAL
PROBLEM UTAMA1. Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan belum menjadi tujuan utama bagi para pelakunya .pptx
Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan olehsebagian orang hanya sekedar dijadikan alat pemuas ragawi ; untuk mendapatkan eksistensi dan pencitraan,
jabatan dan kekuasaan, memperkaya diri, dengan sendi
rinya komunitas miskin hny dijadikan obyek dari proyek.
Sehingga pengentasan kemiskinan hanya bersifat
pengembangkan diri.
charity ( Raskin, BLT dan sejenisnya ), dari pada sebuah usaha menumbuhkan kemampuan simiskin
untuk dapat self-sustaining capacity dalam upaya
Dengan demikian upaya pengentasan kemiskinan sudah
dapat dipastikan menggunakan pendekatan indikatorkonvensional (pemenuhan sandang, pangan, dan papan)
gantungan daripada sebagai upaya memandirikan melalui
yang bersifat serba terukur dan cenderung mengabaikan hal-hal yang yang bersifat non agregat, misalnya
harga diri (self esteem ), kemuliaan (dignity), kemandirian (independence), pengakuan (recognition) dan , kebebasan (freedom).
Sebagai konsekuensinya, pengentasan kemiskinan cenderung melestarikan atau memperpanjang mata-rantai keter
usaha-usaha produktif.
Kehadiran program PNPM diakui maupun tidak ,mampu merubah
paradigma ‘mindset ‘ perencanaan masyarakat yang parsial dan temporer secara revolusioner, mengarah kepada perencaan
yang tersistematik ,terarah, terukur dan terfokus kepada pemberdayaan serta langsung masuk pada akar substansi. namun implementasi dilapangan ada beberapa yang harus -
dibenahi, antara lain ;
1. Kesan menjalankan proyek – kejar tayang
2. penghormatan budaya / kebiasaan lokal
3. Pola rekruitmen para pelaksana terutama pelaksana lapangan
4. Capacity building bagi pelaksana lapangan perlu ditingkatkansehingga fungsi fasilitator akan lebih bermakna, bukan bergaya tutor yang lebih mengarahkan dari pada menmendengarkan
dan memberi ruang lebih kepada audience
PROBLEM UTAMA
2. Belum tersinerginya lintas program , akibat masih kuatnya ego sektoral dimasing masing pelaku .pptx
KEGIATAN MASYARAKAT PROGRAM LAYANAN SEKTOR PRIVATE - CSR
PROGRAM LAYANAN
PEMERINTAH DAERAH /PUSAT
KEGIATAN MASYARAKAT
PROGRAM LAYANAN SEKTOR PRIVATE - CSR
PROGRAM LAYANAN
PEMERINTAH DAERAH /PUSAT
PEMERDEKAAN
WARMIS
Ruh yang terkandung didalam semangat pemberdayaan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan komunitas miskin dengan pedekatan berbasis partisipasi serta mendorong suara peneri ma manfaat / simiskin mampu berteriak lantang untuk suarakan hak hak dasarnya yang selama ini di tebungkam oleh elit kampung
sudah cukup berhasil, namun sangat disayangkan upaya didepan belum diikuti semangat bersinergi dengan potensi lokal, sehingga
1. Eksklusif2. Tidak flksibel dlam menjalankan program
3. Datang sebagai “ saint claus “ 4. Enggan mendorong kerja kerja sinergis dijajaran PEMDA
kehadiran PNPM terkesan ;
JERAMI FOUNDATIONADVOCAY AND RESPON OF POVERTY
PROBLEM UTAMA
3. Belum terbangunnya pemusatan data kemiskinan dan pemiskinan yang bisa dijadikan rujukan oleh
pelaku penanggulangan kemiskinan .pptx
Sampai kapanpun upaya percepatan pengentasan kemiskinan tidak akan pernah terealisir , jika mekanisme perencanaan dan pelaksanaan tidak dijalankan sesuai prosedur yang berurutan
JERAMI FOUNDATIONADVOCACY AND RESPON OF POVERTY
terlebih persoalan data.
Data merupakan modal utama bagi keberhasilan program ke-giatan apapun bentuknya, agar data dapat digunakan secaraholistis, maka data seharusnya bebas dari kepentingan, dengan
sendirinya unifikasi data menjadi penting .
PROGRAM
NASIONAL
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MANDIRI
MANDIRI
Pola perencanaan melalui mekanisme RWT yang dibangun olehPNPM bukan hanya sekedar bagus tetapi mendekati sempurna, namun sangat disayangkan, dalam upaya memerangai kemiski nan dan pemiskinan PNPM justru merujuk kepada data yangmemakan banyak korban [ kasus BLT sampai dengan BLSM sdh
memunculkan kerentanan konflik horisontal ]
Jika lau memang benar program yang dijalan PNPM bertujuanuntuk melakukan gerakan yang progresif revolosionar, maka dalam melakukan proses AKP sekaligus melakukan validasi data, dengan adanya data yang valid bin sahih, agar upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan warga miskin dapat terealisir
kecuali memang sengaja kondisi kemiskinan dijadikan komoditi
KESIMPULAN1. Kehadiran PNPM sangat bermanfaat bagi masyarakat
terutama masyarakat miskin.
2. kehadiran PNPM mampu menggeliatkan partisipasimasyarakat terutama masyarakat miskin untuk berperan aktif dalam merencanakan kegiatan untuk dirinya
3. kehadiran PNPM mampu merubah mindset masyarakatdalam perencanaan pembangunan yang komprehensif
dan berkelanjutan
sendiri, dan menunculkan empati bagi kaum berpunyakepada masyarakat yang kurang beruntung
KEGIATAN MASYARAKATDANA PEMBANGUNAN KELURAHAN
PROGRAM LAYANAN SEKTOR PRIVATE – CSR - LSM
PROGRAM LAYANAN
PEMERINTAH DAERAH /PUSAT
SINERGISITASKEGIATANBANGKIT BERSAMA
PERANGI KEMISKINAN dan PEMISKINAN
YANG TERSNERGI & TERINTEGRASI
RENSTRA MASYARAKAT KELURAHANUpaya menjawab permasalahan diseputar perencanaan
agar perencanaan yang dijalankan oleh masyarakat lebih
upaya percepatan peanggulangan kemiskinan
terstruktur, terukur dan berkelanjutan terutama mengedepankan musyawarah yang mampu mendengarkan suara
penyandang masalah dan mempunyai perspektif kepada
KELUARAN RENSTRA MASYARAKAT KELURAHAN
1. Dokumen Rencana Pembangunan berkesinambungan
3. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan
4. Forum stake holder Kelurahan
berprespektif terhadap upaya percepatan penanggu- langan kemiskinan berdurasi lima tahunan
2. Peta Masalah dan Potensi Kelurahan
ALUR PIKIR SINERGISITAS RENSTRA MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN MUSRENBANGKEL
IMPLEMENTASITAHUN KE 1
IMPLEMENTASITAHUN KE 2
IMPLEMENTASITAHUN KE 3
MONEV
DOK RENSTRA KEL
PUBLIKASI HASIL
AKP RW
AKP KELURAHAN
REMBUG WARGA
PENYUSUNAN DOKUMEN
IMPLEMENTASITAHUN KE 4
IMPLEMENTASITAHUN KE 5
YARAKAT
KEG Th -1
Th -2
Th -3
Th -4
Th -5
SOSIALISASI
SINKRONISASI /MERUNUT MASALAH
SUMBANG SARAN1. Meningkatkan kapasitas fasilitator kelurahan, terutama
pada strategi pendampingan dan fasilitasi masyarakat
2. Pengalihan pengampu /satker dari DPU ke Bappeda
3. Program yang dilaksanakan harus berwawasan ;
b. Dampak lingkungan .pptx
c. Karakter dan budaya masyarakat sasaran
a. Penyelesaian masalah tanpa menimbulkan masalah
d. Fleksibel dan tidak eksklusif .pptx
e. Pemberdayaan≠ proyek
PROGRAMNASIONAL
PEMBERDAYAANMASYARAKAT
MANDIRIMANDIRI