-
Meningitis TBC
Dr. Durrotul Djannah, SpS
-
Meningitis TBC
Meningitis diruangan terbanyak : TBC
Di USA :
1918 : 60% Meningitis ok. TBC
1940 : 30% Meningitis ok. TBC
1960 : 15% Meningitis ok. TBC
1970 : 7% Meningitis ok. TBC
Mortalitas 40%
-
Patogenesis
Anak : Dengan TBC Milier penyebaran hematogen
plexus choroidalis Meningitis
Dewasa : Reaktivasi infeksi TBC laten kuman TBC
masuk ke jaringan otak membentuk tuberkel
Daya tahan tubuh lemah tuberkel pecah
Dapat diperkirakan : Pada penderita dengan gangguan
kesadaran bila ada :
• TBC paru
• Alkoholis
• Pengobatan dengan kortikosteroid
• Gangguan imun respons
• Berasal dari daerah insiden TBC tinggi
-
Meningitis TBC
Tidak selalu disertai TBC milliair
TBC milier tidak selalu dengan meningitis
Bila keduanya ada usianya tidak sama
Meningitis TBC terjadi bila dimasukkan kuman
TBC ke ruang sub arachnoid
Penyebaran hematogen tak segera diikuti
penyebaran ke SSP. Setelah beberapa bulan /
tahun bila terjadi rangsangan imunologis,
tuberkel akan pecah LCS Ruang sub
arachnoid ventrikel Meningitis
-
Gejala klinikPembagian (Brit. Med. Council)
Stadium I
Gejala umum
Rangsang meningeal tak jelas (ok. Penyakit kronis)
Hydrocephalus -
Stadium II
Kesadaran menurun
Gejala neurologis : kelainan saraf otak (oleh karena inflamasi bagian basal & fibrosis)
Kadang-kadang : Hemiparesis (ok. Arteritis), paraparesis
-
Gejala klinik 2Pembagian (Brit. Med. Council)
Stadium III
Adanya kejang-kejang
Tanpa koma
KPR , APR
Stadium IV
Koma + shock
Ada yang menggabungkan stadium III & IV menjadi satu
Pembagian itu penting untuk terapi & prognosis
-
DiagnosisPemeriksaan fundus oculi : adanya choroid tuberkel
yang
Pemeriksaan laboratorium :
1. Lumbal pungsi
Tekanan , jernih, pellicle bila dibiarkan 1 malam
Sel 50 - 5.000 /mm3 terutama mononuclear
Protein 100 - 500 mg%, NaCl
Glucosa 6 - 40 mg% (pemeriksaan GD < 40%)
2. Bakteriologis : diulang berkali-kali 1/3
Preparat hapus dari pellicle : 10 - 20 cc centrifuge
Kultur / definitive / waktu beberapa minggu
Percobaan binatang
Polimerase Chain Reaction (PCR) pemeriksaan DNA
-
Diagnosis 2
3. CT Scan
Enhancment sisterna basalis
Hydrocephalus
4. X-Foto Thorax
5. Test PPD 2/3
6. ICT TBC
-
Gejala klinis : Panas, nyeri kepala, kaku kuduk > 14 hari
1. Laboratorium (LCS)
Leukosit : > 20 /mm3
Protein : > 100 mg/dl
Glukosa : < 45 mg/dl : < 40% GD sewaktu
2. CT Scan :
Eksudat basal
Hidrosefalus
Kelainan fokal otak (infark, tuberkuloma)
Kriteria klinis & klasifikasi
meningitis TBC 1
-
3. TBC diluar CNS atau PPD
4. Hiponatremi atau LED meningkat
Definisi Suspek TBC : Gejala klinis + 1 atau > dari laboratorium diatas
Klasifikasi suspek TBC :
Highly probable : Gejala klinis + 3 atau 4 lab tersebut diatas
Probable : Klinis + 2 laboratorium
Possible : Klinis + 1 laboratorium
Kriteria klinis & klasifikasi
meningitis TBC 2
-
II. ETIOLOGIS : Problematika : beberapa obat toksisitas , resistensi
Pengobatan 1I. UMUM : Simptomatis
A. I N H + B6 (1)
Skor 1, Pilihan utama, 12 - 18 bulan
Dewasa : 400 - 600 mg/hari
Anak : 10 - 20 mg/kg/hari
Terbaik karena :
Molekul kecil • Toksisitas rendah
Murah • Dapat menembus BBB
Pengobatan 2 tahun • Bakterisid kurang
Resistensi sedikit (kerja intra dan ekstraseluler)
Untuk mencegah resistensi : streptomycin + ethambuthol
-
Pengobatan 2A. I N H + B6 (2)
Efek samping :
Hepatitis
Neuropathy ditambah pyridoxin 25 - 50 mg/hari
B. Streptomycin
Skor 0,5 (kerja ekstraseluler)
Dewasa : 750 - 1.000 mg/hari
Anak : 20 mg/kg/hari
Molekul besar, bila ada meningitis masuk LCS
Resistensi (di jakarta 50%)
Biasanya 8 minggu LCS bersih
Efek samping :
Vertigo reversibel
Kelainan ginjal
-
Pengobatan 3C. P A S
Skor 0,5 (kerja ekstraseluler)
Dosis tinggi 3 - 4 gr/hari ; 200 mg/kg/hari
Tidak masuk LCS
Efek samping :
Nausea
Anoreksia
Vomitus
D. Rifampisin
Skor 1 (kerja intra dan ekstraseluler)
Dosis 450 - 600 mg/hari ; 15 - 25 mg/kg/hari
+ 60% kadar dalam serum masuk LCS
Efek samping :
Hepatotoksik : lab tiap minggu, ALT > 5 kali stop
-
Pengobatan 4E. Ethambutol
Skor 0,5 (kerja ekstraseluler)
Dosis 15 mg/kg/hari
Diberikan pada penderita > 13 tahun
Dapat menembus / masuk LCS
Efek samping : neuritis optica
Kombinasi
INH + Streptomycin + Ethambutol : bakterisid kurang
Ethambutol & streptomycin obat lemah pengganti ( second line drug)
F. Pirazinamid
Skor 0,5 (kerja ekstraseluler)
Dosis 20 - 25 mg/kg/hari
Hepatotoksik
-
Pengobatan 5Untuk meningkatkan bakterisid
INH + Streptomycin + Rifampicin
INH + Ethambutol + Rifampicin
Pirazinamid + INH + Rif tiap hari 2 bulan dilanjutkan
INH + Rifampicin 10 bulan tiap hari atau
INH 900 mg + Rifampicin 600mg 2 kali/minggu
G. Kortikosteroid (1)
Diberikan pada stadium II - III - IV untuk allergic reaction terhadap tuberkulo protein
Mencegah arachnoiditis, hidrosefalus
Dexamethason : 5 mg IV / 6 jam, 3 minggu, tapering of tiap 5 hari
Menurunkan edema serebri
Tidak menghambat : Rifampicin, Streptomicin, Ethambutol
-
Pengobatan 6
G. Kortikosteroid (2)
Menurunkan edema serebri dan spinal
Menurunkan eksudat & meningkatkan reabsorbsi
dalam subarachnoid sehingga menurunkan :
- Hydrocephalus
- Kerusakan Nn Kraniales & Radiks
- Blok spinal
Menurunkan vaskulitis sehingga mencegah infark
-
Penetrasi obat anti TBC ke LCS
Drug Non InflamedInflamed
• Streptomicin PoorGood
• I N H GoodGood
• Rifampicin PoorGood
• Pyrazinamid GoodGood
• Ethionamid GoodGood
• Cycloserin GoodGood
• Ethambutol PoorGood
-
Prognosis
Dengan antibiotika mortalitas + 20%
Bila terlambat : Defek pada
- Intelegensia
- Gangguan saraf otak
- Hemiparesis
- Comunicating hydrocephalus
hemiparesis Perlu shunting + kortikosteroid
-
Terimakasih