Download - Makalah Milling Daniel Sahat 5315122760
Makalah
Proses Produksi
“Mesin Milling”
Ahmad Munsif Respati
5315122764
Reguler A 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya. Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “Mesin Milling”
Makalah ini berisi pembahasan tentang Mesin Milling yang mempunyai
beberapa jenis dan bagaimana cara kerja mesin milling beserta dengan bagian
bagiannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta, 5 Desember 2012
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................
1
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Maksud ................................................................. 4
BAB II ISI ...................................................................................................... 5
2.1 Permasalahan ............................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN................................................................................ 6
3.1 Pengertian Mesin Milling........................................................... 6
3.2 Prinsip Kerja Milling................................................................. 6
3.3 Tujuan Milling............................................................................ 6
3.4 Gerakan-Gerakan Pada Mesin Milling.................................... 8
3.5 Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling (Frais).................... 8
3.6 Jenis-Jenis Mesin Milling........................................................... 10
3.7 Aksesoris Mesn Milling.............................................................. 16
3.8 Cutter........................................................................................... 27
3.9 Jenis-Jenis Pisau Milling............................................................ 31
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 37
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 38
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern ini, kita dapat melihat semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. orang-orang yang memiliki
pengetahuan atau ilmu yang minim akan mengangur oleh karena itu, saya
membuat makalah ini dengan mengambil judul mesin bubut, sebab industri-
industi saat ini sangat membutuhkan lulusan-lulusan yang berkompetensi.
Pengoperasian mesin Milling lumayan rumit. Sehingga membutuhkan suatu
pedoman yaitu sebuah buku atau informasi yang berkaitan dengan mesin
bubut. sehingga kelak kita mampu mengaplikasikannya
1.2 Tujuan dan Maksud
• Mahasiswa mampu mengenali mesin milling dan fungsinya.
• Mahasiswa mampu mengenali bagian-bagian dari mesin milling.
• Mahasiswa mampu menjelaskan gerakan-gerakan dalam milling.
• Mahasiswa mampu menentukan putaran mesin pada mesin milling sesuai
dengan benda kerjanya.
• Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pahat milling.
• Mahasiswa mampu menjelaskan proses kerja dari mesin milling.
4
BAB II
ISI
2.1 Permasalahan
Masih banyak yang tidak mengerti bagaimana cara menggunakan mesin
milling. Umumnya para konsumen hanya memakai barangnya saja tetapi tidak
mengetahui cara pembuatannya. Hal ini tentu saja sangat disayangkan, karena
apabila kita hanya memakai produk tanpa tahu cara pembuatannya, tentu kita
tidak akan bisa menjadi manusia yang lebih maju dan hanya mengandalkan
teknologi.
5
BAB III
Pembahasan
3.1 PENGERTIAN DASAR MILLING
Definisi milling (frais)adalah proses pemotongan konvensipnal dengan
menggunakan mesin milling, dihasilkan suatu permukaan yang rata atau bentuk–
bentuk lain yang spesifik (profil, radius, silindris, dan lain–lain) dengan ukuran
dan kualitas tertentu dan menyisakan chip.
3.2. Prinsip dasar kerja milling
Proses pemotongan benda kerja yang diam dengan meja yang bergerak menuju
alat potong yang berputar.
3.3. TujuanMilling
Menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk–bentuk lain
yang spesifik (profil, radius, silindris, dan lain–lain) dengan ukuran dan kualitas
tertentu.
6
Contoh – contoh pengerjaan milling :
7
3.4 Gerakan–Gerakan Pada Mesin Milling (Frais)
Ada 3 (Tiga) gerakan yang terdapat pada milling (frais) yaitu :
1. Gerakan utamaGerakan berputarnya alat potong pada spindle utama.
Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n.
2. Gerakan pemakanan (Feeding)Gerakan benda kerja pada waktu proses
pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm/menit dan simbolnya s.
3. Gerakan setting (Depth of Cut)Gerakan mendekatkan benda kerja pada
alat potong. Satuan yang digunakan adalah mm dan simbolnya a/t.
3.5 Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling (Frais)
1. Pemotongan Face CuttingPemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi
potong bagian depan (Face) dari alat potong (Cutter).
2. Pemotongan Side CuttingPemotongan dengan menggunakan sisi potong
bagian samping (Side) dari alat potong (Cutter). Pemotongan ini juga dibedakan
menjadi :
a. Pemotongan climbingPemotongan benda kerja dengan arah putaran alat
potong (Cutter) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja (Feeding).
8
b. Pemotongan conventionalPemotongan benda kerja dengan arah putaran alat
potong (Cutter) berlawanan arah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja
(Feeding).
9
3.6 JENIS-JENIS MESIN MILLING
Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
1. Mesin milling vertikal
2. Mesin milling horisontal
10
3. Mesin milling universal
11
Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang
rumit. Maka dibuat master/mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat
bentukan yang sama.Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai
berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan
masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem
hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah
master adalah 1 arah.
12
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari
master.
2. Mesin milling hobbing
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi/gear dan
sejenisnya (sprocket dll). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu
membentuk profil roda gigi (Evolvente) dengan ukuran yang presisi.
13
3. Mesin milling gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan
ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan (face cutting)
dengan benda kerja yang besar dan berat.
14
5. Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan
bentukan–bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling
copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek
(rumit). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga
mesin CNC ini sangat mahal.
3.7 AKSESORIS MESIN MILLING
Clamping Tools
1. Berdasarkan Tangkainya :
Arbor ISO 30
Arbor ISO 40
Arbor ISO 45
Arbor ISO 50
Arbor ISO 55
Arbor ISO 60
15
2. Berdasrkan Fungsinya :
Drill Chuck Arbor
Alat ini dipakai untuk mencekam mata bor, tool lain yang berdiameter kecil dan
memiliki bentuk tangkai silindris.
16
Sleeve Arbor
Sleeve Arbor for Cutter
Digunakan untuk mencekam End Mill Cutter yang memiliki bentuk tangkai taper
atau konus.
Sleeve Arbor for Twist Drill
Digunakan untuk mencekam Twist Drill yang memiliki bentuk tangkai taper atau
konus.
17
Collet Arbor
Digunakan untuk mencekam alat dengan tangkai silindris, dan didesain untuk
mengambil sebuah diameter yang spesifik, dari alasan diatas maka standard collet
(1 set) di langkahkan dengan penambahan 0,5 mm.
Stub Arbor
Biasanya digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter, dan beberapa tools
lain yang memilikii lubang silindris ditengah, dan tanpa perlu menambahkan ring
untuk membantu pencekaman.
18
Short Arbor
Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter dan
beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, biasanya perlu
ditambahkan ring untuk membantu proses pencekaman.
19
Long Arbor
Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill
Cutter dan alat potong lain yang memiliki lubang silindris ditengah. Biasanya
Arbor ini digunakan untuk Mesin Horisontal, dan juga ditambahkan ring untuk
membantu pencekaman.
Side Lock Arbor
Salah satu jenis Arbor yang digunakan untuk mencekam Cutter dengan tangkai
20
silindris, dimana prinsip pencekamannya cukup sederhana dengan
mengencangkan screw yang ada pada arbor, sehingga screw tersebut menekan
cutter dan mengikatnya, untuk itu perlu ada bidang rata pada sisi tangkai cutter,
agar bisa tercekam dengan baik.
Boring Head Arbor
Digunakan untuk mencekam boring tools, dimana dalam boring
head biasanya disertai skala yang cukup teliti untuk pembuatan lubang yang
memiliki ukuran presisi.
21
B. Clamping Device
. Clamping Benda Kerja
. Clamp
. Alat pencekam sederhana yang digunakan untuk mencekam material di meja
milling, dimana clamp digunakan sebagai pencekam sedangkan T-slot Bolt
sebagai pengencangnya.
. Angle Plate
. Ketika permukaan benda kerja yang akan di milling memiliki atau ingin dibuat
22
sudut tertentu, maka dapat dibuat dengan menggunakan angle plate. Benda
kerja yang dipasang pada angle plate, biasanya dicekam dengan menggunakan
clamp.
. V-Blocks
. V-blocks sangat baik digunakan untuk pencekaman batang poros yang akan di
proses milling, batang poros yang pendek biasanya ditempatkan pada sebuah
V-blocks saja, jika batang porosnya panjang, dua buah V-blocks atau lebih
dipasang pada meja mesin, dengan jarak yang sesuai dengan panjang batang
poros. V-blocks dan benda kerja dicekam pada meja mesin dengan
menggunakan clamp.
. Vice Machine
. Fixed Vice
23
. Alat ini paling sering digunakan dalam pengerjaan di Milling. Fixed vice tidak
dapat diubah sudutnya, sehingga posisinya selalu tetap.
. Swivel Vice
. Clamping device ini memiliki kemampuan untuk diubah sudutnya pada satu
sudut putar, sehingga mampu digunakan untuk pembuatan sudut pada proses
pengerjaan di Milling.
. Compound Vice
24
. Clamping device ini sama dengan Swivel Vice, tetapi memiliki lebih dari satu
sudut putar, sehingga bisa digunakan untuk pembuatan sudut / profil yang lebih
rumit.
. Rotary Table
. Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk membuat radius
luar pada mesin Milling, pada saat proses penggerjaan biasanya ditambahkan
clamp + center pin untuk mencekam benda kerja.
25
. Deviding Heads
Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk membuat segi
tertentu (Misal segi 3, 4, 5 dst),Asesoris ini bisa juga digunakan untuk membuat
roda gigi, ataupun spiral pada mesin milling.
3.7 Cutter
26
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya
dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap
sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek
pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada
waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih
tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang
lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle)
dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.
Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya :
a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan dua
permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari
diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini
terbalik.
c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan
mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya,
seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped.
Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian
sisi potongnya.
27
d. End Mill Cutter
Pengerjaan pada mesin millinga. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana
pisau sejajar dengan permukaan benda kerja.
b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus dengan
permukaan benda kerja.
Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin
dari logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin frais adalah:
1. Permukaan rata dan datar
2. Permukaan siku dan sejajar
3. Permukaan bersudut
4. Beralur dan berbentuk
5. Roda gigi
6. Benda-benda persegi
Pisau potong mesin milling ada dalam beberapa bentuk dan berbagai ukuran. Ada
juga pilihan yang memiliki pelapis, serta bersudut pembuang geram dan jumlah
sisi potong yang banyak.Secara umum sebuah mata pisau milling memiliki
bagian-bagian berikut:
28
bagian pisau frais
. Bentuk: Bentuk standar Beberapa pisau frais digunakan dalam industri
saat ini, yang dijelaskan lebih rinci di bawah.
. Flute/Alur /Jumlah gigi: Flute dalam gambar diatas adalah alur heliks
sepanjang pisau frais, sedangkan bagian tajam sepanjang tepi pisau dikenal
sebagai gigi. Gigi memotong bahan, dan gram dari bahan ini tertarik ke
alur oleh rotasi dari pisau. Hampir selalu ada satu gigi per flute, tetapi
beberapa pemotong memiliki dua gigi per flute. Pisau milling mungkin
memiliki satu sampai banyak gigi, dengan 2, 3 dan 4 yang paling umum.
Biasanya, lebih banyak jumlah giginya lebih cepat proses pemotongan
bahannya. Jadi, pemotong 4-gigi dapat meakan materi di dua kali tingkat
pisau 2-gigi.
. Helix angel/Sudut Helix: Alur dari pisau pemotong frais hampir selalu
heliks. Jika alurnya adalah lurus, seluruh gigi akan berdampak pemakanan
material sekaligus/serentak, menyebabkan getaran dan mengurangi akurasi
dan kualitas permukaan. Biasanya, pemotong finishing memiliki sudut
rake yang lebih tinggi (heliks ketat) untuk memberikan hasil akhir yang
lebih baik.
29
. Pusat pemotongan: Beberapa pisau milling dapat mememakan lurus ke
bawah (tembus) melalui material, sementara yang lain tidak bisa. Hal ini
karena beberapa gigi pemotong tidak memiliki kemiringan ke pusat
senternya. Pisau dapat memotong ke bawah pada sudut 45 derajat atau
lebih.
. Roughing/Pemakanan Kasar atau Finishing: Berbagai jenis pemotong ada
yang tersedia untuk pemakanan besar/kasar, meninggalkan permukaan
akhir yang buruk, atau untuk pemakanan sedikit, tapi meninggalkan
permukaan akhir yang baik (finishing).
. Coating/Pelapis: Lapisan alat yang tepat dapat memiliki pengaruh yang
besar pada proses pemotongan dengan meningkatkan kecepatan potong
dan kehidupan/umur alat, dan meningkatkan kehalusan permukaan akhir.
Polycrystalline Diamond (PCD) adalah lapisan sangat keras digunakan
pada pemotong yang harus tahan aus abrasif tinggi. Sebuah alat dilapisi
PCD bisa berlangsung hingga 100 kali lebih lama dari alat uncoated.
Namun lapisan tidak dapat digunakan pada suhu di atas 600 derajat C, atau
pada logam besi. Alat untuk aluminium mesin kadang-kadang diberi
lapisan dari TiAlN. Aluminium merupakan logam yang relatif lengket, dan
dapat lengket sendiri ke gigi alat, menyebabkan mereka tumpul. Namun ia
cenderung untuk tidak menempel TiAlN, yang memungkinkan alat ini
untuk digunakan lebih lama dalam aluminium.
. Shank: shank adalah bagian silinder yang tidak beralur dari alat yang
digunakan untuk memegang ke catok. Kadang Diameternya mungkin
berbeda dari diameter bagian pemotongan alat ini, sehingga bisa dipegang
oleh pemegang alat standar.
30
3.9Jenis-Jenis Pisau Milling
End MillAdalah mata bor frais seperti gambar diatas yang memotong bahan di
satu sisi, serta di ujungnya. Mata bor frais umumnya digunakan untuk merujuk
kepada pemotong dasar rata .Mereka biasanya terbuat dari baja kecepatan tinggi
(HSS) atau karbida, dan memiliki satu atau lebih alur/flute. Mereka adalah alat
yang paling umum digunakan di milling vertikal.
Slot Drill
Slot(paling atas),end mill dan Ball nose mill
Pisau Slot (baris atas di gambar) adalah jenis endmills dengan pemotong pusat.
Umumnya memiliki dua-(kadang-kadang tiga atau empat-) alur pemotong yang
mampu melakukan pengeboran ( pemotongan tembus) langsung turun ke dalam
bahan dan kemudian bergerak lateral untuk memotong slot .
Roughing Endmill
Pisau ini cepat memakan sejumlah besar bahan. Jenis ini menggunakan bentuk
potong gigi bergelombang di pinggiran. Gigi-gigi bergelombang membentuk tepi
tajam banyak berturut-turut memproduksi chip kecil, menghasilkan permukaan
akhir yang relatif kasar. Selama pemotongan, gigi beberapa berada dalam kontak
dengan benda kerja mengurangi berisik dan getaran.
31
Ballnose mill
Pemotong hidung bola(paling bawah di gambar diatas, lucu ya namanya….) mirip
dengan bor slot, tetapi ujung pemotong adalah hemispherical. Mereka ideal untuk
mesin bentuk 3-dimensi berkontur di pusat mesin, misalnya dalam cetakan dan
die. Mereka juga digunakan untuk menambah radius antara permukaan tegak
lurus untuk mengurangi konsentrasi tegangan/gesekan.
Slab Mill
slab mill
Slab mill digunakan baik sendiri atau dalam operasi bersamaan pada mesin
milling horizontall atau universal untuk permukaan mesin yang luas dan besar
dengan cepat. Untuk penggunaan di mesin frais vertikal mereka digantikan oleh
pisau pemotong permukaan karbida.
32
Pisau permukaan dan Samping
pisau permukaan dan samping
Pisau pemotong permukaan dan sisi ini dirancang dengan gigi pada sisinya serta
lingkarannya. Mereka dibuat dalam berbagai diameter dan lebar tergantung pada
aplikasi. Gigi di samping memungkinkan cutter untuk membuat pemotongan tidak
seimbang (memotong pada satu sisi saja) tanpa membelokkan pemotong seperti
yang akan terjadi dengan pemotong gergaji yang tidak ada gigi samping.
Pemotong gigi berbentuk spiral/Involute gear cutter
33
Involute gear cutter
Ada 8 pemotong (tidak termasuk ukuran dengan setengah yang jarang jarang)
yang akan memotong roda gigi dari 12 gigi sampai diameter tak terbatas.Diatas
adalah contohnya yaitu sebuah Gigi pemotong berbentuk spiral – nomor 4:·
pemotong 10 diameter pitch· Potongan roda gigi dari 26 hingga 34 gigi· 14,5
derajat tekanan sudut
Hobbing
hobing mill
Pemotong adalah jenis alat pembentuk dan digunakan dalam hobbing mesin untuk
menghasilkan gigi. Sebuah penampang gigi pemotong akan menghasilkan bentuk
34
yang diperlukan pada benda kerja, sekali diatur untuk kondisi yang sesuai (ukuran
kosong). Sebuah mesin hobbing adalah mesin milling khusus.
Pisau Frais Permukaan/Face mill
Carbide Facemill
Sebuah face mill terdiri dari beberapa sisi potong yang dirancang untuk menahan
tip karbida. Tips yang tidak dirancang untuk resharpened/diasah kembali dan
dipilih dari berbagai jenis yang dapat ditentukan oleh berbagai kriteria, beberapa
di antaranya mungkin: bentuk ujung, tindakan yang diperlukan, bahan yang
dipotong. Ketika tips yang tumpul, mereka dapat dilepas, diputar (diindeks) dan
35
diganti untuk menyajikanpermukaan pisau tajam untuk benda kerja, hal ini
meningkatkan kehidupan pisau.
PISAU FRAIS
Pisau Frais Sisi
Digunakan untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan
mesin frias horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type yaitu
type H untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk
baja lunak.
Pisau Frais Muka
Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping.
Pisau ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja
dengan menggunakan mesin frais vertikal.
Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk membuat
alur atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.
Pisau Frais Gergaji
Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau
memotong benda kerja dan membuat alur.
Pisau Frais Pembentuk
Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk membentuk
36
permukaan benda kerja.
Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu
sistem modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran
inchi.
Pisau Frais Sudut
Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu
pisau frais bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.
Pisau Frais Jari
Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran
lobang dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian
muka dan bagian samping.
Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan
samping. Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut.
Mata potong pisau terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur
bersudut terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau
alur bersudut lancip.
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Produk permesinan di industri semakin kompleks, maka mesin milling jenis
baru dengan bentuk yang tidak biasa telah dibuat. Biasanya digunakan
untuk pekerjaan produksi atau duplikasi produk yang sangat tinggi. Mesin
misalnya, mesin frais profile, mesin frais dengan spindel ganda, dan mesin
frais palnner. Dengan menggunakan mesin frais khusus ini, maka
produktifitas mesin sangat tinggi sehingga ongkos produksi menjadi rendah
karena mesin ini tidak memerlukan setting yang rumit.
38
Daftar Pustaka
http://andryanto86.wordpress.com/artikel/pengertian-dasar-milling/
http://andryanto86.wordpress.com/artikel/jenis-jenis-mesin-milling/
http://andryanto86.wordpress.com/artikel/aksesoris-mesin-milling/
http://temonsoejadi.wordpress.com/2012/12/02/turning-and-milling/
39