Download - makalah kacang hijau
I. PENDAHULUAN
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang
cukup penting di Indonesia. Sampai saat ini kurangnya perhatian
masyarakat diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya
masih sanagat rendah.
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah
lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau memiliki
beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan
yang lain yaitu : lebih tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit
relative sedikit, panen relative cepat, pada umur 55-60 hari, cara tanam
dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relative
mudah, kegagalan panen total relatif kecil, harga jual tinggi dan stabil dan
dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah.
1
II. Botani Tanaman
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau
diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
III. Morfologi Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakarannya
dibagi menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes
mempunyai banyak cabang akar pada permukaan tanah dan tipe
pertumbuhannya menyebar, sementara xerophytes memiliki akar cabang
lebih sedikit dan memanjang ke arah bawah.
Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna
hijau kecokelat-cokelatan atau kemerah-merahan; tumbuh tegak
mencapai ketinggian 30 cm - 110 cm dan bercabang menyebar ke semua
arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun
berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau.
Daun tanaman kacang hijau tumbuh majemuk dan terdiri dari tiga
helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian
2
ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun
berseling. Tangkai daun lebih panjang daripada daunnya sendiri.
Bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaprodite),
berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Proses penyerbukan terjadi
pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada
sore hari menjadi layu.
Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-
15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna
hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi
10-15 biji.
Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai, yaitu
bobotnya hanya sekitar 0,5 - 0,8 mg. Kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya
sering dibuat kecambah atau taoge.
IV. Syarat Tumbuh
Iklim
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki
suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran
rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Di Jawa,
tanaman ini banyak ditanam di daerah Pasuruan, Probolinggo,
Bondowoso, Mojosari, Jombang, Pekalongan, Banyumas, Jepara,
Cirebon, Subang dan Banten. Selain di Jawa, tanaman ini juga ditanam di
Madura, Sulawesi, NusaTenggara dan Maluku.
3
Berdasarkan indikator di daerah sentrum produsen, keadaan iklim
yang ideal untuk tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu 250C
- 270C dengan kelembaban udara 50% - 80%, curah hujan antara 50 mm
- 200 mm/bulan, dan cukup mendapat sinar matahari (tempat terbuka).
Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau.
Tanaman ini cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata
curah hujannya rendah.
Tanaman kacang hijau termasuk tanaman golongan C3. Artinya,
tanaman ini tidak menghendaki radiasi dan suhu yang terlalu tinggi.
Fotosintesis tanaman kacang hijau akan mencapai maksimum pada
sekitar pukul 10.00. Radiasi yang terlalu terik tidak diinginkan oleh
tanaman kacang hijau. Panjang hari yang diperlukan minimum 10
jam/hari.
Tanah
Hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan lokasi kebun
kacang hijau adalah tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan
organik (humus), aerasi dan drainasenya baik, serta mempunyai kisaran
pH 5,8 - 6,5. Untuk tanah yang ber-pH lebih rendah daripada 5,8 perlu
dilakukan pengapuran (liming).
Tanaman kacang hijau menghendaki tanah yang tidak terlalu berat.
Artinya, tanah tidak terlalu banyak mengandung tanah liat. Tanah dengan
kandungan bahan organik tinggi sangat disukai oleh tanaman kacang
4
hijau. Tanah berpasir pun dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman
kacang hijau, asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan baik.
Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara (fosfor,
kalium, kalsium, magnesium, dan belerang) yang cukup. Unsur hara ini
penting untuk meningkatkan produksinya.
Perendaman Benih Kacang Hijau
Air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya
proses perkecambahan benih. Dua faktor penting yang mempengaruhi
penyerapan air oleh benih adalah : sifat dari benih terutama kulit
pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada medium sekitarnya.
Banyaknya air yang diperlukan bervariasi tergantung pada jenis benih.
Tingkat pengambilan air juga dipengaruhi oleh temperatur, temperatur
yang tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air.
Untuk menghasilkan perkecambahan yang optimum sebagian
besar benih membutuhkan media perkecambahan dalam kondisi
kapasitas lapang. Tahap awal perkecambahan tetap dapat berlangsung
menggunakan air yang tersedia dari kondisi kelembaban udara yang
tinggi, meskipun kondisi ini tidak cukup untuk mendukung terjadinya
perkecambahan secara lengkap. Perkecambahan pada umumnya
terhambat apabila terlalu banyak air, hal ini disebabkan karena
keterbatasan oksigen yang tersedia.
5
Air di dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan
zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam
lembaga. Dalam lembaga telah tersedia bahan baku auksin dalam bentuk
amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah
menjadi auksin. Penyebarluasan auksin ke dalam tubuh kecambah akan
berlangsung hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyebaran ini
secara mutlak dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah
akan gagal total.
Mekanisme proses penyerapan air dapat berlangsung karena
adanya proses, difusi, osmosis, transport aktif, dan imbibisi. Imbibisi
merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi
merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi. Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses
imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Proses imbibisi juga memiliki
kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji
tanaman.
Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses
penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,
sehingga dinding selnya akan mengembang. Ada dua kondisi yang
diperlukan untuk terjadinya imbibisi adalah adanya gradient, potensial air
antara permukaan adsorban dengan senyawa yang diimbibisi dan adanya
affinier (daya gabung) antara komponen adsorban dengan senyawa yang
diimbibisi. Luas permukaan biji yang kontak dengan air, berhubungan
6
dengan kedalaman penanaman biji, berbanding lurus dengan kecepatan
penyerapan air. Saat biji kacang hijau yang kering direndam dalam air, air
akan masuk ke ruang antar sel penyusun endosperm secara osmosis.
Penambahan volume dalam peristiwa imbibisi adalah lebih kecil
dari pada penjumlahan volume zat mula-mula, dengan zat yang
diimbibisikan apabila dalam keadaan bebas. Perbedaan ini diduga karena
zat atau molekul yang diimbibisikan harus menempati ruang diantara
molekul-molekul zat yang mengimbibisi sehingga volume zat yang
diimbibisikan tertakan lebih kecil dari pada bila dalam keadaan bebas.
Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi umumnya kecil,
cepat dan tidak boleh lebih dari 2-3 kali berat kering dari biji. Kemudian
pertumbuhan biji tampak terhadap pertumbuhan akar dan sistem yang
cepat, lebih luas dan banyak menampung sumber air yang diterima.
Imbibisi berlangsung jika potensial osmotik larutan disekitar benih
lebih rendah daripada tekanan osmotik di dalam sel benih. Peningkatan
konsentrasi zat-zat terlarut diluar benih dapat memperlambat kecepatan
imbibisi benih. Benih dapat mengalami kekeringan fisiologis, bahkan jika
konsentrasi larutan luar sel benih lebih tinggi, maka dapat terjadi
pergerakan air dalam benih mengalami plasmolisis.
`Sebagian benih menunjukkan pola penyerapan yang tidak normal.
Pada legume, penyerapan awal terkadang berlangsung melalui stropiole.
Aliran kedalam benih ini sering lambat, tetapi karena benih menyerap air,
kulit pecah dan penyerapan berlangsung melalui seluruh kulit biji. Benih
7
yang sangat kering terkadang kecepatan penyerapannya lebih lambat
daripada benih yang lembab karena gerakan air dalam jaringan kering
mengalami hambatan fisik. Pengambilan air selama tiga fase
perkecambahan meliputi : tingkat I imbibisi; tingkat II proses yang berjalan
lambat; dan tingkat III perpanjangan dan pembelahan sel. Proses
metabolic benih membutuhkan oksigen maka kelebihan kelembaban dan
kadar oksigen yang rendah disekitar benih dapat menghambat proses
perkecambahan atau benih dapat membusuk.
V. Fase Pertumbuhan Kacang Hijau
a. Fase muncul lapang (emergence)
Benih kacang hijau yang ditanam pada kondisi yang sesuai untuk
perkecambahan akan segera berkecambah dan akan muncul ke atas
permukaan tanah (muncul lapang) setelah 5 sampai 7 hari. Seminggu
setelah itu, akan segera terbentuk sepasang daun trifoliate yang
membuka sempurna dan dapat melakukan fotosintesis.
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian
kompleks dari perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia.
Perkecambahan adalah permulaan munculnya pertumbuhan aktif yang
menghasilkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Perkecambahan
meliputi: imbibisi dan absorpsi air, hidrasi jaringan, absorpsi oksigen,
pengaktifan enzim dan pencernaan, transpor molekul yang terhidrolisis ke
sumbu embrio, peningkatan respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan
dan pembesaran sel, dan munculnya embrio.
8
Pola pertumbuhan kecambah kacang hijau yaitu tipe epigeal
dimana hipokotil memanjang dan menarik kotiledon ke atas permukaan
tanah. Proses perkecambahan kacang hijau dimulai dengan mengimbibisi
air melalui kulit benih dan mikropil. Akar primer menembus kulit benih,
memanjang dengan cepat membentuk kecambah didalam tanah. Pada
saat yang sama hipokotil memanjang. Hipokotil terletak antara akar primer
dan kulit benih masih di dalam tanah. Untuk mencapai permukaan
dibentuk sebuah lengkungan dan membantu hipokotil menembus tanah.
Kulit benih bias muncul ke permukaan tanah bersama kotiledon, tapi
seringkali kulit benih tertinggal dalam tanah dan kotiledon keluar karena
pemanjangan hipokotil lebih lanjut. Plumula dan daun primer terlindung
diantara kotiledon, setelah kotiledon muncul dari tanah hipokotil menguat
epikotil memanjang, kotiledon membuka dan daun primer mengembang.
Di atas tanah kotiledon menjadi hijau dan dapat melakukan fotosintesis,
setelah daun pertama mengembang, kotiledon akan lepas.
Faktor internal yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah :
1. Tingkat kemasakan benih.
Benih yang di panen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai,
tidak mempunyai viabilitas tinggi. Diduga pada tingkatan tersebut benih
belum memiliki cadangan makanan yang cukup dan juga pembentukan
embrio yang belum sempurna.
9
2. Ukuran benih
Di dalam jaringan penyimpanannya, benih memiliki karbohidrat,
protein, lemak dan mineral. Dimana bahan-bahan ini diperlukan
sebagai bahan baku dan energi bagi embrio pada saat
perkecambahan. Diduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat
mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan dengan
benih yang kecil, mungkin pula embrionya lebih besar.
3. Dormansi
Dormansi atau disebut juga masa istirahat biji, dimana biji tidak akan
berkecambah meskipun dalam keadaan yang menguntungkan untuk
perkecambahan (biji belum masak sempurna)
b. Fase pertumbuhan vegetatif
Setelah muncul lapang, tanaman kacang hijau akan mengalami
pertumbuhan vegetatif sampai awal muncul atau terbentuknya bunga.
Periode ini umumnya terjadi pada periode 2 – 6 minggu setelah tanam.
Pertumbuhan vegetatif ini juga masih terjadi setelah tanaman mulai
berbunga tetapi dengan kecepatan yang berkurang.
c. Fase pembungaan
Fase ini diawali dengan pembentukan bunga. Setelah bunga
terbentuk terjadi penyerbukan sendiri yang dilanjutkan dengan proses
pembuahan. Pembuahaan yang berhasil akan dilanjutkan dengan
pembentukan polong. Pembungaan akan terus terjadi walaupun sebagian
bunga telah berkembang menjadi polong.
10
d. Fase pembentukan polong dan pengisian biji
Polong yang terbentuk setelah terjadi pembuahan mengalami
pertumbuhan sampai pada ukuran tertentu. Selama pertumbuhan
tersebut, di dalamnya terjadi pembentukan dan pengisian biji. Pemasakan
biji dianggap selesai apabila polong telah mencapai ukuran maksimum.
Selanjutnya biji di dalam polong akan mengalami proses pematangan
yang ditandai oleh perubahan warna polong yang pada umumnya dari
hijau menjadi hitam, sekaligus sebagai tanda polong siap dipanen.
VI. Budidaya Kacang Hijau
Penyiapan Lahan
1. Lokasi pembenihan harus sesuai dan disetujui oleh BPSB untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan sertifikasi benih.
2. Dibuat saluran drainase dengan lebar dan kedalaman 20-30 cm, jarak
antar saluran 3,0-3,5 m (keliling dan melintang/membujur
petakan/lahan).
3. Lahan sawah bekas tanaman padi yang baru dipanen tidak perlu
diolah, jeraminya cukup dipotong rata dengan tanah.
4. Lahan kering dan sawah yang sudah agak lama tidak ditanami perlu
dilakukan pengolahan tanah secara sempurna.
11
Tanam
1. Perlakuan benih dengan Marshal 25 ST dengan takaran 10-15 g/kg
benih, untuk mencegah serangan lalat bibit dan semut.
2. Benih ditanam secara tugal 2-3 biji/lubang dengan kedalaman 3-5 cm,
kemudian ditutup dengan abu jerami atau tanah.
3. Jarak tanam 40-50 x 10 cm populasi 400.000-500.000 tanaman/ha.
Pemupukan
1. Pemupukan pertama (0-1 minggu setelah tanam) 25 kg Urea, 60 kg
SP-36, 50 kg KCI per hektar. Ketiga pupuk dicampur dan diberikan
secara larikan di samping baris tanaman atau dengan tugal.
2. Pemupukan kedua umur 2-3 minggu setelah tanam dengan 25 kg
Urea yang diberikan secara larikan di sebelah tanaman.
Penyiangan
1. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali selama pertumbuhan tanaman
yaitu : pada umur 10-15 HST dan pads umur 25-30 HST.
2. Penyiangan dilakukan dengan cara dikored atau menggunakan
pancong/cangkul.
Pengairan
1. Kacang hijau termasuk tanaman yang toleran terhadap kekurangan
air yang penting tanah cukup kelembabannya.
12
2. Bila tanahnya kering, sebaiknya segera diairi terutama pada
periode kritis yakni pada saat tanam, saat berbunga dan saat
pengisian biji.
Pengendalian Hama
1. Beberapa jenis hama tanaman kacang hijau antara lain : Lalat
Kacang (Ophiomya phaseoli), Ulat Jengkal Hijou (Phusia chalcites),
Ulat Grayak (Prodanio litura), Penggerek Polong (Maruca
testulalis), Kutu Aphis (Aphis craccivora), Kepik Hijau (Nezara
viridula), dan Kutu Thrips (Benusia tabaci).
2. Untuk pengendalian ulat daun maupun penggerek polong dapat
digunakan insektisida : Marshal, Fastac, Decis, Matador dan
Atabron.
3. Untuk mengendalikan kutu dan kepik yang menyerang daun
maupun polong dapat digunakan insektisida diantaranya : Decis,
Basso, Kiltop, Ambush, Larvin.
Penyakit
Penyakit yang umumnya sering muncul pada tanaman kacang hijau
antara lain:
1. Penyakit yang disebabkan oleh jamur/cendowan seperti bercak-
bercak daun (Cercospora c.), karat daun (Uromycus sp), Kudis
(Elismoe iwatae),embung tepung (Erysipha p.) dan Rhizoctonia s.
Adapun cara pengendaliannya adalah sebagai berikut:
Menanam varietas tahan seperti Walet, Nuri, Gelatik dan Kenari.
13
Membuat saluran drainase/bedengan.
Menghindari tanah dan sisa tanaman yang terinfeksi jamur atau
cendawan.
Aplikasi fungisida scat tanam (mencampur pada benih) dan pada
pertanaman dengan Benlate, Dithene M 45, Bayleton, Bavistin,
Topsin M, Cobox atau Cuprovit.
2. Penyakit : Virus Belong (Blackgram mottle) dan Mosaik Kuning (Bean
yellow).
Adapun cara pengendalian sebagai berikut :
Penanaman varietas tahan dan bebas virus.
Mencabut dan membakar tanaman terserang.
Menggunakan insektisida untuk memberantas serangga vektor di
lapangan.
Melakukan pergiliran tanaman.
Seleksi Tanaman
1. Seleksi vegetatif umur 7-15 hst.
Cara : a) membuang tanaman yang berbeda warna hipokotilnya (hijau,
hijau keunguan, ungu dan ungu tua). b) membuang tanaman yang
berbeda bentuk daunnya (bulat runcing, oval runcing dan lain-lain). c)
membuang tanaman yang berbeda bulu daunnya (tidak berbulu, bulunya
sangat jarang dan bulunya lebat).
2. Seleksi generatif yaitu scat berbunga dan setelah keluar polong.
14
Membuang tanaman yang berbeda tipe pertumbuhannya (tegak,
semi tegak dan menyebar).
Membuang tanaman yang berbeda warna polong, pada saat
perubahan warna polongnya (kuning jerami, coklat kemerahan,
coklat kehitaman, hitam dan lain-lain).
Panen
1. Umur panen bervariasi dari 55-70 hari.
2. Panen dilakukan jika polong telah kering dan mudah pecah.
3. Panen dapat dilakukan satu kali atau duo atau tiga kali, tergantung
varietas.
Pengeringan dan Pengolahan
1. Hasil panen langsung dijemur di atas lantai beralaskan terpal atau
karung dengan ketebalan 2-3 cm, pembalikan dilakukan setiap ± 3
jam.
2. Polong yang sudah kering dipukul-pukul sampai kulit polong pecah
(dilantai atau dalam karung) dan pemisahan biji dari kulit polong
dilakukan dengan nyiru, tampi atau blower.
3. Biji yang sudah bersih dijemur lagi hingga mencapai kadar air 8 -
9%.
Sortasi dan Penyimpanan
1. Biji yang sudah mencapai kadar air 8-9% ditampi atau diayak untuk
memisahkan benih bogus dan benih jelek.
2. Biji yang sudah disortir dimasukkan dalam kantong kantong plastic
15
berukuran 5-10 kg, ditutup dengan sistem rapat udara (diikat kuat-
kuat).
3. Bila tidak tersedia kantong plastik dapat juga digunakan blek/kaleng
minyak dan ditutup dengan parafin/lilin.
4. Sebelum disimpan dalam blek, benih dicampur dengan abu dapur
atau insektisida.
VII. Manfaat Kacang Hijau
Kacang yang kering dapat dimasak atau digiling. Mereka dimakan
dipisah atau utuh (dhal). Biji atau tepungnya dapat digunakan dalam
berbagai hidangan seperti sup, bubur, penganan, roti, mie dan bahkan
eskrim. Tepung kacang hijau secara ekstensif digunakan untuk tepung mi,
protein kacang hijau digunakan untuk membentengi tepung biji-bijian.
Keduanya pecahan dapat dipisahkan dengan penggolongan fraksi udara.
[yang] paling populer Sayuran segar yang paling terkenal dalam masakan
oriental adalah kecambahnya. Residu panen merupakan makanan hewan
yang penting. kacang hijau kadang-kadang ditanam untuk jerami, pupuk
hijau atau penutup tanaman. Prospek permintaan untuk kacang polong
sebagai makanan akan terus bertambah. Jangka waktu hidup yang
singkat dari kacang hijau sangat cocok untuk meningkatkan intensitas
pemanenan di tanah pertanian. Pengembangan baru di dalam teknologi
makanan untuk memungkinkan membuat perluasan pemanfaatan kacang
hijau. Tauge mulai dikenal sebagai sayuran musim dingin di banyak
16
daerah hangat. Riset produksi perlu dipusatkan pada hasil dapat
dipercaya dan mutu benih baik (tahan terhadap kerusakan karena iklim).
Pengolahan riset harus dipusatkan pada diversifikasi dan mutu dari
produk kacang hijau.
Ditinjau dari ilmu gizi, jumlah panas yang dihasilkan kecambah
kacang hijau sangat rendah. Setiap 100 gram kecambah kacang hijau
hanya mengandung 8 kalori panas, tetapi kandungan seratnya dapat
meningkatkan kontraksi usus, sehingga punya efek dapat memperlancar
buang air, ciri yang khas ini menyebabkan kecambah kacang hijau punya
peran penting untuk mengatasi masalah kegemukan.
Lebih jauh lagi, kecambah kacang hijau juga merupakan sayuran
bergizi stabil. Menurut hasil analisa, kecambah mengandung protein,
lemak, karbohidrat, berbagai macam vitamin, serat, karotena, asam nitrat,
fosfor, zat besi dan mineral.
17
18