Download - MAKALAH DEMOGRAFI ASEAN NEGARA INDONESIA
MAKALAH DEMOGRAFI ASEAN
NEGARA INDONESIA
Disusun oleh:
1. Syaifullah Amin (B2A019015)
2. Raymond Bolly Lein (B2A019021)
3. Relly Erlinda (B2A019026)
4. Rizqy Ichlasul Amalia (B2A019035)
5. Adinda Dhea Mutiara (B2A019051)
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Demografi ASEAN
Dosen Pengampu : M. Al Haris, S.Si., M.Si
PROGRAM STUDI STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat dapat menyelesaikan tugas
Makalah Demografi ASEAN ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Demografi ASEAN semester genap. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang demografi di Negara Filipina bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak M Al Haris M.Si, selaku
dosen mata kuliah Demografi ASEAN yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Demikian, apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semarang, 9 Mei 2021
Kelompok 6
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
A. Profil Negara Indonesia ....................................................................................................... 3
B. Demografi Negara Indonesia ............................................................................................... 7
C. Komposisi penduduk Negara Indonesia ............................................................................ 11
D. Bonus demografi Negara Indonesia ................................................................................... 11
E. Kondisi Sosial Negara Indonesia ....................................................................................... 12
F. Kondisi Ekonomi Negara Indonesia .................................................................................. 14
G. Pendidikan Negara Indonesia ............................................................................................ 15
BAB III ......................................................................................................................................... 19
PENUTUP..................................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan. ....................................................................................................................... 19
B. Saran. ................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi, hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia jika dilihat dari segi
kependudukannya, dengan keadaan jumlah penduduk yang besar dibutuhkan perhatian khusus
dan penanganan yang baik oleh pemerintah/negara maupun lembaga, maka dapat berperan
sebagai sumber daya pembangunan, jika tidak maka akan menjadi permasalahan serius dalam
beberapa tahun kedepan.
Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia masih menjadi persoalan terutama di
daerah perkotaan, karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan penduduk, maka akan
semakin banyak pula persoalan yang dihadapi oleh suatu wilayah, sebagai contoh dengan
pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan penambahan berbagai sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan disekitarnya, dengan adanya
penambahan sarana dan prasarana tentu akan mempengaruhi pola persebaran dan menjadi
persoalan baru dalam penataan kota.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah terjadi disebabkan oleh beberapa faktor
kependudukan, diantaranya adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya
migrasi penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh bertambahnya
jumlah kelahiran bayi (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah
kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta migrasi juga berperan
imigran (pendatang) akan menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk (Ida
Bagoes Mantra, 2003).
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana profil Negara Indonesia?
b. Bagaimana demografi terhadap Negara Indonesia?
c. Bagaimana bonus demografi Negara Indonesia?
d. Bagaimana komposisi penduduk Negara Indonesia?
2
e. Bagaimana kondisi social Negara Indonesia?
f. Bagaimana kondisi ekonomi Negara Indonesia?
g. Bagaimana kondisi pendidikan Negara Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui profil Negara Indonesia
b. Untuk mengetahui demografi Negara Indonesia.
c. Untuk mengetahui bonus demografi Negara Indonesia.
d. Untuk mengetahui komposisi penduduk Negara Indonesia.
e. Untuk mengetahui kondisi social Negara Indonesia.
f. Untuk mengetahui kondisi ekonomi Negara Indonesia.
g. Untuk mengetahui kondisi pendidikan Negara Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Negara Indonesia
REPUBLIK INDONESIA
Bendera
LAMBANG NEGARA
Ssemboyan: Bhinneka Tunggal Ika (Kawi)
("Berbeda-Beda, Namun Tetap Satu")
Ideologi Nasional: Pancasila
LAGU KEBANGSAAN: "INDONESIA RAYA"
Wilayah Yang Dikendalikan Indonesia Berwarna Hijau
4
Ibu Kota Jakarta 6°10′S 106°49′E
Bahasa Resmi Bahasa Indonesia (Nasional)
Bahasa Jawa (Daerah)
Bahasa Daerah Kurang Lebih 700 Bahasa[4]
Kelompok Etnik Kurang Lebih 1.340 Suku Bangsa
Agama 86,7% Islam
10,72% Kristen
7,60% Protestan
3,12% Katolik Roma
1,74% Hindu
0,77% Buddha
0,03% Konfusianisme
0,04% Kepercayaan
Demonim Bangsa Indonesia
Pemerintahan Negara
Kesatuan Bersistem Republik Presidensial
Presiden Joko Widodo
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Ketua Mpr Bambang Soesatyo
5
Ketua Dpr Puan Maharani
Ketua Dpd La Nyalla Mattalitti
Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin
Legislatif Majelis Permusyawaratan Rakyat (Mpr)
Majelis Tinggi Dewan Perwakilan Daerah (Dpd)
Majelis Rendah Dewan Perwakilan Rakyat (Dpr)
PEMBENTUKAN
Kerajaan Hindu-Buddha Abad Ke-2 M
Kesultanan Islam Abad Ke-13 M
Vereenigde Oostindische
Compagnie
20 Maret 1602
Hindia Belanda 1 Januari 1800
Pendudukan Jepang 9 Maret 1942
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
• Pengakuan Dan Pembentukan
Federasi 27 Desember 1949
Federasi Dibubarkan 17 Agustus 1950
Peristiwa Supersemar 11 Maret 1966
Orde Baru 12 Maret 1967
Reformasi 21 Mei 1998
AREA
Total 1910931[9] Km2 (737815 Sq Mi) (Ke-14)
Perairan (%) 4,85
PENDUDUK
Perkiraan 2018 267.670.543[10][11]
Sensus Penduduk 2020 270,203,917[12] (Ke-4)
Kepadatan 141/Km2 (365,2/Sq Mi) (Ke-88)
6
Pdb (Kkb) 2020
Total $3.328 Triliun[13] (Ke-7)
Per Kapita ▼ $12.345[13] (Ke-95)
Pdb (Nominal) 2020
Total ▼ $1.089 Triliun[13] (Ke-15)
Per Kapita ▼ $4.038[13] (Ke-108)
Gini (2018) ▼ 37.8[14]
Sedang
Ipm (2019) 0.718[15]
Tinggi · Ke-107
Mata Uang Rupiah (Rp)
(Idr)
Zona Waktu Beragam (Utc+7 Sampai +9)
Format Tanggal Dd/Mm/Yyyy
Lajur Kemudi Kiri
Kode Telepon +62
Kode Iso 3166 Id
Ranah Internet .Id
Kondisi Geologi Indonesia
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-
Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan
Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik
bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara.
Tumbukan lempeng membentuk rangkaian pegunungan termasuk gunung api di
sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara. Tumbukan lempeng juga
mengakibatkan gempa bumi. Gempa bumi menyebabkan bencana gelombang tsunami.
Indonesia rawan gempa bumi dan letusan gunung api. Sebagian gunung di Indonesia adalah
gunung berapi aktif. Gunung api aktif tersebar di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Nusa
7
Tenggara, Sulawesi dan Maluku
Indonesia rawan gempa bumi dan letusan gunung api. Sebagian gunung di
Indonesia adalah gunung berapi aktif. Gunung api aktif tersebar di sepanjang Pulau
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku.
B. Demografi Negara Indonesia
a. Angka Kelahiran Negara Indonesia
Fertilitas (Kelahiran Hidup) merupakan lepasnya bayi dari rahim seorang
wanita terlepas dari durasi kehamilan, dengan adanya tanda-tanda bernafas
atau menunjukkan bukti lain tentang kehidupan, seperti detak jantung, denyut
nadi dari tali pusar telah dipotong atau plasenta terpasang.
Tabel 1. Tingkat kelahiran Negara Indonesia tahun 2015-2021
Year Total
Birth per 1000 people
2015 19.340
2016 18.962
2017 18.583
2018 18.205
2019 17.927
2020 17.650
2021 17.372
8
Grafik 1. Tingkat Kelahiran Negara Indonesia tahun 2015-2021
Berdasarkan gambar Grafik 1 diatas, dapat dilihat bahwa tingkat kelahiran negara
Indonesia mengalami penurunan. Terlihat pada gambar tersubut pada tahun 2015
berjumlah 19.340 dan terus menurun hingga tahun 2021 berjumlah 17.372 per 1000 orang.
• Angka kelahiran Indonesia saat ini pada tahun 2021 adalah 17.372 kelahiran per 1000
orang, turun 1,58% dari tahun 2020.
• Angka kelahiran Indonesia pada tahun 2020 adalah 17.650 kelahiran per 1000
orang, turun 1,55% dari tahun 2019.
• Angka kelahiran Indonesia tahun 2019 sebesar 17.927 kelahiran per 1000 orang, turun
1,53% dari tahun 2018.
• Angka kelahiran Indonesia tahun 2018 sebesar 18.205 kelahiran per 1000 orang, turun
2,03% dari tahun 2017.
b. Angka Kematian Negara Indonesia
Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam suatu daerah atau
wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah kematian akibat
penyakit tertentu maupun kematian alami. Mortalitas merupakan salah satu komponen
penting dalam kependudukan.
Tabel 2. Tingkat kematian Negara Indonesia tahun 2015-2021
Year Total
Death per 1000 people
2015 6.479
2016 6.468
2017 6.458
2018 6.447
2019 6.510
2020 6.573
2021 6.635
9
Grafik 2. Tingkat kematian Negara Indonesia tahun 2015-2021
Berdasarkan gambar Grafik 2 diatas, dapat dilihat bahwa tingkat kematian Negara Filipina
mengalami kenaikan/meningkat. Terlihat pada gambar tersebut pada tahun 2015
berjumlah 6.479 turun hingga tahun 2018 berjumlah 6.447 lalu meningkat kembali dari
tahun 2019 hingga tahun 2021 berjumlah 6.635 per 1000 orang.
c. Migrasi Negara Indonesia
Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal
di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah
proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sedikit lebih dari setengah jumlah total
penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan
positif bagi ekenomi Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat
tumbuhnya ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat
pendapatan menengah ke atas.
Kota-kota terbesar di Indonesia ditemukan di pulau Jawa. Di sini kita menemukan ibu
kota Jakarta yang memiliki lebih dari 10 juta penduduk menurut sensus resmi terbaru (data
dari 2011). Angka yang tidak resmi kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Selain itu, setiap
pagi sejumlah besar pekerja berjalan dari dareah perkotaan satelit menuju Jakarta untuk
melakukan pekerjaan mereka. Pada sore atau malam hari mereka berjalan pulang ke kota-
kota satelit di sekitar Jakarta. Arus harian yang besar ini menyebabkan kemacetan lalu
10
lintas yang parah di Jakarta.
Setelah Jakarta, kota-kota terbesar di Indonesia adalah Surabaya (Jawa Timur),
Bandung (Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat), dan Medan (Sumatra Utara).
Tabel 3. Tingkat Migrasi Negara Indonesia tahun 2015-2021
Grafik 3. Tingkat Migrasi Negara Indonesia tahun 2015-2021
• Tingkat migrasi bersih Indonesia saat ini pada tahun 2021 adalah -0,374 per 1000
penduduk, meningkat 0% dari tahun 2020.
• Tingkat migrasi bersih Indonesia pada tahun 2020 adalah -0,374 per 1000
penduduk, meningkat 0,27% dari tahun 2019.
• Tingkat migrasi bersih Indonesia pada tahun 2019 adalah -0,373 per 1000
penduduk, meningkat 0,27% dari tahun 2018.
• Tingkat migrasi bersih Indonesia pada tahun 2018 adalah -0,372 per 1000
Year Total
Net Migration
2015 -0,367
2016 -0,368
2017 -0,37
2018 -0,372
2019 -0,0373
2020 -0,373
2021 -0,374
11
penduduk, meningkat 0,54% dari tahun 2017.
C. Komposisi penduduk Negara Indonesia
Jumlah Gen Z dan milenial di Indonesia merupakan generasi yang paling dominan.
Hal itu tercermin dalam hasil Sensus Penduduk 2020 terkait komposisi penduduk Indonesia
berdasarkan generasi. Generasi milenial adalah generasi yang lahir pada 1981-1996 atau saat
ini diperkirakan berusia 24-39 tahun. Sedangkan Gen Z adalah generasi yang lahir pada 1997-
2012 atau saat ini berusia sekitar 8-23 tahun.
BPS menyebut berdasarkan komposisi penduduk Indonesia ini, kedua generasi ini
termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Dari sisi demografi, seluruh Generasi X dan Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berada pada kelompok usia produktif pada 2020. Sedangkan Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar tujuh tahun lagi, seluruh Generasi Z
akan berada pada kelompok penduduk usia produktif.
Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia, baik di masa sekarang
maupun masa depan, karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam
pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia.
D. Bonus demografi Negara Indonesia
Bonus demografi adalah kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak
12
daripada masyarakat berusia nonproduktif. Usia produktif yang dimaksud ialah 15-64
tahun. Sementara itu, masyarakat nonproduktif adalah mereka yang berusia di bawah
15 tahun dan di atas 64 tahun
Menurut Sensus Penduduk Antar Sensus (Supas 2015) jumlah penduduk
Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa pada 2020. Jumlah tersebut terdiri atas kategori usia
belum produkftif (0-14 tahun) sebanyak 66,07 juta jiwa, usia produktif (15-64 tahun) 185,34
juta jiwa, dan usia sudah tidak produktif (65+ tahun) 18,2 juta jiwa. Jumlah penduduk
Indonesia diproyeksikan terus bertambah menjadi 318,96 juta pada 2045.
Berdasarkan data tersebut, Indonesia akan mengalami masa bonus demografi hingga
2045. Di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk tidak
produkif (belum produktif dan sudah tidak produktif). Jumlah usia produktif pada 2020
mencapai 68,75% dari total populasi. Melimpahnya sumber daya manusia usia produktif ini
hendaknya dapat dimanfaatkan dengan peningkatan kualitas, baik pendidikan maupun
ketrampilan guna menyongsong era industri 4.0.
Dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar tersebut maka angka
ketergantungan penduduk (dependency ratio) Indonesia sebesar 45,46. Artinya, setiap 100
penduduk usia produktif memiliki tanggungan 46 jiwa penduduk usia tidak produktif.
E. Kondisi Sosial Negara Indonesia
Kondisi sosial masyarakat negara Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek, dua
diantaranya adalah aspek sosial dan aspek budaya. Aspek sosial dan budaya biasa ditulis secara
13
bersama-sama walaupun secara konseptual masing-masing sebenarnya memiliki makna yang
berbeda. Aspek sosial meyangkut masyarakat, yang berarti mengacu pada orang-orangnya,
sedangkan aspek budaya menyangkut kebudayaannya, Namun pada kenyataannya masyarakat
tidak pernah terpisah dengan aspek budaya.
Manusia mengembangkan kebudayaan adalah upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul di dalam
lingkungan. Kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif terhadap tantangan yang datang
dari lingkungannya. Aspek sosial lebih mengacu pada masalah struktur sosial dan pola
hubungan sosial yang ada di dalamnya.
Struktur sosial masyarakat di Indonesia di tandai oleh dua ciri yang bersifat unik.
Secara horisontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan perbedaan dalam bidang agama,
rasa, suku-bangsa, adat istiadat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertikal struktur
masyarakat Indonesia tersusun atas lapisan bawah dan lapisan atas berdasarkan peranan
sosialnya yang cukup tajam.
Pelapisan sosial tersebut berkaitan dengan berbagai aspek. Dari aspek politik ada
pemegang kekuasaan (elite) dan rakyat biasa (massa). Dari aspek ekonomi ada kelompok
masyarakat kaya, ekonomi menengah, dan masyarakat miskin. Dari Perbedaan pada beberapa
aspek itulah yang akhirrnya menimbulkan pelapisan sosial di dalam masyarakat.
Perbedaan sosial baik secara vertikal maupun horisontal pada akhirnya harus juga
dilihat sebagai perbedaan kepentingan yang akan membuka kemungkinan terjadinya benturan
antar keompok yang mengganggu ketahanan nasional. Oleh karena itu maka persoalan yang
timbul dari struktur masyarakat Indonesia yang demikian adalah bagaimana masyarakat
Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional sehingga menunjang penciptaan pertahanan
keamanan nasional yang mantap. Untuk itu diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang
dapat melayani serta mengendalikan berbagai kepentingan dalam masyarakat itu secara
berkeadilan serta menerapkan srtategi integrasi yang relevan.
Kondisi budaya yang ada di Indonesia saat ini berdasarkan struktur horisontal dan
vertikal masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan. Kondisi masyarakat Indonesia saat ini
sudah sangat modern. Hal ini dipengaruhi karena adanya perkembangan zaman yang sangat
pesat dengan adanya arus globalisasi yang amat pesat. Hal ini mengakibatkan adanya pengaruh
atau dampak yang sanagt luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
14
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang
datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan
Perubahan yang terjadi sangat jelas terlihat mulai dari bidang teknologi,
perekonomian masyarakat hingga tingkat pendidikan anak-anak. Pada era saat ini, tindak
kejahatan kriminalitas di Indonesia juga banyak terjadi di dalam setiap lapisan masyarakat.
Rendahnya kualitas moral, tata laku, sopan-santun, cara berbicara, cara bergaul dan
menentukan pandangan pada zaman sekarang juga sangat berubah dari zaman sebelum adanya
pengaruh globalisasi yang masuk kedalam negara Indonesia. Tindakan stereotip, etnosentrisme
juga akhirnya tumbuh pesat di antara masyarakat dan tidak jarang pula menyebabkan konflik-
koflik kecil hingga besar di anatar suku atau etnis. Kejadian-kejadian ini tumbuh karena adanya
rasa memiliki dan takut akan adanya budaya asing yang akan menghancurkan budaya asli
mereka sendiri.
Sebaliknya, unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki adanya perubahan,
misalnya adanya perubahan lingkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan struktur sosial.
Adanya unsur dinamika inilah yang sesuai dengan masyarakat meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam masyarakat. Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat
agar tetap eksis tentu saja kita harus menjunjung jati diri bangsa.
F. Kondisi Ekonomi Negara Indonesia
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi; potensi yang
mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - ekonomi terbesar di Asia Tenggara -
memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk
mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada
dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada ekspor
komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri manufaktur dalam perekonomian.
Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan utama pemerintah, dan yang perlu
menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo (yang dilantik sebagai
presiden Indonesia yang ketujuh pada bulan Oktober 2014) telah menerapkan beberapa
15
reformasi struktural yang bertujuan pertumbuhan ekonomi jangka panjang tetapi menyebabkan
rasa sakit jangka pendek. Misalnya, sebagian besar subsidi bahan bakar minyak (BBM) telah
berhasil diberhentikan, prestasi yang luar biasa (karena sebelumnya pemotongan subsidi BBM
itu selalu menyebabkan kemarahan besar dalam masyarakat) dibantu oleh harga minyak
mentah rendah dunia. Selain itu, pemerintah menempatkan prioritas tinggi pada pembangunan
infrastruktur (dibuktikan dengan anggaran infrastruktur pemerintah yang meningkat tajam)
dan investasi (dibuktikan dengan program-program deregulasi yang dirilis dan insentif fiskal
yang ditawarkan kepada para investor).
Indonesia adalah ekonomi pasar di mana perusahaan milik negara (BUMN) dan
kelompok usaha swasta besar (konglomerat) memainkan peran penting. Ada ratusan kelompok
swasta yang terdiversifikasi yang berbisnis di Indonesia (namun mereka merupakan sebagian
kecil dari jumlah total perusahaan yang aktif di Indonesia). Bersama dengan para BUMN
mereka mendominasi perekonomian domestik. Ini juga berarti bahwa kekayaan terkonsentrasi
di bagian atas masyarakat (dan biasanya ada kaitan erat antara elit korporat dan elite politik di
negara ini).
Usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia, yang bersama-sama berkontribusi 99
persen dari jumlah total perusahaan yang aktif di Indonesia, tidak kalah pentingnya. Mereka
menyumbang sekitar 60 persen dari PDB Indonesia dan menciptakan lapangan kerja untuk
hampir 108 juta orang Indonesia. Ini berarti bahwa usaha mikro, kecil dan menengah
merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mempercepat lagi
setelah perlambatan ekonomi di tahun 2011-2015. Dengan demikian kita mungkin berada pada
awal sebuah masa yang dicirikhaskan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun, juga harus
digarisbawahi bahwa Indonesia adalah negara yang kompleks dan berisi risiko tertentu untuk
investasi. Lagipula, dinamika dan konteks negara ini ikut membawa risiko. Untuk menyadari
risiko yang terlibat kami menyarankan Anda untuk membaca bagian Risiko Investasi di
Indonesia dan melacak perkembangan ekonomi, politik dan sosial terbaru di Indonesia melalui
bagian Berita, bagian Bisnis dan bagian keuangan.
G. Pendidikan Negara Indonesia
16
Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia,
baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia
menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemdikbud), dahulu bernama Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
(Depdiknas). Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar
pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah
menengah pertama. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam
tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat
jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
a. Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
b. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun,
yaitu Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama
3 tahun. Pendidikan dasar merupakan Program Wajib Belajar.
c. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan dasar,
yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selama
3 tahun waktu tempuh pendidikan.
d. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
17
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
a. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-
Kelas Usia
Taman kanak-kanak
Kelompok
Bermain
3-4
Kelompok A 4-5
Kelompok B 5-6
Sekolah Dasar
Kelas 1 6-7
Kelas 2 7-8
Kelas 3 8-9
Kelas 4 9-10
Kelas 5 10-11
Kelas 6 11-12
Sekolah Menengah Pertama
Kelas 7 12-13
Kelas 8 13-14
Kelas 9 14-15
Sekolah Menengah Atas
Kelas 10 15-16
Kelas 11 16-17
Kelas 12 17-18
Institut/Politeknik/Sekolah
Tinggi/Universitas
Sarjana Berbagai
usia
(± 4 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Magister Berbagai
usia
(± 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Doktor Berbagai
usia
(± 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
18
sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas,
mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
b. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan
dasar. Terdapat pula Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) yang banyak terdapat di setiap
masjid, dan Sekolah Minggu yang terdapat di semua gereja.Selain itu, ada juga berbagai
kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
c. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan
pengelompokan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama. Ada
bermacam-macam komposisi penduduk, seperti: komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa dan
agama. Pengelompokkan penduduk atau komposisi penduduk dapat digunakan untuk
dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-
masalah di bidang kependudukan.
B. Saran.
Komposisi penduduk yang lazim digunakan untuk mengetahui struktur penduduk di
Indonesia adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Namun, selain
menurut umur dan jenis kelamin, komposisi penduduk dapat juga dibedakan menurut
tempat tinggalnya misalnya desa atau kota, komposisi menurut agama, pekerjaan, status
pernikahan, dan lain sebagainya. Komposisi penduduk memiliki berbagai manfaat untuk
analisis data kependudukan bagi peletakan kebijakan pembangunan yang ada di suatu
wilayah negara di Indonesia. Hal ini karena komposisi penduduk dapat memproyeksikan
keadaan penduduk di suatu wilayah, mengetahui angka bebun kertegantungan, dan harapan
hidup di negara Indonesia.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
https://www.macrotrends.net/countries/IDN/indonesia/death-rate
https://www.macrotrends.net/countries/IDN/indonesia/birth-rate
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/penduduk/item67?
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/penduduk/item67?
https://www.macrotrends.net/countries/IDN/indonesia/net-migration
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/09/berapa-jumlah-penduduk-usia-produktif-
indonesia
https://www.gmkifebusu.org/sosial-budaya-sebagai-kacamata-keadaan-masyarakat-indonesia/
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item177?
https://www.slideshare.net/yuhanakrisnawati/makalah-demografi