Download - LP Dan Intervensi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
1/23
A. DEFINISI FRAKTUR
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan
oleh rudapaksa (Mansjoer et al, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall . dalam
buku !ursing are "lans and #okumentation menyebutkan bah$a Fraktur adalahrusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat diserap oleh tulang.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar yang
diabsorbsinya. Fraktur dapt disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk,
gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot ekstrem (Smelt%er Su%anne,
2002)
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas tulang. "atahan inimungkin tidaklebih dari suatu retakan , suatu pengisuttan atau perimpilan korteks (&ris 'udiyanto,
200)
Fraktur (patah tulang) pada ujung distal ibula dan tibia merupakan istilah yang
digunakan untuk menyatakan raktur pergelangan kaki (ankle ra*ture). Fraktur ini
biasanya disebabkan oleh terpuntirnya tubuh ketika kaki sedang bertumpu di tanah
atau akibat salah langkah yang menyebabkan tekanan yang berlebihan
(o+erstressing) pada sendi pergelangan kaki. Fraktur yang parah dapat terjadi pada
dislokasi pergelangan kaki. Fraktur ankle itu sendiri yang dimaksudkan adalahraktur pada maleolus lateralis (ibula) danatau maleolus medialis. "ergelangan kaki
merupakan sendi yang kompleks dan penopang badan dimana talus duduk dan
dilindungi oleh maleolus lateralis dan medialis yang diikat dengan ligament. #ahulu,
raktur sekitar pergelangan kaki disebut sebagai raktur "ott. Fraktur pada
pergelangan kaki sering terjadi pada penderita yang mengalami ke*elakaan
(ke*elakaan lalu lintas atau jatuh). 'idang gerak sendi pergelangan kaki hanya
terbatas pada - bidang yaitu untuk pergerakan dorsoleksi dan plantar leksi. Maka
mudah dimengerti bila terjadi gerakangerakan di luar bidang tersebut, dapatmenyebabkan raktur atau raktur dislokasi pada daerah pergelangan kaki. 'agian
bagian yang sering menimbulkan raktur dan raktur dislokasi yaitu gaya abduksi,
adduksi, endorotasi atau eksorotasi.
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
2/23
B. KLASIFIKASI FRAKTUR
Menurut /ardiyani (-), raktur dapat diklasiikasikan sebagai berikut 1
1. Berdasarkan tempat (Fraktur humerus, tiia, !"a#i!u"a, dan !ruris dst$.
Fraktur Tiia %r&ksima"
Fraktur ini disebut juga bumper ra*ture atau raktur tibia plateau. Fraktur tibia proksimal
biasanya terjadi akibat trauma langsung dari arah samping lutut dengan kaki yang masih
teriksasi ke tanah. ontohnya pada orang yang sedang berjalan lalu ditabrak mobil dari
samping, yang disebut bumper ra*ture.
Fraktur Anterakia" Dista"
&da empat ma*am raktur yang khas1
-. Fraktur olles
2. Fraktur Smith. Fraktur 3alea%%i
4. Fraktur Montegia
Fraktur Colles
#eormitas pada raktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner ork deormity).
"asien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan
berputar ke ke dalam (endorotasi). 5angan terbuka yang teriksasi di tanah berputar
keluar (eksorotasisupinasi).
Fraktur SmithFraktur Smith merupakan raktur dislokasi ke arah anterior (+olar), karena itu sering
disebut re+erse olles ra*ture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. "asien jatuh
dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan +olar leksi pada
pergelangan tangan dan pronasi. 3aris patahan biasanya trans+ersal, kadangkadang
intraartikular.
Fraktur Galeazzi
Fraktur 3alea%%i merupakan raktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna
distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pularotasi lengan ba$ah dalam posisi pronasi $aktu menahan berat badan yang memberi
gaya supinasi.
Fraktur Montegia
Fraktur Montegia merupakan raktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi
radius ulna proksimal. 5erjadi karena trauma langsung.
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
3/23
Fraktur Sternum
Fraktur sternum terjadi sebagai akibat trauma yang sangat keras. 'iasanya raktur ini
disertai dengan kontusio jantung.
Flail Chest
5rauma han*ur pada sternum atau iga dapat berakibat terjadinya pemisahan total dari
suatu bagian dinding dada, sehingga dinding dada tersebut bersiat lebih mobil. "ada
setiap gerakan respirasi, maka ragmen yang mobil tersebut akan terhisap ke arah
dalam. "engembangan normal rongga pleura tidak dapat lagi berlangsung, sehingga
pertukaran gas respiratorik yang eekti sangat terbatas.
Fraktur 'umerus
#ibagi menjadi1
-. Fraktur suprakondilar humerus
2. Fraktur interkondilar humerus
. Fraktur batang humerus
4. Fraktur kolum humerus
Fraktur Suprakondilar Humerus
'erdasarkan mekanisme terjadinya raktur1
a. 5ipe ekstensi. 5rauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan ba$ah
dalam posisi supinasi. /al ini akan menyebabkan raktur pada suprakondilar, ragmen
distal humerus akan mengalami dislokasi ke anterior dari ragmen proksimalnya.
b. 5ipe leksi. 5rauma terjadi ketika posisi siku dalam leksi, sedang lengan ba$ah dalam
posisi pronasi. /al ini menyebabkan ragmen distal humerus mengalami dislokasi ke
posterior dari ragmen proksimalnya.
&pabila terjadi penekanan pada arteri brakialis, dapat terjadi komplikasi yang disebut
dengan iskemia 6olkmanns. 5imbulnya sakit, denyut arteri radialis yang berkurang,
pu*at, rasa kesemutan, dan kelumpuhan merupakan tandatanda klinis adanya iskemia
ini
(7ngat 8"1 "ain, "allor, "ulselessness, "uyness, "aralyses).
Fraktur Interkondilar Humerus
"ada raktur ini bentuk garis patah yang terjadi berupa bentuk huru 5 atau 9
Fraktur Batang Humerus
'iasanya terjadi pada penderita de$asa, terjadi karena trauma langsung yang
menyebabkan garis patah trans+eral atau kominuti.
Fraktur Kolum Humerus
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
4/23
Sering terjadi pada $anita tua karena osteoporosis. 'iasanya berupa raktur impaksi.
Fraktur Ia
Merupakan *edera toraks terbanyak, dan komplikasi yang sering terjadi akibat luka
tembus. Fraktur iga bisa disebabkan pukulan, kontusio, atau penggilasan.
&da tiga ma*am raktur yang khas1
-. 'aseball inger (Mallet inger)
2. 'o:er ra*ture (street ighter;s ra*ture)
. Fraktur 'ennet
Baseball Finger
'aseball inger (Mallet inger) merupakan raktur dari basis alang distal pada insersio
dari tendon ekstensor.
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
5/23
kompresi tulang spongiosa di ba$ahnya.- 3reen Sti*k Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya
yang terjadi pada tulang panjang
. Berdasarkan entuk dan -um"ah aris patah +
a. Fraktur kominit (garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan).b. Fraktur segmental (garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan).
*. Fraktur Multipel (garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan
tempatnya, misalnya raktur humerus, raktur emur dan sebagainya).
. Berdasarkan si*at *raktur ("uka /an ditimu"kan).
1) Faktur 5ertutup (losed), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang
dengan dunia luar, disebut juga raktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa
komplikasi.
2) Fraktur 5erbuka (>penompound), bila terdapat hubungan antara hubungan
antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.
0. Berdasarkan entuk aris patah dan huunann/a denan mekanisme
trauma.
-. Fraktur 5rans+ersal1 raktur yang arahnya melintang pada tulang dan
merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
2. Fraktur >blik1 raktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga.
. Fraktur Spiral1 raktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma rotasi.
4. Fraktur =ompresi1 raktur yang terjadi karena trauma aksial leksi yang
mendorong tulang ke arah permukaan lain.
8. Fraktur &+ulsi1 raktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot
pada insersinya pada tulang.
.Berdasarkan pereseran *ramen tu"an.
-). Fraktur Undisplaced (tidak bergeser)1 garis patah lengkap ttetapi kedua
ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
2). Fraktur #ispla*ed (bergeser)1 terjadi pergeseran ragmen tulang yang juga
disebut lokasi ragmen, terbagi atas1
a) #islokasi ad longitudinam *um *ontra*tionum (pergeseran searah sumbu
dan o+erlapping).
b) #islokasi ad a:im (pergeseran yang membentuk sudut).
*) #islokasi ad latus (pergeseran dimana kedua ragmen saling menjauh).
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
6/23
2. ETI3L34I FRAKTUR
Menurut 'uku Saku "atoisiologi ?li%abeth J.or$in penyebab raktur adalah sebagai berikut
.5rauma
- 5rauma langsung 1 trauma yang menyebabkan raktur pada titik terjadinya
trauma. Sering bersiat terbuka dengan garis patah melintang atau miring.
Misalnya saat seseorang tertabrak mobil pada tungkai atas maka di tempat
trauma tersebut terjadi raktur.- 5rauma tidak langsung 1 trauma yang menyebabkan raktur di tempat yang
jauh dari titik terjadinya trauma. /al ini disebabkan karena tulang yang
mengalami trauma memiliki hantaran +ektor yang lemah pada kekerasan.
Seperti jatuh dengan telapak tangan sebagai penyangga, dimana telapak
tangan yang mengalami trauma namun lokasi raktur bisa pada lengan atas.- 5rauma akibat tarikan otot 1 trauma yang dapat menyebabkan dislokasi dan
patah tulang. ontohnya raktur pada patella dan olekranon karena kontraksi
biseps dan trisep se*ara mendadak.
Stress
=elelahan atau stress 1 terjadi pada orang @ orang yang melakukan akti+itas
berulang @ ulang pada satu daerah tulang misalnya pebulutangkis dan pelari.
"atologis
=elemahan tulang 1 tekanan yang normal dapat menyebaban raktur pada tulang
yang lemah. 'iasanya akibat ineksi dan penyakit metabolisme seperti
osteoporosis, osteomyelitis, dan tumor pada tulang.
D. FAKT3R RESIK3 FRAKTUR
a. Fakt&r risik& /an tidak dapat dim&di*ikasi
Fakt&r Dem&ra*i
-.
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
7/23
osteoporosis. /al ini dikarenakan semakin meningkatnya usia seseorang, maka
tulang akan berkurang kekuatan dan kepadatannya ("ur$anti, 200).
2. Jenis kelamin
Danita paling ra$an menderita rapuh tulang, yaitu -1. "eluang lakilaki menderita
rapuh tulang amat ke*il yaitu -120 ('a%iad, 2001B). Danita lebih beresiko terkena
osteoporosis karena memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan lebih *epat
kehilangan massa tulang dibandingkan pria ("ur$anti, 200).
. Cas
>rang kulit hitam lebih jarang mengalami tulang keropos daripada kulit putih, orang
?ropa atau orang &sia (5andra, 2001). "enelitian menunjukkan $anita yang
tinggal di negara barat memiliki resiko lebih besar terkena osteoporosis
dibandingkan $anita &sia. /al ini disebabkan karena di &sia lebih banyak
mendapatkan sinar matahari ("ur$anti, 200).
Fakt&r 4enetik
-. Ci$ayat patah tulang anggota keluarga
'esarnya pun*ak massa tulang sangat ditentukan oleh aktor genetik, terutama
diturunkan dari pihak ibu kepada anak $anitanya. Danita yang dalam sejarah
kesehatan keluarga, nenek atau ibunya, pernah mengalami patah tulang belakang,
lebih beresiko mengalami pengurangan massa tulang ("ur$anti, 200).
2. Ci$ayat patah tulang sebelumnya
>rang yang pernah mengalami patah tulang akan berisiko patah lagi, karena
mungkin tulangnya sudah keropos. "ada $anita yang pernah patah
tulangbelakang, risiko mengalami patah tulang pergelangan tngan sebanyak -2
kali, tulang belakng 4- kali, tulang panggul 2 kali. "ada orang yang pernah
mengalami patah tulang pergelangan tangan akan berisiko mengalami patah
tulang pergelangan tangan 4 kali, patah tulang belakang 2B kali, patah tulang
panggul -2 kali. "ada orang yang pernah patah tulang panggul, akan berisiko
mengalami patah tulang belakang 2 kali dan patah tulang panggul -2 kali
(5andra, 200).
Fakt&r h&rm&na"
Usia Menopause atau gangguan hormon estrogen
Menopause pada $anita timbul pada usia sekitar 80 tahun, hormon estrogen $anita
akan turun 2 tahun sebelum menopause timbul dan terus berlangsung sampai4
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
8/23
tahun setelah menopause (5andra, 2001). Danita menopause mengalami
kekurangan estrogen, sehingga sangat berisiko terjadinya patah tulang. Cisiko patah
tulang sangat bergantung pada kekuatan tulang. =ekuatan tulang ditentukan oleh
massa, kandungan mineral dan mikroarsitektur tulang. =ekurangan estrogen sangat
berperan terhadap patogenesis hilangnya massa tulang.
. Fakt&r risik& /an dapat dim&di*ikasi
Fakt&r 5eta&"ik
-. 'erat badan ('ody Mass 7ndeks'M7 rendah)
"atah tulang lebih banyak ditemukan pada orang berpostur tubuh yang lebih pendek
dan ke*il. "ada orang bertubuh ke*il atau kurus, pun*ak massa tulang tidak akan
tinggi dibandingkan pada mereka yang bertubuh besar
2. "enyakit
"ada orang yang menderita diabetes mellitus atau ken*ing manis lebih mudah
mengalami tulang keropos. 7nsulin merangsang pengambilan asam amino ke sel
tulang sehingga meningkatkan pembentukan kolagen tulang, sehingga kekurangan
insulin akan mengurangi pembentukan kolagen. =ontrol gula yang buruk juga akan
memperberat metabolisme +itamin #. "ada penyakit tiroid atau gondok, kadar
hormon tiroid tinggi atau berlebihan, sehingga menyebabkan penurunan massa
tulang, begitu pula pada hipotiroid yang diberi pengobatan hormon tiroksin. 'eberapa
penyakit seperti penyakit hati yang kronis, gagal ginjal kronis serta radang kronis
pada usus besar juga mudah mengakibatkan tulang keropos. 'eberapa kanker
tertentu dikaitkan dengan timbulnya kerapuhan tulang misalnya kanker sumsum
tulang.
Fakt&r 4a/a 'idup
-. Merokok
'eberapa penelitian menunjukkan bah$a merokok bisa menurunkan estrogen dan
memper*epat menopause. "enyerapan kalsium di usus orang yang biasa merokok
menjadi terganggu padahal kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang.
2. =onsumsi &lkohol
=ebiasaan mengkonsumsi alkohol jangka lama bisa menurunkan massa tulang.
'ila minum alkohol pada masa kanak kanak dan remaja, pertumbuhan tulang akan
terhambat, sehingga mengakibatan tulang keropos di kemudian hari. Minuman
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
9/23
yang mengandung alkohol, kaein dan soda berpotensi mengurangi penyerapan
kalsium ke dalam tubuh (=emenkes, C.7, 200).
. >lahraga
>lahraga adalah gerakan tubuh yang berirama dan teratur untuk memperbaiki dan
meningkatkan kebugaran. >rang yang tidak bergerak lama, tidak ada rangsangan
gra+itasi bumi atau tekanan mekanik lain, akan membuat banyak mineral tulang
hilang dan menyebabkan tulang menjadi keropos. =urangnya olahraga dan latihan
se*ara teratur, menimbulkan eek negati+e yang menghambat proses pemadatan
massa tulang dan kekuatan tulang. !amun olahraga yang sangat berlebih
(maraton, atlit) pada usia muda,terutama anak perempuan yang telah haid, akan
menyebabkan haidnya terhenti, karena kekurangan estrogen, sehingga
penyerapan kalsium berkurang dengan segala akibatnya (=emenkes C.7, 200).
4. &kti+itas isik
&kti+itas isik adalah semua gerakan otot bergaris yang membakar energi tubuh.
=urang gerak badan akan mengurangi kepadatan tulang, kekuatan dan
kebugaran, juga akan membuat kalsium keluar semakin meningkat melalui urin
yang akan menyebabkan tulang menjadi keropos. "ada usia lanjut, kurang gerak
badan menyebabkan lemahnya otot dan meningkatkan risiko jatuh dan patah
tulang.
8. "emakaian hormon steroid dan obat lain
>batobatan yang mengandung steroid bisa memper*epat kerapuhan tulang
seperti prednison, prednisolon, atau kortison, termasuk jamu atau obat tradisional
yang biasanya mengandung steroid yang diberikan pada penyakit rematik, asma,
radang usus, atau beberapa penyakit kanker. >bat lambung bila dikonsumsi dalam
jangka lama juga menyebabkan tulang keropos (5andra, 200).
Fakt&r diet
-. &supan kalsium dan +itamin # rendah
=alsium dan +itamin # adalah mineral penting dalam pertumbuhan tulang. 6itamin
berperan dalam penyerapan kalsium di usus, jika kalsium dalam darah berkurang
maka kalsium dalam tulang akan dikeluarkan ke dalam darah sehingga tulang
menjadi *epat keropos.
2. &supan kaein dan osat berlebihan
#iet yang kaya akan osor misalnya diet tinggi protein atau banyak minum
minuman bersoda menurunkan kalsium tulang. 7ni disebabkan oleh osor yang
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
10/23
mengikat kalsium dan memba$a kalsium keluar dari tulang. "ola makan yang
banyak mengandung protein, garam dan kaein akan meningkatkan risiko tulang
keropos (5andra, 200).
Stress
Stress meningkatkan hormon stress yaitu kortisol yang dilepaskan oleh kelenjar
adrenal. =ortisol yang tinggi meningkatkan pelepasan kalsium dari tulang ke dalam
peredaran darah dan menyebabkan tulang menjadi rapuh dan keropos. /ormon
kortisol sendiri akan menekan pembentukan hormon #/?& dan progesteron, juga
menekan kinerja hormon tiroid yang penting dalam metabolisme tulang (5andra,
200).
F. 5ANIFESTASI KLINIS FRAKTUR
a. !yeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi ragmen tulang diimobilisasi,
hematoma, dan edemab. #eormitas karena adanya pergeseran ragmen tulang yang patah*. 5erjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat
diatas dan diba$ah tempat rakturd. =repitasi akibat gesekan antara ragmen satu dengan lainnyae. "embengkakan dan perubahan $arna lokal pada kulit
Le$is (200E) menyampaikan maniestasi klinik raktur adalah sebagai berikut1
a) !yeri
!yeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. /al ini dikarenakan adanya
spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan sekitarnya.b) 'engkakedama
?dema mun*ul lebih *epat dikarenakan *airan serosa yang terlokalisir pada
daerah raktur dan e:tra+asi daerah di jaringan sekitarnya.*) Memarekimosis
Merupakan perubahan $arna kulit sebagai akibat dari e:tra+asi daerah di
jaringan sekitarnya.d) Spame otot
Merupakan kontraksi otot in+olunter yang terjadu disekitar raktur.e) "enurunan sensasi
5erjadi karena kerusakan syara, terkenanya syara karena edema.
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
11/23
) 3angguan ungsi
5erjadi karena ketidakstabilan tulang yang rkatur, nyeri atau spasme otot.
"aralysis dapat terjadi karena kerusakan syara.g) Mobilitas abnormal
&dalah pergerakan yang terjadi pada bagianbagian yang pada kondisinormalnya tidak terjadi pergerakan. 7ni terjadi pada raktur tulang panjang.
h) =repitasi
Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagianbagaian tulang digerakkan.i) #eormitas
&bnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari ke*elakaan atau trauma dan
pergerakan otot yang mendorong ragmen tulang ke posisi abnormal, akan
menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.j) Sho*k hipo+olemik
Sho*k terjadi sebagai kompensasi jika terjadi perdarahan hebat.
4. K35%LIKASI FRAKTUR
-) =omplikasi &$al
a. =erusakan &rteri
"e*ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, C5
menurun, *yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada
ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi
pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.b. =ompartement Syndrom
=ompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena
terjebaknya otot, tulang, sara, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. 7ni
disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, sara, dan
pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan embebatan
yang terlalu kuat.
*. Fat ?mbolism Syndrom
Fat ?mbolism Syndrom (F?S) adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada
kasus raktur tulang panjang. F?S terjadi karena selsel lemak yang dihasilkan
bone marro$ kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen
dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernaasan, ta*hykardi,
hypertensi, ta*hypnea, demam.
d. 7neksi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
12/23
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. "ada trauma
orthopedi* ineksi dimulai pada kulit (superi*ial) dan masuk ke dalam. 7ni
biasanya terjadi pada kasus raktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan
bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
e. &+askuler !ekrosis
&+askuler !ekrosis (&6!) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau
terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan dia$ali dengan adanya
6olkman;s 7s*hemia.
. Sho*k
Sho*k terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas
kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. 7ni biasanya terjadi
pada raktur.
2) =omplikasi #alam Daktu Lama
a. #elayed C7
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
13/23
b. L>37
Foto polos dan 5 s*an
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
14/23
-) Cekognisis"engenalan
Ci$ayat kejadian harus jelas untuk mentukan diagnosa dan tindakan
selanjutnya.
2) CeduksiManipulasiCeposisi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
15/23
pendekatan bedah, ragmen tulang direduksi. &lat iksasi interna dalam bentuk
pin, ka$at, sekrup, plat paku, atau batangan logam digunakan untuk
mempertahankan ragmen tulang dalam posisnya sampai penyembuhan
tulang yang solid terjadi. &lat ini dapat diletakkan di sisi tulang atau langsung
ke rongga sumsum tulang, alat tersebut menjaga aproksimasi dan iksasi yang
kuat bagi ragmen tulang.
) Cetensi7mmobilisasi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
16/23
Menurut buku =lien gangguan Sistem Mus*ulos*eletal oleh Suratun dkk
penatalaksanaan non armakologi adalah sebagai berikut 1
-. Meninggikan bagian yang sakit untuk mengontrol pembengkakan.
2. 7stirahat, men*egah *edera tambahan ,dan memper*epat penyembuhan.
. "emberian kompres dingin selama 200 menit .Selama 244 jam pertama
setelah *edera dapat menimbulkan +asokonstriksi yang akan mengurangi
perdarahan ,edema dan ketidaknyamanan.
4. "emasangan balut tekan elastis dapat mengontrol perdarahan ,mengurangi
edema, dan menyokong jaringan yang *edera.
8. Status !euro+askuler ekstremitas yang *edera dipantau sesering mungin
E. "embedahan jika ada robekab serabut otot dan terputusnya ligament
B. 7mbilisasi dengan gips
. Latihan akti dan pasi prgresi boleh dimulai dalam 8 hari .Sprain berat
mungkin perlu diimobilisasi - minggu sebelum latihan perlindungan dimulai.
Latihan a$al yang berlebihan dalam perjalanan terapi dapat memperlama
penyembuhan.Strain dan Sprain memerlukan beberapa minggu sampai
beberapa bulan untuk sembuh."embidain diperlukan untuk men*egah
*edera ulang.
. Fisiotherapy
&lat untuk mobilisasi men*akup e:er*ise, C>M pasi dan akti
- C>M pasi untuk men*egah kontraktur pada sendi dan mempertahankan
C>M normal pada sendi- C>M akti untuk meningkatkan kekuatan otot
%enata"aksanaan Fraktur Ank"e
-. Ceduksi raktur terbuka atau tertutup
5indakan manipulasi ragmenragmen tulang yang patah sedapat mungkin
untuk kembali seperti letak semula.
2. 7mobilisasi raktur#apat dilakukan dengan iksasi eksterna atau interna
. Mempertahankan dan mengembalikan ungsiCeduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan, pemberian
analgetik untuk mengerangi nyeri, status neuro+askuler (misal1
peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau, latihan isometrik dan
setting otot diusahakan untuk meminimal akan atroi disuse dan meningkatkan
peredaran darah
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
17/23
4. Langkah
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
18/23
Fraktur Malleolus medialis dengan interposisi jaringan lunak.
#iastasis syndesmosis 5ibioibular inerior (distal).
Fraktur "osterior marginal (6>L=M&! Striangle) daritibia, bilamana lebih
dari - permukaan sendi.
Fraktur &nterior marginal dari 5ibia ("ronationdorsile:ion injury).
Sebaiknya tindakan operatip dilakukan se*epatnya. "enting diingat bah$a
tindakan operatip pada penderita, dimana harus dijelaskan bah$a tujuannya
adalah mendapatkan sendi yang sebaik mungkin dan kemauan penderita
untuk melatih setelah operasi akan memegang peranan terjadinya kekakuan
atau tidak. #engan menekankan bah$a rehabilitasi setelah tindakan
konser+atip maupun operatip adalah suatu keharusan, kiranya pengertian
dasar mengenai trauma pada persendian talo*rural dalam karangan ini telah
diuraikan.
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
19/23
&!&L7S& #&5&
!o. #ata ?tiologi Masalah
=epera$atan
#s1
=lien tidak mengerti jika
akan di lakukan prosedur
operasi
=eluarga klien menyatakan
bah$a pera$at tidak boleh
memberitahukan pada klien
mengenai prosedur operasi
#o1
Faktor resiko a Mammae
/iperplasia sel
=arsinoma in situ
Stroma jar ikat disekitar sel diin+asi oleh sel
a Mammae
"embedahan
=urang inormasi tentang prosedur operasi
#eisit "engetahuan
#eisit
"engetahuan
bd kurang
pajanan
inormasi
7!5?C6?!S7
!o 5ujuan dan =/ 7nter+ensi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
20/23
#iagnosa
Setelah diberikan asuhan kepera$atan
selama 2:24 jam deisit pengetahuan
klien teratasi.
!>1 =no$ledge #isease "ro*ess
=/1
=lien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program pengobatan
=lien dan keluarga menyatakan
pemahaman terdapat tindakan operasi
yang akan dilakukan
5ea*hing 1 disease "ro*ess
-. 'erikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses
penyakit a. Mammae
2. Jelaskan patoisiologi dari a. Mammae
dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan isiologi, dengan *ara
yang tepat.
. 3ambarkan tanda dan gejala yang biasa
mun*ul pada a. Mammae, dengan *ara
yang tepat
4. 3ambarkan proses penyakit a. Mammae,
dengan *ara yang tepat
8. #iskusikan pilihan terapi atau penanganan
E. Jelaskan mengenai prosedur terapi klien
(operasi)
I5%LE5ENTASI
#:
=epera$atan
5anggal
Jam
7mplementasi
00420-8
--.00
Mengkaji pemahaman klien mengenai proses penyakit a
Mammae
040420-8
-.00
Menjelaskan mengenai proses terjadinya a Mammae
Menjelaskan mengenai tanda dan gejala a Mammae
-.0 Memberikan inormasi mengenai prosedur operasi yang akan
dilakukan oleh klien
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
21/23
?6&L1
- =lien dan keluarga menganggukangguk saat pera$at sedang
menjelaskan
&1
Masalah teratasi sebagian
"1
Lanjutkan inter+ensi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
22/23
DAFTAR %USTAKA
Lestari,"uji.20-2.Studi Literatur1 'erbagai aktor yang berpengaruh terjadap kejadian patah
tulang pada usia lanjut G?le*troni* 6ersionH.rom1http1aktorresikoraktur.pd.diakses tanggal -
#esember 20-2 "ukul -E.00 D7'
?thel, Sloane. 200.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta1 "enerbit ?3.
Mansjoer, arie, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. Jakarta1 Media
?s*ulapius.
Casjad, hairuddin. 200. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta1 9arsi Daatampone.
Ceksoprodjo, Soelarto. 2008. Ilmu Bedah. Jakarta1 Fakultas =edokteran perasi "emasangan >C?F
pada Fraktur ruris Sepertiga #istal #ekstra.
http1etd.eprints.ums.a*.id-0E2J-0008008B.pd. #iakses pada -2 #esember 20-2.
Muttain, &ri. 200. &suhan =epera$atan =lien 3angguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta 1
?3.
"ear*e, ?+elyn. 200E. &natomi dan Fisiologi
-
7/23/2019 LP Dan Intervensi
23/23