LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syrif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syrif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syrif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 Juni 2010 M
TRI SULIS HANDAYANI
ABSTRAK
TRI SULIS HANDAYANI Manajemen Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) dalam Menjalankan Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) Yayasan Baitul Hikmah Elnusa merupakan salah satu lembaga dakwah yang melakukan kegiatan-kegiatannya dilingkungan Elnusa Group. YBHE memiliki banyak program kegiatan yang diadakan untuk membantu perekonomian masyarakat disekitar Cilandak. Program unggulan yang diadakan di YBHE adalah: Program pengembangan kemandirian masyarakat (P2KM), beasiswa terpadu (BEST), Elnusa baitul hikmah course (e-BIC), taman pendidikan Al Qur’an terpadu (TQT), Zakat infaq, Wakaf be, dan sosial masyarakat (SOSMAS). Dalam skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil salah satu dari sekian banyak program yang ada yaitu program unggulan beasiswa terpadu (BEST).
Alasan saya tertarik untuk mengambil judul ini, karena saya tertarik dengan program beasiswa terpadu (BEST) yang diadakan di yayasan baitul hikmah elnusa (YBHE). Program ini sangat penting untuk diadakan serta dikembangkan, karena dengan adanya program ini sangat bermanfaat bagi para pelajar yang berada disekitar Cilandak dan anak-anak karyawan Elnusa. Dengan adanya program ini juga dapat membantu meringankan beban para orang tua untuk membiayai pendidikan putra putrinya. Program BEST ini mendapat dukungan yang sangat besar bagi para donator yaitu karyawan Elnusa, dan akan terus dikembangkan agar dapat membantu biaya pendidikan para pelajar di Jabodetabek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi langsung di yayasan baitul hikmah elnusa (YBHE) Cilandak Jakarta Selatan terhadap program unggulan BEST. Peneliti juga menjelaskan tentang manajemen program khususnya untuk analisis planning, organizing, actuating dan controlling, serta menganalisis tentang SWOT di YBHE untuk program unggulan BEST.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen YBHE untuk program unggulan BEST ini sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan analisa peneliti tentang planning, organizing, actuating dan controlling yang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ilmu manajemen yang telah ada. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan untuk program unggulan BEST merupakan hal yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil analisa SWOT juga telah menunjukkan bahwa program BEST ini memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus segera diperbaiki untuk kemajuan program BEST ini.
i
KATA PENGANTAR بسم اهللا الرحمن الرحيم
Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Semesta
Mayapada subhanahu wa ta’ala, atas segenap anugerah yang dilimpahkan kepada
penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa,
rangkaian shalawat beserta salam bagi sang khatam al-anbiya wa al-mursalin,
Nabi Muhammad SAW, atas perjuangan yang tak kenal lelah dan jasanya dalam
memperkenalkan Islam sebagai ajaran yang berani berbeda dan sebagai
penyempurna dari yang ada. Juga, bagi seluruh keluarga, sahabat, dan
pengikutnya yang setia dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan yang telah ditetapkan untuk
menempuh program studi Strata Satu (S1), penulis mencoba membuat karya tulis
dengan judul “Manajemen Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) Dalam
Menjalankan Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST)” pada skripsi ini,
penulis menyadari bahwa tidak ada satu makhluk pun yang sempurna didunia ini.
Begitupun sama halnya dalam penelitian skripsi ini, masih banyak keterbatasan
dan kekurangan, sehingga butuh penyempurnaan dan perbaikan dari berbagai
pihak. Dengan selesainya penelitian dan penulisan skripsi ini pun, tentunya tidak
terlepas dari dukungan, bantuan, bimbingan dan perhatian dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin sekal mengucapkan ribuan terimakasih banyak
kepada:
1. Drs. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi,
ii
2. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah serta Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Sekretaris Jurusan MD
yang telah memberikan perhatiannya dan kelancaran dalam segala urusan
di jurusan.
3. Drs. Sugiharto, MA selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah
memberikan saran-saran, bimbingan dan masukan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syaif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pengajarannya, dari penulis
yang tidak mengerti mengenai Manajemen Dakwah hingga menjadi tahu
seperti sekarang ini. Alhamdulilah penulis merasakan sekali manfaatnya.
5. Staf Perpustakaan UIN dan Karyawan UIN Syaif Hidayatullah Jakarta.
6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta Partiman dan Ibunda tercinta
Nining Rahayu, atas segenap dorongan dan bantuan mereka, baik dana
maupun doa, seiring rasa kasih sayang dan cinta mereka kepada penulis.
7. Kepada Kakanda tencinta Agung Prasetyo, S. Pt beserta istrinya Inneke
Julianty Safitri, SE dan Isna Fajarwaty, SE beserta suaminya Muhammad
Ridho Amri, SE serta adikku tersayang Firdia Ayom Astuti, penulis
ucapkan terimakasih atas dukungan serta motivasi yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Mas Erik Alanda yang telah memberikan motivasi serta do’a dan
perhatiannya kepada penulis selama menyusun skripsi.
iii
9. Yayasan Baitul Hikmah Elnusa, khususnya kepada Bapak Ari, Bapak
Agung, Bapak Asep, Bapak Ichwanuddin, Mba Rahma dan Mba Ika yang
telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis
mencari data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat penulis, Khilda, Merliza, Umay, Fikah, Nur, Wiyan, dan
teman-teman pada jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2006 yang telah
memberikan motivasinya kepada penulis.
11. Tim Penguji yang telah menilai dan memberikan masukan kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini.
12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang
baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak memberikan
kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Thanks for all.
Penulis sadar, bahwa tanpa bantuan-bantuan tersebut, skripsi ini mungkin
tidak akan terselesaikan. Semoga budi baik mereka diterima oleh Allah SWT dan
diberi gajaran yang berlipat ganda.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang
berharga bagi pembaca semuanya, termasuk diri penulis. Amin.
Jakarta, Juni 2010 M
PENULIS
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 8
D. Metodologi Penelitian ........................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen ........................................................................... 14
1. Pengertian Manajemen.................................................... 14
2. Fungsi Manajemen.......................................................... 15
3. Unsur-unsur Manajemen................................................. 25
B. Program Unggulan ................................................................ 26
1. Pengertian Program......................................................... 26
2. Macam-macam Program ................................................. 27
3. Tujuan Program............................................................... 28
4. Langkah-langkah Penilaian Program .............................. 29
v
vi
5. Evaluasi Program ............................................................ 30
6. Komponen Program ........................................................ 31
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN BAITUL HIKMAH
ELNUSA (YBHE) DAN PROGRAM BEASISWA
TERPADU (BEST)
A. Profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa .................................. 32
B. Visi, Misi, dan Tujuan YBHE............................................... 34
C. Program dan Layanan YBHE................................................ 35
D. Profil Beasiawa Terpadu (BEST) YBHE.............................. 40
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN YAYASAN BAITUL
HIKMAH ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN
PROGRAM UNGGULAN BEASISWA TERPADU (BEST)
A. Manajemen Program Unggulan BEST terhadap Pelajar
Berprestasi di YBHE............................................................. 45
B. Analisis SWOT ..................................................................... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 83
B. Saran...................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 87
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi dan informasi dimana persaingan bisnis semakin
kompetitif, mengerahkan dan mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk
mencapai visi perusahaan atau yayasan melalui penerapan manajemen yang
ditetapkan merupakan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seluruh bagian
yang berhubungan dengan yayasan tersebut.
Dalam sebuah yayasan atau lembaga dibutuhkan ilmu manajemen.
Agar seluruh kegiatan atau program yang tersedia dapat berjalan dengan baik
dan memperoleh hasil yang maksimal. Dengan adanya ilmu manajemen dapat
memudahkan yayasan atau lembaga tersebut dalam menjalankan program
unggulan yang tersedia.
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Manajemen melibatkan pencapaian tujuan-tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Dalam organisasi apapun selalu berupaya
untuk mencapai berbagai hasil akhir yang spesifik, hasil akhir yang didapat
tentu saja bermacam-macam bagi masing-masing organisasi.
Bagaimanapun juga, apapun tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi tersebut. Manajemen merupakan proses dengan tujuan-tujuan yang
1
2
akan dicapai. Manajemen merupakan ilmu pengetahuan dalam artian bahwa
manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam
penerapannya, misalnya: ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan lain
sebagianya. Bidang-bidang ilmu ini dapat dipelajari secara universal.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen1 :
1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan pribadi.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dengan manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi,
seperti pemilik, karyawan, kreditur, pelanggan, konsumen, supplier,
serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatu pekerjaan organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda, salah satu cara yang umum
dilakukan adalah efisiensi dan efektivitas.
Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah
menggambarkan rencana yang konkrit.2 Pengertian yang lain tentang program
1 T. Hani Handoko, Manajemen Jilid 2, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1997), Cet ke-2,
hal.6-7 2 H. Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, pengertian dan masalah (Jakarta:PT. Bumi
Aksara, 2008) edisi revisi, cet ke-3 hal. 96
3
adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kegiatan tertentu.
Pendidikan adalah serangkaian proses yang dengannya seseorang atau
anak dapat mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah
laku lainnya yang bernilai atau berguna di masyarakat. Beberapa ahli
mengartikan bahwa pendidikan adalah sebagai berikut:3
1. Lengeveld : Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam upaya
membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah
usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Oleh karena itu,
pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang
dewasa dengan anak yang diarahkan kepada tujuan pendidikan.
2. Hoogveld : Mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
3. SA. Branata, dkk : Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik
langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak
dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
4. Ki Hajar Dewatara : Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dari orang dewasa untuk
3 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (UIN Jakarta press, 2005) cet ke-2, hal 5-6
4
membantu atau membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak atau
peserta didik secara teratur dan sistematis kearah kedewasaan.4
Suatu lembaga atau yayasan pasti memiliki banyak program yang
dapat bermanfaat untuk kemajuan masyarakat sekitar. Oleh karena itu,
Yayasan Baitul Hikmah Elnusa atau biasa disingkat YBHE mendirikan
beberapa program unggulan yang dapat bermanfaat untuk kemajuan
masyarakat di sekitar Cilandak yang sudah tidak mempunyai ayah atau anak
yatim. Ini artinya bahwa pihak yayasan atau lembaga yang didirikan oleh
perusahaan swasta telah memfasilitasi terciptanya pengelolaan zakat yang
dapat memberikan aspek ekonomi syariah dan bertanggungjawab bagi
pengelolaan zakat serta pihak yang menerimanya. Dalam hal ini Yayasan
Baitul Hikmah Elnusa mempunyai beberapa program unggulan dalam
program pengelolaan zakat yaitu:
1. EBIC (Elnusa Baitul Hikmah Course) yang bertujuan mencetak SDM
muslim yang professional, produktif, sholeh dan bermanfaat bagi
lingkungannya
2. BEST (Beasiswa Terpadu) yaitu layanan beasiswa dan pembinaan bagi
anak-anak mustahik dengan pegelolaan yang terintegrasi dan professional
3. WAKAFBE (Wakaf Tunai Baitul Hikmah Elnusa) yaitu upaya
bembudayakan wakaf tunai kepada kaum muslimin, hasil investasi
wakafbe ini diperuntukkan untuk kepentingan umat.
4 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (UIN Jakarta press, 2005) cet ke-2, hal 6
5
4. P2KM (Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat) yang
menitikberatkan pada program pengembangan ekonomi umat berbasis
mikro finance dengan pola pendampingan dan keterampilan usaha.
5. TPA (Taman al Qur’an Terpadu YBHE) yaitu, pendidikan anak dan
remaja berbasis al Qur’an yang bertujuan membangun generasi yang
sholeh dan cerdas.
6. SOSMAS (Sosial Masyarakat) yaitu layanan bantuan langsung bagi
mustahik dibidang pendidikan, kesehatan dan dakwah.
Ada banyak lembaga atau yayasan pengelolaan zakat baik yang
didirikan oleh pemerintah maupun swasta. Namun fakta membuktikan dengan
menjamurnya Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ)
menjadikan problematika umat tentang kemiskinan dan kesenjangan sosial
belum dapat diselesaikan. Menurut Undang-undang (UU) No. 38 tahun 1999
tentang pengelolaan zakat bahwa penyempurnaan sistem pengelolaan zakat
semakin ditingkatkan agar pelaksanaannya dapat berhasil guna, berdaya guna
dan dapat dipertanggungjawabkan.5
Dari uraian di atas tentang program unggulan yang ada di Yayasan
Baitul Hikmah Elnusa, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
program unggulan BEST. Agar menjadi yayasan pengelola zakat yang dapat
dipercaya di masyarakat dan juga dapat mengembangkan kualitas SDM
dengan membantu melalui program beasiswa. Untuk itu diperlukan
pengetahuan yang memadai tentang manajemen Yayasan Baitul Hikmah
5 Peraturan Perundang-Undangan Pengelolaan Zakat (Jakarta : Proyek Peningkatan Zakat
dan Wakaf Depag RI, 2002), h. 1
6
Elnusa (YBHE) agar program unggulan BEST dapat terlaksana dan
terselenggara dengan baik.
Pendidikan menjadi kunci utama pembentukan sumber daya manusia.
Mutu sumber daya manusia menentukan mutu pada semua sektor kehidupan.
Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini dapat di katakan sedang mengalami
suatu kemunduran.6 Salah satunya dapat terlihat dengan kurangnya
keseimbangan antara kuantitas atau banyaknya orang yang mengenyam
pendidikan dengan tingkat kualitas pendidikan itu sendiri. Kondisi ini
diperparah dengan adanya komersiliasi terhadap dunia pendidikan.
Komersilisasi merupakan upaya murni profitisasi pendidikan dengan menekan
biaya input dan proses pendidikan serendah-rendahnya Hal tersebut di
perparah oleh kondisi perekonomian masyarakat di Indonesia yang rata-rata
menengah ke bawah. Maka tidak heran jika anak-anak usia sekolah beralih
profesi sebagai pedagang kaki lima, pengamen atau juga sebagai pembantu
rumah tangga. Jika hal ini di biarkan oleh masyarakat dan pemerintah, maka
akan terjadi kemunduran bangsa dan masyarakat Indonesia akan sulit bersaing
dengan negara-negara lain. Alhamdulillah atas izin Allah SWT Program
Beasiswa Terpadu (BEST) yayasan Baitul Hikmah ELNUSA berusaha
membantu siswa-siswa yang berprestasi yang mempunyai keterbatasan dana
tapi mempunyai keinginan kuat untuk tetap melanjutkan pendidikannya
dengan memberikan dana bantuan pendidikan dan pembinanaan.
6 Blog Beasiswa Terpadu. Senin, 15 Maret 2010 pukul 10:05
7
Oleh karena itu, diperlukan juga manajemen yang baik untuk
mengimplementasikan program yang tersedia di Yayasan Baitul Hikmah
Elnusa diantaranya BEST (Beasiswa Terpadu). Dalam hal pelaksanaan dan
pemberdayaan ekonomi Yayasan Baitul Hikmah Elnusa menyalurkan hasil
dana zakatnya yang berasal dari seluruh karyawan Elnusa, seluruh pihak yang
berkecimpung dalam yayasan tersebut dari donatur tetap.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
sebuah Yayasan Pengelolaan Dana Zakat yaitu Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
yang terletak di Graha ELNUSA, Jl. TB Simatupang Kav. 1B Cilandak –
Jakarta Selatan. Maka dari itu penulis mencoba menuangkannya dalam sebuah
karya tulis ilmiah “skripsi” dengan judul “MANAJEMEN YAYASAN
BAITUL HIKMAH ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN
PROGRAM UNGGULAN BEST (BEASISWA TERPADU).”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak terlalu melebar,
maka penulis membatasi masalahnya hanya pada :
1. Manajemen program unggulan BEST di YBHE
2. Analisis SWOT
Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana manajemen program unggulan BEST
2. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) Yayasan Baitul
Hikmah Elnusa (YBHE) dalam mengelola dana zakat yang tersedia untuk
program unggulan BEST.
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen program YBHE terhadap
pelajar yang berprestasi.
b. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
(SWOT) yang terdapat pada YBHE untuk program unggulan BEST.
2. Manfaat Penelitian
a. Akademik, dapat memperkaya dan menambah wawasan dalam
menganalisis manajemen program, serta sebagai pembanding antara
teori yang didapat dalam perkuliahan dengan praktek yang didapat di
lembaga atau yayasan yang bersangkutan.
b. Praktis, sebagai kontribusi teori tentang manajemen khususnya Jurusan
Manajemen Dakwah dan pada umumnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Rekomendasi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah
pedoman atau panduan bagi lembaga atau yayasan untuk menerapkan
fungsi manajemen dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat,
khususnya terhadap pelajar yang menerima beasiswa di YBHE.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif, pendekatan deskripstif kualitatif bertujuan
9
untuk menjelaskan dan menganalisa data berdasarkan informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Dalam
penelitian ini penulis menjelaskan dan menjabarkan tentang hasil
penelitian yang diperoleh secara alami, dimana peneliti sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data
bersifat kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna.
2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan Mei
tahun 2010. Kemudian penelitian ini dilakukan pada Yayasan Baitul
Hikmah Elnusa (YBHE) yang berlokasi di jalan TB. Simatupang,
Cilandak, Jakarta Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data tahun 2008 dan 2009.
3. Data
Data adalah huruf, grafik, gambar dan suara yang disimpan dalam
bentuk yang dapat diproses oleh sebuah komputer. Biasanya, istilah
tersebut digunakan oleh para ahli system informasi, untuk menjelaskan isi
file dan basis data komputer, yang berbentuk huruf. Data yang digunakan
dalam penelitian ini diantaranya adalah:
a. Data yayasan, data yang terdiri dari gambaran sejarah singkat yayasan,
visi, misi, struktur organisasi, program-program. Data ini dihimpun
dari company profil YBHE dan wawancara (interview).
10
b. Data tentang deskripsi manajemen program yang mencakup Planning,
Organizing, Actuating dan Controling. Data ini diperoleh melalui
teknik dokumentasi, wawancara dan observasi di lapangan.
c. Data mengenai Analisis SWOT pada pengelolaan dana BEST di
YBHE. Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus
BEST.
4. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang
dibutuhkan dengan menggunakan beberapa teknik tertentu, yaitu:
a. Studi Lapangan (field research)
Yaitu studi yang penulis laksanakan dengan cara mendatangi yayasan
untuk mendapatkan sumber data primer. Studi lapangan ini meliputi:
1) Metode Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung yang
dilakukan secara sistematis dari fenomena yang diamati, mengenai
segala kegiatan nyata yang dilakukan pengelola BEST secara
umum.
2) Wawancara, yaitu dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang
berkaitan dengan masalah penelitian khususnya tentang
manajemen yang berhubungan dengan POAC dan analisis SWOT
kepada Koordinator BEST.
3) Studi Dokumentasi, yaitu dengan menggunakan profil Yayasan
Baitul Hikmah Elnusa, dan BEST yang berhubungan dengan
11
Manajemen Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) dan
data-data laporan keuangannya.
b. Studi Kepustakaan (library research)
Studi kepustakaan merupakan suatu usaha untuk memperoleh
data sekunder, hal ini penting untuk mendapatkan teori-teori dan data-
data untuk memperkuat argumentasi yang dibuat. Selanjutnya
penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca buku-
buku atau sumber-sumber lainnya yang menjadi rujukan yang bersifat
ilmiah dan data relevansinya dengan masalah-masalah yang sedang
diteliti pada skripsi ini. Sedangkan metode penulisan dalam skripsi ini
penulis mengikuti buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis pergunakan adalah metode
analisis kualitatif deskriptif, yaitu menganalisis data berdasarkan informasi
yang diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi
atau penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan
dengan situasi yang dialami sekarang, sikap dan pandangan yang
menggejala saai ini, hubungan antar variable, pertentangan dua ataulebih,
pengaruh terhdap situasi kondisi, perbedaan antar fakta dan lain-lain.7
E. Tinjauan Pustaka
7 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2005), cet Ke-2 Hal 26-27
12
Dalam menulis skripsi ini, setelah penulis meneliti pada Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, penulis mendapati skripsi yang membahas
tentang YBHE sebagai berikut:
1. Ifah Munifah, Analisis Balance Scorecard Terhadap Kinerja Yayasan
Baitul Hikmah Elnusa Pada Program Pengembangan Kemanirian
Masyarakat, Fakultas Syariah dan Hukum, Konsentrasi Perbankan
Syariah, tahun 2009 M/1430 H.
Dalam skripsi ini penulis memaparkan tentang kinerja YBHE dalam
program P2KM, untuk mengukur sejauh mana kinerja YBHE tersebut
penulis menggunakan Balance Scorecard, yang menggunakan perspektif
pelanggan, keuangan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta perspektif
proses bisnis internal sebagai acuannya.
Berbeda dari skripsi tersebut diatas, dalam skripsi ini penulis
menjelaskan tentang manajemen YBHE dalam menjalankan program
unggulan beasiswa terpadu (BEST) dengan cara memaparkan tentang
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC) dan
melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang
terdapat di YBHE untuk program unggulan BEST
F. Sistematika Penulisan
Laporan hasil penulisan ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
13
Dalam bab pendahuluan ini intinya berisi tentang latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Berisi tentang manajemen dengan uraian tentang pengertian
manajemen, fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen. Program
unggulan dengan uraian tentang, pengertian program, macam-
macam program, tujuan program, langkah-langkah penilaian
program, evaluasi program dan komponen program.
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN BAITUL HIKMAH
ELNUSA DAN PROGRAM BEASISWA TERPADU
Berisi tentang profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE)
dengan uraian tentang sejarah berdirinya YBHE, Visi, Misi, Tujuan
YBHE, Program dan layanan YBHE dan profil BEST.
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN YAYASAN BAITUL HIKMAH
ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN PROGRAM
UNGGULAN BEASISWA TERPADU (BEST)
Berisi tentang manajemen program unggulan BEST diYBHE dan
analisis SWOT.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari
penulis.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan suatu organisasi
harus digerakkan dengan suatu kegiatan yang dinamis yang disebut
manajemen. Manajemen inilah merupakan suatu proses kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan. Ia terdapat hampir diseluruh kegiatan manusia,
baik di pabrik, kantor, sekolah, rumah sakit, hotel, panti asuhan, lembaga
sosial bahkan dalam kehidupan rumah tangga memerlukan manajemen.
Oleh karena itu, suatu yayasan atau lembaga sosial tidak akan
terselenggara tanpa adanya manajemen.1
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen adalah semua kegiatan yang dilaksanakan oleh
seseorang atau lebih dalam suatu kelompok atau organisasi atau lembaga
untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga yang telah ditetapkan.2
G. R. Terry merumuskan bahwa manajemen adalah suatu proses
yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
1 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta:Al Amin Press,
1996), hal 35 2 D. Sudjana, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung:Falah Production, 2000), hal 1
14
15
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mecapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia dan sumber daya
lainnya.3
Kemudian Stoner berpendapat bahwa manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.4
Sedangkan Profesor Oei Liang Lee menemukakan tentang definisi
manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia
dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi manajemen diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa manajemen adalah suatu proses perencanan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan oleh suatu perusahaan,
lembaga atau yayasan agar mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Fungsi Manajemen
Manajemen akan terlaksana dengan baik apabila terdapat fungsi-fungsi
manajemen, Menurut pendapat Henry Fayol fungsi-fungsi manajemen
meliputi planning, organizing, actuating dan controlling5. Dibawah ini
adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen tersebut:
3 Georgetown, Principle of Manajemen 1972, hal 4 4 James A. F Stoner, Manajemen, (New York:prentice/hall international, inc., englewoud
cliffs, 1982), hal.8 5 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1984), hal 21
16
a. Planing (perencanaan)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana,
dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam
perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta
periode sekarang pada saat rencana dibuat.6
Perencaaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila
rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan.
Setiap saat selama proses diimplementasi dan pengawasan, rencana-
rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.
Kegiatan yang terdapat dalam perencanaan adalah sebagai
berikut:
1) Perkiraan (forecasting)
Perkiraan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
dasar persangkaan, dugaan, perasaan hati, taksiran atau
perhitungan yang dilakukan secara belum tepat.
2) Tujuan (objective)
Tujuan adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang
dituju oleh organisasi dengan memanfaatkan rencana satu kali
pakai dan rencana yang terus menerus dipakai.7
6 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1984), hal 77-78 7 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 26
17
Tujuan merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu
diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam
jangka waktu tertentu. Semua orang harus mengetahui tujuan
dalam organisasi yang hendak dicapainya, agar kegiatan-kegiatan
yang dilakukan tidak saling bertentangan. Cara yang ditempuh
berbeda-beda sesuai dengan pembagian tugas masing-masing
orang.8
3) Kebijakan (policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk
menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.9 Karena kebijkan ini
biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh
bawahan.
Kebijakan merupakan pedoman umum untuk mengambil
keputusan. Kebijakan dilakukan agar orang mengetahui apa yang
dapat atau tidak dapat ia perbuat dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi.10
4) Program (programming)
Program adalah rencana sekali pakai yang meliputi
serangkaian kegiatan dan berisi langkah untuk mencapai tujuan,
mereka yang bertanggungjawab untuk tiap langkah yang diambil
serta usulan dan waktu langkah langkah tersebut berakhir.
8 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1995), hal 92 9 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1995), hal 92 10 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 26
18
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur,
aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran
(budget), semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam
suatu organisasi biasanya progam dibuat dua macam, yaitu:
program umum dan program khusus. Program umum meliputi
seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanya mencakup
kegiatan-kegitatan dari masing-masing bagian yang ada dalam
organisasi tersebut.
5) Jadwal (schedule)
Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana
pengaturan urutan kerja, daftar atau table kegiatan atau rencana
kegiatan dengan pebagian waktu pelaksanaan yang terperinci.11
6) Prosedur (procedure)
Prosedur adalah serangkaian perintah yang terperinci untuk
menjalankan kegiatan yang berurutan yang sering atau biasa
terjadi.12
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan
dilaksanakan untuk waktu mendatang. Jadi prosedur ini lebih
menitikberatkan pada suatu tindakan. Dengan adanya prosedur
akan lebih memudahkan pelaksanaan semua aktivitas dalam
organisasi.
11 Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta:Bintang Indonesia, 1999) hal 204
12 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 26
19
7) Anggaran (budget)
Anggaran (budget) dapat dibagi dalam dua pengertian: budget
dalam arti sempit merupakan angka-angka yang akan dicapai oleh
perusahaan, misalnya budget penjualan, budget produksi, budget biaya
produksi dan lain-lain. Budget dalam arti luas dijadikan sebagai
landasan penyusunan budget kuantitatif. Konsep ini merupakan upaya
pengintegrasian antara rencana dan kaitannya dengan angka-angka
keuangan.13
b. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian atau organizing merupakan proses penyusunan
struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya
yang dimilikinya serta lingkungan yang melingkupinya.
Pengorganisasian atau organizing adalah cara manajemen
merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya keuangan, pisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
Pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-
komponen pokok, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai
tujuan.
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan
13 Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Kontemporer, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
1996), hal 101
20
sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan sebelumya.14
Proses pengorganisasian adalah:
1) Membagi-bagi dan menggolong-golongkan tindakan yang akan
dikerjakan dalam kesatuan tertentu.
Membagi dan menggolongkan tindakan yang akan dikerjakan
dalam kesatuan tertentu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
membagi dan menggolongkan suatu tindakan yang akan dilakukan dan
dikerjakan oleh para pengurus dalam suatu organisasi.
2) Menentukan dan merumuskan tugas dari masing-masing kesatuan serta
menempatkan pelaksana untuk melakukan tugas yang telah ditentukan.
Menentukan dan merumuskan tugas merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan oleh manajer atau pimpinan dalam menentukan
pembagian tugas pekerjaan terhadap para bawahannya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan latar belakang pendidikannya.
3) Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksana.
Wewenang adalah hak memerintah atau berbuat. Seorang
pimpinan memiliki wewenang yang didelegasikan kepada mereka,
pimpinan akan dimintai tanggung jawab dan pimpinan mendapatkan
tugas yang dibebankan kepadanya.15
14 Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004), hal 60 15 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 41
21
4) Menetapkan jalinan hubungan
Menetapkan jalinan hubungan adalah kegiatan atau tindakan
yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk dapat menentukan
hubungan antara setiap pengurus dalam organisasi tersebut.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan
membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan
tercermin pada struktur organisasi. Struktur Organisasi adalah
mekanisme formal bagaimana organisasi dikelola dengan baik.
c. Actuating (pengarahan)
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai
tujuan.16
Didalam manajemen, pengarahan bersifat sangat kompleks karena
disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku
dari manusia itu sendiri.
Langkah-langkah pengarahan:
1) Memotivasi
Motivasi berasal dari kata “motive” adalah segala sesuatu yang
membuat seseorang bertingkah laku tertentu atau paling tidak
berkeinginan untuk bersikap tertentu.17
16 Basu Suwastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1993), hal 112 17 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 50
22
Ismail (1985:155) mengartikan motivasi adalah:
Obyek tindakan seseorang, atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak atau niat atau sesuatu yang memberikan tenaga, mengarah, dan mempertahankan gelagat (perilaku) manusia, usaha dalaman (inner strivings).
2) Bimbingan
Bimbingan adalah suatu tindakan untuk menuntun atau
membimbing seseorang atau sekelompok orang agar dapat diarahkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3) Penjalinan Hubungan
Penjalinan hubungan adalah suatu hal yang dilakukan oleh
suatu lembaga atau organisasi untuk dapat menjalin hubungan yang
baik antar ketua dan sesama pengurus.
4) Penyelenggaraan Komunikasi
Penyelenggaraan komunikasi adalah melakukan tindakan yang
berhubungan dengan menyelenggarakan komunikasi agar dapat
terjalin dengan baik.
5) Pengembangan dan Peningkatan Pelaksanaan
Pengembangan dan peningkatan pelaksana adalah melakukan
suatu tindakan yang bermanfaat untuk mengembangkan dan
meningkatkan pelaksanaan yang akan dilakukan dalam melakukan
pengarahan untuk menjalankan suatu kegiatan yang akan dilakukan.
d. Controling (pengawasan)
Controling atau pengawasan adalah proses untuk menjamin
bahwa tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Ini berkenaan
23
dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Definisi pengawasan menurut Robert J. Mokler:
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha yang sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standr yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindaka koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.18
Langkah-langkah Pengawasan:
1) Menetapkan Standard
Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil
pekerjaan yang sudah dilakukan. Standard yang dibuat biasanya
didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal.
Bentuk standard dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk,
yaitu standar kuantitatif dan standard kualitatif.
Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang
dinyatakan didalam satuan tetentu. Standard kualitatif dapat berupa
pendapat umum, langganan, buruh dan lain sebagainya.
2) Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
Langkah kedua ini dilakukan untuk memenuhi sampai
seberapa jauh adanya penyimpanganyang telah terjadi. Selain itu,
18 Robert J. Mokler, The Manajemen Control Process, Prentis-Hall, Englewood Cliffs,
1972, hal 2 dalam James A. F Stoner, op. cit, hal 592
24
langkah kedua ini dapat dipakai untuk mengetahui adanya gejala
tentang semakin besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi.
3) Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan, kebijaksanaan
serta hasil kerja yang tidak sesuai dengan rencana dan standardnya.
Dalam mengadakan pengawasan dengan melakukan langkah-
langkah diatas, perlu terlebih dahulu mencari informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang dibutuhkan meliputi informasi tentang kemajuan yang telah
dicapai, informasi tentang adanya penyimpangan dan sebagainya.
Informasi tersebut akan diperoleh setelah kegiatan selesai dilakukan.
Syarat-syarat pengawasan yang baik:19
1) Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktifitas).
2) Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
dengan segera.
3) Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan.
4) Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai dengan standard yang
digunakan.
5) Pengawasan harus fleksibel.
6) Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7) Pengawasan harus ekonomis.
8) Pengawasan harus mudah dimengerti.
19 Basu Suwastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1993), hal 125
25
9) Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Keempat macam fungsi manjemen ini sangat penting dalam
menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan
apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Unsur-unsur Manajemen
Unsur-unsur manajemen yang terdiri dari men, money, methods,
materials, machines and market disingkat dengan 6 M. Uraiannya sebagai
berikut:
a. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun
tenaga kerja operasional atau pelaksana.
b. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
c. Methode yaitu cara atau sistem-sistem yang digunakan dalam setiap
bidang manajemen untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
setiap unsur manajemen.
d. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
e. Machine yaitu mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan dan
diperlukan untuk mencapai tujuan.
f. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.
Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang
manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Bidang-bidang manajemen dikenal atas:
26
a. Manajemen Sumber Daya Manusia unsur men
b. Manajemen Permodalan/pembelanjaan unsur money
c. Manajemen Akuntansi biaya unsur material
d. Manajemen Produksi unsur machine
e. Manajemen Pemasaran unsur market
B. Program
1. Pengertian Program
Program itu sebenarnya adalah kumpulan dari tulisan-tulisan yang
saling berhubungan yang menghasilkan satu buah hasil.
Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan
negara mempunyai suatu program.
Suharsimi Arikunto mengemukakan program sebagai berikut:20
Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.
Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah
menggambarkan rencana yang konkrit. Rencana ini konkrit, karena dalam
program telah terencana baik sasaran, kebijakan, prosedur, waktu maupun
anggaran. Jadi, program juga merupakan usaha-usaha untuk
20 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1998),
hal 1
27
mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut
bidangnya masing-masing.21
Kegiatan yang sudah dilaksanakan bukan lagi suatu program,
kegiatan yang tidak direncanakan walaupun terjadi bukan merupakan
suatu program.
Ada tiga pengertian penting dalam menentukan program:22
a. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan.
b. Terjadi dalam waktu relative lamabukan kegiatan tunggal tetapi jamak
dan berkesinambungan.
c. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
2. Macam-macam Program
Jenis program dapat bermacam-macam wujud, jika ditinjau dari
berbagai macam aspek. Program ditinjau dari:
a. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya
adalah seberapa banyak program yang tersebut telah memberikan
keuntungan dan jika program tersebut bertujuan sukarela, maka
ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi
orang lain.
b. Jenis, ada program pendidikan, program koperasi, program
kemasyarakatan dan kebahagiaan dan sebagainya. Klasifikasi tersebut
tergantung dari isi program yang bersangkutan.
21 Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta:PT. Bumi
Aksara, 2008), edisi revisi, cet ke-3, hal 96 22 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jalal, Evaluasi Program Pendidikan,
(Jakarta:Bumi Aksara, 2004), hal 3
28
c. Jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.
d. Keluasaan, ada program sempit ada program luas. Program sempit
hanya menyangkut program yang terbatas sedangkan program luas
menyangkut banyak variabel.
e. Pelaksanaannya, ada program kecil dan ada program besar. Program
kecil hanya dilaksanakan beberapa orang, sedangkan program besar
dilaksanakan oleh banyak orang.
f. Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.
Program penting yang dampaknya menyangkut orang banyak,
manyangkut hal-hal yang vital sedangkan program kurang penting
adalah sebaliknya.
3. Tujuan Program
Tujuan adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam
proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut:
“Tujuan program merupakan sesuatu yang pokok dan harus dijadikan pusat peratian oleh evaluator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan yang tidak bermanfaat, maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan. Tujuan menentukan apa yang akan diraihnya.”
Tujuan program dibagi menjadi dua bagian yaitu program umum
dan program khusus (objektif). Tujuan umum biasanya menunjukkan
output dari program jangka panjang sedangkan jangka khusus outputnya
jangka pendek.23
23 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1998),
hal 35
29
Berbicara mengenai program atau tujuan program tidak dapat
terlepas dari kurikulum. Kurikulum adalah acuan yang berisi tentang
sejumlah pelajaran yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan belajar
mengajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh S. Nasution bahwa
kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
sejumlah pelajaran yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau
ijasah.24
4. Langkah-langkah Penilaian Program
a. Penyusunan Disain
Penyusunan disain penilaian program merupakan langkah pertama dan
menyangkut aspek perencanaan. Dalam tahap ini diuraikan garis-garis
besar mengenai hal-hal yang akan dikerjakan beserta alasan, tujuan
dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan penilaian tersebut.25
b. Penyusunan Instrumen
Tahap kedua setelah penilaian program adalah penyusunan insrumen.
Jenis dan banyaknya instrumen yang disusun disesuaikan dengan
keperluan pengumpulan data seperti yang sudah ditetapkan didalam
disain penelitian.
c. Pengumpulan Data
Setelah penyusunan disain dan penyusunan instrumen dilanjutkan
dengan tahap ketiga yang dilakukan dalam penilaian program adalah
pengumpulan data. Pengumpulan data meliputi:
24 S. Hasibuan, Azas dan Kurikulum (Bandung:CV. Jenimar, 1975), hal 5 25Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1988),
h 60
30
1) Penggunaan angket
2) Penggunaan wawancara
3) Penggunaan pengamatan observasi
4) Penggunaan metode observasi
5) Penggunaan tes
5. Evaluasi Program
Untuk mangetahui sampai sejauh mana hasil yang telah dicapai
oleh program, maka haruslah melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi
merupakan kegiatan untuk mengukur dan menilai keberhasilan dari suatu
program atau kegiatan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting, karena dengan evaluasi kita dapat
mengukur dan menilai sesuatu, sehingga kita dapat menilai sesuatu
tersebut.
Evaluasi merupakan proses memahami, memberi arti dapat
mengkomunikasikan suatu informasi sebagai petunjuk untuk pihak-pihak
pengambil keputusan.
6. Komponen Program
a. Input
Input atau masukan dalam program unggulan BEST adalah para
pelajar yang kurang mampu dan berprestasi yang mendapatkan
beasiswa penuh dari Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE).
31
b. Transformasinya
1) Kurikulum, acuan materi yang akan diberikan kepada para pelajar
sesuai dengan kurikulum yang berlaku disekolah.
2) Materi, materi pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan materi
pelajaran yang ada disekolah dan ditambah materi mengaji.
3) Metode, metode yang digunakan adalah dengan cara mengulang
setiap materi yang telah diberikan dan belajar bersama untuk para
siswa yang akan mengikuti ujian disekolah.
BAB III
GAMBARAN UMUM YAYASAN BAITUL HIKMAH ELNUSA
(YBHE) DAN PROGRAM BEASISWA TERPADU (BEST)
A. Profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa1
Sejarah Berdirinya YBHE
Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) merupakan lembaga dakwah
yang melakukan kegiatan-kegiatan di lingkungan Elnusa Group. Dinamakan
Yayasan Baitul Hikmah Elnusa karena YBHE didirikan oleh Elnusa dan
sebagian besar donatur tetap untuk setiap kegiatan yang ada di YBHE adalah
karyawan Elnusa yang berasal dari dana zakat.
Yayasan didirikan berdasarkan akta nomor 66 tanggal 22 Desember
2000, yang dibuat dihadapan Drs. Sugeng Santosa, SH, notaris di Jakarta.
Akta pendirian YBHE telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang
terakhir pada tanggal 09 Mei 2005, dengan akta nomor 02, yang isinya
mengenai perubahan Anggaran Dasar Yayasan.
Pada mulanya, kantor Elnusa beralamat di jalan S.Parman Jakarta.
Namun, pada tahun 1997, berpindah alamat ke jalan TB. Simatupng, Cilandak,
Jakarta Selatan.
Sebelum Masjid Elnusa di Cilandak selesai dibangun, pelaksanaan
ibadah, shalat jum’at dan kegiatan-kegiatan keislaman dilaksanakan dilantai 2.
Dengan selesainya lantai dasar dan mulai diteruskannya pengerjaan lantai 2,
1 Data diperoleh dari Company Profile YBHE
32
33
maka kegiatan dilakukan di Ruang Serba Guna (sekarang Ruang Udaya). Soft
Opening masjid dilakukan pada bulan September tahun 1998.
Ada beberapa usulan nama masjid, tetapi akhirnya melalui suatu
enquette ditetapkan nama Baitul Hikmah, mengambil dari nama masjid yang
di tinggalkan di Tomang (tempat pertama kali elnusa berdiri). Sosialisasi
keberadaan masjid Baitul Hikmah kepada masyarakat sekitar masjid dilakukan
oleh H. Abdurrahman Agus, bahwa meskipun masjid dibangun oleh Elnusa,
namun sejatinya, masjid adalah Baitullah dan bukan hanya untuk orang-orang
Elnusa saja, masyarakat juga berhak sekaligus bertanggung jawab atas
kemakmuran masjid.
Kegiatan terus berkembang maka dirintislah Taman Pendidikan al
Qur’an (TPA), dengan jumlah murid 30 orang anak ketika itu. Kegiatan
pengajian ibu-ibu di lingkungan masjid juga mulai dirintis. Yang terlupakan
adalah kajian muslimah karyawan Elnusa, yang sebelum dipindah ke Cilandak
(sekarang), dilaksanakan di ruang serba guna ketika itu. Namun, ketika Elnusa
pindah ke Cilandak, kegiatan ini menjadi berhenti oleh karena ruang serba
guna (Udaya) terlebih dahulu dipakai umat lain. Guna menghindarkan dari
pengaruh langsung bisnis Elnusa, maka timbullah inisiatif bahwa masjid harus
dipindahkn dari Elnusa. Hingga akhirnya dibentuklah suatu yayasan, yaitu
Yayasan Baitul Hikmah. Namun, karena keterlambatan pengurusan ke
DEPKUMHAM (Departemen Hukum dan HAM), dan didapati nama Baitul
Hikmah sudah digunakan oleh pihak lain, maka akhirnya yayasan ini
menggunakan nama Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE).
34
Dalam pelaksanaannya, YBHE berperan mewakili BDI Elnusa, dalam
hal pembinaan keagamaan dan kegiatan social atau comdev Elnusa.
Berdasarkan akta No. 9 dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, SH. MH.
Tanggal 13 November 2007, susunan pengurus YBHE adalah sebagai berikut:
1. Pembina Yayasan
Ketua : Duliar Abdullah
Anggota : Aswad Dipo, Gunarno, Hoesein Effendi, M. M. Suharsono
Adnan, Rudy Radjab dan Bambang Sudaryanto.
2. Pengawas Yayasan
Ketua : Dodie Hidajat
Anggota : Bahtiar Iskandar, Haris Syahrudin, Muhammad Zaki, Heru
Samodra dan Nurwitjaksono.
3. Pengurus Yayasan
Direktur Utama : Hudyarto
Dir Adm & Keuangan : Joko Priyambada
Dir. Masjid & Dakwah : Raflis Amin
Dir. Dana & Usaha : Odang Supriyatna
Dir. Sosial Masyarakat : M. Bambang Soemitro
Sekretaris Umum : Yani Gani Harto
B. Visi, Misi dan Tujuan YBHE
Visi
“Menjadi yayasan perkantoran yang professional dan mandiri bagi
terwujudnya layanan dakwah dan sosial yang prima kepada masyarakat.”
35
Misi
1. Membangun pusat kegiatan pembinaan umat melalui pendidikan dakwah
islamiyah yang berkualitas dan mandiri serta berkarakter rahmatan lil
‘alamin;
2. Menghimpun dana dan mengembangkan usaha-usaha secara syar’i demi
kemashlahatan ummat;
3. Memberdayakan kemampuan ekonomi sosial/umat;
4. Kegiatan yayasan beroperasi secara nirlaba.
Tujuan
Terwujudnya yayasan Baitul Hikmah Elnusa sebagai “Good
Foundation Organization”
C. Program dan Layanan YBHE Jakarta2
1. Direktorat Sosial Kemasyarakatan
a. Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat (P2KM)
P2KM merupakan program unggulan YBHE dari Direktorat
sosial kemasyarakatan. Program ini dibentuk pada tahun 2003, atas
dasar keprihatinan YBHE terhadap para pengusaha skala mikro yang
memiliki ketidakberdayan. Ketidakberdayaan tersebut meliputi:
ketidakberdayaan dalam akses permodalan; ketidakberdayaan dalam
hal produksi; ketidakberdayaan dalam hal pemasaran, teknologi, dan
sebagainya.
2 Data diperoleh dari Annual Report YBHE tahun 2008
36
b. Beasiswa Terpadu (BEST)
BEST merupakan program unggulan kedua setelah P2KM.
Program ini pada prinsipnya adalah program beasiswa prestasi untuk
pelajar dari kalangan keluarga kurang mampu. Beasiswa yang
diberikan merupakan apresiasi atas prestasi belajar yang telah dicapai
siswa. Selain memberikan apresiasi, program ini juga menyuguhkan
metode pendidikan karakter bagi pesertanya. Beberapa aktifitas
pendidikan karakter peserta yang diimplementasikan dalam program
BEST diantaranya adalah bimbingan keagamaan, out bond training,
ESQ training, kursus bahasa inggris, dan try out test.
c. Pos Sehat
Salah satu program Charity (karitatif) yang dilakukan oleh
YBHE adalah POS SEHAT. Program ini berupaya melayani
masyarakat dibidang kesehatan. Kegiatannya lebih di titikberatkan
pada aktifitas pemeriksaan dan pengobatan gratis. Sasaran dari
program ini adalah komunitas yang tinggal di wilayah dengan tingkat
kesehatan lingkungan relative rendah.
d. Forum Posyandu YBHE
Forum posyandu YBHE berdiri sejak tahun 2006. Forum ini
dibentuk dalam rangka memperkuat peran posyandu yang ada di
masyarakat. Salah satu bentuk aktifitas penguatan kelompok posyandu
yang dilakukan oleh YBHE adalah memberikan bantuan dana untuk
menunjang program “pemberian makanan tambahan” bagi balita.
Selain itu, YBHE juga memfasilitasi forum diskusi bagi para kader
37
posyandu. Forum diskusi tersebut diselenggarakan setiap bulan di
Masjid Baitul Hikamah Elnusa.
e. Santunan Tunai
Santunan tunai merupakan program bantuan bagi mayarakat
yang datang mengajukan permohonan kepada YBHE. Bantuan
diberikan dalam bentuk paket uang tunai yng bisa digunakan untuk
meringankan beban masyarakat. Masyarakat yang menjadi sasaran
program ini adalah mereka yang tergolong dalam kategori ashnaf zakat
(delapan golongan penerima zakat).
f. TK Patra VII
Program ini merupakan buah kerjasama antara YBHE dengan
Persatuan Wanita Patra (yaitu persatuan istri-istri pegawai Pertamina).
Melalui program ini, YBHE berusaha melayani masyarakat dengan
sebuah konsep pendidikan pra sekolah gratis. Program ini
diimplementasikan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak dari
keluarga yang tidak mampu mengecap pendidikan pra sekolah.
g. Bantuan Bencana Alam
Merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial YBHE terhadap
masyarakat. Sebagai contoh adalah banjir yang terjadi disekitar
Cilandak. Program ini bukan hanya untuk masyarakat sekitar saja,
tetapi juga untuk daerah-daerah lain yang terkena musibah. Sebagai
contoh, YBHE juga mengadakan aksi kemanusiaan cepat, ketika
terjadi bencana, seperti gempa bumi, tanah longsor, seperti yang terjadi
di Bantul, Tasikmalaya, dan Papua. Selain itu, aksi kemanusiaan juga
38
ditunjukkan untuk solidaritas dunia Islam, penggalangan dana untuk
Iraq, dan donasi untuk Palestina.
2. Direktorat Masjid dan Dakwah
a. Elnusa Baitul Hikmah Islamic Course (e-BIC)
e-BIC adalah kegiatan kajian Islam klasikal pekanan,
semisal halaqah. Targetnya adalah menciptakan kredibilitas,
produktifitas, dan akhirnya menyiapkan calon-calon pemimpin di
lingkungan sekitar.
Kegiatan ini di launching pada tahun 2005 oleh Da’i kondang,
Ust. Ihsan Tanjung, di Masjid Baitul Hikmah Elnusa, berbarengan
dengan kegiatan Kajian Islam Kontemperer Rabuan. Saat perintisan,
terbentuk 4 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 15 orang (kelas
Hamzah, Ali, Umar, Aisyah).
b. Taman Al Qur’an Terpadu Baitul Hikmah Elnusa
Taman Al Qur’an Terpadu (TQT) merupakan salah satu
program unggulan YBHE direktorat Dakwah dan Masjid. Program TQT
terdiri dari Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA), Taman Al Qur’an A
(TQA), Forum Da’wah santri (FDS), dan Taman Kanak-kanak Al
Qur’an Terpadu (TKAT).
c. Direktorat Penggalangan Dana dan Usaha
1) Zakat dan Infaq
Salah satu aktifitas strategis YBHE selain program
pemberdayaan umat adalah penghimpunan dana sosial
kemasyarakatan khususnya zakat dan infaq. Pada tahun 2008, total
39
dana sosial yang diterima YBHE dari lingkungan Elnusa berjumlah
Rp. 1.316.459.775,- jumlah ini terdiri dari dana zakat sebesar Rp.
206.075.725,- Infaq kotak amal dan infaq umum sebesar Rp.
760.384.050,- dan infaq operasional (pengelola) sebesar Rp.
350.000.000.
2) Wakaf be (Wakaf Tunai Baitul Hikmah Elnusa)
Wakaf uang merupakan sebuah metode baru dalam
berwakaf. Sejak diperkenalkan beberapa tahun yang lalu, metode
berwakaf ini kian berkembang di Indonesia. Merespon
perkembangan tersebut, Baitul Hikmah Elnusa terdorong untuk
turut menjadi bagian dari pionir bagi pengembangan wakaf tunai di
Indonesia. Untuk itu, pada tahun 2008, YBHE meluncurkan
produk wakaf tunai dengan nama Wakaf be (Wakaf Tunai Baitul
Hikmah Elnusa). Dana masyarakat yang terhimpun melalui produk
Wakaf Be ini, akan dikelola sehingga hasilnya mampu
didayagunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial.
3) SME Day (Small & Micro Enterpreneur Day)
Program pekanan ini, sengaja dikembangka oleh YBHE
sebagai wujud kepedulian lembaga terhadap usaha mikro. Melalui
penyediaan lokasi usaha dalam bentuk gerai portable, setiap jum’at
para mitra program P2KM dipertemukan dengan konsumennya.
4) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
Sebuah unit usaha baru kini tengah dikembangkan oleh
YBHE. Usaha tersebut adalah jasa Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji & Umroh (KBIH). Dengan mengusung nama KBIH Baitul
40
Hikmah, pada bulan Juli 2008, YBHE mulai melayani Calon Haji
Elnusa yang akan menunaikan ibadah haji.
5) Bazaar
Dalam rangka menghidupkan ekonomi umat, terutama bagi
warga lingkungan Elnusa dan masjid Baitul Hikmah Elnusa, maka
bidang usaha YBHE menyeleggarakan kegiatan bazaar. Kegiatan
ini, dilakukan rutin setiap hari Jumat. Karena begitu banyaknya
peserta bazaar, maka pengelola YBHE membuat peraturan dan tata
kelola yang ketat dan rapi. Ketat, maksudnya, baik terkait barang
yang dijual, etika sesama penjual, bahkan waktu berjualan, harus
sesuai dengan koridor syar’i. Tidak diperbolehkan mengadakan
transaksi jual-beli saat adzan shalat Jumat sudah berkumandang.
D. Profil Beasiswa Terpadu (BEST) YBHE
Program Beasiswa Terpadu (BEST) Yayasan Baitul Hikmah ELNUSA
mulai di gulirkan pada pertengahan tahun 2006, bertepatan dengan di
mulainya tahun ajaran 2006-2007 bagi siswa SD hingga SMA. Dengan jumlah
anak asuh untuk angkatan I mencapai 62 orang yang berasal dari putra putri
karyawan dan juga siswa-siswi dari sekolah-sekolah di Jakarta yang kurang
mampu serta memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan oleh tim seleksi.
Untuk jumlah peserta dari awal hingga saat ini terlampir.
1. Visi dan Misi BEST
Visi
Membentuk siswa yang berakhlak karimah,cerdas, terampil dan
berprestasi.
41
Misi
a. Membina mental spiritual siswa
b. Meningkatkan prestasi akademik siswa
c. Menyiapkan siswa berprestasi ke perguruan tinggi negeri
d. Membentuk siswa yang aktif dan peduli dilingkungan
sekolah, rumah dan masyarakat.
2. Struktur Organisasi BEST
STR
UK
TUR
BES
T Y
BHE
2009
-201
0
PEN
DA
MPI
NG
PRO
GRA
M
IKH
WA
NU
DD
IN
KO
ORD
INA
TOR
P. P
ROG
RAM
PEN
DA
MPI
NG
PRO
GRA
M
SITI
N
URR
AH
MA
WA
TI
KO
ORD
INA
TOR
BEST
A
GU
NG
MU
JIH
ART
O
PEN
DA
MPI
NG
PRO
GRA
M
MIS
RIK
A
PEM
BIN
AA
N S
ISW
A
PEN
DA
MPI
NG
PRO
GRA
M
HA
ND
Y H
IDA
YA
T A
DM
INIT
RASI
& H
UM
AS
MEN
TOR
RATI
H
MEN
TOR
PURW
AN
TO
42
3. Kegiatan Beasiswa Terpadu (BEST)
Deskripsi Kegiatan :
a. Pembinaan Spiritual Siswa
Setiap pekan pertama dan ketiga telah rutin diadakan pembinaan
rutin yang materinya berkaitan dengan keislaman. Materi di sesuaikan
dengan tingkat sekolah siswa mulai dari tingkat SD, SMP sampai dengan
SMA. Untuk pertemuan pekan pertama, selain pembinaan, juga sekaligus
penyerahan beasiswa kepada siswa.
b. Mutaba’ah
Memantau pelaksanaan ibadah harian siswa seperti sholat wajib,
sholat sunat, menghafal juz 30, membaca doa, dan lain-lain. Setiap siswa
wajib buku mutaba’ah yang disediakan dan setiap pertemuan harus dibawa
dan diserahkan kepada mentornya untuk diperiksa hasil pengisian buku
tersebut.
c. Pemantauan Akademik Siswa
Setiap siswa diminta untuk menginformasikan kegiatan mereka
disekolah baik akademik maupun non akademik. Para mentor memantau
seluruh perkembangan siswa, memberikan pembinaan dan pengarahan.
Hasilnya adalah perkembangan siswa mengalami kemajuan. Terutama
untuk kelas 3 SMA, mereka dibantu oleh para mentor untuk memilih
perguruan tinggi negeri (PTN).
43
d. Study Islam Ramadhan / Pesantren Kilat
Study Islam Ramadhan adalah program tahunan yang rutin diikuti
oleh peserta. SIR/Sanlat dilaksanakan di Masjid Baitul Hikmah Elnusa.
Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta tingkat SMP dan SMA. Peserta
mendapatkan pengalaman yang berkesan dari kegiatan SIR.
e. I’tikaf Ramadhan
Alhamdulillah kegiatan I’tikaf sudah diikuti oleh peserta BEST dua
kali Ramadhan. Tetapi partisipasi peserta masih kurang karena
keterbatasan waktu peserta dengan kegiatan sekolah.
f. Pembagian Daging Qurban
Salah satu bentuk kepedulian Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
kepada peserta BEST adalah pemberian daging qurban setiap tahun kepada
seluruh peserta BEST ELNUSA.
g. Buletin dan Blog BEST
Buletin dan Blog menjadi wadah publikasi kegiatan BEST yang
diterbitkan setiap bulan pada pekan pertama.
h. Try Out
Peserta BEST yang telah mengikuti Try Out SPMB dalam rangka
mempersiapkan diri menghadapi SPMB, dibantu biaya pendaftarannya
oleh YBHE. Peserta yang mengikuti try out tersebut adalah siswa SMA
kelas 12. Pelaksanaannya pada bulan Januari 2009 yang diselenggarakan
oleh lembaga lain.
44
4. Prestasi Peserta
Prestasi peserta program beasiswa terpadu (BEST) telah banyak dan
membanggakan contohnya untuk prestasi peserta dalam bidang akademik
telah ada beberapa peserta yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri dan
perguruan tinggi diluar negeri,
Dibawah ini adalah daftar prestasi peserta:
a. Ratih Retno Palupi berasal dari SMA 68 Jakarta angkatan tahun 2007,
diterima di Universitas Al Azhar Indonesia jurusan teknik elektro dengan
mendapatkan beasiswa dari lembaga tersebut.
b. Eva Hasanah berasal dari SMA 71 Jakarta angkatan tahun 2007, diterima
di Universitas Negeri Jakarta jurusan Fisika
c. Diah Ayu Rahmanjani berasal dari SMA 37 Jakarta angkatan tahun 2007,
diterima di Universitas Negeri Jakarta jurusan PKK
d. M Rizki berasal dari SMK 43 Jakarta angkatan tahun 2009, diterima di
Poltek Universitas Indonesia
e. Ali Jihad berasal dari MAN 2 Jakarta angkatan tahun 2009, diterima di
Universitas Istanbul Turki jurusan Teknik Elektro dengan mendapat
beasiswa dari Al Khoirot
f. M Fahmi berasal dari SMA 3 Tangerang angkatan tahun 2009, diterima di
Universitas Gunadharma dengan mendapat beasiswa dari lembaga tersebut
g. Basyir berasal dari SMA 37 Jakarta angkatan tahun 2009, diterima di
Universitas Negeri Jakarta jurusan Biologi
h. M Robby berasal dari SMA 46 Jakarta angkatan tahun 2009 diterima di
STAN Bea Cukai
BAB IV
ANALISIS MANAJEMEN YAYASAN BAITUL HIKMAH
ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN PROGRAM
UNGGULAN BEASISWA TERPADU (BEST)
A. Analisis Manajemen Program Unggulan BEST
Dalam sebuah yayasan atau lembaga, apabila menginginkan tujuan dan
programnya dapat tercapai maka diperlukan penerapan fungsi manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan) harus dapat
dilaksanakan dengan baik. Apabila kepengurusan BEST menggunakan
manajemen yang baik, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh. Pertama
tujuan atau target untuk penerima beasiswa yang akan dicapai akan
terumuskan dengan jelas. Karena salah satu fungsi utama manajemen adalah
perencanaan. Kedua usaha mencapai tujuan untuk kemakmuran BEST bisa
dilaksanakan secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik melalui
koordinasi yang rapi, agar pekerjaan yang berat akan terasa ringan. Ketiga,
dapat dihindari adanya tumpang tindih antara pengurus yang satu dengan yang
lain, karena dalam kepengurusan sudah dijelaskan job description masing-
masing pengurus yang telah disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.
Keempat, pelaksanaan tugas-tugas untuk memajukan BEST data dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Kelima, pengontrolan dan evaluasi bisa
dilaksanakan dengan menggunakan standard dan tolok ukur yang jelas.
45
46
Keenam, gejala penyimpangan kerja dapat dihindari, karena mudah
mendeteksinya dan bila penyimpangan betul-betul terjadi bisa dihentikan.1
Hal seperti ini, harus disadari oleh para pengurus BEST di YBHE,
sehingga dalam pelaksanaannya para pengurus tidak ambil resiko untuk keluar
dari fungsi-fungsi manajemen, artinya, fungsi manajemen sangat dibutuhkan
dan penting untuk diterapkan di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa untuk
program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST). Fungsi-fungsi manajemen
yang telah dilaksanakan antara lain: perencanaan (planning),yang dilakukan
setiap kali sebuah program akan dilakukan, pengorganisasian (organizing)
sebagai pembagian kerja pada setiap pengurus, pelaksanaan (actuating) yang
merumuskan bagaimana pelaksanaan teknis dan yang terakhir adalah fungsi
pengawasan (controlling).
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 2 beberapa teori tentang
manajemen secara garis besar (umum), seperti manajemen yang telah
diterangakan oleh para ahli, pada garis besar manajemen umumnya
mempunyai unsur yaitu: Man, Materi, Money, Machine, Metode, Market.
Fungsi manajemen umumnya disingkat POAC (planning, organizing,
actuating, dan controlling). Terbukti setelah penulis mengadakan penelitian di
Yayasan Baitul Hikmah Elnusa khususnya Program Unggulan beasiswa
Terpadu (BEST) tersebut sudah banyak fungsi manajemen terlaksana dengan
baik, walaupun masih banyak kekurangan yan perlu diperbaiki. Berikut adalah
hasil penelitian penulis di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa khususnya Program
1 Ahmad yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, (Jakarta:LP2SI Haramain,
2001) Cet ke-1, hal 81-82)
47
Unggulan beasiswa Terpadu (BEST) tentang analisis penerapan fungsi-fungsi
manajemen. Sistem tersebut memerlukan:
1. Perencanaan (planning)
Setiap kegiatan apapun tujuannya hanya dapat berjalan secara
efektif dan efisien bilamana sebelumnya sudah dipersiapkan dan
direncanakan terlebih dahulu dengan matang. Perencanaan (planning)
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh sebuah yayasan, lembaga atau
perusahaan untuk merencanakan kegiatannya selama satu tahun kedepan
agar dapat terarah dan terprogram dengan baik kegiatannya selama satu
tahun kedepan. Demikian pula usaha YBHE dalam meningkatkan
perencanaan untuk program BEST agar lebih baik dan terencana seluruh
kegiatan yang akan diadakan.
Perencanaan yang dilakukan untuk program BEST di YBHE
adalah meningkatkan kualitas belajar siswa dan meningkatkan prestasi
pelajar, selain itu perencanaan yang dilakukan untuk penerimaan anggota
baru program BEST tahun 2010 ini akan dilakukan perencanaan yang
berbeda yaitu menerima siswa SD,SMP dan SMA saja agar dapat
memfokuskan siswa dalam pendalaman materi yang ada disekolah. Jika
tahun sebelumnya menerima anggota dari SMK maka mulai tahun ini dan
seterusnya tidak lagi, alasan BEST tidak menerima anggota dengan
latarbelakang pendidikan SMK terdiri dari beberapa faktor diantaranya
adalah mata pelajaran siswa SMK sangat berbeda dengan SMA selain itu
siswa SMK juga harus mengikuti PKL (praktek kerja lapangan) atau
48
magang hal tersebut dapat menghambat kehadiran anggota BEST dalam
acara pembinaan dan mentoring yang dilakukan setiap pekan pertama dan
ketiga. Perencanaan lain yang akan dilakukan oleh BEST YBHE adalah
membimbing dan membantu anggota BEST dalam menyelesaikan materi
atau tugas dari sekolah.
Dari analisa tentang perencanaan yang terjadi untuk program
unggulan BEST di YBHE, dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang
terdapat di YBHE untuk program unggulan BEST sudah dilaksanakan
dengan baik. Setiap program acara dan kegiatan yang akan diadakan oleh
BEST telah direncanakan terlebih dahulu. Setiap kegiatan yang akan
diadakan telah disesuaikan dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
a. Perkiraan (forecasting)
Perkiraan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan dasar
persangkaan, dugaan, perasaan hati, taksiran atau perhitungan yang
dilakukan secara belum tepat.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Yayasan Baitul Hikmah
Elnusa (YBHE) dalam menjalankan program unggulan beasiswa
terpadu (BEST) adalah melakukan perkiraan (forecasting) terhadap
program BEST tersebut. Perkiraan yang dilakukan adalah
memperkirakan seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun
waktu satu tahun mendatang. Perkiraan-perkiraan tersebut meliputi
segala hal yang berhubungan dengan perencanaan diantaranya
menentukan perkiraan anggaran yang akan dikeluarkan selama satu
49
tahun untuk program BEST ini yang telah dirinci dengan baik dan
telah dibuat laporan keuangan agar terlihat jelas pengeluaran dan
pemasukan yang terjadi setiap bulannya. Didalam laporan keuangan
berisi tentang pengeluaran yang dibutuhkan setiap bulan dengan
memperkirakan uang yang keluar untuk pemberian beasiswa kepada
peserta tingkat SD, SMP dan SMA. Pemberian santunan untuk yatim
Yogyakarta, administrasi, acara dan publikasi. Perkiraan selanjutnya
anggaran biaya untuk insentif (gaji pokok) para pendamping program
sebanyak empat orang, biaya konsumsi untuk pertemuan dalam acara
pembinaan sebanyak 120 bungkus dan untuk biaya pembuatan buletin
BEST.
Perkiraan jadwal kegiatan yang akan dilakukan juga penting
untuk dilaksanakan agar lebih memudahkan para pendamping program
untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan mentoring yang
dilaksanakan setiap minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulanya.
Perkiraan jadwal kegiatan yang telah dibuat adalah membuat jadwal
kegiatan pembinaan dan mentoring secara terperinci dengan uraian
sebagai berikut:
09.00-09.10 Pembukaan
09.10-10.30 Membaca ayat suci al Qur’an yang dibaca oleh setiap
peserta BEST secara bergantian sebanyak 5-10 ayat setiap orang
10.35-11.00 Menyetor mutabaah harian kepada para pendamping
program kemudian akan dinilai oleh pendamping tersebut
50
11.00-11.40 Pendamping memberikan materi dalam bentuk ceramah
kepada peserta BEST
11.45-12.00 Penutup dan do’a
12.00-12.15 Sholat dhuhur berjamaah
12.20 Peserta pulang kerumah masing-masing
Dari perkiraan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan
bahwa untuk program BEST di YBHE telah melakukan perkiraan yang
baik, disesuaikan dengan perkiraan yang telah ditentukan dan
dijabarkan diatas. Setiap perkiraan kegiatan yang akan dilakukan oleh
BEST telah melalui perkiraan yang telah ditentukan.
b. Tujuan (objective)
Tujuan adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang
akan dituju oleh organisasi dengan memanfaatkan rencana satu kali
pakai dan rencana yang terus menerus dipakai.
Setelah melakukan tindakan perkiraan, langkah selanjutnya
dalam kegiatan perencanaan adalah menentukan tujuan. BEST YBHE
telah memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari program
beasiswa terpadu (BEST) di YBHE ini adalah mewujudkan siswa yang
berakhlakul karimah, cerdas dan terampil. Untuk mewujudkan hal
tersebut para pengurus BEST YBHE telah melakukan beberapa cara
diantaranya selalu mengingatkan para peserta BEST untuk selalu
berbuat baik dimanapun berada, berakhlak yang baik, ramah dan sopan
setiap bertemu dengan orang lain baik yang sudah dikenal maupun
51
yang belum dikenal, dan berperilaku baik. Serta mengingatkan para
peserta untuk rajin belajar, membantu peserta dalam menghadapi
kesulitan belajar disekolah dengan cara mendampingi belajar diakhir
acara pembinaan dan mentoring yang dilakukan, mengajarkan para
peserta untuk terampil dan menggali potensi yang terdapat dalam
dirinya untuk memperoleh kreatifitas berdasarkan potensi yang
dimiliki tersebut. Agar siap untuk mewujudkan cita-cita yang akan
diraihnya.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu para
pelajar yang kurang mampu dan berprestasi untuk dapat melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
program BEST YBHE telah memiliki tujuan yang baik. Tujuan sangat
penting untuk dilakukan dalam mewujudkan program unggulan BEST
karena dengan adanya tujuan yang jelas lebih memudahkan para
pengurus BEST dalam melaksanakan kegiatannya. Dengan adanya
tujuan yang jelas dapat menentukan arah yang harus dijalankan dalam
mewujdkan program BEST agar dapat terlaksana dengan baik.
c. Kebijakan (policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk
menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-
tindakan untuk mencapai tujuan.
52
Kebijakan yang dilakukan oleh BEST YBHE dalam melakukan
setiap kegiatan yang akan dilakukan adalah memberikan kebijakan
kepada para pendamping program (pengurus BEST) yang melakukan
kesalahan dalam melaksanakan pekerjaannya, dengan cara
menegurnya secara sopan dan bertanya kenapa orang tersebut bisa
salah mengerjakan tugasnya serta memberikan waktu kepadanya untuk
memperbaiki kesalahannya. Kebijakan yang diberikan oleh
koordinator kepada para pendamping program adalah dengan cara
melakukan kesepakatan kepada setiap pengurus sebelum memulai
suatu kegiatan yaitu menentukan batas waktu kepada pendamping
program dalam mengerjakan tugasnya. Tugas yang dikerjakan adalah
menyusun jadwal kegiatan acara pembinaan satu tahun mendatang,
merinci anggaran biaya yang dikeluarkan untuk program BEST,
mendata jumlah peserta BEST berdasarkan umur, pendidikan,
pekerjaan, tempat tanggal lahir dan lain-lain.
Menegur setiap pendamping program (pengurus BEST) yang
datang terlambat dalam acara pembinaan yang diadakan setiap minggu
pertama dan minggu ketiga setiap bulannya dengan cara memberikan
sanksi kepada pendamping program yang datang terlambat tersebut
sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumya dan memberi
peringatan apabila datang terlambat selama dua kali pertemuan
berturut-turut yaitu dengan cara memberikan surat perintah kepada
orang tersebut agar tidak melakukan kesalahannya lagi.
53
Kebijakan yang dilakukan oleh BEST YBHE dalam menerima
anggota atau peserta BEST yang baru untuk periode tahun 2009/2010
adalah sebanyak 56 peserta yang terdiri dari 8 siswa SD, 11 siswa
SMP dan 37 siswa SMA. BEST lebih banyak menerima peserta
dengan tingkat pendidikan SMA karena para pelajar SMA lebih
banyak membutuhkan biaya untuk keperluan sekolahnya. Oleh karena
itu, BEST lebih banyak menerima peserta SMA.
Dari uraian mengenai kebijakan yang dilakukan oleh BEST
YBHE dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk program BEST telah
melakukan kebijakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan
bahwa kepada para pendamping program dan peserta BEST telah
dilakukan kebijakan.
d. Program (programming)
Program adalah rencana sekali pakai yang meliputi serangkaian
kegiatan dan berisi langkah untuk mencapai tujuan.
Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) merupakan
program unggulan yang telah diadakan di YBHE yang telah berdiri
selama empat tahun. Program ini mendapatkan dukungan yang sangat
besar dari masyarakat sekitar Cilandak dan juga mendapatkan
dorongan kuat dari para donatur tetap yang telah menyumbangkan
dana setiap bulan untuk program BEST di YBHE ini.
Program BEST merupakan program unggulan kedua yang
dimiliki oleh Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) setelah program
54
pengembangan kemandirian masyarakat (P2KM). Program ini pada
prinsipnya adalah program beasiswa prestasi untuk pelajar dari
kalangan keluarga kurang mampu. Beasiswa yang diberikan
merupakan apresiasi atas prestasi belajar yang telah dicapai siswa.
Selain memberikan apresiasi, program ini juga menyuguhkan metode
pendidikan karakter bagi pesertanya. Beberapa aktifitas pendidikan
karakter peserta yang diimplementasikan dalam program BEST
diantaranya adalah bimbingan keagamaan, out bond training, ESQ
training, kursus bahasa inggris, dan try out test.
Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan mentoring dan
pembinaan yang diberikan oleh para pendamping program kepada para
anggota program unggulan beasiswa terpadu (BEST), kegiatan ini
dilaksanakan pada minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulan,
dilaksanakan di Masjid Baitul Hikmah Elnusa. Jumlah anggota yang
terdaftar adalah sebanyak 56 orang untuk periode tahun 2009/2010
dengan kategori yatim, dhuafa dan pelajar berprestasi. Program BEST
yang dilaksanakan di YBHE ini akan terus dikembangkan karena
sangat berguna untuk para pelajar berprestasi namun kurang mampu
dan dapat memotivasi para peserta BEST untuk belajar lebih giat.
Dari uraian tentang program diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa BEST YBHE telah melakukan programnya dengan baik dan
dapat dipertanggungjawabkan.
55
e. Jadwal (schedule)
Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana
pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana
kegiatan dengan pebagian waktu pelaksanaan yang terperinci.
Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) di Yayasan
Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) telah memiliki jadwal yang jelas dan
pasti dalam melakukan kegiatan yang diadakan setiap pekan pertama
dan pekan ketiga setiap bulan. Kegiatan yang dilakukan adalah
kegiatan pembinaan dan mentoring yang diadakan di Masjid Baitul
Hikmah setiap hari minggu pada pekan pertama dan pekan ketiga
dilaksanakan pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00. Jadwal
yang telah dibuat untuk program unggulan BEST di YBHE adalah
sebagai berikut:
09.00-09.10 Pembukaan
09.10-10.30 Membaca ayat suci al Qur’an yang dibaca oleh setiap
peserta BEST secara bergantian sebanyak 5-10 ayat setiap orang.
10.35-11.00 Menyetor mutaba’ah harian kepada para pendamping
program kemudian akan dinilai oleh pendamping tersebut.
11.00-11.40 Pendamping program memberikan materi dalam bentuk
ceramah kepada peserta BEST
11.45-12.00 Istirahat dan persiapan shalat dhuhur
12.00-12.15 Sholat dhuhur berjamaah
56
12.20-12.50 Konsultasi tentang pelajaran disekolah jika mengalami
kesulitan akan dibantu oleh para pendamping program serta membantu
belajar apabila ada peserta yang akan melaksanakan ujian disekolah.
12.55 Setelah semua rangkaian acara selesai peserta dipersilahkan
untuk pulang kerumah masing-masing.
Jadwal kegiatan yang telah dibuat untuk program BEST
tersebut telah melalui kesepakatan bersama koordinator BEST dan
para pendamping program, jadwal tersebut dapat berubah sewaktu-
waktu sesuai dengan kondisi yang terdapat dalam acara pembinaan dan
mentoring yang telah dilaksanakan.
Program BEST ini sangat penting untuk selalu dikembangkan
dan ditingkatkan karena sangat membantu untuk para pelajar yang
kurang mampu dan berprestasi untuk dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi bahkan sampai perguruan tinggi.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
program BEST, YBHE telah membuat jadwal yang baik dan telah
disesuaikan dengan setiap kegiatan yang akan dilakukan.
f. Prosedur (procedure)
Prosedur adalah serangkaian perintah yang terperinci untuk
menjalankan kegiatan yang berurutan yang sering atau biasa terjadi
dalam suatu lembaga atau yayasan yang harus dikelola dengan baik.
Prosedur yang dilakukan oleh BEST YBHE telah dilakukan
dengan cara merangkai setiap perintah yang diberikan oleh koordinator
57
dan melaksanakan perintah itu dengan baik untuk dapat memajukan
program unggulan BEST. Setiap kegiatan yang dilakukan telah
dilaksanakan dengan terperinci sesuai dengan prosedur yang telah ada.
Prosedur yang telah ada untuk program beasiswa terpadu
(BEST) ini adalah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan jika
ingin menjadi anggota BEST, dengan syarat memenuhi kriteria sebagai
anggota BEST yaitu pelajar tingkat SD, SMP dan SMA dengan
klasifikasi yatim, dhuafa dan berprestasi disekolah. Dapat menjalankan
setiap program yang dilaksanakan dengan baik yaitu acara pembinaan
dan mentoring keagamaan yang dilakukan setiap minggu pertama dan
ketiga setiap bulan, out bond training yang dilaksanakan pada saat
libur sekolah, ESQ training, kursus bahasa inggris, dan try out test.
Berperilaku sopan dan ramah kepada setiap orang dan dapat menjaga
nama baik YBHE.
Dari uraian tentang prosedur diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa program BEST yang diadakan di YBHE telah melakukan
prosedur yang baik dan sesuai dengan program kegiatan yang akan
dilakukan.
g. Anggaran (budget)
Anggaran merupakan kumpulan angka-angka yang akan
dicapai oleh perusahaan
BEST YBHE telah melakukan penganggaran (budget) yang
telah dirinci dalam laporan keuangan. Setiap tahun BEST YBHE
58
mengadakan rapat untuk menentukan anggaran biaya yang akan
dikeluarkan selama satu tahun mendatang dan dirinci untuk apa saja
dana yang dikeluarkan setiap bulan sesuai dengan kegiatan yang telah
disepakati pada rapat yang membahas tentang rencana kegiatan
didalam laporan keuangan berisi tentang pengeluaran yang dibutuhkan
setiap bulan dengan memperkirakan uang yang keluar untuk
pemberian beasiswa kepada peserta tingkat SD, SMP dan SMA.
Pemberian santunan untuk yatim Yogyakarta, administrasi, acara dan
publikasi serta menyiapkan dana lebih untuk kegiatan yang tidak
terduga, misalnya untuk menjenguk anggota BEST yang sakit, infak
untuk anggota BEST yang terkena musibah, dan keperluan lain yang
tidak terduga.
Dengan uraian tentang laporan realisasi keuangan untuk
program beasiswa terpadu (BEST) untuk tahun 2009 adalah:
1) Beasiswa peserta BEST Rp 6,985,000,-
2) Beasiswa yatim Jogjakarta Rp 375,000,-
3) Administrasi, acara, publikasi Rp 250,000,-
4) Insentif pendamping program 4 orang @ Rp 550.000 = Rp
2,200,000,-
5) Konsumsi untuk pertemuan BEST @ Rp 4.000x60x2 = Rp
480,000,-
6) Buletin BEST Rp 100,000,-
7) Biaya tak terduga Rp 200,000,-
59
Setiap bulan jumlah yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp
10,590,000,-
Anggaran biaya untuk program basiswa terpadu (BEST)
berasal dari dana zakat yang berasal dari zakat yang dikeluarkan oleh
para karyawan Elnusa setiap bulan kemudian dikumpulkan oleh
pengurus YBHE dan digunakan untuk keperluan mengembangkan
program yang terdapat di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE)
termasuk program unggulan beasiswa terpadu (BEST). Selain itu, para
pengurus BEST juga mencari donatur lain dengan cara membuat
proposal yang diajukan kepada perusahaan atau perorangan yang
ditunjukkan untuk program BEST.
2. Pengorganisasian (organizing)
Langkah selanjutnya setelah perencanaan adalah pengorganisasian
sebab dengan adanya pengorganisasian maka rencana pemberian beasiswa
menjadi lebih mudah pelaksanaannya karena adanya spesialisasi kegiatan
setiap dua minggu sekali.
Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses penetapan
pekerjaan-pekerjaan yang efektif untuk dikerjakan, pengelompokkan
pekerjaan sesuai dengan bagian kerjanya agar tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Dari analisa tentang pengorgasisasian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengorganisasian yang telah terjadi untuk program
unggulan BEST di YBHE telah dilakukan dengan baik. Dalam menyusun
60
struktur organisasi telah disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
yang dimiliki oleh setiap pengurus BEST.
Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan empat langkah
berikut ini:
a. Membagi-bagi dan menggolong-golongkan tindakan yang akan
dikerjakan dalam kesatuan tertentu.
Dalam melakukan pengorganisasian proses pertama yang harus
dilakukan adalah membagi dan menggolongkan tindakan yang akan
dikerjakan dalam kesatuan tertentu. Hal tersebut penting untuk
dilaksanakan karena dengan cara membagi dan menggolongkan
tindakan yang akan dikerjakan dapat memudahkan para pengurus
untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh setiap pengurus.
BEST YBHE telah melakukan pembagian seluruh pekerjaan
disesuaikan dengan kemampuan para pengurus dalam mengurusi
bidang pekerjaannya dan disesuaikan dengan latar belakang
pendidikan yang dimiliki agar dapat bekerja sesuai dengan bidang dan
kemampuan yang dimilikinya agar dapat mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Dalam membentuk kepengurusan untuk program unggulan
beasiswa terpadu (BEST), YBHE telah menetapkan koordinator yang
sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, koordinator
BEST yang terpilih yaitu bapak Agung Mujiharto beliau sangat
61
berpotensi untuk menjadi koordinator BEST karena telah memiliki
banyak pengalaman. Selanjutnya bapak Ikhwanuddin yaitu koordinator
pendamping program beliau memiliki dedikasi tinggi dalam bidang
pendidikan oleh karena itu beliau bisa dipilih untuk menjadi
koordinator pendamping program, Kemudian bapak Handy Hidayat
pendamping program merangkap administrasi dan humas beliau juga
berprofesi sebagai guru disalah satu sekolah di Jakarta dan juga
mempelajari tentang ilmu administrasi dan humas oleh karena itu
beliau dipilih untuk menjadi pengurus BEST. Ibu Misrika pendamping
program merangkap pembinaan siswa beliau mengerti tentang cara
mendidik siswa yang baik dan benar oleh karena itu beliau dipilih
sebagai pembina siswa. Selanjutnya Ibu Siti Nurrahmawati beliau
menjabat sebagai pendamping program karena beliau sangat
memahami tentang program BEST di YBHE ini. BEST YBHE juga
memiliki beberapa mentor yaitu Ratih dan Purwanto mereka
membantu mengajar dalam acara pembinaan dan mentoring
keagamaan yang diadakan untuk program unggulan BEST.
Para pengurus BEST yang disebutkan diatas telah melakukan
proses seleksi dengan pertimbangan latar belakang pendidikan yang
dimiliki dan pengalaman kerja tentang mendidik siswa.
Dari uraian tentang membagi-bagi dan menggolong-golongkan
tindakan yang akan dikerjakan dalam kesatuan tertentu dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam melakukan hal tersebut BEST YBHE telah
62
melakukannya dengan baik, agar setiap pengurus dapat bekerja sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.
b. Menentukan dan merumuskan tugas dari masing-masing kesatuan serta
menempatkan pelaksana untuk melakukan tugas yang telah ditentukan.
Para pengurus BEST di YBHE telah menentukan dan
merumuskan tugas untuk masing-masing pendamping program
(pengurus BEST). Pembagian tugas yang diberikan kepada setiap
pengurus dilakukan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
kemampuan yang dimiliki oleh setiap pengurus program unggulan
beasiswa terpadu (BEST).
BEST YBHE telah melakukan pembagian pekerjaan secara
menyeluruh sesuai dengan bidang pekerjaan dan pendidikan yang
dimiliki oleh para pengurus agar tidak terjadi salah pilih pemberian
pekerjaan karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang
dimiliki oleh para pengurus tersebut. Para pendamping program BEST
di YBHE memiliki latar belakang pendidikan dengan jurusan
keguruan. Oleh karena itu, setiap pendamping program dapat mengajar
dalam acara pembinaan dan mentoring keagamaan yang dilakukan
setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulan. Berikut ini adalah
uraian tentang tugas masing-masing pengurus BEST di YBHE:
1) Tugas koordinator BEST adalah memilih dan menentukan para
pengurus BEST, menentukan orang-orang yang untuk menjadi8
koordinator pendamping program, pendamping program bagian
63
administrasi dan humas, pendamping program bagian pembinaan,
pendamping program dan mentor. Memilih dan menentukan para
pengurus BEST sesuai dengan kemmpuan masing-masing
berdasarkan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Memantau
setiap kegiatan yang dilakukan. Menilai kekurangan dan kelebihan
dari kegiatan yang telah dilakukan agar bisa melakukan perbaikan.
2) Tugas koordinator pendamping program adalah mengawasi setiap
kegiatan yang dilakukan terutama untuk kegiatan pembinaan dan
mentoring yang dilakukan setiap pekan pertama dan ketiga setiap
bulan. Memberi masukan kepada pengurus yang lain dan mentor
terhadap setiap kegiatan yang dilakukan.
3) Tugas pendamping program bagian administrasi dan humas adalah
membuat jadwal kegiatan, membentuk laporan keuangan, membuat
struktur organisasi, mensurvei calon peserta BEST yang baru,
menentukan siapa saja yang berhak menerima dana BEST.
Mendata seluruh peserta BEST.
4) Tugas pendamping program bagian pembinaan siswa adalah
membina setiap anggota BEST dan menjadi teman curhat untuk
para peserta BEST yang memiliki permasalahan pribadi.
5) Tugas pendamping program adalah mendampingi peserta BEST
dalam acara pembinaan dan mentoring yang diadakan setiap
minggu pertama dan ketiga setiap bulan.
64
6) Tugas mentor adalah mengajarkan mengaji kepada para peserta
BEST, membantu menyelesaikan tugas sekolah yang sulit dan
membimbing para peserta BEST untuk melakukan kegiatan
mutabaah harian.
Dari uraian tentang menentukan dan merumuskan tugas dari
masing-masing kesatuan serta menempatkan pelaksana untuk
melakukan tugas yang telah ditentukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam melakukan hal tersebut BEST YBHE telah
melakukannya dengan baik, dalam menentukan dan merumuskan tugas
kepada setiap pengurus telah dilakukan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
c. Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksana
Wewenang adalah hak memerintah atau berbuat. Dalam
memberikan wewenang, koordinator BEST telah memberikan
wewenang kepada setiap pendamping program untuk dapat melakukan
kegiatan dan tanggungjawabnya sesuai dengan tugas yang telah
diamanahkan kepadanya.
Wewenang yang diberikan oleh koordinator kepada para
pendamping program berupa perintah untuk datang tepat waktu dalam
setiap kegiatan pembinaan yang diadakan setiap pekan pertama dan
pekan ketiga setiap bulan, menilai perkembangan bacaan al Qur’an
para anggota BEST, mengontrol mutabaah harian para anggota BEST,
mendidik dan mengarahkan para anggota agar selalu rajin dan
65
meningkatkan ibadahnya agar menjadi generasi penerus bangsa yang
berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, cerdas dan terampil agar dapat
menyongsong cita-cita yang lebih baik.
Setiap wewenang yang diberikan oleh para pendamping
program merupakan kesepakatan para pengurus YBHE dan pengurus
BEST yang dilakukan pada rapat pleno sebelum memulai setiap
kegiatan yang akan dilakukan. Wewenang yang telah disebutkan diatas
merupakan hal yang telah disepakati dan diketahui oleh para
pendamping program.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa wewenang
yang diberikan oleh koordinator terhadap para pendamping program
telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kesepakatan yang telah
disepakati.
d. Menetapkan Jalinan Hubungan
Menetapkan jalinan hubungan adalah langkah terakhir yang
ditempuh dalam melakukan pengorganisasian. Menetapkan jalinan
hubungan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi untuk dapat menentukan hubungan antara setiap pengurus
dalam organisasi tersebut.
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam proses
pengorganisasian adalah menetapkan jalinan hubungan. Hal ini penting
karena dengan adanya cara ini dapat memudahkan jaringan
komunikasi diantara koordinator dengan para pendamping program
66
agar dapat melakukan kegiatan atau tugasnya dengan baik. Apabila
terjadi suatu masalah dalam menjalankan program hal tersebut dapat
diatasi secepatnya karena telah menetapkan jalinan hubungan yang
baik. Jalinan hubungan yang pertama dihubungi apabila terjadi suatu
masalah adalah koordinator BEST kemudian koordinator BEST
tersebut menghubugi koordinator pendamping program, kemudian
koordinator pendamping program menghubungi pendamping program
bagian administrasi dan humas kemudian menghubungi pendamping
program pembinaan siswa kemudian pendamping program
menghubungi para mentor.
Didalam BEST YBHE telah melakukan pengorganisasian
dengan baik pembagian kerja untuk setiap pengurus telah dibagi sesuai
dengan skill atau kemampuan yang dimiliki. BEST YBHE juga telah
membuat struktur organisasi yang baik dan menjelaskan seluruh tugas
para pengurus BEST sesuai dengan jabatan yang diamanahkan
kepadanya.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penetapan
jalinan hubungan yang telah dilakukan oleh BEST YBHE telah
dilakukan dengan baik. Setiap pengurus BEST telah menetapkan
jalinan hubungan yang baik dan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
67
3. Pengarahan (actuating)
Setelah melakukan pengorganisasian dengan baik langkah
selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengarahan (actuating).
Pengarahan (actuating) adalah memberikan tugas kepada para pengurus
suatu organisasi untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan.
Dalam BEST YBHE telah melakukan pengarahan yang baik,
dalam memberikan tugas kepada setiap pengurus disesuaikan dengan
tugasnya masing-masing.
Dari analisa tentang pengarahan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengarahan yang dilakukan oleh YBHE untuk program unggulan BEST
telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
adanya pengarahan yang jelas dan terarah untuk memajukan program
unggulan BEST.
a. Memotivasi
Motivasi adalah proses kejiwaan yang merupakan tujuan dan
arah dari setiap perilaku.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam actuating adalah
motivasi. Motivasi sangat penting untuk dilaksanakan dalam
pengarahan karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan
semangat kerja koordinator dan pendamping program dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan adanya motivasi juga dapat
menentukan tujuan yang akan dicapai dalam satu tahun kedepan
terhadap program unggulan BEST ini. Motivasi harus dimiliki oleh
setiap koordinator dan pendamping program dari dalam diri masing-
68
masing orang, karena motivasi merupakan tujuan dan arah yang
dilakukan dari setiap perilaku. Koordinator dan pendamping program
beasiswa terpadu (BEST) di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE)
telah memiliki motivasi serta dorongan yang kuat untuk dapat
mengembangkan program BEST yang lebih baik dan lebih terarah.
Motivasi yang diberikan oleh para pendamping program
terhadap para peserta BEST adalah meningkatkan semangat belajar
para peserta dengan cara mendampingi dan mengajarkan peserta yang
mengalami kesulitan belajar, memberikan cerita-cerita yang bagus dan
seru, contohnya menceritakan tentang perjuangan para nabi untuk
mempertahankan agama Islam, cerita tentang tokoh-tokoh pahlawan
yang telah berjasa untuk bangsa Indonesia agar para peserta
termotivasi untuk belajar dan berprestasi. Melakukan liburan ke
Ragunan untuk membangkitkan semangat belajar para peserta dan juga
agar mereka lebih mengetahui tentang beraneka macam binatang yang
terdapat disana.
Dari uraian tentang motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa
BEST YBHE telah melakukan motivasi dengan baik agar setiap
peserta dan para pendamping program dapat semangat untuk
melaksanakan setiap kegiatan yang akan dilakukan.
b. Bimbingan
Bimbingan adalah suatu tindakan untuk menuntun atau
membimbing seseorang atau sekelompok orang agar dapat diarahkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
69
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah motivasi adalah
bimbingan. Bimbingan merupakan hal yang tidak boleh dilupakan
dalam suatu pengarahan karena dengan adanya bimbingan dapat
memudahkan para pendamping program dalam menjalankan tugasnya.
Sebelum para pendamping program menerima tugas dan tanggung
jawabnya menjadi pengurus BEST mereka telah dibimbing terlebih
dahulu tentang apa saja tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan
selama menjadi pendamping program. Bimbingan yang dilakukan
dalam bentuk membimbing para pengurus BEST dengan cara
memberikan pengarahan kepada setiap pendamping program dalam
mengarahkan setiap kegiatan yang akan dilakukan dan melakukan
bimbingan tentang tugas dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan
yang telah dilakukan oleh para pendamping program terhadap peserta
BEST telah dilakukan dengan baik.
c. Penjalinan Hubungan
Penjalinan hubungan adalah suatu hal yang dilakukan oleh
suatu lembaga atau organisasi untuk dapat menjalin hubungan yang
baik antar ketua dan sesama pengurus.
Penjalinan hubungan antar koordinator dan pendamping
program BEST YBHE telah dilakukan dengan baik. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan melihat kenyataan yang terjadi di lapangan (kantor),
hubungan antara koordinator dengan pendamping program sudah
70
terjalin dengan baik dan sangat erat, komunikasi juga telah dilakukan
dengan baik. Antar sesama pengurus telah mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing dan selalu berkomunikasi dengan
baik sesuai dengan jalinan hubungan yang telah dibuat untuk
membicarakan hal-hal penting yang terjadi untuk meningkatkan mutu
dan kualitas para pengurus agar dapat bekerja secara optimal, sehingga
apabila ada masalah dapat diselesaikan dengan baik melalui
musyawarah dan mufakat.
Penjalinan hubungan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam pengarahan. Karena dengan adanya penjalinan
hubungan dapat memudahkan para pengurus untuk berkomunikasi
dengan pengurus yang lain. Untuk program unggulan BEST penjalinan
hubungan telah dilakukan dengan baik oleh seluruh pendamping
program.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
melakukan penjalinan hubungan BEST YBHE telah melakukannya
dengan baik. Jalinan hubungan yang dilakukan oleh koordinator
terhadap para pendamping program dan mentor telah dilakukan dengan
baik dan memiliki jalinan hubungan yang erat.
d. Penyelenggaraan Komunikasi
Penyelenggaraan komunikasi adalah melakukan tindakan yang
berhubungan dengan menyelenggarakan komunikasi agar dapat terjalin
dengan baik.
71
Dalam melakukan penyelenggaraan komunikasi BEST YBHE
telah melaksanakannya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan
adanya jaringan komunikasi yang baik diantara koodinator dengan
para pendamping program. Mereka selalu intensif untuk
berkomunikasi mengenai masalah yang terjadi dan melakukan
pemecahan masalah untuk masalah yang dihadapi tersebut.
Komunikasi dilakukan setiap hari dan setiap bulan koordinator dan
pendamping program mengadakan rapat untuk melakukan perbaikan
untuk setiap masalah yang dihadapi. Dengan adanya penyelenggaraan
komunikasi sangat penting untuk mengembangkan komunikasi
diantara koordinator dan para pendamping program. Karena dengan
adanya hal ini dapat memudahkan para pendamping program agar
dapat berkomunikasi dengan baik.
Dari uraian tentang penyelenggaraan komunikasi diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa BEST YBHE telah melakukan
penyelenggaraan hubungan dengan baik.
e. Pengembangan dan Peningkatan Pelaksana
Pengembangan dan peningkatan pelaksana adalah melakukan
suatu tindakan yang bermanfaat untuk mengembangkan dan
meningkatkan pelaksanaan yang akan dilakukan dalam melakukan
pengarahan untuk menjalankan suatu kegiatan yang akan dilakukan.
Langkah terakhir yang dilakukan dalam melakukan pengarahan
adalah melaksanakan pengembangan dan peningkatan pelaksana. Hal
72
ini penting untuk dilaksanakan karena dengan adanya langkah ini dapat
memudahkan koordinator dan pendamping program dalam melakukan
pengembangan dan peningkatan mutu kualitas dari suatu pelaksanaan
yang telah dilakukan. Pengembangan dan peningkatan pelaksana dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengembangan terhadap program
unggulan BEST dan juga melakukan pengembangan terhadap
koordinator dan pendamping program. Peningkatan pelaksana dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan motivasi dan semangat para
pelaksana dalam hal ini koordinator dan pendamping program.
Pengembangan dan peningkatan pelaksana yang telah
dilakukan oleh BEST YBHE adalah mengembangkan motivasi para
pendamping program dalam melaksanakan tugasnya serta
meningkatkan pelaksanaan yang akan dilakukan untuk program BEST
agar dapat bekerja dengan baik.
Didalam program BEST di YBHE ini telah melakukan
pengarahan terhadap para pengurus BEST hal tersebut dibuktikan
dengan setiap anggota yang akan masuk menjadi pengurus BEST telah
mengetahui tugas-tugas yang akan dilakukannya untuk memajukan
BEST YBHE, para pengurus juga telah diarahkan agar berkomunikasi
dengan baik antar sesama pengurus dan dengan atasannya serta telah
memiliki motivasi dan disiplin tinggi terhadap tugas yang akan
menjadi tanggung jawabnya.
73
Dari uraian tentang pengembangan dan peningkatan pelaksana
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan hal tersebut
BEST YBHE telah melakukannya dengan baik sesuai dengan yang
terjadi dilapangan.
4. Pengawasan (controlling)
Untuk mengefektifkan seluruh fungsi manajemen yang telah
dijelaskan diatas, hal yang tak kalah penting dan harus dilaksanakan
adalah pengawasan (controlling). pengawasan (controlling) adalah proses
untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai
dan berjalan dengan efektif dan efisien.
Pengawasan (controlling) sangat penting untuk dilaksanakan.
Didalam BEST kegiatan pengawasan (cotrolling) telah dilaksanakan
dengan baik dan sesuai dengan ilmu manajemen. Setiap kegiatan yang
berhubungan dengan program BEST di YBHE telah dilakukan
pengawasan terlebih dahulu untuk mengetahui layak atau tidak kegiatan
tersebut dilaksanakan.
Dari analisa tentang pengawasan yang terjadi untuk program BEST
di YBHE dapat disimpulkan bahwa pengawasan yang terdapat di YBHE
untuk program BEST telah dilaksanakan dengan baik. Setiap kegiatan
yang akan dilaksanakan telah melalui proses pengawasan yang telah ada di
YBHE untuk program BEST.
Langkah-langkah Pengawasan yang dilakukan di YBHE untuk
program unggulan BEST:
74
a. Menetapkan Standard
Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil
pekerjaan yang sudah dilakukan. Standard yang dibuat biasanya
didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal.
Bentuk standard dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk, yaitu
standar kuantitatif dan standard kualitatif.
Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan
didalam satuan tertentu. Didalam manajemen BEST standard
kuantitatif yang dimaksud adalah melakukan suatu tindakan koreksi
terhadap pengawasan yang dilakukan dengan cara menghitung jumlah
koreksi yang dilakukan untuk program BEST di YBHE ini
berdasarkan satuan tertentu agar dapat menilai dan memeriksa
kesalahan dan masalah yang terdapat untuk program BEST ini agar
dapat melakukan perbaikan. Tindakan koreksi yang dilakukan adalah
memeriksa jumlah kesalahan dan masalah yang ada sesuai dengan
kesepakatan yang telah disepakati bersama. Setiap kesalahan yang
dilakukan akan diperbaiki oleh para pendamping program agar dapat
segera melakukan perbaikan.
Standard kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan,
dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan standard kualitatif adalah
menjelaskan serta menjabarkan pendapat yang dimiliki dan didapat
dari pendapat para orang tua anggota BEST tentang program BEST ini
dan kontribusinya bagi yang menerima dana BEST tersebut. Dalam
75
suatu pengawasan melakukan standard merupakan hal yang penting
untuk dilakukan agar dapat mengukur standard kualitatif yang telah
dilakukan.
Dari uraian tentang menetapkan standard diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam menetapkan standard BEST YBHE telah
melakukannya dengan baik.
b. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
Langkah kedua ini dilakukan untuk memenuhi sampai seberapa
jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi didalam pengawasan
untuk program unggulan BEST ini. Selain itu, langkah kedua ini dapat
dipakai untuk mengetahui adanya gejala tentang semakin besarnya
penyimpangan yang mungkin terjadi dan dilakukan oleh pengurus
dalam melakukan pekerjaannya yang tidak sesuai dengan standard
pengawasan yang baik.
Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan karena dengan adanya
hal ini dapat memudahkan koordinator dan pendamping program
dalam membandingkan kegiatan yang telah dilakukan, misalnya
membandingkan kegiatan mentoring dan pembinaan keagamaan
dengan kegiatan ESQ training. ESQ training merupakan training yang
dilakukan untuk memperbaiki iman dan takwa, lebih mencintai Allah
dan Rosulnya, memperdalam isi kajian al Qur’an, menghafal asmaul
husna, serta mengetahui dan melihat langsung dalam layar yang sangat
76
besar segala ciptaan Allah yang ada dilangit dan bumi dengan segala
keidahan yang dimilikinya. Sedangkan dalam acara pembinaan dan
mentoring peserta hanya diberi materi dalam bentuk ceramah tentang
hal tersebut tanpa melihat gambar sehingga terkesan manoton.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard BEST
YBHE telah melakukan kegiatannya dengan baik.
c. Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan yang telah
dilakukan untuk program unggulan beasiswa terpadu (BEST),
kebijaksanaan serta hasil kerja yang tidak sesuai dengan rencana dan
standardnya segera dilakukan tindakan koreksi dan pembetulan
terhadap hal yang tidak sesuai tersebut agar dapat dilakukan analisa
ulang dalam melakukan pengawasan. Tindakan koreksi telah dilakukan
di YBHE untuk program unggulan BEST dilakukan dengan cara
memeriksa secara terperici setiap tindakan kegiatan yang dilakukan
untuk program unggulan BEST ini, setelah itu melakukan perbaikan
terhadap tindakan yang kurang tepat setelah dikoreksi. Agar dapat
segera melakukan penilaian dan perbaikan untuk melaksanakan
program BEST yang lebih baik lagi.
Koreksi yang dilakukan dengan cara memeriksa seluruh
program kegiatan yang terdapat dalam BEST YBHE mulai dari
77
kegiatan mentoring dan pembinaan keagamaan, outbond training, ESQ
training, kursus bahasa inggris dan try out test. Setiap kegiatan tersebut
dikoreksi dan diperiksa apa yang kurang dan harus diperbaiki. Dalam
kegiatan mentoring dan pembinaan diperiksa dan diperbaiki dalam hal
waktu agar lebih tepat waktu, memberi motivasi kepada peserta.
Dari uraian tentang melakukan tindakan koreksi diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam melakukan tindakan koreksi BEST YBHE
telah melakukannya dengan baik.
Ketiga langkah tersebut sangat penting untuk dilaksanakan
dalam pengawasan agar pengawasan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
B. Analisis SWOT
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan) dan Weekness
(Kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan
Threath (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT (SWOT
analysis) merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer
menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis
peusahaan.2
Hasil analisis SWOT dapat menunjukkan kualitas dan kuantifikasi
posisi organisasi dengan sejumlah kemampuan inti bila resultansi kekuatan
dan kelemahan positif yang kemudian memberikan rekomendasi strategis
2 Pearce/Robinson, Manajemen Strategis, (Jakarta : Salemba Empat, 2007), hal 200
78
terhadap strategi perusahaan serta rekomendasi fungsional kebutuha atau
modifikasi sumber daya organisasi.
Untuk itu, kita akan bahas satu persatu mengenai analisa SWOT pada
pengelolaan dana BEST di YBHE:
1. Strength (Kekuatan)
Strength (kekuatan) adalah sumber daya, keterampilan, atau
keunggulan-keunggulan lain sebagai kompetensi khusus (distinctive
completence) yang memberikan keunggulan komperatif organisasi
dilingkungan.3
BEST sebagai salah satu program unggulan yang terdapat di
Yayasan Baitul Hikmah Elnusa telah merencanakan sebuah program yang
bermanfaat untuk kemajuan dibidang pendidikan. BEST didirikan atas
dasar keinginan dari para pengurus YBHE untuk memajukan masyarakat
disekitar Cilandak dan untuk anak-anak karyawan Elnusa dalam bidang
pendidikan dengan cara memberikan dana bantuan untuk pendidikan
tersebut setiap bulannya. Dana yang dikeluarkan tersebut berasal dari dana
zakat. Kebijkan yang digunakan untuk menyelenggarakan program BEST
ini dilandaskan oleh suatu usaha untuk menentukan kegiatan yang
berulang-ulang. Dalam melakukan kebijakan BEST YBHE melakukan
suatu proses bidang pendidikan dan latihan bagi peserta BEST yang
memiliki minat dan bakat tertentu.
3 Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 299
79
Adapun kekuatan yang dimiliki YBHE untuk program unggulan
BEST adalah:
a. BEST memiliki sumber daya manusia (SDM) mentor yang baik.
Dengan latar belakang pendidikan yang berkualitas yaitu lulusan
Universitas Lampung, Universitas Al Quduwah, STEI SEBI dan
Universitas Al Azhar Indonesia.
b. BEST memiliki program-program untuk mengembangkan pendidikan.
c. BEST mengadakan pelatihan-pelatihan dan belajar bersama untuk
anggota yang akan mengikuti ujian di sekolah maupun ujian nasional.
d. Tahun ini anggota BEST tingkat SMA semua lulus dan beberapa orang
masuk universitas negeri tanpa tes atau dengan jalur PMDK.
Begitupula dengan anggota BEST tingkat SD dan SMP.
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness (kelemahan) adalah keterbatasan dan kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghambat
kinerja efektif dalam sebuah organisasi.4
Sebagai lembaga yang baru tumbuh dan mencoba mengerjakan
program-program yang sudah direncanakan apakah benar-benar bisa diterima
oleh masyarakat. BEST YBHE memiliki beberapa kelemahan yang mana
dengan kelemahan ini tidaklah dijadikan sebagai penghambat dalam
mengelola dana ZIS, ada beberapa kelemahan antara lain:
4 Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 299
80
a. Masih ada siswa yang tidak hadir pada acara mentoring yang dilakukan
setiap minggu pertama dan minggu ketiga karena kegiatan tambahan
disekolah.
b. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut disesuaikan dengan kondisi masjid
karena kadang dipakai untuk acara akad nikah.
c. Peserta belum sepenuhnya memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti
kegiatan BEST.
3. Opportunity (Peluang)
Opportunity (peluang), secara umum adalah situasi yang penting dan
menguntungkan dalam perusahaan, yaitu merumuskan segala kemungkinan
peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pencapaian tujuan.5
Adapun peluang yang dimiliki BEST YBHE adalah:
a. Banyaknya peminat yang ingin mengikuti BEST
b. Banyaknya calon peserta yang memiliki kualifikasi untuk menjadi peserta
BEST
c. Program BEST sudah mulai dikenal oleh siswa-siswa yang berdomisili di
Jabodetabek.
4. Treaths (Ancaman)
Treaths (ancaman) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan organisasi.6
5 Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 231 6 Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 231
81
Sebagai yayasan yang berusaha untuk mensejahterakan masyarakat
melalui program pembiayaan pendidikan melalui dana zakat yang diterima.
BEST YBHE menemukan beberapa ancaman karena sesuatu hal yang
mengandung kebaikan akan mendatangkan berbagai ancaman yang banyak
dalam pergerakannya, sebagai bahan ujian sebuah yaayasan dalam meraih
suatu kesuksesan.
Ancaman yang dihadapi oleh BEST YBHE adalah:
a. Kurangnya dana apabila ingin menambah jumlah peserta BEST.
b. Kurangnya motivasi siswa untuk menghadiri acara yang diadakan oleh
BEST.
Dari uraian tentang analisis SWOT yang terdapat di BEST YBHE
dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya program BEST ini sudah
berjalan efektif, Akan tetapi, setelah penulis melakukan penelitian dan
menganalisis SWOT yang terdapat pada program unggulan BEST ini terdapat
kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman dalam mengembangkan
program BEST yang sudah berjalan selama empat tahun ini.
Kelebihan yang dimiliki oleh BEST adalah BEST telah memiliki
sumber daya manusia (SDM) yang baik dan memiliki latar belakang
pendidikan dari universitas yang berkualitas, BEST memiliki program-
program untuk mengembangkan pendidikan, sebagian besar anggota BEST
adalah pelajar berprestasi.
Kekurangan yang dimiliki oleh BEST adalah karena lokasi kegiatan
BEST adalah di Masjid Baitul Hikmah Elnusa maka waktu pelaksanaan
82
kegiatan BEST disesuaikan dengan kondisi masjid karena kadang dipakai
untuk akad nikah, Mengembangkan kembali semangat para anggota BEST
agar semangat untuk mengikuti kegiatan mentoring dengan cara melalukan
rihlah atau tafakur alam agar siswa kembali semangat dan tidak jenuh
mengikuti acara mentoring.
Peluang yang dimiliki oleh BEST sebaiknya mulai dipikirkan oleh
para pengurus dan diklasifikasikan kembali para pelajar yang berhak untuk
dibantu melalui program BEST. Untuk menyelesaikan ancaman yang terdapat
dalam mengembangkan program unggulan BEST sebaiknya para pengurus
BEST mulai mencari orang yang berminat untuk menjadi donatur tetap untuk
mengembangkan program BEST ini.
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan uraian mengenai “Manajemen Yayasan Baitul Hikmah
Elnusa dalam Menjalankan Program Unggulan BEST (Beasiswa Terpadu)
Terhadap Pelajar yang Berprestasi“ yang telah dibahas dalam beberapa bab sub
bab sebelumnya, melalui proses penelitian dengan melakukan studi kepustakaan,
pengamatan, penyebaran angket dan wawancara. Maka dalam bab ini penulis
mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, wawancara, studi dokumentasi dan beberapa
metode penelitian yang dilakukan serta uraian dari beberapa bab yang
terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan san saran-
saran sebagai berikut:
1. Didalam program unggulan BEST di YBHE ini telah melakukan
manajemen yang baik dan telah menerapkan fungsi manajemen dengan
baik yaitu planning, organizing, actuating dan controlling telah dilakukan
dengan efektif dan efisien. Serta telah menerapkan unsur-unsur
manajemen men, money, methods, materials, machines and market yang
disingkat dengan 6 M. Setiap kegiatan yang akan dilakukan telah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun kemudian
mengorganisasi para pengurus sesuai dengan pembagian tugasnya
selanjutnya menggerakkan dan mengarahkan kegiatan yang akan
83
84
berlangsung dan yang terakhir melakukan pengawasan terhadap kegiatan
tersebut.
2. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada program BEST di
YBHE adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan
1) BEST memiliki sumber daya manusia (SDM) mentor yang baik.
2) BEST memiliki program-program untuk mengembangkan
pendidikan.
3) BEST mengadakan pelatihan-pelatihan dan belajar bersama untuk
anggota yang akan mengikuti ujian di sekolah maupun ujian
nasional.
4) Tahun ini anggota BEST tingkat SMA semua lulus dan beberapa
orang masuk universitas negeri tanpa tes atau dengan jalur PMDK.
Begitupula dengan anggota BEST tingkat SD dan SMP.
b. Kelemahan
1) Masih ada siswa yang tidak hadir pada acara mentoring yang
dilakukan setiap minggu pertama dan minggu ketiga karena
kegiatan tambahan disekolah.
2) Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut disesuaikan dengan kondisi
masjid karena kadang dipakai untuk acara akad nikah.
3) Peserta belum sepenuhnya memiliki motivasi yang kuat dalam
mengikuti kegiatan BEST.
85
c. Peluang
1) Banyaknya peminat yang ingin mengikuti BEST.
2) Banyaknya calon peserta yang memiliki kualifikasi untuk menjadi
peserta BEST.
3) Program BEST sudah mulai dikenal oleh siswa-siswa yang
berdomisili di Jabodetabek.
d. Ancaman
1) Kurangnya dana apabila ingin menambah jumlah peserta BEST.
2) Kurangnya motivasi siswa untuk menghadiri acara yang diadakan
oleh BEST.
B. Saran-saran
Dari beberapa kekurangan dan kelebihan yang terdapat didalam
program unggulan beasiswa terpadu (BEST) di Yayasan Baitul HIkmah
Elnusa (YBHE) ini, maka penulis dapat memberikan saran, yaitu sebagai
berikut:
1. Acara pembinaan yang dilaksanakan pada pekan pertama dan pekan ketiga
setiap bulan, sebaiknya acara tersebut dilaksanakan setiap pekan agar para
anggota BEST dapat memahami lebih dalam dan terarah tentang materi
yang telah diberikan dan disampaikan.
2. Jumlah pengajar ditambah agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
lebih efektif dan efisien.
86
3. Siswa yang tidak hadir dalam acara pembinaan sebanyak dua atau tiga kali
pertemuan yang diadakan sebaiknya diberi sanksi.
4. Melaksanakan acara rihlah setiap tahun agar anggota BEST tidak
mengalami kejenuhan dan dapat refreshing serta penyegaran otak.
5. Dalam memberikan bantuan beasiswa ditambah lokasinya dan dapat
menyebar diJabodetabek, mungkin saran ini dapat menjadi motivasi untuk
para pengurus BEST diYBHE.
DAFTAR PUSTAKA
Annual Report YBHE tahun 2008
Arikunto, Suharsimi. Evaluasi Prgram Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. 2004
Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta:Bina Aksara. 1988
Boediono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta:Bintang Indonesia.
Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif. Samarinda: Pustaka Pelajar. 1996
Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. 2005
Company Profile YBHE
Freeman, Edward. Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 1995
Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: Badan Penelitian Fakultas Ekonomi, 2003, Cet Ke-18
Hasibuan, Malayu. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta:Bumi Aksara. 2001
Http://baitulhikmah.com
Jhon Pearce II, Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I
Kadarman, A. M dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta:PT. Prenhalindo, 2001
Marfun. Kamus Maanajemen. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. 2005
Muchtarom, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta:Al Amin Press dan IKFA. 1996
Reksohadiprodjo, Sukanto. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta:BPFE. 1992
Robinson dan Pearce. Manajemen Strategis. Jakarta:Salemba Empat. 2007.
87
88
Siagian, Sondang. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta:Bumi Aksara. 2004
Sudjana. Manajemen Program Pendidikan. Bandung:Falah Production. 2000
Sudrajat dan Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:CV Pustaka Setia,
2005), cet Ke-2
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:Alfabeta. 2008. Cet. Ke-5
Syafri, Sofyan Harahap. Manajemen Kontemporer. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1996
Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta:Liberty. 1988.Cet. Ke-1
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Sripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. 2007