Download - Legalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
Oleh: Raflis
LEGALITAS PERIZINAN HTI DI PROVINSI RIAU
Disampaikan Pada:Workshop Diseminasi Konflik HTI di Provinsi Riau (Scale Up dan JMGR)Hotel Alpha Pekanbaru, 6 Februari 2015
www.hutanriau.org
Pandangan terhadap komitmen Suistainable Forest Management(APP dan APRIL)
OUTLINE
• Legalitas Perizinan
– Terhadap Kawasan Hutan
– Terhadap Rencana Tata Ruang Provinsi
– Terhadap Kawasan Bergambut
• Penertiban Perizinan
• Pemutihan Pelanggalaran dalam SK mentri tentang kawasan hutan di provinsi riau.
• Komitmen APP dan APRIL
– Komitmen APRIL
– Komitmen APP
• Informasi Perizinan yang dipublikasikan oleh Perusahaan
• Legalitas Perizinan terhadap Komitmen Perusahaan
PROSES PERIZINAN HTI
Rekomendasi
Pemohon
Pertimbangan Tehnis
Analisis Fungsi Kawasan
Mentri Kehutanan
Amdal
IUPHHK-HTI
Peraturan Perundangan
Kawasan Hutan
Rencana Tata Ruang
Kawasan Bergambut
Nasional
Pulau
Provinsi
Kabupaten
KONSESI HTI DI PROVINSI RIAU
KESESUAIAN IZIN HTI TERHADAP FUNGSI KAWASAN HUTAN
KESESUAIAN IZIN HTI TERHADAP HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK PRODUKTIF (2000)
KESESUAIAN IZIN HTI TERHADAP POLA RUANG WILAYAH PROVINSI
KESESUAIAN IZIN HTI TERHADAP KAWASAN BERGAMBUT
KESESUAIAN IZIN HTI TERHADAP KETENTUAN YANG BERLAKU
173/1986 PERDA 10Tahun 1994
GAMBUT(Litbang Pertanian)
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
1000000
APP APRIL APP APRIL APP APRIL
LUA
S (H
A)
TIDAK SESUAI
SESUAI
PENERTIBAN IZIN YANG TIDAK SESUAI DENGAN RENCANA TATA RUANG NASIONAL
KONSESI LUAS YANG HARUS DITERTIBKAN (Ha)
APRIL GROUP 415.728
APP GROUP 567.284
PEMUTIHAN PELANGGARAN DALAM REVISI KAWASAN HUTAN
I. Keberlanjutan Jangka Panjang:“Pengelolaan Hutan Lestari merupakan prinsip panduan untuk kegiatan usaha APRIL dan seluruhpemasok serat-kayunya. APRIL menanam kembali hutan terdegradasi demi meningkatkan produktivitas lahan tersebut dan menjaga keutuhan wilayah dengan Nilai Konservasi Tinggi serta menjaga keanekaragaman hayati, jasa lingkungan, dan manfaat bagi masyarakat.”
a. APRIL memasok serat kayu yang berasal dari lokasi hutan yang bukan Nilai Konservasi Tinggi (“HCVF”)melalui penilaian HCV yang independen, berdasarkan kepada panduan identifikasi kawasan ber-NilaiKonservasi Tinggi di Indonesia, dan telah ditinjau oleh rekanan dalam jaringan sumber HCV
b. Mulai tanggal 28 Januari 2014, APRIL menyatakan moratorium pada lahan konsesi dalam jaringanpemasok APRIL dimana penilaian HCV belum selesai dilaksanakan
c. Pada akhir tahun 2019, APRIL hanya akan menggunakan serat kayu dari hasil hutan tanaman industri.APRIL berkomitmen untuk melakukan peninjauan tahunan terhadap persediaan serat-kayunya, dengantujuan untuk mempercepat ketersediaan serat kayu yang berasal dari hutan tanaman industri
d. APRIL akan memperbaharui Kebijakan Pembelian dan menegosiasi-ulang kontrak dengan para pemasokserat kayu untuk memastikan bahwa pasokan serat-kayunya memenuhi persyaratan SFMP.
KOMITMEN APRIL
Catatan: Sebelum 28 Januari 20141. APRIL menerima kayu dan membangun HTI dari areal HCVF (Hutan
bernilai konservasi tinggi)2. APRIL membeli kayu dari konsesi yang belum memenuhi persyaratan
SFMP
II. Konservasi dan Perlindungan Hutan:“APRIL berkomitmen untuk melindungi, mengelola, dan meningkatkan kawasan hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi dan Stok Karbon Tinggi.”a. APRIL menegaskan komitmennya terhadap penilaian HCV sejak 2005;b. APRIL dan para pemasok jangka-panjang melindungi dan mengelola lebih dari 250,000
hektar zona konservasi yang telah di-identifikasi melalui penilaian HCV;c. APRIL berkomitmen untuk merestorasi 20,000 hektar lahan gambut terdegradasi di
dalam zona inti Semenanjung Kampar melalui inisiatif Restorasi Ekosistem Riau (RER) di propinsi Riau;
d. APRIL akan memulai proyek restorasi ekosistem yang baru untuk merestorasi 20,000 hektar tambahan dari lahan gambut terdegradasi di dalam zona inti Pulau Padang;
e. APRIL akan mendukung upaya konservasi keaneka-ragaman hayati dan karbon dengan pendekatan bentang alam. APRIL akan berupaya untuk mendukung area konservasi dengan luas yang setara dengan luas hutan tanaman industri APRIL
KOMITMEN APRIL (LANJUTAN)
Catatan:1. Telah berkomitmen terhadap penilaian HCVF semenjak tahun 2005 serta melindungi
dan mengelola 250.000 ha zona konservasi yang teridentifikasi dalam HCVF.2. Mengajukan izin RE seluas 20.000 ha di semenanjung kampar dan 20.000 ha di pulau
padang.3. Akan melindungi area konservasi seluas HTI APRIL
III. Pengelolaan Lahan Gambut: “APRIL mendukung target Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gasrumah kaca.”a. APRIL dan pemasok serat-kayunya melindungi dan mengelola hutan lahan gambut yang di-identifikasi
sebagai HCVF dan HCS;b. APRIL menyatakan moratorium pada area hutan lahan gambut, termasuk kanal dan kegiatan-kegiatan
infrastruktur lainnya, sampai penilaian HCV yang independen selesai dilaksanakan, dan penilaian HCSakan dilaksanakan jika dan apabila standar yang relevan telah ditetapkan;
IV. Kepatuhan Hukum dan Sertifikasi: “APRIL menjalankan kepatuhan hukum di atas yg dipersyaratkan untukmencapai Pengelolaan Hutan Lestari.”a. APRIL menegaskan komitmennya untuk mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku, dan
mengharuskan semua pemasok serat-kayunya untuk melakukan hal yang sama;b. APRIL turut serta dalam skema global sertifikasi SFM dan menghimbau para pemasok serat-kayunya
untuk melakukan hal yang sama;c. APRIL telah memperoleh sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan sertifikasi Origine et
Legalite des Bois (OLB). APRIL akan melaksanakan peninjauan tahunan untuk menjaga statussertifikasi.
KOMITMEN APRIL (LANJUTAN)
Catatan: 1. Melindungi lahan gambut serta melakukan moratorium pada pada lahan gambut
sampai penilaian HCVF selesai dilaksanakan2. Mematuhi hukum yang berlaku (termasuk supliernya)
V. Keterlibatan Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial: “APRIL menetapkan kemitraan dengan masyarakat lokal sebagai bagian dari komitmen untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.”a. APRIL berkomitmen untuk menyelesaikan konflik masyarakat yang sedang berlangsung dengan cara yang
adil dan transparan dengan masukan dan saran dari para pemangku kepentingan.
VI. Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Transparansi: "APRIL berkomitmen kepada praktik-praktik terbaik dalam tata-kelola perusahaan yang baik dan transparansi."a. APRIL akan membentuk Stakeholder Advisory Committee (“SAC”) untuk menjamin transparansi dan
penerapan kebijakan SFMP ini;b. SAC akan memilih auditor verifikasi independen dan mengawasi pemantauan dan verifikasi dari
penerapan kebijakan SFMP ini;c. Para pemangku kepentingan utama, termasuk WWF-Indonesia, akan diundang untuk berpartisipasi
dalam SAC;d. APRIL akan terus mempublikasikan Sustainability Report yang diverifikasi secara independen dan
disusun berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI);e. APRIL akan menyediakan laporan perkembangan secara berkala dari penerapan kebijakan SFMP kepada
para pemangku kepentingan utama.
KOMITMEN APRIL (LANJUTAN)
Catatan:1. Konflik diselesaikan secara adil dan transparan2. Transparan terhadap SAC, Auditor, Pemangku kepentingan utama,
WWF indonesia. (Publik ????)
Kebijakan Komitmen 1: APP dan seluruh pemasoknya hanyaakan mengembangkan area yang bukan merupakan lahanhutan, sesuai dengan hasil identifikasi dalam penilaian HCV danHCS secara independen:• Sejak 1 Februari 2013, seluruh pembukaan hutan alam telah
dihentikan sementara hingga selesainya penilaian HCV danHCS. Tidak ada lagi pembukaan lahan yang teridentifikasisebagai hutan.
KOMITMEN APP
Catatan:• Moratorium dilaksanakan semenjak 1 Februari 2013
KOMITMEN APP (LANJUTAN)
Komitmen Manajemen Gambut:Kebijakan Komitmen 2: APP akan mendukung strategi dan target Pemerintah Indonesia untuk pengembangan rendah emisi dan penurunan gas rumah kaca. Hal ini akan dicapai dengan cara:• Memastikan bahwa hutan lahan gambut dilindungi sebagai bagian darikomitmennya untuk melindungi hutan dengan nilai konservasi tinggi dan hutandengan stok karbon tinggi.• Melakukan praktek manajemen terbaik untuk mengurangi dan menghindariemisi gas rumah kaca dalam lanskap lahan gambut. Sebagai bagian dalam usahamencapai hal ini, tidak akan ada aktivitas pembangunan kanal atau infrastrukturdi area konsesi lahan gambut tidak berhutan yang belum dikembangkan, hinggaproses penilaian HCV, termasuk masukan dari ahli lahan gambut, telah selesaidilakukan.
Catatan:• Melindungi lahan gambut
Keterlibatan sosial dan masyarakatKebijakan Komitmen 3: Untuk menghindari maupun menyelesaikankonflik sosial di keseluruhan rantai pasokannya, APP akan secara aktifmeminta dan mengikut sertakan saran dan masukan dari berbagaipemangku kepentingan termasuk masyarakat sipil, untuk menerapkanprinsip-prinsip berikut :• Kepatuhan terhadap hukum, prinsip dan kriteria sertifikasi bertaraf internasional yang Relevan
KOMITMEN APP (LANJUTAN)
KOMITMEN APP dan APRIL
APP APRIL
1. Moratorium dilaksanakan semenjak 1 Februari 2013
2. Melindungi lahan gambut3. Kepatuhan terhadap
hukum, prinsip dan kriteria sertifikasi bertaraf internasional yang Relevan
1. APRIL menerima kayu dan membangun HTI dari areal HCVF sebelum 28 januari 2013
2. APRIL membeli kayu dari konsesi yang belum memenuhi persyaratan SFMP sebelum 28 januari 2013
3. Telah berkomitmen terhadap penilaian HCVF semenjak tahun 2005 serta melindungi dan mengelola 250.000 ha zona konservasi yang teridentifikasi dalam HCVF.
4. Mengajukan izin RE seluas 20.000 ha di semenanjung kampar dan 20.000 ha di pulau padang.
5. Akan melindungi area konservasi seluas HTI APRIL6. Melindungi lahan gambut serta melakukan moratorium
pada pada lahan gambut sampai penilaian HCVF selesai dilaksanakan
7. Mematuhi hukum yang berlaku (termasuk supliernya)8. Konflik diselesaikan secara adil dan transparan9. Transparan terhadap SAC, Auditor, Pemangku kepentingan
utama, WWF indonesia. (Publik ????)
Tidak ada data konsesi yang bisa diakses publik
Land Concessions Key DataAPRIL currently holds direct licenses for 14 concessions in Riau Province. As at 31 December 2012, APRIL concessions covered a total area of 357,851 hectares.
Adjustments were made to the dimensions of the Pulau Padang and Ukui concessions in early 2013, with the result that the total land area of the concessions held by APRIL at 30 June 2013 was 344,560 hectares. Of this total area, 62% was plantable area for plantation establishment.
Overall, as at 30 June 2013, 88,610 hectares or 26% of APRIL’s concession areas were set aside for conservation and indigenous tree species with 44,147 hectares or 13% delineated for continued use by local communities, infrastructure and other uses.
When the conservation and indigenous tree species areas set aside by both APRIL and its long term supply partners are combined, they account for more than 220,000 hectares of concession lands that are set aside and protected.
Following changes made during the reporting period to APRIL’s contractual arrangements with suppliers, the total gross land area of concessions held by APRIL and long-term supply partners, at 30 June 2013, was approximately 817,000 hectares.
April's Land Use Management
Overall Protection of Conservation Areas by APRIL
Of APRIL’s total concessions, the areas set aside andconserved following incorporation of HCVassessments in landuse plans account forapproximately 26% of our total concession areas or88,610 hectares. As referenced in section 4.2 of thisReport, when the conservation and indigenous treespecies areas set aside by both APRIL and long-termsupply partners are combined, they account for morethan 220,000 hectares.
Tidak ada data konsesi yang bisa diakses publik
Legalitas Perizinan Vs Komitmen Perusahaan
• Legalitas izin bermasalah tetapi komitmen perusahaan patut diapresiasi
• Mempunyai komitmen untuk taat terhadap hukum tetapi melakukan pelanggaran hukum
• Berkomitmen melindungi gambut tetapi mengeksploitasi kawasan bergambut yang dilindungi