LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN (BPMPT)
TAHUN 2015
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah Nya sehingga Laporan Tahunan Balai
Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) Tahun 2015 telah tersusun.
Laporan Tahunan merupakan laporan pelaksanaan kegiatan yang memberikan gambaran dan evaluasi
pencapaian pelaksanaan kegiatan teknis maupun non teknis selama 1 (satu) tahun dan dapat dijadikan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan/program pada tahun selanjutnya.
Kegiatan teknis terkait dengan pengujian mutu serta monitoring pestisida, pupuk dan produk tanaman
sedangkan kegiatan non teknis mencakup organisasi dan tata usaha termasuk di dalamnya sarana
prasarana, pelayanan publik dan dukungan pembiayaan. Kegiatan yang dilaksanakan Balai Pengujian
Mutu Produk Tanaman tersebut berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi sesuai dengan sarana dan
prasarana yang tersedia.
Selanjutnya diharapkan laporan ini dapat bermanfaat khususnya dalam meningkatkan peran BPMPT
dalam mendukung peningkatan produksi dan keamanan pangan serta terjaganya kelestarian lingkungan
serta diharapkan saran dan masukan guna penyempurnaan penyusunan laporan di masa yang akan
datang.
Jakarta, Maret 2016
Kepala Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman
Dra. Tantri Yulianti NIP.19580706 198503 2 002
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… iii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. v
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1 A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................... 2 II. SISTEM MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MUTU............................ 3 A. SISTEM MANAJEMEN…………………………………………… 3 B. KEBIJAKAN MUTU ………………………………………............. 4 III. ORGANISASI DAN TATA USAHA .................................................. 5 A. ORGANISASI ........................................................................... 5 B. KEGIATAN TATA USAHA ........................................................ 8 C. PERLENGKAPAN .................................................................... 13 D. KEUANGAN ............................................................................. 14 E. PELAYANAN PUBLIK ............................................................. 14 IV, PELAKSANAAN KEGIATAN DAN CAPAIAN KINERJA .............. 21 A. REALISASI PENGUJIAN ........................................................ 21 B. PERKEMBANGAN REALISASI PENGUJIAN.......................... 21 C. PERKEMBANGAN CAPAIAN PENYETORAN PNBP 26 D. REALISASI PENINGKATAN KOMPETENSI SDM.................. 27 E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015.................................. 27 F. PENINGKATAN SDM DAN PENGEMBANGAN METODE.... 28 G. PEMANTAUAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL PESTISIDA PUPUK DAN PRODUK TANAMAN ......................................... 29 H. PENINGKATAN SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM .... 30 I. KEGIATAN LAIN .................................................................... 31 V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN .......................... 34 VI. PENUTUP .................................................................................... 36
LAMPIRAN ……………………………………………………….... 38
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1 PENEMPATAN PEGAWAI PADA BPMPT....................................... 8 TABEL 2 PEGAWAI YANG NAIK PANGKAT PADA APRIL 2015.................. 9 TABEL 3 PEGAWAI YANG NAIK PANGKAT PADA OKTOBER 2015.......... 9 TABEL 4. PEGAWAI YANG TELAH NAIK GAJI BERKALA TH 2015........... 10 TABEL 5 PEGAWAI YANG MENERIMA SATYA LANCANA KARYA SATYA 11 TABEL 6 DAFTAR JUMLAH PEGAWAI YANG CUTI TH 2015..................... 11 TABEL 7. DAFTAR PEGAWAI YANG MUTASI KE BPMPT ......................... 12 TABEL 8. TARIF BIAYA PENGUJIAN PADA BPMPT ..................................... 15 TABEL 9. SASARAN JUMLAH PENGUJIAN SAMPEL TH 2014-2019........... 18 TABEL 10. REALISASI PENGUJIAN SAMPEL PELANGGAN DAN PEMANTAUAN ...................................................................... 22 TABEL 11. REALISASI PENGUJIAN SAMPEL PELANGGAN ........................ 22 TABEL 12 REALISASI PENGUJIAN SAMPEL PEMANTAUAN ..................... 23 TABEL 13. PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI PENGUJIAN TAHUN 2013 – 2015 ..................................................................... 24 TABEL 14. PERKEMBANGAN CAPAIAN PENGUJIAN 2011 – 2015 ............ 25 TABEL 15. PERKEMBANGAN PENYETORAN PNBP TAHUN 2011 – 2015 26 TABEL 16. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2015 ............ 28
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
GAMBAR 1. REALISASI PENGUJIAN SAMPEL PELANGGAN
DAN PEMANTAUAN ..................................................... 22
GAMBAR 2. REALISASI PENGUJIAN SAMPEL PELANGGAN........ 23
GAMBAR 3. REALISASI PENGUJIAN SAMPEL PEMANTAUAN ..... 24
GAMBAR 4. PERKEMBANGAN CAPAIAN PENGUJIAN .................. 25
GAMBAR 5. PERKEMBANGAN CAPAIAN PENYETORAN PNBP.... 26
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI BALAI PENGUJIAN MUTU 39 PRODUK TANAMAN............................................................ . LAMPIRAN 2. DAFTAR NAMAN PEGAWAI BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN .......................................................... 40 LAMPIRAN 3. SASARAN PENGUJIAN MUTU PESTISIDA, PUPUK DAN PRODUK TANAMAN TAHUN 2014 – 2019 ....................... 41 LAMPIRAN 4. SASARAN JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2014 – 2019............................................................. 42 LAMPIRAN 5. SASARAN SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN JABATAN .............................................................................. 43 LAMPIRAN 6. REALISASI PELATIHAN PERSONIL BPMPT TAHUN 2015 44 LAMPIRAN 7. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN 2015....... 47 LAMPIRAN 8. RUMUSAN KAJI ULANG MANAJEMEN TAHUN 2015 ....... 48 LAMPIRAN DAFTAR SERTIFIKAT (LHP) PENGUJIAN MUTU PESTISIDA, PUPUK DAN PRODUK TANAMAN TAHUN 2015 ( SAMPEL PELANGGAN DAN MONITORING) (PADA LAMPIRAN TERSENDIRI)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan nasional yang memberikan kontribusi
terhadap perekonomian nasional.
Sub sektor tanaman pangan memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap PDB sektor pertanian
dan merupakan lapangan usaha yang menyerap sebagian besar tenaga kerja serta sangat dominan
dalam mewarnai struktur ketenagakerjaan sektor pertanian secara nasional, hal ini karena sub sektor
tanaman pangan menyediakan kebutuhan paling esensial bagi masyarakat yaitu bahan pangan.
Selain itu sub sektor tanaman pangan juga menyediakan bahan baku industri, serta membuka
kesempatan usaha dibidang industri dan jasa . Keberhasilan pembangunan tanaman pangan akan
berdampak langsung terhadap ketahanan dan keamanan nasional.
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia
setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh, aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal
ini diwujudkan dengan bekerjanya sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem
konsumsi.
Sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004 tentang
keamanan, mutu dan gizi pangan, masyarakat perlu dilindungi dari pangan yang dapat merugikan
dan/atau membahayakan kesehatan. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pangan yang sehat,
aman dan halal terus dilakukan. Hal tersebut tercermin dalam program yang telah ditetapkan, yaitu
program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai
Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.
Keberhasilan pembangunan tanaman pangan akan berdampak langsung terhadap ketahanan dan
keamanan nasional.
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No
393/Kpts/OT.130/6/2004 tanggal 8 Juni 2004 , sebagaimana telah ditetapkan berubah dengan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 77/ Permentan/OT.140/11/2011 merupakan institusi yang
strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi dan keamanan pangan.
Upaya dalam mendukung peningkatan produksi tanaman pangan adalah terpenuhinya kebutuhan
akan pupuk dan penggunaan pestisida secara tepat, serta meminimalisir penggunaan pestisida dalam
pengendalian hama dan penyakit yaitu dengan mengutamakan pengendalian hama secara terpadu.
Hal ini karena penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran akan menimbulkan dampak
negatif terhadap kualitas produk tanaman seperti adanya kandungan residu pestisida pada produk
tanaman yang dihasilkan.
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai tugas melaksanakan pengujian mutu pestisida,
pupuk, dan produk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan untuk mendukung peningkatan
produksi dan keamanan pangan. Laboratorium pengujian mutu memegang peranan penting dalam
rangka memberikan jaminan atas mutu produk tanaman untuk keselamatan konsumen dari potensi
cemaran residu pestisida.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Tahunan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Tahun 2015 disusun sebagai laporan
pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman pada
tahun 2015.
Selain itu juga sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas selama 1 tahun dan sebagai bahan
evaluasi untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan/program pada pada tahun berikutnya
BAB II SISTEM MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MUTU
A. Sistem Manajemen
Sistem manajemen Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman dituangkan dalam bentuk struktur
dokumentasi yaitu Panduan Mutu, Prosedur, Instruksi Kerja, Format dan Dokumen Pendukung yang
dimengerti dan dilaksanakan semua personil secara profesional untuk menjamin mutu hasil
pengujian yang dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sesuai dengan pedoman cara
berlaboratorium yang baik.
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai sistem manajemen yang terdokumentasi untuk
memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025: 2005 (SNI ISO/ IEC 17025:2008). Sistem manajemen ini
dijabarkan dalam Panduan Mutu yang merupakan dokumen utama menerangkan tentang kebijakan
organisasi, struktur organisasi dan garis-garis besar delegasi dan kewenangan serta penunjukan
sumber informasi yang lebih rinci.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan persyaratan standar mutu ISO/ IEC 17025:
2005 (SNI ISO/IEC 17025:2008), struktur organisasi Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman terdiri
dari Manajer Teknis yang juga sebagai koordinator fungsional bertanggungjawab atas teknis
pengujian. Manajer Mutu yang juga sebagai Kepala Seksi Pelayanan Teknik bertanggungjawab atas
sistem manajemen mutu, perencanaan dan pelayanan teknis kegiatan Balai. Manajer Administrasi
yang juga sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Sampel bertanggung jawab atas administrasi
pengelolaan sampel, evaluasi dan pelayanan kepada pelanggan; dan Manajer Umum yang juga
sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertanggung jawab atas pengadaan, penyimpanan serta
pemeliharaan bahan dan peralatan serta pelayanan umum kegiatan Balai.
B. Kebijakan Mutu
Kebijakan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman dilaksanakan melalui peningkatan
kinerja laboratorium sebagai sarana utama sehingga mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif dan efisien serta memliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi
sesuai dengan
kebutuhan lingkungan yang berubah dengan cepat dengan memberikan pelayanan pengujian, baik
kualitatif maupun kuantitatif terhadap mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman.
Dalam pelaksanaan pengujian, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman akan berusaha
mengutamakan mutu data hasil pengujian dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan serta
menjamin bahwa pengujian dilaksanakan dengan kejujuran teknis, teliti, cepat, tepat dan akurat,
sesuai persyaratan ISO/ IEC 17025 : 2005 (SNI ISO/ISO IEC 17025:2008) guna memberikan
jaminan konsistensi dan kompetensi teknis pengujian dalam lingkup kegiatannya. Untuk mencapai
hal tersebut Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman menjamin bahwa personil yang berperan serta
dalam pencapaian kepuasan pelanggan (customer) mendapat pelatihan yang diperlukan sesuai
dengan bidangnya. Disamping itu Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mengupayakan
peningkatan dan efektivitas sistem manajemen secara terus menerus.
Sistem mutu yang diterapkan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman dituangkan dalam bentuk
panduan mutu, prosedur dan instruksi kerja, dokumen pendukung dan format yang terdokumentasi
dimengerti dan dilaksanakan oleh semua personil secara profesional untuk menjamin mutu hasil
pengujian dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sesuai dengan pedoman
laboratorium.
BAB III
ORGANISASI DAN TATA USAHA
A. Organisasi
1. Tugas dan Fungsi
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Perlindungan
Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No. 393/Kpts/OT.130/6/ 2004 tanggal 9 Juni 2004,
sebagaimana telah ditetapkan berubah dengan Peraturan Menteri Pertanian
No:77/Permentan/OT.140/11/2011 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai tugas
melaksanakan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman menyelenggarakan
fungsi :
1. pengelolaan sampel pestisida, pupuk, produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan;
2. pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan;
3. pelaksanaan perumusan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk
tanaman pangan ,hortikultura dan perkebunan;
4. pelaksanaan pengembangan teknik, metode pemeriksaan dan pengujian mutu pestisida,
pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan;
5. pelaksanaan pemantauan mutu pestisida dan pupuk yang beredar; serta produk tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan;
6. pemberian pelayanan teknik kegiatan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan;
7. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman;
Susunan organisasi Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman terdiri dari :
Kepala Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yang bertugas membina dan
mengkoordinasikan kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman
Subbagian Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan.
Seksi Pengelolaan Sampel yang mempunyai tugas melakukan pengelolaan sampel
pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Seksi Pelayanan Teknis yang mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan teknis
kegiatan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
Kelompok Jabatan Fungsional yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas dan fungsi pada Balai
Pengujian Mutu Produk Tanaman, telah ditetapkan Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja eselon IV
melalui Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan Nomor
04/Kpts/OT.140/C/03/2005 tanggal 24 Maret 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 45/Permentan/OT.140/6/2012.
Pengaturan lebih lanjut mengenai struktur organisasi Instalasi Balai Pengujian Mutu Produk
Tanaman ditetapkan dalam Keputusan Kepala Balai No.
01/Kpts/OT.140/BPMPT/2005 sebagaimana tercantum dalam lampiran.
2. Visi dan Misi
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai visi menjadi
Balai Pengujian yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam pengujian
mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman untuk mendukung peningkatan produksi dan
keamanan pangan serta terjaganya kelestarian lingkungan.
Misi Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman adalah :
1. Mewujudkan kesadaran petani untuk memberikan jaminan mutu produk tanaman yang aman dikonsumsi.
2. Mewujudkan pemantauan mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman yang efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Meningkatkan kemampuan laboratorium pengujian mutu sebagai fasilitator dalam meningkatkan mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman melalui pengembangan kemampuan SDM yang profesional dan teknologi pengujian laboratorium.
4. Mendorong terciptanya iklim mutu yang kondusif melalui sistem pemantauan dan pengendalian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman.
Dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan BPMPT mempunyai motto : “ Analisa
Cerdas Pelanggan Puas”. Upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
dicapai dengan kinerja personil yang dalam melaksanakan pekerjaannya juga mempunyai
Etika pelayanan: “ BPMPT melayani dengan Seni “.:
Bebas diskriminasi dalam pelayanan
Peraturan diikuti dengan konsisten
Manajemen pengujian terakreditasi sesuai ISO/IEC 17025 :2005
Pengujian dilakukan dengan teliti dan akurat
Tenaga kerja yang profesional, melayani dengan :
Senyum yang ramah dan sopan
Enerjik dan bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan
Niat yang tulus melayani pelanggan
Ikhlas tanpa pamrih membangun negeri di bidang pengujian
mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
B. Kegiatan Tata Usaha
1. Kepegawaian Jumlah Pegawai
Keadaan pegawai Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sampai dengan akhir tahun 2015 sebanyak 38 orang pegawai. dengan perincian sebagai berikut : - Golongan IV = 2 orang
- Golongan III = 30 orang
- Golongan II = 6 orang
Jumlah = 38 orang
Adapun penempatan pegawai pada masing-masing unit kerja seperti pada tabel berikut : Tabel 1. Penempatan Pegawai pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yaitu melaksanakan
pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk
mendukung keamanan pangan dan pembangunan pertanian, sehingga peranan pegawai dalam
meningkatkan kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sangat penting dan strategis, namun
demikian dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ruang lingkup yang dilaksanakan saat ini serta
dari jumlah pegawai yang tersedia dirasakan masih belum mencukupi dan perlu penambahan
pegawai baik untuk tenaga analis maupun untuk tenaga administrasi lainnya. Sedangkan untuk
memenuhi kekurangan pegawai pada Balai Pengujian Mutu Produk Taman telah diupayakan untuk
mengajukan permintaan penambahan pegawai ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
No Unit Kerja
Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda
SLTA Jml
S-3 S-2 S-1
IV III IV III IV III III II III II
1 Kepala Balai - - - - 1 - - - - - 1
2 Subbagian Tata Usaha
- - - - - 5 - - 2 - 7
3 Seksi Pelayanan Teknis
- - - 3 - 14 2 4 2 1 26
4 Seksi Pengelolaan Sampel
- - 1 - - 2 - - 1 4
Jumlah - - 1 3 - 21 2 4 4 2 38
2. Kenaikan Pangkat
Pegawai Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yang diusulkan untuk kenaikan pangkat periode 1
April 2015 sebanyak 6 orang pegawai, dan telah terealisasi. Pada periode Oktober 2015 sebanyak
5 orang pegawai, dan telah terealisasi sebagai berikut:
Tabel 2. Pegawai yang telah maik pangkat pada usulan periode April 2015 :
No. Nama/NIP
Gol / Ruang TMT
Gol / Ruang TMT
Yang Diusulkan
1. Hastari Kusumawardahani, S.Si 198705272009122004
III/a 01-04-2011
III/b 01-04-2015
2. Elan Hernadi, S.Si 198207042009121002
III/a 01-04-2011
III/b 01-04-2015
3. Wahyu Daniarti, SE 198605192011012018
III/a 01-05-2012
III/b 01-04-2015
4. Dubela Riadi M, SE 198208122011011011
III/a 01-05-2012
III/b 01-04-2015
5. Endang Tri Wahyuni 197704092000032001
II/d 01-04-2012
III/a 01-04-2015
6. Romeli 197005121999031001
II/d 01-04-2011
III/a 01-04-2015
Tabel 3. Pegawai yang naik pangkat pada usulan periode Oktober 2015 :
No. Nama/NIP
Gol / Ruang TMT
Gol / Ruang TMT
Yang Diusulkan
1. Dra.Tantri Yulianti 195807061985032002
IV/a 01-10-2011
IV/b 01-10-2015
2. Mochammad Irfan Soleh, S.Si 198008082009121003
III/b 01-04-2013
III/c 01-10-2015
3. Roni Nasrulloh, S.Si 198101022009121005
III/b 01-04-2013
III/c 01-10-2015
4. Anastasia Giring Rumengan, ST 198207052009012011
III/b 01-04-2013
III/c 01-10-2015
5. Teguh Puji Sri Lestari, S.Si 197804192009012005
III/b 01-04-2013
III/c 01-10-2015
3. Kenaikan Gaji Berkala.
Telah diusulkan dan telah terealisasi usulan Kenaikan Gaji Berkala dari bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2015 sebanyak 15 orang pegawai adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Pegawai yang telah naik gaji berkala pada tahun 2015.
No Bulan/
Th.2015 Nama Gol
Masa Kerja
Gaji Pokok
1. April 2015 Ir.Trias Retno Wardhani, M.Si
IV.a 26 Tahun Rp.4.093.300
2. September 2015 Endang Tri Wahyuni, S.P
III.a 14 Tahun Rp.3.052.200
3. Desember 2015 Lulus Nugraheni, S.TP. M.P III.d 12 Tahun Rp.3.214.700
4. Desember 2015 Mochammad Irfan Soleh, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
5. Desember 2015 Roni Nasrulloh, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
6. Desember 2015 Rahmat Hidayat, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
7. Desember 2015 Erma Oktafiani, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
8. Desember 2015 Ni Made Budiani, SE III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
9. Desember 2015 Aji Dimas, S.Sos
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
10. Desember 2015 Andi Ima Apriani Sahabuddin, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
11. Desember 2015 Hastari Kusumawardhani, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
12. Desember 2015 Elan Hernadi, S.Si
III.b 6 Tahun Rp.2.810.200
13. Desember 2015 Lufthia Andini Matara Dalie, S.Si
III.a 8 Tahun Rp.2.781.100
14. Desember 2015 Ade Ratna Yulinar, SE
III.a 4 Tahun Rp.2.613.800
15. Desember 2015 Tantri Handayani, A.Md
II.d 9 Tahun Rp.2.507.800
4.. Satya Lancana Karya Satya.
Pegawai Balai Pengujian Mutu produk Tanaman pada bulan Agustus 2015 ada yang menerima
tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya.
Tabel 5. Pegawai yang menerima tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya
pada bulan Agustus 2015
No. Nama/NIP Capeg/gol.ru
ang T.M.T
Gol/Ruang T.M.T
Masa Kerja Per: 1-1-2015
SLKS Yg diusulkan/
Keterangan Th. Bln
1 Lulus Nugraheni, S.TP, M.P III.a III.c 11 th 1 bln X
NIP. 197907072003122001 1-12-2003 1-04-2012
2 Ronda Hesti Endang S, SP III.a III.c 10 th 0 bln X
NIP.197801142005012001 1-01-2005 1-04-2014
3 Rukiyem II.a II.c 10 th 1 bln X
NIP. 198102172005012001 1-01-2005 1-01-2013
4 Retzy Wibowo II.a II.c 10 th 1 bln X
NIP.198502202003121003 1-12-2003 1-04-2012
5. Cuti Pegawai
Pegawai Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yang melaksanakan cuti dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 sebanyak 43 usulan cuti sebagai berikut : Tabel 6. Daftar jumlah pegawai yang cuti pada tahun 2015
No Bulan Cuti Tahunan Cuti Besar/ Persalina
n
Cuti karena Aalasan Penting
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
4
1
1
1
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
6
4
5
-
9
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
J u m l a h Usulan Cuti
43 - -
7. Absensi Pegawai
Telah dilakukan pengawasan absensi kehadiran pegawai secara intensif di setiap bagian ( Seksi-
seksi dan Tata Usaha) oleh masing-masing atasan langsung, dan sekaligus untuk
menumbuhkembangkan budaya kerja setiap unit kerja.
a. Setiap pegawai diwajibkan yang datang dan yang pulang untuk Finger Print (hand key )
mengisi sesuai jam datang dan jam pulang oleh pegawai yang bersangkutan.
b. Absensi pegawai Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman setiap akhir bulan di print dan direkap
oleh petugas kepegawaian dan dilaporkan oleh Kepala Balai ke Sekretariat Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan.
8. Mutasi
Dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 ada 2 orang mutasi dari Direktorat Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sebagai berikut :
Tabel 7. Daftar pegawai yang mutasi ke BPMPT
No Nama / NIP Terhitung Mulai Tanggal (TMT)
1. Endang Listiawati, S.Si 197401032002122001
1 Juni 2015
2. Amsudin 196006271982021001
1 Mei 2015
Kegiatan Lain :
- Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 35 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan, pada tahun
2014 telah dilakukan revisi Standar Operasional Prosedur tahun 2010 dan penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) kegiatan tambahan (baru) Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman
tahun 2014, sehingga jumlah SOP pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sebesar 99 SOP.
Pada akhir Desember 2015 telah dilakukan monitoring dan evaluasi SOP.
- Personil Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman seluruhnya sudah melakukan pendataan PNS
dengan e pupns.
C. PERLENGKAPAN
Sarana, khususnya peralatan laboratorium yang tersedia saat ini terdiri dari peralatan utama yang
merupakan peralatan analitik dan peralatan pendukung antara lain sebagai berikut :
- Peralatan Utama (Analitik)
HPLC : 6 unit dalam keadaan baik
GCMS : 1 unit dalam keadaan baik
LCMS-MS : 2 unit dalam keadaan bak.
GC : 10 unit, dalam keadaan baik 7 unit dan 3 unit rusak
Spektrofotometer : 4 unit dalam keadaan baik
- Peralatan pendukung terdiri dari :
Autotritator, Karl Fisher, Densitymeter, Analitical Balance/Neraca analytical, To
Loading/Neraca kasar, Refractometer, Rotavapor, Mikroskop, Diluter, Ultra Turaks/Disperser. pH
meter, Digester Kjedahl, Centrifuge, Hot Plate Stirerrer, Shakeer dan alat gelas
- Prasarana
Prasarana yang tersedia saat ini berupa bangunan dan sarana penunjang berupa meja kerja, kursi,
lemari dan peralatan lainnya.
Jumlah ruangan yang tersedia pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sebanyak 26 ruangan
terdiri dari :
1. Ruang Kepala Balai : 1 ruangan
2. Ruang Kepala Seksi dan staf Seksi pengelolaan Sampel : 1 ruangan
3. Ruang Kepala Seksi dan staf Seksi Pelayanan Teknik : 1 ruangan
4. Ruang Koordinator Fungsional/Manajer Teknis : 1 ruangan
5. Ruang Sub Bagian Tata Usaha : 1 ruangan
6. Ruang Staf Analis dan Residu 2 ruangan
7. Ruang Instrumen (Residu, Formulasi, Pupuk, Mikrobiologi) : 6 ruangan
8. Ruang Preparasi (Residu, Formulasi, Pupuk, Aflatoksin) : 6 ruangan
9. Ruang Gudang (peralatan lab, arsip sampel, standar pestisida, bahan
kimia) : 3 ruangan
10. Ruang rapat dan pelatihan : 1 ruangan
11. Ruang timbang : 1 ruangan
12. Ruang server : 1 ruangan
13. Ruang Dapur : 1 ruangan
Prasarana operasional kendaraan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Tahun Anggaran 2015
kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 4 unit. Khusus untuk
kendaraan roda 4 operasional tahun Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yang telah berusia
lebih dari 10 tahun yang saat ini kondisinya kurang baik, maka untuk memberikan keamanan dan
kenyaman pengguna perlu adanya penggantian kendaraan operasional kegiatan lapangan.
D. Keuangan
Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) pada tahun 2015 dilaksanakan dengan
dana yang bersumber dari DIPA (Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan) sebesar
Rp.4.170.481.000,00,- (empat milyar seratus tujuh puluh juta empat ratus delapan puluh satu ribu rupiah)
melalui Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swa
Sembada Berkelanjutan dari jumlah dana tersebut terdiri dari Rupiah Murni sebesar
Rp3.520.481.000,00,- serta dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp650.000.000,00,-
E.Pelayanan Publik
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman merupakan lembaga pengujian yang memberikan pelayanan
kepada publik. Jenis pelayanan yang diberikan adalah jasa pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Untuk mutu pestisida, jenis layanan yang diberikan
adalah pengujian formulasi pestisida dan fisiko kimia (kadar air, pH, indeks bias, kekentalan dan
kerapatan jenis). Layanan pengujian mutu pupuk yang diberikan adalah pengujian terhadap unsur
makro pupuk, yaitu N,P,K dan unsur mikronya.
Pengujian aflatoksin dan cemaran logam saat ini selain melaksanakan pengujian hasil monitoring dari
daerah yang dilakukan oleh personil Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman juga melaksanakan
pengujian sampel dari pelanggan.
Pengujian produk tanaman yang dilakukan adalah pengujian residu pestisida pada produk tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan.
Tata cara pelayanan mengacu pada dokumen mutu dan standard pelayanan yang telah ditetapkan.
Biaya pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman saat ini terhitung tanggal 05 Juni 2012 tidak
lagi mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian, tetapi mengacu pada Peraturan
Pemerintah No 48 Tahun 2012 Tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lingkup
Kementerian Pertanian. yaitu sebagai berikut :
Tabel 8. Tarif Biaya Pengujian pada BPMPT
No
Jenis Pengujian Satuan Tarif
A Pengujian Mutu
Pestisida
Kadar bahan aktif pestisida
Per bahan aktif per sampel
Rp 400.000,-
Kadar bipiridil Rp 500.000,-
Kadar terpiridil Rp 500.000,-
Kadar emetik Rp1.000.000,-
Pengujian sifat fisiko kimia formulasi pestisida
Per sampel
pH Rp 75.000,-
keasaman/alkalinitas Rp 75.000,-
indeks bias Rp 50.000,-
kekentalan Rp 50.000,-
bobot jenis/kerapatan jenis
Rp 75.000,-
ukuran partikel Rp 50.000,-
kepadatan tepung Rp 50.000,-
kadar air Rp 200.000,-
B Pengujian Mutu Produk Tanaman
`` Hasil Pertanian
Metode Khromatografi Gas (KG)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 500.000,-
Metode Khromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 900.000,-
Tanah
Metode Khromatografi Gas (KG)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 500.000,-
Metode Khromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 900.000,-
Air
Metode Khromatografi Gas (KG)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 650.000,-
Metode Khromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 900.000,-
Aflatoksin
Metode Khromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Per bahan aktif per sampel
Rp. 900.000,-
Metode Fluorometer Per sampel Rp. 700.000,-
C Pengujian Pupuk
Pengujian Pupuk Kimia (Anorganik)
Per sampel
Ukuran partikel Rp 50.000,-
Setara CaCO3 Rp 50.000,-
pH Rp 75.000,
Kadar Air (metode oven) Rp 50.000,
Kadar Air (metode Karl Fischer)
Rp 200.000,
Unsur N-NH4 Rp 75.000,
Unsur N-NO3 Rp 50.000,
Unsur N-NH2 (Kjeldahl) Rp 75.000,
Nitrogen Total Rp 200.000,
a. Peningkatan Kinerja Laboratorium
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai tugas melaksanakan pengujian mutu
pestisida, pupuk dan produk tanaman yang terdiri dari :
1). Pengujian Mutu Pestisida, meliputi pengujian unsur-unsur formulasi dan sifat fisiko kimia
pestisida.
2). Pengujian Mutu Pupuk, meliputi pengujian unsur yang terkandung dalam pupuk.
3). Pengujian Mutu Produk Tanaman, meliputi pengujian berupa residu pestisida, cemaran logam
berat dan aflatoksin yang terkandung dalam produk tanaman.
Ke depan diharapkan pengujian sample diharapkan dapat terus meningkat dengan pertimbangan
antara lain :
1. Meningkatnya ekspor produk-produk tanaman yang mengakibatkan terhadap meningkatnya
permintaan pengujian laboratorium dalam rangka memenuhi standarisasi yang diterapkan
dalam regulasi pelaksanaan pasar bebas oleh Negara-negara anggota WTO, sedangkan
laboratorium-laboratorium pengujian mutu pestisida dan residu pestisida yang telah
terakreditasi terbatas.
2. Semakin meningkatnya pendaftaran pestisida oleh pengusaha-pengusaha baik yang baru
maupun yang lama dalam memasarkan produknya, dimana setiap jenis pestisida yang akan
didaftarkan untuk dipasarkan wajib disertai hasil uji laboratorium.
3. Adanya penambahan instrumentasi utama laboratorium dan alat penunjang lainnya serta suku
cadang peralatan yang berasal dari APBN.
4. Promosi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan oleh BPMPT dalam
rangka menarik pelanggan baru.
Dalam rangka peningkatan kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman, telah disusun sasaran
jumlah sampel pengujian tahun 2014 – 2019 seperti pada tabel berikut
Tabel 9. Sasaran Jumlah Pengujian Sampel Tahun 2014 – 2019
Jenis Pengujian 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Sampel
Sampel Internal
Sampel Eksternal
2.300
250
2.050
2.350
175
2.175
2.350
659
1.691
2.450
175
2.275
2.500
174
2.326
2.550
165
2.385
b. Peningkatan Sistem Mutu Laboratorium
Laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah terakreditasi dan mengimplementasikan
sistem mutu sesuai dengan ISO/IEC 17025 :2005 (SNI-ISO/IEC 17025:2008).
Laboratorium yang terakreditasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem mutu
yang sesuai dengan lingkup kegiatannya. Laboratorium pengujian harus mendokumentasikan
kebijakan, system, program, prosedur dan instruksi kerja sejauh yang diperlukan untuk menjamin
mutu hasil pengujian. Kebijakan mutu, sistem mutu dan pelaksanaan mutu dituangkan dalam
dokumen sistem mutu yang terdiri dari Panduan mutu, Prosedur, Instruksi Kerja, Format, dan
Dokumen Pendukung.
Sistem mutu tersebut selalu dimutakhirkan setiap tahun disesuaikan dengan perkembangan situasi,
teknologi dan disesuaikan dengan perkembangan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman.
b. Pemantauan Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman
Seiring dengan pesatnya industri dan distribusi serta peredaran pestisida dan pupuk serta
kecenderungan meningkatnya produksi komoditas tanaman menyebabkan semakin meningkatnya
jumlah maupun jenis pestisida dan pupuk yang beredar di Indonesia. Berdasarkan data 5 tahun
terakhir jumlah formulasi pestisida yang terdaftar di Kementerian Pertanian mengalami peningkatan
yaitu tahun 2010 sebanyak 2.067, tahun 2011 sebanyak 2.247, tahun 2012 sebanyak 2.475, tahun
2013 sebanyak 2.810 formulasi dan tahun 2014 meningkat menjadi 3.005 formulasi pestisida yang
terdaftar.
Kegiatan pemantauan mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pada umumnya dilakukan
dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten.
Tujuan dari pemantauan mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman adalah untuk mengetahui
sampai seberapa jauh mutu pestisida dan pupuk yang beredar dan meminimalisir terjadinya
penyimpangan mutu pestisida dan pupuk sehingga pestisida dan pupuk yang beredar dan
digunakan oleh petani dapat terjamin mutu dan efektivitasnya sesuai formula yang terdaftar.
d. Peningkatan Kinerja Kelembagaan
Keberhasilan misi Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman ditentukan oleh faktor kelembagaan dan
manusia yang merupakan pelaku utama di dalam kegiatan pengujian mutu pestisida, pupuk dan
produk tanaman.
Kelembagaan yang terkait terdiri dari kelembagaan struktural yaitu kelembagaan yang
berhubungan dengan aturan birokrasi yang ada dan kelembagaan fungsional dalam hal ini
kelembagaan laboratorium. Dalam pelaksanaan kegiatannya, dilakukan sinkronisasi kedua
kelembagaan tersebut sehingga tujuan dan sasaran Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman dapat
tercapai sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam rangka peningkatan kinerja kelembagaan, maka ditetapkan beberapa kegiatan yaitu :
1) Penyusunan Perencanaan
Peningkatan kualitas perencanaan dilaksanakan untuk mewujudkan kegiatan yang benar-benar
dapat memacu kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman secara efektif dan efisien.
Berdasarkan prioritas , diutamakan kegiatan yang mempunyai output yang tinggi dan
berkelanjutan untuk meningkatkan pelayanan pengujian. Kegiatan perencanaan pada Balai
Pengujian Mutu Produk Tanaman meliputi kegiatan perencanaan program, kegiatan dan
anggaran serta kebijakan pengembangan balai.
2) Peningkatan Pelayanan
Promosi dan penyebarluasan informasi pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman
kepada masyarakat serta membangun opini public yang positif terhadap citra Pengujian Mutu
Produk Tanaman perlu terus ditingkatkan.
Upaya tersebut harus diiringi dengan peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Upaya
peningkatan pelayanan dilakukan dengan menyampaikan informasi positif serta responsif
terhadap keluhan yang disampaikan pelanggan, Upaya-upaya tersebut perlu terus ditingkatkan
dan berkelanjutan sehingga pemberian pelayanan prima kepada pelanggan dapat terwujud.
Sarana yang dikembangkan dalam upaya peningkatan pelayanan antara lain dengan
menyebarkan leaflet yang memuat informasi pelayanan pengujian secara lengkap dan ilustrasi
mengenai kemajuan yang telah dilaksanakan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman pada
umumnya dan laboratorium pada khususnya serta upaya-upaya positif lainnya.
3) Peningkatan SDM dan Infrastruktur
Peningkatan kompetensi SDM dilakukan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan baik dalam
bidang teknis pengujian laboratorium maupun bidang manajemen laboratorium serta pelatihan
kepemimpinan, peningkatan wawasan dan sikap ke arah peningkatan profesionalisme dan
budaya kerja tinggi.
Peningkatan infrastruktur diarahkan pada kegiatan yang dapat mendukung pengembangan
laboratorium secara menyeluruh, disamping untuk menunjang operasional kegiatan Balai
Pengujian Mutu Produk Tanaman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4) Pembinaan Laboratorium Daerah
Pembinaan laboratorium daerah dimaksudkan sebagai pembinaan dan bimbingan baik teknis
maupun non teknis kepada laboratorium pengujian pestisida, pupuk dan produk tanaman yang
berada di UPTD Dinas Pertanian antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,Jawa
Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Selain itu juga terkait dengan era globalisasi, maka
setiap propinsi strategis memerlukan laboratorium pengujian. Beberapa propinsi yang baru
mengembangkan laboratorium pengujian antara lain DI. Yogjakarta, Sulawesi Utara,
Kalimantan Selatan dan Bali.
BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN CAPAIAN KINERJA
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah melaksanakan berbagai kegiatan pada tahun 2015 sesuai
dengan tugas dan fungsinya yaitu melaksanakan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman.
Dalam melaksanakan pengujian, laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sebagai
laboratorium penguji telah menerapkan sistem mutu sesuai dengan Standar ISO/IEC 17025 : 2005 (SNI-
ISO/IEC 17025:2008).
Sesuai dengan ruang lingkup pengujian, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah melakukan
pengujian mutu pestisida (kandungan bahan aktif dan uji fisiko kimia), kandungan beberapa unsur makro
pada pupuk, serta kandungan residu pestisida pada produk tanaman. Analisis dilakukan terhadap
contoh-contoh yang disampaikan oleh pelanggan yang terdiri dari instansi pemerintah dan swasta (pihak
ekternal) dan hasil pemantauan yang dilakukan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman ke berbagai
daerah (internal).
Sebelum melaksanakan pengujian, metode analisis yang akan diadopsi/ digunakan terlebih dahulu harus
divalidasi. Validasi adalah suatu konfirmasi bahwa metode yang bersangkutan memenuhi persyaratan
yang ditentukan (sesuai dengan tujuan tertentu). Validasi dilaksanakan dengan cara menguji metode
dan melengkapi bukti-bukti yang objektif..
Capaian kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman dalam melaksanakan pengujian mutu pestisida,
pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
A. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman a. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan dan Pemantauan Tahun 2015
Realisasi pengujian sampel pelanggan dan monitoring tahun 2015 mencapai 2.535 sertifikat LHP
yang terdiri 1.233 sertifikat LHP sampel pelanggan dan 1.302 sertifikat LHP sampel hasil
pemantauan mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman di wilayah Indonesia. Capaian pengujian
sebesar 107,87 % dari target sebesar 2.350 sertifikat LHP. Capaian tertinggi yaitu pada pengujian
mutu pupuk mencapai 258,35 % dari rencana 185 sertifikat LHP terealisasi 478, hal ini karena
sampel hasil pemantauan mutu pupuk yang tinggi yaitu pupuk subsidi di beberapa wilayah provinsi.
Realisasi pengujian sampel pelanggan dan pemantauan tercantum dalam tabel 10.
Tabel 10. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan dan Pemantauan Tahun 2015
Gambar 1. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan dan Pemantauan Tahun 2015
0
500
1000
1500
2000
M.Pestisida M.Pupuk M.Produk Aflatoksin Lg.Berat
Target
Realisasi
b. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun 2015
Realisasi pengujian sampel pelanggan eksternal pada tahun 2015 mencapai 1.233 sertifikat LHP
(56,69 %) dari target yang direncanakan sebesar 2.175 sertifikat LHP. Hal ini karena dengan
Jenis Pengujian Target Realisasi Capaian (%)
Mutu Pestisida 1.645 1.328 80,73
Mutu Pupuk 185 478 258,38
Mutu Produk Tanaman 430 586 136,28
Aflatoksin 45 73 162,22
Logam Berat 45 70 155,56
Jumlah 2.350 2.535 107,87
diterapkan nya kebijakan pembayaran di muka saat membawa sampel menyebabkan beberapa
pelanggan potensial yang memberikan kontribusi pengujian cukup tinggi melakukan pengujian ke
laboratorium lain.
Tabel 11. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun 2015
Jenis Pengujian Target Realisasi Capaian (%)
Mutu Pestisida 1.600 875 54,69
Mutu Pupuk 125 24 19,20
Mutu Produk Tanaman 390 330 84,62
Aflatoksin 30 1 3,33
Logam Berat 30 3 10,00
Jumlah 2.175 1.233 56,69
Gambar 2. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun 2015
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
M.Pestisida M.Produk Lg. Berat
Target
Realisasi
c. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan Tahun 2015
Pengujian sampel internal pada tahun 2015 mencapai 1.302 sertifikat LHP dari rencana yang
ditetapkan sebesar 175 sertifkat LHP. Hal ini karena sampel hasil pemantauan mutu pestisida,
pupuk dan produk tanaman yang dilakukan personil Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman
mengalami peningkatan yang sangat besar untuk mengantisipasi pengujian eksternal yang
relatif menurun.
Realisasi pengujian sampel hasil pemantauan tercantum dalam tabel 12 dan gambar 3.
Tabel 12. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan Tahun 2015
Jenis Pengujian Target Realisasi Capaian (%)
Mutu Pestisida 45 453 1000,67
Mutu Pupuk 60 454 756,67
Mutu Produk Tanaman 40 256 640,00
Aflatoksin 15 72 480,00
Logam Berat 15 67 446,67
Jumlah 175 1.302 744,00
Gambar 3. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan Tahun 2015
0
100
200
300
400
500
M.Pestisida M.Pupuk M.Produk Aflatoksin Lg.Berat
Target
Realisasi
B. Perkembangan Realisasi Pengujian 2013-2015
Capaian kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman pada tahun 2013 – 2015 dengan output
realisasi sertifikat LHP yaitu pada tahun 2013 capaian realisasi sebesar 1.703 LHP dari target 1.700
LHP (100,18%), dan pada tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu mencapai 2.118
LHP walaupun hanya mencapai 92,09% dari target 2.300 LHP karena peningkatan target tahun 2014
cukup signifikan dari tahun 2013., pada tahun 2015 meningkat kembali menjadi 2.535 LHP (107,87
%) dari target 2.350 sertifikat LHP. Adapun target dan realisasi tersebut seperti tabel dibawah ini.
Tabel 13 .Perbandingan Target dan Realisasi Pengujian Tahun 2013 – 2015
Jenis
Pengujian
Target (LHP) Realisasi
Capaian (%)
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
Mutu Pestisida 1.130 1.610 1.645 1.167 1.074 1.328 103,27 66,71 80,73
Mutu Pupuk 160 180 185 215 340 478 134,38 188,89 258,38
Mutu Produk Tan. 305 395 430 284 511 586 93,13 129,37 136,28
Aflatoksin 60 60 45 37 135 73 61,67 225,00 162,22
Logam Berat 45 55 45 58 70 0,00 105,45 155,56
Jumlah 1.700 2.300 2.350 1.703 2.118 2.535 100,18 92,09 107,87
Capaian Pengujian Tahun 2011 - 2015
Perkembangan capaian pengujian tahun 2011 sebesar 107,80 %, selanjutnya tahun 2012 realisasi
pengujian relatif sama yaitu sebesar 102,81 % dan tahun 2013 sebesar 100,18 % . Pada tahun
2014 realisasi pengujian mengalami sedikit penurunan dengan capaian sebesar 92,09 %, hal ini
dikarenakan penambahan peralatan pada akhir tahun 2013 perlu didukung dengan penambahan
SDM guna lebih mempercepat proses waktu pengujian, selain itu juga disebabkan adanya
penerapan kebijakan bayar di muka pada saat menyampaikan sampel pengujian Sehingga ada
beberapa pelanggan potensial yang melakukan pengujian ke tempat lain. Namun pada tahun
2015 realisasi pengujian mulai meningkat kembali menjadi 2.535 dari target yang ditetapkan
sebesar 2.350. Perkembangan capaian pengujian tahun 2011 – 2014 tercantum dalam tabel 14
dan gambar 4.
Tabel 14. Perkembangan Capaian Pengujian Tahun 2011 – 2015
Tahun Target
(Sertifikat LHP)
Realisasi
Sertifikat LHP)
Pencapaian (%)
2011
2012
2013
2014
2015
1.500
1.600
1.700
2.300
2.350
1.617
1.645
1.703
2.118
2.535
107,80
102,81
100,18
92,09
107,87
Gambar 4. Perkembangan Capaian Pengujian Tahun 2011 – 2015
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
3. Perkembangan Capaian Penyetoran PNBP Tahun 2011 - 2015
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman merupakan institusi yang menghasilkan Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan tersebut diperoleh dari jasa pengujian mutu
pestisida, pupuk dan produk tanaman yang tarifnya mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 48 Tahun 2012 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Kementerian Pertanian.
Pada tahun 2015 Realisasi PNBP sebesar Rp 937.600.000,00,- mencapai 98,69 % dari target tahun
2015 yang ditetapkan sebesar Rp.950.000.000,-.
Adapun perkembangan setoran PNBP 5 tahun terakhir pada Balai Pengujian Mutu Produk
Tanaman terlihat seperti tabel 15 dan gambar 5 berikut :
Tabel 15. Perkembangan Penyetoran PNBPTahun 2011 – 2015
Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
2011 400.000.000 635.690.909 158,92
2012 450.000.000 501.375.000 111,42
2013 600.000.000 618.975.000 103,16
2014 900.000.000 669.150.000 74,35
2015 950.000.000 937.600.000 98,69
Gambar 5. Perkembangan Pencapaian Penyetoran PNBP Tahun 2011 - 2015
0
200000
400000
600000
800000
1000000
2011 2012 2013 2014 2015
Target
Realisasi
D.Realisasi Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam rangka meningkatkan SDM personil Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman selama
kurun waktu Januari – Desember 2015, personil yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 57
personil dari target 52 personil.
Pelatihan dilaksanakan secara internal dan eksternal, pelatihan internal terkait manajemen
laboratorium yang diadakan di BPMPT dengan instruktur dari lembaga pelatihan dengan
narasumber yang kompeten. Sedangkan pelatihan eksternal dilaksanakan dengan mengikuti
pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan yang kompeten di Bandung dan
Jakarta.
Selain itu juga dilaksanakan dalam pengembangan mutu, teknik dan metode yaitu validasi
metode.
Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode
analisis tersebut sudah sesuai untuk peruntukannya. Validasi metode dilakukan dengan
pertimbangan antara lain :
- accuracy (kecermatan)
- precision (keseksamaan)
- selektivitas (spesifisitas)
- linearitas dan rentang
- batas deteksi dan batas kuantitasi
- ketangguhan dan kekuatan metode.
Sehingga pengujian dilaksanakan dengan metode yang tepat, diharapkan hasilnyapun akan
tepat dan akurat.
Adapun daftar pelatihan personil BPMPT tahun 2015 terdapat pada lampiran 7.
E. Realisasi Anggaran Tahun 2015
Realisasi penggunaan anggaran pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sebesar Rp
3.898.042.601,00,- atau 93,47 % dari pagu anggaran sebesar Rp 4.170.481.000,00,-, dengan rincian
kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
Tabel 16. Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015
Pagu Realisasi Fisik Kegiatan
Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraia/ Anggaran Anggaran % Target Realisasi
Indikator Output (Rp.000,-) (Rp.000,-) Volume Satuan Volume %
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
PENGUATAN PERLINDUNGAN TP DARI GANGGUAN OPT DAN DPI
Operasional BPMPT (Pusat) 4.170.481.000
3.898.042.601 93,47
2.350
LHP Sampel
2.535 107,87
1. Pengujian Mutu : 2.646.700.000 2.486.475.439 93,95 2.350
2.535 107,87
- Persiapan dan Pelaksanaan Pengujian
1.970.940.000
1.815.429.067 92,12
2.350
LHP Sampel
2.535 107,87
- Pemantauan Pestisida, Pupuk dan Produk
675.760.000
671.046.372 99,30
25 Provinsi
27 108,00
2.Pelatihan Instrumen Lab & Manajemen
401.546.000
389.612.960 97,03
52 Orang
57 109,62
3.Laporan Pelaksanaan Kegiatan 500.415.000
462.891.702 92,50
2 Laporan
2 100,00
4.Sarana prasarana BPMPT 332.900.000 311.461.000 93,56 7 Unit 7
100,00
- Pengadaan sarana prasarana 257.900.000 247.976.000 96,15 6 Unit 6
100,00
- Operasional Laboratorium 75.000.000 63.485.000 84,65 1 pkt 1
100,00
5.Pengadaan alat pendukung pengolah data 56.975.000 38.625.000 67,79 10 Unit 10
100,00
6.Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
231.945.000
208.976.500 90,10
44 Unit
44 100,00
F.Peningkatan SDM dan Pengembangan Metode
1. Peningkatan SDM
Dalam rangka mewujudkan personil Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yang kompeten, selama
kurun waktu Januari – Desember 2015 sebanyak 57 personil telah mengikuti pelatihan eksternal dan
internal, mencapai 109,62 % dari target sebanyak 52 personil. Pelatihan yang diikuti merupakan
pelatihan instrumen laboratorium dan manajemen.
2. Validasi metode dan kalibrasi
Validasi dan kalibrasi dilakukan untuk menjamin metode dan peralatan yang digunakan dalam
pengujian valid sesuai dengan ketentuan SNI ISO/IEC 17025 :2008, dengan demikian diharapkan
hasil pengujiannya tepat dan akurat. Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman secara kontinyu
melakukan validasi metode dan kalibrasi pada peralatan pengujian yang digunakan.
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan Kalibrasi alat sebagai jaminan alat yang digunakan untuk
pengujian valid dan hasil pengujian akurat.
Validasi metode telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan ruang lingkup pengujian.
G. Pemantauan dan Pengambilan Sampel Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman
Kegiatan pemantauan pestisida, pupuk dan produk tanaman dilakukan dalam rangka memantau
pestisida dan pupuk yang beredar serta produk tanaman. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
melakukan kunjungan ke kios-kios pengecer pestisida/ pupuk dengan tujuan untuk mengetahui mutu
pestisida/ pupuk yang dipasarkan serta kunjungan ke petani untuk mendapatkan informasi terkait
penggunaan pestisida/ pupuk dan produk tanaman yang dihasilkan. Untuk memastikan bahwa
pestisida dan pupuk yang beredar betul-betul terjamin mutunya, maka dalam pelaksanaan
pemantauan dilakukan pengambilan sampel pestisida dan pupuk, khususnya terhadap sampel-
sampel yang dicurigai mutunya dan yang banyak digunakan petani untuk dilakukan pengujian mutu
pestisida dan pupuk. Pada produk tanaman juga dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan
pengujian untuk mengetahui residu pestisida pada produk tanaman tersebut.
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pemantauan dan pengambilan sampel di 27 provinsi melebihi
target yang direncanakan 25 provinsi.
Berdasarkan hasil monitoring diketahui bahwa masih banyak pemilik kios atau penjual
pestisida/pupuk dan petani yang belum memahami sepenuhnya peraturan-peraturan yang terkait
dengan penggunaan, penyimpanan dan peredaran pestisida sehingga masih ditemukan adanya
penyimpangan dalam penggunaan maupun peredaran pestisida, seperti pewadahan kembali,
pestisida yang telah habis masa ijinnya, adanya penggunaan pestisida tidak tepat jenis serta
penggunaan pestisida tanpa alat pengaman. Dalam pemantauan tersebut dilakukan pengambilan
sampel baik di kios, pasar maupun di pertanaman petani yaitu sampel produk tanaman. Sampel
tersebut kemudian dilakukan pengujian di laboratorium BPMPT. Selanjutnya hasil pengujian tersebut
tercantum dalam Sertifikat Laporan Hasil Pengujian (LHP) akan disampaikan kepada daerah melalui
UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Horikultura (BPTPH) atau Dinas Pertanian sebagai dasar
bila ada yang perlu direkomendasikan kepada petani, kelompok tani dan pedagang di kios maupun di
pasar.
H. Peningkatan Sistem Manajemen Laboratorium
1. Kaji Ulang Manajemen
Balai mempunyai sistem manajemen yang terdokumentasi guna memenuhi persyaratan sistem
mutu SNI-ISO/IEC 17025 :2008 yang terdiri dari Panduan Mutu, Prosedure, Instruksi Kerja, Format
dan Dokumen Pendukung yang menjadi acuan seluruh personil secara profesional dalam
melaksanakan pengujian untuk menjamin mutu hasil pengujian.
Dalam melaksanakan kegiatan operasional Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman juga mengacu
pada peraturan yang berlaku dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2015 telah dilakukan kaji ulang manajemen
pada tanggal 9 April 2015 yang diikuti oleh para manajer, penyelia dan perwakilan staf Balai
Pengujian Mutu Produk Tanaman.
Kaji ulang manajemen bertujuan mengevaluasi sistem manajemen yang dilaksanakan apakah
sudah sesuai dengan standar mutu SNI-ISO/IEC 17025 :2008 dan peraturan yang berlaku.
2. Audit Internal
Berdasarkan sistem mutu SNI-ISO/IEC 17025 :2008 sistem manajemen mutu harus selalu
dikoreksi dengan cara audit internal untuk memverifikasi bahwa kegiatan yang dilakukan masih
sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan. Audit internal
dilaksanakan pada tanggal 20 – 24 Februari 2015 dengan auditor manajer mutu, manajer teknis,
manajer administrasi dan penyelia.
3. Kaji Ulang Dokumen
Tujuan kaji ulang dokumen yaitu mengevaluasi substansi dokumen secara detail untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan balai dan menyesuaikan regulasi yang tercantum
di dalam dokumen sistem mutu dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini.
Kegiatan kaji ulang dokumen sistem mutu laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman
dilaksanakan di Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman secara bertahap mulai Bulan Januari 2015.
Metode kaji ulang yang dilakukan adalah dengan : a) mengevaluasi efektivitas seluruh dokumen
mutu terhadap pelaksanaan kegiatan balai selama tahun 2014 dan 2015, b) memfokuskan
pengkajian lebih mendalam terhadap dokumen dan bagian dokumen yang menjadi salah satu
sumber ketidak efektifan terhadap kinerja balai, c) memfokuskan pengkajian lebih mendalam
terhadap dokumen dan bagian dokumen yang menjadi temuan ketidaksesuaian saat assessment
oleh asesor KAN dalam rangka reakreditasi, d) menelaah setiap bagian dalam setiap dokumen
sistem mutu. Dengan adanya kaji ulang dokumen diharapkan akan termutakhirnya dokumen
sistem mutu Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025 : 2008.
I. Kegiatan Lain-lain :
1. Magang
Dalam rangka peningkatan kompetensi SDM laboratorium di daerah, maka Balai Pengujian Mutu
Produk Tanaman menerima personil yang akan magang. Pada umumnya peserta magang yaitu
pelajar, mahasiswa atau karyawan/staf laboratorium pemerintah/swasta. Pelaksanaan
pendampingan peserta magang yaitu dengan cara mengikuti pelaksanaan kegiatan pengujian yang
sedang berlangsung di BPMPT.
Personil yang mengikuti magang di BPMPT tahun 2014 – 2015 antara lain :
- Mahasiswa Fakultas MIPA - IPB (3 orang)
- Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali (2 orang)
- Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan (1 orang)
- Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Medan (1 orang)
- Balai Alat Mesin dan Pengujian Mutu Hasil Perkebunan
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (5 orang)
- S1 Kimia IPB (2 orang), 3 orang dari D3 Kimia IPB dan 3 orang dari SMKN 5 Bekasi.
2. SPI (Sistem Pengendalian Intern)
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah membentuk Tim Satuan Pelaksana SPI dengan Surat
Keputusan Kepala Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Nomor : 30/KP.340/BPMPT/5/2009 dan
telah dirubah dengan SK Tim Satlak Nomor :14/KP.310/BPMPT/C7/02/2013
BPMPT telah menyusun dokumen Sistem Pengendalian Internal (SPI) meliputi : Pedoman Umum
SPI,Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) SPI dan Laporan
Pelaksanaan SPI
Pada tahun 2015 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah melaksanakan SPI pada bulan Juli
2015 yaitu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan pengujian mutu pestisida, pupuk dan
produk tanaman tahun 2014 dan tahun 2015 (Semester 1).
4. Pengembangan Laboratorium
Dalam rangka pengembangan laboratorium pengujian, khususnya untuk pengawasan keamanan
pangan produk ekspor telah dilaksanakan kerjasama Indonesia – Uni Eropa melalui Trade Support
Program tahap kedua (TSP II). Kegiatan tersebut di koordinasikan oleh Direktorat Mutu dan
Standarisasi, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Pelaksanaan kegiatan tersebut
dituangkan pada Annual Work Program (AWP) 2-2-28: Capacity Building-Laboratories for
Mycotoxin Analysis.
Sehubungan dengan pelaksanaan program TSP II tersebut telah dilaksanakan identifikasi oleh Tim
TSP II dari Eropa ke beberapa laboratorium instansi pemerintah di Indonesia diantaranya
laboratorium BPMPT, dan ditetapkan bahwa laboratorium BPMPT sebagai salah satu target
pengembangan laboratorium pengujian mikotoksin.
Laboratorium pengujian mikotoksin yang termasuk dalam laboratorium “advance” selain BPMPT
adalah laboratorium Balai POM Menado dan laboratorium Balai POM Ambon, yang akan dijadikan
model dalam pelaksanaan bimbingan teknis pengujian mikotoksin sesuai standar International/Uni
Eropa.
- Penetapan Batas Maksimum Residu (BMR) Dalam rangka memperkuat regional ASEAN dalam menghasilkan data batas maksimum
residu/Maximum Residu Limits (BMR/MRLS) untuk ditetapkan sebagai MRLS International, telah
dilakukan kerja sama standardisasi antara ASEAN, USDA (United States Departement of
Agriculture) dan WTO / STDF (World Trade Organization/Standard and Trade development
Facilities) dengan membuat kegiatan “ASEAN Pesticides data Generation Project for Establishment
of Codex MRLS”. Indonesia ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut dengan pilihan penentuan
BMR Azoxystrobin pada buah naga.
Dua orang personil BPMPT tercatat sebagai Tim Pelaksana Kegiatan ASEAN bersama personil
dari Direktorat Mutu dan Standarisasi serta expert dari Universitas Gajah Mada (Prof.Dr.Sri
Nugrohati).
Terkait kegiatan tersebut pada tanggal 10 November 2014 telah berkunjung ke BPMPT Dr.Michael
Bravermen, Study Director Project membahas kesiapan Indonesia pada kegiatan tersebut, dan
pada tanggal 14 – 16 November 2014 Dr.Wayne Jiang dari IR USDA berkunjung ke BPMPT untuk
melihat validasi metode yang dilakukan BPMPT dan sekaligus memberikan pelatihan Good
Laboratory Practices (GLP).
Dalam rangka penentuan BMR Azoxystrobin pada buah naga tersebut telah dilakukan pengujian
sampel buah naga yang di ambil dari beberapa wilayah yang sudah ditentukan untuk dijadikan
lokasi sampling buah naga.
Pengujian dilakukan terhadap 79 sampel buah naga yang diuji residu dari E=azoksistrobin, Z-
azoksistrobin dan difenokonazol.
- Uji Banding Kegiatan uji banding pengujian residu pestisida dilaksanakan BPMPT bekerja sama dengan
Direktorat Mutu dan Standarisasi, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
BPMPT sebagai provider sekaligus peserta kegiatan uji banding. Kegiatan uji banding diikuti
sebanyak 15 peserta dari laboratorium di beberapa provinsi. Pengujian yang dilakukan yaitu residu
alfa sipermetrin dan diazinon pada buah Melon . Berdasarkan hasil uji banding 3 orang peserta
dari BPMPT memenuhi kriteria yaitu Z-Score ≤ 2 = inlier berarti hasil analisa uji yang dilakukan
memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
BAB V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja Balai Pengujian Mutu Produk
Tanaman masih terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu dilakukan upaya pemecahan
masalah tersebut. antara lain yaitu :
a. Sarana dan SDM
Dengan adanya penambahan peralatan pada akhir tahun 2013 dan dalam rangka
pengembangan ruang lingkup pengujian Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman masih
memerlukan penambahan SDM baik sebagai analis maupun tenaga teknis dan non teknis
lainnya. Saat ini SDM pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sebanyak 38 orang, dengan
jumlah analis sebanyak 18 orang (PMHP).
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi di bidang pengujian laboratorium, maka
diperlukan wawasan pengetahuan yang memadai yang harus dimiliki oleh setiap petugas/analis
laboratorium sehingga kualitas dan kuantitas hasil pengujian dapat lebih meningkat lagi.
Upaya yang dapat dilakukan yaitu perlu penambahan SDM baik sebagai analis, teknis
informatika dan manajemen serta tenaga non teknis. Perlunya peningkatan kompetensi SDM
dengan mengikuti pelatihan-pelatihan teknis laboratorium maupun manajemen. Hal ini sangat
menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada pelanggan.
b. Prasarana
- Prasarana operasional kendaraan yang ada saat ini kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit dan
kendaraan roda 2 sebanyak 4 unit. Khusus untuk kendaraan roda 4 saat ini kondisinya kurang
baik yaitu pengadaan tahun 2001. Sehingga untuk keamanan dan kenyamanan operasional
perlu penambahan/penggantian kendaraan operasional.
- Dengan banyaknya ruang kerja maupun ruang pendukung yaitu sebanyak 23 ruangan maka
perlu penambahan tenaga kebersihan saat ini tenaga kebersihan hanya 1 orang.
Upaya yang perlu dilakukan yaitu menambah tenaga kebersihan sebanyak 2 orang.
d. Biaya Pengujian
Tarif pengujian yang berlaku saat ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012
tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian
Pertanian , hal ini mengganti Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2002 tentang Tarif
Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2004.
Pada tahun 2014 BPMPT menerapkan biaya pengujian dibayar di muka, walaupun belum
sepenuhnya seluruh pelanggan dapat melakukan pembayaran di muka khususnya pelanggan
dari instansi pemerintah, hal ini berdampak beberapa pelanggan potensi tidak lagi melakukan
pengujian di laboratorium BPMPT karena tidak mempunyai dana talangan.
e. Anggaran Operasional
Anggaran operasional BPMPT masih perlu ditingkatkan sejalan dengan penambahan SDM dan
operasional laboratorium yang semakin meningkat dengan adanya penambahan peralatan
laboratorium, sehingga waktu pengujian dapat lebih cepat sehingga sampel yang diuji juga
meningkat. Dengan demikian setoran PNBP juga akan semakin meningkat secara signifikan.
BAB VI.
PENUTUP
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah menunjukkan peningkatan kinerja dengan kondisi sarana
dan prasarana yang terbatas. Tugas dan fungsi Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman adalah
melaksanakan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan. Hal ini berarti Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman sebagai institusi yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/Kpts/OT.330/6/2004,dan telah direvisi dengan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 77/Permentan/OT.140/11/2011 telah berupaya untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan kegiatan dengan baik dalam rangka mendukung peningkatan produksi
dan keamanan pangan.
Pada tahun 2015 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah dapat melaksanakan kegiatan sesuai
dengan perencanaan yang tertuang dalam DIPA TA 2015. Pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk
tanaman telah menghasilkan sertifikat LHP mencapai sebanyak 2.535 sertifikat LHP atau 107,87 % dari
target tahun 205 sebesar 2.350. Adapun rincian realisasi pengujian sebagai berikut :
- Mutu pestida sebanyak 1.328 sertifikat atau 80,73 % dari target 1.645 sertifikat
- Mutu pupuk sebanyak 478 sertifikat atau 258,38 % dari target 185 sertifikat
- Mutu produk tanaman sebanyak 586 sertifikat atau 136,28 % dari target 430 sertifikat
- Aflatoksin sebanyak 73 sertifikat atau 162,22 % dari target 45 sertifikat.
- Cemaran logam berat sebanyak 70 sertifikat atau 155,56 % dari target 45 sertifikat.
Berdasarkan jasa pengujian yang diterima Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah dapat
menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2015 sebesar Rp 937.600.000,00,-
atau 98,69 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp 950.000.000,00,-.
Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman memiliki peran strategis dalam bidang pengujian mutu, khususnya
pengujian mutu produk tanaman dalam rangka mendukung keamanan pangan, selain tentunya pengujian
mutu pestisida dan pupuk. Peningkatan sarana penunjang laboratorium sangat diharapkan dalam
mendukung peningkatan kinerja menjawab kebutuhan dalam menghadapi tuntutan ke depan dimana
keberadaan laboratorium pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman akan sangat diperlukan sebagai
laboratorium penguji, khususnya pengujian residu pestisida yang jumlahnya saat ini masih sangat terbatas
di Indonesia.
Sebagai unit Pelayanan Publik, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah menerima penghargaan
yaitu sebagai berikut :
- Pada tahun 2010 memperoleh “Piala Abdibaktitani” sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik Percontohan
Tahun 2010 dan juga sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2010.
- Pada tahun 2011 sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
- Pada tahun 2012 sebagai unit kerja WBK dan Unit kerja Yang Berintegrasi Menuju Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM).
- Tahun 2013 sebagai unit kerja WBK dan termasuk dalam Unit Kerja yang Berintegrasi Menuju Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dan sebagai SPI Award Terbaik I untuk Unit Kerja Eselon III.
- Tahun 2014 sebagai unit kerja WBK.
- Tahun 2015 termasuk dalam Kepatuhan Tinggi (Zona Hijau) Penilaian Ombusdman dalam pelayanan publik.
Penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi seluruh personil Balai Pengujian Mutu Produk
Tanaman untuk dapat lebih meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
Dengan demikian diharapkan kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman secara bertahap akan
semakin baik dan meningkat seperti yang diharapkan.
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI
BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN
Kelompok Jabatan Fungsional
Kepala Balai/
Manajer Puncak
Kasubag TU/ Manajer Umum
Kasi Pelayanan Teknis/ Manajer Mutu
Staf Umum
Deputi Manajer Mutu
Staf Mutu
Koordinator Fungsional/Manajer Teknis
Deputi Manajer Teknis
Penyelia Pengujian Mutu
Pestisida
Penyelia Pengujian
Mutu Pupuk
Penyelia Pengujian
Mutu Produk Tanaman
Analis Analis Analis
Laboran
Staf Administrasi
Kasi Pengelolaan Sampel /Manajer
Administrasi
Lampiran 2.
Lampiran 3. SASARAN JUMLAH SAMPEL PENGUJIAN
TAHUN 2014-2019
Jenis Jumlah Tahun
Total Pengujian Sampel 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah 1610 1645 1307 1665 1679 1680 9929
Pestisida Internal 70 45 167 35 34 30 254
Eksternal 1540 1600 1140 1630 1645 1650 9675
Jumlah 180 185 204 205 216 235 1211
Pupuk Internal 80 60 163 40 40 35 305
Eksternal 100 125 41 165 176 200 906
Jumlah 395 430 599 440 455 465 2620
Residu Internal 45 40 199 30 30 30 210
Pestisida Eksternal 350 390 400 410 425 435 2410
Jumlah 60 45 200 65 70 80 377
Aflatoksin Internal 30 15 100 30 30 30 160
Eksternal 30 30 100 35 40 50 217
Jumlah 55 45 40 75 80 90 413
Logam Berat Internal 25 15 30 40 40 40 196
Eksternal 30 30 10 35 40 50 217
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0
Mikrobiologi Internal 0 0 0 0 0 0 0
Eksternal 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 2300 2350 2350 2450 2500 2550 14550
Total Internal 250 175 659 175 174 165 1125
Eksternal 2050 2175 1691 2275 2326 2385 13425
Lampiran 4.
SASARAN JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA
TAHUN 2014- 2019
No Jabatan Pendidikan
Jumlah (orang)
2014 2015 2016 2017 2018 2019
I Struktural S2 1 1 1 2 2 2
S1 2 2 2 1 1 2
D3 - 0 0 0 0 0
SLTA 1 1 1 1 1 0
II Fungsional (PMHP) S2 2 3 4 5 6 7
S1 13 17 17 18 18 18
D3 3 3 5 6 6 7
SAKMA 1 3 3 3 3 3
III Fungsional Umum/ S1 7 11 11 11 12 12
Pelaksana D3 - 2 2 2 2 2
SLTA 4 6 6 6 6 6
Jumlah
49 52 55 57 59 34
Lampiran 5.
SASARAN JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA
(DIRINCI BERDASARKAN JABATAN)
TAHUN 2014 - 2019
No. Jabatan
Jumlah (orang)
2014 2015 2016 2017 2018 2019
I Struktural
Kepala Balai 1 1 1 1 1 1
Kasubbag Tata Usaha 1 1 1 1 1 1
Analis Pengelola BMN 1 2 2 2 2 2
Pengadministrasi Keuangan 3 4 4 4 4 4
Pengadministrasi Kepegawaian 1 2 2 2 2 2
Pengadministrasi Persuratan - 1 1 1 1 1
Pengadministrasi Umum - 1 1 1 1 1
Pranatapam - 1 1 1 1 1
Supir - 1 1 1 1 1
Kasi Pelayanan Teknis 1 1 1 1 1 1
Analis Rencana Program dan Kegiatan 1 1 1 1 1 1
Pengelola Laboratorium 2 4 4 4 4 4
Analis Kimia - 2 2 2 2 2
Kasi Pengelolaan Sampel 1 1 1 1 1 1
Pengelola Sampel Pengujian 2 2 2 2 2 2
Pengelola Data PNBP - 1 1 1 1 1
Analis pelaporan 1 1 1 1 1 1
II Fungsional/Laboratorium
Manajer Teknis/Koord fungsional 1 1 1 1 1 1
Deputi Manajer Mutu 1 1 1 1 1 1
Deputi Manajer Teknis 1 1 1 1 1 1
Penyelia Pengujian Mutu Pestisida 1 1 1 1 1 1
Penyelia Pengujian Mutu Pupuk 1 1 1 1 1 1
Penyelia Pengujian Mutu Produk Tanaman - 1 1 1 1 1
Analis Pengujian Mutu Pestisida 4 5 6 6 7 8
Analis Pengujian Mutu Pupuk 3 4 4 5 5 5
Analis Pengujian Residu Pestisida 5 5 6 7 8 9
Analis Pengujian Aflatoksin 1 1 2 2 2 2
Analis Pengujian Logam Berat 1 1 1 2 2 2
Jumlah 34 49 52 55 57 59
Lampiran 6.
REALISASI PELATIHAN PERSONIL BPMPT TAHUN 2015
No Nama Personil Nama Pelatihan Waktu Penyelenggara
1 Buang S.Sos Perpres Nomor 72 Tahun 2014 Tahun 2014, Perka LKPP No 76/KA/10/2014 ttg PA, KPA wajib mengumumkan Rencana Umum Pengadaan dgn Aplikasi SIRUP
25 - 26 Februari Lembaga Management Indonesia
2 Dubela Riadi M, SE Perpres Nomor 72 Tahun 2014 Tahun 2014, Perka LKPP No 76/KA/10/2014 ttg PA, KPA wajib mengumumkan Rencana Umum Pengadaan dgn Aplikasi SIRUP
25 - 26 Februari Lembaga Management Indonesia
3 Ronda Hesti ES, SP Teknik Analisis Data di Lab 26 - 27 Februari Spin
4 Eka Widiyastuti, A.Md Teknik Analisis Data di Lab 26 - 27 Februari Spin
5 Ade Ratna Yulinar, SE
Sistem Klasifikasi dan Pelabelan Bahan Kimia B3 24 - 26 Maret Spin
6 Rukiyem Sistem Klasifikasi dan Pelabelan Bahan Kimia B3 24 - 26 Maret Spin
7 Lulus Nugraheni, S.TP,MP Document Control 10 - 11 Maret Spin
8 Andi Ima Apriani, S.Si Document Control 10 - 11 Maret Spin
9 Dian Mardiana Implementasi K3 di Lab 12 - 13 Maret Spin
10 Syanti Asviatuti, S.Si, M.Si Implementasi K3 di Lab 12 - 13 Maret Spin
11 Anastasia Giring R, S.Si
Pembuatan Contoh Uji Profisiensi dan Bahan Acuan Sekunder 12 - 13 Maret Spin
12 Erma Oktaviani, S.Si
Pembuatan Contoh Uji Profisiensi dan Bahan Acuan Sekunder 12 - 13 Maret Spin
13 Lulus Nugraheni, S.TP,MP Efective customer Relationship Management 22 - 23 April Spin
14 Wahyu Daniati, SE Efective customer Relationship Management 22 - 23 April Spin
15 Retzy Wibowo Efective customer Relationship Management 22 - 23 April Spin
16 Ir. Trias Retno W, M.Si Customer Satisfaction Survey 29 - 30 April Spin
17 Endang Tri Wahyuni Customer Satisfaction Survey 29 - 30 April Spin
18 Teguh Puji SL, S.Si Teknik Kalibrasi Massa 29 - 30 April Spin
19 Diah Awalokiteswari Teknik Kalibrasi Massa 29 - 30 April Spin
20 Moch Irfan Sholeh, Pengendalian Alat dan Bahan Kimia 5 - 6 Mei Spin
S.Si
21 Rita Prihatini, S.Si Pengendalian Alat dan Bahan Kimia 5 - 6 Mei Spin
22 Dra. Tantri Yulianti Implementasi SNI ISO 17025 :2008 6 - 7 Mei Spin
23 Hasri Implementasi SNI ISO 17025 :2008 6 - 7 Mei Spin
24 Andi Ima Apriani, S.Si Implementasi SNI ISO 17025 :2009 6 - 7 Mei Spin
25 Syanti Asviatuti, S.Si, M.Si
Teknik Analisis Kromatografi Cair Kinerja Ultra 19 - 20 Mei Spin
26 Elan Hernandi, S.Si Teknik Analisis Kromatografi Cair Kinerja Ultra 19 - 20 Mei Spin
27 Roni Nasrulloh, S.Si Estimasi Ketidakpastian Pengukuran pada Analisis Kromatografi 11 - 12 Juni Spin
28 Tantri Handayani, A.Md
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran pada Analisis Kromatografi 12 - 12 Juni Spin
29 Tantri Handayani, A.Md Teknik Kalibrasi Massa (Timbangan) 19 - 20 Agustus Spin
30 Lisa Rosdiana Teknik Kalibrasi Massa (Timbangan) 19 - 20 Agustus Spin
31 Moch Irfan Sholeh, S.Si Verifikasi dan Validasi Metode Uji Kimia 19 - 20 Agustus Spin
32 Henra SM Simanjuntak, A.Md Verifikasi dan Validasi Metode Uji Kimia 19 - 20 Agustus Spin
33 Eka Widiyastuti, A.Md
Teknik Evaluasi hasil QC laboratorium dan kompetensi analis 1 - 2 September Spin
34 Erma Oktaviani, S.Si
Teknik Evaluasi hasil QC laboratorium dan kompetensi analis 1 - 2 September Spin
35 Teguh Puji SL, S.Si Petugas Pengambil Contoh 8 - 10 September M Brio
36 Ni Made Budiani, SE Petugas Pengambil Contoh
8 - 10 September M Brio
37 Rahmat Hidayat, S.Si
Pengujian Cemaran Logam Berat dalam Makanan
9 - 10 September LPPT UGM
38 Indah Nur Rokhmah, A.Md
Pengujian Cemaran Logam Berat dalam Makanan
9 - 10 September LPPT UGM
39 Hasri Teknik Investigasi dan Closing Temuan Asesment Lab
10 - 11 September Spin
40 Dian Mardiana Teknik Investigasi dan Closing Temuan Asesment Lab
10 - 11 September Spin
41 Fitria Yuliani, S.TP Quality Control Lab 29 - 30 September Spin
42 Rita Prihatini, S.Si Quality Control Lab 29 - 30 September Spin
43 Indah Nur Rokhmah, A.Md Quality Control Lab
29 - 30 September Spin
44 Ade Ratna Yulinar, SE ISO 18001 Safety Management System
29 - 30 September An Training
45 Rukiyem ISO 18001 Safety Management System 29 - 30 September An Training
46 Lufthia Andini MD, S.Si ISO 18001 Safety Management System
29 - 30 September An Training
47 Novi Setyowati, A.Md Understanding dan Developing ISO 17025 7 - 8 Oktober An Training
48 Henra SM Simanjuntak, A.Md Understanding dan Developing ISO 17025 7 - 8 Oktober An Training
49 Anastasia Giring R, ST Uji Profisiensi Lab (SNI-ISO/IEC17043-2010) 29 - 30 Oktober Spin
50 Fitria Yuliani, SP Uji Profisiensi Lab (SNI-ISO/IEC17043-2010) 29 - 30 Oktober Spin
51 Romeli
Kelistrikan 5 - 6 November Spin
52 Rahmat Hidayat, S.Si Kelistrikan
5 -6 November Spin
53 Retzy Wibowo Kelistrikan 5 -6 November Spin
54 Reni Wulandari, A.Md Implementasi SNI/ISO IEC 17025:2008
3 - 4 November Spin
55 Endang Listyawati, A.Md Implementasi SNI/ISO IEC 17025:2008
3 - 4 November Spin
56 Retzy Wibowo Implementasi SNI/ISO IEC 17025:2008 1 - 2 Desember Spin
57 Aji Dimas S.Sos Implementasi SNI/ISO IEC 17025:2008 1 - 2 Desember Spin
58 Lulus Nugraheni, S.TP,MP Audit Internal SNI/ISO IEC 17025:2008 7 - 8 Desember Spin
59 Dian Mardiana Audit Internal SNI/ISO IEC 17025:2008 7 - 8 Desember Spin
Lampiran 7.