Download - LAPORAN SISTEM PENCERNAAN
“SISTEM PENCERNAAN”
RESUME TUTORIAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SISTEM TUBUH I
Dibuat oleh:
1. Idwan Tunggal S. 081610101006
2. Hafida Mariyatin 081610101014
3. Irma Yunita 081610101022
4. Farizan Zata H. 081610101030
5. Ria Faisah 081610101038
6. Ari Agustinawati 081610101046
7. Ulil Rachima P. 081610101054
8. Nur Baiti Dwi M. 081610101062
9. Wulan Pratiwi 081610101070
10. Paulina Samuellia 081610101078
11. Muhammad Lutfan 081610101086
12. I Gede Deo S. 081610101094
13. Riezki D. Wahyudi 081610101102
14. Yeni Sugiarto 081610101110
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2009
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN DAN MANFAAT
METODE PENELITIAN
BAB II
PEMBAHASAN
ISI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memecah molekul
molekul besar atau kompleks menjadi molekul molekul kecil yang mudah diserap
oleh tubuh.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mengkonsumsi berbagai jenis makanan,
antara lain, karbohidrat, protein, lipid, vitamin dan mineral
Untuk dapat diserap oleh tubuh, makanan terlebih dahulu harus diubah menjadi
molekul molekul yang lebih kecil, pemecahan makanan tersebut dipecah oleh
traktus digestivus dan glandula digestivus.
Makanan makanan yang masuk ke saluran pencernaan di dalam tubuh kita
berkondisi asam dan basa.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan ?
2. Organ organ apa saja yang berperan dalam pencernaan makanan ?
3. Kelenjar kelenjar apa yang berperan di dalam pncernaan makanan ?
4. Bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam tubuh ?
TUJUAN DAN MANFAAT
1. Mengetahui organ organ yang berperan di dalam sistem pencernaan
2. Mengetahui jalannya mekanisme pencenaan
TINJAUAN PUSTAKA
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimenter) yaitu tuba
muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ
aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan
pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area difragma disebut
saluran gastrointestinal.
A. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN
Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient tang dicerna sehingga siap diabsorbsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia serta meliputi proses-
proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh
gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan
(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorbs dapat berlangsung.
5. Absorbsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen
saluran pencernaan ke dalan sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat
digunakan oleh sel tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak
tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
B. KENDALI SARAF PADA SALURAN PENCERNAAN
SSO menginervasi keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan
ujung bawah yang di kendalikan secara volunter.
1. Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (CN X),
mengeluarkan efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan
bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas. Efek ini
meliputi motilitas dan sekresi cairan pencernaan.
2. Impuls simpatis yang di bawa medulla spinalis dalam saraf splanknik,
menghambat kontraksi otot polos saluran , mengurangi motalitas, dan
menghanbat sekresi cairan pencernaan.
3. Pleksus meissner dan aurbach merupakan sisi sinaps untuk serabut
praganglionik parasimpatis. Pleksus ini juga berfungsi untuk
pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran.
I. RONGGA ORAL,FARING, DAN ESOFAGUS
A. RONGGA ORAL
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi
organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga
vestibulum (bukal) terletak diantara gigi dan , bibir dan pipi sebagai batas
luarnya. Rongga oral utama di batasi gigi dan gusi di bagian depan,
palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan
orofaring di bagian belakang.
5. Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibula dan
maksila.
a. Anatomi gigi
1) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk
lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian
bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup
(overlap) gigi bawah.
2) Manusia memiliki 2 susunan gigi : gigi primer (desiduous,gigi
susu) dan gigi sekunder (permanen).
a) Gigi primer dalam setengah lengkung gigi (di mulai dari
ruang di antara dua gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri,
satu taring, dua geraham (molar), untuk total keseluruhan
20 gigi.
b) Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam
tahun. Setengah dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi
seri, satu taring, dua premolar (bicuspid), dan tiga geraham
(tricuspid) untuk total keseluruhan 32 buah. Geraham
ketiga disebut “gigi bungsu”.
3) Komponen gigi
a) Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai
tiga akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang
tertyanam ke dalam prosesus (kantung) alveolar tulang
rahang.
b) Mahkota dan akar bertemu pada kleher yang diselubungi
gingival (gusi).
c) Membrane periodontal merupakan jaringan ikat yang
melapisi kantong alveolar dan pada sementum di akar.
Membran ini menahan gigi di rahang.
d) Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran
akar, berisi pulpa gigi yang mengandung pembuluh darah
dan saraf. Saluran akar membuka ke tulang melalui
foramen apical.
e) Dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk
bagian terbesar gigi. Dentin pada bagian mahkota tertutup
oleh email dan di bagian akar oleh sementum. Email terdiri
dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat) dan
merupakan zat terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi
untuk melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan
asam yang diproduksi oleh bakteri mulut dan
mengakibatkan karies gigi. Flourida dalam air minum atau
yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat
email.
b. Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan
yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil
dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan
yang dapat ditelan.
B. PROSES MENELAN (DEGLUTISI) MENGGERAKKAN
MAKANAN DARI FARING MENUJU ESOFAGUS.
Aksi penelanan meliputi tiga fase:
1. Fase volunter. Lidah menekan palatum keras saat rahang menutup
dan mengarahkan bolus kea rah orofaring.
2. Fase faring. Bolus makanan dalam faring merangsang reseptor
orofaring yang mengirim impuls ke pusat menelan dalam medulla dan
batang otak bagian bawah. Reflexks yang terjadi adalah penutupan
semua lubang kecuali esophagus sehingga makanan masuk.
a. Lidah menekan palatum keras dan menghalangi makanan
kembali ke mulut.
b. Otot palatum lunak dan uvula mengangkat palatum lunak
untuk menutup mulut saluran nasal sehingga makanan tidak
masuk ke rongga nasal.
c. Laring terelevasi, glottis tertutup, dan epiglottis condong ke
belakang menutup mulut laring yang menahan makanan sehingga
tidak memasuki saluran pernapasan.
d. Sfingter esophagus atas pada mulut esophagus secara normal
menyempit untuk mencegah udara memasuki esophagus, dan
refleks relaksasi terjadi saat otot faring berkontraksi dan laring
terelevasi.
e. Gelombang peristaltic kontraksi yang bermula pada otot faring
menggerakkan bolus ke dalam esophagus.
3. Fase esophagus, sfingter esofagus bawah, suatu area sempit otot
polos pada ujung bawah esophagus dalam kontraksi tonus yang
konstan, berelaksasi setelah melakukan gelombang peristaltic dan
memungkinkan makanan terdorong ke dalam lambung. Sfingter
kemudian berkontraksi untuk mencegah regurgitasi (refluks) isi
lambung ke dalam esophagus.
C. ESOFAGUS
1. Anatomi. Esophagus adlah tuba muscular, panjangnya sekitar 9
sampai 10 inci (25 cm) dan berdiameter 1 inci(2,54 cm). esophagus
berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus
esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan
membuka kea rah lambung.
2. Fungsi. Esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung
melalui gerak peristaltis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah
besar mukus untuk melumasi dan melindungi esophagus. Esophagus
tidak memproduksi enzim pencernaan.
II. LAMBUNG
A. Anatomi
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior
kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali
sebagian kecil, terletak pada bagian kiri garis atas. Ukuran dan
bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regai-
regia lambung terdiri dari bagian janyung , fundus, badn organ, dan
bagian pylorus.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan
esophagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut
esophagus.
c. Badan lambung adlah bagian yang terdilatasi di bawah
fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi
medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil,
tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur
besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah
lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus
mengarah ke mulut pylorus yang di kelilingi sfingter pilrus
muscular tebal.
B. Fungsi lambung
1. Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal
memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat
makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah
besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah
saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam
kehidupan dan dapat diangkat, asalkan makanan yang dimakan
sedikit dan sering.
2. Produksi kimus. Aktivitas lambung mengakibatkan
terbentuknya kimus (massa homogeny setengah cair, berkadar
asm tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke
dalam duodenum.
3. Deigesti protein. Lambung memulai digesti protein melalui
sekresi tripsin dan asm klorida.
4. Produksi mucus. Mucus yang dihasilkan dari kelejar
membentuk barier setebal 1 mm untuk melindungi lambung
terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.
5. Produksi factor intrinsic
a. Factor intrinsic adalah glikoprotein yang disekresi sel
parietal
b. Vitamin B12 didapat dari makanan yang dicerna di
lambung, terikat pada factor intrinsic. Kompleks factor
intrinsic vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat
vitamin B12 diabsorpsi.
6. Absorps. Absorps nutrient yang berlangsung dalam lambung
hanya sedikit. Beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alcohol
diabsorpsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam air
terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas.
III. USUS HALUS
a.Gambaran umum
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari
sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan
usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2.5 cm dan panjangnya 3
sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat
lapisan muskularis eksterna berelaksasi.
b. Divisi
i. Duodenum adalah bagian yang terpendek (25 cm sampai
30 cm). Duktus empedu dan duktus pankreas, keduanya
membuka ke dinding posterior duodenum beberapa
sentimeter di bawah mulut pilorus.
ii. Yeyunum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya
kurang lebih 1 m sampai 1,5 m.
iii. Ileum (2 m sampai 2,5 m) merentang sampai menyatu
dengan usus besar.
c. Motilitas
Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk
pencernaan, memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan
kontak dengan sel absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki
usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara
refleks dikendalikan oleh SSO.
i. Segmen irama adalah gerakan pencampuran utama.
Segmentasi mencampur kimus dengan cairan pencernaan
dan memaparkannya ke permukaan absorbtif. Gerakan
adalah gerakan konstriksi dan relaksasi yang bergantian
dari cincin-cincin otot dinding usus yang membagi isi
menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus bergerak
maju mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen
lain.
ii. Peristaltis adalah kontraksi rimik otot polos longitudinal
dan sirkular. Kontraksi ini adalah daya dorong utama
yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang
saluran.
d. Anatomi mikroskopik dinding usus
i. Ada 3 spesialisasi struktural yang memperluas permukaan
absorptif usus halus sampai kurang lebih 600 kali.
1. Plicae circulares adalah lipatan sirkular membran
mukosa yang permanen dan besar. Lipatan ini
hampir secara keseluruhan mengitari lumen.
2. Vili hádala jutaan tonjolan menyerupai jari
(tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm) yang
memanjang ke lumen dari permukaan mucosa. Vili
hanya ditemukan pada usus halus, setiap vilus
mengandung jaring-jaring kapiler dan pembuluh
limfe yang disebut lakteal.
3. Mikrovili hádala lipatan-lipatan menonjol kecil
pada membran sel yang muncul pada tepi yang
berhadapan dengan sel-sel epitel.
ii. Kelenjar
1. Kelejar-kelenjar usus (cripta lieberkuhn)
tertanam dalam mucosa dan membuka di antara
basis-basis vili. Kelenjar ini mensekresi hormon dan
enzim.
a. Enzim yang dibentuk oleh sel epitelial usus
dibutuhkan untuk melengkapi digesti.
b. Hormon-hormon yang mempengaruhi
sekresi dan motilitas saluran-saluran
pencernaan antara lain:
i. Sekretin,CCK,dan GIP berperan
untuk menghalangi sekresi kelenjar
lambung.
ii. Peptida usus vasoaktif memiliki
efek vasodilator dan efek relaksasi
otot polos.
iii. Substansi P mempengaruhi
motorik oto polos.
iv. Somstostatin menghambat sekresi
asam klorida dan gastrin seperti
hipothalamus yang melepas faktor
pelepas hormon pertumbuhan.
2. Kelejar penghasil mukus
a. Sel goblet terletak dalam epitelium disepasang usus
halus. Sel ini memprduksi mukus pelindung.
b. Kelenjar brunner terletak dalam sub mukosa
duodenum. Kelejar ini memproduksi mukus untuk
melindungi mukosa duodenum terhadap kimus
asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus
melalui lambung.
c. Jaringan limfatik. Leukosit dan nodulus limfe ada
di keseluruhan usus halus untuk melindungi dinding
usus terhadap invasi benda asing. Agregasi nodulus
limfe yang disebut bercak peyer terdapat dalam
ileum.
e. Fungsi usus halus
i. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang
dimulai di mulut dan dilambung. Proses ini diselesaikan
oleh enzim usus dan enzim pankreas serta di bantu
empedu dalam hati.
ii. Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.
f. Pankreas, hati, dan empedu
i. Pankreas
1. Anatomi
1). Pankreas adalah kelejar terelongasi berukuran besar
dibalik kurvatur bear lambung. Sel-sel endokrin (pulau-
pulau langerhans) pankreas mensekresi hormon insulin
dan glukagon. Sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi
enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang
mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.
2). Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui
duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu
komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula
hepatopankraes. Walaupaun duktus pankreas dan
duktus komunis membuka secara terpisah pada
duodenum. Sfingter oddi secara normal
mempertahankan keadaan mulut duktus agar dapat tetap
tertutup.
b. Kendali pada sekresi pankreas
Sekresi eksokrin pankreas dipengaruhi oleh aktivitas
refleks saraf selama tahap sefalik dan lambung pada
sekresi lambung. Walaupun demikian kendali utama
erletak pada hormon duodenum yang diabsorpsi ke
dalam aliran darah untuk mencapai pankreas.
1). Sekretin diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum
dan diabsorpsi ke dalam darah untuk mencapai
pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam
memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah besar
cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat.
Baikarbonat menetralisir asm dan membentuk
lingkungan basah untuk kerja enzim pankreas dan
usus,
2). CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum
sebagai respons terhadap lemak dan protein separuh
tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini
menstimulasi sekresi sejumlah besar enzim pankreas.
c. Komposisi cairan pankreas
cairan pankreas mngandung enzim-enzim untuk
mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
1). Enzim proteolitik pankreas (protease)
a. Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi
menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus
halus. Tripsin mncerna protein dan polipeptida besar
untuk membentuk polipeptida dan peptid yang lebih
kecil.
b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen
oleh tripsin. Kimotripsin memiliki fungsi yang sama
seperti tripsin terhadap protein.
c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan
dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses
pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino
bebas.
2). Lipase pankreas, menghidrolisis lemak menjadi
asam lemak dan gliserol setelah lemak di emulsi oleh
garam-garam empedu.
3). Amilase pankreas, menghidrolisis zat tepung yang
tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida
(maltosa, sukrosa).
4). Ribonuklease dan deoksiribonuklease,
menghidrolisis DNA dan RNA menjadi blok-blok
membentuk nukleotidaya.
2. Hati dan sekresi empedu
a. Anatomi hati adalah oragan viseral terbesar dan
trletak di bawah kerangka iga. Beratnya 1500 gram (3 lbs)
dan pada kondisi hidup berwarna merah tuakarena kaya
akan persediaan darah. Hati menerima darah terosigenasi
dari arteri hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi
tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatika. Hati
terbagi menjadi lbus kanan dan kiri.
1. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya
dan memiliki 3 bagian utama: lobus kanan atas, lobus
kaudatus, dan lobus kuadratus.
2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dan
kiri.di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur
masuk dan ke luar pembuluh darah, saraf dan duktus.
3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan
beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi.
Ruang-ruang darah sinosoid terletak diantara lempeng-
lempeng sel. Saluran portal masing-msing berisi sebuah
cabang vena portal, arteri hepatika, dan duktus empedu,
membentuk sebuah lobulus portal.
b. Fungsi utama hati
1. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan
dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.
2. Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak dan
karbohidrat tercerna.
a. Hati berperan penting dalam mempertahankan
homeostatik gula darah. Hati menyimpan glukosa
dalam bentuk glikogen dan mengubahnya
kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.
b. Mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel
darah merah yang rusak. Organ ini membentuk
urea dan dari asam amino berlebih dan sisa
nitrogen.
c. Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan
protein, dan terlibat dalam penyimpanan dan
pemakaian lemak.
d. Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran
sel (lippprotein,kolesterol dan fosfolipid).
e. Hati menyintesis protein plasma dan faktor-
faktor pembekuan darah. Organ ini juga
menyintesis bilirubin dari produk penguraian
hemoglobin dan menyekresinya ke dalam
empedu.
3. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan
tembaga serta vitamin larut lemak (A,D,E, dan K),
dan hati menyimpan toksin tertentu, (contohnya
peptisida) serta obat yang tidak dapat di uraikan
dan dieksresikan.
4. Detoksifikasi, hati melakukan inaktivasi
hormon dan dektosivikasi toksin dan obat. Hati
memfagosit eritrosit dan zat asin yang
terdistintegrasi dalam darah.
5. Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalam
hati menjadikan hati sebagai sumber utama panas
tubuh, terutama saat tidur.
6. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar
untuk sekitar 30 % curah jantung dan bersama
dengan limfa, mengatur volume darah yang
diperlukan tubuh.
c. Empedu
(1) Anatomi sekresi empedu
a. Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati
memasuki kanalikuli empedu yang kemudian
menjadi duktus hepatika kanan dan kiri.
b. Duktus hepatika menyatu untuk membentuk
duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu
dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan
keluar dari hati sebagai duktus empedu komunis.
c. Duktus empedu kumunis, bersama dengan
duktus pankreas, bermuara di duodenum atau
dialihkan untuk penyimpanan di kandung empedu.
2. Komposisi empedu. Empedu adlah larutan berwarna
kuning kehijaun terdiri dari dari 97% air, pigmen empedu,
dan garam-garam empedu.
. a. Pigmen empedu terdiri dari biliverdin (hijau) dan
bilirubin (kuning). Pigmen ini merupakan hasil
penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah
merah terdisintegrasi.
i. Pigmen utamanya adalah bilirubin
yang memberikan warna kuning pada
urine dan feses.
ii. Jaundice , atau warna kekuningan pada
jaringan, merupakan akibat dari
peningkatan kadar bilirubin darah. Ini
merupakan indikasi kerusakan fungsi
hati dan dapat disebakan oleh
kerusakan sel hati (hepatitis),
peningkatan destruksi sel darah
merah, atau obstruksi duktus empedu
oleh batu empedu.
c. Garam-garam empedu terbentuk dari asm empedu yang
berikatan dengan kolesterol dan asam amaino. Setelah
disekresi ke dalam usus, garam tersebutdireabsorpsi dari
ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang
kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi
enterohepatika garam empedu.
ii. Fungsi garam empedu dalam usus halus.
a) Emulsifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi
globulus lemak besar dalam usus halus kemudian
mengahsilkan globulus lemak lebih kecil dan area
permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
b) Absorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat
terlarut lemak denagn cara memfasilitasi jalurnya
menembus membran sel.
c) Pengeluran kolesterol dari tubuh. Garam empedu
berikatan dengan kolesterol dari lesitin untuk membentuk
agregasi kecil disebut micelle yang akan di buang emlalui
feses.
iii. Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi
empedu diatu oleh factor sarar (impuls parasimpatis) dan
hormon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang
mengatur sekresi cairan páncreas. Saat asam lemak dan
asam amino mencapai usus halus. CCK dilemas untuk
mengkontraksi otot Bandung empedu dan merelaksasi
sfingter oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke
dalam duodenum.
3. Kandung Empedu
1. Anatomi. Kandung empedu adalah kantong
muskular hijau membawa pir dengan pajang 10 cm.
Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan
hati. Kapasitas total kandung empedu kurang lebih
30 ml sampai 60 ml.
2. Fungsi
a. Kandung empedu menyimpan cairan
empedu yang secara terus-menerus disekresi
oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam
duodenum. Diantara waktu makan , sfingter
oddi menutup dan cairan empedu menalir ke
dalam kandung empedu yang relaks.
Pelepasn cairan ini dirangsang oleh CCK.
b. Kandung empedu mengkonsentrasi
cairannya dengan cara mereabsorbsi air adn
elektrolit. Dengan demikian, kandung ini
mampu menampung hasil 12 jam sekresi
empedu hati.
g. Absorbsi dalam usus halus
i. Digesti oleh enzim usus. Enzim-enzim usus melengkapi
proses pencernaan kimus sehingga produk tersebut dapat
langsung dan dengan mudah terserap.
1. Eterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas
menjadi tripsin, yang kemudian mengurai protein
dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.
2. Aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase,
dan dipeptidase mengurai peptida menjadi asam
amino bebas.
3. Amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi
disakarida (maltosa, sucrosa, dan laktosa)
4. Maltase, isomaltase, lactase, dan sukrase
memecah disakarida maltosa, laktosa, dan sucrosa
menjadi monosakarida (gula sederhana)
5. Lipase usus memecah monogliserida menjadi asam
lemakdan gliserol.
ii. Jalur absorbtif. Produk-produk digesti (monosakarida,
sam amino, asam lemak, dan gliserol) juga air, elektrolit,
vitamin, dan cairanpencernaan diabsorpsi menembus
membran sel epitel duodenum dan yeyunum. Hanya
sedikit absorbsi yang berlangsung dalm ileum kecuali
untuk garam-garam empedu dan vitamin B12.
iii. Mekanisme transpor absorpsi meliputi difusi, difusi
terfasilitasi, transpor aktif, dan pinositosis. Mekanisme
utama adlah transpor akif. Zat-zat yang ditranspor dari
lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel-sel
dan cairan interseluler berikut:
1. Membran plasma sel epitel kolumnar pada vilus,
sitoplasmanya, dan membran dasarnya.
2. Jaringan ikat diantara sel epitel dan kapilar atau
lakteal dalam vilus.
3. Dinding kapilar atau lakteal yang terletak dalam inti
vilus.
iv. Absorpsi karbohidrat, setiap gula sederhana dipercaya
memiliki mekanisme transpornya sendiri. Gula bergerak
dari usus menuju jaring-jaring kapilar vilus dan dibawa
menuju hati oleh vena portal hepatika .
1. Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor
aktif ion natrium(ko-transpor)
2. Fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang
di perantarai carrier.
3. Monosakariad lain dapat diabsorpsi melalui difusi
sederhana.
v. Absorpsi protein. Transpor aktif asam amino ke dalam
sel-sel usus juga berlangsung bersamaan dengan transpor
aktif natrium, dengan sitem carrier yang terpisah untuk
asm amino berbeda. Dari kapilar vilus, asam amino di
bawa ke hati.
vi. Absorpsi lemak. Asam lemak larut lipid dan gliserol
diabsorpsi betuk micelle, yaitu suatu globulus sferikal
garam empedu yang mengelilingi bagian berlemak.
Micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida
menuju membran sel epitelial, tempatnya dilepas dan
diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.
1. Asam lemak berantai karbon pendek (kurang dari
10 sampai 12 atom karbon) merupakan molekul
kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama
asam amino dan monosakarida.
2. Asam lemak berantai karbon panjang (mencapai 90
% lebih dari asam lemak yang ada) dan molekul
gliserol bergerak ke retikulum endoplasma,
kemudian disintesis ulang menjadi trigliserida,
berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid dan
kolesterol, serta terbebas sebagai kilomikron dari
tepi lateral sel usus.
3. Kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju
sistem limfatik dan sirkulasi sistemik, sebelumnya
melintasi (baypassing) hati.
vii. Absorpsi air, elektrlit, dan vitamin
1. Hanya 0,5 L dari 5 sampai 10 L cairan yang ada
dalam usus halus yang nencapai usus besar air
diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis
setelah absorpsi elektrolit dan makanan tercerna.
2. Ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau
transpor aktif .
a. Absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan
makanan, kadar plasma, dan kebutuhan tubuh serta
diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti vitamin D.
b. Absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan
metabolik. Zat besi terikat pada globulin
(transfering) dalam darah dan tersimpan pada tubuh
dalam bentuk feritin yang akan dilepas jika
dibutuhkan.
c. Vitamin larut air (C dan B) diabsorpsi melalui
difusi. Vitamin larut lemak (A,D,E, dan K)
diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12
bergantung pada faktor intrinsik lambung dan
berlangsung dalam ileum.
IV. USUS BESAR
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus
besar, sebagian besar nutrien telah dicerna dan diabsorpsi dan
hanya menyisahkan zat-zat yang tidak tercerna. Makanan biasa
memerlukan waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran
pencernaan yang satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di
lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa waktunya berada
di usus besar.
1. Gambaran umum
1. Usus besar tidak memiliki vili, tidak memiliki plicae
curculares (lipatan-lipatan sirkular), dan
diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek,
dan daya regangnya lebih besar dibandingkan usus
halus.
2. Serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna
membentuk tiga pita, taeniae coli, yang menarik
kolon menjadi kantong-kantong besar yang disebut
haustra.
3. Katup ileusekal adalah mulut sfingter antara usus
halus dan usus besar. Normalnya, katup ini tertutup,
dan akan terbuka untuk merespon gelombang
peristaltik sehingga memungkinkan kimus mengalir
15 ml sekali masuk, untuk total aliran sebanyak 500
ml sehari.
2. Bagian-bagian usus besar:
1. Sekum adalah kantung tertutup yang mengandung di bawah area katup
ileusekal. Apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi
jaringan limfoid, menonjol dari ujung sekum.
2. Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rektum. Kolon
memiliki tiga divisi:
a. Kolon asenden terentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di
sebelah kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura
haepatika.
b. Kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan
lambung sampai ke tepi latral ginjal kiri, tempatnya memutar ke
bawah pada fleksura splenik.
c. Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan
menjadi kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.
3. Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan pajang 12
sampai 13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke
eksterior di anus.
a. Mukosa saluran anal tersusun dari kolumnar rektal (anal), yaitu
lipatan-lipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri dan vena.
b. Sfingter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter anal
eksternal otot rangka atau (volunter) mengitari anus.
c. Fungsi usus besar
1. usus besar mengabsorpsi 80 sampai 90% dan elektrolit dari
kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi
massa semi padat.
2. usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak
mengandung enzim atau hormon pencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil
selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh
dalam setiap hari . bakteri juga memproduksi vitamin (K.
Riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar mengeksresi zat sisa dalam bentuk feses.
a. Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi
padatnya adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3%
adalah nitrogen, zat sisa organic, dan anorganik dari sekresi
pencernaan, serta mucus dan lemak.
b. Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat
dan selulosa yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari
pigmen empedu: bau berasal dari keja bakteri.
(Ethel,2003:281)
PEMBAHASAN
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan makanan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran ) dengan enzim
dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.Proses
pencernaan makanan di dalam tubuh dibagi menjadi dua macam, yaitu:
pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis adalah
pemecahan atau penghancuran makanan secara fisik atau proses pencampuran
makanan dengan getah (enzim) pencernaan. Contohnya gigi memotong-motong
dan mengunyah makanan lidah serta otot-otot lambung dan usus yang mencampur
makanan dengan enzim, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan
sampai ke usus (gerak peristaltic). Pencernaan kimiawi adalah proses pemecahan
makanan dari molekul yang sederhana dengan bantuan getah pencernaan (enzim)
yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan pada manusia pada
umumnya hamper sama dengan hewan vertebrata yang lain terdiri atas saluran
pencernaan dan getah pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan yang berhubungan
langsung dengan proses penceernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan
meliputi: mulut, kerongkngan (esophagus), lambung (gaster), usus halus
(intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan
organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan
makanan.Mulut, didalamnya terdapat alat-alat berupa gigi, lidah dan kelenjar air
liur. Tekak atau faring merupakan penghubung rongga mulut dengan
kerongkongan, pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan
dan saluran pernapasan. Kerongkongan atau esophagus merupakan saluran
memanjang yang menghubungkan tekak dengan lambung atau ventrikel.
Lambung atau gaster/ventrikel merupakan saluran pencernaan yang membentuk
kantong. Usus halus atau intestinum tenue terdiri atas usus dua belas jari atau
duodenum, usus kosong atau yeyenum, usus penyerapan atau ileum. Usus buntu
atau isekum. Usus besar atau intestinum krasum, terdiri atas usus tebal atau kolon
dan poros usus atau rectum. Anus atau lubang pelepasan.
Makanan yang kita makan pertama masuk ke mulut yang kemudian menjadi
halus karena dikunyah dengan geligi kita dengan dibantu oleh kelenjar ludah.
Setelah halus barulah dapat kita telan dengan geligi kita dengan dibantu oleh
kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat melelui bagian
bawah tekak dan kerongkongan. Kerongkongan bentuknya seperti pipa yang
panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25cm. Pangkalnya adalah di leher,
dibelakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang jantung, menembus
sekat rongga badan di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.
Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantong,
terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri,dan bagian lainnya tertutup oleh
hati, usus besar dan limpa. Makanan yang ditelan terkumpul dalam lambung dan
bercampur dengan getah lambung, sehingga makan menjadi encer seperti bubur.
Jalan keluar lambung tertutup rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang
sewaktu-waktu terbuka untuk melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke
dalam usus halus adalah usus dua belas jari, yang melengkung seperti ladam. Di
usus halus ini bermuara pipa penyalur dari hati dan dari kelenjar ludah perut. Hati
membuat empedu yang terkumpul dalam kantong empedu. Empedu tersebut
menjadi kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kandung empedu. Pada
waktu tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa
empedu. Kelenjar ludah perut yang kenal dengan sebutan pankreas adalah sebuah
alat yang panjang melintang pada dinding belakang perut dan berjalan ke kiri
sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam lengkung usus dua belas jari. Pipa
keluarnya bermuara didalam usus dua belas jari bersama dengan pipa empedu
sebagian jaringan kelenjar ludah perut yang tersebar diseluruh alat tersebut,
mempunyai bentuk yang lain dan getahnya yaitu insulin dicurahkan langsung ke
dalam darah, karena itu maka jaringan demikian diberi nama kelenjar buntu.
Bubur makanan yang keluar dari lambung dan masuk ke dalam usus halus
bercampur dengan empedu dan getah kelenjar ludah perut sehingga pencernaan
makanan berlangsung terus. Bubur makanan itu disiapkan untuk diserap zat-zat
makanannya oleh dinding usus. Penyerapan ini juga terjadi pada usus halus
lainnya, yang terletak berliku-liku dalam rongga perut bagian bawah.
Seleruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnya bermuara
kedalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian pendek
usus besar yang buntu. Disebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar
naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar
melintang dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang
belanjut sebagai usus besar bentuk ”S”. Usus ini kemudian menjadi poros usus. Di
dalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental,
karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar. Kemudian sisa makanan
tersebut sampai kedalam poros usus yang terletak pada dinding belakang panggul
kecil. Bagian bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang
nantinya dikeluarkan. Gangguan pada system pencernaan dapat timbul karena
makanan yang kurang bersih, makanan yang tercemar, salah makan dan infeksi
saluran pencernaan. Ada beberapa penyebab terjadinya gangguan system
pencernaan yang penting.
PENUTUP
SIMPULAN
1. Organ organ yang berperan di dalam sistem pencernaan adalah Mulut,
Farink, Larink, Lambung, Usus Halus, Usus besar, Rectum, Anus
2. Kelenjar yang berperan di dalam sistem pencernaan adalah Kelenjar saliva
( kelenjar parotis, kelenjar Sublingiualis, kelenjar Submandibularis ), Hati,
Pankreas, dan empedu.
3. Pencernaan makanan dibagi menjadi dua :
a. Pencernaan mekanik terjadi di Mulut dan Usus halus
b. Pencernaan kimiawi terjadi di Mulut, Lambung, Usus Halus, Usus
Besar
SARAN
1. Dalam mengonsumsi makanan sangat dianjurkan mengunyah makanan
sebanyak kurang lebih 20X pengunyahan.
2. Dalam mengonsumsi makanan yang berasam tinggi diharapkan
diperhatikan jumlah asupannya ,apabila terlalu tinggi tingkat keasamannya
akan berakibat pada pengiritasian mukosa lambung yang mengakibatkan
rasa sakit atau nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sloane,ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk pemula.Alih
Bahasa:Polupi Widyastuti.Jakarta:EGC