Download - Laporan Lokalatih Motivator Desa
LAPORAN
Training Workshop Motivator Desa
yang Berwawasan Gender
Palembang, 4 – 8 April 2005
Latar Belakang
Keterlibatan peran gender dalam setiap kegiatan SSFFMP sangat
penting dilakukan. Agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan, maka perlu
diperkenalkan cara pendekatan dengan memperhatikan pendekatan melalui
perbedaan kebutuhan gender (gender differentiated approach) dan gender
mainstreaming kepada orang-orang yang berperan di pedesaan.
Untuk mendukung tujuan di atas, motivator di desa prioritas yang
sudah dilatih Oktober 2004 dirasa perlu ditingkatkan keterampilan dan
pengetahuan sesuai dengan kebutuhannya di lapangan. Hal ini dilakukan,
dengan pertimbangan bahwa motivator desa adalah salah satu ujung tombak
yang cukup berperan dalam menggerakan masyarakat dan dapat membantu
kegiatan di lapangan. Disadari bahwa tanpa pengenalan dan peningkatan
pengetahuan dan pemahaman tentang kegiatan yang berwawasan gender itu
sendiri, maka sulitlah bagi mereka untuk membantu pelaksanaan kegiatan di
lapangan.
Oleh sebab itu, pengenalan dan pembekalan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan di lapangan perlu diberikan kepada motivator
desa yang sensitif gender dimana diharapkan kepada mereka nantinya dapat
bertindak sebagai penggerak pembangunan di pedesaan dengan
memperhatikan keterlibatan peran gender sesuai dengan kebutuhan dan
potensi spesifik masing-masing.
Kegiatan Workhop dan skill training bagi Motivator Desa Gender
dilaksanakan dengan maksud agar motivator desa yang sudah ada dapat
meningkat pengetahuannya dan lebih percaya diri berada di tengah-tengah
masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai motivator di desa
yang bersangkutan.
Tujuan
1. Peserta dapat berbagi pengalaman dan mengevaluasi hal-hal yang
telah dilakukan.
2. Pengetahuan peserta mengenai pendekatan gender lebih meningkat
3. Peserta bisa memotivasi orang lain
4. Percaya diri peserta ketika tampil di depan forum lebih meningkat.
5. Motivator/peserta bisa merefleksi peran gender dalam pengelolaan
kebakaran hutan dan lahan.
6. Peserta dapat membuat perencanaan ke depan.
Output
Pesera pelatihan memahami materi yang disampaikan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tempat dan Waktu
Kegiatan Workshop/Training Motivator Desa yang Berwawasan
Gender ini dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 4-8 April 2005 di Divlat
PT Telkom Palembang, Jalan Ratu Sianum Kec. 2 Ilir Palembang.
Fasilitator
Eva Engelhardt Wendt
Yandriani
Chandra Desferli
Wardah
Dian Maulina
Rebeka Umikalsum
Narasumber
A Karim Yusuf
Kelanawaty
Nurnajati
Metode yang digunakan
Partisipasi
Diskusi kelompok
Lecture
Brainstorming
Roleplay
Praktek
praktek dalam komunikasi
visualisasi hasil
lagu.
Jadwal
Hari/Tgl/waktu Acara (Materi) PenanggungJawab
Senin, 04.04. 2005
19.30-21.00 Greeting
Perkenalan
Menyusun kesepakatan bersama
Penjelasan mengenai review harian
Yandriani
Seluruh peserta
Seluruh peserta
Wardah
Selasa, 05.04.2005
08.30-10.00
10.00-10.30
10.00-12.00
12.00-13.30
13.30-15.00
15.00-15.30
15.30-17.00
Review
Pembukaan
Laporan Pelaksanaan
Kegiatan
Sambutan sekaligus
membuka workshop/training
Bertukar Pengalaman
CoffeeBreak
Evaluasi kegiatan yang telah
direncanakan pada tahun 2004
ISHOMA
Energizers
Coffee Break
Konsep Gender
Mood Meter
Chandra, Beka
Gender Specialist
EU Co-director/
Ka Biro Kesra
Wardah, seluruh
peserta
Eva E, Wardah
Beka, Chandra, Dian
Eva Engelhardt
Seluruh Peserta
Rabu,06.04.2005
08.00-10.00
10.00-10.30
10.30-12.00
12.00-13.30
13.30-15.00
15.00-15.30
15.30-17.00
19.30-21.30
Review
Konsep Gender dalam
Penanggulangan Kebakaran Hutan
dan Lahan
Cofee Break
Lanjutan
ISHOMA
Energizers
Teknik Konselling dan Motivasi
Coffee Break
Lanjutan
Mood Meter
Pembukuan sederhana
Peserta terpilih
Eva E, Wardah
Dian
Dian
Ny. Kelanawati
Ny. Kelanawati
Seluruh Peserta
Ny. Nurnajati/
Yandriani
Kamis, 07.04.2005
08.00-10.00
10.00-10.30
10.30-12.00
12.00-13.30
13.30-15.00
15.00-15.30
15.30-17.00
Review
Kepemimpinan dan Penyuluhan
Coffee Break
Lanjutan
ISHOMA
Lanjutan
Coffee break
Lanjutan
Mood Meter
Peserta terpilih
A. Karim Yusuf
A. Karim Yusuf
A. Karim Yusuf
A. Karim Yusuf
Jum’at, 08.04.2005
08.00-10.00
10.00-10.30
10.30-12.00
12.00-13.00
13.00-14.30
Review
Perkenalan monitoring
Coffee Break
Perencanaan Kegiatan hingga
Oktober 2005
ISHOMA
Energizers
Prioritas pelatihan yang
dibutuhkan desa.
Evaluasi Workshop
Penutup
Peserta terpilih
Eva Engelhardt
Eva Engelhardt
Chandra
Eva Engelhardt
Yandriani
PROSES KEGIATAN
Senin, 4 April 2005
Sebelum kegiatan dibuka secara resmi pada tanggal 05 April 2005,
malam harinya, pukul 20.00 WIB (Yandriani) memandu perkenalan. Satu
persatu fasilitator beserta seluruh peserta memperkenalkan diri dengan
cara menukar alas kaki yang telah dikumpulkan menjadi satu dan
mengembalikannya ke pemiliknya sambil berinteraksi satu sama lainnya.
Pada pukul 21.10 WIB, fasilitator (Wardah) memandu peserta untuk
mencari kesepakatan bersama tentang pelaksanaan kegiatan Workshop
dengan hasil sbb:
Jam Masuk : 08.00 Wib
Jam Keluar : 17.00 Wib
Ketua Kelas Cik Mila
Peraturan selama pelatihan
Tidak Boleh Merokok
Ponsel digetarkan
Dilarang Makan
Tidak boleh terlambat
Bagi yang melanggar dihukum nyanyi
Acara dilanjutkan pada pukul 21.40 WIB untuk memilih peserta yang
akan melakukan review setiap hari dari hari selasa s/d jum’at yang akan
disampaikan selama 10 menit dan flash back kegiatan yang telah dilakukan
selama ini di desa masing-masing.
Selasa Rabu Kamis Jum’at
Chandra Sofwani Mat Alim Thamrin
Rebecca Tati Yulia Farida
Peserta menceritakan pengalaman menjadi motivator Desa
1. Sumarni dari Desa Talang Lubuk
2. Yauma dari Desa Simpang Tiga
3. Tati dari Desa Pagar Desa
4. Ruslah dari Desa Ulak Kemang
Peserta menceritakan pengalaman mereka selama menjadi motivator desa
baik dari segi positif maupun negatif dalam waktu 10 menit per orang.
Sebelum acara ditutup pada pukul 22.00 WIB, peserta mengisi mood
meter untuk menggambarkan suasana hati yang dirasakan.
Hasil Mood Meter Peserta
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 15 4
Sedang 3 3
Kurang - -
Selasa, 5 April 2005
Acara dibuka pada pukul 09.00 WIB dipandu MC Dian Maulina.
Kemudian dilanjutkan Review yang dipandu Chandra pada pukul 09.10 WIB.
Pada pukul 09.15 WIB acara diteruskan dengan energizers menyanyikan lagu
motivator desa yang dipandu Rebecca.
Semua Peserta menyanyikan lagu Motivator yang liriknya ditulis oleh
motivator desa pada kegiatan workshop pada Oktober 2004.
Lagu Motivator
Enak E, enak E Jadi Motivator
Selalu Kemana-mana
Kapan saja ada panggilan
Kami siap siap selalu
Ku jadi-jadi Motivator
Yang PD dan bertanggungjawab
Memberi Pengertian
Kepada masyarakat
Reff.
Ini Jaman, Sekarang jaman Gender
Peran Serta Perempuan
Yang tadinya tidak pernah tampil
Sekarang perempuan harus tampil
Gender..........Gender yes 2 X
Kemudian dilanjutkan dengan laporan pelaksanaan kegiatan oleh Ibu
Yadriani,
kata sambutan oleh EU. Co. Director Mr. K.H. Steinmann dan diteruskan
dengan kata sambutan dan sekaligus pembukaan Workshop/Training
Motivator Desa yang Berwawasan Gender oleh Bapak Dr. Tamsil Burmawi;
Ka. Biro Kesra dan Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Sumatera
Selatan
Acara diteruskan dengan penjelasan tujuan workshop/training oleh
Acara diteruskan dengan penjelasan tujuan workshop/training oleh Gender
Specialist (Yandriani) pada pukul 09.40 WIB.
Tujuan :
1. Peserta dapat berbagi pengalaman dan mengevaluasi hal-hal yang
telah dilakukan.
2. Pengetahuan peserta mengenai pendekatan gender lebih meningkat
3. Peserta bisa memotivasi orang lain
4. Percaya diri peserta ketika tampil di depan forum lebih meningkat.
5. Motivator/peserta bisa merefleksi peran gender dalam pengelolaan
kebakaran hutan dan lahan.
6. Peserta dapat membuat perencanaan ke depan.
Pada pukul 09.45 WIB, Peserta menceritakan pengalaman selama
menjadi Motivator Desa;
1. Ibu Sumarni dari Desa Talang Lubuk
Kelompok perempuan di desa Talang Lubuk aktif melakukan kegiatan
didesa yakni;
a. Terbentuknya Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan
Desa (P3LD).
b. Terbentuknya Pengelolaan Kelapa Terpadu (Kelompok Wanita)
Hambatan : Masyarakat desa kurang berani mengeluarkan pendapat.
2. Ibu Yauma Desa Simpang Tiga
Telah terbentuk kelompok pembuatan kelempang kerupuk
Hambatan : Dana dan perlengkapan.
3. Tati, Desa Pagar Desa
Hambatan menjadi motivator; motivator hanya janji-janji belaka,
masyarakat tidak percaya, lalu Proyek memberikan dana dan
perlengkapan untuk penggilingan padi dan ternak Kambing masyarakat
baru percaya
4. Ibu Ruslah Desa Ulak Kemang.
Membentuk Kelompok Anyaman Tikar dengan nama ”Tunas Harapan”
Satu kelompok beranggotakan 30 orang dengan waktu mengayam tikar
tikar 15 hari untuk 10 kodi dengan harga Rp 100.000,- /Kodi, diluar desa.
Pemasaran di desa Rp 70.000,- /Kodi. Untuk Tabungan pokok sebagai kas
satu orang Ro. 5.000,- dengan begitu tabungan Rp 60.000/bulan Anggota
boleh Simpan pinjam dengan bunga 10 % dan bunga tersebut sebagai kas
kelompok.
Selanjutnya, pada pukul 10.30 WIB, fasilitator (Eva Engelhart)
memandu pendapat peserta mengenai penampilan :
Harus berani dalam tampil
Dapat mengetahui segi positif dan negatif dari hambatan-hambatan.
Dapat mengetahui satu sama lainnya kegiatan masing-masing
motivator di tiap desa baik yang akan dilakukan maupun yang sudah
dilakukan.
Setelah diskusi secara brainstorming, diperoleh teknis berbicara dimuka
umum :
Harus Percaya Diri
Pandangan ke peserta.
Acara dilanjutkan Pukul 10.45 WIB (Eva Engelhardt) yang memandu
tentang prioritas pelatihan yang diperlukan oleh Motivator Desa
(berdasarkan Workshop tahun 2004).
Pengetahuan tentang gender (11 poin)
Fasilitator pertemuan (5 poin)
Keterampilan dalam berkomunikasi (7 poin)
Pelatihan kepemimpinan (4 poin)
Pelatihan keterampilan (1 poin)
Monitoring
Monitoring Pr Lk
Siapa yang mengikuti WorkShop 9 2
Siapa yang telah mengikuti Kegiatan-Kegiatan
SSFFMP sejak bulan Oktober 2004
10 5
Siapa yang telah diundang dalam suatu pertemuan
sebagai motivator sejak tahun 2004
8 3
Wilayah/Area Kegiatan
Hewan-hewan/Peternakan 5 1
Perikanan 2 1
Kerupuk/Kemplang 1 1
Pertanian 5 3
Anyaman Tikar 2 -
Peran Motivator
Mengumpulkan informasi dari kepala desa dan sumber-sumber
Lain
Menyebarkan informasi kepada perempuan-perempuan yang ada di
desa
Memfasilitasi pertemuan untuk perempuan
Mengkoordinir kelompok-kelompok perempuan untuk kegiatan
prningkatan pendapatan.
Mengundang perempuan ke setiap pertemuan dan kegiatan yang
diadakan SSFFMP, contoh dalam pengelolaan hutan dan pencegahan
kebakaran.
Mempersiapkan strategi untuk dapat berpartisipasi aktif dalam
pertemuan yang didominasi oleh laki-laki
Berpartisipasi aktif dalam pertemuan desa yang didominasi oleh laki-
laki
Berkomunikasi dan bekerjasama dengan pelaksanaan kegiatan
SSFFMP
Mendukung partisipasi laki-laki dan perempuan dalam kegiatan
SSFFMP
Ciri-ciri seorang Motivator
Mampu dan berani berbicara didepan umum
Disiplin dan percaya diri
Bertanggungjawab
Memiliki komitmen yang tinggi
Kreatif
Siap belajar setiap waktu dan menerima
Pembaharuan
Penampilan harus rapi dan atau berwibawa
Dapat menjalin kerjasama dengan baik
Selanjutnya, pada pukul 11.05 WIB (Eva Engelhardt) memandu tugas
untuk kerja kelompok.
”Silahkan bertukar pengalaman tentang pekerjaanmu sebagai
motivator"
1. Apa yang telah direncanakan di tahun 2004?
2. Apakah kita mencapai target?
3. Apa yang telah dilakukan?
4. Apa hal-hal yang mudah ?
5. Apa hal-hal yang sulit?
6. Apakah Langkah selanjutnya?
Setelah energizers, pada pukul 13.40 WIB fasilitator (Dian Maulina)
memandu peresentasi hasil diskusi. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kegiatan tahun 2004.
Dari hasil diskusi dan presentasi setiap kelompok, fasilitator
(Wardah) memandu brainstorming mengenai opini peserta :
Pokok/masukan dari masyarakat antar desa
Sulit mengumpulkan masyarakat
Kurang keterampilan
Kurang kerjasama antar masyarakat
Kurang Modal dalam menunjang kegiatan
Keadaan Geografis mempengaruhi hasil panen.
Keberhasilan :
80 % target terpenuhi, pemasaran.
Panen ikan
Adanya Alsintan meningkatkan kualitas
Satu keramba ikan patin mendapatkan keuntungan Rp 800.000,-
Pada pukul 16.00 WIB fasilitator (Eva Engelhardt) memandu suatu
permaian. Peserta membuat dua barisan satu laki-laki dan satu perempuan,,
kemudian dibuat dua sessi.
Session I :
Laki-laki : Memperagakan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki
Perempuan : Memperagakan pekerjaan yang biasanya dilakukan perempuan
Session II
Laki-laki : Memperagakan pekerjaan yang biasanya dilakukan perempuan
Perempuan : Memperagakan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki
Misal :
Yang biasanya dilakukan perempuan (pendapat perempuan)
Mengengkol mesin
Mencangkul
Merokok
Melihat-lihat
Memanjat
Seperti Pantomim
Mengangkat barang berat
Yang biasanya dilakukan laki-laki (pendapat laki-laki)
Memasak
Menyapu
Melahirkan
Berdandan
Mencuci
Membawa air
Perempuan bisa menghidupkan mesin
Mnyadap karet
Mencangkul
Yang biasanya dilakukan laki-laki (pendapat perempuan)
Berdandan
Memasak
Mengasuh anak
Gosip
Mencangkul
Menyetir
Menari
Menganyam
Menjahit
Mencuci piring
Mendidik anak
Yang biasanya dilakukan perempuan (pendapat laki-laki)
Memanjat
Memikul
Melihat-lihat
Berhias
Membusungkan dada
Dilanjutkan dengan penjelasan gender. (Eva Engelhardt)
Sebelum istirahat, pada pukul 16.50 WIB, peserta menulis mood meter
pada kertas yang telah disediakan panitia. Lokakarya hari kedua ditutup
pada pukul 17.00 WIB.
Menulis Mood meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 17 8
Sedang - -
Kurang - -
Rabu, 6 April 2005
Lokakarya hari ketiga dimulai pada Pukul 08.15 WIB diawali review
yang disampaikan oleh Shofwani dan Tati dan dilanjutkan dengan Energizer;
yaitu permainan ”Nelayan Menangkap Ikan”. Peserta dibagi menjadi 3
kelompok; bapak-bapak diberi nama Ikan Juaro, Ibu-ibu yang menggunakan
jilbab diberi nama Ikan Tempalo dan ibu-ibu yang tidak memakai jilbab
diberi nama Ikan Louhan, kemudian nelayan menangkap ikan satu persatu dan
berjalan menirukan gaya ikan masing-masing. Ikan yang dapat ditangkap oleh
nelayan di beri hukuman.
Pada pukul Pukul 08.30 WIB (Eva, E) menerangkan ”Konsep Gender
dalam Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan”. Gender
mengidentifikasikan relasi antara mereka yang merupakan hasil konstuksi
sosial budaya. Relasi gender harus dilihat dalam konteks kebudayaan,
keadaan ekonomi dan sejarah dan bisa berubah dengan keadaan ekonomi
yang berubah. Gender didapat dari proses sosialisasi dan melalui kebudayaan
dari masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam sesi ini, fasilitator
juga menggali pendapat peserta.
Pendapat Peserta :
Ibu Kartini : Laki-laki dan perempuan diperlukan kerjasama serta
perempuan dan laki-laki saling ketergantungan satu sama lain.
Bapak Shofwani : Faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku awalnya di
dapat dari keluarga. Misal : pendapat bahwa perempuan itu tidak perlu
sekolah tinggi-tinggi karena akan kembali juga ke dapur.
Bapak Thamrin : Dalam mengejar kemampuan dan keahlian perempuan itu
sendiri mesti dapat menempatkan diri.
Ibu Cik Mila : Masyarakat desa terutama perempuan tidak bisa baca tulis
dan kurangnya keberanian untuk tampil ke muka umum.
Bapak Mat Alim : Perempuan kurang siap fisik dan kondisi di lapangan.
Ibu Farida : Dalam pertemuan bapak-bapak dan ibu-ibu aktif ikut berperan
serta.
Pada pukul 09.15 WIB lokakarya dilanjutkan dengan materi tentang 3
aspek dalam analisis gender.
3 Aspek dalam Analisis gender :
1. Pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan
2. Akses dan kontrol terhadap sumber daya
3. Partisipasi Laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan.
Analisis gender dalam penanggulangan hutan dan lahan melalui diskusi
kelompok.
1. Bagaimana Keterlibatan perempuan dalam terjadinya kebakaran
2. Bagaimana keterlibatan laki-laki dalam terjadinya kebakaran
3. Apa yang dapat dilakukan perempuan untuk mencegah kebakaran
4. Apa yang dapat dilakukan laki-laki untuk mencegah kebakaran
Setelah penyampaian materi oleh fasilitator, acara dilanjutkan
dengan diskusi kelompok. Setelah itu masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusi.
Kelompok I: Bapak Sofyan
Kelompok II: Ibu Sartina
Kelompok III: Bapak Marudut
Setelah istirahat makan siang, pada pukul 13.30 WIB, fasilitator
(Chandra, Wardah) memandu energizer.
Setelah energizers, acara diteruskan dengan perkenalan narasumber
Kelanawaty; untuk teknik konseling and komunikasi dari Unsri oleh Yandriani.
1. Teori Kognitif
Cara memotivasi dengan jalan mengajak berpikir tentang sesuatu.
Misal ; dengan mengajak diskusi
2. Teori Kenikmatan dan Kesakitan
Individu akan berusaha mengejar kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
3. Teori Aktualisasi diri
Individu akan berusaha melakukan sesuatu untuk berusaha melakukan
sesuatu untuk menunjukkan keberadaan dirinya.
4. Teori Pembangkitan emosi
Cara memotivasi dengan jalan menantang emosi individu.
Macam-macam Motif;
1. Motif Extrinsik :
Hadiah dan hukuman
Pengakuan dan pengucilan kelompok
2. Motif Intrinsik :
Identifikasi
Konsep diri
Motif berprestasi
Kebutuhan untuk diterima
Dll
Mengapa anda mengerjakan sesuatu ?
Apa yang menyebabkan anda bertingkah laku tertentu?
Motivasi adalah sesuatu atau kondisi yang dapat membuat dan mengarahkan
seseorang bertingkah laku tertentu.
Motif adalah faktor dari dalam diri yang membuat, mengarahkan dan
mengorganisasikan suatu ringkah laku.
Motivasi adalah total dari sejumlah motif yang membuat seseorang
bertingkahlaku dengan caranya sendiri.
Imbalan adalah dapat menjelaskan mengapa kita melakukan apa yang kita
lakukan, dibelakang imbalan biasanya ada kebutuhan atau tujuan,
Contoh; lapar.
Tingkat kebutuhan menurut Abraham Maslow
1. Aktualisasi
2. Harga Diri
3. Mencintai & Dicintai
4. Pengakuan anggota kelompok
5. Keamanan & Bebas takut
6. Biologis Makan & Minum
Konselling
Keterampilan dalam konseling
1. Keterampilan Atending
a. Posisi badan
b. Kontak mata
c. Mendengarkan Penguatan Verbal non verbal
2. Membuat pertanyaan terbuka
3. Memberikan Paraprase
4. Memberikan Penafsiran
5. Mengkonfrontasi
6. Menyimpulkan
Persyaratan pribadi seorang konselor;
1. Mengerti orang lain
2. Tegar
3. Tenang dan sabar
4. Humor
5. Toleran
6. Bekerjasama
7. Empathi
8. Menyimpan rahasia
Konseling Conseling Counsel = Pemberi nasehat
Konselling: adalah suatu proses dimana seseorang yang dipersiapkan secara
profesional untuk membantu seseorang dalam masalah pemahaman, pembuatan
keputusan, dan pemecahan masalah.
Konselling dilakukan secara tatap muka dan hasilnya sangat tergantung pada
kwalitas hubungan antara konselor dan kliennya.
Konselling dan Penyuluhan.
Penyuluhan : Usaha suatu badan, baik pemerintah maupun swasta untuk
meningkatkan kesadaran, pemahaman, sikap dan keterampilan warga masyarakat
berkenaan dengan hal tertentu.
Misal : penyuluhan hukum, penyuluhan pertanian.
Pendekatan dalam konselling
1. Non directive
2. Directive
3. Eklektik
Pada pukul 15.30 WIB peserta membuat pertanyaan Terbuka
Misal :
Apa yang sudah ibu lakukan pada hari ini?
Mengapa terjadi kebakaran hutan di desa ibu?
O........Silahkan masuk Buk/Pak, Naik apa tadi kesini?
Bagaimana kondisi kesehatan ibu hari ini?
Kenapa mata ibu merah?Bu! Bagaimana arisan kita kamaren, aku kan
tidak hadir.
Bu, hari ini muka ibu berseri-seri sekali ada apa bu?
Gimana Pak ceritanya
Bagaimana Pak/bu/dek perjalanannya?
Apa yang terjadi pak?
Menurut Bapak Bagaimana?
Bagaimana pak apa yangdapat saya bantu?
Apa saja yang sudah bapak lakukan pagi ini?
Hari ini saya lihat bapak kusut sekali ada apa?
Mengapa kamu nangis dik?
Setelah mencoba membuat pertanyaan terbuka, pada pukul 16.20
WIB Peserta mempraktekkan cara konseling
Misal :
Bapak Marudut : menjadi Konselor
Jumiati : menjadi Klien
Permasalahan ”Gagal Panen”
Konselor : Ibu datang bersama siapa?
Klien : Teman
Konselor : Temannya dimana
Klien : Diluar
Konselor : Ada masalah yang bisa saya bantu
Klien : Ya, saya butuh bantuan terutama karena dari UE, ttg alat
penggilingan padi, tapi belum saya terima.
Konselor : Apa masalah karena jarak,
Kemudian konselor mempresentasikan dengan mengulang pertanyaan.
Iya,
Konselor : Tidak masyarakat bergotong royong
Klien : Ya
Konselor : Apa sudah rembukkan
Klien : Sudah.
Kemudian peserta mengemukakan perasaannya menjadi konselor dan klien
Perasaan menjadi Klien;
Senang, Tidak ada kesulitan, susah mengutarakan masalah, Gugup dalam
menjawab pertanyaan.Dilayani, dicarikan solusi.Lega karena bisa
mengutarakan perasaan..
Perasaan menjadi Konselor;
Sulit untuk memahami klien, klien malu berbicara,Klien sulit mengambil
keputusan,Sulit untuk memecahkan masalah orang lain, Senang karena dapat
dipercaya dalam memecahkan masalah, tahu persoalan klien, dapat
memecahkan masalah. Konselor cukup empati,
Setelah istirahat, malam harinya lokakarya dilanjutkan dengan
energizer. Fasilitator (Dian) memandu peserta menyanyikan lagu Gender.
Acara diteruskan pada Pukul 19.40 WIB, dengan materi Pembukuan
Sederhana yang disampaikan narasumber ( Nurnajati)
I. Tujuan Pembukuan dan Cara Mencapainya
Tujuan Pembukuan
Untuk mengetahui keadaan harta kekayaan kelompok Usaha Bersama
Simpan Pinjam (UBSP)
Agar dapat melaksanakan kontrol kegiatan usaha simpan pinjam
secara terus menerus.
Cara Mencapainya :
Mencatat seluruh tindakan-tindakan keuangan (transaksi) dengan
teliti kedalam buku kas harian
Menyusun rekapitulasi kas bulanan
Menyusun nerasa akhir melalui neraca lajur
Manyusun daftar keuangan yang diperlukan
- Daftar pinjaman dan angsuran anggota
- Daftar simpanan/tabungan (anggota)
II. Macam-macam Transaksi
Tindakan keuangan (transaksi) dalam kegiatan UBSP antara lain:
Menerima tabungan pokok
Menerima tabungan wajib
Menerima tabungan sukarela
Menerima pinjaman dana bergulir/mikro kredit
Menerima angsuran pinjaman anggota
Menerima bunga pinjaman anggota
Membayar ongkos/transport
Membayar biaya administrasi
Dll
Pada pukul 21.00 WIB : Peserta dibagi menjadi lima kelompok untuk
memecahkan studi kasus. Setelah 30 menit diskusi kelompok, pada pukul
21.30 WIB, dilanjutkan dengan Presentasi hasil diskusi. Lokakarya hari
ketiga ditutup pukul 22.00 WIB. Sebelum istirahat, peserta mengisi matriks
mood meter.
Menulis Mood meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 11 7
Sedang 3 1
Kurang - -
Contoh buku kas :Buku Kas Neraca Awal
Bulan Nov, 2004
No Uraian No kodePemasukan
(Debet)
Pengeluaran
(Kredit)
1
2
3
4
5
6
Sisa kas
Pinjaman Anggota
Simpanan Pokok
Biaya Administrasi
Tabungan wajib
Tabungan sukarela
05
01
09
02
03
4.000
-
100.000
-
50.000
11.500
-
150.000
-
7.500
-
-
Jumlah
Sisa kas
Jumlah
165.500
-
165.500
157.500
8.000
165.500
Mengetahui Tanjung Atap, 30 Nov 2004
Ketua K. UBSP Kemuning Bendahara,
____________________ _________________
Kamis, 7 April 2005
Lokakarya hari hari keempat dibuka pada pukul 08.15 WIB dengan
Review. Review kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya
disampaikan oleh Mat Alim dan Yulia, dilanjutkan dengan Energizer, peserta
melompat pada hitungan nomor ganjil dan diam hitungan genap yang salah
dihukum membersihkan ruangan.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan nara sumber Abdul Karim Yusuf.
Setelah itu, diteruskan dengan materi “Kepemimpinan dan Penyuluhan“ pada
pukul 08.40 WIB. Peserta menuliskan beda komunikasi dan penyuluhan dan
dilanjutkan dengan menerangkan tema ”kita belajar“ ; Baca 10 %, Dengar 20
%, lihat 30 %,dengar-lihat 50 %, diskusi 70 %, alami Langsung 80 % dan
mengajar 95 %.
Faktor-faktor dalam transaksi komunikasi :
Situasi
1. Pemetaan ruang
2. Konteks sosial
Pembicara
1. Tujuan
2. Pengetahuan
3. Sikap
Penerima
1. Tujuan
2. Pengetahuan
3. Sikap
Pada pukul 11.30 WIB, acara diteruskan dengan ”permainan
penyampaian pesan melalui gambar” dan dilanjutkan dengan bagaimana tata
cara kita didalam menyampaikan pesan.
Setelah istirahat makan siang, pada pukul 13.30 WIB, narasumber
(Abdul Karim Yusuf) menyampaiakn materi ”Kepemimimpinan” (Leadership).
Menurut John Ptipfner Kepemimpinan adalah Seni dan ilmu
mengkoordinasikan dan mengarahkan invidu atau kelompok untuk mencapai
suatu tujuan yang hendak dicapai melalui fungsi-fungsi manajemen.
Perencanaan; Tujuan, apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana..
6 Macam Kepemimpinan:
1. Personal : Kontak perorangan
2. Non personal ;kontak tidak langgsung
3. Otoriter :pendapatnya mesti dituruti
4. Demokratis: Sangat mendengar, menghargai pendapat orang perorang.
5. Kebapakan (paternalistik) mengedepankan sebagai orang tua,
penasihat.
6. Keturunan; perlu mempertimbangkan ;waktu, ruang/tempat,orangnya.
10 Syarat dimiliki Pemimpin
1. Semangat
2. Stabilitas Emosi
3. Pengetahuan mengenai hubungan masyarakat
4. Empati kemampuan untuk memahami orang lain
5. Objektif, ada bukti, fakta, data
6. Motivasi orang lain
7. Kemampuan berkomunikasi
8. Kemampuan mengajar
9. Keterampilan sosial; memahami kelebihan dan kekurangan orang lain
10. Kecakapan teknik.
Setiap orang mempunyai kemampuan jadi pemimpin perbedaannya pada:
1. Kualitas (potensi)
2. Kesempatan
3. Lingkungan
3 Perilaku Wajib Pemimpin
1. Persuasi
2. Memperhitungkan resiko
3. Disiplin
Pada pukul 15.45 WIB, Eva memandu Energizer bermain ”Pizza
Massage” berpasangan saling memijat. Setelah itu, diteruskan dengan
materi Akses dan Kontrol (Eva Engelhardt). Peserta dibagi menjadi tiga ;
satu kelompok laki-laki semua dan dua kelompok berikutnya perempuan yang
masing-masing 6 orang. Peserta berdiskusi dalam kelompoknya masing-
masing.
Pada pukul 16.50 WIB fasilitator (Wardah) menjelaskan metoda
penulisan saran dan kritik selama mengikuti workshop yang kemudian
dimasukkan amplop yang telah disediakan panitia.
Lokakarya hari hari keempat ditutup pada pukul 17.00 WIB .
Sebelumnya, peserta mengisi mood meter pada matriks yang telah disiapkan
panitia.
Menulis Mood meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 12 1
Sedang 4 4
Kurang - -
Jum’at 8 April 2005
Hari Jum’at, lokakarya dibuka pada pukul 08.15 WIB dengan Review
yang disampaikan Thamrin dan Farida. Dilanjutkan dengan energizer dengan
cara memutar-mutar jari dan anggota tubuh lainnya membentuk huruf
delapan.
Pada pukul 08.30 WIB Lokakarya diisi dengan membahas bersama-
sama hasil diskusi kelompok pada hari sebelumnya mengenai akses dan
kontrol.
Hasil Akses dan kontrol per kelompok
Akses : Milik orang lain, namun kita tetap dapat memanfaatkannya.
Hak dalam mengambil keputusan hanya sedikit.
Kontrol : Milik kita sepenuhnya berhak melakukan apapun
Memiliki hak penuh dalam mengambil keputusan
Energizer ” Bertepuk tangan” dipandu Eva E, dilakukan pada pukul
09.30 WIB. Bertepuk tangan satu kali menghadap ke kanan, bertepuk
tangan dua kali menghadap ke kiri, dan yang ketiga bertepuk tangan
diarahkan ke orangnya langsung. Setelah itu dilanjutkan dengan materi
”Perencanaan” oleh Eva E, pada pukul 09.45 WIB.
Indikator : Tanda-tanda yang bisa diamati, dan diukr untuk mengetahui
apakah kita telah menvapai target atau belum.
Beda Target dan Kegiatan ;
Kegiatan : Apa yang betul-betul kita lakukan untuk mencapat target.
Target : Rencana untuk mencapai tujuan
Acara selanjutnya adalah diskusi Perencanaan Per kabupaten Muba,
OKI, Banyuasin. Setelah itu, pada pukul 11.30 WIB, Eva.E, memandu peserta
untuk menuliskan ”Prioritas Pelatihan yang diperlukan untuk mendatang”
Sesudah istirahat makan siang, pada pukul 13.00 WIB, Mr. Karl-Heinz
Stainmann (EU Co-Director) memandu peserta untuk menuliskan harapan ke
depan. Adapun harapan-harapan tersebut dari unsur-unsur berikut ini :
Diri Sendiri Dari Proyek Dari Instansi Lain
Setelah itu, dilakukan pembahasan secara ringkas. Pada pukul 14.00
WIB, dilakukan pembahasan saran dan kritik.
Lokakarya ditutup pada pukul 15.00 WIB, setelah peserta mengisi
matriks mood meter dan membuat prioritas pelatihan yang diperlukan
peserta sebagai motivator di desanya.
Menulis Mood meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 10 6
Sedang 2 -
Kurang - -
Prioritas pelatihan yang diperlukan oleh Motivator Desa
- Pelatihan tentang Gender (10 point; 7 perempuan, 3 laki-laki)
- Pelatihan Kepemimpinan (4 point; 4 perempuan)
- Pelatihan Fasilitator (10 point; 9 perempuan, 1 laki-laki)
- Pelatihan Pembukuan (10 point; 8 perempuan, 1 laki-laki)
- Pelatihan Berkomunikasi (4 point; 4 perempuan)
- Pelatihan Pembuatan Perencanaan Kegiatan (5 point; 5 perempuan)
- Pelatihan Pemasaran (1 point; 1 perempuan)
- Pelatihan Manajemen (11 point; 6 perempuan, 5 laki-laki)
- Pelatihan Pembuatan Proposal (10 point; 6 perempuan, 4 laki-laki)
ANNEX
BIODATA PESERTA
Workshop/Training Motivator Desa yang Berwawasan Gender
Divlat PT.Telkom Palembang, 4 – 8 April 2005
No Nama/
Tempat, tanggal
lahir
Utusan Alamat
1 Cik Mila
Ujung Tanjung, 5
Maret 1950
Desa Ujung Tanjung Dusun IV RT.07 RW.04
Desa Ujung Tanjung
Kecamatan Tulung
Selapan Kabupaten OKI
2 Erwin Ronel
Lebung Gajah, 7
Agustus 1976
Desa Lubung Gajah Dusun I Desa Lebung
Gajah Kecamatan Tulung
Selapan Kabupaten OKI
HP. 0815 - 3574008
3 Jumiati
Pagar Desa, 2 Maret
1983
Desa Pagar Desa Desa Pagar Desa
Kecamatan Bayung Lincir
Kabupaten MUBA
HP. (Kades) 0813
66144897
4 Kartini
Muara Telang, 27
September 1981
Desa Muara Telang Dusun III Muara Telang
RT.1 RW. 1 Kecamatan
Muara Telang Kabupaten
Banyuasin
HP. 0815 32856445 /
0815 32744820
5 Mat Alim
Jateng, 5
September 1953
Desa Mangsang Dusun I Desa Mangsang
Kecamatan Bayung Lincir
Kabupaten MUBA
HP. 0812 7885721
6 Marwati
Kuala Enok, 24
Agustus 1963
Desa Prajen Dusun Prajen / Sungsang
II Kecamatan Sungsan
Kabupaten Banyuasin
7 Marudut H. Desa Muara Medak Dusun I Muara Medak
Panjaitan
Simarmbum, 15
Januari 1970
Kecamatan Bayung Lincir
Kabupaten MUBA
Telp. (0741) 54223
HP. 0812 7460766
8 Ni Made Ruspini
Bali, 19 September
1971
Dusun II Desa
Bayat Ilir
Dusun II Desa Bayat Ilir
Kecamatan Bayung Lincir
Kabupaten MUBA 30756
9 Ni Made Yulia
Tulung Agung, 4
Maret 1979
Dusun II Desa
Bayat Ilir
Dusun II Desa Bayat Ilir
Kecamatan Bayung Lincir
Kabupaten MUBA 30756
10 Parida
Desa Deling, 23
Februari 1980
Desa Ulak Kemang Kampung I Desa Ulak
Kemang Kecamatan
Pampangan Kabupaten
OKI
HP. 0815 32892995
11 Rusla
Ulak Kemang,
Desa Ulak Kemang Desa Ulak Kemang
Kecamatan Pampangan
Kabupaten OKI
HP. 0815 32996258
12 Shofwani
Serang, 21 Juni
1980
Dusun II Desa
Bayat Ilir
Dusun II Desa Bayat Ilir
Kecamatan Bayung Lincir
Kabupaten MUBA 30756
13 Sartina
Palembang, 8
Desember 1965
Desa Upang Jalur 11 Dusun I Desa
Upang Kecamatan
Makarti Jaya Kabupaten
Banyuasin
14 Sumarni
Tanjung Pandan,
1 September 1974
Desa Talang Lubuk Dusun II Desa Talang
Lubuk Kecamatan Muara
Telang Kabupaten
Banyuasin
HP. 0813 67795444
15 Sofian Sahibul
Talang Lubuk, 14
September 1971
Desa Talang Lubuk Dusun II Desa Talang
Lubuk Kecamatan Muara
Telang Kabupaten
Banyuasin
HP. 0813 67417784
16 Thamrin Arisondi
Upang, 10 Oktober
Desa Upang Dusun IV Upang
Kecamatan Makarti Jaya
1962 Kabupaten Banyuasin
Telp. (wartel) 0711 -
442846
17 Tati Yusmira
Karang Anyar
(MUBA),
7 Desember 1981
Adesa Pagar Desa Desa Pagar Desa
Kecamatan Bayung
LIncir Kabupaten MUBA
HP. (sekdes) 0813
67240931
18 Yauma
Simpang Tiga
Desa Simpang Tiga Dusun II Desa Simpang
Tiga Kecamatan Tulung
Selapan Kabupaten OKI
Telp. 0711 - 815638
Workshop Gender Mainstreaming Bagi Motivator Desa
Dalam Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan
Hotel Indryasari Inderalaya, Ogan Ilir
Tanggal 18-23 September 2005
Latar Belakang
Keterlibatan peran gender dalam setiap kegiatan SSFFMP sangat
penting dilakukan. Agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan, maka perlu
diperkenalkan cara pendekatan dengan memperhatikan pendekatan melalui
perbedaan kebutuhan gender (gender differentiated approach) dan gender
mainstreaming kepada orang-orang yang berperan di pedesaan.
Untuk mendukung tujuan di atas, motivator di desa prioritas yang
sudah dilatih pada bulan Oktober 2004 dan April 2005 dirasa perlu
ditingkatkan keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhannya di
lapangan. Hal ini dilakukan, dengan pertimbangan bahwa motivator desa
adalah salah satu ujung tombak yang cukup berperan dalam menggerakan
masyarakat dan dapat membantu kegiatan di lapangan. Disadari bahwa tanpa
pengenalan dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kegiatan
yang berwawasan gender itu sendiri, maka sulitlah bagi mereka untuk
membantu pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Oleh sebab itu, pengenalan dan pembekalan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan di lapangan perlu diberikan kepada motivator
desa yang sensitif gender dimana diharapkan kepada mereka nantinya dapat
bertindak sebagai penggerak pembangunan di pedesaan dengan
memperhatikan keterlibatan peran gender sesuai dengan kebutuhan dan
potensi spesifik masing-masing.
Kegiatan Workhop dan skill training bagi Motivator Desa Gender
dilaksanakan dengan maksud agar motivator desa yang sudah ada dapat
meningkat pengetahuannya dan lebih percaya diri berada di tengah-tengah
masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai motivator di desa
yang bersangkutan.
Tujuan
1. Peserta saling bertukar pengalaman mengenai tugas mereka sebagai
motivator.
2. Peserta mengevaluasi kegiatan peningkatan pendapatan mereka,
3. Peserta diperkenalkan pada pengamatan dampak/perubahan
4. Peserta dapat membuat analisis gender dalam kegiatan pengelolaan
kebakaran hutan dan lahan.
5. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang analisis usaha.
6. Peserta dapat membuat perencanaan untuk kegiatan selanjutnya.
Output
Pesera pelatihan memahami materi yang disampaikan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tempat dan Waktu
Workshop “Gender Mainstreaming Bagi Motivator Desa Dalam
Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan“ dilaksanakan selama 6 hari dari
tanggal 18-23 September 2005 di Hotel Indryasari Inderalaya, Ogan Ilir
Fasilitator
Eva Engelhardt Wendt
Yandriani
Chandra Desferli
Wardah
Dian Maulina
Rebeka Umikalsum
Narasumber
Nurnajati
Elva
Sylvi Iriani
Metode yang digunakan
Partisipasi
Diskusi kelompok
Lecture
Brainstorming
Roleplay
Praktek
Visualisasi hasil
Presentasi
Lagu.
PROSES KEGIATAN
Minggu 18, September 2005
Sebelum kegiatan dibuka secara resmi pada Tanggal 19 September
2005, pada malam harinya Pukul 20.30 WIB dilakukan Energizer (Wardah
dan Dian) untuk memotivasi peserta dengan bermain “Tepuk Nyamuk“.
Peserta membayangkan berada di hutan kemudian membayangkan banyak
nyamuk dan menepuk nyamuk tersebut. (Peserta saling menepuk).
Selanjutnya, pada pukul 20.40 WIB fasilitator (Wardah) memandu
perkenalan peserta. Fasilitataor mengilustrasikan sebuah bunga dalam
sebuah pot. Fasilitator memandu peserta memperkenalkan diri dengan cara
menggambar bunga, Pada Pot bertuliskan Asal desa, di bunga nama peserta,
dan disetiap daun bertuliskan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di desa
masing-masing, serta harapan dari workshop. Pada Pukul 22.00 WIB
Fasilitator (Dian Maulina) memandu peserta untuk membuat kesepakatan
bersama tentang Peraturan dalam workshop. Adapun ketentuan yang
disepakati adalah :
1. Dilarang merokok,
2. Handphone digetarkan
3. Datang ke ruangan tepat waktu (mulai pukul 08.00 wib- pukul 17.00
Wib)
4. Dilarang makan di kelas,
Sangsi bagi yang melanggar :
1. Membersihkan kelas
2. Bernyanyi di depan kelas
3. Goyang/joget
Pemilihan Ketua Kelas :
Ketua Kelas : Bapak Heru
Wakil Ketua: Tina
Acara pada sesi ini ditutup pada pukul 22.30 WIB. Sebelum berpisah,
fasilitator dan peserta membuat kesepakatan untuk bertemu kembali esok
hari pada pukul 09.00 WIB
Senin, 19 September 2005
Sebelum pembukaan, pada pukul 09.00 WIB peserta menyanyikan
lagu “Motivator Desa“ terlebih dahulu.
Lagu Motivator Desa
Enak e, Enak e Jadi motivator
Selalu kemana-mana
Kapan saja ada Panggilan
Kami siap, siap selalu
Kujadi-jadi motivator
Yang PD dan bertanggng jawab
Memberi pengertian
Kepada Masyarakat
Reff :
Ini jaman, sekarang jaman gender
Peran serta perempuan
Yang tadinya tidak pernah tampil
Sekarang Perempuan harus tampil
Gender……….Gender Yes 2X
Kemudian dilanjutkan dengan laporan jumlah peserta (Wardah).
Jumlah peserta 18 orang, yang terdiri dari tiga Kabupaten yakni MUBA,
Banyuasin dan OKI, dari 18 peserta tersebut terdapat lima peserta baru
yang semuanya adalah laki-laki, dan dua orang lagi belum datang.
Dilanjutkan dengan pembukaan oleh Ibu Yandriani Specialist Gender
dari SSFFMP. Dengan mengutarakan bahwa kegiatan workshop ini
merupakan lanjutan dari workshop yang telah dilakukan pada bulan April
2005 yang lalu.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan tujuan workshop gender.
Tujuan Workshop :
1. Peserta saling bertukar pengalaman mengenai tugas mereka sebagai
motivator.
2. Peserta mengevaluasi kegiatan peningkatan pendapatan mereka,
3. Peserta diperkenalkan pada pengamatan dampak/perubahan
4. Peserta dapat membuat analisis gender dalam kegiatan pengelolaan
kebakaran hutan dan lahan.
5. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang analisis usaha.
6. Peserta dapat membuat perencanaan untuk kegiatan selanjutnya.
Pada pukul 09.30 WIB workshop diisi dengan kata sambutan dari Eva
Engelhart mengenai workshop , workshop ini telah dilakukan sebanyak tiga
kali. Workshop tersebut bertujuan untuk :
Pertukaran pengalaman motivator desa
Pengelolaan kebakaran hutan dan lahan
Peran aktif dalam kegiatan proyek.
Kemudian Eva Engelharts menyatakan motto “Tidak semua orang yang
mengetahui semuanya, tapi masing-masing orang pasti ada pengetahuan yang
tentunya belum kita miliki“.
Pada pukul 09. 45 WIB, fasilitator (Rebecca) memandu penjelasan
mengenai “Tugas Team Review” dan pemilihan Tim Review (masing-masing 2
orang setiap hari)
Tugas Team Review :
Memberi Ringkasan Kegiatan yang dilakukan pada hari sebelumnya
Memberikan makna ”mood barometer”.
Menyiapkan energizers
Tim Review
No Selasa Rabu Kamis Jum’at
1 Kartini
(Muara Telang,
Banyuasin)
Heru
(Riding, OKI)
Rusla
(Ulak Kemang,
OKI)
Nuhaili
(Ujung
Tanjung, OKI)
2 Shofwani
(Bayat Ilir,
MUBA)
Tati
(Pagar Desa,
MUBA)
Abas
(Prajen,
Banyuasin)
Marwati
(Desa Prajen,
Banyuasin)
Acara diteruskan pada pukul 10.00 WIB oleh fasilitator (Dian).
Fasilitator memberikan penjelasan mengenai “Peran Motivator
Peran Motivator
Mengumpulkan informasi dari kepala desa dan sumber-sumber lain
Menyebarkan informasi kepada perempuan-perempuan yang ada di
desa
Memfasilitasi pertemuan untuk perempuan
Mengkoordinir kelompok-kelompok perempuan untuk kegiatan
peningkatan pendapatan
Mengundang perempuan ke setiap pertemuan dan kegiatan yang
diadakan SSFFMP, contoh dalam pengelolaan hutan dan pencegahan
kebakaran.
Berpartisipasi aktif dalam pertemuan desa yang didominasi oleh laki-
laki.
Ciri-ciri Motivator
Mampu dan berani berbicara didepan umum
Disiplin dan Percaya diri
Bertanggung jawab
Memiliki komitmen yang tinggi
Kreatif
Siap belajar setiap waktu dan menerima pembaharuan
Penampilan harus rapi dan atau berwibawa
Dapat menjalin kerjasama yang baik.
Setelah istirahat pada pukul 10.55 WIB, workshop diisi dengan
penjelasan “ Matrik Kegiatan Motivator“ yang disampaikan fasilitator (Eva
Engelhardt).
Sebelum fasilitator menjelaskan matrik kegiatan motivator terlebih
dahulu peserta (motivator) yang baru memperkenalkan diri, kemudian
dilanutkan dengan beberapa pertanyaan sosiometrik tentang “pengetahuan
mengenai Apa itu gender?“. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok ;
1. Kelompok yang banyak Mengetahui Apa itu Gender (1 orang
perempuan)
2. Kelompok yang sedikit banyak mengetahui apa itu gender ( 12 orang,
10 perempuan, 2 laki-laki).
3. Kelompok yang tidak tahu apa itu gender (5 orang laki-laki)
Kemudian dilanjutkan dengan peserta yang mengetahui apa itu gender
menjelaskan kepada peserta yang tidak mengetahui apa itu gender, baik itu
pengertian gender dan peran gender.
Gender di dapat dari :
1. Keluarga
2. Lingkungan tempat tinggal
3. Sekolah
4. Pergaulan
5. Belajar dari media, cetak maupun elektronik.
Selanjutnya, fasilitator memberikan tugas kepada masing-masing
peserta untuk menonton televisi, kemudian melalui media televisi tersebut,
apa tugas dan peran laki-laki, dalam film/ acara tersebut.
Pada pukul 12.00 WIB, workshop diisi dengan curah pendapat peserta
yang difasilitasi (Chandra dan Dian) untuk membahsa topik “Kegiatan yang
sudah dan yang sulit dilakukan sebagai Motivator Desa”.
Yang Mudah dilakukan Yang Sulit dilakukan
1. Memberi Informasi 1. Mengumpulkan Masyarakat (Pagar
Desa)
2. Mengumpulkan atau Mengkoordinir 2. Kepercayaan untuk mengelolan
kelompok
3. Mengubah prilaku masyarakat
4. Kecemburuan sosial/ transparansi
(keterbukaan)
5. Kurangnya koordinasi antara Kades
dan Motivator)
6. Pendidikan ibu-ibu yang masih
rendah (partisipasi kurang)
7. Kurangnya kemampuan/pengetahuan
8. Kurang PD
9.Masih kurang dukungan dari
pengurus maupun kades
Pukul 14.00 WIB Energizers (Dian Maulina) peserta membayangkan berada
di awan dengan cara kedua tangan dipertemukan, bentuk awan yang lembut
(tangan diusap-usap), hujan deras (menepuk tangan dengan cepat), kemudian
ada petir (menepuk tangan dengan kuat).
Dilanjutkan dengan materi Peran fasilitator
1. Membuat suasana hidup,
2. Menggunakan bahasa sederhana,
3. Memahami materi,
4. Jembatan antara komunikan dengan komunikator
5. Mampu mengaktifkan peserta
6. Manyiapkan alat bantu/peraga,
7. Memotivasi peserta,
8. Mampu menampung dan memberi kesempatan untuk masyarakat yang
memiliki aspirasi,
9. memecahkan masalah secara bersama.
Pukul 14. 20 Wib “Evaluasi Kegiatan“ (Chandra). Peserta dibagi 3
kelompok menurut kabupaten masing-masing MUBA, Banyuasin dan OKI.
Pada pukul 16.15 Wib, acara diisi dengan Diskusi Kelompok dan diteruskan
dengan presentasi hasil diskusi :
Kabupaten OKI disampaikan oleh Bapak Heru
Kabupaten Banyuasin disampaikan oleh Ibu Kartini
Kabupaten MUBA disampaikan oleh Yulia
Selasa, 20 September 2005
Pukul 08.00 Wib Review (Shofwani dan Kartini). Sebelumnya, tim
review memandu enrgizers.Peserta berdiri dan membuat lingkaran kemudian
mengitung 1 sampai 6, ketika nomor 6 peserta harus mengangkat tangan dan
diarahkan ke kiri maupun ke kanan diatas kepala (tangan kanan menyebut A
dan tangan kiri menyebut B) dan yang salah mendapat hukuman dengan
memperagakan gaya monyet.
Pendapat Peserta tentang penyampaian review ;
Ibu Marni : Sebaiknya laki-laki lebih menghargai perempuan
Bapak Thamrin : Perempuan butuh waktu/proses dalam berbicara atau
menyampaikan review.
Bapak Nurhaili : Shofwani lebih lama penyampaiannya dikarenakan ada
Perkenalan.
Ibu Cik Mila : Shofwani ada pembukaan, jadi agak lama.
Pukul 09.00 Wib lokakarya difasilitasi fasilitator Eva Engelharts.
Fasilitator meminta peserta berdiri dipisah antara laki-laki dan perempuan
dan saling berhadapan, jumlah laki-laki 9 orang dan perempuan 10 orang.
Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan .
Pendapat perempuan “hal apa yang mendukung/support”
Memberi semangat
Tidak tertawa
Tidak Marah
Tidak mencemooh atau menyudutkan perempuan
Toleransi
Tidak menganggap lemah perempuan
Pendapat Laki-laki ”hal apa yang mendukung/support”
Perempuan jangan malu-malu
Jangan banyak berbicara/ada komitmen
Saling mendukung antara laki-laki dan perempuan
Ibu-ibu adalah orang yang terpilih dalam kegiatan ini, jadi gunakan
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Laki-laki memberi kesempatan untuk berbicara kepada perempuan
tetapi laki-laki juga memberi kontribusi.
Dilanjutkan dengan saling mendorong antara laki-laki dan perempuan, untuk
laki-laki ketika mendorong mengucapkan “No“ dan perempuan mengucapkan
“Yes” dan sebaliknya. Didapat kesimpulan bahwa Perempuan lebih memiliki
kekuatan dalam mendorong apabila mengucapkan “No“.
Pukul 09.30 Wib (Wardah)
Nama-nama dalam Diskusi plenary
1. Rotasi (pergiliran) presentasi
2. Dalam diskusi plenary, perempuan dan laki-laki bergantian
mengemukakan pendapat ( 1 laki-lak, 1 perempuan, dst...........)
3. Laki-laki harus dapat mendorong perempuan agar berani berbicara,
4. Perempuan harus berani tampil dan berbicara di dalam pertemuan
jangan didominasi laki-laki.
5. Semua peserta diskusi harus mengamati apakah perempuan dan laki-
laki berpartisipasi secara berimbang.
Kemudian dilanjutkan dengan pindah posisi tempat duduk berseling
antara laki-laki dan perempuan.
Pendapat peserta mengenai perasaan duduk berdekatan dengan laki-laki
atau perempuan :
Peserta sudah menikah (Perempuan)
Tati : Tidak masalah, karena suami sudah mengerti kegiatan ia
menjadi motivator.
Yulia : Tidak masalah
Peserta belum menikah (perempuan)
Farida : tidak masalah
Peserta sudah menikah (laki-laki)
Thamrin : pendapat istri saya, saya adalah milik masyarakat (Kades).
Abbas : Tidak masalah
Peserta belum menikah (perempuan)
Shofwani : Tidak masalah
Iskandar : Tidak masalah
Setelah coffee break, pada pukul 10.00 Wib Wardah menyampaikan
“Tugas untuk latihan fasilitator”
Tugas untuk latihan fasilitator:
Ada sebuah pertemuan yang membahas tentang
a. Kegiatan perternakan
b. Pemasaran Produk
c. Usaha tani
Laki-laki dan perempuan dalam diskusi ikut berpartisipasi .
1 kelompok memfasilitasi
Pertemuan berlangsung selama 45 mrnit
Tim fasilitator mempersiapkan perencanaan untuk pertemuan
tersebut,
Perencanaan tersebut harus ditulis di kertas poster.
Jangan lupa perempuan dan laki-laki harus berpartisipasi secara
seimbang.
Selanjutnya dipilih 3 orang observer (pengamat) sebelum anda
memulai presentasi:
Persiapan tim fasilitator 45 menit
Fasilitasi pertemuan 55 menit
Feedback untuk fasilitator 20 menit
Selanjutnya Wardah dan Eva membagi peserta menjadi 3 kelompok :
Bidang Peternakan : Cik Mila dan Mat Alim
Pemasaran Produk : Parida dan Sofyan
Bidang Padi : Heru dan Tati
Setelah dibagi bidang-bidang peserta memilih untuk masuk ke bidang
apa yang dikehendaki. Dilanjutkan dengan diskusi kelompok
Pukul 11.50 Wib Latihan menjadi fasilitator (Peserta)
A.Bidang Peternakan
Fasilitator :
1. Ibu Tati
2. Pak Mat Alim
Anggota :
1. Nuhaili
2. Cik Mila
3. Abbas
4. Yulia
5. Jumiati
Observer :
1. Ibu Sumarni
2. Bapak Shofwani
3. Bapak Mat Alim
Dilanjutkan dengan latihan menjadi Fasilitator.
Langkah-langkah kegiatan peternakan Sapi Bali/Pembentukan dan
Pembinaan kelompok ternak Sapi
1. Pembentukan Kelompok
2. Mengadakan pertemuan ke 1
3. Membentuk pengurus yang disepakati anggota
4. Membahas kegiatan yang telah disepakati anggota
5. Membuat peraturan yang telah disepakati
6. Membuat pelaksanaan kegiatan
7. Melaksanakan kegiatan yang sudah disepakati
8. Membuat laporan bahwa kandang sudah selesai di desa
9. Menunggu kedatangan ternak dari proyek SSFFMP
10. Penerimaan bantuan dari proyek SSFFMP
11. Mengadakan pertemuan ke 2
12. Membahas cara perawatan ternak
13. Pelaksanaan merawat ternak yang telah disepakati.
Dilanjutkan dengan pendapat Feedback untuk fasilitaor :
Apa Yang Baik
Fasilitator menguasai materi
Energizer bagus
Suara bagus
Percaya Diri
Penampilan bagus
Sudah berani berbicara
Apa yang harus ditingkatkan lagi
Memberi kesempatan kepada orang untuk menjawab pertanyaan
Tanpa menjawab pertanyaan sendiri
Menghidupkan suasana
Lebih konsentrasi
Perkenalan terlebih dahulu
Fasilitator harus berada di depan audiensi
Bisa mengontrol suasana diskusi
Bisa memecahkan masalah bersama
Bisa mengatasi sesi pertanyaan didalam diskusi
Menyimpulkan hasil diskusi
Menggunakan alat bantu dan memfasilitasi
Lebih melibatkan perempuan di dalam diskusi.
Setelah istirahat, pada pukul 13.45 Wib Dian Maulina memandu Energizer
peserta diminta berdiri dan menginjit kaki sampai lima kali.
Dilanjutkan dengan diskusi pelatihan menjadi Fasilitator oleh kelompok II
B. Kelompok Pemasaran Produk
Fasilitator :
1. Ibu Rusla
2. Ibu Farida
Anggota
1. Thamrin
2. Sofyan
3. Effendi
Pengamat :
1. Pak Heru
2. Bu Tati
3. Pak Nuhaili
Langkah-langkah Pemasaran yang sederhana :
I. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memasarkan produk;
a. Barang yang dipasarkan harus dalam pengkemasan yang baik dan
menarik
b. Bentuk tampilan produk harus dapat memikat pembeli
c. Jika berupa bahan makanan harus diperhatikan;
- Aromanya
- Bentuknya menimbulkan selera
- Kebersihan harus terjamin
- Citra rasanya harus enak
II. Langkah-langkah Pemasaran
a. Promosi
b. Penjualan
c. Mencari distributor
d. Mengadakan pameran
Perencanaan Pemasaran Produk
Produk Target Indikator Kegiatan Ket
Kerupuk/kempl
angang
Adanya pasar
tetap
500 Kg
terjual dalam
1 bulan
Promosi/pameran
Titip jual
distributor jaringan
Kerajinan
Anyaman purun
Menerima
pesanan
Adanya pasar
tetap
Adanya
kemitraan
3 Distributor
5 kodi 1 bulan
Adanya
penanaman
modal
Jual langsung di
“Kalangan“
Loby kesemua pihak
Dilanjutkan dengan pendapat Feedback untuk fasilitator :
Apa Yang Baik
Keberanian
Penampilan
Bisa menghidupkan suasana
Mampu mengatasi permasalahan
Percaya Diri
Apa yang harus ditingkatkan lagi
Menguasai peserta
Menguasai diri
Bicara lebih tegas
Harus lebih sabar
Kurang berkoordinir/ kerjasama anatr fasilitator
Teknik komunikasi untuk mengatasi audiensi
Harus lebih bisa membagi waktu
Menguasai materi
Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas
Tegas kepada audiensi
Mengatur sesi pertanyaan
Bertanggungjawab terhadap acara.
Pukul 16.15 Wib Coffea break
Pukul 16.30 Wib Session Silvi kebakaran hutan dan lahan
(Bahan ada di leptop ibu)Pertanyaan pada session silvi :
Tanya : Bapak Shofwani ; Penduduk selalu membakar hutan dan itu telah
menjadi kebiasaan bagaimana mengatasinya?
Jawab : Sebaiknya apabila membakar hutan agar api tidak menyebar
sebaiknya di buat sekat dan ditunggui.
Tanya : Bapak Nuhaili : Bagaimana untuk menjadi motivator desa sebaiknya
bergantian ?
Jawab : Motivator telah disiapkan dan telah ditentukan
Tanya : Ibu Sumarni : Bagaimana menjadi penyuluh yang baik?
Jawab : Dengan cara melakukan pendekartan terlebih dahulu, kemudian apa-
apa yang menjadi pokok permasalahn serta melihat situasi dan
kondisi terlebih dahulu, sebaiknya kita mendorong orang tersebut
dan tidak berprasangka negatif
Pukul 17.30 Wib Selesai
Rabu, 21 September 2005
Pukul 08.00 Wib Review disampaikan oleh Heru dan Tati
Dilanjutkan dengan energizer, peserta di bagi dua kelompok kemudian
membuat lingkaran kecil dan lingkaran besar. Untuk lingkaran kecil diberi
nama Honda dan lingkaran besar diberi nama Yamaha, kemudian pada
hitungan satu kedua kelompok ini berputar dan pada hitungan kedua mencari
pasangan.
Dilanjutkan dengan Latihan menjadi Fasilitator oleh kelompok III
C. Bidang Usaha taniFasilitator :
1. Ibu Sumarni
2. Ibu Marwati
Sekretaris : Shofwani
Anggota
1. Heru
2. Iskandar
3. Kartini
Pengamat :
1. Bapak Marudut
2. Sumiati
3. Yulia
Budidaya Padi Pasang Surut
Usulan-usulan yang bisa menghasilkan padi yang baik;
1. Pengolahan tanah dengan cara dicangkul, ditraktor dan ditebas,
2. Penggunaan bibit unggul; berlabel, varitas,/jenis “awan’
3. Pemupukan dengan urea, SP35, Kcl
4. Pemeliharaan dengan membersihkan gulma dan pemberantasan hama
penyakit,
5. Panen dengan menggunakan ani-ani, dan arit
6. Pasca panen; power treser, disebatkan, dibersihkan, dijemur, digiling,
di jual (Gabah dan beras).
Perencanaan Budi Daya Padi Pasang Surut di Desa Muara Telang
Target KlpTempat
Lk PrTarget Indikator Kegiatan
Ds Muara
Telang
50 %
50 %
50 %
50 %
Bln Sep 2005
Bln Sep 2005
1 Ha Siap
tanam
30 kg bibit Padi
Pengolahan
tanah
Penggunaan
bibit unggul
Pemupukan
Pemeliharaan
Panen
Pasca panen
Dilanjutkan dengan pendapat Feedback untuk fasilitor :
Apa Yang Baik
Kerjasama kelompok
Percaya Diri
Bicara Keras dan Tegas
Sudah memberi kesempatan kepada orang untuk bicara
Mental bagus
Bisa menghidupkan suasana
Perkenalan fokus
Mampu menguasai ruangan
Membagi tugas fasilitator
Apa yang Perlu ditingkatkan
Meningkatkan konsentrasi
Memahami Materi
Meningkatkan rasa Percaya Diri
Mengatur waktu bicara/waktu siapa yang akan bicara
Teknik fasilitator
Lebih aktif lagi
Mengatur posisi berdiri
Menyimpulkan pokok bahasan
Semangat ditingkatkan
Merancang kegiatan
Dilanjutkan dengan (Wardah) menyampaikan kesimpulan bagaimana menjadi
fasilitator yang baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi fasilitator yang Baik :
Memperhatikan posisi tempat duduk peserta diskusi dan menciptakan
suasana yang menyenangkan dengan memberikan dan memandu
energizer
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjalin komunikasi yang baik
Memberi kesempatan kepada peserta yang ingin mengemukakan
pendapat;
- Peserta berbicara secara bergiliran (satu persatu)
- Mengacungkan tangan bila ingin berbicara (peserta)
Tidak meremehkan pendapatan orang lain
Fasilitator bekerja dalam satu tim (1 orang menampung pertanyaan
peserta, 1 orang menuliskan pertanyaan tersebut di papan)
Memberi kesempatan kepada peserta diskusi untuk menjawab
pertanyaan
Mendorong peserta agar berani mengungkapkan pendapat (terutama
untuk peserta yang pendiam)
Menutup acara dan menyimpulkan hasil musyawarah
Pukul 09.45 Wib Chandra Hal-hal yang harus dilakukan setelah Latihan
Fasilitasi.
Pukul 10.15 Wib Coffea break
Pukul 10.30 Wib Mr. K.H Steinmann penjelasan tugas seorang motivator,
kerjasamanya dengan SSFFMP serta tujuan dilakukan workshop dan harapan
ke depan setelah workshop dilaksanakan.
Dilanjutkan dengan Pukul 12.30 Wib Ibu Elva “Analisis Gender pada
Pengelolaan Kebakaran hutan dan lahan“
Pukul 12.15 Wib ISTIRAHAT
Pukul 13.30 Wib Energizer (Wardah) “Pindah tempat duduk“
Peserta duduk dikursi dengan membuat lingkaran kemudian peserta dihitung
untuk nomor 1 diberi nama Analisis, 2 Pencegahan, 3 Kesiagaan, 4 Respon,
dan 5 Pemulihan, peserta yang sebutan yang dipanggil berdiri dan pindah
tempat duduk, dan untuk kalimat “Karhutla“ semua peserta berdiri dan
bertukar tempat duduk.
Dilanjutkan dengan diskusi kelompok peserta dibagi tiga kelompok yakni
kelompok Kucing, Bebek dan kambing untuk diskusi “Analisis Gender pada
Pengelolaan Kebakaran hutan dan lahan dan siapa yang terlibat dalam
kegiatan ini?.
Pukul 14.00 Wib (Rebecca dan Dian) “Apa yang dapat dilakukan motivator
desa dalam pengelolaan Karhutla“
Hasil Diskusi kelompok Apa yang dapat dilakukan motivator desa dalam
pengelolaan Karhutla ?
Kelompok Kucing :
Memberikan penyuluhan
Memberikan motivasi pada masyarakat tentang Karhutla
Mengadakan pendekatan pada masyarakat
Memberikan penjelasan pada pemerintah desa tentang karhutla
Membuat/memasang rambu-rambu tentang karhutla
Memberikan contoh yang baik pada masyarakat tentang karhutla
Kelompok kambing :
Mengumpulkan/menyaring informasi tentang bahan penyuluhan
Mendampingi penyuluh melaksanakan kegiatan kampanye karhutla
Meneruskan informasi ke kelompok-kelompok
Membuat rencana tindak lanjut pertemuan ke kelompok
Evaluasi hasil kegiatan
Kesimpulan :
Sebelum terjadi Kebakaran
Memberikan sosialisasi tentang karhutla
Penyuluhan Karhutla
Memasang poster Karhutla
Mengkoordinir alat-alat karhutla dengan tim karhutla
Sedang terjadi Karhutla
Menggerakkan masyarakat untuk memadamkan api
Melaporkan kejadian karhutla ke pemerintah setempat
Sesudah terjadi
Menginfentarissasi Karhutla
Mengusulkan reboisasi ke instansi terkait.
Pukul 16.00 Wib Coffea break
Pukul 16.15 Wib Energizer (Dian) Awan dan kebakaran
Peserta membuat lingkaran dan berhayal berada di awan di sana ada awan,
hujan dan petir, selanjutnya memperagakan bagaimana cara memadamkan api
di hutan jika terjadi kebakaran
Lanjutan Presentasi peserta hasil diskusi (Rebecca)
I. Kelompok Bebek
II. Kelompok Kucing
III. Kelompok Kambing
Pukul 17.00 Wib : Istirahat
Kamis, 22 September 2005
Pukul 08.00 Wib (Chandra) Review
Disampaikan oleh Bapak abbas dan Ibu Rusla dilanjutkan dengan
energizers, peserta berdiri dan membentuk lingkaran, sambil berputar
mereka berteriak dan menirukan suara kambing, bebek dan kucing.
Pukul 08.30 Wib (Nurnajati)
MATERI STUDY KELAYAKAN USAHA
Tujuan :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian serta manfaat Study Kelayakan
Usaha
2. Peserta dapat menjelaskan cara melakukan dan membuat Study
Kelayakan Usaha
3. Peserta dapat melaksanakan pembuatan Study Kelayakan usaha
Pokok Bahasan :
1. Pengertian dan manfaat Study Kelayakan usaha
2. Proses Pembuatan Study Kelayakan Usaha
Pengertian dari SKU
SKU dapat diartikan secara perkata
Study Kelayakan Usaha :
1. Mempelajari atau melakukan study
2. Gagasan adanya peluang usaha
3. Layak atau tidaknya suatu usaha dijalankan/menguntugkan atau tidaknya
suatu usaha
Manfaat Dari SKU :
1. Bagi Pengusaha bermanfaat untuk mengenal resiko, potensi keuntungan,
kunci keberhasilan dan masalah dari usaha tersebut yang akan dihadapi.
2. Bagi Penanam Modal bermanfaat sebagai jaminan adanya keuntungan
yang memadai serta resiko kerugian yang rendah/kecil
3. Bagi Lembaga Kredit bermanfaat sebagai jaminan pinjaman akan dapat
dikembalikan.
4. Bagi masyarakat umum dan Pemerintah bermanfaat sebagai jaminan
usaha yang tidak merugikan kepentingan umum/masyarakat banyak.
Dasar Pemikiran Pembuatan
Study Kelayakan Usaha terdiri dari hal-hal sebagai berikut
Susunan/unsur-unsur dari Study Kelayakan Usaha
Pasar
Barang yang akan dipriduksi masih dibutuhkan oleh masyarakat
setempat.
Jumlah barang yang diproduksi dapat lebih re;latof besar
Pangsa pasar cukup tersedia
Tujuan Usaha
Salah satu tujuan dari didirikannya usaha adalah untuk mencari keuntungan
Keuntungan
Yang disebut dengan keuntungan adalah penerimaan yang didapat lebih
besar dari biaya produksi yang dikeluarkan
Penerimaan
Diperoleh dari hasil penjualan barang telah laku dipasar
Laku
Barang dapat laku keras apabila dengan mutu dan harga bersaing
Bermutu dan Harga Bersaing
Proses produksi dengan biaya yang efisien
Produksi yang efisien
Membutuhkan cukup modal dan sumberdaya manusia yang cukup
Pertumbuhan permintaan pasar relatif tinggi
Persaingan masih menyediakan peluang pasar
Keuntungan modal, modal dan arus kas
Masih ada untung yang memadai
KERANGKA STUDY KELAYAKAN USAHA
PendahuluanI Analisis Pasar terdiri dari :
Jenis barang dan jasa yang akan di muat dalam SKU :
Dengan alasan-alasan kelayakan
Dapat diproduksi dilokasi setempat
Dengan alasan-alasan kelayakan
Besarnya peluang pasar
Dengan alasan-alasan kelayakan
Pangsa pasar yang tersedia
Dengan alasan-alasan kelayakan
Pertumbuhan pasar barang yang akan diproduksi
Dengan alasan-alasan kelayakan
Persaingan pasar
Dengan alasan-alasan kelayakan
Pemakai langsung dari barang yang diproduksi
Dengan catatan-catatan
II Keuntungan, Modal dan Arus kas (ekonomi usaha/Chas Flow)
Keuntungan yang dapat diperoleh
Dengan alasan-alasan kelayakan
Modal yang diperlukan
Dengan alasan-alasan kelayakan
Arus uang (chas flow)
Dengan alasan-alasan kelayakan
III Persaingan
Harga pokok kita dibanding dengan pesaing
Dengan alasan-alasan kelayakan
Jaringan kerja/usaha dibanding dengan pesaing
Dengan alasan-alasan kelayakan
IV Manajemen/Pengelolaan
o Kemampuan administrasi pelaksana
Dengan alasan-alasan kelayakan
o Sumberdaya manusia pelaksana
Dengan alasan-alasan kelayakan
PELAKSANAAN/PEMBUATAN STUDY KELAYAKAN USAHA
1 Isi dari SKU Pendahuluan
Pasar
Keuntungan. Modal dan arus kas
Persaingan
Manajemen
2 Unsur-unsur SKU
PasarKebutuhan Pasar : Mudah dikenali atau tidak
Lokasi : Mudah dijangkau atau tidak
Nilai tambah : Tinggi atau rendah
Struktur : Persaingan yang sempyurna atau tidak
Ukuran : Besar atau kecil
Pertumbuhan : Tinggi atau rendah
Pangsa pasar : Besar atau kecil Ekonomi (modal, keuntungan dan
resiko)
Laba sebelum pajak : Besar (diatas 15 %) atau kecil (kurang dari 5 %)
Sifat Laba : Berjangka panjang atau hanya berjangka pendek
Jangka waktu impas : Pendek (kurang dari 2 tahun) atau panjang
(diatas 3 tahun)
Pencapaian arus
kas positif : Pendek (kurang dari 2 tahun) atau panjang
(diatas 3 tahun)
Modal yang dibutuhkan : Pendek (kurang dari 4 tahun) atau panjang
(diatas 5 tahun)
Resiko penghentian Usaha: Kecil dan dapat dilakukan segera atau dengan
kesulitan menguangkan modal yang di tanam
Kelebihan dalam bersaing
Biaya produksi : Paling rendah atau paling tinggi (dibanding
pesaing)
Biaya Pemasaran : Paling rendah atau paling tinggi
Biaya Penyaluran : Paling rendah atau paling tinggi
Kemampuan menetapkan
harga : Paling rendah atau paling tinggi
Kemampuan menetapkan biaya : Paling rendah atau paling tinggi
Kemampuan memperoleh
Bahan baku :Tinggi atau rendah
Kemampuan menyalurkan Produk: Tinggi atau rendah
Manajemen dan Organisasi
Tim Kerja : Kuat dan kompak
Sistem Manajemen : Berjalan efektif atau belum ada
Oeganisasi : Tertata rapi atau sembrawut
Sumber Daya Manusia : Cukup tersedia atau menguasai bidang
atau tidak cukup dan kurang ahli
Menentukan Harga Jual dan Titik Impas
Titik Impas (Break even point/Balik Modal) adalah penghasilan yang
diterima sama dengan biayanya. Pada keadaan ini pengusaha tidak
mendapat untung/laba dan tidak rugi
Untuk menentukan harga jual dan titik impas, kita harus mengetahui dan
memahami istilah-istilah berikut:
a. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah untuk sejumlah hasil
produksi contoh
1. Gaji pekerja
2. Sewa tempat
3. Bahan Baku
4. Dan lain-lain
b. Biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah karena perubahan jumlah
hasil produksi. Jadi apabila jumlah hasil bertambah maka biaya tidak
tetap akan bertambah juga, contoh :
1. Bahan pembantu
2. Pembungkus
3. Bahan Bakar
4. Transportasi
5. Dan lain-lain
c. Jumlah Biaya adalah jumlah biaya tetap dengan biaya tidak tetap
d. Jumlah Pendapatan adalah jumlah penjualan hasil produksi
e. Laba/Keuntungan adalah jumlah pendapatan dikurangi jumlah biaya.
Dilanjutkan dengan dikusi kelompok
Dengan pertanyaan?
1. Mengapa Usaha berhasil ?
2. Mengapa Tidak Berhasil ?
3. Agar usaha berhasil ?
Jawaban Kelompok Bebek
Anggota :
1. Mat Alim
2. Effendi
3. Marudut
4. Shofwani
5. Tini
6. Farida
7. Tati
I. Usaha berhasil Karena:
Kerja keras dan ulet
Konsentrasi
Kerjasama dengan baik
Tepat Sasaran
II. Usaha Tidak Berhasil karena:
Kurang konsentrasi
Tidak ada kerjasama
Tidak percaya diri
Posisi Kurang Baik
III. Agar Usaha Berhasil:
I. Perencanaan yang matang
Bahan baku
Permodalan
Pasar
Tenaga Kerja
Promosi dan
Produksi
II. Kerjasama
Mitra Kerja
Instansi terkait
Jawaban Kelompok Kucing
Anggota:
1. Iskandar
2. Sumarni
3. Sofian
4. Marwati
5. Heru
6. Jumiati
I. Berhasil karena
Ditekuni/dilaksanakan dengan baik
Percaya Diri
Fokus pada kegiatan yang dilakukan
Kemauan/tekad yang tinggi (Ikhlas)
Mengetahui kelayakan suatu usaha
Adanya bahan baku untuk produksi
Adanya modal
Perencanaan yang baik
Strategi Pemasaran
Menjaga mutu produk/barang
Pengemasan yang menarik
II. Usaha Tidak Berhasil karena:
Tidak ditekuni dengan baik
Kurang konsentrasi
Tidak mau berusaha
Tidak percaya diri
Tidak mau mencoba
Tidak ada modal
Tidak analisa
Tidak ada jiwa bisnis
Sulitnya bahan baku
Tidak tahu peluang pasar
III. Agar Usaha Berhasil:
Mutu/kwalitet
Tahu harga pasar/harga terjangkau
Kerjasama dengan mitra usaha
Pemasaran yang baik (Cara jual)
Mempromosikan produksi/barang
Peluang pasar/bisa terjangkau di semua lapisan masyarakat
Produksi yang kontinyu
Jawaban Kelompok Kambing
Anggota;
2. Cik Mila
3. Rusla
4. Thamrin
5. Nuhaili
6. Abbas
7. Sartina
I. Berhasil karena
(1) Ada pasar yang jelas
- Kontinue para pelanggan tetap dengan permintaan yang terus-menerus
- Harga yang sangat stabil
- Dapat mengatasi persaingan
(2) Kwalitas
- Bahan-bahan untuk produksi Asli
-Tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya
- Bahan tahan lama(tidak cepat rusak)
- Bentuk barang memikat para konsumen
- Cita rasa memenuhi selera
- Pengkemasan yang rapi menarik
(3)Tingkat Kuantitas
- Perencanaan Peningkatan produksi
- Perluasan jaringan pasar (pemasaran)
- Analisis tenaga kerja (upah kerja/ongkos produksi
II. Mengapa tidak Berhasil:
1. Tidak ada pasaran yang jelas
2. Mutu dan kualitas kurang baik
3. Banyaklah barang yang diproduksi dari yang dipasarkan
4. Tenaga kerja yang kurang terampil
5. Tidak memperhitungkan musim/waktu pesanan
6. Terlalu fesimis/pasrah pada nasib
7. Tidak mau menerima perubahan/tidak terbuka saran
8. Pembukuan tidak jelas
III.Apa yang harus kita Lakukan:
1. Survey pasar
2. mengadakan bimbingan dan pelatihan (ERT) untuk kelompok usaha
3. Mutu barang harus di perbaiki
4. Pembagian kerja pada pengurus di optimalkan
5. Pencatatan keuangan yang disiplin
6. Di diskusikan bila ada masalah di lapangan
Pukul 13.45 (Wardah) Menyanyi lagu Kebakaran Hutan hasil kreatif peserta
“Cegah Kebakaran Hutan”
Cipt : Kab Musi Banyuasin
Hutan……………hutan………….hutan.
Tolong di Jaga
Ayo kawan-kawan bersama
Menjaga lingkungan di sekitar kita
Jangan sampai terjadi kebakaran
Hutan dan Lahan
Cegah............Jaga...........Cegah..........
Mari Bersama
Ya....e. Ya....e. Ya.....e. Ya......e. Ya…..e ayo rame-rame 2x
Dung…dung..Ecek..ecek 2x
Ole……ole…..Ole…..Ole…Cegah Kebakaran Hutan
Muba-Muba bisa
“SIAGA”
Ciptaan Kab. OKI
Satu Minggu Satu Kali Siaga
Kita slalu siap berjaga-jaga
Kebakaran hutan dan lahan
Yang Rawan Kebakaran
Tugas Kami Fasilitator Desa
Menyampaikan Pada Semua Warga
Demi kesehatan Kita
Dan Juga kehidupannya
Reff :
Aduh Gagahnya Jreng Jreng Jreng Jreng
Aduh Cantiknya Jreng Jreng Jreng Jreng
Pakai Sragam Kebakaran
Kalu kita Bakar Hutan dan Lahan
Banyak Negara yang menjadi Korban
Perlu kita lestarikan
Dan Juga kehidupannya
Kembali ke Reff
Bakar-bakar No....!!!
Hijaulah Indonesia
Ciptaan : Kab. Banyuasin
Sungguh kami terpaksa
Membakar lahan dan hutan
Untuk memberi nafkah
Kepada keluarga
Kami sangat mencintai
Kelestarian negeri ini
Keanekaragaman Flora dan Fauna………..2X
Reff.
Jangan beri predikat
Negara pengeksport asap
Berikanlah solusi
Dengan hati nurani
Kami terus berusaha
Menghijaukan Indonesia
Itulah cita-cita
Sebagai anak bangsa
Dilanjutkan dengan penjelasan Mengenai Pembukuan/Administrasi, mengapa
administrasi keuangan penting?
- Agar mengetahui keluar masuk uang dengan jelas
- Agar mengetahui usaha kita untung/rugi
- Dapat memilih hal-hal yang tidak perlu
- Menghindari kebangkrutan
- Untuk mengetahui sejauhmana usaha/produksi berhasil atau tidak
- Tidak menjadi praktek KKN
- Sebagai dasar /acuan untuk perencanaan ke depan
- Alat monitoring dan evaluasi dari mitra
Menentukan harga jual dari produksi, Contoh:
1. Biaya Tetap
- Bahan Baku (Kelapa) 10 buah Rp 5.000
- Tenaga kerja 2 jam Rp 3.000
- Upah pemarutan 10 buah Rp 1.500
- Biaya Penyusutan Rp 1.000
Jumlah Rp 10.500
2. Biaya Tidak Tetap
- Transportasi
- Pengepakan Rp 35.000
- Biaya izin usaha 1 % Rp 16.000
- Dll Rp 10.000
- Biaya Sewa tempat Rp 3.000
- Administrasi Rp 2.000
Rp 61.000
Modal CVO 1 botol =Rp 7.150 Rp 61.000
Rp 10.500
Modal Rp 71.500
Latihan Pembuatan administrasi keuangan:
Contoh
Kas Harian
Tgl UraianNo
BK
Pemasukan
(D)
Pengeluaran
(K)
Talang Lubuk, 31 Mei 2005
Bendahara
________________
Kas Bulanan
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
Buku Bantu
Tgl Uraian
Bantuan
modal
usaha dr
SSFFMP
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjualan
Biaya
Administrasi
Biaya
Penyusutan
Buku : Rekapitulasi Kas Bulanan
Jumlah s/d Bln
Lalu : April 2005
Rekapitulasi Bulan ini :
Mei 2005
Jumlah s/d Bulan
ini : Mei 2005No Uraian
D K D K D K
Latihan Pembuatan Administrasi Keuangan
Peserta di bagi 2 Kelompok :
1. Kelompok VCO
2. Kelompok Anyaman Purun
Soal-soal untuk Kelompok VCO
Soal I
Tanggal 04-Mei 2005 Terima uang dari Proyek SSFFMP Untuk modal
usaha VCO sebesar Rp 5.000.000
Tanggal 10-Mei-2005 Beli ATK Sebesar Rp 260.000
Tanggal 10-Mei-2005 Beli liter 2 buah Rp 17.500
Tanggal 26-Mei-2005 Beli VCO dari Petani sebanyak 240 liter
@ Rp 8.000 sebesar Rp 1.920.000
Tugas I
1. Buatlah Buku kas harian
2. Buatlah Buku kas bulanan
3. Buatlah Buku Bantu
4. Buatlah Buku kas Rekapitulasi kas Bulanan
Soal II
Tanggal 01 Juni 2005 Terima penjualan minyak VCO 27 botol
@ Rp 15.000,- sebesar Rp 405.000,-
Tanggal 04 Juni 2005 Terima penjualan minyak VCO 16 botol
@ 16 botol @ Rp 15.000 Sebesar Rp 240.000
Tanggal 10 Juni 2005 Terima penjualan Minyak CVO dari Bapak Thamrin
3 botol @ Rp 10.000 sebesar Rp 30.000
Tanggal 22 Juni 2005 Terima hasil penjualan minyak CVO 4 botol
@ Rp 10.000 sebesar Rp 40.000
Tanggal 26 Juni 2005 Terima penjualan Minyak VCO 3 botol
@ Rp 20.000 sebesar Rp 60.000
Tugas II
1. Buatlah Buku kas harian
2. Buatlah Buku kas bulanan
3. Buatlah Buku Bantu
4. Buatlah Buku kas Rekapitulasi kas Bulanan
Soal III
Tanggal 25 Juli 2005 Terima uang dari bendahara Desa Talang Lubuk
Untuk pinjaman pengembangan Modal Usaha VCO
Sebesar Rp 2.700.000
Tanggal 28 Juli 2005 Bayar pembelian Minyak CVO dari petani 170 liter
@ Rp 8.000 sebesar rp 1.350.000
Tanggal 29 Juli 2005 Terima penjualan Minyak CVO 15 botol
@ Rp 10.000 sebesar Rp 150.000
Tugas III
1. Buatlah Buku kas harian
2. Buatlah Buku kas bulanan
3. Buatlah Buku Bantu
4. Buatlah Buku kas Rekapitulasi kas Bulanan
Kelompok I VCO
Anggota :
1. Sumarni
2. Sartina
3. Kartini
4. Marwati
5. Yulia
6. Jumiati
7. Mat Alim
8. Thamrin A
9. Heru S
10. Sopyan
Jawaban :
Kas Harian Bulan Mei
Tanggal UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
04505
100505
260505
Terima uang dari proyek SSFFMP
untuk modal usaha
- Beli ATK
- Beli Liter
Beli VCO dari petani sebanyak
1
5
2
2
Rp 5.000.000
-
-
-
-
Rp 260.000
Rp 17.500
Rp 1.920.000
Jumlah
Saldo Kas
Jumlah
Rp 5.000.000
-
Rp 5.000.000
Rp 2.197.500
2.802.500
Rp 5.000.000
Kas Harian Usaha VCO Bulan Juni
Tanggal UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
010605
010605
040605
100605
220605
260605
Saldo bulan lalu
Terima penjualan minyak VCO 27
botol @ Rp 15.000
Terima penjualan minyak VCO 16
botol @ Rp 15.000
Terima penjualan minya CVO dari
bapak Thamrin 3 botol
@ Rp 10.000
Terima penjualan minyak VCO dari
Dian Maulina 4 botol
Rp 10.000
Terima penjualan Minyak VCO 3
botol dari bule @ Rp 20.000
0
4
4
4
4
4
Rp 2.802.500
Rp 405.000
Rp 240.000
Rp 30.000
Rp 40.000
Rp 60.000
Jumlah
Saldo Kas
Jumlah
Rp 3.577.500
Rp –
Rp 3.577.500
Rp –
Rp 3.577.500
Rp 3.577.500
Talang Lubuk Juni 2005
Bendahara
Sumarni
Kas Harian Bulan Juli 2005
Tanggal UraianNo
BKPemasukan (D) Pengeluaran(K)
010705
250705
280705
290705
Saldo Bulan Lalu
Terima uang dari Bendahara desa Tl
Lubuk utk pinjaman pengembangan
modal
Bayar pembelian minyak VCO dari
petani sebanyak 170 ltr
@ Rp 8.000
Terima penjualan minyak VCO 15
botol @ Rp 10.000
0
1
2
4
Rp 3.577.500
Rp 2.700.000
Rp 150.000
Rp 1.360.000
Rp 6.427.500
-
Rp 1.360.000
Rp 5.067.500
Jumlah
Saldo
Jumlah Rp 6.427.500 Rp 6.427.000
Talang Lubuk Juli 2005
Bendahara
Sumarni
Buku Bantu Bulan Mei 2005
Tgl Uraian
Bantuan
modal
usaha
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjualan
Biaya
Adm
Biaya
Penyusutan
15505
10505
10505
26505
Terima
uang dari
proyek
SSFFMP
Beli ATK
Beli Liter
Beli VCO
dari petani
sebanyak
240 Ltr @
8.000
5.000.000
17.500
1.920.000
260.000
Jumlah 5.000.000 1.937.500 260.000
Talang Lubuk Mei 2005
Bendahara
Sumarni
Jawaban Soal II
Buku Bantu Bulan Juni 05
Tgl Uraian
Bahan
Modal
Usaha
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjualan
Biaya
Adm
Biaya
Penyusutan
01605
04605
10605
22605
22605
Terima Penjualan
minyak VCO 27 btl
@ 15.000
Terima penjualan
VCO 16 btl Rp
15.000
Terima penjualan
minyak VCO dr
Bpk Thamrin 3 btl
@ 10.000
Terima penjualan
minyak VCO dr
Dian Maulinan 4
btl Rp 10.000
Terima penjualan
minyak VCO 3 btl
dari Bule
@ Rp 20.000
405.000
240.000
30.000
40.000
60.000
775.000
Talang Lubuk Juni 2005
Bendahara
Sumarni
Jawaban Soal III
Buku Bantu Bulan Juli 2005
Tgl Uraian
Bahan
Modal
Usaha
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjualan
Biaya
Adm
Biaya
Penyusutan
01705
29705
Bayar pembelian
minyak VCO dari
petani sebanyak
170 ltr @ Rp 8000
Terima penjualan
minyak VCO 15 Btl
@ Rp 10.000
1.360.000
150.000
Jumlah 1.360.000 150.000
Talang Lubuk Juli 2005
Bendahara
Sumarni
Kas Bulanan Bulan Mei 2005
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
1
2
3
Terima uang dr proyek SSFFMP untuk
modal usaha
Biaya Bahan Baku
Biaya Administrasi
1
2
5
Rp 5.000.000
Rp 1.937.500
260.000
Rp 5.000.000
-
Rp 2.197.500
Rp 2.802.500
Jumlah
Saldo Kas
Jumlah Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Mengetahui Talang Lubuk 31 Mei 2005
Manager Usaha VCO Bendahara
Sofyan Sumarni
Buku Kas Bulanan Bulan Juni 2005
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
1
2
Saldo Bulan Lalu
Hasil Penjualan
0
4
Rp 2.802.500
Rp 775.000
Rp 3.577.500
- Rp 3.577.500
Jumlah
Saldo
Jumlah Rp 3.577.500 Rp 3.577.500
Talang Lubuk 30 Juni 2005
Bendahara
Sumarni
Buku Kas Bulanan Bulan Juli 2005
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
1
2
3
Saldo Bulan Lalu
Biaya Bahan Baku
Biaya Hasil Penjualan
0
2
4
Rp 3.577.500
-
Rp 150.000
-
Rp 1.360.000
-
Rp 3.727.500
-
Rp 1.360.000
Rp 2.367.500
Jumlah
Saldo
Jumlah Rp 3.727.500 Rp 3.727.500
Talang Lubuk 31 Juli 2005
Bendahara
Sumarni
Buku Rekapitulasi Kas Bulanan Bulan Mei 2005
Jumlah s/d Bln Lalu :
April2005
Rekapitulasi Bulan ini :
Mei 2005
Jumlah s/d Bulan ini :
Mei 2005No Uraian
D K D K D K
1
2
3
Modal dari proyek
SSFFMP
Biaya Bahan baku
Biaya administrasi
-
-
-
-
-
-
5.000.000
-
-
-
1.937.500
260.000
5.000.000
-
-
-
-
1.937.500
260.000
Jumlah
Saldo Kas
5.000.000 2.197.500
2.802.500
5.000.000 2.197.500
2.802.500
Jumlah 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Talang Lubuk 31 Mei 2005
Bendahara
Sumarni
Rekapitulasi Kas Bulanan Bulan Juli 2005
Jumlah s/d Bln Lalu :
Junil 2005
Rekapitulasi Bulan ini :
Juli 2005
Jumlah s/d Bulan ini :
Juli 2005No Uraian
D K D K D K
1
2
3
4
Modal dari
SSFFMP
Biaya Bahan Baku
Biaya Adm
Hasil Penjualan
Rp 5.000.000
-
-
Rp 775.000
Rp 1.937.500
Rp 260.000
Rp 150.000
Rp 1.360.000
Rp.5.000.000
Rp 925.000
Rp 3.297.500
Rp 260.000
Jumlah
Saldo
Rp 5.775.000
-
Rp 2.197.500
Rp 3.577.500
Rp 150.000
Rp 1.210.000
Rp 1.360.000
-
Rp 5.925.000
-
Rp 3.557.500
Rp 236.500
Jumlah Rp 5.775.000 Rp 5.775.000 Rp 1.360.000 Rp 1.360.000 Rp 5.925.000 Rp 5.925.000
Talang Lubuk 31 Juli 2005
Bendahara
Sumarni
Buku Rekapitulasi Kas Bulanan Bulan Juni 2005
Jumlah s/d Bln Lalu :
Mei 2005
Rekapitulasi Bulan ini :
Juni 2005
Jumlah s/d Bulan ini :
Juni 2005No Uraian
D K D K D K
1
2
3
4
Modal Dari SSFFMP
Biaya bahan baku
Biaya adminstrasi
Hasil Penjualan
5.000.000
1.937.500
260.000
775.000
5.000.000
775.000
1.937.500
260.000
Jumlah
Saldo Kas
5.000.000 2.197.500
2.802.500
775.000 -
775.000
5.775.000
-
2.197.500
3.577.500
5.000.000 5.000.000 775.000 775.000 5.775.000 5.775.000
Talang Lubuk 31 Juni2005
Bendahara
Sumarni
Soal Untuk Kelompok Anyaman Tikar
Soal-soal untuk Kelompok VCO
Soal I
Tanggal 22-Apri-l2005 Terima uang dari Proyek SSFFMP Untuk modal
Usaha Purun sebesar Rp 1.200.000
Tanggal25-April-2005 Beli Bahan baku purun sebanyak 700 ikat
@ Rp. 1.200 Jumlah Rp 840.000
Tanggal 10-April-2005 Beli liter 2 buah Rp 17.500
Tanggal 26-April-2005 Beli Kaleng 2 buah @ Rp.12.000 Jmlh Rp 24.000
Tanggal 26-April-2005 Beli Pewarna 3 ons @ Rp 25.000 Jmlh Rp. 75.000
Tugas I
5. Buatlah Buku kas harian
6. Buatlah Buku kas bulanan
7. Buatlah Buku Bantu
8. Buatlah Buku kas Rekapitulasi kas Bulanan
Soal II
Tanggal 15-Mei- 2005 Terima Pembelian tas dari Pak Joko 70 buah
@ Rp 16.000 Junlah Rp 1.120.000
Tanggal 20-Met- 2005 Bayar upah jahit 70 x 2000 Jmlh Rp 140.000
Tanggal 21-Mei-2005 Bahan Lem 10 buah Rp 170.000
Tanggal 22 –Mei 2005 Beli dasar 25 meter @ Rp 6.000 Jmlh Rp 150.000
Tanggal 25-Mei- 2005 Beli Benang 1 kotak jumlah Rp 12.000
Tugas II
1. Buatlah Buku kas harian
2. Buatlah Buku kas bulanan
5. Buatlah Buku Bantu
6. Buatlah Buku kas Rekapitulasi kas Bulanan
Soal III
Tanggal 05-Juni-2005 Terima Pembelian dari Pak Camat kotak gula susu
20 Buah @ Rp 7.500 Jmlh Rp 150.000
Tanggal 05-Juni- 2005 Terima pembelian alat gula panas 14 buah
@ Rp 5.000 Jumlah Rp 70.000
Tanggal 10-Juni- 2005 Bayar upah buat kotak 20 buah @ Rp 2.000
Jumlah Rp 40.000
Tanggal 15-Juni-2005 Bayar Pembelian tikar 3 lembar @ Rp 10.000
jumlah Rp 30.000
Tanggal 25-Juni-2005 Terima pembelian kotak songket 3 buah
@ Rp 35.000 Jumlah Rp 105.000
Tanggal 26-Juni-2005 Bayar Bahan Baku tikar Rp 25.000
Bayar Bahan Baku Karton Rp12.000
Bayar Bahan Baku Lem Rp 10.000
Tanggal 7-Juni-2005 Upah buat tempat songket 3 buaH @ Rp 5.000
Jumlah Rp 15.000
Tugas III
1. Buatlah Buku kas harian
2. Buatlah Buku kas bulanan
3. Buatlah Buku Bantu
4. Buatlah Buku kas Rekapitulasi kas Bulanan
Jawaban Kelompok II Usaha Anyaman Purun
Anggota
1. Abbas
2. Sofwani
3. Iskandar
4. Thamrin
5. Faerida
6. Cik Mila
7. Tati
8. Effendi
9. Marudut
10. Nuhaili
11. Rusla
Kas Harian Bulan April
Tanggal UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
220405
250405
260405
260405
Terima uang dari Proyek SSFFMP
Untuk modal Usaha Purun
Beli Bahan baku purun sebanyak 700
ikat
PemBelian Kaleng 2 buah
@ Rp.12.000
Pembelian Pewarna 3 ons
@ Rp 25.000
Pembayaran upah angkut purun
1
2
2
2
3
Rp 1.200.000
Rp 840.000
Rp 24.000
Rp. 75.000
Rp20.000
Jumlah
Saldo Kas
Jumlah
Rp 1.200.000
-
Rp 1.200.000
Rp 959.000
241.000
Rp 1.200.000
Ulak Kemang, 30 April 2005
Bendahara,
Lena
Kas Harian Bulan Mei
Tanggal UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
010505
150505
200505
210505
220505
250505
Saldo kas Bulanan
Penerimaan pembelian tas dari pak
Joko 70 Buahn @ Rp 16.000
Pembayaran upah jahit 70 x 2000
Bahan lem 10 buah
Pembelian dasar 25 meter
@ Rp 6.000
Pembelian tikar 22 l @ Rp 10.000
Pembelian Benang 3 kotak
2
3
2
2
2
2
241.000
1.120.000
140.000
170.000
150.000
220.000
12.000
1.361.000
-
692.00
669.000
Jumlah
Saldo Kas
Jumlah 1.361.000 1.361.000
Ulak Kemang, 31 Mei 2005
Bendahara,
Lena
Kas Harian Bulan Juni
Tanggal UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
010605
050605
100605
150605
250605
250605
270605
Saldo kas bulan lalu terima
Pembelian dari Pak camat kotak gula susu 20
buah
Pembelian alat panas 14 buah @ Rp 5.000
Bayar upah buat kotak 20 buah @ Rp 2000
Bayar pembelian tikar 3 lbr @ Rp 10.000
Terima pembelian alat panas
Terima pembelian kotak songket 3 buah
@ Rp 35.000
Bayar Bahan baku
- Tikar rp 25.000
- Karton Rp 12.000
- Rp lem Rp 10.000
Dibayar upah tempat songket 3 bh @ Rp 5.000
4
4
3
6
4
4
2
3
669.000
150.000
70.000
57.000
105.000
40.000
30.000
47.000
15.000
1.051.000
-
132.000
919.000
Jumlah
Saldo Kas
Jumlah 1.051.000 1.051.000
Ulak Kemang, 31 Juni 2005
Bendahara,
Lena
Buku Bantu Bulan April 2005
Tgl Uraian
Bantuan
modal
usaha
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjual
an
Biaya
Adm
Biaya
Penyus
utan
22405
25405
26405
Penerimaan uang dr
SSFFMP utk Peng.
Usaha
Pembelian bahan
baku purun 700 ikat
@ Rp 1200
Pembelian kaleng
2 bh @ Rp 12.000
Pembelian Pewarna
3 ons @ Rp 25.000
Pembayaran upah
angkut purun
1.200.000 -
840.0000
240.000
75.000
20.000
- - -
Jumlah 1.200.000 939.000 20.000
Ulak Kemang, April 2005
Bendahara,
Lena
Buku Bantu Bulan Mei 2005
Tgl Uraian
Bantuan
modal
usaha
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjual
an
Biaya
Adm
Biaya
Penyus
utan
15505
20505
21505
22505
25505
Pembelian tas dari
pak Joko 70 Buahn
@ Rp 16.000
Pembayaran upah
jahit 70 x 2000
Bahan lem 10 buah
Pembelian dasar 25
meter @ Rp 6.000
Pembelian tikar 22 l
@ Rp 10.000
Pembelian Benang 3
kotak
1.120.000
170.000
150.000
220.000
12.000
140.000
1672.000 140.000
Ulak Kemang, Mei 2005
Bendahara,
Lena
Buku Bantu Bulan Juni 2005
Tgl Uraian
Bantuan
modal
usaha
Bahan
Baku
Upah
Kerja
Hasil
Penjuala
n
Biaya
Adm
Biaya
Penyus
utan
50605
10605
15605
25605
26605
27605
Pembelian dari Pak
camat kotak gula
susu 20 buah
Terima Pembelian
alat panas 14 buah
@ Rp 5.000
Bayar upah buat
kotak 20 buah @ Rp
2000
Bayar pembelian
tikar 3 lbr @ Rp
10.000
Terima pembelian
alat panas
Terima pembelian
kotak songket 3
buah
@ Rp 35.000
Bayar Bahan baku
- Tikar rp 25.000
- Karton Rp 12.000
- Rp lem Rp 10.000
Dibayar upah tempat
songket 3 bh @ Rp
5.000
30.000
47.000
40.000
15.000
150.000
70.000
57.000
105.000
Jumlah 77.000 55.000 332.000
Ulak Kemang, Juni 2005
Bendahara,
Lena
Kas Bulanan BulanApril 2005
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
1
2
3
Penerimaan Uang dari
SSFFMPPembelian Bahan Baku
Upah Kerja
1
2
3
1.200.000
-
-
-
939.000
20.000
1.200.000
-
959.000
241.000
Jumlah
Saldo
Jumlah 1.200.000 1.200.000
Ulak Kemang, Juni 2005
Bendahara,
Lena
Kas Bulanan Bulan Mei 2005
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
1
2
Penerimaan Pembelian tas
Upah Tenaga Kerja
4
3
1.672.00
140.000
1.672.000
-
140.000
660.00
Jumlah
Saldo
Jumlah 1.672.000 1.672.000
Ulak Kemang, Mei 2005
Bendahara,
Lena
Kas Bulanan Bulan Juni 2005
No UraianNo
BKPemasukan Pengeluaran
1
2
3
Hasil Penjualan
Upah
Pembelian bahan baku
4
3
332.000 -
55.000
77.000
332.000
-
132.00
200.000
Jumlah
Saldo
Jumlah 332.000 332.000
Ulak Kemang, Juni 2005
Bendahara,
Lena
Buku Rekapitulasi Kas Bulanan Bulan April 2005Jumlah s/d Bln Lalu :
Maret 2005
Rekapitulasi Bulan ini :
April 2005
Jumlah s/d Bulan ini :
April 2005No Uraian
D K D K D K
1
2
3
Penerimaan uang dari
SSFFMP
Pembelian bahan baku
Upah Tenaga Kerja
-
-
-
-
-
-
1.200.000
-
-
-
939.000
20.000
1.200.000
-
-
-
939.000
20.000
Jumlah
Saldo Kas
1.200.000 959.000
241.000
1.200.000 2.197.500
241.000
Jumlah 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Talang Lubuk April 2005
Bendahara
Lena
Buku Rekapitulasi Kas Bulanan Bulan Mei 2005Jumlah s/d Bln Lalu :
April 2005
Rekapitulasi Bulan ini :
Mei 2005
Jumlah s/d Bulan ini :
Mei 2005No Uraian
D K D K D K
1
2
3
4
Penerimaan uang dari
SSFFMP
Pembelian bahan baku
Upah Tenaga Kerja
Penerimaan Hasil
Penjualan
1.200.000
-
-
939.000
20.000
-
-
1.672.000
-
-
140.000
1.200.000
-
1.672.000
-
939.000
160.000
Jumlah
Saldo Kas
1.200.000 959.000
241.000
1.672.000
-
140.000
1.532.000
2.872.000 1.099.000
1.733.000
Jumlah 1.200.000 1.200.000 1.672.000 1.672.000 2.872.000 2.872.000
Talang Lubuk Mei 2005
Bendahara
Lena
Buku Rekapitulasi Kas Bulanan Bulan Juni 2005
Jumlah s/d Bln Lalu :
Mei 2005
Rekapitulasi Bulan ini :
Juni 2005
Jumlah s/d Bulan ini :
Juni 2005No Uraian
D K D K D K
1
2
3
4
Penerimaan uang dari
SSFFMP
Pembelian bahan baku
Upah Tenaga Kerja
Penerimaan Hasil
Penjualan
1.200.000
-
-
1.672.000
939.000
160.000
-
-
332.000
-
77.000
55.000
1.200.000
-
-
2.004.000
-
1.016.000
215.000
Jumlah
Saldo Kas
2.872.000 1.099.000
1.773.000
332.000
-
132.000
200.000
3.204.000 1.231.000
1.973.000
Jumlah 2.872.000 2.872.000 332.000 332.000 3.204.000 3.204.000
Talang Lubuk Juni2005
Bendahara
Lena
Pukul 17.00 WIB Istirahat
Jum’at 23 September 2005
Pukul 08.00 Wib Review (Nuhaili dan Marwati)
Energizer, peserta dibagi dua baris secara serempak mengangkat tangan
keatas, kesamping , dan menggoyang jari .
Perencanan Kegiatan ke depan
Kabupaten MUBA, OKI, Banyuasin
Pukul 12.00 Wib Penutupan Yandriani
Annex
Mood Meter
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’atMood
Lk-lk Pr Lk-lk Pr Lk-lk Pr Lk-lk Pr Lk-lk Pr
Baik 7 9 9 10 10 10 10 10 10 10
Sedang 1 1
Kurang 1
Jumlah 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Daftar Presenter
Hari/tanggal Nama Asal Desa
Senin/190905 Heru
Tini
Yulia
Riding
Muara Telang
Bayat Ilir
Selasa/200905 Mat Alim
Tati
Sartina
Farida
Pagar Desa
Upang
Ulak Kemang
Rabu/210905 Sumarni
Marwati
Talang Lubuk
Prajen Jaya
Kamis/220905 Effendi
Iskandar
Thamrin
Jumiati
Muara Telang
Upang
Pagar Desa
BIODATA PESERTA
Workshop Gender Mainstreaming bagi Motivator Desa
Dalam Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan
Hotel Indryasari, Indralaya, Ogan Ilir, 18-23 September 2005
SexNo Nama/ Tmpt Tgl Lahir
Laki-laki PerempuanUtusan Alamat
1 Abbas/Muara Telang, 10 – 10 - 1975 Prajen Jaya Prajen Jaya,Kec.Banyuasin II
Kab. Banyuasin Hp. 0815-3250052
2 Cik Mila/Ujung Tanjung, 5 Maret 1950 Ujung Tanjung Dsn IV Rt.07 Rw.04 Ds Ujung Tanjung
Kec. Tulung Selapan OKI
3 Farida/Desa Deling, 23 February 1980 Ulak Kemang Kampung I Ds Ulak Kemang
Kec.Pampangan Kab. OKI
Hp. 085267567833
4 Heru Slamet/22 – 01 - 1966 Riding Desa Riding Kec. Pampangan Kab. OKI
Hp. 08153551884/081977738077
5Iskandar/Ma.Telang 03 – 03 -1984 Muara Telang
Desa Muara Telang, Kab. Banyuasin
Hp. 081532856445
6 Jumiati/Pagar Desa, 02 -03 -1986 Pagar Desa Des Pagar Desa Kec. Bayung Lincir
Kab. MUBA
HP.081366144897
7 Kartini/Muara Telang, 27 – 09 -1981 Muara Telang Dusun II RT. I RW I Kecamatan Muara
Telang Kab. Banyuasin
Hp. 081933395650
8 Marwati/Kuala enok, Riau,24 – 08 -1963 Prajen Jaya Ds. Prajen Jaya/Sungsang II Kec
Sungsang Kab. Banyuasin
9 Marudut P/Simarimbun, 15 – 01 - 1970 Muara Medak Ds. Muara Medak, RT 04 Dusun I Kab.
MUBA
Tlp. 0741-54223 Hp. 081366384685
10 Mat Alim/Jateng. 05 – 09 -1953 Mangsang Mangsang, Rt 03. Dusun I Kab. Muba
Hp. 08127885721
11 M. Effendi/ Simpang Tiga Simpang Tiga, Kec. Tulung Selapan
Kab. OKI
12 Nuhaili/Ujung Tanjung, 01 – 02 - 1967 Ujung Tanjung Ds. Ujung Tanjung Kec Tulung Selapan
Kab. OKI
13 Rusla/ Ulak Kemang Ulak Kemang Ulak Kemang kec. Pampangan Kab. OKI
Hp. 081532996258
14 Sartina/Palembang, 03 – 12 - 1965 Upang Jalur II Dusun I Des. Upang Kec.
Makarti Jaya Kab. Banyuasin
15 Shofwani/Serang, 21 – 06 - 1980 Bayat Ilir Dusun II Desa Bayat Ilir Kec. Banyung
Lincir Kab. MUBA
16 Sofyan Sahibul/14 – 09 -1971 Talang Lubuk Dusun II Desa Talang Lubuk Kec. Muara
telang Kab. Banyuasin
HP.0813 67417784
17 Sumarni/Tanjung Pandan, 01 -09 - 1974 Talang Lubuk Jl Perindustrian I Km9 No.662 lrg Jati
Palembang, 30129
Tlp. 0711-413111 Hp. 081367417784
18 Tati Yusmira/07 -12 -1981 Pagar Desa Desa Pagar desa Kec. Bayumh Lincir
Kab. MUBA Hp. 085267255396
19 Thamrin Arisondi/Upang, 10 -10 - 1962 Upang Dusun IV Desa Upang Kec. Makarti
Jaya Kab. Banyuasin Hp. 08194816915
20 Yulia/Tulung Agung, 04 – 04 -1979 Bayat Ilir Dusun II Desa Trans Bayat Ilir
Kab. MUBA
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tunas harapan
Tempat : Ulak Kemang
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok
1. Rusla 16. Ijut
2. Parida 17. Rofia
3. Lena 18. Mai
4. Mojong 19. Mursani
5. Dabut 20. Yosi
6. Siti 21. Sahada
7. Erna 22. Cik Naya
8. Yana 23. Bunyani
9. Indah 24. Kartini
10. Juhai 25. Ainun
11. Ana 26. Bunaja
12. Rus 27. Jamau
13. El 28. Embun
14. Neri 29. Eva
15. Sun
1. Mayang
2. Mursani
3. Yosi
1. Parida
2. Rusla
3. Lena
4. Cik Naya
5. El
6. Netit
7. Indah
8. Siti
9. Embun
10. Bunaya
11. Erna
12. Juai
13. Mai
14. Ropia
15. Jana.M
16. Rusakar
1. Eva
2. Inun
3. Kartini
4. Anah
5. Sahadah
6. Marsawah
7. BunNaya
8. Iyut
9. Sum
10.Jana. M
Total 29 orang 3 0rang 16 0rang 10 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Restu Ibu
Tempat : Upang
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Nama Anggota Kelompok 1. Maryani
2. Hasnah
3. Nini Novianti
4. Fatimah
5. Rojiah
6. Rukiyah
7. Dien Novita
8. Rusna
9. Nelly
1. Komariah
2. Zaleha
3. Ema
4. Zaitun
Total 8 orang 4 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : 1. Saga Mandiri 2. Gotong Royong
Tempat : Desa Muara Medak
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Punya lahan 2 ha
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan
SD/SMP/SMA
Rumah atap daun
Memiliki lahan 2 ha
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf, bisa baca
tulis
Nama Anggota kelompok 1. Alung 11. Marudut
2. Daut 12. Mamat
3. Herman Y 13. Herman
4. Bahri 14. Dato
5. Sofian 15. Gopar
6. Ruslan 16. Kori
7. Pargaulan
8. Mamat
9. Kodar. B
10. Safe
1. Ujang 14. Herman
2. Arian 15. Roy
3. Purba 16. Imron
4. M.Deni 17.Kodar. A
5. Sman 18. Soni
6. Ujang.G 19. Bobi
7. Roni 20. Miduk
8. Tolo 21. Rosad
9. Joto 22. Rafir
10.Regar 23. Linun
11.Hadenan
12.Madar Edi
13.Amran
Total 16 orang 23 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Sumber Rejeki Ternak Sapi Bali
Tempat : Rt.03 Dusun I Desa Mangsang
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5
Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh
tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok 1. Mat Alim
2. Munasih
1. Muktiamah
2. Dwi wiatami
3. Nurhayati
4. Wahyu Ayem
5. Zaenuri
6. Sudi Wahono
7. Jumari
8. Zaenal
Total 2 orang 8 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Kurnia Abadi (Kelompok Tani)
Tempat : Desa Prajen Jaya
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok 1. M. Zaini
2. A.Risse
3. M.Rusdi
4. Yusf Hendra
1. Asanuddin
2. Ali
3. Musriyanto
4. Abdullah
5. hendri
6. Malinta
7. Amiluddin
8. Mulyadi
9. Abbas
10. K.Upek
11. Azhar
12. m.Zen
1. Saumi
2. Sarnubi
3. Sunduk
4. Abun
5. Rudi
6. Darnok
7. Akhmad
Total 4 orang 12 orang 7 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tunas Muda (Usaha Gilingan Padi)
Tempat : Desa Pagar Desa
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama anggota kelompok
1. Jargani
2. Aang
3. Yusrizal
1. Gani
2. Aang
3. Yusrizal
Total 3 orang 3 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tani Wanita Mandiri
Tempat : Tran Bayat Ilir Kec Bayung Lincir Kab. MUBA
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nana Anggota Kelompok
1. Yulia
2. Ruspini
3. Asrini
4. Kasti
5. sukerti
6. Karni
7. Rintis
8. Susanti
9. Suyati
10. Sunitri
11. Nursi
12. Brati
13. Karni
14. Loh Suci
1. Tulia
2. Ruspini
3. Asrini
4. Kasti
5. Sunarti
6. Rintis
7. susanti
8. Brati
9. Suyati
10 Sukerti
11. Swiri
1. Nursi
2. Karni
3. Loh Suci
4. Sumiati
Total 14 orang 11 orang 4 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tunas Harapan
Tempat : Ulak Kemang
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota Kelompok
1. Parida 11. Inda
2. Ruslah 12. Anah
3. Mayang 13. Siti
4. Lena 14. Emban
5. Cik Nayah 15. Bunaya
6. El
7. Eva
8. Netit
9. Inun
10. Kartini
1. Mayang
2.Mursani
3.Yodi
1. Parida 11. Erna
2. Ruslah 12.Juai
3. Lena 13. Mai
4. Cik Naya 14. Ropiah
5. El 15.Janah M
6. Netit 16. rusakar
7. Indah
8. Siti
9. Embun
10. Bunyana
1. eva
2. Inun
3. Kartini
4. Anah
5. Sahada
6. Marwasah
7. BunMaya
8. Iyut
9. Sum
10.Jana.
Total 15 orang 3 orang 16 orang 10 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Yanggar Permai, Budi daya Penggenukan Sapi (Cik Mila)
Tempat : Ujung Tanjung
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama anggota Kelompok
1. Amit/Rusni
2. Aljon/Alit
3. Berekam/Tira
4. Risal/Konok
5. Ibrahin/Cik Mila
6. Padri/Norti
7. Pon/Rini
8. Temir/Asmara
1. Ibrahim/Cik Mila 1. Ami/Rusni
2. Brakan/Tira
3. Padri/Norti
4. Pon/Rini
1. Alion/Alit
2. Risal/Ronok
3. Tamun/Asmara
Total 16 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tani Karya
Tempat : Desa Muara Telang
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok
1.Husen
2. Yunus
3. Pian
4. Ruslan
5. Pendi
6. Matjen
1. Mascik
2. Yunus
3. Romlan
4. Bahusen
5. amancik
6. Abu Hasan
7. Nasir
1. Abu Hasan
2. Amancik
3. Matjen
4. Sarnubi
Total 7 orang 4 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tani Karya Tani dan Parit gantung
Tempat : Muara Telang
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1-2 ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota Kelompok
1. Buhusen
2. Pendi
3. Romlan
4. Huse
5. Yunus
6. Vian
7. mascik
8. Ruslan
9. Matjen
1. Mascik
2.Yunus
3.Matjen
1. Matjen
2.Yunus
3.Romlan
4.Bahusen
1. Abu Hasan
2.Amancik
3.Matjen
4.Vian
5.Pendi
Total 9 orang 3 orang 4 orang 5 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Tani wanita Mandiri (Shofwani)
Tempat : Desa II Bayat Ilir
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Memiliki ternak sendiri
( 1ekor Sapi)
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap seng
Memiliki lahan
Punya Lahan
Buta Huruf
Pekerjaan tani
Nama Anggota kelompok 1. yulia
2. Suwira
3. Asrini
4. Kasti
5. Rahtis
6. susanti
7. Suyati
8. Sukarti
9. Brati
1. Nursih
2. Karni
3. Luh Suci
4. Sumitri
Total 9 orang 4 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Yanggar Permai (Budi daya Penggemukan Sapi Bali) (Nuhaili)
Tempat : Ujung Tanjung
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama anggota Kelompok
9. Amit/Rusni
10. Aljon/Alit
11. Berekam/Tira
12. Risal/Konok
13. Ibrahin/Cik Mila
14. Padri/Norti
15. Pon/Rini
16. Temir/Asmara
1. Ibrahim/Cik Mila 1. Ami/Rusni
2. Brakan/Tira
3. Padri/Norti
4. Pon/Rini
1. Alion/Alit
2. Risal/Ronok
3. Tamun/Asmara
Total 16 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Bangau Putih 9effendi)
Tempat : Desa Simpang TIGa
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota Kelompok
1. effendi/Nur
2. Medan/Cik Wati
3. Kodar/Rus
4. Sibar
5. Jemaat/Rani
6. Bur
7. Kudir/Halimah
8. Rasman
9. Desi
10. Marsai
11. Saifu;
1. Effendi/Nurhayati
2. Sobar
3. Kudim/Halimah
4. Arahman
5. Desi
6. Saipul
7. Marsidi
1. Medan – Vik Novi
2. Kodar – Rus
3. Jemaat- Rani
4. Bur-Suridah
5. Desi-Nilawati
Total 20 orang 10 orang 10 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : Bone Jaya (Kelompok Tani)
Tempat : Desa Prajen Jaya
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok
1. M.Masir
2. Aripin
3. Alamsyah
4. Masrah
5. Tajang
6. Saipul
7. Sopian
8. Sarina
9. Romli
10. Hasjim
11. Nurdin
1. Andi edi
2. Saisd
3. Baharuddin
1. M. Nasir
2. Aripin
3. Hasjim
4. Masnur
5. Agus
6. Udin
7. Aripudin
8. Husen
1. Masra
2. Alamsyah
3. Rajang
4. Saipul
5. Sopian
6. Sarina
7. Romli
8. Hasjim
9. Mamat
10. Firdaus
11. Nusomil
12. Idrus
Total 3 orang 9 orang 12 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : VCO Sabut
Tempat : Talang Lubuk
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok
VCO I
VCO II
Klp Sabut
VCO I
Zubaida Amron
Sabut
Melani
VCO I Sabut
1. Marlina 1. Nilawati
2.Santi 2. Yati
3.Sonia 3. Siti Aisah
4.Romani 4. Nilawati
5.Misa 5. Rodia
V VCO II 6. Neli
1 Sayuning 7. Rohaya
2 Yusna 8. Murtina
3 Sama Suwi 9. Dailawati
VCO I
1. Imancik Aman
2. Cik Ya
3. Fatima Jahri
4. Sana Somad
VCO II
1. Jena
2. Suwana
3. Mayurung
4. Yana
5. Nurhayati
6. Yuliana
6. Sauna
Total
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : VCO Sabut
Tempat : Desa Talang Lubuk
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok 1. Zubaida Amron
2. Melani
1. Marlina
2.Santi
3.Sona
4.Roman
5.Maisya
6.Sayuning
7.Yasna
8.Saena
VCO I :
1. Imacik
2. Murtina
3. santi
4. Zubaida Imron
5. Sona
6. Romani
7. Cikya
8. Fatima Jahri
9. Sana Somad
10. Maisa
Total 2 orang 8 orang 10 orang
KATEGORI KESEJAHTERAAN
Nama Kelompok : 1. harapan Jaya (Perempuan) 2. Tunas Muda (laki-laki)
Tempat : Desa Pagar Desa Kec. Bayung Lincir Kab. MUBa
KategoriKeterangan
1 2 3 4
Kriteria Rumah besar dan atap bagus
Memiliki lahan > 5 Ha
Mampu membayar orang lain
untuk menggarap lahannya
Memiliki sumber pendapatan
lain ± Rp. 1.000.000
Rumah Sederhana
Punya kendaraan
pribadi (motor)
Sapi Bantuan
Memiliki lahan 1 – 5 Ha
Memiliki Pekerjaan dan
Penghasilan yang tetap
Rumah atap seng
Tidak punya lahan
Pekerjaan
menggarap/buruh tani
Pendidikan SD
Rumah atap daun
Tidak memiliki lahan
Tidak punya pekerjaan
tetap
Buta Huruf
Nama Anggota kelompok
Harapan Jaya Tns Muda
1. Hija 1. Gani
2. Hera 2. Didik
3. Patma 3. aang
4. dini
5. Aini
6. Nur
7. Tati
Tati Harapan Jaya Tns Muda
1. Hija 1. Gani
2. Hera 2. Didik
3. Patma 3. aang
4. dini
5. Aini
6. Nur
Total 7 orang 3 orang 1 orang 6 orang 3 orang
Training Peningkatan Kapasitas Motivator Desa yang
Berwawasan Gender Dalam Pengelolaan dan
Pengendalian Karhutlah
Indriyasari Hotel, Inderalaya 06-10 Juli 2006
Latar Belakang
Integrasi aspek gender dalam setiap kegiatan SSFFMP sangat
penting dilakukan. Agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan, maka perlu
diperkenalkan cara pendekatan dengan memperhatikan pendekatan melalui
perbedaan kebutuhan gender (gender differentiated approach) dan gender
mainstreaming kepada orang-orang yang berperan di pedesaan.
Untuk mendukung tujuan di atas, motivator di desa prioritas yang
sudah dilatih pada bulan Oktober 2004, April 2005, dan September 2005
dirasa perlu ditingkatkan keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan
kebutuhannya di lapangan. Hal ini dilakukan, dengan pertimbangan bahwa
motivator desa adalah salah satu ujung tombak yang cukup berperan dalam
menggerakan masyarakat dan dapat membantu kegiatan di lapangan.
Disadari bahwa tanpa pengenalan dan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman tentang kegiatan yang berwawasan gender itu sendiri, maka
sulitlah bagi mereka untuk membantu pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Oleh sebab itu, pengenalan dan pembekalan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan di lapangan perlu diberikan kepada motivator
desa yang sensitif gender dimana diharapkan kepada mereka nantinya dapat
bertindak sebagai penggerak pembangunan di pedesaan dengan
memperhatikan keterlibatan peran gender sesuai dengan kebutuhan dan
potensi spesifik masing-masing.
Kegiatan Workshop dan skill training bagi Motivator Desa
dilaksanakan dengan maksud agar motivator desa yang sudah ada dapat
meningkat pengetahuannya dan lebih percaya diri berada di tengah-tengah
masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai motivator di desa
yang bersangkutan.
Tujuan
1. Motivator saling bertukar pengalaman selama menjadi motivator
desa
2. Motivator mengevaluasi kegiatan alternatif peningkatan pendapatan
(IGAs).
3. Motivator dapat meningkatkan kapasitas/kemampuan dalam
memfasilitasi dan negosiasi
4. Motivator belajar lebih banyak mengenai kegiatan-kegiatan
SSFFMP (LUP, Penyuluhan)
5. Motivator membuat perencanaan ke depan, (RTL : Rencana Tindak
Lanjut)
Output
Pesera pelatihan memahami materi yang disampaikan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tempat dan Waktu
Training Peningkatan Kapasitas Motivator Desa yang Berwawasan
Gender dalam Pengelolaan dan Pengendalian Karhutlah” dilaksanakan selama
5 hari dari tanggal 06-10 September 2005 di Hotel Indryasari Inderalaya,
Ogan Ilir
Fasilitator
Eva Engelhardt Wendt
Yandriani
Fithriyanti
Wardah
Dian Maulina
Moderator
Fithriyanti ; LIMPAPEH Padang, Sumatera Barat
Notulen
Dwi Oktaria Sari ; CEDRAS Palembang
Narasumber
Dendi Satria Buana ; P LUP Specialist SSFFMP
Moch. Saleh ; Training & Awareness Specialist SSFFMP
Sri Dewi Titisari ; Ka. Perindag Kota Palembang
Umar Husein ; EU Health Project
Metoda yang Digunakan Diskusi
Curah Pendapat
Working Group
Lecture
Presentasi
Evaluasi
Jadwal Kegiatan
Kamis Jum’at Sabtu Minggu Senin Selasa
09.00 Wib
Pembukaan
Cerita
Sukses
Motivator
Desa
Review Team
Lobby,
Negoisasi,
Fasilitasi
Review Team
Mempersiap
kan kasus-
kasus untuk
konsultasi
masalah-
masalah
marketing
/pemasaran
Review
Team
input/
Masukan
EU
Kesehatan
Div.
Awerness
Div. PLUP
09.00 Wib
WS dengan
GRP,BPTP,N
GO,
Bertukar
pengalaman
ttg gender
mainstream
ing
ISHOMA
Peserta
tiba di
hotel
Indryasari
20.00 Wib
Perkenalan
Energizer
Evaluasi
Kegiatan-
kegiatan
peningkatan
pendapatan
Energizer
Role Play
Karaoke
Energizer
(Titi)
Masukan-
masukan
mengenai
pemasaran/
nasehat
Energizer
Rencana
Tindak
lanjut
Peserta
bersiap-
siap
berangkat
ke
Palembang
PROSES KEGIATAN
Kamis, 06 Juli 2006
Sebelum kegiatan dibuka secara resmi pada tanggal 07 Juli 2006,
pada malam harinya pada pukul 20.00 Wib dilakukan Perkenalan Peserta ,
sebelum perkenalan ada ungkapan “Tak kenal maka tak sayang, Tak
sayang maka tak cinta, Tak cinta maka tak Uk… Uk…….”, Sebelum
berkenalan fasilitator (Wardah) menyebutkan Perkenalan dilakukan dengan
cara mengumpulkan name tag peserta menjadi satu yang dipegang oleh
fasilitator secara acak kemudian peserta mengambil name tag secara
bersamaan, name tag yang di dapat kemudian digambar terlebih dahulu
pemiliknya dengan mengambar wajahnya kemudian menuliskan asal desa,
dilanjutkan dengan menyerahkan name tag kepada pemiliknya dengan cara
bertanya terlebih dahulu yakni : Nama, Asal desa dan perasaan peserta
selama menjadi motivator.
Misalnya :
Pak Abbas ke Pak Ikbal bertanya dari desa mana?, dan perasaan
sebagai motivator? Pak Ikbal menjawab asal saya dari Bayat Ilir, perasaan
saya gembira dan senang bertemu dengan motivator-motivator yang lain,
sehingga saling asah, asih dan asuh. Kemudian Pak Abbas memberikan name
tage ke pak Ikbal dan seterusnya sampai name tage yang ada kembali
kepemiliknya masing-masing.
Setelah perkenalan, acara diteruskan dengan kesepakan bersama
tentang Kontrak Belajar yang dipandu fasilitator Dian Maulina. Adapun
kontrak belajar yang disepakati, yaitu :
1. Masuk pukul 08.30-17.00 Wib
2. Tepat waktu terlambat kena sangsi, yakni nyanyi, joget, pantun atau
puisi.
3. Keseriusan dalam menjaga kebersihan
4. Berpakaian rapi dan sopan selama pelatihan
5. Tidak merokok
6. Hp tidak berbunyi/getar
7. Tidak mengotori ruangan
8. Selama belajar tidak boleh makan, minum dan ribut
9. Tidak melamun di kelas.
Selain menyepakati kontrak belajar, fasilitator juga memandu
peserta untuk memilih ketua kelas, wakil, dan time keeper yang akan
bekerjasama menjaga ketertiban kelas selama training/workshop
berlangsung selama 5 (lima) hari.
Ketua : T. Thamrin
Wakil : Cik Mila
Time keeper : Sofyan
Keseluruhan sesi pada malam hari ditutup pada pukul 21.00 WIB
dengan kesepakan bersama untuk bertemu kembali keesokan harinya, guna
pembukaan acara secara resmi.
Mood Meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 10 7
Sedang 2 3
Kurang - 1
Jum’at 07 Juli 2006
Sebelum pembukaan, pada pukul 09.00 WIB peserta menyanyikan lagu
“Motivator Desa” terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan
oleh Ibu Yandriani; Gender Specialist SSFFMP. Adapun hal-hal yang
disampaikan dalam sambutan Ibu Yandriani adalah : ‘ kegiatan ini dilakukan
dari tanggal 06 – 10 Juli 2006 yang diikuti oleh 24 peserta, workshop ini
merupakan workshop yang terakhir karena proyek akan berakhir pada tahun
2007, maka dari itu peserta diharapkan dapat benar-benar memanfaatkan
kegiatan sebaik-baiknya, dan peserta dapat menerapkan pelatihan ini di desa
masing-masing, dan peserta yang lama dapat bertukar pikiran dan
pengalaman ke peserta yang baru.Kemudian pada pertemuan kali ini
kedatangan fasilitator yang baru dari Padang yakni Ibu Fitriyanti yang
dahulunya dari NGO Sumatera Barat’.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan tujuan workshop gender oleh
Gender Specialist SSFFMP sebagai berikut ;
1. Motivator saling bertukar pengalaman selama menjadi motivator desa
2. Motivator mengevaluasi kegiatan alternative peningkatan pendapatan
(IGAs).
3. Motivator dapat meningkatkan kapasitas/kemampuan dalam mefasilitasi
dan negosiasi
4. Motivator belajar lebih banyak mengenai kegiatan-kegiatan SSFFMP
(LUP, Penyuluhan)
5. Motivator membuat perencanaan ke depan, (RTL : Rencana Tindak
Lanjut)
Lagu Motivator Desa
Enak e, Enak e Jadi motivator
Selalu kemana-mana
Kapan saja ada Panggilan
Kami siap, siap selalu
Kujadi-jadi motivator
Yang PD dan bertanggng jawab
Memberi pengertian
Kepada Masyarakat
Reff :
Ini jaman, sekarang jaman gender
Peran serta perempuan
Yang tadinya tidak pernah tampil
Sekarang Perempuan harus tampil
Gender……….Gender Yes 2X
Pada pukul 09.25 WIB, dilanjutkan dengan kata sambutan Eva
Engelhart (Gender International Short Term Expert), Beliau mengatakan
sangat senang bertemu kembali dengan motivator-motivator desa yang lama
maupun yang baru. Kemudian Eva Engelhart mereview workshop-workshop
yang telah dilakukan dari tahun 2004- 2005.
Kegiatan diawali dari rekomendasi Jutta ; seorang konsultan dari
Jerman untuk bekrja sebagai Short Term Expert di SSFFMP. Berdasarkan
rekomendasi dalam laporan tersebut, maka dilaksanakan workshop untuk
motivator desa. Pertama kali dilaksanakan di Hotel Inayah, Palembang pada
bulan Oktober tahun 2004 diikuti oleh 15 orang peserta,. Adapun jumlah
motivator yang hadir pada pelatihan kali ini dan juga hadir ada pelatihan
motivator pertama kali, yakni ; Lk = 1 org Pr = 4 org.
Selanjutnya, diteruskan dengan brainstorming dan pendapat peserta
yang telah mengikuti workshop motivator sebelumnya.
Pendapat peserta yang mengikuti WS pada bulan Oktober 2004 (♂ : 1, ♀ : 4)
Ibu Sumarni Menerangkan apa itu Gender, belajar tampil ke depan.
Tati senang dan bangga di pilih oleh pak Kades untuk menjadi
peserta, yang dipelajari bagaimana perempuan harus tampil di depan
dulunya hanya dibelakang dan bukan saja mengatakan ia tetapi
menjadi pengambil keputusan,
Ibu Rusla Yang tadinya malu-malu tampil kedepan sekarang tidak
lagi.
Pendapat peserta yang mengikuti WS pada bulan April 2005 (♂ : 3, ♀ : 6)
Tati Belajar kepemimpinan, pembukuan sederhana, pengulangan apa
itu gender, serta belajar komunikasi yang baik.
Thamrin Pemberdayaan Perempuan seperti kesetaraan laki-laki
dan perempuan pada akses, control dan manfaat serta peluang,
perempuan harus berani mengambil keputusan.
Pendapat peserta yang mengikuti WS bulan September 2005 (♂ : 7, ♀:5)
Heru kita dilatih untuk memberi kesempatan kepada perempuan
untuk tampil, belajar pembukuan, RTL (Rencana Tindak Lanjut),
Sartina Kegiatan harus disesuaikan dengan budaya, adat-istiadat
daerah setempat. Cara menulis yang baik dengan menggunakan
metaplan.
Thamrin adanya program P3 (Program Peningkatan Perempuan di
desa), bagaimana pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Kesimpulan yang disampaikan oleh Eva adalah :
1. Sangat senang sekali bertemu dengan para motivator yang lama dan
baru, kemudian akan diterapkan PUG (Pengarusutamaan Gender), PUG
adalah bagaimana peran perempuan lebih banyak lagi dalam
pengambilan keputusan, pada setiap tingkatan harus semaksimal
mungkin memadukan peran gender di setiap kegiatan, diharapkan di
desa masing-masing aktif untuk melibatkan perempuan dalam
mengambil keputusan di tingkat desa.
2. Keberlanjutan kegiatan agar terus berlangsung walaupun proyek telah
selesai, Proyek ini akan berakhir tahun 2007, maka dari itu kita
merencanakan kegiatan yang akan datang, hal ini penting untuk agar
kita saling bekerjasama untuk kelanjutan yang akan datang.
Selanjutnya, acara dipandu fasilitator (Wardah) dengan materi cerita
sukses Motivator Desa yang disampaikan oleh Parida, Motivator dari Desa
Ulak Kemang Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI.
Untuk kelompok ibu-ibu Pengrajin anyaman purun, pembukuan sudah
lengkap, untuk hasil produk sudah meningkat, pesanan sangat banyak. Sudah
pernah mengikuti pameran di Sriwijaya Expo dan juga dibantu Dinas dari
Perindustrian dari tingkat Kabupaten OKI, pertemuan rutin sebulan sekali
dan setiap pertemuan menabung.
Untuk kelompok Bapak-bapak Pembukuan sudah lengkap juga,
pertemuan sebulan sekali sekarang ini kelompok bapak-bapak sedang
membuat gudang tempat untuk membuat pakan ikan.
Sebelum coffe break pagi, fasilitator menjelaskan secara umum
jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 hari. Selanjutnya, pada
pukul 10.55 WIB, acara diisi dengan harapan peserta setelah mengikuti
Training/Workshop Motivator Desa. Seluruh peserta diberi metaplan dan
spidol agar mereka dapat menuliskan harapan mereka pada metaplan dan
menempelkannya di papan tancap.
Harapan Peserta :
Harapan peserta perempuan (dibacakan oleh Tati ; Desa Pagar Desa) :
1. Bisa menjadi pemimpin dalam segala bidang.
2. Memberi motifasi kepada perempuan unruk berani mengemukakan
pendapat.
3. Bisa menjalin kerjasama yang baik kedepan
4. Bertugas dengan baik walaupun proyek SSFFMP telah berakhir
5. Membina masyarakat agar maju
6. Dapat membina klompok perempuan sehingga menjadi aktif
7. Berani tampil seperti fasilitator dan motivator yang senior
8. Mampu menerapkan kemasyarakat untuk tampil lebih Percaya Diri
9. Meningkatkan masyarakat dibidang peternakan Sapi dan Kambing.
10. Dapat bekerjasama dengan masyarakat.
Harapan peserta laki-laki (dibacakan oleh Amat ; Desa Muara Telang) :
1. Bisa merubah prilaku dan memberi motivasi kepada perempuan untuk
mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan.
2. Menambah ilmu, membina masyarakat
3. Semoga Pemda dapat melihat kegiatan kita yang baik
4. Menumbuhkan rasa percaya diri
5. Memotifasi peserta
6. Membina mayarakat dengan ilmu yang di dapat
7. Memberi penjelasan kegiatan di dalam kelompok
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat (pertanian, ternak dan madu)
9. Mencegah, minimal mengurangi Karhutla
10. Ilmu yang diberikan kepada motivator desa yang di bina oleh proyek
semoga hal ini masuk ke dalam suatu lembaga
Setelah istirahat makan siang, pada pukul 13.45 acara diisi dengan
energizers untuk memberi semangat kepada seluruh peserta. Metode yang
digunakan adalah dengan sosiometrik dipandu fasilitator (Eva). Fasilitator
mengajukan pertanyaan dan peserta mengelompokkan diri berdasarkan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
1. Peserta diminta membagi diri menjadi 2 kelompok yakni : satu
peserta yang lama dan satu peserta yang baru, kemudian peserta
yang baru mengemukakan apa yang didapat pada pelatihan yakni
Percaya diri, berpakaian rapi, Menjaga penampilan dan menguasai
materi.
2. Peserta diminta membagi diri menjadi 3 kelompok :
Sudah menikah
Belum menikah
Menikah sudah punya anak.
Punya anak 1
Punya anak 2
Punya anak 3
Punya anak 4
Punya anak 5
Menikah Punya anak 2 Menikah punya anak 3
Selanjutnya, seluruh peserta membuat 2 baris yang terdiri dari baris laki-
laki dan perempuan. Seluruh peserta berdiri dan saling berhadapan,
dilanjutkan dengan dorong mendorong antara laki-laki dan perempuan, untuk
laki-laki ketika medorong mengucapkan ‘No”, dan perempuan mengucapkan
”Yes” dan sebaliknya. Kesimpulan yang dapat diambil dari energizers ini
adalah memberi kesempatan yang lebih kepada perempuan.
Dilanjutkan kemudian dengan diskusi kelompok, peserta yang baru diberi
penjelasan terlebih dahulu mengenai apa itu gender oleh ibu Fitriyanti dan
ibu Yandriani. Sedangkan peserta yang lama melakukan diskusi mengenai
Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan di desa masing-masing secara
berkelompok kemudian dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.
Pada pukul 15.30 WIB, acara diisi dengan Energizers dipandu oleh ibu
Fitriyanti. Peserta berdiri dan membuat lingkaran dengan membuat angka 1
sampai 10 dengan menggunakan jari, jempol, bahu, pinggul dan kaki.
Dilanjutkan dengan pemaparan hasil diskusi ;
Kelompok I Banyuasin Ibu Sumarni
Kelompok II MUBA Mat Alim
Kelompok III OKI Pak Heru
Mood Meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 12 9
Sedang - 1
Kurang - 1
Peserta mempresentasikan hasil
diskusi mengenai evaluasi kegiatan
yang telah dilakukan.
Sabtu, 8 Juli 2006
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan energizers yang dipandu
Ibu Fithriyanti. Review dilakukan dengan cara permainan lempar tali yang
masih tergulung. Peserta berdiri membentuk lingkaran di tengah ada
fasilitator yang mengawali permainan dengan melempar ke peserta,
kemudian ujung tali dilempar ke peserta, peserta yang dapat bola tali
menyebutkan satu kalimat apa yang di dapat dari pelajaran hari sebelumnya
kemudian bola tali dilempar lagi ke peserta berikutnya, setelah peserta itu
dapat kemudian menyebutkan kembali pelajaran yang di dapat hari
sebelumnya dengan jawaban berbeda dari peserta yang lain, selanjutnya
kembali melempar ke peserta berikutnya dan seterusnya, sampai semua
peserta mereview dan memegang tali.
Makna permainan dari review :
Memperkuat tali persahabatan/persaudaraan
Dinyatakan bahwa kita sebenarnya memiliki kekuatan yang besar
apabila kita bekerjasama
Setelah semua peserta berpartisipasi aktif dalam review, fasilitator
(Ibu Fitriyanti) memaparkan presentasi dengan materi “ Lobi dan Negosiasi”.
Diawali dengan brainstorming peserta tentang apa itu lobi dan apa itu
negosiasi?
Penjelasan materi :
Siapa Para pengambil Kebijakan? Pengambilan Kebijakan meliputi:
Badan/institusi
Pemerintah
DPRD
Pimpinan
Pengusaha
Kepala desa
Kepala Keluarga
BPD
Rapat Angota
Kepala Parit/adat
Negosiasi adalah suatu area pemanfaatan informasi, waktu dan kekuatan
pikiran mempengarui prilaku orang lain agar memperoleh “ apa “ yang kita
inginkan dan untuk membantu orang lain memenuhi kebutuhannya
3 Unsur Lobi dan Negosiasi
Informasi
Tenggat waktu
Kekuatan pikiran
Setelah pemaparan materi, sebelum masuk diskusi kelompok,
fasilitator memandu energizers singkat untuk seluruh peserta. Peserta
duduk dilantai dengan membentuk lingkaran, masing-masing peserta diberi
spidol dan meletakkan spidol tersebut dilantai di depan tempat duduk
masing-masing, kemudian peserta memindahkan spidol tersebut ke sisi
sebelah kanan dengan diiringi lagu, “Tak mungkin”, iringan lagu tersebut bisa
Lobi adalah pendekatan yang
dilakukan oleh individu atau
sekelompok orang untuk
mempengaruhi para pengambil
kebijakan dalam menerima
sudut pandang kita.
pelan maupun cepat, spidol tersebut mengeluarkan suara sesuai ketukan atau
iringan lagu sehingga terjadi kekompakan dalam permainan memindahkan
spidol tersebut, peserta yang melakukan kesalahan yakni apabila lagu selesai
tetapi di depan tempat duduk mereka ada beberapa spidol, diberi hukuman
dengan berjoget.
Diskusi Kelompok mengenai;
1. Bagaimana prilaku ketika melobi?
2. Bagaimana membangun citra melobi?
3. Bagaimana membangun karakteristik ?
Hasil Diskusi :
Kelompok 1 dipresentasikan Yessy Karmila (Simpang Tiga Induk)
Bagaimana membangun prilaku ketika melobi, yakni melalui :
Sopan, rapi, jujur, Berwibawa
Percaya Diri
Diplomasi
Kharismatik
Menguasai materi
Fokus pada tujuan
Pandai menempatkan sesuatu pada tempatnya
Menghargai waktu (Disiplin) dan Ulet
Anggota
1. Heru Slamet 5. Thamrin A
2. Yessy Karmila 6. Sartina
3. Mat Alim. 7. Cik Mila
4. Sumarni 8. Yusrizal
Makna dari Permainan :
Butuh konsentrasi
Kita harus menjalin
kebersamaan
Kita harus kompak
Ada yang memimpin
Kelompok II dipresentasikan Yulinda (Bayat Ilir)
Hasil diskusi bagaimana membangun Citra melobi, yakni melalui :
Pendekatan
Hubungan
Penampilan
Tingkah Laku yang baik
Sopan santun
Penyampaian
Tepat Waktu
Bertanggungjawab
Kelompok III dipresentasikan Leni (Muara Medak)
Hasil diskusi bagaimana karakteristik melobi, yakni
Berani dan bertanggungjawab
Percaya Diri
Bersifat ramah
Supel dan Optimis
Menguasai bahasa
Mengetahui informasi
Anggota :
1. Amat S. 5. Ikbal
2. Sopian 6. Metiana
3. Parida 7. Siti nur
4. Yulinda 8. Abbas.A
Anggota :
1. Effendi 5. Dadang
1. Rusla 6. Leni
2. Nuhaili 7. Tati
3. Mardiah
Sebelum melanjutkan diskusi dilakukan energizers yang dipandu
fasilitator. Peserta berdiri dengan membuat setengah lingkaran, kemudian
menghadap ke kanan kemudian memegang pundak temannya, dilanjutkan
dengan memijat pundak temannya secara bergantian.
Prilaku Pelobi :
Melakukan kontak personal atau kelembagaan
Membangun hubungan antar manusia
Menjadi sumber informasi
Memprioritaskan isue
Mengumpulkan informasi
Menyiapkan argumen pendukung
Menawarkan solusi atau rumusan penyelesaian masalah yang matang
dan jelas
Membangun Citra Pelobi :
Jangan emosi dan arogan
Proses dialog harus seimbang
Jangan memaksakan kehendak
Jangan mengemis tapi memiliki posisi tawar
Tawarkan konsep atau alat lobi lainnya
Karakteristik Pelobi :
Kemampuan merencanakan
Pengetahuan tentang materi, subjek/pembuat keputusan dan situasi
Keterampilan pribadi :
o Menyatakan pikiran dengan jelas
o Percaya diri
o Kemampuan membujuk
o Kredibilitas
o Penguasaan masalah
o Disegani
Rancangan lobi dan negosiasi :
Menetapkan isue
Apa yang salah dalam realitas
Pertimbangan isue strategis :
o Sesuai dengan visi dan misi
o Penting dan mendesak
o Aspiratif dan berdampak positif
Menentukan target
Mengumpulkan informasi
Analisis potensi, ancaman/hambatan :
Membangun koalisi
Pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi
Setelah isitirahat makan siang, acara dilanjutkan pada pukul 13.45
WIB dengan role play (bermain peran) yang dipandu fasilitator (Fithriyanti).
Peserta diminta melakukan tehnik melobi dengan studi kasus yang berbeda
di masing-masing kelompok :
Studi kasus 1.
“Pada sebuah desa X di kabupaten Y telah terjadi kebakaran hutan
mayarakat lebih kurang 20 Ha. Ada rencana bahwa di desa X akan dibuka
lahan perkebunan oleh investor perkebunan kelapa sawit, sebahagian
masyarakat menyetujui pemberian lahan tersebut dan sebahagian
menolak, sementara ijin pembukaan lahan sudah didapat dari kepala dinas
bersangkutan. Motivator project SSFFMP bingung bagaimana mengajak
masyarakat untuk hadir dalam penyuluhan sosialisasi kebakaran,
Bagaimana caranya agar keterwakilan perempuan di Badan Perwakilan
Desa bisa diperoleh, saat sekarang tidak ada satu orangpun perempuan di
DPD”.
Kelompok I ;
1. Tati sebagai Negosiator
2. Rusla sebagai Ketua Tim PKK
3. Effendi sebagai Kades
4. Mardiah sebagai Calon DPD
5. Nuhaili sebagai Sekdes
6. Dadang sebagai Pengusaha
7. Leni sebagai Masyarakat
Studi Kasus II :
“ Motivator membutuhkan sejumlah dana untuk mensupport kegiatan A di
desa. Tetapi sumber dana didapatkan darimana?. Sementara masyarakat
membutuhkan kegiatan tersebut dalam rangka peningkatkan penambhan
pendapat keluarga. Apa yang harus dilakukan oleh motivator desa agar
beberapa tokoh masyarakat menkonntribusi atau mendukung kegiatan
tersebut.”
Studi kasus III :
“ Masyarakat desa X sudah mau memproduksi anyaman tetapi bingung
maun memasarkan pada siapa/pembeli. Sementara di kota A akan
diadakan pameran homeindustri yang terbuka pada setiap orang untuk
berpartisipasi dalam pameran. Motivasi unutk melihat ada peluang
pemasaran dengan adanya pameran ini. Langkah-langkah lobi dan nego
harus di lakukan oleh motivator pada penyelenggara penyelenggara
pameran. Studi kasusnya bagaimana kesulitan untuk menghadirkan kepala
desa, BPD dan tokoh masyarakat dalam mensosialisikan program SSFFMP
di desa X”.
Kelompok III :
1. Sofyan sebagai Motivator
2. Ikbal sebagai Kepala Desa
3. Farida sebagai BPD
4. Metiana sebagai LPM
5. Yulinda sebagai Tokoh Masyarakat
6. Amat sebagai Co-Director SSFFMP
7. Abbas sebagai Tokoh agama
8. Siti Nur sebagai Kepala Desa
Kelompok II.
1. Sartina sebagai Pengusaha
2. Thamrin sebagai Kepala Desa
3. Sumarni sebagai motivator
4. Sumarni sebagai motivator
5. Yessy sebagai tokoh masyarakat
6. Mat Alim sebagai Pengusaha
7. Cik Mila sbg tokoh masyarakat
8. Yusrizal sebagai BPD
Acara dilanjutkan dengan sesi malam pada pukul 20.00 WIB dengan
evaluasi. Dipandu fasilitator (Fitriyanti dan Dian Maulina)
Apa Yang Berhasil Dimana Masalahnya? Solusi
Klp I:
- MTV mendapat dukungan
dari pak Kades
- Berhasil menyakinkan 2
pengusaha
- Sikap yang kurang
serius dari motivator
- Dialognya tidak
seimbang
Klp II :
- MTV berhasil menyakinkan
Kades
- MTV bisa mendatangkan
pihak proyek langsung
kepada pengambilan
kebijakan
- Masyarakat bisa yakin
- Lari terhadap isu
- Dialog tidak
seimbang
- Tidak ada
Tanyajawab proyek
dengam masyarakat
Klp III :
- Berhasil mengajak
menyakinkan perempuan
untuk menjadi anggota
BPD
- MTV cukup gigih
menyakinkan Kades, calon
BPD.
- Harus ada tokoh
antagonis
Sesi malam ditutup pada pukul 21.00 WIB, diteruskan dengan mengisi
mood meter harian.
Mood Meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 12 9
Sedang - 1
Kurang - 2
Minggu, 09- Juli-2006
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB, diawali dengan review kegiatan
yang telah dilakukan pada hari sebelumnya, dipandu fasilitator (Dian
Maulina). Semua peserta menuliskan di metaplan masing-masing apa yang
dipelajari hari sebelumnya, kemudian dibacakan satu persatu.
Perempuan Laki-laki
Ada 3 unsur lobi dan negosiasi
a. Informasi
b. Tenggang waktu
c. Kekuatan fikiran
Bermain peran
Untuk mencapai visi perlu
persatuan
Permainan tali
Cara melobi yang baik
Diskusi kelompok
Proses lobi dan negosiasi
Bagaimana cara meloby dan
memainkan peran
Evaluasi diskusi
Untuk mencapai tujuan yang sama
Karakteristik melobi
Prilaku lobi
Cara motivator melobi
Lobi adalah pendekatan
person/kelompok orang terhadap
pengambil kebijakan
Unsur lobi
Keberhasilan lobi
Melakukan permainan
singkat/sandiwara melobi
Diskusi kelompok
Motivator bermaian peran melobi
Trejadinya dialog secara
transparan
Evaluasi bermain peran
Memperagakan
Makna permainan, materi
Diteruskan dengan Berbagi Pengalaman (Ibu Fitriyanti) melakukan
berbagai kegiatan di Sumatera Barat.
Di Sumatera Barat telah dibentuk LP2M
(Lembaga Pengkajian dan Pemberdayan
Perempuan)
Di desa telah terbentuk :Home industri,
Peternakan dan Palawija yang berjumlah 17
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM),
pada tahun pertama KSM mendapat
dana sebesar Rp 5.000.000,- ,
kemudian pada tahun kedua sebesar 40
% dari tahun pertama yakni Rp
7.000.0000 selanjutnya pada tahun
ketiga 75 % dari tahun kedua yakni Rp
10.500.000.
Usai berbagai pengalaman, peserta diberi waktu 15 menit untuk
coffee break. Pada pukul 10.30 WIB, fasilitator (Ibu Fitriyanti) memandu
energizers. Peserta di bagi 2 kelompok dan menulis di kertas yakni kelompok
pertama menulis kalimat “Jika” dan kelompok kedua menulis kalimat “Maka”.
Contoh
Kalimat yang nyambung dengan kalimat berikutnya :
Pak Thamrin menulis kalimat : Jika SSFFMP memfasilitasi terbentuk
Forum
Pak Nuhaili menulis kalimat : Maka apabila terbentuk suatu forum akan
terbentuklah perpanjangan tangan dari proyek.
Kalimat yang tidak menyambung :
Ibu Sartina menulis kalimat : Jika saya berfikir terus
Ibu Yessy menulis kalimat : Maka berkelanjutan
Pada pukul 10.45 WIB, acara dipandu fasilitator (Eva Engelhart dan
Ibu Yandriani) untuk berdiskusi mengenai pesersiapan untuk membahas sesi
marketing, karena pada siang harinya, akan ada narasumber yang kompeten
di bidang marketing dan akan memberi materi serta membuka diskusi
dengan para peserta. Narasumber yang dimaksud adalah Ibu Sri Dewi
Titisari : Ka. Perindag Kota Palembang.
Peserta berdiskusi dengan membentuk kelompok dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut sebagai persiapan untuk sesi
marketing:
1. Jelaskan produk anda
Apa produk yang dihasilkan ?
Seperti apa produk tersebut?
Apa kualitas khusus produk tersebut ?
Berapa banyak produk tersebut bisa dihasilkan oleh kelompok
anda dalam satu bulan/tahun?
Berapa biayanya ?
Bagaimana pengaturan dalam kelompok anda ?
2. Di Pasar mana anda menjual produk-produk anda sekarang ?
(kepada siapa anda jual produk tersebut?
3. Pasar (pembeli/konsumen) mana yang ingin anda capai?
4. Pertanyaan yang ingin anda tanya kepada ahli pemasaran.
Kelompok di bagi menjadi 5 produk yakni ikan, sapi, madu, krupuk dan VCO
yang merupakan produk dari desa mereka masing-masing, kemudian peserta
memilih sendiri mana produk yang akan di perankan.
Setelah istirahat makan siang, narasumber (Ibu Titi) memaparkan
materi “marketing” dan membuka sesi Tanya jawab untuk seluruh peserta.
Sesi Tanya jawab dimoderasi oleh Ibu Fithriyanti.
Diteruskan dengan presentasi hasil diskusi oleh masing-masing
kelompok berdasarkan komoditi yang dihasilkan.
Kelompok Madu di presentasikan Tati
1. Produk yang dihasilkan Madu
Produk dalam bentuk cair, amdu asli
Kualitas madu asli hutan yang diambil dari sialang
Produk yang dihasilkan lebih kurang 3.000 kg selama 9 bulan
Harga produk Rp 10.000/kg
Pengaturan dalam kelompok panen bagi hasil pemasaran sendiri-
sendiri.
2. Menjual produk ke luar provinsi Tengkulak dan dalam provinsi mitra
kecamatan Perorangan.
3. Konsumen yang dicapai kalangan menengah atas lewat
supermarket/Hypermarket
4. Pertanyaan yang akan diajukan pada fasilitator
Bagaimana kwalitas yang bagus dan tahan lama itu?
Komposisi kandungan madu?
Bagaimana proses pembuatan madu cair menjadi madu jeli?
Kiat-kiat apa agar harga produk cepat laku dan menguntungkan?
Bagaimana cara mengurus hak paten dan registrasi?
Dalam memproduksi suatu produk
yang mesti lebih dahulu dilakukan
adalah mencari pasar atau konsumen
baru kemudian kita membuat
produk/produksi yang dibutuhkan,
pemasaran tersebut baik pada
tingkat lokal maupun tingkat
nasional, produk yang dihasilkan
harus kompetitif dan komperatif.
Kelompok Sapi di presentasikan Nuhaili
Anggota :
1. Cik Mila
2. Mat Alim
3. Nuhaili
4. Leniza
5. Siti
Jawaban:
1. Produk Pengembanganbiakkan ternak sapi
Produk induk Sapi
Kualitas Sapi local dan bali
Kualitas produk sapi yang sehat
Produk yang dihasilkan pertahun satu sapi, menghasilkan satu ekor
sapi
Pengaturan dalam kelompok biaya pengobatan
2. - Pasar tempat memasarkan pasar lokal Ujung Tanjung/pengusaha
- Pasar lokal Mangsang/Pedagang Lokal
3. Pasar di Ujung Tanjung dan ingin mencapai pasar yang lebih tinggi dari
tanjung raja
4. Pertanyaan yang akan diajukan kepada fasilitator ;
Bagaimana cara meningkatkan harga produk sapi tersebut?
Apa-apa saja yang harus dipenuhi agar harga sapi tersebut
meningkat?
Kelompok Ikan di presentasikan Metiana
Anggota :
1. Metiana
2. Rusla
3. A.Dadang Suryana
4. Yusrizal
5. Iqbal
Jawaban :
1. Jenis Produk Ikan Bandeng Presto
Bentuk produk
o Dalam kemasan plastic
o Siap dikonsumsi dan aman
Kwalitas produk Bandeng tanpa duri.
Produk yang dihasilkan dalam sebulan 225 kg/3 kelompok
Biaya:
o Harga Ikan segar = Rp 6.000/kg
o Biaya Proses = Rp 4.000/Kg
o Bumbu = Rp 4.000/Kg
o Kemasan = Rp 2.000/Kg
Rp 16.000/kg 4 kemasan
2. Menjual produk ke pasar lokal desa dan dijual kepada konsumen
menengah ke bawah.
3. Pasar yang diinginkan dari pasar local (desa) ke provinsi.
4. Pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada pemateri yakni:
Bagaimana cara meningkatkan kwalitas produk agar dapat
menembus pasar yang lebih luas?
Bagaimana cara mendapatkan bantuan untuk meningkatkan hasil
produksi?
Kelompok VCO di presentasikan Sumarni
Anggota :
1. Sopyan
2. Sumarni
3. Abbas. A.
4. Amat Sahil
5. Sartina
Jawaban :
1. Produk yang dihasilkan Virgin Coconut Oil (VCO)
Bentuk : Suplemen minuman kesehatan
Sudah ada : P-IRT
: Hasil Lab Sucofindo
Produksi VCO satu bln 60 ltr x 2 klp – 120 ltr x 12 bln =1.440 ltr
Rincian Biaya :
a. 1 buah kelapa : 500 x 10 buah = Rp 5.000,-
b. Upah Parut : 200 x 10 buah = Rp 2.000,-
c. Tenaga kerja untuk 10 Buah kelapa ( 1 ltr VCO = Rp 3.000,-)
Jumlah keseluruhan Rp 10.000,-/ltr
Individu yang tergabung dalam kelompok yang di tampung oleh
rumah dagang (RD)
2. - Belum ada pasar/pemasaran masih ada masalah
- Menjual produk kepada masyarakat (pameran)
3. Pasar yang diingikan distributor tunggal
4. Pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada fasilitator.
Bagaimana supaya produk VCO di pasarkan di tingkat nasional, dan
Go Internasional?
Bagaimana supaya kwalitas VCO baik dan bersaing didalam
pemasaran?
Bagaimana untuk medapatkan alat-alat penunjang produksi VCO?
Bagaimana mendapatkan dana untuk menampung produksi VCO di
kelompok?
Kelompok Kerupuk Dipresentasikan Sartina
Anggota :
1. Thamrin
2. Fendi
3. Sartina
4. Mardiah
5. Yessy
6. Linda
Jawaban :
1. Produk yang dihasilkan kerupuk kempelang
Bentuk : makanan ringan
Kwalitas : sedang tidak mengandung bahan pengawet pewarna
Produk yang dihasilkan per bulan 75 Kg
Biaya produksi Rp 1.250.000/per bulan
Pasar individu.
2. – Pasar local dalam desa
- Pembeli tengkulak
3. Di pasar swalayan (Palembang)
4. Pertanyaan yang akan diajukan ke fasilitator.
Bagaimana cara memasarkan produk ke swalayan?
Bagaimana meningkatkan mutu produksi?
Bagaimaan cara mendapatkan bantuan peralatan untuk
meningkatkan produksi kwalitas/kwantitas?
Bagaimana cara mendapatkan label/sertifikasi POM, MUI,
Deperingdag.
Setelah diskusi dengan tema marketing, pada pukul 15.30 WIB acara
diselingi dengan menyanyikan lagu Ram… Sam…… Sam….. untuk memberi efek
relaksasi kepada peserta. Sesi ini dipandu fasilitator (Wardah)
Sambil benyanyi, peserta melakukan gerak tangan memegang kepala, bahu
dan dengkul. Dilanjutkan satu lagu tambahan dipandu fasilitator (ibu
Yandriani)
Up and Down
Up and down And shake shake shake 2x
Shake to the left
And the shake to the right
Turn around and shake…….. shake ……….shake……….
Ketika kalimat Up and down kedua tangan diangkat dan diturunkan, kemudian
ketika kalimat shake to the left and the shake to the right memutar
pinggang ke kanan dan ke kiri dan berputar.
Sesi sore hari ditutup pada pukul 16.30 WIB. SEbelum meninggalkan
ruangan. Peserta mengisi mood meter harian.
Mood Meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 12 10
Sedang - 1
Kurang - -
”RAM SAM SAM”
O…Ram…….Sam……Sam……..
O…Ram……Sam…….Sam……..
Guli……guli…….guli………guli…….
Ram…….Sam……Sam……..2x
O………E……..O………
O………E……..O………
Guli……guli…….guli………guli…….
Ram…….Sam……Sam……..
Senin, 10 Juli 2006
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan review kegiatan yang
dipandu fasilitator (Dian Maulina). Satu orang peserta maju ke depan dengan
memegang pena, kemudian memngucapkan kalimat yang di dapat dari hasil
pelatihan sebelumnya, kemudian peserta tersebut memberikan kepada
peserta yang lain sesuai siapa yang diinginkannya untuk mereview kegiatan
sebelumnya, dan seterusnya.
Setelah paparan, dibuka sesi tanya jawab. Sesi dibatasi maksimal tiga
pertanyaan, dan akan ditanggapi oleh Bpk. Umar selaku penyaji.
1. Sofyan – Talang Lubuk, Banyuasin
a. VCO perlu higienis untuk itu perlu pelatihan agar VCO higienis dan
pelatihan air bersih?
b. Desa jauh dari puskesmas, tidak ada rumah untuk bidan, harapan
agar merehap rumah bidan.
2. Thamrin – Upang, Banyusain
Perlu adanya alat Saring Air dari anggaran proyek air bersih dinas
kesehatan.
Jawab :
1. Untuk sementara bisa diatasi dengan penggunaan air bersih. Untuk
menghasilkan air bersih perlu sabut dan pasir untuk menyaring air dan
juga dibutuhkan arang sempol dan batubara.
Pukul 09.10 WIB, acara
diisi dengan paparan Bpk
Umar Husein, dari EU
Health Project CLIP -
Community Led Initiative
Project
yang aktif pada kegiatan
pemberdayaan masyarakat
2. Untuk kesehatan dalam hal MCK di daerah pedesaan MCK perairan di
darat berbeda dengan MCK di daerah Perairan baik air sungai dan air
rawa. Usulan berkaitan hal tersebut, akan dimuat dalam laporan
proyek.
Pukul 10.30 WIB, acara dilanjutkan dengan paparan materi
‘Perencanaan Tata Guna Lahan Desa’ oleh Pak Dendi Satria Buana selaku
Participatory Land Use Planning (P LUP ) Specialist SSFFMP, diteruskan
dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan penyaji materi.
Pada kesempatan ini juga, Pak Saleh ; Training and Awareness
Specialist SSFFMP, memandu energizer dengan menyanyikan lagu EN TEL
LE MI. Peserta diminta bernyanyi sambil menggerakkan jari diiringi lagu,
Setelah istirahat makan siang, sebelum masuk ke sesi berikutnya,
pada pukul 13.45 WIB, fasilitator (Eva Engelhart), memandu peserta untuk
bernyanyi. Peserta berdiri membuat lingkaran dan masing-masing peserta
memegang spidol yang nantinya spidol tersebut digunakan untuk dipindahkan
ke peserta sebelah kanan dengan diringi lagu motivator desa. Makna dari
permainan tersebut bahwa adanya kekompakan dan kebersamaan.
En Tel Le Mi
Le Mi Fa Tol
Tol la Tol Til
Tol La Tol Do
Pukul 14.00 WIB, diteruskan dengan paparan materi “Peran Motivator
Desa dalam Penyadartahuan Pencegahan Karhutlah” oleh Bpk. Mochammad
Soleh ; Training and Awarness Specialist SSFFMP.
Seperti paparan sebelumnya, sesi ini juga dilengkapi dengan tanya
jawab peserta dan penyaji materi.
Setelah coffee break sore, kelompok berdiskusi mengenai RTL
(Rencana Tindak Lanjut) berdasarkan tiga kabupaten (OKI< MUBA< dan
Banyuasin).
Pukul 16.00 WIB, peserta bersiap-siap berangkat kembali ke
Palembang menuju Hotel Selatan untuk mengikuti Lokakarya hari berikutnya
di SSFFMP Training Room Palembang bersama gender Resource Persons/
GRPs dari MSF 3 Kabupaten, BPTP, dan NGO selaku pendamping kegiatan
kelompok di wilayah prioritas SSFFMP
Mood Meter
Mood Meter Perempuan Laki-laki
Baik 12 11
Sedang - -
Kurang - -
ANNEX
BIODATA PESERTA
Training Peningkatan Kapasitas Motivator Desa yang
Berwawasan Gender Dalam Pengelolaan dan Pengendalian
Karhutlah
Indryasari Hotel, Inderalaya 06-10 Juli 2006
No Nama/
Tempat, tanggal
lahir
Utusan Alamat
1 Cik Mila
Ujung Tanjung, 5
Maret 1950
Desa Ujung
Tanjung
Dusun IV RT.07 RW.04 Desa Ujung
Tanjung Kecamatan Tulung Selapan
Kabupaten OKI
HP . 081532986410
2 Mat Alim
Jateng, 5
September 1953
Desa Mangsang Dusun I Desa Mangsang Kecamatan
Bayung Lincir Kabupaten MUBA
HP. 085225718445
3 Marudut H.
Panjaitan
Simarmbum, 15
Januari 1970
Desa Muara
Medak
Dusun I Muara Medak Kecamatan
Bayung Lincir Kabupaten MUBA
HP. 081373633159
4 Parida
Desa Deling, 23
Februari 1980
Desa Ulak Kemang Kampung I Desa Ulak Kemang
Kecamatan Pampangan Kabupaten
OKI
HP. 081977721852
5 Rusla
Ulak Kemang,
Desa Ulak Kemang Desa Ulak Kemang Kecamatan
Pampangan Kabupaten OKI HP.
085267519811
6 Sartina
Palembang, 8
Desember 1965
Desa Upang Jalur 11 Dusun I Desa Upang
Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten
Banyuasin
HP : 081373606927
7 Sumarni
Tanjung Pandan,
1 September
1974
Desa Talang Lubuk Dusun II Desa Talang Lubuk
Kecamatan Muara Telang
Kabupaten Banyuasin
HP. 081367795444
8 Sofyan Sahibul
Talang Lubuk, 14
September 1971
Desa Talang Lubuk Dusun II Desa Talang Lubuk
Kecamatan Muara Telang
Kabupaten Banyuasin
HP. 0813 67417784
9 Thamrin Arisondi
Upang, 10
Desa Upang Dusun IV Upang Kecamatan
Makarti Jaya
Oktober 1962 Kabupaten Banyuasin
Telp. 081377533369
10 Tati Yusmira
Karang Anyar
(MUBA),
7 Desember 1981
Desa Pagar Desa Desa Pagar Desa Kecamatan Bayung
LIncir Kabupaten MUBA
HP.
081373340008/085267985053
11 Heru Slamet
Klaten, 22
Januari 1966
Desa Riding Desa Riding Kecamatan Pampangan
OKI
Hp 081977786074
12 Metiana
Ulak Jermuh, 4
Maret 1972
Desa Simpang
Tiga Makmur
Desa Simpang Tiga Makmur
Kecamatan OKI
Tlp: 0711-7077356
HP : 081532951801
13 Nuhaili
Ujung Tanjung, 1
Feb 1967
Desa Ujung
Tanjung
Desa Ujung Tanjung Dusun III RT
10 Kabupaten OKI
14 Yulindayati
Sekayu
Desa Bayat Ilir Desa Bayat Ilir
15 Abbas. A
Muara Telang, 10
Okt 1975
Desa Prajen Jaya Desa Prajen Jaya, Dusun I Rt.02
Kabupaten Banyuasin. HP :
085267406820
16 Siti Nur Asfat
Yogyakarta, 16
Des 1987
Desa Mangsang DEsa Hijrah Mukti Dusun IV Rt 12
Kabupaten Banyuasin.
HP : 081367214093
17 Amat Sahil
Muara Telang, 15
Maret 1974
Desa Muara
Telang
Desa Muara Telang, Kec Muara
Telang, Kab Banyuasin
Hp.
081927637575/081977726647
18 Mardiah
S.Pedada, 07
Sept. 1981
Desa Simpang
Tiga Jaya
S.Pedada Desa Simpang Tiga Jaya
Kecamatan Tulung Selapan Kab.
OKI
Hp. 08194827340
19 Yesi Karmila
Simpang Tiga, 20
Mei 1980
Desa SimpangTiga Desa SimpangTiga Dusun II Kab.
OKI
Tlp. 0711-7313981
Hp; 081632226009
20 Ikbal Nadi Imron
Bayat Ilir, 26
Juni 1966
Desa Bayat Ilir Dusun I Rt 02 Desa Bayat Ilir
21 A.Dadang
Suryana
Kaliberau, 11 Juni
1976
Desa Kaliberau Desa Kaliberau Rt 06 Kec.
Bayulincir Kab.MUBA
Hp.08136661452
22 Yusrizal
Efil, 12 Januari
1977
Desa Pagar Desa Desa Pagar Desa Kab MUBA
23 Leniza
Rantau Alai, 26
Juni 1987
Desa Muara
Medak
Desa Muara Medak, Kec.
Bayunglincir Rt 03,Kab MUBA
Hp.081373633159
24 M. Effendi
Palembang, 10
Agustus 1959
Desa Simpang
Tiga
Desa Simpang Tiga Dusun II, Kab
OKI
HP. 0816 32108894
Lokakarya bagi Motivator Desa dan NGO Pendamping
Dalam Rangka Evaluasi Kegiatan dan Berbagi pengalaman
Hotel Teluk Gelam, 23-26 Juli 2007
SENIN, 23 Juli 2007
Pukul 14.00 Wib
Semua peserta yang berasal dari Banyuasin dan Musi banyuasin kumpul di
SSFFMP Palembang kecuali di Kabupaten Ogan Komering Ilir, mereka
langsung menuju ke tempat pelatihan yakni di hotel Teluk Gelam, karna
wilayah Teluk Gelam terletak di Kab. Ogan Komering Ilir.
Pukul 15.00 Wib Berangkat ke OKI, Teluk Gelam
Pukul 17.35 Wib Tiba di Hotel Teluk Gelam
Pukul 19.30 Wib Makan Malam
Pukul 20.20 Wib Pembukaan moderator Pak Heru
Lokakarya ini merupakan pelatihan yang terakhir yang kita lakukan dari
tahun 2004, dan juga yang terakhir para motivator bertemu dengan Eva
Pembukaan oleh Ibu Yandriyani
dari Gender Specialist,
“Assalamu’alakum Wr.Wb,
Selamat datang saya sampaikan
kepada peserta pada Lokakarya
bagi Motivator Desa dan NGO
Pendamping dalam Rangka
Evaluasi dan Berbagi Pengalaman
di Hotel Teluk Gelam,
Engelhardt dalam pelatihan karna proyek akan berakhir pada bulan Agustus
ini, adapun tujuan dari kegiatan Lokakarya yang kita lakukan adalah :
1. Motivator dan NGO pendamping bertukar pengalaman tentang dan
NGO kegiatan peningkatan pendapatan ( IGAs).
Kegiatan ini bertujuan untuk bertukar pikiran dan pengalaman
pendapatan peningkatan pendapatan bukan hanya fasilitasi dan
pendampingan tetapi juga IGAs pendamping dan pelaku.
2. Motivator dan NGO pendamping menilai dampak/ perubahan sejak
intervensi SSFFMP
Para motivator desa menilai dampak yang terjadi dari kegiatan yang
dilakukan selama ini dan pelaku dan perubahan yang terjadi dari
masing-masing desa selama ini
3. Peserta melakukan Praktek fasilitasi kegiatan pengolahan kebakaran
berbasis masyarakat.
Untuk kontinuitas dari kegiatan kita kemungkinan akan diperpanjang sampai
2008 sehingga nantinya akan berdampak pada motivator-motivator yang
telah dilakukan pada tahun sebelumnya, dalam diskusi nanti kita dapat
memberikan informasi sebanyak mungkin karna ada tim monitoring yang
dilakukan oleh bapak Excel,kita harus memberikan informasi yang akurat.
Ibu Eva Engelhardt ini pada bulan ini datang untuk tinggal di Palembang ini
cukup lama lebih kurang satu setengah bulan, yang biasanya hanya satu
bulan. Maka dari itu kita dapat bertukar informasi dan dapat mengali ilmu
yang banyak dari Eva Engelhardt
Pukul 20.30 Perkenalan di Pandu oleh Mtv dari OKI (Heru, Cik Mila,
Farida, Nuhaili)
Pukul 20.55 Wib Energizers (Wardah)
Peserta duduk membuat lingkaran dengan satu tempat duduk kosong, kursi
yang kosong yang disebelah kanan tersebut mesti di isi oleh orang yang
berlainan jenis kelamin dengan cara mengajak orang tersebut untuk duduk di
sebelah kanan kita.
Pukul 20.05 Wib Eva Engelhardt & Wardah menerangkan pelaksanaan
lokakarya bagi motivator Desa & NGO Pendamping dalam rangka evaluasi
kegiatan dan berbagi pengalaman dari tanggal senin 23 sampai 26 Juli 2007
Senin Selasa Rabu Kamis
Tiba di lokasi istirahat,
makan malam bersama
Sesi malam
- Perkenalan (Mtv)
- Penjelasan Tujuan (Yn)
- Program dan
penjelasan tim
review (E + Wrd)
- Penjelasan matriks
keg. Mtv ( Wrd +Dery)
-Penjelasan untuk sesi
matriks ( Wrd)
Tim Review (Mtv)
Sosiometrik (E +Wrd)
Evaluasi IGAs (Mtv)
Kerja klpk per
kabupaten + NGO
(Mtv,Rusna)
ENERGIZER
Presentasi hasil (Mtv
+ Dery)
Roleplay fasilitasi
Tim Review (Mtv)
Penilaian dampak
perubahan (Yn+Wrd)
- CD (Mixed group)
- LUP
- NGOs
Presentasi hasil
(Dian M)
ENERGIZER
Praktek fasilitasi
kampanye
menggunakan
Berangkat ke
Palembang
Tim gender:
Gender Ws/BPP
Kayu agung
Peserta di beri kertas metaplan
dan spidol, kemudian menuliskan
nama, tempat tanggal lahir dan
Alamat, kemudian semua peserta
berdiri berbaris sesuai dengan
usia dari yang tua sampai ke
muda, kemudian satu persatu
memperkenalkan diri di mulai dari
Cik Mila sampai yang termuda
Tati.
- Penjelasan handout
(materi) utk sesi
fasilitasi (Dian)
(situasi sulit yang
dihadapi) (Eva + Wrd)
VIDEO
handout SSFFMP
(Mixed)
KARAOKE
Pukul 20.15 Wib Wardah menjelaskan Tugas Tim Review
Tugas Tim Review :
1. Review kegiatan sehari sebelumnya
2. Mendiskripsikan mood peserta
(Baik, sedang, buruk)
3. Memandu energizer
Tim Review :
No Selasa Rabu
1 Farida Ketut
2 Marudut Abas
3 Sumarni Tati
Pukul 21.30 Wib Wardah menjelaskan matriks keg. Motivator yan pernah
dilakukan agar diisi, dari nama dan asal desa LUP, FM, CD,
Penyuluhan/pelatihan, Keg. Peningkatan pendapatan, Gender, kegiatan lain,
sampai apakah anda mengembangkan kelompok-kelompok produktif lain di
desa.
Pukul 21.40 Wib Dian Maulina menerangkan Leaffleat “ Kemarau Tiba ayo
Siaga” kepada peserta untuk difasilitasi sebagai bahan kegiatan.
Pukul 22.00 Wib Pengisian Mood Meter
Mood Peserta Baik Sedang Kurang
Perempuan 5 6
Laki-laki 6 3
Pukul 22.05.Wib Istirahat
SELASA, 24 Juli 2007
Pukul 08. 45 Wib Review (Sumarni, Marudut, Farida)
Alasan pengisian Mood meter peserta yang sedang, ibu Ketutkarna saya
tidak enak badan diakrenakan naik bus tadi, tati mobil yang dikendarainya
masuk got, sehingga mood saya sedang.
Dilanjutkan dengan Energizer yang dipandu oleh bapak Marudut, Tim review
(Sumarni, Marudut dan Farida) telah menggambar di metaplan gambar buah
Nanas, Mangga dan Jambu kemudian peserta duduk membuat lingkaran dan
menyebutkan satu persatu nama buah-buahan tersebut, kemudian peserta
bermain pindah tempat duduk dengan menyebutkan nama salah satu buah,
peserta yang nama buahnya disebut berdiri, misal ketika peserta yang
berdiri menyebut nanas, peserta yang nama buahnya nanas berdiri untuk
pindah tempat duduk, dan apabila disebut “rujak” berarti semua peserta
berdiri untuk bertukar tempat duduk.
Pukul 09.05 Wib Monitoring Evaluasi (Rusna)
Pertanyaan dari Sumarni : Bagaimana dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
untuk berikutnya karni lokakarya ini merupakan lokakarya yang terakhir?
Jawab (Wardah) Untuk evaluasi apa yang telah dilakukan dulu, kita membuat
apa yang berhasil dan apa yang tidak atas kegiatan yang pernah kita
lakukan apakah ada perubahan atau tidak, misal untuk ternak kerbau dulu
target yang akan dicapai 40 % pada masa yang akan datang dan sekarang apa
sudah berhasil?, contoh yang kedua, untuk peningkatan pendapatan di
Banyuasin dulu VCO target kemaren mutu tidak terjadi kendala indikatornya
apa untuk tahun 2007 ini bagaimana, ternyata tidak produksi, ternyata
alasannya karna tidak ada yang beli (pasar).
Pukul 09.15 Wib Diskusi Kelompok Evaluasi Monitoring 2006 (MUBA,
Banyuasin, OKI)
Pukul 12.00 Wib ISHOMA
Pukul 13.45 Wib Energizer (Tati)
Peserta berdiri membuat lingkaran kemudian melangkahkan kaki ke samping
sambil berhitung satu, dua dan yang ketiga menyebut “dor” sambil
Kelompok MUBA :
1. Dian Sari 6. Asrini
2. Marudut 7. Dadang
3. Tati 8. Dadang
4. Ketut 9. Yusrizal
5. Mat Aim
Kelompok OKI :
1. Heru Slamet
2. Ruslah
3. Nuhaili
4. Farida
5. Cik Mila
6. Nurnajati
Kelompok Banyuasin :
1. Dian Mauliana
2. Sofyan
3. Sumarni
4. Thamrin
5. Abbas
mengacungkan tangan dan dengan posisi menembak sehingga peserta yang
kena dor baik di kanan atau di kiri melangkahkan kaki, energizer ini melatih
konsentrasi.
Pukul 14.00 Wib Presentasi hasil kelompok dipandu oleh Tati
Desa Ujung Tanjung Cik Mila Desa Ulak Kemang Farida
Desa Riding Heru Desa Simpang tiga Nurnajati NGO
Tanya jawab :
1. Sumarni
Desa Simpang tiga, usul sesuai dengan RTL tahun lalu kenapa tidak
dituliskan target dari presto, karna kita mengacu pada RTL tahun
2006, untuk Ulak Kemang perlombaan anyam kurun, sebaiknya tidak
dimasukkan ke keg. Motivator tetapi di kegiatan lainnya.
2. Eva Engelhardt
Dari beberapa desa-desa yang telah disampaikan tadi, ada tentang
kegiatan Karhutla rata-rata sama ada pelatihan pencegahan semuanya
laki-laki mungkin teman-teman yang lain dapat memberikan contoh
peran pperempuan daam karhutla, misal Sosialisasi ke murid-murid
SD.
3. Cik Mila
Untuk kegiatan dari Riding kenapa tidak melibatkan perempuan?
Jawab ;
1. Yandriyani
Untuk bantuan presto sudah di tinjau ke simpang tiga untuk melihat
langsung bagaimanan sistem presto, RTLnya tergantung dana dari
APBD dari dinas Perindustrian akan melaksanakan studi banding ke
Jawa karena untuk dilakukan pelatihan atau training untuk
peningkatan mutu tahun ini kurang.
Pada kerupuk kemplang pelatihan peningkatan mutu dapat timbulnya
kelompok.
Untuk peningkatan pelatihan mutu terasi telah dilakukan dengan
bantuan dana dari APBD 2007.
2. Nurnajati
Dalam mendapatkan peserta pelatihan ditentukan oleh kelompok-
kelompok itu sendiri, sehingga banyak peserta pelatihan yang laki-laki.
Heru dibentuk 1 kelompok dengan anggota 4 perempuan dan 1 laki-
laki, untuk kegiatan penyuluhan pemadam kebakaran memang laki-laki
tetapi dalam memadamkan kebakaran banyak terlibat perempuan.
- Tanya (Sofyan) : Kenapa perempuan yang dilibatkan hanya pada action
bukan pada penyuluhan.
- Jawab (Yandriyani) : Gender mainstreaming, perempuan dilibatkan
dalam pengambilan keputusan, jadi inilah peran motivator, pak kades
harus berperan juga mendorong perempuan untuk peningkatan
pengetahuan, misal lobby yang dilakukan perempuan bukan hanya
actionnya tapi perlu peningkatan SDM untuk perempuan diikutkan
dalam penyuluhan.
3. Heru
Desa Riding ada kelompok ternak 10 laki-laki , Radio Komunikasi 4 pr,
8 lk-lk, perpustakaan usul ke kades 1 pr dan 1 lk, tetapi kenyataan
yang mengikkuti peatihan semua laki-laki.
Pukul 14.45 Wib Energizers (Eva Engelhardt) “Coco Ci Coconuts “
tangan teman sehingga dapat bertemu dengan tangan teman yang
disampingkan sehingga dapat bertepuk. Selanjutnya diperagakan diiringi
dengan lagu coco ci coconuts. Ketiga peserta memutarkan badan ke kiri dan
ke kanan sambil berjoget mengikuti lagu coco ci coconuts
Pukul 14.50 Wib Presentasi hasil diskusi dipandu oleh Asrini
Kelompok II Kab. Muba
Peserta berdiri membentuk
lingkaran, kemudian peserta
berdiri mengikuti tulisan
COCONUT, dengan
diperagakan oleh tangan
dan tubuh, kedua peserta
mengenadahkan tangan di
bahu kanan dan kiri satu
mengadap ke bumi satu
menghadap ke atas dengan
Desa Kaliberau Dadang
Desa Muara Medak Dian Sari
Tanya Jawab :
1. Yandriyani
Desa Pagar Desa mendapatkan bantuan pupuk Saprodi dari manna
tolong diperjelas?
2. Heru
a. Kegiatan usaha simpan pinjam untuk kegiatan di luar kelompok
apakah simpan pinjam dalam kelompok sudah menikmati belum?
b. Rencana Tindak Lanjut tidak sesuai dengan RTL yang di tulis tahun
2006 ?
3. Eva
Di Desa Mangsang, usaha ternak sapi ada penambahan sapi, apakah
sudah sukses? Dan dalam keterlibatannya berapa banyak laki-laki dan
perempuan ?
Jawab :
1. Yusrizal
Pupuk untuk Pagar Desa dari BPTP.
Klarifikasi (Yandriyani) Pupuk dari SSFFMP, BPTP hanya konsultan.
2. Ketut
Kelompok ada, persoalan modal belum bisa dana baru 4 juta untuk
dalam kelompok.
3. Mat Alim
Keterlibatan perempuan dalam kebersihan kandang, perawatan lahan
istri terlibat, contoh; menyemprot rumput dilakukan oleh istri, sudah
ada kesetetaraan antara laki-laki dan perempuan, jumlah keanggotaan
7 Pasutri (dusun 1), 22 orang 11 lk-lk, 11 pr (dusun 2), 30 orang, 20 lk-
lk, 10 pr (dusun 3 dan 4), dusun Sumber Makmur 6 pasutri (dusun 5).
Pertanyaan Thamrin berapa jumlah sapi yang ada di Mangsang ?
Jawab Mat Alim Sumber Rejeki 1 jantan 5 betina, Urip Mulyo 5
betina 1 jantan, sumber urip 9 betina 1 pejantan, jumlah 22 sapi di 3
dusun 1 kecamatan.
Pukul 15.45 Wib Coffeabreak
Pukul 15.00 Wib Presentasi kelompok Banyuasin dipandu oleh Tati
Desa Talang Lubuk Sumarni
Desa Talang Lubuk Sofyan
Desa Upang Thamrin Arisondi
Desa Prajen Abbas
Tanya Jawab
Tanya : Marudut
Sudah banyak bantuan ke desa Talang Lubuk dalam pengelolaan
minyak virgin, tetapi target tidak tercapai, kelompok tani yang sudah
dibina dan belum dibina sudah berpindah ke tanaman padi dan ubi,
kenapa tidak ke virgin. Untuk modal simpan pinjam apakah ada
swadaya dari pihak lain ?
Jawab : Sofyan
Apabila VCO diteruskan tidak mungkin lagi berhasil karna VCO tidak
ada pemasaran, dan kami memutuskan untuk bertanam ubi, karna
jangka wktu hanya 3 bulan kemudian panen sehingga kita tidak
membakar hutan, sesudah panen padi kita langsung tanam ubi dan
sebaliknya sehingga tidak terjadi pembakaran hutan, untuk usaha
simpan pinjam mtv kelompok jagung dan padi sudah ada.
Tanya : Marudut
Untuk inventaris ke Desa Talang Lubuk, apa ada usaha lain karna VCO
tidak lagi, dan bukan hanya usaha simpan pinjam.
Jawab : Sofyan
Kemarin diadakan Penas dengan pembuatan sabun dengan panjang 2
meter dengan bahan yang digunakan minyak virgin, dari situ kita dapat
memanfaatkan bahan inventaris yang ada.
Tanya : Eva Engelhardt
Selain virgin, padi dan jagung, secara teori tanaman jagung sulit,
biaya yang dibutuhkan mahal, musim sangat mempengaruhi, kenapa
memilih jagung ?
Jawab : Sofyan
Jagung dimanfaatkan hasil panen, jagung bisa ditanam bulan Juli,
bulan Oktober sudah bisa panen, dan tidak sempat lahan pertanian
tersebut ditanami rumput.
Penjelasan Yandriyani tentang VCO
VCO secara transfer tekhnologi mereka sudah menyerah, tetapi
peralatan yang sudah diberikan sdisimpan siapa tahu ada
pengembangan tekhnologi yang baru untuk kelompok usaha VCO.
Simpan pinjam bukan hanya untuk IGAs, tetapi juga untuk
peningkatan kapabilitas bagi kaum ibu-ibu, salah satu indikator
keberhasilan kelompok ibu-ibu bayak, mereka sudah mau mengalihkan
ke usaha simpan pinjam.
Tanya : Thamrin
Dalam perahilan usaha apakah sudah di survey benar-banar karena
perindustrian kita harus tahu pemasaran?
Jawab : Sofyan
Untuk perahilan usaha sudah dilakukan survey dan dilakukan
musyawarah kelompok, akhirnya diputuskan menanam jagung dan ubi,
karena penduduk dusun di sana sendiri mengkonsumsi ubi, jadi
pemasaran tidak begitu sulit, dan juga sudah ada pemasaran di pasar
16 ilir Palembang.
Pukul 17.00 Wib Istirahat
Pukul 20.00 Wib Video
a. Berbagi suami
b. Naga Bonar 2
Pengisian Mood Meter
Mood Peserta Baik Sedang Kurang
Perempuan 9 - -
Laki-laki 10 - -
RABU 25, 07.07
Pukul 09.00 Wib
Review (Ketut, Abbas, Tati)
Energizers (Tati) bermain “Kepala, pundak, lutut dan kaki”
Peserta berdiri membentuk lingkaran dengan memperagakan memegang
kepala, kemudian pundak, lutut dan kaki, selanjutnya meggoyangkan pinggul
dan bertepuk tangan.
Pukul 09.15 Wib Peran Motivator ( Eva + Wardah)
Peran Motivator Desa Laki-laki Perempuan
Kepala Desa 1 -
Sekretaris Desa 3 -
BPD 3 -
Ketua Kelompok 4 1
Sekretaris Kelompok - 2
Bendahara kelompok - 2
Anggota kelompok (lain) pertanian 1
PKK - 7
Pengajian 5 4
Simpan Pinjam 2 5
Kader 2 1
Proyek lain 2 -
Guru - 1
Bidan - 1
PPL,PPL Suka Keswa, PPl Swakarsa 5 2
Wartawan 1 -
Semua motivator desa
dikelompokkan menurut peran
mereka masing-masing di
desa mereka misal kepala
desa hanya satu yaituy laki-
laki, yang berperan sebagai
sekretaris desa 3 orang
semuanya laki-laki dan
seterusnya sehingga
mendapatkan kesimpulan sbb:
Pukul 09.30 Wib Diskusi kelompok LUP, IGAs Perempuan, IGAs campuran,
NGO.
Kelompok IGAs Campuran
Dipresentasikan oleh : Tati Yusmira
Anggota :
1. Tati Yusmira (Perempuan)
2. A. Dadang.S (Laki-laki)
3. Mat Alim ( Laki-laki)
4. Abbas ( Laki-laki)
5. Yusrizal (Laki-laki)
6. Marudut (laki-laki)
7. Thamrin (Laki-laki)
Pertanyaan
1. Bagaimana bentuk kerjasama dan kepemilikan antara perempuan dan laki-
laki dalam kegiatan IGAs campuran (anggota kelompok terdiri dari
perempuan dan laki-laki) ? Berikan contoh!
Apabila status keanggotaan kelompok atas nama laki-laki, maka
kepemilikan usaha atas nama laki-laki. Apabila sataus keanggotaan klp
atas nama perempuan, maka kepemilikan atas aset dan usaha tetap atas
nama perempuan dan pengaturan pembelanjaan berdasarkan musyawarah
bersama (pasutri).
2. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam kegiatan pasca panen ?
(budidaya padi).
Kegiatan Perempuan :
a. Memotong
b. Menjemur
c. Menampi
Kegiatan Laki-laki :
a. Mengangkut
b. Menggiling
3. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam pengelolaan kerjasama
kelompok ? (contoh : dalam hal pengambilan keputusan)
Berperan aktif, perempuan memberi masukan, pendapat dalam rapat
kelompok, contoh perempuan dapat mengambil keputusan
4. Apakah anda membagi pendapatan yang diperoleh dari kegiatan IGAs
campuran ? Jelaskan !
Tentu saja, Hasil pendapatan 90 % diserahkan kepada istri, untuk
digunakan keperluan rumah tangga, dan 10 % disisihkan oleh suami untuk
keperluan mendadak.
5. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda
sampaikan untuk keberlanjutan?
Adanya usaha-usaha produktif yang dapat berkelanjutan menuju
kemandirian antara lain :
a. Usaha pertanian terpadu
b. Warung Saprodi
c. Usaha kredit mikro
d. Perlu pendampingan dari NGOs
e. Terbangunnya jaringan kerjasama dengan pihak luar, Dinas instansi,
NGOs yang dapat mendukung keberlanjutan kelompok
Kelompok Land Use Planning (LUP)
Dipresentasikan oleh : Nuhaili
Anggota :
1. Heru Slamet (laki-laki)
2. Cik Mila (Perempuan)
3. Nuhaili (laki-laki)
4. Sofyan (laki-laki)
Pertanyaan :
1. Bagaimana bentuk partisipasi perempuan dalam kegiatan LUP di tingkat
desa? ( Komite P 3LD, Tim Teknis, Tim Perumus)
Dari kelompok LUP, perempuan berperan aktif dalam melaksanakan
kegiatan dan mengambil keputusan, perempuan terlibat sebagai anggota
(P3LD, Tim Tekhnis, Tim Perumus)
Perempuan melakukan pemetaan desa dengan menggunaka GPS
Perempuan mengambil atas sumbang saran dalam tim perumus perdes.
2. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam praktek alternatif penggunaan
lahan ? (dalam perencanaan dan pelaksanaan).
Dalam perencanaan secara partisipatif dalam penatagunaan lahan
perempuan aktif dan melaksanakan kegiatan.
Perempuan aktif dan tahu proses pembuatan tata guna lahan secara
partisipatif dengan 3 instrumen yaitu alur sejarah desa, pemetaand an
kalender musim.
3. Menurut penilaian anda, apa yang diketahui masyarakat (perempuan dan
laki-laki) tentang tujuan pelaksanaan kegiatan LUP di tingkat desa ?
63 persen masyarakat tahua tentang kegiatan LUP (Pemetaan batas,
pembuatan perdes, perencanaan tata guna lahan, P3LD)
17 persen perempuan dan 46 persen laki-laki tahu LUP :
Pemetaan Desa 3 % perempuan, 7 %laki-laki.
Pembuatan perdes 5 %perempuan, 13% laki-laki
Perencanaan tata guna lahan 5 % perempuan, 21% laki-laki.
4. Perubahan apa yang anda amati terjadi di desa anda yang berkaitan
dengan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) ? Jelaskan!
Perubahan prilaku masyarakat terhadap karhutlah
Tapal batas desa sudah jelas atau proses penetapan tapal batas
Masyarakat sudah tahu proses pembuatan perdes
5. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda sampaikan
untuk berkelanjutan ?
Selama ini LUP hanya mengadakan kegiatan di 4 desa binaan, maka
LUP wajib membina seluruh desa binaan SSFFMP di 3 kabupaten
prioritas.
Lup diharapkan dapat merekomendasikan dan mendampingi hasil LUP
ke Pemkab untuk dijadikan Perda
Bagi desa yang belum selesai dalam kegiatan LUP segera diselesaikan
LUP tidak hanya perdes.
LUP tidak hanya perdes dan tata batas tapi pada tata ruang
LUP membuat demplot kesesuaian lahan
LUP mensosialisasikan pembuatan perdes
Kelompok NGOs / LSM
Anggota :
1. Nurnajati (Perempuan)
2. Dian Maulina (Perempuan)
3. Dian Sari (Perempuan)
4. Wardah (Perempuan)
5. Deri Siswandi (Laki-laki)
Pertanyaan :
1. Menurut pengamatan anda, bagaimana bentuk keterlibatan perempuan
(peran) dalam pertemuan tingkat desa ? Berikan contoh !
Sudah di undang oleh Pemdes untuk menghadiri suatu pertemuan dan
perempuan sudah diijinkan oleh suami untuk menghadiri pertemuan
tersebut.
Perempuan sebagai peserta pertemuan
Perempuan memberikan opini dan pendapat ketika diminta
Ketiaka perempuan memiliki posisi penting di desa (istri kepala desa,
BPD, kader, guru, bidan desa dll) mereka lebih aktif berperan dalam
pengambilan keputusan.
Perempuan mengatur logistik dalam pertemuan.
2. Apakah perempuan berani untuk berbicara di depan forum pada saat
pertemuan ? Berikan contoh !
Apabila pertemuan tersebut dihadiri atau pertemuan khusus
perempuan saja maka perempuan tersebut berani dan berperan
sangat aktif sekali.
Apabila pertemuan tersebut dihadiri oleh laki-laki dan perempuan
maka hanya sejumlah kecil saja perempuan yang berani bicara di
depan forum pertemuan.
3. Apakah kepala desa mengundang perempuan untuk hadir dan
berpartisipasi pada pertemuan di desa ? Jelaskan !
Kadang-kadang tergantung pada tema pertemuan tersebut
Kepala desa mengundang pertemuan hanya secara lisan saja, tidak
terinci di dalam surat undangan.
4. Apakah laki-laki menerima perubahan-perubahan yang terjadi (kaitannya
dengan peran serta perempuan), khususnya Kepala Desa ? Jelaskan !
Perempuan, kepala desa menerima dengan senang hati perubahan-
perubahan yang terjadi dan berkaitan dengan peran serta perempuan,
karena peran serta perempuan dirasakan sebagai salah satu masukan
yang positif untuk pengembangan desa. Selain itu, berbagai program dan
proyek yang diimplementasikan di tingkat desa mengharuskan
keterlibatan perempuan dalamnya.
5. Menurut anda, dinas/instansi terkait mana yang lebih banyak mendukung
pelaksanaan kegiatan yang anda dampingi di desa ? Apakah anda ingin
bekerjasama lebih lanjut dengan dinas tersebut? Jelaskan!
Distanak, Disperindag, Dinas perikanan dan kelautan, BPTP, BPP,
PDL, KCD, BKP, PKK (Kab dan Kec), Dishut, Diknas, Dinas Inforkom,
Kabag perempuan, BPN.
Swasta (SBA, Conocophilip, Wks dll)
6. Perubahan apa yang terjadi di desa-desa prioritas yang anda amati sejak
tahun 2004 ? Jelaskan !
Adanya usaha-usaha produktif yangberkembang di desa (Ternak
Sapi, Kerbau, Kambing, usaha pertanian terpadu, warung saprodi,
simpan pinjam, Jasa alsintan, Rmu, dll)
80 persen desa prioritas tidak lagi membakar hutan dan lahan
Adanya perubahan pola pikir masyarakat desa prioritas tentang
peran serta perempuan dan laki-laki dalam kehidupan rumah tangga
dan masyarakat.
Adanya peningkatan partisipatif (baik secara kualitas maupun
kuantitas) di tingkat desa.
7. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda
sampaikan untuk keberlanjutan?
Pendampingan rutin untuk desa prioritas di 3 kab tetap dilanjutkan
Melibatka NGO dalam seluruh kegiatan (perencanaan, pelaksanaan dan
monev)
Adanya dukungan berupa sarana dan prasarana dalam menunjang
pendampingan (camera, laptop, flasdisk, dll)
Diikutkan dalam pelatihan-pelatihan, study banding baik di luar
maupun di dalam negeri.
Melibatkan NGOs pendamping dan motivator dalam setiap divisi yang
ada di proyek SSFFMP.
Adanya dukungan donor asing yang bisa direkomendasikan oleh
SSFFMP untuk mendukung program.
Adanya dukungan swasta dan dinas instansi.
Kelompok IGAs Perempuan
Anggota :
1. Sumarni (Perempuan)
2. Parida (Perempuan)
3. Ruslah (Perempuan)
4. Asrini (Perempuan)
5. Ketut Rintis (Perempuan)
Pertanyaan :
1. Apakah anda memperoleh pendapatan tambahan dari IGAs dan
bagaimana anda menggunakan uang tersebut ?
a. Ya, memperoleh pendapatan tambahan dari IGAs, uang tersebut
digunakan untuk anak sekolah, tabungan hari tua, keperluan tambahan,
misal beli cincin, buat toilet, Beli HP, piknik, beli bibit, upah sawah,
berobat dll.
b. Ada yang belum merasakan pendapatan tambahan dari IGAs karena
baru usaha simpan pijnam tapi dari anggota kelompok sangat
merasakan sekali manfaatnya
2. Apakah ada kegiatan lain di desa (selain dari kegiatan yang dibina
SSFFMP) terbentuk setelah 2004?
Ada yaitu kelompok putri sejahtera (desa Bayat Ilir) kegiatannya :
a. Usaha simpan pinjam
b. Pengajian
c. Bududaya tanaman hultikultura
3. Perubahan apa yang terjadi dan yang anda rasakan dalam kehidupan
sehari-hari ? (perubahan terhadap diri sendiri dan keluarga)
Perubahan yang terjadi sangat besar sekali yaitu :
a. Percaya diri (seperti tampil di depan umum, berbicara, mengemukakan
pendapat
b. Tahu apa itu gender dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
c. Ada pembagian tugas dan kerjasama dalam mengurus rumah tangga.
d. Tahu dan mengerti tentang pembukuan sederhana
4. Bagaimana bentuk keterlibatan perempuan (peran) dalam pertemuan
tingkat desa ? Berikan contoh !
a. Perempuan berani berbicara
b. Perempuan mempunyai kesempatan mengemukakan pendapat
c. Perempuan mempunyai kesempatan mengambil keputusan
d. Perempuan hadir setiap adanya pertemuan/kegiatan
5. Perubahan apa yang anda amati dan terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat ?
a. Perempuan tahu berorganisasi dan tahu apa itu berkelompok, tujuan
berkelompok, memimpin rapat anggota dll.
b. Perempuan tahu dan mengerti tentang pembukuan sederhana
c. Perempuan sadar dan mengerti bahaya karhutlah sehingga kalau
membuka lahan terkendali.
d. Perempuan berani mengambil keputusan dan memimpin suatu
pertemuan
e. Perempuan berani berbicara
6. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda sampaikan
untuk berkelanjutan ?
a. Dampingan kelompok dari NGO
b. Adanya program berkelanjutan
c. Pelatihan pembukuan berkelanjutan
d. Pelatihan kejar paket A,B, dari instansi terkait (untuk Desa Bayat Ilir)
Pukul 12.00 Wib : ISHOMA
Pukul 14.00 Wib : Energizer (Eva + Wardah) Bermain bola
Bola di siapkan 5 buah, semua peserta berdiri membuat lingkaran,
selanjutnya permainan dimulai dengan melempar bola diawali dengan eva
yang melempar ke marudut, marudut melempar bola ke dian, dian melempar
bola ke dwi, dwi melempar bola ke cik mila dan seterusnya sehingga semua
peserta mendapatkan bola dari temannya , selanjutnya di teruskan melempar
bola ke dua, dan bola pertama tadi masih terus dilempar,kemudian
dilanjutkan bola kedua, sampai bola kelima, sehingga ke lima bola tersebut
terus berputar. Tujuan Permainan ini bagi kelompok yakni untuk melatih
konsentrasi kita, kita harus focus, tidak boleh mengambil milik orang.
Pukul 14. 15 Wib Presentasi hasil diskusi
Tanya Jawab Kelompok LUP dipresentasikan oleh Nuhaili & Heru
1. Marudut
Untuk LUP, penataan lahan desa hanya tata batas lahan desa tetapi
tidak memfokuskan pada lahan pemukiman atau tata ruang?
2. Thamrin
Bagaimana dengan perbatasan desa, hambatan-hambatan apa dalam
proses pemetaan tersebut?
Jawab :
Nuhaili Sebelum mengadakan pembatasan desa terlebih dahulu
diadakan pertemuan.
Sofyan Sosialisasi mengundang kecamatan, ada kesepakatan, sama-
sama terjun ke lapangan, batasnya dimana, Kabupaten ada kesepakatan,
dikuti oleh kabupaten, ada SSFFMP, desa-desa dan BPN juga hadir.
Hambatan : Tidak terlalu banyak, misal batas tanah ada sawah,
masyarakat tidak mau tanahnya diambil sebagai batas desa, tetapi ketika
dijelaskan maksud dan tujuan akhirnya masyarakat tersebut
menyetujuinya.
Marudut Pemetaan desa harus ada peta-peta sebelumnya, perlu
sosialisasi, biaya tergantung kades masing-masing mesti ada pendekatan
dengan pemerintah, hambatanya jika di daerah tersenut ada SDA misal
sumber Gas, maka agak sulit karena diperebutkan.
Tanya Jawab Kelompok IGAs Campuran
1. Heru Mohon diperjelas perempuan berperan aktif seperti apa dalam
kelompok IGAs ?
Nurnajati bapak-bapak mendengarkan usulan misal alam usaha simpan
pinjam menurut bapak-bapak Rp 5.000 perbulan, menurut ibu-ibu Rp
10.000,- perbulan, akhirnya keputusan ibu-ibu yang diterima. Ibu-ibu
berpartisipasi memberikan kebijakan dan ide-ide.
Dian Sari contoh pada kelompok Tunas Desa, laki-laki memberi
kesempatan pada perempuan untuk mengambli keputusan, jadi disini laki-
laki sudah sadar gender.
2. Eva Engelhardt Perempuan berperan aktif dalam pengambil keputusan
bagaimana apa yang diusulkan ibu-ibu tersebut sehingga diterima dalam
rapat ?
Dian Sari Perdebatan tidak sampai voting.
Eva Engelhardt Apa perempuan lepas tanggungjawab dalam
penghasilan yang didapat dan apakah perempuan/suami sama-sama
membagi pendapatannya?
Nurnajati Pendapatan laki-laki untuk biaya sekolah, pendapatan ibu
hanya membantu suami dan mereka tidak perlu tahu tentang uang kita.
Tanya Jawab Kelompok NGO :
1. Wardah Mayoritas ada banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi
dalam beberapa tahun ini, apakah perubahan itu secara alami atau ada
kaitannya dengan masuknya proyek SSFFMP?
Dian Sari Ada desa-desa tertentu missal Bayat Ilir dusun I, dan II,
Dusun II trnsmigran kesadaran gendernya sudah ada mereka sendiri
yang mau membangun diri mereka sendiri, dusun I ada karena proyek
SSFFMP.
2. Tahmrin Proyek habis, setelah proyek tersebut selesai teman-teman
NGO mengadopsi kegiatan yang ada, dan NGO membantu proyek untuk
dilanjutkan, Sudahkah teman-teman di NGO melakukan punding ke
pemerintah ?
Nurnajati Yang Jelas ada peraturan pemerintah, 5 persen untuk
masyarakat sejauh ini NGO bekerjasama langsung dengan proyek,
kurang rekomendasi masyarakat ke pemerintah, masyarakat harusnya
merekomendasikan ke pemerintah NGO mana yang akan mendampingi
masyarakat tersebut.
Contoh : Kader Ulak Kemang di simpan tiga sebagai fasilitator motivator
dan mengubah desa itu sendiri peran serta NGO sangat mempengaruhi.
Dian Sari Mohon dukungan dari Mtv, karena Mtv ada sekdes, BPTP,
sehingga kita bekerjasama.
Marudut Keberadaan NGO, investor masuk Gas di MUBA, tinggal
NGOnya masuk bagaimana, mungkin saya bisa merekomendasi NGO yang
dapat memberdayakan masyarakat tersebut.
Penutupan : Pukul 17.05 Wib
Pelatihan ini telah mencapai tujuan dari apa yang kita inginkan yaitu :
Motivator dan NGO pendamping telah bertukar pengalaman tentang dan
NGO kegiatan peningkatan pendapatan (IGAs). Motivator dan NGO
pendamping menilai telah melakukan dampak intervensi SSFFMP, kita telah
melakukan diskusi. Ini adalah pertemuan kita terakhir, mungkin apabila
diperpanjang rekomendasi yang telah diberikan ditulis dan didengar bis
adilaksanakan. Terima kasih kepada semua peserta, dan teman-teman yang
telah banyak membantu. Wassalamu’alaikum wr.wb
Pengisian Mood Meter
Mood Peserta Baik Sedang Kurang
Perempuan 8 - -
Laki-laki 9 - -
Pukul 20.00 Wib Pemberian dan Ucapan Terima kasih kepada semua
Motivator desa di Kab.Muba, OKI, dan Banyuasin
Ucapan terima kasih kepada kab. Muba Ucapan terima kasih dan pemberian hadiah
Dan pemberian hadiah Oleh Yandriyani oleh Eva Engelhardt
Ucapan Terima kasih dan pemberian hadiah
oleh Ibu Nurnajati