1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LkjIP)
TAHUN 2016
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
KOTA DENPASAR
TAHUN 2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widhi Wasa atas Asung Kerta Wara Nugrahanya, maka Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Mikro Usaha Kecil dan Menengah Kota Denpasar
tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan ini disusun merupakan perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan berdasarkan evaluasi dan analisis
capaian kinerja sasaran yang telah ditetapkan dan dapat bermanfaat bagi perbaikan
kinerja secara berkesinambungan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) merupakan wujud transparansi
dan akuntabilitas dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya. Sangat
disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai
pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang kinerja yang telah
dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar.
Akhir kata kami berharap agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) ini
dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja serta peningkatan kinerja dimasa
yang akan datang bagi seluruh staf di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kota Denpasar.
Denpasar, 14 Februari 2017
Kepala Dinas Koperasi UMKM
Kota Denpasar
Made Erwin Suryadarma Sena, SE, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19610804 198603 1 019
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i Daftar isi
iii Ikhtiar Eksekutif
iv BAB I : PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
1 I.2 Dasar Hukum
2 I.3 Isu Strategis
3 I.4 Struktur Organisasi
7 I.5 Sistematika Penulisan
9 BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1 Rencana Strategis
11 II.2 Perjanjian Kinerja
12 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
III. 1 Capaian Kinerja
14
III.2. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja 17
III.3. Akuntabilitas Keuangan 31
BAB IV : PENUTUP 34
LAMPIRAN – LAMPIRAN
a. Lampiran Struktur Organisasi Dinas
b. Lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
c. Lampiran Perjanjian Kinerja (PK)
d. Lampiran Pencapaian Kinerja Kegiatan (PKK)
4
IKHTIAR EKSEKUTIF
Terselenggaranya good governance merupakan persyaratan bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta
cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legimate
sehingga penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
Korupsi, kolusi dan nepotisme.
Analisis dan evaluasi kinerja akan dilakukan terhadap sasaran-sasaran ataupun
target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar. Evaluasi terhadap capaian-capaian kinerja
merupakan sebuah tuntutan mengingat pesatnya dinamika masyarakat yang
berdampak pada tuntutan akan penyediaan layanan oleh pemerintah yang semakin
berkualitas, melalui pelaksanaan evaluasi kinerja yang digunakan secara periodik
akan membantu sebuah organisasi dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha MIkro Kecil
dan Menengah Kota Denpasar dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dalam Pembinaan maupun pengawasan terhadapKoperasi dan UMKM
yang ada di Kota Denpasar. Sebagai langkah utama untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan kinerja organisasi maka perlu dilaporkan Indikator Kinerja yang paling
utama atau disebut dengan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) dari beberapa indikator
yang ada. Capaian Indikator Kinerja Utama diharapkan secara proporsional dapat
memberikan gambaran sejauh mana organisasi dapat mencapai kinerjanya.
Indikator Kinerja Utama merupakan outcome dari program-program utama
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar yang merupakan
penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan sebagai dukungan nyata bagi
keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan yang ditetapkan.
Adapun sasaran yang ingin dicapai pada Indikator Kinerja Utama adalah :
1. Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan berprestasi.
2. Meningkatnya Pertumbuhan (revitalisasi ) Koperasi dan UMKM
3. Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM
5
Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan beberapa program antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
5. Program Pengembangan Kewira usahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
6
BAB I
PENDAHLUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan di Kota Denpasar mulai dibangkitkan
melalui program pemberdayaan masyarakat yang menitik beratkan pada
pengembangan ekonomi masyarakat, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dan mendorong
berkembangnya UMKM melalui 4 akses (sumber daya, teknologi, informasi
pasar dan pembiayaan) serta 5 faktor pendorong (memanfaatkan SDM, kualitas
SDM, Penguasaan IT dan produktifitas, sumber permodalan dan pemasaran
produksi). Pemberdayaan Koperasi dan UMKM mempunyai peran yang
signifikan dalam upaya meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha serta
pemenuhan hak atas pekerjaan yang secara langsung ikut serta dalam
menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ciri-ciri Organisasi Koperasi secara sosial-ekonomi membentuk struktur
organisasi koperasi yag unik dan menggambarkan suatu sistem sosial ekonomi
yang melibatkan anggota, perusahaan koperasi dan pasar sedemikian rupa dan
membentuk sistem koperasi. Sesuai dengan UU Perkoperasian No. 25 Tahun
1992, ciri-ciri Koperasi Indonesia secara umum adalah keanggotaan bersifat
sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis dan pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing
anggota.
Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggung jawaban yang tepat, jelas secara umum dituangkan dalam sistem
pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legimate sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.
7
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar memiliki
tugas dan fungsi merumuskan kebijakan teknis Sehubungan dengan hal
tersebut di atas, sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan misi
organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka
disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar Tahun 2016 sebagai perwujudan
Akuntabilitas Kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja
berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar disusun berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kota
Denpasar Tahun 2016 – 2021 dan Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar Tahun 2016 – 2021.
I.2 Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar Tahun 2016 didasarkan atas
perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota
Denpasar.
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diganti dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara.
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
8
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
9. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
perangkat daerah (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun Nomor 8
Tahun 2016), tambahan lembaran daerah Kota Denpasar Nomor 8);
10. Peraturan Walikota Denpasar nomor 44 Tahun 2016 tentang kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Kota
Denpasar
I.3 Isu Strategis
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan bagian terpenting
yang mencerminkan akan kemajuan kesejahteraan bagian terbesar masyarakat
Indonesia dan masyarakat Denpasar pada khususnya. Ini mengingat besarnya
potensi yang dimiliki Koperasi, usaha Mikro kecil dan menegah yang ditunjukan
oleh keberadaannya sekitar 30.721 UMKM dan koperasi 1.128 unit sampai
dengan tahun 2016, dengan kegiatan usaha yang mencakup hampir seluruh
lapangan usaha serta tersebar di 4 kecamatan. Oleh karena itu pemberdayaan
koperasi, usaha Mikro kecil dan menegah menjadi sangat strategis untuk
mendukung peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan pekerjaan yang
semakin luas dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin.
Hal ini merupakan suatu peluang sekaligus tantangan yang harus
ditangani secara berkelanjutan. Disisi lain penyelenggaraan tata pemerintah
yang baik dalam pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan rensponsibilitas dan
sensitivitas terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan
serta cita-cita berbangsa dan bernegara.
9
Tugas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar
pada hakekatnya merupakan upaya merumuskan program, kebijakan dan
memberikan pelayanan perijinan perkoperasian serta pembinaan pembinaan
kepada koperasi dan UMKM di kota Denpasar. Walaupun pemberdayaan
koperasi dan UMKM sudah menunjukan kemajuan, masih terdapat
permasalahan yang dihadapi oleh koperasi dan UMKM khususnya di Kota
Denpasar. Secara umum Koperasi dan UMKM di Kota Denpasar masih
menghadapi rendahnya kualitas sumber daya manusia seperti kurang
terampilnya SDM dan kurangnya jiwa kewirausahaan, rendahnya penguasaan
teknologi dan manajemen, serta informasi pasar. Masalah SDM ini akan
berdampak pada produktivitas dan pengelolaan manajemen. Kemampuan
UMKM yang berkembang saat ini belum cukup merata pada seluruh UMKM
kerana terbatasnya jumlah dan kualitas dari lembaga pengembangan bisnis
demikian pula dengan keterbatasan akses modal dan informasi pasar.
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sangat menyadari
pentingnya pembangunan di bidang ekonomi melalui ekonomi kreatif berbasis
budaya lokal. Dengan pemikiran tersebut kedepan dalam mencapai
pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Kota Denpasar memfokuskan pembangunan ekonomi
masyarakat melalui pemberdayaan koperasi, Mikro usaha kecil dan menengah
meliputi langkah-langkah dan upaya sebagai berikut :
4. Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan berprestasi.
5. Meningkatnya Pertumbuhan (revitalisasi ) Koperasi dan UMKM
6. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM
7. Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM merupakan bagian penting yang mencerminkan akan
kemajuan kesejahteraan bagian terbesar rakyat Bali khususnya masyarakat di
Kota Denpasar. Ini mengingat besarnya potensi UMKM yang ditunjukkan oleh
keberadaannya sejumlah 30.761 UMKM dan 1.128 unit koperasi pada tahun 2016
dengan kegiatan usaha mencakup hampir semua lapangan usaha, serta tersebar
10
diseluruh Kecamatan di Kota Denpasar. Oleh Karena itu, pemberdayaan koperasi
dan UMKM menjadi semakin strategis untuk mendukung peningkatan
produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan
pendapatan bagi masyarakat miskin. Perekonomian Indonesia masih didominasi
oleh sektor dengan produktivitas yang rendah seperti sektor pertanian,
perdagangan dan industri rumah tangga.
Secara umum UMKM masih menghadapi rendahnya kualitas sumberdaya
seperti kurang terampilnya SDM dan kurangnya jiwa kewirausahaan, rendahnya
penguasaan teknologi dan manajemen, serta informasi pasar. Masalah SDM ini
akan berdampak pada rendahnya tingkat produktivitas dan kualitas pengelolaan
manajemen. Demikian pula keterbatasan akses kepada modal masih akan
dihadapi sebagian besar UMKM terutama kredit investasi. Untuk menentukan
strategi perlu memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal.
B.1 Lingkungan Internal
B.1.1 Kekuatan (Strenghts)
a. Struktur Organisasi yang lengkap;
b. Adanya Peraturan dan Perundang-undangan Daerah sebagai
landasan kegiatan organisasi;
c. Dukungan dan komitmen pimpinan untuk menegakkan
birokrasi yang transparan efisien dan efektif serta akuntabel;
d. Dukungan politik dari masyarakat, pemerintah daerah dan
legislatif;
e. Perkembangan Koperasi di Kota Denpasar.
B.1.2 Kelemahan ( Weaknesses )
a. Kualiatas SDM yang belum merata dan memadai;
b. Semangat kerja dan disiplin beberapa staf masih rendah;
c. Dana Operasional relatif terbatas;
d. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
B.2 Lingkungan Eksternal
B.2.1 Peluang (Opportunities)
11
a. Pelaksanaan otonomi daerah yang lebih baik disertai
perimbangan keuangan yang lebih adil akan meningkatkan
kemampuan pemerintah daerah untuk memberdayakan
KUMKM sebagai motor penggerak perekonomian daerah;
b. Perubahan struktur perekonomian daerah dari sektor
pertanian ke sektor industri dan jasa menciptakan peluang
bagi KUMKM terutama di bidang agrobisnis, agroindustri,
kerajinan industri, dan industri-industri lainnya dimana KUMKM
dapat berfungsi sebagai sub kontraktor yang kuat dan efisien
bagi usaha besar;
c. Meningkatnya kesadaran pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat akan arti penting KUMKM dalam perekonomian
akan meningkatkan komitmen dan keberpihakan dalam
prioritas pembangunan;
d. Pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin tinggi, dan makin
terbukanya perekonomian dunia, serta makin pesatnya
kerjasama ekonomi antar Negara terutama dalam konteks
ASEAN dan APEC juga akan menciptkan peluang baru bagi
KUMKM;
e. Kondisi aman dan kondusif.
B.2.2 Ancaman /tantangan (Threats)
a. Bertambahnya pelaku pasar multinasional yang sangat inovatif
sehingga terjadi persaingan yang ketat di pasar dalam negeri
dan internasional;
b. Pemberdayaan KUMKM menghadapi kendala berupa
rendahnya kualitas SDM yang tercermin dari kurang
berkembangnya kewirausahaan dan rendahnya produktivitas
serta daya saing KUMKM;
c. Belum efektifnya mekanisme pasar yang berkeadilan;
d. Keterbatasan Anggaran Daerah untuk menstimulan
pembangunan ekonomi;
12
e. Iklim usaha yang belum sepenuhnya memberikan dukungan
terhadap pemberdayaan KUMKM.
Meningkatnya kemitraan Koperasi dan UMKM dengan pengusaha besar,
BUMD, BUMN dan swasta yang didukung oleh kebijakan pengembangan iklim
usaha yang kondusif, pengembangan kewirausahaan dan daya saing Usaha
Mikro Kecil Menengah dan Koperasi sangat kita harapkan, dimana kemitraan
usaha bertujuan untuk menumbuhkan struktur dunia usaha yang lebih kokoh
dan efisien, sehingga dapat menguasai dan mengembangkan pasar sekaligus
meningkatkan daya saing baik pasar lokal, regional maupun global. Dari segi
Kelembagaan Ekonomi, telah tumbuh dan berkembang Lembaga Keuangan
Mikro di Bali yang dapat berupa Koperasi Simpan Pinjam dan unit simpan pinjam
Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro lainnya seperti Lembaga Perkreditan Desa
(LPD), Kelompok-kelompok pra-Koperasi di banjar-banjar, subak, sekaa, dan
sebagainya.
I.4 Struktur organisasi
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut,
sesuai Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016, Dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota
Denpasar dibantu oleh :
1. Sekretaris terdiri dari :
1. Subag. Perencanaan, Data dan Pelaporan
2. Subag. Keuangan
3. Subag. Umum dan Kepegawaian
2. Kepala Bidang Bina Lembaga Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Penyuluhan Koperasi
2. Seksi Organisasi dan Tata laksana koperasi
3. Seksi Data Dan Pengembangan SDM Koperasi
3. Kepala Bidang Bina Usaha Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Restrukturisasi Dan Pengembangan Usaha
2. Seksi Permodalan Dan Pembiayaan Koperasi
13
3. Seksi Produksi dan Pemasaran
4. Kepala Bidang Pengawasan terdiri dari :
1. Seksi Pemeriksaan Dan Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam
2. Seksi Kepatuhan Dan Penerapan Sangsi
3. Seksi Pemerikasaan Kelembagaan
5. Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah terdiri dari :
1. Seksi Pemberdayaan, Pembiayaan Dan Perlindungan UMKM
2. Seksi Data Dan Pengembangan UMKM
3. Seksi Kemitraan Dan Pemasaran UMKM
Berdasarkan Peraturan Walikota Denpasar nomor 44 Tahun 2016 tentang
kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Denpasar tentang Uraian Tugas Jabatan pada Organisasi Dinas
Daerah Kota Denpasar sebagai berikut :
1. Kedudukan
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota.
2. Tugas Pokok
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar, mempunyai
tugas membantu Walikota dalam merumuskan, memberikan pelayanan
umum dan melaksanakan pembinaan dibidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil
dan Menengah.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menegah Kota Denpasar menyelenggarakan fungsi :
a. menetapkan program kerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah berdasarkan rencana kegiatan masing-masing bidang dan
rencana kegiatan sekretariat
14
b. merumuskan kebijakan teknis di bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
c. memberikan pelayanan perijinan (Ijin USP) Koperasi dan menata /
membina kelembagaan usaha Mikro kecil dan menengah
d. memberikan pelayanan umum kepada masyarakat
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas
bawahan sesuai dengan bidangnya masing – masing
f. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada
bawahan
g. memeriksa hasil kerja bawahan
h. mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan
i. menyampaikan laporan pertanggung jawaban kinerja kepada Walikota
I.5 Sistematika Penulisan
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) ini
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Denpasar selama tahun 2016. Capaian Kinerja ( performance
results ) tahun 2016 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja
( performance plan ) sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan Pemerintah Kota
Denpasar.
Dengan pola pikir seperti itu, sistimatika penyajian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kota Denpasar Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Ikthisar Eksekutif
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, struktur organisasi dan
sistimatika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP)
tahun 2016
15
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menjelaskan muatan Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Kota Denpasar dan Penetapan Kinerja Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar tahun 2016.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan pengukuran capaian kinerja, analisis dan evaluasi kinerja
yang dilakukan terhadap sasaran ataupun target yang telah ditetapkan
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Denpasar.
BAB IV Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kota Denpasar Tahun 2016
16
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1 Rencana Strategis
Rencana strategis Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota
Denpasar disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
( RPJM ) Daerah Kota Denpasar, seperti diamanatkan Undang-undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, disusun
sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan sumber daya yang dimiliki
melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir yang hendak dicapai.
Secara singkat disampaikan visi dan misi Pembangunan Daerah yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kota Denpasar Tahun 2016-2021 adalah “Denpasar Kreatif Berwawasan
Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan” penjabaran lebih
konkrit visi pembangunan dimaksud Misi Pembangunan Kota Denpasar Tahun
2016-2021 sebagai berikut :
1. Penguatan Jati Diri Masyarakat Kota Denpasar Berlandaskan
Kebudayaan Bali
2. Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar Berlandaskan Kearifan
Lokal
3. Peningkatan pelayanan publik melalui tata kelola kepemerintahan
yang baik (good governance) berdasarkan penegakan supremasi
hukum (law enforcement).
4. Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat kota Denpasar
dengan bertumpu pada ekonomi kerakyatan.
5. Penguatan keseimbangan pembangunan pada berbagai dimensi
dan skalanya berlandaskan Tri Hita Karana.
17
Mengacu pada Visi Pembangunan dimaksud, maka Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar menjabarkan secara lebih rinci ke
dalam rencana strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Denpasar tahun 2016-2021, sebagai upaya untuk mendukung
tercapainya visi pembangunan Pemerintah Kota Denpasar. Diharapkan mampu
mendukung prioritas pembangunan Kota Denpasar melalui program-program
yang ada pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar.
Yang mana makna tersebut di atas tidak dapat dipisahkan dari moto
pelayanan publik yang dikembangkan Pemerintah Kota Denpasar yaitu
“ Sewaka Dharma “ yang artinya Melayani Adalah Kewajiban.
Sedangkan Motto Pelayanan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Denpasar adalah : Membangun dan Mengembangkan
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dari, oleh dan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Dengan janji layanan : Kalau Bisa dipercepat kenapa diperlambat.
II.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun, disamping itu juga merupakan
ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan, yang telah disesuaikan dengan ketersediaan
anggarannya, yaitu setelah proses anggaran ( budgeting process ) selesai
dan disepakati antara pengemban tugas dengan atasannya ( Performance
Agreement ).
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Denpasar Tahun 2016 memuat informasi tentang sasaran yang
ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, berikut indikator kinerja sasaran
dan rencana atau target capaiannya yang merupakan representasi tugas pokok
dan fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Denpasar.
Disamping itu dokumen Perjanjian Kinerja juga memuat informasi tentang
18
program dan kegiatan serta anggaran yang tersedia untuk mencapai sasaran
dimaksud.
Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota
Denpasar untuk Tahun 2016, secara rinci dapat dilihat pada formulir Perjanjian
Kinerja terlampir.
19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III. 1 Capaian Kinerja
Dalam menetapkan Indikator Kinerja Utama, Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar berpedoman pada pedoman umum
Penetapan Indikator kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007
Indikator Kinerja Utama merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi
secara menyeluruh dan menggambarkan tugas, peran dan fungsi organisasi
tersebut.Sebagai langkah utama untuk menilai keberhasilan pelaksanaan
kinerja organisasi maka perlu dilaporkan Indikator Kinerja yang paling utama
atau disebut dengan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) dari beberapa indikator
yang ada.Capaian Indikator Kinerja Utama diharapkan secara proporsional
dapat memberikan gambaran sejauh mana organisasi dapat mencapai
kinerjanya.
Indikator Kinerja Utama menggambarkan outcome dari program-
program utama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota
Denpasar yang merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan
dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta
kebijakan yang ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama senantiasa direview seiring dengan dinamika
yang berkembang di masyarakat sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
secara maksimal.
Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
20
Tabel 3.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Denpasar
NO
KINERJA UTAMA ATAU
TUJUAN/SASARAN STRATEGIS/HASIL
(OUTCOME)
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (ALASAN) / FORMULA PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan berprestasi
1 Jumlah Koperasi berkualitas
Jumlah Koperasi yang memenuhi 7 aspek kriteria berkualitas
Bidang Bina Lembaga Koperasi
Bidang Bina Lembaga Koperasi
2 Jumlah Koperasi sehat Jumlah KSP/USP Koperasi yang memenuhi 7 aspek kesehatan
Bidang Bina Usaha Koperasi
Bidang Bina Usaha Koperasi
3 Jumlah Koperasi berprestasi
Jumlah Koperasi yang memperoleh penghargaan koperasi berprestasi
Bidang Bina Lembaga Koperasi
Bidang Bina Lembaga Koperasi
4 Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten
Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya memperoleh Bimbingan Teknis dan sertifikat kompetensi
Bidang Bina Lembaga Koperasi dan Bidang Bina Usaha Koperasi
Bidang Bina Lembaga Koperasi dan Bidang Bina Usaha Koperasi
2 Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan
1 Jumlah pertumbuhan koperasi
Jumlah Koperasi tahun berjalan dikurangi jumlah koperasi tahun lalu
Bidang Bina Lembaga Koperasi
Bidang Bina Lembaga Koperasi
21
NO
KINERJA UTAMA ATAU
TUJUAN/SASARAN STRATEGIS/HASIL
(OUTCOME)
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (ALASAN) / FORMULA PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
UMKM
2 Jumlah pertumbuhan UMKM
Jumlah UMKM tahun berjalan dikurangi jumlah UMKM tahun lalu
Bidang UMKM Bidang UMKM
3 Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM
1 Jumlah Koperasi dan UMKM yang bermitra dan produknya dikenal
Jumlah Koperasi dan UMKM yang difasilitasi pemasaran produk dan kemitraan
Bidang Bina Usaha Koperasi dan Bidang UMKM
Bidang Bina Usaha Koperasi dan Bidang UMKM
22
III.2. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi kinerja akan dilakukan terhadap sasaran-sasaran
ataupun target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Denpasar. Evaluasi terhadap
capaian-capaian kinerja merupakan sebuah tuntutan mengingat pesatnya
dinamika masyarakat yang berdampak pada tuntutan akan penyediaan
layanan oleh pemerintah yang semakin berkualitas, melalui pelaksanaan
evaluasi kinerja yang digunakan secara periodik akan membantu sebuah
organisasi dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kota Denpasar dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi.
III.2.1. ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA SASARAN
Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat digambarkan sebagai berikut :
Sasaran 1: Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan berprestasi Untuk pencapaian sasaran Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan
berprestasi, indikator kinerja ini dapat digambarkan pada tabel 3.2 dibawah ini :
Indikator Kinerja
Utama Target
Realisasi Tahun
2015
Realisasi Tahun
2016
% Capaian Tahun 2016
1. Jumlah Koperasi berkualitas
80 kop 120 kop 100 kop 125%
2. Jumlah Koperasi berprestasi
20 kop 20 kop 20 kop 100%
3. Jumlah Koperasi sehat
150 kop 156 kop 152 kop 101%
4. Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten
130 kop 90 kop 130 kop 100%
Dalam upaya untuk mencapai sasaran pencapaian sasaran Meningkatnya Koperasi
yang berkualitas, sehat dan berprestasi telah dilaksanakan dengan 5 Kegiatan,
yaitu :
23
1. Pencapaian Indikator Jumlah Koperasi berkualitas dan Jumlah Koperasi
berprestasi, pada kegiatan Pembinaan, dan Penghargaan koperasi berprestasi
yaitu dimana telah melakukan pembinaan dan Pengawasan terhadap koperasi
melalui pelaksanaan Konsultasi Manajemen Koperasi (KMK) dan Jati Diri koperasi
sebanyak 100 koperasi dari 80 koperasi yang ditargetkan, persentase realisasi
apabila dibandingkan dengan target yaitu sebesar 125%. Pencapaian indikator
Jumlah koperasi berprestasi dilaksanakan dengan penilaian koperasi berprestasi
tingkat Kota Denpasar sebanyak 20 koperasi dan 1 koperasi memperoleh
penghargaan koperasi berprestasi tingkat Provinsi Bali dan Tingkat nasional.
Koperasi Berprestasi Tingkat Kota Denpasar Tahun 2016 dibagi menjadi 4
kategori yaitu :
a. Koperasi Fungsional
- KPN. Dharma Wiguna ( Juara 1 )
- Kopkar. Tirta Bakti( Juara 2 )
- KPN. Bepepeha( Juara 3 )
- KPN. Adyaksa( Juara Harapan 1 )
b. Koperasi Jasa
- KSU. Laksmi Dananjaya ( Juara 1 )
- KSU. Surya Kencana( Juara 2 )
- Koperasi Kertha Sari Jaya( Juara 3 )
- KSU. Werdhi Dana Rahayu( Juara Harapan 1 )
c. Koperasi Produsen
- Koperasi Karya Pemulung( Juara 1 )
- KSU. Dana Amertha Arya Bang Pinatih( Juara 2 )
- KUD. Penatih( Juara 3 )
- KSU. Tunas Mertha Sedana( Juara Harapan 1 )
d. Koperasi Simpan Pinjam
- KSP. Mitra Sari Dana( Juara 1 )
- KSP. Wahyu Sejahtera( Juara 2 )
- KSP. Artha Bhaskara Mandiri( Juara 3 )
- KSP. Emyta( Juara Harapan 1 )
24
Lebih lanjut salah satu koperasi binaan Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar
menorehkan hasil yang membanggakan yaitu dimana Kopkar Karya Makmur
meraih penghargaan Koperasi berprestasi Tingkat Provinsi Bali maupun Tingkat
Nasional.
2. Pencapaian Indikator Jumlah Koperasi sehat, pada kegiatan Penilaian Kesehatan
Usaha Koperasi yaitu telah dinilainya kesehatan usaha koperasi sebanyak 152
koperasi dari target 150 koperasi atau sebanyak 101% dari target yang
ditetapkan, dengan berlakunya Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI No
15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi yang mana
terjadi perubahan kriteria dari hasil penilaian kesehatan usaha koperasi yang
mana hasil penilaian kesehatan bagi koperasi pada tahun 2016 ini sebanyak 152
dengan hasil sebagai berikut :
- Koperasi sehat : 10 Koperasi
- Koperasi cukup sehat : 30 Koperasi
- Koperasi Dalam Pengawasan : 20 Koperasi
- Koperasi Dalam Pengawasan Khusus : 92 Koperasi
Foto Bapak Walikota
menyerahkan Hadiah
Kepada salah satu
pemenang koperasi
Berprestasi
25
3. Pencapaian Indikator Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten,
dilaksanakan pada Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Pengelola Koperasi, Kegiatan
Pelatihan Achiement Motivation Bagi Pimpinan Koperasi dan Kegiatan
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian.
Adapun pencapaian dari masing – masing kegiatan yaitu :
- Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Pengelola Koperasi, kegiatan ini bertujuan
dimana Koperasi sebagai salah satu usaha yang bergerak di sektor jasa
keuangan yang melayani anggota dan calon anggota, unsur kepercayaan
Foto Bapak Walikota
dalam Launching
Penilaian Kesehatan
Koperasi Online
didampingi oleh Kepala
Dinas Koperasi UMKM
Kota Denpasar
26
dalam hal mengelola usaha merupakan suatu hal yang harus terjaga. Untuk
itu perlu adanya sebuah tolok ukur untuk menilai kompetensi daripada
pengelola koperasi untuk menjaga kelangsungan usaha koperasi tersebut.
Setidaknya keberadaan pengelola yang berkompeten dan professional menjadi
syarat mutlak dalam pembentukan dan pengembangan koperasi, agar catatan
buruk tentang koperasi di masa lalu dapat dihilangkan. Setelah selesai
mengikuti sertifikasi kompetensi ini diharapakan lebih siap dan mampu dalam
hal mengelola koperasinya dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan
lainnya seperti LPD dan bank umum dengan peserta sebanyak 40 manajer
maupun pengelola koperasi. Dan hingga sampai ini sudah sebanyak 130
pengelola koperasi yang sudah bersertifikasi kompetensi.
- Kegiatan Pelatihan Achiement Motivation Bagi Pimpinan Koperasi, yaitu
diharapkan nanti dimana para pengelola koperasi lebih dapat meningkatkan
kemampuan pengelola koperasi agar lebih paham dalam penyusunan laporan
keuangan koperasi dengan jumlah peserta sebanyak 30 pengelola koperasi,
dan peserta pelatihan juga diajak untuk study banding ke koperasi besar dan
diajak ke pasraman Gde Prama di Buleleng.
- Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
perkoperasian, Kegiatan juga berkoordinasi dengan Dekopinda Kota
Denpasar dengan harapan agar para pengelola maupun pengawas koperasi
tersebut paham tentang tata cara pengelolaan koperasi yang baik dan benar,
Foto para peserta
sertifikasi kompetensi
sedang
memperhatikan apa
yang di arahkan oleh
Narasumber
27
penyusunan Akuntansi Koperasi, pengawasan terhadap manajemen koperasi
agar sesuai dengan jati diri dan prinsip – prinsip pengelolaan koperasi dengan
jumlah koperasi yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 60 koperasi.
Sasaran 2 : Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM
Untuk pencapaian sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM,
indikator kinerja ini dapat digambarkan pada tabel 3.3 dibawah ini :
Indikator Kinerja
Utama Target
Realisasi Tahun
2015
Realisasi Tahun
2016
% Capaian Tahun 2016
1. Jumlah pertumbuhan koperasi
370 kop 886 kop 650 kop 176 %
2. Jumlah pertumbuhan UMKM
30 UMKM 130 UMKM 30 UMKM 100 %
Dalam upaya untuk pencapaian sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan
UMKM, dimaksudkan bukan saja untuk mengejar jumlah pertumbuhan koperasi
maupun UMKM yang baru tetapi juga langkah – langkah / strategi apa yang
dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar
untuk meningkatkan dan mengembangkan produktivitas usaha koperasi maupun
UMKM itu sendiri, dalam hal menghadapi persaingan usaha. Adapun kegiatan
dilaksanakan dalam pencapaian indikator ini sebanyak 6 Kegiatan, yaitu :
Foto Bapak Walikota
saat menyerahkan
Badan Hukum Koperasi
pada saat Perayaan
HUT Koperasi ke 69
Tahun 2016
28
1. Pencapaian Indikator Jumlah pertumbuhan koperasi, pencapaian indikator ini
dilaksanakan untuk pengembangan maupun pertumbuhan koperasi. Dalam tahun
2016 pengesahaan badan hukum koperasi yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar sebanyak 34 unit koperasi yang
baru yang terbitkan oleh Walikota Denpasar dan 2 unit koperasi yang telah
diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM RI, hingga per 31 Desember
2016 jumlah koperasi di Kota Denpasar sebanyak 1.128 unit koperasi. Dalam
rangka peningkatan pertumbuhan maupun produktivitas pengembangan usaha
koperasi serta pembinaan terhadap koperasi dilaksanakan juga pemantauan
maupun pengawasan terhadap koperasi – koperasi di kota Denpasar,
dilaksanakan dengan 4 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Kegiatan Sosialisasi Kebijakan tentang Perkoperasian, dilaksanakan
serangkaian dengan kebijakan – kebijakan yang menyangkut tentang kebijakan
perkoperasian termasuk sosialisasi tentang pentingnya RAT koperasi maupun
peraturan – peratuan tentang perkoperasian yang baru terbitkan oleh
Kementerian koperasi berupa 15 Permen pada tahun 2015 agar dapat
dipahami oleh Gerakan koperasi, adapun jumlah koperasi yang diikutsertakan
sebanyak 250 koperasi dengan realisasi kegiatan 100% atau 250 koperasi.
- Kegiatan Sosialisasi Koperasi Berwawasan budaya, ini merupakan tindak lanjut
dari pada hasil Seminar Koperasi Berwawasan Budaya yang diadakan pada
Tahun 2015, dari hasil seminar dirumuskan koperasi berwawasan budaya,
arahan koperasi yang tidak hanya mencari keuntungan saja, tetapi koperasi
juga dapat menyisipkan budaya dalam memberikan pelayanannya kepada
anggota baik dalam suka maupun duka. adapun jumlah koperasi yang
dikutsertakan sebanyak 50 koperasi dengan realisasi kegiatan 100% atau 50
koperasi.
- Kegiatan penyelenggaraan Talkshow bagi gerakan koperasi, Talkshow bagi
gerakan koperasi yang menghadirkan pembicara seorang motivator
internasional yaitu James Gwee, yang menjadi pokok bahasannya bagaimana
peranan koperasi dalam mendukung program smart city, dimana para
pengelola koperasi diajak untuk berpikir secara maju dan simple serta smart
untuk menginovasi pelayanannya kepada anggota koperasi, sehingga bisa
29
Foto Bapak Walikota didampingi ole Bapak Wakil Walikota, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Kepala Bidang Bina Lembaga Koperasi saat pembukaan sosialisai koperasi berwawasan budaya
menghasilkan pelayanan yang prima. adapun jumlah koperasi yang
dikutsertakan sebanyak 300 koperasi dengan realisasi kegiatan 100% atau 300
koperasi.
- Kegiatan Pembentukan Holding Koperasi Di Kota Denpasar, kegiatan
dirancang untuk penyusunan naskah akademik untuk pembentukan holding di
Koperasi di Kota Denpasar yang mana nantinya akan menjadi sebuah badan
usaha untuk mendukung usaha – usaha yang dilaksanakan koperasi sehingga
dapat lebih maju, sebagai langkah awal telah dilaksanakan FGD dengan
gerakan koperasi yang menghadirkan Staf ahli Kota Denpasar, Ketua Dekopin
Pusat. Adapun adapun jumlah koperasi yang dikutsertakan sebanyak 50
koperasi dengan realisasi kegiatan 100% atau 50 koperasi.
2. Pencapaian Indikator Jumlah Pertumbuhan UMKM, dalam tahun 2016 ini
pelaksanaan inikator jumlah pertumbuhan UMKM yang mana jumlah UKM dalam
Tahun 2016 ini dilaksanakan pendataan terhadap UMKM secara keseluruhan di
Kota Denpasar utuk mengupdate jumlah UMKM yang ada agar memudahkan
pembinaan maupun pengawasan terhadap UMKM yang ada, yang mana
pertumbunan UMKM ini tidak dapat diprediksi secara maksimal. Dalam hal ini
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar lebih
memfokuskan pada pembinaan UMKM yang telah mendapatkan pembinaan
kewirausahaan atau pelatihan muapun Sosialisasi. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan sebagai berikut :
- Kegiatan Perencanaan, Koordinasi dan pengembangan usaha kecil menengah,
pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk mendata UMKM keseluruhan yang ada di
30
Kota Denpasar untuk mengetahui perkembangan usaha UMKM yang telah
mendapatkan Pelatihan, Sosialisasi maupun promosi usaha baik Pameran
Dalam Daerah maupun di Luar Daerah, selain itu juga untuk memetakan
UMKM perkecamatan sehingga lebih memudahkan pembinaan yang diberikan,
Dimana hasil pendataan UMKM tersebut adalah berjumlah : 30.761 UKM, yang
tersebar di 4 kecamatan, adapun rincian perkecamatan adalah sebagai berikut :
No Kecamatan Jumlah UMKM
1 Denpasar Utara 6.487
2 Denpasar Barat 10.571
3 Denpasar Timur 3.106
4 Denpasar Selatan 10..584
TOTAL 30.761
- Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan, tujuan daripada
diadakan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pelaku
UMKM dalam mengelola usahanya, Dimana setelah selesai mengikuti pelatihan
kewirausahaan ini diharapkan para pelaku UMKM dapat meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia UMKM dalam pengelolaan perusahaan di
bidang manajemen pengelolaan usaha maupun dalam hal bidang pemasaran
produk dengan peserta sebanyak 30 UMKM.
Foto Bapak Menteri
Koperasi dengan Bapak
Sekda Saat Menerima
Penghargaan peranan
Pemerintah Kota
Denpasar dalam
pengembangan UMKM
di Kota Denpasar
31
Sasaran 4 : Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM
Untuk pencapaian sasaran Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan
Koperasi dan UMKM, indikator kinerja ini dapat digambarkan pada tabel 3.4
dibawah ini :
Indikator Kinerja Utama
Target Realisasi
Tahun 2015
Realisasi Tahun 2016
%
1. Jumlah Koperasi dan UMKM yang bermitra dan produknya dikenal
4 Koperasi
4 Koperasi 4 Koperasi 100%
74 UMKM 305 UMKM 104 UMKM 141%
Adapun upaya yang dilakukan untuk pencapaian sasaran Meningkatnya pemasaran
produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM, dalam pencapaian indikator kinerja
utama Jumlah Koperasi dan UMKM yang bermitra dan produknya dikenal. Adapun
Indikator yang hendak dicapai yakni :
1. Indikator Jumlah Koperasi yang difasilitasi Pameran Fashion & Craft 2016 the
7th dengan kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Jariangan Kerjasama
Usaha Koperasi, yaitu dengan mengikut sertakan koperasi yang dalam hal ini
anggotanya mempunyai usaha yang bernilai ekspor dalam ajang Pameran
Fashion & Craft 2016 the 7th yang dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi
Foto Penyematan Tanda Peserta Pelatihan Kewirausahaan oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar yang didampingi oleh Kabid UMKM
32
dan UMKM RI, yang mana target yang ditetapkan sebanyak 4 koperasi dan
realsiasinya sebanyak 4 Koperasi atau 100%.
2. Indikator Jumlah UMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar daerah
dengan kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah,
Penyelenggaraan Promosi produk usaha mikro kecil menengah, adapun
kegiatan ini dilaksanakan dalam ajang pameran dalam daerah yakni
serangkaian HUT Kota Denpasar, dengan tujuan lebih memperkenalkan produk
dalam negeri khusunya produk – produk yang diproduksi oleh UMKM binaan
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar kepada
masyarakat, adapun UMKM yang di ikut sertakan sebanyak 70 UMKM dan 4
UMKM yang mempunyai nilai ekport di ikut sertakan dalam ajang Pameran
Inacrat, Pameran IFAC Expo 2016, Pameran Gelaran Inovasi Usaha Mikro
Kecil Menengah Koperasi dan PKBL EXPO 2016 dan Pameran Gebyar Produk
Unggulan dan Investasi Nusantara 2016.
Foto Stand Dinas Koperasi
UMKM Kota Denpasar rangka
Pameran Inacraft
Foto Stand Dinas Koperasi
UMKM Kota Denpasar rangka
Pameran Inacraft
33
3. Kegiatan Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil Menengah, Sosialisasi ini
diadakan mengingat pentingnya suatu hak cipta, Merk dan Desain Produk
yang mana merupakan suatu hasil karya cipta dari pada para UMKM itu sendiri,
acara sosialisasi ini diikuti oleh 30 UMKM dimana narasumber berasal dari
Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Provinsi Bali dan Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menenengah Provinsi Bali. Setelah mengikuti sosialisasi
ini diharapkan para UMKM lebih dapat mendaftarkan produk maupun merk,
Hak Cipta dan Desain Produk sebelum diakui oleh pihak – pihak tertentu.
Hingga tahun 2016 sudah 18 UMKM binaan Dinas koperasi yang sudah
mendapatkan serifikat HKI dari 51 UMKM binaan telah mengajukan
permohonan Hak Cipta maupun Hak Merk ke Kementerian Hukum dan HAM RI
adapun peserta untuk sosialisasi HAKI adalah 30 UMKM.
III.2.2. ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA KEGIATAN
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggungjawab hingga akhir tahun 2016. Adapun seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran dapat
digambarkan sebagai berikut :
Foto tampak samping
Narasumber dari UPTD
Dinas Koperasi UMKM
Provinsi Bali dalam Acara
Sosialisasi HAKI Bagi
UMKM
34
Tabel 3.5
Program dan Kegiatan Tahun 2016
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %
Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan berprestasi
Jumlah Koperasi berkualitas
pembinaan dan penghargaan kop prestasi
80 kop 100 kop 125%
Jumlah Koperasi berprestasi
20 kop 20 kop 100%
Jumlah Koperasi sehat
Penilaian Kesehatan Usaha Koperasi online
150 kop
152 kop 101%
Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten
Pelatihan Achiement Motivation bagi Gerakan Koperasi
30 kop 30 kop 100%
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian
60 kop 60 kop 100%
Sertifikasi Kompetensi Pengelola Koperasi
40 kop 40 kop 100%
Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM
Jumlah pertumbuhan koperasi
Penyelenggaraan Talkshow Bagi Gerakan Koperasi
300 kop
300 kop 100%
35
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %
Sosialisasi Kebijakan tentang Perkoperasian
250 kop
250 kop 100%
Sosialisasi Koperasi Berwawasan Budaya
50 kop 50 kop 100%
Pembentukan holding koperasi dikota denpasar
50 kop 50 kop 100%
Jumlah pertumbuhan UMKM
Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan
30 UMKM
30 UMKM 100%
Perencanaan, koordinasi dan pengembangan usaha kecil menengah
1 lap 1 lap 100%
Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM
Jumlah Koperasi dan UMKM yang bermitra dan produknya dikenal
Peningkatan dan Pengembangan Jaringan kerjasama usaha koperasi
4 kop 4 kop 100%
Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah
70 UMKM
70 UMKM 100%
36
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %
Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah
4 UMKM
4 UMKM 100%
Sosialisasi HAKI kepada usaha mikro kecil menengah
30 UMKM
30 UMKM 100%
III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Alokasi dan Realisasi Anggaran yang dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar tahun 2016 dalam mewujudkan sasaran
yang telah ditetapkan dapat dirinci pada table 3.6 sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET
ANGGARAN REALISASI
ANGGARAN %
Meningkatnya Koperasi yang berkualitas, sehat dan berprestasi
Jumlah Koperasi berkualitas
pembinaan dan penghargaan kop prestasi
Rp 121,585,000 Rp 114,184,000 93,91%
Jumlah Koperasi berprestasi
Jumlah Koperasi sehat
Penilaian Kesehatan Usaha Koperasi online
Rp 297,790,700 Rp 293,992,600 98,72%
Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten
Pelatihan Achiement Motivation bagi Gerakan Koperasi
Rp 405,617,000 Rp 331,514,464 81,73%
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan
Rp 178,777,200 Rp 160,146,800 89,58%
37
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET
ANGGARAN REALISASI
ANGGARAN %
pelatihan perkoperasian
Sertifikasi Kompetensi Pengelola Koperasi
Rp 141,478,000 Rp 134,751,800 95,25%
Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM
Jumlah pertumbuhan koperasi
Penyelenggaraan Talkshow Bagi Gerakan Koperasi
Rp 149,902,700 Rp 145,323,600 96,95%
Sosialisasi Kebijakan tentang Perkoperasian
Rp 116,716,000 Rp 114,591,500 98,18%
Sosialisasi Koperasi Berwawasan Budaya
Rp 22,933,500 Rp 22,908,500 99,89%
Pembentukan holding koperasi dikota denpasar
Rp 49,603,200 Rp 49,603,200 100,00%
Jumlah pertumbuhan UMKM
Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan
Rp 34,450,500 Rp 33,962,500 98,58%
Perencanaan, koordinasi dan pengembangan usaha kecil menengah
Rp 182,056,600 Rp 181,209,000 99,53%
Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM
Jumlah Koperasi dan UMKM yang bermitra dan produknya dikenal
Peningkatan dan Pengembangan Jaringan kerjasama usaha koperasi
Rp 317,449,000 Rp 241,999,950 76,23%
Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil
Rp 250,801,000 Rp 235,459,800 93,88%
38
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET
ANGGARAN REALISASI
ANGGARAN %
Menengah
Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Rp 279,974,000 Rp 221,608,700 79,15%
Sosialisasi HAKI kepada usaha mikro kecil menengah
Rp 19,770,000 Rp 19,190,000 97,07%
39
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) selain merupakan media
pertanggungjawaban, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja Instansi
Pemerintah. Berdasarkan pada pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja
yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Denpasar telah berhasil dalam melakukan tugas – tugas
pemerintahan dan pembangunan yang tercermin dalam capaian kinerja kegiatan dan
sasarannya, sedangkan hasil capaian kinerja keuangan (alokasi anggaran dan
Realisasi Anggaran) sebesar 87,54%.
Hasil yang diperoleh ini tentu tidak terlepas dari dukungan dari seluruh
perangkat kerja di Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar
yang telah mengiplementasikan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Namun
demikian keberhasilan yang dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kota Denpasar tidak terlepas dari hambatan – hambatan yang dijumpai, baik yang
bersifat internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan
evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui
penyebab timbulnya hambatan – hambatan dalam pencapaian kinerja. Menyadari hal
tersebut Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar
mempersiapkan strategi-strategi pemecahannya, Sehingga tahun – tahun mendatang
hambatan – hambatan tersebut dapat diminimalisir.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar Tahun 2016 ini disusun untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Denpasar, 14 Februari 2017
Kepala Dinas Koperasi UMKM
Kota Denpasar
Made Erwin Suryadarma Sena, SE, M.Si