PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PARIWISATA Jl. Malioboro No. 56 Telp. 0274 587486/512211, Fax : (0274) 565437
Website: www.visitingjogja.com, e-mail: [email protected]
Yogyakarta 55231
LAPORAN EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN RENCANA DETAIL
KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)
PRAMBANAN – KALASAN DAN SEKITARNYA
TAHUN ANGGARAN 2016
1
LAPORAN EXECUTIVE SUMMARY KSPN PRAMBANAN – KALASAN DAN SEKITARNYA
1.1. Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah satu kunci penting dalam
pembangunan suatu negara dan peningkatan kesejahteraan bagi
masyarakat. Sektor pariwisata dikatakan sebagai salah satu sektor
unggulan oleh United Nation World Tourism Organizations (UNWTO),
karena meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata, menjadikan
sektor pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor,
penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur.
Sektor Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi
berkelanjutan dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan
tercepat pertumbuhannya di dunia.
Data Organisasi PBB untuk Pariwisata/United Nation World
Tourism Organization/UNWTO menunjukkan bahwa kontribusi sektor
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 2
pariwisata terhadap GDP dunia sebesar 9%, 1 dari 11 pekerjaan
diciptakan oleh sektor pariwisata, kontribusi terhadap nilai ekspor dunia
sebesar USD 1.4 trilliun atau setara dengan 5% ekspor yang terjadi di
dunia. Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah perjalanan
wisatawan internasional tetap menunjukkan pertumbuhan yang
positif, ketika pada tahun 1950 pergerakan wisatawan internasional di
dunia hanya 25 juta orang dan maka tahun 2014 pergerakan wisatawan
internasional telah menembus jumlah 1 milyar lebih orang yang
melakukan pergerakan untuk berkunjung ke destinasi pariwisata di
seluruh dunia. UNWTO memperkirakan pada tahun 2030 jumlah
pergerakan wisatawan internasional yang berkunjung ke destinasi
pariwisata dunia akan mencapai jumlah 1,8 milyar orang dan
pergerakan wisatawan domestik sebanyak 5 - 6 milyar orang.1
Demikian juga Indonesia menjadikan pariwisata sebagai salah satu
unggulan dalam pembangunan Nasional. Sektor pariwisata sebagai salah
satu sektor strategis dalam pembangunan nasional selama satu dekade
terakhir terus menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam menopang
perekonomian nasional, khususnya dalam perolehan devisa negara.
Tahun 2009-2014, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan
mancanegara Indonesia sebesar 8,62 % per tahun, lebih tinggi dari rata-
rata pertumbuhan dunia sebesar 3,47 % per tahun. Kondisi ini
mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia. Kunjungan
1 UNWTO Tourism Highlight, 2014
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 3
wisatawan mancanegara pada tahun 2014 (sebesar 9,4 juta wisman)
serta devisa yang dihasilkan (USD 10 milyar) tersebut merupakan
pencapaian tertinggi dalam perkembangan kepariwisataan nasional.
Dari sisi pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia
yang mencapai angka 7,2 %, angka tersebut juga lebih tinggi dari
pertumbuhan dunia yang hanya mencapai 4,7%.
Sebagai industri terbesar di dunia, pariwisata memiliki potensi yang
sangat besar untuk mempengaruhi secara positif maupun negatif kondisi
lingkungan, serta keadaan sosial dan ekonomi dunia. Agar pariwisata
dapat secara efektif memberikan kontribusi yang positif, program tindak
global Agenda 21 dan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dalam
Piagam Pariwisata Berkelanjutan perlu diterjemahkan ke dalam langkah-
langkah nyata yang relevan bagi pariwisata. World Tourism and Travel
Council (WTTC) bersama-sama dengan World Tourism Organization and
Earth Council kemudian menerjemahkannya ke dalam program tindak
bagi industri perjalanan dan pariwisata yang disebut Agenda 21 untuk
Industri Perjalanan dan Pariwisata.
Produk-produk pariwisata berkelanjutan adalah produk-produk yang
dioperasikan secara harmonis dengan lingkungan, masyarakat, dan
budaya setempat sehingga mereka terus menerus menjadi penerima
manfaat bukannya korban pembangunan pariwisata. Selain itu, dokumen
tersebut menyiratkan bahwa membuat perubahan ke arah pariwisata yang
berkelanjutan memerlukan perubahan orientasi cara kerja yang
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 4
fundamental dari dua pihak yaitu pemerintah dan usaha pariwisata
(profesional).
Agenda pemerintah Indonesia pada sektor pengembangan
kepariwisataan tidak hanya menganggap pariwisata berkelanjutan sebagai
tanggung jawab dua pelaku utama dalam pariwisata yaitu pemerintah dan
usaha pariwisata. Tetapi melihat seluruh pihak atau pemangku
kepentingan yang meliputi pemerintah, usaha pariwisata, LSM,
masyarakat, dan wisatawanyang terlibat dalam kepariwisataan secara
keseluruhan mempunyai tanggung jawab dalam mewujudkan pariwisata
yang berkelanjutan, sehingga program tindak dapat disusun untuk seluruh
pelaku pariwisata. Dalam kaitannya dengan tanggung jawab pemerintah,
terjadi pergeseran wewenang yang cukup signifikan dari pemerintah pusat
ke pemerintah daerah sehingga porsi yang cukup besar diberikan untuk
program tindak bagi pemerintah daerah. Adapun skema pariwisata
berkelanjutan sebagai berikut:
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 5
Gambar 1. Skema Pariwisata Berkelanjutan
Berkenaan dengan Ekowisata, Deklarasi Quebec sebagai hasil
pertemuan anggota TIES di Quebec Canada tahun 2002 (dalam Nugroho
2011: 15) menyatakan bahwa ekowisata adalah pariwisata berkelanjutan
yang secara spesifik memuat upaya-upaya: a). Kontribusi aktif dalam
konservasi alam dan budaya; b). Partisipasi penduduk lokal dalam
perencanaan, pembangunan, dan operasional kegiatan wisata serta
menikmati kesejahteraan; c). Transfer pengetahuan tentang warisan
budaya dan alam kepada pengunjung; d). Bentuk wisata independen atau
kelompok wisata berukuran kecil.
Hal itu tertuang dalam beberapa prinsip ekowisata yang juga
disusun TIES (dalam Damanik dan Weber 2006: 39-40) antara lain: a).
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 6
Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaran
lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata; b). Membangun
kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di destinasi
wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal, maupun pelaku
pariwisata lainnya; c). Menawarkan pengalaman positif bagi wisatawan
maupun masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebih intensif dan
kerjasama dalam pemeliharaan atau konservasi ODTW; d). Memberikan
keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi melalui
kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan; e). Memberikan
keuntungan finansial dan pemberdayaan masyarakat lokal dengan
menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal; f).
Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan, dan politik di
daerah tujuan wisata; g). Menghormati HAM dan perjanjian kerja, dalam
arti memberikan kebebasan kepada wisatawan dan masyarakat lokal
untuk menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak asasi, serta tunduk
kepada aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam pelaksanaan
transaksi-transaksi wisata.
Kepariwisataan di Indonesia merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana,
terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan
perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam
masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan
nasional. Dalam mengembangkan pariwisata nasional, telah tersusun
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 7
arahan yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun
2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
(Ripparnas). Dalam Peraturan Pemerintah ini, salah satu point adalah
tentang perwilayahan Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional yang
meliputi Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) dan Kawasan Strategis
Nasional (KSPN). Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50
Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional Tahun 2010- 2025 Bab I Ketentuan Umum , Pasal 1, ayat 6
disebutkan bahwa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang
selanjutnya disingkat KSPN adalah kawasan yang memiliki fungsi utama
pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional
yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya
alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata yang dimaksud di atas –
sesuai rencana tata ruang wilayah – baik pada tingkat kabupaten dan
kota. Dengan demikian KSPN dapat berada di kawasan yang memiliki
fungsi utama pariwisata ataupun di kawasan yang memiliki fungsi utama
non-pariwisata dengan bentuk lokasi wisata. Di Indonesia terdapat 50
(lima puluh) DPN yang tersebar di 33 (tiga puluh tiga) provinsi dan 88
(delapan puluh delapan) KSPN yang tersebar di 50 (lima puluh) DPN.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 8
Gambar 2. Kedudukan KSPN DIY Ditingkat Nasional
(Sumber : Olah data dari KSPN Nasional)
Namun demikian, orientasi dari KSPN berbeda dengan orientasi
KSN. KSN (Kawasan Strategis Nasional) adalah penting dilihat dari kaca
mata pengembangan nasional, oleh karena itu perlu dikembangkan
areanya agar berdampak positif besar bagi kawasan lain yang menjadi
pengaruhnya. Sedangkan KSPN adalah kawasan potensial untuk
dikembangkan unsur dan faktor kepariwisataannya agar mempunyai
pengaruh besar dalam pembangunan nasional.
Salah satu KSPN yang ditetapkan oleh pemerintah pusat adalah
KSPN Prambanan – Kalasan dan sekitarnya. Kawasan tersebut berada di
sisi Timur Kabupaten Sleman yang memiliki kekayaan Warisan Budaya
sangat besar. Hal itu menjadikan wilayah KSPN Prambanan – Kalasan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 9
dan Sekitarnya telah ditetapkan oleh Pemerintah DIY sebagai Kawasan
Wisata Purbakala Dan Budaya (Perda DIY No 1 Tahun 2012 Tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2012-2025). Dengan demikian penetapan Kawasan
Prambanan - Kalasan dan sekitarnya sebagai KSPN telah selaras dengan
penetapan Pemerintah DIY.
Gambar 3. Sebaran Destinansi Wisata di Yogyakarta
(Sumber : Olah data dari sebaran KSPN DIY)
Pengembangan KSPN Prambanan-Kalasan dan sekitarnya
didasarkan pada beberapa isu dan permasalahan yang dapat
diidentifikasi pada survey pendahuluan, antara lain mencakup:
1. Perkembangan kunjungan wisatawan yang tidak merata di setiap daya
tarik Kawasan, baik dalam hal jumlah kunjungan, lama kunjungan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 10
wisatawan (length of stay), dan belanja wisatawan (spending). Terlebih
lagi di Kawasan ini daya tarik utama telah dikelola oleh sebuah BUMN
dan mampu mendatangkan jumlah kunjungan peringkat atas daya tarik
di DIY, namun ternyata hal itu belum memberikan dampak yang
signifikan bagi Kawasan di luar pengelolaan BUMN.
2. Pengelolaan selama ini masih terpusat hanya di Taman Wisata Candi
Prambanan dan Taman Wisata Ratu Boko sebagai daya tarik wisata
yang telah dikenal luas di dunia dan menjadi destinasi wisata unggulan
nasional. Kawasan di luar Taman Wisata pengelolaan masih belum
menunjukkan pengelolaan yang profesional.
3. Masih terbatasnya sarana prasarana/ infrastruktur penunjang
kepariwisataan di KSPN Prambanan - Kalasan dan sekitarnya untuk
memenuhi standar kualitas pelayanan dan daya saing produk yang
berskala internasional. Ketersediaan jalur transportasi sangat terbatas
dengan kondisi jalan yang mayoritas belum standard terutama di
dataran tinggi Prambanan (Siwa Plateau), serta terbatasnya sumber air
bersih
4. Masih terbatasnya ketersediaan dan dukungan fasilitas kepariwisataan
(terutama kualitas aksesibilitas dan transportasi umum) untuk
mendukung kemudahan dan kenyamanan kunjungan wisatawan yang
memenuhi standar kualitas pelayanan dan daya saing produk yang
berskala internasional.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 11
5. Ketersediaan sumber daya manusia pendukung sektor pariwisata baik
secara kuantitas maupun kualitanya yang sangat terbatas dan perlu
ditingkatkan dalam memenuhi standar pelayanan dan ekspektasi
wisatawan yang semakin tersegmentasi dan kritis terhadap pengelolaan
produk wisata.
6. Masyarakat belum optimal dalam menempatkan diri sebagai host dalam
kepariwisataan dan minimnya pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang kepariwisataan untuk mendukung terciptanya iklim
yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan.
7. Belum memiliki perencanaan yang mampu memadukan KSPN
Prambanan-Kalasan dengan KSPN lainnya di DIY, sehingga
pengembangan antar KSPN dapat dilakukan secara komprehensif,
sinergis dan menyeluruh.
Sebagai sebuah kawasan dengan potensi wisata yang besar,
terutama potensi wisata warisan, baik warisan alam maupun budaya,
kawasan Prambanan – Kalasan memiliki berbagai isu-isu strategis yang
berkembang sehingga perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai
dasar perencanaan, mengingat dalam pengembangan kawasan ini harus
benar-benar mengkolaborasikan antara pemanfaatan dan pelestarian.
Adapun isu strategis di KSPN Prambanan-Kalasan adalah sebagai berikut
a. KSPN Prambanan-Kalasan merupakan kawasan tempat
terkonsentrasinya warisan alam dan budaya, sehingga dalam
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 12
penangannya harus memperhatikan aspek perlindungan dan
pelestarian
b. Sebagian KSPN Prambanan -Kalasan sebagai KRB (Kawasan
rawan bencana) longsor dan kekeringan. Oleh karena itu dalam
perencanaan nantinya perlu dipertimbangkan aspek mitigasi
bencana dan juga memperhatikan kondisi lahan yang berlereng
terjal serta ketersediaan air bersih sebagai salah satu kebutuhan
utama.
c. Berada di sebagian wilayah dua propinsi dan Kabupaten yang
berbeda, sehingga perlu dibangun jaringan koordinasi yang mantap
sejak awal.
d. Rencana Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo
Ditinjau dari tata letaknya maka trase jalan yang ada dalam
perencanaan jalan tol Semarang-Solo memiiki kaitan yang erat
sehingga dengan adanya rencana ini hendaknya dapat
diperhitungkan sebagai salah satu jalur akses utama menuju
kawasan.
e. Rencana pembangunan bandara Kulon Progo
Rencana pembangunan bandara baru di Kulon Progo akan
berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan yang selama ini
keberadaannya sangat dekat dengan bandara lama. Apalagi
Nantinya jika bandara baru yang ada dapat langsung menuju
kawasan Borobudur (via Kulon Progo) maka KSPN Prambanan-
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 13
Kalasan juga akan mendapat pengaruh karena jalur yang ada
berbeda arah dengan kawasan.
f. Jalur aksesibilitas antar daya tarik wisata di kawasan belum
terintegasi dengan baik, terutama daya tarik yang berada di
pegunungan Prambanan (Siwa Plateau) dengan daya tarik lain di
sekitarnya, sehingga dengan kondisi ini akan mempersulit desain
paket wisata.
Gambar 4. Deliniasi KSPN Kalasan-Prambanan Dskt.
(Sumber : Olah data KSPN Kalasan-Prambanan DIY)
Namun demikian, meskipun berbagai isu mewarnai keberadaan
nya, Keunikan dan keunggulan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Prambanan dan Kalasan baik ditinjau dari aspek keindahan alam, sosial
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 14
dan budaya sangat besar dan mampu memberikan peluang bagi
masyarakat sekitar untuk dapat mengembangkan potensi yang ada
sebagai mata pencaharian mereka. Selain itu potensi-potensi tersebut.
Tinggalan sumber daya budaya dengan didukung keindahan alam pada
KSPN Prambanan – Kalasan dan sekitarnya dapat dikembangkan menjadi
daya tarik wisata. Keindahan alam sekitar Prambanan juga dapat
dikembangkan sebagai agrowisata maupun ekowisata. Harapan peluang
lain yang dapat muncul yaitu dibangunnya pasar seni di dekat dengan
daya tarik wisata wisata, sehingga paling tidak dapat menambah peluang
bagi masyarakat untuk mencari tambahan penghasilan.
Namun demikian, dibalik peluang yang ada untuk dapat
dikembangkan tentu ada sebuah ancaman terhadap sumberdaya yang
dikembangkan. Berbagai ancaman yang dapat terjadi terhadap eksistensi
peluang yang ada di Kecamatan Prambanan dan Kalasan antara lain
terkait dengan ancaman kerusakan tinggalan alam dan budaya, dan
tantangan terhadap strandar mutu dari kuliner yang berkembang di kedua
kecamatan tersebut. Berdasar survei awal yang dilakukan oleh Tim Kajian
KSPN Prambanan – Kalasan dan sekitarnya pada awal Agustus 2016,
maka dapat diidentifikasi secara umum kondisi ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan dan sumber daya lainnya.
Berbagai warisan budaya di kawasan KSPN Prambanan – Kalasan
dan Sekitarnya tersebar merata di hampir seluruh kawasan, mayoritas
berasal dari masa pengaruh Hindu Buddha sekitar abad IX, sebagian yang
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 15
lain berasal dari masa modern sekitar akhir abad ke XIX atau awal abad
XX. Warisan budaya tersebut tersebar dalam wilayah yang luas, dan
kemungkinan memiliki keterkaitan budaya sehingga bisa dikategorikan
sebagai warisan saujana. Warisan budaya di kawasan KSPN Prambanan
– Kalasan dan Sekitarnya sebagian sudah dikelola oleh Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB)2 DIY bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata serta Dipenda sebagai daya tarik wisata kunjungan. Sementara
sebagian yang lain masih dibiarkan berada di tempat ditemukan tanpa
pengelolaan dan hanya terdata saja, bahkan ada sebagian yang tinggal
lokasinya saja karena sudah hilang atau dipindah ke BPCB.
Potensi kekayaan warisan budaya tersebut mengarahkan Kawasan
KSPN Prambanan–Kalasan dan Sekitarnya dikembangkan sebagai
Kawasan Warisan Budaya (Heritage Tourism) yang merupakan bagian
dari wisata minat khusus3. Secara khusus Heritage Tourism merupakan
salah satu produk pariwisata yang memanfaatkan warisan budaya sebagai
daya tarik utama. Disisi lain Heritage Tourism merupakan suatu kegiatan
wisata untuk menikmati berbagai adat istiadat lokal, benda-benda cagar
budaya, dan alam beserta isinya di tempat asalnya yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman akan keanekaragaman
budaya dan alam bagi pengunjungnya4. Heritage Tourism juga dapat
2 Dahulu bernama Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala atau SPSP kemudian berganti menjadi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BP3, dan akhirnya menjadi Balai Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB.
3 Timothy dan Boyd 2003:11 4 UNESCO 2009:3
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 16
diartikan sebagai kegiatan mengunjungi bentuk lanskap, situs bersejarah,
bangunan atau monumen, juga diartikan pariwisata untuk mencari
pengalaman dengan alam atau merasa bagian dari sejarah suatu
tempat5. Dalam pengembangan Heritage Tourism sendiri prinsip-prinsip
ekowisata juga diterapkan kaitannya dengan perlindungan dan pelestarian
heritage.
Oleh karena itu, berdasar uraian di atas dapat diidentifikasi dan
dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam kegiatan ini. Adapun
permasalahan dalam kajian ini adalah “Bagaimanakah potensi KSPN
Prambanan-Kalasan sebagai salah satu Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) yang terintegrasi dengan wilayah KSPN
lain khususnya yang ada di DIY dan bagaimanakah strategi yang
tepat untuk mengembangkan kawasan tersebut?”
1.2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dari pekerjaan Penyusunan Rencana Induk dan Rencana
Detail KSPN Prambanan-Kalasan dan sekitarnya adalah menyiapkan
dokumen acuan strategis dalam rangka pengembangan kawasan wilayah
Prambanan-Kalasan dan sekitarnya sebagai salah satu Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang terintegrasi dengan wilayah
KSPN lainnya khususnya yang ada di DIY.
5 Ibid
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 17
b. Tujuan
Penyusunan Rencana Induk dan Rencana Detail KSPN
Prambanan-Kalasan dan sekitarnya bertujuan untuk memberi arahan dan
rujukan pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan di kawasan
Prambanan-Kalasan dan sekitarnya sesuai dengan karakteristik dan
fungsi yang ditetapkannya sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,
serta untuk mendukung terwujudnya kepariwisataan Indonesia yang
berkelanjutan dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
1.3. Sasaran
Sasaran yang dirumuskan dalam Penyusunan Rencana Induk dan
Rencana Detail KSPN Prambanan-Kalasan dan sekitarnya antara lain:
a. Menyiapkan dokumen acuan strategis dalam rangka
pengembangan kawasan wilayah Prambanan-Kalasan dan
sekitarnya di DIY sebagai salah satu Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) yang terintegrasi dengan wilayah
KSPN lainnya khususnya yang ada di DIY;
b. Memberi arahan dan rujukan pengembangan dan pengelolaan
kepariwisataan di kawasan Prambanan-Kalasan dan
sekitarnya sesuai dengan karakteristik dan fungsi yang
ditetapkannya sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,
serta untuk mendukung terwujudnya kepariwisataan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 18
Indonesia yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan
kualitas hidup masyarakat;
c. Terpetakannya aspek pembangunan kepariwisataan, meliputi:
destinasi, industri, pemasaran, dan kelembagaan di wilayah
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Prambanan–Kalasan
dan sekitarnya;
d. Teranalisanya potensi, permasalahan, dan isu strategis
aspek pembangunan kepariwisataan yang mendukung fungsi
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Prambanan–Kalasan
dan sekitarnya;
e. Tersusunnya perencanaan yang komprehensif dan holistik di
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Prambanan–Kalasan
dan sekitarnya termasuk keterhubungan dengan empat
wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di wilayah DIY,
sebagai destinasi wisata dengan basis utama wisata budaya
sejarah dan kepurbakalaan (Heritage Tourism), yang akan
menjadi panduan pereencanaan dan pembangunan
kepariwisataan kawasan tersebut oleh segenap pemangku
kepentingan terkait.
1.4. Ruang Lingkup
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka ruang lingkup
kajian adalah sebagai berikut:
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 19
a. Profil Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Prambanan-
Kalasan secara umum maupun berkaitan dengan pariwisata
yang mencakup potensi atraksi, akses dan kemungkinan
pengembangannya, serta potensi pasar wisatawan.
b. Desain Kawasan Perencanan untuk Pengembangan Pariwisata.
Alur perencanaan desain pengembangan pariwisata mencakup:
a) menetapkan pengembangan daya tarik; b) merencanakan
zona, site plan, infrastruktur dan tahapan pengembangan; c)
merencanakan aksesibilitas kawasan; d) merencanakan
fasilitas-fasilitas yang ada di dalam kawasan; dan e)
merencanakan utilitas yang ada di dalam kawasan,
c. Hasil analisis yang berpengaruh secara langsung maupun tak
langsung terhadap pengembangan kepariwisataan Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional Prambanan-Kalasan dan
sekitarnya, termasuk didalamnya analisis aspek-aspek
pembangunan kepariwisataan;
d. Prinsip-prinsip Dasar dan Konsep Pengembangan Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional Prambanan-Kalasan dan
sekitarnya sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan
dan berdaya saing dalam keterpaduan pengembangan daya
tarik budaya berbasis keunikan peninggalan sejarah serta
bentang alam dan budaya di sekitarnya;
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 20
e. Rumusan Visi–Misi, Tujuan dan Sasaran Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional Prambanan-Kalasan dan sekitarnya sebagai
destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing dalam
keterpaduan pengembangan daya tarik budaya berbasis
keunikan serta bentang alam dan budaya di sekitarnya
f. Rencana implementasi/pelaksanaan program pengembangan
yang dituangkan dalam matrik prioritas pentahapan, kebutuhan
pendanaan, dan jabaran instansi/ pihak-pihak yang bertanggung
jawab, dan terkait dalam pelaksanaan program dalam kerangka
waktu 10 (sepuluh) tahun (2016–2025).
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 21
1.5. Dasar Hukum
Berikut dasar hukum dalam penyusunan Rencana Induk dan
Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan-Kalasan dan sekitarnya:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Nasional;
2. Undang–Undang Nomor 7 tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang- Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan;
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana
Induk Pembangunan Pariwisata;
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025;
10. Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan DIY;
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 22
11. Peraturan Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian
Warisan Budaya dan Cagar Budaya;
12. Peraturan Gubernur DIY Nomor 62 Tahun 2013 tentang
Pelestarian Cagar Budaya;
13. Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Panduan Arsitektur Bangunan Baru Bernuansa Budaya Daerah;
14. Peraturan Gubernur DIY Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Cagar Budaya;
15. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Provinsi Dan Kabupaten/Kota
1.6. Kerangka Pikir dan Metodologi
a. Metode Penelitian
Kajian Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan-Kalasan dan sekitarnya
menggunakan pendekatan analisis wilayah terpadu yang bersifat
sustainability development. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development) didefinisikan sebagai
“Pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.” “Development which meets the needs of present without compromising the ability of future generations to meet their own needs.”
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 23
Pendekatan pembangunan berkelanjutan hanyalah sebuah
gagasan, yang apabila dijabarkan ke dalam tindakan pada saat ini dapat
mengurangi persoalan-persoalan yang akan timbul dikemudian hari akibat
dari model pembangunan yang selama ini dilaksanakan.
Terdapat beberapa tahapan dalam Penyusunan Rencana Induk
dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Kawasan
Prambanan-Kalasan, yang dimulai dari input perencanaan, kemudian
dilanjutkan dengan proses, dan akhirnya sampai pada output. Pada
tahapan input perencanaan, didapatkan cluster awal wilayah yang berasal
dari gambaran beberapa cluster wilayah masing-masing desa dalam
lingkup KSPN Prambanan-Kalasan, disertai gambaran mengenai isu-isu
pokok dan rencana atau program sektoral.
Kajian Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan-Kalasan dan sekitarnya
menggunakan beberapa pendekatan, antara lain pendekatan normatif,
teoritis, serta empiris-subtansial. Pendekatan normatif mengacu pada
peraturan-peraturan, kebijakan-kebijakan, dan standart yang berlaku di
wilayah area studi. Pendekatan teoritis bertujuan untuk mendapatkan
model ataupun menyusun konsep yang ideal. Pendekatan empiris-
subtansial merupakan pendekatan yang mempertimbangkan fakta dan
realita yang ada di lapangan, sehingga terdapat kesinambungan
kecenderungan kearah penyelesaian dan penyusunan perancangan yang
lebih baik pada setiap aspek substansi analisisnya. Sedangkan aspek
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 24
substansi yang perlu dimasukkan dalam pendekatan analisis empiris ini
meliputi aspek sosial, kultural, ekonomi, tata ruang dan lingkungan.
Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan, secara
umum terdapat dua data yakni data sekunder dan data primer. Data
sekunder meliputi data-data yang mendukung secara langsung dalam
penyusunan Kajian Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan-Kalasan dan sekitarnya
seperti aspek ekonomi, budaya, maupun lingkungan. Sasaran yang akan
dicapai pada tahap ini antara lain potensi atraksi dengan gambaran segala
daya tarik yang ada (alam, budaya dan buatan). Dalam hal ini kondisi dan
potensi daya tarik wilayah dan lingkungannya, fasilitas penunjang yang
tersedia, serta infrastruktur yang mendukung. Disamping itu digali pula
data mengenai sebaran, perkembangan, serta bagaimana cara
pengelolaan yang sudah ada selama ini. Sedangkan secara non fisik,
sasaran sosial budaya misalnya, bagaimana perkembangan
kepariwisataan mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat, atau
sasaran bidang ekonomi, bagaimana dapat ikut menumbuhkan
pendapatan dan kesempatan kerja. Penggalian data sekunder dilakukan
dengan penelaahan dokumentasi, kumpulan studi, kompilasi informasi,
maupun penelitian yang pernah dilakukan oleh berbagai lembaga dan
instansi pada wilayah perencanaan.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei lapangan
(observasi, wawancara, dan diskusi terbatas). Survei lapangan dilakukan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 25
sebagai usaha untuk mendapatkan gambaran langsung potensi dan
permasalahan pariwisata di KSPN Prambanan-Kalasan, detail potensi dan
permasalahan di kawasan serta gambaran pengembangan ke depan.
Dukungan sektor-sektor terkait seperti ekonomi, budaya, lingkungan dan
perhubungan akan memainkan peranan yang sangat penting pada tahap
ini, sebagai dasar langkah-langkah selanjutnya.
Dalam menjaring responden, populasi yang digunakan adalah
seluruh pengunjung daya tarik wisata wisata yang berada dalam Kawasan
Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan-Kalasan dan sekitarnya. Sampel
diambil secara proporsional berdasarkan jumlah pengunjung masing-
masing daya tarik wisata wisata. Sementara untuk wawancara digunakan
teknik Snowball untuk menentukan informan.
Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara struktural dan
terpadu, hal ini bertujuan untuk menggabungkan data yang ada di
lapangan. Gambaran yang bersifat kualitatif dituangkan ke dalam diagram,
gambar, foto, dan peta tematik. Sedangkan data kuantitatif akan disajikan
dengan bentuk tabel, grafik, dan peta-peta skalatis.
Analisis data yang digunakan pada kegiatan ini adalah teknik
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sesuai dengan pendekatannya.
Analisis kualitatif dilakukan dengan melakukan interpretasi terhadap hasil-
hasil analisa data untuk mendapatkan gambaran yang muncul dibalik data
tersebut. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik
distribusi frekuensi yaitu menghitung nilai rata-rata dari jumlah hasil
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 26
penilaian (skor). Adapun dalam melakukan analisis berdasar hasil
pengisian instrumen observasi yang dilakukan berdasar atribut/komponen
total daya tarik wisata. Selain itu, untuk melengkapi kajian dilakukan
analisis SWOT melalui identifikasi kondisi saat ini di lapangan, mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis pasar juga
digunakan untuk melihat kecenderungan kebutuhan para pengunjung baik
di DIY maupun Jawa Tengah. Berdasar analisis pasar didapatkan
gambaran pola kunjungan dan kebutuhan wisatawan ketika berada di
KSPN Prambanan–Kalasan khususnya dan DIY-Jawa Tengah umumnya.
Berikut skema metode kajian secara garis besar.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 27
Gambar 5. Skema Metode Penelitian
Keberhasilan pengembangan kawasan pariwisata dapat dilihat
melalui indikator-indikator yang nantinya bisa digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan tersebut. Adapun indikator – indikator tersebut seperti
tampak dalam tabel di bawah ini.
Data
Primer
Sekunder
Analisis
Sintesa
FGD
Produk/
Luaran
Observasi
Kuesioner
Dokumentasi
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 28
b. Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian di atas, maka didapatkan kerangka pikir
penyusunan sebagai berikut:
Gambar 6. Kerangka Pikir Penyusunan KSPN Prambanan-Kalasan
Kondisi Empiris Kepariwasataan KSPN
Prambanan-Kalasan
Rencana Induk dan Detil Kepariwasataan KSPN
Prambanan-Kalasan
Kondisi Idealis Kepariwasataan KSPN
Prambanan-Kalasan
1. Kunjungan Wisatawan 2. Potensi dan Daya Saing
Destinasi Wisata 3. Kontribusi Daerah
Wisata terhadap Perekonomian Daerah
4. Penyerapan Tenaga Kerja
5. SD Alam dan Budaya
6. Heritage Tourism
Arah Kebijakan, Strategi, Indikasi Program Pengembangan
1. Peningkatan Kunjungan Wisatawan
2. Peningkatan Citra dan Daya Saing Destinasi Wisata
3. Peningkatan Kontribusi Pariwisata terhadap Perekonomian
4. Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja
5. Kelestarian SDA dan Budaya
6. Heritage Tourism
Lingkungan Strategis
1. Lokal 2. Nasional 3. Regional 4. Internasional
Pendekatan Perencanaan
1. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
2. Pembangunan Kepariwisataan Berbasis Tata Kelola yang Baik
3. Pembangunan Kepariwisataan Berbasis pada Pemberdayaan Masyarakat
4. Link and Match
Destinasi Pariwisata
Industri Pariwisata
Pemasaran Pariwisata
Kelembagaan Kepariwisataan
Pemangku Kepentingan:
1. Pemerintah 2. Pemprov/Pemkab/
Kota 3. Swasta 4. Masyarakat
Pemangku Pengembangan:
1. Perlindungan 2. Pengembangan 3. Pemanfaatan 4. Revitaslisasi 5. diversifikasi
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 29
1.7. Sistematika Pembahasan
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dirumuskan sistematika
pembahasana sebagai berikut:
PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
FORMULASI KEBIJAKAN,
STRAGEGI & INDIKASI PROGRAM SERTA
RENCANA PEMBANGUNAN
FINALISASI
Pembentukan Tim
Persiapan Rencana
Kerja
Koordinasi Teknis
Persiapan Pengumpulan
Data
Observasi Awal
FGD Tahap I
Survei Instansional
Analisis Ling. Strategis
Eksternal
Internal
Prinsip Dasar Pengembangan
Visi, Misi, Tujuan & Sasaran
Formulasi Kebijakan,
Strategi, Indikasi Program
Pengembangan
Rencana Implementasi
Program Pengembangan
Dokumen Rencana Induk dan Detil KSPN
Prambanan-Kalasan dsk
FGD Tahap II & III
Monev dan Sosialisasi
KOORDINASI
LAP.
PENDAHULUAN
LAP.
ANTARA DRAFT LAP.
AKHIR
LAP.
AKHIR
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 30
ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN
2.1. Perwilayahan
2.1.1. Analisis Deliniasi Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanaan harus memenuhi beberapa kriteria yaitu
cukup mampu menarik investor, mampu menyuplai industrinya sendiri
dengan tenaga yang diperlukan, mempunyai struktur ekonomi yang
homogen, mempunyai satu titik pertumbuhan, menggunakan pendekatan
mempunyai kesadaran bersama tentang persoalannya. Dalam
pengembangan pariwisata batas-batas wilayah perencanaan atau
delineasi harus jelas. Delineasi dilakukan berdasarkan jumlah penduduk,
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 31
luas kawasan terbangun, serta karakteristik ekonomi. Menurut PBB,
deliniasi wilayah dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Deduktif, cara ini dilakukan dengan membagi wilayah nasional
menjadi wilayah-wilayah pembangunan yang didasarkan pada ciri-
ciri tertentu dan adanya saling keterkaitan antar-wilayah. Cara ini
pernah diterapkan di Indonesia, dengan menetapkan Wilayah Pusat
Pertumbuhan Industri (WPPI) pada tanggal 28 Agustus 1988, yang
di tanda-tangani Menko Ekuin & Wasbang. Dari istilah ini muncul
Zona Industri. Pada pertengahan tahun 90-an, diidentifikasi 53 zona
industri di dalam 6 WPPI.
2. Induktif (aglomeratif), cara ini dilakukan dengan mengelompokkan
wilayah-wilayah kecil yang mempunyai karakteristik yang sama
atau saling keterkaitan menjadi satu wilayah pembangunan. Untuk
kepentingan perencanaan pembangunan berkelanjutan, cara ke
dua lebih sesuai, alasannya pendekatan ini lebih berorientasi pada
potensi spesifik, cakupan wilayah yang sempit dan bersifat bottom
up.6
Penentuan delineasi KSPN Prambanan menggunakan cara yang
kedua, yaitu cara induktif karena dilakukan dengan mengelompokkan
wilayah-wilayah kecil yang mempunyai karakteristik yang sama atau saling
6 Rudi Iskandar. 2007. “Perencanaan (Pengembangan) Wilayah dan Penataan Ruang”
Makalah dalam rangka “Pelatihan Guru-Guru Geografi se-Jadebotabek” di Depok 31 Agustus 2007
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 32
keterkaitan menjadi satu wilayah pembangunan. Batas delineasi KSPN
Prambanan Kalasan tidak berdasarkan batas administratif Kecamatan
Prambanan Sleman dan Kecamatan Kalasan, namun termasuk di
dalamnya adalah Kecamatan Prambanan Klaten yang memiliki daya tarik
wisata warisan budaya berupa Candi Plaosan dan Candi Sojiwan.
Gambar 8. Peta Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
4.1.2. Analisis Struktur Wilayah Perencanaan
Analisis struktur wilayah bertujuan untuk menemukenali
permasalahan pengembangan wilayah/kawasan yang memiliki dimensi
ruang (space). Analisis diarahkan sedemikian rupa sehingga mampu
memberi gambaran secara menyeluruh tentang keadaan (termasuk
jenjang peringkat/hierarki) pusat-pusat pelayanan yang ada pada kawasan
terencanakan, jangkauan pelayanannya, serta hubungan/ interaksi antar
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 33
pusat-pusat pelayanan tersebut. Terdapat beberapa metode analisa yang
dapat diterapkan sesuai dengan tujuannya, misalkan: untuk
menemukenali daerah/lokasi strategis dapat didekati dengan analisa
sistem hubungan (linkages analysis), untuk menentukan daerah/pusat
permukiman yang kurang terlayani didekati dengan analisa pola
permukiman (settlement analysis), untuk menemukenali daerah terisolasi
dapat digunakan analisa aksesibilitas (accessibility analysis), dan/atau
untuk menggabungkan/mensintesis hasil-hasil analisa tersebut dapat
digunakan analisa planimetris. Sedangkan untuk keperluan optimasi tata
ruang dapat didekati dengan salah satu metode analisis pemrograman
linier (linear programming).
KSPN Prambanan – Kalasan dari struktur tata ruang terbagi dalam
wilayah dataran dan wilayah pegunungan. KSPN Prambanan Kalasan
yang terbagi dalam 3 klaster yaitu Klaster 1 Candi Sambisari dan
sekitarnya dengan pusat layanan terdekat di Kecamatan Kalasan, Klaster
2 Candi Prambanan dan sekitarnya dengan pusat layanan terdekat di Kota
Prambanan, dan Klaster 3 kawasan Perbukitan Prambanan (Siwa
Plateau) dengan pusat layanan di kota Prambanan. Dari ketiga klaster
tersebut Klaster 3 yang memiliki tingkat aksesibilitas yang paling buruk,
karena kondisi medan dengan jaringan jalan yang tidak bagus dan bahkan
di sebagian wilayah sangat buruk. Klaster 1 dan Klaster 2 seluruhnya ada
di wilayah dataran dengan mayoritas penggunaan lahan sebagai daerah
pemukiman dan pertanian. Sementara klaster 3 terdapat di kawasan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 34
pegunungan atau di dataran tinggi Siwa Plateau. Dari sisi keragaman
daya tarik klaster 3 berada pada urutan teratas karena memiliki berbagai
daya tarik, namun dari sisi aksesibilitas klaster ini merupakan klaster yang
memiliki tingkat aksesibilitas yang paling buruk.
2.2. Destinasi
2.2.1. Atraksi
2.2.1.1. Analisis daya Tarik dengan Metode SWOT
Di dalam pengembangan sektor kepariwisataan, kawasan
pengembangan pariwisata harus memenuhi beberapa kriteria, ya5itu:
a. Merupakan pengelompokan daya tarik wisata potensial yang dapat
dikembangkan dan dijual kepada wisatawan;
b. Memiliki jalur utama sebagai koridor regional yang menghubungkan
satu wilayah pengembangan dengan wilayah pengembangan
lainnya;
c. Memiliki pusat pengembangan yang sekaligus mampu menjadi
gerbang dan tempat transit sebelum menyebar ke objek yang ada
di dalam wilayah pengembangan;
d. Didukung oleh ketersediaan fasilitas yang ada.
Pada dasarnya KSPN Prambanan-Kalasan memiliki potensi daya
tarik wisata yang cukup banyak dan beragam serta bisa dikembangkan
sebagai tujuan wisata. Potensi daya tarik wisata tersebut terdiri dari daya
tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan.
Namun demikian keberadaan potensi daya tarik wisata tersebut belum
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 35
semua dikelola dengan maksimal dan belum dilengkapi dengan sarana
dan prasarana kepariwisataan yang memadai. Di KSPN Prambanan-
Kalasan terdapat dua daya tarik wisata yang tidak akan dikaji secara
khusus dalam perencaan ini karena sudah menjadi wewenang sebuah
BUMN. Daya tarik tersebut adalah Taman Wisata Candi Prambanan dan
Taman Wisata Ratu Boko yang menjadi wewenang penuh dalam
pengelolaannya oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan,
dan Ratu Boko. Namun demikian keberadaannya tetap menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari KSPN Prambanan – Kalasan.
Adapun keberagaman daya tarik wisata di KSPN Prambanan-
Kalasan ini dapat dikelompokkan menjadi 3 daya tarik yaitu:
1. Daya Tarik Wisata Alam
a. Batu Papal
b. Spot Riyadi
c. Bukit Nganjir
d. Bukit Teletubies
e. Lava Bantal
f. Sumur Gumuling
2. Daya Tarik Wisata Budaya
a. Candi Banyunibo
b. Candi Gana
c. Candi Barong
d. Candi Dawangsari
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 36
e. Candi Miri
f. Candi Abang
g. Candi Ijo
h. Candi ratu Boko
i. Candi Sambisari
j. Candi Prambanan
k. Candi Kalasan
l. Dll
3. Daya Tarik Wisata Buatan
a. Goa Jepang
b. Desa Wisata Nawung
c. Desa Wisata Cepit
d. Jembatan Gantung Lemah Abang
e. Gua Maria Sriningsih
f. Tebing Breksi
Selain terdiri dari berbagai jenis, potensi daya tarik wisata tersebut juga
memiliki pola persebaran yang dalam kajian ini akan dikelompokkan
dalam 3 klaster Pengembangan, yaitu:
1) Klaster 1 , meliputi kawasan Candi Sambisari dan sekitarnya yang
mencakup daya tarik wisata antara lain Candi Sambisari, Candi
Kadisoka, Candi Gebang, Candi Palgading, Pertanian dan
perikanan, serta selokan mataram
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 37
2) Klaster 2, meliputi Kawasan Candi prambanan dan sekitarnya
dengan daya Tarik Wisata berupa Taman Wisata Candi
Prambanan, Candi Sewu, Candi Gana, Candi Plaosan, Candi
Kalasan, Candi Sari, Candi Sojiwan, dan sentra kuliner ayam
goreng Bendan Kalasan
3) Klaster 3 meliputi Kawasan Ciwa Plateau dengan daya Tarik wisata
berupa Taman Wisata Ratu Boko, Candi Banyunibo, Candi Ijo, Arca
Gupala, Tebing Breksi, Candi Barong, Arca Ganesha Dawangsari,
Stupa Dawangsari, Candi Sumur Bandung, Spot Riyadi, Candi Miri,
Batu Papal, Desa Wisata Nawung, Omah Dome, Candi Abang, Goa
Sentono, Lava Bantal
Gambar 9. Peta Pengelompokan Klaster
Dari berbagai jenis dan sebaran potensi wisata tersebut, pada
masa depan kepariwisataan KSPN Prambanan - Kalasan cukup
potensial untuk dapat dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 38
Warisan Budaya. Namun demikian dalam pengembangan KSPN
Prambanan-Kalasan sebagai Daerah Tujuan Wisata unggulan perlu
dilakukan perencanaan yang matang dengan memberikan prioritas
bagi klaster pariwisata yang akan dikembangkan.
Dalam upaya menemukan strategi yang tepat dalam
pengembangannya, maka keberadaan potensi dan daya tarik wisata
yang ada di KSPN Prambanan-Kalasan harus diidentifikasi faktor
eksternal dan internalnya untuk mengenali kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancamannya melalui analisis SWOT. Analisis SWOT
dalam kajian ini dilakukan per klaster agar nantinya bisa ditemukan
dengan mudah klaster yang akan menjadi prioritas pengembangannya.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 39
1. Analisis SWOT Analisis SWOT Klaster I wilayah Candi Sambisari dan Sekitarnya
Tabel 4.1. Analisis SWOT Klaster I wilayah Candi Sambisari dan Sekitarnya
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
Kekuatan / Strengths (S) Terdapat daya tarik berupa Candi,
alam pedesaan, selokan mataram, daerah pertanian, perikanan
Lingkungan masih asri dengan lalu lintas yang belum padat
Berada di lingkungan pendidikan dengan banyaknya lembaga pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi
Ketersediaan Infrastruktur dan sarana penunjang yang relatif memadai (hotel, jalan, listrik, toko cenderamata, dll)
Potensi pengembangan segementasi pasar cukup tinggi di beberapa objek
Banyak tour operator yang memasarkan destinasi
Akses mudah dengan jalan penghubung antar daya tarik wisata beraspal halus
Beberapa daya tarik sudah memiliki fasilitas wisata cukup memadai
Dekat dengan Bandara. Kondisi Keamanan yang relatif stabil Masih tersedia area pengembangan
yang luas
Kelemahan / Weaknesses (W) Kualitas fasilitas wisata (amenitas)
masih sangat rendah bahkan di beberapa daya tarik belum tersedia.
Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan heritage tourism (Masyarakat kurang sadar wisata).
Minimnya Kualitas SDM pariwisata warisan Belum adanya promosi bertema
khusus pariwisata warisan di Prambanan Kalasan dan sekitarnya
Aksesibilitas antar daya tarik kurang memadai karena tidak tersedia moda transportasi umum
Rambu-rambu penunjuk sangat minim
Belum semua daya tarik masuk dalam paket wisata yang ditawarkan BPW
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 40
Peluang / Opportunities (O) Sudah adanya Kebijakan/regulasi terkait
pariwisata warisan ditingkat nasional maupun lokal.
Tren Global pariwisata warisan semakin meningkat
Tren Nasional pariwisata warisan mulai meluas
Tingginya minat wisatawan mancanegara terhadap pariwisata warisan.
Adanya dukungan modal dari pihak investor
Perdagangan bebas (MEA) dan Pasar wisata internasional yang prospektif dan beragam termasuk pasar warisan budaya
Kebijakan pemerintah pusat memperluas bebas visa (visa on arrival)
Perubahan kebijakan hubungan pusat dan daerah ke arah otonomi daerah
Arahan Penanganan (S-O) 1. Mengemas destinasi pariwisata
warisan dalam paket wisata tematik untuk menggaet wisman dan wisnus.
2. Mengevaluasi dan meningkatkan kesiapan infrastruktur sebagai sarana pendukung.
3. Meningkatkan kerjasama pemasaran pariwisata warisan antara pengelola, pemerintah daerah dan biro perjalanan wisata.
4. Memanfaatkan Tren pasar global dan nasional serta citra DIY sebagai upaya pemasaran.
5. Bekerjasama dengan biro perjalanan dengan merencanakan pemaketan khusus wisatawan mancanegara
Arahan Penanganan (W-O) 1. Meningkatkan kesadaran wisata
masyarakat lokal agar dapat berperan serta dalam memajukan pariwisata warisan dan daya dukung budaya dan sejarah.
2. Pengadaan web resmi terkait destinasi pariwisata warisan dan di update secara berkala.
3. Mengevaluasi terkait aturan yang telah ditetapkan dan penindakan yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran.
4. Merencanakan promosi dan pemaketan khusus pariwisata warisan dengan segmentasi wisatawan terfokus.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 41
Tantangan / Threats (T) Persaingan pasar dengan kluster lain,
KSPN lain, kota, propinsi, dan negara lain yang juga memiliki potensi pariwisata warisan
Fluktuasi jumlah Kunjungan Wisatawan Wisatawan yang tidak sadar wisata Faktor alam (bencana alam, cuaca dan
iklim) Kompetisi tidak sehat antar usaha
pariwisata Globalisasi menyebabkan persaingan
yang ketat sehingga menutup peluang berkembangnya pesaing kecil (ekonomi lemah/masyarakat)
Kerusakan (deteriorasi) lingkungan menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya pariwisata
Perbedaan kepentingan antar wilayah dan antar instansi/lembaga pemerintah.
Kelestarian warisan budaya yang ada
Arahan Penanganan (S-T)
1. Mengemas destinasi wisata yang unik dan berbeda dari destinasi lainnya.
2. Mengadakan pembekalan sosialisasi berupa dampak wisata sehingga dampak positif dapat dioptimalkan dan dampak negatif dapat diminimalisirkan.
3. Memanfaatkan destinasi sekunder untuk meminimalisir kunjungan ke DTW Primer.
4. Memanfaatkan DTW Primer untuk mempromosikan DTW sekunder.
Arahan Penanganan (W-T)
1. Meningkatkan kualitas fasilitas wisata (amenitas) di tiap destinasi ekowisata.
2. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola destinasi pariwisata warisan
3. Mengadakan sosialisasi program pengembangan objek wisata warisan dan sadar wisata kepada masyarakat sekitar DTW.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 42
2. Analisis SWOT Analisis SWOT Klaster 2 wilayah Candi Prambanan dan Sekitarnya
Tabel 4.2. Analisis SWOT Klaster 2 wilayah Candi Prambanan dan Sekitarnya
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
Kekuatan / Strengths (S) Terdapat daya tarik berupa Candi
Prambanan sebagai warisan budaya dunia, Candi bercorak Hidu dan Budha, alam pedesaan, sentra kuliner ayam goreng, daerah pertanian.
Lingkungan masih asri dengan lalu lintas yang belum padat
Ketersediaan Infrastruktur dan sarana penunjang yang sangat memadai (hotel, jalan, listrik, toko cenderamata, dll)
Potensi pengembangan segmentasi pasar sangat tinggi di beberapa objek
Banyak tour operator yang memasarkan destinasi
Akses mudah dengan jalan penghubung antar daya tarik wisata beraspal halus
Sebagian daya tarik berada di pinggir jalan Nasional
Di beberapa daya tarik sudah tersedia moda transportasi umum
Beberapa daya tarik sudah memiliki fasilitas wisata cukup memadai
Dekat dengan Bandara. Kondisi Keamanan yang relatif stabil Masih tersedia area pengembangan
yang luas
Kelemahan / Weaknesses (W) Kualitas fasilitas wisata (amenitas)
masih sangat rendah bahkan di beberapa daya tarik belum tersedia.
Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan heritage tourism (Masyarakat kurang sadar wisata).
Minimnya Kualitas SDM pariwisata warisan
Belum adanya promosi bertema khusus pariwisata warisan di Prambanan Kalasan dan sekitarnya
Aksesibilitas antar daya tarik kurang memadai karena tidak tersedia moda transportasi umum
Rambu-rambu penunjuk sangat minim
Belum semua daya tarik masuk dalam paket wisata yang ditawarkan BPW
Masyarakat kurang berperan dalam pengelolaan terutama pada daya tarik yang dikelola BUMN
Beberapa daya tarik berada pada wilayah administrasi berbeda (Beda Propinsi)
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 43
Peluang / Opportunities (O) Sudah adanya Kebijakan/regulasi terkait
pariwisata warisan ditingkat nasional maupun lokal.
Tren Global pariwisata warisan semakin meningkat
Tren Nasional pariwisata warisan mulai meluas
Tingginya minat wisatawan mancanegara terhadap pariwisata warisan.
Adanya dukungan modal dari pihak investor
Perdagangan bebas (MEA) dan Pasar wisata internasional yang prospektif dan beragam termasuk pasar warisan budaya
Kebijakan pemerintah pusat memperluas bebas visa (visa on arrival)
Perubahan kebijakan hubungan pusat dan daerah ke arah otonomi daerah
Arahan Penanganan (S-O) 1. Mengemas destinasi pariwisata
warisan dalam paket wisata tematik untuk menggaet wisman dan wisnus.
2. Mengevaluasi dan meningkatkan kesiapan infrastruktur sebagai sarana pendukung.
3. Meningkatkan kerjasama pemasaran pariwisata warisan antara pengelola, pemerintah daerah dan biro perjalanan wisata.
4. Memanfaatkan Tren pasar global dan nasional serta citra DIY sebagai upaya pemasaran.
5. Bekerjasama dengan biro perjalanan dengan merencanakan pemaketan khusus wisatawan mancanegara
Arahan Penanganan (W-O) 1. Meningkatkan kesadaran wisata
masyarakat lokal agar dapat berperan serta dalam memajukan pariwisata warisan dan daya dukung budaya dan sejarah.
2. Pengadaan web resmi terkait destinasi pariwisata warisan dan di update secara berkala.
3. Mengevaluasi terkait aturan yang telah ditetapkan dan penindakan yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran.
4. Merencanakan promosi dan pemaketan khusus pariwisata warisan dengan segmentasi wisatawan terfokus.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 44
Tantangan / Treats (T) Persaingan pasar dengan kluster lain,
KSPN lain, kota, propinsi, dan negara lain yang juga memiliki potensi pariwisata warisan
Fluktuasi jumlah Kunjungan Wisatawan Wisatawan yang tidak sadar wisata Faktor alam (bencana alam, cuaca dan
iklim) Kompetisi tidak sehat antar usaha
pariwisata Globalisasi menyebabkan persaingan
yang ketat sehingga menutup peluang berkembangnya pesaing kecil (ekonomi lemah/masyarakat)
Kerusakan (deteriorasi) lingkungan menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya pariwisata
Perbedaan kepentingan antar wilayah dan antar instansi/lembaga pemerintah.
Kelestarian warisan budaya yang ada
Arahan Penanganan (S-T) 1. Mengemas destinasi wisata yang unik
dan berbeda dari destinasi lainnya. 2. Mengadakan pembekalan sosialisasi
berupa dampak wisata sehingga dampak positif dapat dioptimalkan dan dampak negatif dapat diminimalisirkan.
3. Memanfaatkan destinasi sekunder untuk meminimalisir kunjungan ke DTW Primer.
4. Memanfaatkan DTW Primer untuk mempromosikan DTW sekunder.
Arahan Penanganan (W-T)
1. Meningkatkan kualitas fasilitas wisata (amenitas) di tiap destinasi ekowisata.
2. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola destinasi pariwisata warisan
3. Mengadakan sosialisasi program pengembangan objek wisata warisan dan sadar wisata kepada masyarakat sekitar DTW.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 45
3. Analisis SWOT Analisis SWOT Klaster 3 wilayah Civa Plateau dan Sekitarnya
Tabel 4.3. Analisis SWOT Klaster 3 wilayah Civa Plateau dan Sekitarnya
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
Kekuatan / Strengths (S) Terdapat daya tarik berupa Taman
Wisata Ratu Boko, Candi bercorak Hindu dan Budha, alam pedesaan, alam pegunungan, sentra kuliner kripik daun-daunan, daerah pertanian.
Lingkungan masih asri dengan lalu lintas yang belum padat
Ketersediaan Infrastruktur dan sarana penunjang yang cukup memadai (hotel, jalan, listrik, toko cenderamata, dll)
Potensi pengembangan segmentasi pasar cukup tinggi di beberapa objek
Banyak tour operator yang memasarkan destinasi
Akses mudah dengan jalan penghubung antar daya tarik wisata ada
Beberapa daya tarik sudah memiliki fasilitas wisata cukup memadai
Dekat dengan Bandara. Kondisi Keamanan yang relatif stabil Dekat dengan KSPN lain Kombinasi warisan alam dan warisan
budaya Masih tersedia area yang luas untuk
pengembangan
Kelemahan / Weaknesses (W) Kualitas fasilitas wisata (amenitas) masih
sangat rendah bahkan di beberapa daya tarik belum tersedia.
Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan heritage tourism (Masyarakat kurang sadar wisata).
Minimnya Kualitas SDM pariwisata warisan Belum adanya promosi bertema khusus
pariwisata warisan di Prambanan Kalasan dan sekitarnya
Aksesibilitas antar daya tarik kurang memadai karena tidak tersedia moda transportasi umum
Jalur penghubung antar daya tarik sebagian besar berada dalam kondisi rusak parah
Rambu-rambu penunjuk sangat minim Belum semua daya tarik masuk dalam
paket wisata yang ditawarkan BPW Masyarakat kurang berperan dalam
pengelolaan terutama pada daya tarik yang dikelola BUMN
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 46
Peluang / Opportunities (O) Sudah adanya Kebijakan/regulasi terkait
pariwisata warisan ditingkat nasional maupun lokal.
Tren Global pariwisata warisan semakin meningkat
Tren Nasional pariwisata warisan mulai meluas
Tingginya minat wisatawan mancanegara terhadap pariwisata warisan.
Adanya dukungan modal dari pihak investor
Perdagangan bebas (MEA) dan Pasar wisata internasional yang prospektif dan beragam termasuk pasar warisan budaya
Kebijakan pemerintah pusat memperluas bebas visa (visa on arrival)
Perubahan kebijakan hubungan pusat dan daerah ke arah otonomi daerah
Arahan Penanganan (S-O) 1. Mengemas destinasi pariwisata
warisan dalam paket wisata tematik untuk menggaet wisman dan wisnus.
2. Mengevaluasi dan meningkatkan kesiapan infrastruktur sebagai sarana pendukung.
3. Meningkatkan kerjasama pemasaran pariwisata warisan antara pengelola, pemerintah daerah dan biro perjalanan wisata.
4. Memanfaatkan Tren pasar global dan nasional serta citra DIY sebagai upaya pemasaran.
5. Bekerjasama dengan biro perjalanan dengan merencanakan pemaketan khusus wisatawan mancanegara
Arahan Penanganan (W-O) 1. Meningkatkan kesadaran wisata
masyarakat lokal agar dapat berperan serta dalam memajukan pariwisata warisan dan daya dukung budaya dan sejarah.
2. Pengadaan web resmi terkait destinasi pariwisata warisan dan di update secara berkala.
3. Mengevaluasi terkait aturan yang telah ditetapkan dan penindakan yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran.
4. Merencanakan promosi dan pemaketan khusus pariwisata warisan dengan segmentasi wisatawan terfokus.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
BAB 4 – ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN 47
Tantangan / Treats (T) Persaingan pasar dengan kluster lain,
KSPN lain, kota, propinsi, dan negara lain yang juga memiliki potensi pariwisata warisan
Fluktuasi jumlah Kunjungan Wisatawan Wisatawan yang tidak sadar wisata Faktor alam (bencana alam, cuaca dan
iklim) Kompetisi tidak sehat antar usaha
pariwisata Globalisasi menyebabkan persaingan
yang ketat sehingga menutup peluang berkembangnya pesaing kecil (ekonomi lemah/masyarakat)
Kerusakan (deteriorasi) lingkungan menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya pariwisata
Perbedaan kepentingan antar wilayah dan antar instansi/lembaga pemerintah.
Kelestarian warisan budaya yang ada
Arahan Penanganan (S-T)
1. Mengemas destinasi wisata yang unik dan berbeda dari destinasi lainnya.
2. Mengadakan pembekalan sosialisasi berupa dampak wisata sehingga dampak positif dapat dioptimalkan dan dampak negatif dapat diminimalisirkan.
3. Memanfaatkan destinasi sekunder untuk meminimalisir kunjungan ke DTW Primer.
4. Memanfaatkan DTW Primer untuk mempromosikan DTW sekunder.
Arahan Penanganan (W-T)
1. Meningkatkan kualitas fasilitas wisata (amenitas) di tiap destinasi ekowisata.
2. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola destinasi pariwisata warisan
3. Mengadakan sosialisasi program pengembangan objek wisata warisan dan sadar wisata kepada masyarakat sekitar DTW.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 48
2.4. Pemasaran
2.4.1 Analisis Karakteristik Wisatawan
Berdasarkan trend kunjungan yang terdapat di beberapa kawasan
menurut data BPCB mulai dari tahun 2011-2016 terdapat kecenderungan
peningkatan jumlah kunjungan, yang dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4 di
bawah ini
Tabel 4.4 Daftar Kunjungan Wisatawan ke Candi
NO NAMA SITUS TAHUN
2011 TAHUN
2012 TAHUN
2013 TAHUN
2014 TAHUN
2015 TAHUN
2016
1 Candi Prambanan 1.147.513 1.306.211 1.338.192 1.361.255 1.446.171 1.420.881
2 Candi Barong 3.412 1.996 11.663 17.293 24.604 10.870
3 Candi Miri 83 55 62 437 2.410 894
4 Candi Dawangsari 36 58 61 220 114 116
5 Candi Banyunibo 3.290 2.252 3.075 8.221 5.527 2.601
6 Candi Ijo 7.503 10.669 17.304 41.822 133.283 86.017
7 Arca Ganesha 32 49 48 76 199 3.410
8 Arca Gupolo 1.186 1.455 1.509 1.840 1.087 3.217
9 Kraton Ratu Boko 128.128 108.397 187.285 185.378 236.047 240.430
10 Situs Watugudig 500 411 503 499 492 261
11 Situs Sumurbandung 811 602 938 1.197 517 1.308
12 Candi Sambisari 4.335 5.418 7.509 62.313 48.126 20.835
13 Candi Sari 1.839 1.191 4.316 8.692 6.273 2.435
14 Candi Kalasan 4.828 6.419 6.207 9.601 6.046 2.476
15 Candi Kedulan 638 931 498 1.306 1.138 1.007
16 Candi Kadisoko 192 221 248 755 456 287
17 Situs Pondok 45 53 51 36 44 55
18 Arca Bugisan 47 84 48 44 38 136
TOTAL 1.304.418 1.446.472 1.579.517 1.700.985 1.912.572 1.797.236
Sumber: BPCB DIY
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 49
Secara garis besar, total jumlah kunjungan di tahun 2011
sebesar 1.304.418 juta jiwa, tahun 2012 sebesar 1.446.472 juta
jiwa, tahun 2013 sebesar 1.579.517 juta jiwa, tahun 2014 sebesar
1.700.985 juta jiwa, tahun 2016 sebesar 1.797.236 juta jiwa.
Secara umum, karakteristik pasar wisatawan yang
berkunjung dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu wisatawan
nusantara, wisatawan mancanegara. Adapun sebaran wisatawan
mulai dari tahun 2011-2016 berdasarkan kategori wisatawan
sebagai berikut:
Gambar 10. Jumlah Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2011-2016 ke
Prambanan Kalasan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 50
Secara rinci per tahun apabila ditinjau tiap bulan mulai dari
tahun 2011-2016 didapatkan trend kunjungan sebagai berikut:
Gambar 11. Tren Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2011
Berdasarkan gambar 166 di atas untuk tahun 2011, jumlah
wisatawan terbanyak terdapat di bulan Desember sebesar 178.168
pengunjung.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 51
Gambar 12. Jumlah Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2012 ke
Prambanan Kalasan
Berdasarkan gambar di atas untuk tahun 2012, jumlah
wisatawan terbanyak terdapat di bulan Desember sebesar 219.504
pengunjung.
Gambar 13. Jumlah Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2013 ke
Prambanan Kalasan
Berdasarkan gambar 168 di atas untuk tahun 2013, jumlah
wisatawan terbanyak terdapat di bulan Desember sebesar 236.240
pengunjung.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 52
Gambar 14. Jumlah Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2014 ke
Prambanan Kalasan
Berdasarkan gambar di atas untuk tahun 2014, jumlah wisatawan
terbanyak terdapat di bulan Desember sebesar 300.566 pengunjung.
Gambar 170. Jumlah Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2015 ke Prambanan Kalasan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 53
Berdasarkan gambar di atas untuk tahun 2015, jumlah wisatawan
terbanyak terdapat di bulan Desember sebesar 351.785 pengunjung.
Gambar 15. Jumlah Kunjungan Wisatawan dari Tahun 2015 ke Prambanan Kalasan
Berdasarkan gambar 160 di atas untuk tahun 2016,
sementara jumlah wisatawan terbanyak terdapat di bulan Juli
sebesar 338.454 pengunjung.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 54
2.4.2 Analisis Length of Stay dan Expenditure Wisatawan
a. Analisis Length of Stay
Gambar 16. Analisis Length of Stay
Gambar 17 Analisis Length of Stay
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 55
b. Analisis Expenditure Wisatawan
1. Asal Negara wisatawan mancanegara di antaranya adalah :
- Rusia
- Great Britain
- Italia
- Autralia
- Nederland
- Ireland
- Polandia
- Finland
- Spain
- Portugal
- India
Asal Negara wisatawannya dari berbagai penjuru dunia tapi
yang paling banyak adalah dari Eropa.
2. Usia wisatawan paling banyak yang berkunjung adalah 31-40
tahun dan 21-30 tahun.
3. Pendidikan terakhir mereka adalah sarjana, diploma dan
pelajar.
4. Profesi mereka lebih banyak yang beragam di antaranya
adalah profesi lain-lain (tidak tertera pada kuesioner) seperti
apoteker dan pengacara. Namun yang paling banyak adalah
pengusaha.
5. Penghasilan wisatawan yang paling banyak adalah sekitar
1000-5000 per bulan.
6. Wisatawan yang datang berkunjung pada umumnya sudah
mengetahui objek wisata di Kawasan Kalasan-Prambanan.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 56
Presentase antara wisatawan yang sudah mengetahui dengan
wisatawan yang tidak mengetahui objek wisata Kawasan
Kalasan Prambanan sebenarnya hampir sama. Namun
berdasarkan wawancara, mereka mengakui bahwa sudah
mencari informasi terlebih dahulu tentang objek-objek wisata
sebelum berkunjung.
7. Pengeluaran wisatawan selama berkunjung paling banyak
adalah kurang dari 250.
Pengeluaran yang paling banyak adalah karena akomodasi
terutama transportasi dan makan.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 57
2.4.3 Analisis Preferensi Aktifitas Wisatawan
Upaya pemasaran yang telah dilakukan oleh pemerintah
Provinsi dan Kabupaten secara garis sudah cukup baik, hal ini
didapatkan dari hasil survey yang dilakukan di kawasan daya tarik
wisata. Adapun analisis data yang diperoleh dapat ditunjukkan
melalui gambar di bawah ini.
3.
Gambar 18. Informasi Yang Didapat Wisatawan
Data di atas dapat dijelaskan, promosi yang dilakukan
langsung oleh pemerintah Provinsi dan Kabupaten melalui Dinas
pariwisata berada di posisi urutan ke 2 sebesar 7%, artinya promosi
selama ini memiliki pengaruh langsung terhadap jumlah wisatawan.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 58
Akan tetapi persentase tertinggi selama ini wisatawan
mendapatkan informasi melalui internet. Oleh karena itu,
pemerintah Provinsi dan Kabupaten harus segera merubah mainset
promosi daya tarik wisata melalui internet agar lebih efektif dan
efisien.
Selain data di atas, berdasarkan hasil survey didapatkan
media promosi yang paling efektif menurut wisatawan adalah
melalui interbet, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui gambar 173
di bawah ini.
Gambar 19. Media Promosi
Gambar di atas mendukung data media informasi daya tarik
wisata, sehingga dapat dikatakan selama ini wisatawan
mendapatkan informasi mengenai daya tarik wisata melalui
internet. Oleh karena itu, pemerintah Provinsi dan Kabupaten harus
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 59
meningkatkan rasio promosi antara media internet, brosur/leaflet
dan mesin informasi.
2.4.4 Analisis Branding pada Wilayah Perencanaan
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku
Manajemen Pemasaran disebutkan bahwa brand sebuah produk
merupakan entitas perseptual yang mencerminkan persepsi dan
bahkan pikiran dan perasaan konsumen. Upaya branding menurut
Gelder bisa dengan berbagai macam cara. Secara umum branding
dilakukan dengan menentukan brand personality, brand positioning
dan brand identifiers (brand drivers). Brand personality yang dimiliki
KSPN Prambanan Kalasan dskt adalah history, culture, nature,
legend, heritage of good (keunggulan spesifik), the belonging (rasa
memiliki wisatawan). Elemen-elemen tersebut yang menjadi
karakter yang menjadi potensi jual KSPN Prambanan Kalasan dskt.
Sedangkan brand Positioning adalah elemen yang unik dan
kelebihan produk yang dimiliki KSPN Prambanan Kalasan dskt.
Untuk mengkomunikasikan positioning branding menggunakan
elemen be creative, simplicity, own or dominate and protect, dan
use their language. Keempat elemen tersebut diatas sudah tepat
dalam mengkomunikasikan secara formal brand positioning.
Elemen terakhir dalam strategi branding adalah brand
identifiers. Untuk menjelaskan brand identifiers menggunakan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 60
elemen brand yaitu nama, logo, simbol, karakter, jingle, tanda/
signal, dan juru bicara. Kedua adalah produk yang terdiri dari jasa
dan seluruh aktivitas pemasaran dan program pendukung. Ketiga
adalah asosiasi yang terkait brand tersebut, misanya seseorang,
suatu tempat atau suatu peristiwa).
Elemen brand berupa logo yang akan digunakan dalam KSPN
Prambanan Kalasan dan sekitarnya merujuk pada patung Roro
Jonggrang yang akan berdiri di atas bukit lembu. Patung tersebut
sebagai ikon dari KSPN Prambanan Kalasan dskt. Alasan dalam
memilih ikon Roro Jonggrang adalah kedekatan budaya dan lokasi.
Kedekatan budaya adanya legendang Bandung Bondowoso dan
Roro Jonggrang dengan masyarakat sekitarnya. Kemudian adanya
lokasi atau wilayah yang sama antara patung Roro Jonggrang
(Durga) di Prambanan dengan patung Roro Jonggrang di bukit
lembu. Jadi pemilihan ikon branding Roro Jonggrang sudah tepat.
Gambar 20. Patung Roro Jonggrang atau Durga
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 61
2.4.4 Analisis Advertising pada Wilayah Perencanaan
Advertising yang digunakan bisa menggunakan media massa
atau surat kabar, majalah, baik yang daerah (regional) maupun
nasional. Iklan dengan lewat radio, televisi nasional, maupun
televisi cable. Penempatan booklet dtw KSPN Prambanan Kalasan
dskt di hotel-hotel, restoran, toko-toko souvenir, toko oleh-oleh,
bandara, stasiun, terminal, dan agen tour dan perjalanan akan
memberikan info dan menarik kunjungan ke dtw KSPN Prambanan
Kalasan dskt. Selain booklet, juga bisa disebarkan katalog yang
menarik dan peta-peta wisata di daya tarik wisata KSPN
Prambanan Kalasan dskt.
Gambar 21. Contoh katalog pariwisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 62
Gambar 22. Contoh iklan pariwisata di tv
Pemasangan baliho KSPN Prambanan Kalasan dskt di
tempat-tempat baik yang strategis baik di lingkungan KSPN
Prambanan Kalasan dskt, pelosok kabupaten terkait dan daerah-
daerah lain. Penggunaan public figure sebagai bintang dalam duta
iklan KSPN Prambanan Kalasan dan sekitarnya sangat mendukung
dalam pemasaran. Advertising ini diperlukan oleh KSPN
Prambanan Kalasan dskt dikarenakan lokasi-lokasi wisata/obyek-
obyek wisata disana tidak kalah dengan obyek wisata lain kelas
dunia. Namun dengan advertising, maka calon wisatawan bisa
mengetahui apa yang ada di obyek wisata KSPN Prambanan
Kalasan dan sekitarnya.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 63
2.4.5 Analisis Selling pada Wilayah Perencanaan
Strategi selling yang akan dilakukan KSPN Prambanan
Kalasan dskt untuk menarik kunjungan wisatawan dengan
membuat paket-paket wisata yang menarik. Selain membuat paket-
paket wisata yang menarik juga menjualnya secara online dan
offline. Sarana yang akan dipakai dalam penjualan paket dengan
menggunakan brosur dan leaflet DTW dan paket wisata yang
menarik. Pemasangan baliho dan poster-poster di tempat umum
yang strategis juga termasuk dalam agenda yang akan dilakukan.
Penggunaan sosial media yang popular dapat menarik
tingkat kunjungan. Dengan adanya selfie di setiap tempat yang
menjadi selfie spot akan menarik kunjungan para pemburu foto
selfie. Mereka akan menempatkan gambar-gambar selfie di media
sosial. Dan secara tidak langsung ini adalah advertising yang
dilakukan oleh para pengunjung sendiri.
Pemakaian strategi penjualan paket-paket wisata yang
menarik dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal desa
wisata Cepit dengan menggunakan homestay milik warga sebagai
bagian dari paket wisata.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 64
2.5 Kelembagaan
Kata Kelembagaan berkaitan dengan kata “institution” dalam bahasa
Inggris yang berarti lembaga. Pada umumnya kata kelembagaan dipahami
sebagai organisasi atau badan tempat berkumpulnya orang-orang dalam
melakukan kegiatan. Kelembagaan dalam bidang pariwisata diartikan
sebagai totalitas unsur-unsur dari system kepariwisataan yang
menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
2.5.4 Analasis Kelembagaan Kepariwisataan
4.5.1.1. Analisis Performansi Satuan Kerja Pemerintah Daerah Bidang
Kepariwisataan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman,
secara hirarki sangat teratur dan terperinci dalam fungsi dan tugasnya.
Namun kendala yang dihadapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten di lapangan terkait dengan jumlah kunjungan pariwisatawan
baik wisatawan local atau nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Selain itu perlunya elemen-elemen pariwisata yang memerlukan perhatian
dan dukungan dari Dinas Pariwisata.
Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis merupakan
kelompok yang ikut dalam kelangsungan pariwisata khususnya di
kawasan Prambanan Kalasan yang memiliki Pokdarwis yang aktif.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 65
Dukungan dan dorongan oleh Dinas Pariwisata terhadap kelompok ini
bisa berupa pengadaan pelatihan-pelatihan dan pendampingan.
Pengoptimalan kerjasama dengan pihak lain seperti
lembaga non pemerintah, badan-badan kepariwisataan nasional serta
pihak swasta dalam kaitan pengembangan dan pembangunan
kepariwisataan Kabupaten Sleman.
2.5.1.2 Analisis Performansi Asosiasi Profesi Bidang Pariwisata
Kabupaten Sleman berbatasan dengan Provinsi Jawa
Tengah di sisi utara. Kabupaten ini mempunyai beberapa Universitas yang
besar, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta,
Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya. Hal lain, di Kabupaten
Sleman juga terdapat banyak obyek wisata kelas dunia, Tentu saja
pendatang tidak saja berstatus pelajar atau mahasiswa akan tetapi juga
wisatawan.
Untuk itu banyak bermunculan usaha dibidang pariwisata Untuk
menyatukan sesama profesi kemudian muncul organisasi-organisasi
profesi dibidang pariwisata, misanya HPI, PAPTA, FAJI dan lain-lain.
Asosiasi ini muncul dengan membawa tujuan selain melindungi diri
mereka dalam satu wadah (organisasi) juga bertujuan untuk
mengembangkan usaha mereka. Untuk itu perlu adanya kerjasama antar
asosiasi dalam pengembanan usaha.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 66
2.5.1.3 Analisis Performansi Asosiasi Usaha Bidang Pariwisata
Kabupaten Sleman sebagai daerah tujuan wisatawan selain
Kotamadia Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Beberapa obyek wisata
kelas dunia berada di Kabupaten Sleman. Seiring dengan perkembangan
pariwisata, para pengusaha menanamkan modalnya di Kabupaten
Sleman. Berikut adalah usaha bidang pariwisata yang ada di Kabupaten
Sleman:
Tabel 4.5 Pelaku usaha dibidang Pariwisata di Kabupaten Sleman
No. Nama Usaha 2011 2012 2013 2014 2015
1 Hotel Bintang 20 23 27 34 36
2 Hotel Non Bintang 138 141 144 145 147
3 Pondok Wisata 239 246 248 256 256
4 Biro Perjalanan Wisata 141 158 192 223 140
5 Cab. Biro Perjalanan Wisata 19 19 19 19 19
6 Agen Perjalanan Wisata 6 6 6 6 14
7 Restoran 56 59 61 65 73
8 Rumah Makan 208 218 236 236 244
9 Taman Rekreasi 1 1 1 2 2
10 Kolam Renang 4 4 4 4 4
11 Padang Golf 2 2 2 2 2
12 Kolam Pemancingan 2 2 2 2 2
13 Permainan Ketangkasan 6 6 6 6 6
14 Bioskop 4 5 5 6 6
15 Panggung Terbuka 1 1 1 1 1
16 Panggung Tertutup 1 1 1 1 1
17 Sarana Olah Raga 6 6 6 6 6
18 Fitnes 5 5 5 5 5
19 Balai Pertemuan 5 5 5 5 5
20 Salon Rias 77 80 81 83 19
21 Karaoke/Kafe 18 18 18 18 18
22 Pertunjukan Kontemporer 1 1 1 1 1
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 67
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman 2016
Dari data di atas tingkat pertumbuhan usaha bidang pariwisata di
daerah Kabupaten Sleman sangat lambat. Pertumbuhan ini tidak sejalan
dengan kedatangan wisatawan ke Kabupaten Sleman. Untuk
meningkatkan usaha bidang pariwisata di Kabupaten Sleman perlu
adanya dorongan dari pemerintah berupa pelatihan-pelatihan
pengembangan usaha bidang pariwisata. Selain itu perlu adanya
pendampingan usaha dan permodalan dan mengembangkan pemasaran.
2.5.1.4 Analisis Performansi Kelompok Sadar Wisata
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk kawasan Prambanan
dan Kalasan berjumlah 4 kelompok. Keempat pokdarwis tersebut adalah
Pokdarwis Tlatar Seneng, Sambirejo, Pokdakwis Rumahdung,
Sumberharjo, Pokdarwis Bokoharjo. Ketiga masuk dalam lingkungan
Prambanan. Sedangkan Pokdarwis Tirtomartani yang berada di Kalasan.
Kelompok Sadar Wisata ini penting peranannya dalam membantuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan obyek
wisata. Selain itu Pokdarwis secara tidak langsung juga berperan dalam
meningkatkan jumlah kunjungan pariwisata ke obyek wisata.
Rekomendasari yang bisa diberikan pada Pokdarwis Prambanan
Kalasan yaitu Pokdarwis sebagai bagian dari masyarakat yang
keberadaannya disekitar obyek wisata adalah penggerak kebijakan
pengembangan pariwisata di lingkungannya masih belum mampu
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 68
membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar obyek wisata.
Untuk itu perlu adanya solusi agar pokdarwis bisa berjalan sesuai
tujuannya. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah memperluas jaringan
dengan pelaku industri pariwisata. Hal lain adalah dorongan dari
pemerintah khususnya Dinas Pariwisata terhadap pokdarwis agar
berperan dalam lingkungan obyek wisata.
Dorongan yang diberikan Dinas Pariwisata adalah dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk peningkatan
anggota kelompok sadar wisata.Hal lain adanya rencana yang panjang
dan sistematis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar
obyek wisata.
2.5.5 Analisis Performansi Sumber Daya Manusia Bidang
Kepariwisataan
Tuntutan pemenuhan SDM bidang pariwisata sangat besar,
terutama pada usia produktif. Untuk itu perlu adanya pengoptimalan SDM
di Kabupaten Sleman. Untuk mendapatkan SDM yang aktif dan terlatih
maka perlu adanya :
1. Memetakan kualifikasi kompetensi profesi di bidang pariwisata.
2. Kegiatan pendidikan dan pelatihan pariwisata akan membantu
dalam mengidentifikasi profesi di bidang pariwisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 69
3. Menguatkan institusi pendidikan pariwisata. Institusi pendidikan
pariwisata menjadi salah satu ujung tombak dalam perkembangan
industry pariwisata.
4. Mengembangkan kerjasama antara institusi pendidikan dan industri
pariwisata.
5. Merencanakan jangka panjang kebutuhan sumber daya manusia
pariwisata.
6. Memetakan dan pengadakan sumber daya manusia di tiap-tiap
kawasan wisata. Pengadakan sumber daya manusia ditiap
kawasan wisata.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 70
RENCANA INDUK
KSPN PRAMBANAN – KALASAN DAN SEKITARNYA
Pengembangan pariwisata di suatu daerah berkaitan erat dengan
potensi yang dimiliki oleh daerah itu. Setiap daerah dipastikan memiliki
sesuatu yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Namun
demikian, jika ingin menemukan potensi kepariwisataan, harus
berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan, sehingga nantinya
ada komplementaritas antara daya tarik wisata dengan motivasi
wisatawan. Wisatawan menjadi pertimbangan utama, karena mereka
berkunjung ke suatu daerah/negara dan rela mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit, karena tertarik oleh sesuatu. Sesuatu yang menarik dan
menyebabkan wisatawan berkunjung ke suatu tempat/daerah/negara itu
disebut daya tarik wisata atau atraksi wisata (Sammeng 2000:27).
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 71
Daya tarik wisata tersebut bisa dijadikan branding agar wisatawan
langsung memiliki persepsi positif terhadap daerah tersebut. Menurut
Voase (1999:36) terdapat dua factor yang membuat daerah tujuan wisata
menjadi menarik yaitu: “… the natural environment, which may include
such things as beaches, coastlines, rivers, and rural landscape, and the
built environment which will include, for example, buildings, harbours,
waterfronts and historic town centres”. Menurut Voase tersebut faktor
penyebab daerah tujuan wisata menarik terbagi menjadi dua kategori yaitu
lingkungan alam seperti pantai, garis pantai, sungai, dan daerah
pedesaan, serta lingkungan buatan seperti bangunan, pelabuhan, kota
berbatasan dengan air, dan pusat kota bersejarah.
Mengembangkan suatu daerah harus memiliki konsep dan
perencanaan yang jelas. Pengembangan pariwisata dituntut untuk
mengarah pada terwujudnya tahapan pengembangan pariwisata
berkelanjutan (Sustainability of Tourism Development). Pengembangan
pariwisata berkelanjutan dapat memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan
estetika dengan tetap menjaga integritas budaya dan proses ekologi.
Pengembangan pariwisata berkelanjutan sendiri diartikan sebagai suatu
prinsip pengembangan yang berpijak pada keseimbangan aspek
pelestarian dan pengembangan serta berorientasi ke depan (jangka
panjang), penekanan kepada nilai manfaat yang besar bagi masyarakat
setempat, prinsip pengelolaan aset/sumber daya yang tidak merusak,
namun berkelanjutan untuk jangka panjang baik secara sosial, budaya,
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 72
ekonomi, adanya keselarasan sinergis antara kebutuhan wisatawan,
lingkungan hidup, dan masyarakat lokal, sehingga perlu monitoring dan
antisipasi terhadap proses perubahan yang terjadi akibat kegiatan
pengembangan pariwisata, serta pengembangan pariwisata harus mampu
mengembangkan apresiasi yang lebih peka dari masyarakat terhadap
warisan budaya dan lingkungan hidup (Nuryanti 1995:22). Namun
demikian pengembangan pariwisata berkelanjutan juga memerlukan
pilihan kebijakan politis yang sulit, karena memerlukan pertimbangan yang
sangat kompleks menyangkut komponen sosial, budaya, ekonomi, dan
lingkungan. Oleh karena itu diperlukan suatu visi yang memiliki konteks
jangka panjang dan ruang yang baik.
Tahapan yang sangat penting dalam penyusunan Rencana Induk
dan rencana detil KSPN Prambanan-Kalasan adalah perumusan
perencanaan yang berisi tentang arah kebijakan, strategi dan indikasi
program. Pada tahap ini, kegiatan yang akan diselenggarakan nantinya
disusun pada Bab 8 dalam format matrik yang terstruktur dengan
kerangka pentahapan pelaksanaannya, serta identifikasi stakeholders
atau pemangku kepentingan yang terkait didalam pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Oleh karena itu Arah kebijakan, strategi dan indikasi program
dalam Rencana Induk dan rencana detil KSPN Prambanan-Kalasan akan
dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu mengenai:
1. Destinasi Pariwisata;
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 73
2. Pemasaran Pariwisata;
3. Industri Pariwisata, dan
4. Kelembagaan Kepariwisataan.
3.1 Visi dan Misi KSPN Prambanan-Kalasan dan Sekitarnya
Visi yang ditetapkan di KSPN Prambanan-Kalasan tidak dapat
dilepaskan dari visi Pembangunan Kepariwisataan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dalam RIPPARDA DIY tahun 2012–2025, disebutkan bahwa
Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY yaitu “Terwujudnya Yogyakarta
Sebagai Destinasi Pariwisata Berbasis Budaya Terkemuka Di Asia
Tenggara, Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan, Mampu
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 74
Mendorong Pembangunan Daerah Untuk Kesejahteraan Masyarakat”.
Visi Pembangunan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut
mendukung visi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
dan Menengah (RPJM) 2005-2025, yaitu “Daerah Istimewa Yogyakarta
Pada Tahun 2025 Sebagai Pusat Pendidikan, Budaya Dan Daerah
Tujuan Wisata Terkemuka Di Asia Tenggara Dalam Lingkungan
Masyarakat Yang Maju, Mandiri Dan Sejahtera.” Bertolak dari kedua
visi tersebut, maka visi KSPN Kalasan-Prambanan dan sekitarnya, yaitu:
“Terwujudnya KSPN Prambanan Kalasan Sebagai Destinasi Wisata
Warisan Yang Berkelanjutan Dan Berbasis Pada Alam, Sejarah, dan
Budaya Ditunjang Dengan Pertanian, Perkebunan, Perdagangan dan
Industri Yang Berdaya saing Kelas Internasional”.
Pemerintahan Provinsi DIY dengan Dinas Pariwisata berusaha
mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki guna menunjang
pertumbuhan ekonomi secara sinergi dan berkelanjutan. Salah satu upaya
tersebut yaitu bagaimana mewujudkan daya saing kepariwisataan
khususnya daya tarik pariwisata warisan.
Dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan, maka di
tetapkan pula Misi Pembangunan Kepariwisataan KSPN Prambanan-
Kalasan dan sekitarnya yaitu:
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 75
1. Mengembangkan KSPN Prambanan Kalasan dan sekitarnya
sebagai destinasi wisata warisan alam dan budaya yang
berkarakter unik, alami berdasarkan produk wisata yang
berkelanjutan, berorientasi pada kelestarian warisan alam dan
budaya, serta pemberdayaan masyarakat
2. Mengembangkan pemasaran pariwisata KSPN Prambanan
Kalasan dan sekitarnya yang sinergis, efektif dan efisien untuk
meningkatkan kualitas kunjungan dan lama tinggal wisatawan
domestik maupun mancanegara
3. Menguatkan industri pariwisata di KSPN Prambanan Kalasan dan
sekitarnya yang berdaya saing, profesional, mampu menggerakkan
kemitraan usaha dan bertanggung jawab atas kelestarian warisan
budaya, alam dan lingkungan serta kesejahteraan sosial, ekonomi,
budaya setempat
4. Mengembangkan kelembagaan dan sumber daya pariwisata yang
profesional, efektif, efisien dalam mewujudkan KSPN Prambanan
Kalasan sebagai destinasi kelas internasional
3.2. Road Map/Peta Jalan Pengembangan KSPN
Pada bab IV sudah di sebutkan bahwa berdasar sebaran daya
tarik wisata di KSPN Prambanan-Kalasan, maka dalam penyusunan
kajian KSPN Prambanan-Kalasan ini dibagi dalam 3 (tiga) klaster, yaitu:
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 76
4) Klaster 1 , meliputi kawasan Candi Sambisari dan sekitarnya yang
mencakup daya tarik wisata antara lain Candi Sambisari, Candi
Kadisoka, Candi Gebang, Candi Palgading, Pertanian dan
perikanan, serta Selokan Mataram.
5) Klaster 2, meliputi Kawasan Candi prambanan dan sekitarnya
dengan daya Tarik Wisata berupa Taman Wisata Candi
Prambanan, Candi Sewu, Candi Gana, Candi Plaosan, Candi
Kalasan, Candi Sari, Candi Sojiwan, dan sentra kuliner ayam
goreng Bendan Kalasan.
6) Klaster 3 meliputi Kawasan Ciwa Plateau dengan daya Tarik wisata
berupa Taman Wisata Ratu Boko, Candi Banyunibo, Candi Ijo,
Arca Gupala, Tebing Breksi, Candi Barong, Arca Ganesha
Dawangsari, Stupa Dawangsari, Candi Sumur Bandung, Spot
Riyadi, Candi Miri, Batu Papal, Desa Wisata Nawung, Omah Dome,
Candi Abang, Goa Sentono, Lava Bantal.
Selanjutnya Pengembangan kepariwisataan KSPN Prambanan-Kalasan
dan sekitarnya Akan menentukan satu cluster kawasan prioritas yang
akan dikembangkan pada tahap awal. Adapun klaster prioritas yang dipilih
adalah klaster 3 yaitu Kawasan Civa Plateau yaitu Kawasan yang berada
di dataran tinggi Prambanan. Penentuan kawasan prioritas ini didasarkan
pada beberapa criteria yang diambil sebagai justifikasi untuk memilih satu
diantara tiga cluster kawasan prioritas tersebut. Adapun beberapa kriteria
yang diambil sebagai parameter untuk menentukan cluster kawasan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 77
prioritas yang di pilih mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No. 50
tahun 2011 pasal 10 ayat (3) yaitu
a. Komponen destinasi yang siap untuk dikembangkan;
Klaster 3 memiliki paling banyak jenis ragam dan jumlah daya tarik,
baik daya tarik alam, budaya, maupun buatan dibanding dengan
klaster 1 dan klaster 2. Selain itu pengembangan diversifikasi
potensi daya tarik wisata masih sangat memungkinkan mengingat
kawasan klaster 3 ini masih tersedia lahan yang luas. Diversifikasi
produk wisata di KSPN Prambanan-Kalasan sangat perlu mengingat
selama ini terjadi penumpukan wisatawan di Taman Wisata Candi
Prambanan, oleh karena itu perlu dilakukan penyebaran wisatawan
ke kawasan klaster 3 ini.
b. Posisi dan peran efektif sebagai penarik investasi yang strategis;
Selama ini Kawasan Klaster 3 kecuali Taman Wisata Kraton Ratu
Boko merupakan kawasan yang belum terkelola dalam bidang
pariwisata meskipun banyak terdapat potensi wisata.`Trend
wisatawan yang semakin hari semakin meningat memerlukan sarana
prasarana memadai yang tentunya membutuhkan investasi yang
cukup tinggi mengingat di kawasan ini fasilitas masih tergolong
minim. Hanya saja karena merupakan kawasan heritage, maka
dalam pembangunan sarana prasarana tidak bisa sembarangan.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 78
c. Posisi strategis sebagai simpul penggerak sistemik Pembangunan
Kepariwisataan di wilayah sekitar baik dalam konteks regional
maupun nasional;
Aksebilitas merupakan faktor yang sangat penting dalam mendorong
potensi pasar. Unsur-unsur kriteria aksesibilitas yang dimiliki klaster
3 mayoritas memenuhi kriteria yaitu kondisi dan jarak jalan darat
dari ibukota propinsi, pintu gerbang udara internasional/domestik,
waktu tempuh dari ibukota propinsi, frekuensi kendaraan dari pusat
informasi ke lokasi wisata. Namun demikian di beberapa titik ada
kendala masalah aksesibilitas ini, meskipun dalam perencanaan
nantinya kekurangan aksesibilitas akan mendapat prioritas pertama
dalam pembangunan. Pengembangan kawasan klaster 3 sebagai
prioritas ini akan menjadi salah satu solusi penyebaran wisatawan di
DIY dan mengurangi kemacetan di Kota Yogyakarta, sekaligus
memeratakan pembangunan pariwisata.
d. Potensi kecenderungan produk wisata masa depan;
Perkembangan kecenderungan wisatawan mencari sesuatu yang
baru dan perubahan minat wisatawan dari wisata konvensional ke
wisata minat khusus menjadikan peluang kawasan klaster 3 ini
sebagai produk wisata masa depan. Berbagai daya tarik yang masih
berupa potensi maupun rintisan daya tarik wisata banyak terdapat di
kawasan ini. Kondisi geografis dan berbukit merupakan topografi
yang disukai oleh para wisatawan.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 79
e. kontribusi yang signifikan dan/atau prospek yang positif dalam
menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara dalam waktu yang relatif cepat;
Berhasil tidaknya pemanfaatan suatu objek tergantung pada tinggi
rendahnya potensi pasar . Hal itu bisa dilihat bahwa di kawasan
Klaster 3 peningkatan jumlah wisatawan relatif cukup tinggi, padahal
berhasil tidaknya pemanfaatan suatu objek tergantung pada tinggi
rendahnya potensi pasar . Hal itu bisa dilihat bahwa di kawasan
Klaster 3 mengalami peningkatan jumlah wisatawan relatif cukup
tinggi, terutama pada daya tarik baru yang mulai dikembangkan
seperti Tebing Breksi dan Candi Ijo. Diperkirakan dengan program2
prioritas yang direncanakan, jumlah kunjungan akan lebih meningkat
lagi.
f. Citra yang sudah dikenal secara luas;
Dalam menentukan Kluster kawasan prioritas citra atau persepsi
masyarakat secara umum dan luas terhadap sebuah destinasi
sangatlah diperhitungkan. Kawasan prioritas dipilih salah satunya
mendasarkan kepada keunggulan citra yang terbangun oleh sebuah
kawasan pariwisata. Dari sisi aspek destinasi maka kawasan kluster
3 ini memiliki keunggulan citra yang sangat baik karena memiliki
reputasi yang kemudian mendunia karena terdapat daya tarik atau
pun fenomena yang luar biasa sehingga akan menempatkannya di
dalam ingatan atau pemikiran masyarakat secara meluas.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 80
g. kontribusi terhadap pengembangan keragaman produk wisata di
Indonesia;
Rencana pembangunan pariwisata yang nantinya akan
direalisasikan akan menambah ragam daya tarik wisata. Hal itu
karena kawasan klaster 3 ini mempunyai banyak potensi daya tarik
wisata yang akan terus dieksplor dan dikembangkan.
h. Kondisi kawasan dan sekitar Klaster 3 sangat mendukung
pengembangan pariwisata. Kondisi sekitar kawasan meliputi tata
ruang wilayah objek, tingkat pengangguran, mata pencaharian
penduduk, ruang gerak pengunjung atau intensif use dalam hektar,
pendidikan masyarakat sekitar, tingkat kesuburan tanah, sumber
daya alam, tanggapan masyarakat terhadap pengembangan objek
wisata.
i. Keunggulan daya saing internasional.
Aspek destinasi, aspek pemasaran, dan aspek industry akan sulit
berjalan jika tidak ditopang oleh pengelolaan yang baik dan
professional, kawasan wisata memiliki bentuk pengelolaan yang
beragam mulai dari pengelolaan secara lokal oleh kelompok sadar
wisata, pengelolaan oleh badan usaha milik desa, pengelolaan oleh
badan usaha milik daerah, pengelolaan oleh badan usah mlik
negara, pengelolaan oleh instansi pemerintah, maupun pengelolaan
oleh swasta. Atau bisa juga pengelolaannya secara bersama
misalnya beberapa kelompok masyarakat pengelola bekerja dibawah
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 81
badan usaha milik daerah sebagai pengelola utama, bahkan sistem
pengelolaanya terintegrasi dengan beberapa destinasi yang lain
sehingga membentuk sistem pengelolaan yang terintegrasi baik.
Baik terintegrasi pada aspek pengelolaan destinasinya, aspek
pemasaran dan industrinya. Destinasi wisata yang memiliki sistem
pengelolaan terbaiklah yang tentunya akan diprioritaskan untuk
diangkat di level yang lebih tinggi.
3.3 Perwilayahan
3.3.1 Struktur Perwilayahan
KSPN Prambanan-Kalasan merupakan kawasan yang sangat
strategis di Kabupaten Sleman maupun DI Yogyakarta. Dalam konstelasi
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPANAS),
Kabupaten Sleman dan D.I.Yogyakarta mempunyai posisi strategis yang
di tuangkan dalam Destinasi Borobudur-Yogyakarta. Atas dasar pemetaan
kawasan tersebut, dan disesuaikan dengan analisi destinasi
pengembangan pariwisata D.I Yogyakarta telah menghasilkan beberapa
kawasan pariwisata. Seperti telah di jelaskan bahwa konsep
pengembangan pariwisata D.I Yogyakarta adalah kawasan geografis yang
berada dalam satu atau lebih wilayah administrastif atau dengan kata lain
lintas batas destinasi. Destinasi Borobudur-Yogyakarta menjadi salah satu
dari 50 destinasi kepariwisataan nasional, yang di dalamnya memiliki 7
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 82
(tujuh) kawasan pengembangan pariwisata, dengan 5 Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional di wilayah D.I Yogyakarta yaitu:
1. Kawasan Karst Gunung kidul Dskt
2. Kawasan Prambanan –Kalasan Dskt
3. Kawasan Yogyakarta kota Dskt
4. Kawasan pantai Selatan Yogyakarta
5. Kawasan Merapi- Merbabu Dskt
3.3.2. Pola Ruang
KSPN Prambanan Kalasan terbagi menjadi 3 klaster
pengembangan, dengan prioritas pengembangan di klaster 3, berupa
Revitalisasi dan diversifikasi. Pembagian klaster didasarkan kepada
kedekatan dari sisi geografis dan persebaran daya tarik wisata. Dengan
pengembangan :
1. Pengembangan daya tarik kawasan prioritas
2. Pengembangan Icon Sewa Plateau Roro Jonggrang atau Dewi
Durga di bukit Miri
3. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya di Cepit, Bokoharjo
4. Pengembangan Main Gate/ Pintu Gerbang Civa Plateau di
Gedangsari, Sambirejo
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 83
3.4. Rencana Pengembangan Tata Ruang Dan Perwilayahan
3.4.1. Arah Kebijakan
Dalam rangka perencanaan dan pengembangan pariwisata KSPN
Prambanan - Kalasan ini perlu ditetapkan arah kebijakan yang berkaitan
dengan destinasi pariwisata. Berdasar pada kondisi existing dan analisis
SWOT yang sudah dilaksanakan, maka ditentukan arah kebijakan di
KSPN Prambanan - Kalasan. Adapun arah kebijakan tersebut adalah:
Pengembangan kesisteman ruang pariwisata guna meningkatkan
fungsi dan jangkauan pusat pelayanan kawasan dan jaringan prasarana
yang mendukung pembangunan KSPN Prambanan-Kalasan dskt guna
terwujudnya KSPN Prambanan-Kalasan sebagai destinasi wisata warisan
yang berkelanjutan yang berbasis pada alam, sejarah dan budaya
ditunjang dengan pertanian, perkebunan, perdagangan dan industri yang
berdaya saing kelas dunia.
3.4.2. Strategi Pengembangan
a. Pengembangan struktur ruang wisata tematis yang terpadu,
komplementer dalam system ruang KSPN Prambanan-Kalasan
dskt.
b. Pengembangan dan peningkatan fungsi dan jangkauan pusat
pelayanan kawasan dan jaringan prasarana.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 84
c. Penetapan struktur ruang pariwisata atau zona pembangunan
pariwisata KSPN Prambanan – Kalasan dskt yang terpadu dan
implementasi rencana pengembangannya:
3.4.3 Program
a. Penetapan kawasan Prioritas KSPN Prambanan-Kalasan dskt yaitu
Klaster Siwa Plateau
b. Penetapan struktur ruang pariwisata atau zona pembangunan
pariwisata KSPN Prambanan-Kalasan dskt yang terpadu dan
implementasi rencana pengembangannya, meliputi klaster 1,
Klaster 2, dan Klaster 3.
c. Penetapan dan pengembangan lokasi bagi pusat-pusat pelayanan
pada masing-masing klaster dan kebutuhan pengembangan
fasilitas penunjang wisatanya
d. Koordinasi, sinergi dan kemitraan pengembangan produk wisata
lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan
e. Pengembangan jalur (travel pattern) dan paket wisata untuk
segmen umum yang meliputi wisata alam, wisata budaya dan
wisata buatan
f. Pengembangan jalur (travel pattern) dan paket wisata untuk
segmen wisata massal, wisata massal bersyarat dan wisata minat
khusus (special interest tourist).
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 85
g. Penetapan kawasan Penyangga KSPN Prambanan-Kalasan dskt
yang meliputi Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul,
Kabupaten Klaten dan kota Yogyakarta
1. Penetapan kawasan Pengembang KSPN Prambanan-Kalasan dskt
yang meliputi
3.5. Rencana Pengembangan Destinasi Wisata
Destinasi Wisata mengacu kepada kawasan geografis yang berada
dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat
Daya Tarik Wisata, Fasilitas Umum, Fasilitas Pariwisata, aksesibilitas,
serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
Kepariwisataan. Di KSPN Prambanan-Kalasan, potensi daya tarik wisata
yang terbesar dan dominan dimiliki adalah potensi wisata warisan budaya
berupa situs-situs candi yang berasal dari sekitar abad IX (cultural
heritage based tourism) dan potensi wisata alam (Nature based tourism)
berupa kawasan perbukitan dan ditunjang dengan potensi perdesaan,
pertanian, perkebunan, dan industri
3.5.1. Arah Kebijakan
Dalam rangka perencanaan dan pengembangan pariwisata KSPN
Prambanan-Kalasan ini perlu ditetapkan arah kebijakan yang berkaitan
dengan destinasi pariwisata. Berdasar pada kondisi existing dan analisis
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 86
SWOT yang sudah dilaksanakan, maka ditentukan arah kebijakan di
KSPN Prambanan-Kalasan. Adapun arah kebijakan tersebut adalah:
Pengembangan wisata berbasis potensi warisan alam dan budaya
sebagai daya tarik wisata utama dan potensi perdesaan, pertanian,
perkebunan, dan industri sebagai penunjang untuk pasar wisata
Nusantara dan pasar wisata mancanegara.
3.5.2 Strategi
Berdasar arah kebijakan tersebut kemudian disusun strategi
pengembangan yang nantinya menjadi arah dalam menyusun indikasi
program. Strategi pengembangan destinasi wisata meliputi:
1. Mengembangkan wisata berbasis potensi warisan Alam dan
budaya sebagai daya tarik wisata utama dan potensi perdesaan,
pertanian, perkebunan, dan industri sebagai penunjang untuk pasar
wisata Nusantara dan pasar wisata mancanegara dengan tetap
mengedepankan upaya perlindungan dan pelestarian.
2. Menata dan mengembangkan potensi daya tarik wisata sesuai
dengan pasar wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun
wisatawan mancanegara
3. Menata dan menggelar event-event pariwisata secara teratur, baik
tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 87
4. Meningkatkan aksesibilitas dengan memperbanyak moda dan jalur
transportasi umum dan perbaikan ruas-ruas jalan yang sebagian
dalam keadaan rusak, terutama di kawasan perbukitan.
5. Menyiapkan dan meningkatkan kualitas SDM
6. Mengembangkan sentra kerajinan dan produk oleh-oleh/souvenir
berbahan baku lokal.
7. Meningkatkan peran asosiasi usaha pariwisata seperti PHRI,
ASITA, HPI untuk mengembangkan citra pariwisata KSPN
Prambanan-Kalasan.
8. Meningkatkan kualitas SDM pengelola daya tarik wisata baik di
pemerintahan maupun swasta serta masyarakat.
9. Meningkatkan kualitas jaringan jalan, terutama jalur penghubung
KSPN Prambanan-Kalasan dengan pusat-pusat layanan serta
jaringan jalan antar daya tarik wisata wisata.
10. Menata sistem penunjuk jalan/rambu-rambu lalu lintas yang
mempermudah wisatawan untuk mencapai daya tarik wisata yang
terdapat di KSPN Prambanan-Kalasan
11. Memenuhi secara bertahap kebutuhan sarana pokok pariwisata
(akomodasi, restoran/rumah makan, fasilitas, pusat layanan,
transportasi, dll)
12. Memenuhi secara bertahap kebutuhan sarana penunjang seperti
jalan, jembatan, air bersih, listrik, telephone yang disesuaikan
dengan arah perkembangan daya tarik wisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 88
3.5.3 Rencana Pengembangan
Sebagian Daya Tarik Wisata (DTW) KSPN Prambanan-Kalasan
belum ada pengelolaan sehingga belum memberikan manfaat ekonomi
bagi PAD maupun masyarakat. Dengan demikian rencana pengembangan
destinasi wisata di KSPN Prambanan-Kalasan harus dilakukan secara
menyeluruh pada semua lokasi DTW. Dalam Pengembangan destinasi
wisata hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun Rencana
detail Pengembangan daya tarik Wisata. Apabila rencana detail masing-
masing daya tarik wisata sudah ada, maka pelaksanaan kegiatan dapat
dilakukan terutama bagi kegiatan yang sifatnya sederhana. Sementara
pengembangan fasilitas, utilitas atau infrastruktur yang berskala besar dan
rumit harus dilakukan secara bertahap.
Selain itu dalam pengembangan destinasi pada setiap klaster perlu
disesuaikan dengan potensi yang dimiliki dan daya dukungnya. Dalam
Perencanaan Pengembangan destinasi Wisata ini dapat di buat
pentahapan sebagai berikut:
1. Tiga Tahun pertama di pioritaskan pembangun di klater 3
2. Tiga Tahun kedua di gunakan untuk klaster 1 dan 2
3. Dua Tahun ketiga digunakan untuk semua klass
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 89
Secara rinci tahapan dalam perencanaan pengembangan daya tarik
wisata adalah sebagai berikut:
1. Jangka Pendek (3 Tahun Pertama) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Menyusun Rencana detil Pengembangan daya tarik Wisata
klaster prioritas
b. Membangun daya tarik wisata utama sebagai icon di klaster
prioritas
c. Membenahi dan melengkapi fasilitas penunjang pariwisata
pada klaster prioritas, terutama pada daya tarik wisata utama
sebagai titik awal penyebaran kegiatan di masing-masing
klaster
d. membenahi jalan-jalan yang rusak
e. Menggelar event-event sesuai dengan karakteristik masing-
masing klaster (off road, jelajah wisata, dan lomba-lomba)
f. Menyiapkan SDM yang akan mengelola daya tarik serta
meningkatkan kualitas SDM yang berhubungan dengan
pariwisata
g. Promosi
2. Jangka Menengah (3 tahun kedua) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Membenahi dan melengkapi fasilitas penunjang pariwisata
pada objek-objek yang lain dalam masing-masing klaster
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 90
b. Promosi
3. Jangka Panjang (2 tahun ketiga) kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Mewujudkan jaringan kegiatan dan perjalanan yang mapan
semua Klaster di KSPN Prambanan-Kalasan
b. Promosi
3.6. Pemasaran Pariwisata
3.6.1. Kebijakan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
Menjual produk wisata harus mempertimbangkan ketersediaan
produk yang dijual dan pasar untuk menjual. KSPN Prambanan - Kalasan
sudah memiliki potensi produk wisata yang dijual, namun masih perlu
banyak pembenahan yang harus dilakukan. Melihat potensi wisata yang
dimiliki oleh KSPN Prambanan - Kalasan, maka perlu dilihat segmen
pasar yang sesuai untuk KSPN Prambanan - Kalasan, yaitu:
a. Wisata alam (trekking, Hiking, Bird Watching, pengamatan fauna
dan flora) meliputi wisata di kawasan pertanian dan perbukitan,
Pangsa pasar yang di sasar adalah wisatawan minat khusus,
komunitas jelajah wisata, keluarga, perguruan tinggi, sekolah,
wisatawan mancanegara, pecinta alam, anak sekolah, peneliti
b. Wisata Budaya (warisan budaya, the way of life, seni budaya)
Pangsa pasar yang di sasar adalah wisatawan minat khusus,
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 91
komunitas sejarah dan budaya, keluarga, perguruan tinggi, sekolah,
wisatawan mancanegara, peneliti
c. Wisata buatan (Tebing bekas tambang, tambang, desa Wisata)
segmen yang disasar adalah peneliti, wisatawan minat khusus,
komunitas fotografi, wisatawan mancanegara, wisatawan rekreatif)
Berdasar segmen pasar yang dituju tersebut perlu di tetapkan
kebijakan mengenai pasar dan pemasaran yaitu:
Mewujudkan pariwisata KSPN Prambanan - Kalasan yang menjamin
kemudahan, keamanan, keindahan, kebersihan, serta keteraturan, karena
wisatawan terutama Wisatawan mancanegara cenderung memiliki standar
kenyamanan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wisatawan
Nusantara, hal ini dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial-budaya dan gaya
hidup.
3.6.2. Strategi Pengembangan Pasar dan Pemasaran
1. Menentukan pasar wisata KSPN Prambanan - Kalasan dengan
melihat pola wisata dan kondisi objek dan daya tarik yang tersedia,
yaitu:
Special Interest Tourism (Wisata minat khusus: napak tilas sejarah
peradaban, trekking, hiking, jelajah, bird watching, pengamatan
fauna, ekowisata, penelitian alam dan budaya, kehidupan
perdesaan, dan lain-lain) dengan tetap mempertahankan
kelestarian warisan alam dan budaya serta lingkungan, dengan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 92
pangsa pasar komunitas, pecinta alam, wisatawan mancanegara,
wisatawan minat khusus, wisatawan pendidikan
2. Mewujudkan jalinan kerjasama antara pengelola potensi objek
wisata dengan Pemerintah pusat dan Pemda, serta dengan pelaku
usaha pariwisata yang lain (ASITA, PHRI, HPI dan lain-lain) dalam
upaya penguatan promosi KSPN Prambanan - Kalasan sebagai
sebuah destinasi
3. Peningkatan pemasaran dan promosi pariwisata yang diarahkan
kepada koordinasi antar instansi dan dilakukan perencanaan dan
monitoring yang mantap.
4. Peningkatan perluasan distribusi informasi pemasaran melalui
teknologi informasi.
5. Langkah-langkah pemasaran dan promosi pariwisata secara
terpadu dan terarah dirumuskan oleh pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat bersama-sama dengan pengusaha pariwisata
dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan
6. Terjalin kerjasama regional dalam pemasaran dengan Kabupaten
dalam Propinsi maupun secara Nasional
7. Pemerintah daerah lebih menfokuskan kepada peningkatan citra
pariwisata KSPN Prambanan - Kalasan sebagai tujuan wisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 93
3.6.3. Rencana Pengembangan Pasar dan Pemasaran
Promosi sebagai bagian dari pemasaran pada dasarnya adalah
untuk mengenalkan, memberitahukan, membujuk, mengajak, dan
mempengaruhi pasar potensial melalui komunikasi. Tujuan utama
Promosi di KSPN Prambanan - Kalasan adalah memperkenalkan potensi
yang ada di KSPN Prambanan - Kalasan untuk meningkatkan kunjungan,
lama tinggal, dan pengeluaran wisatawan di setiap DTW di KSPN
Prambanan - Kalasan.
1. Jangka Pendek (3 Tahun Pertama) kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Identifikasi pasar wisata KSPN Prambanan - Kalasan
b. Menyiapkan DTW KSPN Prambanan - Kalasan yang menjamin
kemudahan, keamanan, keindahan, kebersihan, serta
keteraturan
c. Membentuk/mendirikan jalinan kerjasama antara pengelola
potensi objek wisata dengan Pemda, serta dengan pelaku usaha
pariwisata yang lain (ASITA, PHRI, HPI dan lain-lain) dalam
upaya penguatan promosi KSPN Prambanan - Kalasan sebagai
sebuah destinasi
d. meningkatkan perluasan distribusi informasi pemasaran melalui
teknologi informasi
e. Menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk mewajibkan
siawa-siswa sekolah mengunjungi DTW yang dimiliki KSPN
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 94
Prambanan - Kalasan sebelum melaksanakan kegiatan studi tour
ke luar daerah
2. Jangka Menengah (3 tahun kedua) kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Kemitraan strategis pengembangan paket wisata bersama lintas
regional
b. Kemitraan strategis pengembangan pemasaran terpadu lintas
kabupaten dan lintas propinsi
c. Pemanfaatan media massa dan lembaga/institusi daerah, nasional
dan internasional untuk image building
3. Jangka Panjang (2 tahun ketiga) kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Peningkatan pemasaran dan promosi pariwisata yang diarahkan
kepada koordinasi antar instansi dan dilakukan perencanaan dan
monitoring yang mantap dan berkelanjutan
3.7 Kelembagaan Pariwisata
3.7.1 Kebijakan Pengembangan Kelembagaan
Peningkatan Koordinasi, Integrasi dan Sinergi Antar Pemangku
Kepentingan Dalam Mendukung Tata Kelola Destinasi Yang Baik (Good
Tourism Governance)
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 95
3.7.2. Strategi Pengembangan Kelembagaan
1. Pembentukan jaringan antar lembaga agar terdapat koordinasi
yang cukup rapi antar institusi yang ada, serta terjalin kerjasama
yang saling menguntungkan
2. Pengaturan kelembagaan diarahkan bagi kemudahan birokrasi
melalui penyederhanaan perijinan, peningkatan efisiensi dan
efektifitas.
3. Pembentukan lembaga pengelola daya tarik wisata
4. Penguatan masing-masing lembaga yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan kegiatan pariwisata
5. Mewujudkan kerjasama dan koordinasi antar lembaga dan
stakeholder pariwisata.
6. Mengembangkan masing-masing lembaga yang langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan aktifitas pariwisata untuk
penguatan peran mereka dalam pengembangan pariwisata.
7. Mewujudkan jaringan hubungan antar lembaga agar menghasilkan
kondisi saling mendukung perkembangan masing-masing dan
mendukung perkembangan pariwisata di KSPN Prambanan -
Kalasan secara umum.
3.7.3. Rencana Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan kelembagaan diarahkan kepada kerjasama dan
koordinasi dalam berbagai program dan kegiatan yang terpadu dan saling
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 96
menguntungkan. Perlu peningkatan peranan seluruh lembaga yang
menjadi stakeholder dalam pengembangan Pariwisata KSPN Prambanan
- Kalasan. Dari sisi Kelembagaan pengembangan dilakukan untuk
penguatan internal institusi itu sendiri maupun penguatan kerjasama antar
lembaga. Pengembangan kelembagaan KSPN Prambanan - Kalasan
direncanakan sebagai berikut:
1. Jangka Pendek (3 Tahun Pertama) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Penguatan organisasi kelembagaan pada tiap usaha pelayanan
wisata
b. Penciptaan standar prosedur kerja dalam meningkatkan
kinerja/peran peran kelembagaan yang terdapat di KSPN
Prambanan - Kalasan
c. Pembentukan Kelompok Sadar Wisata pada masyarakat
sekitar DTW untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam
perencanaan pengembangan, pengelolaan, maupun
pemeliharaan keberlanjutan DTW
d. Mendorong kelompok masyarakat lokal agar mampu mengelola
DTW setempat
e. Pembentukan Forum Komunikasi antar lembaga untuk
membangun jaringan kerjasama
f. Mendorong sektor swasta agar bersedia mengelola DTW yang
membutuhkan investasi tinggi.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 97
g. Mengembangkan mekanisme koordinasi yang efektif antar
dinas/lembaga pemerintah secara vertikal (pemerintah
kabupaten – propinsi), maupun horisontal (antar dinas
pemerintah kabupaten).
2. Jangka Menengah (3 tahun kedua) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Mengembangkan model percontohan pola kerjasama
pengelolaan antar pemerintah – swasta – masyarakat
lokal/setempat.
b. Mengembangkan skema/sistem dukungan bagi kelompok
masyarakat lokal agar mampu meningkatkan kapasitas
pengelolaan DTW setempat.
3. Jangka Panjang (2 tahun ketiga) kegiatan yang dilakukan adalah:
Pembinaan dan penguatan secara berkelanjutan lembaga-
lembaga yang sudah ada
3.8 Industri Pariwisata
3.8.1. Kebijakan Industri Pariwisata
1. Pengembangan industri pariwisata diarahkan agar melibatkan
partisipasi usaha kecil dan menengah, maupun pemodal besar
yang ditujukan untuk melengkapi dan meningkatkan sarana dan
prasarana pariwisata sesuai perkembangan dan permintaan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 98
pasar, dan diarahkan sesuai dengan pembangunan yang
dilakukan pemerintah pada umumnya
2. Pemberian kemudahan-kemudahan bagi pengusaha yang akan
berinvestasi dalam bidang pariwisata
3. Penetapan pariwisata sebagai activity & income generator yang
bersifat korelatif antara aktivitas wisata dengan aktivitas
perekonomian lain, artinya, keduanya saling
mempengaruhi/melengkapi.
3.8.2 Strategi Pengembangan Industri
Strategi pengembangan Industri meliputi:
1. Mewujudkan iklim yang menguntungkan bagi dunia usaha
pariwisata dan memberikan kemudahan-kemudahan bagi
pengusaha yang akan berinvestasi dalam bidang pariwisata.
2. Mewujudkan pariwisata sebagai activity & income generator
yang bersifat korelatif antara aktivitas wisata dengan aktivitas
perekonomian lain yang berarti keduanya saling
mempengaruhi/melengkapi.
3. Membina pengusaha pariwisata menengah dan kecil dalam
upaya meningkatkan kualitas jasa usaha pariwisata.
4. Meningkatkan peran sektor swasta dan masyarakat dalam
melakukan investasi yang bersifat komersial.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 99
3.8.3 Rencana Pengembangan Industri
1. Jangka Pendek (3 Tahun Pertama) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Penyusunan rencana investasi sarana dan prasarana publik
yang partisipatif dalam konteks kepentingan masyarakat
lokal dan pengembangan pariwisata
b. Mengembangkan sistem informasi potensi investasi di
kawasan/lokasi potensial
c. Mendorong keterlibatan pemerintah lokal/masyarakat
setempat untuk perencanaan maupun implementasi fisik
sarana dan prasarana publik
d. Mengembangkan prosedur operasi standar bagi penanaman
modal yang dapat memberi ruang kontrol kepada publik
e. Mengembangkan koordinasi kelembagaan untuk
memfasilitasi penanaman modal oleh sektor swasta dan
masyarakat.
f. Membuat peraturan yang mempermudah perijinan bagi
penanam modal di bidang pariwisata
2. Jangka Menengah (3 tahun kedua) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Membangun mekanisme pemeliharaan hasil investasi yang
jelas dan melibatkan masyarakat setempat
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 100
b. Menetapkan pariwisata sebagai activity & income generator
yang bersifat korelatif antara aktivitas wisata dengan
aktivitas perekonomian lain, artinya, keduanya saling
mempengaruhi / melengkapi.
3. Jangka Panjang (2 tahun ketiga) kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Mewujudkan jaringan kegiatan dan perjalanan yang mapan
semua Klaster di KSPN Prambanan - Kalasan
b. Pembangunan daya tarik utama pada DTW yang potensial
(Museum di kawasan Situs Purbakala)
3.8.4. Atraksi
Tabel 1.1 Daya Tarik Alam
Atraksi Program Lokasi
Batu Papal Spot untuk melihat
panorama kota, dan
lokasi untuk melihat
matahari terbit
Desa Sumberejo
Spot Riyadi View panorama Candi
Prambanan, Candi
Sojiwan, jalan Solo,
Merapi, jogging track
Bokoharjo
Bukit Nganjir View panorama kota
Yogyakarta dan Klaten,
melihat matahari terbit
dan matahari
tenggelam
Bokoharjo
Bukit Teletubies Pusat kerajinan,
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 101
Atraksi Program Lokasi
downhill, rute lintas
alam
Lava Bantal Camping ground,
melihat lava bantal
sebagai wisata geo
heritage
Berbah
Sumur Gumuling Wisata geo heritage
Tabel 1.2 Daya Tarik Budaya
Atraksi Program Lokasi
Daya tarik wisata
budaya
Candi banyunibo Kegiatan panggung seni
budaya
Bokoharjo
Candi Gana Membuka peluang untuk
kerjasama seni dan budaya
Kec. Prambanan
Candi Barong Membuka peluang untuk
kerjasama seni dan budaya
Sambirejo
Candi Ndawangsari Tempat tidak
memungkinkan
Sambirejo
Candi Miri Kegiatan seni dan budaya di
bukit lembu
Bokoharjo
Candi Abang Membuka peluang untuk
kerjasama seni dan budaya
Jogo Tirto
Candi Ijo Program seni diBreksi Sambirejo
Candi Boko Berpeluang besar untuk
kegiatan seni dan budaya
Bokoharjo
Candi Prambanan Sudah ada pentas
sendratari
Prambanan
Candi Kalasan Membuka peluang untuk
kerjasama seni dan budaya
Kalasan
Candi Kedulan Lokasi tidak memungkinkan Kedulan
Candi Plaosan Berpeluang untuk kegiatan
seni dan budaya
Prambanan
Candi Sari Belum berpeluang untuk
kerjasama seni dan budaya
Bendan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 102
Atraksi Program Lokasi
Candi Sewu Sudah ada pentas
sendratari
Prambanan
Candi Sojiwan Berpeluang untuk kegiatan
seni dan budaya
Kebon Dalem Kidul
Candi Sambisari Berpeluang untuk kegiatan
seni dan budaya
Sambisari
Arca Ganesha Lokasi tidak memungkinkan Sumberwatu
Tabel 1.3 Daya Tarik Buatan
Atraksi Program Lokasi
Daya tarik wisata buatan
Goa Jepang Tidak ada program Berbah
Desa WIsata Nawung Homestay, panorama
desa, curug gedhe,
jembatan gadung
Nawung
Jembangat Gantung
Lemah Abang
Tidak ada program Prambanan
Gua Maria Sriningsih Ada kegiatan doa tiap hari,
minggu, bulan dan
tahunan
Sriningsih
Desa Wisata Cepit Program homestay,
berkuda, memanah,
jogging track, kesenian
budaya, bumi perkemahan
Cepit
Breksi:
1. Zona Embung
2. Zona
GeoHeritage
3. Zona Kuliner
4. Zona
Pertunjukan
Seni dan
Budaya
5. Zona Fasilitas
Umum
6. Zona Pelataran
1. Pembuatan
agenda even
mingguan,
bulanan dan
tahunan di
amphiteater Baik
lokal maupun
internasional.
2. Camping ground
Sambirejo
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 103
Atraksi Program Lokasi
multifungsi
7. Zona Pengelola
8. Zona Wahana
Edukasi Geologi
9. Zona Kebun
Buah
10. Zona Adventure
11. Zona Offroad
12. Zona Bumi
Perkemahan
dan Outbound
m Studio, 2016)
3.8.5 Aksesibilitas
Mayoritas daya tarik wisata di KSPN Prambanan - Kalasan memiliki
akses yang cukup mudah dijangkau seperti Taman Wisata Candi
Pramban, Taman Wisata Kraton Ratu Boko, Candi Sari Bendan, Candi
Kalasan, dan sebagainya. Namun ada beberapa daya tarik wisata yang
aksesnya cukup sulit dijangkau seperti daya tarik wisata di kawasan Civa
Plateau, dan daya tarik yang terletak di daerah yang tidak di lalui jalur
transportasi umum.
3.8.5.1. Jaringan Jalan
Suatu daerah akan mengalami kemajuan sangat pesat jika daerah
tersebut mempunyai jalan penghubung dengan wilayah lain. Jalan
merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar
kegiatan perekonomian dan pariwisata. Makin tinggi aktivitas kegiatan
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 104
akan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan dan kualitas jalan
guna memudahkan mobilitas wisatawan dan jasa serta barang dalam
regional wilayah maupun lintas wilayah. Kondisi umum prasarana jalan di
KSPN Prambanan - Kalasan ini sudah bagus dan dilewati jalan Nasional,
Propinsi, maupun jalan Kabupaten. Namun demikian akses jalan menuju
lokasi Daya Tarik Wisata yang terpencil atau di perbukitan, kondisinya
sangat buruk.
3.8.5.2. Angkutan Udara
Pola pergerakan wisatawan yang menggunakan transportasi udara
melalui Bandara Adisucipto sangat mudah karena terhubung langsung ke
KSPN Prambanan-Kalasan menggunakan moda transportasi darat
3.8.5.3. Angkutan Darat
Gate utama ke KSPN Prambanan – Kalasan melalui Jalur
Yogyakarta, jalur Jalan solo dan jalur Piyungan. Angkutan darat banyak
tersedia kendaraan umum. Kecuali menuju ke kawasan Siwa Plateau.
3.8.5.4. Angkutan Sungai/Laut
Berikut adalah peta jalur wisata di KSPN Prambanan - Kalasan
Peta jalur wisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 105
Tabel 1.4 Konektivitas Darat, Moda, dan Sistem Transportasi
Program Lokasi
Breksi 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Petunjuk jalan menuju
Breksi
3. Perbaikan dan
meningkatkan sarana jalur-
jalur Candi Ijo
4. Pengadaan Petunjuk
(Signed posting) untuk
keselamatan dilengkapi
penunjuk indicator Bahaya-
Aman untuk awan panas,
angin, gempa. Informasi
ketinggian dll yang
terkoneksi dengan sistem
peringatan dini kondisi
gawat darurat (emergency
warning system)
5. Pembukaan jalan /akses
yang lebih luas menuju
pintu masuk Breksi
Breksi
Batu Papal 1. Pengadaan Petunjuk
(Signed posting) untuk
keselamatan dilengkapi
penunjuk indicator Bahaya-
Aman untuk awan panas,
angin, gempa. Informasi
ketinggian dll yang
terkoneksi dengan sistem
peringatan dini kondisi
gawat darurat (emergency
warning system)
2. Petunjuk Jalan menuju ke
Batu Papal
3. Pembuatan Pagar
pembatas pada tebing
4. Perbaikan jalan dari dan
Batu Papal
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 106
Program Lokasi
menuju Batu Papal
Spot Riyadi 1. Pengadaan Petunjuk
(Signed posting) untuk
keselamatan dilengkapi
penunjuk indicator Bahaya-
Aman untuk awan panas,
angin, gempa. Informasi
ketinggian dll yang
terkoneksi dengan sistem
peringatan dini kondisi
gawat darurat (emergency
warning system)
2. Pembuatan Pagar
pembatas tebing
3. Perbaikan jalan dari dan
menuju Spot Riyadi
Spot Riyadi
Bukit Nganjir 1. Pengadaan Petunjuk
(Signed posting) untuk
keselamatan dilengkapi
penunjuk indicator Bahaya-
Aman untuk awan panas,
angin, gempa. Informasi
ketinggian dll yang
terkoneksi dengan sistem
peringatan dini kondisi
gawat darurat (emergency
warning system)
2. Pembuatan Pagar
pembatas tebing
3. Perbaikan jalan raya
menuju ke bukit Miri
4. Perbaikan jalan setapak ke
Bukit Nganjir
5. Pembuatan lahan parkir
6. Revitalisasi sarana ticketing
Dari Spot Riyadi ke
Bukit Nganjir
Bukit Teletubies 1. Petunjuk Jalan
2. Perbaikan Jalan
3. Pembuatan jalur mountain
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 107
Program Lokasi
bike, hiking, lari lintas alam,
Lava Bantal 1. Petunjuk jalan menuju Lava
Bantal
2. Perbaikan jalan
3. Pengadaan Petunjuk
(Signed posting) untuk
keselamatan dilengkapi
penunjuk indicator Bahaya-
Aman untuk awan panas,
angin, gempa. Informasi
ketinggian dll yang
terkoneksi dengan sistem
peringatan dini kondisi
gawat darurat (emergency
warning system)
Sumur Gumuling 1. Petunjuk jalan menuju
Sumur Gumuling
2. Perbaikan dan
meningkatkan sarana jalur-
jalur Sumur Gumuling
3. Pengadaan Petunjuk
(Signed posting) untuk
keselamatan dilengkapi
penunjuk indicator Bahaya-
Aman untuk awan panas,
angin, gempa. Informasi
ketinggian dll yang
terkoneksi dengan sistem
peringatan dini kondisi
gawat darurat (emergency
warning system)
4. Pembukaan jalan /akses
yang lebih luas menuju
sumur Gumuling
7. Pembuatan lahan parkir
Candi banyunibo 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 108
Program Lokasi
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Gana 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Barong 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi
Ndawangsari
1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Miri 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Abang 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Ijo 1. Papan petunjuk arah
2. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Boko 1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Prambanan 1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Kalasan 1. Revitalisasi sarana ticketing
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 109
Program Lokasi
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Kedulan 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Plaosan 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Sari 1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Sewu 1. Pembuatan lahan parkir
2. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Sojiwan 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Candi Sambisari 1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Arca Ganesha 1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Goa Jepang 1. Revitalisasi sarana ticketing
2. Pembuatan lahan parkir
3. Papan petunjuk arah
4. Perbaikan jalan akses ke
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 110
Program Lokasi
obyek
Desa WIsata
Nawung
1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Jembangat
Gantung Lemah
Abang
1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Gua Maria
Sriningsih
1. Papan petunjuk arah
2. Perbaikan jalan akses ke
obyek
Desa Wisata Cepit 1. Pembuatan lahan parkir
2. Papan petunjuk arah
3. Perbaikan jalan akses ke
obyek
3.8.6 Amenitas
3.8.6.1 Fasilitas Pariwisata
Sarana dan prasarana pelayanan untuk wisatawan merupakan
salah satu komponen penting yang menentukan produk wisata, karena
menyangkut kebutuhan yang sangat diperlukan bagi wisatawan. Oleh
karena itu keberadaan atau ketersediaan sarana dan prasarana di setiap
wilayah atau daerah wisata menjadi sangat penting dalam kaitannya
dengan pengembangan daerah wisata. Sarana dan prasarana penunjang
pariwisata tersebut meliputi : akomodasi, transportasi, komunikasi,
perdagangan, restaurant / rumah makan, dan kesehatan. Kondisi sarana
pariwisata memberikan tingkat kenyamanan dan kepuasan bagi
wisatawan. Fasilitas Umum Pendukung Wisata
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 111
KSPN Prambanan-Kalasan memiliki daya tarik wisata yang cukup
beragam dan masih asli bahkan ada beberapa daya tarik wisata yang
belum banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara.
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 112
RENCANA DETAIL
KSPN PRAMBANAN – KALASAN DAN SEKITARNYA
4.1 Rencana Detail Kawasan Inti
a) Kawasan Siwa Plateau Prambanan
Gambar 23. Zonasi Kawasan Siwa Plateu
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 113
Kawasan siwa plateau berada di Desa Bokoharjo Kecamatan Prambanan
yang meliputi beberapa objek wisata Eksisting Unggulan yaitu :
1. Candi Ijo
2. Taman Tebing Breksi
3. Spot Riyadi
4. Candi Banyunibo
5. Candi Barong
Adapun daya tarik wisata yang di usulkan yaitu :
1. Desa Wisata Cepit
2. Taman Patung Roro Jongrang
4.2 Rencana Detail Kawasan Penunjang
a) Masterplan Desa Budaya Cepit
Gambar 24. Masterplan Desa Wisata Cepit
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 114
Desa wisata cepit berlokasi di dusun Cepit, Desa Bokohar,
Kecamatan Prambanan. Desa wisata ini masih menyatu dengan
daya tarik wisata Candi Banyunibo. Konsep perencanaan desa
wisata cepit yaitu desa wisata berbasi budaya terpadu dengan
sistem terpadu dengan susanan kearifan lokal budaya jawa. Desa
Wisata Cepit terdiri dari beberapa fasilitas di antaranya yaitu :
1. Entrance Gate (Pintu Masuk informasi dan tiketing)
2. Parkir
3. Camping Ground
4. Panggung Terbuka
5. Candi Banyunibo
6. Rumah Joglo sebagai resto dan fasilitas lainya
7. Panahan
8. Area Sararana Penunjang
9. Plateran Multifungsi
10. Kuliner
11. Zona kegiatan alam
12. Homestay model rumah tradisional Jawa-jogja
13. Lapangan
14. Pendopo
15. Area peribadatan/ area suci
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 115
b) Masterplan Patung Roro Jongrang
Gambar 25. Masterplan Taman Patung Roro Jongrang
Lokasi taman patung Roro Jongrang bertempat di Bukit
Nganjir Dusun Ngawen, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan
tepatnya di atas bukit yang memiliki spot wisata yang menarik. Di
spot ini pengunjung bisa menikmati dua pemandangan yaitu
matahari terbit dan matahari terbenam sekaligus. Fasilitas yang
ada di taman Patung Roro Jongrang ini yaitu :
1. Entrance Gate sebagai pintu masuk registrasi atau tiketing
2. Cantilever Pandang untuk melihat pemandangan alam dan
matahari terbit di saat pagi hari
3. Patung Roro Jongrang
4. Area Peribadatan atau area suci
5. Gazebo
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 116
6. Cultural Park
7. Toilet Umum
8. Mushola
9. Kuliner tradisional
10. Amphiteater
11. Sarpras penunjang
12. Spot ikon foto
Gambar 26. View Taman Patung Roro Jongrang
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 117
Gambar 27. Perspektif Taman Patung Roro Jongrang
4.3 Rencana Tapak Prioristas
a) Gapura pintu masuk Siwa Plateau dan sub-terminal
Gambar 28. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Siwa Plateau
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 118
Gambar 29. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Siwa Plateau
Gambar 30. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Siwa Plateau
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 119
Gambar 31. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Siwa Plateau
Gambar 32. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Siwa Plateau
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 120
b) Site Plan Kawasan Breksi dan Gate Breksi
Gambar 33. Perspektif View Entrance Gate Taman Tebing Breksi
Gambar 34. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Taman Tebing Breksi
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 121
c) Gate Pintu Masuk Desa Wisata Budaya Cepit
Gambar 35. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Desa Wisata Cepit
Gambar 36. Perspektif View Entrance Gate Kawasan Desa Wisata Cepit
EXECUTIVE SUMMARY Rencana Induk dan Rencana Detail
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 122
INDIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN
KSPN PRAMBANAN – KALASAN DAN SEKITARNYA
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, berikut
disajikan rekomendasi untuk pengembangan Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional Prambanan dan sekitarnya.
123
Tabel 8.1 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
DURASI
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
20
-02
3
20
24
-02
5
1 PENGEMBANGAN KESISTEMAN RUANG PARIWISATA GUNA MENINGKATKAN FUNGSI DAN JANGKAUAN PUSAT PELAYANAN KAWASAN DAN JARINGAN PRASARANA YANG MENDUKUNG PEMBANGUNAN KSPN PRAMBANAN-KALASAN DSKT. GUNA TERWUJUDNYA KSPN PRAMBANAN-
1.1
Pengembangan struktur ruang wisata tematis yang terpadu, komplementer dalam sistem ruang KSPNPrambanan-Kalasan Dskt.
1.1.1.
Penetapan struktur ruang pariwisata / Zona Pembangunan pariwisata KSPN Prambanan-Kalasan dskt yang terpadu dan implementasi rencana pengembangannya meliputi: Kawasan Inti, Kawasan Penyangga dan Kawasan Pengembangan
KSPN Prambanan-Kalasan Dskt.
Kemenparinkraf/Ditjen PDP. Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Kemen LHK. Kemen ESDM. KemenPU- Pera. Pemkab/Kota Asosiasi/ Industri Pariwisata
APBN
1.1.2.
Penetapan dan pengembangan lokasi bagi pusat-pusat pelayanan pada masing-masing zona dan kebutuhan pengembangan fasilitas penunjang wisatanya
KSPN Prambanan-Kalasan Dskt.
Kemenparinkraf/Ditjen PDP
Kemen.LHK Pemerintah
Kab./Kota
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Kemen ESDM
KemenPU- Pera
Asosiasi/ Industr
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 124
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
DURASI
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
20
-02
3
20
24
-02
5
KALASAN SEBAGAI DESTINASI WISATA WARISAN BUDAYA YANG BERKELANJUTAN YANG BERBASIS PADA SEJARAH DAN BUDAYA DITUNJANG DENGAN PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERDAYA SAING KELAS DUNIA.
i pariwisata
1.2.
Pengembangan dan peningkatan fungsi dan jangkauan pusat pelayanan kawasan dan jaringan prasarana
1.2.1.
Koordinasi, sinergi dan Kemitraan pengembangan produk wisata lintas wilayahdan lintas pemangku kepentingan
Keseluruhan KSPN Prambanan-Kalasan Dskt.
Kemenparinkraf/Ditjen PDP
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Pemkab/Kota
KemenPU- Pera
Kemenhub
Kemen LHK
Asosiasi/ Industri pariwisata
1.2.2.
Pengembangan jalur (travel pattern) dan paket wisata untuk segmen umum
Keseluruhan KSPN Prambanan-Kalasan Dskt.
Kemenparinkraf/Ditjen PDP
Pemerintah DIY, dan Pemprov.
Pemkab/Kota
KemenPU- Pera
Kemen
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 125
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
DURASI
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
20
-02
3
20
24
-02
5
(mencakup: wisata sejarah, wisata budaya dan wisata buatan)
Jateng hub Kemen
LHK Asosia
si/ Industri pariwisata
1.2.3.
Pengembangan jalur (travel pattern) dan paket wisata untuk segmen wisata massal, wisata massal bersyarat dan wisata minat khusus (special interest tourist)
Keseluruhan KSPN Prambanan-Kalasan Dskt.
Kemenparinkraf/Ditjen PDP
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Pemkab/Kota
KemenPU- Pera
Kemenhub
Kemen LHK
Asosiasi/ Industri Pariwisata
1.3.
Penetapan struktur ruang pariwisata / Zona Pembangunanpariwisata KSPN Prambanan-
1.3.1.
Penetapan Cluster I KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Sub Kawasan Candi Prambanan Dskt. Sub Kawasan Candi Boko
Kemenparinkraf/Ditjen PDP
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Pemkab/Kota
KemenPU- Pera
Kemenhub
Kemen LHK
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 126
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
DURASI
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
20
-02
3
20
24
-02
5
Kalasan dskt yang terpadu dan implementasi rencana pengembangannya
Asosiasi/ Industri pariwisata
1.3.2.
Penetapan Kawasan /Cluster II dan III KSPN Prambanan-Kalasan dskt
Kemenparinkraf/Ditjen PDP
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Pemkab/Kota
KemenPU- Pera
Kemenhub
Kemen LHK
Asosiasi/ Industri pariwisata
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 127
Tabel 8.2 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Daya Tarik Wisata
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1 MENGEMBANGKAN KSPN PRAMBANAN-KALASAN DAN SEKITARNYA SEBAGAI DESTINASI WISATA WARISAN BUDAYA YANG BERKELANJUTAN YANG BERBASIS PADA SEJARAH DAN BUDAYA DITUNJANG DENGAN PERTANIAN,PERKEBUNAN ,PERDAGANGAN DAN
1.1.
Penguatan dan pengembangan daya tarik wisata di kawasan inti
1.1.1.
Pengembangan fasilitas dtw
Pembenahan dan melengkapi fasilitas penunjang pariwisata di kawasan wisata dan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat
Kawasan Bukit Lembu
PU Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng Kemen ESDM KemenPU- Pera Asosiasi/ Industri pariwisata
APBN APBD
1.1.2.
Pengembangan atraksi wisata
Menata dan menggelar event pariwisata secara teratur (night rider, offroad, trail, cross country, temple run) baik tingkat lokal maupun internasional di kawasan pariwisata yang sesuai
Breksi, Desa Wisata Cepit, Rumah Dome,
Dinas Pariwisata, Pokdarwis, Pengelola daya tarik wsiata, pemerintah desa
Sponsor
1.2.
Penguatan dan pengembangan daya tarik wisata di kawasan KSPN
1.2.1.
Revitalisasi dan rehabilitasi daya tarik wisata
Semua dtw KSPN Prambanan Kalasan dskt
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 128
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
INDUSTRI YANG BERDAYA SAING KELAS DUNIA.
Prambanan Kalasan dskt
1.2.2.
Perlindungan dan pelestarian daya tarik wisata
Kawasan Inti KSPN Prambanan-Kalasan
Kemen ESDM KemenPU- Pera Asosiasi/ Industri pariwisata
1.2.3.
Pengembangan daya tarik wisata berwawasan lingkungan
Kawasan Inti KSPN Prambanan-Kalasan
1.3.
Penguatan keterkaitan destinasi dengan kawasan KSPN Prambanan Kalasan dskt
1.3.1.
Penguatan keterkaitan dengan Kabupaten Sleman,
Kawasan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
1.3.2.
Penguatan keterkaitan dengan Prambanan, Kota Yogyakarta,
Kawasan pengembangan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
\
2.
PELESTARIAN (PELINDUNGAN, PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN) DAYA TARIK
2.1.
Pelestarian kawasan Civa Plateu
2.1.1.
Perbaikan dan meningkatkan sarana jalan jalur candi Ijo
Sub Kawasan Breksi
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
Kemen ESDM
Asosiasi/
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 129
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
CIVAPLATEAU SEBAGAI DAYA TARIK UTAMA KSPN PRAMBANAN-KALASAN DSKT.
Industri pariwisata
Swasta
2.1.2.
Pengadaan Petunjuk (Signed posting) untuk keselamatan dilengkapi penunjuk indikator Bahaya – Aman untuk awan panas, angin,gempa, Informasi ketinggian, dll yang terkoneksi dengan sistem peringatan dini kondisi gawat darurat (Emergency Warning system/EWS)
Sub Kawasan Breksi dskt. (jalur selatan breksi,candi ijo,batu papal)
Pemerintah DIY, dan Pemprov. Jateng
BPVG DIY
BNPB DIY
Kemen ESDM
Asosiasi/ Industri pariwisata
Swasta/ Masyarakat
2.1.
Fasilitasi kawasan dengan
Sub Kawasan
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 130
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
3. fasilitas penunjang wisata meliputi: Revitalisasi
loket tiketing di Breksi.
Penataan dan peningkatan standar usaha jasa makan-minum di Breksi
Fasilitasi kawasan dengan Jasa Pemandu yang disediakan oleh pengelola.
Fasilitasi dan Peningkatan kuantitas Toilet dan air bersih
Breksi dskt.
2.2.
Pengembangan daya tarik Civa Plateau Dskt.
2.2.1.
Pembuatan gapura masuk kawasan Civa Plateau
Gading Sari,Sambirejo
Pemerintah DIY, dan Pemprov.
2.2.2.
Meningkatkan sarana keamanan
Breksi
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 131
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Breksi. Jateng Asosiasi
/ Industri pariwisata
Swasta
2.
2.4.
Pengembangan wahana Breksi
2.2.5.
Revitalisasi kawasan Breksi
2.2.6.
Penngembangan panggung terbuka(Amphi Teater)
Breksi
2.2.7.
Pembukaan akses yang lebih terbuka menuju pintu masuk Breksi
Kelurahan Sambirejo
2.3.
Pengembangan daya tarik melalui diversifikasi atraksi
2.3.1.
Pembuatan jalur mountain bike, hiking,Lari/jalan lintas alam, menyusuri daerah Civa Plateau,
Kawasan Civa Plateau
Pemerintah DIY
Asosiasi/ Industri pariwisata
Swasta/
2.3.2
Pembuatan agenda event seni budaya
Breksi
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 132
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
harian mingguan bulanan dan tahunan dari level local hingga internasional di Amphi teater Breksi
Masyarakat
2.3.3.
Pengembangan atraksi wisata minat khusus dan jogging tracking di sekitar Spot Riyadi.
Spot Riyadi
3.
PELESTARIAN (PELINDUNGAN, PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN) DAYA TARIK WISATACI
3.1.
Pelestarian Civa Plateau
3.1.1.
Perbaikan dan peningkatan sarana wisata di Breksi, Candi Ijo, Candi Barong, Spot Riyadi, Desa Wisata, ikon Roro Jonggrang
Pemprov. Jateng dan DIY
Kemen ESDM
Asosiasi/ Industri pariwisata
Swasta
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 133
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
VAPLATEAU SEBAGAI DAYA TARIK UTAMA KSPN PRAMBANAN KALASAN DSKT.
3.1.2.
Pengadaan Petunjuk (Signed posting) untuk keselamatan dilengkapi penunjuk indikator Bahaya – Aman untuk kebakaran, angin, tanah longsor,gempa, Informasi ketinggian, dll yang terkoneksi dengan sistem peringatan dini kondisi gawat darurat (Emergency Warning system/EWS)
Batu Papal, Candi Ijo, Bukit Lembu
Pemprov. Jatengdan DIY
BPVG Jateng
BNPB Jateng
Kemen ESDM
Asosiasi/ Industri pariwisata
Swasta
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 134
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
3.1.3.
Fasilitasi kawasan dengan fasilitas penunjang wisata meliputi: Revitalisasi
loket tiketing di setiap obyek
Penyediaan
sarpras Off road
Penataan dan peningkatan standar usaha jasa makan-minum di Breksi
Fasilitasi kawasan dengan Jasa Pemandu yang disediakan oleh pengelola
Fasilitasi dan Peningkatan kuantitas Toilet dan air bersih
Breksi, Candi Ijo, Candi Boko, Spot Riyadi, Desa Wisata, Ikon Roro Jonggrang Breksi dan Dome,Gading sari sambirejp Breksi Breksi, ikon Roro Jonggrang
Pemprov. Jatengdan DIY
Kemen ESDM
Asosiasi/ Industri pariwisata
Swasta/ Masyarakat
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 135
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Breksi, Candi Ijo, Ikon Roro Jonggrang, Desa Wisata, Candi Barong, Goa Sentono, Candi Abang
Pengembangan Area Cluster I,II dan III
3.2.
Pengembangan daya tarik zona
3.2.1
cluster II :diselaraskan dengan perencanaan dari PT.TWC BPRB. Kuliner: Centra kuliner (Bendansari, Kalasan Sleman) Cluster I: minapolitan (Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman),
Pramba
nan dskt.
Kelurah
an Purwomartani
Kel.Selo
martani
Kalasan
Pemprov. Jatengdan DIY
KemenPUPERA
Asosiasi/ Industri pariwisata
Swasta/ Masyarakat
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 136
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
(Kaliwaru, Selomartani),
3.3.
Pengembangan Kota Kecamatan Kalasan Prambanan sebagai penghubung pengembangan wisata Civa Plateau
3.3.1.
Pembangunan terminal wisata di Prambanan
Sub terminal Prambanan
Pemprov. Jateng dan DIY
Dinas Perhubungan Jateng dan DIY
KemenPUPERA
Swasta
3.3.2.
Pembangunan pusat informasi dan pengelolaan
Di Sub Terminal Prambanan
Pemprov. Jatengdan DIY
Swasta
3.3.3.
Pembangunan sarana akomodasi makanan dan minuman
Breksi Ikon
Roro Jonggrang
Pemprov. Jatengdan DIY
Swasta
3.4.
Pengembangan daya tarik melalui diversivikasi atraksi
3.4.2.
Pembuatan sirkuit offroad internasional
Breksi Pemprov. DIY
Swasta
4.
PENGEMBANGAN
4.1.
Pengembangan dan
4.1.
Pengembangan dan peningkatan
Breksi Pemprov. DIY
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 137
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
DESTINASI Cluster 3
penguatan hubungan - keterkaitan (linkage) serta keterpaduan pengemasan pariwisata antar Desa wisata Sleman
1. kualitas jalur (travel pattern) dan paket wisata menuju desa wisata alam, wisata budaya, dan wisata kreatif. Melalui pembentukan sekretariat bersama
Swasta
4.2.
Peningkatan kualitas dan diversifikasi atraksi desa wisata
4.2.1.
Penataan Area Penunjang Pariwisata Standarisasi usaha dan jasa Pariwisata desa, termasuk di dalamnya standardisasi persewaan peralatan wisata (factor keamanan, asuransi, pemandu, dll)
Pemprov. DIY
Swasta
4.2.2.
Pengembangan dan diversivikasi atraksi wisata desa
Desa Wisata Cepit Bokoharjo
Pemprov. DIY
Swasta
5.
DIVERSIVIKASI DAYA
5.1.
Diversivikasi kawasan
5.1.
Penguatan dan peningkatan
DTW diluar Pempro
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 138
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
TARIK PENUNJANG
pengembangan KSPN Prambanan-Kalasan Dskt.
1. kualitas jejaring wisata antar daya tarik wisata
kawasan inti KSPN di Kab. Sleman, Kab. Gunung Kidul, Kab. Klaten, Kotamadya Yogyakarta
v. DIY, dan Jateng
Swasta
5.1.2.
pengembangan atraksi baru dengan konsep pariwisata warisan
5.1.3.
revitalisasi dan pengendalian DTW yang telah melebihi daya tampung lahan (carrying Cappacity)
5.1.4.
Penataan Area Penunjang Pariwisata
5.1.5.
Standarisasi usaha dan jasa pariwisata,
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 139
Tabel 8.3 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Aksesibilitas
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI
PROGRAM/KEGIATAN
KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1 MENGEMBANGKAN AKSESIBILITAS PARIWISATA YANG HANDAL DAN TERINTEGRASI, TANGGAP TERHADAP BENCANA, DAN RAMAH LINGKUNGAN, KE/DARI PUSAT KEGIATAN NASIONAL, DAN ATAU KE/DARI PINTU INTERNASIONAL, REGIONAL, NASIONAL, ANTAR KSPN DAN
1.1.
Peningkatan konektivitas tingkat regional dan antar DTW
1.1.1.
Pemantapan dan mengintegrasikan Jalan raya Bokoharjo ke arah Nawung Pembanguna
n jembatan gantung Lemah Abang
Kecamatan Prambanan
Kemenhub KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Kemenkominfo
Asosiasi/ Industripariwisata
1.1.2.
Peningkatan kualitas jalan dan jembatan Pelebaran
jalan Candi Banyunibo – ke arah Nawung
Pelebaran jalan di Sambilegi ke candi Sambisari
Pelebaran jalan dari sumber kidul sampai ke mbercak, jalan piyungan
Peningkatan
Banyunibo, Kec. Prambanan
Kalasan Kec.
Berbah
Kec.
Prambanan
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 140
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI
PROGRAM/KEGIATAN
KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
ANTAR KAWASAN PERUNTUKAN PARIWISATA LAINNYA SERTA KAWASAN BUDIDAYA LAINNYA YANG MENDUKUNG KEMUDAHAN, KENYAMANAN, DAN KESELAMATAN PERGERAKAN PARIWISATA
jalan Breksi-Barong-Dawangsari-Abayagiri
Peningkatan jalan menuju ke Spot Riyadi
Peningkatan keselamatan melalui perbaikan pagar jalan, cermin tikungan, rambu LL, marka jalan, dan papan peringatan.
Kec. Prambanan
Abayagiri
-Breksi-Spot Riyadi
1.1.3
Pengembang
an elemen penanda
Pembuatan elemen penanda dan penunjuk arah menuju DTW di cluster III KSPN Prambanan Kalasan
Kalasan: Jalan Jogja-Solo arah ke sumber Lava bantal Gua Jepang Dawangsari Spot Riyadi Arah Desa Wisata Cepit Breksi
Kemenpar/ DitjenPDP
Kemenhub Pemprov. DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenkominfo
Asosiasi/ Industripariwisata
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 141
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI
PROGRAM/KEGIATAN
KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Batu papal Icon patung Dewa Siwa
1.2.
Pengembangan dan pemantapan sarana transportasi pariwisata yang handal dan terpadu
1.2.1.
Fasilitasi intermoda terpadu dari rencana Bandara Stasiun, Terminal Merevitalisasi
angkutan umum Terminal Giwangan ke terminal Prambanan
Kemenhub Pemprov.DIY Pemkab.
Sleman
Kemenpar/ DitjenPDP
Asosiasi/ Industripariwisata
1.2.2.
Pembangunan terminal/ parkir induk Terminal Sub
Kawasan prambanan-Kalasan dskt. Sebagai pendukung terminal prambanan
Kemenhub KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Asosiasi/ Industripariwisata
1.3.
Pengembangan sistem sistem jaringan
1.3.1.
Pengembangan konektivitas dengan rencana
Koridor Wonogi
Kemenhub KemenPUPERA
Kemenpar/
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 142
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI
PROGRAM/KEGIATAN
KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
transportasi dalam mendukung pengembangan pariwisata
pembangunan jalan Jogja- Solo, JJLS, Pembangunan Jalan Bandara Kulon Progo, Pembangunan jalan Jogja-Borobudur, pembangunan rel kereta api Rehabilitasi
sub terminal Prambanan
Rehabilitasi stasiun Prambanan
Penambahan armada jalur candi prambanan-candi boko-candi ijo
Pembangunan rest area dan SPBU
ri-Jogja Koridor
Solo-Jogja
Koridor Semarang-Jogja
Koridor Bandara baru Kulon Progo- Yogyakarta-Prambanan
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
DitjenPDP
Swasta
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 143
Tabel 8.4 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Prasarana Umum, Fasilitas Umum Dan Fasilitas Pariwisata
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
1 PEMBANGUNAN PRASARANA UMUM, FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN, KENYAMANAN, KUNJUNGAN WISATAWAN
1.1.
Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas fasilitas pariwisata
1.1.1.
Fasilitas Tourism Information Center melalui pusat informasi wisata terpadu
Kecamatan Prambanan
Kemenpar/ DitjenPDP
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
Kemenkominfo
Asosiasi/ Industripariwisata
1.1.2.
Peningkatan standar akomodasi dan usaha jasa pariwisata
Seluruh Kawasan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Kemenpar/ DitjenPDP
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
Kemenkominfo
Asosiasi/ Industripariwisata
1.1.3.
Pengembangan rest area Rest area
Jl.Wonosari
Kab. Sleman
Kab. Gunungkidul
Kemenpar/ DitjenPDP
Kemenhub KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenkominfo
Asosiasi/ Industripariwisata
1.2.
Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas
1.2.1.
Pembangunan jalur hijau
Jalur menju DTW Seluruh Kawasan
Kemenhub KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Asosiasi
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 144
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
prasarana umum
KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
/ Industripariwisata
1.2.3.
Pembangunan bank sampah dan pelatihan pengelolaan sampah terpadu 3 R
Unit pengelola kawasan wisata di seluruh Kawasan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
BLH Prov. KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Asosiasi/ Industripariwisata
1.2.4.
Penerangan jalan
Jalur menju DTW Seluruh Kawasan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Kew2menPUPERA
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
Kemenhub
Asosiasi/ Industripariwisata
1.2.5.
Pembangunan sarana kesehatan di DTW
Seluruh Kawasan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Kemenkes Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Asosiasi/ Industripariwisa
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 145
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
ta
1.2.6
Peningkatan sarana MCK
Seluruh Kawasan KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
BLH Prov. KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Asosiasi/ Industripariwisata
1.2.7.
Peningkatan kualitas dan penambahan ruang parkir
Desa wisata Cepit
Breksi Candi Ijo Spot
Riyadi Candi
Barong Icon
Patung Dewa Ciwa
Candi Boko
Kemenpar/ DitjenPDP
KemenPUPERA Pemprov.DIY
Jateng Pemkab. terkait
Kemenhub
Asosiasi/ Industripariwisata
1.3.
Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan
1.3.1.
Peningkatan kualitas EWS
KSPNPrambanan-Kalasan dskt.
BPBD DIY Jateng
BASARNAS DIY Jateng
Kemenpar/ DitjenPDP
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 146
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
kualitas mitigasi bencana
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
KemenPUPERA
Asosiasi/ Industripariwisata
1.3.2.
Peningkatan kualitas mitigasi bencana (titik kumpul, ruang evakuasi, jalur evakuasi)
KSPNPrambanan-Kalasan dskt.
BPBD DIY Jateng
BASARNAS DIY Jateng
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
KemenPUPERA
Asosiasi/ Industripariwisata
1.3.3.
Penyediaan PPGD(Penanganan Pasien Gawat Darurat)
KSPNPrambanan-Kalasan dskt.
BPBD DIY Jateng
BASARNAS DIY Jateng
Pemprov.DIY Jateng
Pemkab. terkait
Kemenpar/ DitjenPDP
Kemenkes
Asosiasi/ Industripariwisata
2.
PENYEDIAAN SARANA WISATA
2.1.
Penyediaan sarana prasarana
2.1.1.
Pengembangan sarana dan prasarana untuk
Spot Riyadi
Breksi
Kemen PU Pemprov DIY
Kemenpar/ Ditjen
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 147
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
WARISAN BUDAYA, ALAM, EDUKASI, MINAPOLITAN, AGROWISATA DALAM KAWASAN GEOHERITAGE
wisata warisan budaya, alam, edukasi, minapolitan, agrowisata, zona geoheritage, zona seni-budaya, zona embung, zona kuliner, zona pelataran multifungsi, zona kebun buah, zona adventure, zona pengelola, zona fasilitas umum, zona perkemahan dan outbound, zona pengembangan
pengembangan wisata petualangan dan edukasi, meliputi konservasi alam, edukasi tentang geoheritage,), Outbound dan perkemahan, kebun buah, ampiteater, sirkuit
PDP KemenP
U- Pera Kemenhub
Swasta Asosiasi/
Industri pariwisata
2.1.2
Pengembangan sarana dan prasarana untuk pengembangan wisata minat khusus, mencakup Lapangan terbuka untuk olahraga minat khusus, restoran dan cafe, proshop (rental dan souvenir shop), pos satpam, bak penampungan air, area cross country,
Breksi Kec.
Prambanan
Abayagiri Ikon Roro
Jonggrang
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 148
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
paralayang dll
3.
PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM (PP No.36 Tahun 2010)
3.1.
Penyediaan jasa dan sarana wisata alam
3.1.1
Penyediaan jasa informasi pariwisata
Breksi. Sub Terminal Prambanan
Kemen LHK Pemprov DIY Pemkab.
Kemenpar/ Ditjen PDP
KemenPU- Pera Kemenhub
Swasta Asosiasi/
Industri pariwisata
3.1.2.
Penyediaan jasa pramuwisata
Keseluruhan DTW KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
3.1.3.
Penyediaan jasa transportasi
Keseluruhan DTW KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
3.1.4
Penyediaan jasa perjalanan wisata
Keseluruhan DTW KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
3.1.5
Penyediaan jasa makanan dan minuman
Keseluruhan DTW KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 149
Tabel 8.5 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Pemberdayaan Masyarakat
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
1.
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA MELALUI UPAYA PENGEMBANGAN SADAR WISATA DAN BUDAYA MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA
1.1.
Pengembangan potensi , partisipasi, dan kapasitas sumber daya komunitas lokal dalam pengembanga usaha produktif kepariwisataan
1.1.1.
Sosialisasi dan pelatihan pengembangan potensi, partisipasi, dan kapasitas sumber daya komunitas lokal dalam pengembangan usaha produktif kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Kementerian Pariwisata
Pemprov DIY Jateng
Pemda Kabupaten
Bappeda Kabupaten
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komunitas Adat Asosiasi/Industri Pariwisata
Kelompok-kelompok pendukung Pariwisata Kawasan Prambanan-Kalasan
Komunitas
1.2.
Peningkatan potensi dan kapasitas sumber daya lokal melalui pengembangan usaha produktif di bidang pariwisata
1.2.1.
Sosialisasi dan pelatihan mengenali dan mengoptimalkan potensi lokal yang mendukung kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
1.3.
Penguatan kemitraan rantai nilai antar usaha di bidang kepariwisataan
1.3.1.
Sosialisasi dan pelatihan penguatan kemitraan rantai nilai antar usaha pariwisata dan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 150
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
antar lembaga tradisional da modern
adat/pelaku budaya
Akademisi bidang pemberdayaan dan pembangunan pariwisata
1.4.
Pengembangan potensi dan kapasitas sumber daya budaya serta lembaga lokal pariwisata
1.4.1.
Sosialisasi dan pelatihan rekayasa budaya kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
1.5.
Penguatan dan pengembangan karakter budaa lokal dalam pengembanngan kepariwisaataan
1.5.1.
Sosialisasi dan pelatihan Penguatan dan pengembangan karakter budaya lokal dalam pengembanngan kepariwisaataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
2.
MENINGKATKAN PERAN, KOMITMEN, PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN SOSIAL
2.1.
Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait sosial budaya di sekitar KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
2.1.1.
Fasilitasi komunitas budaya dalam pemberdayaan sosial budaya Fasilitasi pembentukan pusat informasi masyarakat dan budaya Revitalisasi atraksi budaya
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Kementerian Pariwisata
Pemprov DIY Jateng
Pemda Kabupaten
Bappeda Kabupaten
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komunitas Adat Asosiasi/Industri Pariwisa
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 151
ARAH KEBIJAKAN
STARTEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
BUDAYA, MENGEMBANGKAN LEMBAGA PELINDUNG BUDAYA, DAN MENGEMBANGKAN KEMITRAAN DENGAN LEMBAGA ATAU MASYARAKAT LOKAL
berbasis kearifan lokal Prambanan-Kalasan
ta Kelomp
ok-kelompok pendukung Pariwisata Kawasan Prambanan-Kalasan
Komunitas adat/pelaku budaya
Akademisi bidang pemberdayaan dan pembangunan pariwisata
2.2.
Harmonisasi program-program seni budaya antar komunitas
2.2.1.
Pembentukan forum komunikasi dan koordinasi lintas lembaga terkait pelestarian budaya
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
2.3.
Pembentukan lembaga pelindung kebudayaan
2.3.1.
Fasilitasi tim/lembaga monitoring dan kajian masyarakat dan budaya
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
2.4.
Pembentukan jejaring komunikasi antar lembaga dan masyarakat
2.4.1.
Fasilitasi lembaga dan Desa Wisata dalam mendukung kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 152
Tabel 8.6 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Investasi Pariwisata
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
1.
PENGEMBANGAN KEMUDAHAN INVESTASI KEPARIWISATAAN YANG BERDAYA SAING DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DALAM MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG SEHAT
1.1.
Peningkatan kemudahan berinfestasi bidang pariwisata sesuai peraturan perundang-undangan
1.1.1.
Sosialisasi dan penerapan sistem untuk peningkatan insentif investasi bidang pariwisata sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Penyederhanaan jalur birokrasi perijinan usaha pariwisata
Insentif pajak investasi pariwisata
Pembuatan paket-paket investasi yang jelas , representative, dan kompetitif.
Peningkatan Kemitraan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Pemprov. DIY Jateng
Pemda.Kabupaten
Kementerian Pariwisata
Bappeda Kabupaten
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Asosiasi Pelaku usaha pariwisata
Perbankan
Kadin
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 153
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
Usaha di bidang Pariwisata (antar public-Privat, Makro-Mikro dan Antar stakeholders lainnya)
1.2.
Peningkatan promosi investasi
1.2.1.
Peningkatan peran badan promosi pariwisata (contoh badan promosi pariwisata Sleman) dalam menarik investasi ke KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Pemprov. DIY Jateng
Pemda.Kabupaten
Kementerian Pariwisata
Bappeda Kabupaten
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Asosiasi Pelaku usaha pariwisata
Perbankan
Kadin
1.2.2.
Mengadakan promosi investasi berupa iklan perkembangan
positif pariwisata
Penawaran paket event
Penawaran
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 154
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
paket investasi pengembangan DTW
2.
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DALAM MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG SEHAT
2.1.
Mengembangkan kebijakan terkait standarisasi investasi di bidang pariwisata
2.1.1.
Mengembangkan kebijakan standardisasi usaha-usaha pariwisata (produk, harga, dll) sebagai salah satu syarat kelayakan untuk melakukan penanaman modal di KSPN
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Pemprov. DIY Jateng
Pemda.Kabupaten
Kementerian Pariwisata
Bappeda Kabupaten
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Asosiasi Pelaku usaha pariwisata
Perbankan
Kadin
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 155
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
=2
02
3
20
24
-20
25
2.2.
Pembentukan jejaring komunikasi antar lembaga dan masyarakat
2.2.1.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan usaha-usaha pariwisata yang telah diinvestasikan di KSPNPrambanan-Kalasan dskt.
Seluruh DTW di KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Pemprov. DIY Jateng
Pemda.Kabupaten
Kementerian Pariwisata
Bappeda Kabupaten
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Asosiasi Pelaku usaha pariwisata
Perbankan
Kadin
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 156
Tabel 8.7 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Pemasaran Pariwisata
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1 Mengembangkan pemasaran pariwisata KSPN Prambanan-Kalasan dskt. Secara efektif untuk meningkatkan kualitas kunjungan, pembelanjaan dan lama tinggal wisatawan nusantara maupun
1.1
Pengembangan media komunikasi pemasaran berbasis teknologi informasi
1.1.1
Penciptaan dan pengembagan media promosi online dengan link dan fitur terintegrasi dengan para penyedia jasa kepariwisataan terkait
Penggunaan media jaringan populer seperti media sosial
Kawasan Prambanan-Kalasan
Kemenpar Pemda DIY Pemda Kab/Kota Terkait
Kemenpar Dinaspar Swasta Asosiasi Pelaku Usaha
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 157
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
mancanegara
1.2
Kerjasama promosi dan pemasaran dengan secara lebih intensif
1.2.2
Kerjasama dengan maskapai dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan dari luar daerah
Kerjasama regional dengan destinasi lain (Bali, Jawa Timur, Jakarta) dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisman
Kelembagaan Prambanan-Kalasan
Kawasan Prambanan-Kalasan
Kemenpar Pemda DIY Pemda Kab/Kota Terkait
Kemenpar Dinaspar Swasta Asosiasi Pelaku Usaha
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 158
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1.3
Intensifikasi Promosi pada Segmen Pasar Tradisional dan Ekstensifikasi pada segmen-segmen wisata minat khusus
1.3.1
Promosi pada segmen domestik (keluarga, MICE, sekolah-sekolah)
Eksensifikasi pada segmen minat khusus untuk domestik (sport & adventure: Downhill, hiking, trekking)
Intensifikasi pada segmen wisman melalui inovasi paket-paket tematik
Kemenpar Pemda DIY Pemda Kab/Kota Terkait
Kemenpar Dinaspar Swasta Asosiasi Pelaku Usaha
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 159
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TERKAIT
INDIKASI BESARAN
BIAYA (JUTA
RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1.4
Penguatan citra destinasi melalui Branding dan positioning KSPN Prambanan-Kalasan sebagai Ekowisata gunung teraktif kelas dunia
1.4.1
Penguatan brand KSPN Prambanan-Kalasan dskt.
Positioning yang dilakukan melalui promosi brand
Penyelenggaraan berbagai event bertema Prambanan-Kalasan dskt
Kawasan Prambanan-Kalasan
Kemenpar Pemda DIY Pemda Kab/Kota Terkait
Kemenpar Dinaspar Swasta Asosiasi Pelaku Usaha
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 160
Tabel 8.8 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Aspek Industri Pariwisata
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1 PENATAAN USAHA PARIWISATA DAN PENDUKUNG PARIWISATA DI KAWASAN PRAMBANAN-KALASAN, DSKT.
1.1
Mengatur alokasi ruang untuk pengembangan industri yang terkait langsung dan tidak langsung dengan pariwisata
1.1.1
Mengatur tata ruang yang rinci untuk penempatan usaha pendukung wisata bagi usaha besar, menengah, kecil, dan mikro sesuai dengan karakter wisatawan pengunjung
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kementerian PU-
Pera
Kementerian
Perindustrian
Prov / Disparbud
Dinas Perijinan;
BKPM; dan
BKPMD
Dinas Pariwisata
Kabupaten
terkait
Kemente
rian
Pariwisa
ta
Kemente
rian
Perdaga
ngan
Kemen
PU-Pera
Kemente
rian
Pertania
n
Bappeda
3
Kabupat
en
terkait
Swasta
Asosiasi
1.1.2
Mengatur infrastruktur usaha dan akses sesuai kebutuhan industri dan tata ruang yang rinci
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
1.2
Melakukan pengaturan lokasi usaha pariwisata melalui perijinan
1.2.1
Mengatur perijinan sehingga penempatan lokasi usaha pariwisata sesuai kelasnya
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 161
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
1.3
Melakukan kontrol kualitas usaha pariwisata melalui standardisasi usaha pariwisata
1.3.1
Melakukan standardisasi usaha pariwisata di wilayah kawasan wisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
1.4.
Meningkatkan kesadaran stake holder lokal atas pengembangan industri pariwisata yang optimal
1.4.1
Seminar, studi banding, dll. bagi stake holder lokal untuk mengembangkan industri pariwisata yang optimal
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
2 MENCIPTAKAN USAHA WISATA DAN PENDUKUNG USAHA WISATA YANG TERKAIT DENGAN PRODUK LOKAL DAN
2.1
Melakukan inventarisasi produk lokal yang potensial untuk dibudidayakan
2.1.1.
Fam Trip bagi stake holder lokal untuk mengenali produk lokal yang potensial untuk dijadikan komoditas pendukung wisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kementerian
Pariwisata
Kementerian
Perdagangan
Kemenaker
Kemendikbud
Kementeri
an
Perindust
rian
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 162
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
AKTIVITAS LOKAL
Kemen Pertanian
Kemen Kelautan
dan Perikanan
Swasta
Asosiasi Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
Prov /
Disparbu
d
Dinas
Pariwisat
a
Kabupate
n terkait
2.1.2
Uji coba produksi, pelatihan wira usaha, untuk mengembangkan produk
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
2.2
Melakukan inventarisasi produk lokal yang potensial untuk dibudidayakan
2.2.1
Fam Trip bagi stake holder lokal untuk mengenali aktivitas lokal yang potensial untuk dijadikan atraksi wisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
3 PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA YANG
3.1
Pemberdayaan masyarakat lokal
3.1.1
Kursus, pelatihan, internship dan sejenisnya bagi masyarakat lokal untuk
Seluruh DTW di KSPN Prambanan –
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 163
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
BERKUALITAS DI KAWASAN PRAMBANAN-KALASAN DSKT
mengembangkan industri pendukung jasa wisata
Kalasan dskt
3.1.2
Pengembangan aspek permodalan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
3.2
Pembinaan terhadap usaha pariwisata yang berkembang agar memenuhi standar pariwisata
3.2.1
Kursus, pelatihan intership dan sejenisnya bagi masyarakat lokal untuk mengembangkan industri pendukung jasa wisata baik pendukung langsung maupun tidak langsung
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
3.2.2
Meningkatkan pemahaman stake holder lokal atas standar layanan wisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4 PENGEMBANGAN
4.
Pengembangan investasi usaha
4.1.
Sosialisasi mengenai
Seluruh DTW di
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 164
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
INDUSTRI PARIWISATA YANG BERKUALITAS DI KAWASAN PRAMBANAN-KALASAN DSKT
1 pariwisata yang mampu melayani jasa wisata dengan kualitas tinggi
1 peluang investasi oleh Pemerintah Daerah
KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.2
Pemberian insentif bagi pengusaha usaha pariwisata untuk melakukan usaha yang berkelas
4.2.1
Mempermudah perijinan dan insentif lain bagi investor yang relevan untuk pengembangan industri wisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
5 PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PRODUK YANG DIJUAL DI KAWASAN PRAMBANAN-KALASAN DSKT
5.1
Mengembangkan teknologi produksi untuk menghasilkan variasi produk yang standar disesuaikan dengan variasi daya beli pengunjung
5.1.1
Pemerintah Daerah bekerja sama dengan lembaga riset, perguruan tinggi, dan lembaga lain untuk mengembangkan teknologi praktis dalam pengembangan produk lokal untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
5.2
Sosialisasi mengenai manfaat
5.2.1
Seminar dan FGD bagi stake holder (Pemerintah
Seluruh DTW di KSPN
Kemen
Pertani
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 165
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
pengembangan usaha dan industri pariwisata di kawasan Prambanan Kalasan dskt terhadap Pemerintah Daerah dan masyarakat
Daerah; tokoh masyarakat; tokoh budaya; tokoh agama) lokal mengenai pemanfaatan aset wisata yang optimal bagi masyarakat.
Prambanan – Kalasan dskt
Kementerian
Perindustrian
Disparbud
Dinas Pariwisata
Kabupaten
terkait
Dinas
Kebudayaan
an
Kemenhut
dan
Perikan
an
Swasta
Asosiasi Pelaku usaha Pelaku
Usaha
6 PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PRODUK YANG DIJUAL DI KAWASAN PRAMBANAN- KALASAN DSKT
6.1
Mengembangan dan mengolah produk lokal untuk dijadikan icon product di kawasan wisata
6.1.1
Menentukan icon product lokal dan kegiatan ikutannya dengan mengangkat produk lokal.
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kementerian
Perindustrian
Prov / Disparbud
Dinas Pariwisata
3
Kabupaten terkait
Kementeri
an
Pariwis
ata
Kementeri
an
Perdag
angan
Kemenake
r
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 166
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Kemendik
bud
Kemen
Pertani
an
Kemen
Kelauta
n dan
Perikan
an
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
6.2
Memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan produk
6.2.1
Kursus, pelatihan, internship dan sejenisnya bagi masyarakat lokal untuk mengolah produk lokal sampai memenuhi standar pariwisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
6.2.2
Memanfaatkan CSR atau mengundang investor untuk
Seluruh DTW di KSPN Prambana
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 167
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
mengembangkan produk lokal guna meingkatkan variasi produk
n – Kalasan dskt
7 PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DALAM MENCIPTAKAN PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT DI KAWASAN PRAMBANAN-KALASAN DSKT
7.1
Penggunaan proporsi minimal sumber daya lokal (SDM dan sumber daya lainnya) dalam penyelenggaraan usaha pariwisata
7.1.1
Menginventarisasi produk-produk lokal yang potensial dikembangkan dalam penyelenggaraan usaha pariwisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kementerian
Perindustrian
PemProv
Pemda
Kabupaten
terkait
Kementeri
an
Pariwis
ata
Kementeri
an
Perdag
angan
Kemenake
r
Kemendik
bud
Kemen
Pertani
7.1.2
Pemerintah Daerah menerbitkan Perda untuk pemanfaatan produk lokal dalam penyelenggaraan usaha pariwisata, terutama makanan, souvenir, dan buah tangan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 168
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
an
Kemen
Kelauta
n dan
Perikan
an
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
7.1.3
Memberikan insentif bagi masyarakat untuk mengembangkan produk tersebut melalui pelatihan, pendampingan, magang, akses sumber permodalan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
7.2
Peningkatan nilai tambah produk lokal dalam usaha promosi dan pemasaran
7.2.1
Pelatihan, pendampingan untuk pengemasan, promosi, dan pemasaran produk lokal
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kementerian
Perindustrian
Kemen PU-Pera
PemProv
Pemda Kabupaten
terkait
Kementeri
an
Pariwis
ata
Kementeri
an
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 169
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
7.2.2
Penyediaan kios-kios atau ruang display di hotel, restoran untuk memasarkan produk lokal
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Perdag
angan
Kemenake
r
Kemendik
bud
Kemen
Pertani
an
Kemen
Kelauta
n dan
Perikan
an
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
8 PENINGKATAN PEMANFAATAN KAWASAN PARIWISATA PRAMBANAN-KALASAN DSKT
8.1
Mengembangkan kebijakan terkait standardisasi produk dan harga, serta sertifikasi pelaku usaha pariwisata
8.1.1
Melakukan kebijakan standardisasi usaha terkait dengan wisata: standardisasi jasa layanan, standardisasi produk, dan
Provinsi terkait
Kementerian
Perindustrian
Kemen PU-Pera
Kemenaker
Kemendikbud
Kementeri
an
Pariwis
ata
Kementeri
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 170
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
MELALUI PENGEMBANGAN USAHA DAN INDUSTRI PENDUKUNG PARIWISATA
sertifikasi pelaku usaha pariwisata
an
Perdag
angan
Kemenake
r
Kemendik
bud
Kemen
Pertani
an
Kemen
Kelauta
n dan
Perikan
an
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
8.1.2
Melakukan kebijakan standardisasi harga (misalnya: mencegah terjadinya under cut pricing oleh pengusaha besar)
Provinsi Terkait
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 171
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TER KAIT
INDIKASI BESARNY
A BIAYA(JU
TA RUPIAH)
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N 20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
8.1.3
Sosialisasi mengenai kebijakan terkait standardisasi produk dan harga, serta sertifikasi pelaku usaha pariwisata
Provinsi Terkait
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 172
Tabel 8.9 Arah Kebijakan, Strategi, Dan Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Kelembagaan Pariwisata
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNGJAWAB
INSTANSI TERKAIT
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
1 PENINGKATAN KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINERGI ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENDUKUNG TATA KELOLA DESTINASI YANG BAIK (GOOD TOURISM GOVERNANCE)
1.1
Optimalisasi koordinasi dan kemitraan antar wilayah dan pemangku kepentingan.
1.1.1
Peningkatan koordinasi perencanaan program pembangunan terkait kepariwisataan antar pemangku kepentingan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kemenpar/ Ditjen
PDP
Pemda Prov
Pemda Kabupaten terkait
Kemen
LHK
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
1.1.2
Peningkatan koordinasi implementasi program pembangunan terkait kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
1.1.3
Peningkatan koordinasi monitoring dan pengendalian program pembangunan terkait kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
1.2
Optimalisasi peran kelembagaan kepariwisataan swasta dan masyarakat
1.2.1
Perencanaan partisipatif usaha pariwisata melalui skema kemitraan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan
Kemenpar/
Ditjen PDP
Pemda Prov
Pemda
Kabupaten
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 173
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNGJAWAB
INSTANSI TERKAIT
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
dskt terkait
Masyarakat 2 PENINGKAT
AN KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINERGI ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM MENDUKUNG TATA KELOLA DESTINASI YANG BAIK (GOOD TOURISM GOVERNANCE)
2.1
Optimalisasi koordinasi dan kemitraan antar wilayah dan pemangku kepentingan.
2.1.1
Peningkatan koordinasi perencanaan program pembangunan terkait kepariwisataan antar pemangku kepentingan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kemenpar/
Ditjen PDP
Pemda Prov
Pemda Kabupaten terkait
Kemen
LHK
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
2.1.2
Peningkatan koordinasi implementasi program pembangunan terkait kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
2.1.3
Peningkatan koordinasi monitoring dan pengendalian program pembangunan terkait kepariwisataan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
2.2.
Optimalisasi peran kelembagaan kepariwisataan swasta dan masyarakat
2.2.1
Perencanaan partisipatif usaha pariwisata melalui skema kemitraan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 174
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNGJAWAB
INSTANSI TERKAIT
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
3.
PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KEPARIWISATAAN DALAM MENDUKUNG PENCIPTAAN PRODUK DAN LAYANAN WISATA YANG PRIMA DAN KOMPETITIF.
3.1
Optimalisasi dan akselerasi kompetensi sumber daya manusia (SDM) lembaga pemerintahan dan sumber daya manusia (SDM) pelaku industri pariwisata.
3.1.1
Program Pendidikan SDM Pariwisata untuk peningkatan mutu kualitas SDM pariwisata (pemberian beasiswa atau seminar, dll)
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Kemendikbud/
dinas
pendidikan dan
kebudayaan
prov-kab
Disparbud
Kementeri
an
Pariwisata
Swasta
Asosiasi
Pelaku
usaha
Pelaku Usaha
3.1.2
Program pelatihan pengembangan di bidang kepariwisataan(perencanaan, implementasi,dan monitoring serta evaluasi)
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
3.2
Optimalisasi dan akselerasi kompetensi sumber daya manusia (SDM) dibidang pariwisata.
3.2.1
Sertifikasi SDM Kepariwisataan di Bidang Perhotelan, Restoran, Sektor Jasa, Objek dan Daya Tarik Wisata
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
3.2.2
Pelatihan SDM Kepariwisataan di Bidang Perhotelan, Restoran, Sektor Jasa, Objek dan Daya Tarik
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 175
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNGJAWAB
INSTANSI TERKAIT
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Wisata
3.3
Meningkatkan Sadar Wisata dan Sadar Pesona Masyarakat
3.3.1
Program pelatihan dan pembinaan untuk peningkatan Sadar wisata dan sadar pesona pada masyarakat
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4 STANDARISASI KUALITAS INSTITUSI PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN
4.1
Mengembangkan dan mengoptimalkan Institusi Pendidikan Pariwisata
4.1.1
Pengembangan sarana dan prasarana Sekolah Vokasi Pariwisata untuk jenjang Menengah dan Diploma
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.1.2
Fasilitasi Sekolah Vokasi Pariwisata untuk jenjang Menengah dan Diploma
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.1.3
Pengembangan kurikulum Sekolah Vokasi Pariwisata untuk jenjang Menengah dan Diploma
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.2
Mengembangkan kerjasama antara Institusi Pendidikan dan
4.2.1
Kolaborasi Pemerintah dan Industri Pariwisata untuk
Seluruh DTW di KSPN Prambana
Rencana Induk dan Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Prambanan – Kalasan dan Sekitarnya
2016
EXECUTIVE SUMMARY 176
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI INDIKASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI
TAHAPAN
PENANGGUNGJAWAB
INSTANSI TERKAIT
SEKTOR TERKAIT
INDIKASI SUMBER
BIAYA
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
-20
23
20
24
-20
25
Industri Pariwisata
program CO-OP mahasiswa (magang)
n – Kalasan dskt
4.2.2
Kolaborasi Pemerintah dan Industri Pariwisata dalam penyaluran lulusan institusi pendidikan
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.2.3
Program Apprenticeship (Magang) di Institusi Pendidikan Pariwisata dan Perhotelan di luar negeri untuk tenaga pengajar
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.3
Sertifikasi dan Akselerasi Kualitas Tenaga Pendidik Kepariwisataan (Guru dan Dosen)
4.3.1
Sertifikasi dan Akselerasi Kualitas Tenaga Pendidik Kepariwisataan (Guru dan Dosen)
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt
4.3.2
Pemberian Beasiswa S2 dan S3
Seluruh DTW di KSPN Prambanan – Kalasan dskt