LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3
A. Latar Belakang ....................................................................................................3
B. Struktur Organisasi .............................................................................................3
C. Tugas, Fungsi, dan Wewenang ...........................................................................4
D. Dasar Hukum ......................................................................................................5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ..........................................6
A. Rencana Strategis................................................................................................6
B. Perjanjian Kinerja ...............................................................................................6
C. Alokasi Anggaran ...............................................................................................7
BAB II AKUNTABILITAS KINERJA..........................................................................8
a. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................8
b. Realisasi Anggaran .............................................................................................18
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................21
A. Kesimpulan .........................................................................................................21
B. Saran ...................................................................................................................22
PERJANJIAN KINERJA................................................................................................23
FOTO-FOTO KEGIATAN.............................................................................................24
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ................................................................................................................................ 8
Tabel 2 ................................................................................................................................ 9
Tabel 3 ................................................................................................................................ 10
Tabel 4 ................................................................................................................................ 10
Tabel 5 ................................................................................................................................ 12
Tabel 6 ................................................................................................................................ 13
Tabel 7 ................................................................................................................................ 15
Tabel 8 ................................................................................................................................ 16
Tabel 9 ................................................................................................................................ 17
Tabel 10 .............................................................................................................................. 18
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) di
bidang Pemasyarakatan luar lembaga yang merupakan pranata atau satuan kerja dalam
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia yang bertugas
melakukan pembimbingan terhadap klien sampai seorang klien dapat memikul
beban/masalah dan dapat membuat pola sendiri dalam menanggulangi beban
permasalahan hidup. Pembimbingan yang dimaksud dilakukan di luar LAPAS ataupun
RUTAN.
Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surabaya adalah satu dari 71 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Bapas yang ada di Indonesia.UPT ini berada di bawah Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur dan berkedudukan
di Jalan Letjen Sutoyo Nomor 111 Medaeng, Waru, Sidoarjo.
Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya berdiri sejak tanggal 22 Mei 1970, yang
saat itu masih bernama Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak atau
yang lebih dikenal dengan BISPA. Pada tahun 1997 namanya diubah menjadi Balai
Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, sesuaiKeputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor : M.01-PR.07.03 tahun 1997 tanggal 12 Pebruari 1997 tentang
nomenklatur (perubahan nama) Balai BISPA berubah menjadi Balai Pemasyarakatan
yang di singkat BAPAS ( Balai Pemasyarakatan) hingga saat ini.
B. Tugas, Fungsi, dan Wewenang
Tugas, fungsi dan wewenang Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya adalah sebagai
berikut :
1. Membuat penelitian kemasyarakatan (litmas) untuk bahan sidang peradilan anak,
litmas bimbingan dan litmas integrasi.
2. Melakukan registrasi klien pemasyarakatan.
3. Melakukan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak.
Kepala
Kasubag TataUsaha
Kaur Keuangan Kaur UmumKaur
Kepegawaian
Kasie BimbinganKlien Dewasa
Kasubsi RegistrasiKlien Dewasa
KasubsiBimkemas Klien
Dewasa
Kasubsi BimkerKlien Dewasa
Kasie BimbinganKlien Anak
Kasubsi RegistrasiKlien Anak
KasubsiBimkemas Klien
Anak
Kasubsi BimkerKlien Anak
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
5
D. Dasar Hukum
Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
berpedoman pada :
1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 19452. Undang-undang No.12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan3. Undang-undang No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak4. Undang-unang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak5. Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan
Warga Binaan Pemasyarakatan6. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
hakWarga Binaan Pemasyarakatan7. Peraturan Pemerintah RI No. 57 tahun 1999 tentang Kerja sama
Penyelengaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan8. Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.02.PK.04.10 tahun 1999 tentang
polaPembinaan napi atau tahanan9. Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.02.PR.07.03 tahun 1987 tentang
Organisasi Tata kerja Balai Bispa.10. Keputusan Menteri Kehakiman RI. Nomor: M.01-PR.07.03 Tahun 1997 tanggal
12Februari 1997 trentang Perubahan Nomenklatur menjadi Balai Pemasyarakatan.11. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.01-PK.04.10 tahun 2007 tanggal
16 Agustus 2007 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan Asimilasi, PB, CMBdan CB
12. Petunjuk Pelaksanaan Menteri Kehakiman RI No. E-39-PR-05-03 tahun 198dan Petunjuk Tehnis Menteri Kehakiman RI No. E-40-PR.05.03 tahun 1987tentang Bimbingan klien Pemasyarakatan
13. UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara14. UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara15. UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan
Negara16. PP No 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja17. Permenpanrb No 53/2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Bapas Kelas I Surabaya ditetapkan berdasarkan
pada Rencana Strategis (Renstra) Kemenkumham 2015-2019, dimana ada dua issue
yang menjadi permasalahan Pemasyarakatan sampai saat ini yakni; UU SPPA No 11
tahun 2012 dan over crowded di Lapas/Rutan.
Berdasar pada hal itu, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I
Surabayamenetapkan rencana strategis program-programnya dengan tujuan
untukmeningkatkan peran PK Bapas kelas I Surabaya dengan penguatan koordinasi
dengan Instansi terkait dalam hal Restoratif Justice, khususnya peran aktif Pembimbing
Kemasyarakatan yang diperlukan pada pelaksanaan sidang peradilan anak terkait
diberlakukannya Undang-Undang nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak
serta optimalisasi pelaksanaan program reintegrasi sebagai salah satu upaya mengurangi
tingkat over crowded.
Rencana strategis Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya ini pun tercermin dalam
visi dan misi dan sasaran Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya itu sendiri, yaitu :
Visi :
Memulihkan kesatuan hidup, kehidupan klien pemasyarakatan dan penghidupan klien
pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga dapat menjadi manusia yang mandiri.
Misi :
1. Melaksanakan pelayanan Litmas.
2. Melaksanakan pembimbingan klien pemasyarakatan.
3. Melaksanakan pendampingan terhadap klien pemasyarakatan.
4. Melaksanakan pengawasan terhadap klien pemasyarakatan.
Sasaran :
Sasaran dalam rangka pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai
Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, antara lain :
- Klien pemasyarakatan.
- Masyarakat dan tokoh masyarakat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
7
- Aparat Penegak Hukum dan stakeholder lainnya sebagai mitra kerja Balai
Pemasyarakatan Kelas I Surabaya.
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Surabaya
merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara Kepala
Bapas Kelas I Surabaya yang menerima amanah/tanggungjawab/kinerja dengan
Direktur Jenderal Pemasyarakatan sebagai pihak yang memberikan
amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, Perjanjian Kinerja ini merupakan
suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada
atasan langsungnya.
Secara umum tujuan perjanjian kinerja Bapas Kelas I Surabaya Tahun Anggaran
2015, antara lain; meningkatkan akuntabilitas, transparasi dan kinerja aparatur di
lingkungan Bapas Kelas I Surabaya, mendorong komitmen penerima amanah untuk
melaksanakan tugas yang diterima dan terus meningkatkan kinerjanya, menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur di Balai Kelas I Surabaya
sertamenilai adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan
langsung.
Bapas Kelas I Surabayamemiliki dana sebesar Rp. 5.575.128.000,-. untuk
mendukung implementasi perjanjian kinerja tersebut. Perjanjian Kinerja ini
mengelompokkan kegiatan kedalam Indikator Kinerja, dan Penetapan target juga
berdasarkan Indikator Kinerja. Untuk lebih jelasnya Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Bapas Kelas I Surabaya, dapat dilihat dalam Lampiran
C. Alokasi Anggaran
Alokasi Anggaran Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya sesuai Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 5.575.128.000,-
dengan perincian sebagai berikut :
URAIAN ANGGARAN
Belanja Pegawai 2.511.747.000
Belanja Barang 2.532.720.000
Belanja Modal 530.661.000
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
8
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Untuk mengetahui capaian kinerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, dapat
dilihat dalam tabel-tabel berikut serta analisanya :
Tabel 1
Capaian Kinerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya
Sasaran
StrategisIndikator Kinerja Target Realisasi
Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Pemasyarakatan
Persentase pelayanan pembimbingan klien
pemasyarakatan sesuai standar
70 % 70%
Persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai
standar
70 % 70%
Persentase layanan informasi dan komunikasi
pemasyarakatan yang diberikan sesuai standar
70 % 60%
1. PERSENTASE PELAYANAN PEMBIMBINGAN KLIEN SESUAI STANDAR
Pelayanan pembimbingan pada Bapas Kelas I Surabaya telah dilaksanakan dengan
baik, hal tersebut karena didukung sumber daya manusia, sarana prasarana, anggaran
serta system, mekanisme dan prosedur yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan. Untuk mengetahui tingkat layanan pembimbingan tersebut dapat
dilihat pada tabel-tabel dan analisa berikut ini :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
9
Tabel 2.
Data Pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya berdasarkan tingkat pendidikan
No Jabatan Pendidikan
SMA D3 S1 S2
1 Bimbingan Klien Dewasa
a. PK 1 11 1
b. PPK 1 1
c. Non PPK 1
2 Bimbingan Klien Anak
a. PK 2 8 2
b. PPK 1
c. Non PPK
3 Tata Usaha
a. PK 1
b. PPK 1
c. Non PPK 2 9
Jumlah 7 31 4
- Berdasarkan tabel diatas, tingkat pendidikan pegawai paling tinggi ada pada tingkat
pendidikan S1 sebanyak 31 pegawai, kemudian sebanyak 7 orang pegawai pada tingkat
pendidikan SMU, dan sebanyak 4 orang telah mempunyai ijasah S2.
- Persebaran tingkat pendidikan di Klien Dewasa, sebanyak 11 orang PK merupakan
lulusan pendidikan S1, 1 orang PK lulusan pendidikan S2, dan 1 orang PK masih dalam
tingkat pendidikan S1 dan SMU. Terdapat 2 orang Pembantu PK dengan tingkat
pendidikan masing-masing S1 dan SMU.
- Persebaran tingkat pendidikan di Klien Anak, sebanyak 8 orang PK merupakan lulusan
pendidikan S1, 2 orang PK lulusan pendidikan S2, dan 2 orang PK masih dalam tingkat
pendidikan S1 dan SMU. Terdapat 2 orang Pembantu PK dengan tingkat pendidikan
masing-masing S1 dan SMU. Terdapat 2 orang Pembantu PK dengan tingkat pendidikan
SMU.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
10
Tabel 3.
Data Pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya berdasarkan tingkat pelatihan
No Jabatan
Pelatihan
PK ABH MK Konseling Ass.
resiko
Bimtek
Online
Lainnya
1 Bimbingan Klien
Dewasa
a. PK 4 1 2 13
b. PPK 1 1
c. Non PPK
2 Bimbingan Klien
Anak
a. PK 3 2 2 1
b. PPK 1
c. Non PPK
3 Tata Usaha
a. JFU 8 1
Jumlah 9 2 1 4 22 2
- Berdasarkan tabel diatas, pegawai yang telah mengikuti Diklat Teknis PK sebanyak 9
orang, 2 orang telah mengikuti pelatihan ABH, 1 orang mengikuti pelatihan Manajemen
Kasus, 4 orang mengikuti Pelatihan Konseling, 22 orang telah mengikuti Bimbingan
Teknis Assessment Risiko dan 2 orang telah mengikuti Bimbingan Teknis E-Learning
(Online).
Tabel 4.
Data Pelaksanaan Pendampingan dan Pengawasan Klien Anak
No Kegiatan Jumlah
1 Permintaan Litmas ABH 369 klien
2 Pembuatan Litmas
a. Diversi 189 klien
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
11
b. Pengadilan 170 klien
3 Pendampingan
a. Berita Acara Pemeriksaan -
b. Diversi 120 kali
c. Sidang Pengadilan 451 kali
d. Pasca Putusan -
4 Pengawasan
a. AKOT 72 klien
b. Panti Sosial -
c. Pidana Percobaan 3 klien
d. Putusan Diversi (diisi
sesuai dengan putusan)
61 klien
5 Pembimbingan Kepribadian
a. Keagamaan -
b. Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara
50 klien
c. Olahraga -
d. Kesenian -
e. Kursus – kursus 30 klien
f. Pendidikan Kesetaraan -
Pada Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya permintaan litmas khususnya untuk
Anak yang berhadapan dengan hukum adalah 369 permintaan litmas yang terdiri dari
189 litmas diversi dan 170 litmas sidang. Bapas Kelas I Surabaya juga melaksanakan
upaya Diversi pada tahun 2015 mulai dari tingkat kepolisian, kejaksaan, dan
pengadilan sebanyak 120 Kali.Selain itu Bapas Kelas I Surabaya telah menghadiri
sidang sebanyak 451 Kali.
Pada tahun 2015, Bapas Kelas I Surabaya telah melaksanakan pengawasan AKOT
sebanyak 72 klien dan melaksanakan pembimbingan terhadap klien pidana dengan
syarat pengawasan sebanyak 3 klien.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
12
Tabel 5.
Data Permintaan, Pembuatan Litmas dan Sidang TPP Klien Dewasa
No Kegiatan Jumlah Kegiatan Jumlah
1 Permintaan Litmas
Pembinaan
1.200 Permintaan Litmas
Integrasi
2 Pembuatan Litmas Pembuatan Litmas
a. Pembinaan 1.057 a. CMK
3 Sidang TPP b. CB
a. Bapas 24 c. CMB 7
b. Lapas / Rutan 5 d. Asimilasi 16
e. PB 1.026
f. Pindah Lapas 4
g. Pemuka 2
h. Perubahan
Masa Pidana
2
Sidang TPP
a. Bapas
b. Lapas
Pembimbingan :
a. Home Visit 858
b. Lapor diri 5.796
Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya pada tahun 2015 menerima permintaan pembuatan
litmas untuk pembinaan sebanyak 1.200 litmas. Sedangkan yang telah selesai dikerjakan
sebanyak 1.057 yang sedang dalam proses sebanyak 143 Litmas., Bapas Kelas I Surabaya
juga melaksanakan sidang TPP Intern dan di Rutan/Lapas untuk sidang TPP Intern telah
dilaksanakan sebanyak 24 kali (rata-rata sebulan 2 kali) dengan materi sidang usul litmas,
rencana program/pentahapan bimbingan, tindakan terhadap klien melanggar hukum
lagi.Untuk sidang TPP Ekstern hanya dilakukan sesuai undangan yang diterima yaitu untuk
tahun 2015 sebanyak 5 kali di Rutan Klas I Surabaya. Untuk home visit dalam rangka
pembimbingan telah dilaksanakan sebanyak 858 kali dari kunjungan tersebut ditemukan juga
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
13
adanya klien yang melanggar hukum lagi. Sedangkan klien yang hadir untuk melapor ke
Bapas (data sampai dengan 15 Desember 2015) sebanyak 5.796 atau jika dirata-ratakan
sebulan sebanyak 483 Klien (22 % s/d 24%).
Mengingat jumlah permintaan litmas pembinaan, pembimbingan dan jumlah klien yang
cukup besar maka sangat diperlukan Sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana yang
mendukung kegiatan tersebut seperti jumlah pegawaiyang ideal sehingga mampu
menyelesaikan beban kerja yang ada dengan lebih baik
. Tabel 6.
Pelaksanaan Pembimbingan Klien Dewasa
Pembimbingan
Kepribadian Jumlah Kemandirian Jumlaha. Keagamaan a. Perikanan
b. Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara
b. Peternakan
c. Olahraga c. Pertanian
d. Kesenian d. Perkebunan
e. Kursus – kursus e. Industri dan Jasa 25Orang
f. Pendidikan Kesetaraan
g. Pengembangan diri 320 Org
Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya telah melaksanakan beragam kegiatan dalam
rangka melaksanakan program pembimbingan untuk klien, baik bimbingan kepribadian
maupun kemandirian. Selama tahun 2015, Bapas Kelas I Surabayatelah melaksanakan2 kali
kegiatan pengembangan diri, yakni pada hari Kamis, 26 Februari 2015 yang diikuti oleh 50
orang klien, dan padahari Selasa, 14 April 2015 diikuti oleh 150 orang klien. Sebagai bagian
dari program bimbingan kepribadian, pada kegiatan ini Bapas Kelas I Surabya menggandeng
berbagai pihak, seperti; Dinas Sosial Prop Jatim, Bapemmas& KB Kota Surabaya, BNNP
dan BNN Kab. Sidoarjo, Yayasan Pinus dan lain-lain untuk memberikan motivasi pada para
klien agar menjalani hidup lebih baik. Program bimbingan kepribadian lain yang telah
dilaksanakan Bapas Kelas I Surabaya adalah kegiatan outbond untuk 120 orang klien.
Kegiatan hasil kerjasama antara Bapas Kelas I Surabaya dengan Yayasan Plato
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
14
inidilaksanakan pada hari minggu dan Senin tanggal 29 dan 30 November 2015, dengan
tujuan menciptakan sinergitas antara klien denga PK-nya, disamping meningkatkan
kepercayaan diri bagi para klien.
Selain bimbingan kepribadian, Bapas Klas I Surabaya juga telah melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam rangka bimbingan kemandirian untuk klien.Kegiatan yang
dilaksanakan adalah pelatihan servis handphone dan computer serta pelatihan membuat kue.
Pelatihan servis handphone dan komputer dilaksanakan selama 12 hari pada tanggal 9 Maret
sampai dengan 24 Maret 2015, dan masing-masing diikuti oleh 10 orang klien. Guna
menjamin kualitas materi yang disajikan Bapas Klas I Surabaya bekerjasama dengan PTC
(Ponsel Training Center) Surabaya.Sementara pelatihan pembuatan kue diikuti oleh 5 orang
klien wanita dengan instruktur klien Bapas Surabaya juga yang telah berhasil merintis usaha
kue.
Guna menjamin keberhasilan dari kegiatan bimbingan kemandirian maka selalu diadakan
pemantauan.Dari hasil pemantauan diketahui bahwa sebagian besar klien yang mengikuti
bimbingan kemandirian pelatihan servis HP dan Komputer telah bekerja dibidang
tersebut.Adapun kesulitan atau hambatan yang dialami oleh petugas dalam pelaksanaan
kegiatan bimbingan kemandirian ini adalah sulitnya menjaring klien atau peserta yang
memiliki kriteria yang sesuai.
2. PERSENTASE PELAYANAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN SESUAI
STANDAR
Kualitas pelaksanaan pelayanan keamanan dan ketertiban adalah peningkatan kualitas
pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan keamanan dan ketertiban di Bapas Kelas I
Surabaya.Kualitas pelaksanaan layanan ini juga dapat dilihat dariintegritas dan
profesionalisme petugas Pemasyarakatan yang kinerjanya semakin baik.Untuk
mengetahui capaian pelaksanaan pelayanan keamanan dan ketertiban, dapat dilihat
dari tabel dan analisa di bawah ini :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
15
Tabel 7.
Data pelanggaran kode etik petugas
Jenis Hukuman DisiplinTahun
2012 2013 2014 2015
SK Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin Ringan Nihil Nihil Nihil Nihil
Hukuman Disiplin Sedang Nihil Nihil Nihil Nihil
Hukuman Disiplin Berat Nihil Nihil Nihil Nihil
Total Nihil Nihil Nihil Nihil
Proses Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin Ringan Nihil Nihil Nihil Nihil
Hukuman Disiplin Sedang Nihil Nihil Nihil Nihil
Hukuman Disiplin Berat Nihil Nihil Nihil Nihil
Total Nihil Nihil Nihil Nihil
Analisa :
Untuk pelayanan keamanan dan ketertiban, Bapas Kelas I Surabaya sudah memasang
spanduk Layanan Pengaduan dan menyediakan kotak pengaduan.Selama tahun 2015, tidak
ada pengaduan tentang pelayanan dengan pegawai yang ‘nakal’ atau apapun juga, sehingga
tidak ada laporan untuk pelanggaran disiplin pegawai.
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Bapas Kelas I Surabaya telah mematuhi dan
melaksanakan aturan-aturan yang berlaku, serta menjaga profesionalisame dan integritasnya
sehingga kinerjanya semakin baik.
3. PERSENTASE LAYANAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PEMASYARAKATAN YANG DIBERIKAN SESUAI STANDAR
Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan informasi dan komunikasi yang didukung
sumber daya manusia, sarana prasarana, anggaran, serta sistem, mekanisme dan prosedur
yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan untuk memenuhi capaian
indikator dalam memberikan pelayanan informasi dan komunikasi kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan dan masyarakat, dapat dilihat pada tabel-tabel serta analisa berikut ini :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
16
Tabel 8.
Data Pelaksanaan Sistem Database Pemasyarakatan
No Komponen Jumlah Kondisi
1 Sarana Kelengkapan (pendukung)
a. Ruang Server 1 Baik
b. Rack Server 1 Baik
c. Pemadam Kebakaran
(APAR)
d. Pendingin Ruangan/AC 1 Baik
e. CCTV
f. Sidik Jari (registrasi) 1 Baik
2 Perangkat Keras
a. Server 1 Baik
b. Komputer 2 Baik
c. Hub/Switch
d. Router Wifi 1 Baik
e. Printer
f. Scanner
g. Kamera
Analisa :
Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa pelaksanaan Sistem Database
Pemasyarakatan (SDP),pada Bapas Kelas I Surabaya sudah didukung oleh
komponen sebagai perangkat penginputan data klien mulai dari registrasi.Semua
perangkat yang ada untuk mendukung pelaksanaan SDP adalah barang-barang
baru dan berada dalam kondisi baik.Namun, aplikasi SDP untuk bapas yang
belum terbangun dengan sempurna membuat perangkat baru tersebut belum
dioptimalisasi penggunaannya.Meski demikian, kegiatan pelaporan melalui kanal
sms gatewaydi situs smslap.ditjenpas.go.id tetap rutin dilaksanakan setiap bulan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
17
Tabel 9.
Pelaksanaan Unit Layanan Informasi
No Jenis InformasiBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pasal 7 Permen PPID
Analisa :
Di tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT), pelaksanaan layanan informasimasih
ditangani secara langsung oleh Kepala UPT, demikian halnya dengan Bapas
Kelas I Surabaya.Apabila Kepala Bapas berhalangan maka yang biasanya
didapuk untuk memberikan informasi adalah pejabat terkait masalah yang
ditanyakan. Sebenarnya, di awal tahun sudah dibentuk tim PPID (Pejabat
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi), namun karena kurangnya pengetahuan
dan informasi mengenai tugas dan fungsi PPID maka tim ini pun tidak dapat
bekerja secara optimal.
Karena hal ini, pelaksanaan layanan informasi di Bapas Kelas I Surabaya pun
masih belum tercatat dengan baik, sehingga pelaporannya pada akhir tahun ini
masih belum dapat dilaksanakan. Adapun layanan informasi yang dilaksnakan
pada Tahun Anggaran 2015 di Bapas Kelas I Surabaya meliputi; pembuatan
website, informasi melalui running text, serta informasi melalui pencetakan
banner, brosur dan flyer.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
18
B. REALISASI ANGGARAN
Berisi tentang alokasi dan realisasi anggaran UPT pada tahun berjalan
Tabel 10.
KODE URAIAN PAGU REALISASI SISA%
REALISASI
013.05.08Program Pembinaan dan PenyelenggaraanPemasyarakatan
5.575.128.000 5.185.365.625 389.762.375 93,01%
5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah 5.575.128.000 5.185.365.625 389.762.375 93,01%dokumen perencanaan penganggaran dan pelaporan[Base Line]
011 Pengelola SABMN SAI 8.880.000 8.680.000 200.000 97,75%012 Pengelola Sistem Akuntansi 16.560.000 16.510.000 50.000 99,70%013 Penyusunan Program dan RKAKL 60.000.000 56.840.000 3.160.000 94,73%014 Peningkatan Kapasitas SDM 35.410.000 31.871.250 3.538.750 90,01%
5252.010 Layanan Informasi dan Komunikasi 24.840.000 19.100.000 5.740.000 76,89%011 Unit Layanan Informasi dan Pengaduan 19.840.000 16.200.000 3.640.000 81,65%012 Pengelolaan Database 5.000.000 2.900.000 2.100.000 58,00%
5252.012 Layanan Keamanan dan Ketertiban 5.000.000 800.000 4.200.000 16,00%011 Keamanan dan Ketertiban 5.000.000 800.000 4.200.000 16,00%
5252.013 Layanan Pembimbingan Klien Pemasyarakatan 1.806.500.000 1.519.420.041 287.079.959 84,11%011 Bimbingan Kepribadian 181.000.000 179.000.000 2.000.000 98,90%012 Bimbingan Kemandirian 100.000.000 99.100.000 900.000 99,10%013 Pengawasan dan Penindakan Klien Pemasyarakatan 52.990.000 44.150.000 8.840.000 83,32%014 Assesment Klien 151.500.000 114.282.082 37.217.918 75,43%015 Litmas 454.500.000 424.465.110 30.034.890 93,39%016 Pendampingan Sidang Anak 130.000.000 128.299.621 1.700.379 98,69%017 Pendampingan Diversi 30.000.000 650.000 29.350.000 2,17%018 Mediasi dan Koordinasi 185.910.000 119.481.200 66.428.800 64,27%019 Pembimbingan Klien 348.600.000 347.067.028 1.532.972 99,56%020 Konseling 120.000.000 18.800.000 101.200.000 15,67%021 Sidang TPP 52.000.000 44.125.000 7.875.000 84,86%
5252.994 Layanan Perkantoran 3.087.277.000 3.023.565.934 63.711.066 97,94%
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2.511.747.000 2.487.764.149 23.982.851 99,05%
002Penyelenggaraan Operasional dan PemeliharaanPerkantoran
575.530.000 535.801.785 39.728.215 93,10%
5252.995 Kendaraan Bermotor 133.000.000 116.910.500 16.089.500 87,90%035 Pengadaan Kendaraan Bermotor 133.000.000 116.910.500 16.089.500 87,90%
5252.996 Perangkat Pengolah Data Komunikasi 326.160.000 320.431.900 5.728.100 98,24%036 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 326.160.000 320.431.900 5.728.100 98,24%
5252.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 71.501.000 71.236.000 265.000 99,63%5.575.128.000 5.185.365.625 389.762.375 93,01%
94,25%
JUMLAH
5252.002 120.850.000 113.901.250 6.948.750
Analisa:
1. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Peningkatan Layanan Pembimbingan Klien
Pemasyarakatan adalah sebesar Rp. 1.806.500.000,- yang tersebar ke 11 (sebelas)
indikator kinerja pendukung. Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah
Rp. 1.519.420.041,-dengan persentase capaian sebesar 84,11%. Hal ini disebabkan
karena adanya 2 (dua) sub output yang capaian realisasi anggarannya kurang dari
target, yaitu: Pendampingan Diversi dengan capaian realisasi anggaran sebesar 2,17%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
19
dari target Rp. 30.000.000,- terealisasi Rp. 650.000,-. Hal ini dimungkinkan karena
permintaan diversi di tahun 2015 yang tidak banyak karena masih banyaknya pihak
kyang belum memahami UU SPPA No 11 Tahun 2012, sehingga lebih memilih
memilih melanjutkan kasus sampai pada tingkat persidangan. Sub output lain yang
capaiannya kurang dari target adalah Konseling dengan capaian realiasi anggaran
sebesar 15,67% dari target Rp. 120.000.000,- terealisai Rp. 18.800.000,-. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena kurangnya PK Bapas Kelas I Surabaya yang telah
mengikuti pelatihan konseling.
2. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Layanan Informasi dan Komunikasi adalah
sebesar Rp. 24.840.000,- yang tersebar ke-2 (dua) indikator kinerja pendukung.
Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp. 19.100.000,- dengan
persentase capaian 76,89%.Hal ini disebabkan karena Bapas Kelas I Surabaya telah
berupaya mengoptimaslisai Layanan Informasi dan Komunikasi, dengan daya upaya
yang dimiliki.
3. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Layanan Keamanan dan Ketertibanadalah
sebesar Rp. 5.000.000,- yang tersebar ke-1 (satu) indikator kinerja pendukung.
Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp. 800.000,- dengan
persentase capaian 16,00%. Hal ini disebabkan karena sosialisasi pelaksanaaan
layanan keamanan dan ketertiban untuk UPT Bapas yang masih kurang.
4. Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana
dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta
kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi. Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA‐KL) Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun
anggaran 2015 di lingkungan Bapas Kelas I Surabaya sebesar Rp. 394.160.000,- (Tiga
Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Seratus Enam Puluh) kemudian direvisi menjadi
Rp. 508.578.400,- (Lima Ratus Delapan Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu
Empat Ratus Rupiah). Revisi belanja modal yang cukup besar tersebut disebabkan
karena, pada awalnya anggaran atau pagu belanja dalam DIPA difokuskan untuk
belanja barang, namun pada pelaksanaannya, kemampuan menyerap belanja barang
sangat kurang sampai pada semester 2 Tahun Anggaran 2015. Selain itu, pada tahun
2015 ini, sarana dan prasarana penunjang tupoksi di Bapas Kelas I Surabaya juga
masih kurang memadai.Pada tahun 2015 ini, belanja modal yang telah dilakukan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
20
meliputi; pengadaan kendaraan bermotor, pengadaan perangkat pengolah data dan
komunikasi serta pengdaan peralatan fasilitas perkantoran.
Dengan demikian dapat disimpulkan capaian realisasi anggaran tahun 2015 sebesar
Rp.5.185.365.625,- (93,01%) dari target Rp. 5.575.128.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai salah satu perwujudan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah
dalam mempertanggungjawabkan kegiatan dan anggarannya, Balai Pemasyarakatan
Kelas I Surabaya telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) pada semester II tahun 2015. LAKIP ini menyajikan informasi mengenai
capaian kinerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya dilihat dari capaian indikator
secara komprehensif sebagai wujud pertanggung jawaban publik (public
accountability).
LAKIP ini disusun berdasarkan dokumen Perencanaan Kinerja dan dokumen
Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan tahun 2015 yang mengacu sepenuhnya pada
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I tahun
2015-2019 dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015-2019.
Indikator yang diukur adalah capaian indikator kinerja kegiatan pada Balai
Pemasyarakatan.
Secara umum, pencapaian kinerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya
pada semester II tahun 2015 sudah cukup maksimal. Hal ini tidak lepas dari peran serta
seluruh elemen organisasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang terlibat dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi, program strategis serta partisipasi publik melalui
berbagai kemitraan dengan pihak ketiga.
Selama proses pencapaian hasil, berbagai kendala dan permasalahan seringkali
timbul sebagai faktor penghambat. Secara umum permasalahan yang menjadi hambatan
yang berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas capaian kinerja Balai
Pemasyarakatan Kelas I Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas Pembimbing Kemasyarakatan di Balai
Pemasyarakatan kelas I Surabaya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
22
2. Belum optimalnya pelaksanaan assessment narapidana yang berada di Lembaga
Pemasyarakatan;
3. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas
Pembimbing Kemasyarakatan;
4. Banyaknya Klien Pemasyarakatan yang tidak melapor secara tepat waktu.
5. Belum adanya pendidikan dan pelatihan layanan informasi dan komunikasi
pemasyarakatan bagi petugas Bapas Kelas I Surabaya.
A. Saran
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas maka guna meningkatkan
kinerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, khususnya dalam pencapaian sasaran
perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menguatkan koordinasi antara Ditjen Pemasyarakatan, Kantor Wilayah (Divisi
Pemasyarakatan), UPT Pemasyarakatan, serta pihak lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas pemasyarakatan;
2. Meningkatkan kapasitas Klien Pemasyarakatan melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan;
3. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas
pemasyarakatan;
4. Meningkatkan dan menguatkan sistem pengawasan kepada klien pemasyarakatan.
Demikian laporan yang disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi dan penyusunan rencana kerja dan peningkatan kinerja pada tahun yang akan
datang.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RIKANTOR WILAYAH JAWA TIMUR
BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYAJl. Letjen Sutoyo No. 111 Waru, Sidoarjo
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel,serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs. NADZIF ULFA, M.Si.Jabatan : KEPALA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYA
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Drs. DJONI PRIYATNO, Bc.IP., M.HumJabatan : KEPALA DIVISI PEMASYARAKTAN KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA JAWATIMUR
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiranperjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telahditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian targetkinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yangdiperlukan serta akan melakukan evaluasiterhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalamrangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak kedua,Kepala Divisi Pemasayarakatan
Kanwil Kemenkumham Jawa Timur
Drs. DJONI PRIYATNO, Bc.IP., M.HumNIP.19580605 198403 1 002
Surabaya, 02 Januari 2015
Pihak pertama,Kepala
Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya
Drs. NADZIF ULFA, M.SiNIP. 19680410 199201 1 001
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP )
33