Download - Laporan 3 Jodi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat banyak, mereka berasal dari
Air, Tanah dan Atmosfer. Masing-masing mikroorganisme memiliki cara
tersendiri utnuk hidup mulai dari lingkungan maupun cara untuk hidup.
mikroorganisme melakukan suatu pergerakan juga untuk setiap kehidupannya.
Pergerakan dari suatu mikroorganisme tersebut dapat disebabkan oleh berbagai
hal. Dengan adanya gerakan dapat memberikan suatu karakteristik bagi bakteri.
Motilitas contohnya, motilitas merupakan suatu ciri penting dalam
pengakarakteristikan suatu bakteri. Yang dimaksud dengan gerak ini adalah sifat
atau kemampuan bakteri untuk dapat berpindah tempat dengan menggunakan
salah satu bagian tubuhnya. Jadi bukan gerak yang disebabkan oleh pengaruh
luar, seperti bergetar atau gerak maju mundur yang disebabkan oleh benda-benda
halus yang berada dalam cairan suspensi, sebagai akibat pertumbukan molekul-
molekul cairan dengan bakteri tersebut (gerak semacam ini disebut gerak Brown).
Salah satu bagian tubuh atau organ yang dimaksud adalah flagel. Bakteri dapat
bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi flagel tidak ditemukan pada
semua jenis bakteri. Oleh karena itu dapat atau tidaknya bakteri bergerak
merupakan salah satu ciri yang dapat digunakan dalam identifikasi bakteri.
Kehidupan mikroorganisme pada umumnya sangat tergantung pada faktor
lingkungan. Faktor lingkungan ini meliputi faktor biotik dan faktor abiotik.
Faktor abiotik adalah faktor luar seperti pada pengaruh suhu, pengaruh
pH, pengaruh tekanan osmose dan lain-lain. Sedangkan pengaruh faktor biotik
adalah dari mikrooganisme itu sendiri. Faktor-faktor biotik tersebut meliputi
faktor fisik (suhu, pH, tekanan osmose) faktor kimia (senyawa racun), dan faktor
biologi (interaksi dengan mikroorganisme lainnya). Faktor inilah yang sering
terjadi dan dialami didalam pertumbuhan suatu mikroorganisme yang banyak dari
organisme tersebut suatu senyawaan dapat berlaku sebagai sumber energi.
Oleh karena itu dilakukan percobaan ini, untuk mengetahui bagaimana pengaruh
lingkungan sehingga mikroorganisme tersebut dapat hidup dan berkembang biak
untuk melangsungkan kehidupannya.
1.2. Tujuan
Dapat mengidentifikasi bakteri motil dan bakteri imotil
Membuktikan adanya Gerak Brown pada pergerakan bakteri
Pengaruh zat antibiotik: untuk mempelajari aktivitas antimikroba sebagai
agen kemoterapi, bergatung pada metoda Kirby-Bavei.
Pengaruh cahaya matahari: Mengamati pengaruh sinar radiasi terhadap
pertumbuhan mikroba pada selang waktu tertentu.
Pengaruh logam berat: Mengamati pengaruh logam berat terhadap
pergerakan bakteri.
Desinfektan: Mempelajari pengaruh desinfektan terhadap pergerakan
bakteri.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1. Motilitas Mikroba
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Ukuran Jumlah
1 Tabung reaksi - 4 Medium padat
agar NA
- 4
2 Kawat ose - 1 Staphilococcus - Ujung
kawat
ose
3 Rak tabung
reaksi
- 1 Basillus - Ujung
kawat
ose
4 Bunsen - 1 E.coli - Ujung
kawat
ose
2.2. Desinfektan
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Ukuran Jumlah
1 Cawan petri - 1 Bacillus - 1-2 tetes
2 Pinset steril - 1 Air sabun - -
3 Pipet mikron - 1 Betadine - -
4 Kertas saring - 5 listerin - -
5 spidol - 1 Antis - -
6 Karbol - -
7 Medium
padat NA
- 1
2.3. Antibiotik
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Ukuran Jumlah
1 Cawan petri - 1 Medium
padat NA
- 1
2 Pinset steril - 1 Staphilo - 1-2 tetes
3 Pipet mikron - 1 Penicilin - -
4 Kertas
cakram
- 4 Chloram
phenicol
- -
5 spidol - 1 Ciprofloxacin - -
6 Ampicilin - -
2.4. Pengaruh Logam Berat
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Ukuran Jumlah
1 Cawan Petri - 1 Bacillus - 1-2 tetes
2 Pipet mikron - 1 Medium
padat
agar NA
- 1
3 Uang logam - 1
4 Penjepit kayu - 1
5 Bunsen - 1
6
2.5. Pengaruh Sinar Ultraviolet
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Ukuran Jumlah
1 Bunsen - 1 E.Coli - 1-2 tetes
2 Cawan petri - 5 Medium
padat
agar NA
- 5
3 Jarum ose - 1
4 Laminar air
flow
254 nm 1
2.6. Pemurnian Isolat Mikroba
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Ukuran Jumlah
1 Cawan petri - 1 Biakan
murni
dari 3
lokasi
berbeda
- -
2 Kawat ose - 1
3 Bunsen - 1
BAB III
CARA KERJA
3.1. Motilitas Bakteri
No. Cara Kerja Gambar
1 Siapkan medium padat agar tegak dan bakteri
biakan yang akan digunakan
2 Pada tabung pertama pindahkan bakteri murni
E.coli dengan menggunakan kawat ose
kedalam medium padat (jangan lupa untuk
mensterilkan kawat ose dan mendekatkan
mulut tabung yang berisi bakteri dengan api
agar tetap steril )
3 Masukkan/tancapkan kawat ose tersebut
kedalam medium padat pada tabung reaksi,
tancapkan dalam posisi tegak (tancapkan
hingga 2/3 tabung)
4 Perlakukan tabung kedua dan ketiga sama
halnya dengan tabung pertama tetapi dengan
mengganti biakan murni menjadi
Staphillococcus dan Bacillus
5 Setelah ketiga tabung selesai diberi bakteri,
masukkan ketiga tabung tersebut kedalam
inkubator selama 1-2 hari
6 Amati perubahan pergerakan yang terjadi pada
tabung tersebut
3.2. Desinfektan
No. Cara Kerja Gambar
1 Beri tanda untuk kelima larutan pada
salah satu bagian cawan petri dengan
menggunakan spidol
2 Inokulasikan 1-2 tetes biakan murni
Bacillus pada cawan petri, ratakan
bakteri dengan tangkai L atau dengan
menggoyangkan cawan hingga tersebar
merata pada permukaan medium
3 Celupkan kertas filter pada masing
masing larutan air sabun, betadine,
karbol, listerin, dan antis menggunakan
pinset steril
4 Letakkan masing masing kertas saring
tersebut pada cawan petri yang telah
diberi tanda dan telah diinokulasi
dengan bakteri
5 Masukkan cawan petri tersebut dalam
incubator selama 1-2 hari
6 Amati perubahan yang terjadi, ukur zona
hambatan pada masing masing larutan
dan bandingkan pengaruh masing
masing desinfektan dengan
pertumbuhan bakteri
3.3. Antibiotik
No. Cara Kerja Gambar
1 Beri tanda untuk keempat antibiotik
pada salah satu bagian cawan petri
dengan menggunakan spidol
2 Inokulasikan 1-2 tetes biakan murni
Staphilo pada cawan petri, ratakan
bakteri dengan tangkai L atau dengan
menggoyangkan cawan hingga tersebar
merata pada permukaan medium
3 Letakkan kertas cakram yang telah
mengandung antibiotik pada cawan petri
yang telah diberi tanda dan telah
diinokulasi dengan bakteri
4 Masukkan cawan petri tersebut dalam
incubator selama 1 – 2 hari
5 Amati perubahan yang terjadi pada
antibiotik tersebut dan bandingkan
pengaruh masing masing desinfektan
dengan pertumbuhan bakteri
3.4. Pengaruh Logam Berat
No. Cara Kerja Gambar
1 Inokulasikan 1-2 tetes biakan murni
Bacillus pada cawan petri, ratakan
bakteri dengan tangkai L atau dengan
menggoyangkan cawan hingga
tersebar merata pada permukaan
medium
2 Sterilkan koin logam dengan
memfiksasikannya diatas nyala api
3 Letakkan logam tersebut di tengah
cawan petri (usahakan jika sudah
diletakkan jangan sampai bergeser
kembali )
4 Letakkan cawan petri tersebut pada
incubator selama 1-2 hari
5 Amati perubahan yang terjadi dan
bandingkan pengaruh logam berat
tersebut dengan pertumbuhan bakteri
3.5. pengaruh sinar ultraviolet
No Cara Kerja Gambar
1 Gesekkan biakan murni E.coli pada
masing masing cawan petri yang
telah tersedia
2 Masukkan masing masing cawan
petri kedalam laminar air flow
dengan waktu yang berbeda untuk
menyinarinya dengan sinar ultraviolet
3 cawan pertama dengan waktu 5
menit, cawan kedua 10 menit, cawan
ketiga 15 menit, cawan ke empat 20
menit, dan cawan ke lima 25 menit
4 Setelah disinari dengan ultraviolet
pindahkan cawan petri tersebut
kedalam incubator selama 1-2 hari
5 Amati perubahan yang terjadi dan
amati pengaruh sinar ultraviolet
terhadap pertumbuhan bakteri
3.6. Pemurnian Isolat Mikroba
No. Keterangan Gambar
1. Beri keterangan pada cawan
petri.
2 Sterilisasi kawat ose pada
bunsen. Tunggu dingin.
3 Goreskan kawat ose pada bakteri
secara perlahan dan pindahkan
pada cawan petri yang telah
diberi tanda, lalu inkubasikan
selama 24 jam.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1. Motilitas Bakteri
Gambar Keterangan
Bakteri : Staphylococcus
Motilitas : motil
Deskripsi pertumbuhan bakteri :
Terjadi pergerakan bakteri dan tidak terlihat
pertumbuhan bakteri disekitar permukaan
Bakteri
Bakteri : Eschercia coli
Motilitas : motil
Deskripsi pertumbuhan bakteri :
Terjadi sedikit sekali pergerakan dan terlihat
adanya pertumbuhan bakteri disekitar permukaan
Bakteri : Bacillus
Motilitas : motil
Deskripsi pertumbuhan bakteri :
Terlihat pergerakan bakteri yang terjadi dan
terlihat pula pertumbuhan bakteri disekitar
permukaan
Bakteri : Eschercia coli
Motilitas : motil
Deskripsi pertumbuhan bakteri :
Terlihaat sedikit sekali pergerakan yang terjadi
dan terlihat adanya pertumbuhan bakteri
disekitar permukaan
Bakteri
Bakteri
Bakteri
4.3. Pengaruh Logam Berat
Zona
Hambat
Keterangan Gambar
Ada ( 0,1
cm)
Bakteri :
Bacillus
Zona hambat
sedikit
sehingga
bisa dibilang
resisten
4.4. Pengaruh Desinfektan
Desinfekt
an
Zona
Hambat
Keterangan Gambar
Air sabun Tidak ada Resistan
Betadine Ada (1,6
cm )
Presistan
Antis Ada (0,7
cm )
Presistan
Zona hambat
Listerin Ada (0,1
cm)
Resistan
karbol Tidak ada Resistan
4.5. Pengaruh Antibiotik
Antibiotik Zona
Hamba
t
Keterangan Gambar
Penicillin Ada Sangat sedikit (0,1
mm)
Resistan
Chloram
phenicol
Ada Sangat sedikit (2
mm)
Resistan
Ciprofloxa
cin
Ada sedikit (1,3 cm)
Presistan
Ampicillin Ada Sangat sedikit (0,1
mm)
Resistan
4.6. Pemurnian Isolat Mikroba
Sebelum Sesudah
Keterangan :
Keadaan awal bakteri pada HMJTL. Labling,
dan Pos satpam.
Keterangan :
Bakteri pada ketiga tempat tumbuh
dan berkembang.
Bakteri Bakteri
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan motilitas ini telah didapatkan bahwa ketiga bakteri, yaitu
Staphylococcus, Escherichia coli, dan Bacillus merupakan bakteri yang
motil. itu ditunjukkan dari adanya pergerakkan yang terjadi pada
ketiga bakteri, itu berarti juga adanya pertumbuhan pada ketiga
bakteri. Motil merupakan kemampuan bergerak suatu mikroorganisme
oleh salah satu alat geraknya, walaupun pergerakan yang terlihat
hanya sedikit tetap dapat dikatakan sebagai motil. Hal ini dicontohkan
pada bakteri Eschercia coli. Pergerakkan ini dibanatu oleh salah satu
alat gerak bakteri tersebut, yaitu flagel. Flagela merupakan struktur
kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk
flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan
protein kompleks. Flagel tersusun atas tiga bagian, yaitu pangkal (basal) merupakan
bagian yang berhubungan dengan membran plasma, kook yang panjang, serta filamen
yang bentuknya seperti benang.
Jika kita melihat dari sisi atas dapat terlihat pertumbuhan bakteri yang terjadi
disekitar titik agar. Pertumbuhan bakteri yang paling banyak terjadi pada bakteri
Escherchia coli sedangkan pada Bacillus dan Staphylococcus pertumbuhan bakteri yang
terjadi pada sekitar agar tidak sebanyak pada Eschercia coli. Pada praktikum ini terjadi
kesalahan pada bakteri Staphylococcus, medium agar yang digunakan menjadi rusak
sehingga tidak terlihat pertumbuhan bakteri disekitar permukaan agar, hal ini disebabkan
karena pipet mikron yang tertusuk pada medium agar sehingga medium agar menjadi
rusak pada bagian permukaannya.
Sinar ultraviolet juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri yang ada, ini
dibuktikan dari percobaan yang dilakukan. Lamanya penyinaran dengan sinar ultraviolet
mempengaruhi banyak sedikitnya suatu bakteri itu tumbuh. Pada waktu 5-15 menit
sangat banyak bakteri tumbuh sedangkan pada waktu 20-25 menit pertumbuhan bakteri
yang terjadi semakin sedikit, ini berarti semakin lama bakteri Eschercia coli disinari oleh
sinar ultraviolet maka semakin sedikit pula pertumbuhan bakteri yang terjadi. Efektifitas
sinar ultraviolet terhadap daya pertumbuhan bakteri dapat ditentukan pada beberapa
faktor, yaitu intensitas cahaya yang digunakan, lamanya waktu penyinaran, jarak sumber
cahaya terhadap bakteri, serta jenis bakterinya itu sendiri
Pada praktikum pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan bakteri Bacilus
didapatkan zona hambat sejauh 0,1 cm. Zona hambat ini dapat menentukan apakah suatu
bakteri tersebut bersifat resistant atau persistant. Suatu bakteri dapat dikatakan resistant
apabila tidak terdapat zona hambat, sedangkan suatu bakteri dikatakan presistant apabila
terdapat zona hambatan disekitarnya.
Pengaruh desinfektan pada pertumbuhan bakteri Bacillus dilakukan untuk
membuktikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan bakteri. Disini desinfektan yang
digunakan ialah air sabun, betadine, listerin, antis, dan karbol. Pada praktikum ini
digunakan kertas saring untuk meletakkan desinfektan pada medium. Kertas saring dapat
dengan menyerap dengan mudah seluruh desinfektan tersebut. Didapatkan bahwa air
sabun dan karbol merupakan desinfektan yang bersifat resistant karena tidak memiliki
zona hambat sehingga bisa dikatakan pula bahwa air sabun dan karbol merupakan
desinfektan yang kuat dan kebal. Sedangkan pada betadine, listerin, dan antis terdapat
zona hambat yang cukup besar sehingga desinfektan tersebut bersifat presistant .
Selanjutnya dilakukan praktikum pengaruh antibiotik terhadap pertumbuhan
bakteri Staphilococcus. Pada praktikum ini digunakan kertas cakram, kertas ini disini
telah terkandung antibiotic sehingga kita dapat langsung meletakkan kertas cakram pada
medium yang ada pada cawan petri. Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh
mikroorganisme atau sintetis yang dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat
atau membunuh mikroorganisme lainnya. Disini kita tetap mengukur zona hambat yang
terbentuk agar kita tahu sifat dari antibiotik tersebut. Dari hasil pengamatan kita dapat
mengetahui mana antibiotic yang dapat membunuh mikroba yang paling ampuh, yaitu
penicillin. Terjadi satu kesalahan saat melakukan pengamatan, dimana praktikan lupa
memberikan bakteri sebelum meletakan antibiotik sehingga praktikan diharuskan
mengulang percobaan itu kembali.
Praktikum pemurnian isolate mikroba dilakukan untuk mempelajari teknik
menginokulasi dengan cara mengosekkan bakteri pada medium. Dalam melakukan
praktikum ini jangan terlalu kasar ketika mengoseknya agar bakteri tidak terganggu dan
mediumpun juga menjadi tidak rusak. Pada pemurnian isolate mikroba ini digunakan tiga
bakteri yang berasal dari himpunan teknik lingkungan, lab lingkungan, dan pos satpam
kyai tapa. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa bakteri pada ketiga tempat tersebut
tumbuh dan berkembang dengan baik.
BAB VI
KESIMPULAN
Bakteri Staphylococcus, Eschercia coli, dan Bacillus merupakan bakteri
yang bersifat motil
Semakin lama waktu penyinaran sinar UV maka pertumbuhan bakteri
semakin sedikit
Penicilin merupakan antimikroba yang paling kuat
Pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan bakteri
Bacillus bersifat resistant
Desinfektan air sabun dan karbol bersifat resistant
Antibiotik Ciprofloxacin, Chloram phenicol merupakan
antibiotic yang bersifat resistant