Download - Lap Final 24 Jam 2014
PT. DUA RIBU SATU PANGRIPTA
Alamat : Jalan Bojongsoang Asri-2 No. 7 RT.03/18
Bojongsoan Kab. Bandung Jawa Barat
No. Telp 022-7310310
LAPORAN AKHIR
T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Tabel iii
Daftar Grafik iv
Daftar Gambar v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kondisi Fisik Wilayah 3
2.2 Kondisi Kependudukan DKI Jakarta 7
2.3 Profil PALYJA 8
2.4 Profil AETRA 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi 17
3.2 Teknik Pengumpulan Data 18
3.3 Ukuran Sampel 19
3.4 Teknik Analisa Data 22
3.5 Keluaran yang Dihasilkan 22
BAB IV PELAKSANAAN SURVEY
4.1 Jumlah Surveyor 23
4.2 Jumlah Responden 23
4.3 Jadwal Pelaksanaan Survey 24
4.4 Format Kuisoner 24
4.5 Foto Lapangan 26
ii
BAB V ANALISA DATA
5.1 Hasil Analisa Data 27
5.2 Pola Spasial Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta 40
5.3 Analisis Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta 62
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 64
6.2 Saran 65
Lampiran vi
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian wilayah Pemerintah Daerah DKI Jakarta 3
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan Cuaca Oleh BMKG 6
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rumah Tangga 8
Tabel 2.4 Pelayanan Aetra dalam angka 14
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan 15
Tabel 3.2. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data 16
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Survey 24
Tabel 5.1. Sumber Air Alternatif selain PAM PT. Palyja 27
Tabel 5.2. Sumber Air Alternatif selain PAM PT. Aetra 28
Tabel 5.3. Kualitas Air PAM PT. Palyja 29
Tabel 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja 30
Tabel 5.5. Kualitas Air PAM PT. Aetra 31
Tabel 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra 32
Tabel 5.7. Memiliki Bak atau Pompa PT. Palyja 33
Tabel 5.8. Memiliki Bak atau Pompa PT. Aetra 34
Tabel 5.9. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja 35
Tabel 6.0. Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja 36
Tabel 6.1. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra 37
Tabel 6.2. Jam Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra 38
Tabel 6.3. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta 39
Tabel 6.4. Jam Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta 40
Tabel. 6.5. Sebaran Kualitas Air di PT. Palyja 51
Tabel 6.6. Kualitas air (Keluhan) di PT. Palyja 53
Tabel. 6.7. Sebaran Kualitas Air di PT. Aetra 59
Tabel. 6.7. Sebaran Kualitas Air (Keluhan) di PT. Aetra 61
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Volume Penjualan (Juta m3) 11
Grafik 2.2 Tingkat Kehilangan Air 11
Grafik 2.3 Evaluasi Perbaikan Kebocoran 12
Grafik 5.1. Sumber Alternatif selain PAM PT. Palyja 27
Grafik 5.2. Sumber Alternatif selain PAM PT. Aetra 28
Grafik 5.3. Kualitas Air PAM PT. Palyja 29
Grafik 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja 30
Grafik 5.5. Kualitas Air PAM PT. Aetra 31
Grafik 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra 32
Grafik 5.7. Memiliki Bak atau Pompa PT. Palyja 33
Grafik 5.8. Memiliki Bak atau Pompa PT. Aetra 34
Grafik 5.9. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja 35
Grafik 6.0. Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja 36
Grafik 6.1. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra 37
Grafik 6.2. Jam Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra 38
Grafik 6.3. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta 39
Grafik 6.4. Jam Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta 40
Grafik 6.5. Jam Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta 41
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kondisi Geologis Jakarta dan Sekitarnya 5
Gambar 2.2 Formasi Aliran Sungai Di DKI Jakarta 7
Gambar 2.3 Peta Coverage Ratio PALYJA 9
Gambar 2.4 Peta Unit Pelayanan PALYJA 10
Gambar 2.5 Peta Cakupan pelayanan Aetra 14
Gambar 2.6 Peta Persebaran Pelayanan Air dari PALYJA dan AETRA 16
Gambar 4.1 (a) dan (b). Surveyor bertemu dan bertanya kepada Responden 26
Gambar 4.2 (b) dan (c). Bukti Kartu Langganan PAM Jakarta, PT. Aetra dan PT. Palyja 26
Gambar 4.3 (c) Kondisi bak penampungan 26
Gambar 4.4 (d). Kekeruhan pada Bak Responden 26
Gambar. 5.1. Peta Pelayanan Air Minum DKI Jakarta 41
Gambar. 5.2. Peta Sebaran Responden PT. Palyja dan PT. Aetra di DKI Jakarta 42
Gambar. 5.3. Peta Pelayanan Air PT. Palyja dan PT. Aetra di DKI Jakarta 43
Gambar 5.4. Peta Pelayanan Air Mengalir di PT. Palyja 45
Gambar. 5.5. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Palyja 46
Gambar. 5.6. Peta Sebaran Responden di PT. Palyja 47
Gambar. 5.7. Peta Kualitas Air di PT. Palyja 50
Gambar. 5.8. Peta Kualitas Air (keluhan) di PT. Palyja 52
Gambar. 5.9. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra 54
Gambar. 6.0. Peta Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra 55
Gambar. 6.1. Peta Sebaran Responden di PT. Aetra 56
Gambar. 6.2. Peta Kualitas Air PAM di PT. Aetra 58
Gambar. 6.3. Peta Kualitas (Keluhan) Air PAM di PT. Aetra 60
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jakarta sebagai kota megapolitan berdasarkan data Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil DKI Jakarta pada Tahun 2013 memiliki penduduk sekitar 9.603.417 Juta
Jiwa termasuk Kepulauan Seribu. Dimana untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk
Jakarta yang terus berkembang baik dari segi jumlah maupun aktivitas diperlukan
perencanaan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) secara terencana dan
komprehensif.
Permasalahan yang dihadapi oleh penyelenggara pengelolaan air bersih DKI
Jakarta sangatlah kompleks, mulai dari terbatasnya ketersediaan dan suplai air baku,
peningkatan kebutuhan (demand), cakupan layanan yang masih relatif rendah, tingginya
angka kehilangan air, masih rendahnya standar pelayanan, dan sampai adanya tuntutan
terhadap kebijakan pembatasan ekstraksi air tanah dalam (deep groundwater)
mengharapkan solusi yang bisa dengan segera diwujudkan. Indikator dasar tercapainya
pelayanan Air Minum adalah, Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas. Jika melihat Target
Teknis di dalam Perjanjian Kerjasama, belum mengakomodir unsur Kontinuitas secara
explisit.
Kontinuitas adalah salah satu unsur penting dimana pelayanan yang baik adalah
yang mendapatkan pelayanan secara penuh 24 jam terus menerus. Kontinuitas
mencerminkan baiknya pengelolaan air bersih secara teknis operasional. Dengan
mengetahui posisi pelayanan 24 jam di wilayah DKI, dapat dijadikan dasar untuk
menetapkan prioritas tingkat pelayanan. Maka kajian yang akan dilakukan pada tingkat
pelayanan bagi pelanggan air minum di DKI Jakarta, khususnya untuk parameter
kontinuitas pelayanan 24 jam.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
a). Maksud
Maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan bagi pelanggan
air minum di DKI Jakarta, khususnya untuk parameter kontinuitas pelayanan 24 jam.
b). Tujuan
Dengan Mengetahui tingkat pelayanan kontinuitas 24 jam, dan pemetaan wilayah
mana saja yang sudah mendapatkan kontinuitas pelayanan 24 jam. Dapat dibuat
kebijakan mengarah kepada peningkatan pelayanan dengan fokus yang lebih nyata.
1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan ini adalah :
Menentukan jumlah sampling sesuai kaidah statistik.
Menggali informasi mengenai penyebaran lokasi titik sampling.
Melakukan sampling
Analisis data hasil sampling
Menyusun laporan berupa mapping hasil sampling untuk wilayah pelayanan
24 jam.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 3
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Kondisi Fisik Wilayah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah ± 650 km2. Secara
geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106 22’ 42″ BT sampai 106 58’ 18″ BT
dan -5 19’ 12″ LS sampai -6 23’ 54″ LS. Batas-batas wilayah DKI Jakarta adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi dalam 6 wilayah kota yang
setingkat dengan Kota Madya Daerah Tingkat II dan berada langsung di bawah Derah
Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari 44 kecamatan dan 267 Kelurahan. Pembagian
wilayah tersebut dapat dilihat pada table berikut
Tabel 2.1 Pembagian wilayah Pemerintah Daerah DKI Jakarta
No. Wilayah Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan 1 2 3 4 5 6
Jakarta Utara Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Selatan Jakarta Barat Kepulauan Seribu
5 7 7 6 5 14
29 41 58 61 47 31
Jumlah 44 267 Sumber : BPS 2013
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 4
Data Curah Hujan 2013 St. BMKG Prov. DKI
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan Curah Hujan 2013 Oleh BMKG
Wilayah DKI Jakarta termasuk tipe iklim C dan D menurut klasifikasi iklim
Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2000 mm. Wilayah DKI
Jakarta termasuk daerah tropis beriklim panas dengan suhu rata-rata per tahun 27 C
dengan kelembaban antara 80 % sampai 90 % . Temperatur tahunan maksimum 32 C dan
minimum 22 C. Kecepatan angin rata-rata 11,2 km/jam.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 5
Gambar 2.1 Kondisi Geologis Jakarta dan Sekitarnya
Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikatagorikan sebagai daerah
datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m
sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan dari
banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m samapi 50 m di atas
permukaan laut. Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang
air pada musim hujan. Di daerah bagian Selatan banjir kanal terdapat perbukitan rendah
dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m. Sungai-sungai yang ada di wilayah DKI
Jakarta antara lain : S. Grogol, S. Krukut, S. Angke, S Pesanggrahan dan S. Sunter.
Seluruh dataran wilayah DKI Jakarta terdiri dari endapan aluvial pada jaman Pleistocent
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 6
setebal ± 50 m. Bagian Selatan terdiri dari lapisan aluvial yang memanjang dari Timur ke
Barat pada Jarak 10 km sebelah Selatan pantai. Di bawahnya terdapat lapisan endapan
yang lebih tua. Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan
pencapaian lapiasan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m – 25 m. Makin
ke Selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m – 15 m.
Gambar 2.2 Formasi Aliran Sungai Di DKI Jakarta
Secara geografis Jakarta merupakan dataran rendah, karena 40 persen
wilayahnya berada di bawah muka air laut pasang. Secara hidro-geologis Jakarta berada
pada cekungan artoris. Terdapat 13 sungai besar dan kecil yang mengaliri Kota Jakarta,
berhulu d kawasan Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat, yaitu: Kali Mookevart,
Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Baru Barat, Kali
Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Kramat
Jati, dan Kali Cakung. Ditinjau dari segi geomorfologi, wilayah DKI Jakarta terdiri
atas dua satuan morfologi, yaitu morfologi dataran pantai di bagian utara dan
morfologi kipas gunung api Bogor di bagian selatan. Daerah selatan mempunyai
elevasi yang lebih tinggi, sehingga pada kondisi alamiah daerah ini berfungsi
sebagai daerah resapan (recharge) sedangkan daerah utara berfungsi sebagai daerah
luahan (discharge).
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 7
2.2 Kondisi Kependudukan DKI Jakarta
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rumah Tangga
No Kabupaten/
Kota
Penduduk Rumah Tangga
Rata rata Pendudu
k per Rumah tangga
Kepadatan
Penduduk
per km2
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Sex Rasi
o
Jumlah
%
1 KEPULAUAN
SERIBU
11.782
11.237
23.019
103.28
4,870 0.19 4.33 2,423.47
2 JAKARTA SELATAN
1.041.68
2
985.707
2.027.3
89
102.47
532,887
21.24 3.87 14,554.35
3 JAKARTA TIMUR
1.401.23
2
1.320.764
2.721.9
96
103.84
690,608
27.53 3.90 14,304.25
4 JAKARTA PUSAT
536.463
512.537
1.049.0
00
101.72
234,980
9.37 3.83 18,688.72
5 JAKARTA BARAT
1.121.93
5
1.049.282
2.171.2
17
104.20
608,342
24.25 3.75 17,663.17
6 JAKARTA UTARA
831.820
778.976
1.610.7
96
100.40
437,182
17.43 3.76 11,963.62
DIPLOMAT 1,735 1,723 3,458 - - - - - TOTAL PROVINSI DKI JAKARTA
4,870,938
4,736,849 9,607,7
87 102,8
3 2,508,8
69 100.0
0 3.83 14,694.55
Sumber : BPS 2013
Berdasarkan tabel 2.3 di atas, jumlah penduduk paling besar adalah di
wilayah Jakarta Timur yaitu sebesar 2.721.996 jiwa jika dibandingkan dengan
wilayah lainnya. Sedangkan, wilayah yang memiliki penduduk paling kecil adalah
Jakarta Pusat 1.049.000 (di luar kepulauan seribu). Wilayah Jakarta Barat
selanjutnya menjadi wilayah dengan penduduk besar setelah Jakarta Timur yaitu
2.721.996 jiwa. Kemudian disusul dengan wilayah Jakarta Selatan yang meiliki
penduduk sebanyak 2.027.389 dan Jakarta Utara dengan jumlah penduduk
1.610.796 jiwa. Namun, walaupun Jakarta Pusat tercatat sebagai wilayah
dengan jumlah kecil (di luar kepulauan seribu), wilayah ini tercatat sebagai
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 8
wilayah terpadat jika dibandingkan wilayah lainnya yaitu sebesar 18,688.72
jiwa/km2.
2.3 Profil PALYJA
PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) hadir di Jakarta untuk meningkatkan
penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat di wilayah Barat DKI Jakarta
sejak 1 Februari 1998, melalui 25 tahun kerjasama dengan PAM Jaya. PALYJA
merupakan bagian dari SUEZ ENVIRONNEMENT, lini usaha Grup GDF SUEZ –
Perancis, yang bergerak di bidang: air, pelayanan limbah, peralatan terkait yang penting
bagi kehidupan sehari-hari dan pelestarian lingkungan; dan juga merupakan bagian dari
PT Astratel Nusantara, lini usaha Grup ASTRA – Indonesia yang bergerak di bidang
infrastruktur.
Salah satu misi PALYJA adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
tingkat pelayanan yang tinggi dan dengan menyediakan air bersih dengan kuantitas,
kesinambungan dan kualitas yang baik melalui operasi yang unggul. Sejak tahun 1998
PALYJA telah berhasil meningkatkan akses air bersih menjadi lebih dari 414 ribu
sambungan bagi lebih dari 3 juta penduduk di wilayah Barat. Total jam kerja PALYJA
yang didapat dari data tahun 2011 adalah sebesar 2.606.533 Jam dengan jumlah
penduduk yang terlayani sebanyak 2.9 juta. Jumlah sambungannya hampir mencapai
414,470 (data tahun 2011) dengan 3 UPP (Unit Pelayanan Pelanggan), 1 UPP untuk
Pelanggan Utama (UPPU) dan 45 permanent area. Di bawah ini merupakan gambar
daerah pelayanan PALYJA.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 9
Gambar 2.3 Peta Coverage Ratio PALYJA
Pada gambar tersebut terlihat area pelayanan dengan tiga status yang
mencerminkan suplai air minum perpipaan yang dikelola Palyja. Pada peta
dengan warna hijau menandakan suplai air perpipaan telah disalurkan
permanen. Pada peta uga terlihat area bagian dengan warna kuning yang
menandakan suplai air minum perpipaan yang tidak menentu dan dengan warna
merah yang menandakan wilayah tersebut masih kurang suplai air. Wilayah
dengan tanda warna kuning dan merah harus menjadi perhatian selanjutnya
agar kedepannya dapat berubah menjadi status wilayah berwarna hijau.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 10
Gambar 2.4 Peta Unit Pelayanan PALYJA
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 11
Sumber air yang digunakan oleh Palyja dalam mencukupi kebutuhan air minum
perpipaan di wilayah cakupannya terdiri dari 60% air baku dari banjir kanal barat, 35%
air curah dari Tangerang dan 5% air dari berbagai sumber sungai lain. Dalam proses
pengolahan air baku menjadi air bersih, Palyja memiliki 2 unit instalasi pengolahan air
utama yakni Pejompongan I dan Pejompongan II, sedangkan 2 unit instalasi pengolahan
air tambahan yakni Cilandak. Setiap unit instalasi pengolahan air bersih dilengkapi
dengan fasilitas pompa dan penampungan.
Gambar 2.4 Saluran Pengaliran Air Baku ke Palyja
Sumber: Palyja, diakses 2014
Selain mengolah air baku, PALYJA juga memperoleh air curah olahan
yang dipasok oleh pihak ketiga. Air bersih dipasok melalui jaringan pipa ke pusat
distribusi PALYJA yakni DCR 4 yang berada di Kebon Jeruk dan DCR 5 di Lebak
Bulus. Kedua pusat distribusi tersebut dilengkapi dengan penampungan air
(reservoir) dan stasiun pompa. Kapasitas produksi dari masing-masing instalasi
berbeda-beda berikut rinciannya :
IPA Pejompongan I : Kapasitas 2.000 liter/detik
IPA Pejompongan II : Kapasitas 3.600 liter/detik
IPA Cilandak : Kapasitas 400 liter/detik
IPA DCR 4 Kebon Jeruk : Kapasitas 2.000 liter/detik
IPA DCR 5 Lebak Bulus : Kapasitas 1.000 liter/detik
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 12
Sejak Maret 2007, Instalasi Taman Kota tidak beroperasi karena adanya
masalah dengan kualitas air baku. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pejompongan
memasok sekitar 60,85% suplai air di wilayah sebelah Barat Jakarta, 4.30%
suplai air diperoleh dari IPA Cilandak dan sisanya sebesar 34.85% suplai air
diolah di DCR 4 dan DCR 5.
Grafik 2.1 Volume Penjualan (Juta m3)
Tren penjualan volume air PALYJA mengalami kenaikan sepanjang tahun sejak
tahun 1999 sampai dengan 2011, kenaikan volume penjualan rata-rata pertahun mencapai
10 juta meter/ kubik. Hal tersebut memberikan nilai positif terhadap perekonomian
perusahaan yang mengalami kenaikan profit, dan akan meningkatkan volume jual air
bersih ditahun berikutnya.
Grafik 2.2 Tingkat Kehilangan Air
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 13
Tingkat kehilangan air di Palyja DKI Jakarta mengalami penurunan yang signifikan. Pada
2010, tingkat NRW Palyja mencapai 42,3% menurun dari NRW 2009 yakni 43,9%.
Kemudian pada 2011 hanya tersisa 39%, tahun 2012 telah berhasil ditekan menjadi
37,98%. Untuk menekan angka NRW, Palyja secara kontinu melakukan deteksi
kebocoran, melakukan pemutusan pipa-pipa lama serta mencari kebocoran di pipa-pipa
primer atau besar.
Grafik 2.3 Evaluasi Perbaikan Kebocoran
Palyja berhasil menurunkan angka kebocoran air menjadi sebesar 40% persen
sejak tahun 2010 hingga 2011, dalam dua tahun terakhir angka kebocoran terus
mengalami penurunan, dimulai 41,76 persen pada 2010, kemudian turun 58,34 pada
2011. Dengan persentase ini perusahaan berhasil menyelamatkan 2,5 juta meter kubik air
bersih. Dan jumlah air yang terselamatkan lebih dari 170 ribu meter kubik atau setara
dengan pemakaian 9.000 pelanggan. Adapun kasus pencurian air yang ditemukan lebih
dari 890 kasus. Tahun ini Palyja menargetkan tingkat kebocoran air turun hingga 37
persen.
2.4 Profil Aetra
PT Aetra Air Jakarta adalah nama baru PT Thames PAM Jaya (TPJ) untuk
mengelola, mengoperasikan dan memelihara sistem penyediaan air bersih dan
melakukan investasi di wilayah Timur Jakarta (sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta
Pusat & seluruh Jakarta Timur) berdasarkan kontrak kerjasama dengan PAM JAYA
selama 25 yang dimulai pada tahun 1998 sampai 2023. Aetra memiliki 2 unit Instalasi
Pengolahan Air dengan kapasitas total 9,000 L/Detik, 1 unit pusat distribusi (CDC), 4
unit instalasi booster pump serta 5,893 km jaringan pipa distribusi, 400,000 pembacaan
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 14
meter dan penerbitan rekening pelanggan setiap bulan dan 9 payment point dan beberapa
bank sebagai payment point. Aetra menggunakan sistem Billing, Geographical
Information System.
Jumlah pelanggan Aetra meningkat dari 266.402 pelanggan menjadi lebih dari
385.377 pelanggan. Untuk jumlah pelaggan aktif, sebanyak 377.790 denga 322.954 untuk
rumah tangga, 4.164 untuk sosial. 30.026 untuk usaha, 12.524 untuk industri, 45.732
digunakan untuk instansi pemerintah, HU/MCK/TA sebesar 4.164 dan 3 untuk lain-lain.
Rasio cakupan pelayanan pasokan air juga meningkat hingga 65,1% pada Desember 2008
sehingga diperkirakan 2,9 juta jiwa di wilayah operasionalnya telah memperoleh akses
pelayanan air bersih.
Aetra mendapat konsesi untuk melakukan usaha selama 25 tahun berdasarkan
Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya).
Kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Februari 1998 hingga tanggal 31 Januari
2023.
Gambar 2.5 Peta Cakupan pelayanan Aetra
Sumber: Palyja dan Aetra, diakses 2014
Aetra bertanggung jawab untuk mengelola, mengoperasikan,
memelihara, serta melakukan investasi untuk mengoptimalkan, menambah dan
meningkatkan pelayanan air bersih di wilayah operasional Aetra, yaitu sebelah
timur Sungai Ciliwung yang meliputi sebagian wilayah Jakarta Utara, sebagian
wilayah Jakarta Pusat dan seluruh wilayah Jakarta Timur (Anonim2 2011).
Sumber air baku PT. Aetra berasal dari Waduk Jatiluhur yang dikelola oleh
Perum Jasa Tirta II (PJT II), yang dialirkan ke Jakarta melalui saluran terbuka
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 15
Kanal Tarum Barat (Kalimalang). Produk utama PT. Aetra adalah air bersih
perpipaan. Air didistribusikan ke pelanggan rumah tangga dan industri yang
berada di area operasionalnya melalui jaringan perpipaan (PT. Aetra Air Jakarta
2009).
Grafik 2.4 Capaian Pelanggan Air Minum Perpiapaan Aetra
Sumber: Aetra, diakses 2014
Panjang jaringan yang dikelola oleh Aetra saat ini mencapai 5.400
km. Aetra telah berhasil menambah dan merehabilitasi jaringan pipa
distribusi sepanjang kurang lebih 975 km untuk perluasan pelanggan
sebanyak 194.000 unit untuk meningkatkan keakuratan pembacaan dan
meminimalkan resiko kehilangan air. Berdasarkan presentase kehilangan
air (NRW) telah mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada awal
kerjasama tingkat kehilangan air mencapai 50,83% dan pada okotber
2012 tercatat menurun menjadi 45,70% (Aetra, diakses 2014). Kapasitas
produksi air PT. Aetra adalah sebesar 9000 liter/detik dengan standar kualitas air
minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010
untuk melayani 386.400 pelanggan (PT. Aetra Air Jakarta 2011).
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 16
Tabel 2.4 Pelayanan Aetra dalam angka
Jumlah Pelanggan (Total) 385.377
Pelanggan Aktif 377.790
Rumah Tangga 322.954
Sosial 4.164
Usaha 30.026
Industri 12.524
Ins. Pemerintah 45.732
HU/MCK/TA 4.164
Lain-lain 3
Cakupan Pelayanan Terhadap Penduduk Perkotaan(%)
Cakupan Pelayanan Terhadap Penduduk Wilayah Pelayanan (%) 65.2
Untuk memenuhi pasokan air bersih bagi pelanggan, Aetra memproduksi
air dengan standar kualitas air minum. Pasokan air minum yang digunakan Aetra
berasal dari Waduk Jatiluhur yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta II (PJT II). Air
baku dialirkan ke Jakarta melalui saluran Tarum Barat. Tiga Instansi Pengolahan
Air (IPA) yang masing-masing memiliki kapasitas produksi sebagai berikut:
IPA Buaran I (Kapasitas 2.500 liter/detik)
IPA Buaran II (Kapasitas 2.500 liter/detik)
IPA Pulo Gadung (kapasitas 4.000 liter/detik)
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 17
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi
a). Waktu
Jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan pada pertengahan Oktober
2014 dan berakhir pada awal Desember 2014. Kegiatan ditentukan waktunya
berdasarkan langkah-langkah yang dikerjakan, mulai dari studi pustaka untuk
mengumpulkan informasi awal dari data-data sekunder dan melakukan kajian
pustaka, survey lapangan dengan mengumpulkan data lapangan dengan
melakukan survey dengan menyebarkan kuesioner ke 5 titik lokasi di DKI,
yaitu wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Untuk pengolahan data, dilakukan penarikan informasi dari data yang telah
dikumpulkan dan kegiatan analisis dan sintesis untuk menjelaskan hasil
temuan lapangan dan memberikan rekomendasi-rekomendasi.
Berikut adalah jadwal perencanaan kegiatan selama 3 bulan dan
kegiatan pengambilan sampel di lapangan.
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
November Desember 1 Study Pustaka + 2 Survey Lapangan + 3 Pengolahan Data + 4 Analisis dan Sintesis +
b). Lokasi
Lokasi kegiatan ini berada di wilayah pelayanan Air Minum dari dua
perusahaan air minum, yaitu Aetra dan PALYJA yang berada di DKI Jakarta
dengan persebaran di lima titik, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta
Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 18
Gambar 2.6 Peta Persebaran Pelayanan Air dari PALYJA dan AETRA
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi mengenai tingkat kontinuitas pelayanan
air minum yang ada di wilayah DKI Jakarta, dilakukan pengumpulan data dengan
berbagai cara. Penentuan titik kajian didasarkan pada lokasi-lokasi yang menjadi
daerah pelayanan air minum di DKI Jakarta.
Beberapa jenis data yang diperlukan antara lain adalah data kontinuitas, kualitas
dan kuantitas air dan beberapa jenis data lainnya yang memiliki relevansi terhadap
kajian yang dilakukan.
Berikut adalah beberapa data dan teknik pengambilan serta teknik mengolah
data.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.2. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data Teknik
Pengambilan Data Teknik
Mengolah Data
Kualitas dan kuantitas air
minum
Kualitas dan kuantitas (debit air minum) yang didapatkan oleh responden
Survey, sampling Deskriptif
Sosial dan pelayanan
Kependudukan Studi pustaka Deskriptif Pelanggan air minum eksisting
Survey, sampling Deskriptif
Tingkat pelayanan air minum
Survey, sampling Deskriptif
Pengumpulan data dilakukan selama pekerjaan ini berlangsung, yaitu di
awal dengan langsung datang ke lapangan sedang kekurangan data dapat
dilakukan secara email. Untuk pengumpulan data relative banyak jenisnya yaitu
dari studi pustaka dan dari hasil survey di lokasi yang telah ditentukan dengan
cara mengajukan pertanyaan menggunakan kuesioner terbuka. Kuesioner
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 19
dibacakan oleh surveyor agar responden dapat lebih mudah terbuka dalam
bercerita. Pengumpulan data dilakukan sejak November dengan 1000 responden
untuk sampel.
Berdasarkan tabel diatas diketahui terdapat dua jenis data utama dalam
kajian ini yakni, kualitas dan kontinuitas air, serta kualitas pelayanan air minum.
Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Stratiffed Purposive Sample. Karena dengan cara ini sub kelompok yang spesifik
akan memiliki jumlah yang cukup terwakili dalam sampel, serta menyediakan
jumlah sampel sebagai sub analisis dari anggota kelompok tersebut. Dalam
strategi ini populasi dikategorikan dalam kelompok-kelompok yang memiliki
strata yang sama sesuai karakteristik masing-masing responden.
Kegiatan mengumpulkan data terkait dengan kependudukan dan profile
dua perusahaan yang menangani air bersih DKI (Aetra dan PALYJA) dilakukan
dengan cara studi pustaka dari sumber-sumber yang sudah ada, seperti BPS,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, PDAM dan sumber-
sumber lain yang memiliki kualifikasi terhadap informasi dan data yang
diperlukan.
3.3. Ukuran Sampel
Walaupun memungkinkan dilakukan wawancara, misalnya, semua
rumahtangga yang merupakan pelanggan PDAM, pada umumnya meskipun layak
tidak perlu dilakukan untuk seluruhnya. (Melakukan wawancara pada seluruh
pelanggan adalah melakukan pencacahan/census pelanggan, bukan sebuah survai
pelanggan). Terdapat dua hal alasan yang mendasar mengapa lebih cenderung
melakukan sampling daripada melakukan kegiatan pencacahan/census. Oleh
karena alasan keterbatasan biaya dan kepentingan.
Jika para petugas pencacah bukan pegawai/staf yang dibayar dalam
melakukan wawancara, biaya yang dianggarkan oleh PDAM. Berkaitan dengan
biaya kegiatan pencacahan (census) akan beberakapa kali lipat bila hanya
melakukan sampel rumahtangga. Dalam beberapa hal jika memanfaatkan
pegawai PDAM sebagai petugas pencacah, akan mengakibatkan biaya
kesempatan (Opportunity Cost) terhadap jam kerja menjadi tinggi, mereka harus
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 20
meninggalkan pekerjaan sehari-hari mereka dan kinerjanya akan terganggu, atau
penyelesaian kegiatan rutinnya akan tertunda.
Beberapa tambahan alasan tidak dilakukannya pencacahan (census)
adalah penyederhanaan tidak perlunya melakukan wawancara kepada seluruh
pelanggan dalam rangka perolehan hasil yang dapat dimanfaatkan dan ketepatan
informasi. Marilah kita pertimbangkan beberapa contoh. Jika kita melakukan
kegiatan survai untuk 10 rumahtangga dari suatu populasi rumahtangga
berjumlah 10, dan memperirakan suatu karakteristik, sebagai contoh adalah rata-
rata ketinggian, kita merasa pasti 100 %, sebab perkiraan kita berdasarkan
seluruh populasi. Oleh karenaya kita yakin bahwa hasil kita benar-benar tepat
menggambarkan populasi yang sedang kita pelajari.
Akan tetapi, jika kita melakukan survai untuk 8 rumahtangga kita agak
kurang yakin terhadap ketepatan yang mewakili populasi yang sedang kita
pelajari, sebab mereka hanya sebagian dari sejumlah populasi. Kita menjadi agak
kurang yakin, sebab perkiraan kita adalah mengukur karakteristik sampel, bukan
mengukur populasi. Mungkin saja dua orang individu yang tidak kitak ukur
ketinggiannya adalah yang tertinggi dalam populasi. Jika kita melakukan survai
hanya 1 rumahtangga, adalah 50 % dari populasi, kita bahkan lebih tidak yakin
bahwa hasil kita akan menggambarkan secara tepat mewakili populasi yang
sedang kita pelajari
Untuk beberapa ukuran populasi peningkatan ukuran sampel, meningkatakan
tingkat keyakinan kita, bahwa karakteristik sampel mirip dengan populasinya.
Ukuran sampel yang dipilih umumnya adalah sampel paling kecil yang
dapat memuaskan keinginan kita unutk meningkatan kepastian hasil. Tingkat
kepastian diungkapkan dalam bentuk dua cara. Sebagai contoh, mungkin kita
membaca sebuah laporan hasil analisis dengan pernyataan bahwa ukuran sampel
yang dipilih oleh peneliti adalah “...95 % yakin bahwa rata-rata ketinggian untuk
semua orang laki-laki di Sulawewsi berada didalam batasan +/- 3 % dari rata-rata
sampel”. Mari kita pelajari kedua pernyataan tersebut.
Bagian kedua dari pernyataan “... berada didalam batasan +/- 3 % ...”
adalah suatu persetase yang berada diatas dan dibawah perkiraan dari
karakteristik populasi, persentase diatas dan dibawah disebut Confident Interval
(Interval Kepercayaan). Interval kepercayaan menentukan sejauh mana ketepatan
sebah perkiraan yang diperlukan peneliti. Interval kepercayaan yang lebih kecil
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 21
membutuhkan ukuran jumlah sampel yang besar. Bagian pertama dari pernyataan
“...95 %...” menunjukkan toleransi peneliti akibat dari kesalahan, atau akibat
bahwa perkiraannya tentang rata-rata ketinggian untuk orang laki-laki di
Sulawesi diluar dari pernyataan interval kepercayaan. Jadi persentase disini
adalah dari Tingkat Kepercayaan (Level of Confidence). Semakin tinggi
tingkat kepercayaan, bararti untuk semua hal sama dengan membutuhkan ukuran
data yang lebih besar.
Jika jumlah populasi meningkat, kita dapat melakukan survei dengan
persentase sampel yang lebih kecil untuk menghasilkan sejumlah interval
kepercayaan dan tingkat kepercayaan (as population size increases, we can
survey a smaller percentage of the sample to obtain a given confidence interval
and level of confidence) (berikan ini sebagai dokumentasi untuk implementasi
buku petunjuk dan jangan sebagai acuannya textbook di dalam melakukan
sampling, pembaca mengacu pada beberapa buku statistik lanjutan atau buku
tentang sampling untuk keduakalinya, secara mathematik dpat menjelaskan
bahwa ini benar.
Contoh pengertian Tingkat Kepercayaan dan Error Sampling
Dengan desain survei :
- Jumlah Sampel : 1000 Sampel
- Tingkat Kepercayaan : 95 %
- Error Sampling : +/- 5 %
Misalkan jawaban responden setelah dilakukan analisa 65 % dari seluruh
responden menyatakan puas terhadap pelayanan PAM dan 35 % tidak puas
dengan pelayanan PAM, Artinya :
Pada tingkat kepercayaan 95 % berarti hanya 5 % dari seluruh
pelanggan yang berada diluar jawaban 65 % puas dan 35 % tidak puas, disini ada
5 % kesalahan sampling karena tidak pasti Sampling Error +/- 5 %, artinya
pelanggan PAM yang menyatakan puas, berada pada range 65 % ditambah dan
dikurang 5 % jadi ketepatan jawaban adalah pelanggan PAM menjawab puas
antara 60 % hungga 70 %, kita bisa menarik kesimpulan bahwa mayoritas
pelanngan PAM puas terhadap pelayanan, terbawah nilainya 60 % (mayoritas)
Namun bila jawaban responden adalah 50 % menyatakan puas dan 50 %
menyatakan tidak puas, maka akan sulit dalam menginterpretasikan jawaban
responden, oleh karena ketepatan jawaban berada pada kisaran 45 % sd 55 %,
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 22
bila jawaban berada pada jawaban 45 % yang Puas maka dapat diintepretasikan
mayoritas pelanggan (55 %) menyatakan tidak puas, dan sebaliknya bila
jawaban berada pada 55 %, maka intepretasinya mayoritas pelanggan
menyatakan puas.
Perhitungan jumlah sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
S = Jumlah Sampel
Z = Ukuran Tingkat Kepercayaan / nilai rata-rata dari Standar Error
Untuk Tingkat Kepercayaan 90 %, nilai Z = 1.64
Untuk Tingkat Kepercayaan 95 %, nilai Z = 1.96
Untuk Tingkat Kepercayaan 99 %, nilai Z = 2.58
r = variasi prporsi populasi, nilai r untuk populasi berimbang adalah 0,25
N = Jumlah populasi (responden) dalam area sampling
E = Sampling error (%) tergantung dari ketelitian yang direncakanan, semakin
kecil sampling error, akan mengakibatkan jumlah sampel semakin besar
3.4. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh informasi dan makna dari data yang dikumpulkan,
maka dilakukan analisis data yang berdasarkan dari temuan di lapangan. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, dengan menjelaskan data-data
hasil olahan untuk diketahui informasi berdasarkan informasi yang dibutuhkan
dalam kajian ini, dan Menggunakan Quantifikasi Data untuk mendapatkan
informasi umum 24 jam dan bukan 24 jam.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 23
3.5 Keluaran Yang Dihasilkan
Produk dari tahapan ini adalah penyelesaian penyusunan hasil laporan
dalam bentuk Laporan Akhir (Final Report).
Secara garis besar, Keluaran dan kegiatan Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai
Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta adalah sebagai
berikut :
a) Dokumen Hasil Survey yang menunjukkan wilayah di DKI Jakarta yang
menerima pelayanan air bersih 24 jam.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 24
BAB IV
PELAKSANAAN SURVEY
4.1 Jumlah Surveyor
Survei lapangan guna proses pengumpulan data pada pekerjaan “Kajian Tingkat
Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta Tahun 2014” mulai dilaksanakan pada minggu
keempat bulan November hingga minggu kedua bulan Desember tahun 2014 dengan pelaksana
lapangan (surveyor) sebanyak 6 (enam) personil. Daerah jangkauan survey untuk masing-masing
surveyor ditentukan berdasarkan wilayah pelayanan EZ model.
4.2 Jumlah Responden
Adapun jumlah responden yang di survey sebanyak (data akhir) 1.000 responden yang
tersebar pada 5 wilayah kabupaten di Provinsi DKI Jakarta (lihat peta sebaran langganan air PAM
DKI Jakarta)
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 25
4.3 Jadwal Pelaksanaan Survey
Berdasarkan peta sebaran pelanggan air PAM DKI Jakarta di atas, maka pelaksanaan
survey dilakukan sesuai jadwal berikut :
Proses pelaksanaan survey cukup terkendala dengan adanya ketidaksamaan antara alamat yang
tertera dalam form daftar pelanggan dengan pemilik rumah atau alamat responden yang sekarang
dan kurang update-nya data pelanggan. Namun, dengan menunjukkan bukti pembayaran
berlangganan pengguna air PAM, penghuni rumah pada alamat pelanggan sekarang tetap
dijadikan resonden dalam survey.
4.4 Format Kuesioner
Target informasi yang digali pada survey di lapangan mengacu pada panduan instrumen
berikut :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 26
Kode Identitas Responden PELANGGAN : P - Wilayah : Survai Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta 2014 Assalamu’alaikum wrwb Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu Nama saya…………………………….. adalah petugas Survai Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta 2014. Maksud survai ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan air minum Pelanggan Air Minum Perpipaan di Jakarta. Sedangkan tujuan survai ini adalah dengan mengetahui tingkat kontinuitas 24 Jam pelayanan, dapat dijadikan acuan priorotas pengembangan pelayanan di masa mendatang. Jawaban atau informasi yang obyektif dan sebenarnya dari Bapak/Ibu atas pertanyaan–pertanyaan dalam angket ini merupakan informasi yang sangat penting bagi kami dan sangat kami harapkan. Sesudah angket ini diisi lengkap kemudian akan diproses lebih lanjut dan tidak satupun responden akan dirugikan. Kami memerlukan waktu kira-kira 10 menit. Apakah Bapak/Ibunda bersedia untuk berpartisipasi?
(Lingkari jawaban yang benar) Ya....................................................................................................................1 Tidak................................................................................................................2
Jika jawaban “Tidak”, akhiri wawancara dan ucapkan Terimakasih !!!
1. Dapatkah saya melihat dan mencatat rekening tagihan terakhir yang bapak/ibu/sodara miliki? Ya....................................................................................................................1 Tidak................................................................................................................2
Jika jawaban “Tidak”, akhiri wawancara dan ucapkan Terimakasih !!!
2. Sumber Air Alternatif selain menggunakan air PAM adalah :
(isi dengan angka prioritas jika lebih dari 1) 1 Tidak ada 2 Dari sumber lain (Pompa Air tanah) 3 Membeli dari sumber lain (gerobak) 4 ............
3. Bagaimana Pelayanan Kualitas air PAM di rumah bapak/ibu/sodara ?
(isi dengan centang) Ya Tidak 1 Kualitas air - Selalu jernih - Kadang-kadang Keruh - Sering keruh 2 - Bau (selain KAPORIT)
4. Apakah di rumah Bapak/ibu/sdr sesaat setelah water meter air memiliki bak bawah tanah? Atau disedot dengan bantuan pompa? (Nemunerator melihat langsung situasi water meternya) Ya....................................................................................................................1 Tidak................................................................................................................2
Jika jawaban “Ya”, akhiri wawancara dan ucapkan Terimakasih !!! 5. Secara umum, berapa jam dalam 1 hari air di rumah bapak/ibu/sodara mengalir?
(isi dengan centang) 1 0 - 12 jam 2 12 - 23 jam 3 24 jam
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 27
4.5 Foto Lapangan
(a) (b) Gambar (a) dan (b). Surveyor bertemu dan bertanya kepada Responden
(b) (c)
Gambar (b) dan (c). Bukti Kartu Langganan PAM Jakarta, PT. Aetra dan PT. Palyja
(c) (d) Gambar (c) Kondisi bak penampungan
Gambar (d). Kekeruhan pada Bak Responden
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 28
BAB V
ANALISA DATA
5.1 HASIL ANALISA DATA
A. Hasil Analisa Data
a) Sumber Air Alternatif selain Air Pam
1. PT. Palyja
Grafik 5.1. Sumber Alternatif selain PAM PT. Palyja
Tabel 5.1. Sumber Air Alternatif selain PAM PT. Palyja
SUMBER AIR ALTERNATIF SELAIN PAM
TIDAK ADA
POMPA AIR
TANAH
MEMBELI AIR
(GEROBAK)
LAINNYA (KETERANGAN)
JUMLAH
386 83 32 0 501
77,05 16,57 6,39% 0% 100,00%
77% 17% 6% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden yang menjawab tidak
menggunakan alternatif lain sebagai sumber air alternatif selain PAM di PT. Palyja
memiliki angka tertinggi dengan 386 responden memilihnya, atau dengan 77 %
tidak menggunakan sumber air laternatif selain PAM. Sebesar 83 responden atau 16,
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 29
57 % menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat alternatif selain PAM. Dan
sebanyak 32 responden dengan 6, 39 % menggunakan alternatif air selain PAM
dengan membeli Air (Gerobak).
2. PT. Aetra
Grafik 5.2. Sumber Alternatif selain PAM PT. Aetra
Tabel 5.2. Sumber Air Alternatif selain PAM PT. Aetra
SUMBER AIR ALTERNATIF SELAIN PAM
TIDAK ADA
POMPA AIR
TANAH
MEMBELI AIR
(GEROBAK)
LAINNYA (KETERANGAN)
JUMLAH
398 97 4 0 499
79,76% 19,44% 0,80% 0% 100,00%
80% 19% 1% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden yang menjawab tidak
menggunakan alternatif lain sebagai sumber air alternatif selain PAM di PT. Aetra
memiliki angka tertinggi dengan 398 responden memilihnya, atau dengan 79, 76 %
tidak menggunakan sumber air laternatif selain PAM. Sebesar 97 responden atau 19,
44 % menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat alternatif selain PAM. Dan
sebanyak 4 responden dengan 0, 80 % atau 1 % menggunakan alternatif air selain
PAM dengan membeli Air (Gerobak).
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 30
b) Pelayanan Kualitas Air PAM
1. PT. Palyja
Grafik 5.3. Kualitas Air PAM PT. Palyja
Tabel 5.3. Kualitas Air PAM PT. Palyja
KUALITAS AIR PAM
SELALU JERNIH
KADANG KERUH
SERING KERUH
JUMLAH
366 122 13 501
73,05% 24,35% 2,59% 100,00%
73% 24% 3% 100%
Berdasarkan tabel diatas, pada responden yang menjawab pada
pertanyaan kualitas Air PAM PT. Palyja memiliki angka survey tertinggi pada
selalu jernih, dengan 366 responden atau 73 %. Lalu diikuti dengan kondisi
kadang keruh dengan 122 responden atau 24, 35 %. Dan jumlah terkecil pada
sering keruh, yaitu 13 responden, atau dengan 3 %. Dengan demikian, hal
tersebut mengidikasikan PT. Palyja memiliki Kualitas Air yang selalu Jernih
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 31
Grafik 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja
Tabel 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja
BAU TANAH/ LUMPUR
BAU BESI
BAU AIR
SUNGAI
BAU GOT
JUMLAH
24 29 6 21 80
30,00% 36,25% 7,50% 26,25% 100,00%
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM Palyja
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan
Bau Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah 80
responden dari 501 responden. Dengan masing–masing jumlah, yaitu 24
responden atau 30 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 29 responden atau
36, 25 % mengeluh pada bau besi, 6 responden ata 7, 50 % mengeluh pada bau
air sungai, dan sebesar 21 responden atau 26, 25 % mengeluh pada bau got.
Hal tersebut mengindikasikan keluhan terbanyak pada bau tanah atau lumpur
dan bau got di air Pam PT. Palyja
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 32
2. PT. Aetra
Grafik 5.5. Kualitas Air PAM PT. Aetra
Tabel 5.5. Kualitas Air PAM PT. Aetra
KUALITAS AIR PAM
SELALU JERNIH
KADANG KERUH
SERING KERUH
JUMLAH
356 139 4 499
71,34% 27,86% 0,80% 100,00%
71% 28% 1% 100%
Berdasarkan tabel diatas, responden yang menjawab pada pertanyaan
kualitas Air PAM PT. Aetra memiliki angka survey tertinggi pada selalu jernih,
dengan 356 responden atau 71, 34 %. Lalu diikuti dengan kondisi kadang keruh
dengan 139 responden atau 27, 86 %. Dan jumlah terkecil pada sering keruh,
yaitu 4 responden, atau dengan 0, 80 %. Dengan demikian, hal tersebut
mengidikasikan PT. Aetra memiliki Kualitas Air yang selalu Jernih
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 33
Grafik 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra
Tabel 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra
BAU TANAH/ LUMPUR
BAU BESI
BAU AIR
SUNGAI
BAU GOT
JUMLAH
36 4 0 0 40
90,00% 10,00% 0% 0% 100,00%
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM Palyja
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan
Bau Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah 40
responden dari 499 responden. Dengan masing–masing jumlah, yaitu 36
responden atau 90 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 4 responden atau
10 % mengeluh pada bau besi, Hal tersebut mengindikasikan keluhan terbanyak
pada bau tanah atau lumpur di air Pam PT. Palyja
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 34
c) Memiliki Bak Bawah Tanah
1. PT. Palyja
Grafik 5.7. Memiliki Bak atau Pompa PT. Palyja
Tabel 5.7. Memiliki Bak atau Pompa PT. Palyja
MEMILIKI BAK BAWAH ATAU POMPA
POMPA AIR BAK BAWAH TIDAK JUMLAH
104 20 377 501
20,76% 3,99% 75,25% 100,00%
21% 4% 75% 100%
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dari jumlah total 501 responden PT.
Palyja yang disurvey dengan pertanyaan mengenai memiliki bak bawah atau pompa
terdapat berbagai macam jawaban yang terbagi atas, sebanyak 377 responden atau 75,
25 % tidak menggunakan bak bawah atau pompa, 104 responden atau dengan 20, 76
% memiliki pompa air, dan 20 responden atau 3, 99 % memiliki bak bawah sebagai
penampungan. Jadi, hampir keseluruhan pelanggan PT. Palyja yang disurvey tidak
menggunakan bak bawah atau pompa.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 35
2. PT. Aetra
Grafik 5.8. Memiliki Bak atau Pompa PT. Aetra
Tabel 5.8. Memiliki Bak atau Pompa PT. Aetra
MEMILIKI BAK BAWAH ATAU POMPA
POMPA AIR BAK BAWAH TIDAK JUMLAH
98 15 386 499
19,64% 3,01% 77,35% 100,00%
20% 3% 77% 100%
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dari jumlah total 499 responden PT. Aetra
yang disurvey dengan pertanyaan mengenai memiliki bak bawah atau pompa terdapat
berbagai macam jawaban yang terbagi atas, sebanyak 386 responden atau 77, 35 % tidak
menggunakan bak bawah atau pompa, 98 responden atau dengan 19, 64 % memiliki
pompa air, dan 15 responden atau 3 % memiliki bak bawah sebagai penampungan. Jadi,
hampir keseluruhan pelanggan PT. Aetra yang disurvey tidak menggunakan bak bawah
atau pompa.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 36
d) Jam Air Mengalir dalam 1 Hari
1. PT. Palyja
Grafik 5.9. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja
Tabel 5.9. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja
RATA-RATA AIR MENGALIR DALAM SEHARI
0-12 JAM
12-23 JAM
24 JAM JUMLAH
100 136 265 501
19,96% 27,15% 52,89% 100,00%
20% 27% 53% 100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Palyja
dengan jumlah total responden sebanyak 501 jiwa, memiliki angka tertinggi pada
rata-rata air mengalir 24 jam dengan 265 responden atau 52, 89 %. Diikuti dengan
rata-rata air mengalir 12-23 jam dengan 136 responden atau dengan 27, 15 %
dengan rata-rata air mengalir 12-23 jam dan 100 responden atau dengan 19, 96 %
memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 37
Grafik 6.0. Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja
Tabel 6.0. Air Mengalir dalam Sehari PT. Palyja
AIR MENGALIR DALAM SEHARI
TIDAK 24 JAM
24 JAM
JUMLAH
236 265 501
47,11% 52,89% 100,00%
47% 53% 100%
Berdasarkan tabel air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Palyja dengan
jumlah total responden sebanyak 501 jiwa, dan penggabungan nilai jumlah layanan
tidak 24 jam dengan 0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir
sebanyak tidak 24 jam dan 24 jam di PT. Palyja. Angka tertinggi pada air mengalir
24 jam dengan 265 responden atau 52, 89 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24
jam dengan 236 responden atau 47, 11 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air
mengalir di PT. Palyja terlayani selama 24 jam dengan ketentuan daerah-daerah
tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 38
2. PT. Aetra
Grafik 6.1. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra
Tabel 6.1. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra
RATA-RATA AIR MENGALIR DALAM SEHARI
0-12 JAM 12-23 JAM
24 JAM JUMLAH
120 78 301 499
24,05% 15,63% 60,32% 100,00%
24% 16% 60% 100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra
dengan jumlah total responden sebanyak 499 jiwa, memiliki angka tertinggi pada
rata-rata air mengalir 24 jam dengan 301 responden atau 60, 32 %. Diikuti dengan
rata-rata air mengalir 12-23 jam dengan 120 responden atau dengan 24, 05 %
memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari dan 78 responden atau dengan 15, 63 %
memiliki air rata-rata 12-23 jam dalam sehari.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 39
Grafik 6.2. Jam Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra
Tabel 6.2. Jam Air Mengalir dalam Sehari PT. Aetra
AIR MENGALIR DALAM SEHARI
TIDAK 24 JAM
24 JAM JUMLAH
198 301 499
39,68% 60,32% 100,00%
40% 60% 100%
Berdasarkan tabel mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra dengan jumlah
total responden sebanyak 499 jiwa, dan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24
jam dengan 0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak
tidak 24 jam dan 24 jam di PT. Aetra Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan
301 responden atau 60, 32 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 198
responden atau 39, 68 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di PT. Aetra
terlayani selama 24 jam dengan ketentuan daerah-daerah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 40
e) Jam Air Mengalir dalam 1 Hari di Jakarta
Grafik 6.3. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta
Tabel 6.3. Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta
RATA-RATA AIR MENGALIR DALAM SEHARI
0-12 JAM
12-23 JAM
24 JAM JUMLAH
220 214 566 1000
22,00% 21,4% 56,60% 100,00%
22% 21% 57% 100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari air PAM di DKI
Jakarta dengan jumlah total responden dari PT. Aetra sebanyak 499 jiwa dan PT.
Palyja sebanyak 501 jiwa dengan total keseluruhan 100 responden, maka terbentuk
jumlah air mengalir dalam sehari di DKI Jakarta dengan Jumlah tertinggi pada rata-
rata air mengalir 24 jam dengan 566 responden atau 56, 60 % (57 %), lalu diikuti
dengan rata-rata air mengalir 0-12 jam dengan 220 respnden atau 22 % dan rata-rata
air mengalir 12-23 jam dengan 214 responden atau 21, 4 %. Dengan nilai survey yang
didapat, maka rata air mengalir rata-rata dalam sehari di DKI Jakarta mengalir selama
24 jam perhari, namun dengan jangkauan wilayah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 41
Grafik 6.4. Jam Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta
Tabel 6.4. Jam Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta
Tidak 24 Jam
24 JAM Jumlah
434 566 1000
43,40% 56,60% 100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari air PAM di DKI
Jakarta, dengan jumlah total responden PT. Palyja sebanyak 501 responden dan PT.
Aetra sebanyak 499 jiwa, dengan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24 jam
dengan 0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak tidak
24 jam dan 24 jam di DKI Jakarta. Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan
566 responden atau 56, 60 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 434
responden atau 43, 40 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di DKI Jakarta
terlayani selama 24 jam, namun dengan ketentuan daerah-daerah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 42
5.2. Pola Spasial Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta
a) Pelayanan Pelayanan 24 Jam dan Tidak 24 Jam DKI Jakarta
Gambar. 5.1. Peta Pelayanan Air Minum DKI Jakarta
Grafik 6.5. Jam Air Mengalir dalam Sehari di Jakarta
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 43
Berdasarkan angka jumlah persentase, maka terlihat Peta Pelayanan Air
Minum di DKI Jakarta dengan pembagian air mengalir 24 jam dengan 56, 60 %. Dan
diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 43, 40 %
Gambar. 5.2. Peta Sebaran Responden PT. Palyja dan PT. Aetra di DKI Jakarta
Berdasarkan data yang tersedia, maka terdapat pola zona sebaran yang menjadi bahan sebagai survey di lapangan. Dengan sebaran yang meliputi kelurahan di DKI Jakarta, dimana hal tersebut mewakili EZ yang tersaji pada metode pengambilan sampel, dengan wilayah yang disurvey meliputi pembagian menurut kategori yakni rata-rata air mengalir 0-12 jam, 12-24 jam dan 24 jam. Dengan rata-rata air mengalir 0-12 jam dengan kelurahan Jati Pulo, Jelambar, Jelambar Baru, Pekojan, Roa Malaka, Slipi, Tomang, Bungur, Cikini, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Kebon Sirih, Kemayoran, Kramat, Kwitang, Pasar Baru, Senen, Tanah Tinggi, Bendungan Hilir, Cikini, Karet Tengsin, Kebon Melati, Kebon Sirih, Menteng, Petamburan, Ancol, Cilincing, Kali Baru, Kebon Bawang, Kelapa Gading Barat, Koja, Lagoa, Pademangan Barat, Rawabadak Selatan, Rawabadak Utara, Semper Barat, Semper Timur, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Tugu Selatan, Tugu Utara, Warakas, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 44
Kelurahan ata-rata air mengalir 12-24 jam meliputi Cengkareng Timur, Grogol, Kali Deres, Kamal, Kapuk, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kelapa Dua, Mangga Besar, Maphar, Palmerah, Pegadungan, Pinangsia, Rawa Buaya, Semanan, Srengseng, Sukabumi Utara, Taman Sari, Tangki, Tanjung Duren Utara, Tegal Alur, Wijaya Kesuma, Cideng, Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa, Pegangsaan, Karet, Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Galur, Gunung Sahari Utara, Harapan Mulya, Johar Baru, Kampung Rawa, Karang Anyar, Kartini, Kebon Kosong, Kenari, Mangga Dua Selatan, Paseban, Rawasari, Serdang, Utan Panjang, Bali Mester, Cipinang, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Besar Utara, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Jati, Jatinegara, Jatinegara Kaum, Kampung Melayu, Kayu Manis, Kebon Manggis, Klender, Palmerah, Pisangan Baru, Pisangan Timur, Pondok Bambu, Pulo Gadung, Pulo Gebang, Rawa Bunga, Rawamangun, Ujung Menteng, Utan Kayu Selatan, Utan Kayu Utara, Marunda
Keluarhan dengan rata-rata air mengalir 24 jam, meliputi Pademangan Timur, Angke, Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan, Duri Utara, Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Kerendang, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan, Meruya Utara, Sukabumi Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Duri Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan, Petojo Utara, Cikoko, Kebon Baru, Pejaten Timur, Pengadegan, Rawajati, Tanjung Barat, Bangka, Bintaro, Bukit Duri, Ciganjur, Cikoko, Cilandak Barat, Cilandak Timur, Cipedak, Cipete Selatan, Cipete Utara, Cipulir, Duren Tiga, Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Grogol Selatan, Grogol Utara, Guntur, Gunung, Jagakarsa, Jati Padang, Kalibata, Karet Kuningan, Karet Semanggi, Kebagusan, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru, Kramat Pela, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Lebak Bulus, Lenteng Agung, Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai, Menteng Atas, Menteng Dalam, Pancoran, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pela Mampang, Pengadegan, Pesanggrahan, Petogogan, Petukangan Selatan, Petukangan Utara, Pondok Labu, Pondok Pinang, Pulo, Ragunan, Rawa Barat, Rawajati, Selong, Senayan, Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Tebet Barat, Tebet Timur, Tegal Parang, Ulujami, Bale Kambang, Bambu Apus, Baru, Batu Ampar, Bidara Cina, Cakung Barat, Cakung Timur, Cawang, Ceger, Cibubur, Cijantung, Cilangkap, Cililitan, Cipayung, Cipinang Cempedak, Ciracas, Dukuh, Duren Sawit, Gedong, Halim Perdana Kusumah, Kalisari, Kampung Tengah, Kayu Putih, Kebon Pala, Kelapa Dua Wetan, Kramat Jati, Lubang Buaya, Makasar, Malaka Jaya, Malaka Sari, Munjul, Pekayon, Penggilingan, Pinang Ranti, Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Pondok Ranggon, Rambutan, Rawa Terate, Setu, Susukan, Kelapa Gading Timur, Papanggo, Pegangsaan Dua, Rorotan, Sukapura, Sunter Agung, Sunter Jaya
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 45
b) Pelayanan Air Mengalir PT. Palyja
Gambar. 5.3. Peta Pelayanan Air Mengalir di PT. Palyja
Berdasarkan jumlah persentase Air Mengalir di PT. Palyja terdapat 24 jam
52, 89 % dan diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 47, 11 %. Dengan
persebaran air mengalir 24 jam meliputi kelurahan Pademangan Timur, Angke,
Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan, Duri Utara, Glodok,
Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung
Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara,
Kerendang, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan,
Meruya Utara, Sukabumi Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren
Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Duri Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan,
Petojo Utara, Cikoko, Kebon Baru, Pejaten Timur, Pengadegan, Rawajati,
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 46
Tanjung Barat, Bangka, Bintaro, Bukit Duri, Ciganjur, Cikoko, Cilandak Barat,
Cilandak Timur, Cipedak, Cipete Selatan, Cipete Utara, Cipulir, Duren Tiga,
Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Grogol Selatan, Grogol Utara, Guntur,
Gunung, Jagakarsa, Jati Padang, Kalibata, Karet Kuningan, Karet Semanggi,
Kebagusan, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru,
Kramat Pela, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Lebak Bulus, Lenteng Agung,
Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai, Menteng Atas,
Menteng Dalam, Pancoran, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pela
Mampang, Pengadegan, Pesanggrahan, Petogogan, Petukangan Selatan,
Petukangan Utara, Pondok Labu, Pondok Pinang, Pulo, Ragunan, Rawa Barat,
Rawajati, Selong, Senayan, Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Tebet Barat, Tebet
Timur, Tegal Parang.
Tidak 24 jam meliputi Jati Pulo, Jelambar, Jelambar Baru, Pekojan, Roa
Malaka, Slipi, Tomang, Bungur, Cikini, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Kebon
Sirih, Kemayoran, Kramat, Kwitang, Pasar Baru, Senen, Tanah Tinggi,
Bendungan Hilir, Cikini, Karet Tengsin, Kebon Melati, Kebon Sirih, Menteng,
Petamburan, Cengkareng Timur, Grogol, Kali Deres, Kamal, Kapuk, Kebon
Jeruk, Kedoya Selatan, Kelapa Dua, Mangga Besar, Maphar, Palmerah,
Pegadungan, Pinangsia, Rawa Buaya, Semanan, Srengseng, Sukabumi Utara,
Taman Sari, Tangki, Tanjung Duren Utara, Tegal Alur, Wijaya Kesuma, Cideng,
Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa, Pegangsaan, Karet,
Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 47
Gambar. 5.4. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Palyja
Berdasarkan data persentase yang diolah, terdapat rata-rata air mengalir 24 jam
dengan 52, 89 %. Diikuti dengan rata-rata air mengalir 12-23 jam dengan dengan 27, 15 %
terdapat di beberapa kelurahan seperti Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri
Selatan, Duri Utara, Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, dan dengan 19,
96 % memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari terdapat di beberapa kelurahan seperti
kapuk muara, pejagalan, angke, penjaringan, kembangan kebun jeruk, dan palmerah.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 48
Gambar. 5.5. Peta Sebaran Responden di PT. Palyja
Berdasarkan peta tersebut, terdapat daerah yang memiliki persebaran responden
berdasarkan rata-rata air mengalir, rata-rata air mengalir selama 0-12 jam dengan wilayah
meliputi kelurahan Jati Pulo, Jelambar, Jelambar Baru, Pekojan, Roa Malaka, Slipi, Tomang,
Bungur, Cikini, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Kebon Sirih, Kemayoran, Kramat, Kwitang,
Pasar Baru, Senen, Tanah Tinggi, Bendungan Hilir, Cikini, Karet Tengsin, Kebon Melati,
Kebon Sirih, Menteng, Petamburan.
Rata-rata air mengalir selama 12-24 jam dengan wilayah meliputi kelurahan
Cengkareng Timur, Grogol, Kali Deres, Kamal, Kapuk, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kelapa
Dua, Mangga Besar, Maphar, Palmerah, Pegadungan, Pinangsia, Rawa Buaya, Semanan,
Srengseng, Sukabumi Utara, Taman Sari, Tangki, Tanjung Duren Utara, Tegal Alur, Wijaya
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 49
Kesuma, Cideng, Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa, Pegangsaan,
Karet, Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan.
Rata-rata air mengalir selama 24 jam dengan wilayah meliputi kelurahan
Pademangan Timur, Angke, Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan,
Duri Utara, Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung
Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Kerendang,
Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan, Meruya Utara, Sukabumi
Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Duri
Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan, Petojo Utara, Cikoko, Kebon Baru, Pejaten Timur,
Pengadegan, Rawajati, Tanjung Barat, Bangka, Bintaro, Bukit Duri, Ciganjur, Cikoko,
Cilandak Barat, Cilandak Timur, Cipedak, Cipete Selatan, Cipete Utara, Cipulir, Duren Tiga,
Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Grogol Selatan, Grogol Utara, Guntur, Gunung, Jagakarsa,
Jati Padang, Kalibata, Karet Kuningan, Karet Semanggi, Kebagusan, Kebayoran Lama Selatan,
Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru, Kramat Pela, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Lebak
Bulus, Lenteng Agung, Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai,
Menteng Atas, Menteng Dalam,
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 50
Gambar. 5.6. Peta Kualitas Air di PT. Palyja
Berdasarkan data responden yang menjawab pada pertanyaan kualitas Air
PAM PT. Palyja memiliki angka survey tertinggi pada selalu jernih, dengan 73 %. Lalu
diikuti kondisi kadang keruh dengan 24, 35 %. Dan jumlah terkecil pada sering keruh,
yaitu dengan 3 %. Dengan demikian, tersajikan pola wilayah yang mengalami
berbagai macam kualitas air pam di PT. Palyja, berikut kelurahan yang terdapat pada
kualitas air Pam Kadang Keruh, Sering Keruh, dan Selalu Jernih.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 51
Tabel. 6.5. Sebaran Kualitas Air di PT. Palyja
KADANG KERUH
SELALU KERUH SERING JERNIH
JELAMBAR BARU
JATI PULO PEKOJAN KEMBANGAN
SELATAN KEBAGUSAN RAWA BARAT
CIKINI JELAMBAR KEBON SIRIH KEMBANGAN
UTARA KEBAYORAN LAMA
SELATAN RAWAJATI
KEBON MELATI
ROA MALAKA MENTENG MERUYA SELATAN KEBAYORAN LAMA
UTARA SELONG
KALI DERES SLIPI CENGKARENG
TIMUR MERUYA UTARA KEBON BARU SENAYAN
KAMAL TOMANG GROGOL SUKABUMI SELATAN KRAMAT PELA SRENGSENG
SAWAH
KAPUK BENDUNGAN HILIR KEBON JERUK TAMBORA KUNINGAN BARAT TANJUNG
BARAT
MANGGA BESAR
KARET TENGSIN KEDOYA SELATAN
TANJUNG DUREN SELATAN
KUNINGAN TIMUR TEBET TIMUR
PALMERAH PETAMBURAN KELAPA DUA BANGKA LEBAK BULUS TEGAL
PARANG
PEGADUNGAN KAPUK MUARA MAPHAR BINTARO LENTENG AGUNG ULUJAMI
PINANGSIA PENJARINGAN SRENGSENG BUKIT DURI MAMPANG PRAPATAN
KARET SEMANGGI
RAWA BUAYA PLUIT SUKABUMI
UTARA CIGANJUR MANGGARAI -
SEMANAN TEGAL ALUR TAMAN SARI CIKOKO MANGGARAI
SELATAN -
TANGKI CIDENG TANJUNG DUREN
UTARA CILANDAK BARAT MELAWAI -
WIJAYA KESUMA
PEJAGALAN GONDANGDIA CILANDAK TIMUR MENTENG ATAS -
GAMBIR KOTA BAMBU
SELATAN KEBON KACANG CIPEDAK MENTENG DALAM -
GELORA KOTA BAMBU
UTARA PEGANGSAAN CIPETE SELATAN PANCORAN -
KEBON KELAPA
DURI PULO KARET CIPETE UTARA PASAR MINGGU -
KAMAL MUARA
PETOJO SELATAN PASAR MANGGIS CIPULIR PEJATEN BARAT -
DURI KEPA - SETIABUDI DUREN TIGA PEJATEN TIMUR -
DURI UTARA - ANGKE GANDARIA SELATAN PELA MAMPANG -
GLODOK - CENGKARENG
BARAT GANDARIA UTARA PENGADEGAN
JEMBATAN LIMA
- DURI KOSAMBI GROGOL SELATAN PESANGGRAHAN -
KEAGUNGAN - DURI SELATAN GROGOL UTARA PETOGOGAN -
KERENDANG - JEMBATAN BESI GUNTUR PETUKANGAN
SELATAN -
KRUKUT - JOGLO GUNUNG PETUKANGAN UTARA --
TANAH SEREAL
- KALI ANYAR JAGAKARSA PONDOK LABU -
KAMPUNG BALI
- KEDAUNG
KALIANGKE JATI PADANG PONDOK PINANG -
PETOJO UTARA
- KEDOYA UTARA KALIBATA PULO -
TEBET BARAT - KEMANGGISAN KARET KUNINGAN RAGUNAN -
Sumber : Olah Data, 2014
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 52
Gambar. 5.7. Peta Kualitas Air (keluhan) di PT. Palyja
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM PT. Palyja
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan
Bau Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah
80 responden dari 501 responden. Dengan masing–masing jumlah, 30 %
mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 36, 25 % mengeluh pada bau besi, 7,
50 % mengeluh pada bau air sungai, dan 26, 25 % mengeluh pada bau got. Hal
tersebut terpolakan menurut klasifikasinya dengan media gambar peta Kualitas
Air (Keluhan) di PT. Palyja, dengan daerahnya meliputi :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 53
Tabel 6.6. Kualitas air (Keluhan) di PT. Palyja
Tidak Berbau Bau Air Sungai Bau Besi Bau Got Bau Tanah/
Lumpur
JELAMBAR BARU
MAPHAR ANGKE TAMBORA KEBON BARU SELONG JATI PULO KERENDANG PENGADEGAN BENDUNGAN
HILIR SLIPI PENJARINGAN
PEKOJAN PALMERAH CENGKARENG
BARAT TANAH SEREAL
KRAMAT PELA SENAYAN JELAMBAR KOTA
BAMBU UTARA
RAWAJATI RAWA BUAYA
PETAMBURAN LEBAK BULUS
TOMANG PEGADUNGAN DURI KOSAMBI KAMPUNG
BALI KUNINGAN
BARAT TEBET BARAT
ROA MALAKA
KRUKUT TANJUNG
BARAT DURI PULO KAMAL -
CIKINI SEMANAN GLODOK BUKIT DURI MAMPANG PRAPATAN
TEBET TIMUR
KARET TENGSIN
TANJUNG DUREN
SELATAN
TEGAL PARANG
BINTARO TEGAL ALUR -
KEBON MELATI
SRENGSENG JEMBATAN
LIMA CIPETE
SELATAN MANGGARAI ULUJAMI PLUIT
PETOJO SELATAN
- CIGANJUR KAMAL MUARA
-
KEBON SIRIH SUKABUMI
UTARA JOGLO
CIPETE UTARA
MANGGARAI SELATAN
PINANGSIA PETOJO UTARA
- CILANDAK
BARAT - -
MENTENG TAMAN SARI KEAGUNGAN CIPULIR MELAWAI - TANJUNG
DUREN UTARA
BANGKA - CILANDAK
TIMUR - -
KAPUK MUARA
TANGKI KEDAUNG
KALIANGKE GANDARIA SELATAN
MENTENG ATAS - WIJAYA KESUMA
CIKOKO - CIPEDAK - -
CENGKARENG TIMUR
GONDANGDIA KEDOYA UTARA
GANDARIA UTARA
MENTENG DALAM
- CIDENG DUREN TIGA - JAGAKARSA - -
GROGOL KEBON
KACANG KEMANGGISAN
GROGOL SELATAN
PELA MAMPANG - GAMBIR JATI
PADANG - KEBAGUSAN - -
KALI DERES KEBON KELAPA
KEMBANGAN SELATAN
GROGOL UTARA
PESANGGRAHAN - GELORA KALIBATA - LENTENG AGUNG
- -
KAPUK PEGANGSAAN KEMBANGAN
UTARA GUNTUR PETOGOGAN - DURI KEPA
KARET SEMANGGI
- PANCORAN - -
KEBON JERUK KARET KOTA BAMBU
SELATAN GUNUNG
PETUKANGAN SELATAN
- DURI
SELATAN KUNINGAN
TIMUR -
PONDOK LABU
- -
KEDOYA SELATAN
PASAR MANGGIS
MERUYA SELATAN
KARET KUNINGAN
PETUKANGAN UTARA
- DURI UTARA PASAR
MINGGU -
PONDOK PINANG
- -
KELAPA DUA SETIABUDI MERUYA UTARA
KEBAYORAN LAMA
SELATAN PULO -
JEMBATAN BESI
PEJATEN BARAT
- RAGUNAN - -
MANGGA BESAR
PEJAGALAN SUKABUMI SELATAN
KEBAYORAN LAMA UTARA
RAWA BARAT - KALI ANYAR PEJATEN TIMUR
- SRENGSENG
SAWAH - -
Sumber : Olah Data, 2014
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 54
c) Pelayanan Air Mengalir PT. Aetra
Gambar. 5.8. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra
Berdasarkan tabel mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra dengan jumlah total
responden sebanyak 499 jiwa, dan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24 jam dengan
0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak tidak 24 jam dan 24
jam di PT. Aetra. Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan 60, 32 %. Diikuti dengan
air mengalir tidak 24 jam dengan 39, 68 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di
PT. Aetra terlayani selama 24 jam dengan ketentuan daerah-daerah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 55
Gambar. 5.9. Peta Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra
dengan jumlah total responden sebanyak 499 jiwa, memiliki angka tertinggi pada
rata-rata air mengalir 24 jam dengan 60, 32 %. Diikuti dengan rata-rata air mengalir
12-23 jam dengan 24, 05 % memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari dan dengan
15, 63 % memiliki air rata-rata 12-23 jam dalam sehari
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 56
Gambar. 6.0. Peta Sebaran Responden di PT. Aetra
Berdasarkan peta tersebut, terdapat daerah yang memiliki persebaran
responden berdasarkan rata-rata air mengalir, rata-rata air mengalir dengan
persebarannya meliputi :
Air Rata-rata Mengalir 0-12 Jam
Ancol, Cilincing, Kali Baru, Kebon Bawang, Kelapa Gading Barat, Koja,
Lagoa, Pademangan Barat, Rawabadak Selatan, Rawabadak Utara, Semper Barat,
Semper Timur, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Tugu Selatan, Tugu Utara, Warakas,
Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 57
Air Rata-rata Mengalir 12-24 jam
Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Galur, Gunung Sahari Utara,
Harapan Mulya, Johar Baru, Kampung Rawa, Karang Anyar, Kartini, Kebon
Kosong, Kenari, Mangga Dua Selatan, Paseban, Rawasari, Serdang, Utan Panjang,
Bali Mester, Cipinang, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Besar Utara, Cipinang
Melayu, Cipinang Muara, Jati, Jatinegara, Jatinegara Kaum, Kampung Melayu,
Kayu Manis, Kebon Manggis, Klender, Palmerah, Pisangan Baru, Pisangan Timur,
Pondok Bambu, Pulo Gadung, Pulo Gebang, Rawa Bunga, Rawamangun, Ujung
Menteng, Utan Kayu Selatan, Utan Kayu Utara, Marunda
Air Rata-rata Mengalir 24 jam
Ulujami, Bale Kambang, Bambu Apus, Baru, Batu Ampar, Bidara Cina, Cakung
Barat, Cakung Timur, Cawang, Ceger, Cibubur, Cijantung, Cilangkap, Cililitan,
Cipayung, Cipinang Cempedak, Ciracas, Dukuh, Duren Sawit, Gedong, Halim
Perdana Kusumah, Kalisari, Kampung Tengah, Kayu Putih, Kebon Pala, Kelapa
Dua Wetan, Kramat Jati, Lubang Buaya, Makasar, Malaka Jaya, Malaka Sari,
Munjul, Pekayon, Penggilingan, Pinang Ranti, Pondok Kelapa, Pondok Kopi,
Pondok Ranggon, Rambutan, Rawa Terate, Setu, Susukan, Kelapa Gading Timur,
Papanggo, Pegangsaan Dua, Rorotan, Sukapura, Sunter Agung, Sunter Jaya
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 58
Gambar. 6.1. Peta Kualitas Air PAM di PT. Aetra
Berdasarkan Data Olah, responden yang menjawab pada pertanyaan kualitas Air
PAM PT. Aetra memiliki angka survey tertinggi pada selalu jernih dengan 71, 34 %. Lalu
diikuti dengan kondisi kadang keruh dengan 27, 86 %. Dan jumlah terkecil pada sering
keruh, yaitu dengan 0, 80 %. Dengan demikian, maka bisa terlihat sebaran responden
yang memiliki kualitas air pam di PT. Aetra, yakni :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 59
Tabel. 6.7. Sebaran Kualitas Air di PT. Aetra
KADANG KERUH SELALU KERUH SELALU JERNIH
JOHAR BARU KELAPA GADING BARAT
KELAPA DUA WETAN
CIPINANG BESAR UTARA
SUNGAI BAMBU
PASEBAN HARAPAN MULYA
KRAMAT JATI CIPINANG MUARA
CEMPAKA PUTIH BARAT
RAWASARI KEBON KOSONG
LUBANG BUAYA PADEMANGAN TIMUR
CEMPAKA PUTIH TIMUR
JATINEGARA SERDANG MAKASAR CIKINI CIPINANG
PISANGAN TIMUR UTAN PANJANG MUNJUL GAMBIR BIDARA CINA
PULO GEBANG JATI PEKAYON KEBON SIRIH CAWANG
UJUNG MENTENG JATINEGARA KAUM
PENGGILINGAN GALUR CIPINANG CEMPEDAK
MARUNDA KAYU MANIS PINANG RANTI KAMPUNG RAWA
KEBON PALA
CILILITAN KEBON MANGGIS
PONDOK RANGGON
PALMERIAM MALAKA JAYA
DUREN SAWIT PULO GADUNG RAMBUTAN CIKOKO PONDOK KELAPA
HALIM PERDANA KUSUMAH
RAWAMANGUN RAWA TERATE KEBON BARU PONDOK KOPI
KAYU PUTIH UTAN KAYU SELATAN
SETU PEJATEN TIMUR KALI BARU
MALAKA SARI UTAN KAYU UTARA
SUSUKAN PENGADEGAN KEBON BAWANG
PAPANGGO CEMPAKA BARU
KELAPA GADING TIMUR
RAWAJATI KOJA
SUNTER AGUNG SUMUR BATU PEGANGSAAN DUA
TANJUNG BARAT
LAGOA
KWITANG BALE KAMBANG
ROROTAN - RAWABADAK SELATAN
PASAR BARU BAMBU APUS SUKAPURA - TANJUNG PRIOK
SENEN BARU SUNTER JAYA - WARAKAS
ANCOL BATU AMPAR BUNGUR - -
CILINCING CAKUNG BARAT GUNUNG SAHARI SELATAN
- -
KARANG ANYAR CAKUNG TIMUR KEMAYORAN - -
KARTINI CEGER KRAMAT - -
KENARI CIBUBUR TANAH TINGGI - -
MANGGA DUA SELATAN
CIJANTUNG PADEMANGAN BARAT
- -
KLENDER CILANGKAP RAWABADAK UTARA
- -
PONDOK BAMBU CIPAYUNG SEMPER BARAT - -
RAWA BUNGA CIRACAS SEMPER TIMUR - -
BALI MESTER DUKUH TUGU SELATAN - -
CIPINANG MELAYU GEDONG TUGU UTARA - -
KAMPUNG MELAYU KALISARI GUNUNG SAHARI UTARA
- -
PISANGAN BARU KAMPUNG TENGAH
CIPINANG BESAR SELATAN
- -
Sumber : Olah Data 2014
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 60
Gambar. 6.2. Peta Kualitas (Keluhan) Air PAM di PT. Aetra
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM PT. Aetra
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan Bau
Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah 40
responden dari 499 responden. Dengan masing–masing, yaitu 90 % mengeluh
pada bau lumpur atau tanah, dan 10 % mengeluh pada bau besi. Berdasarkan hal
tersebut dapat terlihat wilayah yang mengalami keluhan tersebut, yakni :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 61
Tabel. 6.7. Sebaran Kualitas Air (Keluhan) di PT. Aetra
TIDAK BERBAU BAU BESI BAU TANAH/
LUMPUR
SUNGAI BAMBU CAWANG RAWA TERATE PONDOK BAMBU KELAPA GADING BARAT KALI BARU
CEMPAKA PUTIH BARAT CEGER SETU RAWA BUNGA JOHAR BARU KEBON BAWANG
CEMPAKA PUTIH TIMUR CIBUBUR SUSUKAN
PADEMANGAN TIMUR MARUNDA KOJA
HARAPAN MULYA CIJANTUNG KELAPA GADING TIMUR CIKINI BUNGUR LAGOA
KEBON KOSONG CILANGKAP PAPANGGO GAMBIR GUNUNG SAHARI SELATAN
RAWABADAK SELATAN
PASEBAN CILILITAN PEGANGSAAN DUA KEBON SIRIH PASAR BARU SEMPER BARAT
RAWASARI CIPAYUNG ROROTAN GALUR CILINCING -
SERDANG CIPINANG CEMPEDAK SUKAPURA KAMPUNG RAWA MANGGA DUA SELATAN
-
UTAN PANJANG CIRACAS SUNTER AGUNG BALI MESTER - -
CIPINANG DUKUH SUNTER JAYA CIPINANG MELAYU
- -
JATI DUREN SAWIT KEMAYORAN KAMPUNG MELAYU
- -
JATINEGARA GEDONG KRAMAT PALMERIAM - -
JATINEGARA KAUM HALIM PERDANA KUSUMAH KWITANG PISANGAN BARU
-
KAYU MANIS KALISARI SENEN CIKOKO - -
KEBON MANGGIS KAMPUNG TENGAH TANAH TINGGI KEBON BARU - -
PISANGAN TIMUR KAYU PUTIH ANCOL PEJATEN TIMUR - -
PULO GADUNG KEBON PALA PADEMANGAN BARAT PENGADEGAN
- -
PULO GEBANG KELAPA DUA WETAN RAWABADAK UTARA RAWAJATI - -
RAWAMANGUN KRAMAT JATI SEMPER TIMUR TANJUNG BARAT - -
UJUNG MENTENG LUBANG BUAYA TANJUNG PRIOK - -
UTAN KAYU SELATAN MAKASAR TUGU SELATAN
- -
UTAN KAYU UTARA MALAKA JAYA TUGU UTARA - - -
CEMPAKA BARU MALAKA SARI WARAKAS - - -
SUMUR BATU MUNJUL GUNUNG SAHARI UTARA
- - -
BALE KAMBANG PEKAYON KARANG ANYAR - - -
BAMBU APUS PENGGILINGAN KARTINI - - -
BARU PINANG RANTI KENARI - - -
BATU AMPAR PONDOK KELAPA CIPINANG BESAR SELATAN
- - -
BIDARA CINA PONDOK KOPI CIPINANG BESAR UTARA
- - -
CAKUNG BARAT PONDOK RANGGON CIPINANG MUARA - - -
CAKUNG TIMUR RAMBUTAN KLENDER - - -
Sumber : Olah Data 2014
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 62
5.3. ANALISIS KAJIAN TINGKAT KONTINUITAS 24 JAM PELAYANAN AIR MINUM JAKARTA
Berdasarkan data lapangan dan peta yang tersajikan, dapat memberikan
penjelasan terhadap persebaran pelayanan air mengalir 24 jam di DKI Jakarta mengalami peningkatan dengan tahun sebelumnya, yakni dengan air mengalir 24 jam sebesar 56, 60 % dan air mengalir tidak 24 jam sebesar 43, 40 %. Hal ini tentunya sebanding dengan data air mengalir yang terdapat di PT. Palyja dengan PT. Aetra. Dengan air mengalir pada PT. Palyja sebesar 52, 89 % meliputi Jati Pulo, Jelambar, Jelambar Baru, Pekojan, Roa Malaka, Slipi, Tomang, Bungur, Cikini, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Kebon Sirih, Kemayoran, Kramat, Kwitang, Pasar Baru, Senen, Tanah Tinggi, Bendungan Hilir, Cikini, Karet Tengsin, Kebon Melati, Kebon Sirih, Menteng, Petamburan, Cengkareng Timur, Grogol, Kali Deres, Kamal, Kapuk, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kelapa Dua, Mangga Besar, Maphar, Palmerah, Pegadungan, Pinangsia, Rawa Buaya, Semanan, Srengseng, Sukabumi Utara, Taman Sari, Tangki, Tanjung Duren Utara, Tegal Alur, Wijaya Kesuma, Cideng, Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa, Pegangsaan, Karet, Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan. Dan tidak 24 jam sebesar 47, 11 % meliputi Pademangan Timur, Angke, Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan, Duri Utara, Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Kerendang, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan, Meruya Utara, Sukabumi Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Duri Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan, Petojo Utara, dll.
Dan air mengalir 24 jam pada PT. Aetra sebesar 60, 32 %, meliputi Ulujami, Bale Kambang, Bambu Apus, Baru, Batu Ampar, Bidara Cina, Cakung Barat, Cakung Timur, Cawang, Ceger, Cibubur, Cijantung, Cilangkap, Cililitan, Cipayung, Cipinang Cempedak, Ciracas, Dukuh, Duren Sawit, Gedong, Halim Perdana Kusumah, Kalisari, Kampung Tengah, Kayu Putih, Kebon Pala, Kelapa Dua Wetan, Kramat Jati, Lubang Buaya, Makasar, Malaka Jaya, Malaka Sari, Munjul, Pekayon, Penggilingan, Pinang Ranti, Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Pondok Ranggon, Rambutan, Rawa Terate, Setu, Susukan, Kelapa Gading Timur, Papanggo, Pegangsaan Dua, Rorotan, Sukapura, Sunter
Agung, Sunter Jaya. Dan air mengalir tidak 24 jam sebesar 39, 68 %, meliputi Ancol, Cilincing, Kali Baru, Kebon Bawang, Kelapa Gading Barat, Koja, Lagoa, Pademangan Barat, Rawabadak Selatan, Rawabadak Utara, Semper Barat, Semper Timur, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Tugu Selatan, Tugu Utara, Warakas, Kapuk
Muara, Penjaringan, Pluit, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Galur, Gunung Sahari Utara, Harapan Mulya, Johar Baru, Kampung Rawa, Karang Anyar, Kartini, Kebon Kosong, Kenari, Mangga Dua Selatan, Paseban, Rawasari, Serdang, Utan Panjang, Bali Mester, Cipinang, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Besar Utara, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Jati, Jatinegara, Jatinegara Kaum, Kampung Melayu, Kayu Manis, Kebon Manggis, Klender, Palmerah, Pisangan Baru, Pisangan Timur, Pondok Bambu, Pulo Gadung, Pulo Gebang, Rawa Bunga, Rawamangun, Ujung
Menteng, Utan Kayu Selatan, Utan Kayu Utara, Marunda. Kualitas air pam PT. Palyja terdapat selalu jernih, dengan 73 %. Lalu diikuti
kondisi kadang keruh dengan 24, 35 %. Dan jumlah terkecil pada sering keruh, yaitu
dengan 3 %. Namun didalam kualitas air PAM PT. Palyja terdapat keluhan responden yang didalamnya meliputi Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 63
Sungai, dan Bau Got dengan jumlah responden sebesar 80 jiwa dari 501 responden, dengan jumlah masing-masing sebarannya yakni 30 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 36, 25 % mengeluh pada bau besi, 7, 50 % mengeluh pada bau air sungai, dan 26, 25 % mengeluh pada bau got. Dengan wilayahnya tidak berbau meliputi Jelambar Baru, Pekojan, Cikini, Kebon Sirih, Menteng, Kapuk Muara, Cengkareng Timur, Kalideres, Kebun Jeruk, Kelapa Dua, Mangga Besar. Keluhan Air Sungai meliputi Jati Pulo, Jelambar, Roa Malaka, Karet Tengsi, Petojo Selatan, Petojo Utara, Bangka, Kalibata, Kungingan, Pejaten. Keluhan karena Bau Besi meliputi Bendungan Hilir, Rawa Buaya, Duri Pulo, Cillndak, Pancoran, Serengseng Sawah. Keluhan Mengenai au Got meliputi Slipi, Petamburan, Kamal, Tegal Alur, da Kamal Utara. Keluhan mengenai Bau tanah meliputi Penjaringan dan Lebak Bulus.
Kualitas Air PAM di PT. Aetra memiliki angka survey tertinggi pada selalu jernih dengan 71, 34 %. Lalu diikuti dengan kondisi kadang keruh dengan 27, 86 %. Dan jumlah terkecil pada sering keruh, yaitu dengan 0, 80 %. Dan memiliki keluhan terkait kualitas air pam tersebut dari responden 499, terdapat 40 responden yang mendapati terdapat keluhan, yakni dengan diklasifikasikan sebagai
berikut, yakni : Bau Tanah/ Lumpur sebesar 90 %, dan Bau Besi sebesar 10 %. Dengan sebarannya meliputi Bau tanah atau Lumpur pada daerah Kali Baru, Kebon Bawang, Koja, Lagoa, Rawa Badak, dan Semper Barat. Dan keluhan bau Besi terdapat pada wilayah Kelapa gading Barat, Jphar Baru, Bungur, Gunung Sahari, Pasar baru, Cilincing, dan Mangga Dua Selatan.
Dengan kualitas yang terdapat keluhan baik di PT. Palyja dan PT. Aetra, responden survey yang juga sebagai pelanggan PAM DKI Jakarta enggan menggunakan sumber alternatif selain PAM, hal tersebut dapat terlihat pada wilayah PT. Palyja dimana memiliki angka tertinggi dengan 386 responden memilihnya, atau dengan 77 % tidak menggunakan sumber air laternatif selain PAM. Sebesar 83 responden atau 16, 57 % menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat alternatif selain PAM. Dan sebanyak 32 responden dengan 6, 39 % menggunakan
alternatif air selain PAM dengan membeli Air (Gerobak). Dan PT. Aetra memiliki angka tertinggi dengan 398 responden memilihnya, atau dengan 79, 76 % tidak menggunakan sumber air laternatif selain PAM. Sebesar 97 responden atau 19, 44 % menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat alternatif selain PAM. Dan sebanyak 4 responden dengan 0, 80 % atau 1 % menggunakan alternatif air selain PAM dengan membeli Air (Gerobak). Dengan demikian pelanggan PAM selaku Responden Survey masih mempercayai dan tergantung terhadap air PAM, DKI Jakarta baik di PT. Palyja dan PT. Aetra
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 64
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan :
1. Jumlah air mengalir sebanyak tidak 24 jam dan 24 jam di DKI Jakarta. Angka
tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan 566 responden atau 56, 60 %. Diikuti
dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 434 responden atau 43, 40 %.
2. Rata-rata air mengalir dalam sehari air PAM di DKI Jakarta, dengan jumlah total
responden PT. Palyja sebanyak 501 responden dan PT. Aetra sebanyak 499 jiwa,
dengan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24 jam dengan 0-12 jam dan
12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak tidak 24 jam dan 24
jam di DKI Jakarta. Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan 566
responden atau 56, 60 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 434
responden atau 43, 40 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di DKI
Jakarta terlayani selama 24 jam, namun dengan ketentuan daerah-daerah
tertentu.
3. Kualitas air pam PT. Palyja terdapat selalu jernih, dengan 73 %. Diikuti kondisi
kadang keruh dengan 24, 35 %. Dan jumlah terkecil pada sering keruh, yaitu
dengan 3 %. Dan 80 jiwa dari 501 responden PT. Payja dengan jumlah masing-
masing sebarannya yakni 30 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 36, 25 %
mengeluh pada bau besi, 7, 50 % mengeluh pada bau air sungai, dan 26, 25 %
mengeluh pada bau got. Dengan wilayahnya tidak berbau meliputi Jelambar Baru,
Pekojan, Cikini, Kebon Sirih, Menteng, Kapuk Muara, Cengkareng Timur,
Kalideres, Kebun Jeruk, Kelapa Dua, Mangga Besar. Keluhan Air Sungai meliputi
Jati Pulo, Jelambar, Roa Malaka, Karet Tengsi, Petojo Selatan, Petojo Utara,
Bangka, Kalibata, Kungingan, Pejaten. Keluhan karena Bau Besi meliputi
Bendungan Hilir, Rawa Buaya, Duri Pulo, Cillndak, Pancoran, Serengseng Sawah.
Keluhan Mengenai bau Got meliputi Slipi, Petamburan, Kamal, Tegal Alur, da
Kamal Utara. Keluhan mengenai Bau tanah meliputi Penjaringan dan Lebak Bulus
4. Kualitas Air PAM di PT. Aetra pada selalu jernih dengan 71, 34 %. Diikuti kondisi
kadang keruh dengan 27, 86 %. Dan sering keruh, yaitu dengan 0, 80 %. Dan
memiliki keluhan dengan 40 responden yang mendapati terdapat keluhan, yakni
: Bau Tanah/ Lumpur sebesar 90 %, dan Bau Besi sebesar 10 %. Dengan
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta Hal. 65
sebarannya meliputi Bau tanah atau Lumpur pada daerah Kali Baru, Kebon
Bawang, Koja, Lagoa, Rawa Badak, dan Semper Barat. Dan keluhan bau Besi
terdapat pada wilayah Kelapa gading Barat, Johar Baru, Bungur, Gunung Sahari,
Pasar baru, Cilincing, dan Mangga Dua Selatan.
VI.2. Saran
Berdasarkan hasil survey yang sudah dilakukan, maka saran terhadap
permasalahan pelayanan air, yaitu :
1. Perbaiki pengelolaan, dalam hal kualitas dan kuantitas pelayanan air
2. Tanggapi keluhan masyarakat dengan tanggap dan cepat
3. Bila ada petugas PAM dilapangan, diperjelas keperluan dan maksud tujuannya,
serta surat pengantar dari kantor berkaitan.