Download - Kuliah Osteoartritis
OSTEOATRITIS LUTUT
NUNUNG NUGROHO
Pokok Bahasan
Pendahuluan Fungsi Sendi Lutut Anatomi, Fisiologi dan Biomekanik Sendi Lutut Mekanisme Nyeri Pada Osteoartritis Sendi Lutut Rehabilitasi Osteoartritis Sendi Lutut Modalitas Pada Rehabilitasi Nyeri Osteoatritis Sendi
Lutut Rehabilitasi Latihan Pada Osteoartritis Sendi Lutut
PENDAHULUAN
NUNUNG NUGROHO
Pendahuluan
Lebih dari 200 type arthritis Osteoartritis merupakan kelainan sendi terbanyak di
dunia terutama pada usia diatas 65 tahun Memberi dampak yang ringan sampai membuat
kerusakan pada sendi yang terkena Di Amerika Serikat 315 juta pasien pertahun, 744.000
pertahun penderita dirawat di rumah sakit dan membuang 68 juta hari kerja, nomor 2 penyebab disabilitas untuk usia diatas 50 tahun
( Elizabeth Arden, Nigel Arden, David Hunter ; 2008 ; Osteoartritis the facts, Oxford )
What is osteoarthritis ?
It is a chronic condition of the synovial joint that develops over time and is the result of the thinning or loss of the cartilage, which is found at the ends of the bones. This loss of cartilage causes a reduced joint space, and sometimes the bone ends come into direct contact with each other, which in turn causes pain and anatomical changes to the bone itself in addition to the other structures of joint, For this reason osteoarthritis is now recognized as disease of the whole joint.
( Elizabeth Arden, Nigel Arden, David Hunter ; 2008 ; Osteoartritis the facts, Oxford )
Faktor Resiko
Usia Genetik Jenis kelamin Densitas tulang Nutrisi Etnis
Kegemukan Trauma Kelemahan otot tungkai Wear and tear Deformitas sendi
(bawaan)
Sistemik / Umum Lokal
( Elizabeth Arden, Nigel Arden, David Hunter ; 2008 ; Osteoartritis the facts, Oxford )
Lokasi Osteoarthritis
( Elizabeth Arden, Nigel Arden, David Hunter ; 2008 ; Osteoartritis the facts, Oxford )
FUNGSI SENDI LUTUT
Pendahuluan
Sendi lutut sangat penting untuk mobilitas dan mendukung aktivitas dinamis maupun statis
Peyangga berat badan
Mobilitas selama tidak menyangga berat badan
Terlibat hampir seluruh aktivitas fungsional dari ekstremitas bawah
Gerakan Sendi Lutut:Fleksi and Extensi
Fleksi sendi lutut normal (ROM) : 130-140° Untuk aktivitas sehari-hari (ADL) : 115 °
Dapat ditekuk hingga 160 ° saat berjongkok
Extensi normal : -5-10 ° hyperextensi
Functional ROM at the Knee
Activities Knee Flexion Jalan normal 60° Naik tangga 80° Duduk di kursi 90°
Duduk di toilet 115º duduk Gerakan khusus > 115°
SENDI LUTUT :ANATOMI, FISIOLOGI DAN BIOMEKANIK SENDI LUTUT
Persendian Lutut
Tibiofemoral Patelofemoral Tibiofebular
Lig krusiatum anterior
Lig krusiatum posterior
Lig kolateral medialis Lig kolatrelal lateralis
Meniskus
Lubrikan Mengurangi gunjangan Membantu femur saat
gerakan memutar dan menggeser
Patelofemoral joint
Soft tissue joint yang sangat penting
Patela sebagai pusat stabilisasi gaya dinamis dan statis
Otot-otot Ekstensor
Quadriceps Rektus femoris Vastus intermedius Vastus medial Vastus lateral
Fleksor sendi panggul
VL30-400
RF5- 70
VML15-170
VMO50- 550
Otot-otot Fleksor
Semimembranosus, Semitendinosus, Biceps femoris, Sartorius, Gracilis, Popliteus, Gastrocnemius
Semua otot melalui dua sendi kecuali otot popliteus & biceps femoris
1st 250 - mainly roll >250 roll and ant glide
Arthrokinematics:Femoral Condyles in Flexion
Biomekanik : Patellofemoral Joint Reaction Force (PFJRF)
PFJRF : kompresi patela terhadap femur
Meningkat dengan peningkatan tensi quadriceps & fleksi sendi lutut
PFJRF : berjalan = 0,5 X berat badan (bb) bersepeda = 0,5 X bb
naik tangga = 3,3 X bbturun tanggga = 5 X bbjoging = 7 X bbjongkok = 7 X bbjongkok dalam = 20 X bb
( Jeffrey L Young, N K Olsen, Joel M Press ;1996 ; W E Prentice, Marc Davis ; 2001)
Patelofemoral joint reaction stress (PFJRS)( Jeffrey L Young, N K Olsen, Joel M Press ;1996 ; W E Prentice, Marc Davis ; 2001)
Adalah PFJRF per unit area kontak
Kontak pertama pada 10-20° Pada 90° hampir seluruh facet
kontak > 135° hanya odd dan lateral
facet Tekanan besar dengan distribusi
luas derajat stres sendi relatif kecil
Tekanan besar dengan distibusi sempit menhasilkan stres besar meningkatkan degenerasi rawan
Biomechanics: clinical implications(Grelsamer & Klein, 1998)
Quad strengthening can be safely performed in the 0-90 range by varying the mode of exercise if ROM restrictions are in place.
Specifically, open chain (NWB) exercises are most safely carried out from 25-90°, and SLRs with the knee at 0° of extension are equally safe.
Closed chain (NWB) exercises are safest in the 0-45° range.
MEKANISME NYERI PADA OSTEOARTRITIS SENDI LUTUT
Mekanisme Nyeri Osteoartritis Lutut
Faktor mekanik lokal Lipping osteophite Destruksi Instabilitas Menimbulkan nyeri tekan dan tajam saat aktivitas
Faktor Tulang Peningkatan tekanan intraosseous hambatan aliran vena Nyeri tulang periosteum akibat osteophite
Mekanisme Nyeri Osteoartritis Lutut
Faktor otot Kelemahan otot menimbulkan kelainan fungsi otot Referred pain Kellgren : Akibat nyeri pada sendi menimbulkan nyeri pada otot sekitar sendi
REHABILITASI OSTEOARTRITIS SENDI LUTUT
American College of Rheumatology 2012Recommendations for the Use of Nonpharmacologic and Pharmacologic Therapiesin Osteoarthritis of the Hand, Hip, and Knee
MARC C. HOCHBERG,1 ROY D. ALTMAN,2 KARINE TOUPIN APRIL,3 MARIA BENKHALTI,3GORDON GUYATT,4 JESSIE MCGOWAN,3 TANVEER TOWHEED,5 VIVIAN WELCH,3GEORGE WELLS,3 AND PETER TUGWELL3
...... Results. Both “strong” and “conditional” recommendations were made for OA management. Modalities conditionally recommended for the management of hand OA include instruction in joint protection techniques, provision of assistive devices, use of thermal modalities and trapeziometacarpal joint splints, and use of oral and topical nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs), tramadol, and topical capsaicin. Nonpharmacologic modalities strongly recommended for the management of knee OA were aerobic, aquatic, and/or resistance exercises as well as weight loss for overweight patients. Nonpharmacologic modalities conditionally recommended for knee OA included medial wedge insoles for valgus knee OA, subtalar strapped lateral insoles for varus knee OA, medially directed patellar taping, manual therapy, walking aids, thermal agents, tai chi, selfmanagement programs, and psychosocial interventions........
Rehabilitasi Medik Osteoartritis Lutut
Problem Rehabilitasi1. Impairment2. Disability3. Handicap Tujuan rehabilitasi1. Meningkatkan fungsi2. Mempertahankan fungsi3. Mencegah disfungsi Tercapai derajat fungsional yang optimal
MODALITAS PADA REHABILITASI NYERI OA SENDI LUTUT
Mengurangi Rasa Nyeri
Tujuan supaya fungsi motorik tetap baik dan lingkup gerak sendi dapat terjaga
TENS ( Transcutaneus Electro Stimulation) Terapi Dingin Terapi Panas (Short Wave Diathermy)
TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) (I Jones MB & M I Johnson ; 2009)
TENS merupakan tehnik penghilang nyeri non invasiv, yang digunakan pada penanganan nyeri nociceptiv, neuropatik dan muskuloskeletal
Pulse electrical current TENS dihasilkan oleh sebuah pulse generator portable dan dihantarkan melalui permukaan kulit yang utuh dengan sebuah cunducting pads yang disebut elektrode Jones I , Johnson M I Contin Educ Anaesth Crit Care Pain 2009;9:130-135
A standard TENS device delivers biphasic pulsed currents with durations of 50–250 µs and pulse frequencies of 1–200 pulses s−1.
Jones I , Johnson M I Contin Educ Anaesth Crit Care Pain 2009;9:130-135
TENS
Mekanisme fisiologi electroanalgesic effect ditemukan oleh Melzack & Wall (1965) :
Tranmisi informasi noxious dapat dihambat dengan menaktivasi serabut saraf aferent perifer dengan diameter besar atau dengan mengaktivasi inhibitory pathway decending nyeri dari otak.
Stimulasi elektrik pada saraf aferen perifer berdiameter besar terbukti meredakan nyeri neuropatik dan menstimulasi kolumna dorsalis menghambat nyeri kronis
TENS
Physiological intention Clinical technique
Conventional TENS
Selective activation of large diameter non-noxious afferents to elicit segmental analgesia
Low-intensity/high-frequency TENS at site of pain to produce ‘strong but comfortable TENS paraesthesiae’. Administer whenever in pain
Acupuncture-like TENS
Activation of small diameter (motor) afferents to elicit extrasegmental analgesia
High-intensity/low-frequency TENS over muscles, acupuncture points, or trigger points to produce ‘strong but comfortable muscle contractions’. Administer for 15–30 min at a time
Intense TENS
Activation of small diameter afferents to elicit peripheral nerve blockade and extrasegmental analgesia
High-intensity/high-frequency TENS over nerves arising from painful site to produce ‘maximum tolerable (painful) TENS paraesthesiae’. Administer for a few minutes at a time
TENS
TENS pada OA
Nyeri akut Nyeri kronis Edema Paska operasi Nyeri muskuloskeletal
Infeksi pada daerah terapi Gangguan dermatologi Luka terbuka Hambatan komunikasi (orang
tua, gangguan bicara) Kehilangan sensasi Pace maker Gangguan vaskuler
Indikasi Kontra Indikasi
Terapi Dingin (Cryotherapy)( Pamela E Houghton ; 2005 : Michelle H Cameron ; 2009 )
Cara kerja :
Vasikontriksi arteriol kutaneus. Penurunan diameter lumen pembuluh darah menyebabkan penurunan aliran darah pada jaringan subkutan. Lokal vasokontriksi menurunkan filtrasi pada jaringan intertitium sehingga potensi edema menurun
Dengan penurunan suhu, metabolisme menurun termasuk menurunkan mediator inflamasi
Manfaat : Menurunkan rasa nyeri dengan meningkatkan
ambang nyeri (Gate control : Melzack & Wall) Menurunkan spasme otot Meredakan inflamasi Menurunkan edema Menghentikan perdarahan
Kontra Indikasi : Hipersensitif dingin ( cold induced uticaria) Cold intolerance (penyakit rematik) Cryoglobulinemia (agregasi serum protein ) Paroxymal Cold Hemoglobinuria (lisis Hb) Raynaud’s Disease (paroximal digital
cyanosis)
Terapi Dingin
Metode Therapi : koduksi langsung Cold pack Ice massage Criojet airKonveksi Cool whirlpoolDosis : < 3 menit ( kedalaman 1-4 cm) > 5 menit (intra musculer dan
intra articular) > 20 menit terjadi “ Hunting
Respon”
Short Wave Diathermy(W E Prentice & David O Draper ; 2005)
Penghasil deep heating Merubah energi elektromagnetik menjadi
energi panas Frekwensi (The Federal Communication
Comission )13,56 MHz (22 meter) 27,12 MHz (11 meter) 1-2 cm46,68 MHz (7,5 meter)
Dosis : 1. I (sangat rendah) tidak ada sensasi panas2. II (rendah) sensasi hangat ringan3. III (sedang) sensasi hangat sedang4. IV(kuat) sensasi panas yang masih bisa
ditoleransi dan dibawah ambang nyeri Lama therapi : 15-20 menit
Short Wave Diathermy
Efek Panas SWD : Lehman : peningkatan suhu 1°C
mengurangi inflamasi ringan dan meningkatkan metabolisme, pemanasan sedang 2-3°C akan meredakan nyeri dan mengurangi kekakuan otot, 3-4°C (optimal heating) meningkatkan extensibilitas jaringan
Mengurangi rasa nyeri dengan meningkatkan nilai ambang nyeri ujung saraf sensori
Meningkatkan sifat viscoelastisitas kolagen, kekakuan berkurang
Mengurangi spasme otot, memperbaiki sirkulasi dan meningkatkan metabolisme
Kontra Indikasi : Hipostesia / anastesia
daerah terapi Keganasan Infeksi Inflamasi akut Pasien tidak kooperatif Implant metal di daerah
terapi
Orthotik pada OA Lutut( William J Hannesey in Braddom Physical Medicine & Rehabilitation ; 2011 )
Ortosis didefinisikan sebagai suatu alat yang menempel atau dipakai pada permukaan luar bagian tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi, membatasi atau menguatkan gerakan atau penyokong bagian tubuh
Indikasi ortosis alat gerak bawah
1. Membantu jalan2. Mengurangi nyeri3. Menurunkan weight
bearing4. Mengontrol gerakan5. Meminimalkan
kecepatan deformitas
Orthotik pada OA Lutut
Ortosis untuk OA lutut Menggunakan three point
principle Terutama untuk penyempitan
daerah medial lutut Signifikan mengurangi nyeri Menunjukkan perbaikan pada
gambaran radiologis Kurang efektif pada obesitas
dengan lemak tebal pada sekitar sendi lutut
Orthotik
Effectiveness of medial-wedge insole treatment for valgus knee osteoarthritis.Rodrigues PT, Ferreira AF, Pereira RM, Bonfá E, Borba EF, Fuller R.SourceSchool of Medicine, University of São Paulo, São Paulo, Brazil.AbstractOBJECTIVE: To assess the efficacy of medial-wedge insoles in valgus knee osteoarthritis (OA).METHODS: Thirty consecutive women with valgus-deformity knee OA > or = 8 degrees were randomized into 2 groups: medial insole (insoles with 8-mm medial elevation at the rearfoot [n = 16]) and neutral insole (similar insole without elevation [n = 14]). Both groups also wore ankle supports. A blinded examiner assessed pain on movement, at rest, and at night with a visual analog scale (VAS), the Lequesne index, and Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis (WOMAC) Index. Femorotibial, talocalcaneal, and talar tilt angles were evaluated at baseline and after 8 weeks of insole use.RESULTS: Significant reductions in the medial insole group were observed for pain on movement (mean +/- SD VAS pre- and postintervention 8.1 +/- 1.5 versus 4.2 +/- 2.4; P = 0.001), at rest (5.1 +/- 2.3 versus 2.7 +/- 2.4; P = 0.002), and at night (6.1 +/- 2.7 versus 3.1 +/- 2.1; P = 0.001). In addition, a decrease in Lequesne (14.7 +/- 3.4 versus 9.6 +/- 3.8; P = 0.001) and WOMAC scores (74.1 +/- 14.2 versus 56.1 +/- 14.9; P = 0.001) was observed for the medial insole group. In the neutral insole group, a significant reduction was observed only for night pain (mean +/- SD VAS pre- and postintervention 5.8 +/- 2.4 versus 4.6 +/- 2.4; P = 0.019). An increase in femorotibial angle (169.0 +/- 3.4 versus 170.8 +/- 3.7; P = 0.001) occurred only in the medial insole group. Moreover, the difference in measured femorotibial angles pre- and postintervention was 1.84 +/- 1.42 versus -0.18 +/- 0.67 (P < 0.001) for the medial and neutral insole groups.CONCLUSION: The use of medial-wedge insoles was highly effective in reducing pain at rest and on movement and promoted a functional improvement of valgus knee OA.
Arthritis Rheum. 2008 May 15;59(5):603-8
Orthotik pada OA Lutut
Use of Laterally Wedged Custom Foot Orthoses to Reduce Pain Associated with Medial Knee OsteoarthritisA Preliminary InvestigationRussel Rubin, BSc(Hons), NHDPod(SA)* and Hylton B. Menz, PhD, BPod(Hons)†+ Author Affiliations*Foot Injury Clinic, Waverley Crescent, Bondi Junction, New South Wales, Australia. †Musculoskeletal Research Centre, School of Physiotherapy, La Trobe University, Bundoora, Victoria, Australia. Corresponding author: Russel Rubin, BSc(Hons), NHD-Pod(SA), Foot Injury Clinic, Waverley Crescent, Bondi Junction, New South Wales 2022, Australia. AbstractOsteoarthritis of the knee is a common condition that can cause considerable pain and disability. Various forms of lateral wedging may be effective in the treatment of medial compartment osteoarthritis, but it is not known whether incorporating a lateral wedge into a custom-molded foot orthosis will achieve similar results. Therefore, 30 subjects (21 men and 9 women) aged 29 to 77 years (mean ± SD, 58.1 ± 11.6 years) with radiographically confirmed medial compartment knee osteoarthritis were issued custom-molded foot orthoses with a 5° lateral heel wedge. Pain levels were recorded using a 100-mm visual analog pain scale on the date of issue of the orthoses (baseline) and again 3 and 6 weeks later. Mean ± SD pain levels were significantly reduced at 3 weeks (34 ± 22 mm) and 6 weeks (23 ± 22 mm) versus baseline (69 ± 19 mm) (F2 = 39.57). The degree of pain reduction was greater in patients with less severe osteoarthritis. At 6 weeks, all subjects had achieved at least some reduction in pain, and 28 reported that their orthoses were comfortable. This preliminary study indicates that laterally wedged foot orthoses may be beneficial in the treatment of mild-to-moderate osteoarthritis of the medial compartment of the knee. Further investigations using a larger sample, longer follow-up, and a no-treatment control group seem warranted. (J Am Podiatr Med Assoc 95(4): 347–352, 2005) © 2005 American Podiatric Medical Association
Melindungi sendi lutut dari stres berlebihan Tidak boleh jongkok Kursi jangan terlalu rendah Kurangi naik turun tangga Bila perlu berjalan dengan alat bantu (tongkat, kruk) Olah Raga dalam air Pelindung lutut (knee brace)
REHABILITASI LATIHAN OTOT PADA OA SENDI LUTUT
Rehabilitasi Latihan Otot Sendi Lutut
Tujuan menguatkan otot-otot stabilisator sendi lutut Quadriceps setting Hamstring strengthening Abuduktor Hip strengthening Adductor Hip strengthening Gastrocnemius strengthening
Calf Stretch
Stretching bertujuan untuk mengendurkan otot, memperbaiki fleksibilitas dan membantu mengurangi nyeri dan cedera.
Gunakan kursi untuk keseimbangan. Tekuk tungkai kanan. Tarik kebelakang tungkai kiri. Tekan tumit kiri ke arah depan dilantai. Rasakan tarikan di daerah belakang tungkai
Untuk mendapatkan stretching yang lebih, tekuk lutut kanan lebih dalam. Jangan lutut kanan yang ditekuk melampaui jari kaki kanan. Tahan 20 detik. Ulangi dua kali kemudian ganti tungkai
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Hamstring Stretch
Lakukan pemanasan selama 5 menit jalan kaki , kemudian stretching. Posisi terlentang, lingkarkan kain pada kaki kanan dan lakukan tarikan untuk stretching. Tahan selama 20 detik, ulangi 2 kali dan selanjutnya ganti tungkai lainnya.
Stretching merupakan satu dari tiga latihan terpenting pada OA. Latihan luas gerak sendi dan stretching mempertahankan otot tetap lentur. Latihan penguatan membuat otot kuat dan memperkuat sendi yang lemah Latihan aerobik seperti jalan kaki juga menjaga paru dan jantung tetap sehat.
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Heel Raise
Berpegangan pada sandaran kursi untuk keseimbangan, berdiri tegak, selanjutnya angkat kedua tumit dan tahan selama 5 detik, turunkan perlahan-lahan. Ulangi gerakan ini 10 kali repetisi, istirahat dan ulangi lagi 10 repetisi ke dua.
Bila terlalu berat lakukan dengan posisi duduk
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Pillow Squeeze
Tujuan latihan ini memperkuat otot-otot bagian dalam tungkai yang berguna untuk mendukung lutut. Lakukan dengan posisi terlentang dengan kedua tungkai ditekuk. Letakan bantal diantara dua tungkai
Jepitkan kedua lutut dengan bantal diantaranya, tahan 5 detik, rileks, ulangi 10 kali repetisi, istirahat. Ulangi 10 repetisi kedua
Bila terlalu berat lakukan dengan posisi duduk
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Quad Set
Bila latihan straight leg raise terlalu berat dapat dilakukan latihan quad set. Dengan latihan ini tidak diperlukan pengangkatan tungkai dan lebih mudah dilakukan
Dengan posisi terlentang di lantai, fleksi dan tahan otot quadriceps untuk 5 detik, rileks, lakukan 2 set 10 repetisi, kemudian ganti pada tungkai satunya.
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Seated Hip March
Tujuan latihan ini menguatkan otot panggul dan paha yang banyak digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti jalan dan bangun dari duduk
Duduk tegak di kursi. Kaki kiri didorong kebelakang dengan kaki tetap menempel pada lantai. Angkat kaki kanan dengan lutut tetap ditekuk. Tahan dengan posisi terangkat selama 5 detik. Perlahan-lahan turunkan. Ulangi 10 repetisi istirahat dan lakukan lagi 10 repetisis kedua. Selanjutnya latih tungkai sebelahnya.
Bila terlalu berat, dapat dibantu saat mengangkat dengan tangan.
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Side Leg Raise
Berpegangan pada sandaran kursi untuk menjaga. Letakan beban tubuh pada kaki kiri. Angkat kaki kanan ke samping.Tetap lurus dan otot terasa tegang. Jangan membungkuk. Turunkan perlahan dan rileks. Ulangi 10 kali. Istirahat, selanjutnya ganti tungkai sebelah kiri..
Bila terlalu berat, angkat kaki dengan ketinggian bertahap, hingga dapat mencapai ketinggian maksimal
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Sit to Stand
Latihan ini memudahkan saat bangun dari posisi duduk. Letakan dua bantal kursi, duduk dengan punggung tegaka dan kedua kaki menempel di lantai. Gunakan otot tungkai dengan berlahan dan halus untuk bangun tegak, dan kembali duduk secara berlahan. Pastikan saat menekuk lutut tidak melampaui ujung kaki. Coba dengan tangan di silangkan atau tergantung disisi
Bila terlalu berat dapat ditambahkan bantal kursinya atau gunakan kursi dengan pegangan tangan untuk membantu saat bangun.
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Steps Ups
Latihan ini membantu untuk memperkuat tungkai saat naik anak tangga. Tegak dihadapan step board, dengan kedua tungkai dilantai. Selanjutnya tungkai kiri naik ke board diikuti tungkai kanan, berdiri tegak diatas board, dan kemudian turun mundur dengan kaki kanan dahulu dilanjutkan kaki kiri.
Lakukan 10 kali repetisi, istirahat, dan lanjutkan 10 repetisi lagi. Setelah itu lakukan lagi seperti langkah sebelumnya dengan kaki kanan terlebih dahulu. Bila terlalu berat gunakan bantuan pegangan atau pakai step yang lebih rendah.
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Straight Leg Raise
Posisi tubuh terlentang dengan bersandar pada kedua siku. Tekuk tungkai kiri dan biarkan kaki kanan lurus. Selanjutnya dengan jari kaki lurus keatas, kencangkan otot tungkai kanan, berlahan lahan dinaikkan tanpa menggunakan otot punggung.
Pertahankan pada posisi tersebut untuk lima detik dengan tungkai tetap kencang dan berlahan turunkan ke lantai dan rileks. Ulangi 10 repetisi, istirahat dan ganti tungkai
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
One Leg Balance
Hasil yang ingin dicapai dari latihan ini, dapat melakukan tanpa berpegangan . Pertama pindahkan beban tubuh pada satu sisi tungkai tanpa mengunci lutut menjadi lurus. Secara perlahan angkat tungkai lainnya dan tahan 20 detik, turunkan lagi dan ulangi sekali lagi. Selanjutnya latih tungkai lainnya.. Latihan ini sangat berguna saat kita keluar masuk mobil.
Bila terlalu mudah, coba dengan waktu lebih lama dan menutup mata.
www.webmd.com/osteoarthritis/joint...9/slideshow-knee-exercises
Latihan Low-Impact
Jalan kaki Bersepeda Berenang Aerobik dalam airBarapa banyak kita butuh
latihan ? Mulai dengan dosis ringan Lama satu kali latihan 20-30
menit Seminggu 5 kali
TERIMA KASIH