Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari
Geografi Ekonomi
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
GEOGRAFI EKONOMI
Yang dibina oleh Bapak I Nyoman Ruja
Disusun oleh:
Fendy Setya Pratama
Fidya Yuniarti Handayani
Irfan Prasetya Dharma
Munawaroh
Rusanalia Amanda
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
September 2014
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sekitar sepertiga dari daratan bumi, atau 3,9 milyar hektarnya ditutupi
hutan. Hutan merupakan sumber energy, mineral dan merupakan rumah dari
berbagai spesies flora dan fauna juga sebagai penyerap CO2. Tetapi, setiap
tahun 13 juta hektar hilang.
Hutan-hutan ini memberikan kita banyak keuntungan yang tidak
terhingga. Hutan memproduksi oksigen, ia juga menyerap karbondioksida,
menyimpan air, melindungi kita dari banjir, dan mencegah tanah dari erosi.
Hutan juga memberi banyak materi yang kita butuhkan sehari hari seperti
kayu, kertas dan hutan sangat penting bagi keanekaragaman hayati."
Masalah utama di banyak negara berkembang dan ambang industri
adalah tidak memperhitungkan perlindungan hutan bagi penggunaan lahan.
Penggunaan bagi pertanian dan peternakan atau permbangunan industri sering
dilihat secara jangka pendek. Disini para ahli dan organisasi lingkungan
berharap pada kerangka perlindungan iklim internasional. bagian dari iklim
perjanjian berikut pada tahun 2013: "Untuk pertama kalinya kita memiliki
peluang, bahwa unsur karbon yang terkait dengan hutan, juga dihitung nilai
ekonominya . Dan juga dalam jangka menengah, hendaknya perlindungan dan
pengelolaan hutan yang ekonomis merupakan pilihan pemanfaatan lahan yang
menarik bagi masyarakat setempat."
Dengan adanya fenomena diatas kami mengambil judul “Kontribusi
Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi
Ekonomi” agar hutan yang ada di Indonesia dimanfaatkan secara maksimal
dan tetap memperhatikan kelestariannya tanpa merusak ekosistem yang ada
sehingga pembangunan ekonomi bisa terus berkembang dari kontribusi
sumber daya hutan yang ada.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 2
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca
agar mereka siap dan tanggap terhadap permasalahan sumber daya hutan
yang ada di Indonesia agar masa sekarang dan yang akan dating tetap bisa
menikmati hasil dari sumber daya hutan Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut.
A. Apakah pengertian hutan dan kehutanan?
B. Apa sajakah fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan?
C. Bagaimana potensi kekayaan sumber daya hutan indonesia?
D. Bagimana dampak peningkatan produksi hutan ?
E. Bagaiman dampak kerusakan hutan?
F. Bagaimana usaha pelestarian hutan?
G. Apakah fungsi hutan dalam pembangunan ekonomi?
H. Bagaimana peran hutan dalam pembangunan nasional indonesia di masa
yang akan dating?
3. Tujuan Masalah
Berdasarak rumusan masalah di atas maka tujuannya adalah sebagai berikut.
A. Mendeskripsikan pengertian hutan dan kehutanan.
B. Mendeskripsikan fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan.
C. Mendeskripsikan potensi kekayaan sumber daya hutan indonesia.
D. Mendeskripsikan dampak peningkatan produksi hutan.
E. Mendeskripsikan dampak kerusakan hutan.
F. Mendeskripsikan pelestarian hutan.
G. Mendeskripsikan Fungsi hutan dalam pembangunan.
H. Mendeskripsikan peran hutan dalam pembangunan nasional indonesia di
masa yang akan dating.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 3
PEMBAHASAN
Pembahasan dalam makalah ini menguraikan tentang kontribusi sumber
daya hutan terhadap pembangunan ekonomi dikaji dari geografi ekonomi. Hal-hal
yang diuraikan antara lain Mendeskripsikan pengertian hutan dan kehutanan,
fungsi dan manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan, potensi kekayaan sumber
daya hutan Indonesia, dampak peningkatan produksi hutan, dampak kerusakan
hutan, usaha pelestarian hutan, fungsi hutan dalam pembangunan dan Peran Hutan
Dalam Pembangunan Nasional Indonesia Di Masa Yang Akan Datang. Berikut
uraian lebih jelasnya di bawah ini.
A. Pengertian Hutan dan Kehutanan
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan
lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan
lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Negara Kita
Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan beraneka ragam
jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat pembakaran
hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya.
Dari sudut pandang orang ekonomis, hutan merupakan tempat
menanam modal jangka panjang yang sangat menguntungkan dalam bentuk
hak pengusaha hutan. Sudut pandang ilmuwan, hutan menjadi sangat
bervariasi sesuai dengan spesifikasi ilmu. Ahli silvikultur mempunyai
pendangan berbeda dengan ahli manajemen hutan atau ahli ekologi atau ahli-
ahli lainya, menurut silvika hutan merupakan suatu asosiasi dari tumbuh-
tumbuhan yang sebagian besar terdiri atas pepohonan atau vegetasi berkayu
yang menempati areal luas. Menurut ahli ekologi hutan adalah sebagai suatu
masyarakat t umbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh pohon-pohon dan keadaan
lingkungan berbeda dengan keadaan di luar hutan .Ahli kehutanan
mengartikan hutan sebagai hutan komunitas biologi yang didominasi oleh
pohon-pohonan tanaman keras.
Menurut UU No. 5 tahun 1967 hutan diartikan sebagai lapangan
bertumbuhan pohon-pohon yang secara menyeluruh merupakan persekutuan
hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Menurut Wikipedia
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 4
Ensiklopedia Bebas, 2009; Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi
dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan
semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi
sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan,
modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu
aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat
menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di
dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tetumbuhan, terutama pepohonan atau
tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Keunggulan
yang lebih penting bagi hutan dari sumberdaya alam lain adalah merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber-sumber hutan tidak akan
kunjung habis dan kering , ia akan selalu ada asalkan diurus dan dijaga sebaik-
baiknya. Pengelolaan sumber kehutanan modern berdasarkan sifat renewable
dan potensi serba guna bagi kesejahteraan rakyat sepanjang masa . (Mubyarto,
1985)
Tekanan penduduk dan ekonomi yang semakin besar mengakibatkan
pengambilan hasil hutan semakin intensif, gangguan terhadap hutan semakin
besar sehingga fungsi hutan juga berubah.
Kehutanan adalah suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan
pengelolaan ekosistem hutan dan pengurusannya, sehingga ekosistem tersebut
mampu memenuhi kebutuhan barang dan jasa . tujuan pembangunan
kehutanan Indonesia adalah membagi lahan hutan ke dalam pengelolaaan yang
terdiri atas pengelolaan hutan produksi berfungsi ekonomi dan ekologi yang
sama kuat atau seimbang, pengelolaan hutan konservasi yang berfuungsi
ekologi dan pengelolaan hutan kebun kayu sebagai fungsi ekonomi. Saat
sekarang telah ditetapkan bahwa pembangunan kehutanan dan perkebunan
dititikberatkan pada pemanfaatan sumber daya hutan dan kebun pada
kepentingan ekonomi, ekologi dan social secara seimbang.
Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai
perlindungan tanah, iklim, sumber air dan pemenuhan kebutuhan akan kayu
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 5
dan produk lainya. Tetapi, pengelolaan hutan harus ditunjukkan untuk
mendayagunakan semua lahan demi kepentingan Negara, bahkan Negara lain
juga. Dengan demikian, secara partial akan mengerti tentang fungsi
hidrologik, penyangga hayati, kesuburan tanah, ekonomi,social, kebudayaan,
rekreasi, dan estetika dari hutan secara keseluruhan. Sedangkan secara utuh
atau menyeluruh perlu diperhatikan kaitan fungsi dan masalah yang satu
terhadap fungsi dan masalah lainnya. Adapun kegiatan kehutanan ini meliputi:
a. Penatagunaan Hutan
Penatagunaan hutan merupakan kegiatan perekaan pengukuran dan
pemetaan fungsi dan tipe hutan dengan tujuan mencapai pemanfaatan hutan
secara maksimal dan lestari. Penatagunaan hutan tersebut dilaksanakan
berdasarkan pertimbangan letak dan keadaan hutan, topograti, keadaan dan
sifat tanah, iklim, keadaan dan perkembangan masyarakat.
b. Pengusahaan Hutan
Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meninggikan
produksi hasil hutan demi pembangunan ekonomi bagi masyarakat,
peningkatan devisa dan pendapatan negara, dan perluasan serta pemerataan
kesempatan kerja, kesempatan berusaha, pengembangan sumber energi
nonminyak. Pengusahaan hutan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian
dan asas perusahaan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan,
pengolahan, dan pemasaran hasil.
c. Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan
Pelaksanaan reboisasi dan rehabilisasi hutan dilakukan melalui program
penyelamatan hutan, tanah dan air serta bertujuan mencegah terjadinya banjir,
erosi, dan kekeringan. Secara tidak langsung, reboisasi dan rehabilisasi hutan
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan daya
dukung lahan serta terbinanya petani sebagai pelestari sumber daya alam,
terutama pemantaatan daerah aliran sungai (DAS).
d. Perlindungan Hutan
Hutan perlu dilindungi dengan tujuan agar kelestariannya memenuhi
fungsi yang meliputi pencegahan dan mebatasi kerusakan-kerusakan hutan
dan hasil akibat oleh perbuatan manusia dan ternak. kebakaran dan hama
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 6
penyakit. Pelaksanakan perlindungan hutan ini perlu mengikutsertakan
masyarakat, terutama dengan sistem hutan kemasyarakatan.
e. Inventarisasi dan Perencanaan
Inventarisasi bertujuan untuk mengetahui potensi hutan yang
bersangkutan agar diperoleh suatu perencanaan hutan yang baik, terutama
dalam hal kelestarian.
f. Pengurusan Hutan
Pengurusan hutan bertujuan untuk mencapai manfaat hutan sebesar-
besarnya yang serbaguna dan lestari dalam pembangunan masyarakat. Untuk
terlaksananya pengurusan hutan, maka dibentuk kesatuan-kesatuan
Pemangkuan Hutan yang pelaksanaannya diatur oleh Menteri Kehutanan.
g. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Kegiatan-kegiatan konservasi sumber daya alam dan lingkungan
mengarah ke satu perlindungan ekologi untuk menunjang sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keberadaan keanekaragaman hayati, pelestarian
manfaat, dan lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dilakukan melalui upaya rehabilitasi, pembinaan dan pengelolaan hutan
lindung, suaka alam dan taman wisata alam.
h. Ilmu Pengetahuan Hutan
Hutan yang ada sekarang ini merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable natural resources) secara langsung ataupun tidak
langsung berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Penelitian-penelitian
yang terarah perlu dilakukan untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan.
Sebab, hutan mempunyai hubungan yang erat dengan masalah manusia dan
kepentingan masyarakat.
Untuk itu, perlu dilakukan pengkajian tentang ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan kehutanan, antara lain:
1. Ilmu Tanah Hutan: Ilmu ini sangat dibutuhkan di dalam mempelajari
keadaan lantai hutan, di mana serasah merupakan bagian penting bagi
kehidupan pohon dan kesuburan tanah.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 7
2. Dendrologi: Ilmu ini merupakan perpaduan antara taksonomi, ekologi, dan
geologi di mana harus mengenal pohon-pohon dengan ciri-cirinya serta
memberi nama dan menggolongkan dengan dibantu ilmu morphologi
dalam menafsirkan bentuk dan strukturnya.
3. Ekologi Hutan: Ilmu ini mirip dengan ilmu silvika yang mempelajari
tentang vegetasi dengan lingkungannya terhadap pengaruh bentuk dan
struktur tanaman. Ilmu silvika mempelajari faktor lingkungan terhadap
jenis tanaman yang terbatas dan ekologi mempelajari hutan secara
menyeluruh.
4. Silvika: Ilmu ini mirip atau equivalen dengan ilmu ekologi hutan. Sebab,
silvika merupakan cabang ilmu ekologi yang mempelajari kehidupan dari
pohon dalam hutan dan sejarah hidup serta sifat-sifat umum dari pohon-
pohon dan tegakan terhadap faktor-faktor lingkungan. Jadi, ilmu silvika
adalah ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum pohon
beserta tegakan hutan dalam kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan.
Ahli silvika memandang hutan sebagai suatu bentuk kompleks yang
tersusun atas unit-unit vegetasi yang terkait dengan faktor habitat yang
berbeda. Seorang ahli silvika akan selalu menghubungkan vegetasi hutan
dengan pengaruhnya terhadap lingkungan. Hutan secara menyeluruh
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mewujudkan suatu kualitas
tempat tumbuh dari kapasitas berproduksi wilayah hutan.
5. Silvikultur Merupakan suatu ilmu dan seni menghasilkan serta memelihara
hutan dengan menggunakan pengetahuan silvika untuk memperlakukan
hutan serta mengendalikan susunan dan pertumbuhannya. llmu silvi kultur
analog dengan ilmu agronomi dan hortikultura di bidang pertanian karena
membicarakan cara-cara membudidayakan tumbuhan. Silvikultur dibagi
menjadi dua bagian, yakni silvika dan silvikultur, di mana silvika sebagai
dasar teori dan silvikultur sebagai pelaksanaan di lapangan. Seperti suatu
pohon akan mampu hidup dan berkembang apabila ditanam dalam tapak
yang telah dipilih serta harus ditanam secara vegetatif ataupun generatif.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 8
6. Ilmu Ukur Kayu: Merupakan ilmu yang mempelajari besar massa kayu
yang masih berdiri dan banyaknya kayu yang dapat ditebang, agar tidak
membahayakan asas kelestarian.
7. Inventarisasi: Merupakan ilmu untuk mengetahui potensi hutan yang
bersangkutan dan berbagai arti ekonomi, lingkungan, dan fungsi sosial
serta nilai sumber dayanya sebagai perencanaan hutan yang baik dan
lestari.
8. Penafsiran Potret Udara: Suatu ilmu yang khusus mengumpulkan data
penting bagi inventarisasi dan perencanaan hutan. Dari survei ini dapat
diperoleh gambaran kasar mengenai keadaan dan penyebaran setiap tipe
vegetasi, terutama penyebaran dan luas hutan, massa tegakan atau
kerapatannya, dan perkiraan jenis-jenis tumbuhan penting.
9. Pengelolaan DAS. Suatu ilmu yang mempelajari manfaat hutan yang
berkaitan dengan sifat-sifat mikro dan makro kayu seperti cacat, sifat
fisika, dan kimia kayu.
B. Fungsi dan Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan
paru-paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka
hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa
yang akan datang.
1. Manfaat hutan salah satunya di bidang ekonomi
a. negara dengan hasil kayunya sebagai bahan baku atau bahan dasar industri
yang berbasis kayu, kayu sebagai bahan bangunan, furniture, dll yang
memiliki nilai ekonomi tinggi dan berdampak pada perkembangan
ekonomi masyarakat.
b. pekerja hutan dengan memperkejakan orang-orang yang dibidangnya
berarti mengurangi pengangguran dan mensejahterahkan rakyat secara
tidak langsung negara membatu mensejahterahkan rakyat dan
perekonomian negara jadi lebih baik
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 9
c. flora fauna yg ada di hutan bisa juga dijadikan tempat wisata yang bisa
menarik wisatawan domestik atau asing jadi negara dapat pemasukan lagi
dan dikenal juga karena ada tempat wisata yang menarik
d. banyak oksigen dan udara jadi bersih sehingga orang sakit berkurang dan
subsidi kesehatan berkurang. hutan gundul bencana datang banjir, tanah
longsor, kekurangan air bersih dan seterusnya akhirnya ada biaiya yang
dikeluarkan untuk menanggulangi masalah tersebut.
2. Manfaat/Fungsi Klimatologis
a. Hutan dapat mengatur iklim
b. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi
kehidupan.
3. Manfaat/Fungsi Hidrolis
a. Dapat menampung air hujan di dalam tanah
b. Mencegah intrusi air laut yang asin
c. Menjadi pengatur tata air tanah
4. Manfaat/Fungsi Ekologis
a. Mencegah erosi dan banjir
b. Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
c. sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati.
C. Potensi Kekayaan Sumber Daya Hutan Indonesia
Hutan Indonesia layaknya paru-paru dunia dalam menghasilkan oksigen
bagi kehidupan makhluk dibumi. Lekat dengan sebutan paru-paru dunia tidak
datang begitu saja. Itu karena Negara Indonesia kaya akan potensi hutan dan hasil
hutan. Luas potensi hutan di Indonesia yang mencapai lebih dari sepertiga luas
daratan Indonesia membuat Indoneia dikenal dunia sebagai Negara yang
melimpah hasil kekayaan alam. Sebagai buktinya adalah Negara belanda yang
brabad-abad silam menjajah Indonesia hingga 3,5 abad lamanya. Bukan waktu
yang singkat jelas, dan tidak mungkin kalau pengerukan kekayaan alam hanya
menguntungkan sedikit saja.
Bahkan beberapa waktu lalu sehubungan dengan meluasnya isu global
warming, hutan di kaliamantan dideklarasikan sebagai paru-paru dunia,
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 10
Maksudnya adalah bahwa hutan Kalimantan merupakan hutan utama penyangga
dan pemasok udara bersih yang harus dipertahankan keberadaannya. Ini
menyangkut konsekuensi juga tata kelola hutan dan tata kota di kalimantan
haruslah memperhatikan kelestarian hutan agar paru-paru yang dimaksud tetap
mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Bukan hanya Kalimantan saja yang mempunyai hutan dengan luas yang
dapat dibanggakan karena ternyata secara perhitungan luas seluruh hutan di
Indonesia adalah 133.300.543,98 ha. Ini mencakup kawasan suaka alam, hutan
lindung, dan hutan produksi. Provinsi dengan luas hutan terbesar adalah gabungan
provinsi Papua dan Papua Barat dengan 40,5 juta ha. Disusul oleh provinsi
Kalimantan Tengah (15,3 juta ha), dan Kalimantan Timur (14,6 juta ha).
Sedangkan provinsi di Indonesia dengan luas hutan tersempit adalah DKI Jakarta
(475 ha).
Data luas hutan Indonesia ini merupakan data de yure berdasarkan SK
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri
Kehutanan. Mengenai jumlah riil luas hutan di lapangan kemungkinan dapat
berbeda. Hal ini karena beberapa SK penunjukan dikeluarkan sejak lebih dari
sepuluh tahun yang lalu, bahkan luas hutan di provinsi Kalimantan Tengah telah
dikeluarkan sejak tahun 1982 dan sepertinya belum direvisi ulang. untuk data luas
hutan di tiap provinsi di Indonesia beserta SK Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan dapat dilihat pada
lampiran.
D. Dampak Peningkatan Produksi Hutan
Prospektivitas sektor kehutanan yang cukup banyak menarik investor ini
membuat sector kehutanan semakin menonjol. Para pengusaha mengusahakan
pemanfaatan hutan seefektif mungkin dengan menggunakan cara yang paling
efektif. Sehingga praktek pengelolaan hutan tanpa memperhatikan kelestarian
hutan terjadi. Peningkatan total produksi sumber daya kehutanan ini membawa
pengaruh sangat luas. Baik itu pengaruh negative maupun positif.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 11
a. Dampak positif peningkatan produksi hasil kehutanan
Peningkatan output total pengelolaan hasil hutan tentu saja tidak hanya
membawa pengaruh pada satu sector saja, yaitu peningkatn PDB secara fisik dari
hasil hutan, tetapi membawa pengaruh juga terhadap sektor lain. Peningkatan
sektor lain ini merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan pengelolaan
dan produksi hasil hutan.
Sektor yang mendapat efek antara lain sector perhubungan. Khususnya
dalam hal pengangkutan kayu dan hasil pengelolaan hutan industri-industri
perkayuan. Pada tahun1997 sampai tahun 2003, menurut data yang diterbitkan
oleh dinas perhubungan pada 2003 terjadi pengingkatan yang sangat tajam pada
sector perhubungan khususnya pada bidang pengangkutan barang. Menurut data
grafik, ini terjadi karena permintaan jasa pengangkutan produksi hasil hutan untuk
distribusi meningkat sejalan dengan meningkatnya hasil produksi. Sektor lain
yang juga terkena imbas positif dari meningkatnya produksi hasil hutan adalah
perkembangan UMKM(Usaha Mikro dan Kecil Menengah). Sektor ini
berkembang karena bahan baku pembuatan kerajinan semakin mudah ditemui
sejalan semakin banyaknya perusahaan yang mengolah hassil hutan menjadi
produk setengah jadi atau bahan baku industri perusahaan lain.
Sektor selanjutnya adalah sector perdagangan. Dimana peningkatan
produksi dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri maupun
untuk mencukupi kebutuhan pasar internasional, yaitu untk keperluan ekspor.
Ekspor hasil hutan kita pada tahun 1997 menurut data Direktorat Jenderal Bina
Produksi Kehutanan/ Directorate General of Forest Production Developmen
menunjukkan data yang meningkat khususnya pada tahun 1997 sampai tahun
2001. Yaitu US $ 236.248 ribu ton pada tahun 1997 dan mencapaiUS $ 510.500
ribu ton pada 2001. Kemudian puncak dampak dari peningkatan hasil produksi
hutan adalah adanya peningkatan PDB. Pada tahun 1997, kontribusi hasil hutan
terhadap PDB mencapai 39% atau jika dirupiahkan mencapai US $ 5.5 Milyard.
Nilai ini setara dengan setengah dari nilai total ekspor minyak gas.
b. Dampak negatif peningkatan produksi hutan
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 12
Masalah utama yang muncul dari pengelolaan hutan tanpa memperhatikan
kelestariannya adalah masalah illegal loging. Illegal loging terjadi karena setiap
pengusaha ingin mendapatkan hasil maksimum dari apa yang telah mereka
investasikan, baik itu berupa investasi modal uang, modal fisik berupa mesin dan
pabrik, maupun modal dalam bentuk ijin usaha pengelolaan hutan. Ijin usaha yang
diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha sebenarnya telah jelas arah tujuan
dan batasan-batasan yang seharusnya dieksploitasi dan yang tidak dieksploitasi.
Karena tujuan utama pemerintah mengeluarkan peraturan perijinan usaha
perhutanan menurut UU.NO 5 tahun 1967 adalah sebagai agar pemenuhan hasil
hutan terutama kayu yang permintaannya semakin meningkat dapat tercukupi. Hal
lain yang juga menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam pemberian ijin
usaha pengelolaan hutan adalah untuk peningkatkan nilai jual produk kayu.
Namun, pengusaha ternyata tidak memperhatikan aturan yang dibuat oleh
pemerintah dalam pengelolaan hutan. Hal lain yang juga menonjol tidak dipatuhi
oleh pengusaha adalah tentang reboisasi hutan setelah tebang pilih dilakukan. Hal
ini jelas akan membawa dampak lanjutan yang merugikan. Salah satu dampak
langsungnya adalah pemakaian lahan untuk untuk lahan pertanian oleh penduduk.
Penduduk memang lebih diuntungkan secara ekonomi karena akan memperoleh
hasil panen dari kegiatan pertanian yang dilakukan. Tapi, kerugian yang
mengancam kemudian hari juga sangat besar. Antara lain banjir, tanah longsor,
dan menurunnya daya dukung lingkungan.
Data survey diwilayah jawa timur khususnya di daerah tuban sebagai
perwakilan menyebutkan kerusakan hutan untuk tahun 2011 mencapai 1.970
pohon yang di tebang secara liar, ini berarti meningkat jika dibandingkan tahun
2010 yaitu 1.889 pohon yang di tebang. Bila dinominalkan, kerusakan hutan
ditahun 2011 akibat pencurian, negara mengalami kerugian Rp. 1.490.691.000.
Dan luas lahan hutan akibat pengerusakan mencapai 0,30 Ha, adapun Untuk tahun
2012 sampai bulan maret ini sudah ada lebih dari 50 pohon kayu jati yang
ditebang liar. Sedangkan ditahun 2011 luas lahan yang terbakar sudah mencapai
55 Ha, sehingga total kerugian berkisar Rp 155.913.000, ini disebabkan oleh
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 13
pembalakan hutan yang diduga dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan
(perhutani KPH Parengan).
Masalah pemanfaatan sumber daya hutan yang berujung pada kasus
pemanfaatan hasil hutan secara berlebih ini sebenarnya telah mendapat
penanganan serius dari dinas terkait. Ini dilakukan untuk mencegah eksploitasi
secara berlebihan disamping tetap menjalankan fungsi produksi untuk memnuhi
kebutuhan dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor. Peraturan yang
dikeluarkan pemerintah untuk menangani masalah pembalakan hutan perusahaan
pemegang ijin antara lain UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun 1997,
UU No. 41 tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri
Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan
Hutan. Namun gangguan terhadap sumber daya hutan terus berlangsung bahkan
intensitasnya makin meningkat.
Pembalakan liar tentu saja menyebabkan kerugian negara. Terdapat 2 tolak
ukur utama kerugian ekonomi karena illegal logging. Yang pertama adalah Izin
Pembalakan Tidak Dilakukan. Apabila penebangan hutan seharusnya berizin
menjadi tak berizin maka bisa dipastikan jumlah pohon yang ditebang tidak
terkontrol, yang seharusnya maksimal sekian hektar menjadi lebih dari luas
maksimal hutan yang boleh ditebang. Hal ini menyebabkan daya serap air tanah
menjadi berkurang. Jika demikian tentu ada dampak jangka panjang dinatara
bencana tanah longsor, habitat yang berkurang bagi hewan hutan, dan fungsi
hutan sebagai paru-paru dunia berkurang. Tentu biaya untuk menanggulangi
masalah ini akan besar dan ini merugikan keuangan negara.
Yang kedua adalah Pajak dan Retribusi Untuk Penebangan Hutan. Tentu
saja pajak dan retribusi pembalakan liar akan masuk kantong para mekelar
pembalakan liar tidak masuk ke kas negara. Tentu saja hal ini merugikan
keuangan negara. Pada web Kontan.co.id disebutkan bahwa kerugian negara
ditaksir Rp180,2 triliyun akibat kegiatan pembalakan liar di Provinsi Kalimantan
Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur. Sungguh kerugian yang besar sekali. Di
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 14
Kalimantan Tengah kerugian negara akibat pembalakan liar adalah yang terbesar
yaitu Rp158,5 triliyun. Jumlah yang luar biasa
Akibat lain yang menjadi masalah illegal logging adalah terganggunya
system alam sehingga alam menjadi sangat reaktif terhadap segala sesuatu. Hal
yang paling merugikan adalah tentang potensi pembakaran hutan. Kebakaran
hutan ini sangat merugikan, dan dampak kerugian ini bisa dirasakan secara
langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari kebakaran hutan
terhadap system perekonomian nasional adalah hilangnya hasil hutan. Sedangkan
dampak langsung yang ditanggung oleh sektor hutan adalah hilangnya sumber
daya hayati dan terganggunya system alam. Sedangkan akibat tidak langsungnya
adalah terganggunya kesehatan karena asap, hilangnya pekerjaan pekerja
hutan,dan kerugian yang ditanggung sektor pengangkutan hasil hutan maupun
transportasi yang melintasi kawasan hutan.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab lain
kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau
permasalahan sebagai berikut:
a. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-
pindah.
b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
untuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
c. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan
pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar
hukum adat dan hukum positif negara.
Perhitungan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dilakukan oleh
beberapa lembaga, menyebutkan bahwa kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan
yang ditanggung 3 negara (Indonesia, singapura, Malaysia) mencapai 1,45 milyar
pada tahun 1997/1998. Menurut perhitungan mentri Negara lingkungan hidup
kerugian dan United Nation Development Program kerugian nasional mencapai
1,47 Triliun. Metode yang digunakan dalam perhitungan adalah Sistem Neraca
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 15
Sosial Ekonomi (SNSE). Kerusakan hutan yang terjadi memberikan akibat yang
nyata bagi kehidupan manusia.
E. Dampak Kerusakan Hutan
Sekarang orang merasakan betapa pentingnya menjaga dan
memeliharahutan karena begitu banyak bencana yang terjadi akibat kelalaian dan
keserakahan manusia. Hutan diperlakukan semena-mena tanpa memikirkan
dampak dan akibatnya ketika hutan menjadi rusak. Menjaga dan
memelihara hutan dampaknya bukan saja untuk saat ini tetapi untuk masa depan
anak dan cucu. Kerusakan hutan yang terjadi memberikan dampak
langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar. Akibat dan dampak
dari kerusakan hutan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Terganggunya sistem hidro-orologis
Banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau merupakan
salah satu contoh dari tidak berfungsinya hutan untuk menjaga tata air. Air hujan
yang jatuh tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah, laju aliran permukaan atau
runoff begitu besar. Air Hujan yang jatuh langsung mengalir ke laut membawa
berbagai sedimen dan partikel hasil dari erosi permukaan.
Terjadinya banjir bandang dimana-mana yang menimbulkan kerugian harta
maupun nyawa. Masyarakat yang terkena dampaknya kehilangan harta benda dan
rumah tempat mereka berteduh akibat terbawa banjir bandang, bahkan ditambah
kerugian jiwa yang tak ternilai harganya.
2. Hilangnya Biodiversitas
Hutan Indonesia memiliki beranekaragam spesies flora dan fauna,
penebangan dan pengrusakan hutan menyebabkan spesies-spesies langka akan
punah. Bahkan spesies yang belum diketahui nama dan manfaatnya hilang dari
permukaan bumi. Hutan Indonesia yang termasuk hutan hujan tropis memiliki
3000 jenis tumbuhan di dalam satu hektar ditambah lagi jenis satwa yang ada di
dalamnya. Jika laju deforestasi yang mencapai 1-2 juta hektar per tahun tidak
dapat dicegah maka hutan-hutan tropis ini akan hilang.
3. Kemiskinan dan Kerugian secara ekonomis
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 16
Masyarakat Indonesia akan bertambah miskin jika kita tidak mempunyai
hutan, itulah yang dikatakan Presiden Bambang Yudhoyono. Departemen
Kehutanan mengemukakan bahwa kerugian negara per hari mencapai Rp. 83
milyar, itu hanya dari kerusakan hutan akibat penebangan liar. Berapakah
kerugian jika semua faktor dan penyebabkan kerugian kita hitung?
4. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Hutan sebagai paru-paru dunia penghasil oksigen bagi semua mahluk di
bumi tidak bisa menjalankan fungsinya mendaur ulang karbondioksida.
Karbondioksida di udara semakin tinggi menyebabkan efek gas rumah kaca.
5. Kerusakan Ekosistem Darat maupun Laut
Pengertian dan definisi hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan
dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lain tidak dapat
dipisahkan. Jika salah satu komponen hutan di rusak, akan berpengaruh
terhadap komponen ekosistem yang lain. Hubungan keterkaitan antara struktur
dan fungsi di dalam ekosistem berjalan dalam keseimbangan yang harmonis,
tetapi bila struktur hutan menjadi rusak, akibat dan dampaknya akan
mempengaruhi fungsi hutan itu sendiri.
Kerusakan tidak hanya terjadi pada ekosistem hutan di darat, namun
berdampak pada kerusakan ekosistem di laut juga. Akibat kerusakan hutan terjadi
erosi dan banjir membawa sedimen ke laut yang merusakan ekosistem laut. Ikan
dan Terumbu karang sebagai mahluk hidup diperairan mendapat akibat dari
aktivitas pengrusakan di darat. Kerusakan seperti ini sangat dirasakan oleh pulau-
pulau kecil di Indonesia, dengan ciri daerah DAS yang pendek dan topografi yang
curam sangat cepat pengaruhnya terhadap lingkungan laut.
1. Abrasi Pantai
Bila pohon-pohon di pesisir pantai ditebang maka tidak ada lagi
perlindungan bagi kawasan pantai. Salah satu fungsi hutan mangrove maupun
hutan pantai adalah menjaga daerah pantai dari hempasan ombak laut. Ombak laut
yang menerjang pesisir pantai, dapat menyebabkan abrasi pantai.
2. Intrusi dari Laut
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 17
Air laut dapat meresap sampai ke darat jika hutan-hutan pesisir seperti
hutan mangrove dan hutan pantai dirusakan. Ditambah “penambangan” air
sebagai kebutuhan hidup rumah tangga yang menyedot terus persediaan air tanah
tanpa adanya keseimbangan infiltrasi dari air hujan yang jatuh.
3. Hilangnya budaya masyarakat
Dirasakan sangat nyata bahwa hutan menjadi sumber penghidupan dan
inspirasi dari kehidupan masyarakat. Berbagai ragam budaya yang terkait dengan
hutan seperti simbol-simbol dan maskot yang diambil dari hutan, misalnya
Harimau sebagai maskot dari Reog, pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia,
Bekantan sebagai maskot dari Kalimantan, dan sebagainya. Jika semua ini punah
maka hilanglah sumber inspirasi dan kebanggaan dari masyarakat setempat.
F. Usaha Pelestarian Hutan
Ada berbagai cara untuk menjaga kelestarian hutan, yaitu:
1) Tidak mencoret-coret pohon dan bebatuan di hutan. Kebiasaan ini sangat
sering terjadi. Padahal, mencoret-coret pohon dan bebatuan akan menutupi
stomata atau tempat keluar masuknya udara dalam pohon dan bebatuan itu
sendiri. Hal tersebut dapat mengganggu pertukaran udara dari sel
tumbuhan ke lingkungan sekitar.Selain itu juga membuat keindahan hutan
menjadi berkurang.
2) Tidak membuang sampah maupun puntung rokok di hutan. Sampah yang
dibuang di hutan akan membuat hutan menjadi kotor. Yang lebih
berbahaya adalah jika puntung rokok yang belum mati benar dibuang di
hutan, maka dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
3) Kurangi penggunaan kertas berlebih. Apa hubungannya kertas dengan
hutan? Tentu saja ada.Kertas dibuat dari getah pepohonan di hutan.
Dengan menekan penggunaan kertas, penebangan pohon akan berkurang.
4) Sistem tebang pilih dan tebang tanam. Jika akan menebang pohon untuk
dimanfaatkan, lakukan system tebang pilih yaitu dengan memilih tanaman
yang akan ditebang. Pohon yang layak ditebang adalah yang sudah
tua.Selain itu penebangan juga harus diberi jarak, bukannya satu tempat
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 18
ditebang semua.Lakukan juga system tebang tanam, yaitu penebangan
yang diiringi dengan penanaman pohon baru.
5) Mencegah penebangan liar. Saat ini kasus penebangan liar atau illegal
logging semakin banyak terjadi di Indonesia.Oleh karena itu, pengawasan
hutan harus semakin ditingkatkan.Selain itu, diperlukan adanya hukum
yang kuat bagi para pelaku karena telah merugikan Negara.
6) Melakukan reboisasi atau penghijauan. Reboisasi adalah penanaman
kembali hutan yang telah gundul.Hal ini sangat penting untuk mencegah
kerusakan hutan dan untuk mencegah terjadinya erosi, tanah longsor
maupun banjir.
G. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam pola umum pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada
bidang ekonomi diantaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang
mengelola kekayaan bumi Indonesia. Di samping untuk memberikan kemanfaatan
masa kini, juga harus menjamin kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan
harus makin di arahkan. Untuk meningkatkan pemanfaatan hutan bagi industry
dalam negeri sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan menciptakan
lapangan kerja yang sebesar-besarnya. Fungsi hutan dan kehutanan sebagai bagian
dari pembangunan nasional, mempunyai keterkaitan erat sebagai modal utama
yang turut meletakkan dasar yang cukup kuat dalam proses tinggal landas
memasuki PJP II. diantaranya sebagi berikut:
a. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan
kelangsungan fungsi hutan dan dengan mengutamakan pelestarian SDA
dan fungsi lingkungan hidup, memelihara tata air, serta untuk memperluas
kesempatan usaha dan lapangan kerja, meningkatkan sumber pendapatan
Negara devisa serta memacu pembangunan daerah.
b. Pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu diselenggarakan melalui
upaya peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat, hutan
tanaman industry dan upaya peningkatan produktivitas hutan alam yang
didukung oleh penyediaan bibit hutan tanaman hutan yang gundul dan
budi daya hutan yang tangguh
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 19
c. Hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, pengelolaanya ditingkatkan
secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk menjaga dan
memelihara tanah, air, udara, iklim dan lingkungan hidup serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
d. Upaya rehabilitasi hutan dan tanah kritis, konservasi tanah, rehabilitasi
sungai, danau, rawa, hutan rawa, pelestarian gua-gua alam, karang laut,
flora dan fauna langka serta pengembangan fungsi daerah aliran sungai
ditingkatkan dan makin disempurnakan
e. Dalam pembangunan kehutanan, keikutsertaan mesyarakat dikawasan
hutan sekitar termasuk masyarakat transmigrasi kehutanan perlu diberi
peluang dan ditingkatkan
f. Pengusahaan hasil hutan disesuaikan dengan daya dukung sumberdaya
alamnya agar kelestarian sumber daya hutan terjamin dan kerusakan hutan
dapat dicegah
g. Pembangunan kehutanan perlu didukung dengan kegiatan penyuluhan,
pendidikan dan pelatihan, peraturan perundang-undangan, penyediaan
informasi serta penelitian dan pengembangan.
H. Peran Hutan Dalam Pembangunan Nasional Indonesia Di Masa Yang
Akan Datang
Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara
lain:
1) Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain
bagi masyarakat di sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama
hutannya.
2) Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku
industri dan keperluan masyarakat setempat maupun masyarakat
lainnya.
3) Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu,
lahan untuk kegiatan budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi
tinggi (jamur, tumbuhan obat dll), jasa keindahan untuk obyek
ekowisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan kaya mineral, dll
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 20
4) Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan
meningkatkan nilai ekologis, sosial budaya dan ilmu pengetahuan,
sebagai bentuk kontribusi hutan Indonesia terhadap pemeliharaan
kualitas lingkungan dunia.
5) Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi,
utamanya hutan alam, akan sangat menguntungkan bagi posisi dan
nama baik (citra) bangsa Indonesia dimata negara-negara lain di dunia,
terutama di mata negara-negara maju.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hutan adalah sebagai lapangan bertumbuhan pohon-pohon yang secara
menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam
lingkungannya yang banyak memberikan manfaat pada manusia dan
lingkungannya salah satunya untuk memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan
dan papannya, sehingga banyak potensi yang harus dimanfaatkan dan tetap
memperhatikan keseimbangan akan flora dan fauna yang menghuni hutan
tersebut.
2. Saran
Untuk semua masyarakat Indonesia diharapkan kesadaran yang tinggi
untuk menjaga dan melestarikan hutan yang ada di Indonesia terutama lingkungan
tempat tinggal sendiri agar kelestarianya terjaga dan tetap bisa menikmati hasil
hutan terutama pembangunan di Indonesia. Tidak melakukan pembabatan hutan
secara besar-besaran tetapi harus melakukan reboisasi atau tebang pilih tanam
pohon, untuk pemerintah diharapkan memperketat peraturan perundang-undangan
dan tidak menerima suap sekecil apapun untuk masalah kehutanan.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 21
DAFTAR PUSTAKA
Alreadyshare in Economics. 2011. Pelestarian Hutan Sebagai Pootensi Ekonomi. (Online), file:///C:/Users/lenovo/Downloads/hutan/PELESTARIAN%20HUTAN%20SEBAGAI%20POTENSI%20EKONOMI%20_%20alreadyshare. diakses pada tanggal 18 September 2014.
Arief, Arifin. 2001. Hutan Dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.Bandung, Juju. 2013. Menjaga Kelestarian Hutan. (Online),
http://jujubandung.blogspot.com/2013/06/menjaga-kelestarian-hutan.html di akses tanggal 25 September 2014.
Buku PR. 2012. Usaha Pelestarian Hutan. (Online), www.bukupr.com/2012/03/usaha-pelestarian-hutan-cara-lain-untuk.html di akses tanggal 25 September 2014.
Dendodaus. 2012. Peran Dan Fungsi Hutan. (Online), http://dendodaus.blogspot.com/2012/05/peran-dan-fungsi-hutan-dalam.html. diakses tanggal 04 September 2014. David. 2010. Peran Hutan Dalam Pembangunan. (Online), http://david-pas.blogspot.com/2010/02/peranan-hutan-dalam-pembangunan.html di akses tanggal 25 September 2014.
Don, Dani. 2012. Cara Melestarikan Hutan Di Dunia. (Online), http://caramelestarikanhutandidunia.blogspot.com/ di akses tanggal 25 September 2014.
Driyanah. Tanpa tahun. Pembangunan Ekonomi. (Online), http://d-riyana-h-feb10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50000-Ekonomi%20Pembangunan-ECONOMIC%20ESSAY.html. diakses tanggal 04 September 2014.
evanevn. 2012. Fungsi Dan Manfaat Hutan. (online), http://evanevn.blogspot.com/2012/07/fungsi-dan-manfaat-hutan.html diakses tanggal 04 September 2014.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 22
Junaidi, Wawan. 2010. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan. (Online), http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/01/fungsi-hutan-dalam-pembangunan.html di akses tanggal 25 September 2014.
Junior, Mallo. 2013. Peranan Hutan Dalam Pembangunan. (Online), http://mallojunior.blogspot.com/2013/11/peranan-hutan-dalam-pembangunan-di.html di akses tanggal 25 September 2014.
Kompasiana. 2012. Manfaat Hutan. (Online), http://politik.kompasiana.com/2012/04/13. diakses pada tanggal 18 September
Kompasiana. 2013. Pengertian Hutan Manfaat Hutan Yang Yang Mempengaruhi Persebaran Hutan. (Online), http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/04/07/pengertian-hutan-manfaat-hutan-yang-mempengaruhi-persebaran-hutan-549007.html diakses pada tanggal 18 September 2014.
Tri, Donny. 2013. Usaha Pelestarian Hutan. (Online), http://lingkungan-donny.blogspot.com/2013/02/usaha-pelestarian-hutan.html di akses tanggal 25 September 2014.
WHO. 2012. Jenis Kegiatan Di Bidang Kehutanan. (Online), http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/04/jenis-kegiatan-di-bidang-kehutanan.html di akses tanggal 25 September 2014.
Yoyo, Uwityang. 2009. Pelestarian Hutan Member Manfaat Bagi Ekonomi Rakyat Dan Lingkungan. (Online), http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/11/30/pelestarian-hutan-memberi-manfaat-bagi-ekonomi-rakyat-dan-lingkungan/ diakses pada tanggal 18 September 2014.
Kontribusi Sumber Daya Hutan Terhadap Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari Geografi Ekonomi/ 23