Download - KONSEP DASAR KTSP
KONSEP DASAR KTSPKONSEP DASAR KTSP
Oleh :Oleh :Naharus SururNaharus Surur
Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BKWidyaiswara PPPPTK Penjas dan BK
BIODATABIODATA Naharus SururNaharus Surur Widyaiswara Widyaiswara
PPPG Keguruan JakartaPPPG Keguruan Jakarta Jl. Raya Parung No. 420Jl. Raya Parung No. 420
Bogor (0251) 617310Bogor (0251) 617310 Gg. Haji Minggu Rt : 02, Rw : 02 Gg. Haji Minggu Rt : 02, Rw : 02
Lebakwangi Parung, BogorLebakwangi Parung, Bogor SD, SMP, SPG, S1-BK, Teacher Training-SD, SMP, SPG, S1-BK, Teacher Training-
Japan, S2-BP, S3-BKJapan, S2-BP, S3-BK
KATA KUNCIKATA KUNCI
LANDASAN LEGALLANDASAN LEGAL KTSPKTSP SILABUSSILABUS RPP (RENCANA PELAKSANAAN RPP (RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN)PEMBELAJARAN) KKM (KRITERIA KETUNTASAN KKM (KRITERIA KETUNTASAN
MINIMAL)MINIMAL) PENILAIANPENILAIAN
UU NO. 2 TH. 2003 UU NO. 2 TH. 2003
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BAB IX Pasal 35BAB IX Pasal 35
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. berencana dan berkala.
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Pengembangan standar nasional pendidikan serta Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
PP 19 PP 19 STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
BAB I, Pasal 1BAB I, Pasal 1• Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Republik Indonesia.
• Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.keterampilan.
• Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
• Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
• Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.serta pendidikan dalam jabatan.
6. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional 6. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan 7. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.pendidikan.
8. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur 8. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.yang berlaku selama satu tahun.
9. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional 9. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
PP NO. 19 TH. 2005PP NO. 19 TH. 2005TENTANG SNPTENTANG SNPPasal 5Pasal 5– Standar Isi (SI) mencakup Standar Isi (SI) mencakup
lingkup materi dan tingkat lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk kompetensi untuk mencapai kompetensi mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu;jenis pendidikan tertentu;
– Standar Isi memuat :Standar Isi memuat :
a. a. Kerangka dasar dan Kerangka dasar dan
struktur kurikulum;struktur kurikulum;
b. b. beban belajar;beban belajar;
c. c. KTSP; danKTSP; dan
d. d. kalender kalender
pendidikan/pendidikan/akademikakademik
KURIKULUMKURIKULUMSTANDAR ISI (SI)STANDAR ISI (SI)Permendiknas No. 22 Th 2006Permendiknas No. 22 Th 2006 Mencakup:Mencakup: Kerangka dasar dan struktur Kerangka dasar dan struktur
kurikulum yang merupakan kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan KTSP; pedoman dalam penyusunan KTSP;
Beban belajar bagi peserta didik Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan pada satuan pendidikan dasar dan menengah;menengah;
KTSP yang akan dikembangkan KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi;terpisahkan dari standar isi;
Kalender pendidikan untuk Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah;pendidikan dasar dan menengah;
SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang pendidikan tertentu
Materi minimal dan Tingkat Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal, untuk kompetensi minimal, untuk
mencapai Kompetensi mencapai Kompetensi Lulusan MinimalLulusan Minimal
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006tentang tentang
STANDAR ISI (SI)STANDAR ISI (SI)
KURIKULUM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)(KTSP) Kurikulum operasional yang disusun dan Kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikanpendidikan
Sekolah dan Kepala Sekolah Sekolah dan Kepala Sekolah mengembangkan KTSP dan silabus mengembangkan KTSP dan silabus berdasarkan :berdasarkan : Kerangka dasar kurikulum, danKerangka dasar kurikulum, dan Standar kompetensi Standar kompetensi
di bawah koordinasi dan supervisi Dinas di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan atau Pendidikan Kabupaten/Kota dan atau Provinsi. Provinsi.
Permendiknas No. 23 Th. 2006Permendiknas No. 23 Th. 2006tentang SKLtentang SKL
Pengertian :Pengertian : Kompetensi adalah kemampuan bersikap, Kompetensi adalah kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Standar Kompetensi adalah ukuran kom-Standar Kompetensi adalah ukuran kom-petensi minimal yang harus dicapai peserta petensi minimal yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.tertentu.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Fungsi SKLFungsi SKL
Standar kompetensi lulusan digunakan Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.pendidikan.
Standar kompetensi lulusan pada jenjang Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar kompetensi lulusan pada satuan Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.lebih lanjut.
Ruang Lingkup SKLRuang Lingkup SKL
1.1. SKL Satuan PendidikanSKL Satuan Pendidikana. SD/MI/SDLB/Paket Aa. SD/MI/SDLB/Paket Ab. SMP/MTs/SMPLB/Paket Bb. SMP/MTs/SMPLB/Paket Bc. SMA/MA/SMALB/Paket Cc. SMA/MA/SMALB/Paket Cd. SMK/MAKd. SMK/MAK
2.2. SKL Kelompok Mata PelajaranSKL Kelompok Mata Pelajarana. Agama dan Akhlak Muliaa. Agama dan Akhlak Muliab. Kewarganegaraan dan Budi Pekertib. Kewarganegaraan dan Budi Pekertic. Ilmu Pengetahuan dan Teknologic. Ilmu Pengetahuan dan Teknologid. Estetikad. Estetikae. Jasmani Olahraga dan Kesehatane. Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3. 3. SKL Mata PelajaranSKL Mata Pelajaran
Satuan Pendidikandan Komite Sekolah
Mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi
Mengembangkan dan menetapkan KTSP sesuai dengan kebutuhan
Dapat mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP BSNP
Permendiknas Nomor 24Permendiknas Nomor 24
Tentang Pelaksanaan SI dan SKLTentang Pelaksanaan SI dan SKL
Satuan pendidikan dasar dan menengah Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkandapat menerapkan Permen Permen No. 22 dan 23 mulai tahun ajaran No. 22 dan 23 mulai tahun ajaran 2006/20072006/2007
Satuan pendidikan dasar dan menengah Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulaiharus sudah mulai menerapkanmenerapkan Permen No. 22 dan 23 Permen No. 22 dan 23 paling lambatpaling lambat tahun ajaran tahun ajaran 2009/20102009/2010
Satuan pendidikan dasar dan menengah yang Satuan pendidikan dasar dan menengah yang telah melaksanakan telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh Permen No. 22 dan 23 untuk semua tingkatan secara menyeluruh Permen No. 22 dan 23 untuk semua tingkatan kelas mulai tahun ajaran kelas mulai tahun ajaran 2006/20072006/2007
Satuan pendidikan dasar dan menengah yang Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum melaksanakan belum melaksanakan uji coba kurikulum 2004uji coba kurikulum 2004 melaksanakan Permen No. 22 dan 23 melaksanakan Permen No. 22 dan 23 secara bertahap seperti tabel dibawah ini.secara bertahap seperti tabel dibawah ini.
Jadwal Pelaksanaan KurikulumJadwal Pelaksanaan Kurikulum
Satuan Pendidikan SD/MI/SDLBSatuan Pendidikan SD/MI/SDLB
KelasKelasWaktu PelaksanaanWaktu Pelaksanaan
Tahun ITahun I Tahun IITahun II Tahun IIITahun III
II √√ √√ √√
IIII -- √√ √√
IIIIII -- -- √√
IVIV √√ √√ √√
VV -- √√ √√
VIVI -- -- √√
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan SMP/MTs/SMPLB dan SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMK/MAK/SMALBSMA/MA/SMK/MAK/SMALB
KelasKelasWaktu PelaksanaanWaktu Pelaksanaan
Tahun ITahun I Tahun IITahun II Tahun IIITahun III
VII / XVII / X √√ √√ √√
VIII / XIVIII / XI -- √√ √√
IX / XIIIX / XII -- -- √√
KONSTRUK KTSPKONSTRUK KTSP
Pembelajaran
Silabus
Kur Sek
SI
Kurikulum Mikro
KBK (Kurikulum Makro)
SEJARAH KTSPSEJARAH KTSP
19991999 20002000 20012001 20022002 20032003 20042004 20052005 20062006
Konsep-Konsep-tualisasi tualisasi
KBKKBK
Imple-Imple-mentasi mentasi Piloting Piloting
SMASMA
PP PP 19/200519/2005
SPNSPN
Amanat Amanat GBHNGBHN
KRP – KRP – UU SPNUU SPN
UU UU 20/200320/2003
SPNSPN
Permen Permen 22, 23, 22, 23,
24/200624/2006
Imple-Imple-mentasi mentasi PilotingPiloting
SD-SMPSD-SMP
UNUN
KBK SMPKBK SMP
KUR’94 vs
KUR’04
Materi pelajaran – guru menyampaikan seluruh materi pelajaran
Kompetensi dasar – siswa memiliki kompetensi dasar semua mata pelajaran
Semua materi pelajaran ditentukan oleh pemerintah, cakupan materi sama untuk semua sekolah
Pemerintah menentapkan SK, KD, MP, IHB – yang ditentukan hanya yang inti atau esensial saja
Cenderung menekankan aspek kognitif – klasikal – berpusat pada guru
Menekankan aspek K, A dan P – individual – berpusat pada siswa - guru sebagai fasilitator
PERBANDINGAN KUR’ 1994 dan 2004, KTSP ?
Pembelajaran dilakukan di kelas – metoda mengajar kurang bervariatif
Dilakukan dimana saja sesuai pengalaman belajar yang direncanakan – metode mengajar bervariasi
Menggunakan acuan norma Menggunakan acuan kriteria
Asumsi kemampuan berbeda – tes yang digunakan harus bisa membedakan kemampuan siswa
Asumsi kemampuan hampir sama, waktu yang membedakan
Penafsiran hasil tes dibandingkan dengan kelompoknya – bukan pada kemampuan yang dapat dilakukan siswa
Penafsiran hasil tes berdasarkan kompetensi yang dicapai dan yang belum – dibandingkan dengan kriteria
PERBANDINGAN STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTsKurikulum 1994Kurikulum 1994 Kurikulum 2004Kurikulum 2004 Standar IsiStandar Isi
Mata PelajaranMata Pelajaran JamJam Mata PelajaranMata Pelajaran JamJam Mata PelajaranMata Pelajaran JamJam
1. Pendidikan Agama1. Pendidikan Agama 22 A. Mata PelajaranA. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama1. Pendidikan Agama
22 A.A.Mata PelajaranMata Pelajaran1. Pendidikan Agama1. Pendidikan Agama
22
2. Pendidikan Pancasila dan 2. Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanKewarganegaraan
22 2. Pendidikan 2. Pendidikan KewarganegaraanKewarganegaraan
22 2. Pendidikan 2. Pendidikan KewarganegaraanKewarganegaraan
22
3. Bahasa Indonesia3. Bahasa Indonesia 66 3. Bahasa dan Sastra 3. Bahasa dan Sastra IndonesiaIndonesia
55 3. Bahasa Indonesia3. Bahasa Indonesia 44
4. Bahasa Inggris4. Bahasa Inggris 44 4. Bahasa Inggris4. Bahasa Inggris 44 4. Bahasa Inggris4. Bahasa Inggris 44
5. Matematika5. Matematika 66 5. Matematika5. Matematika 55 5. Matematika5. Matematika 44
6. Ilmu Pengetahuan Alam6. Ilmu Pengetahuan Alam 66 6. Sains6. Sains 55 6. Ilmu Pengetahuan Alam6. Ilmu Pengetahuan Alam 44
7. Ilmu Pengetahuan Sosial7. Ilmu Pengetahuan Sosial 66 7. Pengetahuan Sosial7. Pengetahuan Sosial 44 7. Ilmu Pengetahuan Sosial7. Ilmu Pengetahuan Sosial 44
8. Kerajinan Tangan dan 8. Kerajinan Tangan dan KesenianKesenian
22 8. Kesenian8. Kesenian 22 8. Seni Budaya8. Seni Budaya 22
9. Pendidikan J9. Pendidikan Jasmani dan asmani dan KesehatanKesehatan
22 9. Pendidikan Jasmani9. Pendidikan Jasmani 33 9. Pendidikan Jasmani, Olah 9. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatanraga dan Kesehatan
22
10. Keterampilan/10. Keterampilan/ Teknologi Informasi Teknologi Informasi dan Komunikasidan Komunikasi
22 10. Keterampilan/Teknologi 10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan KomunikasiInformasi dan Komunikasi
22
10. Muatan Lokal (Sejumlah 10. Muatan Lokal (Sejumlah Mata Pelajaran)Mata Pelajaran)
66 B. Muatan LokalB. Muatan Lokal -- B. Muatan LokalB. Muatan Lokal 22
C. PembiasaanC. Pembiasaan 22 C. Pengembangan DiriC. Pengembangan Diri 2*2*
JumlahJumlah 4242 JumlahJumlah 36-4036-40 JumlahJumlah 32-3632-36
STANDAR ISISTANDAR ISI
Struktur KurikulumStruktur Kurikulum
KomponenKomponen Kelas dan Alokasi WaktuKelas dan Alokasi Waktu
VII VII VIII VIII IXIX
A. Mata PelajaranA. Mata Pelajaran
1.1. Pendidikan AgamaPendidikan Agama 22 22 22
2.2. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan 22 22 22
3.3. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia 44 44 44
4.4. Bahasa InggrisBahasa Inggris 44 44 44
5.5. MatematikaMatematika 44 44 44
6.6. Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan AlamAlam 44 44 44
7.7. Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan SosialSosial 44 44 44
8.8. Seni Budaya Seni Budaya 22 22 22
9.9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanPendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 22 22 22
10.10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi 22 22 22
B. Muatan Lokal B. Muatan Lokal 22 22 22
C. Pengembangan DiriC. Pengembangan Diri 2*)2*) 22*)*) 22*)*)
JumlahJumlah 3232 3232 3232
STANDAR ISISTANDAR ISI
Struktur Kurikulum SMP/MTsStruktur Kurikulum SMP/MTs
PERBANDINGAN BEBAN BELAJAR SMP
Kurikulum Hal
Kurikulum 1994 Kurikulum 2004 (KBK)
Standar Isi
Penggalan Tahun Ajaran Caturwulan Semester Semester
Alokasi Waktu Per Jam Pelajaran
45 menit 45 menit 40 menit
Penyajian Materi /Kompetensi di Kurikulum
Per Caturwulan Per Tahun Per Semester
Jumlah Hari belajar efektif per tahun
240 hari 204 – 240 hari 204 – 228 hari
Jumlah Minggu Belajar Efektif Per Tahun
40 minngu 34 – 40 34 – 38 minggu
Jumlah Jam pelajaran efektif Per Tahun
1.224 s.d 1.520 jam pelajaran (55.080 s.d 68.400 menit)
1.088 – 1216 jam pembelajaran (43.520 – 48.640 menit)
Jumlah Jam Belajar Efektif Per Tahun (@ 60 menit)
- - 725 – 811 jam (@ 60 menit)
Penjelasan 1. Beban belajar untuk setiap jam pelajaran pada Standar Isi (40 menit) lebih kecil
daripada Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004 (45 menit) 2. Jumlah hari belajar efektif per tahun, jumlah minggu belajar efektif per tahun, dan
jumlah am belajar efektif pertahun pada Standar Isi juga lebih kecil daripada Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004.
STANDAR ISISTANDAR ISI
Beban Belajar Beban Belajar
IMPLEMENTASI KURIKULUM: IMPLEMENTASI KURIKULUM:
IMPLEMENTASIKURIKULUM
2004
Learning Experience
Belum BanyakNampak
Guru Sangat Antusias Untuk Tahu Kur. 2004
Dominasi GuruMasih Terjadi
KurikulumBeragam
MendengarTetapi Belum
Paham
Atas Dasar Perintah
Dinas Pend.
Belum TercerminDalam Implementasi
Pembelajarandi Kelas
KENDALA & MASALAH DALAM KENDALA & MASALAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004
KENDALAIMPLEMENTASI
KURIKULUM2004
Siswa per Kelas Terlalu Banyak
Dok. Kur & BukuPegangan GuruBelum Memadai
BukuPenunjang
Belum Memadai
Sistem PenilaianMasih Berubah-
Ubah – Guru BelumTahu
Banyak Guru Yang Belum Ikut
Sosialisasi/Diklat Translation
Ability TentangKur. 2004 Terbatas
Guru MasihMenggunakan
Paradigma Lama
Kompetensi & Kapasitas
SDM Terbatas
Belum AdaKepastian Hukum:
Permen ?
Sarana, Media & Alat Peraga
Belum Memadai
KTSPKTSPLATAR BELAKANGLATAR BELAKANG Kurikulum nasional kurang menyentuh permasalahan Kurikulum nasional kurang menyentuh permasalahan
pendidikan atau belum sepenuhnya sesuai dengan pendidikan atau belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah, sekolah, karakteristik, kondisi, dan potensi daerah, sekolah, masyarakat, dan peserta didik. masyarakat, dan peserta didik.
Keinginan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan Keinginan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan ((stakeholdersstakeholders) pendidikan untuk menyusun kurikulum satuan ) pendidikan untuk menyusun kurikulum satuan pendidikan yang merupakan pendidikan yang merupakan centre of teaching – learning centre of teaching – learning processprocess
Keinginan untuk berperanserta lebih aktif, kreatif, dan inovatif Keinginan untuk berperanserta lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam penyusunan kurikulum; dandalam penyusunan kurikulum; dan
Sejalan dengan otonomi daerah bidang pendidikan, pemerintah Sejalan dengan otonomi daerah bidang pendidikan, pemerintah pusat lebih banyak berperan dan berkewajiban menyusun pusat lebih banyak berperan dan berkewajiban menyusun standar – standar pendidikan standar – standar pendidikan
KURIKULUM DAN KTSP?KURIKULUM DAN KTSP?
Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Th. 2003 tentang Sisdiknas)20 Th. 2003 tentang Sisdiknas)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah, sekolah, dan peserta didik masing – masing daerah, sekolah, dan peserta didik masing – masing satuan pendidikan, dengan mengacu pada SI, SKL, satuan pendidikan, dengan mengacu pada SI, SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.BSNP.
KAJIAN KAJIAN Gaungnya O.K., tapiGaungnya O.K., tapi belum sepenuhnya dipahamibelum sepenuhnya dipahami oleh oleh
guruguru Ketersediaan dokumenKetersediaan dokumen yang diperlukan belum yang diperlukan belum
memadai;memadai; Sosialisasi dan pelatihan belum efektifSosialisasi dan pelatihan belum efektif baik secara baik secara
kualitatif maupun kuantitatif;kualitatif maupun kuantitatif; Belum terstandarBelum terstandar: : materi, strategi & pendekatan materi, strategi & pendekatan
penyampaian, maupun nara sumbernya;penyampaian, maupun nara sumbernya; Berjalan sendiri – sendiriBerjalan sendiri – sendiri ( (kurang koordinasikurang koordinasi);); Permasalahan yang terjadiPermasalahan yang terjadi hampir sama dengan hampir sama dengan
ketika KBKketika KBK diberlakukandiberlakukan
BAGAIMANA DENGAN KTSP?BAGAIMANA DENGAN KTSP?
MASALAH MUTU MASALAH MUTU PENDIDIKANPENDIDIKAN
BIDANG AKADEMIK:BIDANG AKADEMIK:– UAN:UAN:
NASIONAL (2003/04) = 5,28; 4,31 (BABEL) ~ 5,71 (BALI)NASIONAL (2003/04) = 5,28; 4,31 (BABEL) ~ 5,71 (BALI) NASIONAL (2004/05) = 6,25NASIONAL (2004/05) = 6,25 22% SMP (4.703) mempunyai rata-rata UN di bawah 5,5.22% SMP (4.703) mempunyai rata-rata UN di bawah 5,5.
– TIMSS 2003:TIMSS 2003: MATEMATIKA= 411 (RERATA= 466), RANK= 34 DARI 45 NEGARA;MATEMATIKA= 411 (RERATA= 466), RANK= 34 DARI 45 NEGARA; SAINS= 420 (RERATA=473), RANK= 36 DARI 45 NEGARASAINS= 420 (RERATA=473), RANK= 36 DARI 45 NEGARA
NON-AKADEMIK:NON-AKADEMIK:– MORAL DAN DISIPLIN KURANG;MORAL DAN DISIPLIN KURANG;– KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS RENDAH;KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS RENDAH;– OLAHRAGA DAN KESENIAN ?OLAHRAGA DAN KESENIAN ?
MUTU PENDIDIKAN(2004)
1.1. Ketersediaan pendidik dan tenaga Ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan serta kesejahteraannya yang kependidikan serta kesejahteraannya yang belum memadai baik secara kuantitas belum memadai baik secara kuantitas maupun kualitas,maupun kualitas,
2.2. Prasarana dan sarana belajar yang terbatas Prasarana dan sarana belajar yang terbatas dan belum didayagunakan secara optimal, dan belum didayagunakan secara optimal,
3.3. Pendanaan pendidikan yang belum Pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu memadai untuk menunjang mutu pembelajaran, serta pembelajaran, serta
4.4. Proses pembelajaran yang belum efisien Proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.dan efektif.
GURU DAN KEPALA SEKOLAHGURU DAN KEPALA SEKOLAH MENURUT KELAYAKAN MENGAJAR MENURUT KELAYAKAN MENGAJAR
TAHUN 2002/2003 TAHUN 2002/2003
Sumber: PDIP – Balitbang, 2004
No.No. KelayakanKelayakan Negeri Negeri % % Swasta Swasta % % Jumlah Jumlah % %
11
SDSD 1,143,070 1,143,070 92.692.6 91,857 91,857 7.47.4 1,234,927 1,234,927 100.0 100.0
a. Layaka. Layak 584,395 584,395 47.347.3 41,315 41,315 3.33.3 625,710 625,710 50.7 50.7
b. Tidak Layakb. Tidak Layak 558,675 558,675 45.245.2 50,542 50,542 4.14.1 609,217 609,217 49.3 49.3
22
SMPSMP 311,531 311,531 66.766.7 155,217 155,217 33.333.3 466,748 466,748 100.0 100.0
a. Layaka. Layak 202,720 202,720 43.443.4 96,385 96,385 20.720.7 299,105 299,105 64.1 64.1
b. Tidak Layakb. Tidak Layak 108,811 108,811 23.323.3 58,832 58,832 12.612.6 167,643 167,643 35.9 35.9
33
SMASMA 122,803 122,803 53.453.4 107,311 107,311 46.646.6 230,114 230,114 100.0 100.0
a. Layaka. Layak 87,379 87,379 38.038.0 67,051 67,051 29.129.1 154,430 154,430 67.1 67.1
b. Tidak Layakb. Tidak Layak 35,424 35,424 15.415.4 40,260 40,260 17.517.5 75,684 75,684 32.9 32.9
44
SMKSMK 48,645 48,645 33.033.0 98,914 98,914 67.067.0 147,559 147,559 100.0 100.0
a. Layaka. Layak 27,967 27,967 19.019.0 55,631 55,631 37.737.7 83,598 83,598 56.7 56.7
b. Tidak Layakb. Tidak Layak 20,678 20,678 14.014.0 43,283 43,283 29.329.3 63,961 63,961 43.3 43.3
NoNo Bangunan/ Bangunan/ GedungGedung
Kondisi Bangunan Ruang BelajarKondisi Bangunan Ruang BelajarJumlahJumlah
Layak Layak pakaipakai
%% Rusak Rusak BeratBerat
%% Rusak Rusak RinganRingan
%%
11 SDSD 364.440364.440 42,1242,12 201.237201.237 23,2623,26 299.581299.581 34,6234,62 865.258865.258
22 SMPSMP 155.283155.283 82,2982,29 9.5999.599 5,125,12 23.59823.598 12,5912,59 187.480187.480
33 SMASMA 72.40872.408 92,3492,34 1.5881.588 2,032,03 4.4164.416 5,635,63 78.41278.412
44 SMKSMK 89.50789.507 92,0092,00 2.9192.919 3,003,00 4.8644.864 5,005,00 97.29097.290
KONDISI RUANG BELAJARKONDISI RUANG BELAJARTAHUN 2003TAHUN 2003
Sumber: Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang Depdiknas (2003)
Berdasarkan Jumlah SekolahBerdasarkan Jumlah Sekolah
2001/ 2002 2002/ 2003 2003/ 2004 2004/ 20051 A (baik sekali) 6 135 182 2.042 2 B (baik) 400 864 1.473 6.401 3 C (cukup) 4.239 4.544 7.595 8.754 4 D (kurang) 13.377 11.012 10.653 4.028 5 E (kurang sekali) 1.679 2.695 792 675
Jumlah 19.701 19.250 20.695 21.900
No. LevelTahun Ajaran
2001/ 2002 2002/ 2003 2003/ 2004 2004/ 20051 A (baik sekali) 0,03% 0,70% 0,88% 9,32%2 B (baik) 2,03% 4,49% 7,12% 29,23%3 C (cukup) 21,52% 23,61% 36,70% 39,97%4 D (kurang) 67,90% 57,21% 51,48% 18,39%5 E (kurang sekali) 8,52% 14,00% 3,83% 3,08%
Jumlah 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
No. LevelPersentase
Berdasarkan Jumlah PersentaseBerdasarkan Jumlah Persentase
PERTUMBUHAN KONDISI MUTU PERTUMBUHAN KONDISI MUTU SMP BERDASARKAN UANSMP BERDASARKAN UAN
Mekanisme Pengembangan Mekanisme Pengembangan SilabusSilabus
AnalisisSI/SKL/SK-KD
Indikator
MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
Sumber/Bahan
Penilaian
Alokasi Waktu
STANDAR KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSIDASAR
KOMPETENSIDASAR
MATERI POKOK/URAIAN MATERI
MATERI POKOK/URAIAN MATERI
PENGALAMANBELAJAR
PENGALAMANBELAJAR
INDIKATOR(PENCAPAIAN)
INDIKATOR(PENCAPAIAN)
SUMBER/BAHAN/ALAT
SUMBER/BAHAN/ALAT
PENILAIANPENILAIAN
ALOKASIWAKTU
ALOKASIWAKTU
KOMPONEN RPP KOMPONEN RPP (minimal)(minimal)
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran Materi AjarMateri Ajar Metode pembelajaranMetode pembelajaran Sumber BelajarSumber Belajar Penilaian Hasil BelajarPenilaian Hasil Belajar
KKM KKM (KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL)(KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL)
• Kompleksitas indikator (kesulitan & kerumitan)
• Daya dukung (sarana/prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)
• Intake siswa (masukan kemampuan siswa)
SekianSekian
Terima KasihTerima Kasih