KODE MODUL: KUL-208E
Penyusun:TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2004
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Tim penulis Modul untuk Sekolah
Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Tata Busana dan Tata Kecantikan, sehingga
dapat menyelesaikan berbagai modul tepat pada waktunya.
Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerjasama yang baik
antar anggota Tim penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan modul ini
tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, pada kesempatan ini, perkenankan
tim Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, yang telah memberikan berbagai dukungan demi kelancaran
penulisan modul ini.
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dan, sebagai
penanggung jawab yang telah memberikan bantuan demi kelancaran
penulisan modul ini
3. Ketua Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang, yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam menulis
modul ini.
4. Ketua Tim, Konsultan ahli, dan para validator yang telah memberikan
bantuan, arahan, serta masukan demi kelancaran penulisan modul ini.
5. Bapak pidekso Adi, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Sastra Universitas Negeri Malang, yang telah membantu proses
penyuntingan bahasa pada modul ini.
6. Kawan-kawan sejawat yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang
telah membantu memberikan kemudahan dalam rangka penulisan modul
ini.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit ii
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kekuatan, kasih,
dan petunjuk atas bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara semua.
Penulis menyadari bahwa dalam modul ini masih terdapat celah-celah atau
ketidaksempurnaan, baik substansi maupun deskripsinya. Untuk itu, taggapan dan
saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan. Harapan kami,
semoga modul ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis,
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit iii
PETA KEDUDUKAN MODUL TATA KECANTIKAN KULIT
IPERIASWAJAH
IIPERIASWAJAHKHUSUS
IVPENATA
KECANTIKANKULIT
IIIPERIASWAJAH,
TANGAN,KAKI
DKUL104
CKUL103
BKUL102
AKUL101
EKUL105
LKUL312
MKUL313
NKUL314
OKUL415
PKUL416
QKUL417
RKUL418
IKUL209
FKUL206
GKUL207
KUL104A
KUL104B
KUL206A
KUL312A
KUL31 0
KUL416A
KUL416B
KUL415A
KUL415B
KUL415C
KUL312B
KUL312C
KUL206B KUL
206C
KUL206D
KKUL311
JKUL310
HKUL208
KUL208DKUL
208E
KUL208H
KUL208F
KUL208G
KUL208C
KUL208B
KUL208A
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit iv
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA
KECANTIKAN KULIT
Mata Diklat : A. Teknik Komunikasi dalam Pelayanan Prima
No Kode Modul Judul Modul1 KU L- 101 Teknik Komunikasi dalam Pelayanan Prima
Mata Diklat : B. Hygiene Sanitasi dan K3
No Kode Modul Judul Modul2 KU L- 102 Hygiene Sanitasi dan K3 di Salon Kecantikan
Mata Diklat : C. Merias Muka Sehari-hari
No Kode Modul Judul Modul3 KUL - 103 Merias Muka Sehari-hari
Mata Diklat : D. Merias Kuku
No Kode Modul Judul Modul4 KUL - 104A Merias Kuku5 KUL - 104B Merias Kuku Fantasi
Mata Diklat : E. Merias Wajah Sikatri dan Geriatri
No Kode Modul Judul Modul6 KUL - 105 Merias Wajah Sikatri dan Geriatri
Mata Diklat : F. Merias Wajah Panggung
No Kode Modul Judul Modul7 KUL - 206A Merias Wajah Panggung8 KUL - 206B Merias Wajah Penari9 KUL - 206C Merias Wajah Wayang Orang10 KUL - 206D Merias Wajah Teater
Mata Diklat : G. Merias Wajah Foto dan Film
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit v
No Kode Modul Judul Modul11 KUL - 207 Merias Wajah Foto dan Film
Mata Diklat : H.. Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
No Kode Modul Judul Modul12 KUL - 208A Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Malang)13 KUL - 208B Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Solo Putri)14 KUL - 208C Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Solo Basahan)15 KUL - 208D Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Cirebon Kebesaran)16 KUL - 208E Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Yogya Putri)17 KUL - 208F Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Yogya Kebesaran)18 KUL - 208G Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Bali Madya)19 KUL - 208H Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat
(Sunda Putri)
Mata Diklat : I. Merias Wajah Fantasi, Karakter dan Fancy
No Kode Modul Judul Modul20 KUL - 209 Merias Wajah Fantasi, Karakter dan Fancy
Mata Diklat : J. Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Rambut
No Kode Modul Judul Modul21 KUL - 310 Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Rambut
Mata Diklat : K.. Merawat Kulit Wajah Tidak Bermasalah
No Kode Modul Judul Modul22 KUL - 311 Merawat Kulit Wajah Tidak Bermasalah
Mata Diklat : L. Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara ManualNo Kode Modul Judul Modul
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit vi
23 KUL - 312A Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual(Berjerawat)
24 KUL - 312B Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual(Berkomedo)
25 KUL - 312C Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual(Dehidrasi)
Mata Diklat : M. DepilasiNo Kode Modul Judul Modul26 KUL - 313 Depilasi
Mata Diklat : N. Merawat Kuku, Tangan dan KakiNo Kode Modul Judul Modul27 KUL - 314 Merawat Kuku, Tangan dan Kaki
Mata Diklat : O. Merawat Wajah Bermasalah secara ElektrikNo Kode Modul Judul Modul28 KUL - 415A Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik
(Berjerawat)29 KUL - 415B Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik
(Berkomedo)30 KUL - 415C Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik
(Dehidrasi)Mata Diklat : P. Merawat Tubuh secara Tradisional dan Modern
No Kode Modul Judul Modul31 KUL - 416A Merawat Tubuh secara Tradisional32 KUL - 416B Merawat Tubuh secara Modern
Mata Diklat : Q. Merawat PayudaraNo Kode Modul Judul Modul33 KUL - 417 Merawat Payudara
Mata Diklat : R. Merias Wajah Inovasi-TrendNo Kode Modul Judul Modul34 KUL - 418 Merias Wajah Inovasi-Trend
DAFTAR ISI
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit vii
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………….
PETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………….………
DAFTAR ISI …………………………………………………..……….
PERISTILAHAN/GLOSARIUM ………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………..…………….
A. Deskripsi ………………………………………………………..
B. Prasyarat …………………………………………………….….
C. Petunjuk Penggunaan Modul ……………………………...……
1. Petunjuk Guru …………..…………………………………..
2. Peran Guru ………………..………………………………...
D. Tujuan Akhir ………………………………………………...….
E. Kompetensi ……………………………………………………..
F. Cek Kemampuan ………………………………………………
BAB II PEMELAJARAN …………………………………………….
A. Rencana Belajar Siswa …………………………………………..
B. Kegiatan Belajar …………………………………………………
1. Kegiatan Belajar 1 : Diagnosa Rias Wajah Pengantin Barat
dan pengantin Jogja Corak Putri………………..……………
a. Tujuan Kegiatan pemelajaran ..…………………….….
b. Uraian Materi …………...……………….………………
c. Rangkuman 1 …………………………………………..…
d. Tugas 1 ………………………………………………..….
e Tes Formatif 1. …………………………………………….
f. Kunci jawaban 1 ………………………………………..…
2. Kegiatan Belajar 2 : Desain Rias Wajah Pengantin Barat
dan Pengantin Yogyakarta Putri…………
i
iii
vii
1
4
4
4
5
5
5
6
6
7
9
9
10
10
10
10
12
12
13
13
14
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit viii
a. Tujuan kegiatan pemelajaran ………..………. ……………...
b. Uraian Materi …………………………………………….….
c. Rangkuman 2.. …………………………………………..…..
d. Tugas 2…………………………………………………..…..
e. Tes Formatif 2... ……………………………………………..
f. Kunci jawaban 2... ………………………………………..….
3. Kegiatan Belajar 3 : Rias Pengantin Barat dan Pengantin Jogja
Putri……………………………………….
a. Tujuan kegiatan pemelajaran ……………. ……………..…...
b. Uraian Materi ………………………………………...………
1) Sejarah…………………………………………………….
2) Rangkaian upacara adat perkawinan gaya Yogyakarta…..
3) Persamaan dan perbedaan upacara adat perkawinan gaya
Yogyakarta dan gaya Solo………………………………..
4) Perlengkspsn tata rias wajah pengantin barat dan
pengantin gaya Yogyakarta corak putri…………………..
5) Langkah kerja rias pengantin barat……………………….
c. Rangkuman 3………...…………………………………..…...
d. Tugas 3……………...……………………………………..….
e. Tes Formatif 3. ……………………………………………….
f. Kunci jawaban 3.... ………………………………………..…
BAB III EVALUASI …………………………………………………...
Daftar Pustaka……………………………………………………………
14
14
18
18
18
18
20
20
20
20
22
39
41
46
67
68
68
69
70
73
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 1
GLOSARIUM
1. Udet : adalah semacam selendang kecil bercorak cinde, yang
fungsinya untuk sabuk atau ikat pinggang. Panjang
udet kira-kira 2,5 m dan lebarnya 1,25 m
2. Cinde : adalah corak kain yang khusus dipakai pengantin
paes agengKain cinde dibedakan menjadi 2 yaitu
cinde biasa dan cinde yang memakai slarak kandang.
3. Jengil : adalah simpul hiasan dari udet, yang terletak dibagian
atas udet yang dihiasi dengan bros.
4. Slepe : adalah ikat pinggang dari logam warna kuning emas
5. Kampuh : adalah kain yang berukuran istimewa. yang dipakai
pengantin dimana lebarnya tidak sama untuk pria 2,5
x kain biasa untuk putri 2 x kain biasa dan
panjangnya 3,75– 4m.
6. Kemada : adalah hiasan tepi kampuh
6. Wala : adalah bentuk lipatan kampuh yang disisakan dan
diletakkandisebelah kiri
7. Songgo Pocong : adalah gulungan sisa kampuh yang melingkar diatas
pantat
8. Tlale : adalah ujung dari kelanjutan songgo pocong yang
terletak dipinggang kiri disamping wala. Panjang tlale
kurang lebih 2 jengkal, bentuknya gilig (bulat
panjang)
9.Roncen Usus-usus : adalah rangkaian bunga melati
10. Dodotan : adalah memakain kain pada pengantin
11.Celana cinde : adalah celana panjang yang bercorak kain cinde
12. Amparan : adalah bagian kampuh yang setiap kali berjalan
dipegang tangan kiri pengantin. Amparan adalah sisa
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 2
dari kepanjangan sudut/kunco sebelah kiri yang
menjuntai kebawah bagian depan.
13. Lumajang : adalah bagian kampuh yang selalu disatukan dengan
amparan dan dipegang pada setiap berjalan.
Lumajang adalah sisa dari kepanjangan sudut/kunco
sebelah kanan, yang menjuntai kebawah dan jatuh
disamping bagian belakang amparan.
14. Kepuh : adalahlipatan bagian kampuh yang menyerupai
kantong dan letaknya diatas kampuh, dibuat dengan
cara memasukkan atau menyelipkan sisa kain
kedalam kampuh
15. Konco : adalah sudut kampuh kanan dan kiri yang
dipertemukan dibagian belakang menutupi pantat
serta menjuntai kebawah.
16. Moga : berbentuk seperti bara tetapi berukuran kecil dan
jumlahnya dua buah, yang letaknya dibagian
belakang sebelah kanan, tepat dibawah keris dan
diselipkan dibawah kamus.
17. Kamus : adalah semacam sabuk yang dibuat dari kain bludru
yang dihias/dibordir.
18. Timang dan Lerep : adalah pasangan kamus. Timang letaknya ditengah,
sedangkan lerep disampingnya/sebelah kanan timang.
19. Lungsen : adalah tali pengikat dari rambut sendiri.
20. Setagen : adalah semacam ikat pinggang yang terbuat dari kain
tenun, dan panjangnya lebih dari 5 m
21. Cengkorongan : adalah paes atau riasan dahi
22. Gajah ngoling : adalah rangkaian sanggul bokor yang terjuntai
kebawah.
23. Lonthong : adalah semacam ikat pinggang untuk pengantin pria
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 3
24. Kuluk Kanigoro : adalah topi yang berbentuk kerucut terpancung
kurang lebih 15 cm berwarna hitam yang terbuat dari
bludru dihias dengan emas atau imitasi
25. Kuluk biru mutiara : adalah topi yang berbentuk kerucut terpancung
kurang lebih 15 cm berwarna biru mutiara yang
terbuat dari bahan mika atau plastik.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul dengan judul Merias Pengantin Barat dan Rias Pengantin Gaya
Yogya Putri ini merupakan salah satu modul dasar yang menjadi bagian dari
Tata Kecantikan Kulit. Tujuan diajarkannya materi ini, agar peserta diklat
memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk merias
pengantin Barat dan merias pengantin gaya Yogyakarta Corak Putri . Untuk
mencapai maksud tersebut, beberapa materi pemelajaran yang harus dikuasai
dengan baik oleh peserta dididk melalui modul ini antara lain: (1) Diagnosa wajah
untuk rias pengantin barat dan rias pengantin Yogya Putri , (2) Desain wajah
untuk rias pengantin barat dan pengantin Yogya Putri , (3) Memilih kosmetik
untuk rias pengantin barat dan pengantin Yogya Putri , (4) Langkah kerja Rias
pengantin barat, dan (5) langkah kerja Rias Pengantin Gaya Yogyakarta Corak
Putri .
Rias pengantin Gaya Yogyakarta mengenal 5 corak, yang masing-
masing berbeda fungsi dan bentuk riasnya. Kelima corak tersebut adalah Corak
Putri , kesatrian, kesatrian ageng, paes ageng dan paes ageng jangan menir. Pada
modul ini hanya akan dibahas rias pengantin Corak Putri .
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini, prasyarat yang harus dimiliki oleh peserta
diklat adalah KUL- 102, Hygiene Sanitasi dan K3, KUL- 103, Merias Muka
Sehari-hari, KUL- 105, Merias Wajah Cikatri dan Geriatri.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 5
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Guru
a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari
modul ini adalah sebagai berikut:
1) Pelajari materi ini dengan membaca secara seksama, hingga benar-benar
memahami dan mengerti materi yang telah dibaca, terutama istilah-istilah
yang berkaitan dengan rias pengantin, kemudian tandai/catat bagian kata
atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami.
2) Jika ada yang kurang jelas atau kesulitan terhadap isi modul ini silahkan
bertanya atau menghubungi guru pengajar Tata Rias Pengantin Barat dan
Tata Rias pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri .
3) Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah
belajar yang ditulis dalam modul ini. Agar benar-benar terampil merias
pengantin Barat dan merias pengantin gaya Yogyakarta Corak Putri ,
maka Anda perlu melakukan latihan secara berulang-ulang sampai Anda
betul-betul menguasai.
b. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan
1) Bahan-bahan kosmetika sesuai jenis kulit dan alat kosmetik
2) Peralatan praktek
a) Alat Sanggul
b) Perlengkapan pengantin putri
c) Perhiasan pengantin putri
d) Perlengkapan pengantin putra
e) Perhiasan pengantin putra
2. Peran Guru/Instruktur
a. Menginformasikan langkah-langkah belajar yang harus dilakukan oleh
peserta diklat agar terampil merias Pengantin Barat dan merias pengantin
gaya Yogyakarta Corak Putri .
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 6
b. Memberikan penjelasan kepada peserta diklat bagian-bagian dari modul
yang belum dipahami oleh peserta diklat.
c. Mendemonstrasikan langkah-langkah yang dipersyaratkan dalam kegiatan
belajar
d. Membimbing peserta diklat untuk melaksanakan praktek merias pengantin
barat dan merias pengantin gaya Yogyakarta Corak Putri .
e. Melakukan evaluasi secara komprehensif melalui proses dan produk
belajar yang dicapai peserta diklat, yang meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat:
1. Mendiagnosa wajah untuk rias pengantin barat dan pengantin Yogya Putri .
2. Mendesain rias wajah untuk pengantin barat dan pengantin Yogya Putri .
3. Memilih kosmetik untuk rias pengantin barat dan pengantin Yogya Putri .
4. Merias pengantin barat
5. Merias pengantin gaya Yogyakarta Corak Putri .
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 250 jam dengan
rincian:
a. Teori : 50 jam
b. Praktek : 200 jam
E. Kompetensi
Kode dan Kompetensi : KUL – 208 E Tata Rias Wajah Pengantin Barat Dan
Pengantin Yogyakarta Corak Putri
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk KerjaRuang Lingkup
Kompetensi
1. Mendiagnosa wajah
pengantin barat dan
pengantin Gaya
Yogya Corak Putri
1. Mendiagnosa wajah
pengantin barat dan
pengantin Gaya
Yogya Corak Putri
1. Diagnosa wajah
pengantin barat dan
pengantin gaya
Yogya Corak Putri
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 7
2. Mendesain rias wajah
pengantin barat dan
pengantin Paes Ageng
Yogyakarta
3. Memilih kosmetik
yang sesuai untuk rias
wajah pengantin barat
dan pengantin
Gaya Yogya Corak
Putri .
4. Menerapkan teknik
merias Pengantin
Barat dan Pengantin
Gaya Yogya Corak
Putri
2. Mendesain rias wajah
pengantin barat dan
pengantinGaya Yogya
Corak Putri
3. Memilih kosmetika
yang sesuai untuk rias
wajah pengantin barat
dan Gaya Yogya
Corak Putri
4. Menerapkan teknik
merias pengantin barat
5. Menerapkan teknik
rias pengantin Gaya
Yogya Corak Putri
2. Desain rias wajah
pengantin barat dan
pengantin Gaya
Yogya Corak Putri
3. Kosmetik yang
sesuai untuk rias
pengantin barat dan
Gaya Yogya Corak
Putri
4. Teknik merias
pengantin barat dan
pengantin Gaya
Yogya Corak Putri
F. Cek Kemampuan
No. Aspek yang dinilai Belum Sudah
1. Pengetahuan:
- Diagnosa wajah
- Macam-macam rias wajah
- Teknik menggambar pola rias wajah
- Jenis dan fungsi kosmetika
- Teknik dan langkah kerja rias pengantin barat
- Teknik dan langkah kerja rias pengantin
Yogya Putri
2. Sikap:
Cermat :
- dalam melakukan diagnosa wajah
- peka terhadap perkembangan tata rias wajah
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 8
- kreatif dalam mendesain wajah
Teliti:
- dalam mendesain rias wajah
- memilih kosmetika
- memilih perlengkapan pengantin
Telaten:
- dalam merias wajah
- dalam merias pengantin
3. Psikomotor:
- Terampil dalam mendiagnosa wajah
- Terampil mendesain rias wajah
- Terampil menggambar pola rias wajah
- Terampil dalam memilih kosmetik
- Terampil merias pengantin barat
- Terampil merias pengantin Yogya Putri
Catatan Pembimbing
1. ………………………………….…………………………………………..
2. …………………………………………………………………… ………..
3. …………………………………………………………………… ………..
Kesimpulan:
………….…………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 9
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Merias Pengantin Barat dan Pengantin Yogya Putri
Sub Kompetensi :
1. Mendiagnosa Wajah
2. Mendesain rias wajah
3. Memilih kosmetika yang sesuai
4. Menerapkan teknik merias pengantin barat dan daerah
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu TempatBelajar
AlasanPerubahan
TandaTanganGuru
Diagnosa Wajah 5 x 45’ Di Lab.
Desain Rias wajah
Memilih
Kosmetika yang
sesuai untuk rias
wajah
10 x 45‘
5 x 45‘
Lab/Sheltered
/Workshop
Rias pengantin
barat dan rias
pengantin Yogya
Putri
230 x
45’
Lab/salon/
perias
pengantin
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 10
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Diagnosa Wajah Dan Pemilihan Kosmetik untuk
Rias Wajah Pengantin Barat dan Pengantin Yogya Putri
a. Tujuan Kegiatan Pada Akhir Pemelajaran
Pada akhir kegiatan pemelajaran, diharapkan peserta diklat mampu:
1) mendiagnosa wajah pengantin barat
2) mendiagnosa wajah pengantin Yogya Putri
3) memilih kosmetik yang sesuai untuk rias wajah pengantin barat
4) memilih kosmetik yang sesuai untuk rias wajah pengantin Yogya Putri
b. Uraian Materi :
Setiap akan merias wajah harus didahului dengan diagnosa wajah dari
seseorang yang akan dirias, termasuk di sini adalah pengantin. Uraian yang
detail tentang diagnosa wajah sudah dibahas pada modul sebelumnya, yang
merupakan modul prasyarat (Modul Merias Muka sehari-hari). Pada modul ini
langsung dibahas lembar diagnosis yang harus diisi oleh setiap perias. Tujuan
diagnosa wajah adalah untuk mengetahui warna kulit, bentuk muka, bentuk
alis, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir, serta kelainan-kelainan yang
ada pada wajah, serta kekurangan-kekurangan yang ada sehingga bisa disiasati
dengan make-up yang sempurna dengan menggunakan make-up yang sesuai
dengan warna kulit dan kesempatan. Dari diagnosa wajah juga bisa ditentukan
jenis dan warna make-up yang akan digunakan untuk merias wajah. Diagnosa
wajah dilakukan untuk mengetahui warna kulit, bentuk muka, bentuk alis,
bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir, serta kelainan-kelainan, seperti
kerut-kerut, vlek-vlek, dagu rangkap, dan cacat yang lain.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 11
Contoh Lembar diagnosis yang harus diisi oleh perias sebelum merias
pengantin meliputi:
1) Warna kulit : ................................
2) Bentuk muka : ................................
3) Bentuk bagian wajah :
a) Bentuk alis : ................................
b) Bentuk mata : ................................
c) Bentuk hidung : ................................
d) Bentuk bibir : ................................
4) Kelainan-kelainan :
a) Kerut-kerut : .................................
b) Vlek-vlek : .................................
c) Dagu rangkap : .................................
d) Cacat lain : ................................
5) Koreksi Wajah
Bentuk Wajah Koreksi
a. Warna kulit
b. Bentuk muka
c. Bentuk alis
d. Bentuk mata
e. Bentuk hidung
f. Bentuk bibir
Jenis kosmetik maupun bentuk riasan bagi pengantin yang akan dirias
tergantung dari hasil diagnosis yang telah dilakukan.
Warna bedak untuk wajah pengantin barat atau Eropa harus agak
keputih-putihan atau sawo matang. Untuk eye shadow warna coklat untuk
mata bagian atas sedangkan bagian bawah menggunakan eye shadow warna
hijau.
Sedangkan untuk rias wajah pengantin Yogya Putri , alas bedak
berwarna kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau warna kencana. Rias alis
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 12
menggunakan pensil warna hitam, eye shadow berwarna coklat dan kelopak
mata bagian atas berwarna hijau muda, riasan pipi menggunakan pemerah pipi
yang sesuai dengan warna kulit, begitu juga dengan pemerah bibirnya. Riasan
dahi atau paes diisi dengan menggunakan pidih warna hitam.
c. Rangkuman 1
Diagnosis wajah diperlukan sebelum seorang perias merias pengantin.
Diagnosa dilakukan pada warna kulit, bentuk muka, bentuk alis, bentuk
mata, bentuk hidung, bentuk bibir serta kelainan-kelainan yang ada. Dari
diagnosa ini dapat ditentukan jenis maupun warna make-up yang akan
digunakan.
Warna bedak untuk rias pengantin barat atau Eropa keputih-putihan
atau sawo matang. Sedangkan eye shadow-nya warna coklat untuk mata
bagian atas dan bagian bawah menggunakan eye shadow warna hijau.
Rias wajah pengantin Yogya Putri , menggunakan alas bedak
berwarna kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau warna kencana. Rias alis
menggunakan pensil warna hitam, eye shadow berwarna coklat dan kelopak
mata bagian atas berwarna hijau muda, riasan pipi menggunakan pemerah
pipi yang sesuai dengan warna kulit, begitu juga dengan pemerah bibirnya.
Riasan dahi atau paes diisi dengan menggunakan pidih warna hitam.
d. Tugas 1
1) Lakukan studi kepustakaan
2) Observasi langsung keperias pengantin atau orang yang tahu untuk melihat
secara langsung cara mendiagnosa wajah dan memilih kosmetik yang
sesuai untuk pengantin barat dan Yogya Putri
3) Buat catatan hasil observasi
4) Lakukan kajian materi dalam kegiatan belajar
5) Tutorial dengan guru
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 13
e. Tes Formatif 1
1). Hal penting yang harus dilakukan sebelum merias wajah adalah ……..
2). Desain rias wajah harus disesuaikan dengan ……………..
3). Kosmetika yang akan digunakan harus disesuaikan dengan …………
4). Cacat atau kekurangan pada wajah harus di …………………
5). Warna kosmetik yang dipakai harus disesuaikan dengan ……….
6). Warna bedak untuk riasan pengantin Yogya Putri adalah ……
7). Bentuk alis pada pengantin Yogya Putri disesuaikan dengan ….
8). Sebelum merias wajah kita perlu melakukan ………..
9). Diagnosa wajah diperlukan untuk ……………
10). Diagnosa wajah dilakukan pada ………………….
f. Kunci Jawaban 1
1. membuat desain riasan
2. wajah model
3. warna kulit dan jenis riasan
4. ditutup dengan bedak atau riasan
5. jenis kulit
6. kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau warna kencana
7. bentuk wajah
8. diagnosa wajah
9. keperluan rias wajah
10.mengetahui warna kulit, bentuk muka, alis, hidung, mata, bibir dan
kelainan yang ada diwajah
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 14
2. Kegiatan Belajar 2: Desain Rias Wajah Pengantin Barat Dan Pengantin
Yogya Putri
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Pada akhir kegiatan pemelajaran, diharapkan peserta diklat mampu:
1) mendesain rias wajah pengantin Barat
2) mendesain rias wajah pengantin Yogya Putri
b. Uraian Materi
Langkah yang tidak boleh dilupakan dalam merias wajah pengantin
adalah mendesain riasan wajah, hal ini berlaku untuk setiap riasan termasuk
untuk pengantin barat dan pengantin Yogya Putri. Desain wajah pengantin
barat disesuaikan dengan bentuk wajah, karena riasan wajah ini tidak
mempunyai keistimewaan khusus.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain rias
wajah pengantin barat, antara lain bentuk wajah, warna kulit, bentuk mata,
alis, hidung, bibir, dan beberapa kekurangan yang ada di wajah
Hal itu dimaksudkan agar bisa diperbaiki dengan alas bedak, bedak,
bayangan bentuk wajah, penonjolan bentuk wajah, penyempurnaan garis alis,
bentuk bibir, bayangan mata, bayangan hidung, sipat mata dan pemerah pipi,
yang sesuai dengan warna kulit.
Gambar 2.1: Desain Rias Wajah Pengantin Barat
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 15
Desain Rias Pengantin Yogya Putri
1). Membuat cengkorongan paes, bagian penunggul, yang letaknya ditengah-
tengah dahi dan bentuknya seperti daun sirih. Cara yang dapat dilakukan
sebagai berikut.:
- Menentukan ujung penunggul, dengan jalan mengambil ketentuan dari
ketinggian alis ditarik lurus keatas selebar tiga jari.
- Menentukan lebar penunggul, dengan cara mengambil titik tengah pada
tepi rambut bagian depan dan mengukurnya selebar tiga jari
- Bentuk penunggul sesuai dengan ketentuan tersebut atau a – b = tiga jari
dan c – d = tiga jari
2). Membuat cengkorongan paes bagian penitis, yang letaknya di sebelah luar
pengapit dan diatas godheg yang berbentuk seperti daun sirih. Cara yang
dapat dilakukan sebagai berikut:
-Menetukan lebar penitis dengan cara mengambil jarak dari
-pangkal penunggul selebar tiga jari, kemudian ukur lebar penitis dua
setengah jari.
-Menentukan titik tengah lebar penitis
-Dari titik tengah dibuat garis lurus ke arah ujung hidung
-Menentukan ujung penitis dengan jalan mengambil jarak dari alis
selebar satu ibu jari
-Kemudian penitis dibentuk sesuai dengan ketentuan d – e = tiga jari,
e – f = dua setengah jari
-Ambil titik tengah pada lebar penitis, lalu tarik garis ke ujung hidung ,
ukur satu ibu jari dari alis keatas pada tanda g, dari g, e dan f bentuklah
penitis
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 16
Gambar 2. a : Membuat Penunggul Gambar 2. b : Membuat Penitis
( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993) ( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993)
3). Membuat cengkorongan paes bagian pengapit yang letaknya diantara
penunggul dan penitis yang berbentuk seperti ngudhup kanthil . Cara yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menentukan ujung pengapit dengan membuat garis lurus dari tengah-
tengah antara penunggul dan penitis ke arah ujung hidung.
- Membuat garis lurus dari ujung penunggul keujung penitis, sehingga
terjadi pemotongan garis. Buat titik ke dalam perpotonga garis
tersebut sehingga letak ujung pengapit saling bertemu.
- Menentukan lebar pangkal pengapit. Caranya adalah dengan
mengambil kalenan kanan dan kiri pengapit selebar setengah jarak dari
penunggul atau penitis sampai pertengahan cengkorongan pengapit
- Bentuk pengapit sesuai ketentuan
- Ambil titik tengah h antara d – e, kemudian tarik ke ujung hidung
- Tarik garis g sampai b, pada perpotongan garis yang ke ujung hidung
dinaikan dua titik sebagai ujung pengapit.
- i – j lebar pangkal pengapit d – I dan e – j yang disebut kalenan
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 17
Gambar 2.c : Membuat Pengapit
( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993)
4). Membuat cengkorongan paes bagian godheg, yang terletak dibagian paling
luar atau dekat telinga dan bentuknya mangot. Cara yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
- Menentukan ujung godheg, yaitu dari arah telinga ukurlah ke depan
selebar dua jari dan satu jari dibawah telinga
- Menentukan lebar godheg, dengan mengukur selebar kalenan dari atas
pangkal penitis. Jaraknya sama dengan kalenan antara pengapit dan
penunggul, sisa selebar dua jari sebagai lebar pangkal godheg.
Gambar a Gambar b
Gambar 2. d : Membuat Godheg (a) tampak depan dan (b) tampak
samping ( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 18
c. Rangkuman 2
Desain riasan adalah langkah awal yang dilakukan perias untuk
menentukan bentuk riasan serta menyempurnakan bentuk wajah serta
kekurangan-kekurangan yang ada diwajah model, sehingga pada waktu
dimake-up kekurangan-kekurangan tersebut bisa ditutup.
Desain wajah pengantin barat sama dengan desain wajah untuk pesta,
sedangkan untuk pengantin Yogya Putri dimulai dari membuat penunggul,
penitis, pengapit dan godeg.
d. Tugas 2
1) Lakukan studi kepustakaan!
2) Observasi langsung keperias pengantin atau orang yang tahu untuk
melihat secara langsung cara mendesain wajah untuk pengantin barat dan
Yogya Putri
3) Buat catatan hasil observasi!
4) Lakukan kajian materi dalam kegiatan belajar!
5) Tutorial dengan guru
e. Tes Formatif 2
1) Apa yang harus diperhatikan dalam desain rias wajah pengantin barat?
2) Jelaskan langkah mendesain riasan pengantin Yogya Putri !
3) Bagaimana cara menutup kekurangan yang ada pada wajah?
4) Bagaimana cara menyempurnakan bentuk alis?
5) Bagaimana cara menyempurnakan bentuk mata
f. Kunci Jawaban 2
1) Bentuk wajah, bentuk mata, alis, hidung, bibir dan beberapa
kekurangan yang ada diwajah
2) Membuat penunggul, penitis, pengapit dan godeg
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 19
3) Diperbaiki dengan alas bedak, bedak, bayangan bentuk wajah, penonjolan
bentuk wajah, bentuk bibir, hidung, pemerah pipi, yang sesuai dengan
warna kulit.
4) Disempurnakan dengan garis alis
5) Dengan membuat bayangan mata dan memberi sipat mata
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 20
3. Kegiatan Belajar 3 : Rias Pengantin Barat Dan Pengantin Yogya Putri
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Pada akhir kegiatan pemelajaran, diharapkan peserta diklat mampu:
1) mengetahui sejarah pengantin barat dan pengantin Jjawa
2) mengetahui upacara adat perkawinan pengantin Yogyakarta
3) mengetahui perlengkapan pengantin barat dan Yogyakarta putri
4) merias wajah pengantin barat
5) merias wajah pengantin Yogya Putri
b. Uraian Materi
1) Sejarah
Pengantin barat disebut juga pengantin modern atau pengantin gaun
putih. Putih mengisyaratkan kesucian, dan memberi nuansa lembut. Berbeda
dengan beludru hitam yang diberi bordiran emas, seperti pakaian pengantin
Jawa yang memiliki lambang keteguhan hati. Pada masa Victoria, para
pengantin wanita mengenakan gaun dengan berbagai warna. Tradisi pengantin
bergaun putih mulai menjadi keharusan setelah dilangsungkannya pernikahan
Victoria pada tahun 1840. Inspirasi dari Victoria ini sekaligus mempopulerkan
gaun pengantin putih yang tak pernah surut hingga saat ini.
Dalam Godey’s Lady’s Book yang terbit tahun 1849, tertulis bahwa
kebiasaan itu telah diputuskan sejak berabad-abad yang lalu, warna putih
merupakan warna yang paling cocok, apapun bahan yang hendak dipakai
untuk sebuah gaun pengantin. Putih melambangkan keluguan dan kesucian
dari seorang gadis. Warna putih juga menjadi dominan di setiap rangkaian
bunga yang dibawa si pengantin, termasuk bunga-bunga penghias ruangan.
Pada tahun 1886 warna biru dan coklat sempat populer, namun warna
putih yang dipakai dengan sangat konsisten berhasil membuat warna tersebut
mendapat dukungan luas sepanjang abad. Majalah Delineator ditahun 1889
menuliskan bahwa pernikahan merupakan hal penting dalam hidup seseorang
wanita muda, bukan hanya sebatas seremonial belaka, tetapi juga pertanda
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 21
kesucian dari seorang pengantin yang patut dikagumi. Sebagai ilusi sebuah
kerudung dan gaun putih merupakan pilihan para pengantin. Keangkuhan juga
melekat pada kekuatan yang dipantulkan oleh warna putih (Han, 2000: 50).
Adat istiadat pengantin Jawa sesungguhnya bersumber dari tradisi
Keraton. Dengan terciptanya adat istiadat perkawinan yang mengandung nilai-
nilai luhur itu, lahir pula seni tata rias pengantin dan model busana pengantin
yang beraneka ragam. Dengan lewatnya waktu dan perkembangan zaman, adat
istiadat tersebut lambat laun menembus sampai ke luar tembok Keraton.
sehingga menjadi milik masyarakat umum. Namun, masih banyak calon
pengantin yang merasa ragu-ragu menggunakan busana pengantin basahan
(bahu terbuka) yang konon hanya diperkenankan bagi mereka yang berkerabat
dengan keraton.
Mengacu pada kenyataan di atas, akhir-akhir ini sering diselenggarakan
sarasehan atau lokakarya yang berkenaan dengan adat istiadat perkawinan
oleh kerabat kraton Yogyakarta, Surakarta dan Mangkunegaran, yang direstui
oleh para Sultan dari keraton masing-masing. Tujuannya antara lain agar
masyarakat merasa mantap mendadani calon pengantin dengan gaya keraton
sekaligus supaya tidak terjadi kekeliruan dalam penerapannya. Turun tangan
pihak keraton untuk memasyarakatkan secara lebih luas adat istiadat
perkawinan serta tata rias dan busana kebesaran, menandakan tata cara ini sah
dilakukan orang biasa.
Salah satu bagian dari rangkaian upacara perkawinan adat Jawa adalah
rias pengantin. Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting dalam
rangkaian upacara yang panjang dan rumit. Karena bagimanapun juga, pusat
perhatian tamu dalam upacara perkawinan adalah sepasang mempelainya.
Seluruh rangkaian upacara tida lepas dari tujuan agar kedua mempelai tampak
cantik, anggun, ceria dan berbahagia, selamat dan sejahtera.
Perkawinan pada umumnya merupakan salah satu peristiwa besar dan
penting dalam sejarah kehidupan seseorang. Oleh sebab itu, peristiwa
demikian biasanya tidak akan dilewatkan begitu saja sebagaimana mereka
menghadapi peristiwa sehari-hari. Peristiwa perkawinan dirayakan dengan
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 22
serangkaian upacara yang mengandung nilai budaya luhur dan suci. Tidak
segan-segan orang mencurahkan segenap tenaga, mengorbankan banyak
waktu, dan mengeluarkan biaya besar untuk menyelenggarakan upacara
meriah ini.
Di Indonesia ada beraneka macam upacara perkawinan adat yang
diwariskan secara turun temurun, dari generasi yang satu kegenerasi
berikutnya. Hampir setiap suku atau daerah di Indonesia memiliki upacara
perkawinan adat yang berbeda. Masing-masing memiliki keagungan,
keindahan, keunikan sendiri-sendiri. Salah satu kekayaan budaya bangsa
tersebut adalah upacara perkawinan adat Jawa yang terdiri dari dua gaya
utama, yaitu gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta atau Solo. Walaupun secara
garis besar kedua gaya tata rias pengantin ini sama, tetapi mempunyai
perbedaan sebagai ciri khas, yang membedakan rias pengantin gaya
Yogyakarta dengan rias pengantin gaya Surakarta atau Solo.
2) Rangkaian Upacara Adat Perkawinan Gaya Yogyakarta
Tata rias pengantin gaya Yogyakarta merupakan salah satu unsure
dalam upacara perkawinan adat daerah . Upacara adat perkawinan adat
Yogyakarta berasal dari Istana, namun kesenian keraton tersebut saat ini
berkembang luas dimasyarakat, bukan hanya diwilayah Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat, melainkan juga menyebar diluar wilayah.
Perkembangan yang terjadi tidak seragam, sehingga untuk menjaga dan
melestarikan budaya luhur ini dibentuk perkumpulan pemaes,
diselenggarakanya kursus, lokakarya dan berbagai perlombaan baik Daerah
maupun tingkat Nasional, dibuatnya dokumentasi oleh Proyek Inventaarisasi
dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Direktorat Sejarah dan Nilai
Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendiklatan dan
Kebudayaan pada tahun 11084/11985 daan usaha-usaha lain yang sejenis.
Menurut para pemangku tradisi lisan dalam buku Tata Rias Pengantin
Gaya Yogyakarta, karangan R. Sri Supadmi Murtadji dan R. Suwardanidjaja,
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 23
upacara perkawinan adat Yogyakarta yang berkaitan langsung dengan tata rias
pengantinya meliputi:
a) Upacara siraman
b) Upacara Ngerik
c) Upacara midodareni
d) Upacara Ijab
e) Upacara panggih
a) Upacara siraman
Upacara siraman dilaksanakan satu hari sebelum ijab Kabul.
Pelaksanaanya biasanya pagi hari, sekitar jam 10.00, akan tetapi sekarang
serting dilakukan sore hari sekitar jam 16.00, dengan alasan praktis, setelah
siraman langsung dilanjutkan dengan upaacara midodareni. Upacara ini
merupakan persiapan lahir dan batin bagi kedua calon pengantin sebelum
menjalani upacara puncak perkawinan mereka. Didalam adat masyarakat
Jawa juga dalam banyak agama, upacara perkawinan dipandang bukan
hanya sebagai peristiwa yang bersifat administrative dan social, melainkan
suatu upaacara yang sacral, suci dan religius, maka kebersihan lahir batin
dari pelakunya diniali sangat penting.
Menurut mitos upacara ini merupakan langkah persiapan dalam
menyambut sang Bidadari yang akan turun untuk meyaksikan putrinya
yang akan melangsungkan pernikahan.
(1) Perlengkapan
Perlengkapan yang perlu disiapkan untuk upacara ini meliputi:
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 24
Gambar 2.3: Sarana Siraman (R. Sri Supadmi M. dkk. 1993)
(a) Air bersih atau air dari sumber
Air digunakan untuk nyirami atau memandikan calon pengantin.
Pembersihan badan ini melambangkan pembersihan rohani agar
calon pengantin menjadi bersih lahir dan batin.
(b) Bunga sritaman
Bunga sritaman adalah bunga – bunga taman yang indah, seperti
bunga kenanga, kanthil, melati dan mawar. Bunga ini ditaburkan di
air agar air menjadi harum. Calon pengantin yang disirami dengan
air ini tubuhnya menjadi harum dan secara simbolos namanyapun
menjadi semerbak.
(c) Sepasang kelapa hijau
Kelapa hijau ini sebagian sabutnya diikat menjadi satu, kemudian
dimasukan kedalam air yang ditaburu bunga sritaman. Makna kelapa
hijau yang sabutnya diikat menjadi satu adalah agar calon pengantin
dikemudian hari dapat selalu hidup rukun seperti mimi lan mintuno,
dan berguna seperti buah kelapa.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 25
(d) Alas duduk
Gambar 2.4: Alas Duduk Untuk Siraman dan Ngerik
( R. Sri Supadmi M. dkk. 1993)
Alas duduk calon pengantin dibuat khusus dan terdiri dari:
o Klasa bangka, yaitu tikar terbuat dari daun pandan berukuran
kurang lebih 50 cm x 50 cm
o Daun-daunan yang terdiri dari daun awar-awar, daun alang-
alang, daun apa-apa, daun dadap serep, daun kluwih, dan sejenis
duri yang disebut duri kemarung.
o Dlingo blengle, yaitu sejenis umbi akar yang biasa digunakan
untuk jamu tradisional.
o Tiga macam kain motif bunga tulak, yaitu kain yang tengahnya
berwarna putih, dan tepinya berwarna tua, misalnya hitam, biru,
lembayung.
o Selembar kain mori (kain putih) dan sehelai kain berwarna jingga
o Sehelai kain motif yuyu sekandang, yaitu kain lurik tenun coklat
bergaris-garis benang emas.
o Sehelai kain motif pulo watu, yaitu kain lurik putih bergaris-garis
atau lerek hitam.
Alas duduk semacam ini dimaksudkan untuk tolak balak atau
penolak balik terhadap mara bahaya. Selain itu dimaksudkan agar
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 26
calon pengantin dapat mengatasi segala tantangan yang dihadapi
dalam hidupnya.
(e) Konyoh monco warno
Konyoh adalah sejenis param, atau bedak basah yang dibuat dari
tepung beras yang dicampur kencur, ( sejenis tanaman untuk jamu
tradisional, dan juga bumbu dapur). Konyoh ini dibuat warna-warni,
ada lima macam, yakni, merah, putih, kuning, hijau dan biru. Karena
terdiri dari 5 macam maka disebut konyoh monco warno. Fungsi
konyoh ini sebagai sabun yang digunakan untuk memandikan calon
pengantin agar bersih dan bersinar sebagai mana cahaya yang
berwarna- warni.
(f) Air asem, santan kanil dan londho merang
Air asem, santan kanil ( santan yang kental), dan londho merang (
air abu batang padi), digunakan sebagai sampho untuk
membersihkan dan melembutkan rambut pada waktu siraman atau
sesudahnya.
(g) Klenting atau kendi yang berisi air bersih
Ini digunakan sebagai tanda penutup rangkaian upacara siraman.
(h) Sajen
Sajen adalah sajian yang
dipersembahkan kepada kekuatan
ghoib/roh dalam suatu upacara.
Sajian dalam upacara siraman ini
terdiri dari :
Gambar 2.5 : Sajen Untuk
Upacara Siraman dan Ngerik
( R. Sri Supadmi M. dkk. 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 27
1)) Satu centing/bakul tumpeng robyong
Centing adalah semacam bakul yang dibuat dari anyaman
bamboo. Tumpeng adalah nasi yang dibentuk seperti kerucut,
untuk selamatan. Tumpeng robyong adalah tupeng yang lauknya
terdiri dari sayu-sayuran seperti kaacang panjang, kol, kangkung
yang rebus dan diberi bumbu anyep-anyepan.
2)) Satu centing tumpeng gundul
Tumpeng gundul merupakan tumpeng yang lauknya terdiri dari
goring-gorengan, antar lain: peyek gereh pethek (ikan asin),
peyek teri, peyek kacang, peyek tholo.
3)) Satu tampah jajan pasar, yang terdiri dari:
- buah-buahan, berbagai pala wijo rebus, dan berbagai macam
makanan tradisional
- satu sisir pisang raja dan pisang pulut
- sebutir kelapa yang dihilangkan sabutnya
- gula jawa setangkep
- empluk, sejenis gerabah kecil-kecil untuk mainan anak-anak,
yang berisi berbagai bumbu dapur, beras, telur ayam mentah,
sisir dan cermin.
- jlupak atau damar kambang, yaitu pelita yang dibuat
menggunakan minyak kelapa dan bersumu kapas
- bunga telon, (bunga tiga warna) yang terdiri dari bunga
kanthil, melati dan kenanga, disertai uang recehan
- kinang, sekapur sirih
- satu tampah jenang warna warni, merah, putih, palang, baro-
baro (putih di tengahnya merah dan diberi gula kelapa), lirit
(separo merah, separo putih)
- ayam jantan hidup dan masih muda
Semua perlengkapan tersebut harus sudah disiapkan sebelum
upacara siraman, di letakan di kamar mandi atau tempat
siraman.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 28
(2) Jalannya Upacara Siraman
Setelah semua perlengkapan disiapkan, calon pengantin juga sudah
siap dengan busana siraman berupa kain pasatan (kain penutup untuk
mandi) dan kain putih polos (kain mori), kemudian upacara dimulai.
(3) Langkah Upacara Siraman
(a) Calon pengantin yang telah siap dengan busana siraman, rambut
yang terurai dijemput oleh orang tuanya dan diantar ketempat
upacara siraman, mereka diikuti oleh para pini sepuh serta
pembawa pakaina yang membawa seperangkat kain yang terdiri
dari: kain sehelai kain motif grompol, sehelai kain motif nogosari,
serta kelengkapan berbusana lainnya ayng datur rapi dibaki atau
nampan. Setelah tiba ditempat upacara calon pengantin
dipersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan.
(b) Orang tua calon pengantin, ayah terlebih dahulu, kemudian ibu,
mengawali menyiram calon pengantin dengan air yang telah
dipersiapkan. Sebelumnya diawali dengan berdoa. Pada waktu
mengguyur dapat disertai dengan memberi konyoh monco warno
dan londho merang, kemudian diakhiri dengan guyuran tiga kali
dikepala. Sesudah itu dilanjutkan dengan para pini sepuh, tidak ada
ketentuan berapa orang, makin banyak makin baik asalkan
jumlahnya ganjil dengan juru paes.
(c) Juru paes yang muloni. Muloni berkaitan dengan wulu atau wudlu,
yaitu membersihkan muka, tangan dan kaki sebelum sembahyang,
langkahnya sebagai berikut:
- Setelah juru paes mencuci rambut calon pengantin sampai
bersih, kemudian diguyur dengan air kendhi sebanyak tiga kali
- Colon pengantin membuka telapak tangan dan juru paes
menuangkan air kendi ketangan digunakan untuk berkumur.
- Selanjutnya air dituangkan lagi untuk membersihkan wajah,
leher dan terkhir kaki, masing-masing 3 kali.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 29
- Setelah air kendhi habis, juru paes mengucapkan kata-kata wis
pecah pamore, sambil memecahkan kendhi didepan calon
pengantin
- Selanjutnya calon pengantin meneruskan mandi dan keluar dari
tempat mandi menggunakan kain motif grompol dan tutp badan
dengan kain motif nogosari. Didampingi orang tuanya calon
pengantin menuju kamar pengantin diikuti para pini sepuh.
- Upacar siraman ini berlaku juga untuk pengantin pria yang
pelaksanaanya di rumah masing-masing. Bila jadi satu biasanya
pengantin pria dahulu baru pengantin wanita. Perlengkapan
upacara cukup satu perangkat.
b) Upacara Ngerik
Upacara ngerik merupakan langkah lanjut dari siraman, yang juga
mempunyai tujuan agar calon pengantin bersih lahir dan batin. Dalam
upacara ini yang dibersihkan adalah sebagian rambut halus yang tumbuh
dibagian dahi agar wajahnya bersih dan cemerlang (semeblak-Jawa).
(1) Perlengkapan Upacara Ngerik
Perlengkapan upacara ngerik pada dasarnya sama dengan
perlengkapan upacar siraman, hanya ditambah ratus, kain motif
truntum, baju kebaya biasa, gondel atau pisau cukur, cermin yang
ditutp dan handuk.
(2) Jalannya Upacara Ngerik
(a) Setelah calon pengantin wanita duduk pada tempat yang telah
disediakan rambutnya diratus, caranya:
- Pengaratusan (anglo kecil tempat bara) yang telah diisi dengan
bara api, kemudian ditaburi dengan ratus sehingga
menyebarkan asap yang baunya harum.
- Dari belakang, rambut calon pengantin di angkat dan diasapi
sampai merata.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 30
- Bagian atas kepala ditutup dengan handuk, agar pada waktu
diratus asapnya tidak menyebar kesana kemari, tapi hanya
mengenai rambut sehingga harumnya lebih meresap.
(b) Calon pengantin digambar, caranya sebagai berikut, pemaes
menentukan bentuk paes yang terdiri dari, penunggul, penitis,
pengapit dan godhek. Selanjutnya membuat cengkorongan paes
berdasarkan bentuk paes sesuai dengan gaya yang diinginkan.
Penentuan bentuk dan pembuatan cengkorongan paes ini
dikerjakan dengan pensil dan hasilnya berupa gambar samar-
samar. Tujuanya agar pada waktu menghilangkan rambut halus,
pengerikan dapat tepat menurut gambar paes yang diinginkan.
Rambut halus yang dihilangkan hanya rambut yang tumbuh
diluar cengkorongan.
(c) Calon pengantin dihalub-halubi atau dikerik. Caranya rambut
halus yang tumbuh dibagian luar cengkorongan atau daerah-
daerah diantara penunggul, pengapit atau pengapit dan penitis
dan godheg dihilangkan dengan cara dikerik mengikuti arah batas
cengkorongan mulai dari penunggul, pengapit, penitis dan
godheg, Selain itu daerah sekitar alis juga dikerik untuk
memperbaiki bentuk alis agar tampak lebih indah.
Gambar 2.6 : Menghalub-halubi
( R. Sri Supadmi M. dkk. 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 31
1)) Calon pengantin dirias samar-samar dan disanggul. Bentuk
sanggul boleh model ukel tekuk atau model ukel kondhe.
2)) Calon pengantin mengenakan busana polos, dalam arti tidak
memakai perhiasan apapun. Kain yang dikenakan adalah kain
motif truntum dengan baju kebaya biasa.
c) Upacara Midodareni
Midodareni adalah upacara tirakatan atau wungon, yaitu duduk-
duduk sambil berbincang pada malam hari. Tirakatan juga mengandung
unsure permohonan, doa kepada Tuhan agar pernikahan yang dilaksanakan
mendapatkan rahmat dari Tuhan. Tirakatan ini disebut midodareni karena
ada kaitanya dengan cerita Joko Tarub, yang mengisahkan seorang
bidadari atai widodari (Jawa) bernama Nawang Wulan, akan hadir pada
malam sebelum perkawinan putrinya dengan memberi doa restu dan
mempercantik wajah putrinya. Itu sebabbya malam menjelang hari
perkawinan disebut midodareni. Pada malam itu menurut tradisi, calon
pengantin tidak boleh tidur sebelum pukul 02.00 malam dan tidak boleh
keluar dari pendaringan – kamar pengantin. Bila pengantin pria sudah
berada dirumah pengantin wanita maka pengantin pria tidak boleh
menemui pengantin wanita.
(1) Perlengkapan Upacara Midodareni
Menurut cerita perlengkapan midodareni adalah perlengkapan
yang dipesan oleh Dewi Nawang Wulan untuk putrinya Dewi
Nawangsih pada malam perkawinan putrinya. Perlengkapan tersebut
antara lain:
(a) Sepasang kembar mayang dan dua buah kelapa muda yang masih
ada sabutnya.
(b) Sepasang klemuk atau sejenis gerabah yang diisi dengan bumbu
dapur, biji-bijian serta empon-empon dan ditutup dengan kain
motif bangun tulak.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 32
(c) Sepasang kendhi yang diisi dengan air bersih, paruh kendhi ditutp
dengan daun dhadap serep yan bertemu ruasnya.
(d) Sesajian terdiri dari:
- nasi gurih dengan lauk sambal pecel, sambel pencok krecek
dan lalapan
- Sepasang ingkung ayam atau ayam yang dimasak secara utuh
- Rujak degan (kelapa muda)
- Air kopi dan air the tanpa gula
- Damar kambang atau jlupak
- Roti tawar
- Gula Jawa satu tangkup.
(e) Kamar pengantin dihias dengan:
- mayang jambe
- tujuh macam kain motif lerek
- Sirih ayu yang dihias dengan kapur sirih
- Ukup, yaitu wangi-wangian yang diramu dari serai, irisan
pandan, parutan kencur, laos, jeruk purut, dan bunga kenanga
yang dicampur jadi satu serta diberi minyak wangi, kemudian
ditata diatas nampan serta diletakan dibawah kolong tempat
tidur atau meja.
(2) Jalannya Upacara Midodareni
Setelah semua perlengkapan tersedia kemudian:
(a) Calon pengantin mengenakan busana dengan kain motif truntum
dengan baju kebaya biasa, sanggul ukel tekuk atau ukel kondhe,
dan tidak memakai perhiasan.
(b) Calon pengantin tinggal didalam kamar pengantin lengkap dengan
aneka perlengkapan midodareni, termasuk sesajen dan kemabr
mayang. Ditemani para sesepuh sambil memberikan wejangan
atau nasehat. Pemingitan ini berlangsung dari jam 18.00 sampai
jam 24.00 malam.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 33
(c) Diluar kamar dilakukan upacara serah terima calon pengantin pria
dari keluarganya kepada keluarga calon pengantin putri Dapat
juga dipergunakan untuk memanjatkan doa atau sembahyang
bersama. Diiringi juga dengan aneka permainan dengan tujuan
agar terjaga sampai pukul dua malam.
(d) Pada pukul 24.00 calon pengantin keluar dari kamar pengantin,
bersamaan dengan dikeluarkanya sesajen dan dilanjutkan dengan
makan bersama keluarga dan tamu yang hadir. Kembar mayang
dan buah kelapa dikeluarkan pada waktu upacara panggih.
Gambar 2.7 : Busana Midodareni
( R. Sri Supadmi. M. dkk. 1993)
d) Upacara Ijab
Upacara ijab atau akad nikah merupakan upacara yang bersifat
administrative dan religius. Dalam arti upacara ini dilaksanakan atas dasar
hokum yang berlaku, baik hokum negara maupun hokum agama.
Pelaksanaan dapat dilakukan dirumah mempelai wanita, di KUA, di
Masjid dll. sesuai keinginan. Pada dasarnya upacara ijab adalah:
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 34
(1) Janji calon mempelai kepada Tuhan yang disaksikan oleh umum dan
diwakili oleh pejabat yang berwenang, orang tua dan saudara-saudara
mempelai.
(2) Pernyataan resmi bahwa dalam perkawinan ini tidak ada paksaan dari
siapapun.
e) Upacara Panggih
Upacara panggih dalam perkawinan adat Jawa menjadi puncak dari
rangkaian upacara adat yang mendahuluinya. Upacara ini dalam arti luas
meliputi upacara:
- penyerahan sanggan
- keluarnya pengantin wanita yang didahului kembar mayang
- lempar-lemparan sirih
- wijikan dan memecah telur
- masuk menuju pelaminan
- tampa kaya
- dhahar klimah
- penjemputan besan dan sungkeman.
Upacara panggih yang menggunakan adat ini biasanya dikaitkan dengan
acara andrawina atau pesta resepsi.
(1) Perlengkapan Upacara Panggih
Sebagaimana upacara adat lainnya, maka upaca ini juga memerlukan
beberapa perlengkapan yamg mempunyai makna simbolik, antara lain:
(a) Untuk upacara baling-balangan sirih yang dilanjutkan dengan
wijikan dan memecah telur:
- tujuh lintingan daun sirih yang diikat dengan benang
- sepasang kembar mayang
- sanggan yang terdiri dari pisang raja satu tangkep, benang lawe,
dan sirih ayu yang disusun dalam nampan atau tembor.
- ramu pada, yaitu sejenis nampan untuk upacara wijikan
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 35
- bokor tempat air sritaman, yaitu bokor yang diisi air dan ditaburi
dengan bunga sritaman
- telur ayam kampung yang dimasukan kedalam bokor tersebut.
(b) Untuk Upaca Tampa Kaya
- kain mori putih 25 cm x 26 cm
- kaya, yang terdiri dari aneka biji-bijian, antara lain: jagung,
kedelai, gabah/padi, beras dll. uang logam recehan, dari yang
nilainya kecil sampai yang paling besar dan berjumlah genap,
dlingo bengle serta bunga telon atau bunga 3 macam.
(c) Untuk Upacara Dhahar Klimah
- piring kosong dan serbet
- nasi kuning dengan lauk hati ayam, pindang asap, telur dadar,
kedelai dan uler-eleran dan teh manis.
Gambar 2.8 : Beberapa Perlengkapan Upacara Panggih
(R.Sri Supadmi. M. dkk. 1993)
Selain perlengkapan di atas, orang tua pengantin hendaknya
mengenakan busana matraman atau busana adat Yogyakarta. Kain
yang dikenakan motif truntum, yang mempunyai makna agar
rezekinya terus mengalir. Selain itu juga dikenakan sindur, yaitu kain
mori yang diberi warna merah muda dengan pinggiran putih yang
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 36
digunakan untuk ikat pinggang. Sindur menjadi tanda bahwa orang
yang mengenakannya adalah orang yang mempunyai hajat. Untuk ibu
pengantin sindur dikenakan diluar setagen seperti memakai angkin,
sedangkan untuk ayah dikenakan diluar baju.
(2) Jalanya Upacara Panggih
(a) Pengantin pria didampingi penganthi ( pendamping pria) dan
diikuti oleh para pengombyong ( pengiring) sampai ditempat
upacara. Kedatangan pengantin pria ini disambut dengan gending
bindri. Formasi iring-iringan dimulai dari orang yang membawa
sanggan, kemudian pengantin pria dengan 2 orang pendamping
dan diikuti para pengiring.
(b) Rombongan pengantin pria berhenti pada tempat yang telah
ditentukan, biasanya didepan tarub (hiasan janur pada pintu
gerbang tempat resepsi). Seorang ibu yang membawa sanggan,
didampingi seorang ibu langsung masuk kedalam rumah. Sanggan
diberikan kepada ibu pengantin wanita yang telah siap menerima
ditempat yang telah ditentukan. Penyerahan sanggan ini
mengandung maksud memberi tahu bahwa pengantin pria sudah
datang dan memohon agar pengantin wanita dibawa keluar untuk
segera diadakan upacara panggih.
Gambar 2.9 : Sanggan ( R. Sri Supadmi.M., dkk. 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 37
(c) Setelah sanggan diterima, pengantin wanita dibawa keluar yang
didahului dengan keluarnya sepasang kembar mayang yang
dibawa 2 orang ibu. Keluarnya pengantin wanita ini diiringi
dengan gending ladrang pengantin. Kemudian kembar mayang
dibawa keluar melewati sisi kanan dan kiri pengantin pria dan
langsung dibuang di jalan simpang empat. Formasi iring-iringa
pengantin wanita adalah sebagai berikut, pembawa kembar
mayang berada paling depan, diikuti sepasang patah, pengantin
wanita yang didampingi penganti dan domas yang berfungsi
sebagai pengiring pengantin.
(d) Setelah kedua pengantin sampai didepan tarub, langsung
dilaksanakan upacara balang-balangan sirih, caranya pengantin
pria dan pengantin wanita berhadapan dengan jarak kurang lebih 3
meter, kemudian mereka saling melempar dengan tangan kanan
dan kiri. Pengantin pria melempar 4 kali sedangkan pengantin
wanita 3 kali.
(e) Selanjutnya pengantin pria dan wanita mendekat pada ranu pada ,
untuk melaksanakan upacara wijikan, caranya kedua alas kaki
pengantin pria dilepas, kemudian kedua kaki dimasukan kedalam
ranu pada. Pengantin wanita jongkok didepan pengantin pria dan
membasuh kedua kakinya, sekurang-kurangnya sampai 3 kali
guyuran, kemudian dibersihkan dan pengantin pria memakai
kembali alas kakinya.
(f) Setelah upacara wijikan dilanjutkan dengan upacara memecah
telur, caranya kedua pengantin berhadapan, juru paes mengambil
telur dari bokor air sritaman, telur disentuhkan pada dahi
pengantin pria, kemudian pengantin wanita kemudian dibanting di
ranu pada . Ketiga rangkaian upacara yaitu baling-balangan sirih,
wijikan dan memecah telur dilaksanakan ditempat yang sama yaitu
didepan tarub.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 38
(g) Kedua pengantin berdiri berdampingan, kelingking tangan kiri
pengantin pria dikaitkan dengan kelingking tangan kanan
pengantin wanita. Dengan posisi jari terkait mereka berjalan
menuju pelaminan. Disisni orang tua pengantin wanita sudah siap
menunggu. Urutanya, patah berada paling depan, kemudian kedua
mempelai didampingi pendamping pengantin putri dikiri dan
kanan mempelai diikiuti para pengiring dibelakangnya.
(h) Setelah kedua mempelai duduk dipelaminan dan gending boyong
atau puspo warno selesai, dilanjutkan dengan upacara tampa kaya.
Caranya, pengantin wanita mengambil sehelai kain mori yang
sudah disiapkan dan dibuka diatas pangkuan, kemudian pengantin
pria berdiri, mengambil kaya, kemudian menuangkannya sedikit
demi sedikit kedalam mori di atas pangkuan pengantin putri .
Diusahakan jangan sampai ada kaya yang jatuh, terakhir
pembungkusnya, kemudian diikat dan dititipkan kepada ibu
pengantin putri. Menurut cerita, bila ada kaya yang jatuh pertanda
ekonomi rumah tangga mereka akan boros.
(i) Upacara dhahar klimah
Juru paes menyerahkan nasi kuning kepada pengantin pria dan
piring kosong kepada pengantin wanita. Sesudah mencuci tangan
pengantin pria mengambil nasi kuning dengan cara dikepal
sebanyak 3 kepalan, setiap kepalan diletakan kedalam piring yang
dipegang pengantin wanita, selanjutnya kedua pengantin mencuci
tangan dan pengantin wanita memakan nasi yang telah dikepal
oleh pengantin pria. Sedangkan pengantin pria tidak ikut makan,
tapi hanya memperhatikan, kemudian kedua mempelai minum
bersama.
(j) Sampai pada upacara ini orang tua pengantin pria belum hadir
karena menurut adat Jawa ini pantangan, baru setelah dhahar
klimah, orang tua mempelai wanita menjempu orang tua pengantin
pria atau menjemput besan. Penjemputan ini dilakukan di depan
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 39
pintu gerbang atau tarub. Meeka saling berjabat tangan, kemudian
masuk ketempat pahargyan. Pada tempat pahargyan agung, yang
dihadiri banyak tamu sebaiknya ibu berjalan dengan ibu dan bapak
berjalan dengan bapak. Pada waktu duduk orang tua pengantin
putri mengantarkan besan duduk disebelah kairi pengantin wanita,
baru mereka duduk disebelah kanan pengantin pria.
(k) Upacara sungkeman, yaitu menunjukan sikap hormat kedua
mempelai atau pengantin kepada kedua orang tuanya. Caranya,
perias mengambil keris yang diapkai pengantin pria, kemudian
kedua mempelai jongkok didepan kedua orang tua, dengan posisi
tangan menyembah dilutut kanan orang tua dengan memohon doa
restu agar dalam mengarungi bahtera rumah tangga tidak ada
halangan, selamat sampai kaken dan ninen (kakek nenek). Tangan
orang tua diletakan dibahu pengantin untuk memberi restu dan
terakhir pengantin menyembah lagi. Sungkeman ini dimulai dari
pengantin wanita yang sungkem kepada ayahnya, diikuti pengantin
pria, kemudian sungkem kepada ibunya, ayah pengantin pria dan
terakhir pada ibu pengantin pria. Kemudian keris dipasangkan lagi
dipinggang pengantin pria dan kembali duduk dipelaminan.
Selama upaacara panggih diiringi dengan gending-gending seperti
puspowarno atau boyong dengan suara yang mengalun lembut,
sehingga upacara terasa khitmat dan tenang.
3) Persamaan dan Perbedaan upacara adat pekawinan gaya Yogyakarta
dan gaya Solo
Menurut Supadmi dan Suwardanidjaja ( 1993) dalam bukunya Tata
Rias pengantin Gaya Yogyakarta ada beberapa persamaan dan perbedaan
rangkaian upacara adat gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta atau Solo.
Secara garis besar rangkaian upacara tampak sama seperti pada upacara
siraman, midodareni, ijab, panggih dan kacar kucur. Akan tetapi
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 40
sebenarnya, sarana serta rincian upacaranya tidak sama . Perbedaan rincian
upacara tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 2.1. Perbedaan Upacara Adat Perkawinan Gaya Yogyakarta danSolo
PerbedaanMacamUpacara Gaya Surakarta/Solo Gaya Yogyakarta
1. Siraman Setelah siraman adaupacara potong rambutdan jual dawet
Upacara ini tidak ada
2. Midodareni Pada saat midodareni adaupacara jual beli kembangmayang
Kembar mayanglangsung siapdipedaringan mulai soreitu.
3. Panggih 1. Ada upacara balang-balangan sirih satukali, pria sekali wanitajuga sekali masing-masing denganselinting sirih.
2. Upacara menginjaktelur, telor diinjakpengantin pria barudiwijiki pengantinwanita
3. Pengantin diselimutisindur oleh ibunya danmenuju kepelaminan
1. Upacara ini ada, priadengan 4 linting sirih,wanita dengan 3linting siri
2. Upacara ini ada,tetapi wijikan dulubaru telor dipecaholeh perias.
3. Pengantin langsungkepelaminan.
4. Kacar- kucur 1. Ada upacaratimbangan
2. Ada upacara tandur3. Ada upacara dahar
klimah, keduapengantin makansendiri-sendiri
4. ada upacara minumrujak degan
1. tidak ada
2. tidak ada3. Ada tapi hanya
pengantin wanitayang makan.
4. tidak ada
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 41
4) Perlengkapan tata rias wajah pengantin barat dan pengantin gaya
Yogyakarta Corak Putri
a) Perlengkapan Tata Rias Wajah Pengantin Barat
Sebelum merias pengantin baik pengantin barat maupun pengantin
Solo basahan, kita harus mempersiapkan perlengakapan yang akan
dipergunakan, antara lain bahan kosmetik dan alat yang digunakan
untuk rias pengantin barat
(1) Bahan
Gambar 2.10 : Bahan Make – Up
Keterangan
No Nama Bahan Jumlah Spesifikasi Kegunaan
1. Pelembab secukupnya Lotion Melindungi kulit
2. Alas bedak secukupnya Cake/padat Menutup kulit
wajah
3. Bedak secukupnya Serbuk/padat Melapisi alas bedak
4. Sipat mata secukupnya Warna hitam Menggaris
sekeliling mata
5. Pencil Alis 2 Warna coklat
Warna hitam
Menggambar alis
Membuat pola
riasan
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 42
6. Pemerah pipi secukupnya warna merah Memberi warna
merah pada tulang
pipi
7. Pemerah bibir
Lipgloos
secukupnya Warna merah Memberi warna
bibir
8. Eye Shadow secukupnya Warna sesuai
desain
Memberi warna
pada kelopak mata
9. Kapas secukupnya Bahan kapas Mengangkat
pembersih
10. Tissu secukupnya Bahan kertas
halus
Menyerap
pembersih dan
keringat
11. Cotton Buds secukupnya Bahan dari
katun
Merapikan riasan
12. Pembersih &
penyegar
secukupnya Lotion
Cair
Membersihkan &
menyegarkan wajah
13. Hair spray secukupnya aerosol Merapikan rambut
(2) Alat
Gambar 2.11 : Alat Make-up
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 43
Keterangan
No Nama alat Jumlah Spesifikasi Kegunaan1. Spon 1 - bentuk oval, bulat,
segi tiga- bahan dari karet
Meratakanbedak
2. Powder puff 1 - bentuk bulat- bahan dari katun
Meratakanbedak
3. Kuas bedak 1 - bertangkai plastik- berbulu halus- ukuran paling besar
Menyapu wajah
4. Kuas eyeshadow
1 - bertangkai plastik- berpangkal spon- ukuran kecil
Menyapueyeshadow
5. Kuas Lipstik 1 - bertangkai plastik- berbulu halus- ukura paling kecil
Menyapu lipstik
6. Kuas pemerahpipi
1 - bertangkai plastik- berbulu halus- ukuran sedang
Memulaskanpemerah pipi
7. Sikat alis 1 - bentuknya seperti sisir Menyikat alis8. Sikat bulu
mata1 - bentuk seperti sikat
- ukuran kecilMenyikat bulumata
9. Kep 1 - bahan dari katun- bentuk setengah
lingkaran
Menutup badanbagian atas
10. Bandana 1 - seperti bando- bahan dari katun
Menutuprambut
11. Eyelashcurler
1 - seperti gunting- bahan stainless stell
Menjepit bulumata
12. Pinset 1 - Seperti tang- bahan stainless stell
Mencabut alis
b) Perlengkapan Pengantin gaya Yogyakarta Corak Putri
(1) Alat Make up sama dengan pengantin barat
(2) Alat Sanggul
· Untuk rambut pendek perlu cemara panjang kurang lebih 1 m
· Sisir tatasan, sisir centing
· Pelik yang berjumlah 9 – 10 – 11
· Ceplok/jebehan
· Usus-usus melati
· Jepet besar dan kecil
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 44
· Harnal besar, tanggung, halus ,
· Pomade/minyak cem-ceman, hairspray.
· Karet gelang, tali sepatu hitam (untuk mengikat rambut)
· Rajut bulat
· Pidih cair berwarna hitam
· Welat dari bamboo
· Pensil alis
(3) Perhiasan Pengantin Putri
· satu stel subang/giwang bumbungan
· satu buah sisir gunungan
· satu buah cunduk mentul besar
· satu buah kalung permata
· tiga buah bros
· satu pasang gelang permata
· satu pasang cincin permata
(4) Pakain Pengantin Putri
· satu stel selop bordiran
· tiga potong tali lawe
· satu buah streples/longtorso
· peniti, jarum pentul
· Baju Bordiran
· Stagen
· Kain Pradan
(5) Perlengkapan Dodotan dan Perhiasan Pengantin Putra
· Kain yang sama dengan pengantin putri
· Kuluk kanigoro
· Baju sikepan bordiran berwarna hitam
· Timang, lonthong dan kamus
· Dua buah bara
· Sepasang Selop bordiran
(6) Perhiasan Pengantin Putra
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 45
· Kalung karset
· Satu buah bros
· Satu buah cincin
· Satu buah sisir kecil dan 1 buah mental kecil
· Satu buah sanggul tekuk kecil
· Satu buah keris brangah
(7) Motif kain yang dapat digunakan untuk Yogyakarta Putri
· Kain sido mukti
· Kain sido asih
· Kain sido luhur
· Kain nitik simbar lintang
· Kain Parang kusumo
· Kain semen room
· Kain godosuli
· Kain semen rojo
(8) Warna Baju untuk Yogyakarta Putri
· Merah Tua
· Biru tua
· Hijau tua
· Hitam
Khusus untuk pengantin pria hanya warna hitam.
(9) Wiru Kain Untuk Putri maupun Putra
· Sered (bagian tepi kain yang berwarna putih) harus kelihatan
· Banyaknya wiru menurut panjangnya kain, bisa 7, 9, 10 , 11
· Lebar wiru untuk putri dua jari
· Lebar wiru untuk putra tiga jari
· Untuk pria memakai pengasih (wiru bagian dalam)
· Wiru untuk putri menghadap ke kanan
· Wiru untuk putra menghadap ke kiri
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 46
5) Langkah Kerja Rias Pengantin Barat
Langkah kerja dalam merias penganti Barat, tidak jauh berbeda
dengan riasan pesta maupun rias wajah yang lain:
(1) Mempersiapkan bahan dan alat
(2) Menata rambut sesuai dengan desain
- Bagi rambut menjadi dua bagian, depan
dan belakang
- Sasak sedikit rambut bagian belakang,
lalu ikat denagn karet
- Ambil rambut bagian depan, sasak
sedikit agar lebih rapi. Sisir ke
belakang, bila ada poni sasaklah agar
dapat tegak. Bentuk keseluruhan
rambut serapi mungkin.
(3) Membersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar
- Ambil pembersih sesuai dengan jenis
kulit secukupnya pada telapak tangan,
oleskan merata pada wajah, telinga dan
leher
- Lakukan gerakan rotasi di sekitar wajah
agar kotoran mudah terangkat
- Usaplah dengan kapas/tissu atau waslap
- Bubuhkan penyegar pada kapas,
usapkan merata ke wajah, telinga, dan
Leher
12 : Tata Rambut TopStyle
Gambar 2. 13 :Pembersihan danPenyegaran Wajah
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 47
(4) Membubuhkan pelembab
- Ambil pelembab secukupnya pada
telapak tangan lalu, oleskan pada wajah,
telinga, dan leher secara merata
- Diamkan selama 1 menit agar kering
dan meresap.
(5) Membubuhkan alas bedak dan meratakan
bedak
- Ambil las bedak yang sesuai
- Oleskan dengan jari telunjuk/jempol
secara merata pada wajah, leher, dan
telinga
- Ratakan dengan spon, agar tampak sama
dengan bagian yang lain dan tampak
menyatu dengan kulit.
- Bubuhkan bedak dengan menggunakan
rembuk dan ratakan dengan menggunakan kuas bedak yang berukuran
besar
Gambar 2. 14 : MemberiPelembab
Gambar 2. 15 : MemberiAlas Bedak
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 48
(6) Mengoreksi bentuk alis, mata , hidung, pipi
dan bibir.
- Ambil pensil alis warna hitam, lalu
bentuk alis seideal mungkin
- Arsir dengan pensil alis dan sikat dengan
sikat alis
(7) Memulas mata dengan eyeshadow
- Ambil eyeshadow warna orange
- Pulaskan pada kelopak mata sebagai base
- Kemudian beri warna coklat untuk sudut
luar mata dan beri warna gelap biru tua
(8) Membubuhkan eyeliner dan mascara
- Ambil eyeliner lalu bubuhkan pada garis
mata
- Ambil mascara, lalu oleskan pada bulu
mata agar kelihatan lentik
Gambar 2. 16 : KoreksiBentuk Alis
Gambar 2. 17 : MemakaiEye Shadow
Gambar 2. 18 : MemakaiEyeliner dan Mascara
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 49
(9) Membubuhkan pemerah pipi dan lipstick
- Bubuhkan pemerah pipi warna merah
anggur/pastel yang sesuai pada daerah
pipi
- Oleskan lipstick dengan warna yang
sesuai dengan pemerah pipi dengan
bantuan kuas
(10) Mengenakan gaun
- Sebelum mengenakan gaun, gunakan
dulu rok dalam dan sepatu, kemudian
kenakan sleyer pada sanggul
(11) Memasang mahkota ( crown), dan perlengkapan lainya
Gambar 2. 21 : Memasang Mahkota
Gambar 2. 19 : MemakaiPemerah pipi
Gambar 2. 20 : MemasangSleyer
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 50
Gambar 2. 22 : Hasil Akhir dari Depan Gambar 2. 23 : Hasil Akhir dari
Belakang
5) Rias Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Menurut R. Supadmi Murtiadji dan R. Suwardanidjaja (1993) Rias
wajah pengantin wanita meliputi dua macam, yaitu rias wajah pada
umumnya atau make up dan rias dahi atau paes. Merias wajah atau make
up pada dasarnya sama dengan merias wajah secara umum. Dalam hal ini
dapat dipergunakan bahan-bahan tradisional ataupun modern. Sedangkan
merias dahi atau paes merupakan riasan yang khas untuk pengantin Jawa.
Rias dahi pengantin inilah yang dimaksud dengan paes dalam pengertian
yang sempit. Cara mempersipakannya adalah calon pengantin duduk diatas
alas duduk yang dilengkapi dengan aneka sesaji, seperti pada waktu
siraman. Kemudian rambut pengantin diminyaki dengan minyak rambut
dan disisir rapi, lalu diikat menjadi satu dengan tali karet. Ikatan kurang
lebih setiuggi telinga agar rambut tidak mengganggu pada waktu wajah
dirias.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 51
(1) Pengantin Wanita gaya Yogyakarta Corak Putri
(a) Wajah dibersihkan dengan menggunakan cleansing cream atau
cleansing milk yang dioleskan secara merata, selanjutnya,
dibersihkan dengan tissu atau kapas. Setelah itu, wajah diberi
penyegar, lalu seluruh wajah dan leher diberi pelembab dan
dibubuhi alas bedak berwarna kekuning-kuningan kehijau-hijauan
(warna kencana), termasuk tangan , kaki dan seluruh badan yang
terbuka, kemudian bubuhkan bedak secara merata.
(b) Merias alis. Cara yang dilakukan adalah alis dibuat melengkung
indah yang disesuaikan dengan bentuk muka pengantin dengan
menggunakan pensil alis. Selain itu, bentuk serta letak mata juga
harus diperhatikan. Tebal tipisnya alis akan mempengaruhi
kecantikan wajah.
(c) Merias mata. Cra yang dilakukan adalah dengan menyapukan eye
shadow pada kelopak mata atas. Eye shadow warna coklat
dioleskan pada bagian mata sebelah atas, sedangkan bagian bawah
yang dekat bulu mata menggunakan eye shadow warna hijau.
Mata bagain bawah diberi sipat mata dengan menggunakan pensil
alis dan eye liner cair. Terakhir diberi mascara atau penghitam
bulu mata, bukan bulu mata palsu.
(d) Memberi pemerah pipi atau rouge.
Pemerah pipi atau rouge disapukandengan kuas pada bagian
tengah pipi sedikit demi sedikit kearah luar dengan kuas.
Penggunaan rouge pada pengantin harus samar-samar dan halus.
(e) Memberi lipstik. Lipstick untuk pengantin dipilih warna merah
sirih. Cara yang dilakukan adalah, bibir sebelumnya diberi out
liner atau garis bibir agar hasilnya lebih rapi. Setelah itu, sapukan
bibir bagian atas dan bawah dengan pemerah bibir dengan
menggunakan kuas dari tengah-tengan ke arah tepi kanan dan tepi
kiri bibir.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 52
(f) Merias dahi
Cara yang dilakukan adalah setelah cengkorongan penunggul,
penitis, pengapit dan godeg dibuat, kemudian diberi pidih mulai
dari bagian penunggul, selanjutnya, pengapit kanan dan kiri, lalu
penitis kanan kiri dan terakhir godheg kanan dan kiri, sehingga
bentuk paes seimbang.
Gambar 2. 25: Hasil Akhir Cengkorongan Paes
( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993)
Gambar 2. 25 a: Hasil Paes dari depan Gambar 2. 25 b : Hasil Paes dari samping
( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993) ( R. Sri Supadmi.M., dkk 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 53
(2) Membuat Sanggul
Menurut R. Sri Supadmi. M dan R. Suwardadanidjaja (1993),
sanggul pengantin Corak Putri disebut sanggul pelik. Disebut demikian
karena sanggul ini menggunakan hiasan yang disebut pelik. Pelik
tersebut terbuat dari kertas yang dibentuk seperti bintang segi empat
dan di tengahnya diberi keteb dan jarum pentul untuk menempelkannya
pada sanggul
Cara Membuat Sanggul Pelik
(a) Membuat Sunggar, caranya:
Ø Tali rambut dilepas, kemudian sisir rapi dan beri minyak
rambut, seperti minyak cem-ceman atau pomade
Ø Rambut yang di atas telinga disisir kebelakang sedikit ke atas.
Untuk mempermudah, dibantu dengan ibu jari atau dengan sisir
centhing, kemudian rambut dijepit. Sunggar dibuat kanan dan
kiri secara simetris.
(b) Membuat Lungsen, caranya:
Ø Ambil rambut yang letaknya di tengah ubun-ubun di belakang
penunggul, kurang lebih selebar satu jari.
Ø Lungsen disanggul diatas ubun-ubun dan ditusuk dengan harnal
agar kuat.
(c) Memasang cemara
Ø Apabila semuanya sudah rapi, sisa
rambut diikat sejajar dengan tinggi
telinga.
Ø Cemara dipasang dengan cara
diikatkan di bawah ikatan rambut,
diusahakan tidak terlihat dan disisir
rapi.
Gambar 2. 26 : Memasang Cemara
( R. Sri Supadmi.M., dkk. 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 54
(d) Membuat Ukel, caranya:
Ø Cemara yang sudah rapi ditekuk ke kiri, kemudian ke atas
pangkal cemara (gambar a).
Ø Sisa cemara disisir rapi, kemudian ditekuk kekanan, terus ke
atas pangkal cemara. Besar kecilnya tekukan disesuaikan
dengan besarnya kepala. Usahakan agar tekukan ke kanan dan
kekri besarnya sama (gambar b).
Ø Tekukan sebelah kanan diputar ke dalam, sisa cemara diikatkan
sampai habis pada pangkal cemara (gambar c)
Ø Lungsen dilepas, dirapikan dan ditarik turun melewati belahan
ukel. Sisanya diputarkan ke kiri searah jarum jam sampai habis
(gambar d)
Ø Ukel dibentuk ngirung, caranya adalah dengan memasang
harnal untuk mengangkat ukel bagian kanan setinggi lebar jari
(gambar e)
Gambar a Gambar b Gambar c
Gambar d Gambar e
Gambar 2. 27 : Membuat Ukel ( R. Sri Supadmi.M., dkk. 1993)
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 55
(e) Memasang roncen usus-usus (rangkaian bunga melati), caranya
Ø Pangkal roncen usus-usus di atas. Letaknya kurang lebih empat
jari dari lungsen sampai tekukan, roncen dipasang ke bawah
secara simetris
Ø Ukel ditutup dengan harnet agar kuat bagian kanan dan kiri
lungsen diberi harnal.
Gambar 2. 28 a : Letak sisir gunungan
(1), usus-usus (2), ceplok (3), jebehan
(4) dan menthul (5) dari samping
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 56
Gambar 2. 28b : Letak sisir gunungan
(1), usus-usus (2) dan ceplok (3) dari belakang
(f) Memasang sisir gunungan, caranya adalah dengan memasang sisir
di antara kepala dan sanggul, tegak lurus tepat ditengah-tengah.
bagian depan sisir menghadap ke belakang.
(g) Memasang jebehan, caranya adalah dengan memasang dua buah
jebehan dipasang dikanan dan kiri sanggul. Letak pangkal jebehan
di bagian atas tetapi jangan sampai kelihatan menonjol. Jaarak
pangkal jebehan dengan sisir gunungngan kurang lebih dua jari.
(h) Memasang ceplok. Ceplok dipasang di tengah-tengah sanggul di
belakang lungsen.
(i) Memasang pelik, caranya adalah dengan memasang pelik-pelik
secara berterbaran/tidak simetris, banyaknya sembilan sampai
sebelas buah.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 57
Gambar 2. 29 : Sanggul Pelik
( R. Sri Supadmi.M., dkk. 1993)
(j) Memasang menthul, caranya adalah memasang menthul diantara sisir
gunungan dan kepala, menghadap ke belakang dan jumlahnya hanya satu
Gambar 2. 30 a : Sanggul Pelik Gambar 2. 30 b : Sanggul Pelik
dari samping dari belakang
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 58
Gambar 2. 31 : Hasil Riasan ( R. Sri Supadmi.M., dkk. 1993)
(3) Memakai Busana Pengantin Putri
(a) Memakai Busana
Cara memakai kain seperti memakai kain biasa , yaitu kain
yang sudah diwiru rapi sered/tepi kain harus kelihatan. Besar wiru
sekitar dua jari dan banyaknya antara tujuh sampai tiga belas yang
penting jumlahnya ganjil. Kemudian kain dibuka dan tangan kiri
perias memegang kain yang tidak ada wirunya, sedangkan tangan
kanan memegang yang ada wirunya. Kain yang disebelah kiri
dilipat kurang lebih 1/3 dan dibelitkan disebelah kiri bagian panggul
dengan posisi kaki pengantin disilang dan kaki kanan di depan. Sisa
kain yang dipegang tangan kanan diputar ke belakang diteruskan ke
depan. Sisa kain diputar sekali lagi sampai habis dan wirunya jatuh
pada paha sebelah kanan. Wiru menghadap ke kanan, mata kaki
tidak boleh kelihatan, kemudian diikat dengan tali lawe baru
berikutnya diikat dengan stagen dan terakhir ditutup dengan
streples/longtorso. Kain yang dipakai model pradan.
(b) Memakai kebaya, caranya kebaya panjang yang tidak memakai bef
kebaya, seperti memakai kebaya biasa.
(c) Aksesori. Yang perlu diperhatikan dalam pemakaian aksesori
adalah pemasangan setiap maacam aksesori harus kuat, tidak
mudah jatuh atau berubah. Di samping itu, jenisnya juga terbatas,
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 59
seperti kalung, gelang, giwang, dan bros. Perhiasan lainnya tidak
perlu dipakai.
(d) Memakai alas kaki. Alas kaki atau selop yang dipakai adalah selop
bordiran, boleh memakai hak atau tidak hal itu tergantung pada
selera.
(4) Merias Wajah Pengantin Pria
Rias pengantin pria lebih sederhana dibandingkan dengan rias
pengantin wanita. Rambutnya tidak disanggul. Wajah pengantin pria
tidak dipaes sebagaimana pengantin wanita. Pengantin pria
mengenakan kuluk atau destar. Persiapannya sama dengan pengantin
wanita.
(a) Merias Wajah
Pengantin pria duduk di atas alas seperti pada pengantin wanita
- Wajah pengantin dibersihkan, kemudian diberi bedak tipis
dengan tujuan untuk memberi kesan bersih
- Memberi pemerah pipi tipis-tipis agar wajah kelihatan cerah
asli.
- Cara merias alis adalah alis dibuat sedikit tebal dan dibentuk
mangot (melengkung seperti pisau dapur) agar kesan wajah
menjadi lebih gagah.
- Pada dasarnya mata pengantin pria tidak perlu dirias, hanya agar
kelihatan lebih segar perlu diberi celak atau garis mata.
- Memberi pemerah bibir, lipstik harus sesuai dengan warna
kulit, disapukan pada bibir atas dan bawah secara tipis dan
merata, yang penting bibir tidak tampak pucat.
(b) Memakai Busana
Motif kain yang dikenakan pengantin pria sama dengan
pengantin wanita (kembaran). Bedanya terletak pada cara
memakainya. Lebar wiru tiga jari dan arah memakainya adalah
kebalikan dengan arah pemakaian kain pengantin putri . Kain
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 60
dililitkan hanya sekali, sisa kain diwiru kecil, namanya pengasih.
Pengasih ini jatuhnya di pinggang sebelah kanan.
1)) Langkah Memakai Kain
- Wiru diletakkan di tengah-tengah, setinggi mata kaki, posisi
kaki tertutup (gambar a).
- Pengasih terletak di pinggang sebelah kanan. Agar tidak
tampak, pengasihnya ditarik ke atas, kemudian dirapikan
sehingga tinggi kain menutup mata kaki, kemudian ikat
dengan tali lawe (gambar b).
- Memasang boro. Boro dipasang di kanan dan kiri wiron,
dengan cara menyelipkan pada tali lawe (gambar c).
- Memasang lonthong, Cara pemakainnya adalah dengan
melilitkan lonthong setinggi pinggang dalam bentuk lilitan
yang tertumpuk rapi, kemudian ikat dengan tali atau semat
dengan peniti agar tidak berubah dan rapi.
- Memasang kamus, caranya adalah dengan meletakkan
timang timang tepat di tengah-tengah wiru, diputar ke
kanan, sehingga lerep jatuh dikiri atau pada pinggang
sebelah kanan. Jarak lerep dengan timang tiga jari
(gambar d).
Gambar 2. 32 : Langkah Memakai Kain Pengantin Pria Corak Putri ( R. sri Supadmi.M.,dkk. 1993)
Langkah a Langkah b Langkah c Gambar 2.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 61
2)) Memakai Baju
Baju yang dikenakan adalah baju blenggen (bordiran),
kembaran atau sama dengan pengantin wanita. Menurut sejarah
nya baju pengantin pria harus warna hitam, biarpun pengantin
wanita memakai baju warna lain. Baju blenggen dipakai seperti
pada umumnya memakai baju.
3)) Memakai Aksesori
- Memakai karset (kalung panjang). Ujung karset jatuh di
sebelah kiri dada atau melengkung ke kiri, kemudian
dikancingkan atau dimatikan di baju dengan peniti. Singgetan
letaknya setinggi payudara atau dada.
- Memasang bros di dada sebelah kanan. Tinggi rendahnya
bros disesuaikan dengan rendahnya singgetan karset tersebut.
- Memakai rantai jam. Rantai dipasang melengkung setinggi
pusat, ujung yang satu disatukan dengan ujung karset, sedang
ujung yang lain diletakkan di sebelah kanannya secara
simetris dan dimatikan dengan peniti.
4)) Memakai Kuluk Kanigara
Setelah busana dipakai secara rapi, langkah berikutnya
adalah memakai kuluk Kanigoro. Sebelum kukuk dipasang
terlebih dahulu dipasang rambut tambahan atau ukel tekuk. Ukel
ini dipasang di bagian belakang dengan cara dijepit. Yang perlu
diperhatikan adalah bagian muka dan belakang kuluk. Jangan
sampai letaknya terbalik. Kemudian pasang sisir dan menthul
(sobrah) menghadap ke belakang. Baru Kanigoro dipasang, cara
memakainya sedikit condong ke depan (manyuk ke depan).
5)) Memakai Sumping
Sebelum dipasang, sumping diberi untaian bunga
sritaman. Rangkaian bunga ini diikatkan dilubang sumping,
kemudian dipasang ditelinga kiri dan kanan.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 62
6)) Memakai Keris.
Keris atau dhuwung dipasang di belakang, condong
kekanan. Sebelum dipasang, keris diberi rangkaian bunga
sritaman. Keris dipasang dengan cara dimasukkan di antara kain
dan lonthong. Pendok tampak tiga jari dari lonthong dan
arahnya miring ke kanan. Keris yang dipergunakan adalah keris
brangah.
7)) Memakai Alas Kaki
Alas kaki atau cenela (selop) bordiran, dipakai seperti
memakai sandal pada umumnya.
Gambar b : Busana Pengantin
Corak Putri dari Belakang
Gambar a : Busana Pengantin
Corak Putri dari Depan
Gambar 2. 33 : Busana Pengantin Pria Corak Putri
( R. Sri Supadmi, M., dkk. 1993)
(c) Oncen – Oncen
Oncen merupakan salah satu unsur hiasan pengantin berupa
rangkaian bunga. Berdasarkan bunga yang dirangkai ada tiga
macam oncen yaitu oncen melati, oncen sritaman, dan oncen buntal
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 63
1)) Oncen melati
Oncen melati dirangkai dengan menggunakan bahan
utama bunga melati. Berdasarkan bentuk dan fungsinya ada
yang diberi nama usus-usus, bawang sebungkul, teplok dan
gajah ngoling
- Usus-usus
Usus-usus merupakan oncen melati yang dipakai
sebagai hiasan sanggul pelik dan keris. Cara membuatnya
adalah dengan merangkai melati seperti pada gambar dengan
menggunakan benang tali tembaga atau ijuk.
Gambar 2. 34 : Oncen Usus-usus
- Bawang Sebungkul
Bawang sebungkul merupakan oncen melati yang
dipakai sebagi hiasan pengantin pria. Oncen ini dirangkai
dengan oncen sritaman dan dipergunakan untuk kolong keris.
Selain itu juga dipergunakan untuk gombyok keris.
Cara membuat:
a) ambil empat buah bunga melati rangkai dengan benang
(lihat gambar a), kemudian ujung A disatukan dengan
ujung B (gambar b).
b) ambil dua buah bunga melati rangkai seperti tadi
(gambar c).
c) ujung untaian kedua bunga melati ini diikatkan pada C.
Kemudian ambil lagi dua buah bunga melati, dirangkai
dan diikat seperti sebelumnya. Lakukan membuat
rangkaian ini sebanyak lima kali, sehingga hasil untaian
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 64
akan berbentuk seperti bawang, sehingga disebut bawang
sebungkul (gambar d).
d) kemudian buat bungkul ke dua, ketiga sampai kelima
dengan cara seperti sebelumnya (gambar e).
e) rangkaian ke lima bungkul inilah, setelah disatukan
dengan oncen sritaman, dipergunakan sebagai kolong
keris (gambar f).
Gambar 2. 35 a Gambar 2. 35 b Gambar 2. 35 c
Gambar 2. 35 d Gambar 2. 35 e
Gambar 2. 35 f
Gambar 2. 35: Rangkain Bawang Sebungkul
2) Oncen Sritaman
Oncen sritaman dirangkai dengan mempergunakan bunga
melati, kanthil, mawar , kenanga dan patra menggala. Oncen ini
khusus dipergunakan untuk sumping dan gombyok keris
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 65
Cara Merangkai adalah sebagai berikut.
Siapkan bunga kanthil, patramenggala, kenanga empat helai
yang sebelumnya telah dirajang, dan sepuluh helai kelopak
mawar merah jambu atau merah dan melati. Rangkai bunga
tersebut menjadi satu rumpun dengan susunan seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2. 36 a : Aneka Bunga untuk Oncen Sritaman
Gambar 2. 36 b : Rangkain Oncen sritaman
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 66
Untuk oncen sumping kita buat dua rangkaian yang terdiri dua rumpun
dan tiga rumpun
Gambar 2. 37 : Oncen Sritaman untuk Sumping
Untuk keris dibuat tiga rangkaian yang masing-masing terdiri lima
rumpun. Oncen ini disatukan dengan oncen bawang sebungkul.
Gambar 2. 38 : Oncen Sritaman` Untuk Keris
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 67
c. Rangkuman 3
Pengantin barat disebut juga pengantin modern atau pengantin gaun
putih. Putih mengisyaratkan suci, alasannya memberi nuansa lembut. Tradisi
pengantin bergaun putih mulai menjadi keharusan setelah dilangsungkannya
pernikahan Victoria pada tahun 1840. Inspirasi dari Victoria ini sekaligus
mempopulerkan gaun pengantin putih yang tak pernah surut hingga saai ini.
Adat istiadat pengantin Jawa sesungguhnya bersumber dari tradisi
Keraton. Dengan terciptanya adat istiadat perkawinan yang mengandung nilai-
nilai luhur itu lahir pula seni tata rias pengantin dan model busana pengantin
yang beraneka ragam. Dengan lewatnya waktu dan perkembangan zaman, adat
istiadat tersebut lambat laun menembus sampai keluar tembok Keraton
Dalam adat Jawa sebelum panggih dilakukan serangkaian upacara
antara lain Siraman, Paes/Ngerik, Midodareni, Upacara pernikahan/Ijab,
Upacara Temu/Panggih. Adat Istiadat perkawinan gaya Surakarta/Solo
dengan gaya Yogyakarta terdapat beberapa perbedaan dalam macam
upacaranya. Perbedaan itu dalam upacara Siraman. Midodareni, Panggih dan
kacar-kucur.
Untuk merias pengantin gaya Yogya Putrimemerlukan persiapan yang
matang. Hal tersebut antara lain, pemilihan bahan kosmetik yang sesuai
dengan jenis kulit pengantin, pemilihan perlengkapan yang akan digunakan
pengantin. Perlengkapan tersebut antara lain busana pengantin, sanggul,
perhiasan, dan rangkaian bunga. Baik untuk pengantin pria maupun pengantin
wanita, harus dipersiapkan secara matang dan lengkap
Rias pengantin barat pada dasarnya hampir sama dengan riasan pesta,
yaitu membersihkan wajah, memakai alas bedak, pelembab, make up,
memekai gaun, memakai sleyer dan mahkota, akan tetapi lebih spesial dan
khusus, terutama gaun dan perlengkapan lainnya. Titik tekan rias pengantin
barat adalah pada riasan wajah, kemudian busana yang dikenakan dan
perlengkapan lainnya.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 68
d. Tugas 3
1) Lakukan kegiatan observasi ke perias pengantin untuk melihat secara
langsung cara merias pengantin barat dan pengantin Yogya Putri !
2) Buat catatan mengenai peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
merias dan hal penting yang akan anda lakukan pada waktu praktek!
3) Diskusikan dengan teman belajar!
4) Tutorial dengan guru
e. Tes Formatif
Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar
1) Apa saja yang harus dipersiapkan untuk merias pengantin barat?
2) Sebutkan langkah kerja rias pengantin barat!
3) Sebutkan alat yang digunakan untuk rias pengantin Yogyakarta Putri!
4) Sebutkan bahan yang digunakan untuk rias pengantin Yogyakarta Putri!
Pilihlah alternatif jawaban yang benar pada soal berikut:
5) Apa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan dan alat kosmetik
yang digunakan untuk rias wajah pengantin gaya Yogayakarta putri…..
a. warna menyala b. sesuai dengan jenis kulit
c. sesuai dengan jenis riasan d. kehendak pengantin
6) Apa yang diperlukan untuk menyangggul pengantin gaya Yogayakarta
Corak Putri …..
a. rambut palsu b. cemara
c. sanggul jadi d. sanggul tempel
7) Perhiasan yang digunakan pengantin putra gaya Yogayakarta Corak Putri
adalah…..
a. keris b. pedang
c. cundrik d. tidak memakai apa-apa
8) Kain yang digunakan untuk pengantin gaya Yogyakarta Corak Putri …..
a. kain sido mukti b. kain cinde
c. kain kawung d. kain parang rusak
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 69
9) Pengantin barat disebut juga pengantin bergaun putih karena……
a. memakai baju putih b. suci
c. paling cocok d. mudah memilih bahan
10) Adat istiadat perkawinan pengantin Jawa bersumber dari……
a. Keraton b. budaya masyarakat
c. Yogyakarta karta d. Surakarta
e. Kunci Jawaban 3
1) Perlengkapan make up, busana, sepatu
2) Langkah kerja dalam rias pengantin barat adalah persiapan bahan dan alat,
menata rambut, membersihkan wajah dan memberi penyegar, memberi
pelembab, memberi alas bedak, menggambar alis, menghias mata,
memberi pemerah pipi, lipstik, mengenakan gaun, sleyer dan mahkota.
3) Alat rias pengantin: Spon, powder puff, kuas bedak, kuas eye shadow,
kuas lipstik, kuas pemerah pipi, sikat alis, sikat bulu mata, kep, bandana,
eyelash curler, pinset
4) Bahan rias pengantin: pembersih, penyegar, pelembab, alas
bedak,bedak,sipat mata,pensil alis, pemerah pipi, lipstik, kapas, tissu,
cotton buds, hair spray.
5) b
6) b
7) a
8) a
9) a
10) a
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 70
BAB III
EVALUASI
Evaluasi untuk Pengantin Yogyakarta Corak Putri
Waktu : 6 jam (a 60 menit)
A. Pilih jawaban (b) jika alternatif jawaban dibawah ini betul dan (s) jika
salah
1. B – S Pengantin barat disebut juga pengantin modern
2. B – S Pengantin bergaun putih mulai populer sejak perkawinan Victoria
pada tahun 1950
3. B – S Pengantin Jawa bersumber dari tradisi Keraton
4. B – S Adat pengantin Jawa terdiri dari 3 gaya utama, yaitu gaya Yogya,
gaya Paes Ageng dan gaya Solo
5. B – S Ada 4 macam upacara perkawinan adat Yogyakarta, yaitu siraman,
midodareni, panggih dan kacar-kucur.
6. B – S Perbedaan pengantin gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta terletak
pada macam/jenis upacaranya.
7. B – S Perlengkapan tata rias pengantin barat terdiri dari alat dan bahan
make – up
8. B – S Perlengkapan rias pengantin gaya Yogya Corak Putri terdiri dari alat
make-up , alat sanggul, perhiasan, pakaian, baik untuk pengantin
putra maupun pengantin putri.
9. B – S Sanggul yang digunakan pengantin gaya Yogya Corak Putri adalah
sanggul pelik
10. B – S Motif kain yang digunakan untuk pengantin gaya Yogya Corak Putri
antara lain kain sido mukti, kain sido asih, kain sido luhur.
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 71
B. Riaslah model yang anda bawa dengan riasan pengantin gaya Yogyakarta
Corak Putri
C. Sikap
- Kerapian/kehalusan dalam make-up wajah
- Kerapian dalam make-up dahi
- Kerapian dalam memakai busana
- Kerapian dalam menyanggul
- Kesesuaian antara riasan dan wajah pengantin
D. Kunci Jawaban
1. b
2. s
3. b
4. s
5. s
6. b
7. s
8. b
9. b
10. b
E. Penilaian
1. Nilai untuk kelompok A, setiap soal (1) , bobot 10 %
2. Nilai untuk kelompok B, setiap aspek (2), bobot 80 %
3. Nilai untuk kelompok C, setiap soal (2), bobot 10 %
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 72
F. Kriteria penilaian produk pada
Kriteria
Materi
Kurang
Rapi
Rapi Kurang
Halus
Halus
Make-up
Paes
Sanggul
Dodotan
Hasil
Akhir
Kriteria Penilaian untuk proses dan hasil riasan pengantin Yogya Putri
a. make-up wajah,maksimal nilai 30
b. rias dahi , maksimal nilai 30
c. Sanggul, maksimal nilai 20
d. Memakai busana , maksimal, nilai 10
e. Hasil Akhir 10
Tata Rias Pengantin Barat dan Pengantin Gaya Yogyakarta Corak Putri
Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit 73
DAFTAR PUSTAKA
Martha Tilaar, DR, 1992. Upacara dan Tata Rias Pengantin Se- Nusantara (Jilid
I) Betawi, Jawa, Sunda, Cirebon, Madura dan Bali, PT. Vika Press,
Jakarta
Murtiadji, Sri S., R., Suwardanidjaja. R., 1993, Tata Rias Pengantin Gaya
Yogyakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sardjono, Marmirn, Seni Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta dan Segala
Upacaranya.
Sari Ayu, KeTerampilan Rias Pengantin Corak Putra Putri dan Paes Ageng
Yogyakarta, Surabaya
Sutawijaya, D. R., Yatmana, S., R.M.A., 1990. Upacara Pengantin, Tata Cara
Kejawen, C.V Aneka Ilmu, Semarang.
Soerjopranoto, M., Djen, 1983. Buku Petunjuk untuk Salon Ahli Kecantikan,
Karya Utama , Jakarta.