1
KESENJANGAN KEPUASAN PEMBACA MAJALAH WANITA REMAJA
(Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kesenjangan Kepuasan Pembaca
Rubrik Fashion Majalah GADIS dan ANEKA di Kalangan Siswi SMA Negeri 4
Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010)
Disusun oleh:
PARAMITA PUTRI LARASATI
D 0205106
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan media massa khususnya media cetak di
Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Salah satu media yang
banyak ragamnya saat ini yaitu media cetak. Media cetak merupakan salah satu
media yang bisa diandalkan. Media cetak dapat memberikan informasi yang detail
dan dapat disimpan. Tidak seperti media elektronik, yang pesannya tidak dapat
disimpan, tidak dapat diulang, bahkan akan lebih cepat hilang.
Salah satu produk media cetak yang mengalami perkembangan sangat
pesat adalah majalah. Majalah mempunyai fungsi yang jauh lebih besar dari
sekedar menyampaikan dan menyebarkan informasi. Karena majalah juga
merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya, maka dari situ pula
pembaca diharapkan akan mendapatkan gambaran utuh mengenai segala sesuatu.
Menurut Kurniawan Junaedhi, majalah adalah (sebuah) penerbitan berkala (buku
harian) yang terbit secara teratur dan sifat isinya tak menampilkan pemberitaan
atau sari berita, melainkan berupa artikel atau bersifat pembahasan yang
menyeluruh dan mendalam (Kurniawan Junaedhie, 1995:xiii).
Berdasarkan definisi di atas, yang bisa disebut majalah yaitu:
1. Media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan yang terbit setiap hari.
2. Media cetak itu bersampul, setidak-tidaknya punya wajah, dan dirancang
secara khusus.
3. Media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki sejumlah
halaman tertentu.
3
4. Media cetak itu, harus berformat tabloid atau saku, atau format
konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal selama ini
(Kurniawan Junaedhie, 1995:xiii).
Pada masa awal orde baru (http://angelicus.wordpress.com/2008/09/24/
sejarah-perkembangan-media-massa-di-indonesia-1/), banyak majalah yang terbit
dan cukup beragam jenisnya, diantaranya di Jakarta terbit majalah Selecta
pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis,
Panji Masyarakat dan majalah Kiblat. Hal ini terjadi sejalan dengan kondisi
perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan
masyarakat yang makin maju.
Kategorisasi majalah yang terbit pada masa orde baru
(angelicus.wordpress.com, 2008, Sejarah Perkembangan Media Massa di
Indonesia (1)), yakni:
1) Majalah berita : Tempo, Gatra, Sinar, Tiras
2) Majalah keluarga : Ayahbunda, Famili
3) Majalah wanita : Femina, Kartini, Sarinah
4) Majalah pria : Matra
5) Majalah remaja wanita : Gadis, Kawanku
6) Majalah remaja pria : Hai
7) Majalah anak-anak : Bobo, Ganesha, Aku Anak Saleh
8) Majalah ilmiah popular : Prisma
9) Majalah umum : Intisari, Warnasari
10) Majalah hukum : Forum Keadilan
11) Majalah pertanian : Trubus
12) Majalah humor : Humor
13) Majalah olahraga : Sportif, Raket
14) Majalah berbahasa daerah : Mangle (Sunda, Bandung), Djaka Lodang
(Jawa, Yogyakarta)
Majalah Lifestyle Wanita
Tidak bisa dibayangkan apabila manusia modern hidup tanpa media
massa. Melalui media massa manusia dapat memperoleh begitu banyak informasi.
Mulai dari berita politik, gossip artis, fashion, sampai iklan berbagai produk
kosmetik. Karena itu, media massa sangat berperan dalam mempercepat proses
modernisasi.
4
Modern selalu dikaitkan dengan western. Itulah sebabnya kiblat dari
modernisasi adalah Barat. Apa saja yang berada di Barat dianggap maju, modern,
prestisius, dan mengikuti arus kemajuan. Sebaliknya membelakangi Barat adalah
kolot, kuno, tradisional. Rata-rata, wanita sekarang takut kena cap ini. Itulah
sebabnya pada tahun 70-an terbit majalah wanita yang menerjemahkan langsung
gaya hidup Barat. Majalah-majalah wanita ini yang mempelopori modernisasi
wanita Indonesia.
Majalah lifestyle khususnya majalah wanita, berusaha untuk menciptakan
dunia baru yang tentunya menjadi eksklusif, karena menyangkut kalangan
menengah ke atas. Iklan yang ditampilkan dalam majalah tersebut sesuai dengan
segmen pembacanya. Maka tidak heran jika dalam majalah tersebut terdapat
banyak iklan merek-merek terkenal. Bagaimanapun juga sebagai majalah yang
memang menawarkan konsumerisme, majalah lifestyle mampu menjawab
kebutuhan para kalangan middle up untuk memenuhi gaya hidup mereka. Untuk
mendukung gaya hidup ini tak jarang majalah wanita menyajikan informasinya
dengan menarik dan menyediakan kolom khusus sebagai tempat mereka bertukar
pikiran. Dalam bentuk lain misalnya setiap minggu pers kita menyiapkan satu
halaman penuh yang membahas tentang fashion. Ditambah lagi teknologi
kecantikan yang semakin maju terus memicu meningkatnya kebutuhan wanita
akan peralatan tercanggih yang membantu memperbaiki penampilannya.
Bacaan kaum wanita ini banyak menawarkan gaya hidup dengan selera
seputar perkembangan mode, shopping, dan tips-tips kecantikan. Perlahan tapi
pasti akan membentuk gaya hidup wanita modern. Karena gaya hidup yang
ditawarkan dalam majalah-majalah wanita tersbut adalah gaya hidup yang
5
menyenangkan, maka dari itu banyak kaum wanita yang tertarik dan kemudian
menjadi pengikut gaya hidup fashionable dan modern.
Majalah wanita dikategorikan sesuai dengan latar belakang masing-masing
pembaca. Biasanya ditentukan sesuai umur atau pekerjaan mereka. Majalah
wanita dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu majalah untuk wanita karir, untuk
wanita rumah tangga/ keluarga, dan untuk remaja putri. Seperti yang sudah
tertera pada paragraf sebelumnya telah dibahas segmentasi majalah pada masa
orde baru khususnya majalah wanita yaitu, Majalah Wanita Karir: Femina,
Kartini, Sarinah; Majalah Rumah Tangga/ Keluarga: Ayah Bunda dan Famili;
dan Majalah Remaja Putri: Gadis dan Kawanku.
1. Wanita karir (23-45 tahun)
2. Wanita rumah tangga (20-50 tahun)
3. Remaja putri (12-18 tahun)
Majalah remaja putri di Indonesia semakin tumbuh subur dan berkembang
pesat. Banyak majalah bersegmentasi remaja khusunya putri di Indonesia
diantaranya adalah Cita cinta, CHIC, GADIS, ANEKA, Cosmo Girl, Kawanku,
dan Seventeen. Beberapa majalah wanita yang telah penulis sebutkan tersebut
memberikan informasi yang nyaris sama yaitu tentang fashion, tips kecantikan,
tips percintaan, psikologi, dsb. Hal ini membuat persaingan untuk meraih
pembaca semakin ketat.
Membuat majalah yang menarik memang tidak mudah. Majalah remaja
muncul sekitar 20 sampai 30 tahun yang lalu. Yaitu sejak diterbitkannya majalah
Kuncung dan Kawanku, yang berisi tentang kehidupan sehari-hari. Kemudian
tahun 1967 terbit majalah Aktuil (http://id.wikipedia.org/wiki/Aktuil), yaitu
majalah yang memuat tentang musik. Kemudian tahun 1973 terbit majalah
6
GADIS yang tak kalah fenomenalnya dengan majalah Aktuil. Majalah remaja
GADIS merupakan pelopor majalah remaja yang segmentasi pembacanya adalah
remaja putri. Menyusul kemudian tahun 1990 muncul majalah Aneka Yess
(http://wapedia.mobi/id/Aneka_Yess!) yang segementasinya juga untuk remaja
putri.
Remaja adalah (http://episentrum.com/artikel/psikologi-remaja-
karakteristik-dan-permasalahannya/) masa yang penuh dengan permasalahan.
Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20
oleh bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat
itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and
stress), dan sampai sekarang masih dikutip orang. Menurut Erickson masa remaja
adalah masa terjadinya krisis indentitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik
remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja.
Menurut Hurlock 1981 (http://episentrum.com/artikel/psikologi-remaja-
karakteristik-dan-permasalahannya/) remaja adalah berada pada usia 12-18 tahun.
Monks, dkk 2000 memberi batasan usia remaja pada 12-21 tahun. Menurut
Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.
Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa
mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat
bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang
diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Masa-masa remaja adalah masa dimana mereka sedang mencari jati diri.
Ingin diakui, tampil menarik, cantik, fashionable, dan stylish. Terkadang menjadi
masalah/ sesuatu yang sulit bagi sebagian mereka yang tidak bisa tampil
berbusana dengan percaya diri. Dari masalah-masalah yang didapat oleh para
remaja tersebut, mereka berusaha menyelesaikan masalahnya/ mencari solusi
dengan berbagai cara. Bisa dengan berbagi cerita kepada orang tua maupun
teman. Namun tak jarang pula mereka mencari solusi dengan membaca majalah
yang terdapat rubrik fashion pada majalah tersebut, dan pada akhirnya mereka
bisa mendapatkan solusi setelah membaca majalah tersebut.
7
Dari yang sudah penulis paparkan di atas, dalam penelitian ini penulis
ingin melihat kepuasan pembaca dari dua majalah remaja putri yaitu majalah
GADIS dan ANEKA. Penulis ingin meneliti kedua majalah tersebut dikarenakan
dua majalah tersebut ramai dipasaran dan dua-duanya diminati oleh khalayak
khusunya remaja putri. Penulis juga mengambil penelitian ini dikarenakan dewasa
ini media internet sedang tren dikalangan remaja. Mereka juga tidak sedikit yang
menggunakan media internet untuk mencari info tentang fashion terkini. Namun
remaja putri khususnya SMA masih banyak yang memakai majalah yang mereka
gunakan sebagai katalog dibanding menggunakan internet. Mereka lebih puas
melihat-lihat fashion terkini melalui majalah daripada internet. Selain itu tidak
perlu repot-repot ke warnet karena tidak semua remaja putri ada fasilitas internet
di rumahnya.
Dalam penelitian ini penulis memilih siswi SMA Negeri 4 Surakarta
sebagai responden penelitian. Dalam pandangan penulis, para siswi di sekolah
tersebut secara kasat mata dapat dikatakan cukup mampu untuk membeli majalah.
Dari pra survey yang telah dilakukan mereka tergolong pembaca setia majalah
dengan tingkat terpaan yang cukup tinggi. Artinya mereka memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap majalah sebagai salah satu bentuk kegiatan
yang mereka lakukan dalam pencarian informasi tentang fashion. Isi majalah yang
beragam dan informasi yang lengkap tentang fashion merupakan alternatif utama
bagi mereka untuk mendapatkan kepuasan dari majalah tersebut.
Melalui pendekatan Uses and Gratifications, yaitu suatu pendekatan yang
lebih berorientasi pada studi khalayak, penulis ingin memperoleh gambaran
tentang kebutuhan apa saja yang ingin dicarikan pemuasannya melalui media
8
massa, pola penggunaan media, dan kepuasan yang diperoleh. Untuk selanjutnya
akan diketahui adanya kesenjangan kepuasan yang muncul, dan media mana yang
sering digunakan atau dipilih pembaca.
Dikarenakan semakin berkembangnya majalah remaja putri di Indonesia
sehingga menimbulkan persaingan yang ketat antara satu majalah dengan yang
lainnya, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Kesenjangan
Kepuasan Pembaca Majalah Wanita Remaja”, Studi Deskriptif Kuantitatif tentang
Kesenjangan Kepuasan Pembaca Rubrik Fashion Majalah GADIS dan ANEKA
di Kalangan Siswi SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
9
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought/
GS) siswi SMA Negeri 4 Surakarta terhadap informasi majalah GADIS
dan ANEKA?
2. Bagaimana kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained/ GO) siswi
SMA Negeri 4 Surakarta terhadap informasi majalah GADIS dan
ANEKA?
3. Bagaimana pola penggunaan media majalah (Media Use) yaitu GADIS
dan ANEKA di kalangan responden?
4. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang
diperoleh responden setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA?
5. Majalah mana yang lebih memuaskan responden, GADIS atau ANEKA?
C. TUJUAN PENELITIAN
Beberapa tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat kepuasan yang diharapkan responden (Gratification
Sought / GS) dari membaca majalah GADIS dan ANEKA.
2. Mengetahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden (Gatification
Obtained / GO) dari membaca majalah GADIS dan ANEKA.
10
3. Mengetahui pola penggunaan media majalah (Media Use) yaitu GADIS
dan ANEKA dikalangan responden.
4. Mengetahui kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang
diperoleh responden setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA.
5. Mengetahui majalah mana yang lebih memuaskan responden, GADIS atau
ANEKA.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi mengenai kepuasan yang diharapkan siswi
SMA Negeri 4 Surakarta terhadap majalah GADIS dan ANEKA.
b. Hasil ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai
majalah mana (antara majalah GADIS dan ANEKA) yang lebih bisa
memuaskan siswi SMA Negeri 4 Surakarta
2. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan metodologi dalam
mengungkapan permasalahan kesenjangan kepuasan terhadap majalah
GADIS dan ANEKA.
b. Untuk menambah khasanah pengetahuan ilmu komunikasi, khususnya
yang terkait dengan teori uses and gratifications.
c. Hasil penelitian ini di dapat menjadi rekomendasi pada penelitian lebih
lanjut.
11
E. KAJIAN TEORI
1. Komunikasi Secara Umum
Komunikasi mempunyai banyak arti dan sifat serba ada. Fenomena
komunikasi adalah sesuatu yang konstan dan tidak pernah berubah tetapi
hanya pemahamannya saja yang berubah. Astrid Susanto merumuskan
komunikasi sebagai berikut: “Suatu kegiatan pengoperan lambang-
lambang yang mengandung arti atau makna yang perlu dipahami bersama
oleh pihak-pihak yang terkait dalam suatu kegiatan.” (Astrid Susanto,
1996:31)
Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi itu
mempunyai beberapa pengertian pokok, yaitu:
1. Komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan,
penyampaian, penurunan dan pengolahan pesan. Membentuk
pesan, artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan.
2. Pesan merupakan produk utama komunikasi, pesan dapat berupa
lambang-lambang yang menyelesaikan ide/ gagasan, sikap,
perasaan, praktek atau tindakan. Bentuk bisa berupa kata-kata,
gerak-gerik, atau tingkah laku.
3. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang,
diantara beberapa orang atau banyak orang.
12
4. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu, yang artinya komunikasi
yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para
pelakunya.
Pada dasarnya komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
dan penerimaan pesan yang meliputi lima unsur yaitu komunikasi,
komunikan, pesan, media, dan efek. Proses komunikasi ini berawal dari
komunikator sebagai pihak yang menyampaikan pesan kepada komunikan
sebagai sasaran komunikasi dengan menggunakan media tertentu dan
diharapkan menghasilkan efek yang sesuai dengan keinginan komunikator.
2. Komunikasi Massa
Josep A Devito mengemukakan definisi komunikasi massa yakni:
“First, mass communication is communication addressed to masses, to an
extremely large science. This does not means that audience includes all
people or everyone who reads or everyone who watches television; rather
it means an audience that is large and generally rather poorly defined.
Second, mass communication is communication mediated by audio and/or
visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most
logically defined by its form: television, radio, newspaper, magazine,
films, books, and tapes.”
(“Pertama. Komunikasi adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,
kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa
khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau
semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa
khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk dedifinisikan.
Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali
akan lebih mudah dan logis bila didefinisikan menurut bentuknya; televisi,
radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.”) (Nurudin, 2004:10-11)
Ciri pertama dari komunikasi massa adalah bahwa pesan-pesan
yang dikomunikasikan itu ditujukan kepada khalayak yang relatif luas,
heterogen dan anonim dimata komunikator. Keheterogenan khalayak
merupakan ciri yang penting dari proses komunikasi massa, karena pada
hakekatnya segala informasi yang dikomunikasikan melalui proses ini
13
memang diperuntukkan kepada siapa saja yang dapat menangkapnya.
Heterogenitas khalayak mencerminkan pula tiada batas mengenai siapa
yang boleh dan siapa yang tidak boleh memperoleh atau memanfaatkan
pesan yang disampaikan lewat komunikasi massa.
3. Komunikasi Media (Majalah)
Salah satu produk media cetak yang mengalami perkembangan
sangat pesat adalah majalah. Majalah mempunyai fungsi yang jauh lebih
besar dari sekedar menyampaikan dan menyebarkan informasi. Karena
majalah juga merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya,
maka dari situ pula pembaca diharapkan akan mendapatkan gambaran utuh
mengenai segala sesuatu. Menurut Kurniawan Junaedhi, majalah adalah
(sebuah) penerbitan berkala (buku harian) yang terbit secara teratur dan
sifat isinya tak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan
berupa artikel atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam
(Kurniawan Junaedhie, 1995:xiii).
Berdasarkan definisi di atas, yang bisa disebut majalah yaitu:
1. Media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan yang terbit
setiap hari.
2. Media cetak itu bersampul, setidak-tidaknya punya wajah, dan
dirancang secara khusus.
3. Media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki sejumlah
halaman tertentu.
4. Media cetak itu, harus berformat tabloid atau saku, atau format
konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal selama
ini (Kurniawan Junaedhie, 1995:xiii).
4. Khalayak
Penelitian ini menganalisis khalayak yakni ingin melihat kepuasan
mereka ketika mengkomsumsi sebuah majalah. Sesuai dengan fungsinya,
14
media massa hadir untuk memberikan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat akan informasi. Adapun media massa atau penerbitan pers
dibuat secara sengaja untuk melayani kebutuhan khalayak atau publik akan
informasi. Oleh karenanya media dengan peranan seperti itu disebut media
massa (Purwadi, 2005:34-35).
Namun tidak hanya menjalankan fungsi itu saja, setiap perusahaan
majalah tentunya memberikan info-info yang menarik dan terkini demi
meraih keuntungan. Dengan demikian keuntungan dapat diraih dari
penjualan per ekslemplar. Tidak berhenti disitu saja, jika majalah sudah
menguasai pasar dan dapat menjadikan khalayak sebagai pelanggan, maka
pesanan iklan akan membanjiri halaman-halaman dari majalah tersebut.
Fenomena ini menjadikan posisi khalayak menjadi sangat penting.
Khalayak bukanlah penerima yang pasif-tidak dapat dianggap sebagai
sebongkah tanah liat yang dapat dibentuk oleh jago propaganda. Khalayak
terdiri dari individu-individu yang menuntut sesuatu dari komunikasi yang
menerpa mereka (Rakhmat, 2007:203).
Bercerai-berainya khalayak yang dahulu secara sosial dan budaya
lebih bersifat homogen, tampaknya akan membuka kemungkinan yang
lebih besar dari pelbagai bentuk analisis penerimaan yang semakin
diperlukan untuk memberi gambaran tentang manfaat yang diperoleh dan
untuk berperan lebih banyak dalam penelitian yang menyangkut kepuasan
dan pengalihan informasi (McQuail, 1987:281).
5. Tingkat Kepuasan
Kepuasan adalah hasil dari penilaian khalayak bahwa media massa
telah memberikan apa yang menjadi kebutuhan khalayak. Kita bisa
memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh
orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratifications). Gratifikasi
yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa
15
kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan kontak sosial
(Nurudin, 2004:183).
Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja yang dirasakannya. Kepuasan lebih banyak
didefenisikan dari perspektif pengalaman khalayak setelah mengkonsumsi
atau menggunakan media. Kepuasan pembaca majalah merupakan
persepsi terhadap isi berita dalam majalah yang telah memenuhi
harapannya. Oleh sebab itu, khalayak tidak akan merasa puas apabila
khalayak memiliki persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi, khalayak
akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang
diharapkannya.
Kepuasan khalayak terhadap sebuah majalah khususnya untuk
remaja putri tergantung dari kualitas majalah itu sendiri. Khalayak akan
merasa puas terhadap majalah yang dapat menyajikan halaman-halaman
berita yang dapat memenuhi kebutuhannya. Untuk itu, kualitas sebuah
berita dalam sebuah majalah sangat penting peranannya dalam
memberikan kepuasan bagi khalayak. Karena kualitas sebuah majalah
yang baik juga ditentukan oleh bagaimana cara menyajikan sesuatu yang
berbeda dari majalah-majalah lain dan dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan khalayaknya, sehingga khalayak akan terus membaca majalah
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa kepuasan khalayak adalah berkaitan
dengan perasaan. Apabila perasaan yang dirasakannya telah sesuai dengan
harapan, serta dapat memenuhi kebutuhannya, maka kepuasan khalayak
tersebut telah terpenuhi.
16
Majalah digunakan khalayak sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Apabila keinginan dan kebutuhan tersebut dapat terpenuhi
maka akan timbul suatu kepuasan. Asumsi bahwa khalayak aktif mencari
pemuas kebutuhan individualnya melalui media massa melahirkan
pendekatan baru dalam penelitian komunikasi, yaitu pendekatan tentang
kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media berdasarkan asas-asas
manfaat dan kepuasan, yang disebut Uses and Gratifications Theory.
6. Teori Uses and Gratifications
Setiap penelitian tentunya memerlukan sebuah landasan berfikir
dalam memecahkan masalah yang akan diteliti, untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang sistematis. Teori media massa yang mendasari dan
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori Uses and
Gratifications. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media
terhadap khalayak, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan khalayak
terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan
media untuk memenuhi kebutuhannya.
7. Model-model dalam Teori Uses and Gratifications
a. Model Uses and Gratifications dari Katz, Blumer, dan Gurevitch
Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang
mengenalkan teori ini. Teori kegunaan dan kepuasan ini dikenalkan pada
tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communications: Current
Perspectives on Gratification Research. Teori uses and gratifications
milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.
Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam
proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber
media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya,
17
teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai
pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2004:181).
Pengaruh/ efek media sangat terbatas, artinya khalayak sangat
selektif dalam memilih media mengingat pilihan media yang begitu
banyak. Dalam Rakhmat dikatakan, penggunaan media hanyalah salah
satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap
sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi (Rakhmat, 1993:65).
Teori ini menyimpulkan bahwa pengguna media memainkan
peranan aktif untuk memilih dan menggunakan media. Dengan kata lain,
pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.
Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik
di dalam usaha memenuhi kebutuhannya (Nurudin, 2004:181). Model
Uses and Gratification menunjukkan bahwa, yang menjadi permasalahan
utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap perilaku khalayak,
tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.
Penggunaan media massa hanya salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan psikologis dan efek media dianggap sebagai stimulasi ketika
kebutuhan itu terpenuhi. Penelitian uses and gratifications sering
memasukkan unsur motif untuk memuaskan kebutuhan dan alternatif-
alternatif fungsional untuk memenuhi kebutuhan. Motif-motif tersebut
adalah hal yang mendorong khalayak menggunakan media seperti asumsi
dalam teori uses and gratifications.
Pengharapan atas karakteristik media merupakan faktor penting
yang mempengaruhi motif-motif untuk mencari kepuasan-kepuasan yang
18
terkait yang pada akhirnya mempengaruhi konsumsi media. Konsumsi
seperti itu dihasilkan oleh persepsi khalayak.
Teori uses and gratifications ini lebih menekankan pada
pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia itu
punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz
percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk
menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak
alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat teori ini,
konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana
(lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu
akan berdampak pada dirinya. Teori ini juga menyatakan mungkin bahwa
media dapat mempunyai pengaruh jahat dalam kehidupan (Nurudin,
2004:182).
Adapun asumsi-asumsi dasar dalam pendekatan uses and
gratifications menurut Katz, Blumler dan Gurevitch adalah :
1) Khalayak dianggap aktif: artinya, sebagian penting dari penggunaan
media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2) Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota
khalayak.
3) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah
bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung
pada perilaku khalayak yang bersangkutan.
4) Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang
diberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti
untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5) Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak (Rakhmat, 2007:205).
Jay G. Blumler menuturkan beberapa pendapat yang membagi
jenis aktivitas audiens dalam menggunakan media dimana pengguna
media dapat terlibat. Beberapa jenis aktivitas audiens tersebut meliputi :
utility, intentionality, selectivity, imperviousness to influence (West dan
Turner, 2007:430).
19
Pertama, media digunakan oleh khalayak, dan khalayak dapat
menggunakan media sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Bagian ini
disebut utility, yang berarti bahwa komunikasi massa itu berguna.
Intentionality terjadi ketika khalayak memprioritaskan konten mana dari
media yang akan mereka konsumsi. Jika khalayak ingin hiburan maka
mereka memilih konten yang menyajikan acara-acara komedi. Jika
khalayak ingin mencari informasi maka khalayak akan mencari konten
berita. Tipe ketiga dari audiens yang aktif adalah selectivity yang berarti
khalayak akan memilih yang mencerminkan minat dan pilihan mereka.
Terakhir imperviousness to influence menyatakan bahwa audiens akan
membentuk konstruksi tersendiri akan pemahanan mereka tentang isi
media. Audiens mempunyai otoritas sendiri dalam membentuk pemahanan
mereka. Pemahaman tersebut akan memimpin mereka apa yang mereka
lakukan (West dan Turner, 2007:431).
b. Model Uses and Gratification dari Palmgreen
Palmgreen membuat model yang berangkat dari kenyataan bahwa
model-model dari Uses and Gratification terdahulu gagal mengukur
perbedaan antara apa yang dicari khalayak dengan apa yang mereka
peroleh dari pengalaman dengan media. Palmgreen kemudian membuat
model untuk mengukur kesenjangan (discrepancy) antar kepuasan yang
dicari (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO).
Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dihirapkan
akan diterima seseorang jika ia menggunakan media massa tertentu.
Sedangkan Gratification Obtained (GO) merupakan kepuasan yang
diperoleh seseorang setelah ia menggunakan media massa tersebut. Dalam
hal yang menyangkut GS, dianggap tidak ada perbedaan antara bentuk
jenis media massa yang satu dengan yang lain. GS lebih banyak
dipengaruhi oleh harapan-harapan khalayak yang diabstraksikan dari
pengalamannya dengan berbagai bentuk dan jenis media massa. Dalam
20
GO, preferensi materi favorit yang disajikan media massa tertentu
dianggap tidak memiliki perbedaan bagi individu satu dengan yang lain.
Expectancy-values Theory
Model GS – GO Palmgreen ini didasarkan pada teori nilai dan harapan
(expectancy & value theory). Individu memiliki orientasi/kebutuhan
berdasarkan harapan-harapan dan evaluasi yang mereka lakukan.
Kebanyakan riset uses and gratifications memfokuskan pada motif
sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media. Dari
beberapa model Uses and Gratification yang muncul, model yang
dikemukakan oleh Palmgreen adalah yang paling sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian ini.
Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang
menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu. Namun konsep
yang diteliti Palmgreen tidak berhenti sampai disitu, dengan menanyakan
apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan
kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep
mengukur kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought) dan GO
(Gratification Obtained). Penggunaan konsep-konsep baru ini memunculkan
teori yang merupakan varian dari teori uses and gratification, yaitu teori
expectancy-values (nilai pengharapan) (Kriyantono, 2006:206).
Skema I
Model Expectancy Values
Sumber: Kriyantono, 2006:208
Jika diterjemahkan ke dalam kata-kata, maka skema di atas
menjelaskan bahwa, pencarian kepuasan oleh khalayak berawal dari
Kepercayaan-
kepercayaan
(beliefs)
Evaluasi-
evaluasi
Pencarian
Kepuasan (GS)
Konsumsi
Media
Perolehan
Kepuasan yang
diterima (GO)
21
kepercayaan-kepercayaan terhadap media dan evaluasi khalayak
berdasarkan pengalaman-pengalaman mengkonsumsi media yang akan
membawa khalayak kepada harapan-harapan yakni pencarian kepuasan.
Adanya harapan dan kebutuhan mendorong khalayak untuk mengkonsumsi
media untuk memperoleh kepuasan.
Khalayak akan mencari kepuasan mendapatkan media. Media yang
ditawarkan cukup banyak pilihan, disaat khalayak memilih, khalayak akan
mengevaluasi media mana yang dapat memuaskan. Bila sesuai dengan
tingkat kepuasan khalayak akan dipertahankan dan sebaliknya bila tidak
sesuai dengan tingkat kepuasan, khalayak akan mencari media yang lainnya.
Berdasarkan teori expectancy-values, orang mengarahkan diri pada
media berdasarkan kepercayaan dan evaluasi mereka atas media tersebut.
Gratification sought adalah motif yang mendorong seseorang
mengkomsumsi media. Sedangkan gratification obtained adalah kepuasan
nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media
tertentu. Dengan kata lain menurut Palmgreen, gratification sought dibentuk
dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan
evaluasi seseorang mengenai isi media (Kriyantono, 2006:206-207).
Misalnya, jika pembaca percaya bahwa majalah GADIS merupakan
sumber pelengkap informasi tentang fashion yang terbaik dan ter-update,
dan pembaca mengevaluasi bahwa informasi tentang fashion yang
didapatkan cukup memuaskan dengan yang dibutuhkan, maka pembaca
akan mencari pemuasan kebutuhan informasi tentang fashion dengan
membaca majalah GADIS. Di sisi lain, jika kemudian majalah GADIS
dianggap kurang memberi informasi tentang fashion yang tidak sesuai
dengan keinginan pembaca, maka pembaca akan beralih ke majalah lain
yang lebih memuaskan.
22
Dalam model ini Palmgreen memperlihatkan bahwa adanya
ketidaksesuaian antara kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh
khalayak. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai akan menentukan
pencarian kepuasan, yang akhirnya menentukan perilaku konsumsi terhadap
media seseorang. Tergantung pada apa yang dikonsumsi dan alternatif
media mana yang diambil, pengaruh media tertentu akan dirasakan, dan
pada gilirannya akan memberikan umpan balik kepada kepercayaan
seseorang mengenai media.
Pertama periset mengukur GS dan GO. Dari sini periset dapat
mengetahui kepuasan khalayak berdasarkan kesenjangan antara GS dengan
GO. Dengan kata lain, kesenjangan kepuasan (discrepancy gratifications)
adalah perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO
dalam mengkonsumsi media tertentu. Semakin kecil discrepancy-nya,
semakin memuaskan media tersebut. Keinginan pembaca majalah GADIS
dan ANEKA sebagai sumber informasi tentang fashion merupakan
Gratification Sought dimana pembaca memiliki harapan (expectancy values)
yaitu terpenuhi semua kebutuhan tentang fashion (Gratification Obtained).
Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan adalah sebagai berikut :
1. Jika mean skor Gratification Sought lebih besar dari mean skor
Gratification Obtained, maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena
kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan
yang diinginkan. Maka media tersebut tidak memuaskan khalayaknya.
(mean GS > mean skor GO).
2. Jika mean skor Gratification Sought sama dengan mean skor
Gratification Obtained, maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena
jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. (mean GS =
mean skor GO).
3. Jika mean skor Gratification Sought lebih kecil dari mean skor
Gratification Obtained, maka terjadi kesenjangan kepuasan karena
kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan
yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut dapat
23
memuaskan khalayaknya. (mean GS < mean skor GO). (Kriyantono,
2006:208)
Berdasarkan berbagai “aliran” dalam psikologi motivasional,
William J. McGuire menyebutkan 16 motif yang mula-mula motif tersebut
dikelompokkan pada dua kelompok besar: motif kognitif (berhubungan
dengan pengetahuan) menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan
kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu, dan motif afektif
berkaitan dengan perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional
tertentu (Rakhmat, 2007:208).
Denis McQuail (Kriyantono, 2006:211-212), mengemukakan
kemungkinan penggunaan media dan jenis-jenis motif gratifikasi, dengan
membedakan empat bagian yaitu:
1. Motif gratifikasi informasi
Motif yang berhubungan dengan kebutuhan informasi tentang peristiwa-
peristiwa yang terjadi disekitarnya, dorongan akan mendapatkan
pengetahuan, dorongan akan rasa ingin tahu, dorongan untuk
memperkuat pendapat dan keputusan yang diambil, dorongan untuk
belajar, dorongan untuk memperoleh perasaan aman melalui
pengetahuan yang didapat dari media massa.
2. Motif gratifikasi identitas personal
Motif ini berhubungan dengan dorongan untuk memperkuat nilai-nilai
pribadi, dorongan untuk memperkuat kredibilitas, stabilitas dan status.
Selain itu juga berkenaan dengan dorongan individu untuk mencari
model perilaku melalui media bagi perilakunya sehari-hari, dorongan
untuk mencari identifikasi nilai-nilai dalam diri dalam diri khalayak
dengan nilai-nilai orang lain melalui media, dan dorongan untuk
memperoleh wawasan berfikir.
3. Motif gratifikasi interaksi sosial
Motif ini berkaitan dengan dorongan individu untuk berhubungan
(berinteraksi) dengan orang lain, dorongan akan empati sosial, dorongan
untuk mempertahankan norma-norma sosial.
4. Motif gratifikasi hiburan
Motif ini berkaitan dengan dorongan individu untuk mencari hiburan,
dorongan untuk melepaskan kejenuhan dan kebosanan, dorongan untuk
mengisi waktu luang.
Dalam penelitian ini, kategori motif membaca majalah GADIS dan
ANEKA yang dijadikan acuan adalah kategori motif pengonsumsian media
menurut McQuail tersebut di atas. Berhubungan dengan model uses and
gratifications dapat dikatakan bahwa majalah harus tahu bagaimana cara
memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak, agar dapat
24
mengoptimalkan kepercayaan pembaca terhadap keberadaan dan isi majalah
tersebut. Konsumsi komunikasi massa menggunakan media massa karena
didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan
oleh media massa pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh
sumber-sumber lain selain media massa.
Teori expectancy-values merupakan sebuah sumber subur dari
hipotesis tentang hubungan antara kepercayaan, nilai, kepuasan dan perilaku
media. Semua perilaku pandangan, perhatian terhadap perilaku atau sikap-
sikap sebagai suatu fungsi (1) expectancy/pengharapan (kepercayaan) yaitu
kemungkinan yang dirasakan bahwa suatu objek memiliki satu atribut
khusus atau bahwa suatu perilaku akan mempunyai konsekuensi tertentu,
dan (2) evaluation/evaluasi yaitu derajat pengaruh, positif atau negatif
terhadap suatu hasil berupa perilaku.
Teori expectancy-values tidak saja memberi suatu konseptualisasi
pengharapan yang explicit dalam bentuk kemungkinan-kemungkinan yang
dirasakan bahwa perilaku-perilaku media tertentu akan mempunyai hasil
atau akibat-akibat tertentu. Pendekatan expectancy-values merumuskan
bahwa kepercayaan tentang suatu sumber adalah komponen informasional
utama yang menentukan pencarian kepuasan. Kepercayaan-kepercayaan ini
bersumber dari jumlah pengalaman-pengalaman individu baik langsung
maupun yang tidak langsung dengan objek media tertentu misalnya majalah.
Di mana kemudian khalayak akan mengevaluasi media yang ia konsumsi
berdasarkan pengalaman-pengalamannya tersebut.
25
Dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan model milik
Palmgreen. Karena model ini sesuai dengan subjek penelitian yang sedang
diteliti. Model yang berangkat dari kenyataan bahwa model-model dari Uses
and Gratification terdahulu gagal mengukur perbedaan antara apa yang
dicari khalayak dengan apa yang mereka peroleh dari pengalaman dengan
media. Palmgreen kemudian membuat model untuk mengukur kensenjangan
(discrepancy) antara kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang
diperoleh (GO).
Model GS-GO Palmgreen ini didasarkan pada teori nilai dan harapan
(Expectancy-Values Theory). Individu memiliki orientasi kebutuhan
berdasarkan harapan-harapan dan evaluasi yang mereka lakukan.
26
F. DEFINISI KONSEPSIONAL DAN OPERASIONAL
1. Definisi Konsepsional
a. Gratification Sought (Kepuasan yang Diharapkan)
Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan
individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv atau
koran). (Kriyantono, 2006:206)
Dalam, penelitian ini gratifications sought merupakan kebutuhan
yang diharapkan pemenuhan kepuasannya dari majalah GADIS dan
ANEKA.
Denis McQuail (Kriyantono, 2006:211-212), mengemukakan
kemungkinan penggunaan media dan jenis-jenis motif gratifikasi, dengan
membedakan empat bagian. Dalam penelitian ini, kategori motif membaca
majalah GADIS dan ANEKA yang dijadikan acuan adalah kategori motif
pengonsumsian media menurut McQuail yaitu:
1. Motif gratifikasi informasi
Motif yang berhubungan dengan kebutuhan informasi tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya, dorongan akan
mendapatkan pengetahuan, dorongan akan rasa ingin tahu, dorongan
untuk memperkuat pendapat dan keputusan yang diambil, dorongan
untuk belajar, dorongan untuk memperoleh perasaan aman melalui
pengetahuan yang didapat dari media massa.
2. Motif gratifikasi identitas personal
Motif ini berhubungan dengan dorongan untuk memperkuat nilai-nilai
pribadi, dorongan untuk memperkuat kredibilitas, stabilitas dan status.
Selain itu juga berkenaan dengan dorongan individu untuk mencari
model perilaku melalui media bagi perilakunya sehari-hari, dorongan
untuk mencari identifikasi nilai-nilai dalam diri dalam diri khalayak
dengan nilai-nilai orang lain melalui media, dan dorongan untuk
memperoleh wawasan berfikir.
3. Motif gratifikasi interaksi sosial
Motif ini berkaitan dengan dorongan individu untuk berhubungan
(berinteraksi) dengan orang lain, dorongan akan empati sosial,
dorongan untuk mempertahankan norma-norma sosial.
27
4. Motif gratifikasi hiburan
Motif ini berkaitan dengan dorongan individu untuk mencari hiburan,
dorongan untuk melepaskan kejenuhan dan kebosanan, dorongan
untuk mengisi waktu luang.
b. Media Use (Penggunaan Media)
Penggunaan media adalah jumlah waktu yang digunakan dalam
berbagai media jenis media yang dikonsumsi; dan berbagai hubungan
antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau
dengan media secara keseluruhan (Rakhmat, 1999:66).
Dalam penelitian ini media use adalah perilaku siswi SMA Negeri
4 Surakarta. Sebelum, saat, dan setelah menggunakan media yang dilihat
dari pilihan tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan waktu rata-rata yang
diberikan responden dalam membaca majalah GADIS dan ANEKA.
c. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)
Gratification Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh
seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu. (Kriyantono,
2006:207)
Pada penelitian ini Gratifications Obtained menunjukan tingkat
kepuasan seberapa jauh majalah GADIS dan ANEKA memberikan
sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah
membaca majalah tersebut.
d. Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)
Gratification Discrepancy (kesenjangan kepuasan) adalah
perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam
mengkonsumsi media tetentu. Semakin kecil discrepancy-nya, semakin
memuaskan media tersebut. (Kriyantono, 2006:207-208).
28
Pada penelitian ini Gratification Discrepancy diukur dengan
menggunakan uji discrepancy, sehingga akan tampak apakah ada
kesenjangan antara GS dan GO serta seberapa besar kesenjangan yang
diperoleh responden setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA.
Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan adalah sebagai berikut:
1. Jika mean skor Gratification Sought lebih besar dari mean skor
Gratification Obtained, maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena
kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan
kebutuhan yang diinginkan. Maka media tersebut tidak memuaskan
khalayaknya. (mean GS > mean skor GO).
2. Jika mean skor Gratification Sought sama dengan mean skor
Gratification Obtained, maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan
karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. (mean
GS = mean skor GO).
3. Jika mean skor Gratification Sought lebih kecil dari mean skor
Gratification Obtained, maka terjadi kesenjangan kepuasan karena
kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan
kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut
dapat memuaskan khalayaknya. (mean GS < mean skor GO).
(Kriyantono, 2006:208)
2. Definisi Operasional
a. Gratification Sought (GS)
Dioperasionalkan dengan memberikan item-item pertanyaan
kepuasan yang diharapkan responden dalam membaca majalah GADIS
dan ANEKA.
Variabel ini dibagi empat kelompok kebutuhan yang
dioperasionalisasikan dalam 13 item pertanyaan pencarian kepuasan, yaitu:
1) Motif informasi
a) Untuk mengetahui informasi mengenai fashion di majalah.
b) Untuk memperoleh pengetahuan perkembangan fashion terbaru/
yang sedang tren.
29
c) Untuk memperoleh pengetahuan mode baik yang dapat dikenakan
sehari-hari atau yang hanya dapat dikenakan pada kesempatan
tertentu (sesuai tema/ dresscode).
d) Untuk memperoleh pengetahuan cara memadu-padankan pakaian
yang dikenakan.
e) Untuk memperoleh informasi tentang pakaian yang dikenakan para
artis (baik luar maupun dalam negeri).
2) Motif identitas pribadi
a) Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain.
b) Untuk menambah kepercayaan diri.
3) Motif integrasi dan interaksi sosial
a) Untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain.
b) Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman.
4) Motif hiburan
a) Sebagai sarana untuk menghilangkan rasa penat dan kebosanan
akibat aktivitas sehari-hari.
b) Sebagai sarana mengisi waktu luang.
c) Sebagai sarana untuk melepas ketegangan/ bersantai.
d) Sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan.
Setiap penelitian diberikan empat alternatif jawaban. Untuk
mengukurnya pemberian skor dilakukan dengan menggunakan skala sikap
Likert dengan menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Penting,
Penting, Tidak Penting, Sangat Tidak Penting, dan dengan meniadakan
30
Ragu-ragu/Tidak tahu. Dengan alasan agar tidak memiliki makna ganda
dan menghilangkan banyak data dalam penelitian yang dapat dipilih
responden. Skala ini menunjukkan kuatnya keinginan responden untuk
mencari pemuasan melalui membaca majalah GADIS dan ANEKA.
Tinggi rendahnya diukur dengan distribusi frekuensi pada
pertanyaan-pertanyaan GS dengan kategori sebagai berikut:
1) Tinggi; menunjuk bahwa responden sangat mencari pemuas
kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item
tertentu responden menjawab Sangat Penting (SP) dengan skor 4.
2) Sedang; menunjuk bahwa responden mencari pemuas kebutuhan
pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item tertentu
responden menjawab Penting (P) dengan skor 3.
3) Rendah; menunjuk bahwa responden tidak ada keinginan untuk
mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut dan terjadi jika
untuk item-item tertentu responden menjawab Tidak Penting (TP)
dengan skor 2.
4) Sangat Rendah; menunjuk bahwa responden sangat tidak ada
keinginan untuk mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut
dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab
Sangat Tidak Penting (STP) dengan skor 1
Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 13 x 4 =
52 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 13 x 1 = 13 (sebagai batas
bawah). Untuk menentukan empat kelas yang menyatakan tingginya
31
harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui rubrik
fashion tersebut maka diperoleh range (jarak) interval :
Batas atas-batas bawah
i =
Jumlah kelas
52 -13
i =
4
i = 9,75 dibulatkan menjadi 10
Kategorisasi keempat kelas tingkat kepuasan yang diharapkan
responden tersebtut adalah :
Sangat tinggi : 43 – 52, artinya responden sangat mengharapkan
pemuasan kebutuhanya melalui majalah tersebut
Tinggi : 33 – 42, artinya responden mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui majalah tersebut
Rendah : 23 – 32, artinya responden kurang mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui majalah tersebut
Sangat Rendah : 13 – 22, artinya responden tidak mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui majalah tersebut
b. Media Use
Media Use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan
media. Tingkat penggunaan media pada responden dalam penelitian ini
dihitung berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan waktu rata-
32
rata yang diberikan responden dalam membaca majalah GADIS dan
ANEKA.
Variabel ini diukur dengan indikator pertanyaan sebagai berikut:
1) Tingkat Perhatian
Tingkat perhatian responden terhadap majalah GADIS dan
ANEKA. terbagi menjadi tiga:
a) Pra Activity (pra aktivitas / sebelum terpaan media)
Menunjuk pada aktivitas responden sebelum menggunakan
media. Digambarkan dengan aktivitas pencarian informasi tentang
majalah tersebut oleh responden dan setelah mendapat informasi
tersebut apakah responden sengaja meluangkan waktu untuk
membacanya atau tidak.
b) Duractivity (selama terpaan media)
Menunjuk pada aktivitas responden saat menggunakan media.
Digambarkan oleh perilaku responden saat membaca majalah tersebut,
pemahaman terhadap majalah tersebut, dan apakah membacanya
sampai selesai atau tidak.
c) Post activity (paska aktivitas / setelah terpaan media)
Menunjuk pada aktivitas khalayak setelah terpaan media, yaitu
setelah membaca majalah tersebut apakah responden
memperbincangkannya dengan orang lain dalam interaksi sosialnya.
2) Frekuensi Membaca
Yaitu tingkat keseringan responden dalam membaca majalah
yang dimaksud. Dalam penelitian ini adalah berapa kali responden
membaca majalah GADIS dan ANEKA, kategorinya sebagai berikut:
33
a) Sangat tinggi, jika responden membaca 6-7 kali/ minggu
b) Tinggi, jika responden membaca 4-5 kali/ minggu
c) Sedang, jika responden membaca 2-3 kali/ minggu
d) Rendah, jika responden membaca 1 kali/ minggu
3) Curahan waktu membaca
Adalah waktu rata-rata yang diberikan responden dalam sekali
membaca majalah GADIS dan ANEKA, yang dinyatakan dalam satuan
menit. Dalam hal ini dikategorikan menjadi 4 tingkatan :
a) Sangat tinggi, jika responden membaca selama 61-90 menit.
b) Tinggi, jika membaca selama 46-60 menit
c) Sedang, jika membaca selama 16-45 menit
d) Rendah, jika membaca kurang 1-15 menit
c. Gratification Obtained (GO)
Merupakan sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh responden
atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah responden
membaca majalah GADIS dan ANEKA. Tingkat kepuasan yang diperoleh
diukur dengan 13 item pertanyaan kepuasan seperti pada gratification
sought. Untuk mengukurnya, pemberian skor dilakukan dengan
menggunakan skala sikap Likert dengan menggunakan empat alternatif
jawaban yaitu Sangat Puas, Puas, Tidak Puas, Sangat Tidak Puas dengan
meniadakan Ragu-ragu/Tidak tahu. Dengan alasan agar tidak memiliki
makna ganda dan menghilangkan banyak data dalam penelitian.
1) Sangat Puas (skor 4); menunjuk bahwa harapan responden sangat
terpenuhi kebutuhannya setelah membaca majalah tersebut.
34
2) Puas (skor 3); menunjuk bahwa harapan responden cukup terpenuhi
kebutuhannya setelah membaca majalah tersebut.
3) Tidak Puas (skor 2); artinya responden kurang terpenuhi
kebutuhannya setelah membaca majalah tersebut.
4) Sangat tidak puas (skor 1); artinya responden sama sekali tidak
terpenuhi kebutuhannya setelah membaca majalah tersebut.
Dari ketentuan tersebut akan diperoleh batas-batas interval seperti
pada GS. Dengan demikkian kategorisasi tingkat kepuasan nyata yang
diperoleh responden setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA
dalam 4 skala adalah :
Sangat tinggi : 43 – 52, artinya responden sangat terpuaskan
kebutuhanya melalui majalah tersebut
Tinggi : 33 – 42, artinya responden terpuaskan
kebutuhannya melalui majalah tersebut
Rendah : 23 – 32, artinya responden kurang terpuaskan
kebutuhannya melalui majalah tersebut
Sangat Rendah : 13 – 22, artinya responden tidak terpuaskan
kebutuhannya melalui majalah tersebut
d. Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)
Merupakan kesenjangan kepuasan yang diukur berdasarkan
perhitungan perbedaan nilai kepuasan yang diharapkan (Gratification
Sought/GS) dan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained/GO)
majalah GADIS dan ANEKA. Kesenjangan kepuasan diukur dengan
menyilangkan nilai GS dengan nilai GO yang diperoleh sehingga akan
tampak apakah ada kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah
membaca majalah GADIS dan ANEKA.
35
G. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi dibentuk dari kata “metodos” (cara, teknik atau prosedur) dan
“logos” (ilmu). Jadi metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau
teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari
peraturan-peraturan yang terdapat pada metode riset (Kriyantono, 2006:51).
Metode akan mengatur langkah-langkah dalam melakukan penelitian. Metodologi
penelitian menjadi amat penting untuk menjaga peneliti tetap fokus pada
penelitiannya.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif-kuantitatif. Jenis atau tipe yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif, artinya tidak mencari atau
menjelaskan hubungan antar variabel melainkan menjabarkan serta melukiskan
variabel demi variabel, satu demi satu. Penelitian kuantitatif dengan format
deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek
penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2005:36).
Jenis riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan
akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Periset
sudah mempunyai konsep dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual
(landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan
menghasilkan variabel dan indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas
yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel (Kriyantono,
2006:69).
36
2. Metode Penelitian
Metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey.
Untuk itu maka penelitian ini akan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
utama dalam pengumpulan datanya. Karena penelitian survey bertujuan
memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili
populasi tertentu, maka pengumpulan data dan analisinya harus akurat.
Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat
terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk
mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili
populasi secara spesifik (Kriyantono, 2006:60).
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Surakarta yang berlokasi di
JL. LU. Adisucipto No. 1, Surakarta 57139. Adapun alasan pemilihannya karena
heterogenitas siswi SMA Negeri 4 Surakarta dan tingginya terpaan media majalah
serta segmentasi pada majalah tersebut yang mewakili remaja putri sehingga
mereka dianggap dapat mewakili khalayak pembaca majalah GADIS dan
ANEKA. Selain itu juga mempertimbangkan kemudahan pencarian data, serta
efisiensi waktu dan biaya.
4. Populasi Sampel
Populasi merupakan seluruh objek atau individu yang menjadi sasaran
penelitian. Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan
diamati (Eriyanto, 2007:61). Dalam metode penelitian kata populasi amat populer,
37
digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi
sasaran penelitian (Bungin, 2005:99).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 4 Surakarta tahun
pelajaran 2009-2010 yang membaca majalah GADIS dan ANEKA. Dari hasil pra
survey yang dilakukan oleh penulis diketahui jumlah siswi SMA Negeri 4
Surakarta tahun pelajaran 2009-2010 adalah 641 orang, dan yang membaca
majalah GADIS dan ANEKA sebanyak 641 orang atau dengan kata lain seluruh
siswi SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2009-2010 membaca majalah
GADIS dan ANEKA.
Tabel I
Jumlah Siswi SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009-2010
Sumber: Daftar Peserta Didik Semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009-2010
5. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Sebuah sampel haruslah dipilih
sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan
peluang yang sama untuk dipilih (Singarimbun, 1989:149).
Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan rumus Slovin yakni :
n = 21 Ne
N
Kelas Jumlah Siswi
X 215
XI IPA 109
XI IPS 85
XII IPA 121
XII IPS 111
Total 641
38
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : jumlah populasi
e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir yakni 10%. (Kriyantono, 2006:160)
Kemudian dari rumus tersebut akan didapatkan jumlah sampel dari
populasi yang jumlahnya 641 siswi sebagai berikut :
n = 2)1.0(6411
641
= 86,504 dibulatkan menjadi 87 orang
Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
acak sederhana (simple random sampling), yaitu dengan mengundi unsur-unsur
penelitian atau satuan-satuan elementer dalam populasi. Langkah pertama adalah
membuat daftar kerangka sampling (sampling frame), kemudian dari kerangka
sampling ditarik sebagai sampel beberapa satuan yang akan diteliti. Dalam hal ini
pengambilannya harus dengan cara undian sehingga setiap unit punya peluang
yang sama untuk dapat dipilih. Setiap nomor unit penelitian dalam kerangka
sampling ditulis dalam secarik kertas kemudian digulung dan dimasukkan ke
dalam sebuah kotal lalu diundi hingga terpenuhi jumlah sampel yang dikehendaki.
Jika gulungan yang sudah termasuk sampel jatuh dua kali, maka bilangan tersebut
dipakai sekali (Singarimbun, 1989:158).
39
6. Jenis Data
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan peneliti, yaitu :
a. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari responden,
salah satunya dengan menyebarkan angket kuesioner yang telah disusun
terlebih dahulu.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung atau dengan cara
mengutip dari sumber lainnya guna melengkapi data primer.
7. Teknik Pengumpulan Data
Seorang peneliti tentunya akan melakukan pengumpulan data dari hasil
temuannya selama melakukan penelitian. Metode pengumpulan data merupakan
instrumen riset. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006 : 91).
Penelitian ini melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara kepada
khalayak sebagai ciri dari penelitian survey. Survey dilakukan untuk mengetahui
kepuasan khalayak khusunya remaja putri (SMA) terhadap majalah GADIS dan
ANEKA. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden,
disebut juga angket.
Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar
pertanyaan (Kriyantono, 2006:93). Tujuan pembuatan kuesioner ini untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta memperoleh
40
informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin. Sedangkan untuk
wawancara dapat dilakukan untuk menggali informasi dari responden.
8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus discrepancy. Karena fokus utama penelitian survey ini
adalah untuk mengetahui kesenjangan kepuasan antara membaca majalah GADIS
dan ANEKA. Untuk memudahkan analisa, data yang dikumpulkan dari hasil
survey disederhanakan dalam bentuk kode secara manual yang dikenal dengan
istilah coding sheet. Untuk penghitungan data statistiknya, rumus yang digunakan
peneliti adalah rumus discrepancy dari Palmgreen yaitu:
D =
ij
ji
n.i.j
n.i.j
Keterangan:
D : Discrepancy
n : Jumlah sampel
i : Kepuasan yang diharapkan
j : Kepuasan yang diperoleh dimana i j (Philip Palmgreen, 1985:158) (Skripsi
Dyah Ayu Kartika Dewi, 2008:39)
Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasionalkan dengan
perhitungan cros tabulation (cros tab) atau tabulasi silang, dimana item-item
dalam GS dicroskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut
akan dapat diketahui persentasi tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan
41
menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan
GO-nya, dalam hal ini GS lebih besar dari GO.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula
diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang
mampu diberikan oleh majalah GADIS dan ANEKA kepada responden dapat
dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (100%) dengan tingkat
kesenjangan kepuasan yang dialamai responden pada tiap-tiap itemnya. Menunjuk
pada penelitian terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%.
Dengan kata lain, jika responden menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh
untuk tiap jenis kebutuhan antara 70-100% atau apabila kesenjangan kepuasan
bekisar antara 0-30% maka kebutuhan tersebut dianggap memuaskan.
Apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka
presentase diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan responden.
Sebaliknya, apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka dibawah 30%
berarti media tersebut mampu memuaskan responden. Semakin besar angka
kesenjangan berarti suatu media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu
media dalam memenuhi kebutuhan responden.
Kesenjangan kepuasan tersebut diklasifikasikan kedalam tiga kategori:
a. Rendah, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30%
b. Sedang, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
c. Tinggi, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%
42
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
A. PROFIL SMA NEGERI 4 SURAKARTA
1. Sejarah
Sekolah ini didirkan tahun 1946 oleh Drs. BPH Haji Muladi
Prawironegoro dengan nama SMA Bagian C Swasta yang selanjutnya dialih
statusnya menjadi sekolah negeri atau milik Negara dengan nama SMA Negeri
III Bagian C yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan SK Menteri PPK
tertanggal 2 September 1950 No. 7371/B dan mengesahkan pengangkatan Drs.
Prawironegoro sebagai kepala sekolah dan Kabul Leksono sebagai wakil
kepala sekolah.
Pada awalnya untuk sementara SMA Negeri III/C menempati gedung
SD Kasatriyan Baluwarti dari tahun 1950 hingga 1951 dan pada tahun 1951
tejadi proses perpindahan tempat untuk menempati gedung Kristen Banjarsari
hingga tahun 1958 da sempat juga menempati SMP IV di jalan Irian, namun
dengan aturan proses belajar mengajar dimulai pada pukul 13.00 dan selesai
pukul 18.00.
Perkembangan dan kemajuan SMA C ini demikian besarnya hingga
jumlah kelasnya melampaui batas. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dikeluarkanlah SK Menteri PPK tertanggal 9 Agustus 1955 No. 4083/B III
yang berisi bahwa SMA C ini dipecah menjadi dua, yakni SMA Negeri IV
dengan kepala sekolah Drs. Prawironegoro yang bertempat di SMP Kristen
43
Banjarsari dan SMA Negeri V/C dengan kepala sekolah Kabul Dwijo Leksono
dengan menempati gedung SMP Negeri IV sala di jalan Irian.
Dan tepatnya sekitar bulan Agustus tahun 1958 kedua SMA ini
menempati gedung baru bersama-sama di jalan Colomadu atau sekarang
disebut jalan Adi Sucipto No. 1 (seperti sekarang ini) dengan pembagian waktu
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) untuk SMA Negeri IV/C masuk pagi pukul
07.00 s/d 12.00 dan SMA Negeri V/C masuk siang yaitu mulai pukul 13.00 s/d
18.00.
Dengan pindahnya SMA Negeri V/C ke gedungnya sendiri yang baru di
Bibis Cengklik pada bulan Sepetember 1974 maka seluruh gedung di jalan LU.
Adi Sucipto No. 1 resmi sepenuhnya dipergunakan oleh SMA Negeri IV/C
atau sekarang dikenal dengan SMA Negeri IV Surakarta.
Pada bulan Sepetember 1953 telah diadakan Lustrum yang pertama
reuni abiturlen SMA Negeri III/C di Pendopo Kusumoyudan (sekarang Hotel
Kusuma Sahid) di halaman sekolah, dan tanggal 23 Agustus 1980 telah
diadakan reuni SMAC dan SMA III/IV/V di halaman sekolah. Bertolak dari
saat reuni inilah para alumnus mencetuskan gagasan untuk membuat kenangan
yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah. Atas ide dari Kepala Sekolah pada
waktu itu akan diupayakan sebuah bangunan untuk latian kesenian.
Sekarang ini SMA Negeri IV Surakarta memiliki sarana dan prasarana
yang cukup untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar yang tidak
lepas dari urusan kurikulum (pengajaran) kesiswaan, kehumasan, dan sarana
itu sendiri.
44
Adapun Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 4
Surakarta:
1. Drs. H. GPH. Prawironegoro (1950-1960)
2. KRMT. Tondanagaro (1960-1972)
3. Drs. FM. Gunawan Prawiroatmojo (1972-1978)
4. H. Winoto Sugeng. Bsc (1979-1986)
5. Ny. Sutami (1986-1993)
6. H. Akhinat Syukri, SH (1993-1994)
7. Drs. H. Sadiyat (1994-1999)
8. Dra. Hj. Tatik Sutarti, MM (1999-2002)
9. Drs. Sodjinto SF, MM (2002-2007)
10. Drs. Edy Pudiyanto, M. Pd (2007-sekarang)
2. Motto, Visi, dan Misi Sekolah
a. Motto Sekolah
“MEGAH, INDAH, JAYA”
b. Visi Sekolah
UNGGUL DALAM PRESTASI SANTUN DALAM PERILAKU
Dengan indikator sebagai berikut:
1. Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Nasional
2. Unggul dalam persaingan SPMB
3. Unggul dalam lomba akademik dan non akademik
4. Unggul dalam hal mentalitas dan moralitas
45
c. Misi Sekolah
Mencerdaskan kehidupan Bangsa dan membangun manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berbudi luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan dan
diupayakan dengan cara:
1. Memperluas dan meningkatkan ketrampilan siswa
2. Menghantarkan siswa dalam menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi pada millennium III
3. Menyediakan wahana pembinaan siswa melalui pengembangan
Iman dan Taqwa
4. Memperluas pengetahuan dan peningkatan SDM dalam
pembelajaran
3. Keadaan Siswa
Adapun jumlah siswa SMA Negeri 4 Surakarta diantaranya sebagai
berikut:
Tabel II.1
Jumlah Siswi SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 4 Surakarta
Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswi Jumlah siswa & siswi
X 126 215 341
XI IPA 64 109 173
XI IPS 97 85 182
XII IPA 60 121 181
XII IPS 110 111 221
Total 457 641 1098
46
4. Prestasi Tahun Pelajaran 2009/2010
Pada tahun ajaran 2009/2010 ini SMA Negeri 4 Surakarta dalam 1
tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat baik di bidang
akademik.
Tabel II.2
Tingkat Kelulusan Siswa SMA Negeri 4 Surakarta tahun 2010
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 4 Surakarta
Tabel II.3
Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA Negeri 4 Surakarta tahun 2010
PROGRAM IPA NILAI UN INDONESIA INGGRIS MAT FISIKA KIMIA BIOLOGI JMLH
KLASIFIKASI A A A A A A A
Nilai Rata-rata 81,3 8,32 7,69 8,02 8,24 7,99 48,39
Nilai Terendah 6,20 6,00 4,50 5,00 5,75 5,50 39,60
Nilai Tertinggi 9,20 9,60 9,75 9,75 9,50 10,00 55,60
Peringkat 3 2 2 1 2 1 1
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 4 Surakarta
Tabel II.4
Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA Negeri 4 Surakarta tahun 2010
PROGRAM IPS NILAI UN INDONESIA INGGRIS MAT EKO SOS GEO JMLH
KLASIFIKASI A A A B A B A
Nilai Rata-rata 8,07 8,39 9,07 7,39 7,69 6,57 47,18
Nilai Terendah 5,80 5,00 6,00 2,75 6,00 4,60 35,00
Nilai Tertinggi 9,40 9,80 10,00 8,75 9,60 8,40 52,35
Peringkat 2 2 1 1 3 2 2
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 4 Surakarta
No. Program Peserta Lulus % Kelulusan
1 IPA 181 181 100
2 IPS 221 220 99,55
47
5. Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010
Skema II
Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Surakarta
Tahun Pelajaran 2009/2010
Kepala Sekolah
Drs. Edy Pudiyanto, M.Pd
Kepala TU
Suwandi
Wakil Kepala
Bidang Kurikulum
Dra. Eni Rosita
Wakil Kepala
Bidang Kesiswaan
Drs. Munarso
Wakil Kepala
Bidang Sarpras
Drs. Suharno
Wakil Kepala
Bidang Humas
Hariyanto, S.Pd,
M.Pd
SISWA
GURU Koordinator BP
48
B. MAJALAH GADIS
1. Sekilas Sejarah
GADIS adalah majalah remaja dengan segmentasi remaja putri berusia
15-18 tahun yang pertama kali terbit di Indonesia. Edisi perdana majalah
GADIS diterbitkan pada tanggal 19 November 1973, dengan harga Rp 150,-,
oleh PT Gaya Favorit Press, yang juga penerbit majalah Femina, dengan tiras
perdana mencapai 50.000 eksemplar. Nama GADIS ternyata dipilih dan
terpilih dari beberapa nominasi nama lain sebutan untuk remaja putri dalam
berbagai bahasa daerah, seperti Nona, Uni, dan Pingkan. Cover pertamanya
adalah Tanti Parmo, seorang drum majorette drumband Tarakanita. Penampilan
Tanti di cover pertama GADIS ini menunjukkan bahwa GADIS ingin memberi
inspirasi remaja putri Indonesia untuk selalu aktif. Dalam terbitannya setiap
sepuluh hari sekali, selalu menampilkan artikel-artikel tentang sesuatu yang
sedang populer di kalangan remaja dan segala hal yang menjadi tren, seperti
masalah sekolah, musik, film, psikologi, kecantikan, mode, tokoh atau bintang
remaja yang sedang pupoler. GADIS juga menyajikan beraneka tips kesehatan,
seperti merawat wajah agar tidak berjerawat, bagaimana agar kulit tetap sehat,
dll. Selain itu juga terdapat artikel tentang tips dan trik mendapatkan cowok
idaman, ada pula cerita pendek tentang percintaan remaja, kuis, aneka mode
pakaian, aksesoris, potongan rambut khas remaja masa kini, zodiak, dan rubrik
konsultasi.
Untuk mendapatkan remaja putri yang dapat menjadi panutan, majalah
GADIS mempunyai acara yang mampu menghasilkan remaja putri yang smart,
aktif, dan berprestasi, yang bisa dibanggakan seperti menyelenggarakan
49
pemilihan putri remaja Indonesia pada tahun 70-80an dimana finalisnya datang
dari berbagai daerah Indonesia. Ratih Sanggarwati dan Okky Asokawati adalah
mantan Putri Remaja ini. Di tahun 80-an GADIS juga mengadakan pemilihan
Cowok Sampul, dimana satu pemenangnya adalah Thomas Djorghi, model,
pemain sinetron, dan penyanyi beken. Namun pertengahan tahun 80-an
pemilihan ini dihentikan dan tahun 1987 sampai sekarang GADIS mengadakan
pemilihan GADIS Sampul yang sangat populer di kalangan remaja. Bertujuan
mencari model baru yang fresh untuk cover majalah dan halaman mode.
Belakangan ini juga banyak yang akhirnya bisa sukses di bidang entertainment,
menjadi pemain sinetron atau film, bintang iklan, presenter, bahkan penyanyi.
Dari ajang ini banyak muncul remaja putri multi bakat. Zara Zettira dikenal
sebagai novelis dan penulis skenario, Melly Manuhutu sebagai penyanyi,
Betari Karlinda sebagai wanita karir yang sukses. Nama lain di dunia model
dan sinetron seperti Desy Ratnasari, Inneke Koesherawati, Lulu Tobing, Cindy
Fatikasari, Dian Sastrowardoyo, dan Sigi Wimala juga berasal dari pemilihan
GADIS Sampul.
2. Rubrikasi Majalah GADIS
Majalah remaja GADIS di sini secara operasional didefinisikan sebagai
majalah remaja yang mempunyai segmentasi remaja putri yang terbit setiap
sepuluh hari sekali. GADIS bertujuan memberi inspirasi remaja putri
Indonesia yang smart untuk selalu aktif dalam segala kegiatan, sehingga
diharapkan remaja putri termotivasi untuk menjadi dirinya yang maju, gaul,
selalu mengikuti tren, dan tidak ketinggalan jaman. Dalam setiap edisi
50
terbitannya, majalah GADIS selalu menyajikan informasi, artikel-artikel
tentang segala sesuatu yang sedang populer di kalangan remaja. Majalah
remaja GADIS mempunyai rubrik antara lain: rubrik GAYA, rubrik GAUL,
rubrik GOSIP, dan rubrik YANG TETAP. Dimana dalam rubrik tersebut
masih dipecah lagi menjadi sub rubrik dan mengupas masalah-masalah yang
terkait erat dengan dunia remaja putri. Rubrik-rubrik tersebut antara lain:
a. Rubrik GAYA
Adapun rubrik yang banyak menyajikan informasi tentang gaya
hidup remaja adalah rubrik GAYA yang berisi diantaranya tentang mode
atau fashion (membahas apa saja yang sedang trend terutama dalam hal
berpakaian), dandan (membahas cara berdandan, tren potongan rambut
maupun hal-hal berbau kecantikan), tempat nongkrong remaja gaul, juga
tips-tips tentang kesehatan. Di dalam rubrik GAYA terdapat sub rubrik
lainnya yaitu: Info mode (informasi mode yang sedang trend), Ngintip
Artis (melihat gaya berpakaian artis dan isi tasnya), T & J Modis
(membahas masalah padu padan baju dan penampilan), T & J Cantik
(membahas masalah kecantikan), T & J Fit (membahas masalah
kesehatan), Tips, Mode (mengulas masalah mode), Make Over (dandan
keren ala GADIS), Gaya Gaul (mengulas gaya gaul), Keren (mengulas
tentang gaya keren), Dandan (mengulas tentang cara dandan/ potongan
rambut), dan Koleksi (mengulas tentang barang-barang/ aksesoris lucu
khas remaja yang bisa dikoleksi).
51
b. Rubrik GAUL
Rubrik GAUL berisi seputar masalah, kisah atau cerita dari
pembaca, masalah sekolah, berbicara tentang info-info terbaru, masalah-
masalah cinta, dan kalender event yaitu merupakan info kegiatan-kegiatan
yang dilakukan majalah GADIS. Sub rubriknya antara lain: Promo GADIS
(promosi dari GADIS), Acara GADIS (acara/ kegiatan yang diadakan oleh
GADIS), Miss Gaul (Cerita pendek tentang Miss Gaul), Psikologi
(mengulas masalah psikologi remaja), Obrolan (ulasan tentang masalah
yang dialami remaja), Cinta (mengulas masalah cinta), Kado GADIS
(kado yang diberikan oleh GADIS untuk pembaca), Hi-Tech (info tentang
gadget terbaru), Kuis (kuis dari GADIS), Curhat (masalah rahasia gadis),
Hot Issue (mengulas tentang issue yang sedang hangat), kata Cowok
(pendapat cowok tentang cewek/ masalah lain), Cerpen (cerita pendek),
Acara Kita (artikel tentang kegiatan sekolah yang dikirim oleh pembaca),
Resep masakan.
c. Rubrik GOSIP
Dalam rubrik GOSIP berisi diantaranya adalah info musik yang
berupa ulasan musik yang lagi tren, info film terbaru, dan informasi
seputar dunia artis maupun profil artis-artis yang sedang tren di kalangan
remaja. Sub rubriknya antara lain yaitu: Pin Up (poster), Seleb (mengulas
selebriti), Film (mengulas film yang sedang tren), Kata Seleb (pendapat
selebritis akan suatu masalah), Musik (mengulas musik yang sedang tren),
dan info + Agenda (info dan agenda yang akan diadakan GADIS).
52
d. Rubrik TETAP
Di dalam rubrik TETAP terdiri dari sub rubrik yang selalu ada dan
hadir dalam setiap kali edisi majalah GADIS terbit. Sub rubriknya antara
lain: Daftar Isi, Dari Redaksi (kata-kata dari redaksi), Surat-surat (surat
dari pembaca), Bin Pul (profil bintang sampul), Miss Gosip (cerita pendek
tentang Miss Gosip), Gress (mengulas sesuatu yang baru/ gress), dan Kata
Zodiac (berisi tentang ramalan bintang), dan Percikan (artikel yang ditulis
pembaca, berisi tentang pelajaran hidup, namun dikemas dalam bentuk
cerpen. Cerita-ceritanya singkat, padat, terkadang menggelitik hati).
C. MAJALAH ANEKA
1. Sekilas sejarah
Aneka Yess!/ ANEKA adalah nama majalah remaja wanita dengan
segmentasi usia 13-19 tahun yang berasal dari Indonesia. Majalah ini pertama
kali diterbitkan pada tahun 1990 dan sangat populer di Indonesia. Edisi bahasa
Indonesianya diterbitkan oleh PT. Aneka Yess!. Selain edisi cetaknya, ada pula
edisi online-nya http://www.anekayess-online.com/welcome/.
Dalam terbitannya setiap 13 hari sekali, majalah ANEKA selalu
memberikan informasi yang sedang populer di kalangan remaja (remaja putri)
dan segala hal yang menjadi tren, seperti fashion, tips kecantikan, musik, film,
bintang/ artis baik dalam maupun luar negeri yang sedang populer, dan tentang
sekolah. Dalam majalah ANEKA juga terdapat cerita pendek (cerpen), kuis,
aksesoris, model potongan rambut yang sedang tren, rubrik konsultasi, dan
zodiak.
53
Walau pun segementasi majalah ANEKA adalah remaja putri, namun
majalah ANEKA ini tidak hanya mengadakan pemilihan covergirl saja tetapi
juga coverboy. Majalah ANEKA biasa menyebutnya dengan pemilihan Top
Guest, yang rutin diadakan setiap satu tahun sekali. Dimana umur dari peserta
yang mengikuti pemilihan Top Guest tersebut yaitu dari umur 13-17 tahun.
Dengan diadakannya acara tersebut, majalah ANEKA mampu memunculkan
remaja-remaja yang sesuai dengan moto dari majalah ini yaitu young energetic
smart ‘n stylish. Pemenang dari ajang tersebut dijadikan model untuk majalah
ANEKA ini. Dan dari ajang ini pula tidak sedikit yang menjadi artis-artis
terkenal, seperti Vira Yuniar (pemain sinetron), Titi Kamal (penyanyi dan
pemain sinetron), Kiki Amalia (pemain sinetron dan penyanyi), Indra Bekti
(MC dan penyanyi), Riza Shahab (pemain sinetron), Teuku Zacky (model dan
pemain sinetron), David Chalik (MC), Joe Richard (MC dan pemain sinetron),
dll.
2. Rubrikasi majalah ANEKA
Majalah remaja ANEKA adalah majalah remaja yang mempunyai
segmentasi remaja putri yang terbit setiap 13 hari sekali. Dengan tag line
„young energetic smart and stylish‟ ANEKA bertujuan memberikan insipirasi
kepada remaja putri Indonesia yang muda, bersemangat, pintar, dan bergaya.
Majalah ANEKA dalam setiap terbitannya selalu memberikan informasi yang
sedang tren di kalangan remaja khususnya remaja putri. Majalah ANEKA ini
mempunyai berbagai macam rubrik yang lengkap di dalamnya, antara lain:
rubrik Fashion and Beauty, rubrik Special, rubrik In Every Issue, rubrik
54
Celeb, rubrik Music, rubrik Box Office, dan rubrik Halaman Sekolah. Rubrik-
rubrik tersebut terbagi menjadi berbagai sub-sub rubrik yang mengupas
masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia remaja putri. Rubrik-rubrik
tersebut antara lain:
a. Rubrik Fashion and Beauty
Dalam rubrik Fashion and Beauty di sini menyajikan informasi
tentang fashion yang sedang update, dan juga terdapat tips kecantikan.
Dalam rubrik ini terdapat sub rubrik, antara lain: Voila! (informasi tentang
fashion terkini baik baju, dress, celana, maupun sepatu), Fashion: Blogger
(informasi tentang fashion yang diambil dari blog di internet), Celeb Style
(informasi tentang fashion yang dipakai para selebritis), Lintas Mode
(informasi tentang fashion dari perancang luar negeri), Fashion (informasi
tentang fashion dari ANEKA, model yang dipakai merupakan Top Guest
dari ANEKA, dan juga artis Indonesia, juga terdapat informasi harga dari
produk-produk tersebut), Q & A: Tips Cantik ala sahabat Marina
(informasi tentang tips kecantikan yang diberikan oleh Marina (produk
bedak)), Info Produk (informasi tentang merk baju).
b. Rubrik Special
Pada rubrik Special ini memberikan informasi tentang suatu hal
yang khas dari majalah ANEKA. Sub rubriknya antara lain: Special (yang
spesial dari ANEKA, seperti: ulang tahun ANEKA, pemilihan Top Guest,
dll), Pals Issue (mengulas suatu topik), Iklan, Formulir (untuk mengajak
pembaca ANEKA mengikuti beberapa acara yang diadakan majalah
ANEKA).
55
c. Rubrik In Every Issue
Dalam rubrik In Every Issue sub-sub rubriknya yaitu: What‟s
Inside (daftar isi majalah), Hi Pals! (tulisan dari pemimpin redaksi:
Adiba), From The Desk Of Vivid (tulisan dari pemimpin umum: Vivid
Argarini), Coverstory (cerita para artis luar negeri), Gossip & Fact (gosip
para artis luar negeri), Book Fetish (referensi buku-buku), Info Trend:
Maybelline (memberikan informasi tentang produk yang sedang tren), X-
Pose (memberikan informasi tentang hal-hal baru atau event yang baru
saja terjadi), Cerpen, Info Pop, Q & A: Sex Education + Apa Kata Bu
Dokter + Astroprobs + Fashion Emergency (tanya jawab masalah
kesehatan), Y!P Space (opini pembaca), Y!P Blog (memberikan informasti
tentang blog yang menarik, Inbox (tanya jawab oleh pembaca dengan
majalah ANEKA), Shopping List (memberikan informasi rekomendasi
tempat berbelanja beserta alamat, nomor telepon, dan web).
d. Rubrik Celeb
Dalam rubrik Celeb ini memberikan informasi tentang profil dan
kegiatan selebritis baik dari dalam maupun luar negeri.
e. Rubrik Music
Rubrik Music di sini meberikan informasi tentang referensi musik
atau lagu-lagu yang sedang digemari banyak orang. Dan juga terdapat info
tentang penyanyi atau band.
56
f. Rubrik Box Office
Rubrik Box Office ini memberikan informasi tentang event nonton
bareng, behind the scene (di balik layar), dan referensi film beserta
pembahasannya.
g. Rubrik Halaman Sekolah
Rubrik Halaman Sekolah ini membahas tentang sekolah-sekolah
atau universitas yang didatangi oleh majalah ANEKA dan kegiatan-
kegiatannya.
h. Rubrik Star Sign
Rubrik Star Sign ini memberikan info tentang ramalan bintang/
zodiak.
D. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN
Karakteristik responden dalam sebuah penelitian digunakan untuk
mengenal lebih dekat dengan karakteristik responden. Dalam penelitian ini,
khususnya yang berhubungan dengan penggunaan media massa dalam kehidupan
responden.
1. Gambaran Umum Responden (siswi SMA Negeri 4 Surakarta)
SMA Negeri 4 Surakarta adalah SMA Negeri yang berada di tengah
kota. Dengan demikian para siswa yang bersekolah di SMA ini bisa
dikategorikan sebagai siswa yang maju karena letak sekolahnya yang tidak
terpelosok. Siswi-siswi SMA Negeri 4 Surakarta suka akan fashion. Mereka
selalu meng-update tren fashion terkini. Siswi di SMA ini juga gemar
membaca majalah terutama tentang fashion. Dengan demikian dalam
57
penelitian ini siswi yang terpilih sebagai responden diharapkan dapat
memberikan penilaian terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian
ini.
2. Distribusi Responden
Menurut Umur
Responden dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga angkatan
yakni kelas X, XI, dan XII sehingga umur dari masing-masing responden
berbeda yakni berkisar 15-19 tahun. Berikut tabel distribusi responden
menurut umur:
Tabel II.5
Distribusi Responden Menurut Umur
Umur Frekwensi %
15 11 12,6
16 25 28,7
17 22 25,3
18 27 31,1
19 2 2,3
Jumlah 87 100 Sumber: Data Primer Kuesioner
Dari tabel di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa umur
responden paling banyak adalah antara 16-18 tahun yaitu 85,1%. Sedang
yang paling sedikit berumur 19 tahun.
3. Karakteristik Responden
a. Majalah yang Sering Dibaca Responden
Perkembangan majalah di Indonesia yang semakin maju
menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk membaca
majalah sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini mendorong
58
pada persaingan antar majalah dalam memberikan informasi yang terbaik
untuk mendapatkan perhatian terbanyak dari pembacanya. Perhatian itu
berupa seberapa sering pembacanya membaca majalah bersangkutan.
Dalam penelitian ini, gambaran umum majalah yang paling sering dibaca
responden adalah sebagai berikut:
Tabel II.6
Majalah yang Sering Dibaca Responden
Nama Majalah F %
Cita Cinta
CHIC
GADIS
ANEKA
Cosmo Girl
Kawanku
40
20
54
48
27
32
18,1
9,1
24,4
21,7
12,2
14,5
Jumlah 221 100
Sumber : Data Primer Kuesioner
Dalam kategori ini responden diberikan kesempatan untuk memilih
lebih dari satu jawaban yang disediakan. Untuk itu gambaran umum
mengenai majalah yang sering dibaca responden dari data di atas
menunjukkan bahwa majalah GADIS yang paling sering dibaca dengan
perolehan 24,4%. Dan majalah ANEKA menempati urutan kedua dengan
perolehan 21,7%.
b. Rubrik yang Paling Sering Dibaca Responden
Ada banyak rubrik pada majalah yang menjadi menu bacaan
sehari-hari. Dari sekian banyak rubrik, dipilih beberapa diantaranya
disesuaikan dengan rubrik-rubrik yang pada umumnya ada di majalah,
sebagai bahan pertanyaan untuk mengukur rubrik apa saja yang disukai
59
dan dibaca oleh responden. Adapun data yang diperoleh tersusun dalam
distribusi frekuensi pada tabel di bawah ini:
Tabel II.7
Rubrik yang Disukai Responden
Rubrik Majalah F %
a. Informasi (berita, gosip selebritis,
tips kecantikan)
b. Hiburan (fashion, film, musik,
zodiak)
c. Cerpen
d. Lainnya………………..
27
51
16
2
28,1
53,1
16,7
2,1
Jumlah 96 100
Sumber: Data Primer Kuesioner
Pada kategori ini responden diperbolehkan untuk memilih lebih
dari satu jawaban, dengan hasil pada tabel di atas. Informasi yang dapat
diperoleh dari data ini bahwa rubrik hiburan menjadi pilihan terbanyak
responden sebanyak 53,1 % atau 51 responden. Rubrik Informasi seperti
berita, gosip selebritis, dan tips kecantikan dan Rubrik Cerpen dari hasil
dan analisis di atas menempati urutan kedua dan ketiga pilihan terbanyak
dari rurbrik yang paling disukai responden.
c. Menggemari/ Tidaknya Responden Pada Rubrik Fashion di
Majalah
Rubrik fashion adalah salah satu rubrik yang paling digemari oleh
remaja putri. Untuk itulah peneliti ingin mengetahui apakah responden
menggemari rubrik tersebut, yang hasilnya tertuang dalam tebel distribusi
frekuensi di bawah ini:
60
Tabel II.8
Menggemari/ Tidaknya Responden Pada Rubrik Fashion di Majalah
Kategori F %
Ya
Tidak
87
-
100
-
Jumlah 87 100
Sumber : Data Primer Kuesioner
Rubrik fashion di majalah merupakan rubrik yang paling disukai
oleh masyarakat. Hal ini didukung oleh 100% responden yang menyatakan
menyukai rubrik fashion pada majalah. Selain itu siswi SMA juga
termasuk dalam kategori segmen target untuk rubrik fashion pada majalah
GADIS dan ANEKA.
d. Media Lain Dimana Responden Memperoleh Informasi Mengenai
Perkembangan Fashion
Meskipun majalah merupakan media massa yang banyak digemari
khalayak, namun kehadiran penggunaan media massa lain juga perlu
dipertimbangkan. Dalam hal ini media yang dimaksud adalah Koran,
majalah, tabloid, dan radio. Data yang diperoleh pada item ini bersifat
nominal, sehingga tidak dijumlahkan.
Tabel II.9
Media Untuk Mendapat Informasi Rubrik Fashion di Majalah
Kategori F %
Surat Kabar
Tabloid
Internet
Televisi
4
24
46
13
4,6
27,6
52,9
14,9
Sumber : Data Primer Kuesioner
61
Dari data di atas dapat ketahui bahwa selain dari majalah, 52,9%
responden mendapatkan informasi tentang fashion melalui internet. Hal ini
dikarenakan internet merupakan media yang luas/ yang bisa memberikan
informasi tentang apa saja. Salah satunya yaitu tentang fashion. Selain
internet, tabloid juga bisa memberikan informasi tentang fashion.
e. Membaca/ Tidaknya Responden terhadap Rubrik Fashion pada
majalah GADIS dan ANEKA
Dari beberapa majalah yang memberikan informasi tentang fashion
yang menjadi sumber penelitian ini adalah majalah GADIS dan ANEKA.
Untuk meyakinkan bahwa siswi SMA Negeri 4 Surakarta benar-benar
dapat dikategorikan sebagai responden, maka disusun pertanyaan untuk
mengetahui apakah siswi tersebut membaca majalah GADIS dan ANEKA
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel II.10
Membaca/ Tidaknya Responden terhadap Rubrik Fashion
pada majalah GADIS dan ANEKA
Kategori F %
Ya
Tidak
87
-
100
-
Jumlah 87 100
Sumber : Data Primer Kuesioner
Gambaran yang diperoleh sari tabel diatas bahwa hasil survey
menunjukkan 87 siswi SMA Negeri 4 Surakarta di atas dapat menjadi
responden dalam penelitian ini. Para responden tersebut 100% menyatakan
62
bahwa responden membaca atau menggemari rubrik fashion pada majalah
GADIS dan ANEKA.
f. Deskripsi Tempat Responden membaca majalah GADIS dan
ANEKA
Deskripsi tempat responden membaca majalah bertujuan untuk
mengetahui dimana responden membaca majalah tersebut. Gambaran yang
diperoleh dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Tabel II.11
Tempat Responden Membaca Majalah
Tempat Membaca F %
Di rumah
Di kos
Di rumah tetangga/ teman
Lainnya (sekolah, di manapun)
51
2
12
22
58,6
2,3
13,8
25,3
Jumlah 87 100
Sumber : Data Primer Kuesioner
Data di atas menunjukkan bahwa membaca di rumah merupakan
pilihan utama oleh responden untuk membaca majalah, yaitu dengan
prosentase 58,6%. Selain itu responden memilih di tempat lain seperti
sekolah karena responden adalah siswi SMA. Mereka mempunyai
heterogenitas yang tinggi untuk saling betukar informasi mengenai apa
saja yang mereka dapatkan termasuk informasi tentang fashion. Membaca
di kos hanya 2,3% karena mayoritas dari mereka tinggal di rumah bersama
orang tua.
63
BAB III
DESKRIPSI VARIABEL GRATIFICATION SOUGHT,
MEDIA USE, DAN GRATIFICATION OBTAINED
A. GRATIFICATION SOUGHT
Gratification Sought (GS) adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan
individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv atau
koran). GS dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
kepuasan yang dicari atau diinginkan responden dapat dipenuhi kepuasaannya
dengan cara membaca majalah GADIS dan ANEKA. Jenis-jenis kebutuhan
tersebut dikategorikan dalam skala Sangat Penting, Penting, Tidak Penting,
dan Sangat Tidak Penting. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:
Tabel III.1
Jenis-jenis Gratification Sought
No Jenis-jenis Gratification
Sought
Sangat
Penting Penting
Tidak
Penting
Sangat
Tidak
Penting
F % F % F % F %
64
1
2
3
4
5
Motif informasi
Untuk mengetahui informasi
mengenai fashion di majalah
Untuk memperoleh
pengetahuan perkembangan
fashion terbaru
Untuk memperoleh
pengetahuan mode baik
dikenakan sehari-hari atau
pada kesempatan tertentu
Untuk memperoleh
pengetahuan cara memadu-
padankan pakaian yang
dikenakan
Untuk memperoleh
informasi tentang pakaian
yang dikenakana para artis
20
55
12
12
12
23
63,2
13,8
13,8
13,8
53
17
64
74
49
61
19,6
73,6
85,1
56,3
14
15
11
1
26
16
17,2
12,6
1,1
29,9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
7
Motif Identitas Pribadi
Agar bisa memberikan
informasi kepada orang lain
Untuk menambah
kepercayaan diri
-
51
-
58,6
72
36
82,8
41,4
15
-
17,2
-
-
-
-
-
Motif integrasi dan
interaksi sosial
65
8
9
Untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang
lain
Untuk berkumpul dengan
keluarga dan teman
12
12
13,8
13,8
60
62
69
71,3
15
12
17,2
13,8
-
1
-
1,1
10
11
12
13
Motif hiburan
Untuk menghilangkan rasa
penat dan bosan
Untuk mengisi waktu luang
Untuk bersantai
Untuk memperoleh hiburan
dan kesenangan
58
58
44
58
66,7
66,7
50,6
66,7
16
28
42
29
18,4
32,2
48,3
33,3
12
1
1
-
13,8
1,1
1,1
-
1
-
-
-
1,1
-
-
-
Sumber : Data Primer Kuesioner
Dari tabel di atas dapat dilihat kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
diharapkan responden dapat terpenuhi setelah membaca kedua majalah tersebut.
Secara umum responden mengharapkan akan mendapat informasi tentang fashion
setelah membaca majalah. Hal ini terbukti dengan jawaban atas item–item
pertanyaan motif informasi dan motif hiburan yang menduduki skala penting dan
sangat penting.
Untuk lebih mengetahui tingkat kepentingan masing-masing item
kebutuhan berikut akan disajikan tingkat kepentingan pada setiap itemnya.
1. Motif Informasi
66
a. Kebutuhan responden untuk mengetahui informasi mengenai fashion
di majalah
Tabel III.2
Kebutuhan responden untuk mengetahui informasi mengenai fashion
di majalah
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
20
53
14
-
23
61 16
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Dari tabel di atas gambaran tentang kebutuhan responden untuk
mengetahui informasi mengenai fashion yang terjadi saat ini untuk dicarikan
pemuasnya dengan membaca majalah GADIS dan ANEKA yang didapat antara
lain 84% responden menjawab antara skala sangat penting dan penting. Untuk
skala tidak penting terdapat 16% responden. Sedangkan pada skala kategori
sangat tidak penting, tidak satu orang responden pun yang memilih.
b. Kebutuhan responden untuk memperoleh pengetahuan perkembangan
fashion terbaru
Tabel III.3
Kebutuhan responden untuk memperoleh pengetahuan
perkembangan fashion terbaru
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
55
17
15
-
63,2
19,6
67
17,2
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Dari persentasi data diatas nampak bahwa 82,8% responden
menganggap sangat penting dan penting untuk dicarikan pemuasnya dalam
mendapatkan informasi tentang fashion, yakni dengan membaca majalah GADIS
dan ANEKA. Untuk skala tidak penting terdapat 17,2% responden. Sedangkan
pada skala kategori sangat tidak penting, tidak satu orang responden pun yang
memilih.
Dengan adanya model baju, sepatu, gaya rambut terbaru membuat
kedua majalah ini layak sebagai media pencari kepuasan akan informasi tentang
fashion yang sedang tren.
c. Kebutuhan responden untuk memperoleh pengetahuan mode baik
dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu
Tabel III.4
Kebutuhan responden untuk memperoleh pengetahuan mode baik
dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
12
64
11
-
13,8
73,6 12,6
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pada kategori kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan mode baik
dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu, mayoritas menjawab
pada skala penting yaitu 73,6% responden. Hal ini menunjukkan kebanyakan
responden memilih untuk membaca majalah GADIS dan ANEKA untuk mencari
68
pemuasan akan kebutuhan mengetahui mode yang dikenakan sehari-hari
maupun pada acara tertentu. Untuk skala tidak penting yaitu 12,6% responden,
dan pada skala sangat tidak penting tidak satu orang responden pun yang
memilih.
d. Kebutuhan responden untuk memperoleh pengetahuan cara memadu-
padankan pakaian yang dikenakan
Tabel III.5
Kebutuhan responden untuk memperoleh pengetahuan cara
memadu-padankan pakaian yang dikenakan
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
12
74
1
-
13,8
85,1 1,1
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Dari data diatas menunjukan bahwa 86 responden atau 98,9%
responden ingin mengetahui cara memadu-padankan pakaian yang
dikenakan melalui majalah GADIS dan ANEKA. Sementara itu hanya 1
responden atau 1,1% responden menyatakan tidak penting mengetahui
cara memadu-padankan pakaian dengan membaca majalah GADIS dan
ANEKA.
e. Kebutuhan responden untuk memperoleh informasi tentang pakaian
yang dikenakan para artis
Tabel III.6
69
Kebutuhan responden untuk memperoleh informasi tentang pakaian
yang dikenakan para artis
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
12
49
26
-
13,8
56,3 29,9
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pada kategori kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang
pakaian yang dikenakan para artis, mayoritas menjawab pada skala
penting yaitu 56,3% responden. Hal ini menunjukkan kebanyakan
responden memilih untuk membaca majalah GADIS dan ANEKA untuk
mencari pemuasan akan kebutuhan memperoleh informasi tentang pakaian
yang dikenakan para artis. Hanya ada 26 responden yang menjawab tidak
penting adanya kebutuhan ini.
2. Motif Identitas Pribadi
a. Kebutuhan responden agar bisa memberikan informasi kepada orang
lain
Tabel III.7
Kebutuhan responden agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
-
72
15
-
-
82,8
17,2
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Kategori motif identitas pribadi agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain kebanyakan responden menyatakan penting yaitu 82,8%
responden, sementara 17,2% responden menyatakan tidak penting. Ini
70
berarti ada keinginan dari responden untuk memperoleh informasi dan
untuk selanjutanya membagikan informasi tersebut kepada orang lain
dengan membaca kedua majalah tersebut.
b. Kebutuhan responden untuk menambah kepercayaan diri
Tabel III.8
Kebutuhan responden untuk menambah kepercayaan diri
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
51
36
-
-
58,6
41,4
-
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pada jenis kebutuhan ini, jawaban dominan yang dipilih responden
adalah sangat penting yaitu 58,6% responden, dan 41,4% responden
menyatakan penting bahwa membaca majalah GADIS dan ANEKA dapat
menambah kepercayaan diri. Untuk skala tidak penting dan sangat tidak
penting, tidak satu orang responden pun yang memilih.
3. Motif integrasi dan interaksi sosial
a. Kebutuhan responden untuk memperoleh bahan perbincangan dengan
orang lain
Tabel III.9
Kebutuhan responden untuk memperoleh bahan perbincangan
dengan orang lain
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
12
60
15
-
13,8
69 17,2
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
71
Pada kategori motif integrasi dan interaksi sosial, khususnya pada item
kebutuhan responden untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang
lain 72 responden menyatakan sangat penting dan penting yaitu 82,8%.
Sementara 15 responden atau 17,2% menyatakan tidak penting. Untuk skala
sangat tidak penting, tidak satu orang responden pun yang memilih. Dengan
demikian membaca majalah GADIS dan ANEKA dapat digunakan sebagai bahan
perbincangan dengan orang lain.
b. Kebutuhan responden untuk berkumpul dengan keluarga dan teman
Tabel III.10
Kebutuhan responden untuk berkumpul dengan keluarga dan teman
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
12
62
12
1
13,8
71,3
13,8
1,1
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pada item kebutuhan ini 85,1% responden menyatakan sangat penting
dan penting. Sementara 14,9% responden menyatakan tidak penting dan sangat
tidak penting. Dengan demikian dari data di atas lebih banyak menyatakan
sangat penting dan penting. Gambaran yang didapat, responden menginginkan
membaca majalah GADIS dan ANEKA merupakan sarana untuk dapat berkumpul
dengan keluarga dan teman.
4. Motif hiburan
a. Kebutuhan responden untuk menghilangkan rasa penat dan bosan
Tabel III.11
Kebutuhan responden untuk menghilangkan rasa penat dan bosan
Kategori Frekuensi %
72
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
58
16
12
1
66,7
18,4
13,8
1,1
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pada kategori ini, lebih dari separuh responden menganggap bahwa
dengan membaca majalah GADIS dan ANEKA diharapkan dapat
digunakan untuk menghilangkan rasa penat dan bosan. Hal ini terlihat
pada tabel diatas, sebanyak 85,1% responden menjawab sangat penting
dan penting, sedang sisanya 14,9% responden menjawab tidak penting dan
sangat tidak penting.
b. Kebutuhan responden untuk mengisi waktu luang
Tabel III.12
Kebutuhan responden untuk mengisi waktu luang
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
58
28
1
-
66,7
32,2
1,1
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pada jenis kebutuhan ini 98,9% responden menyatakan sangat
penting dan penting, dan yang menganggap tidak penting hanya 1,1%
responden saja. Banyaknya yang menganggap sangat penting dan penting
73
pada kebutuhan ini dikarenakan kedua majalah tersebut merupakan bacaan
ringan yang informatif dan menghibur. Sehingga dapat digunakan atau
dibaca kapan pun dan dimana pun ketika sedang tidak ada kegiatan lain
atau sedang menunggu.
c. Kebutuhan responden untuk bersantai
Tabel III.13
Kebutuhan responden untuk bersantai
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
44
42
1
-
50,6
48,3 1,1
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
Pemenuhan kebutuhan untuk bersantai dengan membaca majalah
GADIS dan ANEKA dikalangan siswi SMA Negeri 4 Surakarta dari separuh
responden atau 50,6% responden menganggap sangat penting dan 48,3%
responden menganggap penting. Kedua majalah ini selain dapat digunakan
untuk mengisi waktu luang juga dapat digunakan untuk bersantai. Sementara itu
hanya 1,1% responden menganggap tayangan ini tidak penting, dan pada skala
kategori sangat tidak penting, tidak satu orang responden pun yang memilih.
d. Kebutuhan responden untuk memperoleh hiburan dan kesenangan
Tabel III.14
Kebutuhan responden untuk memperoleh hiburan dan kesenangan
Kategori Frekuensi %
Sangat Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
58
29
-
-
66,7
33,3
-
-
Jumlah 87 100 Sumber : Tabel III.1
74
Pada kategori terakhir yaitu motif responden membaca majalah GADIS
dan ANEKA untuk memperoleh hiburan dan kesenangan memiliki persentase
tertinggi pada skala sangat penting yaitu 66,7% responden, dan 33,3%
responden menyatakan penting. Sedangkan pada skala kategori tidak penting
dan sangat tidak penting, tidak satu orang responden pun yang memilih. Itu
artinya kedua majalah tersebut dapat meberikan hiburan dan kesenangan pada
pembacanya.
Dari pemaparan di atas dapat dilihat dengan jelas bagaimana harapan
responden memenuhi kebutuhannya dari membaca majalah GADIS dan ANEKA.
Pada umumnya responden menganggap penting semua jenis kebutuhan yang
diajukan, hanya beberapa yang memperoleh posisi tidak penting. Untuk lebih
mengetahui gambaran tingkat pemenuhan kebutuhan yang diharapkan
responden, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.15
Kategorisasi tingkat kepuasan yang diharapkan responden
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Sangat tinggi (43-52)
Tinggi (33-42)
Rendah (23-32)
Sangat rendah (13-22)
55
31
1
-
63,2
35,6
1,2
-
75
Jumlah 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Menurut tabel di atas, sebagian besar responden, yakni sebesar 63,2%
responden mempunyai tingkat pengharapan yang sangat tinggi untuk
memperoleh kepuasan dengan membaca kedua majalah tersebut. Kemudian
35,6% responden mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi. Hanya 1
responden atau sebesar 1,2% yang memiliki pengharapan rendah terhadap
majalah GADIS dan ANEKA. Ini berarti, mayoritas responden ingin mencari
pemenuhan kebutuhannya dengan membaca majalah GADIS dan ANEKA.
B. MEDIA USE
Media Use atau penggunaan media merupakan perilaku khalayak dalam
menggunakan media. Dalam penelitian ini media use dimaksudkan untuk mengukur
bagaimana pola konsumsi responden terhadap rubrik fashion pada majalah GADIS
dan ANEKA.
Pengukuran media use ini dioperasionalkan melalui tiga indikator, yaitu
berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi membaca, dan curahan waktu yang
diberikan responden untuk membaca kedua majalah tersebut. Hasil dari pengukuran
ketiga indikator tersebut dapat disimak sebagai berikut.
1. Penggunaan Media Berdasarkan Tingkat Perhatian
a. Pra Activity (Sebelum Terpaan Media)
76
Kegiatan pra aktifitas merupakan kegiatan-kegiatan sebelum
menggunakan media. Dari kegiatan ini akan didapatkan gambaran kegiatan yang
dilakukan responden sebelum memutuskan untuk membaca rubrik fashion
majalah GADIS dan ANEKA. Hal umum yang dilakukan seseorang sebelum
melakukan kegiatan adalah dengan mencari informasi. Pencarian informasi
disini menjadi salah satu indikator kegiatan yang dilakukan responden sebelum
membaca kedua majalah tersebut. Kategori atau indikator yang digunakan
antara lain sebagai berikut:
Tabel III.16
Aktivitas Responden Dalam Mencari Informasi Sebelum
Membaca Majalah GADIS dan ANEKA
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Mencari informasi di media
massa (surat kabar, internet,
radio)
Melihat dari iklan di TV yang
ditayangkan secara berulang-
ulang
Bertanya kepada teman
mengenai hal tersebut
Tidak mencari informasi apapun
mengenai hal tersebut
27
16
15
29
31,1
18,4
17,2
33,3
24
16
17
30
27,6
18,4
19,5
34,5
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
77
Dari data yang diperoleh yang terkumpul dalam tabel distribusi
frekuensi di atas menyatakan bahwa responden lebih memilih untuk mencari
informasi di media massa (surat kabar, internet) tentang kedua majalah tersebut
daripada mencari ke sumber lain seperti melihat iklan di TV atau bertanya
kepada teman, yang ditunjukkan dengan jumlah persentase untuk majalah
GADIS sebesar 31,1% responden dan untuk majalah ANEKA sebesar 27,6%
responden.
Sedangkan bertanya kepada teman mengenai majalah GADIS dan
ANEKA kurang begitu diminati. Namun secara umum tingkat perhatian
responden terhadap kedua majalah tersebut tergolong rendah, terbukti
mayoritas responden mengaku tidak mencari informasi apapun mengenai kedua
acara tersebut.
Hal ini disebabkan karena kedua majalah tersebut sudah ada sejak lama,
sehingga pembaca tidak perlu mencari-cari informasi tentang kedua majalah
tersebut. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat perhatian responden
lebih tinggi pada majalah GADIS dibanding dengan majalah ANEKA.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui gambaran responden
sebelum memutuskan untuk membaca majalah adalah dengan mengukur
bagaimana cara responden dalam meluangkan waktu untuk membaca majalah
GADIS dan ANEKA. Gambaran umum mengenai waktu yang diluangkan
responden untuk kedua acara tersebut antara lain:
Tabel III.17
Cara responden meluangkan waktu khusus untuk membaca
majalah GADIS dan ANEKA
78
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Selalu meluangkan waktu
khusus
Kadang-kadang meluangkan
waktu khusus
Tidak pernah meluangkan
waktu khusus
28
30
29
32,2
34,5
33,3
23
32
32
26,4
36,8
36,8
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari cara responden meluangkan waktu khusus untuk membaca kedua
majalah tersebut diketahui bahwa tingkat perhatian responden sedikit lebih
unggul pada majalah GADIS daripada majalah ANEKA. Hal ini tercermin dari lebih
banyaknya responden yang menyatakan tidak pernah meluangkan waktu khusus
untuk membaca majalah ANEKA. Indikator tingkat perhatian responden
terhadap kedua majalah tersebut relatif sedang, sebab sebagian besar
responden mengaku kadang-kadang meluangkan waktu khusus untuk membaca
kedua majalah tersebut.
b. Duractivity (Selama Terpaan Media)
Aktivitas responden selama terpaan media menunjuk pada kegiatan
responden saat membaca majalah GADIS dan ANEKA. Pada fase ini diukur
dengan tingkat pemahaman responden terhadap informasi yang disampaikan
dalam majalah tersebut, apakah responden melakukan aktivitas lain saat
membaca kedua majalah tersebut, dan apakah responden membaca majalah
tersebut sampai selesai atau tidak.
79
Tabel III.18
Aktifitas responden saat membaca majalah GADIS dan ANEKA
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Tidak melakukan aktivitas lain
Kadang-kadang diselingi
aktivitas lain
Selalu melakukan aktivitas lain
16
49
22
18,4
56,3
25,3
14
49
24
16,1
56,3
27,6
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Data di atas menunjukkan lebih banyak responden yang selalu
melakukan aktivitas lain saat membaca majalah ANEKA daripada saat membaca
majalah GADIS, berarti tingkat perhatian responden pada majalah GADIS lebih
tinggi daripada majalah ANEKA. Selain itu responden pembaca majalah GADIS
lebih banyak yang tidak melakukan aktivitas lain daripada pembaca majalah
ANEKA. Ini berarti juga tingkat perhatian responden pada majalah GADIS lebih
tinggi daripada majalah ANEKA. Dari data tersebut dapat disimpulkan tingkat
perhatian responden saat membaca kedua majalah tersebut relatif sedang
karena mayoritas responden menjawab kadang-kadang diselingi aktivitas lain
saat membaca kedua majalah tersebut.
Tabel III.19
Cara responden membaca majalah GADIS dan ANEKA
Kategori GADIS ANEKA
80
F % F %
Selalu membaca sampai acara
selesai
Kadang-kadang membaca
sampai selesai
Tidak pernah membaca
sampai selesai
28
50
9
32,2
57,5
10,3
20
49
18
23
56,3
20,7
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dilihat dari cara responden dalam membaca majalah GADIS dan ANEKA,
data dari tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas responden mengaku
kadang-kadang membaca tersebut sampai selesai. Namun presentasi majalah
GADIS lebih besar daripada majalah ANEKA. Hal ini berarti lebih banyak
responden yang membaca majalah tersebut hingga selesai daripada yang tidak
pernah membaca sampai selelsai.
c. Post activity (Setelah Terpaan media)
Post activity menggambarkan tingkat perhatian responden setelah
membaca majalah GADIS dan ANEKA. Indikator pada tahap ini adalah seberapa
sering responden memperbincangkan isi majalah tersebut dengan orang lain
dan dengan siapa responden memperbincangkan isi majalah tersebut dengan
orang lain.
Tabel III.20
Aktifitas responden setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA
Kategori GADIS ANEKA
81
F % F %
Selalu memperbincangkannya dengan
orang lain
Kadang-kadang
memperbincangkannya dengan orang
lain
Tidak pernah memperbincangkannya
dengan orang lain
27
47
13
31
54
15
25
43
19
28,7
49,4
21,9
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Menurut indikator ini tingkat perhatian responden terhadap kedua
acara tersebut relatif sedang, terbukti mayoritas responden mengaku kadang-
kadang saja memperbincangkan kembali majalah tersebut dengan orang lain.
Namun responden mengaku sering memperbincangkan isi majalah GADIS lebih
banyak daripada majalah ANEKA, berarti tingkat perhatian responden terhadap
majalah GADIS lebih tinggi.
Tabel III.21
Siapa yang biasa anda ajak berbincang-bincang tentang hal tersebut
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Teman
Orang tua/ saudara
Tetangga/orang lain
Lainnya………………
59
17
11
-
67,8
19,5
12,7
-
59
16
12
-
67,8
18,4
13,8
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
82
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
memperbincangkan isi kedua majalah tersebut dengan teman. Hanya 19,5%
responden untuk majalah GADIS dan 18,4% responden untuk majalah ANEKA
yang memperbincangkannya dengan keluarga. Hal ini disebabkan segmentasi
kedua majalah tersebut yang ditunjukan untuk remaja, sehingga responden
akan lebih leluasa memperbincangkannya dengan teman sebayanya.
2. Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi Membaca
Frekuensi atau tingkat keseringan membaca merupakan salah satu
aspek untuk mengukur tingkat penggunaan media di kalangan responden.
Dalam hal ini diindikasikan dengan tingkat keseringan responden dalam
membaca majalah GADIS dan ANEKA dalam satu minggu.
Tabel III.22
Tingkat keseringan membaca majalah GADIS dan ANEKA
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
6-7 kali seminggu
4-5 kali seminggu
2-3 kali seminggu
1 kali seminggu
14
22
30
21
16,1
25,3
34,5
24,1
8
17
36
26
9,2
19,5
41,4
29,9
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dalam satu minggu ternyata mayoritas responden mengaku lebih sering
membaca majalah GADIS 4-5 kali dalam satu minggu daripada majalah ANEKA
83
yang hanya ditonton 2-3 kali dalam satu minggu. Hal ini berarti tingkat perhatian
responden pada majalah GADIS lebih tinggi daripada majalah ANEKA.
3. Penggunaan Media Berdasarkan Curahan Waktu Membaca
Tinggi rendahnya tingkat penggunaan media berdasarkan curahan
waktu digambarkan dengan berapa lama waktu yang diberikan responden
dalam membaca majalah GADIS dan ANEKA.
Tabel III.23
Curahan waktu yang diberikan responden dalam membaca
majalah GADIS dan ANEKA
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
61-90 menit
46-60 menit
16-45 menit
1-15 menit
8
8
29
42
9,2
9,2
33,3
48,3
8
8
28
43
9,2
9,2
32,2
49,4
Jumlah 87 100 28 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel diatas nampak bahwa sebagian besar responden membaca
kedua majalah tersebut antara 16-45 menit, dan presentase majalah GADIS
84
lebih besar daripada majalah ANEKA. Hal ini berarti tingkat perhatian responden
pada majalah GADIS lebih tinggi daripada majalah ANEKA.
C. GRATIFICATION OBTAINED
Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh
seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu. Yang dimaksud GO
dalam penelitian ini adalah kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah
membaca rubrik fashion pada majalah GADIS dan ANEKA.
Dari masing-masing kategori motif, ditemukan berbagai hasil yang beraneka
ragam. Pada motif informasi mayoritas menyatakan setuju bahwa dengan membaca
majalah GADIS dan ANEKA beberapa jenis item kebutuhan dapat terpenuhi. Pada
motif identitas pribadi juga menyatakan puas bahkan sangat puas. Lain halnya
dengan motif integrasi dan interaksi sosial dimana pada item kebutuhan responden
untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain terdapat jawaban yang
sama kuat antara puas dan tidak puas. Pada motif hiburan mayoritas responden
menyatakan sangat puas.
Untuk memudahkan mendapatkan gambaran mengenai tingkat kepuasan
para responden dalam memenuhi kebutuhan, data yang terhimpun dimasukkan ke
dalam tabel-tabel yang dapat dilihat di bawah ini:
1. Motif Informasi
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengetahui informasi
mengenai fashion di majalah
Tabel III.24
Tingkat Kepuasan yang Diperoleh Responden
85
Untuk Mengetahui Informasi Mengenai Fashion di Majalah
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
29
58
-
-
33,3
66,7
-
-
15
67
5
-
17,2
77,1
5,7
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Data distribusi frekuensi dari kategori kebutuhan untuk mengetahui
informasi mengenai fashion di majalah menunjukkan kepuasan yang diperoleh
setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA cukup berbeda. Hal ini ditunjukkan
dengan perolehan responden dan besarnya persentase yang berbeda pada
kategori sangat puas dan puas yaitu 100% responden pada majalah GADIS dan
94,3% responden pada majalah ANEKA. Pada kategori sangat tidak puas angka
presentase menunjukkan 0% responden untuk majalah GADIS dan 5,7%
responden untuk majalah ANEKA. Hal ini berarti majalah GADIS lebih unggul
dalam pemenuhan kepuasan dibandingkan majalah ANEKA.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh
pengetahuan perkembangan fashion terbaru
Tabel III.25
Tingkat Kepuasan yang Diperoleh Responden
Untuk Memperoleh Pengetahuan Perkembangan Fashion terbaru
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
86
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
63
19
5
-
72,4
21,8
5,8
-
46
14
27
-
52,9
16,1
31
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Kepuasan yang diperoleh setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA
pada kategori kebutuhan untuk mengetahui perkembangan fashion terbaru,
terlihat jelas bahwa majalah GADIS lebih memberikan kepuasan dibanding
dengan majalah ANEKA. Hal ini dapat ditunjukkan dengan angka pada kategori
sangat puas dan puas yaitu 94,5% responden pada majalah GADIS dan 69%
responden pada majalah ANEKA.
Gambaran secara umum yang dapat diperoleh dari tabel di atas adalah
kedua majalah tersebut mampu memberikan kepuasan akan informasi
mengenai perkembangan fashion terbaru, dan majalah GADIS lebih unggul dari
pada majalah ANEKA.
c. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh
pengetahuan mode baik dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan
tertentu
Tabel III.26
Tingkat Kepuasan yang Diperoleh Responden
Untuk memperoleh pengetahuan mode baik dikenakan sehari-hari
atau pada kesempatan tertentu
87
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
30
57
-
-
34,5
65,5
-
-
20
57
10
-
23
65,5
11,5
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Pada kategori kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan mode baik
dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu, kedua majalah tersebut
mendapatkan perhatian yang hampir sama dari responden. Dapat dilihat pada
kategori sangat puas yaitu 34,5% responden untuk majalah GADIS dan 23%
responden untuk majalah ANEKA. Pada kategori ini majalah GADIS lebih
memuaskan responden untuk memperoleh pengetahuan mode baik dikenakan
sehari-hari atau pada kesempatan tertentu.
d. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengetahui cara
memadu-padankan pakaian yang dikenakan
Tabel III.27
Tingkat Kepuasan yang Diperoleh Responden
Untuk Mengetahui cara memadu-padankan
pakaian yang dikenakan
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
37
46
42,5
52,9
25
24
28,7
27,6
88
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
4
-
4,6
-
38
-
43,7
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Kepuasan yang diperoleh setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA
pada kategori kebutuhan untuk mengetahui cara memadu-padankan pakaian
yang dikenakan, majalah GADIS lebih memberikan kepuasan dibanding dengan
majalah ANEKA. Pada kategori sangat puas majalah GADIS lebih unggul
dibanding majalah ANEKA, yaitu 42,5% responden untuk majalah GADIS dan
28,7% responden untuk majalah ANEKA. Selain itu 43,7% responden
menyatakan tidak puas pada majalah ANEKA.
e. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi
tentang pakaian yang dikenakan para artis
Tabel III.28
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk memperoleh informasi tentang pakaian
yang dikenakan para artis
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
31
55
1
-
35,7
63,2
1,1
-
20
61
6
-
23
70,1
6,9
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
89
Pada kategori kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang pakaian
yang dikenakan para artis, kedua majalah tersebut mendapatkan perhatian yang
hampir sama dari responden. Dapat dilihat pada kategori sangat puas dan puas
yaitu 98,9% responden untuk majalah GADIS dan 93,1% responden untuk
majalah ANEKA. Dari pembaca majalah GADIS hanya satu responden saja yang
menyatakan tidak puas. Pada kategori ini majalah GADIS lebih memuaskan
responden untuk mengetahui mode yang akan datang.
2. Motif Identitas Pribadi
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden agar bisa memberikan
informasi kepada orang lain
Tabel III.29
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
2
72
13
-
2,3
82,8
14,9
-
1
68
18
-
1,1
78,2
20,7
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas, data yang diperoleh menunjukkan besarnya
respsonden yang memilih skala puas pada majalah GADIS mencapai 82,8%
sedangkan majalah ANEKA mencapai 78,2%. Jumlah diatas sekaligus
90
menunjukkan bahwa skala puas yang menjadi pilihan responden, dan dapat
diartikan bahwa setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA responden merasa
dapat memberikan informasi kepada orang lain.
Pada kategori ini majalah GADIS lebih unggul dalam memberikan
kepuasan daripada majalah ANEKA.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menambah kepercayaan
diri
Tabel III.30
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Menambah Kepercayaan Diri
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
55
32
-
-
63,2
36,8
-
-
40
47
-
-
46
54
-
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Menurut distribusi frekuensi pada tabel di atas, kedua majalah tersebut
mendapatkan perhatian yang hampir sama dari responden. Dapat dilihat pada
kategori sangat puas yaitu 63,2% responden untuk majalah GADIS dan 46%
responden untuk majalah ANEKA. Pada kategori ini majalah GADIS lebih
memuaskan responden untuk menambah kepercayaan diri.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
91
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain
Tabel III.31
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Memperoleh Bahan Perbincangan Dengan Orang Lain
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
33
44
10
-
37,9
50,6
11,5
-
34
39
14
-
39,1
44,8
16,1
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Menjadikan bacaan sebagai bahan perbincangan menjadi suatu motif
seseorang untuk membaca majalah. Pada penelitian ini, majalah GADIS lebih
memberikan kepuasan dibanding dengan majalah ANEKA. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan perbandingan angka pada kategori sangat puas dan puas
yaitu 88,5% responden untuk majalah GADIS dan 83,9% responden untuk
majalah ANEKA.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa majalah GADIS lebih mampu
memberikan bahan perbincangan kepada orang lain dibanding majalah ANEKA.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk berkumpul dengan
keluarga dan teman
Tabel III.32
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
92
Untuk Berkumpul Dengan Keluarga Dan Teman
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
30
42
15
-
34,5
48,3
17,2
-
26
44
14
3
29,9
50,6
16,1
3,4
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Skala angka pada kategori kebutuhan untuk berkumpul dengan keluarga
dan teman hampir sama dengan kategori kebutuhan untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain. Persentase pada kategori sangat puas dan puas
yaitu 82,8% untuk majalah GADIS dan 80,5% untuk majalah ANEKA. Hal ini
berarti majalah GADIS adalah majalah yang mampu dijadikan media untuk
berkumpul dengan keluarga dan teman.
4. Motif Hiburan
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk menghilangkan rasa
penat dan bosan
Tabel III.33
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk menghilangkan rasa penat dan bosan
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
93
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
59
24
4
-
67,8
27,6
4,6
-
59
28
-
-
67,8
32,2
-
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Membaca majalah adalah hal yang biasanya dilakukan untuk
menghilangkan rasa penat dan bosan. Pada kebutuhan ini majalah ANEKA lebih
unggul dari majalah GADIS. Pada kategori sangat puas kedua majalah tersebut
sama-sama terdapat 59 responden. Tetapi pada majalah ANEKA tidak ada
satupun yang menyatakan tidak puas. Sedangkan majalah GADIS terdapat 4
responden yang menyatakan tidak puas.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengisi waktu luang
Tabel III.34
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Mengisi Waktu Luang
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
61
23
3
-
70,1
26,5
3,4
-
56
30
1
-
64,4
34,5
1,1
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
94
Pada kategori kebutuhan untuk mengisi waktu luang mayoritas
responden mengaku terpenuhi kebutuhannya, hal ini tercermin dari dominanya
jawaban responden pada skala sangat puas, baik pada majalah GADIS maupun
ANEKA. Namun majalah GADIS lebih unggul dari majalah ANEKA pada skala
sangat puas, yang artinya menurut responden majalah GADIS lebih memberikan
kepuasan saat responden mengisi waktu luang.
c. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk bersantai
Tabel III.35
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Bersantai
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
60
24
3
-
69
27,6
3,4
-
59
26
2
-
67,8
29,9
2,3
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Pada kategori kebutuhan untuk bersantai, kedua majalah tersebut
memperoleh jawaban paling banyak pada skala sangat puas. Namun pada skala
sangat puas pada majalah GADIS lebih banyak dari majalah ANEKA.
95
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun kedua majalah
secara umum mampu memenuhi kebutuhan untuk bersantai, namun responden
menganggap majalah GADIS lebih mampu memenuhi kebutuhan mereka untuk
bersantai.
d. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh hiburan
dan kesenangan
Tabel III.36
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Memperoleh Hiburan Dan Kesenangan
Kategori GADIS ANEKA
F % F %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
61
26
-
-
70,1
29,9
-
-
58
28
1
-
66,7
32,2
1,1
-
Jumlah 87 100 87 100
Sumber: Data primer kuesioner
Pada kategori terakhir ini, responden majalah GADIS memilih skala
sangat puas mencapai 70,1% responden dan majalah ANEKA mencapai 66,7%
responden. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa majalah GADIS lebih mampu
memenuhi kebutuhan responden untuk memperoleh hiburan.
Demikian tadi deskripsi kepuasan yang diperoleh responden setelah
membaca majalah GADIS dan ANEKA. Namun untuk mengetahui gambaran
secara umum mengenai tingkat kepuasan yang diperoleh responden setelah
96
membaca masing-masing majalah, maka dilakukan pengkategorian sebagai
berikut.
Tabel III.37
Kategorisasi tingkat kepuasan yang dicapai responden
setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA
Sumber: Data primer kuesioner
Tabel di atas menggambarkan mayoritas responden merasa terpenuhi
kebutuhannya setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA. Hal ini dibuktikan
dengan besarnya persentasi tingkat kepuasan yang dicapai responden pada
skala sangat tinggi, yakni 70,1% responden untuk majalah GADIS dan 51,7%
responden untuk majalah ANEKA.
Meski tingkat pemenuhan kedua media tersebut tergolong tinggi,
namun masih dimungkinkan terjadi ketidaksesuaian antara kepuasan yang
diharapkan responden dengan yang didapat atau terjadi kesenjangan. Analisi
mengenai kesenjangan kepuasan yang terjadi ini akan dibahas secara lengkap
pada bab selanjutnya.
Tingkat Kepuasan GADIS ANEKA
F % F %
Sangat tinggi (43 – 52)
Tinggi (33 – 42)
Rendah (23 – 32)
Sangat rendah (13 – 22)
61
26
-
-
70,1
29,9
-
-
45
42
-
-
51,7
48,3
-
-
Jumlah 87 100 87 100
97
BAB IV
ANALISIS GRATIFICATION DISCREPANCY
Untuk menganalisis kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) dalam
penelitian ini menggunakan rumus discrepancy menurut Palmgreen. Gratification
Discrepancy (kesenjangan kepuasan) adalah kesenjangan antara kepuasan yang
diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (Gratification
Obtained) setelah menggunakan media. Dalam penelitian ini, kesenjangan kepuasan
yang dimaksud adalah kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan
nyata yang diperoleh responden dari membaca majalah GADIS dan ANEKA. Untuk
penghitungan data statistiknya, rumus yang digunakan peneliti adalah rumus
discrepancy dari Palmgreen yaitu:
D =
ij
ji
n.i.j
n.i.j
Keterangan :
D : Discrepancy
n : Jumlah sampel
i : Kepuasan yang diharapkan
j : Kepuasan yang diperoleh dimana i j
Untuk memudahkan mengoperasionalkan rumus discrepancy digunakan tabulasi
silang (cross tabulasi) dimana setiap item dari kepuasan yang dicari disilangkan dengan
98
item-item sejenis dari kepuasan yang diperoleh dalam bentuk kode secara manual yang
dikenal dengan istilah coding sheet. Hasil perhitungannya digunakan untuk mengetahui
persentase tingkat kesenjangan kepuasan media (majalah) dalam memuaskan
responden berdasarkan item-item yang telah ditentukan.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula
diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang mampu
diberikan oleh majalah GADIS dan ANEKA kepada responden dapat dihitung dengan
mengurangi tingkat kepuasan maksimal (100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan
yang dialamai responden pada tiap-tiap itemnya. Menunjuk pada penelitian terdahulu,
ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%. Dengan kata lain, jika responden
menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap jenis kebutuhan antara 70-
100% atau apabila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0-30% maka kebutuhan
tersebut dianggap memuaskan.
Apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka persentase di
atas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan responden. Sebaliknya,
apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka dibawah 30% berarti media tersebut
mampu memuaskan responden. Semakin besar angka kesenjangan berarti suatu media
semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin kecil angka
kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan
responden.
Kesenjangan kepuasan tersebut diklasifikasikan kedalam tiga kategori:
Rendah, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30%
Sedang, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
99
Tinggi, apabila persentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%
Untuk lebih jelasnya mengenai kesenjangan kepuasan antara majalah GADIS dan
ANEKA yang diperoleh responden dapat diketahui melalui coding sheet uji discrepancy
dibawah ini.
A. Kesenjangan Kepuasan Setelah Membaca Majalah GADIS
1. Untuk mengetahui informasi mengenai fashion di majalah
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 12 8 0 0 20
P 15 38 0 0 53
TP 2 12 0 0 14
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 29 58 0 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
Dari tabel di atas dapat dihitung persentase kesenjangan kepuasan
dimana GS tidak sama dengan GO, sebagai berikut:
Besarnya angka kesenjangan ini menunjukan ketidaksesuaian antara
kepuasan yang diharapkan responden dengan kepuaan nyata yang didapat
setelah membaca kedua majalah tersebut. Namun perlu diingat
“ketidaksesuaian” ini mencakup dua kondisi. Di satu sisi kesenjangan terjadi
karena kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) oleh responden lebih
8 + 15 + 2 + 12 100% = 42,5%
87 x
100
besar daripada kepuasan nyata yang diperoleh (Gratification Obtained),
sehingga media dianggap tidak dapat memenuhi harapan pembaca. Kondisi ini
diwakili oleh angka-angka yang terletak pada kotak di atas garis impas GS sama
dengan GO (GS = GO) pada tabulasi silang, dimana GS lebih besar daripada GO
(GS > GO).
Di sisi lain, ketidaksesuaian ini bisa juga disebabkan karena GS lebih kecil
daripada GO (GS < GO). Pada kondisi ini media dapat dianggap memenuhi
bahkan melampaui kepuasan yang diharapkan responden. Misalnya seorang
responden menganggap “tidak penting” suatu jenis kebutuhan, namun setelah
membaca ternyata ia menyatakan “puas” akan informasi yang ia dapatkan,
maka dalam hal ini harapan responden dianggap telah terpenuhi. Kondisi ini
terlihat pada kotak-kotak yang berada dibawah garis impas, dimana GS lebih
kecil daripada GO.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan
penghitungan ulang untuk mengetahui kesenjangan kepuasan yang dimaksud,
dimana responden tidak mendapatkan kepuasan yang mereka harapkan atau
dengan kata lain media dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan responden.
Dengan begitu dapat diketahui pula tingkat kemampuan media dalam
memenuhi setiap jenis kebutuhan responden.
Penghitungan ini tetap mengaju pada tabel kesenjangan di atas, hanya
saja lebih difokuskan pada angka-angka yang menyatakan GO lebih kecil
daripada GS (GO < GS). Sedang angka-angka yang menyatakan GO sama dengan
GS (GO = GS) maupun GO lebih besar daripada GS (GO > GS) dianggap sebagai
tingkat kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan pembaca. Misalnya
101
untuk majalah GADIS, pada item kebutuhan “untuk mengetahui informasi
mengenai fashion di majalah”, diperoleh angka kesenjangan sebagai berikut:
Angka tersebut menunjukan bahwa tingkat kesenjangan yang dialami
responden sebesar 9,2% dan tingkat kemampuan bacaan majalah GADIS dalam
memenuhi kebutuhan responden adalah 90,8%. Dengan cara yang sama maka
akan didapat angka-angka kesenjangan pada jenis-jenis kebutuhan lain
termasuk untuk majalah ANEKA.
2. Untuk memperoleh pengetahuan perkembangan fashion terbaru
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 44 11 0 0 55
P 11 5 1 0 17
TP 8 3 4 0 15
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 63 19 5 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
11 + 1 x 100% = 13,8%
87
8 x 100% = 9,2%
87
102
3. Untuk memperoleh pengetahuan mode baik dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 4 8 0 0 12
P 21 43 0 0 64
TP 5 6 0 0 11
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 30 57 0 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
4. Untuk memperoleh pengetahuan cara memadu-padankan pakaian yang dikenakan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 6 6 0 0 12
P 31 40 3 0 74
TP 0 0 1 0 1
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 37 46 4 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
8 x 100% = 9,2%
87
103
5. Untuk memperoleh informasi tentang pakaian yang dikenakan para artis
GO GS SP P TP STP Jumlah
SP 4 8 0 0 12
P 19 30 0 0 49
TP 8 17 1 0 26
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 31 55 1 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
6. Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain
GO GS SP P TP STP Jumlah
SP 0 0 0 0 0
P 2 65 5 0 72
TP 0 7 8 0 15
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 2 72 13 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
7. Untuk menambah kepercayaan diri
5 x 100% = 5,7%
87
8 x 100% = 9,2%
87
6 + 3 x 100% = 10,3%
87
104
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 33 18 0 0 51
P 22 14 0 0 36
TP 0 0 0 0 0
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 55 32 0 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
8. Untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 5 7 0 0 12
P 27 31 2 0 60
TP 2 4 8 0 15
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 33 44 10 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
GO
GS
SP P TP STP Jumlah
7 + 2 x 100% = 10,3%
87
18 x 100% = 20,7%
87
105
9. Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman Sumber: Data primer kuesioner
10. Untuk menghilangkan rasa penat dan bosan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 44 13 1 0 58
P 10 6 0 0 16
TP 5 5 2 0 12
STP 0 0 1 0 1
Jumlah 59 24 4 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
11. Untuk mengisi waktu luang
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 46 12 0 0 58
SP 4 7 1 0 12
P 24 32 6 0 62
TP 2 3 7 0 12
STP 0 0 1 0 1
Jumlah 30 42 15 0 87
13 + 1 x 100% = 16%
87
7 + 1 + 6 x 100% = 16%
87
106
P 15 11 2 0 28
TP 0 0 1 0 1
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 61 23 3 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
12. Untuk bersantai
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 35 9 0 0 44
P 25 15 2 0 42
TP 0 0 1 0 1
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 60 24 3 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
13. Untuk memperoleh hiburan dan kesenangan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 46 12 0 0 58
P 15 14 0 0 29
TP 0 0 0 0 0
9 + 2 x 100% = 12,6%
87
12 + 2 x 100% = 16%
87
107
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 61 26 0 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
B. Kesenjangan Kepuasan Setelah Membaca Majalah ANEKA
1. Untuk mengetahui informasi mengenai fashion di majalah
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 3 16 1 0 20
P 11 39 3 0 53
TP 1 12 1 0 14
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 15 67 5 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
2. Untuk memperoleh pengetahuan perkembangan fashion terbaru
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 32 6 17 0 55
P 8 4 5 0 17
TP 6 4 5 0 15
16 + 1 + 3 x 100% = 23%
12 x 100% = 13,8%
87
87
108
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 46 14 27 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
3. Untuk memperoleh pengetahuan mode baik dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 3 8 1 0 12
P 17 39 8 0 64
TP 0 10 1 0 11
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 20 57 10 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
4. Untuk memperoleh pengetahuan cara memadu-padankan pakaian
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 3 5 4 0 12
P 22 19 33 0 74
TP 0 0 1 0 1
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 25 24 38 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
8 + 1 + 8 x 100% = 19,5%
87
6 + 17 + 5 x 100% = 32%
87
109
5. Untuk memperoleh informasi tentang pakaian yang dikenakan para artis
GO GS SP P TP STP Jumlah
SP 3 9 0 0 12
P 10 38 1 0 49
TP 7 14 5 0 26
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 20 61 6 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
6. Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain
GO GS SP P TP STP Jumlah
SP 0 0 0 0 0
P 1 57 14 0 72
TP 0 11 4 0 15
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 1 68 18 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
7. Untuk menambah kepercayaan diri
14 x 100% = 16%
87
9 + 1 x 100% = 11,5%
87
5 + 4 + 33 x 100% = 48,3%
87
110
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 24 27 0 0 51
P 16 20 0 0 36
TP 0 0 0 0 0
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 40 47 0 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
8. Untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 4 6 2 0 12
P 22 28 10 0 60
TP 8 5 2 0 15
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 34 39 14 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
GO
GS
SP P TP STP Jumlah
6 + 2 + 10 x 100% = 20,7%
87
27 x 100% = 31%
87
111
9. Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman Sumber: Data primer kuesioner
10. Untuk menghilangkan rasa penat dan bosan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 42 16 0 0 58
P 10 6 0 0 16
TP 7 5 0 0 12
STP 0 1 0 0 1
Jumlah 59 28 0 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
11. Untuk mengisi waktu luang
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 37 20 1 0 58
SP 3 7 2 0 12
P 19 33 7 3 62
TP 4 4 4 0 12
STP 0 0 1 0 1
Jumlah 26 44 14 3 87
16 x 100% = 18,4%
87
7 + 2 + 7 + 3 x 100% = 21,8%
87
112
P 19 9 0 0 28
TP 0 1 0 0 1
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 56 30 1 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
12. Untuk bersantai
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 32 11 1 0 44
P 27 14 1 0 42
TP 0 1 0 0 1
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 59 26 2 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
13. Untuk memperoleh hiburan dan kesenangan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 38 20 0 0 58
P 20 8 1 0 29
TP 0 0 0 0 0
STP 0 0 0 0 0
11 + 1 + 1 x 100% = 15%
87
20 + 1 x 100% = 24%
87
113
Jumlah 58 28 1 0 87
Sumber: Data primer kuesioner
Keterangan:
Dalam hal GS : SP (Sangat Penting) TP (Tidak Penting),
P ( Penting), STP (Sangat Tidak Penting)
Dalam hal GO : SP (Sangat Puas), TP (Tidak Puas),
P (Puas), STP (Sangat Tidak Puas)
Setelah dilakukan uji kesenjangan di atas maka diketahui angka kesenjangan
pada masing-masing jenis kebutuhan baik untuk majalah GADIS dan ANEKA, hasilnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.1
Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan kemampuan Pemenuhan Kebutuhan dari majalah
GADIS
No Jeni-Jenis Kebutuhan Tingkat
Kesenjangan
Tingkat
Pemenuhan Kategori
1
Motif informasi
Untuk mengetahui informasi
9,2
90,8
Tinggi
20 + 1 x 100% = 24%
87
114
2
3
4
5
mengenai fashion di majalah
Untuk memperoleh pengetahuan
perkembangan fashion terbaru
Untuk memperoleh pengetahuan
mode baik dikenakan sehari-hari
atau pada kesempatan tertentu
Untuk memperoleh pengetahuan
cara memadu-padankan pakaian
yang dikenakan
Untuk memperoleh informasi
tentang pakaian yang dikenakan
para artis
13,8
9,2
10,3
9,2
86,2
90,8
89,7
90,8
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
6
7
Motif Identitas Pribadi
Agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain Untuk
menambah kepercayaan diri
5,7
20,7
94,3
79,3
Tinggi
Rendah
8
9
Motif integrasi dan interaksi
sosial
Untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain
Untuk berkumpul dengan keluarga
dan teman
10,3
16
89,7
84
Tinggi
Sedang
10
11
12
13
Motif hiburan
Untuk menghilangkan rasa penat
dan bosan
Untuk mengisi waktu luang
Untuk bersantai
Untuk memperoleh hiburan dan
kesenangan
16
16
12,6
13,8
84
84
87,4
86,2
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
115
Sumber: Data primer kuesioner
Dari 4 kategori kebutuhan yang dikemukakan, tidak ada satupun kategori yang
mempunyai persentase rendah. Tetapi dari masing-masing kategori kebutuhan
mempunyai persentase yang sedang. Artinya majalah GADIS mampu memenuhi semua
item kebutuhan responden. Kemampuan majalah GADIS dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut tergolong tinggi. Dari 13 jenis kebutuhan 5 diantaranya
memperoleh kategori tinggi dari responden dan sisanya kategori sedang.
Kebutuhan untuk menambah kepercayaan diri nampaknya tidak dianggap
sebagai kebutuhan utama sehingga tingkat pemenuhannya hanya 79,3% atau tingkat
pemenuhannya rendah. Sedangkan 12 item kebutuhan lainnya mendapat kategori
sedang dan tinggi. Tingginya kemampuan majalah GADIS dalam pemenuhan kebutuhan
ini dikarenakan majalah ini merupakan majalah remaja wanita pertama yang terbit di
Indonesia. Sehingga kemungkinan loyalitas pembacanya lebih banyak. Pemberian
informasinya pun semakin lengkap, informatif, dan menarik untuk dibaca.
Tabel IV.2
Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan kemampuan Pemenuhan Kebutuhan dari majalah
ANEKA
No Jeni-Jenis Kebutuhan Tingkat
Kesenjangan
Tingkat
Pemenuhan Kategori
1
2
Motif informasi
Untuk mengetahui informasi
mengenai fashion di majalah
Untuk memperoleh pengetahuan
23
32
77
68
Rendah
Tidak
116
3
4
5
perkembangan fashion terbaru
Untuk memperoleh pengetahuan
mode baik dikenakan sehari-hari
atau pada kesempatan tertentu
Untuk memperoleh pengetahuan
cara memadu-padankan pakaian
yang dikenakan
Untuk memperoleh informasi
tentang pakaian yang dikenakan
para artis
19,5
48,3
11,5
80,5
51,7
88,5
Terpenuhi
Sedang
Tidak
Terpenuhi
Sedang
6
7
Motif Identitas Pribadi
Agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain Untuk
menambah kepercayaan diri
16
31
84
69
Sedang
Tidak
Terpenuhi
8
9
Motif integrasi dan interaksi
sosial
Untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain
Untuk berkumpul dengan keluarga
dan teman
20,7
21,8
79,3
78,2
Rendah
Rendah
10
11
12
13
Motif hiburan
Untuk menghilangkan rasa penat
dan bosan
Untuk mengisi waktu luang
Untuk bersantai
Untuk memperoleh hiburan dan
kesenangan
18,4
24
15
24
81,6
76
85
76
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Sumber: Data primer kuesioner
117
Berbeda dengan majalah GADIS yang sebagian besar mampu memenuhi item
kebutuhan, majalah ANEKA tidak dapat memenuhi 3 jenis kebutuhan yakni kebutuhan
untuk memperoleh pengetahuan perkembangan fashion terbaru, memperoleh
pengetahuan memadu-padankan pakaian yang dikenakan, dan untuk menambah
kepercayaan diri. Meski demikian, majalah ANEKA mampu memenuhi sebagian besar
kebutuhan responden hiburan. Hal ini tercermin dari 2 item kebutuhan pada motif
hiburan yang mempunyai persentasi pemenuhan relatif sedang atau di atas 80%, yakni
kebutuhan untuk menghilangkan rasa penat dan bosan, dan untuk bersantai. Kategori
yang mempunyai persentasi yang paling tinggi dibanding jenis kebutuhan yang lain pada
majalah ANEKA yaitu kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang pakaian yang
dikenakan para artis.
Untuk mengetahui majalah mana yang lebih unggul dalam memenuhi setiap
jenis kebutuhan responden, berikut disajikan tabel perbandingan kesenjangan kepuasan
antara majalah GADIS dan ANEKA.
Tabel IV.3
Bacaan yang Lebih Unggul dalam Memenuhi Kebutuhan Responden
Berdasarkan Persentasi Kesenjangan Kepuasan
No Jeni-Jenis Kebutuhan Nama Majalah Bacaan yang
Lebih Unggul GADIS ANEKA
1
2
Motif informasi
Untuk mengetahui informasi
mengenai fashion di majalah
Untuk memperoleh pengetahuan
perkembangan fashion terbaru
9,2
13,8
23
32
GADIS
GADIS
118
3
4
5
Untuk memperoleh pengetahuan
mode baik dikenakan sehari-hari
atau pada kesempatan tertentu
Untuk memperoleh pengetahuan
cara memadu-padankan pakaian
yang dikenakan
Untuk memperoleh informasi
tentang pakaian yang dikenakan para
artis
9,2
10,3
9,2
19,5
48,3
11,5
GADIS
GADIS
GADIS
6
7
Motif Identitas Pribadi
Agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain
Untuk menambah kepercayaan diri
5,7
20,7
16
31
GADIS
GADIS
8
9
Motif integrasi dan interaksi sosial
Untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain
Untuk berkumpul dengan keluarga
dan teman
10,3
16
20,7
21,8
GADIS
GADIS
10
11
12
13
Motif hiburan
Untuk menghilangkan rasa penat
dan bosan
Untuk mengisi waktu luang
Untuk bersantai
Untuk memperoleh hiburan dan
kesenangan
16
16
12,6
13,8
18,4
24
15
24
GADIS
GADIS
GADIS
GADIS
Sumber : Tabel IV.1 dan Tabel IV.2
119
Pada tabel IV.3 di atas jelas terlihat bahwa majalah GADIS lebih unggul
dibandingkan majalah ANEKA di setiap kebutuhan. Hal ini diindikasikan dengan angka
kesenjangan majalah GADIS yang lebih kecil daripada majalah ANEKA. Hal ini dapat
dilihat dari 13 jenis kebutuhan untuk mengukur kesenjangan kepuasan yang terjadi,
majalah GADIS unggul di semua jenis kebutuhan. Ini berarti majalah ANEKA sama sekali
tidak mampu memberikan kepuasan terhadap responden dibanding majalah GADIS.
Menurut responden, majalah GADIS jauh lebih bisa memnuhi kebutuhan mereka
disebabkan karena majalah ini merupakan majalah remaja wanita pertama yang terbit di
Indonesia. Sehingga kemungkinan loyalitas pembacanya lebih banyak. Pemberian
informasinya pun semakin lengkap, informatif, dan menarik untuk dibaca. Ukuran
bentuk majalah GADIS yang dulu berbeda dengan sekarang. Bentuknya sekarang lebih
kecil yang membuat majalah ini menjadi lebih praktis untuk dibawa kemana pun.
Majalah GADIS dan ANEKA tergolong bacaan ringan sehingga bisa dijadikan ajang untuk
berkumpul bersama keluarga dan teman. Selain sebagai ajang hiburan dan kesenangan,
kedua majalah tersebut juga berfungsi sebagai sumber informasi akan pengetahuan
tentang fashion, perkembangan fashion terbaru/ yang sedang tren, mode sesuai tema,
padu-padan pakaian, dan pakaian yang dikenakan para artis.
Banyaknya item kebutuhan yang mempunyai tingkat pemuasan rendah ini,
dipengaruhi pula oleh rendahnya tingkat penggunanan media (media use). Seperti yang
telah dikemukakan pada bab sebelumnya, tingkat penggunaan media berdasarkan
tingkat perhatian, frekuensi dan curahan waktu dalam membaca majalah GADIS dan
ANEKA memang relatif rendah. Sebagian besar responden hanya menaruh perhatian
yang tinggi saat membaca majalah (duractivity), namun sebelum dan sesudahnya
mereka tidak menaruh perhatian yang besar. Sedangkan berdasarkan frekuensi dan
120
curahan waktu membaca, responden ternyata menaruh atensi yang lebih besar pada
majalah GADIS daripada majalah ANEKA. Karena itu pula angka kesenjangan majalah
GADIS relatif lebih rendah dibanding majalah ANEKA.
121
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data pada variable kepuasan yang diharapkan (Gratification
Sought), penggunaan media (Media Use), kepuasan yang diperoleh (Gratification
Obtained), dan kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) dari majalah GADIS
dan majalah ANEKA, maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)
Berdasarkan penghitungan pada bab sebelumnya, dari 13 item
kebutuhan yang ditawarkan kepada responden, hampir seluruhnya merupakan
kebutuhan yang ingin dicarikan pemuasannya dengan membaca majalah GADIS
dan ANEKA. Hal ini tercermin dari 7 item kebutuhan yang mendapat persentasi
tertinggi pada skala penting, yakni kebutuhan untuk mengetahui informasi
mengenai fashion di majalah (61%), memperoleh pengetahuan mode baik
dikenakan sehari-hari atau pada kesempatan tertentu (73,6%), memperoleh
pengetahuan cara memadu-padankan pakaian yang dikenakan (85,1%),
memperoleh informasi tentang pakaian yang dikenakan para artis (56,3%), agar
bisa memberikan informasi kepada orang lain (82,8%), memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain (69%), dan berkumpul dengan keluarga dan
teman (71,3%).
Sementara itu ada tiga item kebutuhan (dengan angka persentase yang
sama yaitu 66,7%) yang memperoleh persentase terbesar pada skala sangat
122
penting atau sangat ingin dipenuhi oleh responden, yakni kebutuhan responden
untuk menghilangkan rasa penat dan bosan, untuk bersantai, dan untuk
memperoleh hiburan dan kesenangan.
Sedangkan dua item kebutuhan lainnya pada skala sangat tidak penting/
yang kurang ingin dicarikan pemuasannya oleh responden yaitu kebutuhan
responden untuk berkumpul dengan keluarga dan teman, dan untuk
menghilangkan rasa penat dan bosan, dengan persentase 1,1%.
Namun secara umum, tingkat kepuasan yang diharapkan responden
(Gratification Sought) menunjukkan persentase terbesar pada skala tinggi.
Artinya sebagian besar responden ingin mencarikan pemenuhan atas
kebutuhan-kebutuhannya dari membaca majalah GADIS dan ANEKA.
2. Penggunaan Media (Media Use)
a. Penggunaan media berdasarkan tingkat perhatian
1) Pra activity (sebelum terpaan media)
Pada tahap pra activity atau sebelum membaca majalah, tingkat
perhatian responden tergolong rendah dalam hal mencari informasi majalah
GADIS dan ANEKA. Responden mengaku tidak mencari informasi apapun
sebelum membaca kedua majalah tersebut. Namun tingkat perhatian
responden terhadap majalah GADIS lebih tinggi dibandingkan dengan
majalah ANEKA, terbukti lebih banyak responden yang mengaku mencari
informasi di media massa dengan persentase 31,1% untuk majalah GADIS
dan 27,6% untuk majalah ANEKA.
123
Dari sisi seberapa banyak waktu yang diluangkan untuk membaca,
sebagian besar responden menyatakan bahwa kadang-kadang meluangkan
waktu khusus untuk membaca kedua majalah tersebut/ tingkat perhatian
responden tergolong sedang, yakni persentase majalah GADIS sebesar 34,5%
dan majalah ANEKA sebesar 36,8%. Namun perhatian responden pada
majalah GADIS lebih tinggi daripada majalah ANEKA, ditunjukkan dengan
persentase responden yang menyatakan selalu meluangkan waktu khusus
untuk membaca yaitu 32,2% untuk majalah GADIS dan 26,4% untuk majalah
ANEKA.
2) Duractivity (selama terpaan media)
Pada tahap duractivity, tingkat perhatian responden relatif sedang.
Hal ini terlihat dari besarnya persentase responden yang menyatakan
kadang-kadang diselingi aktifitas lain saat membaca majalah, yakni 56,3%
untuk majalah GADIS dan ANEKA. Dilihat dari selesai tidaknya responden
dalam membaca kedua majalah tersebut, kebanyakan responden juga
menyatakan kadang-kadang membaca kedua majalah tersebut sampai habis/
selesai. Dalam fase ini tingkat perhatian responden terhadap majalah GADIS
lebih tinggi dibandingkan dengan majalah ANEKA.
3) Post activity (setelah terpaan media)
Pada tahap post activity, tingkat peratian responden tergolong
sedang. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden yang menyatakan
kadang-kadang memperbincangkan isi majalah tersebut dengan orang lain
setelah membaca. Pada tahap ini tingkat perhatian responden terhadap
majalah GADIS lebih tinggi, sebab lebih banyak responden yang mengaku
124
memperbincangkan isi majalah GADIS daripada majalah ANEKA. Mayoritas
responden mengaku orang yang paling sering diajak untuk
memperbincangkan hal tersebut adalah teman-temannya, dengan
persentase yang sama yaitu 67,8% untuk majalah GADIS dan ANEKA.
b. Penggunaan media berdasarkan frekuensi membaca
Frekuensi membaca responden terhadap majalah GADIS dan ANEKA
yang dalam seminggu dapat dikategorikan sedang (terbit dua minggu sekali).
Data menunjukkan presentase responden membaca antara 4-5 kali seminggu
adalah 25,3% untuk majalah GADIS dan 19,5% untuk majalah ANEKA. Hal ini
berarti tingkat perhatian responden terhadap majalah GADIS lebih tinggi
daripada majalah ANEKA.
c. Penggunaan media berdasarkan curahan waktu membaca
Tingkat perhatian responden dalam hal curahan waktu membaca adalah
rendah. Diketahui bahwa responden membaca majalah ini rata-rata sekitar 16-
45 menit dengan presentase majalah GADIS 33,3% dan majalah ANEKA 32,2%.
Berdasarkan data tersebut, perhatian responden terhadap majalah GADIS lebih
tinggi daripada majalah ANEKA.
3. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained)
Dari 13 item yang ditawarkan kepada responden, hampir seluruhnya
dapat dipenuhi oleh majalah GADIS dan ANEKA. Hal ini ditunjukkan dengan
besarnya persentase jawaban responden pada skala puas. Terdapat 5 jenis
kebutuhan yang memperoleh persentase jawaban pada skala sangat tidak puas
yang terdapat pada majalah ANEKA, yakni untuk memperoleh bahan
perbincangan pada orang lain, untuk berkumpul dengan keluarga dan teman,
125
untuk mengisi waktu luang, untuk bersantai, dan untuk memperoleh hiburan
dan kesenangan.
Sedangkan secara umum, tingkat kepuasan yang diperoleh responden
setelah membaca majalah GADIS dan ANEKA termasuk dalam kategori tinggi.
Artinya responden merasa terpenuhi kebutuhannya setelah membaca kedua
majalah tersebut.
4. Kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy)
Berdasarkan penghitungan kesenjangan kepuasan (GD) yang dilakukan
dengan menggunakan rumus discrepancy maka didapatkan hasil mengenai
kesenjangan kepuasan yang dialami responden dalam membaca majalah GADIS
dan ANEKA. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kedua majalah dalam
penelitian ini, sebagian besar mampu memberikan kepuasan pada responden.
Diketahui bahwa dari 13 item kebutuhan yang ditawarkan kepada responden,
seluruhnya mampu dipenuhi oleh majalah GADIS, sementara itu ada tiga
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh majalah ANEKA, yakni kebutuhan
untuk memperoleh pengetahuan perkembangan fashion terbaru, untuk
memperoleh pengetahuan cara memadu-padankan pakaian yang dikenakan,
dan untuk menambah kepercayaan diri. Hal ini diketahui dari persentase tiga
jenis kebutuhan tersebut berada diatas 30% yang berarti tidak dapat memenuhi
kepuasan responden.
Meski secara umum mampu memberikan kepuasan, namun untuk
tingkat pemenuhan kepuasan yang diklasifikasi dalam kategori tinggi atau
kesenjangan kepuasan dalam kategori kecil, hanya dimiliki majalah GADIS yaitu
pada kebutuhan untuk mengetahui informasi mengenai fashion di majalah,
126
untuk memperoleh pengetahuan mode baik dikenakan sehari-hari atau pada
kesempatan tertentu, untuk memperoleh informasi tentang pakaian yang
dikenakan para artis, agar bisa memberikan informasi kepada orang lain, dan
untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain.
Pada majalah GADIS hanya ada satu item yang tergolong kategori
rendah atau presentase kesenjangan kepuasan yang terjadi antara 21-30%, yaitu
pada item kebutuhan untuk menambah kepercayaan diri. Sedangkan untuk
majalah ANEKA terdapat 5 item kebutuhan yang mendapat kategori rendah,
adalah kebutuhan untuk mengetahui informasi mengenai fashion di majalah,
untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain, untuk berkumpul
dengan keluarga dan teman, untuk mengisi waktu luang, untuk memperoleh
hiburan dan kesenangan.
5. Majalah yang lebih mampu memuaskan kebutuhan responden
Dari perbandingan angka kesenjangan kepuasan yang dimiliki oleh
majalah GADIS dan ANEKA, diketahui bahwa majalah GADIS mampu memenuhi
13 item kebutuhan yang ditawarkan. Dari keseluruhan analisis tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa majalah GADIS lebih mampu memuaskan kebutuhan
responden dibandingkan dengan majalah ANEKA.
B. SARAN
Dari hasil penelitian mengenai kesenjangan kepuasan antara majalah GADIS dan
ANEKA, ada beberapa saran yang berhubungan dengan kedua majalah tersebut
diantaranya:
127
1. Berdasarkan konsep dasar Uses and Gratifications yang menganggap bahwa
khalayak aktif, penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini hanyalah bersifat
sementara, tergantung pada kedinamisan khalayak itu sendiri. Oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian-penelitian lanjutan di masa yang akan datang untuk
selalu mengetahui kepuasan apa saja yang ingin diperoleh khalayak dari media-
media informasi khususnya yang berskala nasional.
2. Sedangkan untuk majalah GADIS dan ANEKA, sebaiknya kedua majalah tersebut
dikemas lebih menarik lagi baik dari segi bentuk maupun isi (ditambah dengan
informasi tentang tempat atau toko yang menjual pakaian murah dengan
kualitas yang baik), agar pembaca setia majalah GADIS dan ANEKA lebih tertarik
untuk membaca kedua majalah tersebut secara berulang-ulang. Selain itu juga
jumlah halaman dari kedua majalah tersebut diperbanyak (dengan isi yang
menarik) agar responden bisa lebih lama lagi membaca informasi-informasi yang
diberikan oleh kedua majalah tersebut.
128
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonnomi, dan
Kebijaksanaan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Eriyanto, 2007. Teknik Sampling (Analisa Opini Publik). Yogyakarta: LKiS
Junaedhie, Kurniawan, 1995. Rahasia Dapur Majalah di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Prakatis
Riset Media, Public Relations, Advertising. Komunikasi Organisasi, Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
McQuail, Denis, 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.
Nurudin, M.Si. 2004. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Purwadi, 2005. Sejarah Peradaban Jawa Kuno. Yogyakarta: Media Wacana
Palmgreen, Philip, Lawrence Wenner, and J. D. Rayburn II, 1985. Gratifications
Discrepancies and News Program Choise Communication Research. Beverly Hills:
Sage Publication Inc
Rakhmat, Jalaluddin, 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
129
Rakhmat, Jalaluddin, 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Rakhmat, Jalaluddin, 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Susanto, Astrid, 1996. Komunikasi dalam Teori dan Praktek Jilid I. Bandung: Bina Cipta
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, ed., 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES
West and Turner, 2007. Introducing Communication Theory: Analysis and
Application. Boston: McGraw Hill
Unpublished:
Dyah Ayu Kartika Dewi, 2008, Skripsi: TELEVISI DAN KEPUASAN PENONTON (Studi
Tentang Kesenjangan Kepuasan Dalam Menonton News Tabloid Good Morning
di Trans TV dan Selamat Pagi di Trans 7). FISIP UNS.
Hendra Krisdianto, 2009, Skripsi: PROGRAM MUSIK TELEVISI DAN KESENJANGAN
KEPUASAN PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif Tentang Kesenjangan
Kepuasan dalam menonton Program Musik Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI
Dikalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2005-2007)
Internet :
Angelicus, Sejarah Perkembangan Media Massa di Indonesia, angelicus.wordpress.com
130
id.wikipedia.org/wiki/aktuil
Artikel Psikologi Remaja Karakteristik dan Permasalahannya, www.episentrum.com
wapedia.mobi/id/Aneka_Yess!
www.anekayess-online.com/welcome/
www.gadis.co.id