Download - Keluarga Binaan Ma Uang
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sasaran pembangunan kesehatan dalam rangka perwujudan Indonesia
sehat 2015 adalah perilaku hidup sehat yang diantaranya adalah yang ditolong oleh
tenaga kesehatan, serta menurunnya angka kematian ibu dan bayi (Dep Kes RI, 1999).
Di Indonesia Angka Kematian Ibu mencapai 248 per 100.000 Kelahiran Hidup
dan Angka Kematian Bayi 26 per 1.000 kelahiran hidup (SKRT, 2007). Angka ini
sudah menurun di bandingkan dengan Angka Kematian Ibu pada tahun 2002-2003
yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercatat
34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Dan untuk Provinsi Jawa Barat di peroleh
angka kematian ibu yaitu 321 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi
berkisar 42 per 100.000 kelahiran hidup (FKUI,2007)
Kehamilan merupakan proses reproduksi wanita normal, akan tetapi perlu
perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin tetap dalam keadaan yang sehat karena
kehamilan yang normal pun mempunyai resiko. Beberapa faktor resiko pada ibu hamil
adalah primigravida kurang dari 20 tahun lebih dari empat. Jarak persalinan yang
terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm,
berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, riwayat
menderita diabetes mellitus, hipertensi, kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan
bentuk panggul.
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam
42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan
2
disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya
tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya.
Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian
obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak langsung (inderect
obstetric death), kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan
kehamilan dan persalinan misalnya kecelakaan.Kematian obstetrik langsung
disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau penanganannya.Di
negara-negara sedang berkembang sebagian besar penyebab ini adalah pendarahan,
infeksi dan abortus.Kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi
lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit
jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis
gravidarum.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu di
Indonesia adalah salahsatunya dengan memberikan pengawasan pada ibu hamil sacara
teratur.gangguan yang sering kita jumpai pada kehamilan adalah mual dan muntah
dalam 16 minggu pertama.kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami
mual mual dan 34% mengalami mual di sertai muntah,dan jika wanita hamil
memuntahkan segala apa yang dimakan dan di minum hingga berat badannya sangat
turun,turgor kulit berkurang,diuresis berkurang dan timbul asetonuri
Hipeemesis Gravidarum adalah kondisi ketika muntah terjadi sangat hebat dan
dapat mengarah pada kekurangan cairan tubuh dan kehilangan berat badan. Mual
(nausea) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah hal yang normal dan sering
ditemukan dalam kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah tidak
normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu
keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh.
3
Agar faktor-faktor diatas tidak terjadi maka kita sebagai petugas kesehatan perlu
melakukan penyuluhan tentang kehamilan berisiko agar masyrakat, khususnya ibu-ibu
hamil dapat mengenali, mengurangi, atau mencegah terjadinya faktor-faktor resiko
tersebut dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke tenaga kesehatan.
Pada desa yang telah kami jadikan daerah binaan,jumlah 6.421 jiwa , dan kami
ambil sampel dari populasi data yang diperoleh terdapat 1735 kk. Dan didapat ibu
hamil 56 orang. Dari keseluruhan ibu hamil, semua sudah memiliki kesadaran yang
baik tentang pentingnya kesehatan bagi dirinya dan calon bayinya. Akan tetapi masih
ada ibu yang hamil dengan resiko. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa yang
melakukan binaan di desa Pantai bermaksud untuk melakukan pembinaan tentang
kehamilan beresiko dengan memberikan penyuluhan kepada masyrakat tentang faktor-
faktor pada ibu hamil.
Adapun tempat pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas mahasiswa STIKes
Medika Cikarang-Bekasi Program Studi D3 Kebidanan adalah di Desa Pantai Mekar
Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi dari tanggal 12 November s.d 24
November 2012.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk membantu memandirikan individu, keluarga, serta masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan khususnya di melalaui pendekatan dengan tenaga
kesehatan.
4
2. Tujuan khusus
a. Menghubungkan tinjauan teori dengan kasus yang ada
b. Melakukan pendokumentasian soap dari data sekunder
c. Melakukan pengkajian dari data sekunder
d. Untuk mengetahui faktor predish posisi tejadinya hyperemesis grafidarum
e. Untuk mengetahui hyperemesis gravidarum
C. Manfaat
1. Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang hyperemesis gravidarum
2. Tenaga Kesehatan
Memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang adanya permasalahan yang
ada di desa, sehingga tenaga kesehatan lebih meningkat lagi pelayanan yang
diberikan masyarakat.
3. Pemerintah Desa
Mendapat imformasi mengenai data masyarakat dan permasalahan yang ada di
desanya.
4. Institusi
Meningkatkan kepustakaan dan dapat menambah referensi dalam laporan Praktik
Kebidanan Komunitas selanjutnya.
5. Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menerapkan ilmu
kepada masyarakat khususnya masyarakat di Desa Pantai Mekar.
D. Waktu dan Tempat
Praktik Kebidanan Komunitas dilaksanakan dari tanggal 12 s/d 24 November 2012
yang bertempat di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi apabila ada 4 aspek penting yaitu
ovum, spermatozoa, serta terjadinya konsepsi dan nidasi.
(Pusdiknakes, Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)
Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur dibuahi atau dihamilkan
oleh sperma.
(Christina, 1981 : 65, Draf Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)
Kehamilan adalah hasil konsepsi dari ovum dan sperma yang kemudian tumbuh
dan berkembang dalam uterus.
(Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Bidan, 1998 : 85)
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan)
Kehamilan terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur
wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah ini terjadi karena sperma masuk ke
indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan hubungan badan.
(http://keluargacemara.com)
Kehamilan adalah suatu rangkaian kejadian yang berkesinambungan, kejadian-
kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan sperma) ovulasi (pelepasan
telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.
(Bobak, 2005)
6
2. PROSES KEHAMILAN
(http://radenbalets.com/proseskehamilan)
3. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada wanita hamil. Sistem reproduksi
Uterus
1. Ukuran
- Membesar yang disebabkan karena otot polos rahim hipertropi dan hiperplasi
sehingga uterus menjadi lebih besar dan lunak.
2. Bentuk
Pada bulan pertama bentuk uterus seperti buah avokat.
- 4 bulan – bulat
- Akhir – bujur telur
3. Perubahan pada stimulus uteri
Isthmus lebih panjang dan lunak
Pada pemeriksaan dalam – kedua jari saling sentuh
perubahan isthmus uteri – tanda hegar
Karena peregangan dinding rahim, isthmus tertarik ke atas dan SBR menipis
4. Posisi rahim
Permulaan hamil dalam letak antefleksi / retrofleksi.
Ovum Sperma
Konsepsi
Zigot
Morula
Nidasi
Blastula
Janin Plasenta
7
5. Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin tidak sama ke semua arah – rahim lebih cepat tumbuh pada
daerah implantasi plasenta. Perubahan yang tidak sama disebut tanda piscacek.
6. Perimbangan hormonal
Hormon estrogen dan progesteron terjadi perubahan konstrasi yaitu hormon
progesteron mengalami penurunan sehingga menimbulkan kontraksi rahim yang
disebut “Braxton Hiks”.
7. Serviks uteri
Serviks uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi lunak disebut tanda
“goodel”.
8. Vagina
Vagina dan vulva tampak makin merah dan kebiru-biruan yang disebabkan
karena peningkatan pembuluh darah pengaruh dari hormon estrogen. Disebut
tanda “chadwick”.
9. Ovarium
- Ovulasi berhenti
- Masih terdapat corpus luteum gravidarum
- Plasenta berbentuk sempurna pada umur kehamilan 16 minggu
10. Payudara
- Bertambah besar, tegang dan berat
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Glandula montgomeri makin nampak
- Puting menonjol
11. Kelenjar endokrin
- Kelenjar tyroid dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior
- Kelenjar adrenal tidak berpengaruh
12. Sirkulasi darah
- Volume darah
Pada akhir trimester pertama volume darah tetap dan volume plasma darah
naik.
- Volume darah 25 – 30 %
Sel darah naik 20 % sehingga sering kali HB menurun.
8
13. Sistem respirasi
Terjadi perubahan untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang disebabkan karena
desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar sehingga
menyebabkan bernafas lebih dalam.
14. Sistem pencernaan
- Hipersalivasi
- Lambung teraba panas
- Mual + pusing pada pagi hari “morning sickness”
- Muntah disebut emesis gravidarum
- Pengaruh progesteron menyebabkan gerak usus berkurang sehingga
menyebabkan obstipasi
15. Sistem perkemihan
Gangguan miksi dan sering kencing.
16. Metabolisme
Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk kebutuhan janin dan untuk persiapan
memberikan ASI sehingga menyebabkan perubahan metabolisme.
- Metabolisme basal meningkat 15-20 %
- Keseimbangan asam basa menurun
- Kebutuhan protein hamil meningkat ½ gr / kg BB
- Kalori dapat dari karbohidrat lemak, protein (2.300)
- Kebutuhan zat mineral untuk bumil
o Kalsium 1,5 gr/hari 30-40 gram untuk pembentukan tulang
o Fosfor rata-rata 29 gram/hari
o Zat besi 800 gr
o Air
17. Berat badan
BB wanita hamil naik antara 6,5 – 16,5 kg
Janin 3 – 3,5 kg
Plasenta 0,5 kg
Air ketuban 1 kg
Rahim 1,5 kg
Timbunan protein 2 kg
Retensi air garam
9
(Ladewig, 2006)
4. DIAGNOSA KEHAMILAN
a. Tanda-tanda kehamilan
Tanda kehamilan ada 3 kategori yaitu :
Tanda presumtif
1. Amenorrhoe (tidak dapat haid)
2. Mual dan muntah
3. Mengidam
4. Tidak tahan suatu bau-bauan
5. Pingsan
6. Anoreksia (tidak nafsu makan)
7. Lelah
8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9. Sering kencing
10. Konstipasi
11. Pigmentasi kulit
12. Epulis
13. Adanya varises
10
Tanda kemungkinan hamil
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
3. Tanda hegar (isthmus melunak)
4. Tanda chadwick
5. Tanda piscacek
6. Kontraksi-kontraksi
7. Teraba ballotement
8. Reaksi kehamilan positif
Tanda pasti hamil
1. Gerakan janin yang dapat dilihat dan diraba. Juga terdapat bagian-bagian
janin
2. Terdengar DJJ
- Didengar dengan stetoskop monoral laenec
- Dicatat dan didengar dengan alat doppler
- Dicatat dengan feto elektro kardiogram
- Dilihat ultrasonografi
(Mohtar, 2000)
b. Perbedaan primigravida dengan multigravida
KETERANGAN PRIMIGRAVIDA MULTIGRAVIDA
Payudara Tegang Lembek, menggantung
Papila mamae Runcing Tumpuk
Strie gravidarum Livide Albican
Vulva Menutup Menganga
Perineum Utuh Jaringan otot
11
c. Tuanya kehamilan
Lamanya amenorhoe
Tinggi fundus uteri
12 minggu : 3 jari diatas sympisis
16 minggu : pertengahan antara sympisis dan pusat
20 minggu : 3 jari dibawah pusat
24 minggu : setinggi pusat
28 minggu : 3 jari diatas pusat
32 / 40 minggu : pertengahan pusat dan pasien
36 minggu : 3 jari dibawah pasien
Mc. Donald
12
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu kegiatan sehari-hari karena keadaannya menjadi buruk, karena
terjadi dehidrasi.
(Rustam, 2000)
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berkelanjutan sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya
keseimbangan elektrolit.
(Manuaba, 2000)
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul
asetonuri.
(Sastrawinata, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama
masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit atau
defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan.
(Lowdermilk, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda), dimana
penderita mengalami mual-muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga
mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan.
(Achadiat, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah mual yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu
begitu hebat.
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor lain
yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :
1. Faktor predeposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa,
kehamilan ganda, frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
karena kadar hcg yang berlebihan.
13
2. Masuknya villi khorialis, dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
hamil srta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan
faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut salah
satu faktor organik.
4. Faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.
5. Faktor endokrin lainnya : hypertyroid, diabetes, dan lain-lain.
(Sarwono, 2002)
C. Patologi
Dari otopsi wanita meninggal akibat hyperemesis gravidarum diperoleh keterangan
bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :
1. Hepar
Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler
2. Jantung
Jantung antrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub endokardial.
3. Otak
Terdapat bercak perdarahan pada otak.
4. Ginjal
Tampak pucat, degenerasi lemah pada tubuli kontorti.
D. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual dan muntah akibat dari meningkatnya
kadar estrogen. Oleh karena itu keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh
fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau
akibat berkurangnya pengosongan lambung.
Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda, bila terjadi terus menerus bisa mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hyperemesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai yang keperluan energi.
Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang
diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi.
14
E. Gejala dan Tanda
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3
tingkatan :
1. Tingkatan I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa nyeri pada
epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah sistolik menurun,
turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata
cekung.
2. Tingkatan II
Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering
dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata sedikit ikterus, BB
turun dan mata sedikit ikterus, BB turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi. Asetan dapat tercium dalam hawa nafas,
karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat dan tensi menurun, komplikasi
fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ansefalopati. Wernike dengan
gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan payah hati.
(Sarwono, 2002)
F. Faktor fisiopatologis yang menyebabkan muntah
- Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak.
- Situasi korpus luteum
- Faktor genetik
- Adaptasi saluran gastrointerestinal
- Infeksi Helicobacter pylori
- hcg (Human Crorionic)
- Hipotensi
- Estrogen dan progesteron
15
G. Faktor predeposisi peningkatan keparahan mual dan muntah
- Keletihan
- Janin wanita
- Mual dan muntah dikehamilan sebelumnya
- Penggunaan pil kontrasepsi saat prakonsepsi
- Mual pramenstruasi
- Merokok
- Stres, cemas dan takut
- Masalah sosial-ekonomi
- Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual dan muntah saat hamil.
(DENISE TIRAN : 2004)
16
H. Diagnosis banding
- Perlemakan hati akut
- gastroenteritis
- Hernia hiatus
- Hepatitis
- Hiperkal semia
- Hipertensi intrakranial (benigna)
(DENISE TIRAN ; 2004)
I. Pengkajian Klinis hiperemesis gravidarum
Penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5 %
Tampilan wajah, kulit
Denyut nadi, tekanan darah
Urinalisis, berat jenis urine, urine pertengahan untuk pemeriksaan
Hitung darah lengkap
Uji fungsi hati
Endoskopi di trimester ketiga
Urea dan elektrolit
J. Penanganan
1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu
Diantaranya tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi dalam porsi
sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong,
mual dan muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur.
2. Terapi obat
Menggunakan sedativa (luminal, stesoid), Vitamin B, dan B6, anti muntah (Mediamer
B6, drammamin, avopreg), antasida dan antimulas.
3. Isolasi
Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja.
17
4. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan
fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.
5. Penambahan cairan
Berikan infuse dekstiose atau glukosa 5 % sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam.
6. Penghentian kehamilan
Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan
umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan.
(Rustam, 1998)
18
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny. “S” GIP0A0 dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 13 Nopember 2012
Jam : 09.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
Biodata
Nama klien : Ny. “S” Nama Ayah : Tn. “M”
Umur : 21 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Betawi / Indonesia Suku / bangsa : Betawi/ Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds Pantai Mekar 03/07 Alamat : Ds Pantai Mekar 03/07
Muara Gembong Muara Gembong
Riwayat Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan + 2 bulan,
belum pernah keguguran dan ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan
tidak ada (menurun) sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah
yang sering.
HPHT : 3 - 9 – 2012
Haid teratur, lamanya 6 hari,, banyaknya 2x ganti pembalut perhari, Haid
sebelumnya tanggal 5 - 8 – 2012, lamanya 6 hari, banyaknya 2xganti pembalut
perhari, siklus 28 hari, konsistensi encer ada sedikit stosel.
Tes kehamilan pada tanggal 20 - 10 - 2012 hasil (+)
19
Pola makan sehari-hari
2x sehari dengan porsi keecil yang terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk
Pola eliminasi
BAB 1x perhari, tidak ada keluhan
BAK 7-8x perhari, tidak ada keluhan
Pola istirahat
Malam ± 7 jam siang±1 jam
Seksualitas
1x perminggu, tidak ada keluhan
Imunisasi
Belum dilakukan
Riwayat KB
Belum pernah
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Bayi dan Nifas yang lalu
No
Thn
persalinan UK
Persalinan Bayi Nifas
Jenis Penolong Tempat Komplikasi JK BB/PB H / M Kondisi Menyusui
1. 2012 Hamil
ini
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 3 - 9 – 2012
TP : 10 – 6 - 2013
UK : Ibu mengatakan umur kehamilannya + 2 bulan.
Gerakan anak belum bisa dirasakan
ANC TM I : 1 x dibidan, Ibu mendapat vitamin BC
TM II : -
TM III : -
Keluhan selama hamil
Trimester I : Badan lemas, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati dan mual
muntah
20
Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menirun seperti Disbetes Mellitus,
Hipertensi, Asma, penyakit manahun seperti jantung, paru-paru, kusta ataupun penyakit
menular seperti Hepatitis, TBC, PMS.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit berat seperti TBC,
jantung, astma, hipertensi, DM, dll.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yng menderita diabetes mellitus, Hipertensi
dan Asma.
Keadaan psikososial
Kehamilan ini diharapkan, jenis kelamin yang diharapkan adalah laki-laki, status
perkawinan sah 1x, lamanya ± 2 tahun
10. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan tidak berpantang terhadap makanan tertentu, ibu juga tidak pernah
minum jamu maupun merokok.
Data Objektif
Keadaan Umum : Sedang
TTV : TD : 100 / 70 mmHg TB : 160 cm
N : 96 x/menit BB : 51 kg
S : 370 C BB saat hamil : 49 kg
RR : 26 x/menit Lila : 24 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Rambut bersih, tidak ada benjolan abnormal, rambut tidak rontok
Muka : Agak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, cekung, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip. Tidak terdapat produksi secret
berlebih.
21
Mulut dan gigi : Simetris, mukosa bibir agak kering, lidah bersih. Tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan gusi.
Telinga : Simetris, tidak terdapat produksi serumen berlebih, pendengaran baik.
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid.
Dada : Simetris, bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mamae,
tidak ada benjolan abnormal pada mamae. Tidak ada nyeri tekan pada
mamae, kolostrum belum keluar.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, nyeri tekan pada ulu
hati. Turgor kulit agak menurun.
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
Genetalia Eksterna : Tidak dilakukan
Anus : Tidak dilakukan
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstremitas bawah : Tidak ada varices,tidak ada oedema, reflek patela +/+.
Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
Analisa Data
G1P0A0 Hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan (tingkat I)
Janin intra uterin
22
Penatalaksanaan
1. Informed consend untuk dilakukan pemeriksaan dan kunjungan ulang 3 x
→ Ibu menandatanganinya
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan
TD : 100/70 Nadi : 96x/mt R : 26x/mt S : 370C
BB sebelum hamil 51 kg, BB sekarang 49 kg turun 2 kg
→Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
3. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pada saat ini ibu mengalami
kehamilan dengan gangguan hyperemesis gravidarum
→ Ibu mengerti kondisi yang sedang dialaminya
4. Menyarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur dan
disarankan minum air hangat supaya tidak ada rasa pusing dan mual
→ Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
5. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak dan pedas,
seperti makanan yang digoreng,rujak yang pedas, makanan bersantan, karena dapat
memperburuk rasa mual.
→ Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih yg hangat atau jus agar tidak
dehidrasi serta menghindari minuman yang mengandung kafeiin dan karbonat seperti
kopi dan minuman beersoda
→ Ibu mengerti
7. Menyarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering supaya kebutuhan
nutrisi ibu terpenuhi
→ Ibu mengerti dan mau melakukannya
8. Menyarankan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas atau pekerjaan
yang berat. Supaya ibu lebih rileks dan mengurangi stres
→ Ibu mengerti dan mau melaksanakanya.
9. Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu karena
ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta perhatian lebih. Dukungan
dari suami dan keluarga berpengaruh dalam proses mengembalikan kestabilan
emosional ibu atas kecemasan dan kekhawatiran terhadap kehamilannya.
23
10. Memberikan obat B6, 3x1
→ Ibu mau meminum obatnya
11. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang ke 2,besok
→ Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang ke 2, besok
12. Melakukan pendokumentasian
24
KUNJUNGAN ULANG KE 2
Tanggal : 14 November 2012
Jam : 10.00 WIB
Data S :
- Ibu mengatakan masih merasa mual dan lemas, kadang-kadang ada muntahnya
- Ibu mengatakan masih tidak nafsu makan
Data O :
k/u : Baik
Kesadaran : CM
k/e : Stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 94 x/mt
Suhu : 370C R : 26x/mt
Pemeriksaan Fisik
Head to toe dalam batas normal
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
25
Analisa Data :
G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan
Janin intra uterin
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 100/70 mmHg Nadi : 94 x/mt
Suhu : 370C R : 26x/mt
→ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan diminum 3x1 sehari
→ Ibu mau terus meminum obatnya
3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas
→ Ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup
→ Ibu mau melakukannya
5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin,
makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual.
→ Ibu mengerti ddan mau melaksanakannya
6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 17 November 2012
→ Ibu berseedia untuk dilakukan kunjungan ulang.
26
KUNJUNGAN ULANG KE 3
Tanggal : 17 November 2012
Jam : 09.00 Wib
Data S :
- Ibu mengatakan masih sedikit mual dan sudah tidak muntah lagi
- Ibu mengatakan sudah tidak terlalu lemas
Data O :
k/u : Baik
Kesadaran : CM
k/e : Stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/mt
Suhu : 370C R : 24x/mt
Pemeriksaan Fisik
Head to toe dalam batas normal
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
27
Analisa Data :
G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan
Janin intra uterin
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/mt
Suhu : 370C R : 24x/mt
→ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan diminum 3x1 sehari
→ Ibu mau terus meminum obatnya
3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas
→ Ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam ± 7 jam dan pada siang hari ±
1 jam
→ Ibu mau melakukannya
5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin,
makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual.
→ Ibu mengerti ddan mau melaksanakannya
6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang besok
→ Ibu berseedia untuk dilakukan kunjungan ulang.
28
KUNJUNGAN ULANG KE 4
Tanggal : 18 November 2012
Jam : 14.00 Wib
Data S :
- Ibu mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi
- Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas, sudah lebih segar
Data O :
k/u : Baik
Kesadaran : CM
k/e : Stabil
TTV : TD : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/mt
Suhu : 36,50C R : 22x/mt
Pemeriksaan Fisik
Head to toe dalam batas normal
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
29
Analisa Data :
G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan
Janin intra uterin
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/mt
Suhu : 36,50C R : 22x/mt
→ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas
→ Ibu mengerti dan mau melakukannya
3. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam ± 7 jam dan pada siang hari
± 1 jam
→ Ibu mau melakukannya
4. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin,
makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual.
→ Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
5. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
→ Ibu mengerti
6. Memberitahukan tanda bahaya pada kehamilan seperti : sakit kepala hebat, pandangan
kabur/kunang-kunang, nyeri ulu hati, tidak ada gerakan janin, perdarahan dan oedema
Dan apabila ibu menemukan salah satu tanda tersebut ibu diminta untuk segera
mendatangi sarana kesehatan terdekat
→ Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
7. Memberikan obat vitamin B complek dan asam folat
→ Ibu mau meminum obatnya
8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya ke Puskesmas dan untuk
mendapatkan imunisasi TT
→ Ibu mau melaksanakannya
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
a. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk.
b. Penyebab Hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor predisposisinya
antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organik, dan faktor endokrin lainnya.
c. Secara patologik menunjukkan adanya kelainan-kelainan dalam berbagai alat tubuh
seperti hati, jantung, otak dan ginjal
d. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun
zat metabolik toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan perdarahan
gastrointestinal
e. Hiperemesis gravidarum terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat
f. Penanganan Hiperemesis gravidarum pada tahap awal adalah pencegahan yaitu dengan
memberikan konseling untuk menghadapi kehamilan dan komplikasinya
g. Terapi yang diberikan pada kasus Hiperemesis gravidarum adalah terapi obat-obatan,
terapi psikologik, terapi parenteral dan isolasi. Apabila keadaan tetap memburuk
terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4; Jakarta, EGC
Doenges,E,Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.jakarta: EGC
Mansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Penerbit Media
Aesculapius FKUI.
Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Penerbit:
Arcan
Mochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi 2, Jilid 1,
Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC
Morgan,Geri,dkk, 2009, Obstetri&Ginekologi panduan praktik,Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer
Sastrawinata,Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi.edisi 2.Jakarta : EGC
Taber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, cetakan 1 Jakarta :
EGC.
Taylor,Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan.Jakarta:EGC
Wiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan Bina pustaka sarwono
prawirohardjo
32