Download - KDK 1.pdf
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
1/27
MODEL MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
Pengertian.
Model praktik keperawatan adalah diskripsi/gambaran dari praktik keperawatan
yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi,konsep dan teori keperawatan.
Tujuan model keperawatan :
1. Menjaga konsistensi keperawatan
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksaan asuha
keperawatan oleh tim keperawatan
3. Menciptakan kemandirian dan memerikan asuhan keperawatan
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap anggota rim keperawatan
Konsep model keperawatan
Model keperawatn menurut Peplau
Model keperawatan Peplau lebih bersifat psikodinamis yangmencakup
kemampuan untuk memenuhi diri sendiri dan oranglain dengan menggunakan prinsip
hubungan antar manusia.
Peplau membagi paradigm keperawatan menjadi 4 komponen utama antara lain:
1. Keperawatan
2. Manusia
3. Lingkungan
4. Sehat
Model keperawatan Peplau memiliki 4 komponen sentral yang emncakup proses
interpersonal, perawat, klien, dan ansietas.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
2/27
Model keperawatan menurut Neuman
Model keperawatan menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care System.
Model Neuman menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat menyeluruh
dan saling ketergantungan(interdepedensi). komponen dari system ini adalah strees
dan reaksi terhadap stress.
Paradigma keperawatan menurut Neuman
Manusia atau klien
Linngkungan
Kesehatan
Komunitas
Model adaptasi Roy
Roy berpendapat bahwa ada 4 elemen penting dalam model adaptasi keperawatan,
1. Elemen keperawatan
2. Elemen manusia
3. Elemen lingkungan
4. Elemen sehat
Prose adaptasi
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistic, mencakup semua interaksi
individu dengan lingkunagnnya dan dibagi menjadi 2 proses:
1. Proses yang timbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal
2. Proses mekanisme adaptasi yang diperlukan untuk mengatasi stress adaptif atau
tidak efektif
Model system perilaku Johnson
Model iini perpaduan antara teori, konsep, ilmu perilaku dan ilmu biologi dengansistem
rencana kerja yang mengutamakan teori strees dan adaptasi. (Johnson,1980)
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
3/27
System perilaku terdari dari 7 subsistem yang saling berinteraksi, yaitu :
1. Ingestif
2. Achievement
3. Agresif
4. Eliminasi
5. Seksual
6. Gabungan atau tambahan
7. Ketergantungan
Berdasarkan intraksi subsistem tersebut dengan lingkungan Johnson mempunyai 4
pandangan, yaitu :
1. Keperawatan berfungsi sebagai pengatur
2. Klien adalah individu yang terancam
3. Kesehatan merupakan sarana yang berfungsi efektif dan efisien
4. Lingkungan mempengaruhi system perilaku
Theory of Goal Attainment
Theory of goal attainment diperkenalkan oleh Imogene King Pada tahun 1971. Model ini
terdiri dari 3 sistem yang saling berinteraksi, yakni system personal, interpersonal, dan
social.
Beberapa konsep yang mendasari teori King(1981) antara lain:
1.interaksi
2. Persepsi.
3. Komunikasi
4. Interaksi
5. Peran
6. Stress
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
4/27
7. Pertumbuhan dan Perkembangan
8. Waktu
9. Diri
10. Tempat atau ruang
Dalam pelaksanaan model ini king mempunyai keyakinan yang disebut
KEYAKINAN KING yaitu suatu pandangan king mengenai keperawatan, klien,
kesehatan, dan lingkungan.
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
KEBIJAKSANAAN.
Pendidikan keperawatan diselenggarakan berdasarkan kepada kebutuhan akan
pelayanan keperawatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang kesehatan No.
23 1992 Pasal 32 ayat 3 dan 4 yang antara lain menyebutkan bahwa pengobatan dan
atau perawatan dan serta pelaksanaannya dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan. Dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Tenaga keperawatan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah tenaga adalah
tenaga keperawatan yang lulus dari pendidikan tinggi.Pendidikan tinggi di Indonesia
telah diatur dalam Undang-Undang No. 2/1989 Tentang Kesehatan Nasional.
Untuk mengatur pemakaian gelar dan sebutan bagi lulusan perguruan tinggi,
oemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 03/U/1993.
Disamping dasar peraturan perundang-undangan tersebut, dasar-dasar profesi
pun perlu diperhatikan dalam pengembangan pendidikan keperawatan sesuai dengan
UU pasal 53 ayat 2 UU No. 23/92 tentang kesehatan yang mengatakan bahwa tenaga
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
5/27
kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi
dan mengatasi hak pasien.
Berdasarkan hal tersebut maka PPNI telah menetapkan standar profesi
keperawatan dalam bidang pendidikan.
JENIS-JENIS JENJANG PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Pendidikan keperawatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan keperawatan vokasional.
Mencakup sekolah Perawat akesehatan (SPK) selain itu terdapat pendidikan
penjenang kesehatan (SLTP + 2 tahun) yang secara bertahap telah disertakan
dengan SPK sejak tahun 1995.
2. Program pendidikan jenjang Diploma.
a. Program pendidikan jenjang Diploma III Keperawatan.
Program D III Keperawatan ini Dapat diikuti oleh :
Lulusan SLTA dengan lama pendidikan 6 semester (3 tahun)
Lulusan SPK yang menempuh pendidikan dijalur khusus, yaitu :
- D III khusus RS dengan lama pendidikan 4 semester.
- D III khusus puskesmas dengan lama pendidikan 5 semester (2,5
tahun)
- D III khusus masa kerja 0 tahun dengan lama pendidikan 6
semester ( 3 tahun)
b. Program pendidikan Diploma IV Keperawatan
Pendidikan ini lebih bersifat spesialisasi dalam keperawatan dengan sebutan
ahli keperawatan (A.Kep).3. Program pendidikan Sarjana Keperawatan
Program pendidikan sarjana keperawatan menghasilkan lulusan perawat
professional dengan nama gelar sarjana keperawatan (S.Kep) dan sebutan
profesi (sedang dikembangkan) yaitu Ners (NS).
4. Program pendidikan pasca sarjana Keperawatan.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
6/27
Lulusan program ini diharapkan mampu memenuhi tuntunan sebagai Ners
konsultan dan peneliti.
5. Program Spesialis Keperawatan.
Program ini menekankan pada pengembangan pengetahuan dan ketrampilan
professional hanya pada sallah satu disiplin ilmu keperawatan.
6. Program Pendidikan Doktoral.
Untuk sementara program ini belum ada diindonesia sehingga perlu mendapat
perhatian yang lebih serius pada masa mendatang mengingat semakin besarnya
tuntunan masyarakat terhadap profesi ini.
KURIKULUM PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Kurikulum Pendidikan keperawatan disusun berdasarkan hal-hal berikut ini :
1. Peraturan Perundang-Undangan.yang berlaku.
2. Kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
3. Landasan profesi keperawatan yang mantap.
4. Jenis dan jenjang dan pendidikan keperawatan.
5. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Paradigma keperawatan.
KERANGKA KONSEP PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Kerangka konsep pendidikan keperawatan diindonesia mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memecahkan masalah keperawatan secara ilmiah
3. Sikap,tingkah laku dan kemampuan professional.
4. Belajar aktif dan mandiri.
5. Pendidikan dimasyarakat
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
7/27
PROGRAM PENDIDIDKAN DAN LATIHAN KEPERAWATAN.
Program pendidikan dan pelatihan diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengatasi tiga masalah utama. Yaitu kitang pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan psikomotor.
Program pendidikan dan pelatihan tenaga keperawatan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Pelatihan pra tugas.
Pelatihan inin diberikan pada pegawai baru yang telah lolos dari seleksi
penerima pegawai.
2. Pelatihan didalam tugas.
Pelatihan diselenggarakan dengan tujuan meningaktakn kelancaran
pelaksanaan tugas.
Pelatihan ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Kelompok pelatihan structural.
b. Pelatihan fungsional
c. Pelatihan teknis
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
8/27
KEPERAWATAN DIMASA YANG AKAN DATANG
Keperawatan adalah system yang terbuka dan dinamis. Artinya keperawatan
akan selalu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi baik itu dalam bidang
ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Selain pendapat dari para ahli,perkembangan dibidang keperawatan dapat
diramalkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat, fakta-fakta tersebut
antara lain :
1. Dengan meningkatnya populasi lansia maka keperawatan gerontik perlu
dikembangkan
2. Meningkatnya oenyakir degeneeratif,AIDS, penyakit jiwa, serta semakin
tingginya kematian ebu dan bayi menuntut adanya pelayanan spesifik yang
berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.
3. Melihat adanya budaya bahwa klien lebih senang dirawat ditengah keluarga dan
meningkatnya biaya perawatan dirumah sakit maka pada masa yang akan dating
perawat penyelenggara kesehatan rumah akan mendapat posisi yang penting :
oleh karena itu, spesialisasi keperawatan kesehatan keluarga perlu
dikembangkan.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
9/27
1. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
1. Zaman Purba
Keperawatan sudah ada sejak adanya manusia di muka bumi ini. Bisa dikatakan,
keperawatan sudah ada sejak zaman purba. Perkembangan keperawatan pada zaman
ini juga dipengaruhi oleh agama atau kepercayaan. Penduduk Mesir (500 SM)
menyembah dewa Iris untuk meminta kesembuhan bagi orang yang sakit dan
mendirikan kuil sebagai rumah sakit. Di Romawi, pemerintahnya mendirikan rumah
sakit dan memanfaatkan tenaga budak laki-laki ataupun perempuan yang berkelakuan
baik untuk dijadikan sebagai perawat.
2. Zaman Permulaan Masehi
Pada zaman ini dipengaruhi oleh perkembangan dan penyebaran dua agama
besar, yakni Kristen dan Islam. Kristen mengenalkan keperawatan dengan pekerjaan
yang dilakukan oleh biarawati, sedangkan Islam mengenalkan ilmu pengetahuan yang
sangat maju dalam bidang pengobatan dan keperawatan yang dilandasi oleh kasih
sayang.
3. Zaman Pertengahan
Pada zaman ini, terjadi perang besar antar agama yang dikenal dengan perang
salib. Banyak korban yang terluku, terbunuh, kelaparan dan terkena berbagai penyakit.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai didirikan sejumlah rumah sakit guna memberi
pertolongan dan perawatan bagi korban perang. Dan akhirnya, ilmu pengobatan dan
perawatan pun terus mengalami kemajuan.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
10/27
4. Zaman Baru
Pada zaman ini muncul seorang tokoh keperawatan yang bernama Florence
Nightingale. Ia mengembangkan suatu model praktik asuhan keperawatan yang
menyatakan bahwa kondisi sakit seseorang disebabkan oleh faktor lingkungan. Oleh
karena itu, praktik keperawatan ditekankan pada perubahan lingkungan yang memberi
pengaruh pada pasien.
Selain itu, pada zaman ini berdiri Palang Merah Internasional yang dipelopori
oleh Hendry Dunand. Lembaga ini dibentuk untuk menampung para korban perang,
mendirikan rumah sakit dan mendidik perawat dalam melakukan PPPK.
5. Zaman Modern
Terjadi kemajuan yang pesat dalam bidang keperawatan. Diantaranya adalah
pembangunan sekolah-sekolah perawat dan pendirian perhimpunan nasional Inggris
(British Nurse Association) oleh Erenwick pada tahun 1887. Perhimpunan ini bertujuan
untuk mempersatukan perawat-perawat yang ada di seluruh Inggris. Kemudian pada 1
juli 1899, Erenwick juga mendirikan sebuah lembaga yang disebut International Council
of Nurse (ICN).
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
11/27
Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia
1. Zaman VOC (1602-1799)
Untuk kepentingan usaha perdagangan tentara Belanda, pada tahun 1799
didirikan Binnen Hospital di Batavia (sekarang Jakarta). Rumah sakit ini memanfaatkan
tenaga perawat yang berasal dari Bumi Poetra (kaum terjajah) yang disebut dengan
pembantu orang sakit (POS). Setelah VOC bubar, didirikan sejumlah usaha dalam
bidang kesehatan, antara lain Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat.
2. Zaman Penjajahan Belanda I (1799-1811)
Pemerintah hanya melanjutkan apa yang te;ah dirintis oleh pendahuluannya
(VOC).
3. Zaman Penjajahan Inggris (1811-1816)
Mulai berkembang sebentuk usaha kesehatan yang dipelopori oleh Raffles.
Usaha ini meliputi kegiatan vaksinasi cacar secara masal, perbaikan perawatan
kesehatan jiwa dan perawatan bagi para tahanan.
4. Zaman Penjajahan Belanda II (1816-1942)
Pemerintah berhasil meluncurkan undang-undang kesehatan yang disusun oleh
Prof. Dr. Reinwardt. Selain itu, pada tahun 1819 Residen V Pabst mendirikan sebuah
rumah sakit umum yang diberi nama Rumah Sakit Stadsverband dan berkedudukan di
Glodok.
5. Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran. Pada masa ini, wabah
penyakit semakin menyebar dimana-mana akibat minimnya suplai obat-obatan. Bahkan
rakyat pada masa terpaksa menggunakan daun pisang dan pelepah batang pisang
sebagai ganti balutan yang persediaanya sangat tipis.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
12/27
6. Zaman Kemerdekaan hingga Sekarang (1945-sekarang)
Pada awal kemerdekaan, banyak sekali kekurangan pada kondisi
perumahsakitan dan perawatan di Indonesia, diantaranya adalah suplai obat-obatan
yang minim. Kondisi ini lambat laun mengalami perubahan, terutama dengan
didirikannya sejumlah institusi pendidikan keperawatan sampai jenjang perguruan
tinggi.
Pendidikan keperawatan kemudian berkembang setaraf dengan sekolah
menengah pertama (SMP) pada masa sekarang. Program ini dilaksanakan pada tahun
1930. Tahun 1940, dibuka sekolah Perawat Jiwa di Bogor, dan lulusannya mendapat
sertifikat Diploma B. Pada tahun 1950, dibuka Sekolah Guru Perawat di Bandung, dan
pada tahun 1952 dibuka Sekolah Pengantar Rawat di Rumah Sakit Tantja Badak
(sekarang Rumah Sakit Hasan Sadikin).
Seiring berkembangnya waktu, Sekolah Pengantar Rawat kemudian diubah
namanya menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang merupakan jenjang
pendidikan terendah bagi seorang perawat. Pada tahun 1962 didirikan pendidikan
akademi keperawatan (akper) di Jakarta.
Untuk menghadapi tantangan yang berat, dibutuhkan tenaga perawat dengan
kemampuan profesional. Upaya yang dinilai efektif dan sangat strategis untuk mencetak
tenaga perawat yang profesional adalah melalui pengembangan pendidikan
keperawatan. Oleh sebab itu, pendidikan keperawatan di Indonesia tidak boleh terbatas
pada D III Keperawatan saja, tetapi harus terus dilanjutakan ke jenjang yang strata.
Berdasarkan pemikiran tersebut, tahun 1985 dibuka program pendidikan sarjana
keperawatan pertama di Universitas Indonesia. Dan muncul pendidikan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) yang saat ini kian menjamur di berbagai daerah.
2. FALSAFAH KEPERAWATAN DAN PARADIGMA
KEPERAWATAN
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
13/27
PENGERTIAN FALSAFAH
Falfasah keperawatan adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi
pedoman untuk mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa falsafah keperawatan adalah
keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam
memberikan asuhan keperawatan, baik kepada individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat. Keyakinan terhadap nilai keperawatan harus menjadi pegangan setiap
perawat.
Beberapa keyakinan yang harus dimiliki perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
yang unik.
Keyakinan ini menjadi pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Perawat harus memenuhi kebutuhan klien secara holistik, sehingga klien
menuntut kemampuan perawat yang tepat dalam menganalisis kebutuhan klien. Jika
kemampuan analisis yang rendah, maka dapat menimbulkan salah interpretasi dalam
pemenuhan kebutuhan klien. Dan dapat menimbulkan kekeliruan perawat dalam
menetapkan masalah keperawatan yang dialami klien. Untuk mewujudkan hal tersebut,
perawat harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aspek manusia yang
meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural secara keseluruhan.
Kelima aspek tersebut harus dimiliki oleh setiap perawat. Agar perawat mampu
mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien dan dapat membantu klien mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Perawat tidak hanya berfokus pada aspek biologisnya saja. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan perawat perawat dalam memenuhi kebutuhan klien. Yang pertama
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
14/27
adalah klien tidak hanya mengalami gangguan pada aspek fisik/biologisnya. Sedangkan
yang kedua adalah penyakit yang diderita oleh klien sama, namun respon yang mereka
tunjukan unik dan berbeda.
Dengan demikian, perawat tidak hanya berfokus pada aspek biologisnya saja, tetapi
harus arif dalam menyikapi keluhan klien.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
Kontribusi keperawatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
didasarkan pada beberapa konsep keperawatan :
a. Asuhan yang diberikan oleh perawat bersifat holistik, artinya menyeluruh pada
semua aspek klien. Bukan fokus pada aspek biologisnya saja.
b. Sasaran asuhan keperawatan adalah klian, mulai dari tingkat individu sampai
tingkat masyarakat. Dalam konsep ini perawat meyakini bahwa jika individu
sehat, masyarakat akan sehat pula.
c. Lingkup layanan keperawatan bukan terbatas pada klien yang sakit saja, tetapi
pada klien yang sehat juga. Tujuan pada klien yang sakit adalah dapat
membantu klien mencapai kesembuhannya, sedangkan pada klien yang sehat
dapat membantu klien agar mampu mempertahankan kesehatannya.
d. Eksistensi keperawatan berlangsung sepanjang kehidupan manusia. Selama
masih ada manusia, selama itu pula keperawatan akan tetap ada.
e. Intervensi keperawatan mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Semua intervensi keperawatan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan klien, mulai dari level individu hingga masyarakat, baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
15/27
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari
semua anggota tim kesehatan dan pasien/keluarga.
Sebagai suatu bentuk layanan profesional, asuhan keperawatan tntunya tidak
dilakukan berdasarkan intuisi atau kebiasaan semata, melainkan dilandasi oleh
pengetahuan ilmiah dan tetap memperhatikan aspek manusiawi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Oleh karena itu, dalam menetapkan tujuan dan
rencana asuhan keperawatan, perawat harus melibatkan klien dan keluarga.
Perawat adalah tenaga kesehatan yang secara langsung berhubungan dengan
manusia. Klien yang dirawat menyerahkan menyerahkan kesehatan dan keselamatan
hidupnya kepada petugas kesehatan, termasuk perawat. Oleh karena itu, perawat tidak
boleh berbuat semena-mena.
4. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
Proses keperawatan metode ilmiah sistematik yang digunakan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien guna mencapai dan mempertahankan
keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal. Melalui proses keperawatan ini, perawat
akan terhindar dari berbagai tindakan malefisien di dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien.
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
dalam melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar
asuhan keperawatan.
Sebagai tenaga kesehatan yang profesional, perawat harus siap bertanggung
jawab terhadap apapun yang dilakukannya. Tanggung jawab perawat bukan hanya
ditujukan pada klien dan keluarga, melainkan kepada masyarakat, profesi perawat itu
sendiri dan terutama bertanggung jawab kepada Tuhan. Selain itu, perawat juga harus
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
16/27
siap bertanggung gugat jika suatu saat klien melakukan gugatan terkait asuhan
keperawatan yang diberikan.
6. Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus-menerus untuk
mewujudkan pertumbuhan dan perkembangam staf dalam pelayanan
kesehatan.
Keperawatan merupakan profesi sepanjang hayat. Dengan demikian perawat
adalah pelajar sejati. Artinya, setiap perawat dituntut untuk terus meningkatkan
kompetensi dirinya, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun afektif. Oleh karena itu,
dalam setiap diri perawat harus tertanam motivasi yang kuat untuk selalu meningkatkan
pendidikannya. Peningkatan pendidikan keperawatan menjadi tanggung jawab bersama
bagi semua unsur terkait. Seperti organisasi profesi perawat (PPNI), instasi tmpat
perawat bekerja dan pemerintah (Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan
Nasional).
Pengertian Paradigma
Paradigma adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
17/27
membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna
mrengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka
kerja keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas empat unsur, yaitu
keperawatan, manusia, sehat sakit, dan lingkungan. Ke empat unsur tersebut
membedakan paradigma keperawatan dengan teori lain. Teori tersebut didasarkan
pada empat konsep yaitu konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan, dan
konsep keperawatn sebagai intinya.
Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang merupakan
bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif
yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Loka karya Keperawatan
Nasional, 1983)
Berikut beberapa hal yang merupakan prinsip dari keperawatan, antara lain :
1. Keperawatan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari profesi kesehatan lain
didalam memberikan layanan kesehatan kepada klien.
2. Keperawatan mempunyai beberapa tujuan, antara lain memberi bantuan, yang
paripurna dan efektif kepada klien serta memenuhi kebutuhan dasar manusia.
3. Fungsi utama perawat adah membantu klien baik dalam kondisi sakit maupun
sehat, guna mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan
keperawatan.
4. Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui upaya
promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif.
Prinsip prinsip tersebut menunjukan bahwa profesi keperawatan
memegang peranan yang penting dalam sistem kesehatan nasional.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
18/27
Manusia.
Konsep manusia.
Manusia adalah mahluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan
mahluk hidup lainnya.Konsep seseorang tentang manusia dipengaruhi oleh
beberapa hal berikut :
a. Filsafat hidup individu atau bangsa.
Sebagai contoh, seorang komunis tentu mempunyai konsep yang
dipengaruhi oleh falsafah negaranya. Berasaskan komunis dan tidak
meyakini adanya tuhan.
b. Pengalaman hidup seseorang.
Seseorang yang hidup dan berinteraksi dengan orang yang ramah, baik, dan
sopan akan berpendapat bahwa manusia adalah mahluk yang baik,ramah
dan sopan.
c. Pengetahuan manusia tentang dirinya.
Pengetahuan manusia tentang dirinya sangat terbatas, salah satunys karena
manusia cenderung memikirkan hal-hal diluar dirinya.
1. Manusia sebagai mahluk unik.
Manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Begitu
pula responnya terhadap stimulus.
Dalam konteks keperawatan, keunikan manusia menjadi pertimbangan utama bagi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Manusia sebagai sistem adaptif / terbuka.Manusia sebagai sistem terbuka yang dinamis memerlukan berbagai masukan
dari subsistem maupun suprasistem. Subsistem terdiri atas komponen sel, organ, dan
sistem lainnya.Sedangkan suprasistem meliputi keluarga, komunitas, masyarakat dan
sosial budaya didalam mempertahankan suatu keadaan seimbang.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
19/27
3. Manusia sebagai makhluk holistik
Manusia memandang sebagai makhluk holistik yang meliputi bio=psiko-
sosio0spiritual-kultural. Ini menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan keperawatan
yang diberikan harus memperhatikan aspek tersebut. Sebagai makhluk yang holistik.
Sebagai makhluk yang holistik, manusia utuh dilihat dari aspek jasmani dan rohani,
unik, serta berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya, terus-menerus menghadapi perubahan lingkungan dan berusaha
beradaptasi dengan lingkungan.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
20/27
3. KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
21/27
4. TEORI KEPERAWATAN
Florence Nightingale
Merupakan pelopor ilmu keperawatan yang lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di
Florence, Italia. Ia dikenal sebagai Lady of the Lamp oleh kaum laki-laki. Sebutan ini
diberikab karena ia selalu membawa lentera lilin buatan Turki setiap kali melewati
koridor-koridor yang dipenuhi oleh prajurit yang terluka.
1. Teori Nightingale
Teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern (modern nursing). Titik berat teori
ini adalah pada aspek lingkungan. Komponen lingkungan yang berpengaruh pada
kesehatan, antara lain :
Udara segar
Air bersih
Saluran pembuangan yang efisien
Kebersihan
Cahaya
Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien adalah
ventilasi yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar
secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan.
2. Asumsi Utama Teori Nightingale
Ia percaya bahwa setiap wanita dapat menjadi perawat tentu dalam pengertian
sebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
22/27
Virginia Henderson
Lahir di Kansas City, Missouri pada tahun 1897. Ia tertarik dengan keperawatan
selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang
sakit atau yang terluka.
1. Konsep Utama Teori Henderson
Dalam konsep teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan dan
lingkungan.
a. Manusia. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan.
b. Keperawatan. Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.
c. Kesehatan. Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang untuk
dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
d. Lingkungan.Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
Imogene King
Lahir pada tahun 1923. King mengusulkan sebuah kerangka konsep keperawatan
dan bukan teori keperawatan. Teori yang dikembangkan oleh King adalah Theory of
Goal Attainment atau teori pencapaian tujuan. Teori ini fokusnya adalah pada sistem
interpersonal dan interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
23/27
Dorothea E. Orem
Lahir di Baltimore dan lulus dari Providence Hospital School of Nursing pada tahun
1930.
Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
Orem melabeli teorinya sebagai teori umum yang terdiri atas tiga teori terkait, yaitu
self-care, teori self-care deficit dan teori nursing system.
Jean Watson
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah Human
Science and Human Care. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan
adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang
dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah.
Hildegard E. Peplau
Pepalau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan psiko-dinamik.
Keperawatan psikodinamik merupakan kemampuan seorang perawat untuk memahami
tingkah lakunya guna membantu orang lain.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
24/27
Martha E. Rogers
Rogers mengambil pengetahuan dari antropologi, psikologi, sosiologi, astronomi,
agama, filsafat, matematika, sastra dan sumber-sumber vlain yang membangun
modelnya berdasarkan manusia sebagai satu kesatuan (unitary human beings) dan
lingkungan sebagai bidang energi yang menyatu dengan proses kehidupan.
Sister Calista Roy
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua yang ada di sekeliling kita dan
berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Ia juga mengidentifikasi input sebagai
stimulus yang dapat menimbulkan respon. Ada tiga komponen pada input, yaitu
stimulus fokal, stimulus kontekstual dan stimulus residual.
Leininger
Pada tahun 1960, Leininger pertama kali menggunakan kata transcultural nursing,
ethnonursing, dan cross-cultural nursing. Akhirnya, pada tahun 1985, Leininger
mempublikasikan teorinya untuk pertama kali, sedangkan ide-ide teorinya mulai
dipresentasikan pada tahun 1988. Teori Leininger kemudian disebut sebagai Cultural
Care Diversity and Universality. Tetapi para ahli lebih sering menyebutnya sebagai
Transcultural Nursing Theory atau teori keperawatan transkultural.
Teori keperawatan Transkultural menjelaskan bahwa sebelum
memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat terlebih dahulu
harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia tentang
ddimensi dan budaya serta struktur sosial yang berkembang di berbagai
belahan dunia (secara global) maupun masyarakat dalam lingkup yang
sempit.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
25/27
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Sisitem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang
ada di masyarakat. Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu berbentuk dari subsistem yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output,
dampak, umpan balik dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Tingkat Pelayanan Kesehatan.
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar
manusia tentang kesehatan. Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan kesehatan harus memandang
pada tingkat pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan
diberikan, antara tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagaiberikut:
1. Healt promotion (promosi kesehatan)
2. Specific protection (Perlindugan khusus)
3. Early diagnosis and prompt treatment (Diagnisis dini dan pengibatan segera)
4. Disability limitation (Pembatasan cacat)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Lembaga Pelayanan Kesehatan.
Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada
masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan ini sangat
berfariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan dapat
berupa :
Rawat jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kasehatan pada
tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan
kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap.
Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan
berbagai tingkat pelayanan kesehatan.
Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien yang sakit
terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang.
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
26/27
Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada
keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek keluarga dan lain-
lain.
Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan.
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan
dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu :
1. Primariy Healt Care (Pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah
kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar
menjadi optimaldan sejahtera.
2. Sencondary healt care (Pelayanan kesehatan tingkat kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan
dirumah sakit atau rawat inap.
3. Tertiary healt services (Pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini
apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.
Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan
dasar dan pelayanan rujukan. Demikian juga pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah
memberikan asuhan keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya.
Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
Ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
Pergeseran nilai masyarakat.
Aspek legal dan etik.
Ekonomi
Politik
-
7/24/2019 KDK 1.pdf
27/27
Visi Indonesia Sehat 2010
Visi indonesia sehat merupakan pandangan indonesia dalam mencapai derajat kesehatan bagi semua.
Dalam menggunakan strategi yang ada pemerintah telah menyusun misi yang akan dijalankan
sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, diantaranya :
a. Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
b. Memelihara, meningkatkan, melindungi kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan.
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat hidup sehat
Dalam melaksanakan visi yang ada, keperawatan sabagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang profesional dan berorientasi pada paradigma keperawatan yang dimiliki.
A. Aziz Alimul Hidayat (2002), pengantar Pendidikan Keperawatan, CV Sagung Seto, jakarta