Download - Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi umum yang sering terjadi
pada pelayanan kesehatan primer. Hipertensi juga dapat mengakibatkan penyakit infarkmiokard, stroke, renal failure, dan kematian. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg. Pada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg. Hipertensi dikenal seara luas sebagai penyakit kardio!askuler,
diperkirakan telah menyebabkan 4,"# dari beban penyakit seara global, dan pre!alensinya
hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju $1%.
&ekanan darah terbentuk dari interaksi antara aliran darah dan tahanan pembuluh
perifer. &ekanan darah akan meningkat dan menapai suatu punak apabila aliran deras,
misalnya pada 'aktu sistol, kemudian menurun pada 'aktu aliran darah berkurang, seperti
pada 'aktu diastol. (elisih antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi $Pulse
pressure). )ata epidemiologi menyebutkan bah'a peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik akan meningkatkan kejadian kardio!askular. (emakin tinggi tekanan darah, semakin
tinggi resiko terjadinya penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, atau gagal ginjal.
(ehingga hipertensi harus di kontrol dan diobati $1%.
Hipertensi berdasarkan etiologi maka dibagi menjadi *, yaitu hipertensi esensial
$primer% dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial merupakan suatu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya, artinya penyebabnya merupakan interaksi yang kompleks antara
faktor genetik dan berbagai faktor lingkungan. Hipertensi sekunder adalah peningkatan
tekanan darah di atas normal untuk usianya karena penyebab klinis yang sebelumnya
terdeteksi. Penyebab utama umum tekanan darah tinggi sekunder adalah, penyakit ginjal,
penyakit endokrin, koarktasio aorta, kehamilan, dan obat+obatan. ebih dari 90# pasien
dengan hipertensi merupakan hipertensi essensial $hipertensi primer%. iteratur lain
mengatakan, hipertensi essensial merupakan 9"# dari seluruh kasus hipertensi. -eberapa
mekanisme yang mungkin berkontribusi untuk terjadinya hipertensi ini telah diidentifikasi,
namun belum satupun teori yang tegas menyatakan patogenesis hipertensi primer tersebut.
Hipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga, hal ini setidaknya menunjukkan
bah'a faktor genetik memegang peranan penting pada patogenesis hipertensi primer $1%.
1
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
2/20
BAB III
LAPORAN KASUSI. Identitas Pasien
ama / adhiah
mur / 23 tahun
enis 5elamin / Perempuan
gama / 7slam
Pekerjaan / 8ira ('asta
lamat / )esa ampaseh 5ota
(tatus / enikah
-erat -adan / "" kg
&inggi -adan / 1"3 m
&anggal 5unjungan / 0" )esember *01"
II.Anamnesis
Keluhan Utama
(akit kepala
Keluhan Tambahan
&angan kebas+kebas
Riwayat Penyait Sea!an"
Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak 1 minggu yang lalu. (akit kepala hilang
timbul, timbul apabila pasien kurang istirahat dan sulit tidur di malam hari. :ang
memperingan nyeri kepala apabila pasien beristirahat dan minum obat hipertensi. &engkuk
kepala juga terasa berat apabila tekanan darah naik. yeri pada leher juga dirasakanbersamaan dengan nyeri kepala. Pasien juga mengeluhkan jari tangan kebas+kebas.
Riwayat Penyait Dahulu
Pasien menderita mengetahui kalau dia menderita hipertensi sejak lebih kurang 1
tahun yang lalu dan rutin berobat. &ekanan darah tertinggi 190;110 mmHg.
Riwayat Penyait Kelua!"a
5edua orangtua pasien menderita hipertensi dan ayah pasien meninggal setelah
stroke. (audara pasien ada yang menderita hipertensi, asma dan ).
2
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
3/20
Riwayat Pemaaian Obat
Pasien mendapat rujukan ke rumah sakit 7bu nak. ntuk hipertensinya pasien
mendapat terapi
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
4/20
Pernafasan / ** ;i
&emperatur / 3?,0 =
(tatus gi@i / nder'eight
Status %ene!alis
Kulit
8arna / (a'o matang
&urgor / =epat kembali
(ianosis / $+%
7kterus / $+%
dema / $+%
nemia / $+%
Ke&ala
-entuk / 5esan ormoephali
ambut / -er'arna hitam
ata / 5onjungti!a palpebra inferior puat $+;+%, sklera ikterik $+;+%,
refleks ahaya $A;A%
&elinga / (ekret $+;+%, perdarahan $+;+%, serumen $A;A%, membran timpani
intak $A;A%
Hidung / apas uping hidung $+;+%, (ekret $+;+%, perdarahan $+;+%, massa
$+ %
'ulut
-ibir / Puat $+%, (ianosis $+%
Bigi geligi / 5aries $+%
idah / -eslag $+%
ukosa / -asah $A%
&enggorokan / &onsil dalam batas normal
Caring / Hiperemis $+;+%
Lehe!
-entuk / 5esan simetris
5el. Betah -ening / Pembesaran 5B- $+%
Peningkatan &
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
5/20
Th#!a(
&horaks depan
7nspeksi
-entuk dan Berak / 5esan simetris
&ipe pernafasan / &orako+abdominal
etraksi / $A%
Palpasi
(tem Cremitus Paru kanan Paru kiri
ap. Paru atas ormal ormal
ap. Paru tengah ormal ormal
ap.Paru ba'ah ormal ormal
Perkusi
Paru kanan Paru kiri
ap. Paru atas (onor (onor
ap. Paru tengah (onor (onor
ap.Paru ba'ah (onor (onor
uskultasi
(uara pokok Paru kanan Paru kiri
ap. Paru atas
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
6/20
ap. Paru atas (onor (onor
ap. Parutengah (onor (onor
ap.Paru ba'ah (onor (onor
uskultasi(uara pokok Paru kanan Paru kiri
ap. Paru atas
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
7/20
7kterik + + + +
Berakan ktif ktif ktif ktif
&onus otot ormotonus ormotonus ormotonus ormotonus
(ensibilitas
trofi otot + + + +
I,. Dia"n#sis
Hipertensi stage 77
,. Tatalasana
-. N#n $a!ma#l#"i
enjaga berat badan ideal/ Penting memperhatikan berat badan. ika berat badan
berlebih harus diturunkan sampai berat badan ideal. )engan menurunkan berat badan
dapat menurunkan tekanan darah.
)iet yang seimbang yang terfokus pada pasien hipertensi adalah dengan mengurangi
asupan garam, lemak dan makanan yang mengandung tinggi glukosa.
engelola stress adalah merupakan hal yang penting dalam pengontrolan tekanan
darah, karena salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah stress,
sehingga pasien harus dapat mengelola stress dengan meningkatkan kegiatan
keagamaan sehingga dapat meniptakan pikiran yang lebih positif.
Pilihan olahraga harus disesuaikan dengan keadaan dan usia pasien, olahraga yang
dapat dilakukan oleh pasien hipertensi seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang dan
senam jantung sehat dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu selama 30 menit.
emberikan penjelasan bah'a penyakit yang diderita harus terus dikontrol baik
dengan pengobatan maupun dengan perubahan gaya hidup sehat.
5ontrol seara teratur untuk menilai dan memonitoring berat asma dan hipertensi
seara berkala.
engidentifikasi serta mengendalikan faktor penetus asma.
. Te!a&i 'ediament#sa
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
8/20
,I. An/u!an Untu 'en"u!an"i Resi# Pada An""#ta Kelua!"a Lainnya
5eluarga menasehati pasien untuk beristirahat dan menghindari pemiu, serta
berolahraga seara teratur.
5eluararga menasehati pasien untuk modifikasi lifestyle
BAB III
ANALISIS KASUS
0.- De+inisi dan lasi+iasi
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi.
Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi
esensial ini terjadi pada 9"# dari kasus hipertensi $1%, $*%
Hampir semua pedoman utama baik dari dalam 'alaupun luar negeri, menyatakan
bah'a seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik D 140 mmHg
8
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
9/20
dan atau tekanan darah diastolik D 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. &ekanan
darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis
hipertensi. dapun pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang merupakan salah
satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi $*%.
&abel 1. )efinisi dan klasifikasi tekanan darah menurutEuropean Society of Hypertension
$E(H% danEuropean Society of Cardiology$E(=% $*%, $3%
Pasien pada kasus ini sudah dapat dikatakan mengalami hipertensi. -erdasarkan
klasifikasi diatas, pasien pada kasus ini termasuk kedalam hipertensi derajat 1 dimana
tekanan darahnya 140;100 mmHg.
0.- Eti#l#"i
Penyebab hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu esensial dan sekunder. (ebanyak 90 #
hipertensi esensial dan hanya 10 # yang penyebabnya diketahui seperti penyakit ginjal,
kelainan pembuluh darah, dan kelainan hormonal. Hipertensi primer didefinisikan jika
penyebab hipertensi tidak dapat diidentifikasi. 5etika tidak ada penyebab yang dapat di
identifikasi, sebagian besar merupakan interaksi yang kompleks antara genetik dan interaksi
lingkungan. -iasanya hipertensi esensial terjadi pada usia antara *"+"" tahun dan jarang pada
usia di ba'ah *0 tahun.Hipertensi sekunder dapat disebabkan olehsleep apnea, obat+obatan,
gangguan ginjal, coarctation aorta,pheochromocytoma,penyakit tiroid dan paratiroid $*%.
Etiologi pasti dari hipertensi esensial belum diketahui, namun sejumlah interaksi
beberapa energi homeostatik saling terkait. )efek a'al diperkirakan pada mekanisme
pengaturan airan tubuh dan tekanan oleh ginjal. Caktor hereditas berperan penting bilamana
ketidakmampuan genetik dalam mengelola kadar natrium normal. 5elebihan intake natrium
dalam diet dapat meningkatkan !olume airan dan urah jantung. Pembuluh darah
memberikan reaksi atas peningkatan aliran darah melalui kontriksi atau peningkatan tahanan
perifer. -eberapa faktor diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial berupa/
9
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
10/20
a. Benetik, indi!idu yang mempunyai ri'ayat keluarga dengan hipertensi, berisiko
tinggi untuk mendapatkan penyakit ini
b. enis kelamin dan usia, laki+laki berusia 3"+"0 tahun dan 'anita pasa menopause
berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi. 7nsidensi hipertensi meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. )inding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
penumpukan @at kolagen pada lapisan otot sehingga pembuluh darah akan berangsur
menyempit dan menjadi kaku
. )iet, konsumsi diet tinggi garam atau lemak seara langsung berhubungan dengan
berkembangnya hipertensi.
d. -erat badan, obesitas $> *"# di atas -- ideal% dikaitkan dengan berkembangnya
hipertensi.
e. Baya hidup, merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, bila
gaya hidup menetap
Hipertensi esensial juga dapat terjadi akibat interaksi yang komplek antara faktor genetik dan
berbagai faktor lingkungan, diantaranya/
a. Hiperaktif susunan saraf adrenergik
b. 5elainan pertumbuhan pada sistem kardio!askular dan ginjal, dimana terjadi
peningkatan resistensi perifer akibat elastisitas arteri berkurang
. Bangguan sistem
d. Bangguan pertukaran ion positif, gangguan pertukaran a dan 5 menyebabkan a
dan =a interseluler meningkat sehingga terjadi !asokontriksi $*%.
Penyebab hipertensi pada kasus ini tidak diketahui seara pasti namun diduga
berhubungan dengan adanya keterkaitan antara faktor genetik dan lingkungan. esiko pasien
mengalami hipertensi sesuai dengan teori diatas dimana pasien berjenis kelamin laki+laki
berusia > "0 tahun, terdapat anggota keluarga pasienyang mengalami hipertensi, indeks
massa tubuh *2,?? kg;m*yang sudah termasuk kedalam kategori berat badan berlebih serta
ri'ayat merokok berat.
.1 Pat#+isi#l#"i
&ekanan dibutuhkan untuk mengalirkan darah dalam pembuluh darah yang dilakukan
oleh akti!itas memompa jantung $Cardiac Output% dan tonus dari arteri $peripheral resisten%.
Caktor+faktor ini menentukan besarnya tekanan darah. -anyak sekali faktor yang
mempengaruhi cardiac outputdan resistensi perifer. Hipertensi terjadi karena kelainan darisalah faktor tersebut $*%.
10
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
11/20
Cardiac outputberhubungan dengan hipertensi, peningkatan cardiac outputseara logis
timbul dari dua jalur, yaitu baik melalui peningkatan airan $preload% atau peningkatan
kontraktilitas dari efek stimulasi saraf simpatis. &etapi tubuh dapat mengkompensasi agar
cardiac outputtidak meningkat yaitu dengan ara meningkatkan resistensi perifer $*%.
(elain itu konsumsi, natrium berlebih dapat menyebabkan hipertensi karena
peningkatan !olume airan dalam pembuluh darah dan preload, sehingga meningkatkan
cardiac output $*%.
Bambar 1. Patofisiologi Hipertensi.2 %amba!an Klinis
(ebagian besar hipertensi esensial tanpa disertai gejala yang menolok dan manifestasi
klinis akan timbul setelah mengalami hipertensi bertahun+tahun, gejalanya berupa/
1. yeri kepala saat terjaga, kadang+kadang disertai mual dan muntah, akibat tekanan
darah intrakranium.
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
3. yunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan syaraf.
4. okturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
5. Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler $1%, $*%, $3%
Bejala yang paling sering munul adalah nyeri kepala. hipertensi yang meningkat
dengan epat dapat menimbulkan gejala seperti somnolen, bingung, gangguan penglihatan,
mual dan muntah. Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik seara
langsung maupun tidak langsung. 5erusakan organ target yang umum ditemui pada pasien
hipertensi yaitu/
1. antung $hipertrofi !entrikel kiri, angina atau infark miokardium dan gagal jantung%
*. Ftak $(troke atau &7%
11
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
12/20
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
". etinopati.
Bejala klinis yang dirasakan pasien pada kasus ini adalah nyeri kepala yang terasa berat
hingga ke leher belakang. Pada kasus ini belum terdapat adanya kerusakan organ target.
Pasien juga sering mengeluhkan nyeri dada, namun bukan merupaka nyeri dada yang berasal
dari jantung melainakan akibat tumor paruNon keratinizing squamous cell carcinomayang
telah menginfiltrasi tulang yang dialami oleh pasien dimana memilki gambaran klinis yang
khas yakni nyeri saat menarik napas.
.3 Dia"n#sis
)itetapkan setelah * atau lebih pengukuran pada kunjungan berbeda, keuali terdapat
kenaikan yang tinggi atau gejala+gejala klinis. Pengukuran &) dilakukan pada pasien dalam
keadaan duduk bersandar, setelah istirahat " menit, dengan ukuran pembungkus lengan sesuai
&ensimeter air raksa masih dianggap sebagai alat pengukur terbaik $*%.
namnesis/
1. ama menderita
*. i'ayat G gejala penyakit lain yang berkaitan/ =HC, =), penyakit
serebro!askuler3. i'ayat penyakit dalam keluarga
4. Bejala+gejala yang berkaitan dengan penyebab
". Perubahan akti!itas; kebiasaan
6. 5onsumsi makanan, obat+obatan bebas
?. Hasil G efek samping terapi sebelumnya bila ada
2. Caktor psikososial
Pemeriksaan fisik/
Pengukuran &ekanan )arah
&ekanan darah diukur berdasarkan berat kolum air raksa yang harus ditanggungnya.
&ingginya dinyatakan dalam millimeter. &ekanan darah arteri yang normal adalah 110+1*0
$sistolik% dan 6"+20 mm $diastolik%. lat untuk mengukur tekanan darah disebut
spigmomanometer. da beberapa jenis spigmomanometer, tetapi yang paling umum terdiri
dari sebuah manset karet, yang dibalut dengan bahan yang difiksasi disekitarnya seara
merata tanpa menimbulkan konstriksi. (ebuah tangan keil dihubungkan dengan manset karet
ini. )engan alat ini, udara dapat dipompakan kedalamnya, mengembangkan manset karet
12
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
13/20
tersebut dan menekan akstremita dan pembuluh darah yang ada didalamnya. -antalan ini
juga dihubungkan juga dengan sebuah manometer yang mengandung air raksa sehingga
tekanan udara didalamnya dapat dibaa sesuai skala yang ada $1%, $*%.
ntuk mengukur tekanan darah, manset karet difiksasi melingkari lengan dan denyut
pada pergelangan tangan diraba dengan satu tangan, sementara tangan yang lain digunakan
untuk mengembangkan manset sampai suatu tekanan, dimana denyut arteri radialis tidak lagi
teraba. (ebuah stetoskop diletakkan diatas denyut arteri brakialis pada fosa kubiti dan
tekanan pada manset karet diturunkan perlahan dengan melonggarkan katupnya. 5etika
tekanan diturunkan, mula+mula tidak terdengar suara, namun ketika menapai tekanan darah
sistolik terdengar suara ketukan tapping sound)pada stetoskop !orotkoff fase "). Pada saat
itu tinggi air raksa didalam namometer harus diatat. 5etika tekanan didalam manset
diturunkan, suara semakin keras sampai saat tekanan darah diastolik terapai, karakter bunyi
tersebut berubah dan meredup !orotkoff fase "#). Penurunan tekanan manset lebih lanjut
akan menyebabkan bunyi menghilang sama sekali !orotkoff fase #). &ekanan diastolik
diatat pada saat menghilangnya karakter bunyi tersebut $1%, $*%..
)alam pengukuran tekanan darah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu/
1. Pengukuran tekanan darah boleh dilaksanakan pada posisi duduk ataupun berbaring.
amun yang penting, lengan tangan harus dapat diletakkan dengan santai.
*. Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk, akan memberikan angka yang agak
lebih tinggi dibandingkan dengan posisi berbaring meskipun selisihnya relatif keil.
3. &ekanan darah juga dipengaruhi kondisi saat pengukuran. Pada orang yang bangun
tidur, akan didapatkan tekanan darah paling rendah. &ekanan darah yang diukur setelah
berjalan kaki atau aktifitas fisik lain akan memberi angka yang lebih tinggi. )i samping
itu, juga tidak boleh merokok atau minum kopi karena merokok atau minum kopi akan
menyebabkan tekanan darah sedikit naik.
4. Pada pemeriksaan kesehatan, sebaiknya tekanan darah diukur * atau 3 kali berturut+
turut, dan pada detakan yang terdengar tegas pertama kali mulai dihitung. ika hasilnya
berbeda maka nilai yang dipakai adalah nilai yang terendah.
". kuran manset harus sesuai dengan lingkar lengan, bagian yang mengembang harus
melingkari 20 # lengan dan menakup dua pertiga dari panjang lengan atas.
)ikaji perbandingan tinggi G berat badan pasien
Cunduskopi untuk mengetahui adanya retinopati
Pemeriksaan leherbising arotid, pembesaran !ena, kelenjar tiroid
)iari tanda+tanda gangguan irama Gdenyut jantung, pembesaran ukuran, derap, bunyi
jantung ke 3 G4
Pemeriksaan+pemeriksaan yang rutin dilakukan/
13
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
14/20
1. Elektrokardiografi
*. rinalisis
3. Blukosa darah dan hematokrit
4. (erum potassium, kreatini, BC, dan kalsium
". Profil lipid setelah 9+1* jam puasa, termasuk high+density G lo'+density lipoprotein
dan trigliserida.
6. Pengukuran albumin urin atau rasio albumin/ kreatinin
.4 Penatalasanaan
Prinsip &erapi/
1. engurangi morbiditas dan mortalitas semua organ target
*. engurangi tekanan darah sampai 140;90 mmHg
3. &atalaksana farmakologi diberikan saat tekanan darah sistolik D 1"0 mmHg dan
tekanan darah diastolik D 90 mmHg pada usia D 60 tahun dengan target tekanan darah
1"0;90 mmHg
4. &atalaksana farmakologi diberikan saat tekanan darah sistolik D 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik D 90 mmHg pada usia 60 tahun $30 I "9 tahun% dengan target
tekanan darah 140;90 mmHg
". &atalaksana farmakologi pada populsi berkulit hitam seara umum menggunakan dua
pilihan obat dan pada pupulasi tidak berkulit hitam seara umum menggunakan empat
pilihan obat $1%.
A. Penatalasanaan N#n $a!ma#l#"is
Pendekatan nonfarmakologis merupakan penanganan a'al sebelum penambahan obat+
obatan hipertensi, disamping perlu diperhatikan oleh seorang yang sedang dalam terapi obat.
(edangkan pasien hipertensi yang terkontrol, pendekatan nonfarmakologis ini dapat
membantu pengurangan dosis obat pada sebagian penderita. Fleh karena itu, modifikasi gaya
hidup merupakan hal yang penting diperhatikan, karena berperan dalam keberhasilan
penanganan hipertensi $1%, $4%, $"%.
&abel *. odifikasi gaya hidup untuk menegah dan tatalaksana hipertensi menurut
Canadian recommendation for the management of hypertension*013
'#di+iasi Re#mendasi Penu!unan TD
kti!itas fisik 30 I 60 menit setiap hari
melakukan akti!itas seperti
$berjalan, bersepeda, berenang%
+ 4,9 ; + 3,? mmHg
enurunkan -erat
-adan
&arget -7 $12," I *4,9 kg;m*% + ?,* ; + ",9 mmHg setiap
penurunan berat badan 4,"kg
14
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
15/20
engurangi alohol embatasi konsumsi alkohol
tidak lebih dari * gelas $1 o@
atau 30 ml ethanol, misalnnya
*4 o@ bir10 o@ anggur, atau 3 o@
'hiski% per hari pada sebagian
besar laki+laki dan 1 gelas perhari pada 'anita dan laki+aki
yang lebih kurus.
+3,9 ; +*,4 mmHg
akan (ehat dan
rendah asupan garam
+ -uah+buahan segar, protein
tumbuhan, rendah lemak dan
kolesteraol
+ 5urangi konsumsi garam
hingga 1"00 mg;hari pada usia
"0 tahun, 1300 mg;hari pada
usia >"0 tahun, dan 1*00
mg;hari pada usia >?0 tahun
+11,4 ; +"," mmHg
5urangi stress engupayakan melakukan
kegiatan relaksasi untuk
menghindari stres
+ 6.1; +4,3 mmHg
Hindari okok + +
A. Penatalasanaan $a!ma#l#"is
enis+jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan
oleh = 2 $1%/
a. )iureti, terutama jenis $hiazide$&hia@%%ldosteron %ntagonist$ld nt%
b. Calcium channel &locker atau Calcium antagonist $==-%
c' %ngiotensin Con(erting Enzyme "nhi&itor $=E7%
d' %ngiotensin "" eceptor *locker atau %$+eceptor angiotensint &locker$-%
Fbat &ambahan /
+ *eta *locker$--%
- %lfa *locker
+ nti drenergik
- .irect enin "nhi&itor$)7%
)iuretik
ekanisme kerja/ diuretik menurunkan tekanan darah dengan menghanurkan garam
yang tersimpan di dalam tubuh. Pengaruhnya ada * tahap yaitu/ pengurangan dari
!olume darah total dan urah jantung, yang menyebabkan meningkatnya resistensi
pembuluh darah perifer dan ketika urah jantung kembali ke ambang normal, resistensi
pembuluh darah perifer juga berkurang.
=ontoh antihipertensi dari golongan ini adalah bumetanide, furosemide,
hydrolorothia@ide, triamterene, amiloride, hlorothia@ide.
15
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
16/20
Penyekat eseptor -eta drenergik
-erbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian J+ blok terdapat
dikaitkan dengan hambatan reseptor J1, antara lain/ 1. enurunkan frekuensi denyut
jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan urah jantung. *. Hambatansekresi renin oleh sel jutaglomerulus ginjal dengan akibat penurunan ngiotensin 77. 3.
Efek sentral yang mempengaruhi akti!itas saraf simpatis, perubahan pada sensiti!itas
baroreseptor, perubahan neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosintesis
protasiklin.
=ontoh antihipertensi dari golongan ini adalah propanolol, metoprolol, atenolol,
aebutolol, labetolol.
Penghambat ngiotensin =on!erting En@yme $ =E 7nhibitor%
5aptopril meripakan =E 7nhibitor yang pertama banyak digunakan di klinik untuk
pengobatan hipertensi dan gagal jantung. ekanisme kerja/ seara langsung
menghambat pembentukan ngiotensin 77 dan saat yang bersamaan meningkatkan
jumlah bradikinin. Hasilnya berupa !asokonstriksi yang berkurang, berkurangnya
natrium dan retensi air, dan meningkatkan !asodilatasi $ melalui bradikinin%.
=ontoh antihipertensi dari golongan ini adalah aptopril, enalapril, bena@epril, eosinopril,
lisinopril.
Penghambat eseptor ngiotensin
ekanisme kerja/ inhibitor kompetitif dari reseptor ngiotensin 77 $tipe 1%. Pengaruhnya
lebih spesifik pada ngiotensin 77 dan mengurangi atau sama sekali tidak ada produksi
ataupun metabolisme bradikinin.
=ontoh antihipertensi dari golongan ini adalah losartan, !alsartan, andesartan,
irbesartan, telmisartan, omesartan.
ntagonis kalsium
ekanisme kerja/ antagonis kalsium menghambat influks kalisum pada sel otot polos
pembuluh darah dan miokard. )i pembuluh darah, antagonis kalsium terutama
menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan !ena kurang dipengaruhi. Penurunan
resistensi perifer ini sering diikuti efek takikardia dan !asokonstriksi, terutama bila
menggunakan obat golongan dihidropiridin $ifedipin%. (edangkan non dihidropiridin
seperti diltia@em dan !erapamil tidak menimbulkan takikardia karena efek kronotropik
negatif langsung pada jantung.
=ontoh antihipertensi dari golongan ini adalah amlodipine, diltia@em, !erapamil,
16
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
17/20
nifedipine
&abel 3.)osis obat antihiperensi berdasarkanE(idance-*ased $1%
Obat Antihi&e!tensi InisialD#sis Ha!ian* m" D#sis Ta!"etR5T* m" )umlahObat 6 Ha!i
A5E inhibit#!s
1. =aptopril "0 1"0+*00 *
*. Enalapril " *0 1+*
3. isinopril 10 40 1
An"i#stensi !e7e&t#! bl#7e!s 8ARB9
1. Eprosartan 400 600+200 1+*
*. =andesartan 4 1*+3* 1
3. osartan "0 100 1+*
4.
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
18/20
Bambar *. lgoritma tatalaksana hipertensi
BAB I,
KESI'PULAN
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi.
Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi
esensial ini terjadi pada 9"# dari kasus hipertensi.
18
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
19/20
Hampir semua pedoman utama baik dari dalam 'alaupun luar negeri, menyatakan
bah'a seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik D 140 mmHg
dan atau tekanan darah diastolik D 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. &ekanan
darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis
hipertensi. dapun pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang merupakan salah
satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi.
)iagnosis hipertensi ditetapkan setelah * atau lebih pengukuran pada kunjungan
berbeda, keuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala+gejala klinis. Pengukuran &)
dilakukan pada pasien dalam keadaan duduk bersandar, setelah istirahat " menit, dengan
ukuran pembungkus lengan sesuai &ensimeter air raksa masih dianggap sebagai alat pengukur
terbaik.
Penatalaksanaan hipertensi dibedakan menjadi * yakni seara non+farmakalogis atau
perubahan gaya hidup dan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat+obatan baik satu
obat ataupun kombinasi. Prinsip penatalaksanaan hipertensi adalah sebagai berikut/
1. engurangi morbiditas dan mortalitas semua organ target
*. engurangi tekanan darah sampai 140;90 mmHg
3. &atalaksana farmakologi diberikan saat tekanan darah sistolik D 1"0 mmHg dan
tekanan darah diastolik D 90 mmHg pada usia D 60 tahun dengan target tekanan darah
1"0;90 mmHg
4. &atalaksana farmakologi diberikan saat tekanan darah sistolik D 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik D 90 mmHg pada usia 60 tahun $30 I "9 tahun% dengan target
tekanan darah 140;90 mmHg
". &atalaksana farmakologi pada populsi berkulit hitam seara umum menggunakan dua
pilihan obat dan pada pupulasi tidak berkulit hitam seara umum menggunakan empat
pilihan obat
DA$TAR PUSTAKA
1. ames P, Fparil (, =arter -, =ushman 8=, )ennison+Himmelfarb =, Handler , et al.
*014 E!idene+-ased Buideline for the anagement of High -lood Pressure in dults.
eport Crom the Panel embers ppointed to the Eighth oint ational =ommittee $=
2%. . *013K/ p. E1 + E14.
*.ania B, Cagard , arkie'i@ 5, edoLn , Manhetti , -ohm , et al. *013
E(H;E(= Buidelines for themanagement of arterial hypertension. &he&ask Core for the
19
-
7/26/2019 Kardiologi_Hipertensi Esensial FM
20/20
management ofarterial hypertension of the European (oiety ofHypertension $E(H% and of
the European (oiety of =ardiology $E(=%. ournal of Hypertension. *013K 31/ p. 1*21I
13"?.
3.(oenarta , Er'inanto , umpuni ((, -arak , ukito , Hersunarti , et al.
Pedoman &atalaksana Hipertensi pada Penyakit 5ardio!askular. akarta/ Perhimpunan
)okter (pesialis 5ardio!askular 7ndonesiaK *01".
4.ntman E, -alentine ), (teffen . (takeholder )isussion to edue Population+
8ide (odium 7ntake and )erease (odium in the Cood (upply =onferene eport Crom
the merian Heart ssoiation (odium =onferene *013 Planning Broup. =irulation.
*014K 1*9/ p. e660+e6?9.
".osendorff =, akland )&, rono' 8(, -lumenthal (, de emos , Cindeiss , et al.
&reatment of Hypertension in Patients 8ith =oronary rtery )isease. (ientifi(tatement Crom the merian Heart ssoiation, merian =ollege of =ardiology, and
merian (oiety of Hypertension. =irulation. *01"K 131/ p. e43"Ie4?0.
20