Download - Jual Alat Musik Tradisional
Jual Alat Musik Tradisional
Akhmad ZakariaX TKJ 4
Cara menggunakan karinding
Pertama simpan di antara mulut bagian depan
Kedua pukul ujung dari karinding secara perlahan
Pengertian dari karinding
Karinding adalah alat musik tradisional masyarakat sunda ladang yg terbuat dari batang pohon aren, ataupun ada yang bilang dari pelepah kawung dan bambu. Konon katanya karinding ini alat musik yang cukup tua. Karinding sendiri tidak hanya ada di tatar sunda, malahan di daerah Jawa Tengah ada yang disebut Rinding dan di Bali disebut dengan Genggong.
Jenis Suara Yang Di Keluarkan
Ada beberapa jenis suara yang dihasilkan, yaitu dengan mulut kosong tanpa napas dan dengan menggunakan napas,ini akan menghasilkan bunyi yang berbeda. Alat ini bisa menghasilkan suara yang khas dari tiap orang, sebutlah jenis melodi, rhytm dan bass nya bisa di hasilkan, atawakendang, saron, goong nya kata orang sunda mah, bahkan menyanyikan lagu dengan karinding sekalipun, bukan dengan vokal kita, ini tergantung bagaimana kita bisa memainkan lidah dan napas.
Yang menarik dari karinding
Yang menarik dari Karinding ini adalah, Pertama dengan cara di pukul ini mampu menghasilkan bunyi yang variatif cukup banyak. Kedua, suara tiap orang yang memainkan akan berbeda dengan yang lainnya, walaupun memainkan jenis pukulan (Rahel) yang sama , ini berbeda karena tiap orang memilki konstruksi mulut yang berbeda.
awal sebelum karinding di jadikan alat musik
Awalnya karinding adalah alat yang digunakan oleh para karuhun untuk mengusir hama di sawah.bunyinya yang low decible sangat merusak konsentrasi hama. Karena ia mengeluarkan bunyi tertentu, maka disebutlah ia sebagai alat musik.
Sejarah karinding
Beberapa sumber menyatakan bahwa karinding telah ada bahkan sebelum adanya kecapi. Jika kecapi telah berusia sekira lima ratus tahunan maka karinding diperkirakan telah ada sejak enam abad yang lampau. Dan ternyata karinding pun bukan hanya ada di Jawa Barat atau priangan saja, melainkan dimiliki berbagai suku atau daerah di tanah air, bahkan berbagai suku di bangsa lain pun memiliki alat musik ini–hanya berbeda namanya saja
Nama karinding di beberapa daerah
Di Bali bernama genggong, Jawa Tengah menamainya rinding, karimbi di Kalimantan, dan beberapa tempat di “luar” menamainya dengan zuesharp ( harpanya dewa zues )
Perbedaan musik karinding dengan alat musik modern
Dan istilah musik modern biasa menyebut karinding ini dengan sebutan harpa mulut (mouth harp). Dari sisi produksi suara pun tak jauh berbeda, hanya cara memainkannya saja yang sedikit berlainan; ada yang di trim (di getarkan dengan di sentir), di tap ( dipukul), dan ada pula yang di tarik dengan menggunakan benang. Sedangkan karinding yang di temui di tataran Sunda dimainkan dengan cara di tap atau dipukul.
Bahan yang di gnakan untuk membuat karinding
Material yang digunakan untuk membuat karinding (di wilayah Jawa Barat), ada dua jenis: pelepah kawung dan bambu. Jenis bahan dan jenis disain bentuk karinding ini menunjukan perbedaan usia, tempat, dan sebagai perbedaan gender pemakai
Perkembangan karinding di masa sekarang
Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata ada seorang tokoh Karawitan di bandung yang memodifikasi karinding, dari karinding generasi awal /karinding buhun yang tidak mempunyai tangga nada, kedalam karinding baru yang mempunyai tangga nada pentatonis maupun diatonis. Karinding baru ini dekenal dengan nama
Orang yang melestarikan karinding
Abah Olot Melestarikan Karinding Endang Sugriwa alias Abah Olot meyakini, alat musik tradisional
sebagai bagian dari kebudayaan suatu suku atau bangsa harus dilestarikan. Ini demi kebertahanan identitas masyarakat suku atau bangsa tersebut. Tahun 2003, ketika Karinding, alat musik tradisional Sunda, dikabarkan punah, ia terperangah. "Saya punya tanggung jawab," katanya.