Standar Nasional Indonesia
SNI IEC 60051-1:2009
Instrumen ukur listrik analog penunjuk langsung dan lengkapannya
Bagian 1 : Definisi dan persyaratan umum
bersama semua bagiannya (IEC 60050-1 (1997), IDT)
ICS : 17.220.20 Badan Standardisasi Nasional
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
i
Daftar isi
Daftar isi ..................................................................................................................... i
Prakata ....................................................................................................................... ii
1 Umum ................................................................................................................... 1
2 Definisi .................................................................................................................. 2
3 Deskripsi, klasifikasi dan kesesuaian .................................................................... 16
4 Kondisi acuan dan error intrinsik ........................................................................... 16
5 Julat nominal yang digunakan dan variasinya ...................................................... 19
6 Persyaratan listrik dan mekanik Lanjutan .............................................................. 23
7 Persyaratan konstruksi.......................................................................................... 25
8 Informasi, penandaan dan simbol umum............................................................... 29
9 Penandaan dan simbol terminal ............................................................................ 39
10 Pengujian pembuktian kesesuaian terhadap standar ............................................ 40
Lampiran A-1 Pengujian47.......................................................................................... 42
Lampiran B-1 Error dan variasi yang diijinkan............................................................. 43
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
ii
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Instrumen ukur listrik analog penunjuk langsung dan lengkapannya Bagian 1 : Definisi dan persyaratan umum bersama semua bagiannya”, diadopsi secara identik dari standar International Electrotechnical Commission (IEC) 60050-1 (1997) dengan judul “Direct acting indicating analogue electrical measuring instrument and their accessories – Part 1 : Definition and general requirement common to all part”. Bila terdapat ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut.
Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknik 17-03, Meter Listrik, melalui proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus XXVII pada tanggal 14-15 November 2007 di Jakarta.
Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian hari.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
1 dari 45
Instrumen ukur listrik analog penunjuk langsung
dan lengkapannya
Bagian 1 : Definisi dan persyaratan umum bersama semua bagiannya
1 Umum
1.1 Ruang lingkup
Standar ini berlaku untuk instrumen ukur listrik penunjuk langsung yang mempunyai tampilan analog, seperti:
- ampermeter dan voltmeter;
- wattmeter dan varmeter;
- frekuensimeter jenis jarum penunjuk dan lidah getar;
- fasemeter, faktor-dayameter dan sinkroskop;
- ohmmeter, konduktansmeter dan impedansmeter;
- instrumen multi fungsi dari jenis meter di atas.
Standar ini juga berlaku untuk lengkapan tertentu yang digunakan instrumen ini, seperti :
- shunt;
- resistor seri dan elemen impedans.
Bila lengkapan lain dihubungkan dengan instrumen ini, standar ini berlaku untuk kombinasi dari instrumen dan lengkapan dengan syarat bahwa penyetelan dilakukan untuk kombinasi ini.
Standar ini juga berlaku untuk instrumen ukur listrik penunjuk langsung yang penandaan skalanya tidak berhubungan langsung ke besaran masukan listrik, dengan syarat hubungan antara besaran listrik dan skala diketahui.
Standar ini juga berlaku untuk instrumen dan lengkapan yang mempunyai gawai elektronik di dalam sirkit pengukuran dan atau sirkit bantu.
Standar ini tidak berlaku untuk instrumen penggunaan khusus yang telah tercakup dalam standar SNI sendiri.
Standar ini tidak berlaku untuk gawai penggunaan khusus yang telah tercakup dalam standar SNI sendiri bila digunakan sebagai lengkapan.
Standar ini tidak mencantumkan syarat untuk perlindungan terhadap kondisi lingkungan atau pengujian yang relevan. Namun demikian, bila diperlukan, dan kemudian hanya dengan kesepakatan antara pabrikan dan pemakai, pengujian yang mendekati kondisi penggunaan dapat dikutip dari IEC 60068.
Standar ini tidak merinci syarat mengenai dimensi instrumen atau lengkapan (untuk ukuran geometrik, lihat IEC 60473).
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
2 dari 45
1.2 Acuan normatif
Dokumen normatif berikut berisi ketentuan-ketentuan yang, sebagai acuan di standar ini, menetapkan ketentuan dari SNI ini (bagian IEC 60051). Pada saat dipublikasikan edisi acuan tersebut masih valid. Semua dokumen normatif ini diupayakan untuk direvisi sehingga pihak-pihak yang menggunakan standar ini didorong untuk meneliti dan mengkaji untuk tujuan revisi.
IEC 60027: Letter symbols to be used in electrical technology
IEC 60050(301), (302), (303):1983, International Electrotechnical Vocabulary (IEV) – Chapter 301: General terms on measurements in electricity – Chapter 302: Electrical measuring instruments – Chapter 303: Electronic measuring instruments
IEC 60051-9:1988, Direct acting indicating analogue electrical measuring instruments and their accessories – Part 9: Recommended test methods
IEC 60068-2-6:1995, Environment tests – Part 2: Tests – Test Fc and guidance: vibrations (sinusoidal)
IEC 60068-2-27:1987, Environment tests – Part 2: Tests – Test Ea and guidance: shock
IEC 60417:1973, Graphical symbols for use on equipment – Index, survey and compilation of the single sheets
IEC 60473:1974, Dimensions for panel-mounted indicating and recording electrical measuring instrument
IEC 60617-2:1996, Graphical symbol for diagrams – Part 2: Symbol elements, qualifyingsymbols and other symbols having general application
IEC 61010-1:1990, Safety requirements for electrical equipment for measurement, control, and laboratory use – Part 1: General requirements
2 Definisi
Bila tidak ada CATATAN khusus, maka nilai besaran a.b. yang dimaksud dalam standar ini adalah nilai r.m.s.
Dalam standar ini, istilah yang didefinisikan dalam IEC 60050 digunakan bersama dengan istilah tambahan berikut.
2.1 Istilah umum
2.1.1
Instrumen ukur listrik
Instrumen ukur yang dimaksudkan untuk mengukur besaran listrik atau bukan besaran listrik yang bekerja berdasarkan prinsip listrik.
2.1.2
Instrumen tampilan analog
Instrumen ukur yang dimaksudkan untuk menyajikan atau menampilkan informasi keluaran sebagai suatu fungsi kontinu dari besaran terukur.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
3 dari 45
CATATAN – Suatu instrumen yang penunjukkannya berubah oleh langkah diskrit kecil, tetapi tidak mempunyai tampilan digital, termasuk suatu instrumen analog.
2.1.3
Instrumen penunjuk
Instrumen ukur yang pada sebarang waktu menampilkan nilai besaran terukur tanpa merekam.
CATATAN – Nilai yang ditunjukkan boleh berbeda dari nilai besaran yang diukur oleh instrumen dan boleh dalam satuan besaran lain.
2.1.4
Instrumen penunjuk langsung
Instrumen yang gawai penunjuknya terhubung secara mekanis dan digerakkan oleh elemen penggerak.
2.1.5
Instrumen ukur elektronik
Instrumen ukur yang dimaksudkan untuk mengukur besaran listrik atau bukan besaran listrik yang bekerja berdasarkan prinsip elektronik.
2.1.6
Instrumen fungsi-tunggal
Instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur satu jenis besaran saja.
2.1.7
Instrumen multi fungsi
Instrumen yang mempunyai satu penunjuk tunggal dimaksudkan untuk pengukuran lebih dari satu jenis besaran ( misalnya suatu instrumen ukur arus, tegangan dan resistans)
2.1.8
Instrumen magun
Instrumen yang didesain terpasang secara permanen dan dimaksudkan untuk dihubungkan ke (satu atau lebih) sirkit luar yang terpasang secara permanen sebelumnya.
2.1.9
Instrumen portabel
Instrumen yang didesain khusus dapat dibawa dengan tangan.
CATATAN – Instrumen yang dimaksudkan untuk dihubungkan dan dilepas oleh pengguna.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
4 dari 45
2.1.10
Instrumen fase banyak
Suatu instrumen untuk pengukuran dalam sistem fase-banyak dan direncanakan untuk hubungan lebih dari satu fase dari sistem.
2.1.11
Instrumen fase banyak beban seimbang
Instrumen fase-banyak untuk digunakan pada sistem fase-banyak yang seimbang. Instrumen tersebut tidak mencakup wattmeter fase-tunggal yang diberi skala untuk daya fase-ganda
2.1.12
Instrumen dengan perlindungan magnetik
Instrumen yang dilindungi oleh bahan ferro magnetik dari pengaruh medan magnit luar.
2.1.13
Instrumen Astatik
Instrumen dengan elemen pengukuran yang dikonstruksi sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh medan magnetik seragam dari luar.
2.1.14
Instrumen dengan pelindung elektrik
Suatu instrumen yang dilindungi oleh bahan konduktif dari pengaruh medan listrik luar.
2.1.15
Lengkapan
Seperangkat elemen atau piranti yang digabungkan dengan sirkit ukur dari suatu instrumen ukur supaya memberikan karakteristik spesifik untuk instrumen ukur tersebut.
2.1.15.1
Lengkapan silih tukar (interchangeable accessory)
Lengkapan yang memiliki sifat dan akurasi sendiri yang tidak terkait dengan sifat dan akurasi instrumen yang dapat digabungkan.
CATATAN – Lengkapan dipertimbangkan sebagai silih tukar bila karakteristik pengenalnya diketahui dan ditandai, serta dapat ditentukan error dan variasinya tanpa menggunakan instrumen yang akan digabungkan. Shunt yang akan digabungkan dengan instrumen arus dengan mempertimbangkan error dan variasi, dapat menjadi lengkapan tukar
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
5 dari 45
2.1.15.2
Lengkapan silih tukar terbatas
Lengkapan yang memiliki sifat dan akurasi sendiri yang hanya dapat digabungkan dengan instrumen ukur yang memiliki karakteristik tertentu dalam batas-batas spesifik.
2.1.15.3
Lengkapan tidak silih tukar
Lengkapan yang disesuaikan dengan karakteristik listrik dari suatu instrumen ukur yang telah ditentukan.
2.1.16
Shunt
Resistor yang dihubungkan paralel dengan sirkit ukur dari suatu instrumen ukur.
CATATAN:
suatu shunt secara umum dimaksudkan untuk memberikan suatu tegangan yang sebanding dengan besar arus yang diukur.
2.1.17
Resistor seri (impedans)
Resistor yang dihubung seri dengan sirkit ukur dari suatu instrumen ukur.
CATATAN:
Suatu resistor seri secara umum dimaksudkan untuk memperbesar julat ukur tegangan dari suatu instrumen
2.1.18
Saluran instrumen (instrumen lead)
Saluran yang terdiri dari satu atau lebih konduktor, didesain khusus untuk saling hubung antara instrumen ukur dengan sirkit luar atau dengan lengkapan.
2.1.9
Saluran instrumen yang terkalibrasi.
Saluran instrumen yang memiliki nilai resistans yang spesifik.
CATATAN:
saluran instrumen yang terkalibrasi dapat dianggap lengkapan silih tukar dari suatu instrumen ukur.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
6 dari 45
2.1.20
Faktor distorsi (faktor distorsi harmonik total) (suatu besaran)
Rasio = sinusoidalbukan besaran dariefektifnilai
harmonikkandungandariefektifnilai
2.1.21
Kandungan ripple suatu besaran.
Ratio = a.skomponen darinilai
fluktuatifkomponen dariefektifnilai
2.1.22
Faktor puncak
Rasio dari nilai puncak terhadap nilai efektif dari suatu besaran periodik
2.2 Deskripsi instrumen menurut metode operasi
2.2.1
Instrumen kumparan-putar dan magnit-permanen
Instrumen yang bekerja berdasarkan interaksi antara medan magnit yang disebabkan oleh arus dalam suatu kumparan yang dapat bergerak dengan medan magnit dari suatu magnit dipasang permanen.
CATATAN: Instrumen dapat mempunyai lebih dari satu kumparan, mengukur jumlah atau rasio arus pada kumparan.
2.2.2
Instrumen magnit-putar
Instrumen yang bekerja berdasarkan interaksi antara medan magnit dari suatu magnit gerak dengan medan magnit yang disebabkan oleh arus dalam suatu kumparan magun.
CATATAN:
Instrumen dapat mempunyai lebih dari satu kumparan.
2.2.3
Instrumen besi-putar
Instrumen yang bekerja berdasarkan gaya tarik antara suatu bahan magnetik lunak yang berputar dengan medan magnit yang disebabkan suatu arus dalam suatu kumparan magun atau gaya tolak (dan gaya tarik) antara satu (atau lebih) bahan magnetik lunak yang tidak
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
7 dari 45
berputar dengan bahan magnetik lunak, keduanya (semua) dimagnetisasi oleh suatu arus dalam suatu kumparan tidak berputar.
2.2.4
Instrumen besi putar yang terpolarisasi.
Instrumen yang terdiri dari suatu bahan magnetik lunak yang berputar, yang terpolarisasi oleh suatu medan magnit permanen yang secara magnetik diperkuat oleh arus dalam suatu kumparan yang tidak berputar.
2.2.5
Instrumen elektrodinamik.
Instrumen yang bekerja berdasarkan saling pengaruh antara medan magnit yang disebabkan oleh suatu arus dalam suatu kumparan putar dengan suatu medan magnetik yang disebabkan arus dalam satu/beberapa kumparan yang tidak berputar.
2.2.6
Instrumen ferodinamik (instrumen elektrodinamik inti-besi)
Instrumen elektrodinamik dengan efek elektrodinamik yang diubah oleh keberadaan bahan magnetik lunak dalam sirkit magnetik.
2.2.7
Instrumen induksi
Instrumen yang bekerja berdasarkan saling pengaruh antara medan magnetik dari suatu elektromagnit a.b. magun dengan medan magnetik yang disebabkan arus induksi yang timbul dalam elemen konduktif yang bergerak.
2.2.8
Instrumen termal (instrumen elektrotermal)
Instrumen yang bekerja berdasarkan efek panas dari arus listrik yang melalui suatu konduktor.
2.2.8.1
Instrumen bimetal
Instrumen termal yang berdasarkan perubahan bentuk dari suatu elemen bimetal (bahan yang mempunyai perbedaan muai yang disebabkan perubahan suhu), dipanasi langsung atau tidak langsung oleh suatu arus, menghasilkan suatu penunjukan.
2.2.8.2
Instrumen termokopel
Instrumen termal yang berdasarkan g.g.l. dari satu termokopel atau lebih yang dipanaskan oleh arus yang diukur.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
8 dari 45
CATATAN: secara umum g.g.l. diukur menggunakan instrumen kumparan-putar magnit-permanen.
2.2.9
Instrumen penyearah
Instrumen yang merupakan kombinasi dari instrumen ukur yang peka terhadap arus searah dan gawai penyearah yang dapat digunakan untuk mengukur arus atau tegangan bolak balik.
2.2.10
Instrumen elektrostatik
Instrumen yang bekerja berdasarkan efek gaya elektrostatik antara elektroda magun dengan elektroda putar.
2.2.11
Meter frekuensi jenis penunjuk
Instrumen yang menunjukkan besaran frekuensi yang diukur oleh hubungan antara suatu indeks dengan skala.
2.2.12
Meter frekuensi lidah getar
Instrumen digunakan untuk mengukur suatu frekuensi, terdiri dari suatu susunan lidah getar yang dapat disetel, satu atau sebagian dari lidah getar yang bergetar atas arus bolak-balik frekuensi yang relevan yang melalui satu kumparan magun atau lebih.
2.2.13
Meter fase
Instrumen yang menunjukkan sudut fase antara 2 besaran masukan listrik dari frekuensi yang sama dan bentuk gelombang yang serupa.
Instrumen ini digunakan untuk mengukur: .
- sudut fase antara tegangan dengan tegangan lain atau antara arus dengan arus lain.
atau
- sudut fase antara tegangan dengan arus.
2.2.14
Meter faktor daya
Instrumen yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara daya aktif dengan daya semu dalam suatu sirkit listrik.
Dalam praktik, meter faktor daya ini menunjukkan cosinus dari sudut fase antara arus dengan tegangan yang berhubungan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
9 dari 45
2.2.15
Meter ratio (meter hasil bagi)
Instrumen untuk mengukur perbandingan (hasil bagi) dari dua besaran,
2.2.16
Instrumen respon efektif
Instrumen dengan julat frekuensi yang tertentu, memberikan suatu penunjukan yang dirancang secara proporsional pada nilai efektif dari besaran terukur, walaupun bukan sinusoida atau mengandung suatu arus searah.
2.3 Fitur konstruksi dari instrumen
2.3.1
Sirkit ukur (dari suatu instrumen)
Bagian dari sirkit listrik internal dari instrumen beserta lengkapannya, bersama-sama dengan saluran silih hubung, bila ada, yang dienerjais oleh tegangan atau arus, satu atau kedua besaran tersebut merupakan faktor utama dalam menentukan penunjukkan dari besaran terukur (satu dari besaran tersebut dapat merupakan besaran terukur itu sendiri).
2.3.1.1
Sirkit arus
Suatu sirkit ukur yang dilalui arus yang merupakan faktor utama dalam menentukan penunjukan dari besaran terukur.
CATATAN: arus listrik tersebut dapat secara langsung diperoleh dari pengukuran atau arus yang sebanding yang diperoleh dari transformator arus eksternal atau berasal dari shunt eksternal.
2.3.1.2
Sirkit tegangan
Sirkit ukur yang diberi tegangan listrik yang merupakan faktor utama dalam menentukan penunjukan dari besaran terukur.
CATATAN: tegangan listrik tersebut dapat secara langsung diperoleh dari pengukuran atau tegangan yang sebanding yang diperoleh dari transformator tegangan eksternal atau pembagi tegangan ekternal atau yang diperoleh dari hambatan seri (impedansi) eksternal.
2.3.2
Sirkit ukur eksternal
Bagian dari sirkit listrik eksternal ke instrumen yang digunakan untuk memperoleh nilai terukur.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
10 dari 45
2.3.3
Sirkit bantu
Sirkit, selain sirkit ukur, yang dibutuhkan untuk pengoperasian instrumen
2.3.3.1
Suplai bantu
Sirkit bantu yang menyediakan energi listrik
2.3.4
Elemen ukur
Rakitan dari bagian instrumen ukur yang bekerja atas dasar besaran terukur, yang menggerakkan elemen putar sesuai dengan besaran tersebut.
2.3.5
Elemen putar
Bagian yang bergerak dari suatu eIemen ukur
2.3.6
Gawai penunjuk
Bagian dari instrumen ukur yang menunjukkan nilai-nilai dari besaran terukur
2.3.7
Indeks
Sarana yang berhubungan dengan skala, mengindikasikan posisi dari elemen gerak dari suatu instrumen.
2.3.8
Skala
Deretan dari tanda dan angka yang berhubungan dengan indeks, merupakan nilai dari besaran terukur.
2.3.8.1
Tanda skala
Tanda pada papan skala untuk membagi skala dalam interval yang sesuai sehingga posisi indeks dapat ditentukan.
2.3.8.2
Tanda skala nol
Tanda pada papan skala untuk menunjuk nilai nol.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
11 dari 45
2.3.8.3
Bagian skala
Jarak antara dua sebarang tanda skala yang berurutan.
2.3.9
Angka skala
Deretan angka yang berhubungan dengan tanda skala.
2.3.10
Papan skala (dial)
Permukaan yang memuat skala, simbol dan tanda lain.
2.3.11
Nol mekanis
Posisi keseimbangan yang akan menuju indeks bila elemen ukur tidak di enerjais (jika dikendalikan secara mekanis). Posisi ini belum tentu tepat dengan tanda skala nol.
Pada instrumen dengan nol mekanis yang dapat diatur, nol mekanis ini tidak ada hubungannya dengan tanda skala.
Pada instrumen tanpa torsi lawan (kembali), nol mekanis tidak ditentukan.
2.3.11.1
Penyetel nol mekanis
Sarana mekanis dari instrumen yang dapat disetel sehingga nol mekanis bertepatan dengan tanda skala yang tepat.
2.3.11.2
Penyetel rentang mekanis
Sarana mekanis dari instrumen yang dapat disetel sehingga batas bawah/atas dari julat ukur bertepatan dengan tanda skala yang tepat.
2.3.12
Nol elektris
Posisi keseimbangan yang akan menuju indeks bila besaran listrik terukur adalah nol, atau sebesar nilai tertentu dengan keadaan sirkit kendali (bila ada) dienerjais, untuk menghasilkan suatu torsi lawan
2.3.12.1
Penyetel nol elektris
Untuk instrumen yang membutuhkan suplai bantu, terdapat sarana mekanis untuk menyetel instrumen sehingga nol elektris bertepatan dengan tanda skala yang tepat
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
12 dari 45
2.3.12.2
Penyetel rentang elektris
Untuk instrumen yang membutuhkan suplai bantu, sarana mekanis dari instrumen, yang dapat disetel sehingga batas bawah/atas dari julat ukur bertepatan dengan tanda skala yang tepat.
2.4 Fitur karakteristik dari instrumen
2.4.1
Panjang skala
Panjang dari garis (kurva atau garis lurus) yang melalui titik tengah tanda skala dari seluruh skala yang terpendek, dari skala awal sampai dengan akhir.
Panjang skala ini dinyatakan dalam satuan panjang.
CATATAN: Apabila suatu instrumen mempunyai satu atau lebih skala, tiap skala boleh mempunyai panjang skala sendiri. Sebaiknya panjang skala dari instrumen, digunakan oleh sebagian besar skala yang ada.
2.4.2
Rentang
Merupakan beda nilai secara aljabar antara batas atas dan bawah dari julat ukur. Rentang ini dinyatakan dalam besaran yang diukur.
2.4.3
Julat ukur (julat efektif)
Julat ukur ini dinyatakan oleh dua nilai besaran yang diukur dengan pengertian bahwa batas error instrumen ukur (dan/atau lengkapan) ditentukan.
CATATAN Sebuah instrumen ukur (dan/atau lengkapan) dapat memiliki beberapa julat ukur.
2.4.4
Defleksi residu
Bagian defleksi dari suatu elemen putar yang dikendalikan secara mekanis yang tersisa setelah penyebab simpangan hilang dan seluruh sirkit ukur tidak dienerjais.
2.4.5
Overshoot
Beda antara penunjukkan dalam keadaan ekstrim dengan penunjukan ajek (dinyatakan dalam panjang skala) apabila besaran terukur berubah dari nilai ajek yang satu ke nilai ajek yang lain.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
13 dari 45
2.4.6
Waktu respon
Waktu yang diperlukan untuk menunjukkan pencapaian pertama dan kemudian tersisa (remain) didalam pita pada tengah indikasi nilai ajek terakhir bila besaran terukur berubah secara tiba-tiba dari nilai nol (keadaan tanpa enerji), ke suatu nilai seperti indikasi ajek terakhir yang ditentukan sebanding dengan panjang skala.
2.5 Nilai-nilai Karakteristik
2.5.1
Nilai Nominal
Nilai dari besaran yang mengindikasikan untuk penggunaan oleh instrumen atau lengkapan, yang karakteristiknya juga merupakan nilai-nilai nominal
2.5.2
Nilai pengenal,
Nilai dari besaran yang ditetapkan, secara umum oleh pabrikan, untuk kondisi operasi tertentu
2.5.3
Nilai konvensi (fiducial)
Suatu nilai tertentu yang jelas dari besaran, yang error instrumen dan/atau lengkapan dijadikan acuan untuk menentukan akurasinya
CATATAN Sebagai contoh nilai ini dapat berupa batas atas dari julat pengukuran, rentang atau lainnya yang secara jelas menyatakan suatu nilai.
2.6 Besaran berpengaruh, kondisi-kondisi acuan, julat nominal penggunaan dan pengkondisian awal.
2.6.1
Besaran berpengaruh
Semua besaran, umumnya berasal dari luar instrumen pengukuran dan/atau lengkapan, yang dapat mempengaruhi unjuk kerjanya.
2.6.2
Kondisi-kondisi acuan,
Seperangkat nilai tertentu dan julat nilai tertentu dari besaran berpengaruh yang merupakan acuan untuk menentukan error yang diijinkan dari instrumen dan atau lengkapan.
Tiap besaran berpengaruh dapat mempunyai nilai acuan atau julat acuan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
14 dari 45
2.6.2.1
Nilai acuan
Nilai tertentu yang diambil satu dari seperangkat kondisi acuan
2.6.2.2
Julat acuan
Julat tertentu dari beberapa nilai yang diambil satu dari seperangkat kondisi acuan
2.6.3
Julat nominal penggunaan
Julat tertentu dari beberapa nilai yang menjadi suatu besaran berpengaruh, tanpa menyebabkan variasi yang melebihi sejumlah nilai tertentu.
2.6.4
Nilai batas dari besaran berpengaruh
Nilai ekstrim yang menjadi besaran berpengaruh, tanpa merusak instrumen atau lengkapan, ataupun merubah secara permanen, sehingga tidak lagi memenuhi persyaratan kelas akurasinya.
2.6.5
Pengkondisian awal
Tindakan yang diambil dengan memberlakukan nilai tertentu dari besaran terukur pada sirkit ukur, sebelum dilakukan pengujian atau penggunaan instrumen atau lengkapan.
2.7 Error dan variasi
2.7.1
Error (absolut)
Untuk instrumen adalah nilai yang diperoleh dengan pengurangan nilai yang sebenarnya dengan nilai yang ditunjukkan.
Untuk lengkapan adalah nilai yang diperoleh dengan pengurangan nilai yang sebenarnya dengan nilai yang tertera (tertentu).
CATATAN 1 karena nilai yang sebenarnya tidak dapat diperoleh dari pengukuran, maka digunakan nilai yang diperoleh dalam kondisi pengujian dan waktu yang ditentukan. Nilai ini diturunkan dari standar ukur nasional atau standar ukur yang disetujui antara pabrikan dan pengguna.
CATATAN 2 Perlu diperhatikan bahwa error suatu lengkapan dapat ditransformasi menjadi error yang berlawanan tanda bila suatu lengkapan digunakan bersama suatu instrumen.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
15 dari 45
2.7.2
Error intrinsik
Error suatu instrumen dan/atau suatu lengkapan dalam kondisi acuan.
2.7.3
Penelusuran error (tracking error)
Selisih antara penunjukan suatu instrumen ukur dengan nilai sebenarnya dari besaran yang diukur untuk tiap titik di dalam skala, setelah terlebih dahulu menyetel instrumen agar tidak mempunyai error pada dua buah titik.
2.7.4
Variasi
Selisih antara dua nilai penunjukkan untuk nilai yang sama dari besaran terukur dari suatu instrumen atau dua nilai sebenarnya dari lengkapan bila besaran berpengaruh tunggal mengasumsikan berturut-turut dua selisih nilai yang ditentukan dalam julat nominal yang digunakan.
2.8 Akurasi, kelas akurasi dan indeks kelas
2.8.1
Akurasi
Untuk instrumen ukur, kualitas yang menyatakan ketepatan nilai penunjukan terhadap nilai sebenarnya.
Untuk lengkapan, kualitas yang menyatakan ketepatan nilai yang tertera (dimaksud) terhadap nilai sebenarnya.
CATATAN: Akurasi suatu instrumen ukur atau lengkapan ditentukan dari batas error intrinsik dan batas variasi.
2.8.2
Kelas akurasi
Sekelompok instrumen ukur dan/atau lengkapan yang memenuhi persyaratan metrologi tertentu untuk menjaga error dan variasi yang diijinkan masih dalam batas yang ditentukan.
2.8.3
Indeks kelas
Bilangan yang menunjukkan kelas akurasi.
CATATAN: Berapa jenis instrumen dan lengkapan dapat memiliki lebih dari satu indeks kelas.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
16 dari 45
3 Deskripsi, klasifikasi dan kesesuaian
3.1 Deskripsi
Instrumen dan/atau lengkapan harus diuraikan sesuai dengan metode operasi atau sifat dasar yang tercantum pada ayat 2 standar ini dan/atau karakteristik khusus yang tercantum pada SNI lain.
3.2 Klasifikasi
Indeks kelas harus dipilih dari urutan 1-2-5 dan perkalian desimal dan sub perkaliannya.
Sebagai tambahan, indeks kelas 0,3; 1,5; 2,5 dan 3 boleh dipakai untuk instrumen; indeks kelas 0,15 untuk meter frekuensi dan indeks kelas 0,3 untuk lengkapan.
3.3 Kesesuaian dengan persyaratan standar ini
Instrumen dan lengkapan yang mencantumkan indeks kelas harus sesuai dengan persyaratan standar yang relevan yang berhubungan dengan indeks kelasnya.
Metode pengujian yang disarankan untuk memeriksa kesesuaian dengan persyaratan standar ini tercantum pada IEC 60051-9.
Jika terjadi perbedaan pendapat, metode pengujian IEC 60051-9 dipakai sebagai acuan.
3.3.1 Dalam hal menentukan error intrinsik pada prakondisi, pabrikan harus mencantumkan kurun waktu prakondisi dan nilai besaran terukur. Kurun waktu prakondisi ini tidak boleh melebihi 30 menit.
3.3.2 Instrumen dan lengkapan harus dikemas dengan baik sehingga menjamin tetap sesuai dengan persyaratan standar pada indeks kelas setelah ditransportasikan ke pengguna dalam kondisi normal.
4 Kondisi acuan dan error intrinsik
4.1 Kondisi Acuan
4.1.1 Nilai acuan dari besaran berpengaruh harus memenuhi Tabel I-1
4.1.2 Nilai acuan untuk suhu sekitar harus dipilih dari 20 °C, 23 °C atau 27 °C.
4.1.3 Kondisi acuan yang berbeda dengan ketentuan tabel I-1 dapat ditetapkan, tetapi harus dicantumkan menurut ketentuan pada ayat 8.
4.2 Batas error intrinsik, nilai fidusial
Apabila suatu instrumen dengan lengkapan tidak silih tukar (jika ada) atau lengkapan pada kondisi acuan sesuai dengan ketentuan tabel I-1 dan digunakan di dalam batas julat ukurnya
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
17 dari 45
dan sesuai dengan petunjuk pabrikan, maka error intrinsik dinyatakan sebagai prosentase dari nilai fidusial*, dan harus tetap dalam batas kelas akurasinya. Nilai koreksi yang dinyatakan dalam tabel dicantumkan pada instrumen atau lengkapan, dan tidak boleh diperhitungkan dalam perhitungan error.
* Prosentase dari nilai fidusial adalah error fidusial. Lihat istilah pada IEC 60050 (301), (302), (303)
CATATAN:
1. Error intrinsik, mencakup error lain seperti error akibat gesekan, amplifier drift dan lain-lain.
2. Kelas akurasi untuk setiap jenis instrumen atau lengkapan tercantum pada ayat 3.
4.2.1. Hubungan antara error intrinsik dan kelas akurasi
Error instrinsik maksimum yang diijinkan berhubungan dengan kelas akurasi, seperti indeks kelas digunakan sebagai batas error, dinyatakan dalam nilai prosentase (%) dengan tanda (+) atau (-).
CATATAN: Contoh, indeks kelas 0,05 berarti batas error intrinsik adalah ±0,05% dari nilai fidusial.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
18 dari 45
Tabel I-1 - Kondisi acuan dan toleransi untuk keperluan pengujian yang berhubungan
dengan besaran berpengaruh
Toleransi yang diijinkan untuk
pengujian, berlaku untuk nilai acuan
tunggal 1) Besaran berpengaruh
Kondisi acuan
kecuali diberikan tanda lain Indeks kelas 0,3
dan lebih kecil
Indeks kelas
0,5 dan lebih
besar
Suhu sekitar 23 °C ±1 °C ±2 °C
Kelembaban Kelembaban nisbi
40 % sampai 60 % - -
Riak dari besaran a.s. yang
diukur Kandungan riak nol
Kandungan riak
1 %
Kandungan riak
2 %
Faktor
distorsi Nol
1. Instrumen penyearah, instrumen
elektronik bukan nilai efektif dan
instrumen yang memakai
jaringan penggeser fase dalam
sirkit ukur: faktor distorsi kurang
dari atau sama dengan setengah
indeks kelas atau 1 % lebih kecil
2. Instrumen lain: faktor distorsi
tidak melebihi 5 %
Distorsi dari
besaran a.b.
yang diukur
Faktor
puncak
2 ,
mendekati 1,414 (gelombang
sinus)
±0,05
Frekuensi dari besaran a.b.
yang diukur kecuali untuk
untuk wattmeter, varmeter,
frekuensi meter dan faktor
daya meter
45 Hz sampai 65 Hz
±2 % dari nilai acuan atau ±1/10
dari julat acuan untuk frekuensi (jika
ada) yang lebih kecil
Posisi 2)
Instrumen magun:
Terpasang pada bidang
vertikal
Instrumen portabel:
Terpasang pada bidang
datar
±1°
Jenis dan Jenis Ketebalan
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
19 dari 45
ketebalan
dari panel
atau
penyangga
F-37
.
F-38
F-39 3)
Tanpa simbol
Ferrous X mm
.
Ferrous Sebarang
Non-ferrous Sebarang
Sebarang Sebarang
±0,1 X mm atau ±0,5 mm, yang
mana lebih kecil
-
-
-
Medan magnit luar Bebas medan magnit 40 A/m* pada frekuensi dari a.s.
sampai 65 Hz pada segala arah
Medan listrik luar Bebas medan listrik 1 kV/m pada frekuensi dari a.s.
sampai 65 Hz pada segala arah
Tegangan Nilai nominal atau julat
nominal ±5 % dari nilai nominal 4)
Suplai bantu
Frekuensi Nilai nominal atau julat
nominal ±1 % dari nilai nominal 4)
* 40 A/m adalah mendekati nilai tertinggi dari medan magnit bumi 1) Toleransi ini digunakan bila nilai acuan tunggal ditentukan dalam tabel ini atau ditandai oleh pabrikan.
Untuk julat acuan, tidak ada toleransi yang diperbolehkan. 2) Instrumen dilengkapi dengan indikator level yang diuji dengan instrumen pengatur level yang menggunakan
indikator level. 3) Simbol ini (atau tanpa simbol) mengacu pada jenis dan ketebalan panel atau penyangga saat instrumen
terpasang. Lihat tabel III-1. 4) Kecuali toleransi berbeda yang dinyatakan oleh pabrikan.
4.2.2 Nilai fiducial.
Nilai fiducial untuk setiap tipe instrumen atau lengkapan tercantum di dalam SNI bersangkutan.
5 Julat nominal yang digunakan dan variasinya
Lihat Appendix B-l.
5.1 Julat nominal yang digunakan.
5.1.1 Batas julat nominal yang digunakan untuk penggunaan besaran yang berpengaruh sesuai tabel II-1.
5.1.2 Apabila pabrikan menentukan dan memberi tanda julat nominal yang digunakan berbeda dari tabel II-1, maka julat tersebut harus mencakup julat acuan (atau nilai acuan dengan toleransi yang diijinkan) dan biasanya melebihi julat acuan tersebut paling sedikit dalam satu arah.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
20 dari 45
5.1.2.1 Untuk nilai dalam julat nominal yang digunakan melebihi julat acuan (atau nilai acuan), variasi yang diijinkan dinyatakan dalam tabel II-1.
Contoh: Pada instrumen yang mempunyai indeks kelas 0,2 dengan kurang timbang datar 5° dalam sebarang arah, variasi tidak melebihi:
0,2 (%) x 50/100 = 0,1 % dari nilai fiducial
5.1.2.2 Bila besaran yang berpengaruh tidak satupun tercantum dalam tabel II-I, variasi yang diijinkan yang berkaitan harus dinyatakan oleh pabrikan dan tidak melebihi 100% dari indeks kelas.
5.2 Batas variasi
Apabila suatu instrumen atau lengkapan berada di dalam kondisi acuan dan besaran berpengaruh tunggal divariasikan, maka variasi tersebut tidak boleh melebihi nilai yang diberikan dalam tabel ll-1 dan butir 5.2.1, 5.2.2. dan 5.2.3.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
21 dari 45
Tabel II-1 – Batas julat nominal penggunaan dan variasi yang diijinkan
Besaran berpengaruh
Batas julat nominal
penggunaan
kecuali ditandai lain
Variasi yang
diijinkan
Dinyatakan dalam
persentase
indeks kelas
Untuk pengujian
yang
direkomendasikan,
lihat IEC 60051-9
butir
Suhu sekitar
Suhu acuan ± 10 ˚C atau batas
terendah julat acuan -10 ˚C dan
batas tertinggi julat acuan + 10 ˚C
100 % 3.2
Kelembaban Kelembaban relatif 25% dan 80% 100 % 3.3
Riak dari besaran a.s.
yang diukur Lihat bagian yang relevan 3.6
Faktor distorsi : lihat bagian yang relevan 3.7 Distorsi dari besaran a.b
yang diukur Faktor puncak : lihat bagian yang relevan Dalam
pertimbangan
Frekuensi dari besaran a.b
yang diukur Lihat bagian yang relevan 3.8
Horisontal dan vertikal jika posisi
acuan tidak diberi tanda 100 %
Posisi 1) 5˚ pada sebarang arah dari posisi
acuan 50 %
3.4
Medan magnet dari origin
eksternal Lihat 5.2.1 dan bagian yang relevan 3.5
Medan listrik dari origin
eksternal
20 kV/m pada a.b dan 45 Hz ke
65 Hz. Lihat 5.2.2 100 % 3.14
Tegangan
Nilai acuan ± 10 % atau batas
terendah dari julat acuan -10%
dan batas tertinggi dari julat
acuan +10 %
50 % 3.17
Suplai
bantu
Frekuensi
Nilai acuan ± 5 % atau batas
terendah dari julat acuan -5% dan
batas tertinggi dari julat acuan
+5 %
50 % 3.18
1) Instrumen yang dilengkapi dengan indikator level sebaiknya harus di set secara tepat pada posisi yang
menggunakan indikator level. Instrumen ini tidak memerlukan variasi untuk posisi
5.2.1 Variasi akibat medan magnet murni eksternal
5.2.1.1 Bila instrumen tidak ditandai dengan simbol F-30 (tabel III-I), maka kuat medan magnet di dalam peralatan pengujian adalah 0,4 kA/m.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
22 dari 45
5.2.1.2 Untuk instrumen ditandai dengan simbol F-30 (tabel III-I), kuat medan magnet dalam peralatan pengujian mempunyai nilai dalam kA/m seperti ditunjukkan di dalam simbol.
5.2.1.3 Di dalam kondisi seperti tercantum dalam butir 5.2.1.1 dan 5.2.1.2, variasi tidak boleh melebihi batas diberikan dalam tabel II pada bagian yang relevan.
5.2.2 Variasi akibat medan listrik murni eksternal. (hanya instrumen elektrostatik).
Variasi yang disebabkan oleh suatu medan listrik murni eksternal a.s dan 45 Hz sampai 65 Hz, berkekuatan 20 kV/m dan fase serta orientasi dalam kondisi yang paling tidak menguntungkan, tidak melebihi 100% dari indeks kelas.
Bila instrumen diberi tanda dengan simbol F-34 (tabel III-I), maka kuat medan dibuat sama dengan nilai yang diberikan pada simbol.
5.2.3 Variasi akibat penyangga ferromagnetik
Error dari instrumen yang dipasang pada suatu panel dengan bahan dasar dan ketebalan sesuai simbol F-37, F-38 atau F-39 atau pada suatu panel dengan bahan dasar dan ketebalan tanpa simbol, harus tetap dalam batas-batas error intrinsik.
Pengujian direkomendasikan mengikuti IEC-60051-9 butir 3.1
5.2.4 Variasi akibat penyangga konduktif
Pengujian direkomendasikan mengikuti IEC-60051-9 butir 3.1.3
Instrumen harus memenuhi persyaratan untuk error intrinsik pada indeks kelas bersang-kutan apabila digunakan pada panel atau penyangga konduktivitas tinggi, kecuali ada persyaratan lain yang diberikan dalam dokumen terpisah dan dinyatakan dengan simbol F-33 (tabel III-I)
5.3 Kondisi untuk penentuan variasi
5.3.1 Jika pengkondisian awal ditentukan untuk penentuan variasi, pabrikan harus mencantumkan periode pengkondisian awal dan nilai-nilai dari besaran terukur dan suplai bantu, bila ada.
Periode pengkondisian awal tidak boleh melebihi 30 menit.
5.3.2 Variasi harus ditentukan secara terpisah untuk setiap besaran berpengaruh
Selama setiap pengujian semua besaran berpengaruh harus dipertahankan pada kondisi acuan kecuali untuk besaran berpengaruh yang variasinya telah ditentukan.
5.3.2.1 Apabila suatu besaran berpengaruh memiliki suatu nilai acuan, besaran berpengaruh tersebut akan bervariasi di antara nilai acuan dan setiap nilai di dalam batas julat nominal penggunaan sesuai tabel II-I kecuali diberikan tanda lain.
5.3.2.2 Apabila suatu besaran berpengaruh memiliki suatu julat acuan, besaran berpengaruh itu akan bervariasi dari tiap batas julat acuan hingga batas julat nominal penggunaan yang berdekatan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
23 dari 45
6 Persyaratan listrik dan mekanik lanjutan
6.1 Pengujian tegangan, pengujian isolasi dan persyaratan keselamatan lainnya
Persyaratan untuk pengujian tegangan dan persyaratan konstruksi yang berkaitan dengan keselamatan tercakup dalam IEC 61010-1.
Persyaratan tambahan yang berkaitan dengan instrumen dan/atau lengkapan mengikuti IEC 61010-1.
6.2 Redaman
Redaman instrumen, kecuali untuk instrumen dengan waktu respon lama dan kecuali ditentukan lain di dalam SNI terkait, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
6.2.1 Overshoot
Pengujian direkomendasikan mengikuti IEC 60051-9 butir 4.2
6.2.1.1 Instrumen yang mempunyai defleksi sudut total kurang dari 1800, overshoot secara mekanik tidak boleh melebihi 20% dari panjang skala. Untuk instrumen lain batas tersebut adalah 25%.
6.2.2 Waktu respon
Kecuali ada kesepakatan lain antara pabrikan dan pengguna, gerakan awal indeks dari posisi diam tidak lebih 1,5% dari panjang skala pada setiap saat setelah 4 detik mengikuti aplikasi mendadak dari eksitasi yang menghasilkan suatu perubahan penunjukan akhir dari dua pertiga panjang skala.
Pengujian direkomendasikan mengikuti IEC 60051-9 butir 4-3
6.2.3 Impedansi dari sirkit ukur eksternal
Apabila karakteristik sirkit yang terhubung dengan instrumennya dapat mempengaruhi redaman, maka sirkit impedansi eksternal harus sesuai SNI terkait atau ditentukan lain oleh pabrikan.
6.3 Pemanasan sendiri
Pengujian direkomendasikan mengikuti IEC 60051-9 butir 4.14
6.3.1 lnstrumen, berikut lengkapan tidak silih-tukarnya (jika ada), lengkapan silih tukar dan lengkapan silih tukar terbatas harus sesuai persyaratan terkait dengan indeks kelasnya setelah dioperasikan secara kontinu pada sebarang waktu setelah selesainya periode pengkondisian awal yang ditentukan (jika ada)
Untuk pengujian :
- Instrumen harus dienerjais untuk memberikan indikasi sekitar 90% dari batas atas julat pengukuran.
- Shunt harus dienerjais sekitar 90 % dari nilai nominal.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
24 dari 45
- Resistor seri (impedansi) harus dienerjais sekitar 90 % dari nilai pengenal.
6.3.2 Variasi tidak boleh lebih dari nilai setara 100% indeknya kelas.
Meskipun demikian, instrumen, bersama lengkapannya juga harus memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan indeks kelasnya.
6.3.3 Instrumen dan lengkapan untuk penggunaan sebentar-sebentar (yaitu instrumen dan lengkapan dilengkapi dengan sakelar tidak mengunci (non-locking switch)) dibebaskan dari persyaratan yang berkaitan dengan pemanasan sendiri.
6.3.4 Persyaratan pada 6.3,1, 6.3.2 dan 6.3.3 tidak berlaku bagi meter ohm.
6.4 Beban lebih yang diijinkan
6.4.1 Beban lebih kontinu
Persyaratan untuk beban lebih kontinu tercantum di dalam standar yang berkaitan.
6.4.2 Beban lebih durasi singkat
Persyaratan untuk beban lebih durasi singkat ini tercantum di dalam standar yang berkaitan.
6.5 Nilai batas suhu
Pengujian direkomendasikan mengikuti IEC 60051-9 butir 4.1
6.5.1 Apabila tidak ditentukan lain, maka instrumen dan/atau lengkapan harus dapat digunakan tanpa mengalami kerusakan permanen pada suhu sekitar dinyatakan seperti dibawah ini:
- Instrumen dengan kelas indeks 0,3 atau lebih kecil:
-10 oC sampai +35 oC.
- Instrumen dengan kelas indeks 0,5 atau lebih besar dan lengkapan dari semua indeks kelas:
-25 oC sampai +40 oC.
- Instrumen yang memakai baterai dan/atau dilengkapi gawai elektronik, dan ditandai dengan simbol F-20 atau F-21:
0 oC sampai +40 oC.
6.5.2 Bila kembali pada kondisi acuan tidak terdapat kerusakan permanen, maka instrumen dan/atau lengkapan harus memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan error instrinsik. Penyetelan nol instrumen diperbolehkan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
25 dari 45
6.6 Penyimpangan dari nol
Persyaratan untuk penyimpangan dari nol dan untuk kembali ke nol diberikan pada standar yang relevan.
7 Persyaratan konstruksi
7.1 Segel untuk menghindari akses
Bila instrumen disegel, akses ke elemen ukur dan lengkapan yang berada di dalam kotak instrumen tidak dimungkinkan tanpa merusak segel terlebih dahulu.
7.2 Skala
7.2.1 Pembagian skala
Interval harus sesuai 1, 2 atau 5 kali satuan dari besaran yang diukur atau besaran yang ditunjukkan, atau perkalian atau pembagian satuan tersebut dengan bilangan 10 atau 100.
Untuk instrumen julat banyak ataupun skala banyak, persyaratan di atas harus dipenuhi paling sedikit untuk satu skala atau julat pengukuran.
7.2.2 Penomoran skala
Angka-angka skala (bulat ataupun desimal) yang tertera pada skala sebaiknya tidak lebih dari tiga digit. Penomoran skala harus menggunakan satuan SI dan awalan bersangkutan.
7.2.3 Arah defleksi
Arah defleksi indeks suatu instrumen harus dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas, mengikuti kenaikan besaran yang diukur.
Untuk defleksi sudut indeks melebihi 180o maka defleksi mengikuti kenaikan besaran yang diukur searah putaran jarum jam.
Pada instrumen skala banyak, setidaknya satu skalanya harus memenuhi persyaratan di atas.
7.2.4 Batas julat ukur
Bila julat ukur tidak memenuhi keseluruhan skala, maka batas julat ukur harus diberi tanda yang jelas.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
26 dari 45
7.2.4.1 Bila nilai pembagian skala atau bentuk dasar skala memungkinkan penunjukkan julat ukur tanpa menimbulkan keraguan (ambiguity) maka tidak perlu diberi tanda. Contoh diberikan di dalam gambar 1-1:
Gambar 1-1 Julat ukur 8 A sampai 50 A. (Pembagian skala di luar julat ukur tidak ada)
7.2.4.2 Bila terdapat hanya satu skala, dan tanda diperlukan, maka batas julat ukur dapat dikenali dengan tanda bulatan kecil (••••) di bawah angka. Contoh diberikan di dalam gambar 2-1:
Gambar 2-1 Julat ukur 80 V hingga 110 V (Julat ukur ialah ••••…••••)
7.2.4.3 Bila terdapat lebih dari satu skala, dan tanda diperlukan, maka batas julat ukur dapat dikenali dari tanda bulatan kecil atau dari busur skala yang dipertebal. Contoh bentuk terakhir ini diberikan di dalam gambar 3-1:
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
27 dari 45
Gambar 3-1 Julat ukur 0,06 M ΩΩΩΩ hingga 0,4 M ΩΩΩΩ dan 0,1 M ΩΩΩΩ
hingga 2M ΩΩΩΩ.
7.3 Indikasi nilai diluar julat pengukuran
Bila nilai pengukuran diluar julat ukur, instrumen harus dilengkapi dengan indikasi yang jelas bahwa pengukuran diluar batas julat ukurnya.
CATATAN: Metode indikasi diluar julat pengukuran mungkin ada, contohnya, mengijinkan indeks untuk melewati diatas (atau dibawah) tanda skala ekstrim dalam cara yang jelas kelihatan
7.4 Nilai pilihan
Nilai pilihan digunakan bila tidak terdapat persetujuan khusus antara pabrikan dan pengguna.
Persyaratan nilai pilihan diberikan pada standar terkait
7.5 Alat penyetel mekanik dan/atau listrik
7.5.1 Penyetel nol
Bila instrumen dilengkapi penyetel nol, yang dibuat untuk digunakan oleh pengguna, maka sebaiknya penyetel dapat diakses dari depan kotak.
Julat total penyetel tidak boleh kurang dari 2% dari panjang skala atau 2o, mana yang lebih kecil, dan kehalusan penyetelan harus sesuai pada indeks kelas instrumen bersangkutan.
CATATAN: Yang dimaksud dengan "sesuai" ialah bahwa kehalusan penyetelan sedemikian sehingga memungkinkan penyetelan sampai 1/5 dari indeks kelas.
Untuk instrumen dengan pusat perputaran efektif yang tidak dapat ditetapkan begitu saja, persyaratan 20 tak berlaku.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
28 dari 45
Rasio antara julat setel atas dan julat setel bawah pada kedua sisi tanda nol tidak boleh lebih besar dari 2.
Pengujian direkomendasikan mengikuti Standar lEC 60051-9 butir 4.1.8.
7.5.2 Penyetel rentang
Bila suatu instrumen dilengkapi penyetel rentang untuk pengguna instrumen, maka sebaiknya penyetel rentang dapat diakses dari muka kotak.
Julat total penyetel tidak boleh kurang dari 2% dari panjang skala atau 2o, mana yang lebih kecil, dan kehalusan penyetelan harus sesuai pada indeks kelas instrumen bersangkutan.
CATATAN: Yang dimaksud dengan "sesuai" ialah bahwa kehalusan penyetelan sedemikian sehingga memungkinkan penyetelan sampai 1/5 dari indeks kelas.
Untuk instrumen dengan pusat perputaran efektif yang tidak dapat ditetapkan begitu saja, persyaratan 20 tak berlaku.
Rasio antara julat setel atas dan julat setel bawah pada kedua sisi tanda nol tidak boleh lebih besar dari 2.
Pengujian direkomendasikan mengikuti Standar lEC 60051-9 butir 4.18.
7.6 Pengaruh getaran dan hentakan
Bila tidak ada kesepakatan lain, instrumen dan lengkapan kelas 1 dan lebih besar, harus mampu bertahan terhadap getaran dan hentakan dari uji jenis berikut.
7.6.1 Uji getaran
Metode uji pada Standar IEC 60068-2-6 harus diterapkan dengan ketentuan berikut:
- julat frekuensi sapuan: 10 Hz - 55Hz - 10Hz
- amplitudo getar: 0,15 mm
- jumlah siklus sapuan: 5
- kecepatan sapuan: 1 oktaf per menit.
Arah getaran ialah vertikal dan instrumen dipasang pada kedudukan penggunaan normal.
7.6.2 Uji hentakan,
Metode uji pada Standar IEC 60068-2-27 harus diterapkan dengan ketentuan berikut:
- percepatan puncak,
a. 147 m/s2 (15 gn)
b. 490 m/s2 (50 gn)
- untuk percepatan puncak dalam hal a) tidak dibutuhkan penjelasan. Dalam hal b) pabrikan harus menyatakan nilai percepatan puncak 490 m/s2
- bentuk pulsa: setengah sinus.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
29 dari 45
- jumlah hentakan: tiga kali dalam 2 arah, pada masing-masing dari tiga sumbu yang saling tegak lurus (total menjadi 18 hentakan).
- durasi pulsa: 11 ms
Instrumen dipasang sedemikian rupa, sehingga satu dari ketiga sumbu hentakan sejajar dengan sumbu putar dari elemen gerak.
7.6.3 Perubahan error akibat getaran dan hentakan tidak boleh melebihi suatu nilai yang setara dengan 100% indek kelas.
8 Informasi, penandaan dan simbol umum
8.1 Informasi
Pabrikan harus memberikan informasi berikut:
a. Satuan besaran yang diukur.
b. Nama atau merek dagang pabrikan atau pemasok yang bertanggung jawab.
c. Acuan jenis, bila ada, diberikan oleh pabrikan
d. Nomor seri instrumen dan lengkapan untuk indek kelas 0,3 dan lebih kecil. Nomor seri atau tanggal pembuatan (minimal tahun pembuatan) untuk instrumen dan lengkapan untuk indek kelas 0,5 dan lebih besar.
e. Nilai pengenal
f. Sifat dasar besaran yang diukur dan jumlah elemen ukur.
g. Kelas akurasi
h. Nilai acuan atau julat acuan suhu untuk instrumen dan lengkapan indek kelas 0,5 dan lebih kecil.
i. Nilai acuan atau julat acuan dari setiap besaran berpengaruh (kecuali suhu) yang dicantumkan dalam tabel I-1 apabila berbeda dengan nilai yang tercantum di dalam tabel I-1 dan nilai acuan atau julat acuan setiap besaran berpengaruh lain yang berkaitan tidak diberikan di dalam tabel I-1.
J. Julat nominal penggunaan untuk besaran berpengaruh pada tabel II-1 apabila nilai-nilai tersebut berbeda. Julat nominal penggunaan untuk setiap besaran berpengaruh lain yang berkaitan tidak diberikan dalam tabel II-I.
k. Nilai percepatan.
I. Petunjuk penggunaan instrumen dan/atau lengkapan bila perlu.
m. Metode operasi instrumen.
n. Beban (burden), dinyatakan dalam voltamper pada arus nominal dan/atau tegangan nominal.
o. Faktor puncak.
p. Posisi acuan dan julat nominal penggunaan untuk posisi, bila relevan
q. Batas suhu dan syarat lain untuk transportasi, penyimpanan dan penggunaan, bila diperlukan.
r. informasi butir ini. (tegangan uji) tidak diberlakukan
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
30 dari 45
s. hubungan antara tanda skala dan masukan, untuk instrumen yang tanda skalanya tidak langsung menyatakan besaran masukan listrik. Hal ini tidak berlaku bagi instrumen dengan lengkapan tidak silih tukar.
t. Periode kondisi awal bila harus dilakukan dan nilai besaran yang diukur untuk kondisi awal.
u. Simbol lengkapan untuk instrumen yang sudah disetel, bila relevan.
v. Rasio transformasi dari transformator instrumen untuk instrumen yang sudah disetel, bila relevan.
w. Nilai total resistans dari kawat hubung instrumen yang sudah dikalibrasi, bila relevan
x. Impedans sirkit ukur luar, bila relevan
y. Pernyataan mengenai lama waktu respon, bila relevan
z. informasi penting lain.
aa) kategori instalasi
bb) tingkat polusi
8.2 Tanda, simbol dan lokasinya
Tanda dan simbol harus mudah terbaca dan tidak mudah rusak, menggunakan satuan SI, beserta awalan (prefix), sesuai Standar IEC 60027.
Simbol yang tercantum dalam Tabel III-1 harus digunakan, bila relevan.
8.2.1 Informasi berikut ini perlu dicantumkan pada papan skala atau pada bagian yang tampak waktu instrumen digunakan (penandaan di papan skala tidak boleh menghalangi kejelasan pembacaan skala):
a);
f) (Simbol B-1 … B-l0);
g) (Simbol E-1 … E-l0);
p) (Simbol D-1 … D-6);
r) sudah tidak berlaku
z) (Simbol F-33 jika informasi penting lainnya diberikan pada dokumen terpisah).
aa) (simbol sesuai dengan Standar IEC 61010-1, amandemen 2, sub ayat 5.1.5)
8.2.2 Informasi berikut ini harus dicantumkan pada papan skala (dial) atau pada kotak instrumen (penandaan pada papan skala tidak boleh menghalangi
kejelasan pembacaan skala):
b); c); d); h);
m) (simbol F-1 … F-22, F-27, F-28, F-29, jika relevan);
u) (simbol F-23 … F 26);
v);
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
31 dari 45
Jika relevan, bahan dasar dan tebal panel atau penyangga (simbol F-37 … F-39)
Sebagai tambahan akan diberi tanda berikut, bila nilai acuan dari besaran berpengaruh berbeda dengan nilai yang terdapat di dalam tabel I-1:
- medan magnit luar (simbol F-30 dan bila ada kaitan F-28 dan/atau F-29)
- medan listrik luar (simbol F-34 dan bila ada kaitan F-27)
8.2.3 Informasi berikut harus dicantumkan pada papan skala atau dimana saja pada kotak instrumen atau diberikan dalam dokumen terpisah (jika ada) (tanda pada papan skala tidak boleh menghalangi pembacaan skala secara jelas).
e); i); j); n); q); s); t); w); x); bb).
8.2.4 Dokumentasi (jika ada) harus menyatakan:
b); c); k); l);
o) (hanya untuk instrumen yang berisi gawai elektronik dalam sirkit pengukurannya);
y) (dengan kesepakatan antara pabrikan dan pengguna); beberapa informasi pada 8.2.3 yang tidak ditandai.
8.2.5 Penandaan untuk lengkapan dan penandaan khusus untuk instrumen berikut penempatannya, diberikan pada tempat yang sesuai.
8.2.6. Dengan kesepakatan antara pabrikan dengan pengguna, beberapa atau semua informasi boleh diabaikan.
8.3. Pendandaan yang sesuai dengan nilai acuan dan julat nominal pengunaan dari besaran berpengaruh.
8.3.1 Bila nilai acuan atau julat acuan berbeda dari yang ditetapkan pada tabel I-1, nilai tersebut harus ditandai dan dibedakan dengan pemberian garis bawah. Nilai tersebut diidentifikasi dengan simbol satuan besaran terukur.
8.3.2 Apabila julat nominal penggunaan berbeda dari yang ditetapkan pada tabel II-1, julat tersebut harus ditandai. Penandaan dilakukan berkaitan dengan penandaan nilai acuan atau julat acuan. Hal ini menyaratkan penandaan nilai acuan atau julat acuan walaupun tidak dibutuhkan.
8.3.3 Pendandaan dibuat dengan menulis batas julat nominal penggunaan dan nilai acuan (atau julat) dalam urutan naik, setiap angka dipisahkan dari angka berikut dengan tiga titik.
Contoh : 35 … 50 … 60 Hz menyatakan frekuensi acuan 50 Hz dan julat nominal penggunaan untuk frekuensi dari 35 Hz sampai dengan 60 Hz.
Dengan cara yang sama : 35 … 45 … 55 … 60 Hz menyatakan julat frekuensi acuan dari 45
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
32 dari 45
Hz sampai dengan 55 Hz dan julat nominal penggunaan untuk frekuensi 35 Hz sampai dengan 60Hz.
8.3.4 Apabila ada batas julat nominal penggunaan sama seperti nilai acuan atau batas terdekat dari julat acuan, maka angka nilai acuan atau batas julat acuan harus diulang untuk batas julat nominal penggunaan.
Contoh : 23 … 23 … 37 °C menyatakan suhu acuan 23 °C dan julat nominal pengunaan suhu dari 23 °C sampai dengan 37 °C.
Dengan cara yang sama : 20 … 20 … 25 … 35 °C menyatakan julat suhu acuan dari 20 °C sampai dengan 25 °C dan julat nominal penggunaan untuk suhu dari 20 °C sampai dengan 35 °C,
Tabel III-1 Simbol untuk penandaan instrumen dan lengkapan
Simbol untuk satuan pengukuran dan awalannya ditetapkan pada IEC 60027. yang paling sering digunakan untuk penandaan instrumen dan lengkapan dan daftar awalan SI diberikan dibawah ini.
Satuan dan besaran
Item Simbol
Ampere A
Decibel dB
Hertz Hz
Ohm Ω
detik dt (huruf kecil)
siemens S (huruf besar)
tesla T
volt V (huruf besar)
voltampere VA (semua huruf besar)
voltampere reactive var (semua huruf kecil)
watt W (huruf besar)
faktor daya cos φ atau cos ϕ
derajat Celcius °C
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
33 dari 45
Awalan SI
Item Simbol
Eksa 1018 E
Peta 1015 P
Tera 1012 T
Giga 109 G
mega 106 M (huruf besar)
kilo 103 k (huruf kecil)
hekto 1) 102 h (huruf kecil)
deka 1) 10 da (semua huruf kecil)
desi 1) 10-1 d (huruf kecil)
senti 1) 10-2 c (huruf kecil)
mili 10-3 m (huruf kecil)
mikro 10-6 μ
nano 10-9 N
piko 10-12 P
femto 10-15 f
atto 10-18 a
B Dasar dari besaran ukur dan angka dari elemen pengukuran
No Item Simbol
B-1 Sirkit arus searah dan/atau a.s berkaitan
dengan elemen pengukuran
B-2 Sirkit arus bolak balik dan/atau a.b
berkaitan dengan elemen pengukuran
B-3 Sirkit arus searah dan atau arus bolak
balik dan/atau a.s dan a.b berkaitan
dengan elemen pengukuran
1) Item ini tidak diutamakan dan penggunaannya sebaiknya dihindarkan.
Simbol dari suatu awalan (jika dibutuhkan) langsung diikuti simbol satuan tanpa spasi .
Jika ada suatu angka, angka tersebut diikuti spasi sebelum awalan (jika ada) dan satuan.
Contoh: 23 °C, 120 mV
* Angka diidentifikasi oleh “*” adalah angka acuan simbol pada IEC 60417
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
34 dari 45
No Item Simbol
B-4 Sirkit arus bolak balik tiga fase (simbol
umum)
3 ~ †
B-6 Satu elemen pengukuran (E) untuk jaringan
tiga kawat
3 ~ 1E†
B-7 Satu elemen pengukuran (E) untuk jaringan
empat kawat
3N ~ 1E†
B-8 Dua elemen pengukuran (E) untuk jaringan
tiga kawat dengan beban tidak seimbang
3 ~ 2E†
B-9 Dua elemen pengukuran (E) untuk jaringan
empat kawat dengan beban tidak seimbang
3N ~ 2E†
B-10 Tiga elemen pengukuran (E) untuk jaringan
empat kawat dengan beban tidak seimbang
3N ~ 3E†
Sim
bol d
i dal
am k
olom
dite
ntuk
an d
alam
edi
si IE
C 6
0051
, dan
dibe
rikan
seb
agai
info
rmas
i saj
a.
C Keselamatan ( untuk penerapan, lihat IEC 61010-1 )
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
35 dari 45
D Posisi penggunaan
No Item Simbol
D-1 Instrumen digunakan dengan papan skala vertikal
D-2 Instrumen digunakan dengan papan skala horisontal
D-3 Instrumen digunakan dengan kemiringan ( misalnya 60° )
dari bidang horisontal
D-4 Contoh untuk instrumen digunakan seperti D-1, julat
nominal penggunaan dari 80° sampai 100°
D-5 Contoh untuk instrumen digunakan seperti D-2, julat
nominal penggunaan dari -1° sampai +1°
D-6 Contoh untuk instrumen digunakan seperti D-3, julat nominal penggunaan dari 45° sampai 75°
† Simbol diindentifikasi oleh “†” diambil dari simbol 02-02-04 pada IEC 60617-2. * Angka diidentifikasi oleh “*” adalah angka acuan simbol pada IEC 60417
E Kelas Akurasi
No Item Simbol
E-1 Indeks kelas ( contoh 1 ) kecuali bila nilai fidusial berhubungan dengan panjang skala atau nilai penunjukkan atau rentang
1
E-2 Indeks kelas ( contoh 1 ) bila nilai fidusial berhubungan dengan panjang skala
E-3 Indeks kelas ( contoh 1 ) bila nilai fidusial berhubungan
dengan nilai penunjukkan
E-10 Indeks kelas ( contoh 1 ) bila nilai fidusial berhubungan
dengan rentang
2) Simbol E-2 diberikan untuk informasi saja, tidak digunakan untuk rancangan instrumen baru
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
36 dari 45
F Simbol umum ( lihat juga IEC 60617 dan IEC 60417 )
No Item Simbol
F-1 Instrumen kumparan-putar dan magnit-permanen
F-2 Rasiometer (quotientmeter ) magnit-permanen
F-3 Instrumen magnit-permanen putar
F-4 Rasiometer (quotientmeter ) magnit-permanen putar
F-5 Instrumen besi-putar
F-6 Instrumen besi-putar terpolarisasi
F-7 Rasiometer (quotientmeter ) besi-putar
F-8 Instrumen elektrodinamik tanpa inti-besi
F-9 Instrumen elektrodinamik ( ferro-dinamik ) inti-besi
F-10 Rasiometer (quotientmeter ) elektrodinamik tanpa inti-
besi
F-11 Rasiometer (quotientmeter ) elektrodinamik (ferro-
dinamik) inti besi
F-12 Instrumen induksi
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
37 dari 45
F-13 Rasiometer (quotientmeter ) induksi
F-15 Instrumen bimetal
F-16 Instrumen elektrostatik
F-17 Instrumen lidah-getar
F-18 Termokopel ( konverter termal ) tanpa isolasi
F-19 Termokopel ( konverter termal ) berisolasi
F-20 Gawai elektronik dalam sirkit pengukuran
F-21 Gawai elektronik dalam sirkit bantu
F-22 Pernyearah
F-23 Shunt
F-24 Resistor seri
F-25 Induktor seri
F-26 Impedans seri
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
38 dari 45
F-27 Tabir ( screen ) listrik
F-28 Tabir magnit
F-29 Instrumen astatik ast
F-30 Kuat medan magnit dinyatakan dalam kiloamper per
meter, menghasilkan perubahan yang berhubungan
dengan indeks kelas ( contoh 2 kA/m )
F-31 Terminal ( simbol umum ) pembumian ( ground )
F-32 Penyetel nol ( rentang )
F-33 Mengacu pada dokumen terpisah
F-34 Kuat medan listrik dinyatakan dalam kilovolt per meter,
menghasilkan perubahan yang berhubungan dengan
indeks kelas ( contoh 10 Kv/m )
F-35 Lengkapan umum
F-37 Penopang besi dengan ketebalan X mm FeX
F-38 Penopang besi dengan ketebalan sebarang Fe
F-39 Penopang bukan besi dengan ketebalan sebarang NFe
F-42 Terminal casis atau bingkai
F-43 Terminal pembumian proteksi
F-44 Terminal pembumian tanpa noise
F-45 Terminal sinyal rendah
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
39 dari 45
F-46 Terminal positif
F-47 Terminal negatif
F-48 Kendali penyetelan julat resistans
F-49 Gawai proteksi beban-lebih terpasang
F-50 Gawai proteksi beban-lebih dengan kendali reset
3) Jika simbol F-18, F-19, F-20, F-21, atau F-22 dikombinasikan dengan simbol instrumen,
seperti simbol F-1, gawai digabungkan. 4) Simbol F-31 tidak dianjurkan. Salah satu dari simbol F-42, F-43, F-44 atau F-45 sebagai
pengganti. 5) Simbol F-31 menunjukkan bahwa gawai adalah eksternal dan harus digabungkan dengan
salah satu dari simbol F-18, F-19, F-20, F-21, atau F-22 sebagai pengganti.
* Nomor diidentifikasikan oleh “*” adalah nomor acuan dari simbol pada IEC 60417
9 Penandaan dan simbol terminal
9.1 Persyaratan penandaan
9.1.1 Penandaan harus digunakan pada terminal atau terminal terkait terdekat.
9.1.2 Jika tidak tersedia tempat yang cukup yang berdekatan dengan terminal untuk penandaan terinci, harus disediakan suatu papan nama yang diletakkan secara permanen dengan mencantumkan rincian terminal dan diidentifikasikan secara jelas.
9.1.3 Penandaan harus mudah terbaca dan tidak mudah rusak dan menggunakan warna mencolok terhadap dasar atau dicetak.
9.1.4 Suatu tanda tidak boleh ditempatkan pada bagian terminal yang dapat dilepas (seperti kepala terminal ).
9.1.5 Jika tanda diberikan pada tutup dari beberapa terminal, maka tutup tersebut tidak
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
40 dari 45
boleh dapat dipasang sedemikian sehingga tanda-tanda menjadi tidak benar.
9.1.6 Bila suatu diagram hubung disertakan, maka penandaan terminal harus identik dengan penandaan yang terdapat pada diagram hubung yang berkaitan dengan terminal hubung.
9.2 Terminal pembumian (grounding)
9.2.1 Terminal yang disyaratkan akan dihubungkan ke pembumian (ground) proteksi untuk alasan keselamatan, harus ditandai dengan simbol F-43 (tabel III-1).
9.2.2 Terminal yang disyaratkan akan dihubungkan ke pembumian (ground) tanpa noise untuk mencegah menurunnya unjuk kerja, harus ditandai dengan simbol F-44 (tabel III-1).
9.2.3 Terminal yang dihubungkan dengan bahan penghantar yang dapat diakses, tetapi tidak perlu dibumikan (ground), harus ditandai dengan simbol F-42 (tabel III-1).
9.3 Terminal sirkit pengukuran
Jika terminal suatu sirkit pengukuran dimaksudkan untuk tetap pada atau dekat potensial bumi (ground) (misalnya untuk keselamatan atau alasan fungsional), maka terminal tersebut harus ditandai dengan huruf besar N jika terminal tersebut dimaksudkan untuk dihubungkan pada penghantar netral dari sirkit suplai a.b., atau harus ditandai dengan simbol F-45 (tabel III-1) dalam semua keadaan lain.
Penandaan ini merupakan simbol tambahan dan harus mengikuti penandaan lain yang ditentukan, untuk terminal yang relevan.
9.4 Penandaan khusus untuk terminal
Penandaan khusus diberikan pada bagian relevan dari IEC 60051.
10 Pengujian pembuktian kesesuaian terhadap standar
10.1 Unjuk kerja instrumen dan lengkapan yang ditetapkan pada standar ini dapat ditentukan melalui pengujian yang ditentukan pada IEC 60051-9 dan pengujian ini dapat dilengkapi dengan pengujian yang ditentukan pada standar IEC yang relevan.
10.2 Dua kategori pengujian yang diharuskan: pengujian jenis dan pengujian rutin.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
41 dari 45
10.2.1 Pengujian jenis harus dilakukan terhadap satu atau beberapa benda uji dari setiap disain.
10.2.2 Pengujian rutin harus dilakukan untuk semua barang.
10.3 Pada umumnya, standar ini tidak menyatakan pengujian mana yang disebut pengujian jenis dan yang mana disebut pengujian rutin.
CATATAN 1 Beberapa pengujian rutin diberikan pada lampiran A-1
CATATAN 2 Pengujian rutin biasanya cukup bila dilakukan secara periodik selama umur instrumen atau lengkapan untuk menjamin kelangsungan unjuk kerja yang teliti dan biasanya dilakukan kalibrasi ulang.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
42 dari 45
Lampiran A-1
Pengujian
A-1.1 Pengujian rutin
Pengujian untuk error intrinsik (ayat 4).
Pengujian untuk variasi karena posisi (ayat 5; tabel II-1).
Pengujian tegangan (sub ayat 6.1).
Pengujian untuk kembali nol (sub ayat 6.6).
Pengujian lain dapat juga dilakukan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
43 dari 45
Lampiran B-1
Error dan variasi yang diijinkan
B-1.1 Bila suatu instrumen atau suatu lengkapan dioperasikan dalam kondisi acuan, maka diijinkan mempunyai error (Error intrinsik) tidak melebihi dari yang terkandung menurut indek kelas instrumen atau lengkapan tersebut, sebagai contoh, untuk instrumen kelas 0,5; error tidak boleh melebihi 0,5% dari nilai fiducial.
B-1.2 Bila suatu instrumen atau suatu lengkapan dioperasikan di luar kondisi acuan untuk sesuatu besaran berpengaruh tertentu (namun dalam kondisi acuan untuk besaran berpengaruh yang lain), maka diijinkan mempunyai perubahan error, disebut variasi, bila besaran berpengaruh itu berubah mencapai batas julat nominal penggunaan. Nilai variasi yang diijinkan dinyatakan dalam persen (biasanya 100%) dari error intrinsik yang diijinkan.
B-1.3 Nilai variasi yang sama (lihat B-1.2), diijinkan untuk seluruh julat nominal pada penggunaan sampai batas kedua julat, tetapi tanda tidak perlu sama.
B-1.4 Sebagai contoh, suatu instrumen yang mempunyai indek kelas 0,5 pada suhu acuan 40 °C, diberi tanda 40 °C sesuai sub ayat 8.3.1, diijinkan mempunyai error intrinsik ±100 % dari indek kelas, pada suhu acuan dan dalam toleransi pengujian ± 2 °C (lihat tabel I-1) sekitar 40 °C.
B-1.5 Sebagai tambahan, dalam julat nominal pada penggunaan untuk suhu 30 °C sampai 50 °C (40 °C ± 10 °C: lihat tabel II-1), instrumen ini diijinkan mempunyai variasi sebesar ±100 % dari indek kelas di sekitar nilai error yang dimiliki pada suhu acuan (40 °C). Dengan demikian instrumen mungkin mempunyai error yang lebih kecil pada beberapa suhu di dalam julat nominal penggunaan dari pada yang dimiliki pada suhu acuan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
44 dari 45
Gambar 4-1 – Pengaruh suhu
Nilai acuan: 40 °C
Julat nominal penggunaan (Tabel II-1): 30 °C sampai 50 °C
B-1.6 Gambar 4-1, memperlihatkan bagaimana kesalahan instrumen ini diijinkan berubah mengikuti perubahan suhu, indek kelas diperlihatkan sebagai c.
B-1.7 Bila error pada suhu acuan (error intrinsik) mencapai nilai maksimum yang diijinkan +c, maka seluruh error yang diijinkan sepanjang julat suhu 30 °C hingga 38 °C dan dan 42 °C hingga 50 °C harus terletak antara nol dan +2 c. Demikian pula, bila error intrinsik mencapai -c, maka seluruh kesalahan yang diijinkan harus terletak antara nol dan -2 c.
B-1.8 Bila kondisi acuan suatu besaran berpengaruh tertentu merupakan julat acuan, dalam bagian-bagian dari julat nominal pada penggunaan yang terletak di luar julat acuan, maka variasi yang diijinkan terpusat di nilai error pada batas terdekat julat acuan.
Kurva error/suhu dari instrumen
c = indeks kelas
Suhu ˚C
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60051-1:2009
45 dari 45
Gambar 5-1 – Pengaruh suhu
Julat acuan : +10 °C sampai +30 °C (berbeda dari Tabel I-1)
Julat nominal penggunaan : -30 °C sampai +50 °C (berbeda dari Tabel II-1)
B-1.9 Gambar 5-1 adalah contoh dari instrumen yang mempunyai indek kelas 0,5 dan dibubuhi tanda -30 ... +10 ... +30 ... +50 °C, sesuai sub ayat 8.3.3 (Julat acuan untuk suhu +10 °C sampai +30 °C; julat nominal penggunaan untuk suhu -30 °C hingga +50 °C) diijinkan mempunyai error intrinsik ±100 % dari indek kelas dalam julat suhu + 10 °C hingga 30 °C.
B-1.10 Sebagai tambahan, dalam julat nominal penggunaan -30 °C sampai +10 °C, variasi yang diijinkan ±100 % dari indek kelas, terpusat di error instrumen pada +10 °C. Begitu juga, variasi ±100 % dari indek kelas, terpusat di error instrumen pada +30 °C diijinkan dalam julat nominal penggunaan dari +30 °C sampai + 50 °C.
B-1.11 Jika, seperti dalam penerapannya, lebih dari satu besaran berpengaruh secara simultan diluar kondisi acuan, error resultan tidak mungkin melebihi penjumlahan dari variasi terpisah dan mungkin lebih kecil dari pada variasi tersebut, error yang dihasilkan dapat saling meniadakan satu sama lain.
B-1.12 Informasi tentang pengaruh simultan dari beberapa besaran berpengaruh biasanya hanya dapat ditentukan dengan melakukan pengujian untuk kombinasi khusus dari nilai besaran berpengaruh. Pabrikan dapat menyediakan informasi ini.
Kurva error/suhu dari instrumen
c = indeks kelas
Suhu ˚C
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : [email protected]
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”