IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
Al-QUR’AN DAN AS-SUNNAH (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam.
Oleh:
Ine Ratu Fadliah
NIM. 218430235
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2020 M/1441 H
i
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
Al-QUR’AN DAN AS-SUNNAH (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
(M.Pd) Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Ine Ratu Fadliah
NIM. 218430235
Pembimbing:
Dr. Muh. Ubaidillah Al-Ghifary Slamet, Lc, M.P.I
Dr. Syahida Rena, M.Ed
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
ii
2020 M/1441 H
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an
Dan As-Sunnah (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul
Islam) Tangerang)” disusun oleh Ine Ratu Fadliah dengan nomor induk
Mahasiswa (NIM) 218430235 telah melalui proses bimbingan dengan baik
dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di
sidang Munaqosyah.
Pembimbing I,
Dr. Muh. Ubaidillah AlGhifary Slamet, Lc, M.P.I
Tanggal:
Pembimbing II,
Dr. Syahida Rena, M.Ed
Tanggal:
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ine Ratu Fadliah
NIM : 218430235
Tempat/Tanggal lahir : Bogor, 22 Mei 1977
Menyatakan bahwa tesis dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter
Berbasis Al-Qur’an Dan As-Sunnah (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-Wildan
Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)” disusun oleh Ine Ratu Fadliah
dengan nomor induk Mahasiswa (NIM) 218430235 adalah benar-benar asli
karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan
kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Tangerang Selatan, 1 Agustus 2020
Ine Ratu Fadliah
v
MOTTO
artinya : (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran [3]:173)
vi
يمهٱلرحمنٱللهبسم ٱلرحهKATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi atas ‘inayah-Nya yang senantiasa
melimpahan rahman dan rohimnya kepada seluruh mahluk-Nya di semesta
Alam. Sholawat serta salam terlimpahkan kepada junjungan agung Rasulullah
SAW. Pembawa risalah panutan umat.
Penulisan tesis merupakan kewajiban bagi seluruh mahasiswa untuk
memperoleh gelar Magister. Alhamdulillah penulisan tesis ini dapat selesai
dengan dukungan dari berbagai pihak dengan judul “Implementasi Pendidikan
Karakter Berbasis Al-Qur’an Dan As-Sunnah (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-
Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)” kesalahan dan dan
kekurangan merupakan hal yang berasal dari penulis. Sedangkan
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang turut serta andil dalam penulisan tesis ini. Terima kasih
penulis sampaikan kepada:
1. Rektor Institut Imu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Prof. Dr. Hj.
Khuzaimah Tahido Yanggo, MA. Trimakasih sudah
mendedikasikan ilmunya.
2. Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta Bapak Dr. Muhammad Azizan
Fitriana, MA. Trimakasih atas ilmu yang sudah diberikan.
3. Kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Dr. Kh.
Abdul Halim Sholeh, MM. terimakasih atas jasanya sudah
mendidik kami.
4. Bapak Dr. Muh. Ubaidillah Al-Ghifary Slamet, Lc, M.P.I. Dosen
pembimbing I, yang telah meluangkan waktu dan tenaga di sela-
vii
sela kesibukannya untuk membimbing penulisan tesis ini hingga
selesai dengan baik.
5. Ibu Dr. Syahida Rena, M.Ed. Dosen pembimbing II, yang sudah
sabar memberikan bimbingannya hingga tesis ini selesai.
6. Trimakasih kepada Seluruh dosen pascasarjana IIQ yang telah
mendedikasikan ilmunya.
7. Special thanks ibu Dr. Esi Hairani, MPd, mba Wida dan ibu Ani,
dan terimakasih telah mendedikasikan ilmunya.
8. Abi tercinta bapak Tamsil Linrung dan anak-anakku Queen Naura,
Queen Cybille dan Malik Muhammad, keluarga besar kami ibunda,
ayahanda, kakak, adik semua yang sudah mendukung selesainya
tesis ini. Terimakasih sudah memotivasi hingga kuliah S2 dan tesis
ini dapat diselesaikan.
9. Seluruh civitas akademika IIQ serta teman-teman seperjuangan
yang telah membantu selama Pendidikan S2 di IIQ Jakarta.
Kepada mereka semua penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga, شكرا جزاك الله خيرا /syukron jaz��kall��hu khoir. Penulis menyadari bahwa
tesis ini masih sangat jauh dari sempurna oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari para
pembaca. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat untuk penulis dan para
pembaca. آمين يا رب العالمين (��m𝑖n y�� robbal ‘��lam𝑖n)
Tangerang Selatan, 01 Agustus 2020
Penulis
Ine Ratu Fadliah
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke
abjad yang lain. Dalam penulisan tesis di IIQ, transliterasi Arab-Latin mengacu pada
berikut ini:
A. Konsonan
B. Vokal
ix
C. Kata Sandang
1) Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyyah. Kata sandang
yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya. Contohnya:
al-Madînah :المدينة al-Baqarah :البقرة
2) Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiyyah. Kata sandang yang
diikuti oleh alif lam ( ال) syamsiyyah ditransliterasi sesuai dengan
aturan yang digariskan di depan dan sesuai bunyinya Contoh:
as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dȃrimî : الدارمى asy-syams : الشمس
3) Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan
lambang (__), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah
kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang
diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
Âmana as-Sufahȃ’u : أمن السفهاء Âmannȃ billȃhi : أمنا بالل
كع Inna al-ladzîna : إن الذين wa ar-rukka’i : والر
4) Ta Marb��thah (ة)
Ta Marb��thah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af`idah : الأفئدة
al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah : الجامعة الإسلمية
x
Sedaan ta marb��thah yang diikuti atau disambungkan (di-washal)
dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”.
Contoh:
Âmilatun N��shibah’: عاملة ناصبة
al-Âyat al-Kubrȃ : الٱية الك برى
5) Huruf Kapital
System penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama dir, bukan kata
sandangnya. Contoh: ‘Ali Hasan al-‘Aridh, al-‘Asqallani, al-Farmawi
dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur’an dan nama-
nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur’an, Al-
Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.
xi
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Pembimbing ........................................................ I
Lembar Pengesahan .............................................................................. Ii
Pernyataan Keaslian Tesis .................................................................... Iii
Motto .................................................................................................... Iv
Kata Pengantar ..................................................................................... V
Pedoman Transliterasi .......................................................................... Viii
Daftar Isi ............................................................................................... Xi
Daftar Tabel .......................................................................................... Xiv
Daftar Lampiran ................................................................................... Xv
Abstrak ................................................................................................. Xvi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
1. Identifikasi Masalah ................................................. 17
2. Pembatasan Masalah ................................................. 18
3. Perumusan Masalah .................................................. 18
B. Tujuan Penelitian .......................................................... 18
C. Kegunaan Penelitian .................................................... 19
D. Tinjauan Pustaka ........................................................... 21
E. Sistematika Penulisan ................................................... 26
Bab II Landasan Teori
A. Pendidikan Karakter dalam Perspektif
Islam ....................................................................... 28
1. Konsep Pendidikan Karakter Islam .................. 29
2. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an ......... 36
3. Pendidikan Karakter Berbasis As-Sunnah ........ 40
B. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran
Di Sekolah .................................................................. 53
1. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum
Sekolah Dasar (SD) ..................................................... 55
2. Strategi Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Di Sekolah Dasar (SD) ................................................ 59
3. Proses Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ... 62
4. Evaluasi Pendidikan Karakter ..................................... 68
5. Urgensi Pendidikan Karakter Islam ............................. 69
6. Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an
Dan As-Sunnah ........................................................... 73
7. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Implementasi
Pendidikan Karakter ................................................... 75
a. Faktor Pendukung ................................................... 75
b. Faktor Penghambat ..................................................... 77
xii
Bab III Metode Penelitian
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ..................................... 78
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................... 79
C. Sumber Dan Data Penelitian ........................................... 79
D. Instrumen Penelitian ........................................................ 80
E. Tehnik Pengumpulan Data ............................................. 81
F. Tehnik Analisis Data ....................................................... 83
Bab IV Hasil Dan Pembahasan Penelitian
A. Gambaran Umum Sekolah Dasar (SD) Al-Wildan Islamic
School
(Nurul Islam) Tangerang ................................................. 83
1. Sejarah Singkat .......................................................... 83
2. Visi Misi Al-Wildan Islamic School (Nurul Iman)
Tangerang .................................................................. 85
3. Kurikulum Al- Wildan Islamic Schol (Nurul Iman)
Tangerang .................................................................. 86
4. Struktur Organisasi Al-Wildan Islamic School (Nurul
Iman) Tangerang ........................................................ 88
5. Keadaan Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta
Didik Al-Wildan Islamic School (Nurul Iman)
Tangerang .................................................................. 90
6. Fasilitas Pendidikan di Al-Wildan Islamic School (Nurul
Iman) Tangerang ........................................................ 92
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Analisis Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an
Dan As-Sunnah Di Sekolah Dasar (SD) Al-Wildan Islamic
School (Nurul
Iman) Tangerang ....................................................... 93
2. Implementasi Materi Pembelajaran Terkait Pendidikan
Karakter Berbasis Al-Qur’an Dan As-Sunnah Di Sekolah
Dasar (SD) Al-Wildan Islamic School (Nurul Iman)
Tangerang ................................................................... 107
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Implementasi
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an Dan As-
xiii
Sunnah Di Sekolah Dasar (SD) Al-Wildan Islamic
School (Nurul Iman) Tangerang ................................. 121
Bab V Penutup
A. Kesimpulan ...................................................................... 123
B. Saran-Saran ...................................................................... 126
Daftar Pustaka,,,,,,,,,,, ………………………………………………… 126
Lampiran-Lampiran…………………………………………………... 126
Daftar Riwayat Hidup …………………………………………….…... 190
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Peranan Proses Pendidikan Dalam Pembentukan
Karakter ............................................................................. 59
Gambar 3.1. Model Teknik Analisis Data (Matthew B. Miles dan A.
Michael Huberman) ............................................................ 83
Gambar 4.1. Hirarki Struktur Organisasi di Sekolah Dasar (SD) Al-Wildan
Islamic School (Nurul Iman) Tangerang ........................... 89
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Indikator Pedoman Wawancara ................................................. 76
Tabel 4.1. Profil Sekolah Dasar (SD) Al-Wildan Islamic School
(Nurul Islam) ........................................................................... . 84
Table 4.2. Tenaga Pengajar ......................................................................... 90
Tabel 4.3. Daftar guru dan materi yang diajarkan Al-Wildan Islamic
School (Nurul Iman) Tangerang ............................................ 90
Tabel 4.4 Data Ruang Belajar .................................................................... 92
Tabel 4.5 Data Ruang Kantor ..................................................................... 92
Tabel 4.6. Data Ruang Penunjang (1) ....................................................... 92
Tabel 4.7. Data Ruang Penunjang (2) ........................................................ 93
Tabel 4.8. Data Fasilitas Penunjang ........................................................... 93
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penelitian .............................................................. 126
Lampiran 2. Struktur Wawancara Dan Hasil Wawancara .................. 128
Lampiran 3. Data Dokumen ................................................................ 149
Lampiran 4. Foto Kegiatan Di Sekolah ............................................... 151
Lampiran 5. Petunjuk Pembelajaran Di Al-Wildan ............................ 149
Lampiran 6. Program Kegiatan Belajar ............................................... 159
Lampiran 7. Daftar Quality Qontrol (QC) Penilaian ........................... 149
Lampiran 8. Program Al-Qur’an 1 Semester ...................................... 172
Lampiran 9. Materi Sosialisasi ........................................................... 174
xvii
ABSTRAK
Ine Ratu Fadliah, Nim 218430235. Judul Tesis “Implementasi Pendidikan
Karakter Berbasis Al-Qur’an Dan As-Sunnah (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-Wildan
Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)” Program Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Tahun 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan karakter berbasis
Al-Qur’an dan Sunnah di SD AL-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang,
implementasi materi serta melihat faktor penghambat dan pendukungnya.
Jenis Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelusuran seara intensif menggunakan prosedur ilmiah
untuk menghasilkan kesimpulan naratif baik tertulis maupun lisan berdasarkan
analisis data tertentu. Sumber data dalam penelitian adalah pimpinan sekolah, guru,
dan siswa. Metode pengumpulan data dengan observassi, wawanara, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan
sunnah di Sd Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) adalah program unggulan
sekolah, tujuannya untuk pembentukan karakter mulia sesuai Al-Qur’an dan As-
Sunnah pada diri peserta didik melalui pembelajaran sehari-hari di kelas, didukung
dengan 3 kurikulum nasional, internasional dan pesantren melalui proses stimulan
pendidkan karakter yang lama sejak kelas 1 sehingga di kelas 6 sudah menjadi
karakter anak. Sistem evaluasi penilaian Quality Control (QC) siswa yang ketat,
kemudian di nilai dan di tindak lanjuti pada program-program pendukung yaitu
pelatihan guru-guru, program sosialisasi, program parent visit class (PVC), program
rumah tahfizh, dengan rumusan nilai: 1) penanaman adab dan akhlak yang mulia, 2)
kebersihan lingkungan, 3) sosial Masyarakat, 4) kesadaran beribadah, 5) cinta tanah
air. Implementasi materi dapat dilihat pada: 1) Penyambutan siswa, 2) Bimbingan
Wali kelas, 3) membuat tata tertib dikelas, 4) makan siang bersama guru dikelas, 5)
mengadakan lomba kebersihan dan keindahan kelas, 6) mengadakan kegiatan bakti
sosial, 7) membaca zikir pagi dan petang, 8) sholat dhuha. 9) sholat berjamaah, 10),
mengadakan upacara. Faktor pendukung yakni adanya ketaatan dan disiplin guru
dalam menjalankan tugas amanah, konsistensi pimpinan, adanya sinergi antara guru,
wali murid dan siswa. Faktor penghambat yakni siswa baru yang belum berkarakter
Al-Qur’an dan belum bisa mengaji.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Al-Qur’an, As-Sunnah.
xviii
ABSTRACT
Name Ine Ratu Fadliah, Nim 218430235. Thesis Title "The Implementation
of Character Education Based on Al-Qur'an and As-Sunnah (Case Study of Grade 6
SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)" Islamic Religious
Education Program (PAI) Postgraduate Al -Qur'an Institute of Science (IIQ) Jakarta.
2020.
This study aims to analyze character education based on Al-Qur'an and
Sunnah at SD AL-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang. And see how the
implementation of character education material based on Al-Qur'an and As-Sunnah
in Al-Wildan Islamic schools, as well as seeing the inhibiting and supporting factors
of character education based on al-Qur'an and As-Sunnah.
This type of research is qualitative research. Qualitative research is an
intensive search using scientific procedures to produce narrative conclusions both
written and oral based on analysis of certain data. Sources of data in research are the
subjects from which data can be obtained, starting from key informants, namely
school leaders, teachers, and students.
The result of this research is character education based on Al-Qur'an and
Sunnah at SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) is the school's flagship
program, the aim is to build noble characters according to the Al-Qur'an and Sunnah
in students through daily learning in class, supported by 3 national, international and
Islamic boarding school curricula through a long process of stimulating character
education since grade 1 so that in grade 6 it has become a child's character. The
evaluation system for the evaluation of Quality Control (QC) students is strict, then
assessed and followed up on supporting programs, namely teacher training,
socialization programs, parent visit class (PVC) programs, the tahfizh house program,
with the formulation of values: 1) planting noble manners and morals, 2)
environmental cleanliness, 3) Social society, 4) Awareness of worship, 5) love for the
country. Implementation of the material can be seen in: 1) Welcoming students, 2)
Guidance of homeroom teachers, 3) making classroom rules, 4) having lunch with
class teachers, 5) holding class cleanliness and beauty competitions, 6) holding social
service activities, 7) reading dhikr morning and evening, 8) duha prayer. 9) praying
in congregation, 10), holding a ceremony. Supporting factors are teacher obedience
and discipline in carrying out mandate tasks, leadership consistency, synergy between
teachers, guardians and students. The inhibiting factor is the new students who do not
have Al-Qur'anic characteristics and cannot recite the Koran.
Keywords: Character Education of Al-Qur'an and Sunnah.
xix
الملخص
تطبيق التربية الخلقية على أساس القرآن و السنة (218430235 )رقم الطالبة: إيني راتو فضلئة (".برنامج تنغراغ الإسلام( )نور الولدان الإسلامية الابتدائية للمدرسة السادس فصل حالة )دراسة
.2020برنامج الدراسات العليا جامعة علوم القرآن بجاكرتا، سنة دراسة التربية الإسلامية.
في المدرسة تطبيق التربية الخلقية على أساس القرآن والسنة تحليل والغرض في هذا البحث هو الابتدائية الإسلامية الولدان )نور الإسلام( تنغراغ، تطبيق موادها،ومعرفة العوامل الداعمة له وموانعه.
باستخدام هي طريقة البحث النوعي. والبحث النوعي هو الطلب المكثف هذا البحث طريقة طريقة علمية لتحصيل الخلاصة القصصية إما بوسيطة الكتابة أو الكلام على أساس تحليل المعلومات
طريقة جمع المعينة. ومصادر المعلومات في هذا البحث من رئيس المدرسة، والمدرسين،و الطلاب. وأما . وثيقةوال المعلومات بالملاحظات، والمقابلة،
نتائج )على البحث هذا دلت والسنة (1أنها أساس القرآن في المدرسة التربية الخلقية على الإسلامية الولدان )نور الإسلام( تنغراغ هو البرنامج المتفوق لتلك المدرسة، ب )أ( غرضها الابتدائية تكوين الأخلاق الكريمة وفق القرآن و السنة في نفوس الطلاب، و)ب(موادها تتكون من ثلاث، هي
ع الوطنية، وطريقة مادة وأعمالها، الأخلاق بناء في بالتدرج تعليمها و)ج(طريقة المعهد، ومادة المية، الحكمة،ونوعية ملاحظة العبادة، و) د( تقاويمها بتقدير النوعية الملاحظة المشدودة كي يملكوا الأدب
ددة والمخصوصة ( تطبيق مواد التربية الخلقية هو إدخال جميعها إلى أنشطة المدرسة المح2الطيب. وأما )ولي إرشاد )ب( و الطلاب، استقبال )أ( نشاط مثل رجوعها حتى المدرسة إلى الطلاب حضور من
( عوامل داعمة تطبيقها 3( صلاة الضحى كل يوم،وغير ذلك. و)و)دصلاة الجماعة الفصل، و)ج( با ومتمسكون الأساتذة طاعة وجود بالأمانة،هي وظيفتهم فعل في ووجود لنظام الرئيس، واستقامة
وموانعه هو الطلاب الجدد الذين لم يتخلقوا بالقرآن التعاون بين الأساتذة،وأولياء الطلاب والطلاب. ولم يستطيعوا قراءة القرآن.
التربية الخلقية، القرآن، السنة. الكلمات الرئيسية:
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi bangsa Indonesia saat ini, menunjukkan krisis karakter
yang cukup memprihatinkan. Generasi penerus bangsa mengalami kasus
dekadensi moral yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Gejala sosial tersebut telah sampai pada taraf meresahkan.
Tidak jarang berita tentang perkelahian pelajar menjadi judul berita di
media cetak, elektronik, dan lainnya. Tidak hanya itu, banyak kasus yang
menunjukkan krisis karakter pada generasi muda yang kehidupannya
hancur. Seperti halnya; narkoba, rusak karena pacaran, sibuk main game,
jalan-jalan malam, ngerumpi, trek motor, merokok, budaya mencontek,
tidak menghormati guru dan tidak patuh pada orang tua, merusak fasilitas
umum, bullying, tawuran, dan melampiaskan kelulusan dengan mencorat
coret baju seragam sekolah dan sebagainya. Sebaliknya bahkan pendidik
pun bermasalah ada yang mengajak muridnya main game mobile legend di
kelas ketika pembelajaran berlangsung. Bahkan sampai kepada orang tua
sebagai pendidik pertama dan dirumah tak lepas dari masalah dalam
mendidik anaknya dengan mengabaikan pendidikan akhlak anak.
Penyebab terbesar dalam krisis pendidikan adalah gagalnya
pembangunan karakter anak didik. Kegagalan ini terjadi karena aspek
akhlak atau moralitas terabaikan dalam proses pendidikan yang sedang
berlangsung.1 Kehidupan kenegaraan didasari pada nilai-nilai yang berasal
dari agama. Karenanya, nilai-nilai pendidikan karakter harus didasarkan
1Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, Ed. 1, Cet. 2, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), h. 3.
2
pada nilai-nilai dan kaidah dari agama.2 Pemerintah melalui Undang-
undang telah menekankan pembangunan karakter anak didik sejak mulai
didirikannya bangsa ini. Hal ini termaktub dalam Pancasila sila ke satu (1).
Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam urutan pertama Pancasila
mengisayaratkan bahwa Indonesia adalah negara yang secara etis dan
moral yang luhur mengakui akan keberadaan Tuhan. Dan UUD 1945 pasal
29 ayat (2) yang menjamin kebebasan beragama dan beribadah sesuai
menurut agama dan kepercayaan masing-masing.3 Pasal ini menjelaskan
bahwa negara menjamin semua warga negara atau masyarakat untuk
memeluk agama yang dia yakini. dan pasal 31 ayat 2 yakni: Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional,
yang diatur dengan undang-undang.
Pelaksanaan system Pendidikan nasional di Indonesia telah diatur
berdasarkan Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Pendidikan
nasional. Yang menyebutkan bahwa sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Indonesia menanamkan nilai-nilai karakter dalam pendidikan
agama melalui pendidikan karakter di sekolah. Prinsip mendasar tentang
pengembangan karakter di Indonesia ada pada rumusan fungsi dan tujuan
2 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 73.
3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, UUD 1945, Pasal 29 ayat (2). Amandemen (Bandung:Pustaka Setia, 2009), p.26
3
Pendidikan Nasional, Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. 4
Sebagai bentuk perwujudan dari bangsa yang berbudaya dengan
penguatan nilai-nilai religius, telah disahkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter.
Sebagai dasar hukum pendidikan karakter, peraturan ini mengatur
ketentuan-ketentuan penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter
khususnya pada pasal 6 hingga pasal 11. Perpres RI No. 87 tahun 2017
Pasal 6 ayat 3 menyatakan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/
madrasah.
Salah satu sistem yang memungkinkan proses kependidikan Islam
berlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalam rangka
mencapai tujuannya adalah institusi atau kelembagaan pendidikan Islam.5
Kelayakan pendidikan bagi peserta didik di berbagai lingkungan dan
institusi pendidikan harus dipertimbangkan, begitu pula dengan sekolah
berbasis islami yang mengutamakan nilai-nilai akhlakul karimah.
Pendidikan karakter dengan nilai-nilai akhlakul karimah berbasis Al-
4Indonesia, Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 20 Tahun
2003, BAB I, Pasal 3. 5H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 80.
4
Qur’an dan As-Sunnah dalam kerangka kurikulum 2013 dilandasi oleh
firman Allah SWT.;
ومنيؤتٱلهكمةيؤته وماٱلهكمةمنيشاء اكثهيا خي وتهفقدأ
ولوالببهيذكرإهلأ
٢٦٩ٱل
“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-
Qur’an dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Q.S. Al-Baqarah [2]:
269)
Al-Qur’an adalah sumber segala ilmu. Termasuk sumber dan
contoh yang baik dalam proses melakukan pendidikan berbasis karakter.6
Seorang muslim harus membangun karakter mulia di lingkungannya.7
Gambaran karakter Islam yang patut kita jadikan tolak ukur adalah karakter
Rasulullah, sebagai cerminan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang
disaksikan oleh para sahabat Rasul dan harus dijadikan suri tauladan bagi
umatnya. Allah SWT. berfirman;
لقد رسوله فه لكم ٱللهكن يرجوا كن ل همن حسنة سوةٱللأ
رٱلومو ٢١كثهياٱللوذكرٱلأخه
6Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, h. vii. 7Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, Cet. 1, (Jakarta: Amzah, 2015), h. 35.
5
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-
Ahzab [33]: 21)
Karakter muslim terbentuk dari keteladanan Rasulullah SAW.
Nilai-nilai akhlakul karimah merupakan perwujudan pendidikan karakter
Islam sebagai implementasi ajaran Rasulullah SAW. Berpotensi mampu
mengembangkan karakteristik nilai-nilai pendidikan Islam.
Inti dari pendidikan Islam adalah pendidikan karakter yang semula
dikenal dengan pendidikan akhlak.8 Sejak anak masuk Sekolah Dasar
hingga ke usia adolesense (remaja awal dan akhir), ide ketuhanan, anak
sudah mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada realitas.9
Pendidikan karakter Islam sebagai pondasi umat muslim harus diperkuat
konsep dasarnya. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam Hadits;
تميم صاليح عن أبي ا بعيثت لأي عليهي وسلهم: إينه هري رة قال قال رسول اللهي صلهى الله 10الأخلاقي )رواه أحمد(
”Sesungguhnya aku (Rasulullah Saw.) diutus untuk menyempurnakan
akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad)
8Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, h. 5. 9Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, Cet. ke-2, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2015), h. 50. 10 Ahmad bin Hanbal Abû Abdillah al-Syaibânî, Musnad al-Imâm Ahmad bin
Hanbal, Jilid 2, (al-Qâhirah: Muassasah Qurtubah,t.th), Bâb Musnad Abî Hurairah, Hadits
no.8939, h.38. Hukum hadits: hadits ini shahih isnadnya kuat dan diriwayatkan oleh para
perawi yang shahih selian Muhammad bin ‘Ajlân, akan tetapi imam Muslim
meriwayatkannya dan dia termasuk kuat haditsnya. Lihat Imam al Bukhârî, Al-Adab Al-
Mufrad: Kumpulan Hadits Adab dan Akhlak Seorang Muslim, Pensyarah Syaikh Muîammad
Luqman As-Salafi, Jilid 2, (Jakarta: Griya Ilmu, 2011), h. 273.
6
Kata لق خأ الأ .sama dengan makna kata makarim akhlak صالح
Akhlak yang mulia bisa disifatkan kepada seseorang merupakan nama
untuk seluruh perbuatan dan sifat terpuji yang tampak dalam perilaku dan
muamalahnya.11 Pada masa warisan agama Nabi Ibrahim, bangsa Arab
merupakan umat dengan akhlak terbaik. Jauh setelah peninggalan Nabi
Ibrahim, bangsa Arab menjadi kufur dari syari’at Nabi. Oleh karena itu,
Allah SWT. mengutus Nabi Muhammad SAW. untuk menyempurnakan
akhlak mereka dengan mensucikan jiwa mereka dari akhlak yang buruk,
sehingga mereka menjadi umat yang bertakwa kepada Allah. Sebagaimana
dinyatakan dengan jelas dalam ayat berikut;
هيكمكما تهناويزك هنكميتلواعليكمءاي رسلنافهيكمرسولم أ
همكم همكممالمتكونواتعلمونٱلهكمةوكهتبٱلويعل ١٥١ويعل
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah [2]:
151)
Pendidikan dalam Islam adalah cerminan dari metode pelaksanaan
ajaran Islam yang jujur dan terbuka, tidak kitman (menyembunyikan
ilmu).12 Dalam Al-Qur’an ditemukan kaya dengan muatan pokok-pokok
keutamaan karakter atau akhlak yang dapat digunakan untuk membedakan
perilaku seorang muslim yang mukmin, muhsinin, yang mencapai tingkat
mutawakkilin, seperti perintah berbuat kebaikan (ihsan) dan kebajikan (al-
11Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Makarimul Akhlak Fi Dhu’i Al
Qur’an wa Sunnah Shahihah Al Muthaharah, (Mekah: Mu'asasah asy-Syaikh Muhammad bin
Shalih al-Utsaimin al-Khoiriyyah (KSA), t.th), h. 8. 12Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, h. 44.
7
birr), menepati janji (al-wafa’), sabar, jujur, takut pada Allah SWT.,
berinfak di jalan-Nya, berbuat adil, dan pemaaf.13 Perintah-perintah Allah
SWT. tersebut termaktub dalam Al-Qur’an, di antaranya pada ayat; وٱبتغه ك ءاتى رة ٱلدارٱللفهيما ٱلأخه مهن يبك نصه تنس نيا ول ٱلد
حسننكماأ حسه
ٱللوأ ولتبغه ٱلفسادإهلك فه رضه
لٱللإهنٱل
ينيهب ده ٧٧ٱلمفسه“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-
Qashah [28] : 77)
Pesan budi pekerti dalam Ayat 77 Surat Al-Qashah adalah berbuat
baiklah melalui ucapan dan perilaku.14 Sedangkan pesan untuk berbuat
kebajikan, menepati janji (al-wafa’), takut pada Allah SWT., berinfak di
jalan-Nya, serta sabar diaktualisasikan dalam ayat berikut;
وجوهكم قهبل ٱلمشهقه وٱلمغرهبه ولكهن۞ وا ن تول أ ليس ٱلبه
ن ه ئهكةه وٱلكهتبه وٱلنبهي ره وٱلمل هٱلله وٱلومه ٱلأخه من ءامن ب ٱلبه
هههۦ ذوهي ٱلقرب وٱلتم وٱلمسكهي وٱبن ٱلسبهيله حب وءات ٱلمال عة وٱلموفون ة وءات ٱلزكو قام ٱلصلو
هقابه وأ ٱلر هلهي وفه وٱلسائ
13 Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, h. 27. 14 Maswardi Muhammad Amin, Memasyarakatkan Budi Pekerti yang Terkandung
Dalam Gurindam Dua Belas (Raja Ali Haji), (Yogyakarta: Absolute Media, 2012), h. 9.
8
سهاءه وحهي ٱلأ ساءه وٱلض
ٱلأ هين فه به وٱلص
هدوا ههم إهذا ع هعهده بئهك هم ٱلمتقون ١٧٧
ول وأ ئهك ٱلهين صدقوا
ول أ
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-
orang yang meminta-minta; dan (memerdeka-kan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-
orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 177)
Dari ayat tersebut, Gus Dur mengatakan bahwa Islam itu terdiri dari
tiga pilar yakni rukun iman, rukun Islam, dan rukun tetangga. 15 Maksud
dari rukun tetangga adalah rukun kemanusiaan, yang dalam konteks tradisi
disebut sebagai ihs��n (budi baik). Pengertian ihs��n secara meluas adalah
nilai-nilai kemanusiaan. ihs��n adalah moralitas luhur, budi pekerti yang
mulia dan hati Nurani yang bersih.16 Puncak keberagaman karakter
seseorang adalah ihs��n.
Karakter dalam perspektif Islam bukan hanya hasil pemikiran dan
tidak berarti lepas dari realitas kehidupan tetapi merupakan persoalan yang
terkait dengan napsu, akal, ruh, hati, jiwa, realitas dan tujuan yang
digariskan oleh akhlak Qur’aniah.17 Pendidikan karakter bukan merupakan
proses menghafal materi pelajaran, melainkan terbentuk melalui
pembiasaan yang diajarkan sejak dini. Pendidikan sejak dini adalah
15Husein Muhammad, Sang Zahid; Mengarungi Sufisme Gus Dur, (Yogyakarta:
LKiS Yogyakarta, 2012), h. 109. 16Husein Muhammad, Samudra Kezuhudan Gus Dur: Sang Guru Bangsa, Sang Sufi
dalam Kesehariannya, (Yogyakarta: Diva Press, 2019), h. 109. 17 Ali Khalil Abu Ainain, Falsafah At-Tarbiyah fi Al-Qur’an Al-Karim, (Kairo: Dar
Al-Fikr Al-Arabi, 1985), h. 186.
9
peluang pada masa fase emas (golden age), sehingga orang tua sebagai
pendidik pertama, guru pertama (Al-Madrosatul ula) bagi anaknya. Jangan
dibiarkan masa itu lewat begitu saja tanpa stimulant pendidikan terutama
nilai-nilai karakter. Sebaik baik pelajaran terbaik yang diberikan yaitu
pelajaran Al-Qur’an. Anak diajarkan mengaji, jadi hafizh Al-Qur’an.
Pendidikan karakter sudah sejak lama diajarkan Allah SWT.
melalui firman-firman-Nya dan diimplementasikan umat muslim sejak
zaman Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Tidak ada persoalan
dalam kehidupan yang luput dalam pembahasan Al-Qur’an, termasuk
segala hal terkait pendidikan karakter diajarkan dalam Islam.
Sunnatullah atau hukum Allah yang menyebabkan alam semesta
selaras, serasi dan seimbang dipatuhi sepenuhnya oleh partikel atau zarrah
yang menjadi unsur alam semesta ini. Ada tiga sifat utama sunnatullah
yang disinggung dalam Al-Qur’an yang dapat ditemukan oleh ahli ilmu
pengetahuan dalam penelitian. Ketiga sifat itu adalah pasti, tetap dan
objektif.18 Pertama adalah pasti yang berarti ketetapan, ketentuan, atau
kepastian, Allah SWT. berfirman;
ويرزقه ع بومنيتوك فهوحسبهٱللهمهنحيثليتسه ٱللإهنۥه مرههبلهغأ ءقدراٱللقدجعلۦ ش ه
٣لهك
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (Qs. At-Thalaq [65]: 3)
18Somad Zawawi, dkk., Membangun Etika Islam dalam Kehidupan, (Jakarta:
Penerbit Universitas Trisakti, 2015), h. 3.
10
Kedua adalah tetap, yaitu tidak berubah-ubah.19 Sifat ini
diungkapkan dalam firman-Nya;
سنة هسنتهناتوهيلا ولتهدل ناقبلكمهنرسلهنارسل
٧٧منقدأ
(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap
rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu
dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu (QS. Al-Isra [17] : 77)
Ketiga adalah obyektif. Sifat ini tergambar pada firman Allah;
ومهنخلفهههلۥ يديهه هنبيه هبتم مرهۥيفظونهۦمعق أ ٱللإهنٱللهمهن راد
أ ههموإذا نفسه
هأ ماب وا ه يغي هقومحت ماب ه هقومسوءاٱللليغي ب
هنۥفلمردل هههۦومالهمم ١١مهنوالدون“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia (QS. Ar-Rad [13]: 11)
Ketiga karakter utama sunnatullah tidak terbangun dengan
sendirinya, melainkan harus dibentuk dan ditumbuhkembangkan melalui
pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut, Amirulloh Syarbini berpendapat
bahwa pendidikan karakter akan berjalan efektif dan utuh jika melibatkan
tiga institusi yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.20 Keluarga
memegang peranan penting bagi terciptanya manusia yang berkarakter.
Keluarga menjadi vionir dalam pembentukan karakter anak.21 Pendidikan
19Somad Zawawi, dkk., Membangun Etika Islam dalam Kehidupan, h. 4. 20Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga, (Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2014), h. 3. 21Jasman Jalil, Pendidikan Karakter: Implementasi oleh Guru, Kurikulum,
Pemerintah dan Sumber Daya Pendidikan, (Sukabumi: CV. Jejak, 2018), h. 156.
11
karakter tidak akan berjalan baik jika kita mengabaikan salah satu institusi,
terutama keluarga.
Lingkungan yang kurang sehat akan merusak moral anak, sehingga
terkadang anak mudah menirunya meskipun tidak tahu bahwa hal itu tidak
baik baginya.22 Lingkungan yang jelek tidak hanya menghalangi
tercapainya tujuan pendidikan, akan tetapi juga akan merusak karakter
peserta didik yang dibangun melalui proses pembelajaran di kelas.23
Dalam dunia pendidikan saat ini, pendidikan karakter Islam perlu
dikemas secara modern agar lebih menarik. Namun, tetap dalam koridor
Islami pada era milenial saat ini, masyarakat membutuhkan sekolah yang
bernuansa islami dengan standar Internasional tanpa harus bersekolah ke
luar negeri. Ada beberapa sekolah Islam yang menawarkan kurikulum
pendidikan yang terintegrasi. Zakiah Daradjat menyatakan bahwa;
kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan–tujuan pendidikan
tertentu.24
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.25 Dari pemahaman makna
undang-undang tersebut, secara eksplisit ada tiga komponen kurikulum
22 Tim Penulis Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Malang, Sketsa
Pelangi Pendidikan Karakter: Best Practices Sekolah-sekolah Swasta Kota Malang, (Malang:
Intelegensia Media, 2020), h. 9. 23 Janer Sinarmata, et. al., Inovasi Pendidikan Lewat Transformasi Digital, (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2019), h. 80. 24Dayun Riadi, Nurlaili, dan Junaidi Hamzah, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2017), Cet. I, h. 128. 25Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
BAB I, Pasal 1 ayat (19). Lihat Syafruddin Nurdin, Guru Profesional & Implementasi
Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), Cet. III, h.71.
12
yaitu (1) materi/ bahan, (2) organisasi isi/ bahan, (3) cara atau proses
belajar mengajar/Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian dan kajian lebih mendalam untuk mengetahui
implementasi pendidikan karakter pada kurikulum sekolah di berbagai
jenis jenjang pendidikan.
Salah satu sekolah yang mengimplementasikan kurikulum berbasis
Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam penguatan pendidikan karakter adalah
Sekolah Dasar (SD) Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam). Sekolah
yang berada di kawasan BSD tepatnya di Gading Serpong Tangerang ini,
sudah berdiri sejak tahun 2014-2015 dan sudah meluluskan lima angkatan.
Sekolah ini terakreditasi A bernilai 95, mencetak hafizh-hafizhah
(penghafal) Al-Qur’an bersanad melalui salah satu kurikulum
pendukungnya yaitu TIC (Tahfizh Al-Qur’an and International
Curriculum) yakni tahfizh Al-Qur’an dan kurikulum internasional.
Kurikulum Internasional (Kurikulum negara anggota OECD). Target mutu
output yang diharapkan SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam)
Tangerang yang terkait dengan tema penelitian yaitu; siswa dapat memiliki
karakter akhlak yang mulia kepada orang tua (birrul walidain) dan akhlak
memuliakan guru dan menghormati orang lain.
Guru sebagai komponen utama dalam pendidikan di sekolah,
bertugas mengajarkan pendidikan karakter Islam untuk membentuk peserta
didik berakhlakul karimah sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Guru harus
mampu menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya agar berperilaku dan
bertutur kata yang baik, menjadi hafizhul Qur’an dan ahlullah dibuminya
Allah, melestarikan dan menjaga kemurnian Al-Qur’an hingga keseluruh
jagad raya hingga sampai akhir zaman.
13
Penguatan pendidikan karakter pada pribadi hafiz Qur’an dalam
praktek muamalah26, dipandang sangat realistis dan relevan bila ingin
kualitas hafalannya terjaga. Nilai karakter peserta didik tersebut harus
dikembangkan sebagai dasar keberhasilan dalam menguasai hafalan ayat-
ayat yang dihafalnya. Sebagai contoh seorang hafidz atau hafidzah harus
menjaga lisannya dari kata-kata yang bersifat negatif, sehingga dalam
muraja’ah tidak banyak menghadapi hambatan. Berbeda jika lisannya tidak
terjaga maka kualitas hafalannya pun kurang maksimal sehingga sulit
untuk bisa menambah ayat demi ayat apalagi harus mengejar target yang
sudah ditentukan oleh sekolah.
Dr. Redja Mudyahardjo dalam buku Filsafat Ilmu Pendidikan
menukil pendapat Stella van Petten Henderson, menyatakan bahwa;
…untuk membimbing pertumbuhan anak laki-laki dan anak
perempuan mencapai perkembangan manusia sempurna yang
diperlukan untuk kemajuan sosial, mereka harus mengalami
pelatihan, pengajaran, dan inspirasi. Pelatihan bertujuan untuk
membentuk kebiasaan. Pengajaran bertujuan membantu murid
memperoleh pengetahuan, dan dengan demikian mengembangkan
intelegensinya.…27
Oleh karena itu, penting sekali mengarahkan putra putri generasi
milenial ke arah jalan yang lurus. Allah SAW. berfirman;
نا رطٱهده ه ٦ٱلمستقهيمٱلص “Tunjukilah kami jalan yang lurus,” (QS. Al-Fatihah [1]: 6)
Kenali karakter remaja hebat di dunia dan akhirat, remaja hebat
adalah remaja yang mencintai Allah di atas segalanya/selalu memenangkan
26Praktek muamalah dalam konteks terkait dengan adab berinteraksi sosial di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. 27Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan; Suatu Pengantar, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2012), h. 62.
14
Allah, selalu menautkan hatinya kepada Allah, senang mencari kebenaran,
kalau senang dengan maksiat maka akan hancur, berani bersikap benar,
berjuanglah kalahkan semua bisikan syetan dengan cara senantiasa melatih
diri menangkan keinginan Allah. Menangkanlah allah maka pasti selamat.
Remaja yang hebat adalah remaja yang hatinya sudah dipenuhi oleh Allah,
dia berani menyampaikan kebenaran. Berani untuk mengalahkan dirinya
sendiri yaitu berani kecewa. Ketika kita pilih Allah kita tinggalkan
keinginannya sendiri, berani sedih, berani jenuh, berani lelah/capek, berani
untuk tidak cengengesan ketika belajar, berani untuk tidak eksis di
facebook, Instagram, demi untuk taat pada Allah. Demi untuk menjadi
orang yang berilmu agama (Ulama) semua Pasti Allah ganti. Allah tidak
pernah ingkar janji. Senang baca buku untuk mengkaji ayat-ayat Allah,
senang mencari kebenaran Allah, senang menuntut ilmu, sebagaimana
yang dilakukan oleh Nabiyuna Ibrahim AS. dalam surah Al-An’am Ayat
75-79. Yang berbunyi:
كون مهن ٱلموقهنهي وله رضهته وٱل ههيم ملكوت ٱلسمو هك نرهي إهبر وكذل
٧٥ حهبفل قال ل أ
أ ه فلما فلما جن عليهه ٱلل رءا كوكبا قال هذا رب
فل قال لئهن لم ٱلأفهلهي ٧٦ أ ه فلما قمر بازهغ قال هذا رب
فلما رءا ٱلهي ٧٧ كونن مهن ٱلقومه ٱلضال
ل ه رب نه فلما رءا ٱلشمس يهده
برهيء هقومه إهن فلت قال ي
أ كب فلما
أ هذا ه بازهغة قال هذا رب
هما تشهكون ٧٨ رض م ته وٱل هلهي فطر ٱلسمو ل وجهت وجهه إهن ه
نا مهن ٱلمشهكهي ٧٩ أ حنهيفا وما
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar, "Pantaskah
kamu menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku
15
melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." Dan demikianlah
Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di
langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika
malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia
berkata, "Inilah Tuhanku". Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata,
"Aku tidak suka kepada yang terbenam." Lalu ketika dia melihat bulan terbit
dia berkata, "Inilah Tuhanku". Tetapi ketika bulan itu terbenam, dia berkata,
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku
termasuk orang-orang yang sesat." Kemudian ketika dia melihat matahari
terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini lebih besar". Tetapi ketika matahari
itu terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari
apa yang kamu persekutukan.” Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang
menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama
yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.” (Q.S.
al-An’am [6]: 74-79).
Menurut Imam Ghozali, agar kita bisa taqorrub ilallah, perlu
adanya riyadhoh (latihan, olahraga). Latihan untuk menguatkan sesuatu
yaitu kecintaan kepada Allah, apa yang harus dilakukan yang pertama
adalah melalui ibadah wajib. Remaja didekatkan dengan aktivitas-aktivitas
wajib seperti sholat 5 waktu, menutup aurat, puasa, dan berdakwah.
Kesungguhan dalam beribadah adalah sebuah bentuk latihan bagi diri kita
untuk merasa dekat dengan Allah. Misalnya sholat, melalui riyadhoh sholat
yakni sholat yang betul betul sholat, sholat yang menjalankan rukun sholat,
wajib sholat, semuanya dijalankan dengan baik. Selain itu mampu
menghadirkan ruhnya sholat, seperti pada saat takbiratul ihrom yang
artinya Allah maha besar, secara bersamaan hatinya juga mengatakan
allahuakbar, jangan hanya mulutnya takbir, tetapi hatinya terpikir nanti ,
ini namanya belum riyadhoh, riyadoh itu betul-betul sadar bahwa kita
16
sedang menghadap Allah SWT. Robb yang mencintai kita, robb yang
menggenggam hati kita, robb yang memberi kita rezeki, robb yang
memenuhi segala harap kita. Itulah riyadhoh keseluruhan semuanya,
hatipun turut dilatih. Tetapi ketika kita sholat, dalam sholat terburu-buru,
sholat yang tak ada makna, tidak tahu apa arti sholat, dan sholat itu untuk
apa? Dan menghadap apa? Itu juga dinamakan melatih tetapi untuk ingkar
kepada Allah. Menurut Imam Al-Ghozali “kalau terus di latih dan terus
dilatih maka akan menjadi Akhlak”. Remaja generasi hebat, adalah yang
diamnya berpikir, lisannya berzikir dan matanya memandang dengan
penuh ibroh. Yakin adalah pengetahuan yang didapatkan setelah merenung
dan memikirkan. Yaqin dihasilkan setelah adanya syubhat atau keraguan.
Dalam menghadapi satu persoalan seseorang biasanya merasa ragu, tapi
setelah dia mendapatkan banyak dalil atau petunjuk, keraguan itu sedikit
demi sedikit akan sirna, digantikan oleh perasaan tenang dan tenteram.
Tujuan Pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. Tantangannya
pemuda era generasi digital dan internet ini mendominasi remaja
menghabiskan waktunya untuk bermain game dan sosial media, sehingga
menurunkan minat pelajaran agama dan lalai akan ibadah kepada Allah.
Masih banyak remaja yang belum bisa sholat, belum bisa mengaji Al-
Qur’an yang baik dan benar, pemahaman adab dan tingkah laku mulia
sesuai yg diajarkan agama masih rendah. Banyak sekolah yang sudah
mengajarkan Al-Qur’an, mengaji, namun penalaran tahfizh belum dalam
prioritas utama, masih sebagian kecil sekolah yang konsern
melaksanakannya, tahfizh Al-Qur’an belum full 30 juz. Peneliti ingin
meneliti Pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan As-Sunnah disini
dengan harapan mampu menemukan konsep Pendidikan karakter berbasis
17
Al-Qur’an dan As-Sunnah yang unggulan. Maka perlu mengkaji lagi
secara mendalam.
Sekolah Sunnah SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) hadir
di lingkungan Bumi Serpong Damai, di tengah menjamurnya sekolah non
muslim yang bertaraf internasional dengan fasilitas yang representatif serta
masyarakatnya yang multikultural. Ada kecenderungan alternatif sekolah
yang tergolong baru dengan kemasan islami menarik perhatian sebagian
warga. Harapan terbentuknya generasi muda berakhlakul karimah,
beraqidah shahih dengan target membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar, memahami aqidah yang shahih, memiliki kesadaran beribadah
kepada Allah, memiliki karakter akhlak yang mulia kepada orang tua, guru
dan orang lain, berbahasa arab, inggris fasih dan lancar. Dapat memahami
literatur pelajaran berbahasa arab dan ingris, dan hafal Al-Qur’an minimal
3 Juz pada jenjang SD yang disesuaikan kemampuan anak, disertai bekal
ilmu pengetahuan umum, lulus ujian di atas standar nasional.
Profesionalisme guru SD dipertaruhkan guna mewujudkan para hafizh
cilik bersinergi menghafalkan Al-Qur’an 30 juz secara terstruktur dan
berjenjang sesuai panduan kurikulum yang dikemas sedemikian rupa
dengan memadukan kurikulum 2013 dengan kurikulum Internasional yang
mengadopsi kurikulum TIC.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Adanya pandangan bahwa Sekolah dengan berkarakter Al-Qur’an dan
Sunnah kurang menarik dan tidak mementingkan ilmu pengetahuan
umum.
18
b. Kurangnya optimalisasi kinerja guru dalam penerapan kurikulum
berintegrasi karena kepadatan materi pembelajaran.
c. SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang sudah berdiri
selama lima tahun, di tengah masyarakat multicultural.
d. Karakter pendidikan yang berbasis Al-Qur’an dan sunnah memiliki
muatan yang mengarah pada pendidikan nilai-nilai agama yang
berkarakter qur’ani dengan hasil lulusan yang seharusnya mumpuni.
e. Tentunya pendidikan karakter harus ditemukan cara yang paling efektif
diterapkan agar dapat terlaksana dengan baik.
f. Dalam paradigma Islam maka pendidikan karakter sebenarnya adalah
bagian dari pendidikan akhlaq namun seolah besar/booming dengan
istilah karakter.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi dalam
pemahaman arti dan relevansi dengan pengertian judul di atas, diperlukan
pembatasan masalah. Pada judul penelitian ini implementasi pendidikan
karakter yang dimaksud adalah SD Al-Wildan Islamic School (Nurul
Islam) Tangerang sebagai Lembaga Pendidikan formal dengan kurikulum
berintegrasi, menyesuaikan regulasi pemerintah dalam implementasi
pendidikan karakter dengan objek penelitian siswa kelas 6 untuk
menganalisis output dari kurikulum berintegrasi.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dan uraian latar belakang di atas, maka
rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Sunnah di
kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang?
19
2. Bagaimana implementasi materi pembelajaran terkait pendidikan
karakter berbasis Al-Qur’an dan Sunnah di kelas 6 SD Al-Wildan
Islamic School (Nurul Islam) Tangerang?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum
pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Sunnah di kelas 6 SD Al-
Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang?
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
tujuan penelitian ini yaitu:
1. Menganalisis pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Sunnah di
kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang.
2. Menganalisis dan mendeskripsikan implementasi materi pembelajaran
terkait pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Sunnah di kelas 6
SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang.
3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi
kurikulum pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Sunnah di
kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang.
C. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak, baik penulis maupun pembaca pada umumnya, atau
mereka yang membutuhkan pengetahuan tentang ini, serta yang sedang
mendalami masalah ini. Secara sistematis, penelitian ini dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat penelitian ini secara teoritis adalah:
20
a. Melengkapi khazanah keilmuan dan memberikan kontribusi yang
berdaya guna secara teoritis, metodologis dan empiris bagi
kepentingan akademis (Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta).
Dalam bidang pengkajian Pendidikan Agama Islam. Selanjutnya
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk
pengembangan kurikulum PAI khususnya dalam membina karakter
dan akhlak anak bangsa, baik dari tingkat dasar, menengah, atau
perguruan tinggi.
b. Sebagai bahan kajian dan informasi pendahuluan bagi penelitian
mendatang, sebagai rujukan untuk menelaah lebih lanjut dan
mendalam tentang bagaimana pengembangan kurikulum
khususnya yang berperan besar dalam meningkatkan kualitas PAI.
2. Manfaat Praktis
a. Lembaga pendidikan
Sebagai bahan masukan dan kontribusi yang bermanfaat dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang bersagkutan bagi
instansi atau lembaga pendidikan mengenai pengembangan kurikulum
untuk meningkatkan karakter atau PAI pada umumnya.
b. Bagi siswa
Pengembangan kurikulum akan sangat bermanfaat bagi siswa
ke depannya. Karena kuatnya arus perkembangan zaman harus serta
merta memiliki sikap dan pondasi yang kokoh agar tidak ikut tergerus
efek perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum dari masa ke
masa pastilah selalu memperhatikan kebutuhan siswa seutuhnya.
c. Bagi guru
21
Guru dapat terus berinovasi mengembangkan diri dan
pengetahuan sesuai dengan tuntutan zaman untuk menghasilkan
generasi yang lebih bermartabat dan dapat diandalkan.
d. Peneliti
Dapat memberikan wawasan dan dijadikan temuan awal untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan kurikulum,
khususnya di bidang PAI.
e. Bagi masyarakat
Penelitian ini memberikan wawasan pengetahuan informasi dan
ikut bagi orang tua/masyarakat, dan ikut andil dalam menerapkan
kurikulum yang telah dikembangkan.
f. Bagi pembaca sekaligus peneliti berikutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan akan pentingnya untuk terus berinovasi dan
mengembangkan kurikulum khususnya PAI. Agar terciptanya
lingkungan pendidikan yang diinginkan dan tercapainya tujuan
pendidikan secara nasional.
D. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul dan tema
yang diangkat peneliti di antaranya adalah ;
1. Muhammad Faishal Haq dalam tesis penelitiannya yang berjudul
“Implementasi Pendidikan Karakter (Studi Multikasus di MI Mujahidin
dan SDN Jombatan 6 Kabupaten Jombang)” tahun 2016.
Penelitian ini menjelaskan dan memaparkan komparasi dan
signifikansi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di MI
Mujahidin yang berada di bawah naungan Kementrian Agama dengan
SDN Jombatan 6 Kabupaten Jombang yang berada di bawah naungan
22
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil dari penelitian MI
Mujahiddin dalam mengimplementasikan pendidikan karakternya lebih
menekankan sikap religius dan peduli lingkungan, sedangkan SDN
Jombatan 6 Kabupaten Jombang lebih menekankan pada sikap jujur dan
disiplin.28 Persamaan penelitian kedua peneliti berupa kesamaan tema
yaitu “Implementasi Pendidikan Karakter”, pendekatan penelitian
keduanya berupa penelitian deskritif kualitatif (studi kasus), objek
penelitian kedua peneliti dilakukan di sekolah tingkat dasar. Perbedaan
penelitian kedua peneliti berbeda. Penelitian Muhammad Faishal Haq
berorintasi pada penelitian pendidikan karakter dalam kurikulum
Kemendiknas dan Kemenag, sedangkan penelitian tesis peneliti
berorientasi pada penelitian pendidikan karakter bermanhaj Salafush
Shalih dalam kurikulum Internasional berintegrasi. Objek penelitian tesis
Muhammad Faishal Haq MI Mujahiddin dan SDN 6 Jombatan Kabupaten
Jombang sedangkan objek penelitian tesis peneliti sekolah Islam
berkurikulum terintegrasi SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam)
Tangerang,
2. Desi Novitasari dalam tesis penelitiannya yang berjudul Implementasi
“Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an di SDIT Luqman Al-Hakim
Internasional” tahun 2016.
Penelitian ini mengeksplorasi proses pendidikan karakter peserta
didik dalam transformasi nilai-nilai Al-Qur’an yang berkepribadian.
Kolaborasi peran guru dan orang tua sangat menentukan keberhasilan
penerapan program “Seven Strand Of The Curriculum” menjadi sembilan
pilar (nilai pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an). Hasil penelitiannya
28 Muhammad Faishal Haq, “Implementasi Pendidikan Karakter (Studi Multikasus di
MI Mujahidin dan SDN Jombatan 6 Kabupaten Jombang)”, Tesis, (Malang: Universitas Islam
Negeri Malang, 2016), h. 136-137. Tidak diterbitkan (t.d.).
23
adalah tujuh potensi dasar (Seven Strand Of The Curriculum ) dalam
menamkan pendidikan karekter yang diharapkan antara lain; spritual,
moral, intellectual, physical, interpersonal, cultural, dan social .29
Persamaan kedua penelitian adalah bahwa keduanya memiliki kesamaan
tema yaitu Pendidikan Karakter berbasis Al-Qur’an dan kesamaan teknik
pengumpulan data (observasi,dokumentasi dan wawancara mendalam).
Perbedaan kedua penelitian terletak pada kajian analisis Desi Novitasari
berbentuk analisis deskritif lapaangan sedangkan kajian analisis peneliti
berbentuk analisis kualitatif deskritif. Desi Novitasari menggunakan
objek penelitian SDIT Luqman Al-Hakim Internasional dengan tujuan
menjelaskan dan memaparkan peran guru dan orang tua dalam
implementasi pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an sedangkan objek
peneliti adalah SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang
dengan tujuan penelitian menganalis implementasi pendidikan karakter
berbasis Al-Qur’an dan As-Sunnah yang bermanhaj salaf.
3. Nike Gustia Afrina dalam tesis penelitiannya berjudul “Model Integrasi
Kurikulum Qur’an Sunnah Brain Attitude (QUBA) Dalam Membentuk
Karakter Siswa (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Swasta Kulliyatul
Mu’allimat el-Islamiyah Diniyyah Puteri Padang Panjang Sumatera
Barat” tahun 2017.
Penelitian ini memaparkan konsep kurikulum Qur’an Sunnah
Brain Attitude (QUBA) yang diterapkan 24 jam fokus pada pembentukan
sikap/karakter di asrama dan sekolah, dengan pembinaan akhlak serta
adab dalam proses pendidikan yang melibatkan guru, siswa dan
stakeholder. Pengembangan kurikulum ini mengintegrasikan Al-Qur’an
29Desi Novitasari, “Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an di SDIT Luqman Al-
Hakim Internasional”, Tesis, (Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan kalijaga, 2016), h. 238.
Tidak diterbitkan (t.d.).
24
dan As-Sunnah dengan kombinasi kurikulum yang ada di Jepang dan
Finlandia. Hasil penelitiannya adalah konsep pengembangan kurikulum
QUBA dalam membentuk karakter siswa menggunakan pendekatan neuro
science dengan menggunakan strategi multiple intellegence membentuk
karakter siswa sesuai perkembangan otak.30 Persamaan kedua penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, sekolah bertaraf
internasional dengan kurikulum terpadu. Landasan penelitian keduanya
berbasis Al-Qur’an. Perbedaan penelitian yang diteliti Nike Gustia Afrina
bertujuan menganalisis konsep pengembangan kurikulum QUBA dalam
membentuk karakter siswa di Madrasah Aliyah Swasta Kulliyatul
Mu’allimat el-Islamiyah Diniyyah Puteri Padang Panjang Sumatera
Barat.Tujuan penelitian peneliti menganalis implementasi pendidikan
karakter dalam materi pembelajaran terkait pendidikan karakter di SD Al-
Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang kelas 6.
4. Anggi Fitri dalam jurnal penelitiannya berjudul “Pendidikan Karakter
Prespektif Al-Qur’an Hadis ” dalam Jurnal Studi Pendidikan Islam tahun
2018.
Penelitian oleh Anggi Fitri menelaah dasar karakter yang terdiri dari
Al-Qur’an, Hadits dan Takwa. Konsep Pendidikan Karakter dalam Islam
menggunakan metodologi pendidikan Islam yang bersumber dari wahyu
Allah SWT. yang berhubungan langsung dengan iman manusia. Tahap-
tahap perkembangan dan pembentukan karakter meliputi Tauhid, adab,
tanggung jawab, Caring/peduli, kemandirian, dan bermasyarakat. Peran
guru dan orangtua dalam pendidikan karakter. Internalisasi pendidikan
30 Nike Gustia Afrina, “Model Integrasi Kurikulum Qur’an Sunnah Brain Attitude
(Quba) Dalam Membentuk Karakter Siswa (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Swasta
Kulliyatul Mu’allimat el-Islamiyah Diniyyah Puteri Padang Panjang Sumatera Barat”, Tesis,
(Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2017), h. 197. Tidak diterbitkan (t.d.).
25
karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter
memerlukan sebuah proses yang simultan dan berkesinambungan yang
melibatkan aspek membelajarkan knowing the good (mengetahui hal yang
baik), feeling the good (merasakan hal yang baik), desiring the good
(merindukan kebaikan), loving the good (mencintai kebaikan), dan acting
the good (melakukan kebaikan).31 Persamaan dengan konsep tekstual
yang peneliti paparkan adalah memiliki tema yang sama yaitu tentang
implementasi pendidikan karakter. Perbedaan penelitian pada jurnal ini
dengan peneliti ada pada tujuan penelitian yakni memahami formulasi
konsep pendidikan karakter perspektif Al-Qur’an dan Hadits melalui
telaah pemahaman secara tekstual dan kontekstual. Permasalahan yang
ada dijawab melalui penelitian kepustakaan (library research) dengan
mengumpulkan data-data dari berbagai referensi baik primer maupun
sekunder dan data pendukung. Dalam tesis yang peneliti susun melalui
penelitian kualitatif deskritif dengan teknik pengumpulan data secara
observasi, dokumentasi dan wawancara.
5. Hermawan dalam jurnal penelitiannya berjudul “Implementasi
Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat pada Kegiatan Student
Exchange di SD Muhammadiyah Paesan Pekalongan” dalam dalam
Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim tahun 2017.
Penelitian oleh Hermawan membahas tentang pengaruh masyarakat
dan pendidikan karakter dengan memunculkan localization, integred
delivery of service, accept, diversity, institusional responsive. Nilai-nilai
karakter yang dimunculkan dalam kegiatan Student Exchange adalah
sholeh dan kreatif, bersahabat dan peduli sosial maupun lingkungan. Hasil
31 Anggi Fitri, “Pendidikan Karakter Perspektif Al-Qur’an Hadits”, dalam Ta’lim:
Jurnal Studi Pendidikan Islam, Vol.1 No.2 Juli 2018, h. 64.
26
temuan Hermawan menunjukkan bahwa masyarakat desa Kranggan
Tersono Batang berpartipasi dengan aktif dan baik dalam kegiatan ini.
Prinsip-prinsip yang muncul dan tampak diantaranya adalah localization,
integred delivery of service, accept diversity, Institusional responsive. 32
Persamaan dengan peneliti adalah kesamaan tema yaitu pendidikan
karakter. Nilai-nilai karakter yang dimunculkan adalah sholeh dan kreatif.
Jenis penelitian kualitatif dengan teknik penelitian berupa observasi,
dokumentasi dan wawancara. Perbedaan kedua penelitian ini adalah
tujuan penelitian di jurnal adalah untuk membentuk disposisi mental dan
emosional peserta didik SD Muhammadiyah dengan masyarakat desa
Kranggan yang berpartisipasi dalam kegiatan Student Exchange.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan
karakter berbasis Al-Qur’an dan as-Sunnah dengan obyek siswa kelas 6
SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang.
Literatur-literatur di atas menjadi panduan dalam penelitian dengan
situasi dan kondisi sekolah yang berbeda, agar dapat menjadi pertimbangan
dalam mengimplementasikan konsep pendidikan karakter berbasis Al-
Qur’an dan As-Sunnah.
E. Sistematika Penulisan
Rancangan sistematika penulisan tesis memaparkan pembahasan
dalam lima bab, dimana di antara satu bab dengan bab lainnya diasumsikan
saling memiliki keterkaitan yang logis. Sistematika penulisan tesis
berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi
32Hermawan, “Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat pada
Kegiatan Student Exchange SD Muhammadiyah Paesan Pekalongan”, dalam Jurnal
Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, Vol. 15, 2017, h. 125.
27
Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an sesuai penyusunan dalam
penelitian kualitatif;33
Bab I Pendahuluan. Bab ini membahas tentang latar belakang
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Toeri. Bab ini membahas tentang pendidikan
karakter dalam Perspektif Islam, dan implementasi pendidikan karakter
melaui pembelajaran di sekolah.
Bab III Metode penelitian, bab ini menguraikan jenis penelitian,
pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur
pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan validitas data.
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian, bab ini menguraikan
gambaran umum SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Iman) Tangerang,
dan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini.
BAB V Penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
Adapun bagian akhir tesis merupakan bagian penunjang yang
terdiri dari daftar pustaka dan lampiran untuk memperjelas penyajian hasil
penelitian berupa dokumentasi obyek penelitia dan daftar riwayat hidup
penulis.
33Tim Penulis IIQ, Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi Program
Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: IIQ Press, 2017), h. 12.
123
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas tesis dengan judul “Implementasi
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an Dan As-Sunnah (Studi Kasus
Kelas 6 SD Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang”
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, maka peneliti dapat
menyimpulkannya sebagai berikut:
1. Pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan A-Sunnah di Sekolah
Dasar (SD) Al-Wildan Islamic School (Nurul Islam) Tangerang
adalah program unggulan sekolah, (a) tujuannya untuk
pembentukan karakter mulia sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah pada
diri peserta didik melalui pembelajaran sehari-hari di kelas, (b)
kurikulumnya adalah 3 kurikulum, yaitu nasional, internasional dan
pesantren melalui proses stimulan pendidkan karakter yang lama
sejak kelas 1 sehingga di kelas 6 sudah menjadi karakter anak. (c)
metode pengajrannya dengan Step an elicit, metode bijak (taat pada
Allah dan Rasul-Nya, taat dan hormat kepada guru, dan taat kepada
orang tua), dan Quality Qontrol ibadah, dan dengan (d) system
evaluasinya dengan penilaian Quality Control (QC) siswa yang
ketat, kemudian di nilai dan di tindak lanjuti pada program-program
pendukung yaitu pelatihan guru-guru, program sosialisasi, program
parent visit class (PVC), program rumah tahfizh, dengan rumusan
nilai: 1) Penanaman adab dan akhlak yang mulia, 2) Kebersihan
lingkungan, 3) Sosial Masyarakat, 4) Kesadaran beribadah, 5) Cinta
tanah air.
124
124
2. Implementasi materi pembelajaran terkait pendidikan karakter
berbasis Al-Qur’an dan As-Sunnah di SD Al-Wildan Islamic School
(Nurul Iman) Tangerang adalah bahwa semua materinya masuk
dalam kegiatan sekolah yang terpola khusus, mulai dari kedatangan
pagi hari hingga kepulangan siswa, kegiatan tersebut antara lain
adalah : 1) Penyambutan siswa saat pagi oleh semua guru, 2)
Bimbingan wali kelas 20 menit pertama setiap hari, 3) Membuat tata
tertib dikelas, 4) Makan siang bersama guru di kelas, 5) Mengadakan
lomba kebersihan dan keindahan kelas, 6) Mengadakan kegiatan
bakti sosial untuk anak yatim dan dhuafa, 7) Membaca zikir pagi
dan petang tiap hari, 8) Melaksnakan sholat dhuha setiap hari. 9)
Melaksnakan sholat zuhur berjamaah, 10), Mengadakan upacara.
3. Faktor pendukung dan penghambat implementasi Pendidikan
karakter berbasis Al-Qur’an dan As-Sunnah di SD Al-Wildan
Islamic School (Nurul Iman) Tangerang adalah sebagai berikut:
Faktor pendukung: ketaatan dan disiplin guru dalam menjalankan
tugas amanah sebagai pendidik, konsistensi pimpinan, sinergi dan
dukungan semua pihak yaitu pimpinan, guru dan komite sekolah,
dan wali smurid belajar Islam secara kaffah. Tekad dan semangat
juang membela dan peduli agama Allah dalam semangat iman dan
takwa. Guru, wali murid dan murid yang termotivasi tinggi untuk
belajar agama.
Faktor penghambat: adanya murid baru yang berkarakter kurang
baik. Lingkungan pergaulan murid yang kurang baik. Dukungan
orang tua yang lemah pemahaman agama. Ketika orang tua dan
murid dalam keadaan motivasi beragamanya yang naik turun. Bagi
pihak sekolah factor penghambat ini dipandang sebagai sebuah
125
peluang dan tantangan. Pada penerimaan siswa baru Al-Wildan
tidak menolak menerima siswa baru yang karakternya kurang baik,
dalam hal ini diterima. Karena berdasarkan prinsip semua anak
berhak menjadi baik dan berkarakter sesuai Al-Qur’an dan sunnah
dengan Pendidikan karakter maka yang diterapkan di sekolah pun
dengan prinsip tentunya atas izin Allah Subhanahu Wa ta’ala.
B. Saran-Saran
Dari kesimpulan penelitian di atas, dapat diajukan beberapa saran
rekomendasi sebagai berikut:
1. Kepada Kemendikbud dan Kemenag agar menjadikan karya tulis
ini sebagai satu penguat, pelengkap, dan rujukan tentang
implementasi pendidikan karakter yang sudah ada di negeri ini.
2. Bagi sekolah: hendaklah menambah kegiatan pengarahan dan
Pendidikan agama khususnya selama masa pandemi.
3. Bagi guru: teruslah berkreasi lagi dalam pembelajaran yang
menyenangkan terutama dalam pendidikan karakter pada masa
pembelajaran daring.
4. Bagi orang tua teruslah fokus dan meningkatkatkan komunikasi ke
pihak sekolah mengenai perkembangan anaknya, dan terus
mempersiapkan diri membekali ilmu cara mendidik, membimbing
kegiatan belajar mengajar kepada anak yang bijak.
5. Bagi peneliti selanjutnya, teruslah menggali pendidikan karakter
yang berbasis Al-Qur’an dan sunnah yang kaya akan konsep
pendidikan karakter.
126
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Dan Terjemahannya
Abdullah, Ali, Rasulullah SAW..: The Unthold Story, Jakarta: Gramedia, 2015.
Afrina, Nike Gustia, “Model Integrasi Kurikulum Qur’an Sunnah Brain
Attitude (Quba) Dalam Membentuk Karakter Siswa (Studi Kasus di
Madrasah Aliyah Swasta Kulliyatul Mu’allimat el-Islamiyah Diniyyah
Puteri Padang Panjang Sumatera Barat”, Tesis, (Malang: UIN Maulana
Malik Ibrahim, 2017), h. 197. Tidak diterbitkan (t.d.).
Ahmad, Khursyid, Principles Of Islamic Education, Lahore: Islamic
Publications, 1974.
Ahmad, Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Cetakan VIII, Bandung:
PT. Al-Ma’arif, 1989.
Ainain, Alî Khalîl Abu, Falsafah at-Tarbiyah fî Al-Qur’an al-Karîm, al-
Qâhirah: Dâr al-Fikri al-Arabî, 1985.
Akbar, Reni, dan Hawadi. Psikologi Perkembangan Anak,Mengenai sifat,
Bakat Dan kemampuan Anak, Jakarta,Geraiindo.2003.
Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia: Sejak
Zaman Kemerdekaan Hingga Reformasi (1947-2013), Jakarta:
Prenamedia Group, 2019.
Ali, Aisyah M., Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya, Jakarta:
Kencana, 2018.
Amin, Maswardi Muhammad, Memasyarakatkan Budi Pekerti yang
Terkandung Dalam Gurindam Dua Belas (Raja Ali Haji), Yogyakarta:
Absolute Media, 2012.
Amril, M., Etika dan Pendidikan, Cet. Ke-1, Yogyakarta: LSFK2P Dan Aditya
Media, 2005.
Andalusî, Abû Muhammad ‘Alî Sa’îd bin Hazm al-, al-Ihkâm fî Ushûl al-
Ahkâm, Jilid I, al-Qâhirah: Dâr al- Kutul al-Ilmiyah, 1967.
127
Anees, Bambang Q-, & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al
Qur’an. Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2009.
Ansyar, Mohamad, Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan,
Cet. ke-2, Jakarta: Kencana, 2017.
Arifin, Bambang Syamsul, Psikologi Agama, Cet. ke-2, Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2015.
Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Edisi Revisi, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2014.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2014.
Asharaf, Ali, dan Sajjad Husain, Pergulatan Idiologis Pendidikan Islam :
Refleksi Pendidikan Islam dalam Menemukan Identitas di Era
Globalisasi, Terj. Mukani, Malang: Madani Media, 2011.
Asqallânî, Al-Imâm al-Hafîzh Ibnu Hajar al-, Fathu al Bârî, Jilid 36: Syarah
Shahîh Bukhârî, terj. Amruddin, Amir Hamzah, Jakarta: Pustaka Azzam,
2009.
Asqallânî, Al-Imâm al-Hafîzh Ibnu Hajar al-, Fathu al Bârî, Jilid 36: Syarah
Shahîh Bukhârî, terj. Amruddin, Amir Hamzah, Jakarta: Pustaka Azzam,
2009.
Atsarî, ‘Abdullah bin ‘Abd al-Hamîd al-, Aqidah Salaf Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah, terj. Ahmad Syaiku, Jakarta: Pustaka Al-Inabah, 2015.
Attas, Syed Muhammad Naquib al-, Islam: Faham Agama dan Asas Akhlak,
Kuala Lumpur: Ta’dib Internasional, 2019.
Badri, Muhammad, Sentuhan Jiwa untuk Anak Kita, Bekasi: Daun Publishing,
2015.
Baihaqî, Abû Bakar Ahmad bin al-Husain bin Ali al- al-Sunan al-Kubrâ wa
Dzalihi al-Jauhar an-naqî, Jilid 10, al-Hind: Majlis Dâirah al-Ma’ârif
an-Nizhamiyah al-Kâinah,1344 H.
Borba, Michele, Building Moral Intellegence: The Seven Essential Virtues
That Kids to Do The Right Thing, 2001. Edisi Bahasa Indonesia:
128
Membangun Kecerdasan Moral: Tujuh Kebajikan Utama Agar Anak
Bermoral Tinggi, 2008.
Bukhârî, Imam al-, Al-Adab Al-Mufrad: Kumpulan Hadits Adab dan Akhlak
Seorang Muslim, Pensyarah Syaikh Muîammad Luqman As-Salafi, Jilid
2, Jakarta: Griya Ilmu, 2011.
Chirzin, Muhammad, Kearifan Al-Qur’an, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2013.
Dalimunthe, Reza Armin Abdillah, “Strategi dan Implementasi Pelaksanaan
Pendidikan Karakter di SMPN 9 Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan
Karakter, Tahun V, No. 1, April 2015.
Damaledo, Yandri Daniel, "Ujian Nasional Dihapus Mendikbud dan
Sejarahnya di Indonesia", Artikel berita tanggal 12 Desember 2019,
https://tirto.id/enkH, diakses tanggal 1 Juli 2020 jam 14.00.
Daudy, Ahmad, Allah dan Manusia dalam konsepsi Syiekh Nurudin ar-Raniry,
Jakarta: CV Rajawali, 1983.
Elfindri, at all., Pendidikan Karakter: Kerangka, Metode, dan Aplikasi untuk
Pendidik dan Profesional, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2012.
Farrân, Syaikh Ahmad Musthafâ al-, Tafsîr al-Imâm asy-Syâfi’î, (Surah An-
Nisâ’-Surah Ibrâhîm, terj. Fedrian Hasmand, Fuad S.N., Ghafur S., dan
Arya N.A., Jilid 2, Jakarta: Almahira, 2007.
Fitri, Anggi, “Pendidikan Karakter Perspektif Al-Qur’an Hadits”, dalam
Ta’lim: Jurnal Studi Pendidikan Islam, Vol.1 No.2 Juli 2018.
Ghazâlî, Imam al-, Ihyâ’ Ulmûm ad-Dîn, Juz III, Mesir: Dâr Ihyâ’ al-Kutub al-
Arabî, t.th.
______, Misykât al-Anwâr, (Kairo: Dâr al-Ma’ârif, 1964.
______, Ihyâ’ al-Ghazâlî, terj. Ismail Yakub, Jilid IV, Jakarta: Faizin, 1986.
Hakim, Atang Abd., dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Cet. ke-17,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017.
Hakîm, Sayyid Mundzîr al-, 14 Teladan Abadi (1): Muhammad Rasulullah
SAW., Sang Adiinsan, terj. Muhammad Alcaff, Jakarta: Nur Al-Huda,
2016.
129
Haq, Muhammad Faishal,“Implementasi Pendidikan Karakter (Studi
Multikasus di MI Mujahidin dan SDN Jombatan 6 Kabupaten
Jombang)”, Tesis, (Malang: Universitas Islam Negeri Malang, 2016), h.
136-137. Tidak diterbitkan (t.d.).
Hawi, Akmal, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Ed. 1, Cet. 2,
Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Hermawan, “Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat pada
Kegiatan Student Exchange SD Muhammadiyah Paesan Pekalongan”,
dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, Vol. 15, 2017.
Jalil, Jasman, Pendidikan Karakter: Implementasi oleh Guru, Kurikulum,
Pemerintah dan Sumber Daya Pendidikan, Sukabumi: CV. Jejak, 2018.
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir, Syarah ‘Aqidah’ Ahlussunnah wal Jama’ah,
Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2006.
_____, Mulia dengan Manhaj Salaf, Bogor: Pustaka At-Taqwa, 2019.
Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset, Bandung: Mandar Maju, 1990.
Kristianty, Theresia, Metode Penelitian Kualitatif dan Enam Tradisi
Penelitian Kualitatif, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
Kusumawati, Naniek, dan Endang Sri Maruti, Strategi Belajar Mengajar di
Sekolah Dasar, Magetan: CV. AE Media Grafika, 2019.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Balitbangdik Kemenag RI dengan
LIPI, Mengenal Ayat-Ayat Sains: Hasil Kolaborasi antara para Ulama
dan para Pakar Sains. Seri Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-
Qur’an & Sains, Jakarta: Widya Cahaya, 2014.
Lickona, Thomas, Educating For Character: How Our School Can Teach
Respect and Responsibility, New York: Bantam Books, 1991.
Madani, Tim Cahaya, Pedoman Kurikulum Program Pendidikan Al-Qur’an,
Cet. ke-2, Jakarta: Yayasan Cahaya Madani Semesta, 2014.
Maghribî, Al-Maghribî bin as-Sa’îd al- Begini Seharusnya Mendidik Anak, terj.
Zainal Abidin Syamsuddin, Jakarta: Darul Haq, 2018.
Mahmûd, Alî Abd al-Halîm, Karakteristik Umat Terbaik Telaah Manhaj,
Akidah, Dan Harakah, terj. As’ad Yasin, Jakarta: Gema Insani Press,
1996.
130
Mâjah, Abû Abdillah Muhammad bin Yazîd al-Qurainî Ibnu, Sunan Ibnu
Mâjah, Jilid 2, Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Mamudji, Sri, dkk., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Depok: Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2005.
Mantra, Ida Bagoes, Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Manzhûr, Ibnu, Lisân al ‘arab, Jilid 10, Cet. 1, Beirût: Dâr Shâdir, t.th..
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, Cet. 1, Jakarta: Amzah, 2015.
McNeil, John D., Curriculum: A Comprehensive Introduction, Boston: Little,
Brown and Company, 1977.
Mishrî, Syaikh Mahmûd al-, Ensiklopedi Akhlak Rasulullah, Jilid 1, terj.
Solihin Rosyidi dan Muhammad Misbah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2018.
Miskawaih, Ibnu, Tahdzîbu al-Akhlaq, terj. Helmi Hidayat, Mizan: Bandung,
1994.
Mudyahardjo, Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan; Suatu Pengantar, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2012.
Muhammad, ‘Athiyah, Rûh at-Tarbiyyah wa at-Ta’lîm, al-Qâhirah: ‘Isa al-
Bâbî al-Halabî, 1975.
Muhammad, Husein, Samudra Kezuhudan Gus Dur: Sang Guru Bangsa, Sang
Sufi dalam Kesehariannya, Yogyakarta: Diva Press, 2019.
Mulyasa, E., Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Muslim at.all., Menumbuhkan Karakter Anak (Perspektif Ibn Abd Al-Barr Al-
Andalusî), Ed. 1, Cet. 1, Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Mustoip, Sofyan, Muhammad Japar, dan Zuleha, Implementasi Pendidikan
Karakter, Surabaya: Jakad Publishing, 2018.
Nahlawî, Abdu ar-Rahmân an-, Ushûl at-Tarbiyah al-Islamiyyah, tp., t.th.
Nashihin, Husna, Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Pesantren,
Semarang: Formaci, 2017.
131
Nata, Abuddin, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016.
Nawawî, Imam an-, Shahîh Muslim, Jilid 10, terj. Fathoni Muhammad,
Suratman, Yum Roni Askosendra, Jakarta: Darus Sunnah, 2017.
Novitasari, Desi, “Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an di SDIT Luqman
Al-Hakim Internasional”, Tesis, (Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan
kalijaga, 2016), h. 238. Tidak diterbitkan (t.d.).
Nurdin, Syafruddin, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Cet. III,
Jakarta: Quantum Teaching, 2005.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter, Pasal 3.
Prayitno, dan Belferik Manullang, Pendidikan Karakter dalam Pembangunan
Bangsa, Jakarta: Grasindo, 2011.
Priansa, Donni Juni, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran,
Bandung: CV. Pustaka Setia, 2016.
Prichilia, Fina, “Kemdikbud: TA 2019/2020 Semua Sekolah Wajib Pakai
Kurikulum Nasional”, Artikel kumparanMOM tanggal 4 Maret 2019,
https://kumparan.com/kumparanmom/ , diakses tanggal 15 Mei 2020
jam 07.28.
Purnomo, Herdaru,” Merdeka Belajar! Aturan Keluar, Nadiem Resmi Hapus
UN”, Artikel Berita tanggal 13 February 2020,
https://www.cnbcindonesia.com/news, diakses tanggal 3 Juli 2020 jam
20.00.
Qusyarî, Abû al-Husain Muslim bin al-Hajjâj bin Muslim al-, Shahîh Muslim,
Jilid 2, Beirût: Dâr al-Jail, t.th.
Quthb, Sayyid, Tafsîr Fî Zhilâli di Bawah Naungan Al-Qur’an (Surah Al-
An’âm-Surah Al-A’râf 137), terj. As’ad Yasin, Jilid 4, Jakarta: Gema
Insani Press, 2002.
Rasjidi, H.M., Persoalan-Persoalan Filsafat, Cet. I, Jakarta: Bulan Bintang,
1984.
132
Riadi, Dayun, at.all, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. I, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2017.
Rif’an, Ahmad Rifa’i, Jangan Mau Jadi Orang Rata-Rata, Jakarta: Gramedia,
2015.
Rosidatun, Model Implementasi Pendidikan Karakter, Gresik: Caremedia
Communication, 2018.
Sa’dî, Syaikh Abd ar-Rahmân Nâshir as-, al-Qawâ’id Al-Hisân litafsîr Al-
Qur’ân (70 Kaidah Penafsiran Al-Qur’an), terj. Marduni Sasaky dan
Mustahab Abdullah, Cet ke-2, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001.
Sahid, Ustad, Wawancara, Tangerang, 1 Mei 2020.
Salinan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
Saltût, Syaikh Ahmad Rajab, Ilâ Al-Qur’ân al-Karîm, al-Qâhirah: Dâr asy-
Syurûq, 1983.
Sari, Siska Diana, “Cinta Tanah Air dan Salafus Shalih”, Prosiding
Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973 11
November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Shihab, M. Quraish, Makna Tujuan dan pelajaran dari Al-Fatihah dan Juz
Amma, Jakarta: Lenter Hati. 2008.
Sinarmata, Janer, at. all., Inovasi Pendidikan Lewat Transformasi Digital,
Medan: Yayasan Kita Menulis, 2019.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. ke-10,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2016.
Suhendra, Ade, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,
Jakarta: Kencana, 2019.
Sukiyat, Strategi Implementasi Pendidikan Karakter, Surabaya: Jakad Media
Publishing, 2020.
133
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005.
Suprayitno, Adi, dan Wahid Wahyudi, Pendidikan Karakter di Era Milenial,
Yogyakarta: Deepublish, 2020.
Suprayitno, Adi, dan Wahid Wahyudi, Pendidikan Karakter di Era Milenial,
tp. t.th.
Suteja, Tafsir Tarbawi, Cirebon: Nurjati Press, 2012.
Sya’rawî, Muhammad Mutawallî, Anda Bertanya Islam Menjawab, terj. Abu
Abdillah Almansur, Jakarta: Gema Insani Press, 2007.
Syafri, Ulil Amri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, Cet. 2, Jakarta:
Rajawali Pers, 2014.
_____, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, Ed. 1, Cet. 2, Jakarta:
Rajawali Pers, 2014.
Syaibânî, Ahmad bin Hanbal Abû Abdillah al-, Musnad al-Imâm Ahmad bin
Hanbal, Jilid 2, al-Qâhirah: Muassasah Qurtubah,t.th.
Syarbini, Amirullah, Buku Pintar Pendidikan Karakter; Panduan Lengkap
Mendidik karakter Anak di Sekolah, Madrasah, dan Rumah, (Jakarta:
Asa-Prima Pustaka, 2012.
______, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2014.
Tafsir,Ahmad Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Cet. ke-10, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Taufiq, Muhammad Izzuddin, Panduan lengkap dan Praktis Psikologi Islam,
terj. Sari Narulita, Jakarta: Gema Insani Press, 2006.
Tim Penulis Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Malang,
Sketsa Pelangi Pendidikan Karakter: Best Practices Sekolah-sekolah
Swasta Kota Malang, Malang: Intelegensia Media, 2020.
Tim Penulis IIQ, Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi Program
Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: IIQ Press, 2017.
134
Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir, Ensiklopedi Aliran dan
Madzhab di Dunia Islam, terj. Masturi Irham, M. Abidun Zuhdi, &
Khalifurrahman, Cet. 1, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015.
Turkî, Nâshir ad-Dîn Abdullah bin Nâshir at-, al-Fasâd al-Khuluqî fî Al-
Mujtamâ’ fî Dau’i Al-Islâm, Riyâdh: Mathâbi’ al-Hamidî,1423 H.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Bandung: Citra Umbara, 2011.
Utsaimîn, Asy-Syaikh Muhammad bin Shâlih al-, Makârim al-Akhlaq Fi
Dha’i Al Qur’an wa as-Sunnah ash-Shahîhah al-Muthaharah, Makkah:
Mu'asasah asy-Syaikh Muhammad bin Shâlih al-Utsaimîn al-Khoiriyyah
(KSA), t.th.
Wathoni, Lalu Muhammad Nurul, Akhlak Tasawuf: Menyelami Kesucian
Diri, Praya: Forum Pemuda Aswaja, 2020.
Yaumi, Muhammad, Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan
Implementasi, Cet. ke-2, Jakarta: Kencana, 2016.
Zarnûjî, Burhân ad-Dîn az-, Ta’lîm al-Muta’allim (Pentingnya Adab sebelum
Ilmu), terj. Abdurrahman Azzam, Cet. Ke-VII, Solo: Aqwam, 2019.
Zawawi, Somad, at.all., Membangun Etika Islam Dalam Kehidupan, Jakarta:
Penerbit Universitas Trisakti, 2015.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011.
193
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1999 (Program Diploma III) di KENT Academy Bogor, tahun 2014 Program
Strata 1 (S1) Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) di
Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Tahun 2018
sampai dengan 2020 Program Strata dua (S2) jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) Pascasarjana IIQ Jakarta. Pengalaman Organisasi tahun 2014 sampai
dengan 2018 anggota Himata. Tahun 2014 sampai dengan 2018 anggota HMI.
Pengalaman Mengajar tahun 2005 sampai dengan 2009 mengajar di English
Formula Program, Bogor. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs
Miftahul Umam Pondok Labu. Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat,
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah atas
terselesaikannya tesis yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter
Berbasis Al-Qur’an dan As-Sunnah (Studi Kasus Kelas 6 SD Al-Wildan
Islamic School (Nurul Islam) Tangerang)” Sebagai syarat meraih gelar M.Pd.
di program Pascasarjana IIQ Jakarta tahun 2020.
INE RATU FADLIAH, lahir di Bogor, 22 Mei 1977.
Anak ke 2 dari 6 bersaudara. Dari ayah K.H. TB. Adang
Syarifudin Falak (Alm) dan ibu Hj. Syarifah. Riwayat
Pendidikan tahun 1984 sampai dengan 1990 SDN 07
Gunung Batu, Bogor, Tahun 1990 sampai dengan 1993
SMPN 03 Ciomas, Bogor, Tahun 1993 sampai dengan
1996 SMEA YKTB Bogor, Tahun 1996 sampai dengan