IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIKDALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKANAL - ISLAMDI KELAS IV SD MUHAMMADIYAH BODON YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun oleh:
Badingati Istinganah
NIM. 12410261
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA
2016
ii
iii
iv
v
PENGESAHAN
vi
MOTTO
ھاتكم ال تعلمون شیئا وجعل لكم الس أخرجكم من بطون أم مع وا
لعلكم تشكرون واألبصار واألفئدة
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalamKeadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamupendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur1
1Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim: Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: PT.Karya Toha Putra, 2003), hal. 276.
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada Almamater tercinta:
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
viii
KATA PENGANTAR
ن هللابس الرح الرحی
الحمد إال الھ ال أن اشھد العالمین،رب داأن واشھد ا ،رسول محم ا
د ین والمرسل األنبیاء اشرف عليوالسالم والصالة ھ واصحاب الھ وعليمحم
اأجمعین، .بعدأمPuji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugerah terbesar
berupa akal yang membedakan kita dengan makluk seluruh alam. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
terpilih sebagai penyampai Risalah dan penuntun manusia menuju jalan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Atas Rahman dan RahimNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pengembangan Kreativitas
Peserta didik pada Pembelajaran Pendidikan Al-Islam di kelas IV SD
Muhammadiyah Bodon Yogyakarta”, dalam penyusunan skripsi ini penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan
penuh rasa hormat pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan
terimakasih dengan sangat kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. IbuSri Purnami, S.Psi, M.A., selaku Pembimbing Skripsi.
4. Ibu Dr. Hj. Marhumah, M. Pd., selaku Penasehat Akademik.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Bapak Eko Rusyan Anan Prasetyo, S.Pd.Si, selaku Kepala Sekolah SD
Muhammadiyah Bodon, Ibu Endang Qodarsih S.Ag selaku Guru Mata
Pelajaran Al-Islam, para Guru dan Karyawan serta siswa kelas IV yang telah
memberikan dukungan penuh untuk melakukan penelitian.
7. Ayah dan ibuku tercinta bapak Cholidun dan ibu Asmaul Khusnah, kakak dan
ix
x
ABSTRAK
BADINGATI ISTINGANAH. Implementasi Pendekatan Saintifik dalamPengembangan Kreativitas Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Al-Islam kelas IV SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta . Skripsi. Yogyakarta:Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINSunan Kalijaga, 2016.
Latar belakang dari penelitian ini adalah idealnya pendekatan saintifikdalam pembelajaran bisa membuat peserta didik memiliki kreativitas yang baik.Namun kenyataannya ada siswa yang kreativitasnya masih kurang, yangdibuktikan dengan kurangnya rasa keingintahuan peserta didik ketika prosespembelajaran dan banyak peserta didik yang malu mengungkapkan gagasanya.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi pendekatansaintifik pada pembelajaran Pendidikan Al-Islam dan sejauhmana implementasipendekatan saintifik pada pembelajaran Pendidikan Al-Islam dapatmengembangkan kreativitas peserta didik.Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis implementasi pendekatan saintifik dalam pengembangankreativitaspeserta didikpada pembelajaran Pendidikan Al-Islam di kelas IV SDMuhammadiyah Bodon Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan sumber data pesertadidik kelas IV dan Guru Al-Islam. Pengumpulan data dilakukan dengan observasinon partisipan, wawancara terbuka berstandar, dan dokumentasi. Adapun analisisdata dilakukan dengan reduksi data yang dilakukan secara sistematis, kemudiandisplay data berupa uraian deskripif yang panjang, dan terakhir diberikankesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Implementasi pendekatan saintifikpada pembelajaran Pendidikan Al-Islam dilakukan secara konsisten dan sistematissesuai langkah-langkah pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba,menalar (mengasosiasi) dan mengkomunikasi. 2)Pendekatan Saintifik dalampembelajaran Pendidikan Al-Islam ternyata dapat mengembangkan kreativitaspeserta didik. Hal ini dapat dilihat secara konsep bahwa pembelajaran denganpendekatan saintifik termasuk dalam proses pembelajaran yang mampumengembangkan kreativitas, karena dalam pembelajaran ini terdapat langkah-langkah yang mendukung proses belajar mengajar kreatif. Selain melihat secarakonsep, dilihat juga darihasil kreativitas peserta didik dalam pembelajaranPendidikan Al-Islam.
Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Kreativitas.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................... ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN BERJILBAB............................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. v
HALAMAN MOTTO ............................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR....................................................... viii
HALAMAN ABSTRAK......................................................................... x
HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR......................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1A. LatarBelakangMasalah .................................................... 1B. RumusanMasalah ............................................................ 6C. Tujuan dan KegunaanPenelitian...................................... 6D. Kajian Pustaka ................................................................. 7E. Landasan Teori ................................................................ 13F. Metode Penelitian............................................................ 28G. Sistematika Pembahasan ................................................. 38
BAB II GAMBARAN UMUM SD MUHAMMADIYAHBODON YOGYAKARTA ........................ ........................ 40A. Letak Geografis.......................... ..................................... 40B. Sejarah Berdirinya....................... .................................... 40C. Visi dan Misi........................ ........................................... 44D. Struktur Organisasi Sekolah ............................................ 45E. Keadaan Siswa................................................................. 58F. Prestasi sekolah................................... ............................ 58G. Sarana dan Prasarana Sekolah ......................................... 59
xii
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............... . 62A. AnalisisImplementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Pendidikan Al-Islam ................................. 62B. Analisis Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pengembangan Kreativtas Peserta Didik......................... 79
BAB IVPENUTUP ................................................................................ 99A. Kesimpulan...................................................................... 99B. Saran-saran ...................................................................... 100C. Kata Penutup ................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 106
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I : Struktur Organisasi SD Muhamadiyah Bodon............ 45
Tabel II : Kualifikasi Pengajar SD Muhammadiyah Bodon...... 47
Tabel III : Data Siswa .................................................................. 48
Tabel IV : Fasilitas utama untuk Proses Belajar Mengajar ......... 49
Tabel V : Fasilitas Guru .............................................................. 51
Tabel VI : Fasilitas Umum ........................................................... 52
Tabel VII : Fasilitas utama untuk Proses Belajar Mengajar .......... 52
Tabel VIII : Fasilitas Pendukung .................................................... 53
Tabel IX :Fasilitas Guru ............................................................... 55
Tabel X : Fasilitas Umum ........................................................... 55
Tabel XI : Perpustakaan ............................................................... 57
Tabel XII : Materi Pelajaran Pendidikan Al-Islamkelas IV .......... 64
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I: Pembelajaran Pendidikan Al-Islamdengan Pendekatan Saintifik
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Pedoman Pengumpulan Data
Lampiran II : Catatan Lapangan
Lampiran III : Bukti Seminar Proposal
Lampiran IV : Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran V : Berita Acara Seminar
Lampiran VI : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran VII : Surat Ijin Penelitian
Lampiran VIII : Sertifikat SOSPEM
Lampiran IX : Sertifikat PPL I
Lampiran X : Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran XI : Sertifikat ICT
Lampiran XII : Sertifikat IKLA
Lampiran XIII : Sertifikat TOEFL
Lampiran XIV : Curriculum Vitae
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia yang begitu cepat berubah, kreativitas menjadi penentu
keunggulan. Daya kompetitif suatu bangsa sangat ditentukan pula oleh
kreativitas sumber daya manusianya. Kreativitas juga menjadi prasyarat bagi
kesuksesan hidup individu. Kesuksesan hidup individu sangat ditentukan oleh
kemampuannya untuk secara kreatif menyelesaikan masalah, baik dalam
skala besar maupun kecil. Individu yang kreatif dapat memandang suatu
masalah dari berbagai persepktif. Cara pandang demikian memungkinkan
individu tersebut memperoleh berbagai alternatif solusi yang sesuai untuk
menyelesaikan masalah tersebut. 2 Di era globalisasi dan era reformasi ini
menunjukkan pentingnya segi kreativitas untuk diprioritaskan dan
dikembangkan serta dikelola secara optimal. Hal ini merupakan tantangan
kepedulian dikalangan pendidikan.
Dengan mengacu kepada tujuan pendidikan nasional dalam GBHN
ditegaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk mendorong kreativitas peserta
didik yang sejajar dengan perkembangan aspek-aspek yang lain, seperti
keimanan, ketakwaan, kecerdasan, ketrampilan, semangat kebangsaan, dan
lain-lain sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan. Untuk itu
2 Alexander, K. L. “Effects Instruction in Creative Problem Solving on Cognition,Creativity, and Satisfaction among Ninth Grade Students in an Introduction to WorldAgricultural Science and Technology Course.” Disertasi pada Texas Tech University.Tersedia:http://etd. lib.ttu.edu/theses/ available/etd-01292007-144648/unrestricted/Alexander_ Kim_Dissertation.pdf.di akses pada hari sabtu, 23 januari 2015 pukul 09.15.
2
kreativitas penting untuk dipahami bagi para pendidik (guru) terutama dalam
kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan
pengajar dalam membimbing dan “mengantarkan” peserta didik pada
pertumbuhan dan perkembangan prestasinya secara optimal.3
Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting karena kreativitas
merupakan kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia.
Kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak karena
dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri
termasuk saah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Kreativitas atau
berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan formal. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya tidak hanya
bermanfaat tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. Kreativitaslah
yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya 4 , karena
dalam berfikir kreatif terdapat proses yang dinamakan inkubasi dan inside.
Kreativitas sendiri adalah hasil dari interaksi antara individu dan
lingkungannya. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki.
Belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara secara optimal,
menjajaki gagasan baru, kemampuan baru, aktivitas-aktivitas baru dalam
mengambangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain
3Akbar, Reni dkk. Kreativitas, (Jakarta: Grasindo, 2001) hal. 14.4Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah (Penuntun
Bagi Guru dan Orang Tua), Jakarta:Gramedia, 1985), hal. 45-46.
3
dan masalah kemanusiaan. 5 Kreatif biasanya selalu ingin tahu, memiliki
minat yang luas dan menyukai kegemaran dalam mengembangkan kreativitas
secara kreatif. Anak dan remaja yang kreatif biasanya cukup mandiri dan
memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko (yang
selalu diperhitungkan) daripada anak-anak pada umumnya. Artinya dalam
melakukan sesuatu yang bagi mereka amat penting dan disukai, mereka tidak
terlalu menghiraukan kritik dan ejekan dari orang lain. Mereka pun tidak
takut membuat kesalahan dalam mengemukakan pendapat mereka walaupun
mungkin tidak disetujui oleh orang lain. Orang kreatif berani untuk berbeda,
menonjol, membuat kejutan atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri,
keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam
melakukan tujuan mereka.6
Dalam pendidikan formal, salah satu cara dalam mengembangkan
kreativitas adalah melalui pendekatan saintifik yang terdapat dalam
kurikulum 2013. Pendekatan saintifik dianggap sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap ketrampilan dan pengetahuan.
Melalui penguatan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang terintegrasi
diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang produktif, inovatif dan
5Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 1999), hal. 19.
6Sudiyarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, (Jakarta: BalaiPustaka, 1978), hal. 35.
4
kreatif.7 Menurut penelitian, pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah lebih
efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.8
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran mengajarkan bagaimana
menemukan pengetahuan baru, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan
menciptakan kreativitas. Pendekatan saintifik tergolong pada madzhab
student center. Pasalnya di sini peserta didik menjadi subjek belajar, dari
yang semula diberitahu, menjadi mencari tahu sendiri. Melalui pendekatan
saintifik peserta didik dibiasakan untuk menemukan dan menciptakan
sesuatu. Dengan demikian dalam proses pembelajaran dengan berlandaskan
pendekatan saintifik menggunakan metode yang mengantarkan peserta didik
memperoleh pengetahuan baru dengan jalan menemukan informasi secara
aktif, menyingkap masalah, serta memadukan pengetahuan.9
Salah satu sekolah yang sudah menerapkan Pendekatan Saintifik adalah
SD Muhammadiyah Bodon. SD Muhammadiyah Bodon adalah sekolah yang
berada di Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini merupakan
sekolah swasta yang sudah berstandar nasional (SSN) dan ingin
meningkatkan atau berproses menjadi Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional (RSBI). SD Muhammadiyah Bodon juga merupakan salah satu
pilot project (sekolah proyek percontohan Kurikulum 2013) di Yogyakarta.
Sekolah ini mempunyai Slogan “Happy , Religius and Creative”.
7 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Konsep Pendekatan Saintifik.(Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013, 2013), hal.1.
8Ibid., hal. 19Jihan Nabila, Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Yogyakarta: Diandra Creative, 2015), hal. 7
5
Dalam menerapkan suatu pendekatan pastilah menemukan suatu
kendala atau faktor penghambat. Menurut Ibu Endang Qodarsih, S.Ag selaku
guru Al-Islam di SD Muhammadiyah Bodon, salah satu kendala dalam
penerapan pendekatan saintifik adalah proses penilaian yang rumit dan guru
dituntut harus kreatif dalam pembelajaran, agar siswanya juga kreatif. Faktor
lain ialah keterbatasan waktu sehingga adakalanya tidak semua langkah
dalam pendekatan saintik dapat terpenuhi. Selanjutnya menurut beliau,
kreativitas peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah Bodon sudah nampak
semenjak di berlakukan kurikulum 2013, berbeda dengan sewaktu
menggunakan KTSP.
Dalam Kurikulum 2013 siswa banyak praktik misal ketika bercerita
tentang masa kecil Nabi Muhammad SAW atau ketika menjelaskan
perbedaan ajaran agama Islam dengan ajaran agama sebelum Islam pada sub
materi tarikh, siswa memiliki kreativitas yang bermacam-macam. Namun
tidak semua siswa mampu untuk membuat cerita yang variasi, ada yang
hanya mencontoh temannya kemudian maju ke depan kelas. Itu menandakan
masih terbatasnya kreativitas siswa.10 Pendekatan saintifik yang diterapkan
pada pembelajaran Al Islam diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
besar dalam pengembangan kreativitas peserta didik khususnya pada kelas
IV dan seluruh peserta didik di SD Muhammadiyah Bodon pada umumnya.
10Hasil wawancara dengan Ibu Endang Qodarsih selaku guru Mata Pelajaran Al-Islam kelas IV SD Muhammadiyah Bodon pada hari Rabu 20 Januari 2016 pukul 11.30WIB.
6
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pengembangan Kreativitas Peserta Didik pada Pembelajaran
Pendidikan Al- Islam Kelas IV SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran
Pendidikan Al-Islam di Kelas IV SD Muhammadiyah Bodon?
2. Sejauhmana Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran
Pendidikan Al-Islam dapat mengembangkan kreativitas peserta didik kelas
IV SD Muhammadiyah Bodon?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini penulis
menyampaikan beberapa tujuan, yaitu :
a. Untuk menganalisis Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran
Pendidikan Al-Islam di Kelas IV di SD Muhammadiyah Bodon
Yogyakarta.
b. Untuk menganalisis Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
pengembangan kreativitas peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Al-
Islam di Kelas IV di SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta.
2. Kegunaan Penelitian
7
Adapun informasi dari penelitian ini diharapkan digunakan untuk
keperluan sebagai berikut :
a. Manfaat secara teoritis.
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi khasanah ilmu
pengetahuan dibidang Pendidikan Agama Islam khususnya yang berkaitan
dengan Implementasi Pendekatan Saintifik dalam pengembangan kreativitas
peserta didik.
b. Manfaat secara Praktis
1) Berguna bagi guru Al-Islam di SD Muhammadiyah Bodon sebagai acuan
untuk lebih meningkatkan mutu pembelajaran Al-Islam.
2) Berguna bagi Kepala Sekolah sebagai informasi dalam hal penentuan
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas peserta didik
melalui pendekatan saintifik.
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terkait dengan
implementasi Pendekatan Saintifik dan Pengembangan Kreativitas, Penulis
menemukan beberapa skripsi yang relevan, Namun demikian secara garis besar
skripsi – skripsi tersebut berbeda dengan judul yang penulis angkat, baik dari
segi objek penelitian maupun fokus kajiannya. Diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Skripsi Millati Islamiyah, Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran
PAI Kelas X dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA N 1
8
Wonosari Gunung Kidul. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 yang
didalamnya membahas tentang penerapan kurikulum 2013 yang
memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.11
Skripsi Millati Islamiyah sama-sama menganalisis tentang dampak
dari Implementasi sedangkan perbedaannya adalah fokus kajian, yaitu
penulis mengambil fokus pendekatan saintifik dalam pengembangan
kreativitas siswa, sedangkan skripsi saudara Millati Islamiyah berdampak
terhadap hasil belajar siswa, perbedaan lain adalah pada subjek yang
diteliti, saudari Millati meneliti anak usia remaja, sedangkan peneliti
mengambil subjek anak-anak.
2. Skripsi oleh Arifudin Hidayat jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
tahun 2014 yang berjudul Penerapan Pendekatan Saintifik pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Peningkatan Prestasi Belajar
Kelas IB SD N 1 Bantul Tahun Ajaran 2013/2014, hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas IB SD N 1 Bantul dalam
pembelajaran PAI setelah menerapkan pendekatan saintifik mengalami
peningkatan, mulai dari siklus I sampai siklus II.
Beberapa persamaan yang ada dalam penelitian Arifudin Hidayat
dengan skripsi peneliti adalah sama-sama meneliti penerapan pendekatan
saintifik. Perbedaannya adalah analisis datanya menggunakan analisis
11Millati Islamiyah, “Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran PAI Kelas Xdan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA N 1 Wonosari Gunung Kidul”,Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
9
data kuantitatif,sedangkan peneliti menggunakan analisis data kualitatif,
perbedaan lain adalah dalam hal objek yang diteliti, dalam penelitian
Arifudin Hidayat adalah prestasi belajar Kelas IB SD, sedangkan peneliti
mengambil kreativitas kelas IVA SD. 12
3. Skripsi oleh Pendi Hermawan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul Pengaruh Pendekatan Saintifik
pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar
Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap
prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
mempengaruhi yang signifikan pada prestasi belajar ranah afektif siswa.
Persamaan yang ada dalam penelitian Pendi Hemawan yaitu sama-sama
meneliti tentang pendekatan saintifik. Perbedaannya adalah analisis data
yang digunakan. Dalam penelitian Pendi Hermawan adalah analisis data
kuantitatif, sedangkan peneliti menggunakan analisis data kualitatif.
Perbedaan lain adalah objek penelitian, objek penelitian Pendi Hermawan
12 Arifudin hidayat, “Penerapan Pendekatan Saintifik pada Mata PelajaranPendidikan Agama Islam untuk Peningkatan Prestasi Belajar Kelas 1B SD N 1 Bantul TahunAjaran 2013-2014”, Skripsi , Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,2014.
10
adalah prestasi belajar ranah afektif siswa sedangkan peneliti mengambil
kreativitas siswa.13
4. Skripsi oleh Zidni Afdialudin Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul Pengaruh Penerapan
Pembelajaran Saintifik Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
terhadap Minat Belajar Siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
pembelajaran saintifik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap
minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta. .
Penelitian Zidni Afdialudin sama dalam hal meneliti pengaruh
penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya adalah analisis datanya,
dalam skripsi diatas menggunakan analisis data kuantitatif, sedangkan
peneliti menggunakan analisis data kualitatif, subjek dari penelitian Zidni
Afdialudin adalah siswa kelas VIII SMP, sedangkan peneliti mengambil
subjek kelas IV SD, perbedaan lain adalah objek penelitian, objek
penelitian ini adalah minat belajar siswa, sedangkan peneliti mengambil
kreativitas siswa.
5. Skripsi oleh Asmawati Munawaroh, Upaya Menigkatkan Kreativitas
dalam Pembelajaran Agama Islam Melalui Ketrampilan Bertanya Dasar
Pada Siswa SD Negeri Nolobangun Yogyakarta, Jurusan Pendidikan
13 Pendi Hermawan,“Pengaruh Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran PAI danBudi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5Yogyakarta” Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014
11
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2014 yang membahasa upaya meningkatkan kreativitas siswa
melalui ketrampilan bertanya dasar.14
Penelitian Asmawati Munawaroh sama dalam hal upaya
meningkatkan kreativitas siswa dan analisis data kualitatif, sedangkan
perbedaannya ada pada upaya yang dilakukan, dalam penelitian di atas
menggunakan ketrampilan bertanya dasar, sedangkan peneliti
menggunakan pendekatan saintifik.
6. Skripsi Pratiyas Hida Ilyana, Penerapan Pendekatan Saintifik Pada
Pembelajaran Fiqih Di Madrasah Salafiyah (Studi Kasus Siswa Kelas X
Di MAS Simbangkulon Buaran Pekalongan” Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Sunan Kalijaga 2013. Penelitian ini membahas tentang
penelitian pendekatan saintifik di MAS Simbangkulon yang sudah berjalan
baik dan memberikan dampak pada keaktifan siswa pada saat
pembelajaran di kelas.15
Penelitian Pratiyas Hida Ilyana sama dalam hal meneliti penerapan
pendekatan saintifik, perbedaannya adalah pada subjek penelitian.
Penelitian diatas mengambil subjek kelas X Madrasah Aliyah, sedangkan
peneliti mengambil subjek siswa kelas IV SD.
14 Asmawati Munawaroh, “Upaya Menigkatkan Kreativitas dalam PembelajaranAgama Islam Melalui Ketrampilan Bertanya Dasar Pada Siswa SD Negeri NolobangunYogyakarta”,Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
15Pratiyas Hida Ilyana,“Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Fiqih DiMadrasah Salafiyah (Studi Kasus Siswa Kelas X Di MAS Simbangkulon BuaranPekalongan” Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
12
7. Skripsi Ainun Hamidah, Penggunaan Metode Permainan Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai upaya Meningkatkan Kreativitas
Siswa Kelas IB Madrasah Ibtidaiyyah Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga 2013. Skripsi ini membahas tentang Permainan
yang dapat meningkatkan kreativitas adalah permainan berburu dan Guess
What. Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan berjalan lancar sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan kreativitas siswa mengalami
peningkatan.16
Penelitian Ainun Hamidah sama dalam hal upaya meningkatkan
kreativitas, perbedaannya adalah subjek penelitian dan metode yang
digunakan. Penelitian diatas mengambil subjek kelas I MI dan melalui
permainan. Sedangkan peneliti mengambil subjek kelas IV SD dan melalui
pendekatan saintifik.
Dengan demikian, maka penelitian yang dilakukan oleh peneliti
berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena pada penelitian sebelumnya
tidak membahas tentang Implemetasi pendekatan saintifik dalam
pengembangan kreativitas peserta didik.
Berdasarkan telaah dan penelusuran terhadap penelitian-penelitian
terdahulu yang dikemukakan diatas dapat dikatakan bahwa secara
16 Ainun Hamidah,”Penggunaan Metode Permainan Pada Mata Pelajaran BahasaIndonesia sebagai upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IB Madrasah IbtidaiyyahSunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013”, Skripsi, FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga 2013.
13
substantif peelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang ada
sebelumnya. Dengan kata lain, penelitian ini melengkapi penelitian
terdahulu dan memperluas teori yang sudah ada.
E. Landasan Teori
1. Pendekatan Saintifik (Pendekatan Ilmiah)
a. Pengertian Pendekatan Saintifik
Sejalan diawalinya penerapan kurikulum 2013, Istilah pendekatan
ilmiah atau pendekatan saintifik menjadi bahan pembahasan yang
menarik perhatian para pendidik. Penerapan pendekatan ini menjadi
tantagan bagi guru untuk pengembangan aktivitas siswa, yaitu
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasi.
Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan aktivitas untuk mengembangkan
ketrampilan berpikir dan untuk mengembangkan ingin tahu siswa.
Dengan itu diharapkan siswa termotivasi untuk mengamati fenomena.
Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik mencakup strategi
pembelajaran siswa aktif yang mengintegrasikan siswa dalam proses
berpikir dan penggunaan metode yang teruji secara ilmiah, sehingga
dapat membedakan kemampuan siswa yang bervariasi.17
Menurut penjelasan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Tim Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Filosofi pembelajaran
saintifik adalah :
17Abdul Majid, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2015), hal. 70-71.
14
1) Pembelajaran yang logis, berbasis pada fakta, data atau fenomenayang dapat dijelaskan dengan logika/penalaran tertentu; bukan sebataskira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswaterbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, ataupenalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis,dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah,dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalammelihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materipembelajaran.
5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalammerespon materi pembelajaran.
6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapatdipertanggungjawabkan.
7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namunmenarik sistem penyajiannya18.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan pendekatan saintifik
adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Pendekatan saintifik
memberikan peluang bagi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran
melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.
b. Langkah-langkah Pendekatan saintifik tersebut adalah :
1) Mengamati
Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan kegiatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih
18 Permendikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013
15
mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca dan mendengar) hal
yang penting dari suatu benda atau objek.19
Pada tahap ini kegiatan yang dapat dilaksanakan meliputi
membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat).
Dengan demikian pada tahap ini guru dituntut untuk menyediakan
atau membawa peserta didik kepada objek pembelajaran.20
2) Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak dan dibaca. Guru perlu membimbing peserta didik
untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil
pengamatan objek yang konkgret sampai pertanyaan yang abstrak.
Berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih
abstrak. Pertanyaan yang bersifa faktual sampai pertanyaan yang
bersifat hipotetik.21
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk
mengajukan pertanyaan sampai kepada peserta didik mampu
menyampaikan pertanyaan secara mandiri. Dari hasil kedua dihasilkan
sejumlah pertanyaan, dari kegiatan bertanya dikembangan rasaigin
tahu peserta didiksemakin terlatih alam bertanya, maka rasa inin tahu
semakin apat dikembangkan..
19 Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 Implementasi Kurikulum 2013.20Jihan Nabila, Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik...., hal. 7-8.21 Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 Implementasi Kurikulum 2013.
16
Pertanyaan tersebur menjadi dasar untuk mencari informasi
yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru
sampai yang ditentukan peserta didik. Dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam.
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang apa yang belum
dipahami atau bisa juga mengajukan pertanyaan untuk menggali
informasi lebih dalam dari apa yang telah diamati. Guru diharapkan
menguasai materi secara maksimal sehingga mampu menjawab
pertanyaan peserta didik. Selain itu sebelum melaksanakan
pembelajaran guru hendaknya melakukan pendalaman materi dan
menuliskan perkiraan pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh
peserta didik setelah kegiatan mengamati.22
Dalam penerapan di kelas, bertanya dalam proses pembelajaran
memiliki fungsi mengembangkan minat dan keingintahuan,
memusatkan perhatian pada pokok masalah, mendiagnosis kesulitan
belajar, meningkatkan keaktifan belajar peserta didik, kemampuan
memahami informasi, kemampuan mengemukakan pendapat, dan
mengukur hasil belajar.23
3) Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk peserta
didik dapat membaca buku lebih banyak, memperhatikan fenomena
22Ibid., hal. 8.23Tatik Pudjiani, Pendekatan Saintifik dan Penilaian Otentik...., hal. 17
17
atau objek yang lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen. Dari
kegiatan tesebut terkumpul sejumlah informasi.24
Kegiatan mengumpulkan informasi untuk materi tertentu dapat
diisi dengan melakukan eksperimen atau uji coba atau pada tahap ini
juga dapat diisi dengan membaca sumber lain selain buku teks, atau
aktivitas serta wawancara dengan narasumber. Dalam kegiatan
mengumpulan informasi ini perlu adanya pengamatan sumber belajar.
Perbedaan antara pengamatan pada langkah awal dan eksplorasi yang
dilakukan pada tahap ketiga ialah:
a) Pada tahap “mengamati” yang diamati adalah konsep dasar/ teori/
pengertian dasar dari materi pembelajaran yang lebih bersifat
tekstual. Tujuannya untuk mengetahui konsep awal utama dalam
materi ajar.
b) Sedangkan pada tahap eksplorasi kegiatan pengamatan sumber
belajar yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi lebih
banyak dan mendapatkan pengalaman baru yang merupakan
pengembangan atau penerapan dari konsep utama materi yang
diberikan di tahap pertama.25
4) Mengasosiasi
Informasi yang diperoleh dari tahap mengumpulkan informasi
tersebut menjadi dasar berikutnya yaitu memproses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
24Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 Implementasi Kurikulum 2013.25Jihan Nabila, Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik...., hal. 8
18
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.26
Terdapat dua sifat atau tujuan pengolahan informasi:
a) Sebagai pendalaman materi dan keluasan informasi
b) Sebagai pencarian solusi dari berbagai sumber.
Tahap ini mengembangkan peserta didik agar berkompetensi
dalam berpikir, serta mengembangkan kepribadian yang jujur,
disiplin, kerja keras, taat aturan, dan lain sebagainya.27
5) Mengkomunikasikan hasil.
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan apa yang ditemukan
dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan
pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai
hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Proses komunikasi dalam pendekatan saintifik dapat dilakukan
dalam beberapa hal antara lain membuat kesimpulan, interpretasi hasil
pemecahan masalah, atau menyampaikan hasil pada orang lain di
sekitar.28
2. Pendidikan Al-Islam
a. Pengertian
Dalam sistem pendidikan Muhammadiyah, Al-Islam secara khusus
dipelajari secara sistematis dalam mata pelajaran Al-Islam,
26Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 Implementasi Kurikulum 2013.27Jihan Nabila, Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik...., hal. 8-928Tatik Pudjiani, Pendekatan Saintifik dan Penilaian Otentik...., hal. 20
19
Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA). Karena itu,
pendidikan ISMUBA merupakan muatan pendidikan pokok dalam
sistem Pendidikan Muhammadiyah. Mata Pelajaran ISMUBA memiliki
fungsi utama membina dan mengantarkan peserta didik menjadi insan
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., berakhlak mulia,
mengamalkan agama islam dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. 29 Karena Al-Islam,
Kemuhamadiyahan dan Bahasa Arab menjadi satu kesatuan, maka
untuk pembelajaran Al-Islam selanjutnya akan dibahas secara
keseluruhan dalam ISMUBA.
b. Fungsi dan Tujuan
1) Fungsi
Pendidikan Al-Islam pada sekolah /madrasah Muhammadiyah berfungsi
untuk :
a) Mengembangkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada AllahS.w.t. serta akhlak mulia, semangat Kemuhammadiyahan dan kecintaanterhadap Bahasa Arab yang telah ditanamkan terlebih dahulu dalamlingkungan keluarga atau pendidikan pada jenjang sebelumnya;
b) Menanamkan nilai-nilai ajaran Islam sebagai pedoman untuk mencapaikebahagiaan di dunia dan di akhirat serta nilai-nilai gerakanMuhammadiyah sebagai pedoman ber-amar ma’ruf dan nahi munkar;
c) Menyesuaikan mental dan sikap peserta didik terhadap lingkungan fisik,sosial, maupun budaya melalui Pendidikan Al-Islam.
d) Memperbaiki kesalahan dan kekurangan peserta didik dalam keyakinan,pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sesuai denganMuhammadiyah;
e) Mencegah peserta didik dari segala bentuk pengaruh negatif yangakan dihadapinya sehari-hari;
f) Mengajarkan pengetahuan Al-Islam.
29 Majelis Dikdasmen PWM DIY, Kurikulum ISMUBA SD/MI Muhammadiyah D.I.Yogyakarta tentang standar isi kurikulum ISMUBA hal. 4
20
g) Menyalurkan peserta didik untuk dapat mengembangkan ataumendalami pendidikan Al-Islam, Arab pada jenjang pendidikan yang lebihtinggi.30
2) Fungsi dan Tujan
Pendidikan Al-Islam secara umum bertujuan untuk:
a) Menumbuhkembangkan akidah Islam melalui pemberian, pemupukan,dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, sertapengalaman peserta didik tentang Al-Islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah s.w.t.,sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah;
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlakulkarimah, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,produktif, kreatif, inovatif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkanbudaya Islami dalam komunitas sekolah/madrasah sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah;
c) Menanamkan, menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran peserta didikuntuk mengamalkan ajaran Islam serta mendakwahkannya secaraberorganisasi sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah sertamenanamkan rasa tanggung jawab peserta didik melalui pemahamangerakan, organisasi Muhammadiyah dan amal usahanya, untuk menjadikader Muhammadiyah yang merupakan pelopor, pelangsung, penerus danpenyempurna amal usaha Muhammadiyah;
3) Ruang Lingkup
Pendidikan Al-Islam, merupakan upaya sadar, terencana dan sistematis
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, dan menghayati
agama Islam dan Muhammadiyah agar beriman, bertakwa dan berakhlak mulia,
mengamalkan ajaran agama Islam. Ruang lingkup Pendidikan Al-Islam,meliputi:
1. Al-Qur’an/Al-Hadits
2. Aqidah
3. Akhlak
4. Ibadah/Mu’amalah
30Ibid., hal. 5
21
5. Tarikh
Pendidikan Al-Islam diarahkan pada pengenalan, pemahaman dan
penghayatan serta pengamalan ajaran Islam yang menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian hubungan manusia dengan Allah s.w.t., hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya sesuai dengan Al-Qur’an dan As-
Sunnah.31
3. Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi ata unsur-unsur yang ada. Kreativitas juga dapat
diartikan sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal
baru. Sesungguhnya apa yang diciptakan itu tidak perlu hal-hal yang baru
sama sekali, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang
sudah ada sebelumnya.32
Menurut chaplin, kreativitas merupakan bentuk baru dalam dalam
seni atau dalam permesinan, atau dalam masalah-maslah dengan metode
baru.33 Sedangkan menurut semiawan, kreativitas merupakan kemampuan
untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan
masalah. 34
31Majelis DIKDASMEN PWM DIY, Kurikulum ISMUBA SD/MI MuhammadiyahD.I. Yogyakarta tentang standar isi kurikulum ISMUBA hal. 4
32Utami Munandar, Mengembangkan Kreativitas dan Bakat Anak Sekolah: PetunjukBagi Para Guru dan Orang Tua, (Jakarta: Gramedia, 1985), hal. 47
33Yeni Rahmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,(Jakarta : 2011). hal. 14
34 Ibid hal 14.
22
Definisi berikutnya dikemukakan oleh Csizenmihalyi, beliau
memaparkan keativitas sebagai produk berkaitan dengan penemuan sesuatu,
memproduksi sesuatu yang baru daripada akumulasi ketrampilan
atauberlatih pengetahuan dan mempelajari buku.35
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas
adalah suatu proses individu yang melahirkan gagasan, proses, metode,
ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel,
integrasi, suksesi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk
memecahkan masalah.
Kreativitas memiliki tiga tekanan yaitu kemampuan untuk
mengkombinasi, memecahkan/menjawab masalah dan cerminan
kemampuan operasional anak kreatif. Ketiga tekanan kemampuan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,informasi atau unsur-unsur yang sudah ada.
2. Kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukanbanyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah dimanapenekanannya adalah pada kuantitias, ketepatgunaan dan keragamanjawaban.
3. Kemampuan yang secara operasional mencerminkan kelancaran,keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untukmengelaborasi (mengembangkan/memperkaya/ memerinci) suatugagasan.36
Selain pemaparan dari Utami munandar di atas, Parmes juga
mengemukakan bahwa proses kreatif hanya akan terjadi jika
35 Ibid hal 14.36 Ibid.,.hal.4
23
dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada lima macam perilaku
kreatif yaitu :
1. Fluency (Kelancaran) yaitu kemampuan mengemukakan ide serupauntuk memecahkan masalah.
2. Flexibility (keluwesan) yaitu kemampuan menghasilkan ide gunamemecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa.
3. Originality (keaslian) yaitu kemampuan memberikan respon yangunik dan luar biasa.
4. Elaboration (keterperincian) yaitu kemampuan menyatakanpengarahan ide secara terperinciuntuk mewujudkan ide menjadikenyataan.
5. Sensitivity (kepekaan) yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkanmasalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.37
b. Ciri-ciri Kreativitas.
Ciri-ciri kreativitas diantaranya :
1. Kelancaran, ini menunjuk pada kemampuan untuk menciptakn ide-idesebagai alternatif pemecahan masalah. Orang yang kreatif memilikikemampuan untuk mengajukan ide-ide atau alternatif pemecahanmasalah. Untuk dapat menghasilkan ide diperlukan adanyapengetahuan yang luas tetapi juga dalam. Orang yang kreatif memilikikemampuan memecahkan masalah dari bermacam-macam sudutpandang.
2. Fleksibilitas (kelenturan), hal ini menunjuk pada kemampuanmemindah ide, meninggalkan suatu kerangka pikir lain untukmengganti pendekatan satu dengan pendekatan lain. Orang kreatiftidak terlalu terikat pada cara-cara pemecahan masalah yangdigunakan, sebaliknya, dia berupaya menemukan alternatif baru untukmemecahkan masalah yang lebih efektif lagi.
3. Orisinalitas (keaslian pemikiran) menunjuk pada kemampuanmenciptakan pemikiran atau ide-ide yang asli dari dirinya. Orangkreatif memiliki kemampuan menciptakan ide atau pemikiran dalambentuk baru, imajinatif, orisisinal, dan berbeda dengan ide-idepemecahan masalah yang lama. Orang kreatif dapat menjangkau diluar pemikiran biasa, dia berpikir dengan cara yang unik melampauicara-cara yang biasa mereka gunakan dan mereka lebih terbukadengan ide-ide baru, baik idenya sendiri maupun orang lain. 38
37Yeni Rahmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,(Jakarta : 2011). hal. 14
38Yeni Rahmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,(Jakarta : 2011). hal. 13
24
Dari ciri-ciri diatas dapat di jabarkan lebih rinci kedalam ciri-ciri
aptitude (kognitif) seperti kelancaran, keaslian, dan keluwesan, dan ciri-
ciri non aptitide (ciri-ciri afektif) seperti rasa ingin tahu, selalu
mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-
pengalaman baru.
1. Ciri-ciri aptitude (ciri-ciri kognitif)a) Ketrampilan berpikir lancar yaitu :
1) Mengajukan banyak pertanyaan.2) Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaaan.3) Lancar mengemukakan gagasan-gagasannya.
b) Ketrampilan berpikir luwes yaitu :1)Menghasilkan jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.2) Memberikan aneka ragam alternatif pemecahan masalah.
c) Ketrampilan berpikir rasional yaitu :1) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.2) Memiliki cara berpikir yang berbeda (lain daripada yang lain).3) Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak terfikirkan
orang lain.d) Ketrampilan merinci dan mengelaborasi yaitu :
1) Mengembangkan atau memperkaya jawaban orang lain.2) Mengembangkan gagasan.
e) Ketrampilan menilai (mengevaluasi) yaitu :1) Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga merealisasikannya.2) Menentukan pendapatnya sendiri mengenai suatu hal.3) Mempunyai alasan rasioal yang dapat dipertanggung jawabkan
untuk mencapai suatu keputusan.
Hal –hal diatas merupakan ciri-ciri kreativitas yang berkaitan dengancara berpikir kreatif (ciri-ciri aptitude)2. Ciri-ciri non aptitude ( ciri-ciri afektif)
a) Rasa ingin tahu yaitu :1) Selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak2) Senang menjajaki buku-buku peta-peta gambar-gambar dan
sebagainya.b) Bersifat imajinatif yaitu:
1) Mampu membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi.2) Melihat hal-hal yang dalam suatu gambar yang tidak pernah
dilihat orang lain.c) Merasa tertantang oleh kemajuan yaitu :
1) Lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
25
2) Berusaha terus menerus agar berhasil3) Tidak cenderung mencari jawaban tergampang.
c) Sifat berani mengambil resiko :1) Berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar.2) Tidak takut gagal atau mendapat kritik.
d) Sifat menghargai yaitu :1) Dapat menghargai bimbingan dan pengarahan.2) Menghargai kesempatan-kesempatan yang diberikan. 39
Selain ciri-ciri di atas, Supriadi juga mengemukakan ciri-cirikreativitas yaitu sebagai berikut:
1. Terbuka terhadap pengalaman baru2. Fleksibel dalam berpikir dan merespon.3. Bebas dalam menyatakan pendapat atau perasaan.4. Menghargai fantasi.5. Tertarik pada kegiatan kreatif.6. Mempunyai pendapat sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain.7. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.8. Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti.9. Berani mengambil risiko yang diperhitungkan.10. Percaya diri dan mandiri.11. Memiliki tanggung jawab.12. Tekun dan tidak mudah bosan.13. Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah.14. Kaya akan inisiatif.15. Peka terhadap situasi lingkungan.16. Lebih berorientasi ke masa kini dan dan masa depan daripada masa
lalu.17. Memiliki gagasan yang orisinal.18. Mempunyai minat yang luas.19. Kritis terhadap pendapat orang lain.20. Memiliki kesadaran etika, moral, dan estetik yang tinggi.21. Tertarik pada hal-hal yang abstrak.22. Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan
konstruktif bagi pengembngan diri23. Senang mengajukan pertanyaan yang baik.24. Memiliki gagasan yang orisinal.40
39 Akbar, Reni dkk. Kreativitas, (Jakarta:Grasindo, 2001) ,hal.540Yeni Rahmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,
(Jakarta : 2011). hal. 15-16.
26
Selanjutnya Ayan melengkapi ciri kepribadian kreatif yaitu sebagaiberikut :
1. Antusias.2. Banyak akal.3. Berpikiran terbuka.4. Bersikap spontan.5. Cakap.6. Dinamis.7. Giat dan rajin.8. Asertif.9. Berlebihan.10. Bersemangat11. Cerdas12. Fleksibel13. Gigih14. Idealis15. Ingin tahu16. Jenaka17. Kritis18. Mampu menyesuaikan diri19. Orisinal atau unik.20. Percaya diri21. Tekun22. Toleran terhadap resiko23. Penuh humor24. Percaya diri25. Mampu menyesuaikan diri.41
c. Belajar dan mengajar Kreatif.
Dalam proses belajar kreatif diperlukan proses berfikir yang
divergen (proses berfikir ke macam-macam arah yang menghasilkan
banyak alternatif penyelesaian) maupun proses berpikir konvergen
(proses berpikir yang mencari jawaban tunggal yang paling tepat). 42 .
dampak berfikir kreatif adalah :
41Yeni Rahmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,(Jakarta : 2011). hal. 16-17.
42Utami Munandar, Mengembangkan Kreativitas dan Bakat Anak Sekolah: PetunjukBagi Para Guru dan Orang Tua, (Jakarta: Gramedia, 1985), hal. 79.
27
1. Orang berfikir kreatif biasanya memiliki cara pandang yang berbeda
tehadap suatu permasalahan.
2. Orang yang berfikir kreatif tidak mudah putus asa dalam menghadapi
persoalan.
3. Orang yang berfikir kreatif mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
4. Orang yang berfikir kreatif selalu berani mencoba hal baru.
Cara mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran:
1) Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar
kreatif. Suatu lingkungan kreatif dapat tercipta dengan :
a) Memberikan pemanasan: dengan cara memberikan pertanyaanpertanyaan terbuka yang menimbulkan minat dan rasa ingin tahusiswa.
b) Pengaturan fisik: pengaturan tempat duduk yang melingkar, ataudapat juga dengan duduk di lantai. Hal ini dimaksudkan agar siswadapat berpikir tenang dan santai.
c) Kesibukan didalam kelas: kegiatan belajar secara kreatif seringmenuntut lebih banyak kegiatan fisik dan diskusi diantara siswa.Guru harus membedakan kesibukan yang asyik dan suara-suarayang “produktif” yang menujukkan bahwa siswa bersibuk dirisecara kreatif.
d) Guru sebagai fasilitator: sebagai fasilitator, guru mendorong siswauntuk mengembangkan inisiatif dalam menjajak tugas-tugas baru,tidak cepat memberikan kritik, tetapi memberikan dukungan danrangsangan yang perlu. Guru harus terbuka dan dapat menerimagagasan-gagasan dari semua siswa(menerima tidak berartimenyetujui, menerima disini berarti terbuka dan berusahamemahami). Tidak bijaksana apabila memuji siswa-siswa tertentusecara berlebihan dan menolak gagasan siswa yang lain.43
2) Mengajukan dan Mengundang Pertanyaan
a) Teknik bertanya: pertanyaan yang merangsang pemikiran kreatifadalah pertanyaan divergen atau terbuka. Pertanyaan semacam inidapat membuka diskusi karena memiliki banyak kemungkinanjawaban. Pertanyaan divergen dapat diajukan pada semua tingkat dan
43 Ibid,. hal. 80 -98
28
kemampuan berpikir. Pertanyaan semacam ini membantu siswamengembangkan kerampilan, mengumpulkan fakta, merumuskandugaan, dan menguji atau menilai informasi mereka.
b) Metode diskusi: melalui diskusi, anak mendapat pengalaman danlatihan mengungkapkan diri secara lisan, dan berkomunikasi denganorang lain dalam menghadapi suatu masalah. Diskusi memungkinkanpengembangan penalaran, pemikiran kritis dan kreatif, serta kemauanmemberikan pertimbangan dan penilaian.
c) Metode Inquiry-Discovery: Pendekatan inquiry (pengajuanpertanyaan, penyelidikan) dan discovery atau penemuan dalam belajarpenting dalam roses pemecahan masalah. Proses inquiry mulai jikasiswa menanyakan sesuatu sehubungan dengan masalah yangdihadapi. Guru dapat meyusun pengalaman belajar siswa sedemikianrupa sehingga mereka terdorong bertanya. Begitu siswa mulaimenyelidiki(mencari keterangan) maka ada minat intrinsik(daridalam) untuk belajar melalui proses discovery.
d) Mengajukan pertanyaan yang menantang (provokatif): Salah satu carauntuk merangsang daya pikir kreatif adalah dengan mengajukanpertanyaan-pertanyaan menantang (provokatif). Dengan mengajukanpertanyaan-pertanyaan seperti ini siswa dirangsang mengimajinasigagasan-gagasan baru, atau menjajaki kemungkinan akibat-akibat darisuatu keadaan. Siswa dituntut membuat ramalan, (prediksi), dugaandan melahirkan pemikiran mengenai hal-hal yang mungkin terjadi. 44
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian lapangan (field
research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di
lapangan, misal di lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga, dan
organisasi kemasyarakatan serta lembaga pendidikan formal maupun non
formal.45
Penelitian kualitatif disebut juga dengan penelitian yang bertujuan
untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Secara
holistik dengan cara deskriptif dan dengan menggunakan berbagai metode
44 Ibid,. hal. 9945Suwadi, dkk. Panduan Penyusunan Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2012), hal. 21.
29
ilmiah. 46 Oleh karena itu, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk
menggali data dan mengetahui secara jelas bagaimana implementasi
pendekatan saintifik dalam pengembangan kreativitas peserta didik kelas IV
SD Muhammadiyah Bodon.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan pendekatan pedagogi dan pendekatan psikologi pendidikan.
Pendekatan pedagogi adalah pendekatan yang didasarkan pada strategi
pengembangan seluruh kemampuan dasar secara integralistik, menuju
kearah pembentukan pribadi paripurna. 47 Pendekatan pedagogi ini
dimaksudkan untuk menganalisis metode yang digunakan oleh guru Al-
Islam dalam mengembagkan kreativitas peserta didik, terutama melalui
pendekatan saintifik.
Pendekatan yang kedua dalam penelitian ini adalah pendekatan
psikologi. Pada dasarnya psikologi pendidikan berbicara masalah tingkah
laku dan pengalaman seseorang yang berkaitan dalam proses pendidikan
sehingga diharapkan mampu diterapkan dalam proses mengajar yang
membawa kepada perubahan tingkah laku.48 Menurut B.F Skinner perilaku
manusia dapat dijelaskan oleh gaya-gaya genetik dan lingkungan. Faktor
pengalaman sangat ditekankan terutama prinsip pengkondisian yang
46 M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif.(Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2014), hal. 29.
47 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkanPendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 95
48 Sri Esti Wuryani Dwijandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2008),hal. 1
30
sederhana, seperti penguatan, pematian, counterconditioning, dan
diskriminasi. Menurut skinner, perilaku tersebut dikendalikan oleh
lingkungan atau keadaan bebas, selain itu penggunaan hadiah (reward)
efektif memotivasi peserta didik dalam pembelajaran, dan dalam proses
belajar tidak digunakan hukuman karena hukuman dinilai tidak efektif
dalam penyelesaian masalah. Unsur yang terpenting adalah penguatan
(reinforcement). Kelebihan pendidik diarahkan untuk menghargai setiap
anak didiknya, denga dihilangkannya sistem hukuman. Selain teori B.F
Skinner, penulis juga menggunakan teori asosiasi dari Edward Lee
Thorndike49
Dalam hal ini psikologi pendidikan juga membantu pendidik dan
peserta didik dalam menyelesaikan masalah belajar dan mengajar. dalam hal
ini masalah pembelajaran terkait dengan kreativitas siswa.
3. Subjek Penelitian
Subjek atau informan adalah orang-orang yang berhubungan langsung
dalam memberikan informasi-informasi utama tentang situasi dan kondisi
objek penulisan. Berdasarkan acuan tersebut, maka yang dijadikan subjek
dalam penelitian ini yaitu:
a. Guru Al-Islam SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta
Dalam hal ini yang menjadi sumber informasi penelitian tentang
implementasi Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran Al-Islam yaitu
ibu Endang Qodarsih S.Ag, selaku guru Al-Islam yang mengajar siswa
49 Linda L. Davidov, Psikologi Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga, 1991) hal.165
31
di kelas IV SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta. Sehingga melalui
beliau dapat dikaji implementasi Pendekatan Saintifik dalam
pembelajaran Al-Islam di SD tersebut.
b. Peserta Didik SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta
Penentuan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.50Pengambilan sampel siswa dalam penelitian ini
berdasarkan pada siswa yang mempunyai kemampuan kreativitas yang
sedang. Dari jumlah kelas IV, terdapat 3 kelas yang di ampu oleh Bu
Endang Qodarsih. Peneliti mengambil sample sebanyak 6 orang dengan
rincian masing-masing kelas diambil 2 orang.
Untuk proses pengambilan sampel, peneliti akan melakukan
konsultasi dengan guru mata pelajaran Al-Islam yang bersangkutan
yang mana lebih mengetahui siswa dengan kriteria tersebut.
Berdasarkan subjek ini, diharapkan peneliti akan memperoleh data yang
berkaitan dengan Implementasi Pendekatan saintifik dalam
mengembangkan kreativitas Peserta didik.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Observasi
50Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitati..., hal. 124
32
Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik
pengumpulan data melalui pengamatan langsung dengan hal- hal yang
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan, dan perasaan.51
Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi nonpartisipan (nonparticipant observation), dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen. 52 Artinya observer hanya memerankan diri sebagai
pengamat, bagaimana mengamati, merekam, memotret, dan mencatat
tingkah laku, atau fenomena yang diteliti. Data yang diobservasi dapat
berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, dan
keseluruhan interaksi anta manusia.53
Metode ini digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
yang berkaitan dengan Implementasi pendekatan saintifik dan kreativitas
siswa dalam pembelajaran Al-Islam. Dalam melakukan obervasi ini
peneliti menggunakan pedoman observasi.
1) Pedoman observasi untuk implementasi pendekatan saintifik
Pedoman observasi ini di buat berdasarkan angket dalam skripsi
saudara Annisa Fadhila, dengan judul Pengaruh Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran PAI terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Kelas
51Ibid., hal. 165.52Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hal. 10953 Amirul Hadi dan Mariyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Pustaka Setia, 1998), hal.37.
33
VIII di SMP N 1 Sleman, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Klalijaga Yogyakarta, 2015
yang kemudian diubah oleh peneliti dalam bentuk lembar observasi.
Kisi-kisi pedoman observasi untuk implementasi pendekatan
saintifik :
Komponen Indikator
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,melihat.
Menanya Menggali informasi lebih dalam, berpikirkritis, aktif belajar.
Mencoba Melakukan uji coba, mencari sumberbelajar.
Mengasosiasi Mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari,mengembangkan kepribadian,mencari solusi.
Mengkomunikasi Menyampaikan pendapat, membuatkesimpulan
2) Kisi-kisi pedoman observasi pembelajaran yang dapat
mengembangkan kreativitas
Pedoman observasi ini disusun oleh peneliti dengan mengacu
pada petunjuk mengembangkan kreativitas anak dalam pembelajaran
oleh Utami Munandar. Cara tersebut diantaranya adalah:
Komponen Indikator
Menciptakanlingkungan yangkreatif
Memberikan pemanasan, pengaturanfisik, memberi kesibukan didalam kelas,guru sebagai fasilitator.
Mengajukan danmengundang
Teknik bertanya, metode diskusi, metodeinquiry (pengajuan pertanyaan,penyelidikan) dan discovery (penemuan
34
pertanyaan dalam belajar), mengajukan pertanyaanyang provokatif, Berpikir kreatif,memancing rasa ingin tahu, berpikirimajinatif.
3) Pedoman observasi untuk kreativitas siswa dalam pembelajaran
Pedoman observasi kreativitas ini disusun oleh peneliti dengan
mengacu pada teori kreativitas Utami Munandar yang didalamnya
memuat ciri-ciri kreativitas siswa yang terdiri dari ciri-ciri aptitude
(ciri-ciri kognitif) dan ciri-ciri non aptitude (afektif).
Kisi-kisi pedoman observasi untuk kreativitas siswa dalam
pembelajaran :
ciri-ciri aptitude dannon aptitude
Indikator
Kemampuan berikirkreatif
Lancar mengemukakan gagasan, aktifbertanya, mempunyai banyakalternatif jawaban.
Ketrampilan berpikirluwes.
Memiliki pertanyaan yang bervariasi,memiliki ragam alternatif pemecahanmasalah.
Ketrampilan berpikirrasional.
memiliki cara berpikir yang berbeda,memikirkan hal-hal yang unik
Ketrampilan merincidan mengelaborasi
Mengembangkan gagasan,mengembangkan jawaban orang lain.
Ketrampilan menilai Realisasi gagasan, mampuberpendapat, memiliki alasan rasional
Rasa ingin tahu Terdorong untuk mencari tahu,menjajaki sumber yang berbeda-beda.
Bersifat imajinatif Berimajinasi terhadap suatu tempat.
Berani mengambil Berani menerima kritik.
35
resiko
Sifat menghargai Menghargai bimbingan dan arahan.
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang atau
lebih, dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan berdasarkan tujuan
tertetu kepada seseorang sebagai sumber informasi. 54 Penelitian ini
menggunakan jenis wawancara terbuka berstandar, wawancara terbuka
berstandar adalah wawancara yang telah dibuat pedoman, pertanyaan-
pertanyaannya bersifat terbuka, tetapi telah tersusun dan terumuskan
secara standar.55
Melalui metode ini diharapkan dapat diperoleh data tentang:
1. Data Implementasi Pendekatan Saintifik melalui wawancara subjek
penelitian yaitu guru Al-Islam dan siswa kelas IV SD
Muhammadiyah Bodon.
2. Data kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Al-Islam melalui
wawancara guru Al-Islam SD Muhammadiyah Bodon.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan
informasi melalui pencarian bukti- bukti. Bukti ini dapat berupa bukti
54 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru IlmuKomunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 180.
55 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:RemajaRosdakarya,2009) hal.112
36
tertulis dan juga bukti tergambar. Metode dokumenter merupakan salah
satu metode yang berasal bukan dari manusia.56
Dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Melalui dokumen penelitian
dapat memperoleh pengetahuan jika dianalisis dengan cermat. Data yang
bersifat dokumen difokuskan pada masalah penelitian diantaranya,
mengenai sejarah kelembagaan, daerah penyebaran, agama dan
sebagainya.57 Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih
kredibel atau dapat dipercaya apabila didukung oleh data dokumentasi.
Metode dokumentasi dilakukan untuk memperolah data tentang
gambaran umum Sekolah pada SD Muhammadiyah Bodon.
5. Metode Keabsahan Data
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan
menggunakan kecukupan bahan referensi. Arti bahan referensi disini
adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan
oleh peneliti seperti data hasil wawancara, foto, rekaman dan dokumen
autentik. 58 Sehingga bahan-bahan yang terekam atau tercatat dapat
digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan
penafsiran data serta hasil yang didapat dapat digunakan untuk
56Suprapto, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Universtas Terbuka, 2011), hal.27.
57Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi danSastra, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hal. 83.
58Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta,2009) hal. 128-129.
37
membuktikan bahwa hasil penelitian ini memikili kredibilitas yang baik
sesuai dengan data yang diperoleh peneliti.
6. Analisis Data
Proses analisis data adalah mengatur secara sistematis bahan hasil
wawancara dan observasi, menafsirkannya dan menghasilkan suatu
pemikiran. 59 Analisis data merupakan kegiatan mengolah data,
mengorganisir data, memecahkannya dalam unit-unit yang lebih kecil,
mencari pola dan tema- tema yang sama. Pada analisis data kualitatif,
peneliti membangun kata- kata dari hasil wawancara dan pengamatan
untuk dideskripsikan dan dirangkum. 60
Analisis data penelitian kualitatif dilaksanakan setelah
memperoleh data, sehingga laporan model kualitatif menjadi satu dengan
pembahasan.61 Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data ”kasar” dari catatan lapangan.
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menggolongkan,
59J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya,(Jakarta: Grasindo, 2010), hal. 121-122.
60 Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 92.61Susanto, Metode Penelitian Sosial, (Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, 2006),
hal . 140.
38
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data hingga
menemukan kesimpulan yang dapat diverifikasi.62
b. Penyajian Data
Proses penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi
yang disusun berdasar ketegori atau pengelompokan- pengelompokan
yang diperlukan.63
c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan langkah dari peneliti untuk
menangkap makna dari serangkaian data yang dituangkan dalam
bentuk kalimat. Selain itu, proses ini juga menunjuk pada upaya
peneliti untuk meninjau hasil penelitiannya.64
Adapun langkah-langkah dalam penarikan kesimpulan sebagai
berikut:
a. Membandingkan hasil wawancara, pengamatan dan dokumen
b. Membandingkan pengakuan informan secara pribadi dengan
pernyataan- pernyataan di depan umum.
c. Perbandingan pendapat dengan situasi yang ada.65
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri
62 Matthew B. Miles, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, (Yogyakarta: UI Press, 1992), hal. 16.
63 Suprapto, Metode.....,, hal. 76.64 Ibid., hal. 7-12.65 Nyoman Kutha Rata, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 242.
39
dari halaman judul, halaman surat pernyataan, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
Pada bagian inti, penulis menyajikan proses penelitian beserta analisisnya
yang disusun dalam empat bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub bab yang
menjelaskan isi dari bab yang bersangkutan.
Bab I dalam skripsi ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,
landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II berisi gambaran umum lokasi penelitian yaitu SD Muhammadiyah
Bodon. Pembahasan dalam bab ini meliputi identitas sekolah, sejarah singkat
berdirinya, struktur organisasi, visi, misi dan tujuan sekolah, kondisi guru dan
staf sekolah, kondisi siswa,sarana dan prasarana, serta prestasi yang ada di SD
Muhammadiyah Bodon .
Bab III berisi pembahasan dari hasil penelitian dan pembahasannya
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pengembangan kreativitas
peserta didik
Adapun bagian akhir dari bagian inti yaitu bab IV. Bagian ini adalah
penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian, saran- saran
dan kata penutup.
Pada bagian akhir skripsi ini tediri dari daftar pustaka dan lampiran-
lampiran yang terkait dengan penelitian.
40
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang
implementasi pendekatan saintifik dalam pengembangan kreativitas
peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah Bodon, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Al-
Islam di kelas IV SD Muhammadiyah Bodon sudah berjalan dengan
baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan terlaksananya langkah-langkah
dalam pendekatan saintifik mulai dari mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi (menalar) dan
mengkomunikasi, di iringi dengan antusiasme dan keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran.
2. Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Al-Islam
ternyata dapat mengembangkan kreativitas peserta didik. Hal ini dapat
dilihat secara konsep bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik
termasuk dalam proses pembelajaran yang mampu mengembangkan
kreativitas, karena dalam pembelajaran ini terdapat langkah-langkah
yang mendukung proses belajar mengajar kreatif. Selain melihat secara
konsep, dilihat juga dari hasil kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Pendidikan Al-Islam antara lain: aktif bertanya pada saat
pembelajaran, mempunyai banyak alternatif jawaban ketika guru
100
memberikan pertanyaan pada saat pembelajaran, mampu menjajaki
sumber yang berbeda-beda, terdorong untuk mengamati serta
mengetahui suatu permasalahan yang disampaikan oleh guru dan
mampu mengambil keputusan.
B. Saran
Dari seluruh proses dan tahapan yang telah penulis lakukan mulai
dari observasi, wawancara, dan dokumentasi sampai pada bagian akhir
yaitu penarikan kesimpulan, maka penulis memberikan beberapa saran.
Saran tersebut antara lain:
1. Bagi Guru
Dengan adanya pengembangan kreativitas melalui pendekatan
saintifik, hendaknya guru Pendidikan Al-Islamdapat meningkatkan
kualitas penerapan pendekatan saintifik dan juga hendaknya guru
memperhatikan tiap individu sehingga tercipta pembelajaran yang
kondusif. Hal ini berpengaruh terhadap siswa sehingga mereka tidak
merasa terabaikan. Guru memberikan reward kepada siswa yang
berprestasi sehingga mereka terdorong untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Pemberian hadiah (reward) sesuai dengan teori psikologi
behavioristik dari B.F Skinner. Menurut skinner, penggunaan hadiah
(reward) efektif memotivasi peserta didik dalam pembelajaran, dan
dalam proses belajar tidak digunakan hukuman karena hukuman dinilai
tidak efektif dalam penyelesaian masalah. Unsur yang terpenting adalah
penguatan (reinforcement). Kelebihan pendidik diarahkan untuk
101
menghargai setiap anak didiknya, denga dihilangkannya sistem
hukuman.
2. Kepada Peserta didik
Hendaknya peserta didik bisa mengkondisikan diri di dalam kelas,
tidak ramai ketika pembelajaran dan mampu memanfaatkan fasilitas
yang disediakan oleh sekolah dan menggunakannya dengan bijak.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang kepada semua makhluk-Nya
yang telah menganugerahkan kesabaran, ketabahan serta semangat kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang
berupa skripsi ini dengan lancar.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita
baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita ke dalam
cahaya Islam.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan yang terjadi dalam
penulisan skripsi ini, dan tentunya juga terdapat kekuranganya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran demi
perbaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Harapan penulis semoga
skripsi ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. Semoga Allah SWT selalu
102
melindungi kita, dan memberikan rahmat dan ridho-Nya yang penuh
berkah. Amin.
103
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkanPendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
D. Mc Gregor Developing Thinking Developing Learning, Poland: OpenUniversity Press, 2007.
Djunaidi M. Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian KualitatifYogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2014.
Furchan, Arif Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: PustakaPelajar, 2007.
Hamidah, Ainun, Penggunaan Metode Permainan Pada Mata Pelajaran BahasaIndonesia sebagai upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IBMadrasah Ibtidaiyyah Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman YogyakartaTahun Ajaran 2012-2013, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2013.
Hermawan, Pendi, Pengaruh Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran PAI danBudi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VIISMP Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2014.
Hidayat,Arifudin, Penerapan Pendekatan Saintifik pada Mata PelajaranPendidikanAgama Islam untuk Peningkatan Prestasi Belajar Kelas 1B SD N 1 BantulTahun Ajaran 2013-2014, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2014.
Hikmat, Mahi M. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi danSastra, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Hosnan, M. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Bogor: GhaliaIndonesia,2014.
Ilyana, Pratiyas Hida, Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran FiqihDi Madrasah Salafiyah (Studi Kasus Siswa Kelas X Di MASSimbangkulon Buaran Pekalongan), Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Konsep Pendekatan Saintifik (DiklatGuru dalam rangka implementasi kurikulum 2013), Jakarta:Kemendikbud, 2013.
104
Latipah, Eva, Pengantar Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka InsanMadani, 2012.
Majelis Dikdasmen PWM DIY, Kurikulum ISMUBA SD/ MI MuhammadiyahD.I. Yogyakarta tentang Standar Isi Kurikulum ISMUBA.
Majid, Abdul, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2015.
Millati, Islamiyah, Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran PAI Kelas Xdan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA N 1 WonosariGunung Kidul, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SunanKalijaga,2014.
Miles, Matthew B, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, Yogyakarta: UI Press, 1992.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya,2010.
Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru IlmuKomunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.
Munandar, Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah(Penuntun Bagi Guru dan Orang Tua), Jakarta: Gramedia, 1985.
_______________, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: PT.Rineka Cipta,1999.
_______________, Kreativitas dan Keberbakatan, Jakarta: PT. Gramedia Utama,2002.
_______________, Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini, Jakarta: RinekaCipta, 2009 .
Munawaroh, Asmawati, Upaya Menigkatkan Kreativitas dalam PembelajaranAgama Islam Melalui Ketrampilan Bertanya Dasar Pada Siswa SD NegeriNolobangun Yogyakarta,Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2014.
Nabila, Jihan, Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik pada MataPelajaran Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Diandra Creative, 2015.
Nasirudin, Cerdas Ala Rasulullah, Yogyakarta : A+Books,2010
105
Patilima, Hamid, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013.
Raco, J.R, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya,Jakarta: Grasindo, 2010.
Rata, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu SosialHumaniora Pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Saleh, Abdurrahman Abdul Muhbib Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalamPerspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.
Semiawan, Corni, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, Jakarta: PT Grassindo,1997
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta:2009
Suprapto, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Universtas Terbuka, 2011
________, Metode Penelitian Sosial, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press,2006
Sudiyarto, Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu, Jakarta:Balai Pustaka,1978.
Susanto, Metode Penelitian Sosial, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press,2006.
Suwadi, dkk. Panduan Penyusunan Skripsi, Yogyakarta: Jurusan PAI FakultasIlmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga, 2012
Usmi, Fahrul, Kajian Tentang Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islambagi Peserta Diklat Guru Pertama Pendidikan Agama Islam SMP),Widyaiswara Muda BDK Padang, 2014.
W, Sri Esti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo, 2008.
Yeni Rahmawati dan Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,Jakarta: 2011.
106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
107
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. Judul Penelitian
Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pengembangan Kreativitas Peserta
Didik pada Pembelajaran Al-Islam di Kelas IV SD Muhammadiyah Bodon.
B. Informan
Guru Al-Islam dan Peserta didik.
C. Pedoman Wawancara
1. Wawancara kepada Guru Al-Islam
Pertanyaan :
a. Bagaimana pemahaman guru tentang pendekatan saintifik?
b. Bagaimana langkah-langkah pendekatan saintifik yang dijalankan guru
dalam Pembelajaran Al-Islam?
c. Apakah guru menerapkan pendekatan saintifik secara konsisten?
d. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi pendekatan
saintifik?
e. Bagaimana pemahaman guru tentang kreativitas?
f. Apa saja ciri-ciri Peserta didik yang memiliki kreativitas?
g. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran yang mampu
mengembangkan kreativitas Peserta didik ?
2. Wawancara kepada peserta didik
Pertanyaan:
108
a. Bagaimana pengalaman Peserta didik ketika pembelajaran Al-
Islam?
b. Apa saja media dan metode yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran Al-Islam?
3. Pedoman Observasi
a. Implementasi pendekatan saintifik
Kisi- kisi pedoman observasi untuk pendekatan saintifik
Komponen Indikator
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat.
Menanya Menggali informasi lebih dalam, berpikirkritis, aktif belajar.
Mencoba Melakukan uji coba, mencari sumberbelajar.
Menalar/Mengasosiasi
Mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari,mengembangkan kepribadian, mencarisolusi.
Mengkomunikasi/jejaringpembelajaran
Menyampaikan pendapat, membuatkesimpulan
b. Pengembangan kreativitas peserta didik
Kisi- kisi pedoman observasi untuk kreativitas Peserta didik dalampembelajaran Al-Islam
ciri-ciri aptitudedan non aptitude
Indikator
Kemampuanberikir kreatif
Lancar mengemukakan gagasan, aktifbertanya, mempunyai banyak alternatifjawaban.
Ketrampilanberpikir luwes.
Memiliki pertanyaan yang bervariasi,memiliki ragam alternatif pemecahan
109
masalah.
Ketrampilanberpikir rasional.
Memiliki cara berpikir yang berbeda,memikirkan hal-hal yang unik
Ketrampilanmerinci danmengelaborasi
Mengembangkan gagasan, mengembangkanjawaban orang lain.
Ketrampilanmenilai
Realisasi gagasan, mampu berpendapat,memiliki alasan rasional
Rasa ingin tahu Terdorong untuk mencari tahu, menjajakisumber yang berbeda-beda.
Bersifat imajinatif Berimajinasi terhadap suatu tempat.
Beranimengambil resiko
Berani menerima kritik.
Sifat menghargai Menghargai bimbingan dan arahan.
c. Kisi- kisi pedoman observasi pembelajaran yang dapat mengembangkankreativitas
Komponen Indikator
Menciptakanlingkunganyang kreatif
Memberikan pemanasan, pengaturan fisik,memberi kesibukan didalam kelas, guru sebagaifasilitator.
Mengajukandanmengundangpertanyaan
Teknik bertanya, metode diskusi, metode inquiry(pengajuan pertanyaan, penyelidikan) dandiscovery (penemuan dalam belajar),mengajukan pertanyaan yang provokatif.
Memadukanperkembangankognitif danafektif
Berpikir kreatif, memancing rasa ingin tahu,berpikir imajinatif, sifat menghargai.
4. Pedoman Dokumentasi
a. Gambaran umum SD Muhammadiyah Bodon
b. Pembelajaran Al-Islam dengan Pendekatan Saintifik
110
CATATAN LAPANGAN 1
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Maret 2016
Pukul : 06.30 WIB
Sumber Data : Bapak Eko Rusyan Anan Prasetyo, S.Pd.Si
Deskripsi Data :
Informan adalah Bapak Eko Rusyan Anan Prasetyo, S.Pd.Si. Beliau adalah
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Bodon. Wawancara dilakukan di ruang
Kepala Sekolah pada pukul 06.30 WIB. Wawancara dilakukan untuk
mendapat informasi mengenai Kurikulum Pembelajaran Al-Islam yang secara
umum diterapkan di SD Muhammadiyah Bodon. Wawancara dilakukan untuk
melengkapi studi pendahuluan dalam penulis an ini.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan terungkap bahwa SD
Muhammadiyah Bodon merupakan sebuah lembaga pendidikan
Muhammadiyah yang merupakan sekolah proyek percontohan (pilot project)
Kurikulum 2013. Kurikulum Al-Islam di sekolah ini memadukan kurikulum
dari Pemerintah dan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) PWM DIY.
Interpretasi:
Kurikulum Al-Islam di SD Muhammadiyah Bodon merupakan perpaduan
antara kurikulum dari pemerintah dan dari Majelis Pendidikan Dasar dan
111
Menengah (Dikdasmen) PWM DIY, pembelajaran di sekolah ini
menggunakan Pendekatan saintifik.
CATATAN LAPANGAN 2
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Rabu, 20 januari 2016
Pukul : 11.30 WIB – 12.30 WIB
Sumber Data : Ibu Endang Qodarsih S.Ag
Deskripsi Data :
Informan adalah Ibu Endang Qodarsih S.Ag. Beliau adalah guru Mata
Pelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah Bodon. Wawancara dilakukan di
depan ruang guru pada pukul 11.30 WIB. Wawancara dilakukan untuk
mendapat informasi mengenai pendekatan yang dilakukan dalam
pembelajaran Al-Islam, khususnya di kelas IV dan kondisi kreativitas Peserta
didik pra pendekatan saintifik dan pasca pendekatan saintifik. Wawancara
dilakukan untuk melengkapi studi pendahuluan dalam penulis an ini.
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa kreativitas peserta didik
kelas IVC SD Muhammadiyah Bodon sudah lumayan nampak semenjak
diberlakukan kurikulum 2013, berbeda dengan sewaktu menggunakan KTSP.
Pada Kurikulum 2013, Peserta didik banyak praktik misal ketika bercerita
tentang masa kanak-kanak Rasulullah, Peserta didik memiliki kreativitas
yang bermacam-macam, namun tidak semua Peserta didik mampu untuk
membuat cerita yang bervariasi, ada yang hanya mencontoh temannya
112
kemudian maju ke depan kelas. Itu menandakan masih terbatasnya kreativitas
Peserta didik .
Interpretasi:
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al-Islam adalah
pendekatan saintifik. Salah satu yang ditekankan dalam pendekatan saintifik
adalah pengembangan kreativitas Peserta didik . Kreativitas Peserta didik
dengan kurikulum 2013 lebih nampak dibanding dengan KTSP.
113
CATATAN LAPANGAN 3
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Jum’at, 1 April 2016
Pukul : 08.30 WIB
Sumber Data : Ibu Endang Qodarsih S.Ag
Deskripsi Data :
Informan adalah Ibu Endang Qodarsih. Beliau adalah guru Mata Pelajaran
Al-Islam kelas IV SD Muhammadiyah Bodon. Wawancara dilakukan di
Masjid Sekolah pada pukul 08.30 WIB. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai pemahaman guru tentang pendekatan
saintifik, langkah-langkah pendekatan saintifik yang dijalankan dalam
pembelajaran Al-Islam, konsistensi penerapan pendekatan saintifik, faktor
pendukung dan penghambat implementasi pendekatan saintifik, pemahaman
guru tentang kreativitas, ciri-ciri Peserta didik yang memiliki kreativitas, dan
langkah-langkah pembelajaran yang mampu mengembangkan kreativitas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Endang Qodarsih tersebut
terungkap bahwa menurut bu Endang, pembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah pembelajaran yang lebih ke arah kreativitas anak, dan
menjadikan penanganan terhadap peserta didik lebih mudah terutama dalam
114
materi pelajaran Al-Islam. Intinya menurut bu endang, pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang berpusat pada Peserta didik ,
mengaktifkan Peserta didik , mengembangkan rasa ingin tahu Peserta didik .
Dalam memilih pendekatan dalam pembelajaran, beliau
mempertimbangkan pilihan berdasarkan materi dan media atau fasilitas yang
disediakan, dalam pelajaran ibadah beliau menggunakan pendekatan saintifik
yang ditekankan pada langkah mencoba atau praktik. Adapun untuk materi
tarikh, al-qur’an atau al-hadits, aqidah dan akhlak, pemilihan pendekatan
pembelajaran juga dilakukan demikian.
Beliau menyebutkan bahwa langkah-langkah penerapan pendekatan
saintifik diantaranya adalah pertama beliau melakukan apersepsi atau tanya
jawab mengenai materi yang lalu. Untuk persiapan pembelajaran, beliau
membuat RPP sederhana dan mempersiapkan alat atau media yang
dibutuhkan. Untuk penguasaan materi, menurut penulis , beliau sudah
menguasai. Kemudian selesai persiapan, beliau meminta peserta didik untuk
mengamati media pembelajaran yang biasanya berupa gambar dan video.
Langkah kedua adalah menanya, dan ketiga adalah mencoba, di sini biasanya
anak-anak melakukan praktik. Langkah keempat yaitu mengasosiasi dan yang
kelima yaitu mengkomunikasikan. Dalam hal konsistensi pendekatan
saintifik, beliau memaparkan bahwa pendekatan saintifik telah diterapkan
setiap hari.
Menurut beliau teknik mengajar dengan menggunakan pendekatan
saintifik cukup berpengaruh bagi Peserta didik , dengan cara tersebut Peserta
115
didik lebih aktif, antusias dan terdorong untuk mencari tahu. Kreativitas
Peserta didik juga semakin berkembang dilihat dari keaktifan bertanya,
keberanian mempertahankan gagasan, variasi alternatif jawaban saat ditanya
guru, serta kreatif menjajaki sumber yang berbeda saat beliau memberi tugas.
Fasilitas di sekolah juga dapat digunakan secara maksimal, seperti proyektor,
speaker, masjid, dan perpustakaan sebagai penunjang proses pembelajaran.
Faktor pendukung dalam implementasi pendekatan saintifik adalah
dari pribadi Peserta didik yaitu adanya sifat percaya diri dan pemberani.
Dengan pendukung tersebut, maka penerapan pendekatan saintifik akan
menjadi sangat mudah. Sedangkan penghambatnya menurut beliau adalah
bahwa Peserta didik masih perlu dipancing untuk mau aktif. Namun
permasalahan tersebut sedikit banyak sudah teratasi dengan adanya
pendekatan saintifik.
Interpretasi:
Guru secara konsisten menerapkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pertimbangan yang beliau ambil dalam memilih pendekatan
adalah untuk memanfaaatkan media secara maksimal. Langkah-langkah yang
beliau jalankan juga sudah sesuai dengan RPP dan menurut beliau pendekatan
saintifik sudah efektif untuk mengembangkan kreativitas Peserta didik dalam
pembelajaran. Faktor pendukung keberhasilan pendekatan saintifik adalah
rasa percaya diri Peserta didik sehingga aktif dalam pembelajaran, sedangkan
116
kurangnya percaya diri Peserta didik menjadi hambatan dalam proses
pembelajaran.
CATATAN LAPANGAN 4
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Kamis, 7 April 2016
Pukul : 07.00 WIB- 08.40
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data :
Observasi ini dilakukan di kelas IV SD Muhmmadiyah Bodon ketika
pembelajaran Al-Islam dengan materi sholat gerhana. Observasi dilakukan
untuk mendapat informasi mengenai pendekatan saintifik yang dilakukan
dalam pembelajaran Al-Islam.
Berdasarkan hasil observasi, penulis mendapatkan informasi bahwa guru
sudah menerapkan pendekatan saintifik di kelas dengan menggunakan langkah-
langkah mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasidan mengkomunikasi.
Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran diantanya : mengamati
yaitu guru memperlihatkan gambar-gambar dan video yang menarik terkait
materi, kemudian peserta didik diminta untuk mengamati fenomena yang terjadi
dalam kegiatan sehari-hari terkait materi pelajaran Al- Islam dan Peserta didik
117
menyimak kisah inspiratif yang disampaikan oleh guru. Yang kedua yaitu
menanya : peserta didik diberi kesempatan untuk menggali informasi lebih dalam
melalui pertanyaan yang mereka ajukan, mencoba : peserta didik melaksanakan
praktik sholat gerhana dan peserta didik mengerjakan tugas melalui buku-buku
perpustakaan, video pembelajaran dan internet ketika diberi tugas oleh guru (tidak
hanya satu sumber) yang keempat mengasosiasi : peserta didik diminta untuk
melakukan diskusi dan juga presentasi dan terakhir pada tahap mengkomunikasi
peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil pengamatan beserta kesimpulan
yang diambil berdasarkan hasil pemikiran mereka.
Interpretasi:
Informasi mengenai pembelajaran Al-Islam di kelas IV SD
Muhammadiyah Bodon yang sudah menerapkan pendekatan saintifik dan
langkah-langkah pembelajaran tersebut sudah berjalan dengan baik
dibuktikan dengan keaktifan dan antusiasme peserta didik .
118
CATATAN LAPANGAN 5
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2016
Pukul : 09.00-09.15 WIB
Sumber Data : Silviana Ragil Suyitno (Subjek I)
Deskripsi Data :
Informan adalah peserta didik kelas IVA SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan di Masjid Sekolah SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai pengalaman
pembelajaran Al-Islam di kelas.
Dari hasil wawancara dengan Silvi, penulis mendapatkan informasi
tentang pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran, media dan metode yang digunakan oleh guru. Guru sering
membawa laptop, video, kartu-kartu saat pembelajaran. Strategi yang
digunakan guru pun beragam, tidak hanya ceramah saja. Pembelajaran Al-
islam ini menjadi menyenangkan, karena pembelajaran yang interaktif
119
tersebut menjadikan Peserta didik antusias dalam belajar dan tidak segan
untuk bertanya.
Interpretasi:
Informasi mengenai pengalaman pembelajaran Al-Islam dan
kreativitas Peserta didik dalam pembelajaran didapatkan melalui wawancara
dengan berpedoman pada panduan wawancara.
CATATAN LAPANGAN 6
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2016
Pukul : 09.15-09.25 WIB
Sumber Data : Ayesha Shifa Maharani (Subjek II)
Deskripsi Data :
Informan adalah peserta didik kelas IVA SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan di Masjid Sekolah SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai pengalaman
pembelajaran Al-Islam di kelas.
Dari hasil wawancara dengan Ayesha, penulis mendapatkan informasi
bahwa guru sedah melaksanakan pendekatan saintifik yang dalam proses
pembelajaran serta beragam media dan metode yang digunakan oleh guru .
Guru sering mengajak Peserta didik praktik secara langsung seperti maju ke
depan kelas maupun praktik di masjid. Strategi yang digunakan guru pun
120
beragam, tidak hanya ceramah saja. Pembelajaran Al-islam ini menjadi
menyenangkan
Interpretasi:
Informasi mengenai pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan
saintifik dan kreativitas peserta didik didapatkan melalui wawancara dengan
berpedoman pada panduan wawancara.
CATATAN LAPANGAN 7
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2016
Pukul : 09.25-09.40 WIB
Sumber Data : Aji Mahardika Soestika (Subjek III)
Deskripsi Data :
Informan adalah peserta didik kelas IVB SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan di Masjid Sekolah SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai pengalaman
pembelajaran Al-Islam di kelas.
Dari hasil wawancara dengan Aji, penulis mendapatkan informasi tentang
pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran,
media dan metode yang digunakan oleh guru. Guru sering membawa laptop,
video, kartu-kartu saat pembelajaran. Strategi yang digunakan guru pun
121
beragam, tidak hanya ceramah saja. Pembelajaran Al-islam ini menjadi
menyenangkan
Interpretasi:
Informasi mengenai pengalaman pembelajaran Al-Islam dan beberapa
hal yang berkaitan dengannya didapatkan melalui wawancara dengan
berpedoman pada panduan wawancara.
.
CATATAN LAPANGAN 8
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2016
Pukul : 09.55-10.10 WIB
Sumber Data : Deva Kasamira Dewi (Subjek IV)
Deskripsi Data :
Informan adalah peserta didik kelas IVB SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan di Masjid Sekolah SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai pengalaman
pembelajaran Al-Islam di kelas.
Dari hasil wawancara dengan Deva, penulis mendapatkan informasi
tentang pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran dan cara guru mengajar guru. Menurut Deva, guru sering
membawa laptop, video, dan tidak jarang mengajak Peserta didik praktik ke
122
masjid. Strategi yang digunakan guru pun beragam, tidak hanya ceramah saja.
Pembelajaran Al-Islam ini menjadi menyenangkan dan membuatnya jadi aktif
bertanya dan ingin mengetahui lebih banyak.
Interpretasi:
Informasi mengenai pengalaman pembelajaran Al-Islam yang
diperoleh Deva Kasamira Dewi beberapa hal yang berkaitan dengannya
didapatkan melalui wawancara dengan berpedoman pada panduan
wawancara.
CATATAN LAPANGAN 10
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2016
Pukul : 10.10-10.20 WIB
Sumber Data : Sadewa Maulana Rosyid (Subjek V)
Deskripsi Data :
Informan adalah peserta didik kelas IVC SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan di Masjid Sekolah SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai pengalaman
pembelajaran Al-Islam di kelas.
Dari hasil wawancara dengan Dewa, penulis mendapatkan informasi
tentang pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran, media dan metode yang digunakan oleh guru. Guru sering
123
membawa laptop, video, kartu-kartu saat pembelajaran. Strategi yang
digunakan guru pun beragam, tidak hanya ceramah saja. Pembelajaran Al-
islam ini menjadi menyenangkan
Interpretasi:
Informasi mengenai pengalaman pembelajaran Al-Islam dan
kreativitas Sadewa Mulana Rasyid didapatkan melalui wawancara dengan
berpedoman pada panduan wawancara.
CATATAN LAPANGAN 11
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2016
Pukul : 10.20-010.35 WIB
Sumber Data : Sekar Ayushinta (Subjek VI)
Deskripsi Data :
Informan adalah peserta didik kelas IVC SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan di Masjid Sekolah SD Muhammadiyah Bodon.
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai pengalaman
pembelajaran Al-Islam di kelas.
Dari hasil wawancara dengan Sekar, penulis mendapatkan informasi
bahwa guru sudah menerapkan pendekatan saintifik dan dalam proses
pembelajaran guru menggunakan media dan metode yang beragam. Guru
sering membawa laptop, video bahkan sering belajar di perpus atau
124
mengadakan Bakti Sosial untuk aplikasi materi ibadah. Strategi yang
digunakan guru pun beragam, tidak hanya ceramah saja. Pembelajaran Al-
islam ini menjadi menyenangkan.
Interpretasi:
Informasi mengenai pengalaman pembelajaran Al-Islam dan
kreativitas Sadewa Mulana Rasyid didapatkan melalui wawancara dengan
berpedoman pada panduan wawancara
CATATAN LAPANGAN 12
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2016
Pukul : 09.30 WIB
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data :
Observasi ini dilakukan terhadap Silviana Ragil Suyetno (Subjek I). Ia
adalah Peserta didik kelas IVA SD Muhammaiyah Bodon. Observasi
dilakukan di ruang kelas IVC pada pukul 09.30 WIB ketika sedang
berlangsung proses pembelajaran Al-Islam. Observasi dilakukan untuk
mendapat informasi mengenai pengembangan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Al-Islam melalui pendekatan saintifik.
125
Berdasarkan hasil observasi dengan Silviana Ragil Suyetno, penulis
mendapatkan informasi tentang kreativitas peserta didik pada saat
pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik, dilihat dari indikator-
indikator yang ada yaitu lancar mengemukakan gagasan, aktif bertanya,
memiliki pertanyaan yang bervariasi, rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai
bimbingan dan arahan dari guru dan memiliki alasan rasional ketika
menjawab pertanyaan.
Interpretasi:
Informasi yang diperoleh adalah mengenai pengembangan kreativitas
peserta didik pada saat pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik.
CATATAN LAPANGAN 13
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2016
Pukul : 09.30 WIB
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data :
Observasi ini dilakukan terhadap Ayesha Shifa Maharani (Subjek II).
Ia adalah Peserta didik kelas IVA SD Muhammaiyah Bodon. Observasi
dilakukan di ruang kelas IVA pada pukul 09.30 WIB ketika sedang
berlangsung proses pembelajaran Al-Islam. Observasi dilakukan untuk
126
mendapat informasi mengenai pengembangan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Al-Islam melalui pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil observasi dengan Ayesha Shifa Maharani, penulis
mendapatkan informasi tentang pengembangan kreativitas peserta didik pada
saat pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik, dilihat yaitu lancar
mengemukakan gagasan, aktif bertanya, rasa ingin tahu yang tinggi,
menghargai bimbingan dan arahan dari guru dan memiliki alasan rasional
ketika menjawab pertanyaan.
Interpretasi:
Informasi mengenai kreativitas peserta didik yang mengalami
pengembangan kreativitas pada saat pembelajaran Al-Islam dengan
pendekatan saintifik.
CATATAN LAPANGAN 14
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Jum’at, 15 April 2016
Pukul : 08.35 WIB
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data
Observasi ini dilakukan terhadap Aji Mahardika Soestika (Subjek III).
Ia adalah Peserta didik kelas IVB SD Muhammaiyah Bodon. Observasi
dilakukan di ruang kelas IVC pada pukul 09.30 WIB ketika sedang
berlangsung proses pembelajaran Al-Islam. Observasi dilakukan untuk
127
mendapat informasi mengenai pengembangan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Al-Islam melalui pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil observasi dengan Aji Mahardika Soestika, penulis
mendapatkan informasi tentang kreativitas peserta didik pada saat
pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik, dilihat dari indikator-
indikator yang ada yaitu lancar mengemukakan gagasan, aktif bertanya,
memiliki pertanyaan yang bervariasi, rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai
bimbingan dan arahan dari guru dan memiliki alasan rasional ketika
menjawab pertanyaan.
Interpretasi:
Informasi mengenai kreativitas peserta didik yang mengalami
pengembangan kreativitas pada saat pembelajaran Al-Islam dengan
pendekatan saintifik.
128
CATATAN LAPANGAN 15
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Jum’at, 15 April 2016
Pukul : 08.35 WIB
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data
Observasi ini dilakukan terhadap Deva Kashamira Dewi (Subjek IV).
Ia adalah Peserta didik kelas IVB SD Muhammaiyah Bodon. Observasi
dilakukan di ruang kelas IVB pada pukul 09.30 WIB ketika sedang
berlangsung proses pembelajaran Al-Islam. Observasi dilakukan untuk
mendapat informasi mengenai pengembangan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Al-Islam melalui pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil observasi dengan Deva Kashamira Dewi, penulis
mendapatkan informasi tentang kreativitas peserta didik pada saat
pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik, dilihat dari indikator-
indikator yang ada yaitu lancar mengemukakan gagasan, aktif bertanya,
memiliki pertanyaan yang bervariasi, rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai
bimbingan dan arahan dari guru.
Interpretasi:
Informasi yang diperoleh dari observasi ini adalah pengembangan
kreativitas peserta didik pada saat pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan
saintifik.
129
CATATAN LAPANGAN 16
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2016
Pukul : 07.00 WIB
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data :
Observasi ini dilakukan terhadap adalah Sadewa Maulana Rosyid
(Subjek V). Ia adalah Peserta didik kelas IVC SD Muhammaiyah Bodon.
Observasi dilakukan di ruang kelas IVC pada pukul 09.30 WIB ketika
sedang berlangsung proses pembelajaran Al-Islam. Observasi dilakukan
untuk mendapat informasi mengenai pengembangan kreativitas peserta didik
dalam pembelajaran Al-Islam melalui pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil observasi dengan Sadewa Maulana Rosyid, penulis
mendapatkan informasi tentang kreativitas peserta didik pada saat
pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik, dilihat dari indikator-
indikator yang ada yaitu lancar mengemukakan gagasan, aktif bertanya,
memiliki pertanyaan yang bervariasi, rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai
bimbingan dan arahan dari guru dan memiliki alasan rasional ketika
menjawab pertanyaan.
Interpretasi:
Informasi yang diperoleh dari observasi ini adalah pengembangan
kreativitas peserta didik pada saat pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan
saintifik.
130
CATATAN LAPANGAN 17
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2016
Pukul : 07.00 WIB
Sumber Data : Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Data :
Observasi ini dilakukan terhadap Sekar Ayushita (Subjek VI). Ia adalah
Peserta didik kelas IVC SD Muhammaiyah Bodon. Observasi dilakukan di
ruang kelas IVC pada pukul 07.00 WIB ketika sedang berlangsung proses
pembelajaran Al-Islam. Observasi dilakukan untuk mendapat informasi
mengenai pengembangan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Al-
Islam melalui pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil observasi dengan Sekar Ayushita, penulis
mendapatkan informasi tentang kreativitas peserta didik pada saat
pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan saintifik, dilihat dari indikator-
indikator yang ada yaitu lancar mengemukakan gagasan, aktif bertanya,
memiliki pertanyaan yang bervariasi, rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai
bimbingan dan arahan dari guru dan memiliki alasan rasional ketika
menjawab pertanyaan.
Interpretasi:
131
Informasi yang diperoleh dari observasi ini adalah pengembangan
kreativitas peserta didik pada saat pembelajaran Al-Islam dengan pendekatan
saintifik.
132
133
134
135
136
137
138