i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas Dikpora DIY) disusun berdasarkan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015, serta Penetapan Kinerja
Tahun 2015 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi
yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Dinas Dikpora DIY merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
melaksanakan urusan wajib pemerintahan bidang pendidikan, pemuda dan
olahraga. Tujuan yang akan dicapai adalah pembangunan sumber daya manusia
melalui pendidikan serta pembinaan pemuda dan olahraga secara
berkesinambungan. Pendidikan diberikan kepada penduduk usia sekolah atau
seluruh masyarakat yang membutuhkan dengan memberikan bekal ilmu, wawasan,
keterampilan, dan akhlak yang mulia serta memiliki daya saing tinggi. Proses
pendidikan tersebut ditanamkan semenjak dari usia dini secara terus menerus dan
berkelanjutan sampai pada kemampuan mencapai tingkat pendidikan.
iv
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diupayakan peningkatan layanan
pendidikan bermutu yang mengacu kepada kebijakan pembangunan pendidikan
nasional yaitu pembangunan pendidikan yang diarahkan untuk menghasilkan insan
Indonesia cerdas komprehensif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan,
kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan.
Sedangkan pembinaan pemuda dan olah raga bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pemuda dan olahraga yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui
pembinaan pelajar berbakat maupun atlet profesional sehingga pada saatnya dapat
menunjukkan prestasinya baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih
meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun
outcomes di masa mendatang. Selanjutnya laporan ini dususun untuk menyajikan
kinerja Dinas Dikpora DIY yang dapat dilihat melalui capaian indikator kinerja
sasaran yang telah ditetapkan. Dari data capaian indikator kinerja sasaran dapat
diketahui sejauhmana keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian target
yang telah ditetapkan pada rencana strategis. Evaluasi dan pengukuran pencapaian
sasaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan manajemen berbasis kinerja
secara menyeluruh yang artinya bahwa pengelolaan atau manajemennya harus
dapat digunakan untuk mengarahkan seluruh sumber daya yang tersedia kepada
tujuan yang telah direncanakan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan informasi pencapaian
target realisasi indikator pada Rencana Strategis Dinas Dikpora DIY, cara
pencapaian, analisis hasil capaian dan faktor-faktor yang menjadi kendalanya.
Realisasi dari target tersebut dicapai dengan melakukan penetapan tujuan dan
kebijakan yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan
selama tahun 2015.
v
Laporan ini diharapkan menjadi sarana evaluasi yang konstruktif agar
dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh aparatur yang ada di Dinas
Dikpora DIY. Kemudian dapat dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Dinas
Dikpora DIY dalam rangka meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
Drs. R. KADARMANTA BASKARA AJI NIP. 19630225 199003 1 010
vi
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora DIY ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Dikpora DIY yang
memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis.
Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Dikpora DIY Tahun
2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan
strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana
strategis.
Ringkasan prestasi kinerja Dinas Dikpora DIY yang dihasilkan di tahun 2015,
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Sasaran 1: Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan
non diskriminatif, dengan indikatornya:
1. Rata-rata lama sekolah
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 8,84
b. Sasaran 2: Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal, dengan
indikatornya:
1. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 8.000
orang
c. Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan
pembangunan, dengan indikatornya:
1. Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan
sinergis dengan kebutuhan pembangunan
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 29,17%
2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 1.912
orang/peserta
vii
d. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing
dan berkarakter, dengan indikatornya:
1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah peringkat
ke 11
2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 0, karena
POPWIL diselenggarakan dengan periode dua tahunan, dan akan
diselenggarakan pada tahun 2016
3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 13 sentra
4. Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan
pemuda
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 100%
e. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
1. Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan
kewirausahaan
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 365
kelompok
f. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel dan
berbudaya
1. Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan
capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 82,15%
Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Dikpora DIY juga ditunjukkan oleh
pencapaian target terkait dengan peran partisipasi aktif dari masyarakat dan
instansi terkait.
viii
Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui
pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi
perhatian bagi Dinas Dikpora DIY ke depan.
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Dikpora DIY dalam perbaikan
kinerja di tahun yang akan datang.
ix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------------------ i Ikhtisar Eksekutif -------------------------------------------------------------------------------------------- iv Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------------------------- vii Daftar Tabel-------------------------------------------------------------------------------------------------- viii Daftar Grafik -------------------------------------------------------------------------------------------------- ix BAB I Pendahuluan ---------------------------------------------------------------------------------------- 1
I.1 Struktur Organisasi ------------------------------------------------------------------------ 3 I.2 Fungsi dan Tugas -------------------------------------------------------------------------- 4 I.3 Keadaan Pegawai -------------------------------------------------------------------------- 7 I.4 Keadaaan Sarana dan Prasana--------------------------------------------------------- 10 I.5 Keuangan ----------------------------------------------------------------------------------- 11 I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah -------------------------------- 12
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ----------------------------------------------------------- 14 II.1 Perenanaan Strategis ------------------------------------------------------------------- 14 II.1.1 Visi dan Misi ------------------------------------------------------------------------ 14 II.1.2 Tujuan dan Sasaran ----------------------------------------------------------- 17
II.1.3 Strategi --------------------------------------------------------------------------- 19 II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ------------------------------------------------------ 27 II.3 Rencana Anggaran --------------------------------------------------------------------- 29 II.4 Instrumen Pendukung ---------------------------------------------------------------- 30
BAB III Akuntabilitas Kinerja ----------------------------------------------------------------------------- 31 III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 ---------------------------------------------------------- 31 III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis----------------------- 35 III.3 Realisasi Anggaran ---------------------------------------------------------------------- 88
BAB IV Penutup --------------------------------------------------------------------------------------------- 93 Lampiran-Lampiran
x
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 -------------------------------------------------------------- 27 Tabel II.2 Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015 ------------------------------------------ 29 Tabel II.3 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ------------------------------------- 30 Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ---------------------------------------------------------------- 33 Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 --------------------------------------------------------------- 34 Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja ---------------------------------------------------------------- 35 Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja ---------------------------------------------------------------- 41 Tabel III.5 Jumlah Siswa Paket A ------------------------------------------------------------------------ 42 Tabel III.6 Jumlah Siswa Paket B ------------------------------------------------------------------------ 43 Tabel III.7 Jumlah Siswa paket C ------------------------------------------------------------------------ 43 Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja ---------------------------------------------------------------- 45 Tabel III.9 Jumlah Siswa SMK Terserap Di Dunia Kerja Tahun 2015 ---------------------------- 46 Tabel III.10 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan Model Pendidikan Berbasis Budaya ----- 46 Tabel III.11 Daftar Peserta Didik Yang Dilayani BLPT Dinas Dikpora DIY ----------------------- 54 Tabel III.12 Target dan Realisasi Kinerja--------------------------------------------------------------- 58 Tabel III.13 Gedung/Lapangan Olahraga DIY --------------------------------------------------------- 61 Tabel III.14 Daftar Sentra Pemuda --------------------------------------------------------------------- 66 Tabel III.15 Daftar Organisasi Pemuda ---------------------------------------------------------------- 70 Tabel III.16 Target dan Realisasi Kinerja--------------------------------------------------------------- 72 Tabel III.17 Data Sebaran Kelompok Wirausaha Muda di DIY ----------------------------------- 74 Tabel III.18 Target dan dan Realisasi Kinerja --------------------------------------------------------- 75 Tabel III.19 Kinerja Pemerataan SD -------------------------------------------------------------------- 81 Tabel III.20 Kinerja Pemerataan SMP ------------------------------------------------------------------ 81 Tabel III.21 Kinerja Pemerataan SM -------------------------------------------------------------------- 82 Tabel III.22 Kinerja Mutu SD ----------------------------------------------------------------------------- 82 Tabel III.23 Kinerja Mutu SMP --------------------------------------------------------------------------- 83 Tabel III.24 Kinerja Mutu SM ---------------------------------------------------------------------------- 83 Tabel III.25 Kinerja Efisiensi ------------------------------------------------------------------------------ 84 Tabel III.26 Kinerja Pendidikan -------------------------------------------------------------------------- 84 Tabel III.27 Data Penghitungan Indikator Mutu Pendidikan-------------------------------------- 85 Tabel III.28 Anggaran & Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Th 2015 -------------------- 88
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik III.1 Jumlah Mahasiswa Setiap Tahun Pelajaran (Th 2012-Th 2015) ------------------- 39 Grafik III.2 Jumlah Mahasiswa Baru Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012-2015) ----------- 40 Grafik III.3 Jml Masy. Yg Terlayani Pada Pend. Nonformal & Informal ------------------------- 44
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora DIY Tahun
2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan
RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini
merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik
(good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015
diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Dikpora DIY.
2. Mendorong Dinas Dikpora DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta di dalam pelaksanaan
program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
- 2 -
Dalam rangka mendukung capaian sasaran prioritas pembangunan dan
capaian visi, misi, tujuan dan rencana strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 telah dijabarkan melalui
program dan kegiatan dengan periode tahunan. Prioritas-prioritas khusus dilakukan
dalam kerangka pencapaian target sasaran pembangunan bidang pendidikan,
pemuda dan olahraga baik yang telah termuat dalam RPJMD DIY maupun yang
menjadi bagian dari penugasan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut perlu
digunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Meningkatkan standar manajemen mutu lembaga pendidikan dan kualitas
tenaga pendidik secara merata;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi;
3. Peningkatan fasilitas dan penyelenggaraan pendidikan guna meningkatkan mutu
lulusan;
4. Melestarikan penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib
belajar 12 tahun secara merata terutama di wilayah pedesaan dan perbatasan
dengan daerah lain;
5. Menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sehingga
dapat diakses secara merata baik di daerah perkotaan, pedesaan maupun
berbatasan dengan daerah lain;
6. Menyelenggarakan dan meningkatkan pembelajaran berbasis penelitian pada
semua jenjang pendidikan;
7. Mengembangkan kerjasama dan jejaring dengan pendidikan tinggi, lembaga-
lembaga riset, dunia usaha dan pemerintah pusat untuk mewujudkan berdirinya
pusat teknologi dan industri;
8. Membangun sistem informasi yang mudah diakses oleh stakeholder dan
masyarakat secara luas;
9. Meningkatkan kapasitas dan aksebilitas infrastruktur dalam pelayanan publik;
- 3 -
10. Meningkatkan standar mutu kurikulum pendidikan yang terkini, berbudaya,
agamis dan anti narkoba dalam rangka membentuk SDM berkarakter unggul;
11. Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam mengembangkan proses
belajar mengajar berbasis multikultural dan nilai-nilai budaya luhur;
12. Mendorong kegiatan olahraga andalan daerah yang disertai peningkatan
kualitas dan kuantitas sarana olahraga serta peningkatan peran pemuda dalam
pembangunan;
13. Meningkatkan iklim usaha yang mendukung Yogyakarta sebagai pusat
pendidikan dan kewirausahaan;
14. Meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
semua pihak;
15. Memfasilitasi model pelatihan keterampilan dan keahlian kepada pemuda;
16. Meningkatkan sarana dan prasarana daerah dalam pelayanan publik;
I.1 Struktur Organisasi
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas/Badan/Kantor/
Rumah Sakit/Biro Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan
susunan organisasi sebagai berikut:
- 4 -
I.2 Fungsi dan Tugas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Gubernur DIY Nomor 47 Tahun 2010 menyatakan bahwa Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah
di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta melaksanakan kewenangan
dekonsentrasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Dikpora
DIY mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan pengendalian pendidikan, pemuda dan olahraga;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga;
- 5 -
c. Pelaksanaan kewenangan daerah yang berkaitan dengan pembiayaan,
kurikulum, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengendalian
mutu pendidikan, pemuda dan olah raga;
d. Pelaksanaan koordinasi perijinan di bidang pendidikan;
e. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya;
f. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang pendidikan, pemuda dan olah raga
kabupaten/kota;
g. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang pendidikan, pemuda dan
olah raga;
h. Pelaksanaan evaluasi pendidikan.
Pada saat ini telah terjadi perubahan dalam paradigma manajemen
pemerintahan dan perubahan dalam lingkungan pemerintahan baik intern maupun
global. Dalam paradigma baru ini rakyat ditempatkan pada posisi utama dalam
mengukur keberhasilan pelayanan pada birokrasi. Perubahan tersebut diawali
dengan terjadinya reformasi yang telah mengembalikan kesadaran rakyat akan
keharusan diwujudkannya pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel,
bersih dan bebas dari KKN serta diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah.
Secara garis besar kondisi umum yang terkait dengan masalah pendidikan yaitu :
1. Kualitas SDM yang ada masih banyak yang belum dapat memenuhi tuntutan
persaingan global.
2. Mayoritas kondisi ekonomi masyarakat mengalami keterbatasan dalam
mempersiapkan diri menjadi SDM yang kompeten dan kompetitif.
3. Kualitas pendidikan belum kompetitif dalam persaingan global.
4. Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan.
5. Persaingan yang ketat antar lembaga pendidikan dalam memperoleh
siswa/mahasiswa/warga belajar, kadang-kadang berjalan di luar kontrol
pemerintah/masyarakat yang berakibat merugikan masyarakat.
- 6 -
6. Peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan masih
rendah.
7. Pusat-pusat bacaan dan perpustakaan umum di DIY sudah tidak mampu lagi
menampung kebutuhan siswa dan mahasiswa .
8. Masih rendahnya minat masyarakat untuk membaca, menulis, dan meneliti,
terlebih lagi untuk menuju ke arah life long learning community.
Permasalahan tersebut menjadi tugas bersama antara pemerintah, peran swasta
(dunia usaha/industri) dan masyarakat yang merupakan tiga pilar pelaksana
pembangunan pendidikan. Pemerintah sebagai penanggungjawab atas terjamin-
nya mutu pendidikan adalah pemerintahan yang ada di pusat dan daerah. Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari pemerintah daerah dan 5 pemerintah
kabupaten/kota merupakan salah satu pilar pelaksana pembangunan bidang
pendidikan yang saling bersinergi untuk bersama-sama menjalin hubungan
harmonis dalam melaksanakan urusan pendidikan, terlebih di era otonomi daerah
bahwa masalah pendidikan termasuk yang diserahkan kewenangannya kepada
kabupaten/kota sehingga peran pemerintah daerah/provinsi lebih banyak bersifat
regulasi, koordinasi dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab I pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa yang
dimaksud pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada peserta didik agar
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan wajib pendidikan dan
urusan wajib pemuda dan olahraga. Kedua urusan tersebut merupakan urusan
prioritas utama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
membangun wilayahnya. Pembangunan tersebut dilakukan dengan upaya
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap untuk memberikan jaminan
- 7 -
layanan lulusan yang berkualitas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pendidikan baik melalui jalur formal, nonformal dan informal yang
terdiri dari jenis pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi serta pendidikan
vokasi.
I.3 Keadaan Pegawai
Pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai target sasaran yang telah di
tetapkan sesuai Renstra Dinas Dikpora DIY dilaksanakan oleh SDM yang bermutu
dan berkompeten sebagai berikut:
c. Berdasarkan Jenis Jabatan
No Eselon Struktural Jml Guru JFU JFT CPNS JML
1 I - 1,280 389 21 45 1,790
2 II 1
3 III 9
4 IV 39
5 V 6
Jml 55 1,280 389 21 45 1,790
d. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 S3 -
2 S2 65
3 S1 1,181
4 Sarmud 6
5 D III 36
6 D II 250
7 D1 2
8 SLTA 201
9 SLTP 30
10 SD 19
Jumlah 1,790
- 8 -
e. Berdasarkan Golongan
No Gol Jml Ket
1 IV/d - 747
2 IV/c 4
3 IV/b 28
4 IV/a 715
5 III/d 176 886
6 III/c 183
7 III/b 396
8 III/a 131
9 II/d 20 133
10 II/c 36
11 II/b 58
12 II/a 19
13 I/d 9 24
14 I/c 6
15 I/b 6
16 I/a 3
Jumlah
1,790
- 9 -
f. Berdasarkan Jenis Kelamin
No Unit Kerja Laki2 Perempuan Jumlah
1 Dikpora 85 86 171
2 SLBN 1 Bantul 38 50 88
3 SLBN 2 Bantul 8 23 31
4 SLBN 1 Gunungkidul 19 13 32
5 SLBN 2 Gunungkidul 6 7 13
6 SLBN 1 Kulon Progo 12 21 33
7 SLBN 1 Yogyakarta 16 26 42
8 SLBN 2 Yogyakarta 13 26 39
9 SLBN Pembina Yogyakarta 21 36 57
10 SLBN 1 Sleman 10 18 28
11 SLB Swata 179 315 494
12 SMPN 1 Wonosari 21 27 48
13 SMPN 1 Karangmojo 23 16 39
14 SMPN 1 Galur 16 21 37
15 SMPN 1 Wates 23 26 49
16 SMAN 1 Wonosari 35 22 57
17 SMAN 2 Wates 16 22 38
18 SMKN 2 Wonosari 115 39 154
19 SMKN 2 Pengasih 123 41 164
20 BLPT 42 17 59
21 BPKB 20 21 41
22 BPO 37 17 54
23 BTKP 13 9 22
Jumlah 891 899 1,790
Untuk memenuhi profil jabatan sesuai Pergub Nomor 66, 67, 68 Tahun 2008
dan Perubahan Nomor 1, 2, 3 Tahun 2012, Sub Bagian Kepegawaian
Sekretariat Dinas Dikpora DIY telah melakukan analisis jabatan sesuai
kebutuhan formasi dan kualifikasi pendidikan/kebutuhan PNS. Dinas Dikpora
juga secara aktif melakukan koordinasi dengan BKD DIY.
- 10 -
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana yang dimiliki Dinas Dikpora DIY sebagai berikut:
No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi/
Keterangan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Tanah
Alat-Alat Besar
Alat-Alat Angkutan
Alat-Alat Bengkel dan Alat Ukur
Alat-Alat Pertanian/Peternakan
Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga
Alat-Alat Studio dan Komunikasi
Alat-Alat Kedokteran
Alat-Alat Laboratorium
Bangunan Gedung
Jalan dan Jembatan
Bangunan Air/Irigasi
Instalasi
Jaringan
Buku Perpustakaan
Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan
40
31
83
3.906
21
44.185
1.273
170
7.793
449
1
3
36
19
140.767
1.548
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Buku
Unit
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Peralatan dan perlengkapan penunjang seperti alat mesin kantor sebagai
pendukung pengelolaan program dan kegiatan jumlahnya relatif memadai dan
telah tersebar ke masing-masing unit kerja yang ada, namun kualitasnya perlu
penyesuaian dengan tuntutan kemajuan teknologi dan volume pekerjaan.
Sedangkan dengan alat transportasi sebagai penunjang kelancaran mobilitas
kedinasan dalam keadaan baik dan layak jalan. Secara bertahap telah dilakukan
penambahan alat-alat perlengkapan kantor, sarana prasarana dan transportasi
untuk memenuhi kebutuhan.
- 11 -
Analisis kebutuhan ideal sarana dan prasarana dengan kebutuhan beban
pekerjaan belum dilakukan oleh Dinas Dikpora DIY.
I.5 Keuangan
I.5.1. APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun (APBD) tahun anggaran 2015
yang dikelola oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY adalah sebagai
berikut:
I.5.1.1. APBD
Urusan Wajib
Jenis Belanja Anggaran Belanja
Realisasi Belanja
Jumlah (Rp) %
Pendidikan,
Pemuda dan
Olahraga
Belanja Tidak Langsung
105.561.520.384 104.732.967.904
99,22%
Belanja Langsung 199.658.313.096 179.793.562.376
90,05%
Total 305.219.833.480 284.526.530.280 93,22%
I.5.1.2. Dana Keistimewaan
Anggaran Realisasi Belanja %
12.217.203.000 10.675.282.715 87,38%
- 12 -
I.5.2. APBN (Dekonsentrasi)
Dinas Dikpora DIY juga melaksanakan tugas kewenangan dekonsentrasi
dengan besaran anggaran dan realisasinya sebagai berikut:
Kementerian Eselon I Anggaran Belanja Realisasi Belanja
Jumlah (Rp) %
Kemendikbud
Biro Perencanaan dan KLN
192.764.000 167.916.720 87,11%
Direktorat Dikdasdasmen
11.523.517.000 10.245.250.933 89,68%
Direktorat GTK
1.092.583.000 957.124.000 87,60%
Direktorat PAUDNI
1.732.789.000 1.520.349.069 87,74%
Kemenpora Kemenpora 8.449.102.000 8.167.746.903 96,67%
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Laporan ini menyajikan pencapaian kinerja Dinas Dikpora DIY selama
tahun 2015. Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian
sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang
dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015.
- 13 -
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora
DIY Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Ikhtisar Eksekutif
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Dinas Dikpora DIY dan
sekilas pengantar lainnya.
Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Memuat perencanaan kinerja dalam Renstra, visi dan misi Dinas Dikpora DIY,
tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program/kegiatan dan
Perjanjian Kinerja
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran target yang ditetapkan
dalam Renstra dengan mengungkapkan dan menyajikan hasil pengukuran
kinerja.
Bab IV : Penutup
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari akuntabilitas kinerja
Lampiran-Lampiran
- 14 -
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1. Perencanaan Strategis
Renstra Dinas Dikpora DIY pada tahun 2015 telah dilakukan reviu pada
sasaran dan indikator kinerja serta target capaiannya mengacu pada arahan dari
tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara juga dari BAPPEDA DIY.
Sehingga penjelasan pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini telah
menggunakan Renstra hasil reviu yang digunakan mulai tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017.
II.1.1. Visi dan Misi
Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing tinggi serta memiliki iman dan takwa perlu diupayakan melalui
pendidikan di segala bidang serta didukung dengan pembinaan generasi
muda dan olahraga. Generasi muda adalah penerus bangsa dan calon
pemimpin bangsa yang harus dididik dan dibimbing melalui jalur formal,
nonformal dan informal melalui tahap-tahap tingkatan pendidikan. Maka
sesuai dengan peran dan mandat yang diterima oleh Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian dijabarkan ke
dalam tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan serta bidang pemuda dan olahraga telah dirumuskan visi
sebagai cita-cita keadaan yang diinginkan di masa depan dan misi yang
merupakan langkah dan upaya untuk mencapai visi tersebut.
- 15 -
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 memuat target-target yang
akan dicapai dalam tahapan pertahun. Renstra tersebut digunakan sebagai
dasar pengukuran akuntabilitas kinerja yang dapat dilihat pada tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
II.1.1.1 Visi
Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
adalah:
“Mewujudkan kualitas pendidikan, pemuda, dan olahraga yang
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya”.
Visi tersebut menyatakan bahwa peran yang diemban Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY adalah sebagai katalisator
pemerataan pendidikan yang bermutu tinggi. Peran sebagai katalisator ini
merupakan peranan yang lebih diarahkan sebagai pengatur dan pengendali
daripada peranan sebagai pelaksana langsung urusan pendidikan. Fungsi
pengarahan dan pengendalian ini mempunyai peranan yang kuat dan
strategis melalui pengaturan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan
dan penentuan kebijakan serta mempunyai kemampuan untuk menetapkan
prioritas program yang dilaksanakan.
Dengan demikian Dinas Dikpora DIY harus lebih banyak melakukan
kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri dan masyarakat untuk
bersama-sama menangani masalah pendidikan dengan cara memberikan
kesempatan dan mendorong dunia usaha/dunia industri dan masyarakat
untuk bersedia menerima siswa magang melalui regulasi, fasilitasi, dan
pelayanan publik. Peran tersebut agar dapat mengembangkan kreativitas
dan inovasi dalam memberdayakan potensi pendidikan di Daerah Istimewa
- 16 -
Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kualitas mutu sekolah sebagai
lembaga penyelenggara pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan
bermutu serta memiliki daya saing yang kuat.
II.1.1.2. Misi
Misi dirumuskan untuk menjabarkan visi agar seluruh aparat dan
jajaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengetahui upaya-
upaya yang akan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Misi Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dirumuskan
sebagai berikut:
1. Menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua dan non diskriminatif
dan berbudaya;
2. Mengembangkan pembinaan pemuda dan olahraga yang berkualitas dan
berkarakter;
3. Mengembangkan tata kelola pendidikan, pemuda, dan olahraga berbasis
budaya.
Dengan demikian Dinas Dikpora DIY berusaha menata dan
mengembangkan organisasinya secara menyeluruh meliputi seluruh sumber
daya yang ada agar mempunyai kapasitas manajemen yang siap untuk
menyikapi tuntutan masarakat dan perkembangan yang semakin kompetitif
dan global. Menggunakan pendekatan manajemen kinerja dengan berbagai
metode dan teknik penerapan yang dimulai dari perencanaan berlanjut pada
pelaksanaan dan pengendaliannya hingga evaluasi di akhir pelaksanaan.
Dengan dilakukannya semua itu diharapkan dapat menciptakan sumber daya
yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan memberikan hasil yang
optimal. Selanjutnya birokrasi tidak boleh menjadi penghambat pem-
bangunan, namun justru mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya
- 17 -
kreativitas masyarakat dan swasta (dunia usaha/dunia industri) untuk
memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ditawarkan sesuai potensi dan
keunggulan daerah yang dapat memicu motivasi bagi penyelenggaraan
pendidikan menuju pendidikan bermutu yang merata di seluruh Daerah
Istimewa Yogyakarta.
II.1.2. Tujuan dan Sasaran
A. Tujuan
Mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan
jangka menengah 5 tahun anggaran adalah:
1. Mengembangkan pendidikan berkualitas yang merata untuk semua,
berdaya saing, dan nondiskriminatif.
2. Menghasilkan generasi muda berkarakter yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa
luhur, berbudaya, menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan
inovatif, serta profesional.
3. Mewujudkan peran DIY dalam menciptakan inovasi pendidikan.
4. Mewujudkan pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan
pembangunan.
5. Mewujudkan pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing,
dan berkarakter.
6. Meningkatkan layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang
akuntabel, dan berbudaya.
- 18 -
B. Sasaran Strategis
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran
strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima
tahun adalah sebagai berikut:
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI
AWAL 2013
TARGET AKHIR 2017
1 Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif
Rata-rata lama sekolah Tahun 10,8 12
2 Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
Peningkatanan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang 8.000 10.000
3 Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
% 29,17 45,83
Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
Peserta 1.904 1.977
4 Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Prestasi cabang olahraga (POPNAS) Peringkat 13 15
Prestasi cabang olahraga (POPWIL) Peringkat 0 0
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
Sentra 13 15
Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda
% 100 100
5 Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan
Kelompok 365 405
6 Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
% 74,71 75,17
- 19 -
II.1.3. Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah
selanjutnya perlu ditentukan bagaima hal tersebut dapat dicapai. Cara
mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk
merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi
penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
II.1.3.1. Misi 1
1. Strategi
1. Pendayagunaan keunggulan komparatif
2. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan terutama pendidikan
menengah
2. Kebijakan
1. Peningkatan penyediaan layanan pendidikan untuk memenuhi SNP
2. Pengurangan disparitas akses dan kualitas pendidikan
3. Program
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3. Program Pendidikan Menengah
4. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
5. Program Pendidikan Tinggi
- 20 -
4. Kegiatan
1. Peningkatan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini
2. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS/BOSDA)
Pendidikan Dasar
3. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Galur Kulonprogo
4. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Wates
Kulonprogo
5. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Karangmojo
Gunungkidul
6. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Wonosari
Gunungkidul
7. Penyelenggaraan dan Pembinaan Lomba SD
8. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMP
9. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SD
10. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMP
11. Perluasan Aksesibilitas Pendidikan Dasar (Pajak Rokok)
12. Penyelenggaraan dan Pembinaan Lomba Budaya Mutu SD
13. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA N 2 Wates Kulon
Progo
14. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA N 1 Wonosari
Gunungkidul
15. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMK N 2 Pengasih Kulon
Progo
16. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMK N 2 Wonosari
Gunungkidul
17. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMA
18. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMK
19. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMA
20. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMK
- 21 -
21. Penyediaan Beasiswa Pendidikan Menengah (Pajak Rokok)
22. Bantuan Operasional Sekolah
23. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Yogyakarta
24. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Yogyakarta
25. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN Pembina
26. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Bantul
27. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Bantul
28. Pengembangan dan Peningkatan mutu SLBN 1 Sleman
29. Pengembangan dan peningkatan mutu SLBN 1 Gunungkidul
30. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Kulon Progo
31. Pengembanan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Gunungkidul
32. Pembinaan dan Pengembangan Mutu PK-PLK
33. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK-PLK
34. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba PK-PLK
35. Penyediaan Beasiswa PK-PLK
36. Promosi Pendidikan DIY
37. Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa/Bea Mahasiswa
38. Pemberdayaan Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Provinsi se
Indonesia di Yogyakarta
II.1.3.2. Misi 2
1. Strategi
1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan nonformal dan
informal
2. Kebijakan
1. Peningkatan kesempatan dan keterjangkauan pendidikan
- 22 -
3. Program
1. Program Pendidikan Nonformal dan Informal
4. Kegiatan
1. Pengembangan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan
2. Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
3. Pengembangan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan
4. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba Keagamaan
5. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba PNFI
6. Pengembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan
II.1.3.3. Misi 3
1. Strategi
1. Pengembangan pendidikan berlandaskan modal kultural, modal
sosial, pendidikan karakter integratif dengan peningkatan mutu
dan relevansi
2. Pemberdayaan satuan pendidikan dan pihak terkait untuk
mengembangkan model unggulan mutu pendidikan
3. Peningkatan hubungan yang sinergis antara pendidikan dan
dunia kerja
2. Kebijakan
1. Pelembagaan muatan budaya dalam pendidikan
2. Pembudayaan mutu pendidikan berbasis budaya melalui aliansi
pendidikan
3. Peningkatan keunggulan kompetitif pendidikan dalam bidang
akademik dan non akademik
4. Peningkatan partisipasi aktif di kawasan Asia Tenggara pada
bidang pendidikan, pemuda dan olahraga
- 23 -
5. Pengembangan unggulan mutu pendidikan
6. Peningkatan sinergitas pendidikan terhadap pembangunan
3. Program
1. Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka
2. Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
3. Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan
4. Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan
5. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD
4. Kegiatan
1. Pengembangan TI Bagi Guru dan TU
2. Pembinaan dan Penyelenggaraan Duta Seni Pelajar Se-Jawa Bali
dan Lampung
3. Pembinaan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan
HIV/AIDS bagi siswa, mahasiswa dan pendidik
4. Akademi Komunitas Seni dan Budaya Yogyakarta
(AKSENIBUDYO)
5. Penguatan dan Pembinaan Pendidikan Karakter Bagi Siswa
6. Penyusunan dan Pengembangan Model Unggulan Mutu
Pendidikan
7. Rintisan PKBM dan PAUD Unggulan
8. Pembinaan Kesiswaan
9. Pengembangan Sekolah Sejahtera
10. Penelitian dan Pembangunan Pendidikan
11. Peningkatan Kualitas LPM Bidang Kewirausahaan dan
SIBERTIMAS
12. Pengembangan Kewirausahaan SMK
13. Penyelenggaraan LITM dan OSAINTEK
14. Pelayanan Pendidikan pada BLUD
- 24 -
II.1.3.4. Misi 4
1. Strategi
Peningkatan sinergitas dan keterpaduan pembinaan pemuda dan
olahraga
2. Kebijakan
1. Peningkatan pembinaan kepemudaan
2. Peningkatan pembinaan olahraga
3. Program
1. Program Peningkatan Prestasi Olahraga
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
3. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
4. Program Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda
4. Kegiatan
1. Pembibitan dan Pembinaan Olahragawan Berbakat
2. Penyelenggaraan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah)
3. Penyelenggaraaan Tri Lomba Juang
4. Penyelenggaraan POPCADA (Pekan Olahrga Pelajar Cacat
Daerah)
5. Bimbingan Teknis Bagi Pelatih dan Wasit
6. Penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia
7. Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Santri Pondok
Pesantren Daerah (POSPEDA)
8. Penyelenggaraan Pekan Olahraga KORPRI Daerah (PORPRIDA)
9. Lomba Senam Kesegaran Jasmani
10. Seleksi, Pembinaan dan Pengiriman Kontingen POPCANAS)
(Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional)
11. Penyelenggaraan Kejuaraan Catur
12. Penyelenggaraan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional)
- 25 -
13. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana Olahraga
14. Pembangunan Stadion Mandala Krida
15. Pembangunan Bumi Perkemahan Babarsari
16. Pembangunan Youth Centre
17. Pemeliharaan Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Pemuda
18. Peningkatan kemandirian dan Kepeloporan Pemuda
19. Pengembangan sentra Pemberdayaan Pemuda
20. Pemberdayaan Peran Serta Pemuda untuk Pembangunan
Pedesaan
21. Seleksi, Pembinaan dan Pengiriman Pertukaran Pemuda Antar
Negara (PPAN) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN)
22. Pembinaan Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan
23. Pembentukan Paskibraka
24. Lomba Baris Berbaris
25. Pembinaan Pemuda Kader Anti Narkoba
II.1.3.5. Misi 5
1. Strategi
Peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan
kewirausahaan
2. Kebijakan
Peningkatan pembinaan kepemudaan
3. Program
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda
4. Kegiatan
1. Pelatihan Keterampilan Bagi Pemuda
- 26 -
II.1.3.6. Misi 6
1. Strategi
Penguatan tata kelola dan pembiayaan pendidikan, pemuda, dan
olahraga yang tepat sasaran, efisien, dan akuntabel
2. Kebijakan
Pengembangan tata kelola pendidikan, pemuda, dan olahraga yang
akuntabel dan berbasis budaya
3. Program
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
4. Kegiatan
1. Penyelenggaraan Siaran Pendidikan Berbasis Budaya di Media
Elektronik
2. Pengembangan Minat Jurnalistik Siswa
3. Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Penyelenggaraan Ujian
5. Penjaminan Mutu Sekolah
6. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Penyelenggaraan OSN Tingkat Nasional
8. Pengembangan Data dan Informasi bidang Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga
9. Pembinaan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
10. Penguatan Kelembagaan di Bidang Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga
11. Pembinaan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
12. Profesor Goes to School
- 27 -
II.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/
kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan
tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen
tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja
dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada
Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel
berikut merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2015:
Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Program/ Kegiatan
Anggaran
1 Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif
Rata-rata lama sekolah Tahun 10,8
Program Pendidikan Anak Usia Dini
1.537.680.000
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
25.679.965.000
Program Pendidikan Menengah
35.582.267.000
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
12.935.134.256
Program Pendidikan Tinggi
4.472.800.000
2 Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang 8.000
Program Pendidikan Non Formal dan Informal
3.761.200.000
- 28 -
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Program/ Kegiatan
Anggaran
informal
3 Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
% 29,17
Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka
300.000.000
Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
8.020.560.000
Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan
1.497.500.000
Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan
1.370.400.000
Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
Peserta 1.904
Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD
11.896.281.650
4 Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Peringkat 13
Program Pembinaan dan Pemsyarakatan Olahraga
356.850.000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
35.287.330.000
Program Peningkatan Prestasi Olahraga
4.626.540.850
Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Peringkat 0
Program Peningkatan Prestasi Olahraga
3.150.000.000
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
Sentra
13
Program Peningkatan Perasn Serta Kepemudaan
3.150.000.000
Persentase penguatan organisasi pemuda dalam
% 100 Program Pemberdayaan dan
1.547.200.000
- 29 -
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Program/ Kegiatan
Anggaran
pembinaan/pemberdayaan pemuda
Pengembangan Pemuda
5 Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan
kelompok 365
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
550.000.000
6 Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
% 74,71
Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
19.709.432.000
II.3. Rencana Anggaran
Tahun Anggaran 2015, Dinas Dikpora DIY melaksanakan kegiatan
dengan anggaran murni sebesar Rp 300,346,249,780.00. Melalui mekanisme
perubahan APBD 2015 menjadi Rp305.219.833.480,00, dengan rincian Belanja
Tidak Langsung Rp105.561.520.384,00 dan Belanja Langsung Rp
199.658.313.096,00. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp284.526.530.280,00
(93,22%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp104.732.967.904,00
(99,22%) dan belanja langsung sebesar Rp 179.793.562.376,00 (90,05%).
II.3.1. Target Belanja Dinas Dikpora DIY
Tabel II.2 Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 105.561.520.384,00 34,59%
Belanja Langsung Rp. 199.658.313.096,00 65,41%
Jumlah Rp. 305.219.833.480,00 100,00%
- 30 -
II.3.2. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung tahun 2015 Dinas Dikpora DIY yang
dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :
Tabel II.3 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Anggaran Prosentase Ket
1. Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif
80.207.846.256,00 45,72%
2. Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
3.761.200.000,00 2,14%
3. Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
23.084.741.650,00 13,16%
4. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
48.117.920.850,00 27,43%
5. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda 550.000.000,00 0,31%
6. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang efisien, akuntabel dan berbudaya
19.709.432.000,00 11,23%
Jumlah 175.431.140.756,00 100,00%
II.4. Instrumen Pendukung
Instrumen pendukung yang digunakan untuk mengukur capaian
realisasi indikator kinerja pada sasaran strategis adalah kuesioner data
sekolah/madrasah yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdikbud untuk diisi oleh
pihak sekolah/madrasah dan disampaikan ke Dinas Dikpora DIY melalui seksi
Data dan Teknologi Bidang Perencanaan dan Standarisasi. Pendataan
dilakukan setiap bukan Agustus atau setelah pelaksanaan pendaftaran murid
baru, kemudian hasil pengumpulan data tersebut diolah dan disajikan dalam
bentuk booklet, leaflet, profil pendidikan dan buku data pendidikan. Angka
capaian pada pengukuran kinerja juga diperoleh dari data yang dikeluarkan
oleh BPS DIY, serta kontribusi dari Seksi/Sub Bagian/Bidang/Sekretariat pada
Dinas Dikpora DIY.
- 31 -
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 telah digunakan sebagai dasar
pencapaian target dan pengukuran akuntabilitas kinerja yang dapat dilihat pada
tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan.
Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah
Istimewa Yogyakarta mengacu pada target sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD
Daerah Istimewa Yogyakarta. Renstra tersebut disusun dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan baik internal yaitu berupa kekuatan dan kelemahan serta
eksternal yang merupakan peluang namun juga mengantisipasi adanya ancaman
yang akan menentukan kunci keberhasilan dan atau ancaman kegagalan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Rencana dan tujuan strategis tersebut
dilaksanakan untuk mewujudkan harapan masyarakat yaitu pendidikan yang
berkualitas dan bermutu yang merata pada semua jenjang dan wilayah, serta
peningkatan kualitas kepemudaan yang pada saatnya nanti akan menerima tugas
untuk mengisi dan meneruskan pembangunan bangsa melalui daerahnya.
Sedangkan pembinaan olahraga perlu mempertajam potensi unggulan olahraga
pada olahraga prestasi agar dapat memberikan prestasi bagi bangsa Indonesia
melalui Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian maka Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas dalam
urusan wajib pendidikan serta urusan wajib pemuda dan olahraga sebagai berikut :
- 32 -
1). Urusan Wajib Pendidikan
Pendidikan yang dapat diakses secara merata adalah upaya
pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
untuk meningkatan sumber daya manusia supaya menjadi manusia unggul,
berbudaya dan berakhlak mulia. Upaya tersebut dilakukan secara terus
menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan baik formal maupun non
formal.
2). Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga
Selain urusan wajib bidang pendidikan, juga melaksanakan urusan
wajib pemerintah dalam bidang pemuda dan olahraga. Dimana pemuda
merupakan harapan dan tulang punggung pembangunan bangsa Indonesia,
karena generasi pemudalah yang akan mengganti dan meneruskan
pembangunan. Pembentukan watak pemuda yang memiliki kecerdasan,
keterampilan, berjiwa wirausaha dan berakhlak mulia menjadi tugas
pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama. Olahraga yang terdiri dari
olahraga rekreasi, olahraga prestasi yang didukung dengan pemanfaatan
teknologi informasi untuk pengembangan olahraga harus dipersiapkan dan
dibina secara terus menerus melalui berbagai kegiatan atau even-even
pertandingan khususnya bagi atlet pelajar berbakat maupun atlet profesional.
Sedangkan untuk masyarakat berupa pemassalan olahraga yaitu dengan
diselenggarakannya perlombaan olahraga dalam rangka memperingati hari-
hari besar negara Indonesia, organisasi dan perkumpulan.
Dinas Dikpora DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu
pada Penetapan Kinerja Dinas Dikpora DIY tahun 2015. Penilaian ini dilakukan
oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil
- 33 -
pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan
posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti pada tabel berikut:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Dinas Dikpora DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan
sasaran strategis Dinas Dikpora DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci
sebagai berikut:
- 34 -
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Kriteria Kode
1
Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif
Rata-rata lama sekolah
Tahun 10,8 8,84 118,15 Sangat Baik
2
Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang 8.000 8.000 100,00 Sangat Baik
3
Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
% 29,17 29,17 100,00 Sangat Baik
Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
Peserta 1.904 1.912 100.42 Sangat Baik
4
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkakarakter
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Peringkat 13 11 115,38 Sangat Baik
Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Peringkat 0 0 100,00 Sangat Baik
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
Sentra 13 13 100,00 Sangat Baik
Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda
% 100 100 100,00 Sangat Baik
5
Peningkatan juml;ah kelompok wirausaha muda
Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan
Kelompok 365 365 100,00 Sangat Baik
6
Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
% 74,71 82,15 109,96 Sangat Baik
- 35 -
Dari tabel di atas, terdapat 10 indikator yang terbagi ke dalam 6 sasaran
strategis. Pada tahun 2015 seluruh indikator tersebut telah memenuhi target yang
ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator bahkan ada yang melibihi 100%
sebanyak 4 indikator. Capaian yang tertinggi pada indikator Rata-rata lama sekolah
dengan persentase sebesar 118,15%.
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Dikpora DIY yang dicerminkan dalam capaian indikator kinerja. Adapaun
evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran strategis
diuraikan sebagai berikut:
III.2.1. Sasaran terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya
saing dan non diskriminatif
Tolok ukur capaian sasaran terwujudnya pendidikan berkualitas untuk
semua, berdaya saing dan non diskriminatif terdiri dari 1 indikator yaitu
indikator :
1. Rata-Rata Lama Sekolah
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2014
2015 Target Akhir
Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Satuan Target Realisasi %
Realisasi
1 Rata-rata lama sekolah 9.33 Tahun 10.8 8.84 118.15 12 73.67
Capaian indikator kinerja tersebut merupakan hasil dari
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan baik
dan tepat sasaran. Sehingga ketercapaian target dari sasaran dapat
dilihat pada realisasi melalui indikator-indikator kinerja seperti pada
- 36 -
tabel di atas. Namun demikian apabila masih terdapat capaian yang
realisasinya dibawah target karena terdapat beberapa kendala eksternal
seperti perubahan metode penghitungan rata-rata lama sekolah oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), karena angka rata-rata lama sekolah
diperoleh dari BPS DIY.
Gabungan indikator rata-rata lama sekolah dengan angka melek
huruf adalah untuk mengukur dimensi pengetahuan. Sedangkan
pengetahuan merupakan salah satu dari tiga dimensi dasar (umur
panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak) yang
digunakan untuk membangun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
merupakan ukuran kualitas hidup. Pengukuran tersebut dilakukan oleh
BPS. Indikator Rata-rata lama sekolah tahun 2015 tidak dapat
memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 10,8, kurang
sebesar 1,96 dari target atau hanya tercapai pada angka 8,84. Hal
tersebut disebabkan karena metode penghitungan yang dilakukan pada
tahun 2015 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Metode
penghitungan rata-rata lama sekolah tahun 2015 menggunakan basis
data yang dihitung yaitu penduduk usia 25 tahun ke atas, sedangkan
metode lama basis data yang dihitung adalah usia 15 tahun ke atas.
Namun demikian untuk persentase rasio capaian renstra tahun 2015
tetap mencapai angka tinggi bahkan di atas 100% yaitu 118,15% karena
penghitungannya menggunakan rumus invert [ ((( 2 x target) – realisasi )
/ target) x 100 ]. Hal tersebut dilakukan karena metode penghitungan
yang digunakan oleh BPS berubah/berbeda dari tahun 2014 yang lalu.
Sementara pelaksanaan program dan kegiatan oleh Dinas Dikpora DIY
telah mencapai sasaran untuk mencapai target indikator kenerja tahun
2015 dengan tepat yang didukung oleh realisasi anggaran sebesar
93,64%. Pendukung capaian tersebut dapat dilihat dengan adanya
peningkatan mutu layanan pendidikan pada semua tingkatan dan
- 37 -
jenjang, pelaksanaan program gerakan pendidikan inklusif, peningkatan
sarana prasana pendidikan dan kemudahan akses layanan pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi bagi masyarakat.
Ditambah lagi dengan adanya pelaksanaan program wajib belajar,
pemberian bantuan beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan siswa
rawan putus sekolah, pembinaan kelembagaan dan kreativitas,
penyaluran BOSDA dapat memberikan jaminan atas kelangsungan anak-
anak usia sekolah untuk memperoleh pendidikan sampai ke jenjang
pendidikan yang diharapkan. Selain kegiatan-kegiatan di atas, Dinas
Dikpora DIY juga memberikan bantuan beasiwa berupa Kartu Cerdas
Jenjang Dikmen dan Dikdas dengan tujuan untuk membantu biaya
sekolah bagi anak-anak rawan putus sekolah; selalu berkoordinasi
dengan aparat keamanan, stakeholder pendidikan yang lain, dan
masyarakat untuk membantu mengawasi dan mencegah pengaruh-
pengaruh negatif yang ada di lingkungan anak-anak maupun
masyarakat. Beberapa kegiatan positif seperti pembinaan kelompok
ilmiah remaja, kelompok seni, lomba kreativitas, pembuatan dan
penayangan kegiatan pembelajaran yang positif, seminar tentang
penyalahgunaan narkoba, sex bebas dan HIV juga dilaksanakan untuk
memberikan bekal dan motivasi. Sedangkan untuk meningkatkan
kompetensi, kecerdasan dan keterampilan siswa/pelajar dari semua
jenjang pendidikan dan pendidikan non formal, maka secara berkala
diadakan even seperti olimpiade/kejuaraan yang diadakan baik oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas maupun
lembaga-lembaga pendidikan baik tingkat nasional maupun
internasional. Beberapa pelajar DIY telah mampu menunjukkan bakat
dan kemampuannya dengan berprestasi baik di tingkat daerah, nasional
maupun Internasional sehingga dapat membanggakan bagi keluarga,
sekolah dan pemerintah. Ketersediaan sekolah/madrasah di semua
- 38 -
jenjang pendidikan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
menjamin kesempatan belajar secara formal bagi masyarakat usia
sekolah.
Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar DIY maka
Pemerintah DIY telah mengupayakan suasana yang kondusif untuk
menuntut ilmu di Yogyakarta bagi para mahasiswa pendatang. Program
dan kegiatan tahun 2015 dilaksanakan untuk memfasilitasi dan
mengakomodir kebutuhan para calon mahasiswa dan mahasiswa. Untuk
menarik minat calon mahasiswa maka promosi pendidikan tinggi yang
ada di Yogyakarta telah dilaksanakan ke berbagai kota di luar pulau
Jawa. Tujuanya untuk meyampaikan informasi positif tentang
lingkungan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan informasi
keberadaan pendidikan tinggi secara optimal. Disamping itu telah
diterbitkan data dan informasi Perguruan Tinggi dengan untuk
memberikan panduan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi
pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mahasiswa
tidak mampu tetapi berprestasi maka Pemerintah DIY melalui Dinas
Dikpora DIY memberikan bantuan biaya pendidikan dengan dilakukan
seleksi terlebih dahulu. Untuk memotivasi prestasi, kemandirian,
kreativitas dan kewirausahaan maka diadakan lomba inovasi,
pemberdayaan ikatan keluarga pelajar dan mahasiswa se-Indonesia dan
workshop kewirausahaan. Hasil kinerja pelaksanaan kegiatan-kegiatan
tersebut dapat mendorong peningkatan jumlah mahasiswa lokal
maupun asing. Jumlah mahasiswa lokal yang menuntut ilmu di
Yogyakarta selalu meningkat dari tahun ke tahun dan sampai dengan
tahun 2015 terlah mencapai sejumlah 388.195, dengan rincian
mahasiswa lokal sebanyak 385.884 orang dan jumlah mahasiswa
sebanyak 2.311 orang.
- 39 -
Grafik III.1 Jumlah Mahasiswa Setiap Tahun Pelajaran
(Tahun 2012- 2015)
- 40 -
Grafik III.2 Jumlah Mahasiswa Baru Setiap Tahun Pelajaran
(Tahun 2012- 2015)
Peningkatan jumlah mahasiswa untuk menuntut ilmu di
Yogyakarta salah satunya merupakah hasil dari promosi yang telah
dilakukan oleh Dinas Dikpora DIY ke berbagai provinsi di Indonesia untuk
menginformasikan tentang kondisi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa
Yogyakarta dilanjutkan dengan penyebaran data dan informasi
pendidikan tinggi. Untuk menciptakan kondisi lingkungan tempat tinggal
dan belajar agar kondusif, secara berkelanjutan telah dilakukan
pembinaan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk
pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS sehingga dapat
- 41 -
memberikan jaminan rasa nyaman bagi orang tua yang anaknya sedang
menimba ilmu di Yogyakarta. Disamping itu dilakukan juga pembinaan
dan fasilitasi untuk IKPM, peningkatan kualitas kewirausahaan menjadi
bagian penting dalam penciptaan suasana kondusif bagi mahasiswa
pendatang. Sedangkan untuk mahasiswa yang kurang mampu namun
berprestasi disediakan beasiswa bagi yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
III.2.2. Sasaran Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya layanan pendidikan non
formal dan informal terdiri dari 1 indikator yaitu indikator:
1. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2014
2015 Target Akhir
Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Satuan Target Realisasi %
Realisasi
1 Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
7,000 Orang 8,000 8,000 100.00 10,000 80.00
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil
pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh
lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Sedangkan
pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan
informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah
peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
- 42 -
Dinas Dikpora DIY selaku SKPD yang mempunyai tugas dan kewenangan
pada urusan wajib pendidikan sudah melaksanakan pembinaan dan
upaya pemerataan mutu pendidikan non formal dan informal secara
berkesinambungan. Program dan kegiatan untuk mendukung tugas
tersebut telah ditetapkan di dalam DPA Dinas Dikpora dan dilaksanakan
oleh UPTD BPKB dan Bidang PNFI. Peningkatan layanan pendidikan non
formal dan informal meliputi Pendidikan Kesetaraan, PAUD, PKBM,
pendidikan keluarga, Homeschooling dan Sekolah Alam.
Minat masyarakat yang tidak berkesempatan mengenyam
pendidikan formal karena alasan ekonomi/kurang mampu, putus
sekolah, atau membantu orangtua/keluarga untuk mengikuti pendidikan
non formal sangat tinggi. Untuk itu Dinas Dikpora DIY memfasilitasi dan
mendukung dengan menyediakan program pendidikan masyarakat yang
mengutamakan kepentingan praktisi yaitu untuk memenuhi kebutuhan
belajar atau kebutuhan kependidikan sebagai pelengkap, pembantu dan
pengganti pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal tersebut
merupakan faktor pendukung atau pendorong tercapainya target
indikator pada sasaran Renstra Dinas Dikpora yang kedua ini, yaitu
sebanyak 8.000 orang dari target 8.000 orang.
Tabel III.5 Jumlah Siswa Paket A
No. Kabupaten
/Kota Jumlah Warga Belajar
1 2 3
01 Bantul 23
02 Sleman 16
03 Gunungkidul 27
04 Kulon Progo 27
05 Yogyakarta 4
Jumlah 97
- 43 -
Tabel III.6 Jumlah Siswa Paket B
No. Kabupaten
/Kota Siswa
L P L+P
1 2 3 4 5
01 Bantul 813 1.148 1.961
02 Sleman 425 400 825
03 Gunungkidul 822 1.136 1.958
04 Kulon Progo 655 895 1.550
05 Yogyakarta 200 201 401
Jumlah 2.915 3.780 6.695
Tabel III.7 Jumlah Siswa Paket C
No. Kabupaten
/Kota
Paket C
Siswa Siswa 16-18 Siswa 19-24
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 31 32 33 34 35 36 37 38 39
01 Bantul 195 218 413 3 6 9 192 212 404
02 Sleman 88 93 181 6 15 21 82 78 160
03 Gunungkidul 79 89 168 6 3 9 73 86 159
04 Kulon Progo 52 51 103 0 52 51 103
05 Yogyakarta 157 186 343 9 19 28 148 167 315
Jumlah 571 637 1.208 24 43 67 547 594 1.141
Beberapa hal yang dapat menghambat capaian target tersebut
yaitu adanya peserta pemberantasan buta aksara yang terlalu tua
kemudian menderita sakit atau meninggal dunia sehingga menyebabkan
perhitungan target menjadi tidak tepat pada setiap triwulannya atau
dalam menyusunan rancangan program dan kegiatan untuk masa
mendatang.
Keberhasilan capaian target indikator tersebut antara lain disebabkan
karena:
a. Tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak usia
sekolah.
- 44 -
b. Kemudahan masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan
formal dan nonformal secara merata khususnya usia 7 - 12 tahun.
c. Fasilitasi pemerintah seperti penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan serta bantuan operasional pendidikan
Grafik III.3 Jumlah Masyarakat Yang Terlayani Pada Pendidikan
Nonformal dan Informal
2010
2011
2012 2013 2014
2015
6000
7000
8000
3,000
1,000
2,000
10,000
7,000 8,000
Tahun
Target
Jumlah dilayani
III.2.3. Sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan
kebutuhan pembangunan
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang
sinergis dengan kebutuhan pembangunan terdiri dari 2 indikator yaitu
indikator:
1. Persentase sekolah yang menimplementasikan pendidikan ber-
karakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik
berstandar
- 45 -
Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2014
2015 Target Akhir
Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Satuan Target Realisasi %
Realisasi
1
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
- % 29.17 29.17 100.00 45.83 63.65
2 Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
1,892 Peserta 1,904 1,912 100.42 1,977 96.71
III.2.3.1. Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan
berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Ketercapaian persentase target indikator sebesar 29,17%
karena didukung oleh inisiatif sekolah yang mengimplementasikan
pendidikan berkarakter dan melakukan kerjasama dengan dunia industri
dan dunia usaha secara mandiri disamping program/kegiatan yang
dilaksanakan dengan dana dari APBD serta didukung dengan adanya
pelaksaan kegiatan magang bagi siswa SMK. Sedangkan kesulitan
memperoleh data siswa SMK yang terserap di dunia kerja setelah lulus
karena tidak ada proses pelaporan yang dilakukan oleh lulusan.
Disamping itu karena lulusan bekerja di luar kota, luar daerah, luar pulau
ataupun luar negeri sehingga tidak bisa atau tidak terpikirkan untuk
melapor dan atau didata oleh Dinas Dikpora DIY. Kenyataan tersebut
merupakan hambatan untuk mengetahui hasil akhir dari pelaksanaan
program dan kegiatan pendukung indikator. Berikut adalah perhitungan
data jumlah siswa SMK terserap di dunia kerja dan jumlah sekolah yang
melaksanakan model pendidikan berbasis budaya
- 46 -
Tabel III.9 Jumlah Siswa SMK Terserap Di Dunia Kerja Tahun 2015
No Uraian Jumlah Lulusan
Tahun 2015
Jumlah Terserap Di Dunia Kerja Persentase (%) Bekerja Wiraswasta
1 Lulusan 24,783
2 Terserap Di Dunia Kerja 11,206 2,208
3 Persentase 54.13
Tabel III.10 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan Model Pendidikan
Berbasis Budaya
No Jumlah Sekolah Jumlah Sekolah Model Budaya Persentase
1 2,658 112 4.21
Sehingga sesuai dengan penjelasan penghitungan capaian indikator
kinerja yaitu persentase sekolah yang melaksanakan pendidikan
berbasis budaya ditambah persentase lulusan siswa pendidikan
menengah kejuruan yang terserap di dunia kerja dibagi dua, hasilnya
adalah 29,17%.
Peningkatan mutu pendidikan yang berkarakter dan bersinergis
dengan kebutuhan pembangunan juga didukung dengan adanya
program fasilitasi bagi satuan pendidikan yang menerapkan model
pendidikan berbasis budaya dan unggulan mutu yang dimulai sejak
tahun anggaran 2014. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota budaya
yang adiluhung perlu memperkenalkan budaya tersebut kepada peserta
didik di semua jenjang pendidikan dengan maksud untuk menjaga
kelestarian budaya tersebut. Pengenalan budaya dilanjutkan dengan
pemahaman dan melakukan salah satu budaya tersebut untuk
selanjutnya memanfaatkannya sebagai ajaran yang perlu dilaksanakan
agar siswa-menjadi manusia yang beriman, berbudaya dan beretika.
- 47 -
Sebagai tahapan awal dalam melestarikan budaya maka beberapa SD,
SMP, SMA dan SMK telah menerima bantuan baik berupa pendidikan
dan latihan serta bantuan peralatan membatik. Daftar sekolah yang
menerapkan model pendidikan berbasis budaya sebagai berikut:
a. Sekolah Dasar
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SD PUNDUNG Kradenan,Girirejo,Imogiri,Bantul
2 SD NEGERI PATRAN Banyuraden,Gamping,Sleman
3 SD 1 PANJANGREJO Nglembu,Panjangrejo,Pundong,Bantul
4 SD GUWO Triwidadi,Pajangan,Bantul
5 SD NEGERI SREPENG Pacarejo,Semanu,Gunungkidul
6 SD NEGERI TUBIN Tubin,Sidorejo,Lendah,Kulonprogo
7 SD PATUK I Jl.Jogja-Wonosari Km.17,Patuk,GK
8 SD GROGOL Ngambah,Mulyodadi,Bambanglipurp,Bantul
9 SD KREBET Krebet,Sendangsari,Pajangan,Bantul
10 SDN SIRAMAN II Wareng I,Wareng,Wonosari
11 SD NEGERI PONJONG III Pati,Genjahan,Ponjong,Gunungkidul
12 SD NEGERI PIYAMAN I Jl.Lingkar Utara Piyaman
13 SD MUH.NGENTAK Ngentak,Banjararum,Kalibawang,KP
14 SD MUH.KARANGTENGAH IMOGIRI Pucunggrowong,Karangtengah,Imogiri,Bantul
15 SD NEGERI BANYUBENING I Kulwo,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul
16 SD NEGERI BANYUREJO 2 Barongan,Banyurejo,Tempel,Sleman
17 SD NEGERI JATISARONO Karang,Jatisarono,Nanggulan,Kulonprogo
18 SD NEGERI GADING ASRI Gading IV,Gading,Playen,Gunungkidul
19 SD NEGERI PIYAMAN II Piyaman,Wonosari,Gunungkidul
20 SD NEGERI SENTOLO I Kalibondol,Sentolo,Sentolo,Kulonprogo
21 SD NEGERI PLEMBON Jl.Pager,Logandeng,Playen,Gunungkidul
22 SD NEGERI GROGOL IV Grogol IV,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul
23 SD NEGERI TANJUNGTIRTO Tangjungtirto,Kalitirto,Berbah,Sleman
24 SD NEGERI 1 WONOREJO Gendol,Banyuroto,Nanggulan,Kulonprogo
25 SD 1 TRIRENGGO Klembon.Trirenggo,Bantul,Yogyakarta
26 SD 1 CEPOKOJAJAR Sitimulyo,Piyungan,Bantul
- 48 -
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
27 SD NEGERI NOGOSAREN Nogotirto,Gamping,Sleman
28 SD NEGERI SLEMAN 4 Triharjo,Sleman,Sleman
29 SD NEGERI JETISHARJO Jl.Ronggowarsito 69 Caturharjo,Slman
30 SD 1 PETIR Petir,Piyungan,Bantul
31 SDN PALIYAN IV Corot,Karangduwet,Paliyan,Gunungkidul
32 SDN SURODADI II PONJONG Surodadi,Umbulrejo,Ponjong,Gunungkidul
33 SDN 1 DEPOK PANJATAN Depok,Panjatan,Kulonprogo
34 SDN UNGARAN 1 Jl.Serma Taruna Ramli No.3 Yogyakarta
35 SD PINGIT Yogyakarta Jl.Tompeyan,Tegalrejo
36 SDN WARUNGBOTO Warungboto,Umbulharjo,Yogyakarta
37 SDN KOTAGEDE 1 Jl.Kemasan No.49,Purbayan,Kotagede
38 SDN JETISHARJO KOTA Jl.AM.Sangaji 42,Yogyakarta
39 SDN UMBULHARJO 2 CANGKRINGAN Gondang,Umbulharjo,Cangkringan
40 SDN JOMBLANG 1 BERBAH SLEMAN Jl.Candirejo,Tegaltirto,Berbah,Sleman
41 SDN BANTUL TIMUR Jl.RA Kartini No.42,Trirenggo,Bantul
42 SD TIRTOHARGO KRETEK Gegunung,Tirtohargo,Kretek,Bantul
43 SD MUH KARANGKAJEN IV SEWON Salakan,Bangunharjo,Sewon,Bantul
44 SDN WIYORO BANGUNTAPAN Wiyoro,Baturetno,Banguntapan,Bantul
45 SD KARANGMOJO,TRIRENGGO Karangmojo,Trirenggo,Bantul,Bantul
46 SD MUH BANGUNTAPAN Jl.Wonosari,Km.5,Ketandan,Banguntapan
47 SD UNGGULAN AISYIYAH PALBAPANG Kadirojo,Palbapang,Bantul
b. Sekolah Menengah Pertama
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SMP NEGERI 4 DEPOK Babarsari,Caturtunggal,Depok,Sleman
2 SMP NEGERI 4 PLAYEN Banaran,Gunungkidul
3 SMP NEGERI 2 PANDAK Glagahan,Caturharja,Pandak,Bantul
4 SMP NEGERI 2 SEMIN Semin,Gunungkidul
5 SMP NEGERI 2 MLATI Jl.Perkutut,Sinduadi,Mlati,Sleman
6 SMP NEGERI 2 KRETEK Parangtritis,Kretek,Bantul
7 SMP NEGERI 2 KALIBAWANG Ngarajun,Banjarharjo,Kalibawang,Kulonprogo
8 SMP NEGERI 1 KALASAN Jl.Yogya-Solo Km.14,5,Glondong,Kalasan
9 SMP 1 JETIS Jl.Imogiri Barat,Km.11 Jetis,Bantul
- 49 -
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
10 SMP N 16 YOGYAKARTA Jl.Nagan Lor No.8,Kraton,Yogyakarta
11 SMPN 2 SAPTOSARI Krambilsawit,Saptosari,,Gunungkidul
12 SMPN2 NGLIPAR Jl.Raya Nglipar-Ngawen,Km 4,Katongan ,
13 SMPN 1 TEMON Temon,Kulonprogo
14 SMPN 2 LENDAH Temben,Ngentakrejo,Lendah,Kulonprogo
15 SMPN 4 WATES Terbahsari,Wates,Kulonprogo
16 SMPN 10 YOGYAKARTA Jl.Tritunggal 2,Umbulharjo,Yogyakarta
17 SMPN 4 PAKEM Jl.Kaliurang,Km,17,Sukunan,Pakembinangun
18 SMPN 2 SLEMAN Marangan.Triharjo,Sleman
19 SMPN 3 PAJANGAN Pajangan,Bantul
c. Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SMA MUH 1 YOGYAKARTA Jl.Gotong royong II,Petinggen
2 SMA NEGERI 1 PANGGANG Pudak,Giriwungu,Panggang,Gunungkidul
3 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA Jl.NyI Pemabayun No.39 Yogyakarta
4 SMA NEGERI 1 KALASAN Bogem,Tamanmartani,Kalasan,Sleman
5 SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN Wukirsari,Cangkringan,Sleman,Yogyakarta
6 SMA N 1 KALIBAWANG Banjararum,Kalibawang,Kulon Progo
7 SMA NEGERI 1 TURI Gununganyar,Donokerto,Turi,Sleman
8 SMA NEGERI 1 SEYEGAN Tegalgentan,Margoagung,Seyegan,Sleman
9 SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA Jl.Am.Sangaji 50 Yogyakarta
10 SMA N 2 WATES Jl.KH.Wahid Hasyim,Bendungan,Wates
11 SMAN 2 WONOSARI Jl.Ki Ageng Giring 3,Wonosari,Gunungkidul
12 SMAN 2 PLAYEN Logandeng,Playen,Gunungkidul
13 SMAN 1 PENGASIH Jl.KRT Kertodiningrat,No 41,Margosari
14 SMAN 1 TEMON Jl.Purworejo,Km.12,Kebonjero,Temon
15 SMAN 9 YOGYAKARTA Jl.Sagan,No.1,Yogyakarta
16 SMAN 1 PAKEM SLEMAN Jl.Kaliurang,Km.17.5,Pakem,Sleman
17 SMAN 2 BANTUL Jl.RA.Kartini,Trirenggo,Bantul
18 SMAN 1 IMOGIRI Imogiri,Bantul
19 SMK MUH 2 WATES Jl.Pahlawan (Nagung),Wates,Kulonprogo
- 50 -
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
20 SMK N 1 GEDANGSARI Hargomulyo,Gedangsari,Gunungkidul
21 SMK MUH 3 YOGYAKARTA Jl.Pramuka 62,Giwangan,Yogyakarta
22 SMK NEGERI 1 PURWOSARI Sumur,Giripurwo,Purwosari,Gunungkidul
23 SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl.KH.Agus Salim No.17,Wonosari
24 SMK MUH KARANGMOJO Karangmojo,Gunungkidul
25 SMKN 1 NGLIPAR Jl.Nglipar-Ngawen,Km.06,Pilangrejo,Nglipar
26 SMK MA'ARIF 1 WATES Jl.Puntodewo,Gadingan,Wates,Kulonprogo
27 SMKN 1 TEMON Jl.Glagah,Kalidengen,Temon,Kulonprogo
28 SMKN 2 PENGASIH Jl.KRT.Kertodiningrat,Margossari,Kulonprogo
29 SMKN 6 YOGYAKARTA Jl.Kenari 4 Yogyakarta
30 SMKN 2 YOGYAKARTA Jl.AM.Sangaji,No.47,Yogyakarta
31 SMK PIRI 3 YOGYAKARTA Piri,Yogyakarta
32 SMKN 2 DEPOK SLEMAN Mrican,Caturtunggal,Depok,Sleman
33 SMKN 1 DEPOK SLEMAN Jl.Ringroad Utara,Maguwoharjo,Maguwoharjo
34 SMKN 2 KASIHAN Jl.PG Madukismo,Ngestiharjo,Kasihan,Bantul
Realisasi satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan
unggulan mutu pendidikan sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan mulai tahun 2014
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SD NEGERI PERCOBAAN 2 DEPOK Sekip,Caturtunggal,Depok,Sleman,Yk
2 SD GOMBANG I Kebowan Kidul,Gombang,Ponjong,GK
3 SD NEGERI WONOSARI BARU Kepek,Wonosari,Gunungkidul
4 SD MUH KARANGWARU Karangwaru Lor TR II/14 Yogyakarta
5 SD NEGERI KEPUTRAN 2 Jl.Kadipaten Kidul No.17 Yogyakarta
6 SDN 1 NANGGULAN Jatisarono,Nanggulan,Kulonprogo
7 SDN PERCOBAAN 3 PAKEM Sekip,Caturtunggal,Depok,Sleman
8 SDN 1 BANTUL Jl.Gatot Subroto,Mandingan
9 SMP NEGERI 2 BANTUL Jl.Raya Bantul No.2/III Bantul
10 SMP 1 TEPUS Bintaos,Sidoharjo,Tepus,Gunungkidul
11 SMP NEGERI 1 GALUR Jl.Raya Brosot 20,Galur,Kulon Progo
- 51 -
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
12 SMP NEGERI 1 BANTUL Jl.RA.Kartini No.44 Bantul
13 SMP NEGERI 1 GODEAN Jl.Jae Sumantoro,Pandean,Sidoluhur,Godean
14 SMPN 5 YOGYAKARTA JL.Wardani1,Yogyakarta
15 SMPN 1 YOGYAKARTA Jl.Cik Ditiro 29,Yogyakarta
16 SMA NEGERI I BANTUL Jl.Wakhid Hasyim Bantul
17 SMA NEGERI 1 JETIS Kertan,Sumberagung,Jetis,Bantul
18 SMAN 6 YOGYAKARTA Jl.C.Simanjuntak 2,Terban,Yogyakarta
19 SMAN 1 WONOSARI Jl.Brigjen Katamso 04 Wonosari
20 SMAN 8 YOGYAKARTA Jl.Sidobali,No.1,Muja Muju,Yogyakarta
21 SMK NEGERI 1 PANJATAN Jl.Cerme-Panjatan,Cerme,Panjatan, Kulon Progo
22 SMK N 7 YOGYAKARTA Jl.Gowongan Kidul,Jt III/416,Yogyakarta
23 SMK MUH WONOSARI Jl.Alun-Alun Barat,No.11,Wonosari
24 SMKN 1 KALASAN SLEMAN Randugunting,Tamanmartani,Kalasan,Sleman
25 SMKN 1 SEWON Pulutan,Pendowoharjo,Sewon,Bantul
2. Mengimplementasikan mulai tahun 2015
NO NAMA SEKOLAH Alamat sekolah
1 SD MUH KADISOKO Jl. Jambu Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman
2 SD MUH SAPEN 1 Jl. Bimokurdo No. 33 Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta
3 SD MUH CONDONG CATUR Ringroad Utara Gorongan, Condongcatur, Depok, Sleman
4 SD MUH MUJAHIDIN WONOSARI Jl. Mayang Gadungsari, Wonosari, Gunungkidul
5 SD MODEL SLEMAN Wedomartani, Ngemplak, Sleman
6 SD N SERAYU Jl. Juadi No. 2 Kotabaru Yogyakarta
7 SD N NGUPASAN Jl. Reksobayan No. 6 Yogyakarta
8 SD N SENDANGSARI Manukan, Sendangsari, Pajangan, Bantul
9 SD N NGRUKEMAN Jl. Sunan Kudus Tamantirto, Kasihan, Bantul
10 SD N 1 SLEMAN Jl. Kapten Haryadi No. 5 Iropaten Triharjo, Sleman
11 SD N LEMPUYANGWANGI Jl. Hayam Wuruk No. 9 Yogyakarta
- 52 -
NO NAMA SEKOLAH Alamat sekolah
12 SD N 2 PADOKAN Jl. Madukismo, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
13 SD N GRAULAN Tegallembut, Giripeni, Wates, Kulon Progo
14 SD N SINDUADI 1 Jl. Magelang KM 06 Karanganyar No. 59A, Sinduadi, Mlati, Sleman
15 SD N PANJATAN Jl. Nagung - Brosot KM 2,4 Panjatan, Panjatan, Kulon Progo
16 SMP N 1 PANDAK BANTUL Jl. Srandakan Km 1 Gilangharjo, Pandak, Bantul
17 SMP N 1 IMOGIRI BANTUL Jl. Imogiri KM. 12 Imogiri, Bantul
18 SMP N 1 TURI SLEMAN Jl. Turi - Pakem, Turi, Donokerto, Turi, Sleman
19 SMP N 1 WATES KULON PROGO Jl. Terbah No.6 Wates, Wates, Kulon Progo
20 SMP N 9 YOGYAKARTA Jl. Ngeksigondo No. 30 Yogyakarta
21 SMP N 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL
Jl. Kol Sugiyono 35 B, Wonosari, Gunungkidul
22 SMP N 2 TEMPEL SLEMAN Jl. Balangan - Tempel, Banyurejo, Tempel, Sleman
23 SMP N 8 YOGYAKARTA Jl. Prof. Dr. Kahar Muzakir 2 Yogyakarta
24 SMP N 1 PLAYEN GUNUNGKIDUL Jalan Pramuka 23 Playen, Gunungkidul
25 SMP IT ABU BAKAR KOTA YOGYAKARTA
Jl. Veteran, Kalangan, Umbulharjo, Yogyakarta
26 SMP N 2 TURI SLEMAN Jl. Turi - Tempel KM 5 Ngablak, Bangunkerto, Turi, Sleman
27 SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO
Gotakan, Panjatan, Kulon Progo
28 SMP N 1 SAMIGALUH KULON PROGO
Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo
29 SMP N 13 YOGYAKARTA JL. MINGGIRAN YOGYAKARTA
30 SMP N 1 KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul
31 SMA N 1 SLEMAN Jl. Magelang KM. 14 Medari, Sleman
32 SMA N 1 WATES KULON PROGO Jl. Terbahsari No. 1 Terbah, Wates, Kulon Progo
33 SMA N 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL
Jl. Baron KM 12 Kemiri Tanjungsari, Gunungkidul
- 53 -
NO NAMA SEKOLAH Alamat sekolah
34 SMA N 10 YOGYAKARTA Jl. Gadean No. 5 Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta
35 SMA N 2 BANGUTAPAN BANTUL Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul
36 SMA N 1 KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
Coyudan, Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul
37 SMA N 1 SRANDAKAN BANTUL Jl. Pandansimo Km. 01 Trimurti, Srandakan, Bantul
38 SMA N 1 BANGUNTAPAN BANTUL Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul
39 SMA MUH 2 YOGYAKARTA Jl. Kapas No. 7 Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta
40 SMK N 1 BANTUL Jl. Parangtritis KM 11 Sabdodadi, Bantul
41 SMK N 4 YOGYAKARTA Jl. Sidikan 60 Umbulharjo Yogyakarta
42 SMK N 1 KASIHAN BANTUL Jl. PG. Madukismo, Bugisan, Bantul
43 SMK N 1 GODEAN SLEMAN Kowanan, Sidoagung, Godean, Sleman
44 SMK N 1 NGAWEN GUNUNGKIDUL
Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul
45 SMK N 1 SEDAYU BANTUL Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul
46 SMK N 1 YOGYAKARTA Jl. Kemetiran Kidul No. 35 Yogyakarta
47 SMK N 1 DLINGO BANTUL Jl. Patuk - Dlingo Km 10, Kapingan, Temuwuh, Dlingo, Bantul
48 SMK N 5 YOGYAKARTA Jl. Kenari No. 71 Muja-muju, Umbulharjo, Yogyakarta
49 SMK N 1 PENGASIH KULONPROGO
Jl. Kawijo 11 Pengasih, Pengasih, Kulon Progo
50 SMK N 1 SAPTOSARI GUNUNGKIDUL
Jl. Wonosari Panggang KM 25 Kepek, Saptosari, Gunungkidul
Mulai tahun 2016 nanti program fasilitasi bagi sekolah yang
mengimplementasikan unggulan mutu akan lebih berperan pada
penguatan lembaga/sekolah itu sendiri.
- 54 -
III.2.3.2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik
berstandar
Pelayanan pendidikan teknik terstandar dilaksanakan oleh BLPT
yang merupakan UPTD Dinas Dikpora DIY dengan sasaran pendidikan
teknik terstandar bagi siswa SMK, mahasiswa dan masyarakat. Data
peserta didik yang dilayani BLPT seperti pada tabel berikut:
Tabel III.11 Data Peserta Didik Yang Dilayani BLPT Dinas Dikpora DIY
No Kegiatan Jumlah Peserta Didik
Seksi Sipil dan Furniture
1. Peningkatan Kompetensi Siswa SMK 108
2. Peningkatan Kompetensi Guru SMK 56
3. Life Skill SLB 80
4. Diklat Paket C Kejuruan 15
5. Skill Contest Guru SMK 19
6. Lomba Kompetensi Siswa SMK 37
7. Diklat Reguler -
8. Diklat Non Reguler Mandiri 10
9. Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan 32
10. Praktek Kerja Industri -
Seksi Mesin
1. Peningkatan Kompetensi Siswa SMK 180
2. Peningkatan Kompetensi Guru SMK 10
3. Life Skill SLB -
4. Diklat Paket C Kejuruan -
5. Skill Contest Guru SMK 20
6. Lomba Kompetensi Siswa SMK 45
7. Diklat Reguler -
8. Diklat Non Reguler Mandiri 237
9. Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan 38
10. Praktek Kerja Industri 25
Seksi Otomotif
1. Peningkatan Kompetensi Siswa SMK 60
2. Peningkatan Kompetensi Guru SMK 32
- 55 -
No Kegiatan Jumlah Peserta Didik
3. Life Skill SLB 90
4. Diklat Paket C Kejuruan 38
5. Skill Contest Guru SMK 20
6. Lomba Kompetensi Siswa SMK 38
7. Diklat Reguler -
8. Diklat Non Reguler Mandiri 105
9. Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan 192
10. Praktek Kerja Industri 3
Seksi Elektro dan Informatika
1. Peningkatan Kompetensi Siswa SMK 108
2. Peningkatan Kompetensi Guru SMK 32
3. Life Skill SLB 60
4. Diklat Paket C Kejuruan 37
5. Skill Contest Guru SMK 18
6. Lomba Kompetensi Siswa SMK 45
7. Diklat Reguler -
8. Diklat Non Reguler Mandiri 30
9. Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan 59
10. Praktek Kerja Industri 13
Jumlah Total 1.912
Untuk memenuhi target indikator kinerja tersebut, BLPT DIY telah
melaksanakan diklat bagi SMK
yang ada di wilayah DIY. Diklat
diperuntukkan bagi siswa kelas
X dan XI dengan bidang
kompetensi Elektro dan
Informatika, Teknik Permesinan,
Teknik Otomotif, Sipil dan
Furniture (Teknik Bangunan).
- 56 -
Diklat yang diselenggarakan sebagai berikut:
1. Elektro dan Informatika
a. Diklat Programmable Logic Controller (PLC)
b. Diklat Instalasi Tenaga Listrik
c. Diklat Elektropneumatik
d. Diklat Audio Video
e. Diklat Komputer
2. Teknik Permesinan
a. Bubut Konvensional
b. Frais Konvensional
c. Gerinda Datar dan Silinder
d. Teknik Gerinda Alat Potong
e. CNC Bubut TU-2A
f. CNC Frais TU-3A
g. Teknik Las Dasar
3. Teknik Otomotif
a. Diklat Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
4. Sipil dan Furniture
a. Diklat Pertukangan Kayu
b. Diklat Konstruksi Bangunan
Untuk membantu lulusan SMP yang tidak bisa melanjutkan ke
SMK atau siswa SMK yang putus sekolah, maka mulai tahun 2015, BLPT
menyelenggarakan Program Paket C Kejuruan dengan jurusan yang
dibuka adalah:
a. Teknik Perkayuan
b. Teknik Sepeda Motor dan
c. Teknik Audio Video
- 57 -
Program tersebut akan mendukung capaian target realisasi jumlah
peserta didik yang mendapatkan layanan pendidik teknik terstandar.
Rasio capaian target melebihi 100% yaitu sebesar 100,42% karena upaya
BLPT yang telah melakukan
kerjasama dengan SMK yang
ada di DIY dan sekitarnya, SLB dan
Perguruan Tinggi se DIY dan
Jateng seperti Vokasi UGM, SMK
Metro Lampung,
Universitas Sains Al Qur'an
Wonosobo, Universitas Magistra
Kaltim, SMK N 2 Wewewa Barat Nusa Tenggara Timur serta pihak pihak
terkait dan akan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait
serta penyelenggaraan Paket C Kejuruan.
III.2.4. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga
yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter terdiri dari 4 indikator
yaitu indikator:
1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
4. Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/
pemberdayaan pemuda
- 58 -
Tabel III.12 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2014
2015 Target Akhir
Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Satuan Target Realisasi %
Realisasi
1 Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
0 Peringkat 13 11 115.38 13 84.62
2 Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
3 Peringkat 0 0 0 0 100.00
3 Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
12 Sentra 13 13 100 15 86.67
4
Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda
100 % 100 100 100 100 100.00
III.2.4.1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Capaian peringkat kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta pada
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIII tahun 2015 di Jawa Barat
adalah peringkat 11, naik dua peringkat dari rencana target yaitu pada
peringkat 13.
Persentase rasio capaian Renstra tahun 2015 sebesar 115,38% dengan
perhitungan rasio menggunakan rumus invert. Ketercapaian peringkat
sehingga melebihi target peringkat yang telah ditetapkan tersebut
disebabkan karena adanya perbaikan peringkat di klasemen umum dua
tingkat lebih baik dibandingkan penyelenggaraan POPNAS tahun 2013
yang lalu. Perolehan emas jumlahnya sama dengan penyelenggaraan
sebelumnya, sementara perak dan perunggu bertambah. Prestasi
tersebut ditunjukkan para atlet muda, dengan penyumbang perolehan
emas terbanyak dari cabang olahraga Atletik dengan 3 medali emas,
disusul 2 emas dari panahan, dan 1 dari pencak silat. Jika dibandingkan
dari pencapaian peringkat ke- 13 di POPNAS pada tahun 2013, maka
peringkat tahun 2015 meningkat 2 peringkat dari peringkat tahun 2013.
- 59 -
Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti 15 (lima belas) Cabang
Olahraga dari 20 (dua puluh) cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu
Angkat Besi, Atletik, Bola Voli (Putri), Voli Pasir, Dayung, Gulat, Judo,
Karate, Panahan, Pencak Silat, Renang, Senam, Sepak Takraw (Putri), Tae
Kwon Do dan Tinju.
Untuk mendukung dan mempertahankan capaian tersebut maka
regenerasi atlet-atlet muda diharapkan dapat berjalan dengan baik dan
dilanjutkan proses pembinaan yang tepat dan sistematis untuk
memperbaiki atau mempertahankan peringkat yang telah dicapai saat ini
pada POPNAS XIV yang
akan diselenggarakan
pada tahun 2017. Salah
satu upaya yang telah
dilakukan oleh Dinas
Dikpora DIY melalui
UPTD Balai Pemuda dan
Olahraga untuk meraih
dan mempertahankan
prestasi tersebut antara lain telah melakukan penyediaan sarana prasana
olahraga, penyelenggaraan kompetisi dan pemusatan pelatihan bagi atlit
pelajar berbakat serta pembinaan atlit-atlit profesional melalui KONI dan
pengda/pengcab yang dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan. Pemusatan pelatihan bagi pelajar di Pusat Pendidikan
dan Latihan Pelajar (PPLP) bertujuan untuk menjaring, membina dan
mendidik secara intensif bagi atlet pelajar yang berbakat dalam cabang
olahraga yang menjadi andalan Daerah Istimewa Yogyakarta. Torehan
prestasi telah berhasil direalisasikan dalam berbagai even olahraga
nasional. Salah satu yang mendukung prestasi olahraga dapat tercapai
dengan baik adalah tersedianya atlet yang memiliki tekad kuat dan
- 60 -
berlatih secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Untuk itu meskipun
sampai dengan saat ini prestasi atlet/kontingen Daerah Istimewa
Yogyakarta masih dibawah provinsi lain di Indonesia, namun upaya-upaya
pembinaan dan pembibitan baik bagi atlet pelajar berbakat maupun atlet
profesional tetap dilaksanakan salah satunya antara lain dengan
peningkatan penyediaan sarana prasarana dan sumber daya
keolahragaan. Secara bertahap menerapkan sistem manajemen aset
untuk pengelolaan aset-aset sarana olahraga. Selanjutnya di masa
mendatang direncanakan akan didirikan SMK Olahraga yaitu sekolah yang
berbasis olahraga untuk mencetak para juara yang dipersiapkan untuk
tingkat daerah, nasional dan internasional dengan tidak
mengesampingkan pendidikan akademik sebagai bekal untuk
melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi sehingga atlet juga
mempunyai prestasi akademik. Untuk itu Dinas Dikpora DIY telah
menyelenggarakan pemusatan pusat pendidikan dan latihan untuk
pembinaan bagi atlet-atlet berbakat seperti:
1. PPLP berlokasi di Sorowajan, Banguntapan, Bantul;
2. PPLM di UNY dan;
3. Klub-klub olahraga di setiap kabupaten/kota di DIY
Pemeliharaan sarana dan prasarana serta pembinaan atlet dan pelatih
selalu diupayakan oleh Pemerintah DIY melalui Dinas Dikpora DIY.
Pembinaan bagi pemuda dan olahraga dilakukan juga dengan
penyediaan fasilitas layanan untuk kegiatan pemuda dan sarana berlatih
olahraga. Fasilitas layanan kegiatan olahraga dan kegiatan pemuda yang
dikelola oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersedia sebanyak 6
(enam) unit disamping sarana yang disediakan/diselenggarakan oleh
masyarakat atau pihak swasta. Sarana dan prasarana tersebut selalu
ditingkatkan fasilitas dan kepengelolaannya dengan dana yang bersumber
dari APBD maupun APBN. Tujuannya agar fasilitas untuk kegiatan pemuda
- 61 -
dan olahraga dapat memenuhi standar yang diperlukan. Kegiatan
pemeliharaan dan rehabilitasi sarana prasarana olahraga dan kegiatan
pemuda selama tahun 2015 telah dilaksanakan dengan lancar sesuai
sasaran yang telah ditetapkanGedung/lapangan olahraga untuk
pembinaan pemuda dan latihan/berolahraga seperti pada tabel berikut:
Tabel III. 13 Gedung/Lapangan Olahraga DIY
No. Gedung/Lapangan Alamat
1. Youth Centre Jombor Mlati Sleman
2. Mandala Krida Jalan Kenari Umbulharjo Yogyakarta
3. Pondok Pemuda Ambarbinangun Ambarbinangun Kasihan Bantul
4. GOR Sorowajan Sorowajan Banguntapan Bantul
5. Amongraga Jalan Kenari Umbulharjo Yogyakarta
6. Wana Bhaktiyasa Jalan Kenari Umbulharjo Yogyakarta
1. GOR Amongraga
GOR Amongraga dapat digunakan oleh masyarakat umum atau
instansi yang berminat untuk menyelenggarakan kegiatan, meliputi :
Kegiatan Olahraga (Bola Voli, Basket, Bulutangkis, Futsal dll)
minimal tingkat wilayah dan diutamakan tingkat nasional maupun
internasional.
Try Out atau kegiatan insidental lain selama masih memungkinkan.
- 62 -
Fasilitas yang tersedia:
Ruangan Hall Utama
Ruang VIP
Lampu Penerangan PLN dan Genzet
Sound System
Ruang Panitia/Sekretariat
Ruang Ganti
8 Toilet (masing - masing 4 WC)
Mushola
Ruang Press Conference (Konferensi Pers)
2. GOR Sorowajan
Gelanggang Pemuda Sorowajan ( Gelanggang Olahraga ), terletak di
Sorowajan, Banguntapan, Bantul dengan fasilitas yang dimiliki
meliputi:
Lapangan Bulutangkis indoor 3 lintasan
Lapangan ini juga bisa digunakan untuk Volly, Basket dan Futsal.
Lapangan Tennis 3 lintasan.
GOR Sorowajan juga dilengkapi dengan ruang kantor, kantin, ruang
ganti, dapur, gudang dan 4 buah MCK.
3. Mandala Krida
Kompleks Mandala Krida digunakan untuk kegiatan olahraga, seperti:
Pertandingan Sepak Bola, Sepatu Roda, Balap Motor, Atletik dan
sebagainya. Kegiatan non olahraga seperti : Pameran, Bazar, Pentas
Musik dan Upacara, dengan fasilitas meliputi:
Ruang transit tamu VIP
Ruang ganti pakaian atau tempat istirahat atlet dilengkapi dengan
MCK
- 63 -
Ruang wasit / yuri / panitia penyelenggara
Mushola
Gudang
MCK umum
a. Bangunan Tribun Tertutup:
Tribun yang ada saat ini berada di sayap barat, dapat
menampung 5.000 orang penonton.Fasilitas yang ada pada
Tribun tertutup antara lain : Tempat duduk terbuat dari papan
dilapisi dengan busa, MCK ( 3 Unit ), Ruang kaca.
Setelah renovasi Mandala Krida nantinya kapasitas tribun
tertutup menjadi 10.000 orang penonton karena tribun
penonton di sayap timur juga menjadi tribun tertutup.
b. Bangunan Tribun Terbuka
Tribun ini dapat menampung 20.000 orang penonton.Fasilitas
yang ada pada tribun terbuka antara lain : Tempat duduk
terbuat dari beton, dan MCK ( 4 Unit ).
- 64 -
c. Lapangan Stadion
Lapangan sepakbola, lintasan lari, dan lapangan lompat jauh.
d. Halaman Parkir
Halaman parkir yang cukup luas ini biasa digunakan untuk
kegiatan gokart, pentas musik, latihan stir mobil, balap motor,
dsb. Di halaman ini juga tersedia fasilitas lapangan basket.
e. Lapangan Voli Pasir Lapangan voli pasir ini ada 2 unit, terletak di sebelah selatan
bangunan utama.
f. Bangunan Sekretariat, terdiri dari: Ruang rapat
Ruang sekretariat
Ruang tidur 2 unit
Dapur
Mushola
Garasi
Ruang Tamu
MCK
Sampai dengan tahun 2015 ini, lapangan olahraga Mandala Krida
masih dalam proses pembangunan rehabilitasi total untuk memenuhi
kebutuhan kegiatan.
III.2.4.2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) merupakan seleksi
cabang olahraga sebagai seleksi mengikuti POPNAS yang diselenggarakan
dua tahun sekali. POPWIL V dilaksanakan pada tahun 2016 di Yogyakarta
- 65 -
pada bulan Oktober. Sehingga target dan capaian peringkat kontingen
Daerah Istimewa Yogyakarta pada POPWIL tahun 2015 adalah 0.
Untuk mempersiapkan kontingen POPWIL V tersebut, Dinas
Dikpora DIY melalui BPO telah melakukan seleksi rekrutmen atlet pelajar
potensial dalam rangka program pembentukan tim POPWIL DIY sekaligus
calon atlet yang akan dibina pada program Pembinaan Atlet Berbakat
(PAB). PAB dilaksanakan sebagai wadah pembibitan atlet pelajar berbakat
dalam waktu jangka panjang. Pelaksanaan seleksi diikuti oleh 837 atlet
yang ada di DIY.
III.2.4.3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
Pemuda menjadi bagian pembinaan yang harus dikelola dengan
tepat, karena pemuda adalah penduduk usia produktif yang memiliki
kreativitas dan semangat yang tinggi dalam segala tindakan, maka harus
diarahkan secara positif. Pembentukan sentra-sentra pemuda sebagai
ajang peningkatan kreativitas sangat tepat sebagai tempat naungan
kreativitas pemuda, khususnya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakata
baik yang begerak di bidang ekonomi, bisnis maupun seni budaya.
Yogyakarta telah memiliki beragam industri kreatif dan banyak dikelola
oleh wirausaha berusia muda dan sekaligus merupakan gudang sumber
daya manusia produktif. Dengan demikian untuk mencapai target
pembangunan seperti yang telah ditetapkan dalam Renstra Disdikpora
DIY diperlukan komitmen untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa
kewirausahaan bagi pemuda. Upaya tersebut dilaksanakan melalui
pembinaan sentra-sentra pemuda seperti pada daftar di bawah ini.
- 66 -
Tabel III.14 Daftar Sentra Pemuda
No Nama Organisasi Tujuan/Usaha Keanggotaan Keterangan
1.
Kader Pengembangan Moral dan Etika Pemuda Indonesia (Forum KAPMEPI)
Training leadership Respati
Training Kewirausahaan KUPP Di sleman Training Kewirausahaan di bantul
Training Kewirausahaan di Lendah KP
Training Moral dan Etika Pemuda Indonesia Pelajar
Training Penyuluhan Pergaulan Bebas Di gunungkidul
Training TANASDA
Training HI dan ESQ
Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP)
Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP)
Forum SP-3 serta kelompok atau lembaga kewirausahaan pemuda lainnya yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
2. Forum Pemuda Produktif (FPP)
Menghimpun pemuda pelaku wirausaha.
Memfasilitasi anggota FPP untuk dapat mandiri dan berkembang.
Memfasilitasi untuk perluasan dan pengembangan jaringan usaha bagi anggota FPP
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
3.
Kapal Pemuda Nusantara (KPN)
Dunia maritim sebagai pusat sumberdaya alam yang melimpah, seperti kekayaan mineral maupun kekayaan hewani maupun nabati yang terdapat di laut yang merupakan sumber nutrisi dan gizi.
Laut sebagai sarana penghubung serta sarana komunikasi (Sea Line of Communication/ SLoC) antara masyarakat satu pulau dengan masyarakat pulau lain, sehingga laut merupakan sarana pemersatu bangsa.
Industri dan jasa maritim (INJASMAR) merupakan bagian yang tak kalah pentingnya yang selama ini potensi tersebut hampir belum terjamah.
Dinamika Kelompok.
Membangun karakter dan jati diri bangsa.
Wawasan kebangsaan dan bela Negara. Seminar dan dialog kepemudaan.
Kewirausahaan pemuda berbasis kelautan penting untuk dikembangkan dan dijadikan alternatif lapangan usaha yang menjajikan bagi generasi muda.
Pentas budaya dan atraksi wisata.
Bakti sosial bersih desa kawasan pesisir.
Wisata situs sejarah (Fort Rotterdam Makassar, Istana Raja Goa Makassar, Istana Mini Banda Naira, Benteng Belgica Banda Naira, Rumah Pengasingan Bung Hatta Banda Naira).
Potensi wisata bahari yang terbesar di seluruh Indonesia, khususnya bagian
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
- 67 -
No Nama Organisasi Tujuan/Usaha Keanggotaan Keterangan
timur yang masih menunggu investor untuk pengembangan lebih lanjut.
4. Purna Cakra Muda Indonesia (PCMI)
Pelatihan wirausaha,
Workshop
Bakti sosial
Program pertukaran pemuda antar negara
Pertengahan tahun 2010 telah menjajaki kemungkinan pengembangan usaha yang bekerjasama dengan para pemuda lokal di daerah Gunungkidul untuk mengembangkan kegiatan Ekowisata.Dalam kemitraan ini PCMI menjadi tim konsultan dan sekaligus merancang pemasaran
Di awal tahun 2010, PCMI bekerjasama dengan wirausahawan lokal menggelar workshop kewirausahaan bersama Firmansyah, pendiri usaha Waralaba Telakerzz dan Cokro Tela Cake.
Alamat: Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran, KT II/23 Yogyakarta
5. Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
Seleksi Paskibraka dan Gladian Sentra Paskibraka.
Diklat kepemiminan tiap tahun.
Seminar-seminar dan loka karya
Dalam perannya, sejak didirikan pada 23 Oktober 1976, PPI DIY selai melaksanakan tugas-tugas
Krapyak Kulon RT 11 No. 363, Panggungharjo Sewon Bantul
- 68 -
No Nama Organisasi Tujuan/Usaha Keanggotaan Keterangan
wawasan kebangsaan setiap 6 bulan.
Kajian rutin keagamaan setiap bulan.
Lomba Baris-berbaris se-DIY setiap tahun yang diikuti 3500 siswa SMP dan SMA.
Pembentukan PASGANA (Paskibraka Siaga Bencana) sejak tahun 2006 pasca gempa DIY-Jateng.
Out Bond Trainer.
Menyelenggarakan Bedah Skep PBB TNI No. 611/1985.
Bakti Sosial dan Donor Darah. Sarasehan dan gelar budaya.
insidental upacara hari besar kenegaraan baik sebagai petugas maupun pembina juga mengadakan kegiatan pengembangan diri anggota secara kontinyu.
6. Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI)
Jambore Pemuda Indonesia & Bakti Pemuda Antar Provinsi tingkat provinsi/daerah
Syarat Keanggotaan :
Ijasah Minimal SMA/SMU sedrajat
Pemuda Umur 18-25 thn
Belum Nikah
Mempunyai skill
Senang Berorganisasi
Berdominisi di DIY
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
7.
Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP-3)
Urgensi Program SP-3 di tengah-tengah masyarakat Indonesia, setidaknya terkait dengan dua permasalahan, yaitu : 1.Kemiskinan
di pedesaan. 2.Kemandirian
dan daya saing pemuda.
Alamat: Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
8. Forum Pemuda Pelopor
Kewirausahaan.
Pendidikan.
Teknologi Tepat Guna.
Senibudaya dan Pariwisata. Kebaharian dan Kelautan.
Sebagai wadah komunikasi, Pengembangan Kepeloporan Pemuda bagi calon Pemuda Pelopor dan alumni dan Pemuda Pelopor demi kemajuan Pembangunan Nasional.
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
- 69 -
No Nama Organisasi Tujuan/Usaha Keanggotaan Keterangan
9 Mina Sentosa Pemeliharaan ikan Wonosari Gunungkidul
10 Evia Craft Produksi/pembuatan souvenir dan kerajinan tangan
Pleret, Bantul
11 KorporaDesa Ternak Ayam Kampung
Godean, Sleman
12
Komunitas Riset RekayasaTeknologi & Pengabdian Masyarakat Pucung
Teknologi Gelombang Nano untuk KetahananPangan
Pucung, Imogiri, Bantul
13 SLENK Pertunjukan kebudayaan
Pemusatan pelatihan kebudayaan tradisional bagi generasi muda dan pentas pentas pertunjukkan seni dan budaya
Catur Tunggal Depok Sleman
Dalam diri generasi muda harus selalu dan secara terus menerus
ditanamkan jiwa enterpreunership supaya mampu memiliki kompetensi
dan memiliki daya saing tinggi dan kuat. Di masa mendatang generasi
muda harus dapat mandiri dalam mengarungi dan meneruskan dunia
kehidupan yang penuh tantangan. Pemuda yang kreatif, mandiri dan
penuh inisiatif diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
dah bahkan bisa menyerap tenaga kerja disekitarnya. Untuk itu
pemberian bekal kemandirian dan jiwa kewirausahaan menjadi bagian
dalam pembinaan generasi muda. Perlu juga di dalam jiwa generasi muda
ditanamkan pula rasa kebangsaan, kejujuran, dan akhlak yang mulia.
Pembinaan tersebut dilakukan melalui pemberdayaan sentra-sentra
pemuda yang sampai dengan tahun 2015 ini telah dapat direalisasikan
sebanyak 13 sentra pemberdayaan pemuda dari target 13 sentra. Sentra
pemberdayaan pemuda merupakan tempat untuk meningkatkan
pengembangan diri bagi pemuda dan sebagai tempat penyaluran
tindakan/kegiatan positif.
- 70 -
III.2.4.4. Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/
pemberdayaan pemuda
Capaian indikator kinerja ini adalah 100% dari target 100%, yaitu pada
pembinaan organisasi pemuda yang ada di DIY sejumlah 39 organisasi
seperti pada tabel berikut:
Tabel III.15 Daftar Organisasi Pemuda
NO NAMA ORGANISASI ALAMAT
1 DPD AMPI Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
2 DPD Pemuda Islam Jalan Sawojajar No. 19 Pringgolayan Dagag Condongcatur Sleman
3 DPD KMI Jalan Sawojajar No. 19 Pringgolayan Dagag Condongcatur Sleman
4 DPD OPI Jalan Sawojajar No. 19 Pringgolayan Dagag Condongcatur Sleman
5 DPD Gema KOSGORO Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
6 DPD Pemuda Demokrat Indonesia
Sapen, Yogyakarta
7 DPD Foskoma MKGR Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
8 DPW GMPI Jalan Tentara Rakyat Mataram Badran Yogyakarta
9 DPW Pemuda Muhammadiyah Jalan Gedoang Kuning No. 130 B Rejowinangun Kotagede Yogyakarta
10 DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Jalan Gedong Kuning No. 130 B Rejowinangun Kotagede Yogyakarta
11 PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jalan Gedong Kuning No. 130 B Rejowinangun Kotagede Yogyakarta
12 PW Nasyiatul Aisyiah Jalan Gedong Kuning No. 130 B Rejowinangun Kotagede Yogyakarta
13 PW Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) DIY
Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta
14 PW Ikatan Pelajar NUI (IPNU) DIY
Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta
15 DPHD PPM Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
- 71 -
NO NAMA ORGANISASI ALAMAT
16 PD XII GM FKKPI Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
17 PW GP Ansor DIY Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta
18 PW Fatayat NU DIY Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta
19 DPD GAMKI Jalan Laksda Adisucipto Ambarukmo No. 377 Caturtunggal Depok Sleman
20 Depidar Wirakarya Indonesia Jalan Rotowijayan No. 1 Yogyakarta
21 DPW Pemuda Pancasila Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
22 KOMDA Pemuda Katholik DIY -
23 PC HMI -
24 DPW PPMI Kantor BPO DIY
25 Gema MKGR Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
26 MAPANCAS Komplek UIN Yogyakarta
27 HIPMI DIY Jalan Alun-Alun Utara No. 1 Yogyakarta
28 DPD BM Kosgoro 1953 Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
29 DPD HIMA Kosgoro 1953 Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
30 DEPIDAR FOKUSMAKER Jalan Rotowijayan No. 1 Yogyakarta
31 PC PMII Jalan MT Haryono 40-42 Yogyakarta
32 SATMA Pemuda Pancasila Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
33 DPD Gerakan Pemuda Sehat Perum Timoho Regency A3 Yogyakarta
34 BPC GMKI Wisma Immanuel, Samirono Baru No. 54 Caturtunggal Depok Sleman
35 Generasi Muda Gabungan Karya Rakyat Indonesia (GMGAKARI)
36 IPS Pagar Nusa DIY Jalan MT Haryono 40-42 Yogyakarta
37 Karang Taruna DIY Perum Timoho Regency A3 Yogyakarta
38 Purna Paskibraka Indonesia (PPI) BPO DIY
39 Garda Bangsa DIY Jalan Sukonandi No. 10 Yogyakarta
- 72 -
Pembinaan dan pengembangan peningkatan partisipasi pemuda dalam
organisasi kepemudaan dilakukan dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan dasar
kepemimpinan bagi
pemuda. Pembinaan
mental generasi muda
juga dilakukan antara
lain melalui
pelaksanaan Lomba
Baris Berbaris (LBB),
seleksi dan pembinaan anggota PASKIBRAKA, seleksi dan pembinaan
Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3).
Peran aktif dan motivasi organisasi pemuda yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk menambah wawasan dalam memperkuat keutuhan
dan kelangsungan organisasi menjadi daya dukung kuat pada capaian
target indikator kinerja ini.
III.2.5. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Tolok ukur capaian sasaran Peningkatan jumlah kelompok wirausaha
muda, terdiri dari 1 indikator yaitu indikator:
1. Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan
Tabel III.16 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2014
2015 Target Akhir
Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Satuan Target Realisasi %
Realisasi
1 Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
345 kelompok 365 365 100 405 90,12
- 73 -
Target indikator kinerja setiap tahun meningkat, berturut turut
dari 325 kelompok pada tahun 2013 menjadi 345 kelompok pada tahun
2014 dan tahun 2015 sebanyak 365 kelompok.Target tahun 2015 dapat
terealisasi sebanyak 365 kelompok atau mencapai 100%. Salah satu
penunjang capaian realisasi indikator kinerja tersebut karena pembinaan
yang dilakukan secara terus menerus melalui bidang kepeloporan yang
dikelola oleh Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Dikpora DIY
meliputi pendidikan; pembekalan kewirausahaan; pelatihan penerapan
teknologi tepat guna; senibudaya dan pariwisata barbasis budaya lokal;
kebaharian dan kelautan yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Peserta pelatihan/diklat/magang adalah seluruh pemuda yang akan dan
telah melakukan kegiatan wirausaha yang berada di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta. Selain tersebut di atas juga didukung dengan
motivasi pemuda/masyarakat itu sendiri untuk menciptakan lapangan
usaha atau pekerjaan agar dapat mencukupi kebutuhan sendiri maupun
lingkungannya. Sedangkan Hambatan yang ada di diri pemuda dan atau
masyarakat pada umumnya adalah:
1. kemampuan dan bakat berwirausaha setiap pemuda/masyarakat
tidak sama
2. kurangnya rasa percaya diri sehinga dalam merintis/melaksanakan
usaha tidak gigih yang mengakibatkan kegagalan dalam
berwirausaha.
Salah satu penunjang capaian realisasi indikator kinerja tersebut karena
pembinaan yang dilakukan secara terus menerus melalui bidang
kepeloporan yang dikelola oleh UPTD Balai Pemuda dan Olahraga (BPO)
Dinas Dikpora DIY meliputi pendidikan; pembekalan kewirausahaan;
pelatihan penerapan teknologi tepat guna; senibudaya dan pariwisata
barbasis budaya lokal; kebaharian dan kelautan yang disesuaikan dengan
kondisi setempat. Peserta pelatihan/diklat/magang adalah seluruh
- 74 -
pemuda yang akan dan telah melakukan kegiatan wirausaha yang berada
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan jiwa kewirausahaan
bagi kelompok wirausaha muda dilakukan dalam bentuk pendidikan dan
latihan seperti Pelatihan Keterampilan Pemuda dengan sasaran peserta
diutamakan bagi pemuda yang putus sekolah. Adapun kelompok
wirausaha tersebut tersebar di berbagai wilayah di setiap
kabupaten/kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai
berikut:
Tabel III.17 Data Sebaran Kelompok Wirausaha Muda di DIY
No Kabupaten/Kota Sasaran Jumlah Kelompok Wirausaha Muda
1. Bantul 99
2. Yogyakarta 50
3. Sleman 83
4. Gunungkidul 33
5. Kulon Progo 100
Jumlah 365
Dari sekian kelompok wirausaha muda yang telah dibina dan difasilitasi
tersebut telah dapat menghasilkan wirausaha muda yang berbakat dan
berprestasi sehingga mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan
berimbas kepada masyarakat sekitarnya. Beberapa wirausaha muda dan
kelompok wirausaha muda yang telah berhasil dan dapat menunjukkan
prestasinya adalah sebagai berikut:
1. Budidaya Lele, beralamat di Pedusan Argosari Sedayu Bantul dibina
sejak tahun 2013, telah dapat menghasilkan omset penjualan dan
pendapatan di atas UMR DIY;
2. Julijan (Budidaya Lele), beralamat di Sedayu Bantul yang telah dapat
mengubah profesi dirinya dari seorang satpam pada sebuah kantor
- 75 -
menjadi pengusaha budidaya lele dengan penghasilan di atas UMR
DIY;
3. Evi Sakuntala, beralamat di Jalan Monjali Sleman, pengusaha industry
garmen yang berhasil meningkatkan omsetnya dengan melakukan
ekspor ke berbagai negara yang semula hanya penjahit rumahan.
III.2.6. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda
dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya, terdiri dari 1 indikator
yaitu indikator:
1. Persentase kinerja pemerataan mutu pendidikan
Tabel III.18 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2014
2015 Target Akhir
Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Satuan Target Realisasi %
Realisasi
1 Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan
83,13 % 74,71 82,15 109,96 75 109,53
Peningkatan capaian realisasi indikator Persentase Kinerja
Peningkatan Mutu Pendidikan dicapai melalui upaya-upaya yang telah
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan
yang merata pada semua jenjang. Salah satu upaya tersebut adalah
dengan penjaminan mutu pendidikan yang lebih ditekankan pada
pemahaman akan mutu sekolah dan audit bagi para pengelola layanan
pendidikan di sekolah/madrasah. Pemahaman tersebut disampaikan
melalui sosialisasi, workshop, fasilitasi forum PUS, fasilitasi forum BMPS.
Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu pendidikan yang
- 76 -
merata pada semua jenjang secara terus menerus perlu penyediaan
tenaga kependidikan yang terlatih dan memiliki kompetensi yang
berstandar yaitu dengan tersedianya guru bersertifikasi.
Guru, siswa dan masyarakat dapat mencari ilmu maupun
informasi seluas-luasnya melalui media konvensional atau teknologi
informasi yang telah disediakan oleh BTKP Dinas Dikpora DIY dengan
memproduksi media pembelajaran pendidikan berbasis TI (produksi
video dan animasi pembelajaran). Warga sekolah juga diwajibkan
memanfaatkan internet berupa layanan siaran radio streaming
pendidikan; media pembelajaran secara online dengan laman
jogjabelajar.org sedangkan untuk informasi pendidikan dengan laman
www.pendidikan-diy.go.id.
Pemberian penghargaan prestasi di bidang pendidikan,
pemuda dan olahraga juga diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu
bagi para pelajar, atlit, pemuda, dan lembaga pemuda untuk berkarya,
berjuang dan berusaha sesuai bidang dan kompetensinya masing-
masing dengan lebih giat dan semangat untuk menghasilkan prestasi
yang membanggakan bagi sekolah, masyarakat, pemerintah daerah dan
negara. Berbagai prestasi telah diraih baik di tingkat daerah, nasional
dan internasional oleh para pelajar, mahasiswa dan pemuda yang ada di
DIY. Penyampaian penghargaan tersebut dapat digunakan sebagai
penunjuk bahwa terjadi peningkatan prestasi dan jumlah peraih
prestasi karena ketersediaan SDM, fasilitas dan sarana prasarana bagi
pelajar, atlet, pemuda dan masyarakat di DIY.
Capaian realisasi indikator tersebut didukung oleh persentase
Kinerja Pemerataan dan Perluasan Pendidikan Dasar dan Kinerja
Pemerataan dan Perluasan Pendidikan Menengah. Realisasi capaian
indikator selain didukung dengan program dan kegiatan di atas juga
didukung dengan peningkatan kualitas dan kompetensi guru, sarana
- 77 -
prasarana dan metode pembelajaran secara merata. Upaya untuk
mempertahankan kelangsungan siswa dalam belajar atau bersekolah
juga dilaksanakan, yaitu dengan pelaksanaan kegiatan antara lain:
1. Bantuan biaya operasional sekolah yang berasal dari BOS Nasional
maupun BOS Daerah
2. Bantuan pembangunan sarana prasarana
3. Penyediaan beasiswa prestasi
4. Penyelenggaraan Paket B setera SMP/MTs
5. Pengembangan mutu SMP
6. Penyediaan kartu cerdas jenjang Dikdas
7. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA/SMK
8. Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu
9. Pengembangan Kewirausahaan SMK
10. Penyediaan Kartu Cerdas Jenjang Sekolah Menengah
11. Jaminan Pendidikan bagi Siswa Miskin
12. Peningkatan kualitas mutu pelayanan pendidikan pada semua
jenjang
13. Peningkatan Aksebilitas Pendidikan Tinggi, denganmengupayakan
suasana yang kondusif bagi mahasiswa baik dari dalam maupun luar
provinsi ataupun dari luar negeri yang menuntut ilmu pada
Perguruan Tinggi di Yogyakarta
14. Peningkatan layanan kinerja pelayanan Pendidikan Khusus dan
Pendidikan Layanan Khusus.
Kesulitan akses pelayanan pendidikan bagi anak usia sekolah
penyandang ketunaan menjadi salah satu indikator masih terdapat anak
usia sekolah yang berkebutuhan khusus tidak dapat bersekolah.
Sosialisasi pelayanan pendidikan berkebutuhan khusus kepada orang
tua dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga penyandang
ketunaan masih perlu dilakukan secara terus menerus. Para penyandang
- 78 -
ketunaan harus dapat bersekolah baik di SLB maupun sekolah inklusi
yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Masyarakat yang memiliki
kepedulian akan kemandirian anak berkebutuhan khusus telah
mendirikan SLB swasta ditambah dengan penegerian SLB swasta yang
memenuhi kriteria oleh Pemerintah DIY. Dukungan terhadap
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus selalu ditingkatkan secara
bertahap yaitu berupa fasilitasi dan penambahan sekolah inklusi.
Diselenggarakannya sekolah inklusi bertujuan agar tempat layanan
pendidikan bagi calon didik/siswa difabel lebih mendekat dan mudah
dijangkau. Dari upaya-upaya yang telah dilakukan itu diharapkan dapat
memberikan kemudahan akses layanan pendidikan luar biasa bagi
masyarakat yang membutuhkan. Pembangunan, pemeliharaan dan
penyediaan sarana prasarana pada SLB merupakan upaya penyiapan
fasilitas bagi siswa penyandang ketunaan dalam rangka mempermudah
akses dan pelayanan pendidikan luar biasa.
Pendidikan secara inklusi merupakan pendekatan yang
menjamin semua anak memperoleh pendidikan dan pemeliharaan yang
berkualitas di dalam pendidikan. Baik di komunitas tempat tinggalnya
sebagai bagian dari perkembangan diri anak, maupun di lingkungan
sekolah, mulai dari program pra sekolah, pendidikan dasar dan
menengah, sampai perguruan tinggi. Pendidikan secara inklusi ini
penting ditekankan, mengingat masih banyak anak-anak yang belum
diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan, bahkan mengalami
penolakan ketika akan menimba ilmu di sekolah umum yang bersifat
eksklusif. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga telah melakukan usaha-usaha
pencitraan positif bagi penyandang difabel, misalnya memperluas akses
pendidikan, memfasilitasi pertunjukkan bakat minat, sampai
memperbanyak akses fasilitas sosial yang memudahkan difabel
- 79 -
beraktifitas. Untuk lebih memberikan kemudahan dalam mengakses
pendidikan bagi masyarakat penyandang difabel Pemerintah DIY telah
melakukan “Pencanangan Yogyakarta Kota Inklusi” pada tahun 2014
yang lalu. Tindak lanjutnya adalah pembentukan Forum Pendidikan
Inklusi dari Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) dan para
Guru Pembina Khusus (GPK), dengan maksud untuk membantu
memecahkan permasalahan dalam proses belajar mengajar di sekolah
inklusi.
Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan sejak tahun
2013 selalu meningkat yaitu dari 79,32% kemudian naik menjadi 83,13%
pada tahun 2014
dan tahun 2015
dapat mencapai
82,15%.
Peningkatan
capaian realisasi
indikator kinerja
tersebut di atas
diperoleh dengan upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu layanan pendidikan yang merata pada semua jenjang. Salah satu
upaya tersebut adalah dengan penjaminan mutu pendidikan yang lebih
ditekankan pada pemahaman akan mutu sekolah dan audit bagi para
pengelola layanan pendidikan di sekolah/madrasah. Pemahaman
tersebut disampaikan melalui sosialisasi, workshop, fasilitasi forum PUS,
fasilitasi forum BMPS terhadap dokumen peningkatan mutu sekolah.
Hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan mutu layanan
pendidikan. Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu pendidikan
pada semua jejang secara terus menerus perlu penyediaan tenaga
kependidikan yang terlatih dan memiliki kompetensi yang berstandar
79.32
83.13
84.62
2013
2014
2015
2012
2012.5
2013
2013.5
2014
2014.5
2015
2015.5
76.00
77.00
78.00
79.00
80.00
81.00
82.00
83.00
84.00
85.00
86.00
1 2 3
Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan
Tahun
- 80 -
yaitu dengan tersedianya guru bersertifikasi. Guru, siswa dan
masyarakat dapat mencari sumber ilmu seluas-luasnya melalui media
konvensional atau teknologi informasi yang telah disediakan oleh UPTD
BTKP Dinas Dikpora DIY dengan memproduksi media pembelajaran
pendidikan berbasis TI (produksi video dan animasi pembelajaran).
Warga sekolah juga diwajibkan memanfaatkan internet berupa layanan
siaran radio streaming pendidikan; media pembelajaran secara online
dengan laman jogjabelajar.org sedangkan untuk informasi pendidikan
dengan laman www.pendidikan-diy.go.id. Untuk memperkaya
pengalaman dan memberikan wawasan bagi anak-anak pelajar SMP
secara sampel, maka sejak tahun 2014 bekerjasama dengan Universitas
di DIY telah dilaksanakan kegiatan Profesor Goes to School ke 5 SMP
yang ditunjuk dan tahun 2015 sebanyak 10 SMP.
Pemberian penghargaan prestasi di bidang pendidikan,
pemuda dan olahraga diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu bagi
para pelajar, atlit, pemuda, dan lembaga pemuda untuk berkarya,
berjuang dan berusaha sesuai bidang dan kompetensinya masing-
masing. Sehingga mampu memotivasi bagi pemuda dan pelajar agar
lebih giat dan semangat untuk menghasilkan prestasi yang
membanggakan bagi sekolah, masyarakat, pemerintah daerah dan
negara. Berbagai prestasi telah diraih baik di tingkat daerah, nasional
dan internasional oleh para pelajar, mahasiswa dan pemuda yang ada di
DIY. Jumlah penerima penghargaan tahun 2015 sebanyak 417 orang
yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi dan jumlah
peraih prestasi karena ketersediaan SDM, fasilitas dan sarana prasarana
bagi pelajar, atlet, pemuda dan masyarakat di DIY untuk meningkatkan
kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.
Capaian realisasi persentase kinerja peningkatan mutu
pendidikan didukung oleh capaian per jenjang seperti berikut:
- 81 -
a. Kinerja Pemerataan SD
Tabel III.19 Kinerja Pemerataan SD
No. Kabupaten
/Kota
INDIKATOR KINERJA PEMERATAAN SD
APM SD AMK SD
RASIO SISWA
PER SEK
RASIO SISWA
PER KLS
RASIO KELAS
PER RUANG
KLS
APM SD
AMK SD
RASIO SISWA
PER SEK RASIO SISWA
PER KLS
RASIO KELAS
PER RUANG
KLS
JUMLAH
0.4 0.3 0.1 0.1 0.1 1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Bantul 94.03 72.03 201.62 23.63 0.99 37.61 21.61 8.40 5.91 9.90 83.43
2 Sleman 103.20 51.14 176.74 24.27 1.01 40.00 15.34 7.36 6.07 9.93 78.70
3 Gunungkidul 82.12 52.51 102.66 16.30 1.02 32.85 15.75 4.28 4.07 9.77 66.73
4 Kulon Progo 90.72 48.57 99.44 16.09 1.01 36.29 14.57 4.14 4.02 9.94 68.96
5 Yogyakarta 121.09 64.38 262.41 25.99 1.01 40.00 19.32 10.00 6.50 9.93 85.74
Rata-rata 96.71 57.03 154 21 1.01 38.69 17.11 6.43 5.29 9.93 77.45
b. Kinerja pemerataan SMP
Tabel III.20 Kinerja Pemerataan SMP
No. Kabupaten/Kota
INDIKATOR KINERJA PEMERATAAN SMP
APM SMP
AM SMP
RASIO SISWA
PER SEK
RASIO SISWA
PER KLS
RASIO KELAS
PER RUANG
KLS
APM SMP
AM SMP
RASIO SISWA
PER SEK RASIO SISWA
PER KLS
RASIO KELAS
PER RUANG
KLS
JUMLAH
0.4 0.3 0.1 0.1 0.1 1.0
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Bantul 79.62 113.82 346.88 27.95 0.99 31.85 30.00 9.64 6.99 9.86 88.33
2 Sleman 83.96 110.78 335.93 30.05 0.98 33.59 30.00 9.33 7.51 9.77 90.19
3 Gunungkidul 80.77 114.56 215.57 26.55 0.97 32.31 30.00 5.99 6.64 9.72 84.66
4 Kulon Progo 77.89 108.05 227.87 26.55 0.94 31.15 30.00 6.33 6.64 9.35 83.47
5 Yogyakarta 107.13 116.10 385.95 30.86 0.98 40.00 30.00 10.00 7.71 9.76 97.47
Rata-rata 84.34 112.72 296 28 0.97 33.74 30.00 8.22 7.12 9.72 88.80
- 82 -
c. Kinerja pemerataan SM
Tabel III.21 Kinerja Pemerataan SM
No. Kabupaten
/Kota
INDIKATOR KINERJA PEMERATAAN SM
APK SM
AM SM
RASIO SISWA
PER SEK
RASIO SISWA
PER KLS
RASIO KELAS
PER RUANG
KLS
APK SM
AM SM
RASIO SISWA
PER SEK
RASIO SISWA
PER KLS
RASIO KELAS
PER RUANG
KLS
JUMLAH
0.4 0.3 0.1 0.1 0.1 1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Bantul 65.64 118.04 342.77 25.16 1.08 26.26 30.00 7.14 6.29 9.29 78.98
2 Sleman 58.99 109.18 317.25 26.09 0.99 23.60 30.00 6.61 6.52 9.94 76.67
3 Gunungkidul 53.69 106.30 322.17 28.01 1.08 21.48 30.00 6.71 7.00 9.24 74.44
4 Kulon Progo 64.71 124.88 303.95 24.42 1.07 25.88 30.00 6.33 6.11 9.31 77.63
5 Yogyakarta 87.49 198.52 450.11 27.70 1.08 34.99 30.00 9.38 6.93 9.23 90.53
Rata-rata 65.24 126.48 347 26 1.06 26.09 30.00 7.24 6.59 9.47 79.38
d. Kinerja Mutu SD
Tabel III.22 Kinerja Mutu SD
No. Kabupaten
/Kota
INDIKATOR KINERJA MUTU SD
%Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb %
Perpus
Angka Putus
Sekolah
Angka Mengu
lang
% Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb %
Perpus
Angka Putus
Sekolah
Angka Mengu
lang Jumlah
0.4 0.2 0.1 0.2 0.05 0.05 1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Bantul 87.81 100.89 81.00 95.14 0.02 1.54 35.13 20.00 8.10 19.03 0.00 0.08 82.18
2 Sleman 85.38 100.92 84.97 77.86 0.03 1.85 34.15 20.00 8.50 15.57 0.00 0.09 78.13
3 Gunungkidul 84.73 98.93 74.06 81.01 0.02 1.16 33.89 19.79 7.41 16.20 0.00 0.06 77.23
4 Kulon Progo 78.10 100.87 69.98 92.88 0.11 2.20 31.24 20.00 7.00 18.58 0.01 0.11 76.70
5 Yogyakarta 89.62 100.13 94.15 101.80 0.00 1.16 35.85 20.00 9.41 20.00 0.00 0.06 85.21
Rata-rata 85.18 100.40 80.24 86.81 0.03 1.58 34.07 20.00 8.02 17.36 0.00 0.08 79.38
- 83 -
e. Kinerja Mutu SMP
Tabel III.23 Kinerja Mutu SMP
No. Kabupaten
/Kota
INDIKATOR KINERJA MUTU SMP
%Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb %Perpus Angka Putus
Sekolah
Angka Mengu
lang
% Guru Layak
Angka Lulusan
%RKB %Perp
us
Angka Putus
Sekolah
Angka Mengu
lang Jumlah
0.4 0.2 0.1 0.2 0.05 0.05 1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Bantul 91.67 79.40 93.72 144.55 0.11 0.21 36.67 15.88 9.37 20.00 0.01 0.01 81.91
2 Sleman 87.53 88.34 93.16 94.03 0.06 0.16 35.01 17.67 9.32 18.81 0.00 0.01 80.79
3 Gunungkidul 88.78 82.50 85.83 83.10 0.19 0.11 35.51 16.50 8.58 16.62 0.01 0.01 77.20
4 Kulon Progo 88.17 78.54 85.93 91.14 0.85 0.18 35.27 15.71 8.59 18.23 0.04 0.01 77.75
5 Yogyakarta 93.33 76.81 95.44 101.54 0.05 0.16 37.33 15.36 9.54 20.00 0.00 0.01 82.23
Rata-rata 89.69 105.72 91.17 102.08 0.19 0.16 35.87 20.00 9.12 20.00 0.01 0.01 84.97
f. Kinerja Mutu SM
Tabel III.24 Kinerja Mutu SM
No. Kabupaten
/Kota
INDIKATOR KINERJA MUTU SM
%Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb %Perpus Angka Putus
Sekolah
Angka Mengu
lang
% Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb %Perp
us
Angka Putus
Sekolah
Angka Mengu
lang Jumlah
0.4 0.2 0.1 0.2 0.05 0.05 1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Bantul 95.23 104.64 92.51 92.71 0.20 0.16 38.09 20.00 9.25 18.54 0.01 0.01 85.87
2 Sleman 92.04 96.32 93.91 55.08 0.13 0.17 36.82 19.26 9.39 11.02 0.01 0.01 76.47
3 Gunungkidul 94.78 111.34 93.94 59.21 0.28 0.06 37.91 20.00 9.39 11.84 0.01 0.00 79.13
4 Kulon Progo 94.55 104.28 93.07 87.50 0.26 0.13 37.82 20.00 9.31 17.50 0.01 0.01 84.61
5 Yogyakarta 96.05 93.20 99.09 100.00 0.48 0.17 38.42 18.64 9.91 20.00 0.02 0.01 86.93
Rata-rata 94.45 100.40 94.67 77.05 0.27 0.15 37.78 20.00 9.47 15.41 0.01 0.01 82.63
- 84 -
g. Kinerja Efisiensi
Tabel III.25 Kinerja Efisiensi
No. Jenjang
Pendidikan
INDIKATOR KINERJA EFISIENSI
Koefisien Efisiensi
Angka bertahan
Rata-rata Lama
belajar
Tahun masukan lulusan
Koefisien Efisiensi
Angka bertahan
Rata-rata lama
belajar
Tahun masukan lulusan
Jumlah
0.4 0.3 0.2 0.1 1.0
1 2 3 4 5 6 9 10 11 12 15
1 SD+MI 98.97 99.96 6.10 6.10 39.59 29.99 19.69 9.83 99.09
SD 97.89 99.92 6.10 6.10 39.16 29.98 19.68 9.83 98.65
MI 99.10 99.98 6.08 6.09 39.64 30.00 19.74 9.85 99.23
2 SMP + MTs 99.45 99.86 3.01 3.02 39.78 29.96 10.02 5.03 84.79
SMP 99.63 99.93 3.00 3.02 39.85 29.98 10.01 5.04 84.88
MTs 99.84 99.96 3.01 3.01 39.94 29.99 10.03 5.02 84.97
3 SM+MA 99.31 99.60 3.00 3.02 39.72 29.88 10.01 5.03 84.65
SMA 99.82 99.93 3.00 3.01 39.93 29.98 10.01 5.02 84.93
MA 99.87 99.94 3.00 3.01 39.95 29.98 10.01 5.01 84.95
SMA+MA 99.83 99.93 3.00 3.01 39.93 29.98 10.01 5.02 84.94
SMK 99.06 99.40 3.01 3.02 39.63 29.82 10.02 5.04 84.51
h. Kinerja Mutu Peningkatan Mutu Pendidikan
Tabel III.26 Kinerja Pendidikan
No. Jenjang
Pendidikan
Kinerja
Kinerja Pendidikan Pemerataan Mutu Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1 SD+MI 77.45 79.38 99.09 85.31
2 SMP + MTs 88.80 84.97 84.79 86.19
3 SM+MA 79.38 82.63 84.65 82.22
- 85 -
i. Penghitungan Capaian Indikator Mutu Pendidikan DIY Tahun 2015
Tabel III.27 Data Penghitungan Indikator Mutu Pendidikan
No Indikator Mutu SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Total Rata-Rata Bobot Score
1. Guru Layak (%) 81,39 88,92 94,48 264,79 88,26 40 35,31
2. Guru Sertifikasi (%) 57,77 66,79 65,12 189,68 63,23 30 18,97
3. Ruang Kelas Baik (%) 77,86 91,56 94,08 263,50 87,83 10 9,07
4. Fasilitas Sekolah (%) 82,71 95,92 93,46 272,09 90,70 10 9,98
5. Angka Lulusan (%) 99,50 99,90 99,90 299,30 99,77 10 9,98
6. Angka Mengulang (%) 1,90 0,18 0,17 2,25 0,75 5 0,04
7. Angka Putus Sekolah (%) 0,04 0,14 0,30 0,44 0,15 5 0,01
Jumlah 82,15
Pemberian layanan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs dan SM didukung
dan dicapai dengan pelaksanaan beberapa kegiatan yang bertujuan
untuk menunjang kelangsungan siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar antara lain:
1. Bantuan biaya operasional sekolah yang berasal dari BOS Nasional
maupun BOS Daerah
2. Bantuan pembangunan sarana prasarana
3. Penyediaan beasiswa prestasi
4. Penyelenggaraan Paket B setera SMP/MTs
5. Pengembangan mutu SMP
6. Penyediaan kartu cerdas jenjang Dikdas
7. Penyelenggaraan Paket C setara SMA
8. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA/SMK
9. Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu
10. Pengembangan Kewirausahaan SMK
11. Penyediaan Kartu Cerdas Jenjang Sekolah Menengah
Dalam kenyataannya masih ada saja kendala dalam mengakses
pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus anatara lain
disebabkan oleh faktor sosial yang ada di masyarakat seperti rasa malu
- 86 -
memiliki anggota keluarga yang mempunyai ketunaan sehingga di
sembunyikan dan tidak diberikan kesempatan untuk mengenyam
pendidikan. Faktor aksesibilitas terhadap SLB menjadi salah satu alasan
orang tua tidak menyekolahkan anak usia sekolah berkebutuhan khusus,
karena tidak di setiap kecamatan khususnya dipelosok Daerah Istimewa
Yogyakarta terdapat SLB atau sekolah inklusi. Kesulitan akses pelayanan
pendidikan bagi anak usia sekolah penyandang ketunaan menjadi salah
satu indikator masih terdapat anak usia sekolah yang berkebutuhan
khusus tidak dapat bersekolah. Sosialisasi pelayanan pendidikan
berkebutuhan khusus kepada orang tua dan masyarakat yang memiliki
anggota keluarga penyandang ketunaan masih perlu dilakukan secara
terus menerus. Para penyandang ketunaan harus dapat bersekolah baik
di SLB maupun sekolah inklusi yang terdekat dengan tempat tinggal
mereka. Masyarakat yang memiliki kepedulian akan kemandirian anak
berkebutuhan khusus telah mendirikan SLB swasta ditambah dengan
penegerian SLB swasta yang memenuhi kriteria oleh Pemerintah DIY.
Dukungan terhadap pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus selalu
ditingkatkan secara bertahap yaitu berupa fasilitasi dan penambahan
sekolah inklusi. Diselenggarakannya sekolah inklusi bertujuan untuk
mendekatkan dengan masyarakat penyandang difabel. Dari upaya-
upaya itu diharapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan
pendidikan luar biasa bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pembangunan, pemeliharaan dan penyediaan sarana prasarana pada
SLB merupakan upaya penyiapan fasilitas bagi siswa penyandang
ketunaan dalam rangka mempermudah akses dan pelayanan pendidikan
luar biasa.
- 87 -
Pendidikan secara inklusi merupakan pendekatan yang
menjamin semua anak memperoleh pendidikan dan pemeliharaan yang
berkualitas di dalam pendidikan. Baik di komunitas tempat tinggalnya
sebagai bagian dari perkembangan diri anak, maupun di lingkungan
sekolah, mulai dari program pra sekolah, pendidikan dasar dan
menengah, sampai perguruan tinggi. Pendidikan secara inklusi ini
penting ditekankan, mengingat masih banyak anak-anak yang belum
diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan, bahkan mengalami
penolakan ketika akan sekolah di sekolah umum yang bersifat eksklusif.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga telah melakukan usaha-usaha pencitraan positif
bagi penyandang difabel, misalnya memperluas akses pendidikan,
memfasilitasi pertunjukkan bakat minat, sampai memperbanyak akses
fasilitas sosial yang memudahkan difabel beraktifitas. Untuk lebih
memberikan kemudahan dalam mengakses pendidikan bagi masyarakat
penyandang difabel Pemerintah DIY telah melakukan “Pencanangan
Yogyakarta Kota Inklusi” pada
bulan Desember 2014.
Tindaklanjutnya adalah
pembentukan forum
pendidikan inklusi dari
Sekolah Penyelenggara
Pendidikan Inklusi (SPPI) dan
para Guru Pembina Khusus
(GPK), dengan maksud untuk
membantu memecahkan permasalahan dalam proses belajar mengajar
di sekolah inklusi.
- 88 -
III.3. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar
90,05% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar 91,33%, sedangkan realisasi untuk program/
kegiatan pendukung sebesar 76,93%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per
sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran
Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda (99,57%). Sedangkan
penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya pendidikan
berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan/indikator Peserta
didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar (82,32%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan
anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk
pencapaian sasaran pembangunan tahun 2015 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan
untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada
tabel berikut :
Tabel III.28 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran
Tahun 2015
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Satuan Target Realisasi %
Realisasi Target Realisasi
% Realisasi
1 Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif
Rata-rata lama sekolah
Tahun 10,8 8,84 118,15 80.207.846.256,00 74.856.892.942,00 93,33
2 Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang 8.000 8.000 100,00 3.761.200.000,00 3.203.418.435,00 85,17
- 89 -
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Satuan Target Realisasi %
Realisasi Target Realisasi
% Realisasi
3 Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
% 29,17 29,17 100,00 11.188.460.000,00 10.114.770.422,00 90,40
Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
Peserta 1.904 1.912 100,42 11.896.281.650,00 9.793.588.297,00 82,32
4 Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Peringkat 13 11 115,38 40.114.870.850,00 37.082.849.580,00 92,08
Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Peringkat 0 0 100,00 3.150.000.000,00 2.976.006.730,00 94,48
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
Sentra 13 13 100,00 3.150.000.000,00 3.051.989.400,00 96,89
Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda
% 100 100 100,00 1.547.200.000,00 1.518.121.818,00 98,12
5 Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembang kan kewirausahaan
kelompok 365 365 100,00 550.000.000 547.611.800,00 99,57
6 Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
% 74,71 82,15 109,96 19.709.432.000 17.068.776.995,00 86,60
Jumlah 175.431.140.756,00 160.214.026.419,00 91,33
Total Belanja Langsung 199.658.313.096,00 179.793.562.376,00 90,05
- 90 -
Analisis Efisiensi
No Sasaran Indikator %Capaian
Kinerja (≥100%)
% Penyerapan
Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif
Rata-rata lama sekolah 118,15 93,33 6,67
2. Terwujudnya
pendidikan
berkarakter yang
sinergis dengan
kebutuhan
pembangunan
Peserta didik yang
mendapatkan layanan
pendidikan teknik
berstandar
100,42 82,32 17,68
3. Terwujudnya kapasitas
pemuda dan olahraga
yang berkualitas,
berdaya saing dan
berkarakter
Prestasi Cabang Olahraga
(POPNAS) 115,38 92,08 7,92
4. Terwujudnya layanan
pendidikan, pemuda,
dan olahraga yang
akuntabel dan
berbudaya
Persentase Kinerja
Peningkatan Mutu
Pendidikan
109,96 86,60 13,4
1. Rata-rata lama sekolah
Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan
nondiskriminatif, dengan indikator rata-rata lama sekolah dengan persentase
capaian kinerja sebesar 118,15%, menggambarkan jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk usia sekolah dalam menjalani pendidikan formal. Keberhasilan
tersebut didukung antara lain dengan:
a. Semakin tingginya perhatian stakeholder pendidikan di provinsi dan
kabupaten/kota termasuk adanya dukungan politis dari legislatif
terhadap upaya pembangunan pendidikan.
- 91 -
b. Mulai adanya perhatian dan kontribusi nyata dari dunia usaha/dunia
insdustri terhadap pendidikan melalui pemberian bantuan fasilitasi magang
dan bantuan ke sekolah.
c. Kesadaran masyarakat yang cukup tinggi terhadap partisipasi pendidikan
bagi anak usia sekolah.
d. Pelaksanaan program wajib pendidikan 12 tahun.
e. Perhatian dan kontribusi masyarakat terhadap biaya pendidikan di sekolah
cukup tinggi.
f. Pemerintah pusat dan Provinsi menyediakan biaya bagi proses
layanan pendidikan secara merata.
g. Munculnya lembaga pendidikan swasta yang berkualitas sebagai mitra
pemerintah pusat/daerah.
2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
Persentase capaian kinerjanya sebesar 100,42% karena capaiannya melebihi 8
orang dari target 1.904 orang peserta pendidikan teknis berstandar yang
diselenggarakan di BLPT DIY dapat mencapai 1.912 orang, keadaan sampai
dengan akhir triwulan IV tahun 2015. Hal tersebut disebabkan karena
ketersediaan sumber daya yang ada di BLPT telah memenuhi standar untuk
melaksanakan pendidikan teknik bagi siswa, mahasiswa dan masyarakat umum
yang membutuhkan. Dengan adanya pelaksanaan kerjasama yang semakin erat
dengan Perguruan Tinggi, SMK, Lembaga Pendidikan, Pesantren dan Lembaga
terkait lainnya dapat terjalin komunikasi dua arah yang baik sehingga
penyebaran informasi tentang sarana dan prasarana di BLPT dapat diterima oleh
calon peserta didik yang berminat untuk memperdalam penguasaan ilmu teknik
yang berstandar dan dijamin kualitasnya.
3. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Prestasi kontingen pelajar DIY pada penyelenggaraan POPNAS XIII tahun 2015 di
Jawa Barat pada peringkat 11 naik dua peringkat dari target peringkat ke-13
- 92 -
sehingga persentase capaian kinerja mencapai 115,38%. Capaian tersebut
disebabkan karena adanya perbaikan peringkat di klasemen umum dua tingkat
lebih baik dibandingkan penyelenggaraan POPNAS tahun 2013 yang lalu.
Perolehan emas jumlahnya sama dengan penyelenggaraan sebelumnya,
sementara perak dan perunggu bertambah. Prestasi tersebut ditunjukkan para
atlet muda, dengan penyumbang perolehan emas terbanyak dari cabang
olahraga Atletik dengan 3 medali emas, disusul 2 emas dari panahan, dan 1 dari
pencak silat.
4. Persentase Kinerja Peningkaan Mutu Pendidikan
Tingginya persentase capaian kinerja yang mencapai 82,15% dari target 74,71%
dikarenakan sebagai berikut:
a. Keberhasilan pemenuhan standar nasional pendidikan yang dilakukan di DIY,
yang ditunjukkan dengan nilai angka kinerja pemerataan, mutu dan efisiensi
diatas 70% sehingga kinerja pendidikan pada jenjang SD/MI mencapai
79,38%, SMP/MTs mencapai 84,97% dan SM/MA sebesar 82,63%.
b. Tingginya peran serta dari penyelenggara sekolah/madrasah baik negeri
maupun swasta untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan dengan
menyelenggarakan sekolah berbasis kompetensi secara mandiri sehingga
dapat meningkatkan kinerja pendidikan.
- 93 -
BAB IV
PENUTUP
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Dikpora DIY pada Tahun Anggaran
2015 merupakan tahun ketiga dari Rencana strategis Dinas Dikpora DIY Tahun
2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua
pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu,
untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh
berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Dinas Dikpora DIY tahun 2015 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari analisis 6 sasaran, terdapat 10 indikator kinerja sasaran yang dipilih
sebagai tolok ukur. Untuk tahun 2015 semua indikator tersebut telah
memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.
2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator
kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya
manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan untuk peningkatan kualitas penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dirumuskan saran-saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis
dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang akuntabel;
2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik
- 94 -
dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK).
Sedangkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja yang telah
ditetapkan sebagai berikut:
A. Permasalahan/Kendala
1). Faktor sosial ekonomi dan tingkat pendidikan sebagian masyarakat/orang
tua siswa yang masih rendah sehingga tidak bisa mempertahankan anaknya
untuk bersekolah;
2). Pembinaan pendidikan inklusi belum optimal;
3). Penanganan anak kebutuhan khusus belum optimal;
4). Pembinaan SDM pendidikan belum optimal;
5). Masih rendahnya minat baca siswa dan generasi muda;
6). Masih ada beberapa sekolah (swasta) yang membebankan biaya pendidikan
yang tinggi kepada orang tua;
7). Keyakinan masyarakat terhadap sekolah masih lebih rendah dibandingkan
dengan lembaga bimbingan belajar terutama dalam menghadapi ujian
nasional yang menggambarkan bahwa proses belajar mengajar di sekolah
belum berkualitas dan mantap;
8). Sikap mental kejujuran, kepercayaan diri dan tanggungjawab siswa/ generasi
muda masih belum baik;
9). Pengaruh kesehatan fisik bagi peserta didik yang telah berusia lanjut pada
pengelolaan dan pembinaan pendidikan nonformal untuk pe-ningkatan
angka melek huruf;
10). Pencegahan HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba;
11). Promosi kondisi lingkungan dan kualitas pendidikan di DIY.
- 95 -
Sehingga dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut:
B. Saran
1). Memberikan beasiswa kartu cerdas, beasiswa bagi siswa miskin, beasiswa
rawan putus sekolah;
2). Pengembangan sekolah inklusi dan pemberian bantuan operasional untuk
SLB swasta se-DIY;
3). Peningkatan kualitas mutu layanan pendidikan telah dilakukan antara lain:
Memfasilitasi peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru;
Memberikan pelatihan tentang wawasan budaya/kearifan lokal kepada
guru;
Pembinaan terhadap minat, bakat dan kreativitas siswa;
Membuka peluang yang lebih besar dan pembinaan yang lebih intensif
terhadap sekolah-sekolah kejuruan dalam rangka mempersiapkan siswa
yang siap memasuki dunia kerja;
Mengadakan sosialisasi, informasi dan promosi tentang keadaan, mutu
dan kualitas pendidikan ke luar DIY;
Melaksanakan pendidikan kearifan lokal dengan memberikan
pembelajaran pada potensi daerah setempat serta penanaman semangat
juang, kejujuran, kesetiakawanan dan etika pergaulan.
Menjalin kerjasama yang baik antara SMK dengan BLPT dan dunia
industri;
Pelaksanaan lomba-loma kreativitas bagi siswa dan guru;
Pelaksanaan magang bagi siswa dan guru;
Mengikuti/pengiriman kontingen pada setiap even lomba, duta seni,
festival dan kejuaraan pada tingkat provinsi, nasional, regional dan
internasional;
4). Pemerintah DIY melalui mekanisme Bantuan Hibah Gubernur telah
memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk
- 96 -
semua tingkat pendidikan sebagai pendamping dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dari dana APBN yang disampaikan melalui pemerintah
kabupaten/kota untuk mengupayakan biaya pelayanan pendidikan yang
murah sehingga terjangkau masyarakat; bantuan kepada siswa bresprestasi
yang digunakan untuk kegiatan pengembangan dan penelitian
5). Peningkatan mutu pembinaan pemuda dan olahraga, meliputi:
• Peningkatan kualitas sarana prasarana, SDM keolahragaan dan kualitas
atlet melalui PPLP, PPLM dan klub olahraga;
• Mengikuti/pengiriman kontingen pada setiap even olahraga antar klub,
kejuaraan, tingkat kabupaten/kota, provinsi, wilayah, regional, nasional
dan internasional secara rutin dengan selalu meningkatkan kemampuan
dan kualitas atlet;
• Mengikuti kegiatan pertukaran pemuda;
• Pembinaan organisasi pemuda;
• Pelayanan peningkatan kualitas pemuda seperti penyelenggaraan Lomba
Baris Berbaris, Pembentukan Paskibraka dan penumbuhan jiwa
kewirausahaan
6). Memberikan penghargaan bagi siswa, pemuda dan lembaga yang
berprestasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
- 97 -
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Rencana Strategis Periode 2012-2017 (reviu)
Penetapan Kinerja Tahun 2015
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
Pengukuran Kinerja Tahun 2015
Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah DIY/Dinas Dikpora DIY
- 98 -
Sumber Data/Informasi dan Gambar:
www.solider.or.id
www.bpo-diy.or.id
www.pendidikan-diy.go.id
http://blptjogja.or.id
Solopos.com
Seksi/Sub Bagian/Bidang pada Dinas Dikpora DIY
UPTD Dinas Dikpora DIY
BPS DIY
Profil Data Pendidikan