27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi, Subjek Peneleitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di sembilan SMA Negeri di
Kabupaten Bantul yang dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel
penelitian ini ditentukan dengan teknik simple random sampling pada data
sekolah SMA Negeri se-Kabupaten Bantul. Data sekolah SMA Negeri se-
Kabupaten Bantul diurutkan berdasarkan peringkat nilai rata-rata siswa yang
masuk ke sekolah pada saat PPDB tahun 2015. Dari mengurutkan peringkat
sekolah tersebut maka diperoleh sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan
rendah. Pada setiap kategori sekolah dipilih secara acak tiga sekolah yang
akan dijadikan sampel penelitian, sehingga dari ketiga kategori diperoleh
sembilan SMA Negeri yang menjadi sampel penelitian. Adapun kesembilan
sekolah yang dijadikan sampel penelitian tersebut adalah SMA N 2 Bantul,
SMA N 1 Sewon, SMA N 1 Banguntapan, SMA N 2 Banguntapan, SMA N 1
Pleret, SMA N 1 Pajangan, SMA N 1 Imogiri, SMA N 1 Bambanglipuro, dan
SMA N 1 Srandakan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X
yang ada disekolah terpilih sebagai sampel penelitian. Pengambilan data
dilaksanakan pada bulan Agustus 2016.
28
B. Profil Responden
Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai guru biologi yang mengajar
Kelas X di sembilan SMA Negeri yang dijadikan sampel penelitian yaitu
sebanyak 9 responden, dengan profil sebagai berikut:
Tabel 3. Profil Responden
Kriteria Sub Kriteria JumlahJenis Kelamin Laki-laki 2
Perempuan 7Usia 40 - 49 tahun 4
50 - 59 tahun 5Pendidikan D3 1
S1 7S2 1
StatusKepegawaian
PNS 9GTT -
C. Analisis Hasil Penelitian
Setelah melakukan wawancara terhadap seluruh responden yang terpilih
maka diperoleh data primer terkait pemanfaatan internet dalam pembelajaran
biologi oleh guru biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul. Dari
data primer tersebut kemudian dianalisis sehingga dapat diinterpretasikan.
1. Aspek Pemanfataan Sarana dan Prasarana
Pada aspek kemampuan guru terdapat 2 indikator yang menjadi
representasi dari pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pembelajaran
oleh guru biologi kelas X SMA Negeri. Kedua indikator tersebut yaitu: (1)
Ketersediaan sarana dan prasarana, dan (2) Pemanfaatan sarana dan
prasarana oleh guru dalam pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di
Kabupaten Bantul. Berikut adalah gambaran ketersediaan sarana dan
29
prasarana serta pemanfaatannya oleh guru dalam pembelajaran biologi
kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul.
a. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Internet
Tabel 4. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Berbasis
Internet di SMA Negeri Kab. Bantul Tahun 2016
No. Item JumlahSkor
Persentase(%) Kategori
1 Sekolah yang memiliki fasilitasinternet/wifi 9 100 Baik
2 Sekolah yang memiliki ruangmultimedia 9 100 Baik
4 Ketersediaan perangkat multimedia disetiap ruang kelas X 9 100 Baik
5 a Ketersediaan unit komputer di setiapruang kelas X 0 0 Buruk
b Ketersediaan proyektor di setiap ruangkelas X 9 100 Baik
c Ketersedian layar proyektor(screen) disetiap ruang kelas X 9 100 Baik
d Ketersedian layar proyektor(screen) disetiap ruang kelas X 0 0 Buruk
6 Ruang kelas X yang terkoneksi denganinternet/wifi 6 67 Cukup
51 567Rata-rata 6,38 71 Cukup
Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan
perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 518Rata − rata skor = 6,38Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan
sebagai berikut:
30
Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 71 %.
Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut
Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka ketersediaan sarana
dan prasana pembelajaran berbasis internet termasuk kategori cukup.
Sehingga dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana penunjang
pembelajaran berbasis internet di SMA Negeri Kabupaten Bantul sudah
cukup baik.
Adapun ketersediaan sarana prasarana penunjang pembelajaran
berbasis internet berdasarkan tingkat kategori sekolah dapat dilihat pada
histogram berikut:
Gambar 1. Histogram Ketersediaan Sarana Prasarana Internet BerdasarkanKategori Sekolah SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016
01020304050607080
Sekolah KategoriTinggi
Sekolah KategoriSedang
Sekolah KategoriRendah
71 71 71
Cukup Cukup Cukup
31
b. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Tabel 5. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana oleh Guru Dalam
Pembelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016
No. Item JumlahSkor
Persentase(%) Kategori
3 Guru yang menggunakan ruangmultimedia dalam pembelajaran biologi 3 33 Buruk
7 a Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam merencanakanpembelajaran biologi
9 100 Baik
b Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam menyusun materipembelajaran biologi
9 100 Baik
c Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam pembelajaran biologi 9 100 Baik
d Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam memberikan evaluasibagi siswa
9 100 Baik
8 Guru yang memanfaatkan fasilitasinternet/wifi sekolah 8 89 Baik
47 522Rata-rata 7,83 87 Baik
Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan
perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 476Rata − rata skor = 7,83
Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan
sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 7,839 100%
32
Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 87 %.
Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut
Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka pemanfaatan sarana
dan prasana oleh guru biologi Kelas X SMA termasuk kategori baik.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir sebagian besar guru
memanfaatkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran berbasis
internet yang disediakan sekolah dalam pembelajaran biologi SMA Kelas
X.
Adapun pemanfaatan sarana dan prasana oleh guru biologi Kelas X
SMA berdasarkan tingkat kategori sekolah dapat dilihat pada histogram
berikut:
Gambar 2. Histogram Pemanfataan Sarana Oleh Guru Biologi Kelas XBerdasarkan Kategori Sekolah SMA Negeri di Kab. BantulTahun 2016
0
20
40
60
80
100
Sekolah KategoriTinggi
Sekolah KategoriSedang
Sekolah KategoriRendah
9489
78
Baik Baik Baik
33
2. Aspek Kemampuan Guru
Pada aspek kemampuan guru terdapat 4 indikator yang menjadi
representasi dari pemanfaatan internet dalam pembelajaran oleh guru
biologi kelas X SMA Negeri. Keempat indikator tersebut yaitu: (1)
Pengetahuan penggunaan internet, (2) Penggunaan internet dalam
perencanaan pembelajaran, (3) Penggunaan internet dalam pembelajaran
pembelajaran, dan (4) Penggunaan internet dalam evaluasi pembelajaran.
Untuk mengetahui gambaran kemampuan guru memanfaatkan internet
dalam pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul,
digunakan analisis deskriptif berdasarkan tanggapan atas pertanyaan –
pertanyaan saat wawancara. Adapun tanggapan atas pertanyaan saat
wawancara digambarkan dalam bentuk table deskripsi frekuensi.
a. Pengetahuan Penggunaan Internet
Tabel 6. Pengetahuan Penggunaan Internet oleh Guru Biologi Kelas X
SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016
No.Soal Item Jumlah
SkorPersentase
(%) Kategori
9 Guru yang memiliki account e-mailpribadi 9 100 Baik
10 Guru yang aktif menggunakan e-mail 6 67 Cukup11 a Guru yang aktif menggunakan
Facebook 5 56 Kurang
b Guru yang aktif menggunakan Twitter 1 11 Burukc Guru yang aktif menggunakan Linked In 0 0 Burukd Guru yang aktif menggunakan Myspace 1 11 Buruke Guru yang aktif menggunakan Google+ 2 22 Burukf Guru yang aktif menggunakan Live
Journal 0 0 Buruk
g Guru yang aktif menggunakan Edmodo 2 22 Burukh Guru yang aktif menggunakan
Goesmart 0 0 Buruk
34
12 Guru yang menggunakan Youtube 7 78 Baik13 Guru yang memiliki unggahan video di
youtube 1 11 Buruk
14 Guru yang memiliki Blog 4 44 Kurang15 Blog yang dimiliki berisi materi
pembelajaran biologi 3 33 Buruk
16 Guru yang memiliki website 0 0 Buruk17 Website yang dimiliki berisi materi
pembelajaran biologi 0 0 Buruk
18 a Penggunaan internet dalammerencanakan pembelajaran biologi 9 100 Baik
b Penggunaan internet dalam menyusunmateri pembelajaran biologi 9 100 Baik
c Penggunaan internet dalampembelajaran biologi 8 89 Baik
d Penggunaan internet dalammemberikan evaluasi bagi siswa 8 89 Baik
30 Guru yang setuju dengan E-learning 9 100 Baik 84 933 4,00 44 Kurang
Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan
perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 8421Rata − rata skor = 4,00
Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan
sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 4,009 100%Persentase skor = 44%
35
Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 44 %.
Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut
Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka pengetahuan
penggunaan internet oleh guru biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul
tahun 2016 termasuk kategori kurang. Sehingga dapat dikatakan bahwa
hampir sebagian besar guru masih memiliki pengerahuan yang kurang baik
tentang internet.
Adapun gambaran tentang pengetahuan internet oleh guru biologi
kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul berdasarkan ketegori sekolah
dimana mereka mengajar dapat dilihat dalam histogram berikut:
Gambar 3. Histogram Pengetahuan Internet Oleh Guru Biologi Kelas XBerdasarkan Kategori Sekolah SMA Negeri di Kab. BantulTahun 2016
0
10
20
30
40
50
60
Sekolah KategoriTinggi
Sekolah KategoriSedang
Sekolah KategoriRendah
54
40 40
Kurang Kurang Kurang
36
b. Penggunaan Internet dalam Perencanaan Pembelajaran
Tabel 7. Penggunaan Internet oleh Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul
Tahun 2016
No.Soal Item Jumlah
SkorPersentase
(%) Kategori
19 Penggunaan search engine dalammencari artikel materi biologi 8 89 Baik
20 Penggunaan internet dalam mencaricontoh referensi silabus dan RPP 8 89 Baik
21 Penggunaan internet dalam membantupermasalahan mengajar biologi 9 100 Baik
22 Guru mencari video pembelajaran dariinternet 9 100 Baik
34 378 8,50 94 Baik
Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan
perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 344Rata − rata skor = 8,50
Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan
sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 8,509 100%Persentase skor = 94 %
37
Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 94 %.
Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut
Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka penggunaan internet
oleh guru dalam perencanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri
di Kab. Bantul tahun 2016 termasuk kategori baik. Sehingga dapat
dikatakan bahwa hampir sebagian besar guru telah memanfaatkan internet
dalam merencanakan pembelajaran biologi kelas X SMA.
Adapun gambaran tentang penggunaan internet oleh guru dalam
perencanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul
tahun 2016 berdasarkan ketegori sekolah dimana mereka mengajar dapat
dilihat dalam histogram berikut:
Gambar 4. Histogram Penggunaan Internet Oleh Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Kategori Sekolah
SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016
0102030405060708090
100
Sekolah KategoriTinggi
Sekolah KategoriSedang
Sekolah KategoriRendah
100
83
100
Baik Baik Baik
38
c. Penggunaan Internet dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 8. Penggunaan Internet oleh Guru dalam Pelaksanaan
No.Soal Item Jumlah
SkorPersentase
(%) Kategori
23 Penggunaan video dari internet sebagaibahan ajar biologi 9 100 Baik
24 Guru menggunakan website/blog sebagaireferensi bahan ajar biologi 7 78 Baik
25 Guru yang menugaskan siswa mencarireferensi dari internet 8 89 Baik
26 a Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri ruang lingkup biologi 6 67 Cukup
b Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja 5 56 Kurang
c Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Berbagai Tingkat KeanekaragamanHayati Indonesia
8 89 Baik
d Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Virus, ciri dan peranannya dalamkehidupan
9 100 Baik
e Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Archaebateria dan Eubactaeria, ciri,karakter, dan peranannya
8 89 Baik
f Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Protista, ciri dan karakteristik, sertaperananya dalam kehidupan
8 89 Baik
g Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Jamur, ciri dan karakteristik, sertaperanannya dalam kehidupan
7 78 Baik
h Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Tumbuhan, ciri-ciri morfologis,metagenesis, peranannya
7 78 Baik
i Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Invertebrata 7 78 Baik
j Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Ekologi 6 67 Cukup
k Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Perubahan lingkungan/iklim dandaur ulang limbah
6 67 Cukup
101 1122 7,21 80 Baik
39
Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan
perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 10114Rata − rata skor = 7,21
Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan
sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 7,219 100%Persentase skor = 80 %Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 80%.
Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut
Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka penggunaan internet
oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di
Kab. Bantul tahun 2016 termasuk kategori baik. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hampir sebagian besar guru telah menggunakan internet dalam
pelaksanaan pembelajaran biologi kelas X SMA.
Adapun gambaran tentang penggunaan internet oleh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul
tahun 2016 berdasarkan ketegori sekolah dimana mereka mengajar dapat
dilihat dalam histogram berikut:
40
Gambar 5. Histogram Penggunaan Internet Oleh Guru dalam PelaksanaanPembelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Kategori SekolahSMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016
d. Penggunaan Internet dalam Evaluasi Pembelajaran
Tabel 9. Penggunaan Internet oleh Guru dalam Evaluasi
No.Soal Item Jumlah
SkorPersentase
(%) Kategori
27 Guru menugaskan siswa mengaksessoal-soal biologi di internet sebagaievaluasi hasil belajar
7 78 Baik
28 Guru yang merasa internetmempermudah siswa dalammemahami biologi
8 89 Baik
29 Guru yang terbantu dalam mengajarbiologi karena adanya internet 8 89 Baik
23 256 7,67 85 Baik
Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan
perhitungan sebagai berikut:
657075808590
Sekolah KategoriTinggi
Sekolah KategoriSedang
Sekolah KategoriRendah
7974
88
Baik Cukup Baik
41
Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan
sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 7,679 100%Persentase skor = 85 %Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 85%.
Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut
Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka penggunaan internet
oleh guru dalam evaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di
Kab. Bantul tahun 2016 termasuk kategori baik. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hampir sebagian besar guru telah menggunakan internet dalam
mengevaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA.
Adapun gambaran tentang penggunaan internet oleh guru dalam
evaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul tahun
2016 berdasarkan ketegori sekolah dimana mereka mengajar dapat dilihat
dalam histogram berikut:
42
Gambar 6. Histogram Penggunaan Internet Oleh Guru dalam EvaluasiPembelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Kategori SekolahSMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas, dapat diketahui bahwa
pemanfaatan internet dalam pembelajaran oleh guru biologi kelas X SMA
Negeri di Kabupaten Bantul tahun 2016 pada kategori baik yakni dengan
persentase sebesar 84%. Nilai sebesar 84% ini diperoleh dari pemanfaatan
internet oleh guru biologi dalam hal merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Mayoritas guru
biologi yang mengajar kelas X di SMA Negeri Kabupaten Bantul telah
memanfaatkan internet dalam proses merencanakan pembelajaran biologi.
Pemanfaatan internet yang guru lakukan dengan cara melakukan browsing
referensi tentang silabus maupun rpp biologi, serta terkait materi-materi
biologi yang
0
20
40
60
80
100
Sekolah KategoriTinggi
Sekolah KategoriSedang
Sekolah KategoriRendah
89
67
100
Baik Cukup Baik
43
Pemanfaatan internet pada ketegori baik yang dilakukan dalam
pembelajaran oleh guru biologi Kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul ini
tentu tidak terlepas dari telah tersedianya sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran berbasis internet di masing-masing sekolah. Apabila dilihat
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran berbasis internet
yang ada pada SMA Negeri di Kabupaten Bantul maka diperoleh persentase
sebesar 71%, artinya bahwa ketersediaan sarana dan prasarananya sudah
cukup baik. Walaupun sarana dan prasarana dapat dikatakan sudah cukup
baik, namun sebenarnya sekolah masih perlu melengkapi beberapa poin yang
dirasa masih kurang. Pada beberapa sekolah perlu meningkatkan kapasitas
bandwidth internetnya. Sehingga layanan internet di sekolah menjadi lebih
cepat aksesnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, koneksi internet di
sekolah menjadi lambat ketika layanan internet tersebut digunakan oleh
beberapa user. Pada beberapa sekolah layanan internet masih belum
menjangkau seluruh area sekolah, baik itu ruang kelas maupaun ruang
laboratorium. Penambahan daya jangkau layanan internet di sekolah juga
perlu ditingkatkan yaitu dengan cara menambah titik-titik wifi/hotspot atau
menghubungkan setiap kelas dengan koneksi internet. Hal ini tentu dapat
mempermudah siswa maupun guru dalam mengakses internet pada setiap
kelas.
Seluruh ruang kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul telah tersedia
perangkat multimedia yaitu berupa proyektor dan layarnya (screen), namun
44
belum tersedianya perangkat komputer/laptop di masing-masing kelas.
Sehingga setiap guru mapel yang ingin menggunakan perangkat multimedia
saat pembelajaran di ruang kelas harus membawa sendiri laptop dan
perangkat speaker/pengeras suara. Masih terbatasnya sarana dan prasarana
yang tersedia di sekolah tidak menyurutkan semangat guru Biologi dalam
memanfaatkannya untuk pembelajaran bagi siswa. Hal ini ditunjukkan
dengan persentase pemanfaatan sarana dan prasarana oleh guru biologi kelas
X sebesar 87% atau termasuk kategori baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
guru biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul juga telah
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah masing-masing
dengan sangat baik.
Pemanfaatan internet oleh guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul
memang sudah sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 84%. Namun dari
hasil wawancara di lapangan terlihat bahwa rata-rata pengetahuan
penggunaan internet oleh guru biologi masih pada kategori kurang. Hal ini
terjadi karena guru biologi masih sebatas menggunakan internet sebagai alat
pencari informasi saja. Masih sedikit guru biologi kelas X SMA Negeri di
Kabupaten Bantul yang berupaya meningkatkan kemampuan mengajar yang
berkaitan dengan teknologi informasi khususnya internet.
Guru biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul mengakui bahwa
adanya media internet sangat mempermudah guru dalam melaksanakan
perencanaan, pelaksaanaan, dan evaluasi pembelajaran biologi kepada siswa.
45
Melalui internet, guru dapat dengan mudah mencari referensi materi
pembelajaran biologi baik berupa artikel, gambar, charta, foto, maupun video.
Bahan-bahan referensi yang didapat oleh guru selanjutnya disusun dalam
bentuk materi ajar yang nantinya disampaikan ke siswa dalam pembelajaran
biologi. Guru juga mengatakan bahwa siswa lebih mudah memahami konsep-
konsep maupun teori-teori biologi setelah menggunakan sumber belajar dari
internet. Terlebih lagi pada kelas X SMA, terdapat banyak materi-materi yang
sulit teramati secara langsung oleh siswa maupun guru sehingga dengan
mencari sumber referensi dari internet maka menjadi salah satu solusi dapat
tercapainya tujuan pembelajaran.
Internet memang mempermudah siswa dalam memperoleh informasi
dalam memahami biologi. Beberapa guru melihat bahwa sebenarnya bagi
siswa itu sendiri internet juga memiliki dampak yang kurang baik. Bagi siswa
yang memiliki karakter kurang motivasi dalam belajar, internet justru malah
akan mempersulit siswa dalam memahami materi-materi biologi. Menurut
guru, dengan adanya internet softskill siswa menjadi berkurang. Keadaan ini
karena saat menggunakan internet, row input bagi siswa sangat terbatas yaitu
hanya menggunakan mata dan telinga saja. Sementara kemampuan motorik
siswa tidak terolah secara baik. Setelah melihat permasalahan tersebut, guru
menjembatani masalah ini dengan cara memberikan hand out materi kepada
siswa agar siswa menggambar ulang apa yang sudah diperoleh dari internet.
Sebagai contoh pada materi ciri dan fungsi sel, guru menugaskan siswa untuk
menggambar bentuk sel di lembar kerja yang sudah disediakan. Dengan cara
46
seperti ini guru dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
materi.
Siswa yang memiliki karakter motivasi belajar yang kurang, lebih sering
dijumpai pada sekolah-sekolah dengan kategori rendah. Berbeda dengan
siswa di sekolah-sekolah dengan kategori tinggi, siswa cenderung memiliki
motivasi belajar yang tinggi. Bagi siswa dengan motivasi belajar yang tinggi,
internet sangat mendukung mereka untuk lebih cepat belajar dan memahami
materi-materi biologi. Seperti yang dikatakan oleh salah satu guru yang
mengajar di sekolah dengan kategori tinggi. Siswa cenderung lebih aktif
dalam mencari informasi dan segera menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru apabila guru memperbolehkan siswanya untuk mencari referensi terkait
materi tertentu melalui internet. Guru biologi di lingkungan SMA Negeri
Kabupaten Bantul memang sering menugaskan siswanya untuk mencari
referensi materi tentang topik tertentu yang sedang dipelajari pada saat itu
baik menggunakan internet, buku, maupun sumber belajar lainnya. Dengan
banyaknya informasi yang tersedia di internet dan dapat diakses dengan
mudah oleh siswa, guru biologi menemukan bahwa banyak juga siswa yang
belum paham tentang materi yang dirasa sulit. Tidak jarang siswa bertanya
tentang arti atau maksud dari istilah dalam biologi. Untuk menjembatani
masalah belum memahaminya siswa dan untuk menyetarakan pemahaman
dengan siswa lainnya maka guru selalu melakukan refleksi terkait materi
yang sedang diajarkan.
47
Sebetulnya, guru biologi selain mencari bahan ajar secara mandiri baik
menggunakan internet, buku ataupun menggunakan sumber yang lain, guru
biologi di Kabupaten Bantul dapat memperoleh bahan ajar dari forum MGMP
Biologi. Melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi
yang rutin diadakan pada hari sabtu, guru dapat bertukar informasi,
pengalaman, serta dapat memperoleh pelatihan maupun diklat dalam upaya
meningkatkan kompetensi sebagai guru biologi SMA. TIM MGMP Biologi
Kab. Bantul pernah melakukan pelatihan pembuatan blog, pemanfaatan
edmodo, dan pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran biologi. Akan
tetapi guru-guru biologi belum sepenuhnya mengembangkan dan
menciptakan bahan ajar sederhana yang berkaitan dengan internet untuk
kelancaran pembelajaran. Hal ini terlihat dari website masing-masing sekolah
yang sudah dilengkapi dengan menu e-learning ataupun sistem pembelajaran
dan evaluasi online, namun pada mata pelajaran biologi belum terisi dengan
materi-materi pembelajaran. Materi-materi pembelajaran ini sebetulnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa untuk dapat belajar di manapun
tidak terikat dengan jam sekolah. Tentunya isi materi-materi pembelajaran
yang di unggah pada menu e-learning ini harus sesuai dengan kurikulum
sekolah dan tujuan pembelajaran biologi.