Download - Gtc dan gtj
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
1/25
2.5 Gigi Tiruan Cekat (GTC)
Gigi tiruan cekat merupakan piranti prostetik permanen yang melekat pada gigi yangmasih tersisa, yang menggantikan satu atau lebih kehilangan gigi. Jenis restorasi ini telah lama
disebut dengan gigi tiruan jembatan (Arifin, 2000).
2.5.1 Komponen GTC
Gigi tiruan cekat terdiri dari beberapa komponen, yaitu pontik, retainer, konektor, dan
abutment , yang dapat diuraikan sebagai berikut
a. !ontik, "erupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menggantikan gigi asli yang
hilang dan berfungsi untuk mengembalikan
#ungsi kunyah dan bicara
$stetis
%omfort (rasa nyaman)
"empertahankan hubungan antar gigi tetangga mencegah migrasi & hubungan dengan gigi
la'an ektrusi
erikut adalah klasifikasi pontik, antara lain
a. erdasarkan bahanerdasarkan bahan pembuatan pontik dapat diklasifikasikan atas
*) !ontik logam
+ogam yang digunakan untuk membuat pontik pada umumnya terdiri dari alloy, yang setara
dengan alloy emas tipe . Alloy ini memiliki kekuatan dan kelenturan yang cukup sehinggatidak mudah menjadi patah atau berubah bentuk (deformasi) akibat tekanan pengunyahan. !ontik
logam biasanya dibuat untuk daerah-daerah yang kurang mementingkan faktor estetis, namun
lebih mementingkan faktor fungsi dan kekuatan seperti pada jembatan posterior.2) !ontik porselen
!ontik jenis ini merupakan pontik dengan kerangka dari logam sedangkan seluruh permukaannya
dilapisi dengan porselen. !ontik ini biasanya diindikasikan untuk jembatan anterior dimanafaktor estetis menjadi hal yang utama. !ontik porselen mudah beradaptasi dengan gingial dan
memberikan nilai estetik yang baik untuk jangka 'aktu yang lama.
) !ontik akrilik !ontik akrilik adalah pontik yang dibuat dengan memakai bahan resin akrilik. /ibandingkan
dengan pontik lainnya, pontik akrilik lebih lunak dan tidak kaku sehingga membutuhkan bahan
logam untuk kerangkanya agar mampu menahan daya kunyah & gigit. !ontik ini biasanya
diindikasikan untuk jembatan anterior dan berfungsi hanya sebagai bahan pelapis estetis saja.
) 1ombinasi +ogam dan !orselen!ontik ini merupakan kombinasi logam dan porselen dimana logam akan memberikan kekuatan
sedangkan porselen pada jenis pontik ini memberikan estetis. !orselen pada bagian labial&bukaldapat dikombinasikan dengan logam yang bertitik lebur tinggi (lebih tinggi dari temperature
porselen). idak berubah 'arna jika dikombinasikan dengan logam, sangat keras, kuat dan kaku
dan mempunyai pemuaian yang sama dengan porselen. !orselen ditempatkan pada bagianlabial&bukal dan daerah yang menghadap linggir, sedangkan logam ditempatkan pada oklusal dan
lingual. !ontik ini dapat digunakan pada jembatan anterior maupun posterior.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
2/25
3) 1ombinasi +ogam dan Akrilik
!ada kombinasi logam dan akrilik ini, akrilik hanya berfungsi sebagai bahan estetika sedangkan
logam yang memberi kekuatan dan dianggap lebih dapat diterima oleh gingial sehingga permukaan lingual&palatal dan daerah yang menghadap gusi dibuat dari logam sedangkan daerah
labial&bukal dilapisi dengan akrilik.
b. erdasarkan hubungan dengan Jaringan +unak *) !ontik Sanitary
!ada pontik ini, dasar pontik tidak berkontak sama sekali dengan linggir aleolus sehingga
terdapat ruangan&jarak antara dasar pontik dengan linggir aleolus (*- mm), dan permukaandasar pontik cembung dalam segala aspek. ujuan pembuatan dasar pontik ini adalah agar sisa-
sisa makanan dapat dengan mudah dibersihkan. Adanya bentuk pontik yang demikian
mengakibatkan kekurangan dalam hal estetis sehingga hanya diindikasikan untuk pontik
posterior rahang ba'ah(Arifin, 2000).
Gambar 1. Pontik Sanitary
2)
!ontik Ridge Lapagian labial&bukal dari dasar pontik berkontak dengan linggir aleolus sedangkan bagian palatal
menjauhi linggir ataupun sedikit menyentuh mukosa dari linggir. 4al ini mengakibatkan estetis pada bagian labial&bukal lebih baik, dan mudah dibersihkan pada bagian palatal. 5alaupun
demikian menurut beberapa hasil penelitian, sisa makanan masih mudah masuk ke ba'ah dasar
pontik dan sulit untuk dibersihkan. !ontik jenis ini biasanya diindikasikan untuk jembatananterior dan posterior(Arifin, 2000).
Gambar 2. Pontik Ridge Lap
) !ontik Conical Root
!ontik conical root biasanya diindikasikan untuk jembatan imediat yang dibuatkan atas
permintaan pasien yang sangat mengutamakan estetis dalam kegiatan sehari-hari. !ontik inidibuat dengan cara bagian dasar pontik masuk ke dalam soket gigi yang baru dicabut kira-kira 2
mm. pontik ini dipasang segera setelah dilakukannya pencabutan dan pada pembuatan ini tidak
menggunakan restorasi proisional.
Gambar 3. Pontik Conical Root.
. Retainer , adalah restorasi tempat pontik dicekatkan. 6etainer direkatkan dengan semen padagigi penyangga yang telah dipersiapkan dan berfungsi sebagai stabilisasi dan retensi (Arifin,
2000).
• 6etainer ekstrakorona retainer yang retensinya berada dipermukaan luar mahkota gigi
penyangga
i. Full-veneer Crown Retainer
Indikasi:
- ekanan kunyah normal& besar
- Gigi-gigi geligi yang pendek
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
3/25
- ntermediare abutment paska pera'atan periodontal
- 7ntuk gigi tiruan jembatan yang pendek maupun panjang
euntungan:
- ndikasi luas
- "emberikan retensi dan resistensi yang terbaik
- "emberikan efek splinting yang terbaik
erugian:
- Jaringan gigi yang diasah lebih banyak
- $stetis kurang optimal (terutama bila terbuat dari all metal)
ii. !artial-veneer Crown Retainer
Indikasi:
- Gigi tiruan jembatan yang pendek
- ekanan kunyah ringan & normal
- entuk dan besar gigi penyangga harus normal
- 8alah satu gigi penyangga miring
euntungan:
- !engambilan jaringan gigi lebih sedikit
- $stetis lebih baik daripada #9% retainer
erugian:
- ndikasi terbatas
- 1esejajaran preparasi antara gigi penyangga sulit
- 1emampuan dalam hal retensi dan resitensi kurang
- !embuatannya sulit (dalam hal ketepatan)
• 6etainer intrakorona retainer yang retensinya berada dibagian dalam mahkota gigi penyangga.
entuk nlay ":&/:&":/ dan :nlay
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
4/25
Indikasi:
- Gigi tiruan jembatan yang pendek
- ekanan kunyah ringan atau normal- Gigi penyangga dengan karies klass yang besar
- Gigi penyangga mempunyai bentuk& besar yang normal
euntungan:
- Jaringan gigi yang diasah sedikit
- !reparasi lebih mudah
- $stetis cukup baik
erugian:
- ndikasi terbatas
- 1emampuan dalam hal retensi dan resistensi
- "udah lepas&patah
6etainer do'el cro'n retainer yang retensinya berupa pasak yang telah disemenkan ke saluran
akar yang telah dira'at dengan sempurna. Indikasi:
- Gigi penyangga yang telah mengalami pera'atan syaraf
- Gigi tiruan jembatan yang pendek- ekanan kunyah ringan
- Gigi penyangga perlu perbaikan posisi&inklinasi
euntungan:
- $stetis baik- !osisi dapat disesuaikan
erugian:- 8ering terjadi fraktur akar
%. onektor , adalah bagian yang mencekatkan pontik ke retainer. 1onektor harus dapat mencegah
distorsi atau fraktur selama gigi tiruan berfungsi (Arifin, 2000).a. onektor rigid konektor yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan pada komponen
G%. "erupakan konektor yang paling sering digunakan untuk G%. 1onektor rigid dapat
dibuat dengan cara
• !engecoran (casting) penyatuan dua komponen G% dengan satu kali proses tuang
• !enyolderan (soldering) penyatuan dua komponen G% dengan penambahan logam campur
(metal alloy) yang dipanaskan.
• !engelasan ('elding) penyatuan komponen G% dengan pemanasan dan&atau tekanan.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
5/25
b. onektor nonrigid konektor yang memungkinkan pergerakan terbatas pada komponen G%.
/iindikasikan bila terdapat pier&intermediate abutment untuk penggangti beberapa gigi yanghilang. 1onektor nonrigid bertujuan untuk mempermudah pemasangan dan perbaikan (repair)
G%. %ontohnya adalah doetail dan male and female.
/. Abutment , adalah gigi penyangga dapat berariasi dalam kemampuan untuk menahan gigi tiruan
cekat dan tergantung pada faktor-faktor seperti daerah membran periodontal, panjang serta
jumlah akar.
• Single abutment hanya mempergunakan satu gigi penyangga.
• "ouble abutment bila memakai dua gigi penyangga.
• #ultiple abutment bila memakai lebih dari dua gigi penyangga.
• $erminal abutment merupakan gigi penyangga paling ujung dari
diastema.
• Intermediate % pier abutment gigi penyangga yang terletak
diantara dua diastema (pontics).
• Splinted abutment penyatuan dua gigi penyangga pada satu sisi
diastema
• /ouble splinted abutment splinted abutment pada kedua sisi
/iastema (Arifin, 2000).
2.5.2 Macam Desain GTC
Adapun ; macam desain dari G% yang perbedaannya terletak pada dukungan yang ada
pada masing-masing ujung pontik. 1elima desain ini adalah
a. Fi&ed-'i&ed bridge8emua komponen digabungkan secara rigid, dengan cara penyolderan setiap unit indiidual
bersama atau menggunakan satu kali pengecoran. "emiliki dua atau lebih gigi penyangga. G%
tipe ini menghasilkan kekuatan dan stabilitas yang sangat baik dan juga mendistribusikan
tekanan lebih merata pada restorasi. 8erta memberikan efek splinting yang sangat baik.
/iindikasikan pada span pendek, atau untuk splinting pada gigi goyang dengan kondisi periodontal kurang baik.
Indikasi → !enggantian * < gigi yang saling bersebelahan= !asien yang punya tekanan kunyah
normal < kuat= Gigi penyangga tidak terlalu besar.= Gigi penyangga derajat goyangnya *
(normal).
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
6/25
Kontra-Indikasi → !ontics&span yang terlalu panjang= Gigi penyangga memiliki kelainan
periodontal atau karies esktensif= !asien yang masih muda dengan ruang pulpa besar.
Keuntungan → "emiliki indikasi terluas dari semua jenis GJ= !unya efek splinting terbaik
dan karenanya sering digunakan sebagai pera'atan penunjang periodontal.
Kerugian → Jika span terlalu panjang terjadi resiko adanya gaya ungkit&bent &efek fle>ural. 4al
ini terjadi pada saat makan, bolus makanan berada baik di gigi penyangga atau berada di tengah
span&pontik.
b. Semi 'i&ed bridge!ada jenis ini, gaya yang datang dibagi menjadi dua,
menggunakan konektor rigid dan non rigid sehingga
tekanan oklusi akan lebih disalurkan ke tulang dan tidak
dipusatkan ke retainer. G% tipe ini memungkinkan pergerakan terbatas pada konektor diantara pontik dan
retainer. 1onektor tersebut dapat memberikan dukungan penuh pada pontik untuk mela'an gaya oklusal ertikal,
dan memungkinkan gerakan terbatas pada respon terhadap gaya lateral. 4al ini mencegah
gerakan gerakan satu retainer yang mentransmisikan gaya torsional secara langsung ke retainer lainnya sehingga dapat menyebabkan lepasnya retainer. /iindikasikan pada span panjang dan
jika terdapat pier&intermediate abutment pada pengganti beberapa gigi yang hilang.
!arat" ekanan kunyah normal&ringan dan ukuran abutment normal.
Konstruksi" (on-rigid Connector di mesial diastema untuk mencegah tertariknya key karna
gaya A%#.
Indikasi → 8alah satu abutment miring ?20@ atau intermediate abutment= 1ehilangan * atau 2
gigi dengan salah satu gigi penyangga ital= 1ehilangan 2 gigi dengan gigi penyangga
intermediate.
Keuntungan Adanya konektor non-rigid mencegah terjadinya gaya ungkit sebagaimana yang
terjadi pada GJ rigid-fi>ed= !reparasi tidak terlalu ekstensif sehingga pasien yang ruang
pulpanya besar tidak menjadi masalah= !rosedur sementasi bertahap sehingga jika terjadi
kesalahan tidak semua unit harus diulang.
Kerugian !embuatan relatif sulit, terutama keakuratan kedua unit retainer= 4arganya relatif
lebih mahal= $fek splinting kurang= 6isiko fraktur pada kunci tinggi.
c. Cantilever bridge
8uatu gigitiruan yang didukung hanya pada satu sisi oleh satu atau lebih abutment . !ada
cantilever bridge ini, gigi penyangga dapat mengatasi beban oklusal dari gigitiruan. G% tipe ini
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
7/25
tidak diindikasikan untuk daerah dengan beban oklusal besar. Apabila terkena gaya lateral, maka
gigi penyangga akan tipping, rotasi, atau drifting. idak diindikasikan pula pada penggantian gigi
dengan gigi penyangga nonital sebagai terminal abutment. G% tipe ini diindikasikan untuk
pengganti satu gigi yang hilang.
!arat" tekanan kunyah ringan, abutment sehat, dukungan tulang baik.
Keuntungan /esain sederhana, pembuatannya mudah namun hasil maksimal= Jaringan yang
rusak tidak banyak= $stetika paling baik karena kesederhanaan desainnya serta menggunakan
full-porcelain cro'n.
Indikasi 6egio anterior, khususnya gigi 2 yang beban oklusal kecil.
Kontra-Indikasi 6egio posterior, kecuali pada !2 ba'ah yang beban oklusalnya tidak terlalu
besar.
Kerugian !unya daya mengungkit yang dapat merusak jaringan periodonsium (baik tulang
maupun mukosa)= erjadi rotasi palato-labial, namun hal ini jarang terjadi karena adanya
keseimbangan jaringan mukosa bibir, pipi, dan lidah= ndikasi sangat terbatas.
d. Spring cantilever bridge
8uatu gigitiruan yang didukung oleh sebuah bar yang dihubungkan ke gigi atau penyangga gigi.
+oop atau bar tersebut menghubungkan retainer dan pontik dipermukaan palatal. +engan dari bar
yang berfungsi sebagai penghubung ini dapat dari berbagai panjang, tergantung pada posisi dari
lengkung gigi penyangga dalam kaitannya dengan gigi yang hilang. +engan dari bar mengikuti
kontur dari palatum untuk memungkinkan adaptasi pasien. Jenis gigitiriruan ini digunakan
pada pasien yang kehilangan gigi anterior dengan satu gigi yang hilang atau terdapat diastema di
sekitar anterior gigi yang hilang.
Indikasi /imana estetika merupakan hal utama, GJ jenis ini menjadi pilihan terbaik karena
letak gigi penyangga tidak tepat disebelah pontics sehingga tidak terlalu terlihat jika
menggunakan logam= Gigi dalam * regio tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai gigi
penyangga, baik karena faktor anatomis (akar B periodontal) maupun karena faktor fisik
retainernya= Jika diperlukan adanya diastema (umumnya faktor estetik).
Kontra-Indikasi !asien muda yang mahkota klinisnya terlalu pendek sehingga kurang
retentif untuk dijadikan penyangga= !ada gigi di mandibula= entuk palatal tidak
memungkinkan, entah karena adanya torus atau bentuknya yang terlalu dangkal&dalam. 8elain
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
8/25
alasan fungsional, faktor estetik juga menjadi masalah= Gigi penyangga tidak memiliki kontak
proksimal, menyebabkan gigi berisiko bergerak.
Keuntungan "endapat hasil estetika yang sangat baik= 5aktu kunjungan relatif lebih
singkat= /esain umumnya disambut baik oleh pasien karena faktor estetika dan kekuatan yang
tahan lama= ingkat kegagalan rendah selama preparasi dan pembuatannya benar.
Kerugian !alatal bar dapat membengkok&patah suatu saat jika ada gaya yang cukup besar
seperti trauma atau sering bergerak atau bahkan secara alami= "eskipun 'aktu kunjungan
singkat, 'aktu pembuatan cukup lama dan kompleks serta butuh keahlian.
e. Compound bridge
ni merupakan gabungan atau kombinasi dari dua macam gigitiruan cekat dan bersatumenjadi suatu kesatuan. /iindikasikan pada pengganti gigi hilang yang membutuhkan gabungan
beberapa tipe G%.
'. Ad)esive bridge%resin-bonded 'i&ed partial denture%maryland bridge
"erupakan G% yang sangat konseratif karena preparasi yang sangat minimal.
/ilakukan preparasi gigi penyangga hanya sebatas email. G% tipe ini terdiri dari satu atau dua beberapa pontik yang didukung retainer tipis yang direkatkan dengan semen dengan sistem
etcing bonding ke email gigi penyangga di bagian lingual dan proksimal. Gigi penyangga harus
memiliki mahkota klinis yang cukup lebar agar dapat memberikan retensi dan resistensiyangmaksimal. Gigi tersebut juga tidak boleh goyang dan inklinasi mesiodistalnya harus kurang dari
*3derajat. 6etensinya berupa mikromekanik antara permukaan email dengan permukaan dalam
retainer yang telah dietsa. /iindikasikan pada G% span pendek, abutment yang tidak membutuhkan restorasi, dan penggantian kehilangan gigi anterior pada anak-anak, karena anak-anak masih memiliki ruang pulpa yang besar. 1ontraindikasi G% tipe ini adalah penggantian
ggi anterior dengan deep oer bite.
A. #aktor yang perlu diperhatikan dalam memilih Gigi tiruan cekat
erdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih tipe protesa yang tepat.
#aktor-faktor yang penting tersebut adalah faktor biomekanis, keadaan periodontal, estetis, faktor
financial, dan juga keinginan pasien.
a. #aktor iomekanis!ersyaratan iologis menuntut gigi penyangga dan jaringan yang mendukungdapat dipelihara
pada kondisi yang sehat. 6estorasi harus dibuat dengan sedemikian rupa sehingga tidak mudah
terjadinya pengumpulan plaCue yaitu dengan cara dipolished. 8elain itu, restorasi harus biokompatibel dan tidak mudah mengalami korosi.
Gigi-gigi penyangga harus mendekati kesejajaran dan dapat direstorasi tanpa membahayakan
pulpa. !reparasi gigi penyangga sebaiknya mencukupi untuk menyediakan kekuatan restorasi.
8elain itu, gigi-gigi penyangga sebaiknya dipreparasi untuk menyediakan retensi yang adekuat
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
9/25
untuk retainer, sehingga mencegah terlepasnya restorasi. !enting untuk diketahui bah'a gigi
tiruan harus cukup kuat agar tidak mudah pecah, tidak mudah patah, dan mengalami distorsi.
b. 1eadaan !eriodontal4arus dipastikan melalui hasil foto rontgen tidak ada kelainan pada jaringan periodontal.
ndikasi khusus pada gigi penyangga yang ital dan non ital dengan pera'atan saluran akar,
aringan periodontal sehat, bentuk akar yang panjang, posisi dan inklinasi yang baik dalam
lengkung rahang, bentuk dan besar anatomis gigi normal, mahkota gigi punya jaringan email dan
dentin yang sehat.
c. $stetis
!ertimbangan estetis sebaiknya tidak mempengaruhi kekuatan Gigi iruan %ekat.agaimanapun, tampilan emas yang tidak penting sebaiknya dihindari. !ontik sebaiknya
menggunakan 'arna, ukuran, dan bentuk yang tepat serta memiliki susunan dan karakteristik
yang tepat.d. #aktor #inansial
1eadaan social-ekonomi serta tingkat pendidikan yang rendah membuat pengetahuan merekaterbatas dalam hal pelayanan kesehatan gigi dan mulut sehingga mereka cenderung
menggunakan gigi tiruan lepasan yang harganya relatie murah dibandingkan dengan gigi tiruancekat. "ereka beranggapan bah'a fungsi mastikasi merupakan hal yang utama untuk
penggantian gigi yang hilang.
2.5.# Indikasi dan Kontraindikasi GTT
a) $ertim%angan &mum
8ikap pasien terhadap kesehatan gigi dan jaringan pendukung miliknya serta keinginannya untuk
bisa sembuh, dengan kata lain sabar dan mau bekerja sama dengan dokter gigi selama pera'atan berlangsung. "engingat dalam pembuatan GJ perlu 'aktu yang cukup lama dan kunjungan
berkala.
!asien dari kalangan yang cukup mampu karena harga GJ cukup mahal.
"emiliki :4 yang tinggi. !asien yang memiliki risiko karies tinggi menyebabkan GJ tidak
bertahan lama, khususnya pada retainer&abutment dari GJ tersebut.
%) Indikasi &mum
8ecara psiko'ogis pasien (terutama yang mampu) menganggap G+ bukanlah bagian dari tubuh
mereka sehingga mereka menganggap G% (dalam hal ini GJ) merupakan pilihan yang terbaik
untuk menggantikan gigi mereka yang hilang. 8elain itu segi estetika dan higiensi juga
diperhatikan karena pandangan umum menganggap G+ membuat mulut menjadi bau dan dari
segi estetik kurang.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
10/25
!ada pasien yang punya pen!akit sistemik terutama yang menyebabkan
sinkop&kolaps&ketidaksadaran, maka penggunaan G+ umumnya dikontraindikasikan karena
berisiko lepas dan patah, sehingga untuk mengurangi rasa kha'atir ini digunakan G% sebagai
alternatifnya.
!asien pasca-peraatan ortodontik seringkali kehilangan giginya akibat faktor kebutuhan
ruang. 8eringkali kepercayaan diri pasien menjadi turun karena faktor ini dan karenanya perlu
gigi pengganti. !enggunaan GJ diindikasikan karena kestabilan dan ketahanannya untuk
menjaga agar gigi tidak bergerak lagi.
/alam pasien yang memerlukan peraatan periodonta', gigi-gigi yang goyang atau kurang
stabil akan dira'at dengan splinting , disini penggunaan GJ diindikasikan untuk splinting cekat
sehingga pergerakan&kegoyangan gigi tidak makin parah dan gaya&tekanan mastikasi dapat
tersebar secara merata. Damun penting untuk diingat bah'a G4 bukanlah sebagai pera'atan
utama namun sebagai penunjang karena gigi yang goyang bukanlah gigi yang baik untuk
digunakan sebagai gigi abutment.
/ari aspek %icara, penggunaan G+ dirasa kurang nyaman karena sering bergerak sehingga
mengganggu fungsi bicara. !enggunaan G% dapat menghilangkan rasa tidak nyaman ini dan
memperbaiki fungsi bicaranya.
"embuat kestabilan proses mastikasi B membantu menyebarkan beban oklusal secara merata ke
jaringan periodonsium dan tulang rahang, dimana kedua faktor tersebut jarang dicapai di dalam
G+.
c) Kontra-Indikasi &mum
!asien yang tidak bisa diajak bekerjasama, seperti pada pasien anak-anak ataupun pasien yang
lanjut usia karena sulit untuk bersabar serta komunikasi yang sulit. 8elain itu, pada pasien yang
secara medis mengalami penyakit seperti kejang-kejang mendadak atau gangguan otak juga
dikontraindikasikan karena dapat mengganggu proses preparasi.
!asien yang masih muda karena ruang pulpanya masih besar. 8ama seperti dengan pembuatan
mahkota tiruan, pembuatan GJ perlu preparasi yang cukup ekstensif karena menggunakan
bahan !#".
!asien yang tidak bisa diadministrasi anestesi lokal (e.g. hipertensi, gangguan jantung, dll.).
Apabila masih memungkinkan gunakan obat yang tidak memakain epinefrin.
!asien yang memiliki risiko karies tinggi serta penyakit periodontal.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
11/25
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
12/25
derajat, namun kenyataaannya sulit dlicapai karena faktor keterbatasan secara intra oral (!rajitno,
*FF).
2. 1etebalan preparasi
Jaringan gigi hendaklah diambil seperlunya karena dalam melakukan preparasi kita harus
mengambil jaringan gigi seminimal mungkin. 1etebalan preparasi berbeda sesuai dengan
kebutuhan dan bahan yang digunakan sebagai retainer maka ketebalan pengambilan jaringan gigi
berkisar antara *-*,3 mm sedangkan jika menggunakan logam porselen pengambilan jaringan
gigi berkisar antara *,3 < 2 mm. !engambilan jaringan gigi yang terlaluy berlebihan dapat
menyebakan terganggu italitas pulpa seperti hipersensitiitas pulpa, pulpitis, dan nekrosis
pulpa. !engamnbilan jaringan yang terlalu sedikit dapat mengurangi retensi retainer sehingga
menyebabkan perubahan bentuk akibat daya kunyah (!rajitno, *FF).
.
1esejajaran preparasi!reparsi harus membentuk arah pemasangan dan pelepasan yang sama antara satu gigi
penyangga dengan gigi penyangga lainnya. Arah pemasangan harus dipilih yang paling sedikit
mengorbankan jaringan keras gigi, tetapi dapat menyebabkan jembatan duduk sempurna pada
tempatnya (!rajitno, *FF).
!rinsip kesejajaran ini sangat memengaruhi kestabilan dari kedudukan GJ nantinya, kecuali
pada GJ yang sifatnya konektor non-rigid, cantileer bridge, atau telescopic bridge. 8edangkan
prinsip pengambilan jaringan berhubungan dengan kemampuan memegang retainer dan
kemampuan gigi dalam menerima beban kunyah tambahan (distribusi tekanan dari pontik). !ada
keadaan tertentu
- !ada gigi !ang pendek , untuk memperoleh retensi optimal dan mendapatkan kekuatan untuk
menahan beban, maka pengambilan oklusal pada daerah supporting cusp lebih banyak. ila perlu
dengan tambahan grooe sebagai penambah kemampuan resistensi.
- !ada diasteme !ang sempit pengambilan proksimal harus lebih banyak, agar konektor bisa
lebih tebal dan kuat.
- !ada span !ang panang preparasi serikal sebaiknya mempunyai ketebalan optimal,
misalnya minimal dengan bentuk chamfer.
Ada beberapa tindakan khusus berupa modifikasi preparasi abutment untuk mendapatkan
kesejajaran, antara lain
a. Jika salah satu terminal abutment miring
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
13/25
!enyesuaian dengan kura oklusal, mengharuskan pengambilan lebih banyak pada distooklusal.
Analisa arah pemasukan dengan dental sueyor atau garis khayal, berupa garis sejajar dengan
garis bagi sudut yang terbentuk yang terbentuk oleh kedua sumbu kedua gigi penyangga.
b. erminal abutment dan gigi tetangganya miring
1emungkinan jaringan mahkota gigi tetangga bagian mesial harus diambil sedikit agar tidak
menghalangi insersi bridge.
c. 8etiap terminal abutment miring dengan kedua sumbu konergen8isi yang berhadapan dengan diastema dipreparasi sejajar garis bagi sudut yang dibentuk oleh
kedua sumbu gigi. 8edang disisi lain dipreparasi sesuai dengan sumbu gigi masing-masing.
etapi bila kedua sumbu gigi diergen tidak bisa ditolerir dengan pengasahan, sehingga harus
dilakukan dulu perbaikan posisi & inklinasinya atau dibuat non-ital (merupakan terapi
pendahuluan)
d. !osisi gigi diluar lengkung karena sedikit rotasi
!ada keadaan demikian perlu pengambilan jaringan yang lebih banyak. /aerah yang keluar dari
lengkung lebih banyak dipreparasi.
e. 8alah satu abutment sedikit palatoersi&labioersi!ada keadaan gigi penyangga miring ke lingual maka lebih banyak terjadi pengambilan di daerah
lingual, pada gigi penyangga yang protrusi maka lebih banyak terjadi pengambilan di daerah
labial.
. !reparasi mengikuti anatomi gigi
!reparasi yang tidak mengikuti anatomi gigi dapat membahayakan italitas pulpa juga dapat
mengurangi retensi retainer gigi tiruan jembatan tersebut. !reparasi pada oklusal harus
disesuaikan dengan morfologi oklusal. Apabila preparasi tidak mengukuti morfologi gigi maka
pulpa dapat terkena sehingga menimbulkan reaksi negatif pada pulpa (!rajitno, *FF).
3. !embulatan sudut-sudut preparasi
!reparasi yang dilakukan akan menciptakan sudut-sudut yang merupakan pertemuan dua bidang
preparasi. 8udut-sudut ini harus dibulatkan karena sudut yang tajam dapat menimbulkan
tegangan atau stress pada restorasi dan sulit dalam pemasangan jembatan (!rajitno, *FF).
Ta+ap-ta+ap preparasi gigi pen!angga"
*. !embuatan galur
7ntuk gigi anterior, galur proksimal dapat dibuat dengan baik bila gigi bagian labiopalatal
cukup tebal. Galur berguna untuk mencegah pergeseran ke lingual atau labial dan berguna untuk
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
14/25
mendapatkan ketebalan preparasi di daerah tersebut. Galur pada gigi anterior dapat dibuat
dengan bur intan berbentuk silinder (!rajitno, *FF).
2. !reparasi bagian proksimal
ujuannya untuk membuat bidang mesial dan distal preparasi sesuai dengan arah pasang
jembatannya. 8elain itu untuk mengurangi kecembungan permukaan proksimal yang
menghalangi pemasangan jembatan. !reparasi bagian proksimal dilakukan dengan menggunakan
bur intan berbentuk kerucut. !engurangan bagian proksimal membentuk konus dengan
kemiringan 3-*0 derajat (!rajitno, *FF).
. !reparasi permukaan insisal atau oklusal
!engurangan permukaan oklusal harus disesuaikan dengan bentuk tonjolnya. !reparasi
permukaan oklusal untuk memberi tempat logam bagian oklusal pemautnya, yang menyatu
dengan bagian oklusal pemaut. /engan demikian, gigi terlindungi dari karies, iritasi, serta fraktur
(!rajitno, *FF).
. !reparasi permukaan bukal atau labial dan lingual
!engurangan permukaan bukal menggunakan bur intan berbentuk silinder. !reparasi permukaan
bukal bertujuan untuk memperoleh ruangan yang cukup untuk logam pemaut yang memberi
kekuatan pada pemaut dan supaya beban kunyah dapat disamaratakan (!rajitno, *FF).
3. !embulatan sudut preparasi bidang aksial
;. !embentukan tepi serikal
atas serikal harus rapi dan jelas batasnya untuk memudahkan pembuatan
pola malamnya nanti. Ada beberapa bentuk serikal
a.epi demarkasi (feater edge)
b.epi pisau (knife edge)
c.epi lereng (beel)
d.epi bahu liku (chamfer )
e.epi bahu (shoulder) (!rajitno, *FF).
/alam setiap preparasi, selalu ingat mengenai prinsip dan syarat preparasi seperti yang sudah
dibahas pada pemicu sebelumnya. Alat-alat seperti bur, handpiece, dan alat standar secara umum
sama seperti preparasi mahkota tiruan penuh, perbedaan hanya terletak pada prinsip utama
pembuatan GJ, yaitu prinsip keseaaran pada gigi penyangganya. erbeda dengan 'ull crown,
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
15/25
preparasi gigi abutment tetap harus mengingat fungsi utamanya dalam GJ, sehingga harus
memenuhi prinsip
1esejajaran antar gigi penyangga dan arah insersi
!engambilan jaringan seoptimal mungkin
/etraksi gingi0a
indakan ini merupakan tindakan yang mendahului tahap pencetakan gigi. "erupakan tindakan
penarikan&pemisahan sementara free gingia dari gigi yang dipreparasi dengan tujuan
mendapatkan tepi preparasi serikal yang jelas saat pencetakan serta menghindari luka pada gusi
saat preparasi gigi di sulkus gingia. 8ebelum diretraksi, dilakukan pemeriksaan gigi tetangga
apakah karies atau driting sehingga harus diperbaiki serta dilanjutkan dengan pem%ersi+an
de%ris. Ada cara retraksi gingia, yaitu
"ekanis (benang surgical silk 0, mm atau copper band atau "8) 1imia (larutan kimia hemostatik dan tidak ada asokonstriktor)
1ombinasi (enang yang mengandung larutan kimia)
edah elektrosurgikal
1esalahan pada retraksi gingia dapat menyebabkan resesi gusi, atrofi gusi, ekspos akar gigi,
atau shock tekanan darah jika retraction cord mengandung asokonstriktor (e.g. adrenalin).
$encetakan dan pem%uatan die mode'
8etelah dilakukan retraksi, maka pencetakan dan pembuatan die model dapat dimulai. !ilih jenis
( stock%individual ) dan ukuran sendok cetak sesuai dengan ukuran rahang dan material cetak apa
yang akan digunakan. 7ntuk pembuatan GJ umumnya material yang digunakan bersifat
e'astomer dengan tujuan mendapatkan detail yang akurat. ngat selalu bah'a sebelum dicetak,
gigi harus dalam keadaan kering dan bebas dari cairan salia.
$em%uatan catatan gigit
ahap ini ditujukan untuk mendapatkan +u%ungan dari mode' / , /3 sebagaimana
hubungan tersebut didapat di dalam mulut pasien, sehingga didapatkan G% yang stabil
oklusinya (oklusi sentris). 7mumnya catatan gigit dibuat menggunakan bite registration paste%bitewa&.
$enentuan arna (shade)
!enentuan 'arna G% dilakukan untuk mendapat 'arna gigi yang sesuai dengan 'arna gigi-gigi
tetangganya. 7mumnya cara yang paling banyak dipakai saat ini adalah dengan menggunakan
shade guide dari pabrik yang mengeluarkan bahan G% yang kita gunakan. 1esamaan pabrik
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
16/25
antara s)ade guide dengan material yang kita gunakan di labroatorium sangat penting karena
tiap-tiap pabrik memiliki 'arna yang berbeda untuk satu kode yang sama (%ontoh untuk kode
A* antara pabrik A dan pabrik bisa ada perbedaan 'arna). /alam penentuan 'arna gigi harus
/alam keadaan basah (sehari-hari gigi itu berada nantinya)
!encahayaan terang dari lampu neon (bukan lampu /7) dan tidak boleh tertutupi oleh bayangan.
$em%uatan Ma+kota ementara gigi abutment dan pontik sementara
"ahkota 8ementara
!embuatannya bisa secara direct atau indirect. Jika secara direct, maka saat sebelum
dipreparasi, jika gigi mengalami karies&fraktur, ditutupi dengan malam membentuk kontur
anatomis normal, kemudian dilakukan pencetakan. 8etelah dipreparasi, cetakan negatif (alginat)
pada gigi itu diisi dengan resin akrilik kemudian dipasangkan di gigi hasil preparasi yang sudah
diberi aselin agar tidak menempel di gigi. 8etelah mengeras sedikit, resin akrilik dirapikan
seperlunya (dipotong bagian yang berlebih) dan setelah 'ull setting cetakan dilepas dan "8
dipoles. Jika secara indirect, maka tahap-tahap tersebut dilakukan pada model gigi dan
kemudian setelah jadi "8 dicobakan di gigi pasien.
%ara diatas merupakan pembuatan mahkota sementara secara 'abricated. %ara lain adalah
dengan menggunakan mahkota sementara pre'abricated . erbeda dengan cara fabricated, ada
beberapa macam bahan mahkota sementara digunakan, seperti a'uminium akri'ik dan se'u'oid.
!rosedur pemakaiannya o !emilihan mahkota sementara, untuk gigi depan harus diperhatikan
'arna, bentuk dan besar yang sesuai. o Adaptasi bagian serikal dan bagian dalam mahkota.
agian serikal setiap mahkota sementara tidak boleh menekan bagian gingial untuk mencegah
resesi.
!ontik 8ementara
!embuatan pontik sementara dilakukan sebelum pencetakan untuk pembuatan GJ8 pada
retainernya. /isini pontik dibuat dengan menggunakan 'a> (biasanya inlay 'a>) dan kemudian
baru dilakukan pencetakan untuk pembuatan "8 di gigi abutment.
%) Ta+apan K'inik II (40a'uasi GT)
8etelah GJ selesai difabrikasi dari laboratorium (belum jadi sepenuhnya baru backing logam),
sebelum dipasangkan pada pasien GJ ini perlu diealuasi terlebih dahulu, terutama pada
kualitas backing logam dan facing porcelainnya (pada tipe !#"), namun jika tidak
menggunakan bahan ini maka tidak perlu diealuasi. /isini diealuasi kecekatan G%, ketepatan
marginal, kontak proksimal, ruang untuk facing, kontak oklusal dan artikulasi. Jika ealuasinya
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
17/25
baik, maka backing logam ini dikembalikan lagi ke laboratorium untuk dibuatkan facing
porselennya. 8etelah jadi sepenuhnya, kembali dilakukan ealuasi pemeriksaan di gigi pasien
namun belum disementasi secara permanen. $aluasi ini meliputi
Kecekatan ( fitnessself retention)
G% harus memiliki kecekatan yang maksudnya saat dipasangkan bisa pas dan tidak jatuh saat
dipasang di gigi hasil preparasi dan mampu mela'an gaya-gaya ringan yang berla'anan dengan
arah insersi tanpa sementasi.
!arginal fitness " integrity
/iperiksa pada bagian tepi serikal restorasi menggunakan sonde halfmoon= apakah ada bagian
yang terlalu pendek atau terbuka serta dilakukan pemeriksaan mengelilingi serikal. 1emudian
dilihat juga kondisi gusi, apakah mengalami kepucatan (menandakan tepi serikal yang terlalu
panjang sehingga menekan gusi). /isini perlu dilakukan pengurangan panjang namun jangan
sampai terlalu pendek yang dapat berakibat terbukanya tepi restorasi.
Kontak proksima'
1ontak tidak boleh terlalu menekan, oerhanging, atau oerkontur (terlalu ke labial atau lingual
atau oklusal). !erhatikan juga efek dari A%# karena gaya ini sangat berpengaruh terhadap
kondisi inklinasi gigi. !engecekan dilakukan dengan menggunakan benang gigi dan dile'atkan
di proksimal gigi tetangga ataupun antar G%. /isini benang harus mengalami hambatan ringan
namun tidak sampai merobek benang.
ta%i'itas dan adaptasi ke mukosa gingi0a
"erupakan kedudukan pada gigi penyangga harus tetap dan tepat, sehingga tidak goyang,
memutar, ataupun terungkit meskipun tidak diberi gaya. 7ntuk masalah faktor ungkit umumnya
diperiksa dengan menekan salah satu gigi penyangga. Adaptasi mukosa tentu perlu karena
nantinya GJ akan menekan gusi meskipun ringan namun tetap tidak boleh membuat perubahan
'arna pada gusi yang dapat berujung pada resesi serta untuk memaksimalkan efek sel' cleansing
pada daerah embrasurnya.
$en!esuaian ok'usa'
!emeriksaan dilakukan menggunakan kertas artikulasi dan diletakan di titik kontak dan titi oklusi
dan suruh pasien menggigit kertas tersebut dalam kondisi oklusi sentris. 4asil yang baik adalah
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
18/25
tidak adanya tanda pada hasil restorasi yang menandakan bah'a oklusi sudah nyaman dan tidak
ada yang mengganjal atau ketidaknyamanan saat beroklusi. 4al ini perlu karena
ketidaknyamanan ini dapat berujung pada gangguan sistem mastikasi.
4stetika
8yarat estetis selalu menjadi poin utama dalam setiap restorasi, khususnya pada masa kini
dimana pasien menginginkan restorasinya se'arna gigi dan seideal mungkin, maka pada bagian
yang terlihat saat tersenyum (anterior dan sebagian kecil posterior) maka restorasi harus se'arna
gigi tetangganya dan harus mengikuti kontur, anatomi, dan bentuk normal gigi tersebut.
c) Ta+apan K'inik III (ementasi dan Insersi)
ahap pemasangan dilakukan dengan cara melakukan sementasi dari retainer pada GJ ke gigi
penyangga menggunakan semen permanen yang tidak larut dalam cairan mulut sehingga GJ
dapat berfungsi penuh. !emasangan dapat bersifat sementara ataupun permanen namun
umumnya bahan yang digunakan sama hanya berbeda tujuannya. !emilihan bahan sementasi
didasarkan pada
3esar %e%an kun!a+
Jika tekanan kunyah besar maka memerlukan bahan yang memiliki compressive strengt) tinggi
untuk mencegah terjadinya retak dikemudian hari dan dapat menyebabkan lepasnya GJ. Jika
tekanan kunyah berisiko menimbulkan gaya ungkit makan bond strengt) ke gigi juga harus baik.
um'a+ gigi pen!angga
Jika jumlah gigi penyangga cukup banyak (GJ long span) maka bahan semennya perlu
memiliki 'orking time panjang dan flo' tinggi untuk mencegah terjadinya pengerasan yang
terlalu a'al sebelum gigi dipasangkan mengingat jumlah retainer yang akan disemen banyak.
Keadaan gigi pen!angga
!ada gigi penyangga yang mengalami hiperemia namun masih ital maka sementasi dilakukan
dengan bahan yang p4 tinggi (basa). Jika gigi kurang retentif semen perlu punya bond strength
" film thickness tinggi. Apabila sifat gigi penyangga merupakan " pasak logam maka perlu
menggunakan bahan semen yang dapat berikatan dengan baik dengan logam.
Desain dan %a+an gigi tiruan
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
19/25
/esain dan bahan gigi tiruan berpengaruh pada estetika dan fungsional G% nantinya. Jika
bahan gigi tiruan adalah akrilik yang translusen maka tentunya semen harus memiliki 'arna
yang sebisa mungkin mirip dengan 'arna gigi, sedangkan untuk desain tertentu maka semen
harus punya tingkat kelarutan yang rendah.
!enyemenan jembatan berarti melekatkan jembatan dengan semen pada gigi penyangga di
dalam mulut. !ersiapan gigi penyangga sebelum penyemenan perlu dilakukan dengan sebaik-
baiknya untuk mencegah perubahan relasi oklusal dan tepi gingia, yang mungkin juga
disebabkan tekanan hidrolik yang mengganggu pulpa. 4al tersebut harus dihindari oleh operator
(8mith dan 4o'e, 200E).
erdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas bahan semen yang umum digunakan
antara lain GIC emen /esin inc-$o'ikar%onat dan inc-6osat.
*lass-Ionomer Cement
"erupakan bahan semen yang paling banyak dipakai karena kemampuan biokompatibilitas ke
jaringan dan restorasi yang baik melalui ikatan kimia. erdiri atas bubuk dan li+uid yang
mengandung fluor sebagai proteksi dari karies. 8aat pemasangan pastikan gigi tidak
terkontaminasi oleh salia karena sifat semen yang #ater$based. Apabila material yang
digunakan adalah logam logam tersebut dilapisi dengan opa+uer terlebih dahulu. 8ayangnya
karena daya larut yang rendah risiko kebocoran tepi serikal tinggi.
Resin Cement ,inc Siloco !)osp)ate Cement
8emen ini sudah tidak banyak dipakai karena sifatnya yang asam sehingga restorasi tidak tahan
lama dan mengiritasi jaringan. Damun semen ini karena memiliki komposisi resin maka sifat
translusensinya sangat baik. iasanya semen ini digunakan pada retainer yang menggunakan
material akrilik atau porselen serta gigi penyangga yang non-ital (dowell crown).
inc !oly-Carbo&ylate Cement
"erupakan bahan semen jenis akrilik dengan paduan antara bubuk dan li+uid nya akan
menurunkan p4 serta meningkatkan bond strengt) karena reaksi dengan kalsium gigi dan
kandungan fluornya. 8ifat adhesif ke logam tinggi sehingga banyak dipakai untuk sementasi
!asak-nti. 1ekurangannya adalah setting time yang cepat sehingga tidak cocok untuk GJ
dengan span panjang atau multiple abutment bridge. ingkat kekerasannya juga masih diba'ah
semen Hinc-fosfat.
inc !)osp)ate Cement
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
20/25
"erupakan bahan semen yang paling pertama dikeluarkan tetapi masih menjadi pilihan utama
karena memiliki tingkat kekerasan, 'ilm t)ickness dan setting time yang memadai. 8emen ini juga
punya pilihan 'arna sehingga tidak terlalu mencolok. 8ayngnya p4 semen ini rendah sehingga
berisiko mengiritasi pulpa saat belum mengeras. :leh karena itu biasanya diberikan pelaps untuk
proteksi pulpa dengan cavity varnis).
$rosedur sementasi ada'a+ se%agai %erikut"
!embersihan bagian dalam retainer dari debris atau lemak dengan alkohol lalu keringkan dengan
air spray. +akukan hal yang sama pada gigi penyanggan namun menggunakan larutan antiseptik
(jika alkohol dapat dehidrasi jaringan). Jika semen yang digunakan bersifat asam, gig penyangga
dapat terlebih dahulu dilapisi dengan cavity varnis) di daerah dekat pulpa atau diaplikasikan
kalsium hidroksida. lokir semua daerah insersi dengan gulungan kapas untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh
salia serta gunakan salia ejector. erikan separator oil di dasar pontik dan interdental untuk
memudahkan pengambilan sisa semen yang berlebih.
+akukan manipulasi semen sesuai petunjuk pabrik lalu oleskan semen di bagian dalam retainer
dan di gigi penyangga, lalu pasang sesuai dengan arah dan posisi yang benar. ekan secara
bertahap masing-masing retainer untuk membuat semen mengalir dengan baik dan mencegahadanya jebakan udara.
+ihat kondisi oklusi sentris dan fitnessnya, jika masih salah lepas segera dan ulangi lagi.
Jika sudah baik, GJ ditekan dengan jari secara merata atau pasien dapat diminta untuk
menggigit dengan alat khusus sampai semen mencapai setting time. uang sisa kelebihan semen
dengan sonde atau eksaator kecil dan menggunakan benang gigi di bagian interdental.
2.5.5 7ukum nte
/alam !embuatan Gigi iruan Jembatan sebaiknya berpatokan pada hukum Ante.
4ukum Ante adalah konsep yang dikemukakan pada tahun *00an dan masih digunakan sampai
sekarang. 4ukum ante menyatakan bah'a I+uas area permukaan akar gigi penyangga harus
sama atau lebih besar dari luas area permukaan akar gigi yang hilang atau daerah anodonsiaI.
/alam keadaan tertentu, kita tidak perlu mentaati hukum Ante, pada keadaan
• Akar gigi penyangga (abutment teeth) panjang, kokoh dan tertanam baik dalam proc. Aleolaris.
• ekanan kunyah yang ringan atau tidak berkontak sama sekali, misal gigi la'an merupakan
remoable denture, sehingga tekanan kunyah tidak akan sama dengan gigi asli.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
21/25
• entuk akar gigi penyangga yang tebal dan besar.
2.5.8 !arat $emakai Gigi Tiruan Cekat
*. 7sia penderita 20 s&d 30 tahun
a. 20 ahun
- #oramen apikal yang masih terbuka dan bisa fraktur
- 8aluran akar masih lebar sehingga preparasi terbatas- !roses pertumbuhan masih aktif dapat dilihat pertumbuhan gigi dengan rontgen dapat
menghambat pertumbuhan tulang
b. ? 30 ahun
- 8udah terjadi resesi gingia dan terlihat serikal gigi
- erjadi perubahan jaringan pendukung B resobsi tulang aleolar secara fisiologis
- 1elainan jaringan yang bersifat patologis2. !enyakit sistemik
!ada penderita dengan epilepsi sebaiknya direncanakan pembuatan jembatan
daripada gigi tiruan lepasan.
. 1ondisi !eriondisium
a. Gigi penyangga
- Jaringan periodontal sehat
- one support baik - entuk akar yang panjang
- !osisi dan inklinasi yang baik dalam lengkung rahang- entuk dan besar anatomis gigi normal
- "ahkota gigi punya jaringan email dan dentin yang sehat
2. Gigi antagonis
:klusi normal
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
22/25
. Gigi tetangga
idak mengalami rotasi, migrasi, miring
2.5.9 Keuntungan dan Kerugian GTC
1. Keuntungan
• 1arena diletakkan pada gigi asli sehingga tidak mudah terlepas atau tertelan
• /irasakan seperti gigi sendiri oleh pasien
• idak mempunyai clasp (pendekap) yang dapat menyebabkan keausan pada enamel gigi
• "elindungi gig terhadap tekanan
• /apat mempunyai efek spint (efek belat) yang melindungi gigi terhadap stress (tegangan)
• "endistribusikan stress (tegangan) fungsi ke seluruh gigi sehingga menguntungkan jaringan
pendukungnya (Abu akar, 20*2).
2. Kerugian
• /itempatkan permanen sehigga sulit untuk mengontrol plak
• /apat menyebabkan peradangan mukosa diba'ah pontik
2.8 $engaru+ $en!akit istemik Ter+adap $eraatan $rostodontik . rteriosc'erosis
8ecara klinis penyakit ini dapat terjadi dalam banyak cara (angina pectoris, infark
jantung, hipertensi, dan gagal jantung kongestie). !ada pasien dengan penyakit ini sering
berkurangnya keahlian motorik dan bisa terjadi kebingungan dan pikiran kosong sehingga sukar
untuk dira'at. Arterial hipertensi sering dira'at dengan obat anti hipertensi yang efek
sampinganya dapat mengurangi laju salia. !asien penyakit symptomatik arteriosclerotik
ascular, pera'atan prostodontik tidak boleh tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter umum.
3. 4ndocarditis
!enyakit ini biasanya disebabkan oleh dua kondisi predisposisi
uatu peningkatan kerusakan kardiak
enurunan daya immunocompeten
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
23/25
!ada pasien ini harus diberikan antibiotik profilaksis yang dikombinasikan dengan
interensi yang dapat menimbulkan bakteremia sebagai suatu pencegahan (pengoptimalan :4).
C. /espirator! Disorder
8ebagai contoh, asma atau bronchitis secara khusus memilki pernapasan yang
hiperaktie, sesak napas, dyspenea dan batuk. !asien i ni harus selalu dira'at dengan posisi
duduk yang tegak pada dental chair. 4al ini penting bagi pasien agar terhindar dari semprotan
air dan partikel girborne seperti resin komposit saat penempatan gigi tiruan penuh.
D. Dia%etes me'itus
anda klinis manifestasi oralnya adalah
ing, sering haus
ah dan terasa nyeri
seperti bau keton
i goyang atau lepas
sembuh
epat, gigi tiruan cepat longgar, sehingga harus sering dikontrol.
erkadang pasien harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam. !ada
saat melakukan pera'atan, beberapa hal yang harus dihindari
auma
•
desain jangan dibuat paradental, tetapi gingial karena gigi geligi tidak kuat.4. rt+ritis
1ebanyakan pasien seperti ini mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin atau
corticosteroid dalam jangka 'aktu yang lama dan dapat mempengaruhi pera'atan gigi akibat
efek sampingnya. !asien dengan infeksi oral harus dilakukan proteksi untuk mela'an bakteremia
dan timbulnya infeksi sekunder dengan dilakukannya terapi antibiotik profilaksis. /okter gigi
harus mengkonsultasikan pasienya pada dokter umum untuk menentukan kebutuhan
antibiotiknya.
33 I:
$4M37;
/iagnosa dan pera'atan pendahuluan mempunyai arti yang penting terhadap
suksesnya pembuatan gigi tiruan untuk kebutuhan pasien. Jika pasien langsung dira'at tanpa
melakukan diagnosa dan pera'atan pendahuluan, maka kegagalanlah yang akan dihadapi.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
24/25
!emeriksaan teridiri dari ) jenis, yaitu pemeriksaan subjektif, objektif, dan penunjang.
!emeriksaan subjektif yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan tanya ja'ab. %ara ini
umumnya dilakukan untuk mencari ri'ayat penyakit dan data pribadi pasien dan keluarga.
(iasanya disebut dengan anamnesis. !emeriksaan objektif meliputi pemeriksaan intraoral dan
ekstraoral. !emeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan terhadap bentuk muka&'ajah. /ilihat
dari arah depan bentuk 'ajah tampak :al&ovoid , !ersegi& s+uare, +onjong&tapering dan dilihat
dari arah samping tampak cembung, lurus, cekung. (entuk bibir tampak panjang, pendek,
normal, tebal,tipis, Flabby. 8endi 6ahang terlihat menggeletuk, krepitasi, sakit. !emeriksaan
intraoral meliputi pemeriksaan terhadap gigi, antara lain meliputi gigi yang hilang, keadaan
gigi yang tinggal, gigi yang mudah terkena karies, banyaknya tambalan pada gigi, mobilitas
gigi, elongasi, malposisi, atrisi. Jika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada
pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi tersebut dicabut. 8elanjutnya setelah
dilakukan pemeriksaan subjektif dan objektif agar lebih akurat dilakukan pemeriksaan
penunjang yaitu pemeriksaan radiografi yang (erfungsi sebagai informasi tambahan bagi pemeriksan klinis.
!enegakkan diagnosa dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan subyektif, obyektif, dan
penunjang. 8etelah didapatkan hasil pemeriksaan kemudian dilakukan prognosis. !rognosis
adalah peramalan dari kemungkinan dan akhir suatu penyakit, sebuah perkiraan kemungkinan
hasil akhir gangguan atau penyakit, baik dengan atau tanpa pengobatan. 8ebelum melakukan
tindakan rehabilitatif dengan membuatkan G%, dokter gigi harus melakukan pera'atan
pendahuluan terlebih dahulu dengan tindakan bedah, periodonti, konseratif maupun orthodonti
sesuai dengan kondisi pasien dan jika pasien memiliki penyakit sistemik, hal ini memerlukan
cukup perhatian khusus . ahap selanjutnya adalah proses pembuatan gigi tiruan tetap. !enentuan
desain dari gigi tiruan cekat (G%) merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau
kegagalan gigi tiruan. /ari sini kita mendapatkan prognosa yang baik untuk kedepannya %ara
penentuan desain G% dengan cara mengetahui indikasi dan kontraindikasi, menentukan macam
dukungan dari setiap sadel, menentukan macam retainer, dan terakhir menentukan macam
konektor yang akan digunakan. 1omponen-komponen gigi tiruan tetap terdiri dari pontik,
retainer, konektor dan abutment. /esainer harus didasarkan pada pengetahuan dan ketrampilan
operator dan proses pembuatan desain harus memperhatikan faktor-faktor estetis, stabilisasi,
retensi, oklusi, kenyamanan, mudah dibersihkan dan faktor biaya.
-
8/18/2019 Gtc dan gtj
25/25
8etelah proses pembuatan G% selesai, tahap berikutnya adalah tahap pemasangan G%
kedalam mulut pasien. !emeliharaan kesehatan mulut untuk menunjang jesehatan gingia
disekitar gigi tiruan dan giginya sendiri. !emeliharaan yang harus dilakukan oleh pasien terdiri
dari tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan plak dan sisa makanan berupa
penghilangan plak, mengurangi makanan&minuman yang asam dan kariogenik, penggunaan obat
kumur dengan tujuan menghambat pertumbuhan plak, misalnya dengan chlorhe>idine dan
pemeriksaan ulang rutin setiap < ; bulan ke dokter gigi.