Download - Giziburu
GIZI BURUK
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok Agustina Fernandez Arly M. Lau Deif Tunggal Evander Follamauk Jhon Benggu George Sanuputra Rona Setyawati Sepryanti Tandjung Victor Sitaniapesy Ealsa Tabun Patrisius Baso Richardo Gana Maria K. Manek
SKENARIO
AB, seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke Poli Gizi di Puskesmas karena tidak mau makan. Anak ini hampir tiap bulan dibawa oleh ibunya ke posyandu, tetapi tidak teratur tiap bulan, dengan alasan ibunya sibuk mengurus kebun dan anaknya yang lain (jumlah anaknya 5 org). Menurut ibunya, dalam kunjungan 3 bulan terakhir berturut2 ke posyandu, oleh kader dikatakan anak ini masuk dalam kategori garis merah, dan disarankan untuk datang ke puskesmas. Riwayat penyakit dalam keluarga; nenek si anak (almarhumah 1 thn lalu) yang tinggal serumah dengan mereka pernah batuk darah & minum OAT tetapi tidak teratur. Ayah dari anak seorang petani ladang berpindah, pada musim paceklik, kerja serabutan sebagai buruh bangunan. Riwayat kelahiran normal, bahkan menurut ibu, ketika lahir di bidan, anak ini sehat dan badannya montok dan ibu selalu memberikan ASI sampai 2 thn, karena anak susah makan. Anak tidak mempunyai riwayat sakit apapun, namun sering rewel dan tidak bisa duduk lama, belum bisa jalan lancar namun sudah bisa bicara.
Kata Kunci
Anak laki-laki 3 thn Tidak mau makan Tiap bulan dibawa ke posyandu tdk teratur Anak masuk dalam kategori bawah garis merah Riwayat keluarga nenek (alm. 1 thn lalu) pernah batuk darah & minum
OAT tapi tdk teratur Ayah Petani Ibu berkebun Riwayat kelahiran N Riwayat ASI sampai 2 thn karena anak susah makan Riwayat penyakit lain (-) Anak sering rewel dan tidak bisa duduk lama Belum bisa jalan lancar Sudah bisa bicara
Gizi Buruk
Merupakan suatu kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya dibawah rata-rata atau asupan zat gizi sangat kurang dari kebutuhan
EPIDEMIOLOGI
Di IndonesiaTahun 2006 944.246 kasusTahun 2007 755.397 kasus
Di NTTTahun 2007 10,30% kasusTahun 2008 7,10% kasus
Etiologi
Secara langsung
Penyakit Infeksi Secara tidak langsung
Tingkat ekonomi keluarga
Pengetahuan orang tua yang kurang
Pola asuh orang tua
CLASSIFICATION OF MALNUTRITION IN CHILDREN Mild Malnutrition Moderate
Malnutrition Severe Malnutrition
Percent Ideal Body Weight
80-90% 70-79% < 70%
Percent of Usual Body Weight
90-95% 80-89% < 80%
Albumin (g/dL) 2.8-3.4 2.1-2.7 < 2.1
Transferrin (mg/dL) 150 - 200 100 - 149 < 100
Total Lymphocyte Count (per µL)
1200 - 2000 800 - 1199 < 800
GOMEZ CLASSIFICATION
percent of reference weight for age
Interpretation
90 - 110% normal
75 - 89% Grade I: mild malnutrition
60 - 74% Grade II: moderate malnutrition
< 60% Grade III: severe malnutrition
WELLCOME CLASSIFICATIONWeight for Age
(Gomez)With Edema Without Edema
60-80% kwashiorkor undernutrition
< 60% marasmic-kwashiorkor
marasmus
Gejala Klinisdae Kwashiorkor
Badan tampak sangat kurus Edema seluruh tubuh
Wajah seperti orang tua Moon face
Cengeng & rewel Apatis & rewel
Kulit keriput Bercak merah muda sampai coklat kehitaman yang meluas pd kulit
Jaringan lemak sub kutis sedikit sampai tidak ada
Hipotrofi otot (diperiksa saat berdiri/duduk)
Perut cekung, iga gambang Oedem pada daerah perut
Sering disertai penyakit infeksi (kronis berulang)
Sering disertai penyakit infeksi (umumnya akut)
Diare kronik/ konstipasi Anemia & diare
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darahPada pemeriksaan darah meliputi Hb, albumin, globulin, protein total, elektrolit serum, biakan darah.
2. Pemeriksaan urine
3. Uji faal hati
4. EKG
5. X foto paru
10 LANGKAH(di PUSKESMAS)1. Atasi/cegah hipoglikemia2. Atasi/cegah hipotermia3. Atasi/cegah dehidrasi4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit5. Obati/cegah infeksi6. Mulai pemberian makanan7. Fasilitasi tumbuh-kejar (catch up growth)8. Koreksi defisiensi nutrien mikro9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh.
Upaya pencegahan yang dilakukan Provinsi NTT Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara
intensif Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru. Menangani kasus gizi buruk dengan perawatan
Puskesmas dan di Rumah Sakit gratis Koordinasi penggerakan sumber dana Memberikan bantuan beras dan memberikan
makanan pendamping ASI, dan makanan tambahan.
PENANGANAN SECARA NASIONAL DIBAGI ATAS 3 TAHAP
Jangka pendek untuk tanggap darurat Jangka menengah Jangka panjang
Jangka Pendek untuk Tanggap Darurat
Menerapkan prosedur tatalaksana penanggulangan gizi buruk yaitu : Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru. Menangani kasus gizi buruk dengan perawatan Puskesmas dan di RS Melakukan pencegahan meluasnya kasus dengan koordinasi lintas
program dan lintas sektor. Memberikan bantuan pangan, memberikan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), pengobatan penyakit,
penyediaan air bersih, memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan
terutama peningkatan ASI Eksklusif sejak lahir sampai 6 bulan dan
diberikan Makanan Pendamping ASI setelah usia 6 bulan, menyusui
diteruskan sampai usia 2 tahun
RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN GIZI BURUK2005-2009
TUJUAN UMUM:
Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi-tingginya 5% pada tahun 2009.
TUJUAN UMUM:
Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi-tingginya 5% pada tahun 2009.
Rencana Jangka Menengah
TUJUAN KHUSUS:
•Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan balita bulanan di Psyandu, Puskesmas dan jaringannya.•Meningkatnya cakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.•Meningkatnya kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.•Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam menerapkan nrma keluarga sadar gizi.•Meningkatnya fungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
TUJUAN KHUSUS:
•Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan balita bulanan di Psyandu, Puskesmas dan jaringannya.•Meningkatnya cakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.•Meningkatnya kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.•Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam menerapkan nrma keluarga sadar gizi.•Meningkatnya fungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
Rencana Jangka Panjang
Mengintegrasikan program perbaikan gizi dan ketahanan pangan ke
dalam program penanggulangan kemiskinan Meningkatkan daya beli masyarakat Meningkatkan pendidikan terutama pendidikan wanita Pemberdayaan keluarga untuk menerapkan perilaku sadar
gizi