FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
OLEH
MUHAMMAD RIZAL 11C20101105
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT
2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
Memenuhi Syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
MUHAMMAD RIZAL 11C20101105
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT
2016
Meulaboh, 31 Agustus 2016
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Jenjang : Strata Satu (S1)
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara:
Nama : MUHAMMAD RIZAL
NIM : 11C20101105
Dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha
Perontok Padi Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya”.
Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Meulaboh.
Mengetahui:
Pembimbing Utama Pembimbing Kedua
YAYUK EW, SE, M.Si SAID ACHMAD KABIRU. R, SE, MBA
0120107301 010702198603
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi
Dr. Ishak Hasan, M.Si Yasrizal, M.Si
00-0312-6416 0005028802
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI MEULABOH-ACEH BARAT
Telp. (0655) 7018513
Website: www.utu.ac.id Email: fekon [email protected] Kode Pos 23615
Meulaboh, 31 Agustus 2016
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Jenjang : Strata Satu (S1)
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:
Nama : MUHAMMAD RIZAL
NIM : 11C20101105
Dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha
Perontok Padi Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya”.
Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada tanggal 31 Agustus 2016
Menyetujui
Komisi Ujian
Tanda Tangan
1. Ketua : Dr. Ishak Hasan, SE, M.Si ....................
2. Sekretaris : YAYUK EW, SE, M.Si ....................
3. Anggota : Said Achmad Kabiru. R, SE, MBA ....................
4. Anggota : Ivon Jalil, SE, M.Si ....................
Mengetahui:
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Yasrizal, M.Si
0005028802
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI MEULABOH-ACEH BARAT
Telp. (0655) 7018513
Website: www.utu.ac.id Email: fekon [email protected] Kode Pos 23615
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUHAMMAD RIZAL
NIM : 11C20101105
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi adalah hasil
karya saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh dari
skripsi, tesis, disertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain tanpa
saya sebutkan sumbernya yang dapat dipandang sebagai tindakan penjiplakan.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat reproduksi karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijakikan seolah-olah
karya asli saya sendiri. Apabila ternyata dalam skripsi saya ini terdapat bagian-
bagian yang memenuhi unsur penjiplakan, maka saya menyatakan kesediaan
untuk dibatalkan sebahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaan saya.
Demikianlah surat penyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Meulaboh, 31 Agustus 2016
Saya yang Membuat Pernyataan
MUHAMMAD RIZAL
11C20101105
Materai 6000
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
SSeessuunngggguuhhnnyyaa mmaannuussiiaa iittuu ssuuddaahh ddiittaakkddiirrkkaann sseettiiaapp jjaallaann hhiidduuppnnyyaa,,
nnaammuunn sseemmuuaa iittuu tteeggaannttuunngg ddaarrii mmaannuussiiaa iittuu sseennddiirrii uunnttuukk mmeennjjaallaanniinnyyaa,,
sseemmuuaa tteerrggaannttuunngg ddaarrii aakkaall,, ppiikkiirraann,, ddaann hhaattii mmaannuussiiaa iittuu sseennddiirrii,, jjiikkaa
mmaannuussiiaa sseellaalluu bbeerriikkhhttiiaarr ddaann bbeerrddooaa ddii jjaallaann--NNyyaa,, mmaakkaa ddiiaa aakkaann
mmeemmeettiikk ddaarrii hhaassiill sseettiiaapp iikkhhttiiaarr ddaann ddooaa yyaanngg ddiillaakkuukkaannyyaa,,
sseessuunngggguuhhnnyyaa DDIIAA mmaahhaa mmeennggeettaahhuuii sseeggaallaa uurruussaann.. (( HHaaddiisstt RRiiwwaayyaatt
BBuukkhhaarrii ))
““SSeessuunngggguuhhnnyyaa AAkkuu mmeennggiinnggaattkkaann kkeeppaaddaammuu ssuuppaayyaa kkaammuu ttiiddaakk tteerrmmaassuukk oorraanngg--oorraanngg yyaanngg ttiiddaakk
bbeerrppeennggeettaahhuuaann.. ((QQ..ss..HHuuuudd.. 1111:: 4466))
““JJaannggaannllaahh mmeenngguukkuurr kkeessuukksseessaann ddeennggaann uuaanngg.. KKeessuukksseessaann aaddaallaahh kkeettiikkaa kkiittaa mmeemmiilliikkii iillmmuu yyaanngg
bbeerrmmaannffaaaatt,, ppeennggaallaammaann,, nnaammaa bbaaiikk,, ddaann nniillaaii yyaanngg bbaarrookkaahh..““ ((AAaa GGyymm))
KUPERSEMBAHAN KEPADA :
Bapak dan Ibu tercinta selalu menjadi sumber inspirator dan
sumber semangat hidup Kakak dan adikku yang memberikan
aku dukungan semangat yang membuatku tetap tegar dalam
liku-liku kehidupan ini.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadhirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi Skripsi ini Sebagai Salah Satu Syarat untuk Penyusunan Skripsi/Tugas
Akhir pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh dengan judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Perontok Padi di
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya”
Shalawat teriring salam kepada Baginda Rasulullah SAW, yang telah
membimbing dan menuntun kita menuju jalan yang penuh keutamaan dan
kemuliaan hidup dunia dan akhirat.
Dalam penulisan Skripsi ini Penulis berusaha semaksimal mungkin dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun penulis
menyadari bahwa penulisan Sikripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya, untuk itu penulis sangat
mengharapkan masukan dan saran yang membangun bagi kesempurnaan
penyusunan Skripsi ini.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,Penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yanng telah membantu dalam
menyelesaikan Skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada:
1. Kepada orang tua, Kakak, Adik-adik yang sangat penulis cintai, yang telah
memberikan do’a nya untuk penulis sehingga berhasil dalam meraih cita-
cita dibangku perguruan Tinggi.
2. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Pembangunan Universitas Teuku Umar, sekaligus Pembimbing Ketua
yang telah banyak membimbing dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Yasrizal, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Teuku Umar, sekaligus pembimbing Anggota yang telah
banyak membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE, MBA, selaku Rektor Universitas
Teuku Umar Meulaboh.
5. Dosen-dosen beserta Staf Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas
Teuku Umar.
Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari kesempunaan baik karena keterbatasan buku maupun kemampuan penulis
sendiri dalam mencari dan mengolah data yang ada, maka dari itu penulis
menerima keritikan dan seran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan.
Atas segala bantuan, bimbingan, dan pengarahan yang telah diberikan kepada
penulis sekali lagi penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga
Allah SWT dapat membalas semua kebaikan ini, AMIN.
Alue Peunyareng, 05 Semptember 2016
Penulis
Muhammad Rizal
ABSTRAKS
MUHAMMAD RIZAL Factors Affecting Operating Revenue Paddy
Thresher dikecamatan Jeumpa Southwest Aceh District and under the
guidance of Yayuk EW and Said Achmad Kabiru. R.
This study Bring about in Nanggroe Soe village, Padang Geulumpang,
Alue Sungai Pinang, Neubok Cot, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta
Makmur and Jumpa Barat in the Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya. The purpose of research is to analyze the factors that influence
revenue threshing in Kecamatan Jeumpa Southwest Aceh Barat Daya.
Primary data collected in the field for analysis was obtained by
interview with using a questionnaire that had been prepared ahead of time,
while secondary data obtained from the study of literature and the
Department of Agriculture agency that has to do with this research.
This study used multiple linear regression analysis of income as Y and
the price / cost X1, Quantity X2, the results can be explained that the
correlation coefficient independent variable (price / cost X1dan quantity X2)
obtained R = 0.997 for the Positive explain the correlation is very tall and
strong between the independent variable (X) on income (Y) with a
correlation of 99.7 percent.
The results of research output variable price / cost value of t> t
(42.604 > 1.71088) and quantity has a value of thitung> ttabel (51 672>
1.71088). Then each variable can be explained H0 rejected and H1
accepted, so that the individual price / cost and quantity variables
significantly affect earnings. The test results are simultaneously obtained
value of Fhitung = 1998.316, while the F table at F (0,05) = 2.62, thus Fhitung >
FTabel, then the result is the null hypothesis is rejected and the hypothesis
alaternatif received at the level of 95% means that the variable price / cost
and quantity effect significant effect on operating revenues in the
Kecamatan Jumpa up the of rice Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang,
Alue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta
Jumpa, Kuta Makmue and Jumpa Barat.
Keywords: Earnings, Price / cost and quantity.
ABSTRAK
MUHAMMAD RIZAL Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha
Perontok Padi Dikecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya dibawah
bimbingan Yayuk EW dan Said Achmad Kabiru. R.
Penelitian ini dilaksanakana di Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang,
Alue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta
Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat Daya.
Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Aceh Barat Daya.
Data primer yang dikumpulkan di lapangan untuk keperluan analisa
diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner)
yang telah dipersiapkan telebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari
studi Kepustakaan dan instansi Dinas Pertanian yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Berganda yaitu
Pendapatan sebagai Y dan Harga/ongkos X1, Kuantitas X2, hasil penelitian dapat
dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel independen (harga/ongkos X1dan
kuantitas X2) diperoleh R = 0.997 secara Positif menjelaskan terdapat korelasi
sangat tinggi dan kuat antara variabel independen (X) terhadap pendapatan (Y)
dengan keeratan hubungan 99,7 persen.
Hasil ouput dari penelitian variabel harga/ongkos nilai thitung > ttabel
(42.604>1.71088) dan Kuantitas mempunyai nilai thitung> ttabel (51.672> 1.71088).
Maka masing-masing variabel dapat dijelaskan H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga secara individual variabel harga/ongkos dan variabel Kuantitas
berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan. Hasil pengujian secara
simultan diperoleh nilai Fhitung =1998.316 sedangkan Ftabel pada F(0,05) = 2.62
dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka kaedah keputusannya adalah hipotesis nol
ditolak dan hipotesis alaternatif diterima pada taraf 95% artinya bahwa Variabel
Harga/ongkos dan Kuantitas berpengaruh nyata terhadap Pendapatan usaha
perontok padi di Kecamatan Jumpa terdiri dari Desa Asoe Nanggroe, Padang
Geulumpang, Alue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot,
Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmue dan Jumpa Barat.
Kata Kunci : Pendapatan, Harga/ongkos dan Kuantitas.
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................. ii
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN ................................ iii
PERNYATAAN ....................................................................................... iv
MOTO PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................... 5
1.3.Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1.4.Manfaat Penelitian ................................................................... 5
1.4.1. Manfaat Tioritis ........................................................... 5
1.4.2. Manfaaat Praktis .......................................................... 6
1.5.Sistematika Pembahasan ......................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ...................... 8
2.1.1. Permintaan ................................................................... 8
2.1.2. Modal ........................................................................... 8
2.1.3. Biaya Produksi............................................................. 8
2.1.4. Pasar dan Pemasaran ................................................... 10
2.2.Harga ....................................................................................... 11
2.2.1. Pengertian Harga ......................................................... 11
2.2.2. Jenis-jenis Harga ......................................................... 12
2.3. Kuantitas ................................................................................. 13
2.4.Definisi Mesin Perontok ......................................................... 15
2.5.Pendapatan .............................................................................. 16
2.6.Penelitian Terdahulu ............................................................... 18
2.7.Hipotesis Penelitian ................................................................. 21
III. METODE PENELITIAN
3.1.Populasi dan Sampel ............................................................... 22
3.1.1. Populasi ....................................................................... 22
3.1.2. Sampel ......................................................................... 22
3.2.Data Penelitian ........................................................................ 23
3.2.1. Jenis dan Sumber Data ............................................... 23
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 23
3.3.Model Analisisi Data ............................................................... 24
3.4.Defenisi Operasional Variabel ................................................ 25
3.5.Pengujian Hipotesis ................................................................. 26
IV. HASIL PEMBAHASAN
4.1. Gambar Umum Lokasi Penelitian .......................................... 28
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................... 32
4.3. Pembahasan Penelitian ........................................................... 32
4.3.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ............ 33
4.3.2. Uji Regresi Linear Berganda ...................................... 35
4.3.3. Uji t (Parsial atau Individu) ........................................ 36
4.3.4. Uji Silmultan (Uji F) .................................................. 37
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 38
V. PENUTUP
5.1. Simpulan................................................................................. 39
5.2. Saran ....................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 41
LAMPIRAN ............................................................................................. 42
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah Populasi dan Penarikan Sampel Usaha Perontok Padi di
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya .......................................... 22
2. Jumlah harga/ongkos dan hasil perontok padi di Kecamatan Jumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya .......................................................................... 29
3. Jumlah Pemilik usaha, Mesin Perontok dan pendapatan yang
diterima/tahun Di Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat Daya .............. 31
4. Stadar Deviasi Rata-rata dan Observasi ......................................................... 33
5. Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi .................................................... 33
6. Coeffecients .................................................................................................... 35
7. Uji Signifikan Simultas (Uji F) ...................................................................... 37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data Rensponden, Alamat, Tingkat Harg/ongkos, Jumlah
rontokan dan Pendapatan ........................................................................ 42
2. Data Input Usaha perontok padi .............................................................. 43
3. Hasil Pengolahan Regressi Linear Berganda .......................................... 44
4. Grafis Hasil Pengolahan data SPSS ........................................................ 46
5. Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40) ............................................... 47
6. Titik Persentase Distribusi F Untuk Probabilita = 0,05 .......................... 48
7. Daftar Quisoner Usaha Perontok Padi Di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya ................................................................... 49
8. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 50
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Indonesia memiliki potensi besar di bidang pertanian. Sektor pertanian di
Indonesia termasuk industri pengolahannya merupakan sektor strategis karena
menyumbang lebih kurang 27 persen PDB nasional. Selain itu sektor pertanian di
Indonesia juga merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat
Indonesia. Tenaga kerja di sektor pertanian yaitu sebesar lebih kurang 47 persen
dari total tenaga kerja nasional, belum termasuk yang bekerja pada industri-
industri pengolahan (Amalia. 2007, h. 61).
Kurang lebih 60 persen penduduk Indonesia yang hidup dari sektor
pertanian merupakan golongan masyarakat berpendapatan rendah, maka kebijakan
pokok yang diperlukan adalah peningkatan pendapatan golongan masyarakat
tersebut, karena mereka berada di sektor pertanian, maka kebijakan pokok yang
dimaksud adalah lebih meningkatkan pembangunan sektor pertanian, dalam arti
mewujudkan suatu pertanian yang tangguh.
Pembangunan sektor pertanian serta perluasan teknologi sangat berpengaruh
terhadap pendapatan yakni meliputi dari penguasaan teknologi dan usaha pekerja
dalam mendapatkan upah dari hasil yang dikerjakan yaitu berupa hasil dari
pencapaian petani, buruh tani dan tenaga kerja lainnya yang dimamfaatkan dari
teknologi yang ada. Pendapatan yang dimaksud disini adalah hasil pekerja usaha
perontok padi dari bentuk berupa padi hingga di jadikan gabah yang diolah dari
para pemilik padi di sawah. Proses pemamfaatan kerja perontok padi sudah
berlangsung lama di tengah masyarakat, namun berjalannya waktu perontok padi
berganti dengan lebih modern dibandingkan dengan alat tradisional yang lama.
Dalam proses perontokan padi para pekerja menggiling padi petani dengan jumlah
kuantitas dan harga dari banyaknya padi yang dihasilkan selama proses
perontokan tersebut.
Disamping itu faktor pendapatan usaha perontok padi dipengaruhi oleh
harga kilogram gabah yang di rontokkan oleh pekerja dan jumlah kuantitas hasil
yang di hasilkan dalam masa bekerja. Menggantungkan hidupnya dari sektor
pertanian menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalam menopang
perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi
kedepan. Namun pembangunan pertanian Indonesia masih terkendala oleh banyak
faktor yang menyebabkan sulitnya bagi para petani untuk berkembang, oleh
karena itu dibutuhkan fasilitas baik yang dilakukan oleh pekerja pengembangan
bersitifasi dalam kegiatan bertani dan mempunyai klasifikasi berdasarkan atas
karakteristik yang dimiliki oleh kegiatan usaha pertanian tersebut (Amalia. 2007,
h. 23).
Provinsi Aceh memiliki potensi yang cukup besar, khususnya untuk
tanaman padi, kelapa sawit, karet coklat, pala dan cengkeh. Sasaran pembangunan
bidang pertanian adalah pemantapan ketahanan pangan yang bercirikan
terpeliharanya swasembada pangan secara dinamis dan berkelanjutan serta
pengembangan sistem agribisnis dengan penguasaan teknologi pasca panen dan
pemasaran hasil.
Proses pemamfaatan kerja perontok padi sebelumnya masih sederhana atau
tradisional yaitu dengan cara merontokan biji padi dengan menggunakan pijakan
dan pukulan batang untuk mendapatkan hasil rontokan biji padi. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan tingginya permintaan terhadap konsumsi pangan dan
yang dipengaruhi oleh pesatnya penduduk penduduk, maka usaha tani padi mulai
berorientasi untuk menciptakan produksi yang dapat menutupi permintaan pasar,
maka cara pengelolaan tradisional untuk menghasilkan rontokan padi, hal ini tidak
dapat mengefesienkan waktu pada masa panen, dengan adanya teknologi mesin
perontok padi maka sepanjang itupula masyarakat petani mulai meninggalkan
kegiatan tradisional tersebut, sehingga petani padi mulai menggunakan mesin
perontok padi, karena dengan teknologi ini proses perontok dapat menhasilkan
padi dengan waktu yang singkat dan hasil yang efesien, maka usaha perontok padi
yang berkembang dimasyarakat sudah mulai meningkat.
Usaha perontok mulai beroperasi di Kecamatan Jumpa sekitar tahun 2000,
hingga sampai sekarang usaha perontok sudah sangat bervariasi dalam
menggunakan teknologi menurut kualitas atau merek mesin perontok yang
digunakan, namun usaha perontok padi ini sangat dipengaruhi oleh musim panen,
jika petani padi sawah mengalami kegagalan untuk masa panen disebabkan
bencana alam atau hama, maka kegiatan usaha perontok padi juga akan
menghambat, karena usaha perontok padi mempunyai hubungan yang erat dengan
jumlah hasil panen petani padi.
Kecamatan Jeumpa adalah Kecamatan yang memiliki luas wilayah
pertanian padi yaitu mencapai 2811,0 hektar, dengan produksi mencapai 3200 ton,
secara geografis daerah ini sangat cocok untuk masyarakat yang menukuni
kegiatannya sebagai petani padi sawah, karena dengan luas lahan garapan padi
sawah dan produksinya lebih unggul dibadingkan dengan Kecamatan lain yang
ada di Kabupaten Aceh Barat Daya, maka penulis memilih Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai area penelitian yaitu mengenai faktor yang
mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Aceh Barat Daya.
Usaha Perontok padi mengenai tingkat harga atau upah yang akan dibayar
oleh petani terhadap kegiatan tersebut, sudah mempunyai aturan yang disepakati
oleh usaha perontok yang ada di desa tersebut, menurut pengusaha perontok padi
tingkat harga yang dibayar petani memiliki kesepakatan secara lisan akan tetapi
bukan secara tertulis, karena menaikan harga dipengarhi oleh kenaikan barang lain
seperti bahan bakar minyak, karena bahan bakar minyak adalah kebutuahan pokok
bagai mesin perontok, selain itu usaha perontok padi dalam menstabilkan harga
perlu adanya informasi kepada pemerintahan desa tersebut. Harga perontokan
padi yang dikeluarkan petani padi kepada pengusaha perontok padi menurut
jumlah padi yang dihasilkan, untuk 100 Kg padi atau 1 karung besar, maka upah
yang terima rata-rata sebesar Rp. 17.000/karung, kegiatan usaha perontokpun
terkadang juga adanya negoisasi terhadap harga atau ongkos kerja kepada petani.
Tingkat perluasan area pertanian padi sawah merupakan kesempatan besar
bagi usaha perontok dalam menigkatkan pendapatan usaha, karena luas lahan
sawah di asumsikan sebagai peningkatan terhadap jumlah produksi padi. Jumlah
produksi padi yang menurun di daerah tersebut juga akan berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan usaha perontok secara umum, kerena usaha ini mengukur
pendapatan sesuai dengan jumlah padi yang dihasilkan oleh mesin perontok
tersebut, hal lain yang berkaitan dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh mesin
perontok juga dipengaruhi oleh banyaknya pesaing atau jumlah mesin perontok
yang tersedia di desa tersebut sudah bertambah secara kuantitasnya, akan tetapi
harga untuk pengadaan mesin perontok sulit untuk dijangkau oleh masyarakat dan
pengelolaan produksi juga membutuhkan tenaga kerja yang sudah berpengalaman
dalam kegiatan usaha tersebut, hal ini juga merupakan pengadaan mesin perontok
masih terbatas yang sesuai dengan pengadaan lahan petani padi sawah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Perontok Padi di
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Aceh Barat Daya?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya.
1.4. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan diatas, Adapun
Manfaat penelitian ini berupa Teoritis dan praktis.
1.4.1. Manfaat teoritis
a. Bagi peneliti sendiri
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan Informasi baru sebagai sarana
pembelajaran dan penerapan ilmu
b. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung
maupun tidak langsung kepada semua pihak baik kalangan praktisi maupun
Akademisi.
1.4.2. Manfaat Praktis
Bagi kalangan praktisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
salah satu bahan masukan dan informasi tentang pendapatan Usaha perontok padi,
baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kabupaten.
1.5. Sistemateka Penulisan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah Pada bab pertama
merupakan bagian Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab
ini merupakan bab yang berisi Latar Belakang mengenai permasalahan yang
dihadapi berkaitan dengan judul yang penulis teliti.
Tinjauan Pustaka merupakan bab yang tersusun atas Teori umum yang
merupakan Dasar-dasar pemikiran yang akan penulis gunakan dalam melihat
hubungan Variable serta menjawab permasalahan pada penulisan ini.
Metode Penelitian Merupakan bab yang berisi Metode penelitian yang
digunakan dalam penulisan ilmiah ini, yang terdiri dari Populasi dan Sampel
Penelitian, Data Penelitian, Variabel Penelitian, Metode Analisis Data, Pengujian
Hipotesis.
Pada Bagian empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya
dijelaskan mengenai stastistik dekriptif, hasil pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian.
Pada bab lima berisi Simpulan dan Saran yang didalamnya dijelaskan
mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil penelitian serta
saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang penulis
guna untuk melengkapi penyusunan skripsi ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
2.1.1 Permintaan
Permintaan menunjukan jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli
konsumen pada berbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu, dan
hal lain diasumsikan konstan (McEachern 2000, h. 42).
Pemintaan dapat penulis uraikan bahwa suatu orientasi produksi yang
menjadi kebutuhan konsumen secara kotinu, hal ini merupakan tingkat
pendapatan suatu usaha sangat ditentukan akan permintaan.
2.1.2 Modal
Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan
suatu usaha perusahaan. Modal juga dapat dari dalam perusahaan atau yang
penambahan dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain. Modal juga
merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam suatu usaha.
Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang
modal. Dalam perekonomian primitif sekalipun, barang modal diperlukan. Dalam
perekonomian modern barang modal diperlukan lagi. Modernisasi perekonomian
tidak akan berlaku tanpa barang modal yang kompleks dan sangat tinggi
produktivitasnya, maka modal adalah langkah awal untuk merumuskan suatu
pendapatan akan tingkat usaha. (Sadono Sukirno 2009, h. 376).
2.1.3 Biaya Produksi
Menurut Vincent Gaspersz (2005, h. 95-96) Biaya produksi atau
operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena
ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam
pasar global.
Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan
skenario berikut :
1. Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential
profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang
harus dikeluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi melalui
peningkatan efisiensi (menghilangkan pemborosan, menurunkan produk
cacat, menyelesaikan masalah-masalah kualitas, meningkatkan
produktvitas, dan lain-lain).
2. Setelah persepsi tentang biaya produksi di atas berubah, menajemen harus
melakukan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah
input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang
minimum.
3. Keunggulan kompetitif produk di pasar akan meningkatkan pangsa pasar
(market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari
penjualan produk-produk itu.
4. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang
kompetitif di pasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena
keuntungan adalah net benefit antara total revenue dan total cost, di mana :
π = TR - TC.
5. Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui skenario: (1)
melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum
(reduksi biaya terus-menerus), (2) menetapkan harga produk yang
kompetitif di pasar, (3) memperluas pangsa pasar (market share) melalui
keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus-menerus), (4)
memperoleh penerimaan total (TR) yang terus-menerus meningkat, (5)
meningkatkan kesejahteraan bagi stakebolders (pemegang saham,
karyawan, manajemen, masyarakat industri, bangsa dan negara).
2.1.4 Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menentukan tingkat nilai
jual seperti produk pertanian dan peternakan. “Namun pasar sebenarnya
mengandung dua arti : arti fisik dan arti makna. Sebenarnya keduanya tetap sama,
yaitu pertemuan antara pembeli dengan penjual atau lebih inti lagi pertemuan
permintaan dan penawaran”(Rasyad 2006 h.176).
Upaya melihat suatu pengembangan pasar dimana dapat dipastikan dengan
informasi yang jelas tetang pasar lebih lanjut “dimana permintaan pasar yang
selalu memacu pada jumlah penjual, sedangkan jumlah konsumen biasanya
diasumsikan banyak. Secara umum efek subtitusi lebih besar disbanding dengan
efek pendapatan”. Hal ini merupakan karakteristik permintaan suatu produk oleh
seorang konsumen, dimana penjumlahan permintaan semua individu (Sunaryo
2001, h. 59)
Uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa kekuatan pasar yang
memberikan dampak terhadap perputaran modal yang berlangsung-Nya dengan
tingkat permintaan terhadap hasil produksi padi. Sedangkan pemasaran suatu hasil
produksi padi juga mempengaruhi terhadap tingkat kegiatan usaha perontok
sehingga bertambahnya pendapatan usaha perontok.
Maka dalam analisa penulis usaha perontok padi jika mampu
memproduksi rontokan padi sesuai dengan berlangsungnya hasil panen petani
padi, maka hal ini menjadikan efensiensi terhadap nilai pendapatan usaha.
2.2. Harga
2.2.1. Pengertian Harga
Salah satu faktor yang menentukan besar kecilnya jumlah permintaan akan
barang tersebut adalah harga barang itu sendiri, jika harga barang itu sendiri
harganya tinggi atau jauh dari titik keseimbangan (equilibrium) maka permintaan
akan menurun. Sebaliknya jika harga barang tersebut turun maka permintaan akan
meningkat. Hal itu disebabkan karena kemampuan dan keinginan masyarakat
sesuai seperti yang diharapkan.
Menurut Sukirno (2004 h. 126) harga adalah merupakan perbandingan dari
suatu barang yang dipilih oleh konsumen melalui titik temu antara penawaran dan
permintaan yang terjadi di pasar. Harga terjadi ketika transaksi konsumen dan
produsen saling tawar menawar sehingga adanya harga yang disepakati oleh
keduanya.
Selanjutnya Sunaryo (2000, h. 101) harga adalah sejumlah uang yang
dikeluarkan serta disepakati oleh konsumen dengan produsen pada tingkat harga
kepuasan diantara kedua belah pihak untuk menciptakan harga seimbang dengan
yang diinginkan oleh keduanya melalui transaksi pasar.
Lebih jauh lagi Menurut Kotler harga adalah jumlah keseluruhan yang
dipertukarkan konsumen untuk di mamfaat yang didapatkan atau digunakannya
atas produk dan jasa dengan bertemunya dua kekuatan yang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran (Amir 2015, h, 163).
Harga merupakan suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang
bersangkutan dapat ditukarkan dengan suatu yang lain, apapun bentuknya.
Kegunaan (utility) sesuatu akan menimbulkan keinginan dan keinginan ini pada
gilirannya akan membuat permintaan. Sebaliknya, kelangkaan itu suatu barang
akan mendorong beberapa orang untuk memamfaatkan kelangkaan itu dengan
cara menjualnya, sehingga dari kelangkaan itu timbul penawaran. Jadi, ringkasnya
adalah kelangkaan itu timbul penawaran sedangkan kegunaan menimbulkan
permintaan.
Dari penjelasan dia atas dapat di uraikan bahwa harga adalah sejumlah uang
yang dikeluarkan dengan titik keseimbangan yang ditentukan melalui transaksi di
pasar. Karena itu bunyi hukum harga yang kita ketahui bahwa jika harga barang
tersebut turun maka permintaan akan meningkat dan juga sebaliknya.
Pembentukan harga yang terjadi ketika transaksi konsumen dan produsen saling
tawar menawar sehingga adanya harga yang disepakati oleh keduanya. akan tetapi
tingkat penilaian yang dilakukan konsumen memiliki variasi pada tingkat
kebutuhan akan barang yang bersangkutan.
2.2.2. Jenis-jenis Harga
Menurut Sudarmono (2000, h. 225) Jenis jenis harga terdiri dari Harga
produk mix, Persoalan strategi harga produk mix ini muncul apabila produk yang
akan ditentukan harganya itu merupakan bagian dari keseluruhan produk yang
akan dipasarkan, sehingga dalam penentuan harga suatu produk harus difikirkan
tentang pengaruhnya terhadap peningkatan keuntungan pada total produk mix,
dalam strategi ini dapatlah dibedakan empat situasi harga yaitu:
a. Harga garis produk (price the prodution line) Pada umumnya suatu perusahaan
tidak memproduksi produknya hanya satu jenis saja, tetapi banyak produk yang
dihasilkan dalam suatu garis produk, untuk setiap produk dapat dikenal dengan
mudah perbedaannya.
b. Harga produk optimal yaitu perusahaan yang menjual barang barang pelengkap
(optional) kepada konsumen sehingga konsumen dapat memilih produk yang
diinginkannya.
c. Harga produk captive Perusahaan yang menjual produk tanpa disertai dengan
produk penyertanya, sehingga konsumen tidak dapat menggunakan produk
utama itu tanpa produk penyertanya.
2.3. Kuantitas
Menurut Kamus Besar Indonesia (2012, h.502) kuantitas adalah jumlah
atau banyaknya sesuatu yang dapat dihitung dengan klafikasi jumlah yang akan
dipekirakan baik menurut banyaknya atau sedikit jumlahnya. Hal ini menjadikan
suatu kuantitas yang perlu dihitung hingga mencapai nilai-nilai yang akan mejandi
penjumlahan secara mamatik atau secara pendekatan yang memiliki jumlah.
Menurut Sukirno dalam Keynes (2000 h.77) kuantitas adalah jumlah dari
suatu yang nyata melalui pencapaian suatu kinerja yang dapat dihitung dengan
pasti, kuantitas juga memberikan gambaran kepada suatu benda bukan baik dan
bagusnya benda tersebut, akan tetapi jumlah benda yang terlihat dan akan ditahui
dengan cara menghitung dalam masa benda tersebut secara nyata.
Menurut Mankiw (2000, h. 151) kuantitas adalah sesuatu jumlah atau
intensitas yang dapat di ukur dengan fisik, sifat atau yang dapat dihitung, di ukur,
memiliki nilai dan satuan. Kuantitatif menyatakan sifat dari benda dalam angka
melalui hasil pengukuran sehingga menyatakan besaran sifat yang dikaitkan
dengan jumlah yang hasilkan.
Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan sekolompok usaha
perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya, bahwa setiap
jumlah kuantitas padi yang dihasilkan dari mesin perontok dihitung dengan
menggunakan karung yang berisi 100 kg per-karungnya. Maka usaha perontok di
Kecamatan Jeumpa menganggap hitungan dengan menggunakan kuantitas karung
adalah sesuatu yang mudah dan praktis untuk mengetahui kuantitas yang
dihasilkan.
Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kuantitas
adalah suatu jumlah dari banyaknya sesuatu yang dapat di ukur dengan pasti.
Namun kuantitas juga memiliki klafikasi jumlah yang akan dipekirakan baik
menurut banyaknya atau sedikit jumlahnya, namun kuantitas didalam usaha
perontok padi adalah pengukurun jumlah produksi yang dihasilkan oleh kegiatan
mesin perontok untuk menghasilkan biji padi yang dihitung dengan jumlah
produksinya dan di ukur dalam karung yaitu berjumlah 100 kg, susuai dengan
kebiasaan usaha yang ada didaerah penelitian dalam menentukan jumlah
kuantitasnya.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas maka penulis melihat dari
berbagai analisa usaha perontok dimana faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan yaitu kuantitas dan harga, karena kuantitas dalam usaha perontok yang
diukur dengan nilai produksi yang dihasilkan dengan kegiatan usaha perontokan
padi. Sedangkan harga adalah suatu ukuran yang akan dibayar oleh petani padi
terhadap jumlah produksi yang dihasilkan. Hal ini dapat penulis jabarkan bahwa
meningkatnya kuantitas padi dan produksi adalah peningkatan terhadap
pendapatan usaha perontok.
2.4. Definisi Mesin perontok
Mesin perontok (Thresher) adalah alat perontok biji padi. Perontokan
merupakan bagian integral dari proses penanganan pasca panen padi, dimana padi
yang telah layak dipanen dirontokkan untuk memisahkan bulir-bulir padi pada
batangnya. Prinsip kerja mesin perontok (thresher) adalah dengan menggunakan
mesin yang digerakan malalui karet poros untuk menghubungkan cakar yang akan
diputar oleh mesin sehingga dapat merontokan biji padi pada batangnya,
sedangkan pengipas pada mesin tersebut adalah berfungsi untuk memilah antara
biji padi yang kosong dan yang berisi.
a. Jenis Jenis Perontok
Ada beberapa macam jenis mesin perontok padi di Indonesia, namun pada
kegunaan tetap sama hanya saja cara dan teknisi yang berbeda. Perontok yang ada
adalah sebagai berikut ;
1. Threser moderen (futata) adalah mesin perontok dengan menggunakan sistem
langsung memotong dan merontokkan sekaligus dilapangan. Cara mesin ini
tidak banyak menggunakan tenaga kerja yang banyak.
2. Power threser adalah mesin threser yang masih banyak digunakan oleh petani
jaman sekarang. Power threser ini memerlukan tenaga kerja sebanyak 4
orang.
b. Jumlah Tenaga Pada Usaha Perontok
Mesin perontok padi bisa menyerap tenaga kerja untuk beroperasi. Biasanya
jumlah tenaga kerjanya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sopir (pemasok bahan baku) yaitu orang yang memasukkan gabah kedalam
mulut mesin atau poros perputaran mesin untuk diolah.
2. Penggangkat gabah yang bertugas sebagai penyedia bahan keatas tubin mesin
yang telah tersedia
3. Pembersih jerami adalah yang bekerja mengurai balek gabah yang telah
diolah mesin untuk diurai kembali agar terlepas biji-biji padi dari jerami.
4. Pemasuk padi bersih yang siap dimasukkan kekarung gabah
c. Alat dan bahan
Alat dan bahan adalah sejumlah peralatan yang dipakai saat proses
perontokan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Terpal yaitu untuk menampung gabah yang bersih dari hasil perontokan
mesin.
2. Ayak (timba) yaitu untuk mengangkat gabah kedalam goni, karung dan
sebagainya
3. Ayak penampung jerami adalah alat untuk tampungan padi pada pembuangan
tangkai di saluran pembuang untuk menampung gabah yang tersasar.
2.5. Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan total biaya (TC), jadi
pd= TR-TC. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan
harga jual. Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan
biaya variable. Biaya tetap adalah biaya yang relative tetap jumlahnya dan terus
dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya
variable adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang
diperoleh, contohnya untuk tenaga kerja. Total biaya (total cost) adalah julah dari
biaya tetap (fixed cost) dan biaya variable (variable cost), maka TC= FC+ VC
(Sujarno 2008, h. 24).
Menurut Sukirno (2006, h. 47), pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya dalam selama satu periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Beberapa kasifikasi pendapatan
antara lain:
1. Pendapatan pribadi (personal income) yaitu semua jenis pendapatan yang
diperoleh tampa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk
suatu Negara.
2. Pendapatan disposable yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus
dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan
tersebut yang siap dibelanjakan.
3. Pendapatan Nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang
diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.
Selanjut Noor (2007, h. 189) Pendapatan perusahaan berasal dari
penjualan, sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual
(quantity) dan harga jual (price of sales) sedangkan pendapatan industri diartikan
sebagai hasil yang diperoleh pengusaha dalam mengorganisasikan faktor-faktor
produksi yang dikelolanya.
Menurut Ramlan (2006, h. 13) pendapatan adalah hasil kerja dari suatu
usaha yang telah dilaksanakan dalam waktu kurun tertentu. Dilanjutkan bahwa,
pendapatan dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan
bersih adalah pendapatan yang telah telah mengalami pengurangan dari hasil
produksi. Sedangkan pendapatan kotor yaitu pendapatan dari hasil usaha
dikurangi kebutuhan selama mengadakan usaha serta penggunaan bahan bakar
dan tenaga pembantu lainnya. Setiap pengusaha memproduksi barang dan jasa
dengan tujuan memperoleh laba atau menghindari kerugian dan untuk mengukur
tingkat pendapatan, dapat dicerminkan dari jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan banyak, dan mempunyai nilai jual yang tinggi, dengan biaya produksi
rendah, maka dengan sendirinya tingkat keuntungan yang diperoleh akan tinggi.
Amalia (2007, h. 28) pada umunya manusia merasakan bahwa penghasilan
yang diterima saat ini masih kurang dan menjadi masalah yang tidak akan pernah
terselesaikan. Secara umum dapat diterangkan bahwa untuk meningkatkan
pendapatan dapat digumakan beberapa cara antara lain:
1. Pemanfaatan waktu luang, individu mampu memanfaatkan waktu luang yang
tersisa dari pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnaya menjadi kesempatan
yang baru untuk menambah pendapatan.
2. Melakukan kreatifitas dan inovasi, individu harus mampu berpikir kreatif dan
inovatif untuk menciptakan terobosan-terobosan yang berarti untuk dapat
mencapai kebutuhan yang dirasakan masih kurang.
2.6. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut, khususnya tentang
Pendapatan, harga dan kuantitas, dilakukan dengan beragam analisis dan
penggunaan data terakhir tahun 2000. Model yang digunakan dalam penelitian ini
memperhitungkan time lag, sehingga dalam setiap persamaan memasukkan
variabel lag endogen. Penelitian ini menganalisis Pendapatan, Produksi, dan harga
dalam usaha rontokan padi menggunakan data time series pada periode 1980-2006
dengan persamaan simultan melalui metode pendugaan Ordinary Least Squares
(OLS) dan pengolahan data dilakukan menggunakan Statistical Analysis System
(SAS 9.1). Selain itu, penelitian ini juga mencoba menganalisis mengenai dampak
perubahan faktor ekonomi terhadap usaha perontok padi menggunakan mesin
rontokan padi. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena merupakan
penelitian yang membahas mengenai jumlah produksi padi yang dirontokan
menurut luas lahan yang tersedia dan harga padi cenderung meningkat, tetapi
impor padi cenderung menurun. (Joko 2013, h. 21).
Secara penelitian terdahulu peneliti melakukan inventarisasi terhadap sub-
variabel atau komponen-komponen yang terdapat dalam variabel Pendapatan,
harga dan Kuantitas yang usaha perontokan padi, variabel tersebut menjadi acuan
dalam penelitian.
Secara pendapatan usaha jasa rontokan padi menunjukkan nilai
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Pengusahaan rontokan padi memiliki pendapatan atas biaya totalsebesar Rp
15.738.069 dengan nilai rasio R/C atas biaya total sebesar 1,117, yang artinya
setiap Rp 1.000 yang dikeluarkan sebagai biaya akan menghasilkan Rp 1.117
penerimaan. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa
pengusahaan perontokan padi efisien terhadapa pendapatan usaha
perontontokan padi di Kabupaten Karawang menguntungkan.
2. Kuantitas padi merupakan faktor utama yang berhubungan dangan pendapatan
usaha perontok padi nilai rasio R/C atas biaya total sebesar 1,117 sedangkan
rasio R/C atas biaya total pengusahaan perontokan padi adalah 1,174. Artinya,
pengusahaan perontokan padi lebih efisien terhadap besarnya kapasitas
produksi. Rasio R/C yang lebih tinggi dari satu menunjukkan bahwa pengusaha
perontokan padi di Kabupaten Karawang sudah menguntungkan.
3. Harga atau upah yang dibayarkan oleh petani padi sangat berpengaruh terhadap
tingginya kuantitas padi yang dirontokan, dalam penelitian ini harga/upah
dibayarkan pada usaha rontokan padi menunjukan suatu faktor yang
berpengaruh nyata terhadap berpendapatan karena jumlah kapasitas padi yang
dirontokan mencapai 21.329 Kg dengan pembayaran tingkat upah mencapai
Rp. 737,8/Kg. Jadi pendapatan yang diperoleh setiap panen padi petani di
peroleh sebesar Rp. 15.738.069 dengan nilai rasio R/C atas biaya total sebesar
1,117, yang artinya usaha perontokan bisa berkembang. (Joko 2013, h. 33-36)
2.7. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, berlandasan teoritis penulis
mencoba menegemukakan hipotesis, yang merupakan dugaan dari penelitian ini
adalah diduga harga (ongkos produksi) dan jumlah padi yang dirontokan sangat
berpengaruh terhadap pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Dalam sebuah penelitian, populasi adalah keseluruhan dari subjek
penelitian yang akan dilakukan, sedangkan sampel adalah sebagian dari
keseluruhan populasi yang akan diteliti atau objek yang diambil untuk diteliti
(Arikunto 2005, h. 115).
Populasi Usaha perontok padi di kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh
Barat Daya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1
Jumlah Populasi dan Penarikan Sampel Usaha Perontok Padi di Kecamatan
Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya
No Gampong Jumlah
populasi
(orang)
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Asoe Nanggroe
Padang Geulumpang
Alue Sungai Pinang
Ladang Neubok
Cot Mane
Alue Rambot
Baru
Kuta Jeumpa
Kuta Makmur
Jumpa Barat
4
3
3
4
4
1
2
2
1
2
4
3
3
4
4
1
2
2
1
2
Jumlah total 26 26
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat Daya (2014)
3.1.2 Sampel
Arikunto (2001, h. 107) mengemukakan bahwa apabila objek penelitian
kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi dan apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka
dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih, sedangkan yang menjadi
sampel penelitian adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu 26 orang dari
keseluruhan populasi yang melakukan Usaha Perontok Padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya. Sedangkan teknik pengambilan sampel yaitu dengan
menggunakan sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel mengambil semua
anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel.
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Untuk keperluan Analisis, maka dalam penelitian ini digunakan data
sekunder dan primer yaitu:
a. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait seperti
Dinas pertanian Kabupaten Aceh Barat Daya, Kantor Kecamatan Jeumpa dan
literature sebagai data pendukung dalam penelitian ini.
b. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari pengusaha perontok padi di
Kecamatan Jeumpa dengan menggunakan metode wawancara langsung terhadap
usaha perontok padi dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang
telah disiapkan.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu dengan
cara:
a. Studi Pustaka (Libray Research) ialah mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara membaca buku-buku dan literature lainya baik yang wajib
maupun yang dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
b. Penelitian lapangan (Field Research) ialah Metode ini dilakukan dengan cara
mengadakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang akan
dibahas. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan
Usaha mesin perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya.
3.3. Model Analisis Data
Teknik yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan analisa regresi berganda, analisa korelasi, yang akan diolah
dengan menggunakan program computer (SPSS) dengan penjelasan sebagai
berikut :
a. Analisis Regresi Berganda
Analisa yang digunakan sebagai analisis ramalan nilai pengaruh terhadap
variable terikat (Y) yang dihubungkan lebih dari satu variable mungkin dua atau
tiga dan seterusnya. variable bebas (x1, dan x2,) Menurut Hasan (2012, h. 211)
Dimana persamaan regresi liniear berganda adalah sebagai berikut :
Y= a + + + e ………………(1)
Y = Pendapatan Usaha Perontok padi
b = koefesien korelasi
X = variable bebas
X1 = harga/ongkos perontok padi (Rp)
X2 = Jumlah Padi yang dirontokkan (Kg)
e = kesalahan penganggu (error term)
b. Analisis korelasi
Analisis korelasi Suatu analisis untuk mengetahui tingkat hubugan antara
dua variable atau lebih yaitu (x) variable bebas dan (y) variable terikat.
Rumus analisis korelasi berganda menurut hasan (2009. H. 61) adalah
sebagaia berikut :
…………………….(2)
Keterangan :
r : koefesien korelasi person
y : variabel terikat (pendapatan)
x : variabel bebas (variable yang diteliti)
3.4. Defenisi Operasional variabel
Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti membatasi penelitian untuk melihat
indentifikasi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Aceh Bara Daya, yaitu:
a. Pendapatan usaha perontok padi (y) merupakan pendapatan bersih yang
dibawa pulang oleh pekerja perontok padi yang diperoleh dari hasil bekerja
selama masa panen di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya
Tahun 2015 yang di ukur dalam rupiah.
b. Harga/Ongkos ( ) merupakan Jumlah Ongkos perontokkan padi yang diukur
dengan nilai Rupiah (Rp) per karung di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh
Barat Daya.
c. Kuantitas ( ) merupakan jumlah padi yang yang diukur dengan karung yang
jumlah per karung dengang bobot 100 kilogram (Kg) di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya.
3.5. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penulis menggunakan Uji t untuk menguji hipotesis
suatu parameter bila sampel berukuran kecil (n < 30) dan ragam populasi tidak
diketahui. Rumus Uji t menurut Ruslan (2006) dalam Susanti (2011,h.32) yaitu :
......................................................................................................... (2)
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
r : Koefesien korelasi
Hipotesa stastistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. H0 : β ≠ 0, variabel independen (harga, kuantitas) secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (pendapatan
usaha perontok padi)
b. H1 : β ≠ 0, artinya variabel independen (harga, kuantitas) secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (pendapatan
usaha perontok padi).
Kriteria uji Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
a. Apabila t hitung lebih besar dari pada t tabel maka dengan sendirinya H0
ditolak, dan H1 diterima (tingkat signifikansi 5%).
b. Apabila t tabel lebih besar dari pada t hitung maka dengan sendirinya H1-
ditolak, dan H0 diterima (tingkat signifikan 5%).
Disamping itu, pengaruh secara simultan (bersama-sama) maka digunakan
uji koefesien regresi uji F (f-test) pada tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%) dengan
derajat kebebasan (df) n-k-1.
Pengujian hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan penelian
yang belum dibuktikan kebenarannya. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah
untuk mengetahui bahwa hasil penelitian yang diperoleh merupakan dengan
tingkat keyakinan 95 %. Untuk mencari nilai F hitung dapat dicari dengan rumus
sebagai berikut:
.......................................................................................... (5)
Keterangan :
R2 : Koefesien Determinasi
N : Jumlah Data atau kasus
K : Jumlah variabel independen
Dengan demikian, pengujian hipotesis dalam penelitian ini secara simultan
dinyatakan dengan keputusan sebagai berikut :
a. Bila Fhitung < Ftabel maka H1 ditolak dan H0 diterima, yang menyatakan bahwa
yang mempengaruhi harga,kuantitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Aceh Barat Daya.
b. Bila FHitung > FTabel maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang menyatakan bahwa
yang mempengaruhi harga, kuantitas berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan Usaha perontok Padi Di kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh
Barat Daya.
IV HASIL PEMBAHASAN
4.5. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Jeumpa merupakan salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Aceh Barat Daya dengan luas wilayah 186.06 Km2. Setelah
pengumpulan data yang berupa data usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya yang terdiri dari 10 (sepuluh) desa yaitu:
Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang, Alue Sungai Pinang, Ladang
Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta Jeumpa, Kuta Makmur dan Jumpa
Barat dari data tersebut jumlah sampel yang diambil oleh penulis adalah sebanyak
26 usaha perontok padi yang diperoleh melalui data primer. Selanjutnya penulis
melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor
yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah untuk
membuktikan hipotesis yang telah di ajukan benar adanya. Desa-desa yang ada
dalam penelitian Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang, Alue Sungai Pinang,
Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta Jeumpa, Kuta Makmur dan
Jumpa Barat adalah desa-desa yang mayoritas bermata pencahrian penduduknya
sebagai petani, maka dari segi produksi padi sangat mendukung untuk usaha
perontok padi, oleh sebab itu peneliti memilih desa-desa tersebut.
Analisis yang digunakan pada Penelitian ini adalah analisis Deskriptif
yang menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang
dilihat dari harga/ongkos perontok padi, Jumlah Padi yang dirontokkan (kuantitas)
dan Pendapatan.
Berikut adalah data jumlah harga/ongkos perontok padi yang dikeluarkan
untuk perontok padi yang ada di Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang, Alue
Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta Jeumpa,
Kuta Makmur dan Jumpa Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2
Jumlah harga/ongkos dan hasil perontok padi di Kecamatan Jumpa Kabupaten
Aceh Barat Daya.
No Nama Desa
Rata-Rata
Harga/Kg
(Rp)
Kuantitas
(Kg)
Pendapatan Usaha
(Rp)
1 Asoe Nanggroe 1.000 68.000 47.600.000
2 Padang Geulumpang 1.200 52.000 46.900.000
3 Alue Sungai Pinang 1.300 55.000 55.400.000
4 Ladang Neubok 1.200 67.000 60.200.000
5 Cot Mane 1.200 66.000 59.200.000
6 Alue Rambot 1.400 14.000 15.100.000
7 Baru 1.200 34.000 30.600.000
8 Kuta Jeumpa 1.300 30.000 29.600.000
9 Kuta Makmue 1.200 18.000 16.300.000
10 Jumpa Barat 1.200 33.000 29.600.000
Jumlah Total 437.000 390.500.000
Sumber : Data Primer penelitian (Februari 2016 diolah)
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah harga/Ongkos
perontokan memiliki nilai yang bervariasi, untuk Desa Asoe nanggroe rata-rata
harga/ongkos Rp. 1.000,-/Kg dengan Kuantitas mencapai 68.000 Kg/Tahun,
Padang Gelumpang rata-rata harga/ongkos Rp. 1.200,- /Kg dengan rontokan padi
mencapai 52.000 Kg/Tahun, Desa Alue Pinang Rata-rata harga/ongkos Rp.
1.300,- /Kg dengan Kuantitas mencapi 55.000Kg/Tahun, Ladang Neubok rata-rata
Harga/Ongkos Rp. 1.200,-/Kg dengan hasil rontokan 67.000 Kg/Tahun, Desa Cot
Mane Rp. 1.200,-/Kg dengan hasil rontokan 66.000 Kg/Tahun, Alue Rambot Rp.
1.400/Kg dengan hasil rontokan mencapai 14.000/Kg, Desa Baru Rp. 1.200/Kg
hasil rontokan 34.000 Kg/tahun, Desa Kuta Jumpa Rp. 1.300/Kg dengan hasil
rontokan mencapai 30.000 Kg/tahun, Desa Kuta Makmue Rp. 1.200/Kg dengan
hasil rontokan 18.000 Kg/tahun dan Jumpa Barat Rp. 1.200,/Kg dengan hasil
rontokan mencapai 33.000 Kg/tahun. Maka jumlah total hasil perontokan padi
yang dihasilkan oleh kegiatan usaha perontok padi di Kecamatan Jumpa mencapai
437.000 Kg/tahunnya.
Kuantitas padi yang dihasilkan oleh petani padi merupakan hubungan
yang sangat berpengaruh terhadap pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan
Jumpa, karena tingkat pengadaan padi merupakan hubungan yang berlangsung
pada kegiatan usaha perontokan padi, dengan adanya saling berhubungan tersebut
maka tujuan petani untuk meningkatkan kuantitas padi sangat diharapkan oleh
usaha perontok padi. Sedang usaha kegiatan perontokan padi dari sisi pendatan
sangat dipengaruhi oleh tingkat harga/ongkos dan kuantitas padi yang dirontokan,
sedangkan meningkatkan hasil rontokan padi, pengusaha perontok padi perlu
menambah item produksi seperti mesin rontok padi. Sengkan jumlah mesin
rontokan padi merupakan alterntif dari kuantitas padi yang dirontokan dan juga
mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi yang diterima pertahun. Jumlah
pemilik mesin perontok dan pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jumpa
dapat dilihat pada tebel dibawah ini :
Tabel 3
Jumlah Pemilik usaha, Mesin Perontok dan pendapatan yang diterima/tahun
Di Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat Daya
No Nama Desa
Kepemilikan
Usaha
(orang)
Jumlah Mesin
Perontok Padi
(Unit)
Pendapatan
Usaha (Rp)
1 Asoe Nanggroe 4 4 47.600.000
2 Padang Geulumpang 3 3 46.900.000
3 Alue Sungai Pinang 3 3 55.400.000
4 Ladang Neubok 4 4 60.200.000
5 Cot Mane 4 4 59.200.000
6 Alue Rambot 1 1 15.100.000
7 Baru 2 2 30.600.000
8 Kuta Jeumpa 2 2 29.600.000
9 Kuta Makmur 1 1 16.300.000
10 Jumpa Barat 2 2 29.600.000
Jumlah Total 26 26 390.500.000
Sumber : Data Primer penelitian (Februari 2016 diolah)
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah kepemilikan
usaha setiap Desa di Kecamatan Jumpa yaitu untuk Desa Asoe Nanggroe dengan
jumlah Kepemilikan usaha 4 orang dengan jumlah mesin rontokan padi 4 unit
serta pedapatan yang diterima Rp. 47.600.000,- /tahun, Padang Gelumpang
dengan kepemilikan usaha 3 orang dengan jumlah mesin 3 Unit dan pendapatan
Rp. 46.900.000,-/Tahun, Desa Alue Pinang dengan jumlah kepemilikan usaha 3
orang dengan jumlah mesin 3 unit dan pendapatan Rp. 55.400.000, Ladang
Neubok dengan kepemilikan 4 orang dan mesin 4 unit serta pendapatan Rp.
60.200.000,-/Tahun, Desa Cot Mane dengan kepemilikan 4 orang dan jumlah
mesin 4 unit dengan pendapatan usaha Rp. 59.200.000,-/tahun, Alue Rambot
dengan jumlah kepemilikan 1 orang dan mesin 1 unit dengan pendapatan Rp.
15.100.000,-/tahun, Desa Baru 2 orang dan mesin prontok berjumlah 2 dengan
pendapatan diperoleh Rp. 30.600.000,-/tahun, Desa Kuta Jumpa 2 orang
pengusaha dengan 2 unit mesin perontok dan pendapatan diperoleh Rp.
29.600.000,-/tahun, Desa Kuta Makmur jumlah pengusaha 1 orang dengan
jumlah mesin 1 unit dan pendapatan Rp. 16.300.000,-/tahun dan Desa Jumpa
Barat dengan jumlah pengusaha 2 orang dengan jumlah mesin rontokan 2 unit dan
pendapatan Rp. 29.600.000,-/tahun.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa dari jumlah
pengusaha 26 orang dengan penggunaan 26 Mesin perontok dengan pendapatan
total usaha perontok padi di Kecamatan Jumpa mencapai Rp. 390.500.000,-/tahun.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis Stastistik yang digunakan untuk
membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisis regresi liner
berganda, analisis korelasi, dan uji t yang diolah melalui program komputer
Stastistik atu SPSS 20,0 dengan variabel Dependen Pendapatan (Y), dan variabel
Independen (X) yang meliputi, Harga/ongkos dan Kuantitas.
4.6. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian pada tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor-faktor
pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya adalah Harga/ongkos dan Kuantitas. Karena dengan adanya Harga/ongkos
dan Kuantitas yang bagus maka pendapatan usaha perontok padi mengalami
peningkatan, Namun ada faktor lain diluar model yang bisa membuat pengaruh
lebih besar bagi usaha perontok padi yang ada di Kecamatan Jeumpa seperti
banjir, wabah penyakit, petir dan lain sebagainya.
4.7. Pembahasan Penelitian
Bagian ini penulis akan membahas tentang Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pendapatan Usaha Perontok padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya yang akan dianalisis dengan menggunakan model
analisis regresi berganda yang akan diolah melalui Program Stastistik SPSS 20,0.
Dari hasil penelitian diperoleh hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4
Stadar Deviasi Rata-rata dan Observasi
No Variable Mean Std. Deviation N
1 Pendapatan 15019230.7692 2440167.08129 26
2 Harga/Ongkos 1196.1538 99.92305 26
3 Kuantitas 16807.6923 1980.28747 26
Sumber : Hasil Regresi (Februari 2016 diolah)
Pada tabel 4 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata Pendapatan
Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya adalah
Rp. 15019230.7692,- /tahun dengan Standar deviasi Rp. 2440167.08129.
Sedangkan harga/ongkos untuk pengolahan hasil rontokan padi di
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya mempunyai rata-rata sebesar Rp
1196.1538/Kg dengan standar Deviasi 99.92305.
Kemudian untuk Kuantitas yang dihasilkan oleh usaha perontok di
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya dengan rata-rata diperoleh
16807.6923 Kg/tahun dan untuk Standar Deviasi diperoleh. 1980.28747.
4.7.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 5
Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi
Variabel Pendapatan Harga/Ongkos Jumlah
Rontokan
Person Correlation
a. Pendapatan
b. Harga/ongkos
c. Kuantitas
1.000
0.574
0.737
0.574
1.000
-0.125
0.737
-0.125
1.000
a. Koefesien Korelasi (R)
b. Koefesian Determinasi
Adjusted
c. Koefesien Determinasi
(R2)
0.997a
0.994
0.994
Sumber : Hasil Regresi (Februari 2016 diolah)
Berdasarkan tabel 5 diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa koefisien
korelasi variabel Independen (Harga/ongkos dan Kuantitas) diperoleh R = 0, 997
secara positif menjelaskan terdapat hubungan yang korelasi yang sangat tinggi
dan kuat antara variabel independen (X) terhadap pendapatan (Y) dengan keeratan
hubungan 99,7 persen, dikarenakan apabila Harga/ongkos dan Kuantitas bagus
maka pendapatan akan meningkat, bergitu juga sebaliknya apabila Harga/ongkos
dan Kuantitas kurang bagus maka Pendapatan usaha padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya akan menurun, jadi pengaruh yang ditimbulkan juga
sangat berarti.
Adapun mengetahui kriteria pengujian hubungan atau koefesien korelasi
(KK) antar variabel menurut Hasan (2011, h. 223) adalah sebagai berikut :
a. KK = 0, artinya tidak ada korelasi
b. 0<KK< 0,20 artinya korelasi sangat rendah atau lemah sekali
c. 0,20 < KK < 0,40 artinya korelasinya rendah atau lemah tapi pasti
d. 0,40 < KK < 0,70 artinya korelasi yang cukup berarti
e. 0,70 < KK < 0,90 artinya korelasi yang tinggi dan kuat
f. 0,90 < KK < 1,00 Korelasi yang sangat tinggi dan kuat
g. KK = 1, artinya korelasi yang sempurna.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui harga/ongkos X1
dan Kuantitas X2 terhadap Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa
Kabupaten Aceh Barat Daya Koefesien determinasi dalam penelitian ini dapat
diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Koefesien determinasi = R2 x 100 %
Koefesien determinasi = (0.994) x 100%
Koefesien determinasi = 99,4%
Berdasarkan perhitungan Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi
penulis dapat menjelaskan bahwa nilai koefesien determinasi (R2) Adjusted
bernilai 99,4 persen dan menghasilkan R2 (R squer) sebesar 0,994 persen, yang
dapat diartikan bahwa 99,4 persen dapat dijelaskan oleh variabel harga/ongkos
dan kuantitas. Sedangkan sisanya sebesar 0,6 persen dapat dijelaskan oleh
variabel lain diluar model penelitian.
4.7.2. Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 6
Coeffecients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
95,0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1
2
3
(Constant) -21779029.219 603130.509
-36.110 .000 -23026699.736 -20531358.702
Harga/ongkos 16540.380 388.231 .677 42.604 .000 15737.263 17343.497
Kuantitas 1012.240 19.590 .821 51.672 .000 971.716 1052.765
Sumber : Hasil Regresi Linear Berganda (diolah) Februari 2016
Berdasarkan table 6 maka hasil penelitian ini diperoleh persamaan regresi
linear Berganda akhir estimasi sebagai berikut:
Y = a + bx1 + bx2 + e
Y = - 21779029.219+ 16540.380+ 1012.240+ e
Persamaan Regresi linear tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta benilai positif
yaitu sebesar -21779029.219. Nilai konstanta ini menggambarkan apabila
Variabel Independen, Harga/ongkos dan Kuantitas sama dengan nol maka
Pendapatan sebesar Rp. 1.814.918,-/bulan.
b. Koefesien Regresi dari Variabel Independen X
Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefesien untuk
variabel Independen:
1. Untuk Variabel harga/ongkos hasil yang didapatkan bernilai positif yaitu
sebesar Rp. 16540.380 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan variabel
Pendapatan 1 Rupiah maka variabel harga/ongkos juga akan meingkat
sebesar Rp. 16.540, /Kg dengan asumsi variabel Kuantitas dianggap tetap.
2. Untuk variabel Kuantitas hasil yang didapatkan 1012.240 juga bernilai positif
ini berarti bahwa setiap kenaikan variabel Pendapatan 1 Rupiah maka
variable Kuantitas akan meningkat sebesar 1.012 Kg/tahun dengan asumsi
variabel harga/ongkos dianggap tetap.
4.7.3. Uji t (Parsial atau Individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara
variabel bebas (Harga/ongkos dan Kuantitas), terhadap Pendapatan (Y) secara
individual dengan tingkat kepercayaan (Level of confidence 95 %). Berdasarkan
tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Harga/ongkos X1
Bedasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel harga/ongkos nilai
thitung > ttabel (42.604>1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara
individual variabel Harga/ongkos berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya.
b. Kuantitas
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel Kuantitas
mempunyai nilai thitung> ttabel (51.672> 1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga secara individual variabel Kuantitas berpengaruh secara signifikan
terhadap Pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh
Barat Daya.
4.7.4. Uji Simultas (Uji F)
Untuk melihat hubungan antara variabel Harga/ongkos X1 dan Kuantitas
X2 terhadap Pendapatan usaha perontok padi secara serempak dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel. 7
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 148008617730505.100 2 74004308865252.550 1998.316 .000
a
Residual 851766884879.457 23 37033342820.846
Total 148860384615384.560 25
Sumber : Data Primer (diolah Februari 2016)
Berdasarkan hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai Fhitung Sebesar
1998.316 dengan angka signifikansi (P value) sebesar 0,000. Dengan tingkat
signifikansi 95% (α =0,05) angka signifikansi (P value) sebesar 0,000 < 0,05.
Atas dasar pertimbangan tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau berarti
variabel Harga/ongkos dan Kuantitas mempunyai hubungan yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel Pendapatan usaha perontok padi.
Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung =1998.316
sedangkan Ftabel pada F(0,05) = 2.62 dengan demikian Fhitung > Ftabel dengan kaedah
keputusannya adalah hipotesis nol ditolak dan hipotesis alaternatif diterima pada
taraf 95% artinya bahwa variabel Harga/ongkos dan Kuantitas berpengaruh nyata
terhadap Pendapatan usaha perontok padi di area penelitian.
4.8. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian bahwa untuk variabel harga/ongkos nilai
thitung>ttabel (42.604 >1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara
individual variabel Harga/ongkos berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan Usaha perontok , untuk variabel Kuantitas mempunyai nilai thitung>
ttabel (51.672> 1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara
individual variabel Kuantitas berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan
usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya.
Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel analisis factor-
faktor Pendapatan usaha perontok padi mempunyai hubungan secara positif
terhadap variabel Harga/ongkos dan Kuantitas di Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Aceh Barat Daya. Yaitu nilai Fhitung>Ftabel (1998.316 > 2.62). Hasil ini
mengidentifikasikan variabel Harga/ongkos dan Kuantitas mempengaruhi
Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya.
Sedangkan jika dilihat dari nilai koefesien determinasi (R2) menunjukan
bahwa Hubungan yang diberikan oleh variabel Independent yaitu Harga/ongkos
dan Kuantitas sangat mempengaruhi Pendapatan menghasilkan R2 (R square)
sebesar 0,994 Persen, yang dapat diartikan bahwa 99,44 persen. Sedangkan
sisanya sebesar 0,6 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan Harga/ongkos dan
Kuantitas mempengaruhi Pendapatan usaha Perontok padi didaerah penelitian
dimana dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel
Independen (Harga/ongkos X1 dan Kuantitas X2) diperoleh R= 0. 997 secara
positif menjelaskan terdapat hubungan korelasi yang sangat tinggi dan kuat
antara variabel independen (X) terhadap Pendapatan (Y) dengan keeratan
hubungan 99,7 persen, dikarenakan apabila Harga/ongkos dan Kuantitas
meningkat maka pendapatan akan meningkat, bergitu juga sebaliknya apabila
Harga/ongkos dan Kuantitas menurun maka Pendapatan usaha Perontok padi
di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya akan menurun, jadi
pengaruh yang ditimbulkan juga sangat kuat dan tinggi.
2. Berdasarkan perhitungan Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi
Penulis dapat menjelaskan bahwa nilai Koefesien determinasi (R2) Adjusted
bernilai 99,4 persen. Dan menghasilkan R2 (R squer) sebesar 0,994 persen,
yang dapat diartikan bahwa 99,4 persen dapat dijelaskan oleh variabel
Harga/ongkos dan Kuantitas. Sedangkan sisanya sebesar 0,6 persen dapat
dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
3. Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung = 1998.316 sedangkan
Ftabel pada F (0,05) = 2.62 dengan demikian Fhitung> Ftabel, maka kaedah
keputusannya adalah hipotesis ditolak dan hipotesis alternatif diterima pada
taraf 95% artinya bahwa variable Harga/ongkos X1 dan Kuantitas X2
berpengaruh nyata terhadap Pendapatan usaha perontok padi di area
penelitian.
4. Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel Pendapatan
mempunyai hubungan secara positif terhadap Variabel Harga/ongkos X1
dangan nilai thitung>ttabel (42.604 >1.71088). maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga secara individual variable Harga/ongkos berpengaruh secara
signifikan terhadap Pendapatan Usahaa usaha perontok padi. Pendapatan
mempunyai hubungan secara positif terhadap Variabel Kuantitas X2 dangan
nilai thitung>ttabel (51.672> 1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima secara
individual variable Kuantitas berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh
Barat Daya.
5.2. Saran-saran
1. Bagi para Usaha Perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat
Daya agar lebih giat lagi untuk meningkat hasil pendapatan melalui
perontokan padi dan digunakan lebih berkompeten lagi sehingga Pendapatan
lebih baik lagi kedepan.
2. Bagi pemerintah dapat memberikan Harga/ongkos usaha agar usaha perontok
padi dapat meningkatkan Pendapatannya dan mampu menghasilkan hasil
rontokan padi yang sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.
3. Bagi penyuluhan perindustrian dan perdagangan dapat memberikan pelatihan
agar mampu menciptakan kenterampilan atau tenaga kerja yang mampu
menciptakan Pendapatan dalam usahaanya yang lebih efesien.
DAFTA PUSTAKA
Arikonto, Panji. 2005. Psikologi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Ekonomi industri Indonesia. Andi offset. Yogyakarta.
Lia Amalia. 2007. Ekonomi Pembangunan. Edisi I. GrahaIlmu. Yogyakarta.
McEachern, Wiliam A ( 2000), Ekonomi Makro : Pendekatan Konteporer.
Salemba wijaya, jakarta.
Mariyadi Joko 2013. Pola Distribusi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberlangsungan usaha jasa Rontokan padi di kecamatan
Polanharjo kabupaten klaten. Universitas Muhammadiyah,
Surakarta
Mankiw, N. Gregory. 2000. Teory makro ekonomi. Jakarta Erlangga.
Noor, henry faizal. 2007. Ekonomimanajerial. Pt rajagrafindo persada. Jakarta
Pindyck dan Rubinfeld 2009.mikro ekonomi.Pt.indeks, Jakarta 2009
Ramlan 2006, Pendapatan Usaha . pustaka utama. Jakarta
Sukirno,s 2006. Makro Ekonomi. PT Raja grafindo persada. Jakarta.
2011. Mikro Ekonomi. PT. raja grafindo persada. Jakarta
2006. Mikro ekonomi teory pengantar. Pt. raja grafindo
persada. Jakarta.
2000. Teory makro ekonomi. Pt. raja grafindo persada. Jakarta.
2007. Makro ekonomi modern. PT. raja grafindo persada.
Suryana. A. 2003. Kapita selektaevolusi pemikiran kebijakan ketahanan pangan
edisi 03/04. Bpfc. Yogyakarta.
Suryanto, galih. 2005 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
pedagang konveksi. Skripsi universitas islam Indonesia.
Dipublikasikan.
Sudarsono dan Edilius. 2004. Manajemen koperasi Indonesia. Rineta cipta.
Jakarta
Sujarno. 2008. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan. Medan :
tesis s2. Pps usu
Sukirno, Sadono. 2004 Mikro ekonomi pengantar. Pt Rajagrafindo Persada
Jakarta.
Sunaryo, T. 2001. EkonomiManajerial; AmplikasiEkonomiMikro.Edisi I. PT
GeloraAksaraPratama. Jakarta.
Soedarmono. 2000. Teori Mikroekonomi. Edisi I. CV Andi Offset.Yogyakarta.
Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi industri. Pt. rara grafindo persada. Jakarta.
http://mesinperontok.blogspot.com.diakses 20 januari 2015
http:/abdya-dalam-angka-Sumber -data bps aceh -barat –daya). Di download. 25
desember 2014
Lampiran : 1
Data Rensponden, Alamat, Tingkat Harg/ongkos, Jumlah rontokan dan
Pendapatan.
No NAMA ALAMAT
Harga/Ongkos
Perontok Padi
(Rp)
Kuantitas
(Kg)
Pendapatan
(Rp)
1 Ahmad Sukairi Asoe Nanggroe 1.000 19.000 13.500.000
2 Khayril Asoe Nanggroe 1.000 15.000 10.300.000
3 M. Ali Asoe Nanggroe 1.000 16.000 11.100.000
4 Ali Akbar Asoe Nanggroe 1.000 18.000 12.700.000
5 Firmasyah Ladang Neubok 1.200 14.000 12.300.000
6 Fidaus Ladang Neubok 1.200 21.000 19.300.000
7 Ali Mufti Ladang Neubok 1.200 17.000 15.300.000
8 Jajaria Ladang Neubok 1.300 17.000 17.000.000
9 M. Yunus Alue Rambot 1.300 19.000 19.200.000
10 Masril Baru 1.300 19.000 19.200.000
11 Hermansyah Baru 1.200 19.000 17.300.000
12 Muktar Kuta Makmur 1.200 16.000 14.300.000
13 Ilham Kuta Jumpa 1.200 18.000 16.300.000
14 Bustami Kuta Jumpa 1.200 14.000 12.300.000
15 Jalil Jumpa Barat 1.200 17.000 15.300.000
16 Rahmat Saputra Jumpa Barat 1.200 15.000 13.300.000
17 Hasyem. T Cot Mane 1.200 16.000 14.300.000
18 Darlias Cot Mane 1.200 18.000 16.300.000
19 Anang Hendri Cot Mane 1.400 14.000 15.100.000
20 M. Taleb Cot Mane 1.200 16.000 14.300.000
21 Husen Alue Sungai Pinang 1.200 18.000 16.300.000
22 Mustafa Alue Sungai Pinang 1.300 14.000 13.700.000
23 Idrus Alue Sungai Pinang 1.300 16.000 15.900.000
24 Samsi Bar Padang Geulumpang 1.200 18.000 16.300.000
25 Husen Basri Padang Geulumpang 1.200 14.000 12.300.000
26 Razak Mustafa Padang Geulumpang 1.200 19.000 17.300.000
JUMLAH TOTAL 31.100 437.000 390.500.000
Lampiran : 2
Data Input Usaha perontok padi
No (y) (X1) (X2)
1 13500000 1000 19000
2 10300000 1000 15000
3 11100000 1000 16000
4 12700000 1000 18000
5 12300000 1200 14000
6 19300000 1200 21000
7 15300000 1200 17000
8 17000000 1300 17000
9 19200000 1300 19000
10 19200000 1300 19000
11 17300000 1200 19000
12 14300000 1200 16000
13 16300000 1200 18000
14 12300000 1200 14000
15 15300000 1200 17000
16 13300000 1200 15000
17 14300000 1200 16000
18 16300000 1200 18000
19 15100000 1400 14000
20 14300000 1200 16000
21 16300000 1200 18000
22 13700000 1300 14000
23 15900000 1300 16000
24 16300000 1200 18000
25 12300000 1200 14000
26 17300000 1200 19000
Output Data Usaha Perontok padi Februari 2016
Lampiran : 3
Hasil Pengolahan Regressi Linear Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pendapatan 15019230.7692 2440167.08129 26
Harga/Ongkos 1196.1538 99.92305 26
Kuantitas 16807.6923 1980.28747 26
Correlations
Correlations
Pendapatan Harga Kuantitas
Pearson Correlation Pendapatan 1.000 .574 .737
Harga .574 1.000 -.125
Kuantitas .737 -.125 1.000
Sig. (1-tailed) Pendapatan . .001 .000
Harga .001 . .271
Kuantitas .000 .271 .
N Pendapatan 26 26 26
Harga 26 26 26
Kuantitas 26 26 26
Model Summary(b)
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .997a .994 .994 192440.492 .994 1998.316 2 23 .000
a. Predictors: (Constant), Kuantitas,
Harga
b. Dependent Variable: Pendapatan
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 148008617730505.100 2 74004308865252.550 1998.316 .000
a
Residual 851766884879.457 23 37033342820.846
Total 148860384615384.560 25
a Predictors: (Constant), Harga/ongkos, kuantitas b Dependent Variable: Pendapatan Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -21779029.219 603130.509
-36.110 .000 -23026699.736 -20531358.702
Harga/Ongkos 16540.380 388.231 .677 42.604 .000 15737.263 17343.497
Kuantitas 1012.240 19.590 .821 51.672 .000 971.716 1052.765
a Dependent Variable: Pendapatan
Coefficient Correlationsa
Model Jumlahrontokan Onkos
1 Correlations Jumlahrontokan 1.000 .125
Onkos .125 1.000
Covariances Jumlahrontokan 383.756 951.999
Onkos 951.999 150723.281
a. Dependent Variable: Pendapatan
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 9944953.0000 19326470.0000 15019230.7692 2433175.84840 26
Std. Predicted Value -2.085 1.770 .000 1.000 26
Standard Error of Predicted Value
37976.168 98096.250 62444.501 19715.801 26
Adjusted Predicted Value 9828396.0000 19334000.0000 15024338.0629 2438308.04277 26
Residual -493913.46875 355047.09375 .00000 184582.43523 26
Std. Residual -2.567 1.845 .000 .959 26
Stud. Residual -2.911 2.126 -.012 1.084 26
Deleted Residual -635465.00000 471604.00000 -5107.29368 236048.21604 26
Stud. Deleted Residual -3.583 2.320 -.052 1.231 26
Mahal. Distance .012 5.535 1.923 1.779 26
Cook's Distance .000 .860 .106 .239 26
Centered Leverage Value .000 .221 .077 .071 26
a. Dependent Variable: Pendapatan
Lampiran : 4 Grafis Hasil Pengolahan data SPSS
eg
Lampiran 5
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884 2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712 3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453 4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318 5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343 6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763 7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529 8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079 9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370 11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470 12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963 13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198 14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739 15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283 16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615 17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577 18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048 19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940 20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181 21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715 22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499 23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496 24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678 25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019 26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
Lampiran 6
TITIK PERSENTASE DISTRIBUSI F UNTUK PROBABILITA = 0,05
df untuk
penyebut (N2)
Df Untuk Pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246 2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01 10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20 21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15 23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11 25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
LAMPIRAN : 7 . DAFTAR QUISONER USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Nama : ..........................................................................................
Alamat : ..........................................................................................
Umur : ..........................................................................................
Pekerjaan : ..........................................................................................
Hari/Tgl/Bln/Thn : ..........................................................................................
Jam : .........................................................................................
1. Apa jenis Mesin Perontok yang Bapak Gunakan?
2. Berapakah harga mesin perontok yang Bapak Beli dalam 1 Unit?
3. Apasa alat-alat pendukung yang digunakan dalam produksi perontok padi, ?
4. Berapa jumlah perontok padi yang bapak gunakan untuk memproduksi hasil rontokan padi?
5. Berpakah jumlah pendapatan Bapak dalam setiap Kg yang dihasilkan.?
6. Berapakah jumlah pendapatan Bapak peroleh dalam setiap panen?
7. Berapakah kali panen padi dalam 1 Tahun?
8. Berapakah jumlah kegiatan produksi setiap panen padi?
9. Berapakah jumlah pendapatan Bapak setelah dibagi dengan jumlah tenaga kerja?
10. Bagaimanakah pembayaran hasil perontok padi dalam setiap produksi
11. Berapakah Upah yang dikeluarkan oleh konsumen untuk 1 Kg Padi yang dirontokan?
12. Berapakah tingkat harga perawatan mesin perontok yang bapak keluarkan selama setahun?
13. Berapakah Upah Tenaga Kerja Untuk untuk 1 Orang ?
14. Berapakah jumlah biaya produksi untuk sekali produksi?
15. Berapakah jumlah tenaga kerja yang digunakan?
16. Berapakah Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja?
17. Bagaimana hitungan upah tenaga kerja dalam satu kali produksi?
18. Berapa jumlah hasil rontokan padi dalam satu petak sawah?
19. Berapakah jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk sekali panen padi?
20. Berapakah jumlah jumlah/kuantitas padi yang didapatkan sekali panen?
Jawaban Quisoner
1. Jawaban ...................................................................................................................................
2. Jawaban ...................................................................................................................................
3. Jawaban ...................................................................................................................................
4. Jawaban ...................................................................................................................................
5. Jawaban ...................................................................................................................................
6. Jawaban ...................................................................................................................................
7. Jawaban ...................................................................................................................................
8. Jawaban ...................................................................................................................................
9. Jawaban ...................................................................................................................................
10. Jawaban ...................................................................................................................................
11. Jawaban ...................................................................................................................................
12. Jawaban ...................................................................................................................................
13. Jawaban ...................................................................................................................................
14. Jawaban ...................................................................................................................................
15. Jawaban ...................................................................................................................................
16. Jawaban ...................................................................................................................................
17. Jawaban ...................................................................................................................................
18. Jawaban ...................................................................................................................................
19. Jawaban ...................................................................................................................................
20. Jawaban ...................................................................................................................................
NO RESPONDEN
RRIIWWAAYYAATT HHIIDDUUPP
NNaammaa :: MMUUHHAAMMMMAADD RRIIZZAALL
JJeenniiss KKeellaammiinn :: LLaakkii--llaakkii
TTeemmppaatt//TTaannggggaall llaahhiirr :: AAssooee NNaannggggrrooee,, 1122 DDeesseemmbbeerr 11999911
AAggaammaa :: IIssllaamm
SSttaattuuss :: BBeelluumm NNiikkaahh
AAllaammaatt RRuummaahh :: AAssooee NNaannggggrrooee KKeeccaammaattaann JJeeuummppaa
KKaabbuuppaatteenn AAcceehh BBaarraatt DDaayyaa
PPeennddiiddiikkaann FFoorrmmaall
SSeekkoollaahh DDaassaarr ((11999944--22000000)) :: SSDDNN 11 IIKKUU LLHHUUNNGG
SSLLTTPP ((22000022--22000055)) :: MMTTssNN 11 BBLLAANNGG PPIIDDIIEE
SSMMKK ((22000066--22000099)) :: SSMMKK NN 11BBLLAANNGG PPIIDDIIEE
PPeerrgguurruuaann TTiinnggggii :: FFaakkuullttaass EEkkoonnoommii
PPrrooddii IIEESSPP ((IIllmmuu EEkkoonnoommii ddaann SSttuuddii
PPeemmbbaanngguunnaann))
UUnniivveerrssiittaass TTeeuukkuu UUmmaarr MMeeuullaabboo
TTaahhuunn MMaassuukk 22001111
PPeennddiiddiikkaann NNoonn FFoorrmmaall ::
-- PPeerrsseerrttaa MMTTQQ AAcceehh BBaarraatt DDaayyaa ((TTiinnggkkaatt KKeeccaammaattaann CCaabbaanngg
TTiillaawwaahh)) 22000066
-- PPeerrsseerrttaa MMTTQQ AAcceehh BBaarraatt DDaayyaa ((TTiinnggkkaatt KKaabbuuppaatteenn CCaabbaanngg
TTiillaawwaahh)) 22000077
-- PPeerrsseerrttaa MMTTQQ MMaahhaassiisswwaa ((TTiinnggkkaatt NNaassiioonnaall CCaabbaanngg TTaarrttiill)) 22001155
PPeennggaallaammaann OOrrggaanniissaassii
-- AAnnggggoottaa HHMMII ((HHiimmppuunnaann MMaahhaassiisswwaa IIssllaamm)) 22001133
-- AAnnggggoottaa PPEEMMAA ((PPeemmeerriinnttaahhaann MMaahhaassiisswwaa)) 22001144