Evaluasi Sistem
A. Kedudukan Evaluasi dalam Manajemen
• Evaluasi merupakan salah satu bagian dari model manajemen strategis (strategic management). • Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. • Masalah strategis akan mempunyai konsekuensi yang multifungsi, biasanya mengorbankan biaya besar, berorientasi pada masa depan serta mempengaruhi kemakmuran anggota organisasi dalam jangka panjang. • Hal-hal yang bersifat strategis hendaknya dikelola dengan apa yang disebut Manajemen Strategis.
1
VisiMisi
Falsafah
Tujuan Organisasi
Strategi Induk
Sasaran Jangka Panjang
Strategi dan KebijakanFungsional
Program dan Anggaran
Pelaksanaan dan Pengendalian Kinerja
Umpan Balik
Formulasi Strategi Implementasi Strategi Evaluasi
Model Manajemen Strategis
Evaluasi Sistem 2
• Visi :
merupakan suatu keinginan terhadap keadaan di masa datang yang dicita-citakan oleh seluruh personal perusahaan, dari jenjang paling atas sampai jenjang paling rendah.
• Misi :
merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi agar seluruf staf perusahaan menjadi paham dan jelas.
• Falsafah :
merupakan tuntunan bagi semua anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dalam rangka mencapai visi dan misi. Falsafah harus tertanam dalam tingkah laku selurug anggota organisasi.
Visi, Misi dan Falsafah
Evaluasi Sistem 3
• Tujuan Organisasi
Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan dituju dan diwujudkan oleh organisasi dan merupakan penjabaran dari misi organisasi.
• Strategi Induk
Strategi induk merupakan strategi unggulan dari suatu organisasi. Sebelum menentukan strategi induk, organisasi perlu melihat berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan faktor eksternal mencakup peluang dan ancaman. Setelah analisis faktor- faktor internal dan eksternal ini maka organisasi selanjutnya, khususnya top level manajemen, baru memutuskan strategi induk apa yang akan dilaksanakan. Strategi ini hendaknya bersifat konsisten dan realistis seusai kondisi dan situasi lingkungan.
Tujuan Organisasi dan Strategi Induk
Evaluasi Sistem 4
Upaya mencapai tujuan perusahaan merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dan memerluhan tahapan. Untuk menilai apakah
suatu tahapan sudah berhasil dicapai atau belum, diperlukan tolok
ukur keberhasilan, misalnya kurun waktu dan hasil yang akan dicapai
dirumuskan secara jelas dan secara kuantitatif. Pembuatan sasaran
jangka panjang harus mengacu pada strategi induk yang telah
ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan sasaran jangka panjang ini,
masing-masing fungsional perusahaan menciptakan sasaran jangka
pendek dan menengah.
Sasaran Jangka Panjang
Evaluasi Sistem 5
Strategi dan kebijakan fungsional merupakan implementasi dari
sasaran-sasaran jangka pendek. Sehingga strategi dan kebijakan ini
harus dapat dijadikan pedoman untuk melakukan berbagai aktivitas
lapangan di level-level operasional. Misalnya strategi manajemen
keuangan, strategi manajemen sumber daya manusia, strategi
manajemen pemasaran, strategi manajemen sistem informasi dan
sebagainya.
Strategi dan Kebijakan Fuungsional
Evaluasi Sistem 6
Strategi dan kebijakan fungsional selanjutnya diterjemahkan dalam berbagai bentuk program kerja. Pembuatan program kerja ini juga harus dilengkapi dengan anggarannya. Dalam melakukan perencanaan program kerja dan anggaran ini haruslah mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, bersifat realistis, wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan adanya program kerja dan anggaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan antara lain :
- Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan
- Sebagai alat koordinasi, alat pengawasan kerja, dan alat evaluasi kegiatan perusahaan
Program Kerja dan Anggaran
Evaluasi Sistem 7
• Pelaksanaan dan Pengendalian
Pelaksanaan merupakan realisasi dari program kerja dan anggaran yang telah disusun. Sedangkan pengendalian ditujukan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan didasarkan pada perencanaan yang telah disepakati dan tidak menyimpang dari batas-batas toleransi.
Pelaksanaan dan Pengendalian Kinerja Umpan Balik
• Kinerja
Seluruh kinerja perusahaan hendaknya dievaluasi setelah periode waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan, tri wulan, tahunan dan sebagainya.
• Umpan Balik
Evaluasi seharusnya menghasilkan informasi penting yang berguna, misalnya sebagai umpan balik bagi formulasi atau implementasi strategi. Jika terjadi penyimpangan maka perlu adanya perbaikan atau perubahan rencana dan pengendaliannya.
Evaluasi Sistem 8
B. Kebijakan dan Program Kerja
• Kebijakan
Kebijakan disusun dalam rangka pelaksanaan sasaran jangka
pendek yang bersifat fungsional. Sehingga dalam setiap area
fungsional, diperlukan kebijakan-kebijakan strategis
fungsionalnya. Kebijakan ini harus tersusun dengan tegas dan
jelas.
Misalnya dalam area manajemen sistem informasi disusun
kebijakan strategis fungsional sistem informasi agar sistem
informasi yang dioperasikan dalam organisasi dapat berjalan
dengan baik.
Evaluasi Sistem 9
• Sistem Informasi Pemasaran. Contoh kebijakannya :
a. Data Masukan. Untuk membuat informasi pemasaran, data yang dibutuhkan hendaknya diambil dari kegiatan penjualan yang rinci, hasil riset pemasaran dan hasil intelejen pemasaran.
b. Informasi (Keluaran). Berdasarkan data-data di atas, hendaknya sistem informasi pemasaran dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas produk, distribusi/tempat, promosi, tenaga pemasaran, harga dan bauran terintegrasi.
Contoh Kebijakan
Evaluasi Sistem 10
• Sistem Informasi Manufaktur. Contoh kebijakannya :
a. Data Masukan. Untuk membuat informasi manufaktur, data yang dibutuhkan dapat diperoleh dari kegiatan manufaktur dan mesin ketika bahan baku diproses menjadi barang jadi dan juga dari hasil intelejen manufaktur.
b. Informasi (Keluaran). Berdasarkan data-data di atas, hendaknya sistem informasi manufaktur dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap waktu produksi, mengukur volume persediaan, mengukur kualitas bahan baku sampai produk masuk ke pasar, serta mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi.
Contoh Kebijakan
Evaluasi Sistem 11
• Sistem Informasi Keuangan. Contoh kebijakannya :
a. Data Masukan. Untuk membuat informasi keuangan, data yang dibutuhkan antara lain dari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan, dari data audit internal maupun dari intelejen keuangan.
b. Informasi (Keluaran). Berdasarkan data-data di atas, hendaknya sistem informasi keuangan dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas peramalan (forecasting) yang menjadi landasan perencanaan strategis, manajemen dana yang berkaitan dengan arus dana perusahaan dan pengendalian dana yang menyiapkan dana operasional tahunan.
Contoh Kebijakan
Evaluasi Sistem 12
• Sistem Informasi SDM. Contoh kebijakannya :
a. Data Masukan. Untuk membuat informasi SDM, data yang dibutuhkan antara lain berupa data keuangan pegawai dan non pegawai serta hasil riset SDM.
b. Informasi (Keluaran). Berdasarkan data-data di atas, hendaknya sistem informasi SDM dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
Contoh Kebijakan
Evaluasi Sistem 13
Setelah kebijakan diputuskan, langkah selanjutnya adalah menyusun
program perencanaan jangka pendek. Program pada hakekatnya
adalah kumpulan proyek. Untuk membuat proyek yang baik, ada
beberapa teknik pendekatan yang sudah umum dipakai, terutama
untuk mengoptimalkan sumber daya organisasi yang akan digunakan.
Misalnya teknik Gantt Chart, PERT (Program Evaluation and Review
Technique), NWP (Net Work Planning), PKT (Pola Kerja Terpadu), PIP
(Performanca Improvement Planning) dan APP (Analisis Persoalan
Potensial).
Program Kerja
Evaluasi Sistem 14
Contoh Program Kerja
Nama Program Kerja : Proyek Komputerisasi Sistem Akuntansi Latar Belakang : • Penggunaan komputer belum optimal, khususnya pada aplikasi akuntansi • Pelaporan keuangan semakin kompleks Pembangunan proyek komputerisasi sistem akuntansi
Evaluasi Sistem 15
Jenis Pekerjaan, Tenaga Pelaksana, Waktu Pekerjaan
No
Jenis Pekerjaan
Tenaga Pelaksana
Waktu Pekerjaan
Keterangan
1
Pengumpulan Data (Survei Sistem)
3 orang Sistem Analis
10 hari kerja
Mendapatkan data dan informasi atas sistem yang sedang berjalan termasuk hambatan sistem dan pemakaian sumber daya.
2
Analisis Sistem
3 orang Sistem Analis
10 hari kerja
Melakukan analisis sistem yang akan diusulkan, mulai dari perencanaan hardware, software, brainware, prosedur, biaya dan analisis manfaat sistem baru.
3
Desain Sistem
3 orang Sistem Analis
14 hari kerja
Menghasilkan desain umum, desain rinci, desain database dan interface serta rencana implementasi atas usulan sistem komputerisasi.
4
Pembuatan Program Aplikasi
2 orang Programmer
28 hari kerja
Menghasilkan program aplikasi sesuai kebutuhan berdasarkan desain sistem yang sudah dibuat.
5
Tes Sistem
3 orang Sistem Analis dan 2 orang Programmer
5 hari kerja
Melakukan tes/uji coba program dengan menggunakan kriteria data sesungguhnya di lapangan (area operasional).
6
Pelatihan SDM
3 orang Sistem Analis
6 hari kerja
Ditujukan untuk tenaga pelaksana yang akan mengoperasikan sistem baru.
7
Implementasi
Pengguna Sistem
1 bulan kerja
Metode paralel run, dimana sistem baru akan diimplementasikan secara bersamaan dengan sistem lama sehingga dapat dibandingkan kekurangan dan keunggulan dari sistem baru.
8
Dokumentasi
1 orang Sistem Analis
16 hari kerja
Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan pembangunan sistem baru mulai dari perencanaan hingga implementasi.
9
Penyerahan SIstem
3 orang Sistem Analis dan 2 orang Programmer
1 hari kerja
Serah terima sistem kepada user dan manajemen, ditandai dengan ditinggalkannya sistem lama
Evaluasi Sistem 16
Jadwal Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Waktu(Hari) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data 102 Analisis Sistem 103 Desain Sistem 144 Pembuatan Program Aplikasi 285 Tes Sistem 56 Pelatihan SDM 67 Implementasi 308 Dokumentasi 169 Penyerahan SIstem 1
Jadwal KegiatanMinggu Ke
Evaluasi Sistem 17
Anggaran
No
Jenis Pekerjaan
Hari
Pelaksana
Biaya (Rp.)
1
Pengumpulan Data
10
SA
2.500.000
2
Analisis Sistem
10
SA
2.500.000
3
Desain Sistem
14
SA
3.000.000
4
Pembuatan Program
28
PR
2.800.000
5
Tes Sistem
5
SA + PR
1.000.000
6
Pelatihan
6
SA
600.000
7
Paralel Run
30
SA + PR
0
8
Dokumentasi
16
Juru Ketik
500.000
Jumlah
12.900.000
Biaya perlengkapan lain
1.100.000
A. Biaya Pembuatan Software
Evaluasi Sistem 18
Anggaran
B. Biaya Pengadaan Hardware Oleh karena perusahaan telah memiliki perangkat komputer yang cukup memadai, maka tidak perlu dibeli perangkat komputer baru, yang dibutuhkan hanyalah 1 unit printer LQ-1000 seharga Rp. 5.100.000.
C. Biaya Operasional Sistem Baru No
Item Biaya Operasional
Biaya Per Bulan
1
Gaji Personal
a. Kepala Pengolahan Data Akuntansi
Rp. 650.000
b. Satu tenaga operator
Rp. 350.000
2
Biaya peralatan administrasi
Rp. 100.000
3
Biaya pemeliharaan komputer
Rp. 100.000
4
Biaya penyusutan komputer
Rp. 80.000
Jumlah
Rp. 2.280.000
Evaluasi Sistem 19
Anggaran
Berdasarkan analisis di atas, jika bagian akuuntansi akan dikelola dengan sistem informasi berbasis komputer, maka direncanakan :
• Pemakaian sistem komputer dapat direalisasikan setelah 103 hari semenjak mulainya dibangun.
• Biaya pembangunan sistem komputer sebesar Rp. 19.100.000,-.
• Biaya operasional bagian akuntansi setelah penerapan sistem komputer sebesar Rp. 2.280.000,-
Evaluasi Sistem 20
C. Konsep Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.
Evaluasi Sistem 21
Model Evaluasi
A
B
C
D
E
F
G
H
I
gap
A = faktor yang akan dievaluasi AB = apa yang akan diharapkan dari faktor A BD = rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A (jika ada) AC = fakta-fakta mengenai A CE = proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilai E DE = adalah gap, yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan (E) F = suatu tolok ukur uuntuk menilai gap G = adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukut F, bahwa faktor A memang bermasalah H = adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A tidak bermasalah GI = tindak lanjut hasil evaluasi
Evaluasi Sistem 22
Ada beberapa jenis model evaluasi yang dapat dipakai untuk melakukan evaluasi. Salah satunya adalah model UCLA yang ditemukan oleh Alkin (1969), dimana model dibagi menjadi 5 macam yaitu :
• System Assessment, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi pencapaian suatu sistem yang berjalan. Evaluasi ini merupakan penerapan dari model evaluasi diri.
• Program Planning, yaitu evaluasi yang membantu pemilihan aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya. Modeel ini membantu memilih aktivitas terbaik yang akan dilakukan untuk mencapai keberhasilan sistem.
• Program Implementation, yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi tentang apakah program sudah diperkenalkan/diterapkan kepada kelompok/pengguna yang tepat seperti yang telah direncanakan sehingga sistem akan berhasil.
• Program Improvement, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisipasi masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan.
• Program Certification, yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat program.
Model Evaluasi
Evaluasi Sistem 23
Prosedur Evaluasi
• Menentukan apa yang akan dievaluasi. Beberapa aspek penting yang dapat di evaluasi dalam kerangka sistem bisnis diantaranya adalah : a. Aspek Strategi Perusahaan b. Aspek Pemasaran dan Pasar c. Aspek Operasional d. Aspek Sumber Daya Manusia e. Aspek Keuangan • Merancang kegiatan evaluasi. • Pengumpulan data. • Pengolahan dan analisis data. • Pelaporan hasil evaluasi. • Tindak lanjut hasil evaluasi.
Evaluasi Sistem 24
Standart Evaluasi
Beberapa standar yang dikemukakan antara lain adalah :
1. Keakuratan (Accuracy); hasil evaluasi hendaknya memiliki tingkat akurasi yang tinggi menyangkut aspek -aspek kelengkapan (completeness), kebenaran (correctness) dan keamanan (security).
2. Kelayakan (Feasibility); Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara layak.
3. Manfaat (Utility); Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ats sistem yang berjalan.
Evaluasi Sistem 25
Alat Evaluasi
Proses evaluasi dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif
memanfaatkan metode statistika, sedangkan pendekatan kuantitatif
biasanya memanfaatkan model matematika. Penggunaan alat evaluasi,
termasuk instrumen evaluasi, sangat tergantung pada apa yang akan
dievaluasi. Misalnya jika yang akan dievaluasi adalah aspek-aspek
pemasaran maka digunakan alat evaluasi pemasaran. Jika yang
dievaluasi adalah aspek keuangan maka digunakan alat evaluasi untuk
aspek keuangan. Jika yang dievaluasi adalah aspek sistem informasi
maka digunakan alat evaluasi untuk aspek sistem informasi.
Evaluasi Sistem 26
D. Evaluasi Sistem Informasi
Apa Yang Dievaluasi
Telah diketahui bahwa komputerisasi sudah menjadi kebutuhan
utama manajemen untuk mendukung informasi dalam pengambilan
keputusan manajemen. Namun banyak pula perusahaan yang tidak
tahu apakah penerapan SI berbasis komputer tersebut telah berjalan
secara optimal atau belum. Dalam contoh ini akan dievaluasi apakah
penerapan SI berbasis komputer di perusahaan “ABC” telah berjalan
sebagaimana mestinya atau belum. Data didapat dari penyebaran
kuesioner pada para staf pelaksana (pengguna sistem).
Evaluasi Sistem 27
Alat Evaluasi • Teknik Statistika Rata-rata Tertimbang • Menggunakan Kuesioner • Responden Semua Pengguna Sistem
Analisis Data Skala Pengukuran : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = cukup 4 = setuju 5 = sangat setuju
Rata-rata Tertimbang : RT = {(N1x1)+(N2x2)+(N3x3) +(N4x4) +(N5x5)} / N
N1 = Jumlah Jawaban 1 N2 = Jumlah Jawaban 2 N3 = Jumlah Jawaban 3 N4 = Jumlah Jawaban 4 N5 = Jumlah Jawaban 5 N = Jumlah responden seluruhnya
D. Evaluasi Sistem Informasi
Evaluasi Sistem 28
No Komponen Kinerja Sistem Informasi Tingkat Persetujuan
1 2 3 4 51 Tugas dan tanggungjaw ab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas.2 Tugas dan tanggungjaw ab telah didistribusikan pada unit-unit organisasi.3 Kebijakan dan prosedur telah dipahami dan dilaksanakan dengan baik.4 Produktiv itas kary aw an memuaskan.5 Unit organisasi bekerja sama untuk menjaga arus data dengan lancar.6 Masing-masing kegiatan telah mencapai sasaranny a.7 Volume puncak data telah ditangani dengan baik.8 Operasi-operasi telah direncanakan dan dikendalikan dengan baik.9 Jumlah kesalahan di tiap operasi telah dapat diminimalkan.
10 Tidak ada operasi y ang menghambat arus data.11 Terjadi penundaan dalam pengolahan data.12 Hasil dari tiap operasi adalah penting.13 Tidak terjadi operasi y ang tumpang tindih.14 Arus data informal harmonis dengan arus data formal.15 Sistem pengendalian internal dapat diandalkan.16 Peralatan pengolahan data telah digunakan secara efektif dan efisien.17 Terdapat standar kerja y ang baik.18 File dapat mudah diakses dan diperbarui.19 Terdapat salinan (copy ) dari file-file dan laporan-laporan.20 Laporan-2 dapat disiapkan dengan mudah dari file & dokumen y ang ada.21 Tembusan dari dokumen-dokumen y ang ada memang diperlukan.22 Dokumen-dokumen y ang ada cukup efektif.23 Sistem mudah beradaptasi terhadap kejadian khusus dan perubahan.
Kuesioner
Evaluasi Sistem 29
Hasil Kuesioner
No Komponen Kinerja Sistem Informasi RT
1 2 3 4 51 Tugas dan tanggungjaw ab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas. 0 0 10 50 40 4.32 Tugas dan tanggungjaw ab telah didistribusikan pada unit-unit organisasi. 0 0 10 50 40 4.33 Kebijakan dan prosedur telah dipahami dan dilaksanakan dengan baik. 0 0 30 30 40 4.14 Produktiv itas kary aw an memuaskan. 0 30 20 30 20 3.45 Unit organisasi bekerja sama untuk menjaga arus data dengan lancar. 0 20 20 20 40 3.86 Masing-masing kegiatan telah mencapai sasaranny a. 0 0 30 40 30 47 Volume puncak data telah ditangani dengan baik. 0 10 30 30 30 3.88 Operasi-operasi telah direncanakan dan dikendalikan dengan baik. 0 0 50 30 20 3.79 Jumlah kesalahan di tiap operasi telah dapat diminimalkan. 0 0 60 20 20 3.6
10 Tidak ada operasi y ang menghambat arus data. 0 40 20 20 20 3.211 Terjadi penundaan dalam pengolahan data. 0 50 30 10 10 2.812 Hasil dari tiap operasi adalah penting. 0 20 30 30 20 3.513 Tidak terjadi operasi y ang tumpang tindih. 10 20 40 20 10 314 Arus data informal harmonis dengan arus data formal. 20 20 20 20 20 315 Sistem pengendalian internal dapat diandalkan. 30 20 30 10 10 2.516 Peralatan pengolahan data telah digunakan secara efektif dan efisien. 10 40 20 20 10 2.817 Terdapat standar kerja y ang baik. 20 20 20 20 20 318 File dapat mudah diakses dan diperbarui. 30 20 30 20 10 2.919 Terdapat salinan (copy ) dari file-file dan laporan-laporan. 0 30 30 10 30 3.420 Laporan-2 dapat disiapkan dengan mudah dari file & dokumen y ang ada. 0 20 30 30 20 3.521 Tembusan dari dokumen-dokumen y ang ada memang diperlukan. 0 30 30 30 10 3.222 Dokumen-dokumen y ang ada cukup efektif. 10 20 30 30 10 3.123 Sistem mudah beradaptasi terhadap kejadian khusus dan perubahan. 20 20 20 20 20 3
Catatan : RT = Rata-rata tertimbang 77.9
3.39
Tingkat Persetujuan
Jumlah
Rata-rata
Evaluasi Sistem 30
Hasil Analisis Setelah kuesioner data terkumpul dan diolah, sebagaimana disajikan dalam tabel di atas, disimpulkan bahwa :
a. Hasil persetujuan responden atas kinerja sistem informasi bernilai sebesar 3.39 (dari skala 5), atau di atas cukup.
b. Hasil persetujuan responden menunjukkan bahwa masih ada beberapa komponen kinerja bernilai di bawah cukup (kurang dari 3.0) yaitu sebesar 17%, khususnya komponen pada nomor 11, 15, 16 dan 18.
D. Evaluasi Sistem Informasi
Evaluasi Sistem 31
D. Evaluasi Sistem Informasi
Walaupun berdasarkan harapan manajemen, sistem informasi di atas
cukup, namun dari hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas
informasi masih perlu ditingkatkan kualitasnya. Khususnya pada
komponen-komponen yang dinilai buruk atau buruk sekali
Hasil Evaluasi
Evaluasi Sistem 32