LOGO
BUYUN DWI YUNIARTI RF1F1 11 124
“EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
2014”PEMBIMBING :
Pembimbing 1 : Sunandar Ihsan, S.Farm., M.Sc., Apt.Pembimbing 2 : Sabarudin, S.Farm., M.Si., Apt.
PENGUJI:Penguji 1: Dr. rer.nat. H. Ahmad Zaeni, M.Si.Penguji 2: Rini Hamsidi, S.Farm., M.Farm., Apt. Penguji 3: Andi Nafisah, S.Farm., M.Sc.
kehilangan orang yang dicintai
putusnya hubungan sosial Pengangguran masalah pernikahan Kesulitan ekonomi tekanan pekerjaan
Sedikitnya 1 dari 4 orang mengalami masalah mental (WHO, 2012)
6
Sekitar 877.000 orang meninggal bunuh diri tiap tahunnya…
Depresi
11,6%/26 juta penduduk
skizofrenia
154 juta orang depresi (34,2%)
26 juta dari 238 juta penduduk indonesia alami gangguan jiwa
25 juta orang skizofrenia (6%)
450 juta orang di dunia alami gangguan jiwa
RSJ Prov. Sultra (2011-2014)
Disusul pasien dengan gejala depresi
Pasien rawat inap dengan gejala skizofrenia mencapai hampir 90 % dibanding jenis gangguan jiwa lainnya.
Data pasien gangguan jiwa yang dirawat inap
2011 2012 2013 2014
767
915
727
931
1. Gejala Positif Delusi atau waham Halusinasi Kekacauan alam pikir Gaduh, gelisah, tidak dapat diam Agresif, bicara dengan semangat dan
gembira berlebihan.
2. Gejala Negatif Alam perasaan tumpul atau mendatar Menarik diri atau mengasingkan diri Kontak emosional amat miskin, sukar diajak
bicara dan pendiam
1. Afek depresi 2. Kehilangan minat dan kegembiraan3. Mudah lelah
Gejala lainnya:4. Konsentrasi dan perhatian berkurang5. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang6. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna7. Pandangan masa depan yang suram dan pesimis8. Perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri9. Tidur terganggu 10. Nafsu makan berkurang
Jenis gangguan
Jiwa
Skizofrenia
Depresi
Tepat indikasi
Tepat pasien
Tepat obat
3. Didasarkan pada pertimbangan
keamanan dan terbukti manfaatnya
4. Ketepatan dalam
pemberiandosis
1.Sesuai dengan penyakit yang
diderita pasien
2. Penggunaan obat yang tidak
kontraindikasi dengan kondisi
pasien
Evaluasi penggunaan
obat
Tepat dosis
rumah sakit khusus jiwa Tipe B
milik pemerintah daerah prov. Sultra
yang berada di Jl. Dr. Sutomo No,29
kendari dengan kapasitas 180 tempat
tidur. Wilayah disperse/ jangkauan
pelayanan rumah sakit meliputi 12
kab./kota se-Prov. Sultra.
RSJ Prov. Sultra
Profil Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara . . .
Riset penelitian yang sejenis:
1. pola pengobatan pasien depresi di RSJ Dr. Soejarwadi Jateng
2009
2. rasionalitas penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia di instalasi rawat inap
jiwa RSD Madani Sulteng 2014
Pasien Tepat obat 89,47%Pasien tepat dosis 66,67%
Antidepresan yg banyak digunakan gol. SSRI yaitu fluoksetin sebesar 85,96%
Tepat indikasi 100%Tepat obat 90,4%
Tepat pasien 87,8%Tepat dosis 81,6%
Tepat frekuensi 90,4%
Lukluiyyati
(2009)
Fahrul, dkk., 2014)
1. Bagaimana gambaran penggunaan obat pada pasien gangguan jiwa di RSJ Prov. Sultra th. 2014?
2. Bagaimana rasionalitas penggunaan obat pada pasien gangguan jiwa di RSJ Prov. Sultra berdasarkan pedoman nasional pelayanan kedokteran jiwa/psikiatri di indonesia ?
1. Mengetahui gambaran penggunaan obat dan kondisi pasien gangguan jiwa di RSJ Prov. Sultra th 2014.
2. Mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis di RSJ Prov. Sultra th 2014 berdasarkan pedoman nasional pelayanan kedokteran jiwa/psikiatri di indonesia .
RUMUSAN MASALAH
Tujuan penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penelitipenambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu yang berkaitan dengan kesehatan jiwa
b. Bagi Institusi Pendidikandiharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu kesehatan jiwa, khususnya tentang cara evaluasi penggunaan obat pada pasien gangguan jiwa.
Description of the company’s sub contentsManfaat penelitian
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakatdiharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat mengetahui tentang obat-obatan yang cocok terhadap pasienb. Bagi Institusi KesehatanSebagai bahan masukkan untuk mengkaji sekaligus menentukan solusi terbaik dalam menangani ketidaksesuaian penggunaan obat terhadap pasien
Karakteristik pasien:
-Umur
-Jenis kelamin
-Tingkat pendidikan
-Pekerjaan
-Status pernikahan
Rasionalitas obat:
-Ketepatan Indikasi
-Ketepatan obat
-Ketepatan pasien
-Ketepatan dosis
Hasil Analisis
Gambaran penggunaan obat:
-Nama obat
-Jenis/golongan
-Bentuk sediaan
-Dosis obat
-Durasi
Pasien gangguan jiwa
-Skizofrenia
-Antipsikotik
Evaluasi penggunaan obat
-Depresi
-Antidepresi
Gambar 2. Diagram Alir penelitian
Kerangka konsep
Metode Penelitian
November-januari 2015
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggara di kendari
Non eksperimental
Bersifat survei deskriptif dengan
bentuk pengumpulan data secara retrospektif
Seluruh Pasien skizofrenia dan/atau
depresi yang mendapat terapi
pengobatan
Dengan teknik simple random
sampling . Jumlah sampel yang
digunakan adalah 159 kasus.
Jenis penelitian Populasi dan sampelWaktu dan lokasi
Instrument Penelitian
Data karakteristik pasien
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status pernikahan.
Data kualitatif
Data kuantitatif
lama pemberian terapi dan dosis pemberian terapi obat.
jenis obat, bentuk sediaan obat, penggolongan fase pengobatan, klasifikasi tipe pasien dan kombinasi penggunaan obat.
data rekam medik pasien
Data yang diambil adalah:
Definisi Operasional
Pedoman Terapi
Penderita
Karakteristik pasien
Gambaran penggunaan obat
pasien gangguan jiwa skizofrenia dan/atau depresi yang mendapatkan
terapi pengobatan di Rumah Sakit Jiwa
Pedoman pengobatan yang diacu adalah Pedoman nasional pelayanan kedokteran Jiwa/Psikiatri di Indonesia oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012.
data penderita gangguan jiwa yang meliputi: umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, status pengobatan dan status pernikahan.
nama obat, jenis atau golongan obat, bentuk sediaan, dosis dan durasi obat.
Rasionalitas penggunaan obatKerasionalan penggunaan obat antipsikotik dan antidepressan pada pasien gangguan jiwa meliputi: tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis.
Prosedur penelitian
Data sekunder berdasarkan kartu pengobatan (data rekam medik) pasien.
1. Studi kepustakaan
2. Mengum-pulkan literatur
3. Pengum-pulan data (data sekunder)
Prosedur penelitian
Tahapan AnalisisAnalisis evaluasi penggunaan obat
kemudian dianalisis secara dekriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel
Perhitungan ketepatan terapi
Persentase perhitungan karakteristik pasien
Berdasarkan:
umur,jenis kelamin pekerjaan, tingkat pendidikan, status pernikahan.
Persentase tepat pasienPersentase tepat indikasiPersentase tepat obatPersentase tepat dosis
Data
banyaknya kasus yang tepat indikasi, pasien, obat, atau dosis kemudian dibagi banyaknya kasus yang diteliti dikalikan 100%.
Hasil dalam bentuk persentase
www.themegallery.com
LOGO
LIVE IS ADVENTURE . . .