IMPLEMENTASI PROGRAM DIMULAI
KERANGKA ACUAN KERJASAMA (KAK) antara USAID (United States Agency for International Development) dengan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dalam mengimplementasikan Program USAID PRIORITAS ditanda-tangani oleh Direktur Pendidikan
USAID, Margaret Sancho dan Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujo Nugroho, ST disaksikan Konsul Amerika untuk Pulau Sumatra,
Kathryn Crockart, Anggota DPD RI, Prof. Dr. Ir. Darmayanti Lubis, MS dan Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut, Agus Marwan di
Ball Room Hotel Grand Aston, Medan (14/11/2012) .
Gubernur
Sumatera Utara
(Gubsu), Bapak H.
Gatot Pujo Nugroho,
ST secara langsung
menugaskan saya
sebagai Kepala Dinas Pendidikan
untuk memberikan dukungan penuh
kepada program USAID
PRIORITAS. Beliau meminta Dinas
Pendidikan Provinsi untuk bekerja
erat dengan USAID PRIORITAS
untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Provinsi Sumatera Utara.
Edisi No. 02
2013
Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,
Tenaga Non Kependidikan, dan Siswa
Butuh informasi pendidikan bemutu?
www.prioritaspendidikan.org
USAID PRIORITAS:
Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities
for Reaching Indonesia’s Teachers,
Administrators, and Students
Kadis Pendidikan Provsu,
Drs. Mohammad Zein, M.Si
Berkomitmen Dukung
USAID PRIORITAS
• Pemprovsu, 10 kabupaten/kota dan 2 LPTK menjadi mitra USAID PRIORITAS
Disampaikan dalam Penutupan ToT Fasilitator Nasional
SMP/MTs di Hotel Aryaduta, Medan pada Januari 2013
Bunga mawar
mekar di
taman. Ambil
setangkai masukan
kejambangan.
Terima kasih atas undangan
yang disampaikan pada
pelatihan yang sangat
memajukan pendidikan. Dari Siantar ke Kota Medan.
Singgah di Perbaungan membeli
durian. Selamat sukses kepada
bapak/ibu peserta pelatihan.
Semoga dunia pendidikan maju
di masa depan.
Puisi Wakil Walikota Tebing Tinggi,
H IrhamTaufik SH MAP
Disampaikan dalam Pembukaan ToT Fasilitator Daerah
SD/MI di Siantar Hotel, Pematang Siantar (14/3/2013)
Medan. Implementasi Program USAID PRI-
ORITAS di Sumatera Utara resmi diluncurkan
oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H.
Gatot Pujo Nugoroho, ST dan Konsul AS untuk
Pulau Sumatera Kathryn A. Crockart di Ball-
room Hotel Aryaduta, Medan, Sumatera Utara
(Rabu,14/11/2012). Gubsu menyambut baik
terpilihnya kembali Sumut sebagai mitra program
pendidikan USAID. Gubsu berjanji memberi
dukungan penuh kepada program USAID
PRIORITAS agar berhasil.
Gubsu menyebut program USAID PRIORI-
TAS sebagai kelanjutan USAID-DBE
(Decentralized Basic Education), membawa
dampak nyata dalam meningkatkan mutu pen-
didikan di Sumatera Utara. Pemerintah Sumatera
Utara (Pemprovsu) telah memanfaatkan keber-
hasilan program USAID-DBE guna men-
dongkrak mutu pendidikan. Pemprovsu melatih
1.020 guru dari 33 kabupaten/kota.
Sedangkan Konsul AS mendorong pemangku
kepentingan di bidang pendidikan untuk terus
menemukan cara-cara terbaru dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Pemerintah AS akan terus men-
dukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia
dan Provinsi Sumatera Utara.
Hadir dalam peluncuran tersebut, anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI)
asal Sumatera Utara Prof. Dr. Ir. Dharmayanti Lubis,
Walikota Medan Drs. H. Rahudman Harahap, MM,
Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibu-
an, MM, Walikota Tanjungbalai Dr. H. Thamrin
Munthe, Walikota Sibolga H. Syarfi Hutauruk dan
Bupati Labuhan Batu Dr. H. Tigor Panusunan Siregar.
(*)
BUPATI DAN WALIKOTA dari 10 mitra USAID
PRIORITAS (Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi,
Tanjungbalai, Labuhan Batu, Tapanuli Utara, Tapanuli
Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) menandatangani
Kerangka KAK. USAID PRIORITAS akan mengem-
bangkan kapasitas 208 SD, SMP dan Madrasah dan
memberikan manfaat langsung kepada lebih dari
50.000 siswa di Provinsi Sumatera Utara.
EDITORIAL
MEREALISASIKAN
KOMITMEN
Sekitar tahun 1960an, seorang
pendidik bernama John Holt
menggagas reformasi pendidikan
di Amerika Serikat (AS). Lewat
refleksi profesionalnya sebagai
guru, Ia menyampaikan refor-
masi yang dirangkum dalam buku How Children Fail (1964).
Ia mengajukan tiga alasan mengapa anak-anak takut
mengikuti proses belajar yaitu, karena adanya hukuman,
ejekan dan ujian. Guna mengatasi ketakutan ini, Holt
menawarkan tiga cara. Pertama, menyemangati lebih baik
daripada mengancam. Kedua, menghormati dan
menjawab pertanyaan anak dengan bertanggung jawab.
Ketiga, menemukan dan mendalami bakat yang dimiliki
anak.
Para ahli pendidikan
mengembangkan gagasan
John Holt itu menjadi
active learning
(pembelajaran aktif). Di
Indonesia kita mengenal
praktik active learning itu
sebagai PAKEM
(Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan) untuk
tingkat SD dan CTL
(Contextual Teaching and
Learning) untuk tingkat
SMP.
Para ahli juga mengingatkan, bahwa praktik PAKEM
dan CTL tidak akan maksimal jika tidak didukung sistem
pendidikan. Untuk itu pada ahli mengembangkan MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah). Secara praktis MBS mem-
iliki tiga pilar utama. Pertama, Perencanaan program
sekolah yang akuntabel, transparan dan partisipatif.
Kedua, adanya peran serta masyarakat (PSM), dan keti-
ga, pembelajaran PAKEM dan CTL.
Pada edisi ini kami menyajikan bagaimana MBS
dipraktikkan secara nyata. Anda akan menjumpai para
pegiat pendidikan mengelola PSM, sehingga sekolah mere-
ka menjadi maju. Anda juga dapat membaca kreativitas
guru-guru yang pernah dilatih DBE dalam mengembangkan
pembelajaran aktif.
Anda dapat pula membaca keberanian dan kepercayaan
diri anak-anak kita dalam mempresentasikan pembelajaran
baru di sekolahnya. Walau mereka sangat muda, tapi
mereka mampu berbicara dihadapan pejabat-pejabat pent-
ing di Provinsi Sumatera Utara.
Kami mencatat, semua keberhasilan ini tidak lepas dari
komitmen yang direalisasikan pemangku kepentingan di
bidang pendidikan. Seperti yang dicontohkan Gubsu H.
Gatot Pujo Nugroho, ST. Dibawah kepemimpinan Gubsu,
program DBE disebarluasakan keseluruh kabupaten/kota
provinsi. Diseminasi ini membantu guru-guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah punya keterampilan guna
meningkatkan mutu pendidikan. Sekali lagi, pendidikan
bermutu butuh komitmen dan komitmen itu harus
direalisasikan
KABAR PRIORITAS 2
AGUS MARWAN Koordinator Provinsi
Media Monitoring
Saya juga meminta teman-
teman media untuk terus
mengingatkan pentingnya
berinvestasi di sektor
pendidikan. Termasuk kepada
10 kabupaten/kota mitra USAID
PRIORITAS.
Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, ST
Dalam usaha mempromosikan praktik yang baik di tingkat pendidikan dasar,
USAID PRIORITAS mendapat dukungan kuat dari media massa. Selama Oktober
2012 sampai April 2013, sebanyak 77 media massa telah mempublikasikan
kegiatan USAID PRIORITAS ke dalam 101 judul berita.
BULAN JUMLAH MEDIA JUDUL BERITA
Okt 2012 8 11
Nov 2012 25 29
Des 2012 0 0
Jan 2013 4 4
Feb 2013 4 4
Mar 2013 31 46
April 2013 5 7
Frekuensi Pemberitaan Berdasarkan Jumlah Media dan Judul Berita
Frekuensi Pemberitaah Berdasakan Jenis Media
Frekuensi Pemberitaan Berdasakan Isi Berita
Secara praktis MBS
memiliki tiga pilar
utama. Pertama,
Perencanaan
program sekolah yang
akuntabel, transparan
dan partisipatif.
Kedua, adanya peran
serta masyarakat
(PSM), dan ketiga,
pembelajaran PAKEM
dan CTL.
“
KABAR PRIORITAS 3
UTAMA
Medan. Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara (Pemprovsu), program USAID
PRIORITAS sangat strategis dalam meningkat-
kan mutu pendidikan di Sumatera Utara
(Sumut). Pemprovsu juga punya program yang
disebut Sumut Cerdas. Melalui program Sumut
Cerdas, Pemprovsu menyedikan beasiswa bagi
siswa yang tidak mampu dan program pening-
katan kualifikasi guru sampai level sarjana. Pro-
gram ini ditujukan untuk meningkatan kompe-
tensi guru.
Program USAID PRIORITAS ini sebenarnya
punya tujuan sama yaitu meningkatkan kompe-
tensi guru. Dari waktu ke waktu, guru-guru
perlu dibantu untuk meningkatkan kapasitas.
Harus ada continued improvement, baik dari sisi
penambahan pengetahuan, maupun metodologi
cara belajar dan mengajarnya.
Sebagaimana yang disampaikan Direktur Pro-
gram USAID PRIORITAS, Stuart Weston, bah-
wa program ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas tenaga pendidik dan non kependidikan.
Guru diharapkan melakukan inovasi dalam pros-
es belajar mengajar sehingga proses belajar
mengajar tersebut tidak kaku. Siswa juga akan
lebih termotivasi belajar dengan alat peraga yang
mampu merangsang pikiran dan daya kreasinya.
Pemprovsu sangat komitmen mendukung
program ini. Sebelum Pem-
provsu dan USAID PRIORI-
TAS melakukan kerjasama,
Pemprovsu bahkan sudah
mengalokasikan dana untuk
menyebarluaskan pratik baik
program USAID DBE
(Decentralized Basic Education).
Strategi yang sama akan dil-
akukan Pemprovsu dengan
tetap menganggarkan dana
untuk branch marking atau
mendesiminasikan hasil prak-
tik yang baik USAID PRIORI-
TAS ke seluruh sekolah di Sumatera utara.
Melalui program ini, Pemprovsu dibantu
diingatkan visi kami tentang agar rakyat tidak
bodoh, yaitu dengan cara meningkatkan ke-
mampuan staf pengajarnya (guru). Kerjasama
ini akan membuat program Pemprovsu lebih
praktikal. Kita akan melakukan pendampingan
dan penguatan melalui penganggaran.
Kami juga mengingatkan dan meminta 10
kabupaten/kota yang sudah membangun
komitmen dengan USAID PRIORITAS untuk
dapat menyebarluaskan praktik yang baik ke
sekolah-sekolah dan guru-guru mereka yang
lain. Karena belum semua guru dan sekolah
mendapatkan manfaat dari program ini. Di-
harapkan ada forum-forum mentoring dimana
guru dapat mengambil manfaat dari guru-guru
atau sekolah yang pernah mendapatkan pelati-
han dan pendampingan. Kegiatan ini bisa
diseminasikan melalui APBD kabupaten dan
kota.
Saya juga meminta teman-teman media
untuk terus mengingatkan pentingnya ber-
investasi di sektor pendidikan. Termasuk
kepada 10 kabupaten/kota mitra USAID
PRIORITAS. Karena ini akan mengubah pola
pikir kita dalam membuat manusia Indonesia
menjadi lebih kreatif dan inovatif. Sehingga kita mampu
mengelola sumber daya alam yang kita miliki.(*)
*) Disarikan dari pernyataan Gubernur Sumatera Utara
(Gubsu) H. Gatot Pujo Nugroho, ST dalam sesi konferesi media
saat peluncuran program USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera
Utara di Hotel Aryaduta, Medan (Rabu, 14/11/2012)
GUBSU: PRAKTIK BAIK PROGRAM USAID PRIORITAS
HARUS DISEBARLUASKAN
Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, ST
“
Strategi yang sama akan
dilakukan Pemprovsu dengan tetap
menganggarkan dana untuk branch
marking atau mendesiminasikan
hasil praktik yang baik USAID
PRIORITAS ke seluruh sekolah di
Sumatera Utara.
United State sAgency for International Development
(USAID) memberikan penghargaan kepada Gubsu,
H. Gatot Pujo Nugoroho, ST atas realisasi
komitmennya meningkatam mutu pendidikan dasar
dengan mendiseminasikan keberhasilan program
USIAD DBE (Decentralized Basic Education) ke 33
kabupaten/kota. Pemprovsu pada tahun 2011-2012
mengalokasikan Rp. 4,5 milyar guna melatih 1.020
guru dengan modul dan tenaga pelatih DBE. Pelati-
han itu memberikan manfaat langsung kepada
32.640 siswa. Penghargaan diserahkan oleh
Direktur Pendidikan USAID Margaret Sancho
dalam acara peluncuran Program USAID PRIORI-
TAS Provinsi Sumatera Utara.
Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatera, Kathryn A.
Crockart memuji komitmen Gubsu dalam meningkatkan mutu pen-
didikan dasar di Sumatera Utara. Kathryn mengatakan bahwa penye-
diaan pendidikan dasar berkualitas membutuhkan komitmen kuat.
Pemerintah tidak boleh puas dan berhenti dengan system pendidikan
yang sudah ada. Pendidikan terus berkembang. Selalu ada ruang untuk
melakukan pengembangan dan perbaikan. ”Hal itu dapat dicapai me-
lalui kerjasama. Seperti kemitraan dengan pemerintah nasional,
provinsi, daerah, orang tua, siswa, guru, masyarkat dan kemitraan antar negara,” tukas
Kathryn.
KONSUL AS PUJI KOMITMEN GUBSU
REALISASIKAN KOMITMEN,
GUBSU MENDAPAT
PENGHARGAAN DARI USAID
KABAR PRIORITAS 4
UTAMA
Medan. Dua LPTK (Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan) terbesar di Sumatera
Utara (Sumut), Universitas Negeri Medan
(Unimed) dan Institut Agama Islam Negeri Su-
matera Utara (IAIN SU) menyatakan program
USAID PRIORITAS sanggup membantu layanan
pendidikan di Provinsi Sumut menjadi layanan
pendidikan kelas dunia. Hal itu disampaikan dalam
TTI Introductory Meeting di Grand Angkasa Inter-
national Hotel, Medan, Sumatera Utara (8/3).
Rektor IAIN SU Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis,
MA mendukung kerjasama antara USAID PRI-
ORITAS dengan Unimed dan IAIN. USAID PRI-
ORITAS sebagai kelanjutan program USAID DBE
(Decentralized Basic Education) dipercaya mampu
meningkatkan mutu pendidikan dasar. ”Saya telah
ikut bekerjasama dengan program USAID DBE
sebelumnya. Program itu banyak memberikan
perubahan dan manfaat,” terang Prof. Dr. Nur
Fadhil Lubis, MA.
Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA yang juga Ketua
Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
mengatakan bahwa pelatihan dan pendampingan
yang dikerjakan USAID DBE adalah jawaban atas
kebutuhan guru. Guru-guru dan sekolah yang
dilatih USAID DBE menjadi kreatif dan inovatif.
“Guru yang tidak ikut dilatih oleh USAID DBE
menjadi cemburu. Karena itu diseminasi program
ini harus dilakukan lebih luas agar hasil baiknya
bisa menular,”pungkas lulusan University of
California, Los Angeles (UCLA), AS itu.
Rektor Unimed, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,
MS menyebut kerjasama tersebut sebagai
kemitraan yang strategis. Melalui kemitraan ini,
dosen-dosen Unimed akan mengambil manfaat
dan meningkatkan keterampilan sebagai tenaga
pengajar professional. Prof. Dr. Ibnu Hajar
Damanik, MS optimis program USAID PRIORI-
TAS akan mampu mengubah kebudayaan pen-
didikan dari teacher-centered menjadi student-
centered.
Diresmikan Konsul AS
Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau
Sumatera, Kathryn A. Crockart mendukung
penuh usaha USAID PRIORITAS bekerjasama
dengan LTPK di Provinsi Sumatera Utara.
Kathryn mengatakan bahwa pemerintah AS
berkomitmen membantu pemerintah Indone-
sia meningkatan akses layanan pendidikan dasar
berkualitas. ”Komitmen ini merupakan bagian
dari kemitraan konprehensif yang ditanda-
tangani oleh Presiden Barack Obama dan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,”terang
Kathryn.
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS
Sumatera Utara, Agus Marwan menyatakan
kerjasama dengan LPTK merupakan strategi
peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan
oleh USAID PRIORITAS. Kerjasama ini akan
membantu meningkatkan kapasitas dosen-
dosen dan LPTK sebagai lembaga dalam me-
nyediakan layanan pendidikan. ” LPTK tempat
guru-guru kita dididik menjadi professional,
itulah sebabnya LPTK kami libatkan dalam
program ini,” ungkap Agus Marwan.(*)
UNIMED & IAIN:
USAID PRIORITAS BERI
LAYANAN PENDIDIKAN
BERKELAS DUNIA
DUKUNGAN. Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS mendukung kerjasama antara Unimed dan
IAIN SU dengan USAID PRIORITAS.
Saya ikut hadir sewaktu peluncuran Program USAID
PRIORITAS. Duta Besar AS, Scott Marciel bilang
program USAID PRIORITAS akan membawa pendidikan
berkelas dunia. Kalau saya menyaksikan tayangan video
tentang program USAID PRIORITAS tadi, saya melihat pendidikan
kelas dunia. Memang harus seperti itu, siswa menjadi lebih aktif dan
kreatif. Saya juga melihat praktik ini ketika mengunjungi Florida
State University, AS tahun lalu. Saya melihat praktik pembelajaran
aktif dan kebudayaan pendidikan yang berbeda. Program ini akan
membantu guru-guru kita mengubah paradigma mengajar dari
teachers-centered menjadi student-centered.(*)
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS.
Sejak program USAID DBE, saya
banyak melihat hasil baik yang
dikembangkan program ini. Praktik program ini,
sama seperti pendidikan dasar di AS. Saya amati
begitu karena saya kuliah di AS. Anak saya juga bersekolah
di sana. Waktu saya pulang sekolah dari AS, anak saya
shock dengan sekolah di Medan. Padahal saya sudah
memasukkanya ke sekolah paling bagus. Ia bilang boring
(bosan) dan kreatifitasnya mati di sekolah. Anak saya mera-
sa begitu, karena Ia punya bandingan dengan cara belajar
di AS dan Indonesia.(*)
Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA
EGRA DI SUMUT
Guna mendiagnosa kemampuan anak membaca, USAID PRIORITAS melakukan penilaian EGRA
(Early Grade Reading Assesment). Penilaian dilakukan di tiga kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS
Sumut (Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan). Penilaian dilakukan oleh tim khusus yang dipilih dari
Universitas Negeri Medan dan IAIN Sumatera Utara. Sebelum melakukan penilaian lapangan, tim
terlebih dahulu mendapatkan pelatihan di Jakarta dan Medan. (*) Tim penilai melakukan wawancara
KABAR PRIORITAS 5
UTAMA
Waktu: 13 - 20 Maret 2013
Lokasi: Siantar Hotel, Pematang Siantar untuk in
class training dan Tebing Tinggi untuk praktik
mengajar (real teaching).
Materi : PAKEM, MBS (Manajemen Berbasis
Sekolah) dan Menjadi Fasilitator yang Effektif.
DATA PELATIHAN MEMBUAT GURU SANGGUP MENGAMPU
PEMBELAJARAN TEMATIK
Medan. Setelah mendapat materi di
dalam ruangan (in class training), 168 peserta
Pelatihan Daerah untuk Fasilitator Pratik
yang Baik Tingkat Sekolah Dasar (SD) &
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Provinsi Sumatera
Utara (Sumut) melakukan praktik mengajar
(real teaching) di Tebing Tinggi, Sumatera
Utara (Sabtu, 16/3).
Praktik mengajar dilakukan di delapan
SD yang pernah dibina USAID DBE
(Decentralized Basic Education). Praktik ini
bertujuan menerapkan berbagai gagasan
terkait PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan) pada pembelaja-
ran yang sebenarnya.
Peserta pelatihan antusias mengikuti
praktik mengajar. Aita Maharani, fasilitator
daerah (fasda) dari Medan merasa senang
bisa mengikuti praktik mengajar. Guru SD
064994 Medan
Marelan itu,
m e n g a m p u h
kelas awal SD
Maarif di Tebing
Tinggi. Selama
mengajar, Aita
menggunakan
ragam media
dan permainan
agar siswa se-
nang belajar.
”Saya meng-
gabungkan pela-
jaran Bahasa
Indonesia, ma-
tematika dan IPA (Ilmu Pengetahun Alam)
dalam tema lingkungan,” ujar Aita.
Sehari sebelum mengajar, Aita diharus-
kan melakukan persiapan. Aita dilatih
merancang perangkat pembelajaran seperti
RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)
yang inovatif, mengembangkan media pem-
belajaran berbiaya murah dan bisa memicu
daya kreasi siswa, mendesain lembar kerja
yang menginstruksikan siswa berpikir kritis,
menciptakan lingkungan belajar yang
menarik, dan merumuskan langkah-langkah
pembelajaran yang menyenangkan. Selama
proses persiapan ini, Aita mendapat bimb-
ingan professional dari fasilitator provinsi.
Aita mengakui manfaat persiapan. Ia
merasa lebih siap dan percaya diri mengam-
pu pembelajaran. Langkah-langkah pembela-
jaran yang Ia desain, membuat pembelajaran
berlangsung efektif dan menyenangkan.
”Persiapannya sangat mantap,” tukas Aita
lebih lanjut.
Selama proses belajar mengajar (PBM),
Aita menggunakan ragam media yang ter-
buat dari kertas. Penggunaan media belajar atau
alat peraga bertujuan membantu siswa memahami
materi pelajaran lebih mudah. ”Siswa juga menjadi
lebih tertarik untuk belajar, karena mereka tidak
merasa didikte,” terang Aita Maharani.
Drs. Dahyar Husein, M.Pd Kasi Kurikulum
bidang Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Sumut
memuji peserta praktik mengajar. Pendekatan
PAKEM yang diterapkan peserta membuat siswa
lebih cepat menangkap materi pelajaran.”Sekaligus
mereka lebih kuat mengingat materi pelajaran
tersebut,” ungkap mantan Kepala MAN 2 Padang
Sidempuan ini.
Hal senada disampaikan Dra. Meida Nugra-
ha Lia, M.Sc yang ikut praktik mengajar. Dosen di
Universitas Negeri Medan itu, memuji kreativitas
dan kinerja guru SD. Meida Nugaraha Lia bahkan
mengatakan lebih sulit menjadi guru SD daripada
menjadi dosen. ”Guru SD harus mampu
merancang media dan merumuskan langkah-
langkah pembelajaran
agar proses pembelaja-
ran berlangsung me-
nyenangkan. Salut buat
guru-guru SD,” puji
Meida Nugaraha Lia.
Sedangkan Drs. Ezra
Jhemiyanta, M.Pd
Sekretaris Widyaswara
LPMP (Lembaga Penja-
min Mutu Pendidikan)
Provinsi Sumatera Utara
(Sumut) menyebut guru
-guru SD/MI yang dilatih
USAID PRIORITAS
telah sanggup mengimplementasikan kurikulum
2013. “Karena peserta pelatihan USAID PRIORI-
TAS sudah langsung mengaplikasikan model pem-
belajaran tematik,” tukas Ezra. (*)
Atas-bawah: Guru menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar, siswa bekerjasama
(cooperative learning) guna menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru. Penggunakan media
memudahkan siswa kelas 3 belajar matematika,
IPA dan bahasa Indonesia dalam model pembelaja-
ran tematik.
Komposisi Fasilitator USAID PRIORITAS untuk SD/MI
”Karena pelatihan ini lebih
banyak praktik ketimbang teori,
saya sangat mudah memahami
dan menjalankannya,” ucap
Maharani.
Guru Dilatih Rancang RRP Inovatif dan Murah,
Harian Analisa (18/3/2013)
Kutipan Berita
Bagaimanakah tingkat kebermanfaatan
materi pelatihan ToT (PAKEM, Fasilitasi, dan
Pendampingan) bagi tugas anda?
PRAKTIK YANG BAIK
Medan. Bagas Fadilah dan Muhammad
Izraf tidak mengira bakal berbicara di depan
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H. Gatot
Pujo Nugroho, ST. Di hadapan Gubsu, Bagas
dan Izraf mendemonstrasikan cara baru belajar
matematika di SDN 104242 Lubuk Pakam, Deli
Serdang. Demonstrasi itu merupakan bagian dari
acara peluncuran USAID PRIORITAS Provinsi
Sumatera Utara di Hotel Arya Duta,
Medan (Rabu, 14/11/2012).
Siswa kelas enam itu memilih
topik penjumlahan bilangan bulat
positif dan negatif. Mereka mende-
monstrasikan cara penggunaan kertas
berwarna guna memudahkan menghi-
tung bilangan positif dan negatif. Cara
ini merupakan praktif PAKEM
(Pembejaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan). Praktik ini dikem-
bangkan sekolah mereka setelah
menjadi mitra USAID-DBE
(Decentralized Basic Education).
Bagas dan Izraf menyediakan
dua kertas berwarna. Biru dan Merah.
Merah menunjukkan bilangan positif
dan biru menunjukkan negatif. Cara kerjanya
sederhana. Kertas berwarna akan ditempel
sebanyak soal. Misalnya 2+(-3). Maka kertas
berwarna merah akan ditempel sebanyak dua
lembar dan warna biru tiga lembar. Karena
kertas biru lebih banyak satu lembar, maka jawa-
ban 2+(-3) adalah - 1. Diberi tanda minus, karena
yang sisa adalah kertas biru yang menunjukkan
negatif.
Walau sederhana, tapi berbicara di hada-
pan Gubsu bukan perkara mudah bagi Bagas
dan Izraf yang baru berusia 10 tahun. Mereka
mengaku sangat grogi ketika mulai berdiri di
atas panggung. ”Kami sempat takut karena
melihat banyak orang,” tukas Izraf.
Rasa grogi itu kemudian lenyap ketika
mereka mulai memperkenalkan diri. Cara ber-
tutur mereka yang sederhana membuat Gubsu
dan undangan bertepuk-tangan. Bagas dan Izraf
makin percaya diri berdemonstrasi. ”Tepuk
tangan itu membuat kami tidak takut lagi,”
terang Bagas.
Bagas dan Izraf bahkan menatang
undangan untuk memberi soal. Koordina-
tor Provinsi USAID PRIORITAS, Agus
Marwan didaulat memberi soal. Agus Mar-
wan memberi soal 4 +(-6). Bagas dan Izraf
sigap menggunakan kertas berwarna guna
menjawab soal dari Agus Marwan. Mereka
tidak lupa mengajak undangan
untuk terlibat. “Hasilnya minus 2.
Karena kertas warna biru sisa
dua,” terang Izraf yang diikuti
tepuk tangan peserta.
Roslin Siallangan, M.Pd guru
matematika yang mendampingin
Bagas dan Izraf mengaku puas
dengan demontrasi anak didiknya
itu. Menurut Roslin, Bagas dan
Izraf telah sukses mengatasi rasa
ragu dan takut. Keberhasilan itu
tidak lepas dari praktik PAKEM
yang dikembangkan di sekolah
mereka. “Di sekolah, siswa selalu
diminta mekakukan presentasi di
depan kelas. Presentasi ini meru-
pakan bagian dari skenario PAKEM. Kebia-
san itu membuat siswa kami seperti Bagas
dan Izraf berani berbicara dan lebih mudah
mengalahkan rasa tidak percaya diri,” tukas
mantan Master Teachers Training (MTT)
USAID DBE itu (*)
KALA SISWA SD MENGAJARI GUBERNUR BERHITUNG
Bagas Fadilah dan siswa-siswi yang berpartisipasi dalam peluncuran
USAID PRIORITAS Sumatera Utara berfoto bersama Gubsu H. Gatot
Pujo Nugroho, ST dan Anggota DPD RI Prof. Dr. Darmayanti Lubis, MS
(merah jambu).
Foto Kegiatan Peluncuran
Kiri-kanan: Konsul AS untuk Pulau Sumatra, Kathryn A. Crokrat mengunjungi siswa SD dan MI yang memamerkan hasil pembelajaran di sekolahnya, siswa MTs
Binjai menujukkan dampak program DBE di sekolahnya, konferensi media setelah peluncuran program.
KABAR PRIORITAS 6
PRAKTIK YANG BAIK
Medan. Tepuk tangan dan decak kagum
membahana, kala Galuh Pratikasari dan Rebecca
Harianja mengakhiri demonstrasi IPA. Selama
sepuluh menit kedua siswi SMPN 11 Binjai itu
berhasil mendemontrasikan cara mengenali unsur
asam dan basa secara praktis dan menyenangkan.
Laiknya pesulap canggih, mereka menunjukkan
perubahan praktik
pembelajaran di
sekolah mereka
setelah dibina USAID
-DBE (Decentralized
Basic Education).
Demonstrasi itu
mereka tunjukkan
pada acara Pe-
luncuran Program
USAID PRIORITAS
Provinsi Sumatera
Utara di Hotel Arya
Duta, Medan (Rabu,
14/11/2012).
Galuh dan
Rebbecca memulai berdemonstrasi dengan
menunjukkan dua bejana yang berisi cairan bening.
Mereka lalu menatang undangan untuk
mengindentifikasi gelas mana yang berunsur asam
dan basa. Tentu saja secara kasat hal itu mustahil
dilihat.
Setelah peserta tak mampu menjawab,
mereka kemudian memasukkan dua buah kuas ke
masing-masing bejana. Setelah mengaduk beberapa
detik, mereka menggunakan kuas itu untuk menu-
lis sebuah kata. Masing-masing kuas mereka
gunakan menuliskan satu kata pada kertas yang
berbeda.
Ke hadapan Gubernur Sumatera Utara
(Gubsu), H. Gatot Pujo Nugroho, ST mereka
membawa kertas itu. Mereka meminta Pak Gatot
memastikan, apakah ada tidak tulisan yang bias ter-
baca di keras itu. Pak Gatot tidak melihat tulisan
apapun. Ia hanya melihat kertas berwarna putih
”Tidak ada tulisan,” kata Pak Gatot
“Apakah bapak yakin ada tulisan di dalam kertas
ini?”
“Belum yakin,” jawab Pak
Gatot.
Kemudian Galuh me-
nyemprotkan alkohol
kearah kertas putih. Sedetik
kemudian tulisan PRIORI-
TAS berwarna merah
muncul di dalam kertas
besar itu.
“Wah!” seru undangan
sambil bertepuk tangan.
“Baru yakin, ada tulisannya
PRIORITAS,” kata Pak
Gatot.
Galuh menjelaskan tulisan yang muncul tadi
merupakan bagian uji reaksi kimia sederhana. Jika
alcohol (penaptalin) dicampur
dengan asam, maka tidak akan
mengubah warna. Cairan akan
berwarna bening. ”Jika penap-
talin dicampurkan dengan
basa maka warna cairannya
akan berubah menjadi merah
jambu,” simpul Galuh diikuti
SMPN 11 BINJAI DEMONSTRASIKAN
KESUKSESAN PEMBELAJARAN AKTIF
INTERAKTIF. Galuh melibatkan Gubsu H. Gatot Pujo
Nugroho, ST, Walikota Medan Drs. Rahudman
Harahap, MM dan Konsul AS untuk Pulau Sumatra
Kathryn A. Crockrat untuk memeriksa kertas besar
yang digunakannya dalam demonstrasi IPA.
tepuk tangan.
Menurut Setia Sembiring, S.Pd guru IPA
SMPN 11 Binjai, penggunaan alkohol murni
(penaptalin) dan alat semprot sederhana bisa
membuat proses identifiasi asam-basa lebih
mudah. Selain itu siswa bisa merasakan lang-
sung manfaat belajar kimia dalam kehidupan
sehari-hari.” Jadi mereka bisa mengetahui
manfaat asam basah dalam kehidupan sehari-
hari,” jelas Setia Sembiring.
Setia Sembiring mengatakan, sekolah
mereka selalu mencari cara-cara baru untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih ber-
makna dan kontekstual bagi siswa. SMP. (*)
Setia Sembiring
mengatakan, sekolah
mereka selalu mencari
cara-cara baru untuk
membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna
dan kontekstual bagi siswa
Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, ST
dan undangan VIP menyaksikan
Galuh dan Rebecca mendemonstra-
sikan pembelajaran aktif.
Rebecca dan Galuh menunjukkan peralatan yang
mereka gunakan untuk demonstrasi IPA.
Rebecca dan Galuh menyemprotkan penaptalin guna
melihat reaksi kimia yang terjadi.
KABAR PRIORITAS 7
Tapanuli Utara. Ada banyak media
pembelajaran IPA di salah satu kelas di
MTs Negeri Peanornor, Tapanuli Utara,
Sumatera Utara. Siswa menyebut kelas itu
laboratorium IPA. Tapi Desmila Manurung,
S.Pd lebih suka menyebutnya sebagai ruang
meditasi. “Itu bukan laboratorium IPA.
Mereka sebut begitu, karena mereka ingin
punya laboratorium IPA,” terang Desmila
Manurung.
Desmila Manurung punya alasan mem-
ilih istilah meditasi. Alumnus IKIP HKBP
Nommensen itu, ingin siswanya fokus dan
senang belajar fisika. Di ruang itu ia mem-
buat dan mengumpulkan ragam media
pembelajaran. Setiap kali belajar fisika,
siswa diajak menggunakan media-media
itu.” Saya ingin di sana mereka seperti
bermeditasi dan menemukan obat,” tukas
Desmila.
Obat yang dimaksud Desmila adalah
praktik nyata dari konsep fisika. Sebagai
guru IPA, Desmila menyadari kesulitan
siswa belajar fisika. Siswa sering gagal me-
mahami konsep fisika karena tidak tahu
kegunaannya di dunia nyata.” Di sini mere-
ka menggunakan media guna mem-
buktikan konsep fisika yang mereka
pelajari. Jadi konsepnya nyambung
dengan dunia nyata,” terang Desmila.
Sejak tahun 2005, Desmila mulai
serius membuat media pembelajaran.
Ia memanfaatkan bahan-bahan seder-
hana dan berbiaya murah. Ia bahkan
sering membuat media dari barang-
barang bekas. Keseriusannya membu-
at media bertambah sejak mendapat-
kan pelatihan BTL (Better Teaching and Learn-
ing) dari program USAID-DBE (Decentralized
Basic Education).
Setelah membuat dan mengumpulkan
media, Desmila Manurung dihadapkan pada
masalah merawat media-media itu. Banyak
media yang rusak setelah dipakai oleh siswa.
Menghadapi masalah ini ia punya cara bagus. Ia
selalu mendokumentasikan setiap media yang
dibuat. Hasil dokumentasi itu ia tunjukkan
kepada siswa baru di awal tahun pembelaja-
ran.” Tujuannya agar siswa tahu media yang
dulu dibuat kakak-kakaknya,” kata ibu dua
anak ini.
Setelah itu ia meminta siswa membuat
media yang sama. Ketika membuat media itu,
siswa mengalami proses pembelajaran. Mereka
secara langsung menemukan konsep fisika
yang mereka pelajari. Media yang dibuat akan
semakin baik pula.” Jadi ada tiga keuntungan.
Siswa bisa menemukan konsep pembelajaran,
media yang dibuat lebih bagus dan media sela-
lu tersedia untuk digunakan,” tukas Desmila
ADA RUANG MEDITASI IPA
DI MTS NEGERI PEANORNOR
Manurung lebih lanjut.
Praktik CTL (Contextual Teaching and
Learning) di MTs N Pearnornor membuat
sekolah itu rutin mendapat kunjungan bela-
jar. Sejumlah sekolah dari Sibolga dan Ta-
rutung melakukan studi banding. ”Kami juga
sering diundang mengikuti pameran pendidi-
kan,” ungkap Desmila Manurung. (*)
Siswa sedang
melakukan uji
coba perambat-
an sinar dengan
media seder-
hana.
PRAKTIK YANG BAIK
1
2
3
4
5
MANFAATKAN PSM MAJUKAN SEKOLAH
Praktik MBS di SDN 163080 Tebing Tinggi, Sumatera Utara
1. Rapat bersama antar Kepala Sekolah, komite dan sekolah
dalam menyusun RKS dengan menggunakan dana BOS.
2. Komite sekolah memfasilitasi pemilihan paguyuban kelas
yang terdiri dari orangtua siswa.
3. Kepala sekolah mekakukan sosialisasi PSM kepada orang-
tua.
4. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerjasama dengan sekolah
melakukan kegiatan gosok gigi massal untuk menjaga
kesehatan mutu siswa.
5. Sekolah berkerjasama dengan perguruan pencak silat
melakukan kegiatan ekstrakurikuler.
Media pembelajaran IPA yang dibuat Desmila Manurung
dan siswa. Desmila memanfaatkan berbagai media terma-
suk malajah dan newsletter sebagai sumber pembelajaran
bagi siswa.
Seorang siswa menunjukkan media pembelajaran yang dibuat
siswa dan dikumpukan di dalam ruang meditasi IPA.
Tebing Tinggi. Kepala SDN 163080 Tebing Ting-
gi, Sumatera Utara, M. Husni Harahap memprak-
tikan MBS dengan baik. Setelah dibina program
USAID-DBE, M. Husni Harahap merancang RKS
bersama-sama dengan komite sekolah dan guru.
Orangtua siswa dan masyarakat juga dilibatkan
dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui PSM.
Orangtua siswa membentuk paguyuban kelas yang
membantu menyediakan peralatan yang dibutuhkan
guna mendukung proses pembelajaran.
KABAR PRIORITAS 8
PRAKTIK YANG BAIK
Nama saya Marolop Pakpahan,
Kepala Desa (Kades) Desa Pak-
pahan, Pangaribuan, Sumatera
Utara. Saya adalah ketua komite
sekolah SD Swasta HKBP Pan-
garibuan. Sekolah kami terletak
cukup jauh dari Tarutung, ibu
kota Tapanuli Utara. Butuh dua
jam perjalanan agar bisa tiba di
sekolah. Sekolah kami pernah
dibina program USAID-DBE
(Decentralized Basic Education).
Sebagai ketua komite sekolah saya pernah mendapat-
kan pelatihan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Salah
satu materi yang dilatih adalah Peran Serta Masyarakat
(PSM). Dalam pelatihan itu, kami diberi pemahaman
tentang peran komite dan cara praktis memanfaatkan
PSM.
Sebelum bermitra dengan USAID-DBE, peran komite
tidak begitu maksimal. Secara organisasi, kami belum
memahi fungsi dan peran. Tidak ada AD/RT. Bahkan
kami tidak punya program kerja. Namun setelah mengi-
kuti pelatihan, kami langsung membuat AD/RT dan
program kerja. Keanggotan juga mulai melibatkan tokoh-
tokoh masyarakat, pemerintah setempat, orang tua,
tokoh agama dan pemuda.
Relasi dengan kepala sekolah juga mulai berubah. Jika
sebelumnya, komite sekolah tidak terlibat dalam
perencanaan program. Tapi kini, komite dilibatkan secara
aktif untuk melakukan perencanaan. Komite, kepala
sekolah dan guru telah bersama-sama menyusun
rencana kerja sekolah (RKS) setiap tahunnya.
Selain membuat RKS, komite juga ikut melakukan
monitoring dan implementasi RKS tersebut. Kami ikut
mencari jalan agar semua program ini bisa dilaksanakan,
karena anggaran sekolah tidak cukup untuk membiayai
seluruh kegiatan. Komite menjadi mediator dengan
orang tua dan masyarakat untuk turut berpatisipasi.
Perubahan ini membuat legitimasi komite semakin
kuat. Orangtua siswa dan masyarakat semakin mudah
memberikan bantuan.
Menyediakan WC, Air Bersih dan Ruang Kelas
Banyak hasil baik yang dihasilkan dari kerja komite
sejak dilatih MBS. Beberapa diantaranya kami berhasil
menyediakan air bersih dan membangun WC. Biaya
pembangunan air bersih dan WC ini ditanggung oleh
masyarakat.
Dalam mengumpulkan dana pembangunan, kami
meminta peran serta semua pihak. Kami juga meminta
dukungan dari para perantau di luar Pangaribuan. Banyak
alumuni sekolah kami, yang sudah bekerja. Mereka kami
minta untuk menyumbang.
Sumbangan tidak harus dalam bentuk uang, tetapi bisa
dalam bentuk bahan bagunan. Bahkan proses pem-
bangunan sarana air bersih dan WC itu dilakukan sendiri
oleh para perantau. Mereka menunjuk tukang yang
mengerjakannya. Komite dan kepala sekolah hanya
memonitoring perkembangan pembangunan. Hal ini
ditujukan agar para perantau percaya bahwa bantu-
an yang mereka berikan digunakan sesuai yang
mereka harapkan.
Komite juga membantu meloby Bupati Tapanuli
Utara, Torang Lumban Tobing untuk memangun
ruang belajar.
Sesuai RKS, sekolah membutukan ruang belajar
baru. Kami membuat proposalnya bersama-sama.
Kemudian saya pergi ke Tarutung guna menjumpai
Bupati. Kepada Bupati saya menyampaikan permo-
honan kami. Bupati menerima baik permohonan
kami, lalu melalui dinas pendidikan membangunkan
ruang baru.
Pendekatan Sebagai Kunci
Pendekatan adalah kunci keberhasilan kerja
komite. Komite adalah penghubung sekolah
dengan masyarakat. Guna melibatkan masyarakat,
komite harus aktif melakukan pendekatan.
Bantuan dari masyarakat tidak harus dalam
bentuk uang. Mereka juga bisa membantu melalui
jasa atau keterampilan yang lain. Masyarakat punya
keterampilan yang bisa dimanfaatkan sekolah.
Saya pernah meminta bantuan tukang potong
rambut buat merapikan rambut anak-anak. Saya
lihat rambut mereka sudah panjang. Saya jumpai
tukang pangkas di kampung kami. Saya minta Ia
datang ke sekolah untuk memotong rambut.
Ketika Ia datang kesekolah, anak-anak kemudian
diminta antri agar dipangkas. Ketika tukang cukur
itu bekerja, saya memuji kesediaannya datang
kesekolah. Saya bilang dengan rambut rapi, anak-
anak akan lebih bersemangat belajar.
Ketika semua anak selesai dipotong rambutnya,
saya bermaksud memberikan uang pembayaran.
Tapi si tukang pangkas menolaknya. Ia mengatakan
senang bisa membantu anak-anak agar lebih rapi
dan bergiat belajar. Ia pun bilang bahwa jasa potong
rambutnya sebagai sumbangan kepada sekolah.
SD Swasta HKBP Pangaribuam hampir tutup
karena jumlah siswa yang mendaftar menurun
setiap tahunnya. Sejak dibina program USAIDDBE
di tahun 2007, jumlah siswa yang mendaftar berla-
han meningkat. Kini jumlah siswa sekolah itu terus
bertambah. (*)
PSM MEMBANGKITKAN SEKOLAH YANG HAMPIR TUTUP
Peran Komite Sekolah di SD Swasta HKBP, Pangaribuan, Taput
“Pak Marolop menunjukkan
bukti-bukti hasil pekerjaann-
ya dalam mengelola PSM.”
tukas Meiwati F Moho guru
SDN 076728 Teluk Dalam,
Nias Selatan.
Butuh PSM untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan,
Harian Analisa (19/3/2013)
Kutipan Berita
1
2
3
4
5
Marolop Pakpahan
1. Guru dan siswa menanam ragam
kembang guna memperindah sekolah.
Kegiatan ini merupakan implementasi
dari program sekolah yang dituangkan
dalam RKS.
2. Toilet yang dibangun atas biaya yang
dikumpulkan dari para perantau. Toilet
ini dibangun membantu guru dan siswa
menjaga kesehatan.
3. Guru dan siswa merawat tanaman
sekolah secara rutin. Program ini meru-
pakan bagian dari RKS.
4. Ruang kelas baru yang dibangun
Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli
Utara atas usaha komite sekolah.
5. Sarana air bersih yang dibangun atas
biaya yang dikumpulkan masyarakat
dan perantau.
KABAR PRIORITAS 9
DISTRIK
USAID PRIORITAS Sumut berhasil memilih 318 fasilitator praktik
yang baik. Jumlah itu dibagi menjadi dua. Ke166 fasda itu ditugaskan
menjadi fasilitatora di tingkat SMP/MTs. 159 fasda lainya bertanggungja-
wab mengembangkan layanan pendidikan serupa di tingkat SD/MI.
Para fasilitator dipilih dari guru-guru terbaik, kepala sekolah,
pengawas sekolah, staf teknis dinas pendidikan dan staf teknis kantor
kementerian agama (kemenag). Proses seleksi dilakukan melalui proses
seleksi administrasi dan wawancara. Semua proses seleksi dilakukan
bersama USAID PRIORITAS, Dinas pendidikan dan Kemenag.
Sedangkan fasilitator LPTK dari Universitas Negeri Medan
(Unimed) dan IAIN Sumatera Utara dipilih berdasarkan rekomendasi
dari rektor. Begitu juga dengan fasilitator LPMP dipilih berdasarkan
rekomendasi dari Kepala LPMP Sumatera Utara.
Sebelum menjalan tugas melatih guru-guru, para fasilitator terlebih
dahulu mengikuti Training of Trainers (ToT). Sebanyak 38 fasilitator
mengikuti pelatihan sebagai fasilitator provinsi (Fasprov). Mereka dilatih
318 FASILITATOR PRAKTIK YANG BAIK TERPILIH
guna melatih 294 fasilitator daerah (Fasda). Melalui pelatihan ToT diharap-
kan di setiap kabupaten/kota dan LPTK tersedia tenaga ahli yang mampu
melatih tenaga pendidikan lainnya.
Setelah ToT di tingkat nasional untuk Fasprov dan provinsi untuk Fasda,
para fasilitator akan dikirim untuk melatih ratusan guru, kepala sekolah dan
pengawas sekolah. Setelah pelatihan, fasda akan melakukan pendampingan
intensif guna memastikan tenaga pendidik mampu mempraktikkan hasil
pelatihan. (*)
Komposisi Fasiliator USAID PRIORITAS
Rapat Reviu & Perencanaan Distrik
Tapanuli Selatan. Rapat berlangsung pada 4 Maret 2013
di Aula KPN Budi Luhur, Padang Sidempuan. Peserta me-
nyepakati strategi diseminasi program DBE di tingkat
SMP/MTs dilaksanakan secara mandiri di 4 lokasi (SMPN 1
Angkola Timur, SMPN 3 Sipirok, SMPN 1 Marancar &
SMPN 1 Sayur Matinggi) yang melibatkan 134 orang guru
pada bulan Mei 2013. Tingkat SD/MI akan melibatkan 200
orang guru.
Tapanuli Utara
Rapat berlangsung pada 5 Maret 2013 di Aula Hotel Gory,
Tarutung, Tapanuli Utara. 47 peserta dari Dinas
Pendidikan, Kemenag dan Bappeda berpartisipasi. Rapat
dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh
Kabid Disdakmen, Drs. Saut Panjaitan. Tiga keputusan
startegis yang dihasilkan adalah, pertama, mendukung
pelaksanaan diseminasi program USAID-DBE. Kedua,
mengalokasikan Rp. 300 juta untuk diseminasi program
USAID-DBE. Ketiga, setelah implemantasi diseminasi
diharapkan ada laporan perkembangan dan pencapaian. (*)
Bupati Tapsel H. Syahrul M. Pasaribu yang diwaliki Kepala Bappeda
Tapsel membuka rapat reviu dan perencanaan.
Seorang peserta seleksi fasilitator daerah di Labuhan Batu, mengikuti sesi
wawancara. Proses seleksi fasilitator dilakukan bersama oleh USAID PRIORI-
TAS, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama.
KABAR PRIORITAS 10
PROVINSI
Pematangsiantar.USAID PRIORI-
TAS Sumut siap mendukung Dinas Pen-
didikan Provinsi Sumatera Utara
(Disdiksu) mengimplementasiikan pro-
gram 788 terkhusus dalam bidang pening-
katan mutu tenaga kependidikan. Hal itu
disampaikan Koordinator Provinsi USAID
PRIORITAS Sumut merespon sambutan
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara
(Kadisdiksu), Drs. Mohammad Zein, MSi
dalam pembukaan Training of Trainers
(ToT) Fasilitator Daerah Praktik Yang Baik
di Tingkat SMP/MTs di Siantar Hotel,
Pematang Siantar
(Selasa, 2/4).
Dalam kesem-
patan itu Kadisi-
diksu yang diwakili
Dra. Rosmawaty
Nadeak, M.Pd menyatakan bahwa
Disdiksu telah
merancang program
pendidikan yang
berfocus pada pen-
ingkatan mutu pen-
didikan. Program
tersebut disebut
program 788. Berisi
tujuh tujuan star-
tegis, delapan tero-
bosan dan 8 pro-
gram.
Menurut Agus Marwan, program 788
Disdiksu sesuai dengan program Gu-
bernur Sumatera Utara (Gubsu) H. Gatot
Pujo Nugroho, ST yang disampaikan pada
Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) Provinsi Sumatera Utara
tahun 2013 di Santika Dyandra Hotel,
Medan, Rabu (3/4). Dalam kesempatan itu
Gubsu meluncurkan 9 prioritas pem-
bangunan. Di bidang pendidikan Gubsu
berfokus pada peningkatan kualitas pen-
didikan terutama program wajib belajar
12 tahun, peningkatan kapasitas dan kuali-
tas tenaga pendidik serta rencana pem-
bangunan ruang kelas baru terutama bagi
jenjang SMK.
Puji Gubsu
Ketika ditanya wartawan tentang 9 priori-
tas Gubsu, Agus Marwan, mengatakan
USAID PRIORITAS memuji prioritas Gubsu
tersebut. Khususnya prioritas dalam pening-
katan mutu pendidikan melalui peningkatan
kualitas dan kapasitas tenaga pendidik. Agus
Marwan optimis Gubsu melalui Disdiksu
mampu menyediakan layanan pendidikan
bermutu di Sumut.
Guna mendukung usaha Gubsu mening-
katkan mutu pendidikan, USAID
PRIORITAS siap
bekerjasama dan
membantu.
Untuk mewujudkan
hal tersebut,
USAID PRIORITAS
akan melakukan koordinasi lintas
pemangku ke-
bijakan pendidikan,
untuk menguatkan
kerjasama dalam
rangka peningkatan
mutu. “Dalam
koordinasi terse-
but, kami akan
membicarakan
teknis kerjasama
peningkatan mutu
pendidikan yang dilakukan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan
USAID PRIORITAS,” tukas Agus Marwan.
Menurut Agus Marwan, rencana Gubsu
mewujudkan peningkatan mutu pendidikan
adalah rencana visioner dan mampu di-
wujudukan. Terlebih Gubsu punya komit-
men yang kuat untuk memajukan pendidikan
di Sumut. Dan di saat bersamaan apa yang
dilakukan USAID PRIORITAS secara teknis
sangat relevan dengan tujuan peningkatan
mutu pendidikan sebagaimana diimpikan
Gubsu. Karena itu, USAID PRIORITAS bisa
bergandengan tangan dengan Pemprovsu
dalam tujuan ini. (*)
Menurut Agus Marwan,
program 788 Disdiksu sesuai
dengan program Gubernur
Sumatera Utara (Gubsu)
H. Gatot Pujo Nugroho, ST
yang disampaikan pada
Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang)
Provinsi Sumatera Utara
tahun 2013 di Santika
Dyandra Hotel, Medan,
Rabu (3/4).
USAID PRIORITAS MENDUKUNG
PROGRAM 788 DISDIKSU
PROGRAM 788 DISDIKSU 7 tujuan strategis Disdiksu
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan anak usia dini, non formal dan Formal (PAUDNI) di kabu-
paten/kota.
Terjaminnya kepastian layanan pendidi-kan dasar berkesteraan yang bemutu di
kabupaten/kota.
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah berkesetaraan
yang bermutu di kabupaten/kota.
Tersedianya dukungan layanan pendidi-
kan tinggi di kabupaten/kota.
Tersedia dan terjangakaunya pendidikan khusus dan layanan khusus yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di kabu-
paten/kota.
Meningkatkanya kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan di kabupaten/kota.
Tersedianya sistem tata kelola yang andal dalam menjamin terselenggaranya
layanan prima di Disdiksu. 8 Program Terobosan
Implementasi sekolah gratis untuk semua jenjang pendidikan (SD/MI, SMP/MTs/SMPLB,SMA/MA/SMK/SMAL
B)
Pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas di satuan pendidikan ( 45.000
ruang tuntas tahun 2018).
Implementasi muatan local dan ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan untuk semua jenjang pendidi-
kan (penerapan awal di sekolah binaan).
Pengoptimalan pembangunan SMK dan Politeknik di kab/kota sesauai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia indus-
try (DUDI).
Implementasi “One School One
Cyber”.
Peningkatan mutu peserta didik, pen-didik dan tenaga kependidikan untuk
semua jenjang pendidikan.
Publikasi program dan kegiatan pendidi-
kan. 8 Program Prioritas 2014
Memberikan layanan pendidikan wajib
belajar (wajar) 12 tahun.
Memberikan bantuan biaya pendidikan, kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan untuk semua jenis dan
jenjang pendidikan di kabupaten/kota.
Memprogramkan pendidikan anak usia dini (PAUD), Non Formal dan In Formal
di Kab/kota.
Pengoptimalan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) bagian satuan pendidi-kan, pendidik dan tenaga kependidikan untuk semua jenis dan jenjang pendidi-
kan di kab/kota.
Memprogramkan gebyar pendidikan di
tingkat provinsi dan nasional.
Pengoptimalan Standar Nasional Pen-didikan (SNP) untuk semua jenis dan
jenjang pendidikan di kab/kota.
Publikasi program dan kegiatan pendidi-kan di Sumatera Utara secara berkala di
media cetak dan elektronik.
Kadisdiksu Drs. Mohammad Zein, M.Si selalu pro aktif mendukung program USAID PRIORITAS. Ki-ka:
PC USAID Sumut Agus Marwan, Kadisdiksu Drs. Mohammad Zein, MSi, Konsul AS untuk P. Sumatra
Kathryn A. Crockart, Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston, TLAdviser Lynne Hill dan
GMS Adviser Mark Heyward.
KABAR PRIORITAS 11
KABAR PRIORITAS
Penanggung Jawab: Agus Marwan (Koordinator Provinsi) Editor: Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi: Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist),
Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M. Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist).
ALAMAT REDAKSI : Kantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.
Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500
Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pen-
didikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.
USAID PRIORITAS adalah
program lima tahun yang didanai
oleh United States Agency for
International Development (USAID),
yang diimplementasikan oleh
Research Triangle Institute (RTI),
Education Development Center
(EDC), dan World Education (WE).
USAID PRIORITAS dirancang un-
tuk meningkatkan akses pendidikan
pendidikan dasar berkualitas di
Indonesia, khususnya untuk: (1)
Meningkatkan kualitas dan relevansi
pembelajaran di sekolah; (2)
Meningkatkan tata kelola dan
manajemen pendidikan di sekolah
dan kabupaten/kota; (3) Meningkat-
kan dukungan koordinasi di dalam
dan antar sekolah, lembaga pendidi-
kan/pelatihan guru dan pemerintah
di semua jenjang.
Medan. Guna meningkatkan kualitas SDN 060843 Medan Barat, Kota
Medan, Sumatera Utara mempraktikan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Effektif dan Menyenangkan) dalam proses belajar mengajar (PBM), Senin (29/4).
Sebelum mempraktikan PAKEM, 40 guru SDN 060843 Medan Barat ter-
lebih dahulu mengikuti pelatihan melalui KKG (Kelompok Kerja Guru). Pelati-
han berlangsung selama dua hari (26-27 April 2013) di aula sekolah dengan
memanfatkan BOS (biaya operasional sekolah). Mereka dilatih untuk men-
erapkan PAKEM yang dikembangkan melalui penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RRP) dan merancang media pembelajaran
berbiaya murah.
Kepala SDN 060843 Medan Barat, Dra. Mishri Al Bantani, mengatakan
pelatihan PAKEM ditujukan untuk meningkatan kualitas dan keterampilan guru.
Pelatihan ini merupakan salah satu program sekolah guna mewujudkan visi
sebagai sekolah yang unggul.“Kami ingin guru mampu mendesain pembelajaran
agar mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Desain harus inovatif.
Guru yang bisa mendesain pembelajaran seperti ini akan membuat sekolah
kami menjadi unggul,”jelas Mishri Al Bantani.
Praktik PAKEM
Elly Mardiana, S.Pd, guru kelas IV mengaku gembira bisa mengimplementa-
sikan PAKEM. Mardiana telah menggunakan media sederhana dan lembar kerja
siswa (LKS) dalam pelajaran IPA. Penggunaan media dan LKS yang didesain
sendiri oleh guru, mampu membantu siswa mengenali benda-benda yang bersi-
fat magnetis.”Anak-anak lebih bersemangat,” kata Mardiana.
Hal senada disampaikan Muhammad Akmal Dhuha, siswa kelas IV yang
berpartisipasi dalam PBM. Dhuha mengaku lebih menyenangi PBM karena bisa
berbagi gagasan dengan rekan-rekannya. Dhuha dan rekan-rekannya belajar
dengan model cooperative learning (pembelajaran berkelompok) dalam topik
energi dan perubahan.”Kami bisa belajar sambil bermain-main,” tukas Dhuha.
(*)
MANFAATKAN DANA BOS, SD 060843 MEDAN
BARAT LATIH GURU PRAKTIKKAN PAKEM
PRESENTASI: Muhammad Akmal Dhuha mempresentasikan cara membuktikan terjadinya
medan magnet dengan media sederhana. Dia diminta presentasi oleh gurunya, Elly
Mardiana, S.Pd, yang mempraktikkan PAKEM dari hasil pelatihan USAID
PRAKTIK YANG BAIK