I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONENKOMPONEN A. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANA.1. Visi
Visi STIE Pariwisata Internasional (STEIN) dirumuskan berdasarkan
komitmen sebagai berikut: (1) Komitmen untuk membangun organisasi yang
sehat; (2). Komitmen untuk memiliki keunggulan kompetitif bagi lulusannya;
(3). Komitmen untuk memberdayakan seluruh civitas akademi melaksanakan
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; (4) Komitmen menjadi lembaga
pendidikan yang menjadi mitra usaha pariwisata yang memiliki daya saing;
(5) Komitmen menjadi perguruan tinggi yang sehat dan memberi
kesejahteraan bagi seluruh civitas akademinya.
Visi STIE Pariwisata Internasional (STEIN) adalah: ”Menjadi sekolah tinggi
ilmu ekonomi mitra usaha pariwisata yang unggul, sehat dan sejahtera pada
tahun 2017”. Visi sangat penting bagi STEIN karena dapat memberi
gambaran langkah STEIN ke depan sebagai sekolah tinggi yang menjadi
mitra bagi usaha pariwisata melalui kerjasama program link & match yang
berkelanjutan.
Visi STEIN memberi makna unggul, sehat dan sejahtera dengan
penjelasan sebagai berikut:
Unggul
memasok tenaga kerja ke mitra usaha pariwisata, menyiapkan SDM
pariwisata melalui uji kompetensi yang konsisten dan berkelanjutan dan
memberikan layanan kepada masyarakat melalui penelitian, dan pengabdian
masyarakat pada industri pariwisata.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 1
Sehat
STEIN sehat karena sumber daya manusia dan sumber daya dana dikelola
secara berkelanjutan, SDM diberdayakan melalui pendidikan studi lanjut,
pelatihan dan penelitian serta pengabdian masyarakat dan sehat sumber
daya dana karena sisa operasional di investasikan ulang tanpa ada dana
yang keluar dalam bentuk deviden.
Sejahtera
karena ada alokasi bonus, THR, Asuransi BPJS, DPLK di BNI, dana pensiun
sampai usia 55 tahun dan dana pensiun usia 55-65 tahun bagi dosen yang
kompeten.
A.2. MisiSTEIN1. Misi
STEIN menyelenggarakan dan mengembangkan kemampuan mahasiswa
atau perserta didik bidang manajemen peminatan perhotelan dan usaha
perjalanan wisata, yang mampu memenuhi kebutuhan industri dengan:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan
memberdayakan lulusan yang mampu bersaing di dalam dan luar
negeri.
2. Memberdayakan mahasiswa mengembangkan kemampuannya
melayani masyarakat industri pariwisata atas kesadaran dan
kemauannya.
3. Mengendalikan mutu mahasiswa melalui pendidikan dan pelatihan
yang berkelanjutan.
4. Mengejar pengakuan mutu STEIN dari para pengguna lulusan, baik
di dalam dan luar negeri.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 2
5. Meningkatkan kompetensi kerja bidang manajemen peminatan
perhotelan dan usaha wisata serta bidang akutansi bagi mahasiswa
dalam berbagai bidang industri.
6. Memperluas kesempatan kerja bagi para lulusan di dalam dan di luar
negeri.
7. Mengembangkan karir para lulusannya.
8. Menyelenggarakan kegiatan penelitian pada bidang manajemen dan
akutansi yang bermanfaat secara langsung pada masyarakat.
9. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat secara sistematis dan
berkesinambungan yang dapat dirasakan manfaatnya secara
langsung oleh masyarakat khususnya masyarakat sekitar kampus.
A. 3.Tujuan Tujuan STEIN merujuk merupakan turunan dari visi dan misinya. Tujuan penyelenggaraan pendidikan di STEIN adalah:
a. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pemikir, perencana
yang handal dan terorientasi lingkungan dalam bidang pariwisata.
b. Mempertemukan keinginan masyarakat dengan kebutuhan industri
pariwisata
c. Menambah daya tampung pendidikan tinggi dalam rangka
mengantisipasi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan lulusan
SLTA.
d. Mengadakan diversifikasi dalam rangka mengantisipasi kejenuhan
program manajemen perhotelan dan usaha wisata.
e. Mempersiapkan pengembangan pengetahuan pariwisata menjadi
satu disiplin ilmu tersendiri melalui penelitian berkelanjutan dan
pengembangan tenaga akademi yang berorientasi ilmiah seiring
dengan perkembangan institusi pendidikan STIE Pariwisata
Internasional (STEIN).
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 3
f. Menghasilkan SDM yang handal dan kompeten pada bidang
kepariwisataan peminatan pada bidang kepariwisataan
mencakup: kantor depan, tata graha, pramusaji restoran, bar dan
usaha perjalanan wisata.
g. Menghasilkan SDM yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang
bersifat manajerial pada bidang dengan peminatan pada bidang
kepariwisataan.
h. Menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
wirausaha di bidangperhotelan seperti tata graha, binatu dan
restoran serta pada bidang usaha perjalanan wisata.
A.4. Sasaran yang relevan dengan misinya serta Strategi Pencapaiannya.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan misinya, STEIN telah Rencana Induk
Pengembangan (RIP) tahun 2011-2020 sebagai rencana jangka panjang
STEIN. Dengan tujuan agar pencapaian yang ditetapkan dalam RIP dapat
dilakukan secara terencana dan sistematis, RIP tersebut dijabarkan dalam
Rencana Strategi (Renstra) lima tahunan, dengan rincian sebagai berikut:
- Renstra 2011-2016 menjaga stabilitas jumlah mahasiswa yang masuk
ke STEIN sesuai dengan daya tampung yang dimiliki setiap tahun,
persiapan akreditasi A bagi program studinya dan menghasilkan
lulusan yang siap kerja, khususnya di industri kepariwisataan. Pada
tahapan ini STEIN sebagai institusi yang unggul, sehat dan sejahtera
dapat tercapai melalui peningkatan fasilitas sarana dan prasarana,
peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut dan peningkatan
produktivitas penelitian dan pengabdian masyarakat, dan peningkatan
kualitas tenaga kependidikan. Pada periode ini, STEIN menerapkan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara penuh, seluruh
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 4
dosen sudah S-2, menyalurkan mahasiswa untuk bekerja paruh
waktu, meningkatkan kegiatan dalam seminar ilmiah lokal dan
nasional, penerapan sistem online bidang akademik dan non
akademik dan pemanfaatan multimedia 80% dalam proses
pembelajaran. Pada periode ini ditargetkan pembukaan program studi
baru, sebagai wujud pengembangan institusi akan dilaksanakan.
- Renstra 2017-2020: Dalam rangka mewujudkan STEIN sebagai
sekolah tinggi yang menghasilkan lulusan yang berdaya saing secara
global, khususnya di industri kepariwisataan. Pada periode ini, STEIN
ditargetkan memperoleh Akreditasi A untuk program studi,
menyelenggarakan pembelajaran student learned centered secara
penuh, pemanfaatan multimedia secara penuh, publikasi hasil
penelitian dosen di jurnal terakreditasi baik nasional maupun
internasional, perolehan hak paten bagi dosen, 25% dosen sudah
bergelar S-3 di mana 80% dari dosen sudah memperoleh sertifikasi
dosen dan pembukaan program pascasarjana S-2 Manajemen.
Untuk mewujudkan lulusan sarjana ekonomi bidang manajemen yang
memiliki daya saing dan profesional, ditetapkan sasaran-sasaran dan strategi
pencapaian untuk meningkatkan mutu lulusan sebagai berikut:
1. Pencapaian target kelulusan tepat waktu yang siap pakai minimal
70% dan dapat diserap industri 90% melalui pelayanan yang
memuaskan kepada mahasiswa serta menciptakan hubungan yang
harmonis dengan industri.
Strategi Pencapaian:- Mengevaluasi kurikulum secara teratur setiap 3 tahun dan
menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 5
- Memaksimalkan peran dosen Pembimbing Akademik untuk
mengarahkan dan memotivasi mahasiswa untuk lulus tetap waktu
melalui pertemuan berkala.
- Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan ujian akhir
dijadualkan secaran secara terencana.
- Melaksanakan kuliah remedial dan semester pendek.
- Mendorong dosen untuk memberikan tema penelitian dan melibatkan
mahasiswa dalam penelitiannya.
- Melaksanakan bimbingan skripsi secara terjadual dan terencana.
- Meningkatkan kerjasama dengan pihak industri sebagai tempat
mahasiswa STEIN mengikuti magang dan bekerja sambil kuliah.
- Meningkatkan peran Pusatkarier AKPINDO-STEIN (PAS) dalam
rangka penyaluran mahasiswa dan alumni untuk magang dan bekerja
di industri.
- Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa melalui
kegiatan English Conversation Club (ECC).
- Melakukan monitoring mahasiswa yang magang dan bekerja ke
industri, pada saat yang bersamaan dilakukan survey untuk mengukur
tingkat kemampuan apakah sudah memenuhi kebutuhan industri.
2. Meningkatkan IPK rata-rata lulusan di atas 3.0.
Strategi Pencapaian- Melaksanakan kegiatan tutorial dari mahasiswa senior ke junior dalam
bentuk asisten tugas.
- Melaksanakan kuliah remedial dan semester pendek
- Meningkatkan peran dosen Pembimbing Akademik (PA) dalam proses
pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).
3. Menetapkan lama waktu tunggu bekerja maksimal 6 bulan bagi lulusan
yang belum bekerja pada saat di wisuda.
Strategi Pencapaian
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 6
- Meningkatkan peran Pusatkarier AKPINDO-STEIN (PAS) dalam rangka
penyaluran ke industri.
- Bekerjasama dengan alumni untuk informasi tentang lowongan
pekerjaan.
4. Meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui program bekerja sambil
kuliah dan mengukur perkembangannya dengan uji kompetensi untuk
mencapai kerangka kualifikasi jenjang enam.
Strategi Pencapaian- Meningkatkan peran PAS dalam rangka penyaluran ke industri.
- Bekerjasama dengan alumni untuk informasi tentang lowongan
pekerjaan.
- Bekerjasama dengan LSP P-1 AKPINDO-STEIN melaksanakan uji
kompetensipada bidang bahasa Inggris, peminatan Front Office, Tata
Hidang, Tata Graha dan Usaha Perjalanan Wisata mengacu pada
standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
- Bekerjasama dengan LSP P-3 Pariwisata untuk melaksanakan uji
kompetensi bagi mahasiswa dan alumni yang telah bekerja mengacu
pada standar BNSP.
5. Menghasilkan SDM bidang dengan peminatan pada bidang
kepariwisataan yang memiliki wawasan dan kemampuan manajerial yang
mampu bersaing baik di dalam maupun di luar negeri.
Strategi Pencapaian- Bekerjasama dengan LSP P-1 AKPINDO-STEIN melaksanakan uji
kompetensi pada bidang bahasa Inggris, peminatan Front Office, Tata
Hidang, Tata Graha dan Usaha Perjalanan Wisata mengacu pada
standar BNSP.
- Bekerjasama dengan LSP P-3 Pariwisata untuk melaksanakan uji
kompetensi bagi mahasiswa dan alumni yang telah bekerja mengacu
pada standar BNSP.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 7
6. Menghasilkan tenaga wirausaha (entrepreneurship) yang mampu
mengelola dan mengembangkan usaha pada bidang kepariwisataan dan
berbagai bidang lain serta mampu mengembangkannya.
Strategi Pencapaian- Memberikan kuliah kewirausahaan dengan cara praktek langsung bidang
kewirausahaan.
- Menjajagi kerjasama dengan Bank Mandiri dalam pembiayaan
kewirausahaan bagi mahasiswa di Kampus.
7. Meningkatkan kualitas dosen STEIN melalui program pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Strategi Pencapaian- Memotivasi dan memotivasi para dosen untuk tugas belajar ke jenjang
yang lebih tinggi sampai S-3.
- Menugaskan dosen untuk meningkatkan kualitas pengajaran dengan
pengikuti pelatihan teknik mengajar yang diselenggarakan Kopertis
Wilayah III dan mentransfer pengetahuannya kepada teman sejawat.
- Memberikan pelatihan metodologi penelitian dan teknik analisis data
kepara para dosen untuk meningkatkan kemampuan para dosen
melakukan penelitian.
- Mendukung dan memfasilitasi dosen dalam n melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
- Menugaskan dosen untuk membuat program kerja setiap semester
mencakup tri dharma perguruan tinggi.
- Membantu dosen mempublikasikan hasil penelitian dosen ke jurnal ISSN,
terakreditasi nasional dan internasional.
- Memfasilitasi dosen dalam menulis bahan ajar, modul dan diktat.
A.5. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 8
STEIN memiliki visi untuk “Melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat dengan perbaikan berkelanjutan melalui
pemberdayaan mahasiswa dan lulusan yang mampu bersaing di dalam dan
luar negeri dengan kompetensi bidang ekonomi dan teknologi pendukungnya
yang efektif, serta holistik pada tahun 2017”. Dalam upaya pencapaian visi
ini, STEIN membentuk misi dan tujuan. Sasaran-sasaran ditetapkan sebagai
pedoman untuk melangkah agar mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan memiliki daya saing pada bidang dengan peminatan pada
bidang perhotelan dan usaha wisata.
Ditinjau dari analisis keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran, tampak
adan keterkaitan dan keberlanjutan yang sistematis antara masing-masing
komponen yang disajikan secara sistematis sehingga merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
A.6. Deskripsi SWOT Komponen AAnalisa SWOT komponen Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Strategi
Pencapaian STEIN berdasarkan hasil evaluasi diri.
STRENGTH (S)a. Memiliki visi yang jauh ke depan, realistis dan dapat dicapai.
b. Memiki program yang memungkinkan mahasiswa bekerja sambil kuliah di
STEIN.
c. Memiliki jaringan kerjasama dengan perusahaan, hotel-hotel berbintang
dan restoran terkenal di wilayah Jabodetabek sebagai tempat untuk
menampung mahasiswa magang dan bekerja.
d. Memiliki PAS sebagai lembaga untuk menyalurkan mahasiswa dan
alumni ke industri.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 9
e. Memiliki LSP P-1 AKPINDO-STEIN sebagai wadah untuk melakukan uji
kompetensi berdasarkan SKKNI bagi mahasiswa dan alumni yang diakui
oleh BNSP.
f. Penyelenggaraan proses belajar mengajar di S-1 didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai dan mendukung seperti ruang komputer
simulator kantor depan (Front Office) Fidelio, ruang praktek restoran
yang representatif, model room beserta peralatan tata graha
(housekeeping), e-learning, internet, komputer statistic (SPSS), komputer
akuntansi (Myob), LINDO, perpustakaan dan berbagai ruangan
pendukung lainnya bagi aktifitas dosen dan mahasiswa.
g. Memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
mengoperasikan sistem informasi administrasi akademik.
h. Memiliki kerjasama dengan SMK-SMK Pariwisata yang ada di wilayah
Jabodetabek.
WEAKNESS (W)a. Belum ada MoU dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri
b. Kerjasama dengan industri dalam bentuk MoU relatif masih kurang.
c. Kerjasama dengan industri perhotelan di luar Jabodetabek belum ada.
d. Jurnal Internasional dan nasioperasional terakreditasi belum ada.
e. Dosen tetap masih bergelar S-1 masih ada 3 orang.
f. Dosen tetap yang memilik kualifikasi S-3 baru 3 orang dengan usia di
atas 55 tahun.
g. Dosen tetap yang memiliki sertifikasi dosen baru 3 orang.
h. 95 % mahasiswa berasal dari lulusan SMK Pariwisata (SMIP).
i. Tenaga kependidikan dengan gelar S-1 ada 4 orang.
j. Kerjasama dengan pemerintah setempat secara formal belum ada, baik
dalam bentuk penelitian maupun pengabdian masyarakat.
k. Kemampuan meneliti para dosen relatif masih rendah.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 10
OPPORTUNITY (O)a. Tersedianya jaringan informasi global mewujudkan visi, misi dan tujuan
programstudi.
b. Peluang beasiswa khususnya BPPSbagi dosen untuk menempuh studi
lanjut hingga S3.
c. Banyak peluang untuk mendapatkan Hibah dari pemerintah, dana
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari
Pemerintah.
d. Lulusan SMU dan SMK non Pariwisata khususnya pada bidang bisnis.
THREAT (T)a. Jumlahmahasiswa yang masuk ke program S-1 STEIN 95% berasal
dari SMK Pariwisata (SMIP).
b. Banyaknya baru sejenis yang diselenggarakan di wilayah Jabodetabek
yang berlomba untuk meningkatkan kualitas lulusannya.
c. Pengembangan sejenis di daerah.
KOMPONEN B.TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTUB.1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya
Dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) di STEIN dalam menjalankan
fungsinya sebagai lembaga pendidikan tinggi relatif baik. SDM di STEIN
terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan dengan tugas dan fungsi masing-
masing untuk mendukung peningkatan kualitas dan keberlanjutan STEIN.
Setiap personil di STEIN memiliki tugas dan tanggungjawab yang jelas yang
sudah dituangkan di dalam Statuta STEIN. Di samping mengacu kepada
statuta, dalam menjalankan kegiatannya STEIN juga mengacu kepada
Peraturan Yayasan Lembaga Bina Pendidikan Pariwisata (YLBPP) yang
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 11
mengatur hak dan kewajiban Dosen dan Tenaga Kependidikan sebagai
karyawan di lingkungan YLBPP.
Sejumlah dosen juga mendapatkan tugas tambahan jabatan struktural
sebagai Ketua, Wakil Ketua, dan Ketua Program Studi yang rincian fungsi
dan tugas pokoknya Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya di STEIN
adalah sebagai berikut:
a. Ketua1) Fungsi Pokok:
Memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian
terapan dan pengabdian kepada masyarakat dan pembinaan civitas
akademika di lingkungan STEIN serta hubungan dengan
lingkungannya.
2) Tugas Pokok
2. Menetapkan pola kebijakan umum STEIN dengan berpedoman
kepada kebijakan pemerintah c.q. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
memperhatikan kebijakan dan ketentuan yang digariskan oleh
Pengurus Yayasan.
3. Merencanakan, membina dan mengembangkan kurikulum dan silabus.
Menetapkan jadwal kegiatan tiap program studi dan
mengkoordinasikan pelaksanaannya.
4. Memimpin dan atau mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
kegiatan dari unsur pelaksana akademik (pendidikan dan pengajaran),
administrasi pendidikan, pemasaran dan penerimaan mahasiswa baru,
kemahasiswaan dan alumni .
5. Memimpin rapat akademik yang diadakan secara berkala.
6. Menghadiri rapat program studi yang diadakan secara berkala.
7. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program akademik dan
terhadap pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 12
8. Membuat rancangan, mengusulkan dan melaksanakan rencana induk
pengembangan, rencana strategis dan rencana operasional tahunan
setelah disetujui pengurus yayasan;
9. Mengajukan usul pengangkatan dan pemberhentian tenaga edukatif
dan administratif sesuai tuntutan kebutuhan dan peningkatan mutu
pendidikan dan pengajaran kepada Pengurus Yayasan.
10.Mengajukan usul kepada instansi yang berwenang mengenai
penetapan jenjang kepangkatan dosen, sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor:
17 tahun 2013 tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya
yang diperbaharui melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 46 tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 17
tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
11.Melaksanakan sistem otonomi kampus yang telah didelegasikan oleh
Yayasan dan bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya yang
ada untuk dikelola dengan sebaik-baiknya dan
mempertanggungjawabkannya ke Pengurus Yayasan.
12.Merumuskan dan mengajukan saran dan dasar pertimbangan
mengenai pola sistem penggajian/honorarium tenaga pengajar.
13.Memungut dan membayar pajak dari gaji dan honorarium seluruh staf,
baik tetap dan tidak tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
14.Membuat laporan bulanan dan tahunan yang meliputi keadaan dan
perkembangan (periksa posisi) serta pelaksana program
perkembangan pendidikan sebagai laporan pertanggungjawaban
Ketua kepada Pengurus Yayasan.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 13
a. Wakil Ketua I1) Fungsi Pokok
Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan di bidang
Akademik.
2) Tugas PokokTugas Pokok Wakil Ketua I mencakup bidang Perencanaan,
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran serta
penelitian; Pembinaan tenaga pengajar dan tenaga penelitian.;
Persiapan program pendidikan baru berbagai tingkat maupun bidang
dan rancangan produk serta layanan tiap program studi sesuai
perkembangan terkini di pasar kerja.; Penyusunan program bagi usaha
pengembangan daya penalaran mahasiswa; Perencanaan dan
pelaksanaan kerja sama pendidikan dan penelitian diantara program
studi-program studi di lingkungan STEIN ; Perencanaan dan pengelolaan
pemasaran dan penerimaan mahasiswa baru; Pengolahan data yang
menyangkut bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Wakil Ketua II1) Fungsi Pokok:
Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan di bidang
administrasi umum dan keuangan.
2) Tugas Pokok
Tugas pokok Wakil Ketua II meliputi pembuatan perencanaan dan
Pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif ; Perencanaan dan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 14
pengembangan sumber daya manusia (dosen dan karyawan);
Pengelolaan sarana dan prasarana; Pengurusan kerumah tanggaan
dan pemeliharaan ketertiban; Pengurusan ketatausahaan ;
Penyelenggaraan hubungan masyarakat dan Pengolahan data yang
menyangkut bidang administrasi umum.
c. Wakil Ketua III1) Fungsi Pokok:
Mewakili Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan dan alumni di bidang pendidikan yang bersifat
kokurikuler.
2) Tugas Pokok
Mengawasi dan memlihara ketertiban serta mengkoordinasikan
kegiatan di lingkungan STEIN yang meliputi:
a) Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran
mahasiswa.
b) Kerjasama dengan lembaga pendidikan sejenis dalam
berbagai usaha di bidang kemahasiswaan.
c) Pelaksanaan kegiatan di bidang pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka turut membantu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat dan pembangunan.
d) Membuat/menyusun data base daftar lulusan
STEIN/alumni dan memperbaharuinya setiap tahun.
e) Melaksanakan kegiatan promosi STEIN ke sekolah,
perusahaan yang sesuai dengan sasaran pasar, dan
bertanggung jawab atas keberlanjutan kuantitas dan
kualitas calon mahasiswa.
d. Ketua Program Studi
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 15
1) Fungsi Pokok:
Program studi mempunyai fungsi melaksanakan pendidikan dan
pengajaran dalam program Sarjana (S-1), yang ditujukan pada
suatu kemampuan akademik yang memiliki keterampilan
profesional dan keahlian tertentu dalam bidang manajemen dengan
peminatan manajemen perhotelan dan usaha wisata, penelitian
terapan dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
pendidikan di STEIN dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Tugas Pokok
Membantu Ketua, mengkoordinasikan kegiatan pendidikan
dan pengajaran, penelitian terapan dan pengabdian kepada
masyarakat di lingkungan program studi meliputi:
a) Merancang struktur program kurikulum dan perumusan
silabi untuk program studi dengan kebutuhan program
studi dan bobot SKS.
b) Merencanakan jadwal kegiatan akademik dan personil
yang handal melaksanakan kegiatan setiap semester
c) Mengendalikan pelaksanaan program studi.
d) Mengevaluasi, membina dan mengembangkan sistem,
metode pengajaran, kurikulum dan silabi program
pendidikan dalam program studi.
e) Merencanakan, membina dan mengembangkan tenaga
pengajar, staff pelaksana teknis dan mahasiswa di
lingkungan program studinya, baik kuantitas maupun
kualitas.
f) Merencanakan, melaksanakan, membina dan
mengembangkan praktek laboratorium, program latihan
penulisan, skripsi, diskusi, seminar dan penalaran scsuai
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 16
dengan kebutuhan program studi.
g) Memantau dan mengawasi penyelenggaraan semua
kegiatan program akademik dan penyelenggaraan
administrasi kehadiran mahasiswa dan tenaga pengajar.
h) Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,
mengadministrasikan dan menyusun laporan ujian
semester.
i) Memprakarsai, melaksanakan, membina dan
mengembangkan hubungan kerjasama dengan berbagai
unsur dalam industri dan organisasi pariwisata dan
instansi pemerintah , dalam rangka memperluas dan
meningkatkan kesempatan latihan praktek kerja, praktek
lapangan dan mengumpulkan data/informasi dalam
rangka pcnulisan Skripsi
j) Merencanakan dan menyelenggarakan program
pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan penelitian
terapan.
k) Dalam melaksanakan fungsi tersebut diatas, Kaprodi
selalu berkonsultasi dan bekerja sama dengan Waket I
Sejumlah tenaga kependidikan juga diberi tugas sebagai pejabat struktural di
bidang administrasi di lingkungan STEIN mencakup bidang akademik,
kemahasiswaan, umum, keuangan dan kepegawaian dengan uraian tugas
sebagai berikut:
a. Akademik :1) Perencanaan, pelaksanaan, pengembangan pendidikan dan pengajaran.
2) Pembinaan tenaga pengajar.
3) Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya penalaran
mahasiswa.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 17
b. Kemahasiswaan :1) Melaksanakan pembinaan mahasiswa oleh staf pengajar dalam
pengembangan sikap berorientasi serta kegiatan mahasiswa antara lain
dalam seni budaya dan olah raga sebagai bagian pembinaan sivitas
akademi yang merupakan sebagian dari tugas pendidikan tinggi.
2) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa.
3) Melaksanakan Perencanaan dan pelaksanaan kreatifitas dan kewirausahaan
mahasiswa.
4) Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pendidikan yang sejenis dalam
berbagai usaha dibidang kemahasiswaan.
5) Menciptakan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan membantu
pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan kesatuan dan persatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6) Melaksanakan kegiatan dibidang pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka turut serta membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat dan pembangunan:
7) Mengolah data yang menyangkut bidang pendidikan yang bersifat ko-kurikuler.
c. Umum :1) Mengurus ketatausahaan.
2) Mengelola data yang menyangkut bidang administrasi umum.
3) Mengelola perlengkapan.
4) Mengurus kerumah tanggaan, pemeliharaan keamanan
dan ketertiban.
d. Keuangan :1) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja
2) Membuat rencana pengadaan sarana, prasarana dan perlengkapan.
3) Melakukan semua penerimaan dan pengeluaran uang.
4) Melakukan pembukuan tentang penerimaan dan pengeluaran uang
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 18
5) Menyusun laporan secara bulanan/tahunan .
e. Kepegawaian1) Mengurus proses administrasi pengangkatan dan pemberhentian
pegawai dan tenaga pengajar.
2) Membuat daftar gaji para pegawai/tenaga pengajar tetap, dan melakukan
pembayaran honor para tenaga pengajar tidak tetap.
3) Melakukan administrasi kepegawaian
B.2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas
Dalam penyelenggaraan akademik, pamong di lingkungan STEIN
Jakarta merupakan sebuah proses yang tersistem mulai dari input-proses-
output –outcome. Dengan demikian seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh
STEIN diberdayakan dalam rangka pencapaian visi dan misi STEIN. Visi dan
misi yang dimiliki STEIN diterjemahkan dalam kegiatan operasional STEIN
setiap tahun, hal ini dilakukan agar kepemimpinan di STEIN secara
operasional berjalan dengan baik dan terencana. Setiap semester STEIN
melaporkan hasil evaluasi kegiatan operasional tersebut ke Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) secara online melalui portal
Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) mencakup laporan kegiatan
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Laporan tersebut merupakan bagian dari akuntabilitas pelaksanaan tugas
STEIN sebagai institusi pendidikan tinggi. Yayasan LBPP sebagai pembina
STEIN menerima tembusan laporan. Yayasan LBPP bersama jajaran
pimpinan STEIN mengevaluasi secara bersama-sama efektifitask
kepemimpinan operasional STEIN setiap semester, masukan-masukan dan
kelemahan yang ditemukan diperbaiki pada semeser berikutnya. Kegiatan ini
dilakukan STEIN secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga hasil kerja
kepemimpinan secara operasional dapat dievaluasi setiap semester.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 19
Dalam penyelenggaraan, sistem kepemimpinan di STEIN
diselenggarakan secara demokratis dan transparan. Masukan-masukan dari
dosen dapat disampaikan langsung maupun tertulis kepada Ketua . Masukan
dari mahasiswa dapat disampaikan secara langsung maupun tertulis melalui
kotak saran maupun email dalam rangka memperbaiki kinerja . Wadah lain
untuk memberi masukan ke dari para dosen adalah pada saat pertemuan
atau rapat khusus antara Ketua dengan para dosen, sedangkan yang secara
tertulis dapat disampaikan melalui surat atau email. Di samping itu, Ketua
juga aktif dalam yahoo group STEIN sebagai wadah komunikasi STEIN.
Proses pengelolaan STEIN diselenggarakan Ketua dibantu oleh para Wakil
Ketua dan Ketua Program Studi yang membawahi para dosen teori dan
praktek.
Setiap kebijakan di STEIN disosialisasikan dengan baik ke seluruh
civitas akademik. Statuta STEIN dan Peraturan Yayasan LBPP
disosialisasikan keseluruh karyawan dengan baik dengan baik dalam bentuk
forum diskusi secara terbuka. Kebijakan yang terkait dengan mahasiswa
disosialisasikan dengan cara membuat pengumuman ke tiap-tiap kelas,
dengan demikian mahasiswa mengetahui kebijakan terkini institusi.
Mahasiswa diberi kesempatan memberi saran dan kritik untuk perbaikan
institusi ke depan dalam bentuk wadah kotak saran dan kesempatan forum
diskusi. Kritik dan saran yang diberikan oleh mahasiswa dapat berupa
perbaikan kualitas pelayanan akademik, administrasi, kualitas dosen, sarana
dan prasaran serta hal lain yang mendukung perbaikan institusi ke depan.
Pendelegasian tugas berjalan dengan sangat baik, terstruktur dan
sistematis. Dari sisi jabatan struktural, para pejabat sudah memiliki tugas dan
kewenangan masing-masing. Dari sisi penanggungjawab mata kuliah, setiap
mata kuliah memiliki dosen pengampu yang berkoordinasi secara langsung
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 20
dengan Ketua Program Studi untuk memonitor, mengevaluasi dan
mengembangkan mata kuliah yang berada di bawah tanggungjawabnya.
Pengelolaan di STEIN selama ini sudah berjalan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dosen sebagai pelaksana
memberikan laporan pertanggungjawaban hasil kerjanya setiap semester ke
Ketua Program Studi dengan melaporkan kegiatan perkuliahan yang
dilaksanakannya dalam bentuk Berita Acara Perkuliahan (BAP). Dalam hal ini
Ketua akan mengevaluasi kinerja dosen berdasarkan laporan tersebut dan
hasil analisa dilaporkan ke Wakil Ketua I dan diteruskan ke Ketua STEIN.
Jajaran pimpinan secara bersama-sama akan mendiskusikan hasil evaluasi
tersebut untuk menjadi informasi dalam rangka peningkatan kualitas STEIN
di masa mendatang.
Guna mendukung sistem kepemimpinan dan pengalihan (deputizing)
serta akuntabilitas pelaksanaan tugas di STEIN, STEIN menerapkan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Pada SPMI diatur tentang mekanisme
untuk memastikan penjaminan mutu STEIN secara internal berjalan sesuai
dengan yang ditetapkan. Pada SPMI sistem kepemimpinan operasional dan
pengalihan yang efektif dibuat dalam bentuk prosedur-prosedur dan instruksi
kerja termasuk bagaimana menerapkan akuntabilitas pelaksanaan tugas di
STEIN yang mengacu pada prosedur yang dibuta. Secara keseluruhan SPMI
di STEIN terdiri atas 3 dokumen, yaitu:
a. Dokumen Pedoman Mutu yang berisikan aturan main penerapan SPMI
secara umum, mengacu kepada standar nasional pendidikan tinggi.; 2.
yang dituangkan dalam pedoman mutu, prosedur mutu dan instruksi kerja
yang terdiri dari 3 jenis dokumen antara lain:
b. Prosedur Mutu berisikan dokumen umum yang mengatur
keterkaitan antardepartemen, antar bagian di seluruh lingkungan
STEIN. Selain itu Prosedur Mutu ada yang hanya berlaku di bagian
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 21
atau departemen tertentu. Adapun dokumen prosedur mutu di tiap
bagian ,antara lain:
1). Akademik
2). Keuangan dan Umum
3). Kemahasiswaan dan alumni
4). Bimbingan Akademik
5) Penelitian dan Pengembanga
6) Sarana dan Prasarana
c. Instruksi Kerja
Dokumen ini berupa petunjuk rinci dan teknis tentang tata cara
melakukan suatu pekerjaan dari langkah awal hingga langkah akhir
sesuai dengan prosedur kerja standar sebagai acuan agar mudah
diikuti para pemula ataupun pegawai lain guna mempermudah rotasi
dari satu bagian ke bagian lain.
B.3. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.
Sebelum diterapkan, setiap kebijakan STEIN dibahas terlebih dahulu
melalui mekanisme rapat rutin sebagai wadah untuk koordinasi antara jajaran
pimpinan STEIN yang dihadiri oleh Ketua, para Waket, Ketua Program Studi
dan pejabat lain yang terkait. Rapat rutin menjadi wadah bagi jajaran
pimpinan untuk membahas saran dan kritik yang diperoleh dari Dosen,
tenaga kependidikan, dan mahasiswa sebagai sumber masukan untuk
pengembangan kebijakan serta pengelolaan STEIN ke depan. Hasil-hasil
rapat disosialisasikan melalui surat dan papan pengumuman.
Para Wakil Ketua bertanggungjawab memonitor penerapan kebijakan
baru yang terkait dengan departemennya dengan berkoordinasi dengan
seluruh unsur pelaksana di bidangnya. Keputusan rapat yang terkait dengan
bidang Akademik berada di bawah tanggungjawab Wakil Ketua I yang
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 22
diteruskan ke Ketua Program Studi untuk diimplementasikan, keputusan
rapat terkait dengan keuangan, umum, sarana dan prasarana
pelaksanaannya di bawah tanggungjawab Wakil Ketua II beserta jajarannya,
dan keputusan terkait dengan bidang kemahasiswaan dan pemasaran
(marketing) berada di bawah tanggungjawab Wakil Ketua III dan jajarannya.
Setiap akhir bulan, masing-masing bidang memberikan laporan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan departemennya ke Ketua STEIN,
selanjutnya Ketua STEIN menganalisis hasil laporan tersebut dan
menyampaikannya ke Ketua Yayasan LBB, sebagai bentuk laporan bulanan.
Partisipasi Dosen dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan
dan koordinasi pelaksanaan program secara konsisten dilaksanakan setiap
semester dalam rapat dosen. Pada saat rapat Dosen, jajaran Pimpinan
STEIN meminta aspirasi berupa kritik dan saran dalam rangka
pengembangan kebijakan dan peningkatan pengelolaan STEIN ke Depan.
Partisipasi dari mahasiswa juga diharapkan dengan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa memberikan aspirasi, saran dan keluhan
baik melalui kotak saran, dan secara langsung dalam forum diskusi. Ketua
STEIN secara pro aktif meminta saran dari mahasiswa dalam upaya
perbaikan pelayanan di STEIN. Alumni dan industri sebagai pengguna juga
diberi kesempatan memberi masukan berupa saran dan kritik melalui
kegiatan survei yang secara konsisten dilakukan oleh institusi. Dengan
adanya kesempatan
B.4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program
Pengembangan STEIN saat ini disusun dalam bentuk program jangka
panjang dalam bentuk Rencana Induk Pengembangan (RIP) periode 2011-
2020, program jangka panjang tersebut dibagi atas atas Rencana Strategis
(Renstra) masing-masing 5 tahun. Pelaksanaan kerja dalam RIP dan Renstra
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 23
dilaksanakan dan dimonitor sesuai dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan
STEIN dirumuskan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. RIP jangka
panjang dibagi atas 2 kelompok Renstra, yaitu Renstra untuk jangka waktu 5
tahun pertama dan jangka waktu 5 tahun kedua.
Dalam rangka pencapaian Renstra, STEIN menyelenggarakan
Program Kerja Operasional tahunan, di mana pembuatannya mengacu ke
Renstra yang ada dalam rangka pencapaian visi, misi sasaran dan tujuan
program di STEIN. Mekanisme monitoring dilakukan dalam laporan kinerja
ke STEIN setiap semester.
B.5. Efisiensi dan Efektifitas KepemimpinanSistem kepemimpinan yang diterapkan di lingkungan S-1 STEIN
diatur berdasarkan Statuta STEIN tahun 2014 yang dibuat bersama-sama
antara Pimpinan Yayasan LBPP dengan STEIN. Sistem Kepemimpinan di
STEIN sangat efisien dan efektif dan dibuat sederhana. Dengan mengacu
pada Statuta STEIN tahun 2014, struktur kepemimpinan STEIN adalah
sebagai berikut:
1) Ketua
a) Ketua adalah pejabat tertinggi di lingkungan STEIN
b) Masa jabatan Ketua adalah 4 (empat) tahun.
c) Ketua dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari
dua kali masa jabatan berturut-turut.
d) Ketua bertanggung jawab langsung kepada Pengurus Yayasan.
e) Ketua bertanggung jawab atas terpeliharanya keterpaduan, kecukupan
mahasiswa, kelancaran dan kesinambungan pelaksanaan program
pendidikan dan proses belajar mengajar serta terjaminnya isi dan mutu
pendidikan dan pengajaran.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 24
f) Ketua bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban dan
keamanan di lingkungan kampus serta hubungannya dengan
lingkungan sekitarnya.
g) Ketua bertanggjung jawab menetapkan produk dan layanan tiap
program studi berdasarkan rapat tinjauan manajemen dan
rekomendasi tim audit SPMI.
h) Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Yayasan setelah
masa jabatan berakhir.
i) Ketua dapat diberhentikan oleh Pengurus Yayasan sebelum masa
jabatan berakhir apabila Ketua tidak memenuhi kinerja yang diperoleh
melalui laporan tahunan, demi keberlanjutan STEIN.
2) Wakil Ketua
a) Pembantu Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pengurus
Yayasan.
b) Masa jabatan Wakil Ketua adalah 4 (empat) tahun, setelah mana boleh
diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali
berturut-turut.
c) Wakil Ketua dapat diberhentikan oleh Pengurus Yayasan sebelum masa
jabatan berakhir apabila Wakil Ketua tidak memenuhi kinerja demi
keberlanjutan STEIN yang diperoleh melalui laporan bulanan atau tahunan,
demi keberlanjutan STEIN.
3) Ketua Program Studi dan Kepala Bagian Administrasi
a) Ketua Program Studi , Kepala Bagian Administrasi diangkat dan
diberhentikan oleh Badan Pengurus Yayasan.
b) Masa jabatan Ketua Program Studi, Kepala Bagian Administrasi adalah
3 (tiga) tahun setelah mana dapat diangkat kembali dengan ketentuan
tidak boleh lebih 2 (dua) periode berturut-turut.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 25
Dalam rangka efektifitas kepemimpinan, unit kemahasiswaan dan
marketing dalam rangka penerimaan mahasiswa dan monitoring kegiatan
mahasiswa dan alumni di tempat bekerja dibuat menjadi satu di bawah Wakil
Ketua III. Tujuannya adalah untuk mengefektifkan monitoring perkembangan
seorang mahasiswa di luar bidang akademik, sejak yang bersangkutan
menjadi calon mahasiswa, selama menjadi mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja dan setelah lulus menjadi alumni dapat termonitor dengan baik dan
berkelanjutan. Hasil-hasil monitoring kegiatan mahasiswa khususnya di
industri dirangkum oleh Wakil Ketua III dan masukan-masukan dibahas
dalam rapat pimpinan.
Struktur Program Studi juga dibuat efektif, Ketua Program Studi, yang
langsung membawahi koordinator praktek. Ketua program studi berkoordinasi
dengan unit penjamin mutu, bidang akademik, bidang kemahasiswaan dan
kerjasama, PusatKarier AKPINDO-STEIN (PAS) serta bimbingan skripsi dan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
LPPM sebagai unit baru di STEIN yang merupakan penggabunga
Lembaga Penelitian (Lemlit) dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
(LPM). Penggabungan kedua lembaga ini dilakukan untuk efektifitas kerja
dan efisiensi penganggaran di kedua unit.
Efektifitas kepemimpinan STEIN juga diwujudkan secara online dengan
adanya yahoo.group bagi seluruh pejabat struktural di STEIN. Setiap
personil di jabatan struktural mulai dari Kepala Bagian, Ketua Program Studi,
Para Wakil Ketua, Ketua dan Ketua Yayasan diwajibkan menjadi anggota
yahoo.group tersebut. Dengan demikian, informasi-informasi terkini di
lingkungan STEIN baik berupa kebijakan, saran dan kritik dapat didiskusikan
bersama secara online sebelum diambil keputusannya.
Efisiensi kepemimpinan dilakukan dengan melaksanakan setiap kegiatan
pada dengan mengacu pada efisiensi anggaran dan personel kepanitiaan
dengan catatan tujuan mutu yang ditetapkan dapat tercapai. Personil yang
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 26
ikut dalam satu kegiatan kepanitiaan harus dipastikan dapat memberikan
konstribusi yang maksimal pada kegiatan tersebut, dengan demikian
penggunaan anggaran yang dialokasikan untuk suatu kegiatan dapat berjalan
efisien dan efektif.
Dalam rangka efisiensi seluruh kegiatan dibuat dengan terencana dan
sistematis. Setiap awal tahun, setiap unit mengajukan rencana anggaran
untuk satu tahun ke depan ke Ketua STEIN, selanjutnya dibahas secara
bersama-sama di dalam rapat program kerja kegiatan operasional satu tahun
ke depan. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, setiap unit harus
menjelaskan rencana kegiatan dan penggunaan anggaran yang diusulkannya
di hadapan pimpinan sebelum diusulkan ke Yayasan. Pengajuan pemakaian
dana kegiatan di diajukan ke bagian keuangan paling lambat 2 minggu
sebelum pelaksanaan berdasarkan program yang disetujui. Dalam
melaksanakan kegiatan, selalu berupaya melakukan efisiensi anggaran pada
setiap kegiatan.
B.6. Evaluasi program dan pelacakan lulusanEvaluasi program pada STEIN dilakukan setiap semester pada awal
dan akhir semester. Evaluasi dilakukan berdasarkan laporan kegiatan dan
permasalahan yang dilakukan setiap tahun oleh . Evaluasi dari mahasiswa
dilakukan dengan cara melakukan survey tentang pelayanan dosen dan
pelaksanaan proses belajar mengajar. Meningkatnya minat masyarakat
khususnya lulusan SMK Pariwisata ke STEIN membuat STEIN berupaya
meningkatkan kualitasnya ke depan dengan mengevaluasi kinerjanya secara
berkala dan konsisten.
Pelacakan kelulusan untuk langkah awal dilakukan dengan membuat
database calon wisudawan pada saat pelaksanaan wisuda. memonitor
perkembangan karir lulusan di industri. Untuk melacak lulusan, juga
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 27
menggunakan sarana jaringan sosial facebook, SMS dan email melalui
dosen atau staf yang ditugaskan. Jumlah lulusan STEIN saat ini 317
orang.
B.7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal
Perencanaan dan pengembangan program di STEIN dilakukan
mengacu pada hasil evaluasi sebelumnya, baik secara internal STEIN
maupun eksternal. Evaluasi internal proses kegiatan di STEIN dilakukan
melalui mekanisme Audit Mutu Internal (AMI) berdasarkan Sistem
Penjaminan Mutu (SPMI) STEIN yang dilakukan setiap enam bulan, temuan
dalam pelaksanaan AMI akan dibawakan ke dalam Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM) setiap enam bulan. Hasil-hasil RTM merupakan rencana
tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program-program di
STEIN. Hasil tindak lanjut RTM akan diperiksa sesuai dengan jadual yang
ditetapkan oleh penanggungjawab pelaksana. Di samping melalui AMI,
evaluasi internal juga dilakukan berdasarkan masukan-masukan dari seluruh
civitas academi untuk perbaikan proses di lingkungan STEIN dalam bentuk
rencana dan pengembangan program di masa mendatang.
Evaluasi eksternal dilakukan melalui survei langsung ke industri
sebagai pengguna mahasiswa dan lulusan STEIN, secara konsisten STEIN
melakukan survei untuk mengevaluasi eksternal tentang kualitas mahasiswa
dan lulusan STEIN, berupa kritik dan saran yang selanjutnya akan dimasukan
ke dalam rencana dan pengembangan program di STEIN untuk tahun
berikutnya. Dari sisi keuangan, Yayasan LBPP selaku pembina STEIN setiap
tri wulan mengaudit kondisi keuangan STEIN, baik dari sisi efektifitas maupun
efisiensi penggunaan dana di STEIN. Dengan demikian seluruh kegiatan di
STEIN termonitor dan terkendali, baik secara internal maupun eksternal.
Wujud implementasi hasil evaluasi internal dan eksternal dalam
rangka pengembangan program STEIN, perencanaan program dilakukan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 28
secera bertahap setiap tahun, hasil perencanaan diterapkan dalam bentuk
program kerja tahunan. Jika program yang direncanakan dapat
dilaksananakan, langkah selanjtunya dalah mengembangkan STEIN ke
arah yang lebih baik. Pengembangan dilakukan secara partisipatif dengan
melibatkan seluruh dosen dan civitas academika di STEIN. Perencanaan
dan pengembangan dibuat dalam bentuk dokumen program kerja dan
anggaran setiap tahun akademik. Pembuatan program kerja mengacu pada
Rencana Induk Pengembangan (RIP) tahun 2011-2020, yang dibagi dua
tahap Rencana Strategi (Renstra), yaitu Renstra 2011-2016 dan Renstra
2016-2021.
B.8 Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa
Dengan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan setiap semester,
hasil evaluasi memberikan dampak yang positif dengan meningkatnya mutu
pengelolaan . Dengan mengacu pada konsep perbaikan berkelanjutan dari
SPMI yang diterapkan di STEIN, beberapa dampak positip yang dihasilkan
antara lain adalah tersedianya perangkat perkuliahan yang lebih lengkap
dibandingkan seperti: kontrak perkuliahan, silabus mata kuliah dan SAP yang
lebih berkualitas di mana tingkat kesesuaiannya dengan kebutuhan industri
lebih baik, khususnya pada mata kuliah lokal yang terkait langsung dengan
dunia perhotelan dan usaha perjalanan wisatan karena melibatkan industri
dalam penyusunannya. Pengelolaan yang mengacu pada SPMI membuat
seluruh kegiatan pada terselenggara menjadi lebih baik, terbukti dengan
tersedianya jadual kuliah yang lebih dini, dosen menjadi lebih termonitor
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Mutu pembelajaran mahasiswa
juga menjadi lebih baik, karena regulasi-regulasi terkait dengan pembelajaran
sudah disosialisasikan sebelumnya.
B.9 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 29
Pengelolaan mutu secara internal pada STEIN dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tingkat perencanaan langkah
pertama yang dilakukan adalah dengan merancang kurikulum yang fleksibel
dan mampu mengikuti kebutuhan industri.Evaluasi terhadap kurikulum
dilakukan setiap 4 tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan membuat
perbaikan-perbaikan kecil berdasarkan evaluasi semester
sebelumnya.Kurikulum yang dibuat diterjemahkan ke dalam GBPP, Silabus,
dan SAP. Dengan demikian memiliki alat acuan untuk memonitor
pelaksanaan kurikulum berdasarkan mata kuliah yang diampu setiap dosen.
Dalam rangka memastikan bahwa pengelolaan mutu secara internal pada
berjalan dengan baik, setiap semester dilakukan audit mutu dari dalam oleh
tim SPMI STEIN.
Kelemahan-kelemahan yang menjadi temuan pada saat audit mutu
dari dalam menjadi titik awal untuk melakukan perbaikan pengelolaan mutu
pada STEIN di masa mendatang. Supaya mutu internal dapat terjamin,
tingkat kehadiran dosen minimal dalam satu semester pada satu mata kuliah
adalah 12pertemuan dan maksimal 15 pertemuan, untuk itu tingkat kehadiran
dosen juga dimonitor setiap waktu. Apabila ada dosen yang belum memenuhi
jumlah pertemuan, yang bersangkutan harus melaksanakan kuliah
tambahan. Dari sisi mahasiswa, tingkat ketidakhadiran seorang mahasiswa
dalam satu semester maksimal 4 kali pada setiap mata kuliah, jika
mahasiswa lebih dari 4 pertemuan tidak masuk, yang bersangkutan tidak ikut
ujian. Untuk perbaikan internal, setiap semester juga meminta masukan
mahasiswa untuk peningkatan kualitas internal pengelolaan secara
berkelanjutan.
Penjaminan mutu yang berkelanjutan di STEIN mendorong para dosen
mempersiapkan proses belajar mengajar dengan lebih baik sesuai dengan
kurikulum yang ditetapkan.; Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi di luar
Pendidikan menjadi lebih terencana dan tersistem.; Pelaksanaan perkuliahan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 30
menjadi lebih tersistem, karena perkuliahan mengacu pada SAP yang
ditetapkan yang dituangkan dalam Berita Acara Perkuliahan (BAP). Tatap
muka perkuliahan yang dilaksanakan sesuai dengan acuan yang ada.;
Adanya evaluasi proses belajar mengajar pada pertengahan dan akhir
perkuliahan, kisi-kisi soal UTS dan UAS yang jelas sesuai dengan SAP yang
ditetapkan, begitu juga dalam penetapan tugas mahasiswa yang dibuat
secara terstruktur mengacu ke SAP yang ditetapkan dan disosialisasikan ke
mahasiswa.
B.10 Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembagaPenjaminan mutu STEIN dikenal dengan SPMI STEIN. Pelaksanaan
penjaminan mutu pada dikendalikan dan dimonitor oleh manajer SPMI.
SPMI secara berkala melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) terhadap
efektifitas dan efisiensi penerapan penjaminan mutu pada STEIN yaitu setiap
enam bulan. Temuan-temuan pada saat AMI di sampaikan ke Ketua STEIN
untuk dibahas pada Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Kesepakatan-
kesepakatan RTM akan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan dan
rencana pencegahan agar masalah yang sama tidak berulang. Dengan
adanya penerapan SPMI yang konsisten, maka proses perbaikan
berkelanjutan sebagai prinsip pada penjaminan mutu dapat diterapkan
secara konsisten.
B.11 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa
Proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar
mahasiswa memberi dampak pengelolaan menjadi lebih baik, karena sudah
tertata dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan proses
evaluasi. Dampaknya terhadap hasil belajar adalah bahwa sebagian besar
mahasiswa STEIN sudah menjalani uji kompetensi sehingga lebih mudah
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 31
disalurkan ke industri. Pencapaian hasil belajar mahasiswa dalam bentuk
indeks prestasi menjadi lebih baik karena ada upaya perbaikan nilai dan
percepatan masa studi melalui program remedial dan semester pendek yang
disusun sedemikian rupa agar mahasiswa dapat lulus tepat waktu. Sistem
penjaminan mutu dilaksanakan mulai proses awal sampai akhir di STEIN,
antara lain pendaftaran mahasiswa baru, pengisian KRS dan KHS,
administrasi akademik, proses belajar mengajar, ujian, wisuda dan
penelusuran tempat kerja lulusan.
B.12 Metodologi baku mutu (benchmarking)Metodologi baku mutu (benchmarking) STEIN mengacu pada SKKNI
(Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan standar kompetensi
yang dibutuhkan industri, khususnya untuk mata kuliah vokasional yang
diterjemahkan dalam kurikulum lokal yang menjadi ciri khas STEIN. Untuk
mata kuliah ekonomi dan mengacu kurikulum inti dan perguruan tinggi-
perguruan tinggi yang lebih maju diadopsi sedemikian rupa dan
menyesuaikannya dengan kebutuhan industri. Secara berkala dan STEIN
selalu melakukan evaluasi kesesuaian dengan kebutuhan industri. Baku mutu
juga mengacu pada SPMI yang penerapannya mengacu pada PP No 19
tahun 2005, IWA 2 dan ISO 9001:2008. Monitoring dan evaluasi efektifitas
implementasi SPMI di STEIN dilakukan secara berkala setiap semester.
B.13 Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaanPengembangan dan penilaian pranata kelembagaan dilakukan antar
sejenis di dalam dan luar negeri, melakukan kunjungan ke stakeholder
melalui monitoring dan evaluasi (monev) dan survey relevansi. Dengan
demikian diharapkan ada perbaikan atau pengembangan dalam proses
belajar mengajar, kurikulum, satuan acara perkuliahan. Pengembangan dan
penilaian terhadap kelembagaan yang ada dilakukan untukmengetahui
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 32
sejauh mana mutu yang ada dan dilaksanakan oleh untuk pengembangan
kelembagaan lebih lanjut.
B.14 Evaluasi internal yang berkelanjutanEvaluasi internal dilakukan secara berkala, setiap 6 bulan dilakukan
evaluasi penyelenggaraan kegiatan di STEIN dan dilingkungannya yang
dibahas dalam rapat tinjauan . Agenda yang dibahas pada rapat tersebut
antara lain adalah pembahasan pertemuan sebelumnya, umpan balik
pelanggan, keluhan dan pelayanan tidak sesuai, hasil audit internal,
kesesuaian proses dan tindakan koreksi dan pencegahan.Evaluasi kurikulum
setiap 3 tahun dilakukandengan tujuan agar lulusan sesuai dengan pasar
kerja dan tuntutan stakeholder melaluitracer study dan kuisioner yang juga
menjadi acuan dalam menetapkan kurikulum yang diacu.
B.15 Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program
Hasil evaluasi internal dan eksternal dimanfaatkan dalam
pengembangan program di lingkungan STEIN. Temuan-temuan yang
dihasilkan dari audit internal dimatangkan dalam rapat tinjauan untuk
menetapkan tindakan koreksi dan pencegahan sehingga kejadian yang sama
tidak berulang.Hasil-hasil evaluasi internal melalui rapat tinjauan yang terkait
dengan diimplementasikan di dalam proses akademikmahasiswa lewat
kurikulum belajar mengajar berbasis kompetensi yang sesuai dengantuntutan
pasar kerja sehingga mahasiswa dan alumni dengan lulusan yang sejenis
dari perguruan tinggi lain. Hasil rapat tinjauan yang terkait dengan
departemen lain diimplementasikan sesuai dengan tungsi dan
tanggungjawabnya. Hasil implementasi dimonitor dan dievaluasi
efektifitasnya pada saat rapat lanjutan. Hasil evaluasi eksternal/ akreditasi
langsung diimplementasikan untuk perbaikan dan pengembangan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 33
pengelolaan. Proses perbaikan dan pengembangan dilakukan secara
berkelanjutan (continual improvement) sehingga progam studi semakin
berkembang dan memiliki daya saing yang lebih tinggi dengan perguruan
tinggi sejenis.
B.17 Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu
Kerja sama yang dikembangkan pada STEIN umumnya adalah
kerjasama dengan SMK Pariwisata, industri perhotelan, restoran, apartemen
dan berbagai industri lainnya pada bidang penyaluran bekerja di industri bagi
mahasiswa dan karyawan dan pelatihan karyawan. STEIN melakukan
kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stakeholder)
selaku pengguna lulusan seperti Hotel Grand Hyatt, Blitz Megaplex, Hotel
Cemara, Hotel Grand Melia, Hotel Borobudur, Red Top Hotel, Park Hotel,
Bali Catering, BNP2TKI DKI Jakarta, Fave Hotel Cililitan, Hotel Gran Melia
dan berbagai instansi lain dalam bentuk kerjasama formal maupun non
formal. Bentuk kerjasama dilakukan dalam hal penerimaan magang dan
bekerja bagi para mahasiswa dan alumni. Dengan BNP2TKI DKI Jakarta
bentuk kerjasama adalah menyelenggarakan sosialisasi peluang kerja ke luar
negeri.
Bentuk lain kerjasama adalah dengam melibatkan pihak pemangku
kepentingan dalam penyusunan kurikulum dan menjadi pembicara tamu.
Bentuk kerjasama dengan industri secara formal relatif masih sedikit.
Bentuk kerjasama dengan sekolah dilakukan dalam rangka rekrutmen
mahasiswa baru, di mana STEIN meminta kesempatan ke SMK Pariwisata di
Jabodetabek untuk menyelenggarakan seleksi walk in interview dengan
siswa kelas 3. Siswa yang dinyatakan lulus dan kuliah di STEIN akan
disalurkan bekerja ke industri setelah mengikuti berbagai pelatihan yang
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 34
diselenggarakan oleh STEIN. Para siswa SMK Pariwisata yang menjadi
mahasiswa disalurkan ke berbagai hotel yang ada di wilayah Jabodetabek,
restoran, apartemen dan berbagai industri jasa lainnya sebagai tenaga
magang dan pegawai harian tetap dan pegawai tetap setelah melewati
percobaan.
Di samping itu, STEIN juga berusaha mengembangkan kerjasama
dan kemitraan dengan pihak lain di luar hal di atas, antara lain pada bidang
pengabdian masyarakat dengan melaksanakan pelatihan kepada karyawan
hotel oleh dosen terkait, seperti: Hotel Redtop, Hotel New Idola serta
pelatihan Asesor kompetensi kepada para guru SMK Pariwisata yang ada di
Jabodetabek melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-1 AKPINDO-
STEIN, di mana sertifikat hasil pelatihan yang diselenggarakan STEIN diakui
oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kerjasama dengan berbagai
perguruan tinggi di sekitar Jakarta Timur sedang dijajagi dalam rangka
kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
B.18. Deskripsi SWOT Komponen BTATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU
Analisa SWOT komponen Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan dan Penjaminan Mutu berdasarkan hasil evaluasi diri.
STRENGTH (S)a. memiliki struktur tata pamong yang jelas.
b. Kepemimpinan bersifat demokratif sehingga mendapatkan
dukunganpenuh dari para staf
c. . Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) internal sudah terbentuk dan
berjalan di .
d. Lulusan STEIN terserap industri pada saat di wisuda rata-rata 90%.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 35
e. Telah mengadakan kerjasama dengan industri baik secara formal
maupun non formal.
f. IPK rata-rata kelulusan di atas 3
WEAKNESS (W)a. Keputusan penetapan anggaran yang diajukan tergantung dari jumlah
mahasiswa yang masuk.
b. Masa studi rata-rata di atas 4 tahun
c. Pelaksanaan SPMI masih belum maksimal
d. Kerjasama dengan industri dalam bentuk MoU masih kurang.
OPPORTUNITYa. Mengimplementasikan SPMI di STEIN secara maksimal dan konsisten.
b. Adanya jaringan kerjasama tidak formal dengan industri (stakeholder) dan
alumni untuk peningkatan kualitas lulusan STEIN.
THREAT(T)c. Dukungan masyarakat terhadap rencana peningkatan kualitas masih
kurang.
d. Minat Industri pada untuk kerja sama secara formal masih kurang.
KOMPONEN C. MAHASISWA DAN LULUSANC.1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa.
Mutu lulusan suatu perguruan tinggi, dipengaruhi oleh mutu calon
mahasiswa yang mendaftar ke suatu perguruan tinggi. Agar mutu lulusan
suatu perguruan tinggi baik, maka mahasiswa yang mendaftar ke perguruan
tinggi tersebut harus memiliki kualitas yang baik. Untuk memperoleh
mahasiswa yang berkualitas, pada saat penerimaan mahasiswa baru perlu
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 36
dilakukan seleksi. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di STEIN bertujuan
untuk mencari mahasiswa yang memiliki minat dan bakat pada bidang
dengan peminatan Perhotelan dan dan Usaha Wisata. Mahasiswa di STEIN
mayoritas berasal dari lulusan SMK Pariwisata yang ada di sekitar wilayah
Jabodetabek. Seleksi mahasiswa baru di STEIN dilaksanakan langsung di
dengan tahapan sebagai berikut:
2. Seleksi awal dilaksanakan dengan melakukan wawancara langsung di
sekolah (SMK atau SMU ) tempat calon mahasiswa belajar. Untuk tahap
awal ini, STEIN menetapkan kelulusan awal sesuai kriteria tertentu yang
ditetapkan oleh dan menyesuaikannya dengan kebutuhan industri.
Prioritas utama pada seleksi awal adalah menilai kelayakan calon
mahasiswa berdasarkan penampilan, motivasi, sikap dan minat serta
kemampuan membayar untuk melanjutkan studi pada program dengan
peminatan pada bidangPerhotelan dan Usaha Wisata. Kelulusan
wawancara ada dua kategori, yaitu Link & Match (LM) dan Semi Link &
Match (SLM). Lulusan LM akan disalurkan ke industri 6 bulan setelah
kuliah, sedangkan SLM disalurkan ke industri 1 tahun setelah kuliah.
3. Calon mahasiswa yang lolos test awal mendaftar dan melampirkan nilai
raport. Kelulusan akhir diberikan kepada siswa dengan nilai rapor untuk
mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris minimal nilai 6.
Informasi jumlah siswa yang mengikuti seleksi wawancara sejak tahun 2007
di STEIN disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah pendaftar ke STEIN tahun 2008 sampai 2012
Tahun
Daya Tampun
g
Jumlah Calon Mahasiswa
RegulerJumlah
Mahasiswa BaruJumlah Total Mahasiswa
Ikut Seleksi
Lulus Seleks
i
Regular bukan
Transfer Transfer
Reguler bukan
Transfer Transfer
2008 160 772 154 147 15 238 17
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 37
2009 160 740 146 139 18 328 192010 230 1151 222 211 23 448 252011 230 1127 219 209 24 522 26
2012 230 1707 331 315 26 656 281120 5497 1072 1021 106 2192 115
Sumber: Bidang Akademik
Proses seleksi mahasiswa STEIN dilakukan langsung di sekolah
masing-masing dengan seleksi awal adalah seleksi wawancara. Jumlah
siswa SMK yang mengikuti seleksi awal wawancara di sekolah sejak tahun
2008 sampai 2012 ada sebanyak 5497 siswa seperti disajikan pada Tabel 1.
Jumlah mahasiswa yang lulus seleksi awal secara keseluruhan adalah 1072
orang (19.50%). Secara keseluruhan terjadi peningkatan jumlah mahasiswa
yang masuk ke STEIN tahun 2008 sampai 2012.
Pada tahun 2008 jumlah siswa yang mengikuti selesksi ada 772 orang
dan dinyatakan lulus ada 154 orang sedangkan yang menjadi mahasiswa
baru ada 147 orang. Pada tahun 2009, jumlah mahasisa yang lulus seleksi
ada 146 orang, yang mendaftar kembali menjadi mahasiswa ada 139 orang,
di luar mahasiswa transfer.
Pada tahun 2010, jumlah mahasiswa yang lulus seleksi ada 222
orang, sedangkan yang menjadi mahasiswa ada 211 orang. Pada tahun
2011, jumlah mahasiswa yang yang lolos seleksi ada 219 orang, yang
mendaftar menjadi mahasiswa STEIN ada 209 orang. Dengan melakukan
penambahan ruang kelas, pada tahun 2012 kapasitas ruang kelas ditambah
oleh STEIN untuk menambah daya tampung, pada tahun 2012 jumlah
mahasiswa yang lolos seleksi ada 331 dan yang mendaftar menjadi
mahasiswa ada 315 orang. Di harapkan jumlah mahasiswa yang masuk ke
STEIN yang mengalami peningkatan dapat konsisten setiap tahun, sehingga
dapat memudahkan STEIN untuk melakukan pengembangan-pengembangan
di masa-masa mendatang.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 38
Di samping menerima mahasiswa reguler, STEIN juga menerima
mahasiswa transfer yang terdiri dari lulusan Diploma 3 atau pindahan dari
perguruan tinggi lain. Kepada mahasiswa yang mengikuti program ini akan
dilakukan penyetaraan mata kuliah. Penyetaraan mata kuliah dilakukan
apabila nama calon mahasiswa yang mata kuliahnya akan disetarakan
terdapat di Pangkalan Data Perguruan Tinggi. Jumlah mahasiswa baru yang
melalui jalur transfer disajikan pada Tabel 1, dengan total mahasiswa baru
yang masuk mulai tahun 2008 sampai 2012 ada 106 orang.
Jumlah total mahasiswa pada tahun 2008 adalah 238 orang
mahasiswa reguler, dan 17 orang mahasiswa transfer. Pada tahun 2009
jumlah mahasiswa reguler 328 orang, dan mahasiswa tranfer 19 orang. Pada
tahun 2010, jumlah total mahasiswa menjadi 448 orang mahasiswa reguler,
dan 25 orang mahasiswa transfer. Tahun 2011 mahasiswa reguler ada 522
orang, mahasiswa transfer ada 26 orang, dan tahun 2012 jumlah mahasiswa
reguler ada 656 orang, dan 28 orang mahasiswa transfer. Peningkatan
mahasiswa terjadi bersumber dari mahasiswa baru, di sisi lain tingkat Drop
Out (DO) mahasiswa lama yang terjadi di STEIN cukup tinggi.
C.2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian dan kreativitas).
Untuk dapat menjadi tenaga profesional yang dapat bekerja di
industri, selain membutuhkan tingkat inteligensi yang baik, juga harus
memenuhi persyaratan-persyaratan fisik atau penampilan tertentu. Hal ini
disebabkan karena tenaga professional bidang kepariwisataan dalam
melaksanakan tugasnya berhubungan langsung dengan pelanggan. Profil
calon mahasiswa yang dapat diterima di STEIN harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Pria
1) Berbadan sehat
2) Tidak cacat jasmani dan rohani
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 39
2) Tinggi badan minimal 160 cm.
b. Wanita
1) Berbadan sehat
2) Tidak cacat jasmani dan rohani
3) Tinggi badan minimal 155 cm.
Dengan adanya kriteria yang menjadi acuan profil mahasiswa,
diharapkan STEIN tidak memiliki kesulitan untuk menyalurkan mahasiswa
dan alumninya ke industri. Dengan demikian rata-rata lama waktu tunggu
untuk bekerja setelah lulus yang ditargetkan 6 bulan dapat dipenuhi. Jumlah
mahasiswa yang mendaftar dalam lima tahun terakhir ke STEIN adalah 1021
orang (rata-rata 204 orang) mahasiswa reguler dan 106 orang mahasiswa
transfer (rata-rata 21 orang).
Di lihat dari latar belakang ekonomi orang tua mahasiswa STEIN
umumnya menengah ke bawah, untuk itu STEIN memberi keringanan
kepada mahasiswa dalam hal pembayaran biaya kuliah dengan cara mencicil
setiap bulan. Tingkat kemandirian dan kreativitas mahasiswa STEIN sangat
baik. Mengingat tingkat kemampuan orang tua mahasiswa secara ekonomi
menengah ke bawah, para mahasiswa berupaya meringankan beban orang
tua dengan kuliah sambil bekerja. Sampai saat ini, jumlah mahasiswa STEIN
yang sudah bekerja mulai dari angkatan 2010 sampai 2013 disajikan pada
Gambar 1.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 40
2010 2011 2012 20130
50
100
150
200
250
300
350
111
177
261
323
90 98
176155
Jumlah Mahasiswa Per Angkatan
Total MHSJumlah Bekerja
Gambar 1 Jumlah mahasiswa STEIN yang bekerja
Dari Gambar 1 ditemukan informasi bahwa dari 111 mahasiswa
angkatan 2010, yang sudah bekerja saat ini 90 orang (81,08%), mahasiswa
angkatan 2011 dari total 177 mahasiswa terdaftar tahun 2013/2014 yang
sudah bekerja ada 98 orang (55.37%). Dari total 261mahasiswa angkatan
2012 yang aktif pada tahun 2013/2014 ditemukan 176 orang (67.43%) sudah
bekerja sedangkan untuk angkatan 2013, dari total 323 mahasiswa yang
terdaftar, 155 (66.81%) orang dinyatakan sudah bekerja. Jumlah total
mahasiswa yang bekerja terdiri dari mahasiswa reguler dan mahasiswa
pindahan (ekstensi) yang mengisi KRS pada tahun 2013/2014.
C. 3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan yang relevanDalam rangka menjamin kualitas pelaksanaan akademiknya, STEIN
membentuk SPMI. Dalam melaksanakan kegiatan operasional di lingkungan
STEIN mahasiswa turut berperan serta dalam berbagai kegiatan. Para
mahasiswa dilibatkan dalam komisi-komisi tertentu, sebagai contoh adalah
sebagai berikut:
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 41
1. Dalam pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru di lingkungan STEIN
para mahasiswa berperan sebagai narasumber di sekolah-sekolah
asalnya menceritakan pengalamannya selama menjadi mahasiswa di
STEIN, mulai dari awal sampai yang bersangkutan belajar. Dengan
adanya testimoni tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat adik-
adik kelasnya untuk kuliah di STEIN.
2. Pada saat pelaksanaan Penataran Akademik bagi mahasiswa baru,
mahasiswa juga turut dilibatkan dalam kepanitiaan. Dalam kegiatan ini
mahasiswa secara khusus diberikan kesempatan untuk memberikan
bimbingan kepada adik-adik kelasnya dalam penataran akademik bagi
mahasiswa baru. Mahasiswa yang terlibat mayoritas mereka yang aktif
di senat dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) nya.
3. Mahasiswa melalui ketua kelas diberi kesempatan mengevaluasi dosen
dengan cara memberikan tanda tangan dalam Berita Acara dan mengisi
angket untuk mengukur kinerja dosen setiap semester. Apabila terjadi
ketidaksesuaian dalam pelayanan setiap saat mahasiswa dapat
mengajukan keluhan kepada manajemen STEIN.
4. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan di program stu antara
lain adalah menjadi panitia seminar lokal yang dilaksanakan program
studi. Melibatkan mahasiswa sebagai tutor dalam pelaksanaan mata
kuliah praktek di STEIN.
5. Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosennya, khususnya sebagai tenaga
pembantu dalam proses penyebaran angket.
C4. Kegiatan Ekstra Kurikuler STEIN juga memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk
menyalurkan minat dan bakat yang dimilikinya dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Program ekstra kurikuler yang ada di STEIN seperti:
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 42
a. Olah Raga
Kegiatan olah raga yang diselenggarakan di STEIN yang merupakan
kegiatan ekstra kurikuler adalah basket, bulu tangkis, sepak bola/futsal,
yang dilaksanakan secara teratur oleh para mahasiswa di bawah
koordinasi Senat Mahasiswa STEIN dan Wakil Ketua III. Untuk
mengetahui kelas mana yang terbaik dalam kegiatan olah raga, sebagai
puncaknya setiap tahun akan diselenggarakan pertandingan olah raga
antar kelas yang disebut dengan Ketua STEIN CUP. Di samping itu,
mahasiswa juga melaksanakan kegiatan English Conversation Club
(ECC).
b. Kesenian
Kegiatan ekstra kurikuler bidang kesenian yang diselenggarakan
secara teratur di STEIN adalah kegiatan Musik CornerKampus, Pentas
Musik, dan Paduan Suara. Bakat-bakat yang dikembangkan ini akan
dimanfaatkan untuk mengiringi acara-acara yang diselenggarakan oleh
kampus. seperti: tari, paduan suara, pertandingan futsal antar SMTA se
Jakarta Timur. Khusus untuk musik, para mahasiswa yang memiliki minat
dan bakat di bidang musik menyelenggarakan musik kampus di
lingkungan STEIN. Secara rutin setiap bulan, mahasiswa STEIN
menyelenggarakan kegiatan musik corner di Kampus. Kegiatan lain untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa adalah adanya kegiatan ekstra
kurikuler English Conversation Club (ECC) yang dikelola oleh mahasiswa
sendiri.
c. Pecinta Alam
Untuk menampung minat dan bakat mahasiswa pecinta alam, STEIN
membentuk suatu wadah sebagai tempat menyalurkan minat dengan
membentuk Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam STEIN. Kegiatan para
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 43
mahasiswa ini diselenggarakan secara reguler setiap akhir pekan yang
juga berada di bawah koordinasi Senat Mahasiswa dan Wakil Ketua III.
d. Rohani (Islam dan Kristen).
Kegiatan ekstra kurikuler di bidang kerohanian yang diselenggarakan
di STEIN adalah bidang kerohanian Islam dan Kristen. Setiap bidang
berada di bawah bimbingan 1 (satu) orang dosen. Bagi mahasiswa yang
mengikuti kegiatan Rohani Islam, kegiatan yang secara reguler
dilaksanakan adalah melaksanakan Sholat Jum’at di Musholla STEIN,
melaksanakan pengajian, mengadakan pemotongan hewan kurban pada
saat Hari Raya Kurban dan pelaksanaan studi Islam. Bagi mahasiswa
yang beragama Kristen kegiatan yang secara teratur dilaksanakan
adalah melaksanakan kebaktian setiap minggu di STEIN, membentuk
panitia perayaan Natal setiap tahun di lingkungan STEIN yang seluruh
pengurusnya terdiri dari para mahasiswa.
e. Sosial
Secara konsisten mahasiswa STEIN juga turut terlibat dalam kegiatan sosial
di lingkungan kampus. Beberapa kegiatan sosial tersebut antara lain adalah
pemberian bantuan dalam penanganan masalah banjir yang sering terjadi di
lingkungan sekitar Kampus STEIN. Kegiatan sosial lain yang pernah
diselenggarakan oleh mahasiswa STEIN adalah kegiatan donor darah,
pemberian bantuan kepada anak-anak kurang mampu di wilayah sekitar
Jakarta Timur.
C5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi)
Keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru di STEIN dapat di jamin,
ini dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang
mendaftar ke STEIN, khususnya sejak tahun 2008 sampai 2012 seperti
disajikan pada Tabel 1.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 44
Ditinjau dari potensi pasar calon mahasiswa, potensi pasar siswa yang
menjadi calon mahasiswa di STEIN adalah siswa lulusan SMK
Pariwisatadan SMU yang berada di wilayah Jabodetabek, di samping itu
potensi pasar yang lain adalah para lulusan Diploma III yang berada di
wilayah DKI Jakarta untuk mahasiswa pindahan. Wilayah Jakarta Timur
yang merupakan wilayah di mana lebih banyak SLTA berdiri di DKI
Jakarta merupakan peluang tersendiri sebagai potensi pasar. S-1 STEIN
terdiri atas 2 peminatan, yaitu peminatan perhotelan dan usaha wisata.
Dalam 5 tahun terakhir, jumlah mahasiswa baru di STEIN mengalami
perkembangan yang cukup signifikan, mahasiswa baru yang masuk
STEIN 95% memiliki latar belakang pendidikan lulusan SMK Pariwisata
(SMIP) yang ada di wilayah Jabodetabek. Dari wilayah Jakarta,
mahasiswa berasal dari SMK Negeri 24 Jakarta, SMK Negeri 57 Jakarta,
SMK Bina Dharma, SMK Tadika Puri, SMK Paramitha, SMK Jaya Wisata
II, SMK Negeri 38 Jakarta, SMK Negeri 33 Jakarta, SMK Negeri 32 dan
beberapa SMK swasta yang ada di Wilayah Jakarta. Dari wilayah Bogor,
mahasiswa berasal dari SMK Negeri 3 Bogor, SMK Widya Ananda dan
SMK Binantara. Dari wilayah Depok mahasiswa berasal dari SMK Perintis
Depok, SMK Ekonomika, SMK Kharismawita, SMK Wisata Kharisma, dan
SMK Negeri 1 Depok. Dari wilayah Bekasi berasal dari SMK Negeri 3
Bekasi dan SMK Tunas Wisata dan dari wilayah Tangerang berasal dari
SMK Gema Gawita. Di samping itu, masih ada beberapa orang
mahasiswa yang berasal dari SMK di luar Jabodetabek, antara lain
Sumatera Utara. Sisa mahasiswa 5% berasal dari lulusan SMU atau SMK
lain.
Mahasiswa pindahan atau transfer dapat disetujui diterima di STEIN
jika program studi pada perguruan tinggi asal calon mahasiswa sudah
terakreditasi dan nama calon mahasiswa terdapat dalam Pangkalan Data
Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 45
Untuk lebih menjamin keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru,
STEIN bekerja sama dengan SMK-SMK Pariwisata di wilayah
Jabodetabek dalam berbagai kegiatan antara lain: menjadi sponsor
kegiatan Pentas Seni, Perpisahan, Job Fair yang diselenggarakan
sekolah. menjadi sponsor bagi sekolah dalam penyelenggaraan pelatihan
Asesor Kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) AKPINDO-STEIN yang juga berada di bawah binaan
STEIN. Di samping itu, STEIN mencoba memperluas potensi pasar calon
mahasiswa baru dengan mengembangkan promosi ke SMK Non
Pariwisata dan SMU di wilayah Jabodetabek.
Menjalin kerjasama dengan industri baik secara formal maupun non
formal sebagai tempat bekerja mahasiswa STEIN baik sebagai tenaga
paruh waktu (part timer), daily worker tetap, tenaga kontrak, tenaga
permanen maupun magang. Dengan demikian konsep link & match yang
menjadi target STEIN sebagai pendidikan dapat terlaksana. Konsep ini
disosialisasikan ke sekolah-sekolah dan industri perhotelan. Kebutuhan
akan lulusan STEIN juga bisa dijamin peningkatannya, ini dibuktikan
dengan telah diterimanya 85 % lulusan STEIN bekerja di industri
perhotelan setelah lulus kuliah (lampiran borang), di samping itu adanya
kerjasama dengan pihak industri perhotelan melalui bursa kerja PAS
menjadi jaminan akan adanya penerimaan lulusan STEIN. Dengan
demikian STEIN melalui PAS menjadi jembatan antara pencari kerja
dengan dunia industri, di mana STEIN menjadi wadah bagi para tenaga
kerja di industri kepariwisataan untuk meningkatkan ilmunya sesuai
dengan nilai-nilai akademik.
Untuk memastikan agar mahasiswa dan lulusan STEIN dapat diterima
di industri, STEIN mempersiapkan mahasiswa yang siap pakai dan
terampil di dalam kurikulumnya, seperti program bahasa Inggris yang
kontinu, kuliah sambil bekerja sebagai tenaga paruh waktu, kontrak
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 46
maupun permanen.Seluruh kondisi di atas menjadi jaminan bagi STEIN
untuk keberlanjutan penerimaan mahasiswa barunya.
C6. Pelayanan MahasiswaSebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang telah
mengimplementasikan system mutu dalam pengelolaannya, salah satu
tujuan dari pengelolaan STEIN adalah memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan yang dalam hal ini adalah para mahasiswa STEIN.
Pelayanan diberikan mulai dari sejak si mahasiswa mendaftar sebagai calon
mahasiswa, selama menjadi mahasiswa seperti dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar, pengurusan hal-hal yang bersifat administratif dan berbagai
hal lainnya sampai si mahasiswa lulus dari STEIN. Agar mutu pelayanan
yang diberikan semakin baik, kepada mahasiswa diberikan wadah untuk
menampung aspirasi mereka, yaitu sebagai berikut:
a. Bimbingan dan Penyuluhan.
Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan terhadap mahasiswa STEIN.
Bimbingan dan Penyuluhan terhadap mahasiswa dapat dilakukan setiap
saat.
b. Bimbingan Akademik,
Pelayanan Bimbingan Akademik terhadap mahasiswa STEIN diberikan
oleh dosen Pembimbing Akademik yang dipimpin oleh seorang
Koordinator Pembimbing Akademik. Pelaksanaan Bimbingan Akademik
terhadap mahasiswa STEIN mengacu pada prosedur yang telah
ditetapkan. Bimbingan akademik dilaksanakan 3-4 kali dalam satu
semester.
d. Pertemuan dengan mahasiswa
Untuk menampung aspirasi mahasiswa dan untuk mengukur sejauh
mana keberhasilan pelayanan yang diberikan STEIN kepada mahasiswa
serta untuk mengetahui keluhan-keluhan mahasiswa, Pimpinan STEIN,
Yayasan dan mahasiswa selalu mengupayakan pertemuan dengan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 47
perwakilan mahasiswa secara berkala, yaitu sebanyak 2 kali dalam satu
semester. Dari pertemuan tersebut dapat diketahui sejauh mana
keberhasilan pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa STEIN, apa-
apa saja keluhan mahasiswa untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh
pimpinan.
e. Informasi dan Bimbingan Karir
Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa STEIN
adalah dalam bentuk informasi kerja. Untuk itu Yayasan secara khusus
mendirikan suatu lembaga yang tugasnya memberikan informasi kerja
dan bimbingan karir, yang disebut dengan PAS. Informasi dalam bentuk
Buku Pedoman STEIN telah mahasiswa dapatkan di awal saat diterima
menjadi mahasiswa. Selanjutnya informasi mengenai pilihan karier
disampaikan oleh PAS. Informasi tersebut mencakup peluang karir di
industri bagi mahasiswa STEIN, persyaratan apa yang harus diikuti serta
bagaimana cara untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
tersebut. Di samping itu, PAS juga menyalurkan mahasiswa dan alumni
bekerja di industri untuk bekerja secara paruh waktu (part timer), pegawai
harian tetap, tenaga kontrak dan permanen.
f. Bantuan Tutorial Yang Bersifat Akademik
a. Bimbingan akademik bagi mahasiswa diberikan oleh Pembimbing
Akademik (PA) yaitu dosen atau tenaga pengajar yang ditunjuk dan
ditugaskan oleh Ketua dengan tujuan membantu sekelompok
mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan studinya,
sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik dan tepat waktu.
b. Untuk menjadi PA adalah dosen tetap dengan latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan mahasiswa yang dibimbingnya,
dan telah berpengalaman dalam proses belajar mengajar sekurang-
kurangnya 1 tahun.
c. Tugas pokok dan kewajiban seorang PA sebagai berikut :
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 48
1) Memberi bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa
asuhannya untuk memilih mata kuliah yang akan diambil atau
diikutinya dalam semester berjalan.
2) Memberi saran pertimbangan kepada mahasiswa asuhannya
tentang jumlah kredit yang dapat diambil sesuai dengan Indeks
Prestasi (IP) yang telah dicapai mahasiswa. Dengan demikian
indeks prestasi mahasiswa termonitor dengan baik. Pencapaian IP
mahasiswa mengacu pada sasaran yang ditetapkan yaitu >=3.00.
3) Mengikuti dan mengamati perkembangan mahasiswa
asuhannya serta memberi motivasi agar berupaya meningkatkan
prestasi akademiknya dalam semester berikutnya
4) Membantu mahasiswa yang dibimbingnya mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa baik yang
berhubungan dengan kesukaran belajar maupun yang berkenaan
dengan urusan pribadinya.
i. Tutorial Mahasiswa
Melaksanakan tutorial mata kuliah tertentu dari mahasiswa senior
ke junior meskipun dalam suasana tidak formal. Dengan demikian
ditargetkan variasi kemampuan antar angkatan para mahasiswa
dapat diperkecil dengan mengacu pada sasaran mutu yang
ditetapkan .
j. Banding Nilai
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan
banding apabila nilai yang dikeluarkan oleh Dosen tidak sesuai
dengan yang ditargetkan si mahasiswa. Banding dilakukan dengan
objektif dan transparan, dengan cara mahasiswa mengisi formulir
banding nilai ke sekretariat. Dosen yang menerima banding harus
memberikan jawaban atas banding nilai yang dilakukan mahasiswa
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 49
secara sportif. Untuk meminimalisasi banding, dosen diminta oleh
mengembalikan hasil ujian mahasiswa setelah dikoreksi.
C.7. Hasil pembelajaranJumlah lulusan STEIN sejak tahun 2008/2009 sampai 2012/2013
mempunyai jumlah lulusan sebanyak 253 orang dengan rata-rata 50,6 orang
lulusan setiap tahun. Jumlah lulusan terbanyak terjadi pada tahun 2012/2013
dengan sebanyak 95 orang, sedangkan terendah tahun 2009/2010 sebanyak
31 orang. Peningkatan lulusan terjadi secara signifikan pada tahun
2012/2013, dari sebelumnya 55 orang menjadi 95 orang. Pada tahun
2013/2014 diperkirakan jumlah lulusan ada sekitar 120 orang seiring dengan
semakin meningkatnya jumlah mahasiswa di STEIN. Salah satu kelemahan
dari STEIN dalam menjalankan operasionalnya selama ini adalah tingginya
tingkat Drop Out (DO) mahasiswa, waktu lulus yang lama bagi mahasiswa
khususnya angkatan 2008. Dengan berbagai strategi yang diambil oleh
ditemukan ada kecenderungan penurunan jumlah mahasiswa yang DO, dan
kelulusan tepat waktu semakin meningkat. Kelulusan tepat waktu angkatan
2010 yang akan diwisuda tahun 2013/2014 termasuk cukup baik.
Tabel 2. Jumlah lulusan STEIN tahun 2008/2009-2012/2013
NO T.A. Jumlah %Bekerja Lulusan
1 2008/2009 32 35 91,42 2009/2010 29 31 93,53 2010/2011 34 37 91,94 2011/2012 51 55 92,75 2012/2013 88 95 92,6
Jumlah 234 253 92,5Sumber: Bidang Akademik
Dari 253 orang yang lulus dari tahun 2008/2009 sampai 2012/2013,
92,5% sudah bekerja sebelum diwisuda (234 orang). Pada tahun 2008/2009,
91,4% sudah bekerja sebelum wisuda, tahun 2009/2010 jumlah mahasiswa
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 50
yang bekerja sebelum wisuda 93,5%, 91,9% tahun 2010/2011, 92,7% tahun
2011/2012, dan 92,6% tahun 2012/2013.
Persentase kelulusan tepat waktu pada tahun 2008/2009 sampai
2012/2013 disajikan pada Tabel 3. Dari Tabel 3 diperoleh informasi bahwa
persentase rata-rata lulusan tepat waktu bervariasi. Persentase tertinggi
terjadi pada tahun 2010/2011 sebesar 91.9%, di posisi kedua tahun
2008/2009 dengan persentase 82.9% dan di posisi terakhir adalah tahun
2012/2013 dengan persentase sebanyak 55.8%.
Tabel 3 Persentase kelulusan tepat waktu dalam 5 tahun terakhir.
NO T.A.JUMLAH
Lulusan Tepat Waktu
% Tidak Tepat Waktu
%
1 2008/2009 35 29 82,9 6 17,12 2009/2010 31 21 67,7 10 32,33 2010/2011 37 34 91,9 3 8,14 2011/2012 55 37 67,3 18 32,75 2012/2013 95 53 55,8 42 44,2
Sumber: Bidang Akademik
Tabel 4 memberikan informasi tentang rata-rata masa studi dan IPK
lulusan STEIN. Waktu yang dibutuhkan mahasiswa untuk menyelesaikan
studinya rata-ratanya adalah 4.33 tahun dengan waktu paling lama terjadi
pada tahun 2010, yaitu 4,47 tahun sedangkan yang paling singkat terjadi
pada tahun 2012 yaitu 4,19 tahun. Jika dibandingkan dengan target masa
studi yang ditetapkan oleh STEIN, rata-rata masa studi ini belum sesuai
dengan target 4 tahun atau 8 semester yang ditetapkan. Hal ini disebabkan
banyaknya mahasiswa yang bekerja sambil kuliah. Dalam rangka pencapaian
kelulusan tepat waktu sehingga mendekati target yang ditetapkan, STEIN
menerapkan program kuliah Semester Pendek dan remedial bagi para
mahasiswa STEIN, khususnya mahasiswa yang kuliahnya tertinggal.
Tabel 4. Rata-rata Masa Studi dan IPK lulusan STEIN
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 51
Tahun Rata-Rata Masa Studi2013 4,332012 4,192011 4,292010 4,472009 4,40
Rata-rata 4,33Sumber: Bidang Akademi
Berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) lulusan, IPK rata-rata
lulusan dari tahun 2009 sampai 2013 adalah 3,14. IPK rata-rata tertinggi
terjadi tahun 2011 dengan IPK rata-rata 3,12 , IPK rata-rata terendah terjadi
tahun 2009 dengan IPK 3,03.
2009 2010 2011 2012 20132.85
2.92.95
33.05
3.13.15
3.23.25
3.33.35
3.03
3.12
3.29
3.153.12
Rata-Rata IPK Lulusan
Gambar 4: Rata-rata IPK lulusan tahun 2006-2010
Data IPK minimum dan maksimum, serta persentase lulusan STEIN
berdasarkan kriteria IPK disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Indeks Prestasi Komulatif lulusan STEIN tahun 2008 sampai 2012
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 52
Tahun Akade-mik
IPKPersentase Lulusan
RegulerLulusan Reguler dengan IPK :
Min Rat Mak < 2,752,75-3,50 > 3,50
2008 2,66 3,03 3,52 14,29 80,95 4,762009 2,80 3,12 3,52 0,00 94,12 5,882010 2,86 3,29 3,74 0,00 84,21 15,792011 2,87 3,15 3,90 0,00 95,6 4,42012 2,67 3,12 3,66 6,58 92,11 1,32
Sumber: Bidang Akademik
Dari Tabel 5 ditemukan pada tahun 2008 mahasiswa yang lulus
dengan IPK terendah 2.66 sedangkan tertinggi 3.52. Persentase lulusan
dengan IPK <2.75 pada tahun 2008 adalah 14.92%, persentase lulusan
dengan IPK 2.75-3.50 adalah 80.90%, sisanya 4.76% IPK>3.50.
Pada tahun 2009 nilai IPK terendah 2.8 sedangkan tertinggi 3.52,
Persentase lulusan dengan IPK <2.75 pada tahun 2009 tidak ada, IPK 2.75-
3.50 adalah 94.12%, sisanya 5.88% IPK>3.50. Hal ini memberi gambaran
terjadinya perbaikan IPK para lulusan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Pada tahun 2010 nilai IPK terendah 2.86 sedangkan tertinggi 3.74,
Persentase lulusan dengan IPK <2.75 pada tahun 2010 tidak ada, IPK 2.75-
3.50 adalah 84.21%, sisanya 15.79% IPK>3.50. Pada tahun 2011 nilai IPK
terendah 2.87 sedangkan tertinggi 3.90, Persentase lulusan dengan IPK
<2.75 pada tahun 2011 tidak ada, IPK 2.75-3.50 adalah 95.6%, sisanya
4.40% lulusan memiliki IPK>3.50. IPK lulusan tahun 2012 yang terendah
adalah 2.67, IPK tertinggi adalah 3.66. Persentase lulusan dengan IPK
Persentase lulusan dengan IPK <2.75 pada tahun 2012 adalah 6.58%, IPK
2.75-3.50 adalah 92.11%, sisanya 1.32% mahasiswa memiliki IPK>3.50
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 53
C.8. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan.Sebagai sebuah perguruan tinggi bidang manajemen yang lulusannya
banyak bekerja di bidang hospitality industri, lulusan STEIN ditargetkan
memiliki kompetensi dan etika lulusan sesuai pada bidangnya, sehingga
memiliki kemampuan untuk berdaya saing dengan lulusan perguruan tinggi
sejenis. Kompetensi awal yang harus dimiliki oleh lulusan STEIN mengacu
pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari BNSP.
Untuk itu STEIN melakukan uji kompetensi kepada mahasiswanya melalui
LSP P-1 AKPINDO-STEIN, di mana sertifikat hasil uji kompetensi yang
dilakukan diperoleh dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dengan
demikian mahasiswa telah memiliki sertifikat uji kompetensi pada saat lulus
dari STEIN, yang dapat digunakan sebagai bahan untuk mencari kerja.
Kompetensi kerja yang harus dimiliki oleh lulusan mencakup bidang:
1) Peminatan Perhotelan
- Kompetensi Kantor Depan (Front Office) dengan 2 kluster dengan
harapan lulusan menduduki posisi supervisor di industri.
- Kompetensi Food & Beverage Service, dengan 2 kluster dengan
harapan lulusan menduduki posisi Captain di restoran atau hotel.
- Kompetensi Housekeeping, dengan 2 kluster dengan harapan
lulusan menduduki posisi captain di hotel.
2) Peminatan Usaha Wisata
a. Usaha Perjalanan Wisata
b. Cargo
Etika lulusan yang diharapkan sesuai dengan persyaratan yang dituntut
oleh industri pariwisata, yaitu memiliki kemampuan bekerja sama dengan
kolega, sopan, ramah, mematuhi aturan yang berlaku.Untuk mengetahui
apakah kompetensi kerja dan etika kerja yang dimiliki mahasiswa lulusan
STEIN sudah sesuai dengan yang diharapkan di atas, maka memonitor
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 54
dengan memanfaatkan para pemangku kepentingan khususnya industri
hospitality untuk memberikan penilaian tentang kompetensi dan etika kerja
yang dimilika mahasiswa dan lulusan yang sudah bekerja di industri.
Masukan-masukan positip dari industri baik kritik maupun saran diambil untuk
pengembangan kurikulum di lingkungan STEIN. Aspek yang dinilai
mencakup integritas (etika dan moral) keahlian berdasarkan bidang ilmu
(profesionalisme), kemampuan bahasa Inggris, kemampuan berkomunikasi,
leadership/kepemimpinan, kerjasama tim, pengembangan diri dan penilaian
kualitas secara keseluruhan. Pada kesempatan yang sama juga mengajukan
harapan-harapan user terkait dengan mutu mahasiswa dan lulusan STEIN.
Dari hasil survey relevansi, kelemahan lulusan STEIN ditemukan dari etika
sikap (attitude) di dunia kerja.
C.9. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.
Di samping penilaian dari pemangku kepentingan, penyerapan lulusan
juga dilakukan melalui tracer study yang dilaksanakan oleh program studi.
Tracer study dilakukan melalui data wisudawan, menghubungi alumni via
telepon, membuka facebook ikatan alumni dan email.
Tabel 6: Persentase Lulusan yang bekerja tahun 2008-2012
NO T.A. Jumlah %Bekerja Lulusan
1 2008/2009 32 35 91,42 2009/2010 29 31 93,53 2010/2011 34 37 91,94 2011/2012 51 55 92,75 2012/2013 88 95 92,6
Jumlah 234 253 92,5Sumber : Bidang Akademik
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 55
Persentase kelulusan wisudawan STEIN di lima tahun terakhir
disajikan pada Tabel 6. Rata-rata pencapaian lulusan yang bekerja pada saat
diwisuda adalah 92,5%. Pencapaian tertinggi terjadi pada tahun 2009/2010.
Berikutnya tahun 2011/2012 dengan pencapaian 92.7%, diikuti tahun
2012/2013 dengan jumlah mahasiswa yang sudah bekerja sebelum kuliah
adalah 92,6%, sedangkan persentase jumlah mahasiswa sudah bekerja pada
saat diwisuda yang terkecil terjadi pada tahun 2008/2009 (91.45%) dan tahun
2010/2011 (91.9%).
Bagi lulusan yang belum bekerja, rata-rata waktu tunggu lulusan
untuk memperoleh pekerjaan yang pertama adalah 0.5 bulan. Jika dihitung
berdasarkan angkatannya jumlah mahasiswa yang lulus dan bekerja
disajikan pada Gambar 4.
Dari Gambar 5 diperoleh informasi bahwa jumlah mahasiswa yang
lulus dan bekerja berdasarkan angkatannya pada saat diwisuda tertinggi
terjadi pada angkatan 2005, dari 42 mahasiswa angkatan 2005 yang
diwisuda, yang pbekerja adalah 37 orang, ditempat kedua adalah mahasiswa
angkatan 2007, di mana dari 42 mahasiswa pada angkatan tersebut, yang
bekerja pada waktu diwisuda adalah 35 orang. Jumlah paling sedikit saat ini
terjadi pada angkatan 2008 dan 2009 dengan tingkat persentase tertinggi
(100%), hal ini terjadi karena mahasiswa angatan tersebut yang sudah
diwisuda adalah mahasiswa pindahan dari Diploma 3 ke S-1. Mahasiswa
angkatan 2008 dan 2009 lulusan SLTA akan mulai lulus pada tahun 2012.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 56
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 200905
101520253035404550
2833
43 4238
42
35 33
11 12
2125 26
35 3437
27
33
11 12
Jumlah Mahasiswa yang Lulus Jumlah mahasiswa bekerja
Tahun
Jum
lah
Gambar 5 Jumlah mahasiswa yang lulus dan bekerja berdasarkan angkatan masuk
C.10. Produk berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa dalam bentuk skripsi
disimpan di perpustakaan. Beberapa tulisan yang dianggap layak diterbitkan
di jurnal ISSN Panorama Nusantara milik STEIN, dengan menetapkan
mahasiswa yang menulis skripsi sebagai penulis pertama. Di samping itu,
skripsi mahasiswa juga dipublikasikan di secara online.
C. 11. Deskripsi SWOT Komponen CAnalisa SWOT komponen Mahasiswa dan Lulusan STEIN berdasarkan hasil
evaluasi diri.
STRENGTH(S)a. Jumlah siswa SMK Pariwisata yang berminat ke STEIN mengalami
peningkatan khususnya dalam lima tahun terakhir.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 57
b. Lulusan telah dibekali dengan teori dan ketrampilan praktek pada mata
kuliah peminatan dan menjalani program kuliah sambil bekerja di industri.
c. Daya serap industri terhadap lulusan STEIN cukup tinggi sebesar 85%.
WEAKNESS (W)a. Rata-rata waktu penyelesaian studi dalam tiga tahun terakhir lebih dari 4
tahun.
b. Kemampuan bahasa Inggris mayoritas mahasiswa masih pasif.
c. Asal Mahasiswa Progarm Studi S-1 95% berasal dari SMK Pariwisata di
Jabodetabek.
d. Drop Out mahasiswa tinggi
e. Produk berupa model-model, karya inovatif, hak paten, dan berbagai hal
lainnya sangat kurang.
f. Sebagian mahasiswa dan lulusan memiliki kelemahan dari sisi attitude.
OPPORTUNITY (O)a. Animo/minat masyarakat untuk masuk masih tinggi, terutama dari SMK
Pariwisata.
b. Adanya potensi calon mahasiswa dari daerah daerah Sukabumi dan
sekitarnya.
c. Adanya kepuasan dari pengguna terhadap kinerja lulusan yang tercermin
darikemampuan lulusan dalam mengisi pasar kerja.
THREAT (T)a. Banyak perguruan tinggi yang memiliki sejenis yang menjadi pesaing
dalam penerimaan mahasiswa baru.
b. Latar belakang kemampuan ekonomi orang tua yang sebagian besar
kelas menengah ke bawah.
c. Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain yang bersaing dalam pasar
kerja dan pengembangan karir.
KOMPONEN D. SUMBER DAYA MANUSIA
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 58
D.1. Sistem/strategi rekruitmen untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatanmutu PBM
Rekrutmen calon karyawan di lingkungan STEIN terbagi atas dua
jenis, yaitu rekrutmen karyawan tetap dan rekrutmen karyawan tidak tetap.
Proses rekrutmen dan seleksi untuk karyawan tetap dan tidak tetap
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Karyawan Tetap
Karyawan tetap di lingkungan STEIN adalah seluruh karyawan yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan Lembaga Bina
Pendidikan Pariwisata (YLBPP) yang digaji Yayasan sesuai dengan
Peraturan yang berlaku di lingkungan Yayasan LBPP. Karyawan tetap di
STEIN terdiri dari Dosen dan tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga
Administrasi, teknisi dan pendukung.Proses seleksi calon karyawan tetap
dilaksanakan mengacu pada prosedur mutu yang ada pada SPMI dengan
cara sebagai berikut:
1) Dosen Tetap
Rekrutmen Dosen tetap di lingkungan STEIN disesuaikan dengan prosedur,
yaitu sebagai berikut:
a) Ketua atau pemakai tenaga mengajukan permohonan penambahan Dosen
dan kualifikasi yang diperlukan.
b) Ketua Yayasan/Sekretaris Yayasan melihat arsip lamaran atau
memasang iklan untuk mencari tenaga kerja sesuai spesifikasi.
c) Pelamar diseleksi dan diwawancarai dan menjelaskan posisi dan system
penggajian.
d) Apabila calon Dosen menerima, Sekretaris Yayasan membuat surat
pengantar ke lembaga psikologi untuk menguji kemampuan intelegensi,
kerjasama, dan prakarsa calon dosen.
e) Jika Konsultan psikologi memberi rekomendasi, Ketua Yayasan
melakukan wawancara untuk menyesuaikan kualifikasi dengan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 59
rekomendasi. Jika Dosen tidak direkomendasikan, Sekretaris Yayasan
mengirim surat pemberitahuan tidak diterima bekerja di STEIN.
f) Ketua Yayasan mengeluarkan Surat Keputusan masa percobaan selama 3
(tiga) bulan, selanjutnya diserahtugaskan ke Ketua untuk dibina dan
kemudian diusulkan diangkat menjadi dosen.
2) Tenaga Kependidikan (Tenaga Administrasi, teknisi dan pendukung)
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi tenaga Administrasi, teknisi dan
pendukung di lingkungan STEIN secara umum sama dengan pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi Dosen tetap, perbedaannya terletak pada saat
proses seleksi tahap akhir, di mana pada seleksi tenaga Administrasi,
teknisi dan pendukung, tidak perlu melaksanakan presentasi .
Pengangkatan dan pemberhentian Dosen tetap dilakukan berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Yayasan dengan mekanisme sebagai berikut:
1) Usulan pengangkatan/pemberhentian dari para departemen ke Ketua.
2) Ketua bersama pimpinan lainnya mengadakan rapat untuk menentukan
usulan dari departemen.
3) Atas hasil rapat pimpinan sebagai mana tersebut dalam point 2) Ketua
mengusulkan pengangkatan/pemberhentian ke Ketua Yayasan.
Calon Dosen tetap yang diusulkan untuk diangkat setelah menjalani
percobaan selama 3 (tiga) bulan, yang bersangkutan harus melakukan
presentasi sebagai uji kelayakan mengajar. Pada saat bersamaan, data-data
pribadi calon dosen tetap tersebut diupload ke Pangkalan Data Perguruan
Tinggi (PDPT) untuk didaftarkan ke DIKTI untuk mengikuti proses
pengurusan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), untuk mengikuti test
bahasa Inggris dan TKDA (Test Kemampuan Dasar Akademik) sebagai
syarat memperoleh NIDN.
b. Dosen Tidak Tetap
Yang dimaksud Dosen tidak tetap adalah para dosen tidak tetap yang
digaji Yayasan berdasarkan jumlah tatap muka mereka mengajar di STEIN
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 60
sesuai dengan peraturan Yayasan. Dosen tidak tetap direkrut sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Mereka terdiri dari tenaga professional dari industri
terutama industri kepariwisataan. Pelaksanaan rekrutmen dosen tidak tetap
di STEIN mengacu pada dokumen sebagai berikut:
1) Ketua menyusun mata kuliah yang ditawarkan per semester, dan
menginventaris dosen yang ada, untuk mengetahui apakah perlu
penambahan dosen atau tidak.
a) Jika penambahan dosen diperlukan, Kaprodi membuat permintaan dosen
ke Puket I beserta spesifikasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan
STEIN.
b) Puket I memeriksa usulan dosen tidak tetap dan meneruskannya ke
Ketua untuk mendapat persetujuan.
c) Ketua memeriksa dan membuat persetujuan.
d) Ketua melihat arsip lamaran, menghubungi relasi di industri/instansi
sesuai dengan klasifikasi.
e) Pelamar potensial dipanggil untuk mengikuti test wawancara dan
presentasi oleh tim Akademi.
f) Bagi calon dosen tidak tetap yang lulus test, Ketua mengeluarkan Surat
Penugasan Mengajar dengan tembusan ke Yayasan.
Untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu Pelaksanaan Proses
Belajar Mengajar (PBM) di STEIN, setiap semester kinerja dosen STEIN
dinilai oleh mahasiswa berdasarkan angket yang dibuat oleh . Masukan-
masukan dari mahasiswa pada angket dianalisa dan disosialisasikan ke
dosen terkait sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuannya
di masa mendatang. Dalam pelaksanaan kegiatan PBM, setiap dosen
ditargetkan harus melaksanakan perkuliahan tatap muka minimal 87.25%
dari total 16 tatap muka yang diprogramkan (13 pertemuan). Secara rata-
rata tingkat kehadiran dosen setiap semester di STEIN dalam kegiatan PBM
adalah 96.87% selama 2 tahun terakhir yang jauh di atas rata-rata.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 61
D.2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung.Pengelolaan Sumber Daya Manusia di lingkungan STEIN dibuat
secara terencana dan matang dan disesuaikan dengan kondisi yang ada
dengan pertimbangan untuk kebutuhan masa depan. Program peningkatan
kemampuan para Dosen dan tenaga pendukung dibuat secara terencana
oleh Yayasan setiap tahun dan disesuaikan dengan dana yang ada. Untuk
peningkatan kualitas dosen dengan studi lanjut ke program pasca sarjana
khususnya untuk program S-2, pimpinan STEIN dan Yayasan telah
membuat program secara terencana. Untuk studi lanjut ini, pimpinan STEIN
dan Yayasan tetap mencari peluang-peluang beasiswa untuk studi lanjut bagi
tenaga pengajarnya. Saat ini 3 orang dosen STEIN sedang studi lanjut atas
beasiswa dari kampus, yaitu Program S-2 Magister Manajemen di IBN
(Institut Bisnis Nusantara), dua orang Dosen tetap STEIN telah
menyelesaikan tugas belajar S-2 Magister Manajemen, dan satu orang lulus
program S-3 Manajemen. STEIN selalu melibatkan para dosen dan tenaga
pendukung mengikuti seminar maupun pelatihan-pelatihan yang ada di
wilayah Jakarta. Untuk tenaga kependidikan, saat ini STEIN mengirimkan 2
orang stafnya untuk menyelesaikan studi S-1 dengan biaya dari STEIN .
D.3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa).a. Tenaga Dosen
Tenaga Dosen yang mengajar di STEIN terdiri dari dua kategori yaitu
Dosen tetap dan tidak tetap. Untuk lengkapnya jumlah dosen tetap dan tidak
tetap saat ini yang ada di STEIN disajikan dalam data pada Tabel 7.
Tabel 7: Dosen tetap dan tidak tetap STEIN
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 62
PROGRAM STUDI
DOSEN
TOTALTIDAK
TETAPTETAP
Manajemen (Peminatan
Perhotelan dan Usaha Wisata)
8 22 30
JUMLAH 8 22 30
Sumber: Data Kepegawaian
Jumla dosen yang aktif di STEIN adalah 30 orang dengan rincian 22
orang dosen tetap dan 8 orang dosen tidak tetap. Para dosen tidak tetap
berasal dari industri dan akademisi yang sudah memiliki pengalaman sesuai
dengan bidangnya.
b. Tenaga Administrasi, Teknis dan Pendukung
Tenaga Aministrasi, teknis dan pendukung di STEIN secara umum
telah memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Tenaga administrasi secara
umum sudah mampu dengan baik mengoperasikan perlalatan modern.
Tenaga teknisi, dan laboran yang dipekerjakan di STEIN diambil dari tenaga-
tenaga professional yang sebelumnya telah memiliki pengalaman di
bidangnya dan sebagian lagi dari alumni yang mau bekerja di STEIN.
c. Mutu, Kualifikasi, Pengalaman dan Kesesuaian
Mutu dan kualifikasi Sumber Daya Manusia di STEIN secara umum
sudah sesuai dengan kebutuhan dan standar yang dibuat oleh pimpinan
Yayasan dan pimpinan STEIN. Keahlian yang dimiliki seorang Dosen
STEIN, umumnya sudah bersesuaian dengan bidang apa yang digelutinya di
STEIN. Untuk tenaga dosen, baik dosen tetap maupun tidak tetap mutu dan
latar belakang pendidikan yang dimiliki diupayakan bersesuaian dengan mata
kuliah yang diajarkan. Untuk tenaga administrasi, teknisi dan pendukung,
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 63
bidang yang digelutinya juga sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan
yang dimiliki. Umumnya para dosen yang mengajar di STEIN telah memiliki
pengalaman mengajar di tempat sebelumnya khususnya untuk dosen tidak
tetap. Berdasarkan Tabel 7 di atas terlihat bahwa STEIN memiliki 22 orang
dosen tetap dan 8 orang dosen tidak tetap sehingga totalnya sebanyak 30
orang dosen. Profil Dosen tetap STEIN dalam 5 tahun terakhir disajikan pada
Tabel 7.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia di lingkungan STEIN dibuat
secara terencana dan matang dan disesuaikan dengan kondisi yang ada
dengan pertimbangan untuk kebutuhan masa depan. Program peningkatan
kemampuan para Dosen dan tenaga pendukung dibuat secara terencana
oleh Yayasan setiap tahun dan disesuaikan dengan dana yang ada. Untuk
peningkatan kualitas dosen dengan studi lanjut ke program pasca sarjana
khususnya untuk program S-2, pimpinan STEIN dan Yayasan telah membuat
program secara terencana. Untuk studi lanjut ini, pimpinan dan Yayasan
tetap mencari peluang-peluang beasiswa untuk studi lanjut bagi tenaga
pengajarnya.
Dua orang Dosen STEIN telah menyelesaikan studi lanjut S-2 dari
STEIN, satu orang telah menyelesaikan jenjang S-3 Manajemen dari IPB
Bogor, saat ini tiga orang dosen tetap STEIN sedang tugas belajar S-2
Magister Manajemen di IBN Jakarta. Pada tahun 2011 STEIN menugaskan 2
orang staf mengambil program S-1.
Untuk meningkatkan ketrampilan pada bidangnya, pimpinan selalu
melibatkan para dosen dan tenaga pendukung mengikuti seminar maupun
pelatihan-pelatihan yang ada di wilayah Jakarta. Umumnya para dosen yang
mengajar di STEIN telah memiliki pengalaman mengajar di tempat
sebelumnya khususnya untuk dosen tidak tetap.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 64
Tabel 8 Profil Perencanaan Dosen Tetap STEIN
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020Jumlah dosen S1 2 2 1 1Jumlah s1 < 50 tahun 1 1Jumlah dosen s1 yg sedang studi S2 1 3Jumlah dosen S2 11 19 23 25 26 26 26 26Jumlah S2 < 50 tahun 3 9 10 11 11 12 28 12Jumlah dosen S3 5 2 2 2 3 3 4 4Jumlah dosen S2 yg sedang studi S3 1 2 2 2 2Jumlah dosen baru yang direkrut 12 2 2 1 1 1 1Jumlah dosen berhenti 1 1 1 1 1 1Total dosen 18 23 25 27 28 28 29 29Jumlah mahasiswa 675 840 950 1000 1000 1000 1000 1000Perbandingn dosen : mahasiswa 37,50
36,52 38,00 37,04 35,71 35,71 34,48 34,48
Sumber: Data Kepegawaian
Saat ini 48% dosen di STEIN telah memiliki jenjang jabatan fungsional
sebagai bukti pengalamannya di bidang pendidikan. Dari 12 orang Dosen
Tetap STEIN yang direkrut tahun 2014, semuanya belum memiliki jabatan
fungsional, karena merupakan dosen tetap baru. Di samping itu juga
merekrut para praktisi di industri. Para praktisi ini dipersyaratkan harus
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 65
memiliki pengalaman di bidangnya dan mereka umumnya mengajar mata
kuliah praktek seperti Housekeeping, Food & Baverage Service serta Kantor
Depan. Jumlah dosen tetap yang direkrut selama 5 tahun terakhir sebanyak
12 orang. Tidak ada dosen tetap yang berhenti atau mengundurkan diri
dalam kurun waktu tersebut.
d. Kecukupan
Jumlah Dosen STEIN dibandingkan dengan jumlah kebutuhan,
dianggap sudah mencukupi. Khusus untuk tenaga Dosen tetap,
perbandingan antara jumlah Dosen dengan jumlah mahasiswa adalah 1: 36,
sehingga masih memenuhi rasio dari Dikti sebesar 1:45 dan sudah
memenuhi kebutuhan yang ada.
Tabel 9: Profil tenaga Penunjang di STEIN
NoJenis Tenaga
Penunjang
Jumlah Orang Menurut Kualifikasi *
S2 ke atas S1 Diploma SMU/SMK
1 Pustakawan - 1 - -
2 Laboran/Teknisi - 1 - 1
3 Administrasi - - 2 8
4 Lainnya: Pusat karier,
LSP
- 2 - 3
Total 0 4 2 12
Sumber: Data Kepegawaian
Untuk tenaga administrasi, teknisi dan pendukung, jumlah staf yang ada
juga sudah mencukupi apabila dibandingkan dengan kebutuhan. Untuk
memperkecil ratio ini, untuk mendukung proses belajar mengajar digunakan
dosen tidak tetap.
D.4. Karya Akademik Dosen (hasil penelitian dan karya lainnya).
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 66
Dosen di lingkungan STEIN secara teratur selalu melaksanakan
kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, untuk itu disamping melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran, dosen di lingkungan STEIN juga
melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian.
Data profil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Dosen STEIN disajikan pada Tabel 9. Jumlah penelitian pada
tahun 2009 ada sebanyak 8 judul dengan jumlah dosen yang meneliti ada 5
orang, tahun 2010 ada 6 judul dengan jumlah penulis ada 4 orang. Tahun
2011 terjadi kemerosotan dalam kegiatan penelitian dengan 2 judul dan 2
penulis saja, hal yang sama terjadi tahun 2012. Pada tahun 2013 dosen-
dosen di STEIN menghasilkan 6 penelitian, dengan 5 orang penulis. Pada
tahun 2014 para dosen STEIN mengajukan proposal penelitian ke Dikti
melalui Hibah bersaing dan hibah dosen pemula.
Dari sisi pengabdian masyarakat, produktivitas dosen STEIN juga
masih kurang, tahun 2009 jumlah pengabdian ada 1 buah dilaksanakan oleh
hanya 1 orang dosen, tahun 2010 jumlah pengabdian ada 3 pengabdian yang
dilakukan oleh 3 orang dosen. Pada tahun 2011 kegiatan pengabdian
masyarakat ada 3 kali oleh 3 dosen. Pada tahun 2012, jumlah pengabdian
meningkat menjadi 5 kali oleh 4 orang dosen sedangkan tahun 2013, kembali
terjadi penurunan jumlah pengabdian menjadi 3 buah, oleh 3 dosen. Pada
tahun 2014, pengabdian yang dilakukan dosen dilakukan secara tim, dengan
melakukan perbaikan jalan dan penanaman pohon di lingkungan sekitar
Kampus STEIN.
Dosen di lingkungan STEIN secara teratur selalu melaksanakan
kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, untuk itu disamping melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran, dosen di lingkungan STEIN juga
melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian. Sebagai
wadah untuk menampung aspirasi Dosen dalam menulis, pada tahun 2006
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 67
STEIN telah menerbitkan majalah ilmiah dengan ijin ISSN: 1907-915X yang
bernama Panorama Nusantara.
Kurangnya produktivitas dosen STEIN untuk melakukan kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat dipengaruhi berbagai faktor antara
lain keterbatasan dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang dimiliki
oleh STEIN, kurangnya penguasaan metodologi penelitian oleh para dosen,
para dosen membuat penelitian hanya pada saat mau mengurus jabatan
akademik saja. Untuk mengatasi masalah ini, terhitung mulai tahun 2012
STEIN mewajibkan setiap dosen membuat Program Kerja mengacu pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Setiap dosen diminta membuat program kerja
setiap tahun bidang Tridharma perguruan tinggi. Untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat setiap dosen ditugaskan mengajukan proposal
penelitian dan pengabdian masyarakat ke pimpinan setiap awal tahun
akademik, untuk meminta persetujuan dan pendanaan penelitian dari
institusi.
Tabel 8. Profil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penelitian 8 6 2 2 6
Jumlah dosen 5 4 2 2 5
Jumlah Pengabdian
Masyarakat 1 3 3 5 3
Jumlah dosen 1 3 3 4 3
Sumber: Litbang
Pelaksanaan kegiatan penelitian terapan di STEIN dilakukan secara
terprogram dengan perencanaan yang matang. Untuk mengembangkan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 68
kegiatan penelitian, pihak STEIN juga melakukan upaya kerjasama dan
kemitraan dengan pihak luar dalam melaksanakan kegiatan penelitian di
bidang dalam bentuk dukungan dana (sponsorship), meskipun sampai saat
ini belum menunjukan hasil adanya sponsor yang mau mendukung kegiatan
penelitian di STEIN, usaha-usaha pencarian dana pendukung penelitian
antara lain dilakukan dengan mengajukan proposal hibah penelitian ke Dikti
melalui hibah penelitian dosen muda dan hibah bersaing, pengajuan usulan
kerjasama ke Litbang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan
pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Kegiatan penelitian di lingkungan STEIN secara umum adalah
kegiatan yang bersifat Internal yang hasilnya diharapkan langsung dapat
dimanfaatkan untuk proses pengembangan pada bidang-bidang tertentu di
STEIN. Mutu dan produktivitas penelitian di STEIN secara umum dapat
dikatakan cukup baik. Kegiatan penelitian di lingkungan STEIN umumnya
dilakukan oleh para dosen, yang dilakukan secara mandiri maupun
kelompok. Objek penelitian yang diambil umumnya disesuaikan dengan
bidang yang dikuasai oleh seorang dosen Hasil penelitian yang diperoleh
dimanfaatkan untuk melakukan pengembangan pada bidangnya.
Salah satu tujuan utama para dosen untuk melakukan penelitian
adalah dalam rangka pengurusan jenjang kepangkatan sebagai tenaga
fungsional. Dengan adanya tujuan ini, maka keberlanjutan atau kontinuitas
seorang dosen dalam melakukan penelitian tetap dapat terjaga, karena
hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pengurusan jenjang kepangkatan. Untuk
lebih menjamin keberlanjutan pelaksanaan program penelitian, di STEIN
terdapat lembaga penelitian yang secara khusus yang menangani penelitian
dan memiliki anggaran tetap. Dana yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan penelitian umumnya bersumber dari Yayasan dan internal STEIN,
khususnya penelitian yang bersifat internal. Pendanaan kegiatan penelitian
dibiayai sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada. Mulai tahun 2012,
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 69
STEIN mengalokasikan dana penelitian kepada masing-masing dosen
sebesar Rp. 3.000.000,-/tahun. Dana penelitian diberikan secara bertahap
berdasarkan proposal yang diajukan oleh dosen.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, mahasiswa juga sering
dilibatkan, mengingat mereka setelah lulus lebih diutamakan pada
kemampuan professional, maka dalam melaksanakan kegiatan penelitian
para mahasiswa lebih banyak berperan yang sifatnya membantu dosen
dalam melaksanakan penelitian yaitu sebagai tenaga lapangan yang
bertugas untuk mengumpulkan data, membantu dosen dalam proses
pengolahan data seperti editing dan koding.
Unsur ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian
Kepada Masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan
tenaga trampil bidang, STEIN turut bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
lingkungannya dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang memberi
manfaat kepada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan
pengabdian pada masyarakat di STEIN diupayakan dibuat secara
terprogram, khususnya untuk dua tahun terakhir. Berbagai sasaran program
pengabdian masyarakat itu antara lain adalah penduduk setempat, sekolah
SMK di sekitar STEIN, hotel, guru-guru SMK di lingkungan sekitar. Disamping
itu, STEIN juga melakukan pembangunan fisik kecil sebagai salah satu
bentuk pengabdian masyarakat.
Salah satu wujud fisik yang dihasilkan melalui program pengabdian
kepada masyarakat adalah pembangunan jalan masuk ke Kampus STEIN,
selain bermanfaat bagi STEIN, juga sangat bermanfaat bagi penduduk
sekitarnya, penanaman pohon-pohon jati di lingkungan sekitar STEIN. Selain
hal di atas, bentuk lain yang diberikan STEIN kepada masyarakat adalah,
pemberian bantuan ala kadarnya pada saat masyarakat sekitar STEIN
mengalami bencana alam. Untuk menjamin keberlanjutan pelaksanaan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 70
program pengabdian kepada masyarakat, pimpinan STEIN memasukkannya
dalam program kerja tahunan dan menetapkan besaran dana yang
dialokasikan untuk menunjang kegiatan tersebut. Besaran dana penelitian
yang dialokasikan setiap tahun adalah sebesar Rp. 2.000.000,-/dosen.
Kepada para dosen juga disarankan untuk mengajukan proposal hibah
penelitian ke Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan melalui
Simlibtabmas.
Untuk menunjang pelaksanaan program pengabdian kepada
masyarakat, STEIN juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak,
antara lain:
1. RT/RW setempat, wujud pengabdian dilakukan dengan melakukan
perbaikan jalan dengan RT/RW setempat dan penanaman pohon jati d
wilayah RT setempat.
2. Pemuda setempat, wujud pengabdian yang dilakukan dengan
mengadakan kerjasama dengan pemuda setempat adalah pada
pemberian penyuluhan dan oleh dosen dan mahasiswa yang dibantu
oleh pemuda setempat. Pemberian sumbangan oleh STEIN, para dosen,
mahasiswa pada saat bencana alam, dan menyediakan tempat
perlindungan sementara pada saat terjadinya bencana alam.
3. Kepolisian, wujud kerjasama program pengabdian yang dilaksanakan
adalah dengan mengadakan kerjasama dengan pihak kepolisian untuk
menjaga keamanan di lingkungan Kampus STEIN dan masyarakat
sekitarnya.
4. Industri, dalam bentuk pelaksanaan pelatihan bidang manajemen
perhotelan bagi para karyawan industri, seperti: memberi pelatihan
kepada karyawan Hotel New Idola, pemberian pelatihan bidang statistik
bagi manajer muda PT. Hagendaz
5. BNSP dalam bentuk pelatihan Asesor kompetensi bagi para guru SMK di
Jakarta.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 71
6. AKPINDO dalam bentuk pelatihan teknik analisa data kuantitatif dan
Bahasa Inggris bagi Dosen dan mahasiswa AKPINDO.
D.5. Peraturan kerja dan Kode EtikUntuk menjalankan kegiatan penyelenggaraan akademik agar sesuai
dengan garis-garis yang telah ditentukan, telah ditetapkan peraturan
kepegawaian. Peraturan kepegawaian di STEIN berisikan tentang aturan-
aturan yang harus diikuti oleh setiap Dosen selama bekerja di STEIN.
Peraturan kepegawaian mengatur tentang masalah kedisiplinan, sanksi-
sanksi yang akan diterima apabila seorang Dosen melanggar peraturan, hak-
hak Dosen beserta kewajibannya. Peraturan kepegawaian dibuat secara
bersama-sama antara pimpinan Yayasan dan pimpinan STEIN sebagai
pihak yang mewakili Dosen. Hal ini mencerminkan bahwa proses
demokratisasi dan transparansi telah diterapkan di STEIN. Selain berisikan
aturan-aturan, peraturan kepegawaian juga berisikan kode etik-kode etik
yang harus diikuti oleh setiap Dosen dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kode Etik profesi dikembangkan agar dapat
mempertanggungjawabkan pekerjaannya masing-masing ke dalam dan
keluar. Setiap dosen hanya diperbolehkan mengajar atau memberikan
tutorial sesuai dengan dispilin ilmu atau pengalaman yang dimiliki yang telah
diuji kebenarannya baik melalui biodata dan saringan prajabatan.
Setiap dosen tetap hanya dibolehkan mengajar di lingkungan YLBPP
di STEIN. Setiap dosen diwajibkan menjelaskan silabus pada pertemuan
pertama dan mengisi Berita Acara Perkuliahan (BAP) pada setiap tatap muka
yang diketahui oleh Ketua Kelas dan dimonitor oleh Pengatur Kelas dan
Ketua .
Kegiatan mengajar untuk dosen teori dimulai dari SKS yang
dikeluarkan Ketua berdasarkan jadwal yang disusun oleh Ketua , sehingga
dosen akan bertanggung jawab kepada Ketua . Sementara untuk praktek,
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 72
instruktur/dosen bertanggung jawab kepada Koordinator Praktek dan
Koordinator Praktek akan mempertanggungjawabkan proses belajar
mengajar kepada Ketua .
Program kegiatan belajar mengajar telah disusun sesuai jadual yang
telah disusun oleh Ketua pada awal semester. Setiap dosen yang membina
mata kuliah harus mengajar sesuai jadwal yang telah ditetapkan, bila tingkat
ketidakhadiran cukup tinggi, dosen tersebut akan mendapat peringatan dari
Kaprodi.
Di STEIN proporsi beban mengajar untuk dosen tetap minimal 6 SKS-
16 SKS dalam 1 bulan. Rata-rata proporsi beban mengajar ditetapkan
81,25% dengan beban kerja dosen tetap 16 SKS per bulan dengan dengan
asumsi lama belajar 4 tahun. Di samping mengajar, para dosen juga
diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
D.6. Pengembangan StafMutu suatu perguruan tinggi dipengaruhi oleh mutu sumber daya
manusia yang mengelola perguruan tinggi tersebut. Perguruan tinggi yang
dikelola oleh sumber daya manusia yang professional akan menghasilkan
lulusan yang bermutu dan professional. Prinsip ini merupakan pedoman bagi
pimpinan untuk mengelola sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan
kemampuan dosen dan Dosen administrasi agar menjadi sumber daya
manusia yang professional dan ahli di bidangnya, pimpinan STEIN setiap
tahun membuat program pelatihan yang dilaksanakan secara konsisten.
Program pelatihan dibuat berdasarkan skala prioritas yang ada dan
disesuaikan dengan bidang masing-masing. Proses penentuan Dosen yang
akan mengikuti program pelatihan dalam satu tahun mengacu pada prosedur,
sebagai berikut:
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 73
a. Ketua mengajukan usul kepada Ketua Yayasan dalam program kerja
tahunan untuk program pelatihan/pendidikan Dosen melalui program
kerja dan anggaran .
b. Ketua Yayasan memeriksa dan membuat persetujuan.
c. Jika Disetujui, Ketua Yayasan memberi Disposisi program tertentu dan
budget tertentu dituangkan di dalam Program Kerja dan Anggaran tahun
berjalan. Jika usulan tidak disetujui, masukkan dalam program anggaran
seminar yang dipilih atas undangan/ brosur, untuk selanjutnya diikuti
peserta.
d. Ketua mengirim yang bersangkutan ke instansi yang ditetapkan.
e. Jika program sudah selesai maka harus ada bukti ijasah, training, sertifikat,
surat atau piagam.
f. Ketua Yayasan memperbaharui catatan training.
Mutu suatu perguruan tinggi dipengaruhi oleh mutu sumber daya
manusia yang mengelola perguruan tinggi tersebut. Perguruan tinggi yang
dikelola oleh sumber daya manusia yang professional akan menghasilkan
lulusan yang bermutu dan professional. Prinsip ini merupakan pedoman bagi
pimpinan untuk mengelola sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan
kemampuan dosen agar menjadi sumber daya manusia yang professional
dan ahli di bidangnya, pimpinan STEIN setiap tahun membuat lanjut dan
pelatihan bagi para dosen yang dilaksanakan secara konsisten. lanjut dan
pelatihan dibuat berdasarkan skala prioritas yang ada dan disesuaikan
dengan bidang masing-masing.
Tabel 9.Kondisi Eksisting Studi Lanjut Dosen
Nama Program studi-
Departemen/Fakultas
2013 Total
S1 Sedang S2 Sedang S3
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 74
S2 S3
1 3 16 0 2 22
Total 1 3 16 0 2 22
Sumber: SDM STEIN
Berdasarkan tabel 9 di atas terlihat bahwa pada tahun 2013 jumlah
dosen S1 di Program studi STEIN berjumlah 1 orang dan yang sedang studi
lanjut S2 ada 3 orang. Jumlah dosen berpendidikan S2 ada 16 orang dan
yang S3 ada 2 orang. Total dosen tetap di STEIN berjumlah 22 orang.
Ditargetkan pada tahun 2015, seluruh dosen tetap di STEIN sudah memiliki
tingkat pendidikan minimal S-2.
Untuk tingkat pendidikan setingkat S-3, Dosen STEIN yang tugas
belajar di IPB Bogor telah menyelesaikan tugas belajarnya dan dinyatakan
lulus, mengingat keterbatasan dana direncanakan STEIN akan mengirim
kembali Dosen Tetapnya untuk studi lanjut S-3 tahun 2016. Di samping
biaya dari kampus, biaya studi lanjut sekolah pasca sarjana para dosen
STEIN dibiayai melalui program beasiswa dari pemerintah melalui jalur
Beasisis Dalam Negeri (BDN). Dosen-dosen yang akan ditugaskan untuk
studi lanjut S-3 diprioritaskan adalah dosen-dosen yang masih muda dan
dianggap oleh Pimpinan memiliki potensi untuk dikembangkan ke depan.
D.7. Keberlanjutan dan pemanfaatannyaKeberlanjutan pengadaan pegawai baik dosen maupun staf di lingkungan
STEIN disesuaikan dengan kondisi ataupun kebutuhan yang ada. Agar
pemanfaatan setiap staf maksimal, maka potensi-potensi yang ada selama ini
dimanfaatkan semaksimal mungkin, tetapi tetap harus memperhatikan
persyaratan yang dibutuhkan oleh posisi tersebut. Jika seandainya staf
maupun dosen yang ada tidak bisa mengisi posisi tersebut baru dilakukan
pengadaan dosen maupun staf baru. Khusus untuk dosen diprioritaskan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 75
untuk pengadaan dosen tidak tetap. Metode ini telah dilaksanakan secara
teratur oleh STEIN dari tahun ke tahun dan memberikan dampak yang
positip dalam pengelolaan dana di STEIN, secara lengkap adalah sebagai
berikut:
a. Tenaga pendukungTenaga kebersihan memakai jasa pemasok berdasarkan kontrak yang
dapat diperbaharui setiap tahun. Tenaga keamanan telah memadai dan
dapat ditambah sesuai kebutuhan. Tenaga pelayanan umum sudah sesuai
kebutuhan saat ini, dan sewaktu-waktu dapat ditambah apabila diperlukan.
b. Tenaga administrasi, kepustakaan dan laboranTenaga administrasi saat ini memadai yang terdiri dari 1 orang
pustakawan, laboran 2 orang administrasi 7 orang dan 4 orang untuk
tenaga administrasi lainnya.
c. Tenaga pengajarDosen Tetap direkrut sesuai kebutuhan. Untuk mencari dosen tetap,
Yayasan akan mengiklankan lowongan kerja atau mengambil dari data
base lalu disaring dengan ujian psikotes untuk selanjutnya diberi waktu
presentasi dan magang. Selain itu masih menggunakan sistim
outsourcing dengan memakai dosen part timer terutama dari industri
pariwisata.
4. Tenaga PimpinanSesuai statuta yang mengatur hubungan Yayasan dan pelaksana
akademi serta para pejabat di dalamnya, maka pergantian pimpinan
mulai dari Kordinator Praktek, Program studi, Ketua , Wakil Ketua dan
Ketua diatur secara periodik.
Pergantian ini menuntut adanya kaderisasi agar organisasi
berjalan lancar. STEIN sejak tahun 2000 baru memiliki 3 orang Ketua.
Dari kaderisasi yang ada maka untuk periode selanjutnya akan diisi
oleh salah satu dari eselon di bawahnya. Dengan demikian
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 76
keberlanjutan pimpinan dan Pemimpin di lingkungan STEIN berjalan
tanpa masalah. Pelatihan bagi para Puket dan Kaprodi disesuaikan
jadual dan isi pelatihannya, seperti adanya pelatihan supervisory
management, management conflict dan pengambilan keputusan agar
kelak bila mendapat giliran, yang bersangkutan sudah mampu dan
dapat diterima di dalam organisasi. Di sini ditekankan ‘’capability and acceptability’’.
D.8. Deskripsi SWOT Komponen DAnalisa SWOT komponen Sumber Daya Manusia STEIN berdasarkan hasil
evaluasi diri.
STRENGTH(S)a. Rata-rata tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan 96,87 % dari 16 kali
b. pertemuan yang direncanakan
c. Memiliki dosen tidak tetap yang masih aktif di industri.
d. Dosen tetap memiliki program kerja setiap semester yang mencakup tri
darma perguruan tinggi.
4. Rasio dosen-mahasiswa 1:30.
WEAKNESS (W)a. Jumlah profesor maupun dan doktor belum memenuhi standar ideal
b. Staf Penunjang bergelar S-1 relatif masih kurang.
c. Kurangnya komitmen dosen untuk melaksanakan Tri Darma Perguruhan
Tinggi sesuai program kerja khususnya dari sisi penelitian.
d. Distribusi dosen pada masing-masing bidangpeminatan kurang seimbang
OPPORTUNITY (O)a. Tersedia banyak sumber dana untuk peningkatan kualifikasi SDM dan
mutup enelitian dosen khususnya melalui pemerintah.
b. Terbukanya peluang untuk peningkatan kualifikasi dosen (jenjang S3)
danpengusulan profesor.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 77
THREAT (T)a. Adanya rangsangan pemberian kompensasi dan penghargaan yang lebih
besar dari perguruan tinggi lain.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 78
KOMPONEN E.KURIKULUM
E1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
Kesesuaian kurikulum program studi dengan visi, misi dan sasaran yang
telah ditetapkan, yaitu STEIN disesuaikan dengan visi STEIN, yaitu “Menjadi
sekolah tinggi ilmu ekonomi mitra usaha pariwisata yang unggul, sehat dan
sejahtera pada tahun 2017.”
Untuk mewujudkan visi di atas, penyusunan kurikulum disesuaikan
dengan Keputusan Menteri nomor : 232/U/2000. Kurikulum di STEIN terdiri
atas dua kelompok besar, yaitu Kurikulum inti dan kurikulum lokal dengan
perbandingan sesuai dengan regulasi yang telah ditteapkan. Sesuai dengan
cirinya sebagai perguruan tinggi yang berpeminatan pada bidang
kepariwisataan, di STEIN dibagi atas 2 kelompok mata kuliah pilihan, yaitu
pilihan pada bidang perhotelan dan pilihan pada bidang usaha wisata.
Pengambilan mata kuliah disesuaikan dengan pilihan peminatan mahasiswa
di semester 1, 2 dan 3. Materi dan isi kurikulum disesuaikan dengan visi, misi,
sasaran dan tujuan STEIN dan diperbaharui setiap waktu sesuai dengan
tuntutan industri.
Sebagai mitra usaha industri pariwisata, khususnya bidang perhotelan,
STEIN secara konsisten mencetak sumber daya manusia berkualitas yang
memenuhi kebutuhan industri, secara teratur jajaran STEIN selalu meminta
kritik dan saran dari industri terkait dengan tingkat kemampuan dan
kompetensi mahasiswa dan lulusan STEIN yang bekerja di industri.
Masukan-masukan dari industri dianalisis dan diimplementasikan dalam
kurikulum dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di STEIN.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 79
E2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders
Sebagai perguruan tinggi yang ingin memiliki daya saing global,
STEIN selalu responsif dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Dengan
demikian kurikulum /program studi dirancang sedemikian rupa agar materi
yang diajarkan, baik teori maupun praktek, dan pelatihannya sangat relevan
dengan kebutuhan dunia kerja khususnya industri pariwisata di Indonesia
perpaduan antara pendidikan ketrampilan dan pengetahuan kepariwisataan,
di program studi , dapat menghasilkan calon-calon tenaga kerja siap pakai
pada berbagai jenis dan tingkat jabatan di industri , jasa perbankan, jasa
restoran, jasa perhotelan dan jasa pelayanan lainnya yang terkait sesuai
dengan tambahan pembangunan sekarang ini dan masa yang akan datang.
Relevansi antara kurikulum /program studi dengan kebutuhan industry,
banyak mahasiswa STEIN yang saat masih aktif kuliah sudah bekerja di jasa
perhotelan, restoran dan jasa pelayanan lainnya menjadi tenaga permanen,
tenaga kontrak maupun partimer. Dengan demikian, permasalahan-
permasalahan yang dihadapi mahasiswa pada saat bekerja dapat
disampaikan langsung ke dosennya pada saat kuliah, sehingga rentang
antara dunia pendidikan dari sisi teori dengan dunia kerja dapat
diminimalisasi. Agar kurikulum yang dimiliki STEIN dapat bersesuaian
dengan kebutuhan pemangku kepentingan, STEIN melakukan evaluasi
kurikulum setiap 4 tahun. Muatan lokal pada bidang perhotelan dan usaha
wisata yang ditawarkan kepada mahasiswa disesuaikan dengan kebutuhan
terkini para pemangku kepentingan.
Seiring dengan diterapkannya KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia) melalui Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, secara bertahap STEIN
menerapkan SKKNI pada kurikulumnya, dimulai dengan penerapan standar
kompetensi pada mata kuliah lokal yang sifatnya vokasional, selanjutnya
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 80
melakukan uji kompetensi kepada para mahasiswa berdasarkan unit
kompetensi yang diambilnya. Dari hasil uji kompetensi tersebut, dapat
diperoleh gambaran level kualifikasi mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan
pada saat mahasiswa beradap pada semester 4 dan semester 7. Dengan
demikian, target level kualifikasi kompetensi mahasiswa sesuai dengan yang
ditetapkan oleh KKNI diharapkan dapat dicapai.
E.3 Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/organisasi)Struktur dan isi kurikulum yang meliputi keluasan, kedalaman, koherensi dan
penataan/ organisasi yang dituangkan dalam buku pedoman STEIN sudah
relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Penyusunan mata kuliah
disesuaikan dengan kebutuhan terkini dengan menambah muatan lokal
yang menjadi ciri khas STEIN, yaitu bidang perhotelan dan usaha
wisatasebagaimana yang tertuang dalam Buku Pedoman. Penetapan mata
kuliah mengacu pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penetapan
bobot jumlah SKS dibuat seimbang sehingga dapat menghasilkan sarjana
yang memiliki kemampuan manajerial khususnya pada bidang perhotelan
dan usaha wisata yang mampu menggunakan teknologi informasi seperti
komputer ataupun internet dalam melaksanakan pekerjaan.Pembuatan
kurikulum STEIN harus mengikuti peraturan yang berlaku yaitu Keputusan
Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor 232/U/2000
tertanggal 20 Desember 2000 tentang PedomanPenyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Lulusan STEIN
dituntut memiliki keahlian dan ketrampilan pada bidang perhotelan dan
usaha wisata, dengan demikian kurikulum yang dimiliki memberikan ruang
bagi konten perhotelan atau usaha wisata dalam muatan lokalnya. Kurikulum
tersebut dievaluasi dan diperbaiki secara kontinu untuk meningkatkan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 81
relevansinya dengan kebutuhan industr dengan tetap mengacu pada
peraturan yang berlaku.
E.4 Derajat integrasi materi pembelajaranPembinaan kurikulum dan silabi di STEIN didasarkan pada
Kurikulum Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Dikbud R.I. No.
232/U/2000. Pendistribusian atau sebaran materi kelompok mata kuliah
disajikan pada Tabel 7 dengan total keseluruhan SKS yaitu 150 SKS. Silabi
dibuat mengarah pada implementasi pada industri bidang Manajemen
dengan peminatan manajemen perhotelan dan manajemen usaha wisata
yang mengacu pada SKKNI. Masing-masing mata kuliah memiliki karakter
tersendiri dan pengambilannya perlu diikut secara berkesinambungan
dalam 8 semester. Beberapa mata kuliah merupakan persyaratan pada
mata kuliah selanjutnya, sehingga harus lulus untuk mengikuti
kelanjutannya. Pada tahun pertama merupakan dasar yang kemudian
dikembangkan pada tahun kedua yang mengarah pada bidang kompetensi
di industri perhotelan dan pariwisata. Selama proses perkuliahan
mahasiswa STEIN diberdayakan untuk mengikuti program bekerja sambil
kuliah. Mahasiswa yang tidak bekerja diberdayakan sebagai tenaga part
timer atau daily worker setiap akhir pekan.
Selama melaksanakan pekerjaan baik sebagai tenaga kerja kontrak,
part timer diwajibkan mengisi log book yang ditandatangani atasan
langsung setelah bekerja. Log book yang ditandatangani mengacu pada
unit kompetensi yang ada pada SKKNI dan menjadi bagian dari kluster
skema sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-1 AKPINDO-STEIN.
Pada semester 6 mahasiswa-mahasiswa STEIN akan menjalani uji
kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP P-1 AKPINDO-STEIN. Unit
Kompetensi yang terdapat pada log book akan menjadi bahan
pertimbangan bagi LSP P-1 AKPINDO-STEIN untuk menentukan apakah
mahasiswa tersebut kompeten pada bidangnya.Pada saat semester akhir,
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 82
yaitu V, VI, VII dan VIII mahasiswa akan belajar mata kuliah level manajerial
pada bidangnya. Materi SKKNI disebarkan pada mata kuliah pilihan
bermuatan lokal yang menjadi ciri khas STEIN yang terdistribusi dalam
empat semester.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, materi perkuliahan di
STEIN diberikan sebagai bagian proses pencapaian kualifikasi jenjang 6
yang dipersyaratkan pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
melalui Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia.
E.5 Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga
Program Studi yang diselenggarakan STEIN saat ini ada 1 program
studi, yaitu program Studi Manajemen, dengan peminatan Manajemen
Perhotelan dan Manajemen Usaha Wisata.
Berdasarkan kurikulum Nasional jenjang pendidikan S-1 SK
Mendikbud nomor: 232/U/2000 kurikulum institusional yang ditawarkan di
STEIN dengan dua pemintan, yaitu peminatan Manajemen Perhotelan dan
Manajemen Usaha Wisata, dengan kurikulum sebagai berikut:
Tabel 7: Kurikulum Inti STEIN untuk Kelompok Mata Kuliah
No.KELOMPOK
MATA AJARAN
KODE M.K. MATA KULIAHSKS
1 MPK PK1103 Ilmu Alamiah Dasar 2
2 MPK PK1104 Ilmu Budaya Dasar 2
3 MPK PK1105 Kewarganegaraan 2
4 MPK PK1106 Pendidikan Agama 2
5 MPK PK1107 Pendidikan Pancasila 2
Jumlah 10
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 83
1 MKK KK1101 Metodologi Penelitian 3
2 MKK KK1102 Aplikasi Komputer 2
3 MKK KK1103 Pengantar Statistik 2
4 MKK KK1104 Statistik Terapan 3
Jumlah 101 MKB KB1101 Aspek Hukum Dalam Bisnis 2
2 MKB KB1102 Ekonomi Internasional 2
3 MKB KB1103 Ekonomi Makro 2
4 MKB KB1104 Ekonomi Mikro 2
5 MKB KB1107 Matematika Ekonomi 3
6 MKB KB1109 Penganggaran Perusahaan 2
7 MKB KB1110 Pengantar Akuntansi I 2
8 MKB KB1111 Pengantar Akuntansi II 2
9 MKB KB1112 Pengantar Bisnis 2
10 MKB KB1113 Pengantar Ekonomi 2
11 MKB KB1114 Pengantar 3
12 MKB KB1115 Perekonomian Indonesia 2
13 MKB KB1116 Riset Operasi 3
14 MKB KB1117 Sistem Informasi Manajemen 2
Jumlah 31
1 MPB PB1101 Akuntansi Biaya 3
2 MPB PB1103 Akuntansi 2
3 MPB PB1104 Bahasa Inggris II 3
4 MPB PB1110 Kewirausahaan 2
5 MPB PB1112 Keuangan 3
6 MPB PB1113 Operasional 3
7 MPB PB1114 Pemasaran 3
8 MPB PB1115 SDM 3
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 84
9 MPB PB1116 Strategik 3
10 MPB PB1120 Pasar Keu. & Lembaga Keuangan 2
11 MPB PB1122 Perilaku Keorganisasian 2
12 MPB PB1125 Sosiologi 2
13 MPB PB1126 Studi Kelayakan Bisnis 2
14 MPB PB1132 Teori Pengambilan Keputusan 2
Jumlah 351 MBB BB1102 Seminar 2
2 MBB BB1103 Skripsi 6
Jumlah 8
JUMLAH TOTAL KURIKULUM INTI 94
Tabel 8 Kurikulum operasional berdasarkan kelompok mata kuliah
NoKELOMPOK
MATA AJARAN
KODE MATA KULIAH SKS
1 MPK PK1101 Bahasa Indonesia 2
2 MPK PK1102 Bahasa Inggris I 3
Jumlah (MPH/MUW) 51 MKB KB1105 Ekowisata 2
2 MKB KB1106 Hotel 2
3 MKB KB1118 UPW 2
4 MKB KB1108 Pemasaran Hotel 2
5 MKB KB1119 Pemasaran Pariwisata 2
Jumlah (MPH/MUW) 61 MPB PB1102 Akuntansi Hotel 2
2 MPB PB1105 Bahasa Inggris III 2
3 MPB PB1133 Abacus 2
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 85
4 MPB PB1106 Bisnis Correspondence *) 2
5 MPB PB1107 Etika Profesi 2
6 MPB PB1134 Geografi Pariwisata Indonesia 3
7 MPB
PB1135
Geografi Pariwisata
Internasioperasional 3
8 MPB PB1136 Geografi Penerbangan 2
9 MPB PB1108 Kantor Depan I 3
10 MPB PB1109 Kantor Depan II 3
11 MPB PB1111 Kantor Depan 3
12 MPB PB1117 Tata Graha 3
13 MPB PB1118 Tata Hidang 3
14 MPB PB1119 MICE 2
15 MPB PB1121 Pengantar Pariwisata 2
16 MPB PB1137 Pengenalan Objek Wisata 3
17 MPB PB1138 Peraturan dan Istilah Pariwisata 2
18 MPB PB1139 Perenc.Operasi Perjalanan Wisata 2
19 MPB PB1123 Presentasi Bahasa Inggris 2
20 MPB PB1124 Public Relation *) 2
21 MPB PB1127 Supervisi Hotel 2
22 MPB PB1140 Tarif Dokumen dan Pasasi I 3
23 MPB PB1141 Tarif Dokumen dan Pasasi II 3
24 MPB PB1142 Tarif Peng. Muatan Udara I 3
25 MPB PB1143 Tarif Peng. Muatan Udara II 3
26 MPB PB1128 Tata Graha I 3
27 MPB PB1129 Tata Graha II 3
28 MPB PB1130 Tata Hidang I 3
29 MPB PB1131 Tata Hidang II 3
30 MPB PB1144 Teknik Memandu 2
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 86
Jumlah (MPH/MUW) 431 MBB BB1101 Praktek Kerja / OJT 2
Jumlah(MPH/MUW) 2
JUMLAH TOTAL KURIKULUM OPERASIONAL (MPH/MUW) 56*) MK Pilihan dipilih salah satu
Kurikulum lokal diwujudkan pada mata kuliah yang terfokus pada
peminatan manajemen perhotelan dan usaha wisata dengan materi mengacu
pada permintaan industri yang mengacu pada SKKNI. Pada semester 4 akan
dilakukan uji kompetensi kepada mahasiswa oleh LSP AKPINDO-STEIN,
sehingga kesiapan mahasiswa untuk terjun dan bekerja di industri sudah
terukur sedini mungkin.
E.6 Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/ kebutuhan mahasiswa secara individual/ kelompok mahasiswa tertentu
Mata kuliah pilihan di STEIN berfungsi sebagai mata kuliah
pendukung kekaryaan. Dalam hal ini mata kuliah pilihan yang diambil
mahasiswa disesuaikan dengan peminatan pilihannya seperti yang disajikan
di atas. Jika seorang mahasiswa telah memilih peminatan, maka mata kuliah
yang mendukung untuk pengingkatan ketrampilan tersebut pada bidang
terkait. Setelah mahasiwa lulus, diharapkan dapat berkarir pada bidang
peminatan yang dipilihnya. Mata kuliah pilihan mahasiswa secara umum
tersebar dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dan Perilaku
Berkarya (MPB). Mata kuliah pilihan di STEIN menjadi komponen utama.
Pemilihan mata kuliah pilihan merujuk pada peminatan yang dipilih
mahasiswa. Mata kuliah pilihan ini difokuskan disebarkan pada empat
semester pertama sehingga dapat mempersiapkan mahasiswa untuk bekerja
lebih awal di industri. Pada akhir semester 4 mahasiswa menjalani uji
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 87
kompetensi di LSP AKPINDO & STEIN, sehingga memiliki nilai tambah untuk
bersaing di industri. Total mata kuliah pilihan disajikan pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 9 Daftar Mata kuliah pilihan di program STEIN
Semester
Kode MK Nama MK (Pilihan) Bobot sks
I PB 1106 Front Office I 3
PB 1105 Food & Beverage I 3
PB 1104 House Keeping I 3
PB 1109 Geo par Indonesia 2
PB 1108 Geo penerbangan 2
PB 1004 Peraturan & istilah parwst 2
PB 1314 Pengenalan objek wisata 3
II PB 2208 Front Office II 3
PB 2210 Food & Beverage II 3
PB 2209 House Keeping II 3
PB 2108 Tarip peng muatan udara I 3
PB 2109 Tarip dan dok pasasi I 3
PB 2010 Geo par internasioperasional 3
III PB 3312 Front Office III 3
PB 3314 Food & Beverage III 3
PB 3315 House Keeping III 3
PB 2108 Tarip peng muatan udara II 3
PB 3215 Tarip dan dok pasasi II 3
PB 3018 Perc Ops Prjln wisata 2
IV PB 4006 Tehnik Supervisi 2
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 88
PB 6030 Tehnik Memandu 2
KB 7019 Pemasaran Hotel 2
VII KB 7018 Hotel 2
PB 7026 Akuntansi Hotel 2
PB 1001 Pemasaran Pariwisata 2
KB 7021 Usaha Pjln Wisata 2
PB 7031 Tata operasi darat 2
PB 8033 Pabean imigrasi& karantina 2
Total sks 73
* beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya
memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR atau makalah)
≥ 20%.
E.7 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diriSesuai dengan tujuan pendidikan di STEIN yaitu: Mempersiapkan
Sumber Daya Manusia (SDM) pemikir, perencana yang handal dan
terorientasi lingkungan dalam bidang pariwisata.; Mempertemukan keinginan
masyarakat dengan kebutuhan industri pariwisata.; Menambah daya
tampung pendidikan tinggi dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan lulusan SLTA.; Mengadakan diversifikasi dalam
rangka mengantisipasi kejenuhan program manajemen perhotelan dan usaha
wisata.; Mempersiapkan pengembangan pengetahuan pariwisata menjadi
satu disiplin ilmu tersendiri melalui penelitian berkelanjutan dan
pengembangan tenaga akademi yang berorientasi ilmiah seiring dengan
perkembangan institusi pendidikan STIE Pariwisata Internasioperasional
(STEIN).; Menghasilkan SDM yang handal dan kompeten pada bidang
kepariwisataan peminatan pada bidang kepariwisataan mencakup: kantor
depan, tata graha, pramusaji restoran, bar dan usaha perjalanan wisata. ;
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 89
Menghasilkan SDM yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang bersifat
manajerial pada bidang dengan peminatan pada bidang kepariwisataan,
dan Menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
wirausaha di bidangperhotelan seperti tata graha, binatu dan restoran serta
pada bidang usaha perjalanan wisata. STEIN memberi peluang bagi
mahasiswa untuk mengembangkan diri agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Peluang mengembangkan diri kepada mahasiswa diberi wadah dalam
kurikulum STEIN. Peluang pengembangan diri sudah dimulai dari sejak
mahasiswa di semester 3. Pada semester ini, mahasiswa diwajibkan
membuat event atau acara di STEIN dalam bentuk pesta banquet dengan
tema-tema tertentu. Kegiatan ini merupakan akumulasi seluruh pelajaran
vokasi yang diperoleh mahasiswa mulai semester 1 sampai semester 3 di
bidang perhotelan dan usaha wisata. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
ditugaskan mulai dari tahap perencanaan acara, mulai dari penetapan tema
acara, pembuatan proposal, mempersiapkan sarana dan prasarana untuk
kebutuhan kegiatan, pelaksanaan acara sampai pembuatan laporan
pertanggungjawaban acara. Seluruhnya dilaksanakan sendiri mahasiswa,
dosen berfungsi sebagai fasilitator saja. Susunan acara ditangani sendiri oleh
mahasiswa, baik sebagai pembawa acara, maupun peserta. Tamu yang
diundang terdiri dari para orang tua mahasiswa, jajaran pimpinan STEIN dan
industri. Dalam hal ini mahasiswa diberi kesempatan mengembangkan diri.
Kegiatan lain yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk
pengembangan diri adalah kegiatan pada mata kuliah MICE, Kewirausahaan
dan studi kelayakan. Pada mata kuliah MICE, mahasiswa ditugaskan secara
kelompok menyelenggarakan suatu kegiatan seminar atau kegiatan sosial di
Kampus STEIN. Pada mata kuliah kewirausahaan, mahasiswa ditugaskan
membuat proposal kegiatan wirausaha. Untuk mata kuliah studi kelayakan
bisnis, mahasiswa juga ditugaskan untuk membuat studi kelayakan untuk
sebuah bisnis. Tugas-tugas tersebut dilaksanakan secara berkelompok.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 90
Di akhir masa studi Kurikulum STEIN memberi kesempatan untuk
mengembangkan diri bagi mahasiswanya dengan mewajibkan pembuatan
skripsi sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa. Maksud dari pembuatan
skripsi ini adalah melatih mahasiswa agar mampu berfikir ilmiah dan mampu
membaca fenomena yang dihadapi masyarakat khususnya pada bidang
Manajemen, khususnya manajemen perhotelan maupun usaha wisata. Pada
saat pembuatan skripsi, mahasiswa diberi kesempatan mengembangkan diri.
Dengan pengalaman ini, akan lebih memudahkan mahasiswa beradaptasi
apabila melanjutkan pendidikan ke S-2. Topik penelitian mahasiswa
diarahkan pada bidang seperti pemasaran, sumber daya manusia, dan
bidang lainnya termasuk pada bidang perhotelan dan usaha wisata.
Penetapan dosen pembimbing disesuaikan dengan bidang ilmu yang diteliti
mahasiswa. Jenis penelitian yang dilakukan mahasiswa yang menulis skripsi
umumnya penelitian kuantitatif.
Penataan kurikulum di STEIN disesuaikan dengan SK MendikbudNo.
232/U/2000 dan No. 045/U/2002 merupakan peluang penyempurnaan
kurikulum. Kurikulum didesain untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
daya saing baik secara lokal, nasioperasional, regioperasional maupun
internasioperasional. Hal inilah yang melatarbelakangi memberi kesempatan
bagi mahasiswanya mengikuti program kuliah sambil bekerja. Di samping
pengembangan pada bidang akademik, STEN juga memberikan fasilitas
dalam hal pengembangan softskill dan hardskill melalui kegiatan/organisasi
dalam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) meliputi kegiatan olah raga,
kesenian dalam bentuk pentas musik, kelompok pecinta alam, kesejahteraan
dan kerohanian serta kegaiatan khusus lainnya.
E.8 Misi pembelajaran
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 91
i. Misi pembelajaran di STEIN disesuaikan dengan misi STEIN
sebagai perguruan tinggi, yaitu Mempersiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM) pemikir, perencana yang handal dan terorientasi
lingkungan dalam bidang pariwisata.
j. Mempertemukan keinginan masyarakat dengan kebutuhan industri
pariwisata
k. Menambah daya tampung pendidikan tinggi dalam rangka
mengantisipasi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan lulusan
SLTA.
l. Mengadakan diversifikasi dalam rangka mengantisipasi kejenuhan
program manajemen perhotelan dan usaha wisata.
m. Mempersiapkan pengembangan pengetahuan pariwisata menjadi
satu disiplin ilmu tersendiri melalui penelitian berkelanjutan dan
pengembangan tenaga akademi yang berorientasi ilmiah seiring
dengan perkembangan institusi pendidikan STIE Pariwisata
Internasioperasional (STEIN).
n. Menghasilkan SDM yang handal dan kompeten pada bidang
kepariwisataan peminatan pada bidang kepariwisataan
mencakup: kantor depan, tata graha, pramusaji restoran, bar dan
usaha perjalanan wisata.
o. Menghasilkan SDM yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang
bersifat manajerial pada bidang dengan peminatan pada bidang
kepariwisataan.
Menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
wirausaha di bidangperhotelan seperti tata graha, binatu dan restoran serta
pada bidang usaha perjalanan wisata.
E.8.a Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkanDalam rangka pencapaian kompetensi lulusan dilakukan melalui
monitoring implementasi kurikulum dan pengembangannya secara berkala
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 92
disertai dengan peningkatan kemampuan mahasiswa yang diukur melalui uji
kompetensi mengacu pada SKKNI yang diselenggarakan oleh LSP
AKPINDO-STEIN. Pengembangan kompetensi yang diharapkan dilakukan
melalui kuliah sambil kerja di industri, kerja part timer di industri serta
melaksanakan praktek di kampus khususnya pada semester 1 sampai 4.
Dengan keterlibatan langsung para mahasiswa di industri, kehidupan sosial
masyarakat seperti kerjasama dengan kolega (kelompok), komunikasi dan
berbagai hal lainnya dapat berkembang. Dengan proses pembelajaran
berbasis kompetensi dan terjun langsung ke industri.
E.8.b Efisiensi internal dan eksternalEfisiensi internal dan eksternal proses pembelajaran diukur dengan
cara melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dengan keadaan
lulusan di industri. Data dikumpulan dengan menelusuri alumni dan industri
selaku pengguna lulusan. Efisiensi internal dilakukan dengan menghitung
proporsi mahasiswa yang lulus tepat waktu sesuai angkatannya serta
membandingkannya dengan jumlah total mahasiswa. Secara eksternal
efisiensi diukur dengan mengitung ratio jumlah lulusan yang diserap dunia
kerja setiap tahun (90%), yang diketahui dari data wisudawan yang bekerja
pada saat di wisuda serta penelusuran alumni di mana 90 % dari lulusan
bekerja sesuai dengan bidangnya.
E.9 MengajarE.9.a Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Tujuan pembelajaran telah tercantum di SAP berikut strategi dan
metode mengajar.Metode pembelajaran umumnya dilakukan berupa tatap
muka, diskusi, presentase, praktikum laboratorium dan tugas terstruktur
dalam bentuk tugas mandiri maupun tugas terstruktur. Pengampu mata
kuliah diberikan kepada dosen senior dengan latar belakang pendidikan
minimal S-2.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 93
Pengontrolan proses belajar mengajar dosen dilakukan oleh auditor
internal setiap 6 bulan sekali, sesuai jadual yang disebut dengan istilah
‘’audit program’’. Kesesuaian atau ketidaksesuaian pelayanan dosen
kepada mahasiswa dapat dipantau pada pengisian Berita Acara
Perkuliahan yang harus sesuai dengan SAP. Bila terjadi ketidaksesuaian
akan diperingatkan dengan CAR (Corrective Action Request) dan harus
segera di perbaiki.
Materi mata kuliah kejuruan harus selalu ada relevansinya dengan
dunia . Komposisinya adalah 60% teori dan 40% praktek. Mata kuliah
praktek diberikan pada semester 1, 2, dan 3 dengan frekuensi praktek lebih
banyak (+ 16 X praktek kerja lokal). Hal ini dilakukan agar mahasiswa
STEIN mempunyai keahlian sesuai dengan peminatan yang dipilihnya..
Kegiatan mengajar untuk dosen teori dimulai dari SKS yang
dikeluarkan Program Studi berdasarkan jadwal yang disusun oleh Ketua
Program Studi (Kaprodi), sehingga dosen akan bertanggung jawab kepada
Kaprodi. Untuk praktek, instruktur/dosen bertanggung jawab kepada
Koordinator Praktek, sebagai perpanjangan tangan Kaprodi dalam
pelaksanaan praktek.
Program kegiatan belajar mengajar telah disusun sesuai jadual yang
telah disusun oleh Ketua Program Studi pada awal semester. Setiap dosen
yang membina mata kuliah harus mengajar sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, bila tingkat ketidakhadiran cukup tinggi, dosen tersebut akan
mendapat peringatan dari Kaprodi.
E.9.b Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliahKesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah selalu
dimonitor setiap waktu. Untuk itu setiap dosen harus mengajar 15 pertemuan
dalam 1 semester untuk setiap mata kuliah di luar Ujian Akhir Semester
(UAS). Setiap dosen minimal mengajar 13 pertemuan dalam 1 semester. Jika
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 94
jumlah pertemuan tersebut belum terpenuhi, dosen dan mahasiswa harus
melaksanakan kelas tambahan. Semua dosen yang akan membina mata
kuliah baik teori maupun praktek harus sesuai dengan SAP yang telah
disusun sebelumnya.Materi perkuliahan mengacu pada SAP yang dibuat oleh
Dosen. Sebagai bukti kesesuaian, setiap dosen diminta untuk mengisi materi
kuliah yang disampaikan ke dalam Berita Acara Perkuliahan (BAP). Setiap
akhir semester Ketua akan memeriksa dan menganalisa kesesuaian antara
BAP yang dibuat dengan SAP. Hasil analisis dilaporkan ke Wakil Ketua I
untuk dibahas dan dicari akar permasalahan sehingga dapat dicari tindakan
koreksi dan tindakan pencegahan agar hal yang sama tidak terulang. Dosen
yang BAP nya menyimpang dari SAP akan dipanggil dan diberi pengarahan
agar tidak mengulang hal yang sama. Apabila seorang dosen tidak sanggup
memenuhi jumlah pertemuannya sebanyak 15 pertemuan, maka materi
perkuliahan yang disampaikan harus bersesuaian dengan materi yang ada
pada SAP mata kuliah tersebut. SAP pada mata kuliah STEIN disusun untuk
mengakomodasi tujuan mata kuliah sebagai dasar pelaksanaan PBM untuk
mencapai tujuan kurikulum.
E.9.c Efisiensi dan produktivitasSecara keseluruhan, tingkat kehadiran dosen dalam kegiatan proses
belajar mengajar pada di STEIN cukup tinggi dengan rata-rata tingkat
kehadiran di atas 96.87%. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen dosen
dalam melaksanakan tugas utamanya pada bidang pendidikan cukup tinggi.
Kinerja akademik dosen dilakukan dengan merekam kehadiran dosen setiap
hari kerja. Dengan demikian, monitoring melekat dapat dilakukan terhadap
tingkat kehadiran dosen. Apabila seorang dosen berhalangan hadir, yang
bersangkutan harus melaksanakan kuliah tambahan agar jumlah pertemuan
setiap mata kuliah terpenuhi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan .
Sosialisasi terhadap ketentuan ini dilakukan pada awal semester, dengan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 95
demikian setiap dosen merasa berkewajiban untuk memenuhi
tanggungjawab kontrak perkuliahan yang ditetapkannya dalam satu
semester.
E.9.d Struktur dan rentang kegiatan mengajarPada STEIN proses belajar mengajar dimulai dari hari Senin
sampai hari Sabtu mulai jam 08.00 WIB- 13.00 WIB di samping itu ada juga
kelas sore yang dimulai pukul 17.00 WIB-21.30WIB. Di luar jam tersebut,
dosen dapat melaksanakan tugas lainnya seperti penelitian atau pengabdian
kepada masyarakat. Pembinaan mata kuliah oleh dosen pengasuh mata
kuliah dalam bentuk tim memungkinkan perkuliahan dapat berlangsung
secara kontinu dan dapat dilaksanakan secara paralel. Yang mana satu mata
kuliah dalam jam yang sama dapat dibuka lebih dari satu kelas dengan dosen
pengajar yangberbeda.
E.9.e Penggunaan teknik informasiDalam proses belajar mengajar dosen maupun mahasiswa dapat
mengakses internet secara langsung, baik melalui modem yang dimiliki oleh
masing-masing mahasiswa dan dosen maupun melalui telkom speedy yang
ada di laboratorium dan ruang dosen di STEIN dan hotspot (wifi) yang
disediakan kampus. Adanya sarana internet memungkinkan dosen dapat
mengakses informasi terkini sehingga dapat memperbaharui materi
pembelajaran mata kuliah yang dibinanya. STEIN saat ini dalam tahap
pembengan penggunaan e-learning sebagai sarana komunikasi antara dosen
dan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dosen meng-upload materi
pembelajaran dan tugas-tugas di internet, pada saat yang bersamaan
mahasiswa dapat mendownload materi pembelajaran di internet dan
mengerjakan tugas yang diberikan dosen yang dikirimkan juga melalui
internet. Dalam pelayanan administrasi akademik bagi mahasiswa dan
dosen, STEIN juga telah membangun sistem informasi akademik meskipun
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 96
fasilitas yang dimiliki masih sangat terbatas, tetapi dapat mempermudah
pelayanan kepada mahasiswa dalam hal pelayanan KRS, KHS maupun
permohonan transkrip akademik.
E.10 BelajarE.10.a Keterlibatan mahasiswa
Dalam proses belajar, keterlibatan mahasiswa cukup besar
kontribusinya dengan penilaian di mana format penilaian terdiri dari
kehadiran, tugas baik mandiri maupun yang terstruktur, Mid Test dan Final
Test. Keterlibatan mahasiswa di sini terutama komponen kehadiran
mahasiswa harus mencapai 75%, di mana tujuannya agar dengan hadirnya
mahasiswa di kelas akan sangat menunjang keberhasilan belajar terutama
transfer ilmu.
Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
materi khusus sesuai bidangnya di mana mata kuliah teori kejuruan hotel
akan ditunjang oleh mata kuliah praktek sehingga diharapkan memudahkan
pemahaman mahasiswa karena materi teori dan praktek sangat berkaitan
erat. Dengan adanya program kepeminatan ini juga sangat baik di mana
mahasiswa diharapkan kompeten dibidangnya dengan didukung minat yang
sesuai.
Selain belajar terstruktur, mahasiswa juga diberi tugas membuat
makalah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus misalnya
perpustakaan atau fasilitas di luar kampus. Cara belajar ini, diharapkan
mahasiswa menuangkan ide dan pengetahuan dalam satu susunan karya
tulis yang terstruktur serta mempresentasikan di depan kelas.Mahasiswa juga
diberi kesempatan untuk mengisikuesioner PBM di akhir semester.
E.10.b Bimbingan SkripsiTugas akhir bagi mahasiswa program studi yang akan menyelesaikan
studinya adalah wajib menyusun Skripsi dengan bobot 6 SKS. Skripsi ini
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 97
bertujuan untuk membekali mahasiswa dalam kemampuannya melakukan
penelitian. Penelitian mahasiswa mencakup bidang ekonomi dan .
Format skripsi terdiri dari data teoritis, data dari industri, analisa
masalah dan pemecahannya. Penyusunan Skripsi dibimbing oleh 2 (dua)
orang dosen yang memiliki kemampuan materi dan teknis sesuai dengan
materi/topik yang dipilih. Materi/topik dipilih bebas sesuai dengan bidang
kepeminatan. Skripsi harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Selanjutnya
Skripsi akan diujikan secara komprehensip yang dijadwalkan pada akhir
semester oleh dosen penguji dengan jabatan fungsioperasional minimal
Lektor.Monitoring kegiatan pengerjaan skripsi dilakukanmelalui buku
bimbingan skripsi dan logbook yang harus diisi oleh mahasiswa
selamaproses penulisan skripsi. Buku bimbingan ini dikumpulkan ke bagian
administrasi sebagai bentuk monitoring dan syarat pengajuan ujian skripsi.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman mahasiswa STEIN dalam
penelitian dan pengabdian masyarakat, STEIN juga melibatkan mahasiswa
untuk membantu dosen melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat. Bentuk keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut antara
lain adalah sebagai surveyor (pengumpul data) dan input data pada kegiatan
penelitian. Dengan demikian, mahasiswa sudah dapat mengetahui gambaran
proses kegiatan penelitian dalam tahap awal. Pada kegiatan pengabdian
masyarakat, mahasiswa diberdayakan sebagai tim panitia pendukung.
E.10.c Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan : pengetahuan dan pemahaman materi dibidangnya, ketrampilan umum, pemahaman dan pemanfaatan potensi diri, kemampuan belajar sendiri
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman materi di bidangnya selama kuliah di STEIN besar, mahasiswa
diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas-aktivitas di Kampus, di mana
dananya didukung oleh STEIN. Berbagai bentuk kegiatan yang menjadi
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 98
peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman dan
pemahaman materi di bidangnya antara lain adalah penyelenggaraaan
kegiatan penyelenggaraan kegiatan Banquet STEIN, MICE dan Seminar
Kampus. Pada kedua kegiatan ini mulai dari manajemen perencanaan,
proses sampai evaluasi dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa, dosen
hanya sebagai fasilitator.
Mahasiswa juga diberi kesempatan mengikuti berbagai kegiatan
seminar di luar STEIN untuk meningkatkan kemampuan bidangnya. Untuk
meningkatkan ketrampilan umum mahasiswa STEIN mengikuti pelatihan
mata kuliah praktikum yang dilakukan di kampus, dan bekerja sambil kuliah.
Lulusan STEIN diharapkan memiliki kompetensi dan memiliki daya saing
yang baik di dalam maupun di luar negeri khususnya industri perhotelan dan
usaha wisata dan di bidang jasa (hospitality) lainnya. Materi perkuliahan yang
diberikan kepada mahasiswa STEIN memiliki misi untuk peningkatan karir
yang bersangkutan di masa depan. Peluang untuk pengembangan,
pemahaman dan pemanfaatan potensi diri, kemampuan belajar sendiri,
STEIN menyediakan wadah mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) yang terdapat di Senat Mahasiswa STEIN, di mana mahasiswa dapat
mengembangkan minat dan bakatnya melalui UKM tersebut.
E.11 Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajarE.11.a Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studimahasiswa
Penilaian kemajuan dan keberhasilam mahasiswa akan didapat dari
hasil Mid Test pada pertengahan semester dan Final Test pada akhir
semester. Selain itu untuk menambah nilai dosen diijinkan memberikan
tugas-tugas pendukung. Penilaian atau evaluasi terhadap keberhasilan tiap
mata kuliah terbagi atas:
a. Mata Kuliah Teori
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 99
Penilaian mempertimbangkan 4 (empat) komponen dengan rasio sebagai
berikut:
1) 10 % Kehadiran
2) 20% Tugas
3) 30% Ujian Tengah Semeser
4) 40% Ujian Akhir Semester
b. Mata kuliah praktek
1) 10% Penampilan
2) 20% Persiapan
3) 30% Proses / Pelaksanaan
4) 40% Pemenuhan Ketrampilan/Kompetensi
b. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa pada tiap semester dinyatakan
dengan Indeks Prestasi (IP) dalam semester yang bersangkutan.
c. Penilaian keberhasilan menurut tahapan studi. Penilaian IP tahapan studi
dilakukan secara komulatif untuk tiap dua semester. Mahasiswa yang
memperoleh nilai IP Komulatif untuk dua semester pertama yang
besarnya kurang dari 2.00 dianggap kurang mempunyai kemampuan
untuk melanjutkan kuliahnya di STEIN sehingga lebih baik mahasiswa
tersebut dianjurkan untuk pindah kuliah ke perguruan tinggi lain.
d. Evalusi keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti keseluruhan kegiatan
Akademik. Evaluasi keseluruhan kegiatan akademik dimaksudkan untuk
mengevaluasi mahasiswa yang telah melengkapi studinya. Mahasiswa
yang dinyatakan telah selesai nya berhak mendapatkan ijazah.
Mahasiswa dinyatakan telah selesai nya apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) Mengumpulkan jumlah kredit antara 144-150 SKS .
2) Mencapai IPK lebih besar atau sama dengan 2.00.
3) Telah lulus ujian Skripsi / komprehensif dalam sidang sarjana.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 100
4) Dinyatakan lulus dalam rapat yudisium yang dihadiri oleh Pimpinan
Akademik dan para Ketua Program studi.
5) Seorang mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seperti tersebut
diatas mendapat predikat sesuai dengan IPK yang diperoleh dengan
rincian sebagai berikut :
- IPK 2.00-2.75 : Memuaskan
- IPK 2.76-3.50 : Sangat Memuaskan
- IPK 3.51-4.00 : Terpuji (Cum Laude)
Pemberian nilai yang berlaku di STEIN menggunakan skala 100
kemudian dialihkan ke nilai huruf yang setara dengan nilai bobot seperti
yang tersebut di atas.Tingkat keberhasilan melakukan tiap tugas, latihan,
ujian tengah semester dan ujian akhir semester dikelompokkan menurut
kategori, sebagai berikut :
82 – 100 : A = 4
78 – 81,99 : A- = 3,6
74 – 77,99 : B+ = 3,3
70 – 73,99 : B = 3
66 – 69,99 : B- = 2,6
62 – 65,99 : C+ = 2,3
58 – 61,99 : C = 2
54 – 57,99 : C- = 1,6
50 – 53,99 : D+ = 1,3
46 – 49,99 : D = 1
0 – 45,99 : E = 0
Mahasiswa yang memperoleh nilai E wajib mengulang mata kuliah tersebut
pada semester / tahun berikutnya. Mata kuliah yang akan diikuti ulang harus
dicantumkan di KRS dalam semester yang sedang berjalan. Untuk
mempercepat kelulusan mahasiswa, STEIN menyelenggarakan semester
remidial selama 2 kali dalam satu tahun akademik.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 101
E.11.b Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilanmahasiswa
Data tentang kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dalam bidang
pengetahuan dan pemahaman materi khusus akan terlihat dari Kartu Hasil
Studi pada akhir semester. Mahasiswa yang mendapat IP dibawah 2.00 akan
dipanggil beserta orang tua/wali. Panggilan ini dimaksudkan untuk mencari
penyebab masalah mengapa memperoleh nilai kurang baik dan mencoba
mencari solusinya. Bila IP selama 2 semester berturut-turut kurang dari 2.00
maka mahasiswa akan dikeluarkan dari atau membuat surat pernyataan
terakhir.
Ketrampilan (unsur psikomotorik) yang ditransfer adalah bidang
peminatan manajemen perhotelan yaitu Front Office, Food & Beverage
Service dan House Keeping. Pada peminatan manajemen usaha wisata,
ketrampilan yang ditransfer adalah tiketing, guiding, Perencanaan Objek
Perjalanan Wisata (POPW) dan Cargo. Penilaian tentang ketrampilan ini
dilakukan secara berkelanjutan setiap kali praktek dan pada akhir semester
diadakan ujian praktek. Agar ketrampilan ini semakin meningkat, untuk satu
modal dilakukan beberapa kali pengulangan sehingga mereka diharapkan
semakin trampil untuk bidangnya sesuai dengan peminatannya.
Selain mata kuliah vokasi untuk peminatan manajemen perhotelan dan
usaha wisata, mahasiswa juga dibekali ilmu-ilmu sehingga mereka dapat
melakukan supervisi dibidangnya. Umumnya mata kuliah ini dilakukan mulai
semester empat sampai semester delapan. Keterampilan dan ilmu tidak
akan berguna bila mahasiswa tidak dibekali dengan moral yang kuat
sedangkan mata kuliah tersebut antara lain Pancasila, Agama dan Psikologi
Pelayanan.
Lulusan STEIN diharapkan akan terserap industri terkait dan dapat
berwirausaha. Arah untuk memperoleh informasi pekerjaan, selama ini telah
ada beberapa instansi terkait yang meminta secara langsung lulusan STEIN.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 102
Informasi ini akan ditindaklanjuti oleh Ketua maupun Puket III bidang
kemahasiswaan.Untuk kelanjutan studi, mahasiswa S-1 dapat mengikuti
program S-2 yang terkait. Penelahan kepuasan mahasiswa mengenai
evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan melalui penyebaran angket
kepada mahasiswa. Aspek penilaian meliputi :
a. Kesiapan memberikan kuliah dan/atau praktek/praktikum
b. Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan
c. Kemampuan menghidupkan suasana kelas
d. Kejelasan penyampaian materi dan jawaban terhadap pertanyaan di
kelas
e. Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran
f. Keanekaragaman cara pengukuran hasil belajar
g. Pemberian umpan balik terhadap tugas
h. Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas dengan tujuan mata kuliah
i. Kesesuaian nilai yang diberikan dengan hasil belajar
j. Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik secara tepat
k. Adil dalam memperlakukan mahasiswa
l. Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan
dengan konteks kehidupan
m. Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan
dengan bidang/topik lain
n. Kemampuan memberi contoh relevan dari konsep yang diajarkan
o. Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi
p. Kemampuan menyampaikan pendapat
q. Mengenal dengan baik mahasiswa yang mengikuti kuliahnya
r. Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa
s. Penggunaan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas
perkuliahan
t. Kemampuan menggunakan beragam teknologi komunikasi
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 103
u. Kewibawaan sebagai pribadi dosen; Kearifan dalam mengambil
keputusan
v. Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku; Satunya kata dan
tindakan
E.11.c Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorangmahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)
Yudisium kepada mahasiswa dilakukan jika yang bersangkutan telah
menyelesaikan ujian akhir skripsi, mengumpulkan laporanskripsi,
menyelesaikan semua tanggungan peminjaman peralatan maupun buku
yang dibuktikan dengan adanya rekomendasi dari perpustakaan.
Yudisiumbisa dilaksanakan setiap waktu.
E.11.d Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswaPenelaahan mengenahi kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar
mengajar telah dilakukan 10 menit sebelum ujian akhir berlangsung dengan
cara mengedarkan isian angket kepada mahasiswa. Di samping itu, juga
terbuka menerima keluhan dari mahasiswa terkait dengan dosen pada saat
proses perkuliahan. Secara umum, kinerja pelaksanaan PBM berdasarkan
angket kepuasan mahasiswa pada STEIN berada pada kategori baik.
Tingkat kehadiran dosen dalam melaksanakan PBM juga baik, dengan
tingkat kehadiran di atas 96.87%. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang
belum dilakukan secara konsisten oleh STEIN, antara lain adalah mencatat
disiplin kehadiran dosen di kelas untuk memulai PBM serta mencatat akhir
kegiatan PBM oleh Dosen.
E.12 Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen– mahasiswa (baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/ profesional)
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 104
Dalam menciptakan iklim yang mendorong perkembangan kegiatan
pembelajaran yang profesioperasional sekaligus memelihara proses interaksi
dosen dan mahasiswa, maka perlu tersedia sarana atau fasilitas pendukung.
Untuk kegiatan proses belajar mengajar tersedia ruang kelas sebanyak 10
kelas yang berlokasi baik di Kampus A maupun Kampus B STEIN. Fasilitas
pendukung lain adalah tempat duduk dan meja mahasiswa dan dosen, white
board , di masing-masing ruang kelas serta infocus (LCD). Tempat lain
sebagai interaksi antara dosen dan mahasiswa adalah pada saat
melaksanakan praktikum di laboratorium dan saat melakukan bimbingan
akademik dan skripsi. Khusus bimbingan akademik dan skripsi interaksi
dilakukan di ruang dosen dan di ruang-ruang terbuka pada gedung STEIN.
Ruang-ruang terbuka lainnya di lingkungan kampus sering dimanfaatkan oleh
dosen dan mahasiswa untuk berinteraksi terkait dengan aktivitas pendidikan
di STEIN. Di luar kampus, interaksi antara dosen-mahasiswa dilakukan
melalui sarana internet berupa email. Pemanfaatan fasilitas facebook dan
twitter dilakukan terkait dengan terkait dengan informasi lowongan kerja
materi pembelajaran.
Untuk menjamin kelancaran kegiatan praktek dalam kampus sebagai titik
berat kurikulum program , tersedia fasilitas ruang praktek komputer (yang
berisi software Front Office, SPSS, Komputer Akuntansi, LINDO), F&B
(Restaurant + Bar), Housekeeping dan travel counter yang didesain sesuai
dengan kebutuhan industri.
Sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan berkompeten
yangmampu bersaing dalam era globalisasi dengan bidang teknologi
informasi, maka pengetahuan komputerisasi mutlak diberikan untuk itu
disediakan laboratorium komputer dengan kapasitas 20 mahasiswa. Dengan
demikian diharapkan proses pengajaran dapat lebih intensif.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 105
E.13 Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dancivitas academica lainnya
Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Pada kegiatan pendidikan dan
pengajaran, telah tersedia sarana dan prasarana pendukung proses belajar
mengajar yang memadai baik untuk teori maupun praktek. Pada bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat mutu dan kuantitas interaksi antara
dosen dan mahasiswa masih kurang, sehingga harus lebih ditingkatkan lagi
di masa mendatang. Untuk meningkatkan interaksi dosen dengan mahasiswa
maka setiap mahasiswa memiliki Pembimbing Akademik, yang difungsikan
untuk membantu pelayanan bimbingan studi serta masalah lain yang terkait
dengan kelancaran belajar. Selain memberikan pelayanan bidang akademik,
Pembimbing Akademik juga berkewajiban untuk mengamati perkembangan
prestasi belajar mahasiswa serta memotivasi untuk terus meningkatkan
prestasi akademi untuk mencapai kelulusan tepat waktu. Guna memberikan
pelayanan dalam proses bimbingan, maka rasio dosen pembimbing akademi
dan mahasiswa adalah 1 : 35. Pengawasan mutu terhadap pelaksanaan
kegiatan akademik dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika, melalui
pembuatan Laporan Ketidaksesuaian Pelayanan (LKP). Adanya Laporan
Ketidaksesuaian Pelayanan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi
dapat dilakukan secara cepat dan tepat, serta terarah. Dengan demikian
tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada mahasiswa dapat
terselenggaran dengan baik.
E.14 Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 106
Kegiatan akademik dosen-mahasiswa meliputi kegiatan akademik
pendidikan danpengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Di
bidang pendidikan dan pengajaran secara kuantitatif dan kualitatif sudah
tersedia sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar yang
memadai. Agar suasana akademik selalu hidup, pada mata kuliah bahasa
Inggris menyelenggarakan seminar kecil yang dihadiri oleh mahasiswa dari
angkatan lain. Dalam hal ini mahasiswa berperan sebagai pembicara
maupun penanya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa
pengantar bahasa Inggris. Di samping itu, juga menyelenggarakan seminar
lokal dengan pembicara dosen lokal dengan melibatkan dosen dan
mahasiswa sebagai peserta. Pelaksanaan ujian skripsi di STEIN dilakukan
secara terbuka, dengan demikian mahasiswa junior diberi kesempatan
mengikuti pelaksanaan persidangan, sehingga mereka memiliki gambaran
tentang pelaksanaan ujian skripsi ke depan.
Kegiatan penelitian di lingkungan STEIN secara umum adalah kegiatan
yang bersifat Internal yang hasilnya diharapkan langsung dapat
dimanfaatkan untuk proses pengembangan pada bidang-bidang tertentu di
STEIN. Mutu dan produktivitas penelitian di STEIN secara umum dapat
dikatakan cukup baik. Kegiatan penelitian di lingkungan STEIN umumnya
dilakukan oleh para dosen, yang dilakukan secara mandiri maupun
kelompok. Objek penelitian yang diambil umumnya disesuaikan dengan
bidang yang dikuasai oleh seorang dosen Hasil penelitian yang diperoleh
dimanfaatkan untuk melakukan pengembangan pada bidangnya. Di samping
untuk peningkatan kualitas individu dosen, salah satu tujuan para dosen
untuk melakukan penelitian adalah dalam rangka pengurusan jenjang
kepangkatan sebagai tenaga fungsional. Dengan adanya tujuan ini, maka
keberlanjutan atau kontinuitas seorang dosen dalam melakukan penelitian
tetap dapat terjaga, karena hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pengurusan
jenjang kepangkatan. Untuk lebih menjamin keberlanjutan pelaksanaan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 107
program penelitian, di STEIN terdapat lembaga penelitian yang secara
khusus yang menangani penelitian dan memiliki anggaran tetap. Dana yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan penelitian umumnya bersumber dari
Yayasan, khususnya penelitian yang bersifat internal. Bagi penelitian yang
berhubungan dengan pihak luar seperti kemitraan, pihak STEIN sedang
melakukan penjajagan dengan berbagai instansi untuk melakukan penelitian
yang terkait dengan instansi tersebut dengan dana yang diperoleh dari
instansi sebagai sponsor. Untuk meningkatkan kualitas penelitian, STEIN
menyelenggarakan pelatihan metode penelitian dengan instruktur terdiri dari
para dosen yang telah pernah memenangkan penelitian Hibah di Dikti.
Selanjutnya para Dosen ditugaskan untuk mengajukan proposal Hibah
penelitian ke Dikti melalui SIMLIBTABMAS baik dalam bentuk proposal
penelitian dosen pemula maupun penelitian hibah bersaing untuk melihat
kemampuan daya saing secara nasional di bidang penelitian.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, mahasiswa juga sering
dilibatkan, mengingat mereka setelah lulus lebih diutamakan pada
kemampuan professioperasional, maka dalam melaksanakan kegiatan
penelitian para mahasiswa lebih banyak berperan yang sifatnya membantu
dosen dalam melaksanakan penelitian yaitu sebagai tenaga lapangan yang
bertugas untuk mengumpulkan data, membantu dosen dalam proses
pengolahan data seperti editing dan coding.
Kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa STEIN umumnya adalah
dalam bentuk penulisan Skripsi. Sebelum menyelesaikan pendidikan
Program S-1, para mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian dalam
bentuk skripsi di bawah bimbingan dosen. Hasil penelitian akan
dipertanggungjawabkan dihadapan dosen penguji yang merupakan syarat
kelulusan dari mahasiswa. Penerbitan hasil penelitian dimasukkan sebagai
asset di perpustakaan STEIN yang berfungsi sebagai bahan bacaan bagi
para dosen dan mahasiswa. Saat ini STEIN telah memiliki majalah ilmiah
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 108
sebagai wadah untuk menerbitkan hasil penelitian para dosen di STEIN
dengan nama Panorama Nusantara, ISSN: 1907-915X.
Unsur ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian
Kepada Masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan
tenaga trampil bidang kepariwisataan, STEIN turut bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar lingkungannya dengan melaksanakan berbagai kegiatan
yang memberi manfaat kepada masyarakat, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat di STEIN dilaksanakan secara
teratur dan terprogram dengan baik. Dana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut bersumber dari Yayasan. Sasaran utama
pelaksanaan program pengabdian masyarakat adalah penduduk-penduduk di
sekitar lingkungan STEIN, serta sekolah-sekolah SMU/SMK Pariwisata ada di
DKI Jakarta sebagai salah satu upaya yang dilakukan agar STEIN dikenal
lebih dekat oleh masyarakat secara umum. Salah satu wujud fisik yang
dihasilkan melalui program pengabdian kepada masyarakat adalah
memberikan pelatihan kepada pihak industri pada bidang perhotelan dan
penelitian, pelatihan asesor kompetensi kepada para guru SMK Pariwisata,
Pelatihan teknik analisa data bagi para Dosen AKPINDO, Pelatihan asesor
Kompetensi bagi para guru SMK bekerjasama dengan BNSP, Pelatihan
Perhotelan bagi Karyawan Hotel New Idola.
Selain hal di atas, bentuk lain yang diberikan STEIN kepada masyarakat
adalah, pemberian bantuan ala kadarnya pada saat masyarakat sekitar
STEIN mengalami bencana alam. Untuk menjamin keberlanjutan
pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, pimpinan STEIN
memasukkannya dalam program kerja tahunan dan menetapkan besaran
dana yang dialokasikan untuk menunjang kegiatan tersebut.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 109
E.15 Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi)
Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan seminar, simposium,
diskusi dan eksebisi dilaksanakan berdasarkan penugasan dari pimpinan.
Kegiatan akademik yang diikuti dosen antara lain adalah kegiatan seminar,
simposium, diskusi dan eksebisi yang diselenggarakan Kopertis Wilayah III
setiap tahun. Di samping itu, STEIN juga menganggarkan biaya untuk
mengikuti kegiatan tersebut pada program kerja setiap tahun.
Dalam rangka melatih dan meningkatkan wawasan mahasiswa untuk
kegiatan ilmiah, secara rutin mahasiswa ditugaskan untuk menyelenggarakan
presentasi maupun kuliah umum dengan mengundang nara sumber baik dari
instansi maupun dari industri. Tujuannya adalah selain melatih mahasiswa
untuk berfikir secara ilmiah, logis dan kritis, kegiatan-kegiatan presentasi dan
kuliah umum juga dimaksudkan untuk memperoleh tambahan informasi/
masukan dari industri.
Selain program tersebut di atas, bagian kemahasiswaan secara
berkala mengirimkan mahasiswa sebagai perwakilan kampus untuk
mengikuti kegiatan seminar yang diadakan baik oleh instansi/kampus
maupun industri. Secara keseluruhan suasana akademik sudah kondusif
tetapi masih perlu ditingkatkan khususnya dalam interaksi mahasiswa-dosen
pada kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat atau kegiatan
minat mahasiswa. Dengan meningkatkan kegiatan ilmiah untuk mahasiswa
maupun dosen serta tersedianya media publikasi ilmiah (jurnal Panorama),
merupakan peluang untuk meningkatkan kegiatan akademik bersama antara
dosen- mahasiswa.
E.16 Pengembangan kepribadian ilmiahKepribadian ilmiah di STEIN dikembangkan dari kegiatan perkuliahan
masing-masing, di mana dosen memberi tugas mandiri kepada mahasiswa
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 110
untuk membuat penelitian kecil yang dilaporkan dalam bentuk makalah karya
ilmiah sederhana. Tugas tersebut dipresentasikan di kelas dan diberi
masukan untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan yang
dikemukakan.Kegiatan lain yang mendukung pengembangankepribadian
ilmiah adalah kesempatan untuk mengikuti seminar–seminar, baik lokal
maupun nasional.
E.17. Hasil Pembelajarana. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Lulusan STEIN diharapkan memiliki kemampuan yang sesuai
dengan keahliannya, baik dibidang akademik maupun
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di dunia kerja. Untuk itu,
secara sistematis dan berkelanjutan, STEIN menerapkan proses
pembelajaran yang teratur dengan melibatkan pihak industri dalam
proses pembelajaran. Untuk mengetahui gap antara kompetensi
yang telah dicapai mahasiswa STEIN dengan yang diharapkan,
STEIN menyelenggarakan uji komptensi bagi para mahasiswanya.
Hasil uji kompetensi menjadi bahan evaluasi bagi STEIN untuk
meningkatkan mutu lulusannya.
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan
Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan industri
belum sepenuhnya bersesuaian. Hal ini dikarenakan STEIN
menerapkan program bekerja sambil kuliah kepada mahasiswanya.
Untuk meningkatkan kompetensi lulusan terhadap pasar kerja,
diusahakan beberapa upaya antara lain: mengimplementasikan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di STEIN melalui penerapan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 111
SKKNI, melaksanakan uji kompetensi kepada para mahasiswa oleh
LSP P-1 AKPINDO&STEIN, meningkatkan kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan industri dengan melibatkan pihak industri pada
saat evaluasi dan pembuatan kurikukum, melakukan program bekerja
sambil kuliah secara konsisten dan mengukurnya tingkat
keberhasilan program tersebut secara berkala.
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan)
Jumlah alumni/lulusan STEIN dalam kurung waktu 5 tahun
terakhir adalah 253 orang untuk kedua peminatan. Rata-rata lama
kelulusan adalah 4.33 tahun, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) lulusan
adalah 3.1. Rata-rata lama kelulusan yang 4.33 tahun terus
diupayakan diperbaiki agar lebih cepat dengan berbagai mekanisme
antara lain memberikan kesempatan remedial bagi mahasiswa yang
belum lulus, menugaskan kakak kelas memberi tutorial materi-materi
perkuliahan kepada adik kelas. Salah satu kendala ketidaklulusan
tepat waktu adalah dalam hal pembayaran uang kuliah, di mana
sering mahasiswa menjalani cuti kuliah karena tidak mampu
membayar uang kuliah, hal ini mengakibatkan tidak lulus tepat waktu.
Untuk itu STEIN memberikan kesempatan kepada mahasiswa
melakukan pencicilan pembayaran dengan membuat surat
pernyataan. IPK Komulatif lulusan STEIN juga terus ditingkatkan
melalui tugas-tugas mandiri yang diberikan dosen sesuai dengan
mata kuliah yang dibinanya di samping melakukan kegiatan remedial
pada mata kuliah-matakuliah tertentu.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 112
d. Kepuasan lulusan Secara teratur STEIN melakukan tracer studi setiap tahun. Tujuannya
adalah untuk mengukur Kepuasan Lulusan setelah mereka berada di
industri. Dari hasil survei yang dilakukan secara berkala kepada
lulusan STEIN, tingkat kepuasan lulusan umumnya berada pada
kategori Baik. Para lulusan memberi tanggapan yang positip terhadap
proses perkuliahan yang mereka alami selama di STEIN. Hal positip
lainnya adalah adanya relevansi antara materi yang mereka peroleh
selama di kuliah dengan penerapannya di industri, adanya proses
penyaluran kerja dan program bekerja sambil kuliah sangat
membantu para lulusan untuk mengetahui lebih awal tentang dunia
kerja.
E.18. Pemanfaatan lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan Lulusan STEIN umumnya bekerja di industri jasa bidang
kepariwisataan, khususnya di industri perhotelan dan restoran. Seiring
dengan perkembangan dunia pariwisata di Indonesia yang sangat
cepat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah hotel di Indonesia,
khususnya di Jakarta serta perkembangan wisata kuliner yang sangat
cepat, hal ini membuat pasar tenaga kerja bagi lulusan STEIN sangat
cerah.
Kebutuhan akan tenaga-tenaga baru yang memiliki kompetensi
khusus di industri perhotelan dan usaha wisata menjadi peluang yang
sangat besar bagi lulusan STEIN untuk mengembangkan karirnya di
industri. Daya serap industri di atas memberi peluang bagi mahasiswa
dan lulusan STEIN untuk berkarya di tempat yang sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki. Lulusan STEIN 90% lulusan STEIN diserap
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 113
menjadi karyawan di industri perhotelan, restoran dan usaha wisata.
Sisanya para lulusan STEIN berkarya di industri jasa lainnya seperti
perbankan, finance, dan industri perdagangan. Setiap tahun pada saat
diwisuda, 92% lulusan STEIN telah bekerja pada saat diwisuda.
E.19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Produk program studi berupa hasil penelitian yang dihasilkan
para dosen antara lain adalah model pembelajaran dalam materi kuliah
Bahasa Inggris di bidang kependidikan. Salah seorang dosen tetap
STEIN juga sudah berhasil mempatenkan produk hasil penulisan buku
dengan judul Revolusi Implementasi Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dengan nomor paten: C00201305540 tanggal 13
Desember 2013. Kegiatan lain yang dilakukan oleh STEIN yang
merupakan karya inovatif dalam rangka mempersiapkan calon
mahasiswa STEIN adalah dengan melaksanakan program Mecemoka
(Membaca Cepat Mengaktifkan Otak Kanan) yang diselenggarakan
selama dua hari sebelum seorang calon mahasiswa menjadi mahasiswa
di STEIN.
E. 20. Deskripsi SWOT Komponen EAnalisa SWOT komponen Kurikulum STEIN berdasarkan hasil evaluasi diri.
STRENGTH (S)a. Memiliki kurikulum yang berorientasi pada kemampuan manajerial untuk
mengembangkan hasil-hasil penelitian menjadi skala usaha yang
sesuaidengan kebutuhan stakeholder.
b. Persentase kehadiran dosen mengajar tinggi.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 114
c. Ketersediaan sistem informasi untuk proses belajar mengajar.
WEAKNESS (W)a. Koleksi jurnal ilmiah terakreditasi dan Internasional yang tersedia sangat
kurang.
b. Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen masih kurang.
c. Pemanfaatan sistem informasi berbasis TI untuk PBM belum maksimal.
d. Kurangnya ketersediaan unit aktifitas untuk pengembangan kemampuan
softskill dan hardskill mahasiswa.
e. Kurangnya keterlibatan dosen secara langsung dalam kegiatan
mahasiswa baik kurikuler dan on kurikuler.
f. Kurangnya sensitivitas untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan
industri tepat waktu.
g. Ratio Dosen Pembimbing Akademik dengan mahasiswa 1:37.
OPPORTUNITY (O)a. Secara substansial dan tujuan instruksioperasional , kurikulum
disesuaikan dengan kebutuhan industri.
b. Peran aktif mahasiswa baik dibidang akademik maupun non akademik di
luar kelas cukup tinggi dengan adanya akses teknologi informasi secara
mandiri.
THREAT (T)a. Perubahan kebutuhan industri yang sangat cepat.
b. Kecepatan perguruan tinggi lain yang sejenis dalam menyesuaikan diri
dengan kebutuhan industri.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 115
KOMPONEN F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANAF.1 Sistem alokasi dana
Dana yang diperoleh dari masyarakat adalah perolehan dana STEIN
yang berasal dari sumber-sumber sebagai berikut :
a. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
b. Biaya SKS, Biaya Ujian, dan lain-lain (Paket).
c. Hasil penjualan produk yang diperoleh dari penyelenggaraan pendidikan
di STEIN.
d. Sumbangan dan hibah dari pemerintah dalam bentuk Gaji PNS dpk
sebanyak 2 orang, Tunjangan Sertifikasi Dosen 4 orang, Bea siswa PPA
dan BBM, Bea siswa dari Pemda DKI Jakarta, Hibah Pemda DKI Jakarta
dan Hibah PHP PTS Sehat
e. Sumbangan dan hibah dari perorangan
Dana yang diperoleh dari pemerintah baik dalam bentuk anggaran rutin
maupun anggaran pembangunan diatur sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku. Dana yang diperoleh dari bantuan
pemerintah penggunaannya di atur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Untuk meningkatkan penerimaan dana
operasioperasional dilakukan usaha-usaha oleh Pimpinan STEIN dan
Yayasan dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan berbagai
kerjasama dengan didasarkan atas prinsip tidak mencari keuntungan.
Dana yang diperoleh baik dari masyarakat maupun bantuan dari
pemerintah dialokasikan sesuai dengan kebutuhan yang ada, antara lain :
menggaji Dosen di lingkungan STEIN, membayar honor mengajar dosen,
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 116
biaya praktek, pengadaan bahan-bahan praktek, biaya pemeliharaan,
pengadaan ATK, administrasi ke organisasi-organisasi yang diikuti oleh
STEIN, pengadaan peralatan baru dan berbagai hal lainnya yang sudah
dibuat setiap tahun berdasarkan program kerja dan anggaran.
F.2 Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan danaDalam pengelolaan keuangan di STEIN menggunakan metode anggaran
berimbang, yaitu biaya yang dikeluarkan harus sesuai dengan penerimaan
yang diharapkan. Untuk itu Pimpinan STEIN diwajibkan membuat anggaran
penerimaan dan pengeluaran sebelum tahun ajaran baru dimulai.
Rencana anggaran tersebut dibuat 3 (tiga) bulan sebelum berakhir
tahun akademik berjalan, selanjutnya diajukan kepada BPH Yayasan untuk
mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Setelah mendapat pengesahan
dan persetujuan dari BPH Yayasan maka pimpinan STEIN melaksanakan
program kerja sesuai dengan anggaran yang telah disetujui.Dana operasional
tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan rutin dan pengembanga.
Kegiatan pengembangan dilaksanakan oleh Yayasan Lembaga Bina
Pendidikan Pariwisata (YLBPP) sebagai pembina. Akuntabilitas penggunaan
dana yang dikelola dilaporkan setiap bulan ke Yayasan oleh Ketua,
mencakup laporan kegiatan dari setiap Wakit Ketua STEIN. Pelaporannya
mengacu pada format yang disepakati bersama antara STEIN dengan
Yayasan LBPP meliputi rencana, realisasi dan besaran permintaan untuk
kegiatan berikutnya. Pelaporan dilakukan setiap awal bulan dengan
melampirkan informasi kondisi arus kas secara umum, meliputi besaran
penerimaan dan pengeluaran. Akuntabilitas dana yang dikelola ke
pemerintah baik Kopertis maupun Dirjen Dikti dilakukan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Pelaporan ke Kopertis dan Dikti
dilakukan melalui account forlap.dikti setiap semester sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Perubahan-perubahan data di STEIN juga selalui
dilaporkan ke Dikti melalui account tersebut. Pelaporan Dana Hibah dari Dikti
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 117
dilaporkan sesuai dengan jadual tahun berjalan, yaitu pada bulan Desember
tahun anggaran berjalan.
Dalam pelaksanaan program kerja dan anggaran tersebut
dilaksanakan pengawasan secara periodik terhadap semua unsur organisasi
STEIN. Pengalihan dan penundaan program kerja tidak dibenarkan, apabila
terjadi pengalihan maka harus mendapat persetujuan Ketua. Dalam
pelaksanaan pengawasan digunakan beberapa metode yaitu: laporan
mingguan, laporan bulanandan laporan tahunan.
Dalam rangka memenuhi kemampuan untuk membiayai
operasioperasional pendidikan di STEIN, maka prinsip keberlanjutan menjadi
pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan dimasa depan. bertangung
jawab untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih
layak untuk dipertimbangkan. Apabila pertimbangan bahwa asumsi
kelangsungan usaha masih dapat digunakan maka semua informasi yang
dimiliki diproyeksikan untuk masa depan yang relevan paling sedikit untuk
jangka waktu 12 bulan.
Apabila tahun ini manghasilkan laba atau selisih lebih dari
pengeluaran maka demi kelangsungan, sisa laba usaha diakumulasikan
sebagai laba ditahan. Usaha-usaha untuk memenuhi kemampuan
pembiayaan serta kewajiban hutang pada pihak ketiga terus dilaksanakan
dengan cara pengaturan cash flow. Penggunaan biaya rutin diatur sesuai
dengan jadual akademik. Di sisi lain, penagihan piutang pada mahasiswa
diantisipasi tepat waktu sesuai kalender akademik.Untuk pembayaran
kewajiban pada pihak ketiga disesuaikan dengan kondisi keuangan pada
tahun berjalan, bilamana dipandang kurang memungkinkan untuk
dilaksanakan, maka ditunda tahun berikutnya.
Demi akuntabilitas keuangan, maka laporan pajak penghasilan
dilaksanakan setiap tanggal sepuluh tiap bulan. Pada akhir tahun fiscal
diserahkan SPT (Surat Pemberitahuan) pajak sebagaimana mestinya.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 118
Setelah SPT diserahkan, maka enam bulan kemudian Ketua Yayasan
meminta kesediaan Dinas Pajak untuk memeriksa agar setiap tahun
diketahui kekurangan atau ketidak akuratan laporan tersebut. Dengan
pemeriksaan ini Pejabat Yayasan merasa aman dan tuntas akan
kewajibannya kepada pihak Ketiga dalam hal ini Pemerintah.
F.3 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Pembiayaan bersumber dari dana internal dan eksternal. Dana
internal berupa uang pangkal, uang sumbangan biaya pokok pendidikan dan
uang kuliah. Sumber eksternal berupa sumbangan masyarakat dan
pemerintah. Selain itu dapat menggunakan dana pinjaman dari bank..
Dengan reputasi ini maka setiap saat Bank Rakyat Indonesia dapat
membantu Yayasan sejauh likuiditas BRI ada. Untuk memperoleh dana
tambahan, STEIN setiap tahun mengajukan proposal Hibah PTS Sehat ke
Dikti untuk pengajuan dana hibah pengadaan sarana dan prasarana, pada
tahun 2010 STEIN memperoleh bantuan Hibah PTS Sehat dari Dikti sebesar
Rp. 350.000.000,-, tahun 2013 STEIN memperoleh Hibah PHP PTS sebesar
Rp.500.000.000,-. Dan dari Pemda DKI 25.000.000,- setiap tahun. Seluruh
bntuan Hibah tersebut telah dilaporkan ke Pemerintah sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Di samping itu
Dengan mengacu akuntabilitas keuangan maka bertanggung jawab
akan kecukupan modal kerja guna mendukung aliran kas sesuai dengan
volume kegiatan STEIN. Di dalam proses penyelenggaraan pendidikan di
STEIN volume kegiatan yang harus menggunakan biaya mingguan cukup
tinggi, yaitu pada komponen biaya praktek kampus untuk pembelian bahan
baku praktek dapur dan restoran serta bar. Selanjutnya untuk komponen
biaya tetap seperti gaji pegawai, honor dosen, biaya pemeliharaan, telepon,
listrik dapat dicover dengan baik, untuk biaya lain-lain yang sifatnya temporer
tidak ada masalah.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 119
Dengan asset yang dimiliki sekarang kurang lebih sejumlah Rp.
30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah), di mana asset ini berupa tanah
dan bangunan beserta fasilitas di dalamnya yang seluruhnya milik sendiri.
Asset ini dapat dinilai ulang sewaktu-waktu apabila memerlukan pinjaman
dari bank. Adapun peredaran uang tiap tahun sebesar Rp.5.000.000.000,-
(lima milyar Rupiah) maka yakin bahwa untuk proses penyelenggaraan
pendidikan di STEIN selama 5 (lima) tahun ke depan masih dapat
diandalkan serta memberikan kontribusi pada peningkatan lulusan sarjana
dengan peminatan manajemn Perhotelan dan Usaha Wisata di persada
tanah air.
F.4 Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasaranaDalam pengelolaan infrastruktur pada STEIN, kami sebagai pengelola
berusaha terus menerus meningkatkan penambahan sarana dan prasarana
guna memenuhi ratio ideal sebagai persyaratan proses penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah, maka dengan
kemampuan yang dimiliki telah berhasil membangun kampus sendiri
sebanyak 2 (dua) unit yaitu Kampus A di Kelurahan Pondok Bambu dan
Kampus B di Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur, yang mana lokasi
tersebut sangat mudah dijangkau oleh para mahasiswa. Jarak Kampus A dan
II sekitar 500 (lima ratus) meter, jalan menuju kedua kampus tersebut cukup
representative untuk dilalui serta dekat jalan raya.
Seiring dengan berdirinya kampus tersebut maka kami juga harus
memenuhi fasilitas pendukung yang wajib disediakan guna terselenggaranya
praktek kampus yang lengkap diantaranya Lab. Front Office, Model Room,
Kitchen, Restoran, Housekeeping, Travel Counter, Lab. Computer, Lab.
Bahasa dan Perpustakaan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 120
Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
tersebut sebagian besar ditangani Yayasan, khususnya untuk aset dengan
biaya besar sebagian lagi ditangani langsung oleh STEIN, khususnya untuk
pengelolaan ruang kelas, laboratorium dan pemeliharaan. Pemeliharaan
yang ditangani oleh STEIN umumnya terkait dengan masalah kebersihan
ruang danperalatan, penataan peralatan, renovasi kelas, dan lainnya.
Yayasan bertanggungjawab untuk investasi awal fasilitas dan peralatan baru
dalam jumlah yang besar.
F.5 Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan,dll
Dengan dimilikinya 2 gedung di 2 lokasi yang jaraknya relatif dekat,
maka proses penyelenggaraan pendidikan di STEIN telah memadai sesuai
dengan kebutuhan saat ini. Kampus A terdiri dari 2 bangunan gedung yaitu
gedung I terdiri 2 lantai untuk kegiatan ruang kuliah 6 (enam) kelas,
sedangkan gedung II diperuntukkan ruang kuliah 4 (empat) kelas, ruang
rapat, aula untuk kegiatan umum, kantin dan mushola.
Untuk Kampus B, terdiri gedung utama 3 lantai dan gedung tambahan,
yang peruntukannya sebagai berikut; Gedung utama lantai satu untuk praktek
kitchen, front office, housekeeping, bar dan gudang, lantai dua untuk ruang
praktek travel, lab bahasa, lab komputer, ruang dosen, dan satu kelas ruang
kuliah, selanjutnya lantai tiga diperuntukkan untuk ruang kuliah 5 kelas, dan 3
kelas untuk ruang perpustakaan. Pengembangan pembangunan ruangan
dilakukan tahun 2011 dengan menambah 3 ruang kelas di lantai 1 dan
perluasan restoran.
Sedangkan gedung tambahan terdiri dari ruang restoran, contoh
kamar hotel dengan seluruh sarana prasarana yang diperlukan sesuai
standar hotel bintang tiga. Dari seluruh ruang yang tersedia dapat diketahui
luasnya yaitu mencapai 3661 m2.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 121
F.6 Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitianUntuk mendukung proses belajar mengajar di STEIN dibutuhkan
fasilitas pendukung yang memadai agar pelaksanaan program dapat
maksimal sesuai target yang diharapkan dan kurikulum serta keinginan
dunia industri sebagai pemakai lulusan STEIN.
Fasilitas-fasilitas tersebut dapat kami jelaskan sebagai berikut :
a. Proses belajar mengajar teori
Selain meja dan kursi yang layak pakai juga setiap ruangan
dilengkapi dengan Air Condition. Selanjutnya guna kenyamanan mutu,
kami telah memakai white board, LCD (Infocus) dan proyektor di setiap
ruangan, serta alat peraga lainnya yang mendukung.
b. Proses Belajar Mengajar Praktek
Kami sebagai lembaga pendidikan yang menonjolkan kompetensi
dalam bidang dan usaha wisata sangat konsisten dalam menyediakan
dan melengkapi peralatan praktek kampus karena sebelum mahasiswa
terjun di industri harus telah memiliki ketrampilan yang memadai.
Fasilitas praktek tersebut dapat kami uraikan sebagai berikut :
1) Computer Reservasi Front Office
2) Computer Reservasi Travel dan Penerbangan (Abacus)
3) Computer LAN untuk Pengantar, Pengenalan aplikasi statistic
(SPSS), computer akuntansi dan lainnya.
4) Peralatan dapur mulai dari kompor hingga ruang pendingin stok
bahan mentah
5) Peralatan restoran mulai dari sendok, garpu hingga alat penghidang
tamu
6) Peralatan dan kelengkapan kamar hotel serta peralatan kebersihan
kamar
Fasilitas ini dipakai secara bersamaan dengan mahasiswa program DIII
AKPINDO yang secara bersama-sama berada di bawah binaan Yayasan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 122
Lembaga Bina Pendidikan Pariwisata (YLBPP). Agar tidak terjadi tumpang
tindih penggunaan ruangan, setiap awal semester kedua melaksanakan
koordinasi.
Laboratorium komputer dan fasilitas komputer di perpustakaan
dilengkapi dengan fasilitas internet dan multi media. Untuk mendukung
kegiatan penelitian dosen, STEIN memberikan kebebasan kepada dosen
untuk memanfaatkan fasilitas internet di kampus. STEIN juga menerbitkan
jurnal ilmiah Panorama Nusantara yang berISSN sebagai sarana untuk
mempublikasikan karya-karya penelitian dosen STEIN. Saat ini website
STEIN sedang mengembangkan sistem data untuk memberi peluang
meningkatkan pelayanan administrasi kepada seluruh civitas academica di
STEIN, baik dosen maupun mahasiswa mulai dari KRS, KRS dan berbagai
hal lainnya. Materi-materi perkuliahan sudah di upload di internet dengan
basis e-learning, sehingga setiap mahasiswa dapat mendownload materi
kuliah dan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.
F.7 Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasaranaSarana dan prasarana yang telah tersedia telah memadai dalam
rangka penyelenggaraan proses belajar mengajar di STEIN, sebagai
gambaran dapat kami jelaskan di bawah ini :
a. Ruang Teori PBM
Dengan populasi mahasiswa sebanyak 542 orang ruang teori yang
digunakan ada 16 kelas, dengan luas 800 m2. Pengaturan kelas disusun
sedemikian rupa sehingga tidak ada benturan perkuliahan karena kebutuhan
kelas, dengan jumlah mahasiswa dalam 1 kelas adalah 40 orang.
b. Ruang Praktek Kampus dan Laboratorium
Dengan adanya program kompetensi maka pengaturan penggunaan
ruangan sangat ketat dan sistematis. Dalam pelaksanaan praktek dibagi
menjadi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 15 orang mahasiswa yang
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 123
dibimbing oleh satu orang dosen / instruktur. Adanya pengembangan ruang
restoran dan penambahan fasilitas peralatan praktek yang bersumber dari
bantuan pemerintah melalui hibah PHP PTS Sehat sangat membantu STEIN
dalam pelaksanaan praktek di laboratorium. Keadaan laboratorium praktek
yang dimiliki STEIN saat ini cukup representatif. Penambahan peralatan
praktek dilakukan secara bertahap khususnya untuk menutupi peralatan yang
hilang atau rusak. Kami tambahkan juga bahwa untuk fasilitas kegiatan
mahasiswa telah cukup tersedia dengan adanya sarana olahraga seperti
basket, bulutangkis, dan tenis meja. Dalam waktu dekat, STEIN akan
melakukan penambahan gedung baru untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana prasarana. Gedung baru saat ini dalam tahap pengurusan
IMB.
Perpustakaan STEIN bernama perpustakaan Mulia berada di lantai 3
dengan fasilitas internet, dan peralatan termasuk katalog. Jumlah koleksi
buku di perpustakaan STEIN cukup memadai. Setiap tahun perpustakaan
STEIN selalu berupaya melakukan penambahan koleksi buku pada bidang .
Petugas perpustakaan juga ditugaskan untuk mendownload dan mencetak
jurnal-jurnal ilmiah terkini dari internet untuk menambah koleksi
perpustakaan.
F.8 Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannyaSelanjutnya dengan dimilikinya sarana dan prasarana gedung milik
sendiri dengan ruang teori dan ruang praktek yang ada, maka untuk proses
PBM telah memadai dan terkontrol dengan baik. Ruang praktek yang
tersedia dibandingkan dengan volume kegiatan praktek masih cukup
efektif.Namun demikian kami pihak akan terus berusaha menambah dan
meningkatkan daya tampung dan kualitas alat guna memberikan pelayanan.
Untuk keberlanjutan, sarana dan prasarana dipelihara secara rutin dan
terjadual oleh bagian umum. Sistem penyusutan terhadap fasilitas yang ada
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 124
di STEIN juga tetap diberlakukan. Dengan demikian dapat diketahui waktu
yang tepat untuk mengganti peralatan yang rusak dengan yang baru.
Sebagai perguruan tinggi swasta, sumber dana untuk pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana didapatkan dari biaya kuliah mahasiswa
dan hibah yang diperoleh STEIN dari pemerintah ataupun pihak lain. Dalam
mendokumentasi sarana dan prasarana kami telah menggunakan nomor
kode tahun pembelian, nomor kode lokasi, nomor kode alat dan nomor urut
jumlah alat. Selanjutnya untuk memudahkan para pemakai informasi tentang
sarana, baik pemakai internal maupun eksternal kami telah mendesain sistim
kamus data yaitu suatu ensiklopedi informasi tentang sarana yang telah
tersedia pada Wakil Ketua II.
Begitu pula untuk sistim perawatan gedung dan perawatan peralatan praktek,
peralatan inventaris kantor, peralatan proses belajar mengajar hingga
perawatan maupun penyimpanan bahan-bahan praktek cepat busuk maupun
bahan praktek kering telah terdokumentasi dalam prosedur.Pemeliharaan
dan pemanfaatannya dibuat terjadual pada program kerja yang tertuang juga
dalam SPMI STEIN yang di audit secara internal setiap enam bulan.
F.10 Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi
Kesesuaian diantara sarana yang dimiliki dengan tenaga yang terlibat
dalam mengelola ini saling bergantung dan saling mendukung untuk
terciptanya keseimbangan dalam berinteraksi guna terselenggaranya proses
belajar mengajar yang dinamis dan menghasilkan produktifitas yang lebih
baik dari tahun ke tahun.
Selanjutnya guna mempertahankan produktivitas tersebut dukungan
dana yang stabil mutlak diperlukan, sebab bilamana dana yang dihimpun
tidak dapat mencukupi kelangsungan hidup, maka mengakibatkan
menurunnya semangat dan motivasi kerja para pegawai. Dalam pengelolaan
sarana, tenaga dan dana memerlukan kerjasama yang sangat erat diantara
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 125
sesama personil yang terlibat maupun dengan mahasiswa sebagai
pelanggan atau pemakai jasa di STEIN.
Bilamana ketiga elemen tersebut kurang harmonis dalam bekerja
sama di dalam suatu maka akan terjadi ketimpangan, dan akan berjalan
pincang serta terjadi gejolak.
Untuk itu kecukupan dalam suatu terletak pada saling menghargai
antara dengan pegawai, dan dengan mahasiswa serta pegawai dengan
mahasiswa.Ketersediaan komputer dengan fasilitas internet memudahkan
dosen dan mahasiswa mengakses informasi secara cepat. Beberapa dosen
sudah menggunakan fasilitas e-learning dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Mahasiswa dapat dengan mudah beinteraksi dengan dosen di
mana pun berada melalui sarana internet. Mahasiswa dapat secara langsung
mendownload materi melalui internet dengan alamat http://www . stein.ac.id .
F.11 Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasiEfisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi bagi
mahasiswa dan dosen STEIN sudah cukup optimal meskipun jumlah
komputer sangat terbatas. Agar pemanfaatan maksimal, penggunaan dibuat
terjadual. Komputer di perpustakaan dilengkapi fasilitas internet digunakan
untuk mencari data base buku dan jurnal-jurnal ilmiah di internet. Dari rasio
jumlah komputer dengan jumlah mahasiswa yang memakai, di masa
mendatang akan dilakukan penambahan fasilitas komputer baik di
laboratorium maupun di perpustakaan sebagai sarana bagi mahasiswa untuk
memperoleh informasi terkini sesuai dengan materi yang dibutuhkan
mahasiswa sehingga dapat memperlancar proses belajar mahasiswa
khususnya yang terkait dengan mata kuliah dan skripsinya dengan cepat dan
gratis.
F.12 Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet)
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 126
STEIN telah memiliki Local Area Network (LAN) untuk administrasi
mahasiswa dan internet. Di antara sarana, tenaga dan dana yang telah kami
sebutkan di atas belum semuanya dapat diakses oleh bagian-bagian yang
ada di STEIN. Hal ini bukan menjadi halangan bagi pengguna informasi
untuk memperoleh data sesuai dengan yang dibutuhkan .
Data yang sudah terdokumentasi dalam databasekomputer
diantaranya, administrasi akademik, administrasi keuangan, administrasi
kepegawaian dalam proses belajar mengajar. Namun demikian akan selalu
memberikan perbaikan-perbaikan dikemudian hari agar dapat selalu
mengimbangi kemajuan teknologi sistim informasi di Indonesia.Dirasakan
memberikan dampak bagi pengaksesan informasi yang mutakhir dan
cepatbagi mahasiswa serta dosen. Membantu dalam akreditasi, informasi
akademik sepertibuku, penelitian, informasi tentang STEIN, mengetahui hasil
studi, membuat rencana studi belajar mahasiswa.
F.13 Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)Untuk mengantisipasi hubungan informasi global kami STEIN telah
mempunyai situs internet yang dapat diakses oleh siapa saja guna
memperoleh informasi tentang keberadaan kami secara lengkap melalui
www.stein.ac.id. Keberadaan dan pemanfaatan sistem informasi secara
global memungkinkan masyarakat luas mengakses secara mudah dan cepat
mengenai informasi tentang STEIN.
Proses pengisian buku tamu, pendaftaran dan peminjaman buku di
perpustakaan STEIN juga sudah menggunakan sistem internet. Hal yang
sama dalam pengolahan data-data mahasiswa terkait dengan KRS, KHS dan
data lainnya, termasuk up load materi kuliah sudah dapat di download dari
website STEIN. Karya-karya ilmiah dosen STEIN juga sudah diupload ke
ejournal yang terdapat di website STEIN.
Namun demikian informasi tersebut masih belum dapat memuaskan
semua pihak dikarenakan keterbasan dalam mendesain data base. Tetapi
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 127
dengan makin terbukanya kebijaksanaan pemerintah tentang informasi
global, maka kami akan berusaha memenuhi tantangan zaman sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki . Dan kami yakin hal ini akan dapat
diwujudkan melalui kerja keras seluruh komponen yang terlibat di dalam
civitas akademika.
F.14. Deskripsi SWOT Komponen F Analisa SWOT komponen Pembiayaan, Sarana dan Prasarana STEIN
berdasarkan hasil evaluasi diri yang .
STRENGTH (S)a. telah didukung sarana dan prasarana untuk kegiatan PBM,penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Memiliki jaringan komputer dan pelayanan administrasi akademik
dengan menggunakan LAN
WEAKNESS (W)a. Akses koneksi internet dan sistem informasi yang dimiliki STEIN masih
terbatas, termasuk sistem informasi akademik.
b. Pengelolaan sarana dan prasarana belum memiliki cetak biru yang baik
c. Ketersediaan dana yang sangat terbatas
OPPORTUNITY (O)a. Pengembangan SIAKAD dengan sistem on line, mulai dari pendaftaran,
KHS, KRS dan e-learning.
b. Perolehan dana melalui peningkatan dan pengembangan riset
memungkinkan dosenmengadakan penelitian dan pelayanan teknis
terhadap masyarakat.
c. Kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lain khususnya yang
terkait dnegan bidang dengan peminatan pada bidang kepariwisataan
dapat ditingkatkan
THREAT (T)
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 128
a. Peningkatan sarana dan prasarana peralatan laboratorium belum
mengikuti perkembangan IPTEK terkini.
b. Keterbatasan dana yang dimiliki untuk melakukan pengembangan.
KOMPONEN G. PENELITIAN, PELAYANAN/ PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA.G.1 Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan danapenelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
Pelaksanaan kegiatan penelitian terapan di STEIN dilakukan secara
terprogram dengan perencanaan yang matang. Kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh para Dosen umumnya dibiayai oleh STEIN. Meskipun
demikian, selalu terbuka untuk melakukan kerjasama dan kemitraan dengan
pihak luar dalam melaksanakan kegiatan penelitian di bidang dalam bentuk
dukungan dana (sponsorship), termasuk pada penelitian bidang
kepariwisataan dan berbagai hal lainnya. Bagi penelitian yang berhubungan
dengan pihak luar seperti kemitraan, pihak STEIN melakukan penjajagan
dengan berbagai instansi untuk melakukan penelitian yang terkait dengan
instansi tersebut dengan dana yang diperoleh dari instansi sebagai sponsor.
Di samping itu, berupaya mengajukan proposal penelitian ke Dikti dalam
bentuk proposal Hibah Bersaing meskipun belum ada yang menang sampai
saat ini.
Kegiatan penelitian di lingkungan STEIN secara umum adalah kegiatan
yang bersifat Internal yang hasilnya diharapkan langsung dapat
dimanfaatkan untuk proses pengembangan pada bidang-bidang tertentu di
STEIN. Mutu dan produktivitas penelitian di STEIN secara umum dapat
dikatakan cukup baik. Kegiatan penelitian di lingkungan STEIN umumnya
dilakukan oleh para dosen, yang dilakukan secara mandiri maupun
kelompok. Objek penelitian yang diambil umumnya disesuaikan dengan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 129
bidang yang dikuasai oleh seorang dosen Hasil penelitian yang diperoleh
dimanfaatkan untuk melakukan pengembangan pada bidangnya.
Salah satu tujuan utama para dosen untuk melakukan penelitian adalah
dalam rangka pengurusan jenjang kepangkatan sebagai tenaga
fungsioperasional. Dengan adanya tujuan ini, maka keberlanjutan atau
kontinuitas seorang dosen dalam melakukan penelitian tetap dapat terjaga,
karena hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pengurusan jenjang kepangkatan.
Untuk lebih menjamin keberlanjutan pelaksanaan program penelitian, di
STEIN terdapat lembaga penelitian yang secara khusus yang menangani
penelitian dan memiliki anggaran tetap. Dana yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan penelitian umumnya bersumber dari STEIN dan
Yayasan, khususnya penelitian yang bersifat internal.
Unsur ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian
Kepada Masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan
tenaga trampil bidang dengan peminatan pada bidang kepariwisataan,
STEIN turut bersosialisasi dengan masyarakat sekitar lingkungannya dengan
melaksanakan berbagai kegiatan yang memberi manfaat kepada
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian
pada masyarakat di STEIN dilaksanakan secara teratur dan terprogram
dengan baik. Dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut
bersumber dari Yayasan.
Sasaran utama pelaksanaan program pengabdian masyarakat adalah
penduduk di sekitar lingkungan, sekolah-sekolah SMU/SMK Pariwisata yang
ada di DKI Jakarta. Bekerja sama dengan BNSP melalui LSP AKPINDO-
STEIN, STEIN menugaskan salah seorang dosennya menjadi trainer untuk
kegiatan pelatihan asesor kompetensi yang dibiayai oleh BNSP. Di samping
itu dosen-dosen STEIN juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat
dalam bentuk pemberian pelatihan untuk meningkatkan kemampuan Dosen
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 130
hotel di wilayah Jabodetabek khususnya hotel bintang 3 ke bawah,
meningkatkan kemampuan dosen dalam meneliti dan berbagai aktifitas
lainnya.
Salah satu wujud fisik yang dihasilkan melalui program pengabdian
kepada masyarakat adalah pembangunan jalan masuk ke Kampus STEIN,
selain bermanfaat bagi STEIN, juga sangat bermanfaat bagi penduduk
sekitarnya. Selain hal di atas, bentuk lain yang diberikan STEIN kepada
masyarakat adalah, pemberian bantuan ala kadarnya pada saat masyarakat
sekitar STEIN mengalami bencana alam. Untuk menjamin keberlanjutan
pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, pimpinan STEIN
memasukkannya dalam program kerja tahunan dan menetapkan besaran
dana yang dialokasikan untuk menunjang kegiatan tersebut.
G.2 Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
Kerjasama atau jaringan yang telah dilakukan para Dosen STEIN
dengan instansi lain tidak bersifat sporadis, tetapi diarahkan untuk kerjasama
yang perlu ditindaklanjuti yang menjadi tanggungjawab petugas struktural
dilingkungan STEIN dan diarahkan untuk kerjasama formal baik terkait
dengan penelitian maupun pengabdian masyarakat. Hasil penelitian dan
pelayanan/pengabdian masyarakat disebarluaskan ke para dosen dan pihak
terkait dengan kegiatan penelitian pengabdian masyarakat yang
dilaksanakan. Dengan demikian hasil penelitian dan pengabdian masyarakat
yang dilakukan oleh para dosen dapat bermanfaat secara langsung.
G.3 Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, mahasiswa juga sering
dilibatkan, di samping untuk membantu penelitian dosen, hasil penelitian
tersebut juga dapat dimanfaatkan unutk pembuatan skripsi mahasiswa.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 131
Kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa STEIN umumnya adalah
dalam bentuk penulisan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi). Sebelum menyelesaikan
pendidikan Program S-1, para mahasiswa diwajibkan untuk melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi di bawah bimbingan dosen. Hasil penelitian
akan dipertanggungjawabkan dihadapan dosen penguji yang merupakan
syarat kelulusan dari mahasiswa. Penerbitan hasil penelitian dimasukkan
sebagai asset di perpustakaan STEIN yang berfungsi sebagai bahan bacaan
bagi para dosen dan mahasiswa. Saat ini STEIN telah memiliki majalah
ilmiah sebagai wadah untuk menerbitkan hasil penelitian para dosen dan
mahasiswa di STEIN dengan nama Panorama Nusantara, ISSN : 1907-
915X.
Selain bentuk di atas, para dosen dan mahasiswa juga turut berperan
dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, bentuk program
program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dosen dan
mahasiswa adalah dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi memasak
yang dilakukan di Kampus STEIN, kuliah sambil bekerja di industri serta
Praktek Kerja Lapangan di industri. Mengadakan pelatihan kepada Dosen
Hotel, memberi pelatihan asesor kompetensi kepada para guru SMK
Pariwisata di wilayah Jabodetabek.Untuk menunjang pelaksanaan program
pengabdian kepada masyarakat, STEIN juga melakukan kerjasama dengan
beberapa , antara lain:
a. Pemuda setempat, wujud pengabdian yang dilakukan dengan
mengadakan kerjasama dengan pemuda setempat adalah pada
pemberian penyuluhan dan oleh dosen dan mahasiswa yang dibantu
oleh pemuda setempat. Pemberian sumbangan oleh para dosen,
mahasiswa dan pemuda setempat pada saat bencana alam, dan
menyediakan tempat perlindungan sementara pada saat terjadinya
bencana alam.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 132
b. Kepolisian, wujud kerjasama program pengabdian yang dilaksanakan
adalah dengan mengadakan kerjasama dengan pihak kepolisian untuk
menjaga keamanan di lingkungan Kampus STEIN dan masyarakat
sekitarnya.
c. Hotel New Idola dalam bentuk pelaksanaan pelatihan bidang perhotelan
bagi Dosen Hotel New Idola.
d. BNSP dalam bentuk pelatihan Asesor kompetensi bagi para guru SMK
di Jakarta.
e. AKPINDO dalam bentuk pelatihan teknik analisa data kuantitatif dan
Bahasa Inggris bagi Dosen dan mahasiswa AKPINDO.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di STEIN yang terprogram
dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun, kegiatannya dilaksanakan pada saat
hari libur sehingga tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan proses belajar
mengajar. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang tidak
terprogram disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.
G.4 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi selain pendidikan, dalam bentuk
penelitianmahasiswa harus menyusun skripsi di akhir studinya dan
keterlibatannya dalampenelitian dosen. Pengabdian kepada masyarakat bagi
mahasiswa dilakukan dalamb entuk kuliah sambil bekerja, atau mengikuti
kegiatan penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen.
G.5 Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat
Sistem pengajaran pada STEIN diarahkan untuk mencapai
kompetensi yang yang diharapkan. Kompetensi tersebut mengacu pada
kompetensi bidang dengan peminatan pada bidang perhotelan dan usaha
wisata. Untuk itu kegiatan penelitian mahasiswa STEIN diarahkan untuk
penyusunan skripsi yang terkait dengan sasaran kompetensi yang akan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 133
dimiliki mahasiswa. Hasil penelitian dosen digunakan untuk mengembangkan
bahan ajar mata kuliah yang dibina dosen yang bersangkutan dan jika
memungkinkan untuk kegiatan pengabdian masyarakat.
G.6 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosenSecara kuantitas, penelitian dan publikasi yang dilakukan oleh Dosen
STEIN masih kurang. Untuk itu STEIN telah mensosialisasikan bahwa
terhitung sejak tahun 2011/2012 setiap dosen harus memiliki program kerja
setiap semester terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk pada
bidang penelitian. Dengan demikian setiap dosen berkewajiban untuk
melakukan penelitian berdasarkan program kerja yang dibuatnya. Secara
kualitas hasil penelitian dosen STEIN umumnya sudah cukup baik, dan
dipublikasikan di Jurnal Panorama Nusantara.
G.7 Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri
Kegiatan kerjasama kemitraan penelitian STEIN dengan lembaga
dalam dan luar negeri selama ini belum berjalan. Meskipun demikian, STEIN
selalu berupaya menjajagi kerjasama dengan pihak lain khususnya di dalam
negeri untuk kerjasama dan kemitraan penelitian, tetapi belum ada yang
berhasil sampai saat ini. Setiap tahun upaya ini diprogramkan oleh pihak
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat seperti: pengajuan
proposal hibah bersaing ke Dikti, proposal penelitian ke Pemda DKI dan lain
dalam rangka kerjasama penelitian.
G.8 Kualitas dan kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses penulisanskripsi dan pembimbingannya)
Rata-rata waktu yang diperlukan oleh mahasiswa STEIN untuk
menyelasikan skripsinya adalah 6 bulan, dengan rata-rata pertemuan proses
pembimbingan skripsi adalah 7-8 kali pertemuan per mahasiswa. Rata-rata
banyaknya mahasiswa per dosen pembimbing adalah 8-9 mahasiswa per
dosen pembimbing.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 134
G.9 Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman skripsiSelama ini hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa dalam bentuk
skripsi disimpan di perpustakaan, dan sebagian ada yang dipublikasikan di
jurnal ilmiah Panorama Nusantara milik STEIN. Seiring dengan adanya
ketentuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjendikti) bahwa hasil
penelitian mahasiswa S-1 dalam bentuk skripsi harus dipublikasikan secara
online, maka STEIN juga memberlakukan hal yang sama mempublikasikan
skripsi mahasiswa.
G.10 Kerjasama dengan instansi yang relevan STEIN membuka kerjasama dan kemitraan dengan luar yang
kompeten, khususnya terkait dengan industri-industri perhotelan, restoran
dan SMK Pariwisata serta industry lain yang sejenis. Bentuk kerjasama
selama ini antara lain adalah sebagai tempat penyaluran bekerja dan
magang bagi alumni dan mahasiswa STEIN yang masih aktif, memberi
pelatihan kepada Dosen hotel pada bidang perhotelan khususnya hotel-hotel
bintang 3 ke bawah. Manfaat yang dirasakan langsung dengan adanya
kerjasama ini antara lain adalah mahasiswa STEIN umumnya sudah bekerja
pada saat masih kuliah, dengan adanya kerjasama mahasiswa dapat
mengatur jadual kerja di industri yang tidak berbenturan dengan jadual kuliah
di kampus.Di samping itu STEIN juga melakukan kerjasama formal dengan
lain secara formal yang dibuktikan pada lampiran borang. luar yang
kerjasama dengan STEIN adalah Microsoft terkait dengan pengadaan
software komputer.
G.11 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasamaSecara berkala, pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain selalu dimonitor
dan dievaluasi. Kerjasama dengan pihak lain dalam bentuk MoU (Nota
Kesepahaman) member kemudahan bagi STEIN untuk melakukan kunjungan
ke tersebut, khususnya dalam memonitor perkembangan karir para
mahasiswa yang bekerja. Secara teratur, STEIN selalu meminta masukan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 135
dari intitusi terkait dengan kualitas mahasiswa. Evaluasi kerjasama ditinjau
setiap tahun sesuai dengan jadual yang ada. Kerjasama dengan SMK-SMK
member kemudahan bagi STEIN dalam melakukan rekrutmen calon
mahasiswa baru dengan mekanisme walk in interview di sekolah. Evaluasi
juga dilakukan secara berkala sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.
Selama ini pelaksanaan monitoring dan evaluasi kerjasama dengan pihak
lain berjalan lancer, baik kerjasama secara formal dengan adanya MoU
maupun tidak formal tanpa MoU.
G.12 Hasil kerjasama yang saling menguntungkanKerjasama yang telah dilakukan dengan beberapa pihak lain
berdampak positif bagi STEIN, antara lain informasi kebutuhan Dosen
harian, kontrak maupun permanen dari industri menjadikan STEIN menjadi
prioritas utama, STEIN tidak kesulitan untuk mengirimkan mahasiswanya
mengikuti praktek kerja di industri. Dampak lain yang dirasakan kedua belah
pihak adalah industri setiap waktu dapat melakukan rekrutmen di STEIN dan
STEIN berkewajiban untuk menyediakan calon tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan industry. Dengan kerjasama ini, masukan-masukan
industry untuk meningkatkan kualitas lulusan semakin mudah diperoleh dan
dikembangkan di STEIN sehingga konsep Link & Match yang menjadi target
STEIN dapat terealisasi.
G.13 Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasamaKepuasan pihak-pihak yang bekerjasama dengan STEIN dapat
diketahui dengan semakin meningkatnya tingkat kepercayaan industry
sebagai pengguna atau stakeholder menggunakan mahasiswa dan alumni
STEIN sebagai Dosennya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya permintaan
industri kepada PAS untuk merekrut mahasiswa dan alumni STEIN bekerja
ditempatnya, bahkan banyak dari industry datang langsung ke Kampus untuk
melakukan rekrutmen Dosen ataupun meminta PAS mengirimkan calon
Dosen. Beberapa perusahaan tersebut antara lain adalah Hotel Gran Melia,
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 136
Hotel Gran Hyat, Hotel Aston Bekasi, Fave Hotel, Hotel JS Luwansa, Hotel
Lumiree Red Top Hotel, Bioskop Blitz Megaplex, P.T. Dunkindo Lestari,
Bakmi GM, PT. Pionerindo, Park Hotel, Hotel Shantika Taman Mini,
Hagendaz, Pizza Hut, Giant, Hotel Borobudur, Hotel Oasis Amir, Hotel
Mandarin, dan berbagai hotel berbintang lain di Jakarta yang bekerja sama
secara tidak formal dengan PAS atau STEIN. Kepuasan dari pihak sekolah
terlihat dengan adanya konsistensi beberapa sekolah untuk mengirimkan
siswa lulusannya kuliah di STEIN, antara lain SMK 3 Bogor, SMK N 24
Jakarta, SMK N-57 Jakarta, SMKN 33 Jakarta, SMK Binantara Cibinong,
SMK N-1 Depok, SMK Perintis Depok, SMK N-38 Jakarta, SMK N-32
Jakarta, SMK Bina Dharma, SMK Gema Gawita dan berbagai SMK lain di
wilayah Jabodetabek.
G.14. Deskripsi SWOT Komponen G Analisa SWOT komponen Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada
Masyarakat dan Kerjasama STEIN berdasarkan hasil evaluasi diri yang
dilakukan.
STRENGTH (S)a. Kerjasama dengan industri khususnya restoran dan hotel serta SMK-
SMK Pariwisata cukup banyak.
b. Kualitas mahasiswa yang bekerja sambil kuliah baik.
WEAKNESS (W)a. Kuantitas penelitan dan pengabdian masyarakat belum memadai
b. Belum konsistennya dosen tetap STEIN melakukan kegiatan penelitian
setiap semester.
c. Kerjasama dengan di dalam dan luar negeri secara formal belum ada.
d. Masih sedikit kerjasama yang diformalkan dalam bentuk MoU.
e. Kerjasama dengan sekolah baru sekitar SMK Pariwisata saja.
OPPORTUNITY (O)
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 137
a. Banyak kesempatan melakukan kerjasama dengan pihak lain
khususnya dengan berbagai industri khususnya perhotelan dan usaha
wisata di dalam dan luar negeri
b. Banyaknya kesempatan kepada pengembangan ilmu yang didanai
pihak luar.
THREAT (T)a. Banyaknya lain serumpun yang mengajukan program penelitian dan
kerjasama yang sejenis
2. Strategi dan pengembangan Dari hasil SWOT analisis di atas, maka untuk mengatasi kelemahan dan
mengatasi tantangan yang akan di hadapi di masa mendatang, menyusun
rencana strategis dan pengembangan sebagai berikut:
a. Memperkuat kerjasama dengan industri sebagai pengguna, khususnya
hospitality industri seperti perhotelan, restoran. Penguatan kerjasama
dilakukan ke arah kerjasama formal dalam bentuk perjanjian.
b. Merintis kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan lain di luar
industri untuk memperkuat jaringan STEIN, menghasilkan lulusan yang
berkualitas dengan melaksanakan uji kompetensi secara berkala
mengacu pada standar SKKNI yang ditetapkan BNSP dengan sertifikasi
sehingga alumni memiliki daya saing global.
c. Memberi kesempatan kepada para dosen tetap untuk studi lanjut ke
jenjang S-2 dan S-3 untuk meningkatkan kemampuan dosen melalui
pendidikan formal. Melalui pendidikan informal, para dosen diberi
kesempatan mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan, seminar, organisasi
profesi, dan kegiatan lainnya sehingga kemampuan dosen lebih
meningkat untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di
samping itu, peningkatan kesejahteraan dosen juga menjadi hal penting
yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 138
d. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan secara tepat waktu
menyesuaikan kurikulum STEIN dengan kebutuhan industri untuk
meningkatkan daya saing lulusan STEIN di dalam dan luar negeri.
e. Meningkatkan kelulusan tepat waktu melalui pelaksanaan remedial dan
semester pendek bagi mahasiswa.
f. Meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan terkini
dengan memanfaatkan dana yang diperoleh dari mahasiswa, serta
mencari alternatif sumber dana dari berbagai pihak seperti pemerintah
dan swasta melalui proposal untuk meningkatkan sarana dan prasarana
yang lebih lengkap.
g. Meningkatkan disiplin kerja dan etos kerja tata pamong di lingkungan
STEIN dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pamong.
h. Mempertahankan penyelenggaraan agar tetap sesuai dengan visi, misi,
dan tujuan yaitu Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakatdengan memberdayakan lulusan yang mampu bersaing di
dalam dan luar negeri dengan kompetensi bidang dan teknologi
pendukungnya.
i. Menambah dosen tetap untuk STEIN.
j. Menambah fasilitas laboratorium, khususnya laboratorium bahasa dan
restoran terkini sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
lulusan.
k. Meningkatkan kemampuan dosen pada bidang penelitian melalui
pelatihan metodologi penelitian.
l. Penambahan jumlah dana untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat melalui dana dari mahasiswa. Mencari peluang
sumber dana untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang bersumber dari pemerintah maupun pihak swasta.
m. Penambahan jumlah dana untuk kegiatan seminar, diskusi, dan
melaksanakan evaluasi terhadap efektifitas pelaksanaan yang dilakukan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 139
secara berkala dan berkelanjutan agar STEIN dapat menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan industri.
n. Meningkatkan kemampuan dosen, Dosen dan para mahasiswa
menggunakan teknologi, khususnya penggunaan sistem informasi
disertai dengan pengetahuan untuk menguasai sistem informasi tersebut.
o. Peningkatan akses internet di lingkungan sebagai sumber data untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
p. Memaksimalkan penerapan SPMI sebagai dasar bagi untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan melalui pelaksanaan audit mutu internal secara
berkala dan konsisten.
q. Implementasi SIAKAD dengan sistem on line, mulai dari pendaftaran,
KHS, KRS dan e-learning secara efektif.
REFERENSI
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 140
Departemen Pendidikan Nasioperasional, Badan Akreditasi Nasioperasional
Perguruan Tinggi, 2010, Pedoman Evaluasi Diri Untuk Akreditasi dan
Perguruan Tinggi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasioperasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan
Hukum Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasioperasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasioperasional Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2007 Tentang Sertifikat Dosen.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasioperasional Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2008 Tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Menteri Pendidikan
Nasioperasional Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikat Dosen.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasioperasional Republik Indonesia Nomor
37Tahun 2009 Tentang Dosen.
Statuta STEIN tahun 2000
Rencana Induk Pengembangan (Renstra) STEIN tahun 2011-2020.
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 141
Pedoman Akademik STEIN.
Pedoman Mutu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) STEIN tahun 2011
Kurikulum
Data Akademik dan Kemahasiswaan
Laporan wisuda tahunan, transkrip nilai hasil belajar para lulusan.
Laporan tahunan
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 142
EVALUASI DIRI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INTERNASIONAL
JAKARTA
2012
Evaluasi Diri STIE Pariwisata Internasional 2014 143