PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 65/PER-DJPB/2015
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan efektifitas dan tertib administrasi pelaksanaan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), perlu menetapkan Petunjuk
Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik;
b. bahwa guna optimalisasi pelaksanaan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), perlu meninjau Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor
7/KEP-DJPB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5073);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 189);
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.02/MEN/2007 tentang Monitoring Residu Obat, Bahan Kimia, Bahan Biologi dan Kontaminan Pada Pembudidayaan Ikan;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.02/MEN/2010 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.04/MEN/2012 tentang Obat Ikan sebagaimana tekah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 14/PERMEN-KP/2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 893);
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang
Baik;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK.
Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik
dipergunakan sebagai pedoman bagi Tim Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik dan Unit Pembudidayaan Ikan.
Pasal 2
Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 3
Pelaksanaan pendelegasian sebagian tugas kewenangan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) kepada Dinas Provinsi yang membidangi
perikanan diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal tersendiri.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 7/KEP-DJPB/2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Mei 2015
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Ttd
SLAMET SOEBJAKTO
Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
Agung Witjaksono
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA NOMOR 65/PERMEN-DJPB/2015
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kecenderungan masyarakat dunia terhadap persyaratan mutu dan
keamanan pangan termasuk hasil perikanan budidaya yang semakin ketat,
menuntut pembudidaya dalam memproduksi ikan untuk memperhatikan
kualitas produk yang memiliki daya saing, serta ramah lingkungan,
berkelanjutan, aman dikonsumsi dan mampu telusur.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.02/MEN/2007
tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) telah menetapkan kriteria dan
standar yang harus diterapkan dalam pembudidayaan ikan. Untuk
memberikan jaminan bahwa unit usaha pembudidayaan ikan telah
menerapkan prinsip-prinsip CBIB maka dilakukan sertifikasi melalui
penilaian kesesuaian standar CBIB. Dalam pelaksanaannya perlu diatur
dalam Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi CBIB ini dimaksudkan sebagai
pedoman bagi Asesor dan unit pembudidayaan ikan dalam proses Sertifikasi
CBIB. Sedangkan tujuannya adalah untuk menjamin proses Sertifikasi CBIB
dapat dilakukan secara efektif, terdokumentasi sesuai dengan sistem mutu
dan mendapatkan pengakuan dari pemangku kepentingan (stakeholders).
1.3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi CBIB terdiri dari :
a. kriteria pemohon dan asesor;
b. penerbitan sertifikat cbib; dan
c. pengendalian.
1.4. KETENTUAN UMUM
Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan:
1. Cara Budidaya Ikan Yang Baik yang selanjutnya disingkat CBIB adalah
cara memelihara dan/atau membesarkan ikan serta memanen hasilnya
dalam lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan jaminan mutu
dan keamanan pangan dari pembudidayaan dengan memperhatikan
sanitasi, benih, pakan, obat ikan dan bahan kimia serta bahan biologis.
2. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan
yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah
dan/atau mengawetkannya.
3. Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan adalah upaya pencegahan
yang harus diperhatikan dan dilakukan sejak pra produksi sampai dengan
pendistribusian untuk mendapatkan hasil perikanan yang bermutu dan
aman bagi kesehatan manusia.
4. Sertifikasi CBIB adalah serangkaian kegiatan penerbitan dan
pengendalian sertifikat melalui penilaian kesesuaian yang dipersyaratkan
dalam CBIB.
5. Sertifikat CBIB adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh Direktur
Jenderal bagi unit pembudidayaan ikan yang memenuhi persyaratan
CBIB.
6. Tindakan koreksi adalah tindakan yang dilakukan oleh Asesi apabila
terjadi ketidaksesuaian dalam pemenuhan persyaratan.
7. Unit pembudidayaan ikan adalah usaha pembesaran ikan baik yang
dimiliki oleh perorangan, kelompok pembudidaya ikan atau badan
hukum.
8. Perpanjangan Sertifikat CBIB adalah penilaian kesesuaian dalam rangka
memperbaharui Sertifikat CBIB terhadap unit pembudidayaan ikan yang
telah bersertifikat CBIB.
9. Pembudidaya ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
pembudidayaan ikan.
10. Asesmen adalah proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi
untuk mendapatkan rekaman, fakta atau informasi yang relevan, serta
kajian yang obyektif untuk menentukan sejauh mana persyaratan telah
terpenuhi.
11. Asesi adalah unit pihak (unit pembudidayaan ikan) yang menjadi obyek
dalam asesmen.
12. Asesor adalah orang yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
Asesmen dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal.
13. Otoritas Kompeten adalah unit organisasi di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang diberi mandat oleh menteri untuk
melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan.
14. Pengendalian adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh otoritas
kompeten untuk melakukan verifikasi terhadap kesesuaian antara
penerapan sistem mutu oleh pelaku usaha dengan peraturan/ketentuan
dalam rangka memberi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
15. Pengawasan (surveilen) adalah kegiatan penilaian kesesuaian yang
dilakukan secara sistematis dan berulang sebagai dasar untuk
memelihara validitas pernyataan kesesuaian.
16. Tim Sertifikasi CBIB adalah tim yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal yang terdiri dari Asesor dan staf sekretariat untuk
melakukan penilaian/Asesmen dan pengendalian sertifikat.
17. Investigasi Sertifikasi CBIB adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengumpulkan bukti dalam rangka menyelesaikan masalah yang terkait
dengan keamanan produk antara lain hasil positif pengujian residu,
penolakan negara pembeli, sertifikasi/Logo CBIB.
18. Direktur Jenderal adalah direktur Jenderal yang melaksanakan tugas
teknis di bidang perikanan budidaya.
19. Dinas adalah satuan kerja perangkat daerah di provinsi yang membidangi
urusan perikanan.
BAB II KRITERIA PEMOHON DAN ASESOR
2.1. KRITERIA PEMOHON
a. Unit pembudidayaan ikan perorangan, kelompok pembudidayaan ikan
(POKDAKAN) atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi dan non
konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor;
b. Telah menerapkan CBIB dalam budidaya minimal 1 (satu) musim tanam;
c. Kegiatan usaha budidaya pada tahap pembesaran ikan.
2.2. ASESOR
Asesor CBIB harus memiliki kompetensi dan persyaratan tertentu serta
tidak berpihak yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal.
2.2.1 Persyaratan
Asesor CBIB harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki Sertifikat Asesor (sebelumnya disebut dengan Auditor) CBIB;
b. memiliki kemampuan dalam disiplin ilmu dan teknologi yang terkait;
c. memiliki kemampuan berkomukasi secara efektif dalam melakukan
penilaian, baik tertulis maupun lisan; dan
d. bebas dari berbagai tekanan (independen).
2.2.2 Tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab Asesor CBIB adalah:
a. Penilaian pendahuluan dan penilaian lapangan dalam rangka penerbitan
dan pengendalian sertifikat CBIB.
b. Bekerjasama dengan tim terkait sistem jaminan mutu keamanan dan hasil
perikanan dalam melaksanakan pengawasan dan investigasi pada unit
budidaya, antara lain Tim Pengendalian Residu dan Pengendalian Obat
Ikan.
c. Menghindari keberpihakan dengan tidak memberikan pembinaan,
bimbingan maupun konsultasi kepada unit budidaya selama
melaksanakan tugas asesmen.
BAB III PENERBITAN SERTIFIKAT CBIB
Penerbitan Sertifikat CBIB dilakukan melalui proses: (i) permohonan,
(ii) penilaian, (iii) pelaporan hasil, dan (iv) pemberian sertifikat. Diagram alir
penerbitan sertifikat CBIB dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alir Penerbitan Sertifikat CBIB
3.1 Permohonan (1) Permohonan Sertifikasi CBIB ditujukan kepada Direktur Jenderal cq.
Direktur Produksi (Format1), dilengkapi dengan dokumen administrasi
dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Provinsi dan Kab/Kota. Dokumen
administrasi meliputi:
a. Copy Izin Usaha Perikanan (IUP) bagi unit usaha berbadan
hukum/Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan/Surat
Keterangan bagi pembudidaya atau kelompok pembudidaya ikan;
b. Data Unit Pembudidayaan Ikan (Format 2);
c. Gambar Layout bangunan dan petakan Unit Pembudidayaan ikan;
d. Struktur Organisasi dan uraian tugas (untuk unit budidaya dengan
jumlah pekerja ≥ 3 orang).
(2) Permohonan dapat disampaikan secara langsung atau melalui pos, fax,
dan/atau surat elektronik dengan alamat: [email protected].
(3) Direktur Produksi meneruskan surat permohonan kepada Sekretariat
Sertifikasi CBIB untuk dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen.
(4) Sekretariat memeriksa persyaratan kelengkapan dokumen dengan
mengisi Tanda Terima Dokumen Permohonan, Audit Kecukupan dan
Rencana Kerja (Format 3). Apabila dokumen tidak lengkap disampaikan
kepada pemohon untuk melengkapi kekurangan dokumen yang
dipersyaratkan (Format 4).
(5) Pemohon melengkapi kekurangan dokumen administrasi paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah menerima surat pemberitahuan.
(6) Direktur Produksi menugaskan Asesor CBIB untuk melakukan Asesmen
(Format 5). Jumlah Asesor yang ditugaskan untuk penilaian dalam 1
(satu) unit pembudidayaan ikan tergantung skala dan kompleksitas
manajemen unit pembudidayaan ikan.
(7) Asesor sebelum melakukan Asesmen perlu mempelajari dokumen unit
pembudidayaan ikan, dan mengidentifikasi hal-hal yang akan menjadi
fokus Asesmen paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum pelaksaanaan
Asesmen dengan melengkapi Tanda Terima Dokumen Permohonan, dan
Audit Kecukupan (Format 3).
(8) Tim Asesor berkoordinasi dengan Dinas dan Asesi mengenai pelaksanaan
Asesmen.
3.2 Pelaksanaan Asesmen
(1) Asesmen dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah penugasan
dengan mengikuti tata cara Asesmen diatur dalam SNI 19-19011-2005
dengan metode wawancara, pemeriksaan catatan/rekaman, sarana dan
prasarana serta lingkungan sekitar menggunakan checklist penilaian
(Format 6);
(2) Asesor mengisi checklist secara lengkap, menulis bukti kesesuaian dan
ketidaksesuaian dalam kolom keterangan. Temuan ketidaksesuaian
dilengkapi dengan penjelasan masalah dan penanggung jawab dari bukti
temuan, serta acuan/SPO yang dilanggar (PLOR-problem, location,
objective evidence, reference). Setelah asesmen lapangan selesai, asesor
merangkum temuan dengan menyalin PLOR dalam Laporan Hasil
Asesmen Lapangan (Format 7), menyampaikannya kepada asesi, untuk
disepakati dan ditandatangani bersama.
(3) Laporan hasil Asesmen dibuat 2 (dua) rangkap, 1 (satu) rangkap
diberikan ke Asesi sedangkan 1 (satu) rangkap disimpan oleh Asesor
untuk proses selanjutnya.
(4) Asesi diberikan kesempatan melakukan tindakan perbaikan dan
menyampaikan laporan tindakan perbaikan (Format 8) kepada Asesor
dalam jangka waktu yang disepakati paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pelaksanaan Asesmen, dengan menyertakan bukti perbaikan, antara lain
surat keterangan/pernyataan, hasil uji laboratorium, gambar perbaikan
fisik di lapangan sesuai temuan ketidaksesuaian.
(5) Asesor melakukan peninjauan terhadap laporan tindakan perbaikan
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah laporan tindakan perbaikan
diterima, dengan melengkapi Laporan Tindakan Perbaikan dan
Peninjauan (Format 8).
3.3 Pelaporan Hasil
(1) Asesor CBIB menyampaikan Laporan Penilaian kepada Direktur Produksi
melalui Sekretariat CBIB (Format 9) paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah penilaian lapangan atau peninjauan tindakan perbaikan.
(2) Sekretariat CBIB menyampaikan dokumen penilaian lapangan kepada
Tim Reviewer untuk pemeriksaan.
(3) Tim Reviewer memeriksa ketepatan dan kelengkapan asesmen lapangan,
dan memberikan rekomendasi hasil penilaian dengan melengkapi bagian
pemeriksaan pada checklist, hasil penilaian lapangan, peninjauan
tindakan perbaikan.
(4) Berdasarkan rekomendasi Tim Reviewer, Direktur menyampaikan
memorandum hasil asesmen dan penerbitan sertifikat CBIB kepada
kepada Direktur Jenderal (Format 10), paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah hasil review diterima.
3.4 Pemberian Sertifikat
(1) Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat CBIB (Format 11) kepada unit
pembudidayaan ikan yang dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan
CBIB, berdasarkan Tingkat kelulusan pada Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat Kelulusan CBIB
Tingkat Ketidaksesuaian Keterangan
Minor Mayor Serius Kritis
A : Sangat Baik 0 – 6 0 – 3 0 0 Kombinasi Minor dan Mayor ≥ 7,
turun menjadi B
B : Baik ≥ 7 4 – 10 1 – 2 0 Kombinasi mayor dan serius ≥ 10,
turun menjadi C
C : Cukup NA * ≥ 11 3 – 4 0
D : Tidak Lulus NA * NA * ≥ 5 ≥ 1
(2) Tata cara penomoran Sertifikat CBIB mengacu pada ISO 3166-2:2007
tentang standar Internasional untuk kode negara dan kode subdivisi.
(3) Jangka waktu berlakunya sertifikat tergantung pada tingkat kelulusan,
yaitu:
a. Lulus dengan predikat A (Sangat Baik) berlaku 4 (empat) tahun sejak
tanggal penerbitan.
b. Lulus dengan predikat B (Baik) berlaku 3 (tiga) tahun sejak tanggal
penerbitan.
c. Lulus dengan predikat C (Cukup) berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal
penerbitan.
(4) Sertifikat disampaikan dengan Tanda Terima Sertifikat (Format 12)
(5) Bagi unit pembudidayaan ikan yang tidak lulus diberikan pemberitahuan
melalui surat (Format 13) dan dilakukan pembinaan oleh Dinas Provinsi
dan Kab/Kota.
BAB IV PENGENDALIAN
Kegiatan pengendalian Sertifikat CBIB dilakukan dalam rangka
menjamin unit pembudidayaan ikan yang telah bersertifikat CBIB secara
konsisten menerapkan prinsip-prinsip CBIB sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan pengendalian ini dilakukan melalui pengawasan, investigasi
penyalahgunaan dan perpanjangan Sertifikat CBIB.
4.1 Pengawasan
Pengawasan Sertifikat CBIB bertujuan untuk menjaga konsistensi
penerapan CBIB.
1) Pengawasan dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali (kecuali pada kejadian
khusus) pada unit pembudidayaan ikan yang telah mendapatkan
Sertifikat CBIB.
2) Sekretariat menyusun jadwal penilaian (pengawasan, penilaian ulang
pada awal tahun (Format 14). Frekuensi pengawasan didasarkan pada
penilaian resiko.
3) Direktur Produksi menugaskan Asesor CBIB untuk melakukan
pengawasan.
4) Asesor melaksanakan pengawasan mengacu pada hasil Asesmen atau
pengawasan sebelumnya. Asesor melaporkan hasil pengawasan tertulis
kepada Direktur Produksi sesuai Surat Perintah Tugas (Format 5).
5) Apabila unit pembudidayaan ikan terbukti melakukan tindakan yang
menyebabkan ketidaksesuaian dengan tingkat “Kritis” maka Direktur
Jenderal melakukan Pembekuan Sertifikat CBIB dan disampaikan
kepada unit pembudidaya ikan dalam waktu 3 (tiga) hari setelah Surat
Pembekuan (Format 15) diterbitkan.
6) Unit pembudidayaan ikan diberikan kesempatan untuk melakukan
Tindakan Perbaikan, dan menyampaikan Laporan Tindakan Perbaikan
(Format 8) kepada Asesor paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah Surat
Pembekuan diterbitkan.
7) Asesor melakukan peninjauan terhadap tindakan perbaikan dan
melengkapi bagian Laporan Tindakan Perbaikan (Format 8). Asesor
melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur Produksi dengan
menyampaikan Laporan Hasil penilaian (Format 9)
8) Direktur Jenderal memberlakukan kembali sertifikat CBIB apabila unit
pembudidayaan ikan dinilai memenuhi persyaratan CBIB (Format 16),
sebaliknya jika dinilai tidak memenuhi persyaratan dilakukan
pencabutan Sertifikat CBIB (Format 17).
9) Pembekuan, pencabutan dan pemberlakuan kembali Sertifikat CBIB
diinformasikan kepada Otoritas Kompeten.
4.2 Perpanjangan Sertifikat
Perpanjangan Sertifikat CBIB dilakukan pada unit pembudidayaan ikan
yang masa berlaku sertifikatnya akan habis.
1) Unit Pembudidayaan Ikan mengajukan permohonan perpanjangan
sertifikat CBIB paling singkat 1 (satu) bulan sebelum masa berlaku
sertifikat habis, kepada Direktur Jenderal Budidaya cq. Direktur Produksi
(Format 18) dilengkapi dengan data unit pembudidayaan ikan apabila
terdapat perubahan.
2) Prosedur selanjutnya dalam rangka perpanjangan Sertifikat CBIB sesuai
dengan penerbitan Sertifikat CBIB.
4.3 Investigasi Sertifikasi
Investigasi sertifikasi CBIB dilakukan apabila terdapat masalah terkait
keamanan produk antara lain hasil positif pengujian residu, penolakan
negara pembeli, penyalahgunaan sertifikasi/logo CBIB. Diagram alir
Investigasi Sertifikasi CBIB dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram alir Investigasi Sertifikasi CBIB.
1) Direktur Jenderal cq. Direktur Produksi menerima laporan dan/atau
informasi mengenai sertifikasi CBIB dengan dilengkapi bukti pendukung
pelapor (Format 19).
2) Direktur Produksi menugaskan Asesor CBIB untuk melakukan investigasi
sertifikasi (Format 5)
3) Asesor melakukan desk audit untuk menyusun rencana investigasi. Asesor
dapat bekerjasama dengan tim lain dalam lingkup SJMKHP dalam
melaksanakan inspeksi lapangan. Inspeksi lapangan dilakukan untuk
menginvestigasi permasalahan dan mengumpulkan bukti yang diperlukan.
4) Asesor mengumpulkan bukti terlapor, melengkapi keterangan dan
memberi kesimpulan investigasi (Format 19) untuk disampaikan pada
Direktur Produksi melalui Sekretariat CBIB;
5) Direktur Jenderal Perikanan Budidaya mencabut Sertifikat CBIB unit
budidaya yang terbukti melakukan pelanggaran persyaratan Sertifikasi
(Format 17) dan pemberitahuan disampaikan kepada pembudidaya dalam
waktu 10 hari setelah investigasi dan ditembuskan kepada Dinas Provinsi
untuk mengambil sertifikat CBIB yang asli dengan mengisi berita acara
penarikan sertifikat (Format 20).
6) Direktur Jenderal Perikanan Budidaya menyampaikan hasil investigasi
kepada Kepala Dinas Provinsi (Format 21).
4.4 Pengaduan Pembudidaya ikan
Pembudidaya ikan yang merasa dirugikan atau ingin menyampaikan
keluhan yang dihadapi dalam proses Sertifikasi CBIB dapat menyampaikan
Pengaduan Sertifikasi CBIB secara tertulis (Format 22) kepada: Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
Email: [email protected].
BAB V PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik
merupakan pedoman bagi Tim Sertifikasi CBIB dan unit pembudidayaan ikan untuk menjamin proses Sertifikasi CBIB dapat dilakukan secara efektif, terdokumentasi sesuai dengan sistem mutu dan mendapatkan pengakuan
dari pemangku kepentingan (stakeholders).
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Ttd SLAMET SOEBJAKTO
Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
Agung Witjaksono
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 65/PER-DJPB/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI CARA
BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
Format 1.
[KOP SURAT PEMOHON] SURAT PERMOHONAN SERTIFIKASI CBIB
Nomor : ………………, …………
Lampiran :
Hal : Permohonan Sertifikasi CBIB
Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Cq. Direktur Produksi di- JAKARTA Bersama ini kami mengajukan permohonan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) pada: 1. Nama unit budidaya : ...................................................…………………… 2. Komoditas/jenis ikan : ..............................................................……...…. 3. Alamat : ............................................................................ - Desa : …………………....................................................... - Kecamatan : ……………….......................................................... - Kabupaten/Kota : ……………….......................................................... - Provinsi : ………………..........................................................
Sebagai bahan penilaian pendahuluan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut:
Copy Izin Usaha Perikanan (IUP) bagi unit usaha berbadan hukum/Tanda
Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan/Surat Keterangan bagi pembudidaya atau kelompok pembudidaya ikan;
Data Unit Pembudidayaan Ikan (Format 2); Gambar Layout bangunan dan petakan Unit Pembudidayaan ikan Struktur Organisasi dan uraian tugas*)
SPO dan formulir pencatatan budidaya ikan.
Dalam pelaksanaan sertifikasi ini, kami bersedia mengikuti dan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam proses penilaian sertifikasi CBIB.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi; 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota. Catatan :
*) khusus untuk unit budidaya dengan personel ≥3 orang
Pimpinan
( )
Format 2. DATA UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN
Data Umum
1 Nama Unit Pembudidayaan Ikan
2 Nama Pimpinan
3 HP/Telp dan Fax
4 Lokasi Usaha
- Desa
- Kecamatan
- Kab/Kota
- Propinsi
GPS:
5 Luas bersih lahan budidaya
6 Status kepemilikan
7 Surat Keterangan Usaha/Dinas/IUP/TPUPI
(copy dilampirkan)
8 Tahun mulai berbudidaya ikan
Data Budidaya dan Produksi
1 Komoditas yang dibudidayakan (jenis ikan)
2 Asal benih (Nama hatchery &
lokasi)
3 Hasil produksi 1 x panen (ton)
4 Jumlah siklus pemeliharaan (kali/th)
5 Pembeli hasil panen (nama & kota)
Data Fasilitas
Gambar tata letak/lay-out bangunan dan unit budidaya dilampirkan
1 Sumber air*): air tanah/mata air/ sungai ............................./waduk ..............................
Jenis Fasilitas Jumlah Ukuran Konstruksi
2 Tambak/Kolam/KJA/Karamba/...................
3 Gudang
- Pakan
- Peralatan
- Sarana lain .........
4 Laboratorium
- Kualitas air
- Lainnya ...
5 Sarana Lain
- Akomodasi pekerja
- Tempat ibadah
- Fasilitas sosial lain
Rincian fasilitas untuk Tambak/Kolam
6 Tandon
7 Saluran air
- Saluran pasok
- Saluran buang
8 Pintu air
- Pintu masuk
- Pintu buang
Data Personel
Struktur organisasi dilampirkan (bagi unit budidaya dengan pekerja ≥ 3 orang)
Bagian Jumlah Pendidikan
1 Penanggung jawab produksi
2 Penanggung jawab mutu
3 Produksi
4 Mesin
5 Laboratorium
Format 3. Tanda Terima Dokumen Permohonan
Telah terima berkas permohonan Sertifikasi / Perpanjangan Sertifikat *) CBIB dari:
Nama Unit Budidaya : Lokasi : Tempat/tgl :
Pemeriksaan Dokumen, Audit Kecukupan & Rencana Kerja
No Uraian Pemeriksaan
Dokumen (ada/tidak)
Audit kecukupan (Cukup/tidak)
Catatan
1 Surat Permohonan (FL/01/PB/001)
2 Copy IUP/TPUPI/Surat Keterangan
3 Data umum (FL/01a/PB/001)
4 Daftar fasilitas (FL/01b/PB/001)
5 Daftar SPO & catatan (FL/01c/PB/001)
6 Jumlah & pendidikan tenaga kerja (FL/01d/PB/001)
7 Struktur Organisasi dan uraian tugas
8 Gambar Layout bangunan dan petakan
9 Sertifikat CBIB
Tanggal Pemeriksaan ......../....... /........ ......../....... /........
Nama Penerima/pemeriksa
Tanda tangan Pemeriksa ......................... .......................
KEPUTUSAN: Proses dilanjutkan/melengkapi dokumen*)
Dilanjutkan/tidak*) Dilanjutkan/tidak*)
Keterangan: *) Coret yang tidak perlu Hal-hal yang perlu diperiksa dalam penilaian lapangan (sesuai kolom
catatan):
1.
2.
3.
Nama Asesor :
Tanggal Persiapan :
Tanda Tangan :
Format 4. [KOP SURAT DJPB]
Nomor : /DPB/TU.210.D3/ / tgl, bulan, tahun
Lampiran : Hal : Kelengkapan Persyaratan Sertifikasi CBIB
Yth. Pimpinan Unit Usaha Budidaya……………………….. Di - Tempat
Sehubungan dengan pengajuan Surat Permohonan/ Perpanjangan*)
Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) Unit Pembudidayaan
Ikan……………………, sesuai dengan Saudara No :………………, tanggal/
bulan/ tahun. dan pemeriksaan kelengkapan persyaratan dokumen seperti
pada tabel di bawah :
Pemeriksaan Dokumen, Audit Kecukupan dan Rencana Kerja
No Uraian Pemeriksaan
Dokumen (ada/tidak)
Audit
kecukupan (Cukup/tidak)
Keterang
an
1 Surat Permohonan
(FL/01/PB/001)
2 Copy IUP/TPUPI/Surat
Keterangan
3 Data umum
(FL/01a/PB/001)
4 Daftar fasilitas
(FL/01b/PB/001)
5 Daftar SPO & catatan
(FL/01c/PB/001)
6 Jumlah & pendidikan tenaga kerja
(FL/01d/PB/001)
7 Struktur Organisasi
dan uraian tugas
8 Gambar Layout bangunan dan petakan
9 Sertifikat CBIB
Berdasarkan hasil pemeriksaan kelengkapan persyaratan dokumen
tersebut, mohon agar dokumen yang belum memenuhi persyaratan dapat
dilengkapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
a.n. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Direktur Produksi,
…………………………………………
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu Tembusan : 1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (sebagai laporan); 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ……………;
Format 5.
[KOP SURAT DJPB]
Nomor : ……………, …………
Lampiran :
Hal : Surat Perintah Tugas
Asesmen Sertifikasi CBIB
Yth. …………………………………………………………
Sehubungan dengan Permohonan Saudara/akan habisnya masa
berlaku Sertifikat CBIB/Pengawasan CBIB/perlunya verifikasi atas informasi
terkait Sertifikat CBIB/Pengendalian pendelegasian Sertifikasi CBIB*) kami menugaskan kepada Asesor:
No Nama /NIP Jabatan/Institusi Keterangan
1.
2.
3.
Untuk melaksanakan penilaian dalam rangka Penerbitan/Perpanjangan/Pengawasan/Investigasi/Verifikasi*) Sertifikasi
CBIB pada unit budidaya ……………….…………… di Desa ………… Kec ……..……. Kab ……….……/ Provinsi …….…… pada tanggal ……
Sehubungan dengan hal itu, kami harapkan kesediaan Saudara untuk mengijinkan dan membantu kelancaran pelaksanaan tugas Asesor dalam penilaian sertifikasi CBIB ada unit budidaya dimaksud/Sekretariat CBIB
Provinsi.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.
a.n. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Direktur Produksi
…………………………………….
Tembusan : 1. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ……..… 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota ………. Keterangan: *) coret yang tidak sesuai
Format 6.
CHECKLIST PENILAIAN CBIB
Nama Unit Budidaya
Lokasi dan Koordinat GPS
Komoditas
Nama Personil Unit Budidaya
Nama Asesor
Tanggal Penilaian
No Persyaratan Kese suaian
Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)
Mn Mj Sr Kr
1. Lokasi
Unit usaha budidaya berada pada lingkungan yang sesuai di mana resiko keamanan pangan dari bahaya kimiawi, biologis dan fisik diminimalisir.
( ) ( ) ( ) ( )
2. SUPLAI AIR
Unit usaha mempunyai sumber air yang baik dan air pasok terhindar dari sumber polusi.
( ) ( ) ( ) ( )
3 TATA LETAK DAN DESAIN
3.1 Area usaha budidaya hanya digunakan untuk pembudidayaan ikan
( ) ( ) ( ) ( )
3.2 Unit usaha budidaya mempunyai desain dan tata letak yang dapat mencegah kontaminasi silang.
( ) ( ) ( )
3.3 Toilet, septic tank, gudang dan fasilitas lainnya terpisah dan tidak berpotensi mengkonta-minasi produk budidaya.
( ) ( )
3.4 Unit usaha budidaya memiliki fasilitas pembuangan limbah cair ataupun padat yang ditempatkan di area yang sesuai.
( ) ( )
3.5 Wadah budidaya seperti karamba dan jaring di-desain dan dibangun agar menjamin kerusakan fisik ikan yang minimal selama pemeliharaan dan panen
( )
4 KEBERSIHAN FASILI-TAS & PERLENGKAPAN
4.1 Unit usaha budidaya dan lingkungannya dijaga kondisi bersih & higienis.
( ) ( )
4.2
Dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama yang menyebabkan kontaminasi.
( ) ( )
4.3 BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen), pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat yang terpisah dan aman.
( ) ( )
No Persyaratan Kese suaian
Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)
Mn Mj Sr Kr
4.4 Wadah, perlengkapan dan fasilitas budidaya dibuat dari bahan yang tidak menyebabkan kontaminasi.
( ) ( )
4.5 Fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis dan dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan; serta (bila perlu) didesinfeksi dengan desinfektan yang diizinkan.
( ) ( )
5 PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA
5.1 Wadah budidaya dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih
( ) ( ) ( )
5.2 Dalam persiapan wadah dan air, hanya mengguna kan pupuk,
probiotik dan bahan kimia yang direkomendasikan.
( ) ( )
6 PENGELOLAAN AIR
6.1 Dilakukan upaya filterisasi air atau pengendapan serta menjamin kualitas air yang sesuai untuk ikan yang dibudidayakan.
( ) ( ) ( )
6.2 Monitor kualitas air sumber secara rutin untuk menja min kesehatan & kebersihan ikan yang dibudidayakan.
( ) ( ) ( )
7 BENIH
7.1 Benih yang ditebar dalam kondisi sehat dan berasal dari unit pembenihan ber sertifikat & tidak mengan dung penyakit berbahaya maupun obat ikan
( ) ( )
8 PAKAN
8.1 Pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal atau surat jaminan dari Institusi yang berkompeten.
( )
8.2 Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruang yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas serta digunakan sebelum tanggal kadaluarsa
( )
8.3 Pakan tidak dicampur bahan tambahan seperti antibiotik, obat
ikan, bahan kimia lainnya atau hormon yang dilarang dan bahan tambahan harus terdaftar.
( ) ( )
8.4 Pakan buatan sendiri harus dibuat dari bahan yang direkomendasikan oleh DJPB dan tidak dicampur dengan bahan-bahan terlarang (antibiotik, pestisida, logam berat)
( ) ( )
8.5 Pemberian pakan dilakukan dalam efisiensi sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.
( ) ( )
No Persyaratan Kese suaian
Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)
Mn Mj Sr Kr
8.6 Pakan berlabel/memiliki informasi yang mencantumkan komposisi, tanggal kadaluarsa, dosis dan cara pemberian dengan jelas dalam bahasa Indonesia.
( )
9 PENGGUNAAN BAHAN KIMIA, BAHAN BIOLO-GI DAN OBAT IKAN
9.1 Hanya menggunakan obat ikan, bahan kimiawi dan biologis yang diizinkan (dengan nomor registrasi dari DJPB)
( ) ( )
9.2 Penggunaan obat yang diizinkan sesuai petunjuk dan pengawasan (obat keras harus digunakan di
bawah pengawasan petugas yang berkompeten)
( ) ( )
9.3 Obat ikan, bahan kimia dan biologis disimpan dengan baik sesuai spesifikasi.
( ) ( ) ( )
9.4 Penggunaan obat ikan, bahan kimia dan bahan biologis sesuai instruksi dan ketentuan/petunjuk pada label.
( ) ( )
9.5 Dilakukan test untuk mendeteksi residu obat ikan dan bahan kimia dengan hasil di bawah ambang batas.
( ) ( )
9.6 Obat ikan, bahan kimia dan bahan biologi yang digunakan mempunyai label yang menjelaskan: dosis dan aturan pemakaian, tanggal kadaluarsa dan masa henti obat yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
( ) ( )
10 PENGGUNAAN ES DAN AIR
10.1 Air bersih digunakan dan tersedia dalam jumlah yang cukup untuk panen, penanganan hasil dan pembersihan.
( ) ( )
10.2 Es hanya berasal dari pemasok yang disetujui dan menggunakan air minum/ bersih
( )
10.3 Es diterima dalam kondisi saniter ( ) ( )
10.4 Es ditangani dan disimpan dalam kondisi higienis
( ) ( )
11 PANEN
11.1 Perlengkapan & peralatan mudah dibersihkan dan dijaga dalam kondisi bersih dan higienis
( ) ( )
11.2 Panen dipersiapkan dengan baik untuk menghindari pengaruh temperatur yang tinggi pada ikan.
( ) ( )
11.3 Pada saat panen dilakukan upaya untuk menghindari terjadinya penurunan mutu dan kontaminasi ikan
( )
No Persyaratan Kese suaian
Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)
Mn Mj Sr Kr
11.4 Penanganan ikan dilakukan secara higienis dan efisien sehingga tidak menim-bulkan kerusakan fisik
( )
12 PENANGANAN HASIL
12.1 Peralatan dan perleng-kapan untuk penanganan hasil mudah dibersihkan dan didisinfeksi (bila perlu) serta selalu dijaga dalam keadaan bersih
( ) ( )
12.2 Ikan mati segera didingin-an dan diupayakan suhunya mendekati 0° C di seluruh bagian.
( ) ( )
12.3 Proses penanganan seperti pemilihan, penimbangan,
pencucian, pembilasan, dll dilakukan dengan cepat dan higienis tanpa merusak produk.
( ) ( )
12.4 Berdasarkan persyaratan yang berlaku, bahan tambahan & kimia yang dilarang tidak digunakan pada ikan yang diangkut.
( ) ( )
13 PENGANGKUTAN
13.1 Peralatan dan fasilitas pengangkutan yang digunakan mudah dibersihkan dan selalu terjaga kebersihannya (boks, wadah, dll)
( ) ( )
13.2 Pengangkutan dalam kon disi higienis untuk meng-hindari kontaminasi (seper ti udara, tanah, air, bahan kimia, dll) dan kontaminasi silang.
( ) ( ) ( ) ( )
13.3 Suhu produk selama pengangkutan mendekati suhu cair es (0°C) pada seluruh bagian produk
( ) ( )
Tambahan Pertimbangan untuk penanganan dan pengangkutan ikan hidup
13.4 Ikan hidup ditangani dan dijaga dalam kondisi yang tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi
( )
14 PEMBUANGAN LIMBAH
14.1 Limbah (cair, padat dan
berbahaya) dikelola (dikumpulkan & dibuang) dengan cara yang higienis dan saniter untuk mencegah kontaminasi
( ) ( ) ( )
15 PENCATATAN
15.1 Dilakukan rekaman pada jenis dan asal pakan (pakan pabrikan) serta bahan baku pakan ikan (untuk pakan buatan sendiri).
( ) ( )
15.2
Penyimpanan rekaman penggunaan obat ikan, bahan kimia dan bahan biologi atau
( ) ( )
No Persyaratan Kese suaian
Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)
Mn Mj Sr Kr
perlakuan lain selama masa pemeliharaan.
15.3 Penyimpanan rekaman kualitas air (air sumber, air pasok, air pemeliharaan dan limbah cair) sesuai kebutuhan (lihat poin 6).
( ) ( )
15.4 Penyimpanan rekaman kejadian penyakit yang mungkin berdampak pada keamanan pangan produk perikanan
( ) ( )
15.5 Rekaman panen disimpan dengan baik.
( ) ( )
15.6 Catatan/ Rekaman pengangkutan Ikan disimpan dengan baik
( )
16 TINDAKAN PERBAIKAN
16.1 Tindakan perbaikan (atas bahaya kemanan pangan) dilakukan sebagai kegiatan yang rutin dan terkendali. Tindakan perbaikan dilakukan dengan tepat dan segera sesuai dengan masalah yang ditemukan.
( ) ( ) ( )
17 PELATIHAN
17.1 Pemilik unit usaha atau pekerja sadar dan terlatih (pelatihan, seminar, workshop, socialization, dsb) dalam mencegah dan mengendalikan bahaya keamanan pangan dalam perikanan budidaya.
( ) ( )
18 KEBERSIHAN PERSONIL
18.1 Pekerja yang menangani ikan dalam kondisi sehat.
( ) ( )
Pemeriksaan oleh Tim Reviewer
Nama Reviewer: ttd
Tanggal:
Catatan:
[ ] ..............................................................
Kesimpulan: sesuai/perlu penjelasan
Tindak lanjut:..................................................
TIM PENILAI :
1. ………………………… (…………………)
2. ………………………… (…………………)
3. ………………………… (…………………)
Format 7.
LAPORAN HASIL ASESMEN LAPANGAN
Nama Unit Budidaya :
Lokasi dan Koordinat GPS :
Komoditas :
Nama Personil Unit Budidaya :
Nama Asesor :
Tanggal Penilaian :
Jumlah Ketidaksesuaian : Referensi No :
Minor : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ]
Mayor : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ]
Serius : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ]
Kritis : [ ], [ ], [ ], [ ]
Uraian Temuan Ketidaksesuaian : (diisi Asesor dengan kalimat PLOR sesuai
checklist) No.
Tindakan perbaikan disampaikan selambatnya tanggal:.......................
*Coret yang tidak perlu
Pimpinan/perwakilan Unit Budidaya Ikan
( ...........................................)
TIM PENILAI
1. ………………………… (…………………)
2. ………………………… (…………………)
3. ………………………… (…………………)
Pemeriksaan oleh Tim Reviewer Nama Reviewer: ttd
Tanggal: Catatan: [ ] ......................................................... Kesimpulan: sesuai/perlu penjelasan Tindak lanjut:..................................................
Format 8.
LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENINJAUAN
Nama Asesi :
Lokasi :
Tanggal Penilaian :
No Temuan
Tindakan
Perbaikan (bukti
dilampirkan)
Target Selesai
Tanggal Selesai
Hasil
Peninjauan (diisi Tim Asesor)
Kesimpulan
(diisi Tim Asesor)
1
2
3
4
5
6
(Verifikasi Tim Asesor) Tanggal penerimaan Dokumen:
Tanggal peninjauan Dokumen : Nama Asesor CBIB : Tandatangan :
Hasil akhir*):
(diisi oleh Asesi) Tanggal Kirim : Nama : Jabatan : Tandatangan & Cap
Pemeriksaan oleh Tim Reviewer Nama Reviewer: ttd
Tanggal: Catatan:
[ ] ............................................................
Kesimpulan: sesuai/perlu penjelasan Tindak lanjut:..................................................
Format 9.
LAPORAN PENILAIAN/PENGAWASAN/VERIFIKASI
MEMORANDUM No.
Yth. : Direktur Produksi Dari : ……………………… (Asesor CBIB) Hal : Laporan perjalanan dinas penilaian/pengawasan/verifikasi CBIB
Tanggal :
Sehubungan dengan tugas kami sesuai SPT No.......... tanggal
................... untuk melakukan Asesmen Sertifikasi/Verifikasi*) CBIB di Kabupaten/Kota .................... pada tanggal ............................, terlampir kami sampaikan Laporan Hasil Asesmen Lapangan untuk masing-masing unit
pembudidayaan ikan, sebagai berikut :
No Nama Unit
Budidaya Lokasi
Komodit
as
Wadah
budidaya
JumlahTemuan
Mn
My
Sr
Kr
PENERBITAN (Baru)
1
2
PERPANJANGAN
1
2
PENGAWASAN
1
2
Data umum unit pembudidayaan ikan dan checklist penilaian
lapangan, kami serahkan kepada Bidang Budidaya yang menangani Sertifikasi CBIB sebagai dokumen kelengkapan dalam proses penebitan Sertifikat CBIB.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan petunjuk Bapak selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih.
..................................
*) Coret yang tidak perlu
Format 10.
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA DIREKTORAT PRODUKSI
MEMORANDUM
Nomor:
Yth : Direktur Jenderal Dari : Direktur Produksi (Manajer Teknis Produksi)
Hal : Laporan Sertifikasi dan Penerbitan Sertifikat CBIB Tanggal : ……………………………………
Sehubungan dengan pelaksanaan Sertifikasi CBIB selama periode
tanggal ........s/d........, terlampir kami sampaikan Laporan Hasil Asesmen
Lapangan untuk masing-masing Unit Pembudidayaan Ikan yang telah lulus
Sertifikasi, sebagai berikut :
No Nama Unit
Pembudidayaan Komoditas Lokasi Tingkat Kelulusan
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Sehubungan dengan hal tersebut mohon perkenan Bapak untuk
menandatangani Sertifikat CBIB dimaksud.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan petunjuk Bapak
selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih.
Direktur Produksi,
..................................
*) Coret yang tidak perlu
Format 11.
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Directorate General of Aquaculture
SERTIFIKAT CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
Good Aquaculture Practices Certificate
Diberikan kepada : This is to certify that
Unit Pembudidayaan Ikan : The Aquaculture enterprise
Alamat :
Address Jenis produk :
Commodity
telah memenuhi persyaratan Cara Budidaya Ikan yang Baik dengan nilai : has fulfilled the Good Aquaculture Practice requirements with grade
SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP
EXCELLENT/GOOD/FAIR
Dikeluarkan di : Jakarta Issued in Pada tanggal
: Dated
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Director General of Aquaculture
Sertifikat ini berlaku selama 4/3/2 tahun sejak tanggal dikeluarkan The certificate is valid for 4/3/2 years after issued date
NOMOR SERTIFIKAT
Format 12.
Tanda Terima Sertifikat CBIB
Sehubungan dengan penerbitan Sertifikat Cara Budidaya Ikan Yang
Baik (CBIB) pada bulan ....................... Tahun ....................... maka telah
diserahterimakan Sertifikat CBIB sebagai berikut:
No
Nama Unit Budidaya
Lokasi Tanggal Tanda Tangan Penerima
............................. , .......................................
Yang menyerahkan
(nama jelas)
instansi
Format 13.
[KOP SURAT DJPB]
Nomor : Lampiran :
Hal : Hasil Penilaian Sertifikasi CBIB
Yth. Pimpinan unit budidaya ikan
Provinsi
Berkenaan dengan penilaian Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik
(CBIB) terhadap unit pembudidayaan ikan ……………. Pada tanggal ………… (tgl, bulan, tahun), kami sampaikan bahwa dari hasil penilaian yang telah
dilakukan pada unit Saudara belum memenuhi persyaratan CBIB sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Saudara dapat
melakukan tindakan perbaikan atas temuan ketidaksesuaian yaitu:
1. ..................
2. ..................
3. ..................
Selanjutnya Saudara dapat mengajukan kembali permohonan Sertifikasi
CBIB sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima
kasih.
a.n Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Direktur Produksi
……………………
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Fomat 14.
JADWAL PENGAWASAN SERTIFIKASI CBIB TAHUN ........
No
Nama Unit
Budidaya
Lokas
i
Nama Pengawa
s
Rencana Pengawasan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
A
Pengawasan
1
2
3
4
B
Penilaian
Ulang
1
2
3
4
5
Disusun di
Pada Tanggal
Disusun oleh (Sebutkan nama dan Jabatan dalam Tim)
Tandatangan
Format 15.
Nomor : /DPB/TU.210.D3/ / tgl, bulan, tahun
Lampiran : 1 exp Hal : Pembekuan Sertifikat CBIB
Yth. Pimpinan unit budidaya ikan ……… Provinsi ……..
Berkenaan dengan pengawasan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) terhadap Unit Pembudidayaan Ikan............... pada tanggal
......(tgl, bulan, tahun), kami sampaikan bahwa dari hasil penilaian yang telah dilakukan pada unit Saudara dinilai belum konsisten memenuhi persyaratan CBIB (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP.02/MEN/2007
tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik) sesuai dengan tingkatan kelulusan.
Untuk itu Sertifikat CBIB Nomor :…….…. dinyatakan DIBEKUKAN UNTUK SEMENTARA
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Saudara dapat melakukan tindakan perbaikan selambatnya tanggal ................ atas temuan ketidaksesuaian yaitu:
4. ..................
5. ..................
6. dst
Apabila tindakan perbaikan dinilai telah konsisten dalam memenuhi
persyaratan CBIB maka sertifikat CBIB Saudara dapat DIBERLAKUKAN KEMBALI, sebaliknya apabila persyaratan CBIB tidak dapat diterapkan secara
konsisten maka sertifikat CBIB Saudara dapat DICABUT. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima
kasih.
a.n. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Direktur Produksi,
………………………………………………………………
Tembusan : 1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (sebagai laporan); 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ……………;
Format 16.
[KOP SURAT DJPB]
Nomor
Lampiran Hal : Pemberlakuan kembali
sertifikat CBIB
Yth. Pimpinan unit pembudidayaan ikan
Berkenaan dengan pengawasan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang
Baik (CBIB) terhadap unit pembudidayaan ikan ……………. pada tanggal ………. (tgl, bulan, tahun) dan tindakan perbaikan yang anda lakukan, kami sampaikan bahwa unit Saudara dinilai telah memenuhi persyaratan CBIB
(Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik sesuai dengan tingkatan kelulusan.
Untuk itu Sertifikat CBIB Nomor: ………… dinyatakan
DIBERLAKUKAN KEMBALI
Kami harapkan Saudara dapat menerapkan persyaratan CBIB secara
konsisten pada unit budidaya Saudara. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.
a.n Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Direktur Produksi
……………………
Tembusan: 1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya; 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.
Format 17.
Nomor : /DPB/TU.210.D3/ / tgl, bulan, tahun Lampiran : 1 exp Hal : Pencabutan Sertifikat CBIB
Yth. Pimpinan unit budidaya ikan ………
Provinsi ……..
Berkenaan dengan pengawasan/investigasi *) Sertifikasi Cara Budidaya
Ikan Yang Baik (CBIB) terhadap Unit Pembudidayaan Ikan............... pada tanggal ......(tgl, bulan, tahun), kami sampaikan bahwa unit usaha Saudara
telah terbukti tidak konsisten memenuhi persyaratan CBIB / telah menyalahgunakan Sertifikat CBIB*).
Untuk itu Sertifikat CBIB Nomor :……………………… dinyatakan
DICABUT
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Saudara dapat menyerahkan Sertifikat CBIB kepada Dinas Provinsi atau Kabupaten/Kota,
serta melakukan tindakan perbaikan atas temuan ketidaksesuaian yaitu **):
7. ..................
8. ..................
9. ..................
10. dst
Selanjutnya Saudara dapat mengajukan kembali permohonan Sertifikasi CBIB sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.**)
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.
a.n. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Direktur Produksi,
………………………………………………………………
*) coret yang tidak perlu **) khusus pengawasan
Tembusan : 1. 2. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (sebagai laporan); 3. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ……………;
Format 18.
[KOP SURAT PEMOHON]
SURAT PERPANJANGAN SERTIFIKAT CBIB Nomor : ………………, …………
Lampiran :
Hal : Permohonan Perpanjangan Sertifikat CBIB
Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Jl. Harsono RM No.3 Ragunan- Pasar Minggu Jakarta
Sehubungan dengan akan berakhirnya masa berlaku Sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), bersama ini kami mengajukan permohonan
Perpanjangan Sertifikat CBIB pada: Nama Unit Budidaya : ……………………………………………
Komoditas/jenis ikan : ……………………………………………
Alamat : Desa ……………….... Kecamatan …………............
Kab/Kota ……………… Provinsi ………………
Sebagai bahan penilaian pendahuluan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut:
Copy Izin Usaha Perikanan (IUP) bagi unit usaha berbadan hukum/Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan/Surat Keterangan bagi pembudidaya atau kelompok pembudidaya ikan;
Data Unit Pembudidayaan Ikan (FL01a/PB/00); Gambar Layout bangunan dan petakan Unit Pembudidayaan ikan
Struktur Organisasi dan uraian tugas*) SPO dan formulir pencatatan budidaya ikan.
Dalam pelaksanaan sertifikasi ini, kami bersedia mengikuti dan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam proses penilaian sertifikasi CBIB.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Pimpinan
cap dan ttd
(Nama lengkap & Jabatan)
Tembusan : 1. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi; 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota.
Catatan : Berilah tanda pada kotak yang sesuai ( )
Format 19.
Investigasi Sertifikasi CBIB
Identitas Pelapor Nama Pelapor : No. ID:
Instansi : Tanggal Laporan : TTD :
Laporan Nama Unit Pembudidayaan Ikan :
Lokasi : Data/informasi yang dilaporkan serta bukti pendukung secara rinci adalah seperti pada Kolom (2) dan (3) berikut:
No Data/Informasi Pelapor Bukti
Pendukung Pelapor
Bukti Terlapor Keterangan
(1) (2) (3) (4)* (5)*
Kesimpulan investigasi:
Pimpinan/Wakil
Unit Pembudidayaan Ikan
(.................................)
Tim Asesor
1. Nama ............................ (..............)
2. Nama ............................ (.............)
3. Nama ............................ (.............)
Keterangan:
* diisi oleh asesor yang ditugasi melakukan investigasi
Format 20. Berita Acara Penarikan Sertifikat CBIB
Sehubungan dengan ketidakkonsistenan terhadap Persyaratan sertifikasi
CBIB pada
unit budidaya ……………………………..
Pada hari ini, …………… tanggal ………… Bertempat di ………………….
Telah dilakukan penarikan Sertifikat CBIB atas nama unit budidaya tersebut
di atas
yang berlokasi di Kelurahan : ……………………………..
Kecamatan: ……………………………..
Kab/Kota : ……………………………..
Provinsi : ……………………………..
Untuk selanjutnya Sertifikat akan dikembalikan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya. Unit budidaya tersebut di atas dapat mengajukan
permohonan sertifikasi kembali setelah melakukan tindakan perbaikan dari
temuan berupa ………………………..(*)
Yang menerima,
(TTD & Cap)
Nama jelas dan Jabatan
(nama tempat, tanggal_bulan_tahun)
Yang menyerahkan,
(TTD & Cap)
Nama jelas dan Jabatan
(*) disebutkan temuan dalam laporan hasil investigasi antara lain Pengujian produk (Konfirmatori) positif/penggunaan logo CBIB yang tidak sesuai
ketentuan.
Format 21.
Nomor : /DPB/TU.210.D3/ / tgl, bulan, tahun
Lampiran : 1 exp Hal : Hasil Investigasi Sertifikasi CBIB
Yth. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ……..
Berkenaan dengan hasil investigasi Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) terhadap Unit Pembudidayaan Ikan............... pada tanggal
......(tgl, bulan, tahun), kami sampaikan hasil investigasi sebagai berikut:
Kami mohon kesediaan Saudara untuk menindaklanjuti hasil investigasi tersebut.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima
kasih.
a.n. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Direktur Produksi,
……………………………………………………………… *) coret yang tidak perlu
**) khusus pengawasan
Tembusan : 1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (sebagai laporan); 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ……………;
Format 22.
PENGADUAN SERTIFIKASI CBIB
Tanggal :
Nama Pelapor : Tandatangan:
Institusi& Jabatan:
No. Tel :
Alamat email :
No Pelayanan yang
dikeluhkan
(diisi oleh pelaku usaha)
Kerugian yang ditimbulkan
(diisi oleh pelaku usaha)
Penyelesaian
(diisi oleh
Sekretariat)
Bukti & Keterangan
(diisi oleh Sekretariat)
Telah diperiksa oleh
(Direktur Produksi)
Tim Sekretariat CBIB
1. Nama ............................ (.................)
2. Nama ............................ (.................)
3. Nama ............................ (.................)
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Ttd
SLAMET SOEBJAKTO
Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
Agung Witjaksono