perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROPOSAL SKRIPSI
PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL
Di Ajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ISTIQOMAH
K 1508037
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL
SKRIPSI
Oleh:
ISTIQOMAH
K1508037
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Istiqomah
NIM : K1508037
Jurusan/Program Studi : PTK/Pendidikan Teknik Sipil
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENGHAWAAN ALAMI RUMAH
TINGGAL” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,
sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Istiqomah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL
Oleh:
ISTIQOMAH
K1508037
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Kejuruan, Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Chundakus Habsya, M.S.Arc Drs. Bambang Sulistyo B. NIP. 19570414 198603 1 002 NIP. 19501004197501 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Abdul Haris S., S.Pd, M.Pd. _______________
Sekretaris : Budi Siswanto, S.Pd., M.Arc. _______________
Anggota I : Ir. Chundakus Habsya, M.S.Arc _______________
Anggota II : Drs. Bambang Sulistyo B. _______________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n. Dekan
Pembantu Dekan,
Prof. Dr. rer.nat. H. Sajidan, M.Si.
NIP 196604151991031002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Istiqomah. PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kenyamanan penghawaan alami di masing-masing ruang dalam bangunan rumah tinggal, sistem ventilasi di masing-masing ruang dalam bangunan rumah tinggal, dan sistem ventilasi yang kurang baik di masing-masing dalam rumah tinggal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif diskriptif. Penelitian dilaksanakan dengan mengukur kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur udara di masing-masing ruangan dalam rumah tinggal serta penghuni rumah menjawab kuesioner yang disediakan. Subjek penelitian adalah perumahan Taman Anggrek dengan 7 rumah tinggal dan perumahan Griya Prima dengan 5 rumah tinggal. Sumber data berasal dari Kuesioner dan pengukuran alat. Teknik pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, Hot Wire Anemometer, Humidity dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian adalah tahapan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kecepatan udara di dalam rumah sesuai dengan SNI 03-6572-2001, kelembaban udara dan temperatur udara dalam rumah tidak sesuai dengan SNI 03-6572-2001.
Simpulan sebagian kecepatan udara dalam rumah sesuai dengan SNI 03-6572-2001, sistem ventilasi yang baik menghasilkan tingkat penghawaan alami yang memenuhi persyaratan kenyamanan, sistem ventilasi yang kurang baik menghasilkan tingkat penghawaan alami yang tidak memenuhi persyaratan. Kata kunci: penghawaan alami, kecepatan udara, kelembaban udara, temperatur udara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
# Jalan yang mulus tidak akan melahirkan sopir yang andal Langit yang terang tidak akan melahirkan pilot yang gesit Dan, laut yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh Maka, jadilah orang yang kuat dan cerdas dalam menghadapi hambatan (Watik M.) # # Pada saat sebuah pintu sukses tertutup, pintu sukses yang lain akan segera terbuka. Maka, jangalah terlampau lama terpaku di depan pintu yang tertutup sehingga lupa melihat pintu sukses yang telah terbuka (Watik M.) # # Kompromi bukanlah sesuatu untuk mencari kesamaan,
tetapi untuk menghargai segala perbedaan. Kebersamaan bukan didasari oleh sifat yang sama, melainkan dilandasi toleransi terhadap hal yang berbeda (Watik M.) #
# Jika kita saling bertukar uang satu lembar seribuan, masing masing mendapat satu lembar seribuan Jika kita saling bertukar satu pemikiran, masing masing mendapat dua pemikiran (Watik M.) #
# Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga merubah pada keadaan yang ada pada diri mereka (QS. AR. Ra’d: 11) #
# Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al Baqarah: 286)
# Lurukan niat, kuatkan tekat, tetap semangat (Penulis) #
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
v ”Bapak dan Ibu”
Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak
terbatas dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga
memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.
v “ Sunarno”
Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian
dan semangat dan selalu ada di sampingku baik di saat kutegar berdiri maupun
saat kujatuh dan terluka.
v ”Rekan-rekan PTB 2008”
Terima kasih atas semangat, perjuangan dan kerjasamanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis
dapat menyelesaikan proposal skripsi ini sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Proposal skripsi ini berjudul “PENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL”
Dalam menyusun skripsi ini penulis mendapat bantuan dari banyak pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Bapak Drs. Sutrisno, ST.M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Ida Nugroho Saputro, ST. M.Eng selaku Ketua Program Pendidikan
Teknik Sipil/Banguan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Abdul Haris S. S.Pd., M.Pd selaku Koordinator Skripsi Pendidikan
Teknik Sipil/Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.S.Arc. selaku Dosen pembimbing I, yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun proposal
skripsi.
6. Bapak Drs. Bambang Sulistyo Budhi selaku Dosen pembimbing II, yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun proposal
skripsi.
7. Teman-teman mahasiswa Program Teknik Bangunan angkatan tahun
2008.
8. Semua pihak yang ikut membantu hingga terselesaikannya proposal
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih
belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk memperbaiki kekurangan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai
acuan pelaksanaan penelitian dan semua pihak yang memerlukannya
Surakarta, Maret 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN. ............................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN. ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii
HALAMA PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................. .............................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................ .............................................. 3
C. Pembatasan Masalah ....................... ............................................. 4
D. Perumusan Masalah ........................ .............................................. 5
E. Tujuan Penelitian ............................. .............................................. 5
F. Manfaat Penelitian ........................... .............................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ................................. .............................................. 7
B. Penelitian yang Relevan ................. .............................................. 20
C. Kerangka Berfikir ............................ ............................................. 22
D. Hipotesis ........................................... .............................................. 24
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........ .............................................. 25
B. Populasi dan Sampel ....................... ............................................. 26
C. Teknik Pengambilan Data ............... .............................................. 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
D. Teknik Pengumpulan Data .............. .............................................. 27
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................. 29
F. Rancangan Penelitian ...................... .............................................. 31
G. Teknik Analisa Data ........................ .............................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data Penelitian................. .............................................. 36
B. Diskripsi Lokasi Penelitian ............. .............................................. 36
C. Pengujian Hipotesis ......................... .............................................. 69
D. Analisa dan Pembahasan ................. .............................................. 80
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan .......................................... .............................................. 84
B. Implikasi ........................................... .............................................. 87
C. Saran ................................................ .............................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 89
LAMPIRAN ...................................................................................................... 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Gerakan angin yang tidak bisa masuk ruangan ......................................... 9
2. Gerakan angin yang masuk ruangan .......................................................... 9
3. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan samping saja ....................... 10
4. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan yang menyebar ................... 10
5. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan di tengah ............................. 10
6. Gerakan angin yang masuk karena dibelokkan pohon ............................. 11
7. Gerakan angin yang masuk melalui keduan bukaan ................................. 11
8. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan atas dan bawah ................... 11
9. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan bawah .................................. 12
10. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan bawah yang lebih lebar ..... 12
11. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan atas dan bawah .................. 12
12. Gerakan angin yang masuk dan keluar melalui bukaan bawah .............. 13
13. Gerakan angin yang tidak dapat masuk karena terdapat penghalang ..... 13
14. Gerakan angin yang masuk karena dibelokkan angin ............................. 13
15. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan dan keluar melalui
bukaan lainnya............................................................................................ 14
16. Ruangan dengan ventilasi yang cukup ..................................................... 15
17. Paradigma kerangka berpikir..................................................................... 23
18. Alokasi Waktu Kegiatan Penelitian .......................................................... 25
19. Bagan alur penelitian ................................................................................. 33
20. Peta Lokasi Perumahan Taman Anggrek ................................................. 38
21. Site Plan Unit Rumah Perumahan Taman Anggrek ................................ 40
22. Denah Rumah Ibu L ................................................................................... 41
23. Rumah Ibu L ............................................................................................... 41
24. Denah Rumah Bapak DS .......................................................................... 43
25. Rumah Bapak DS ...................................................................................... 43
26. Denah Rumah Bapak AW ......................................................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
27. Rumah Bapak AW ..................................................................................... 45
28. Denah Rumah Bapak S .............................................................................. 47
29. Rumah Bapak S .......................................................................................... 47
30. Denah Rumah Ibu L ................................................................................... 49
31. Rumah Ibu L ............................................................................................... 49
32. Denah Rumah Bapak JM ........................................................................... 51
33. Rumah Bapak JM ....................................................................................... 51
34. Denah Rumah Ibu AS ................................................................................ 53
35. Rumah Ibu AS ............................................................................................ 53
36. Peta Lokasi Perumahan Griya Prima ........................................................ 56
37. Site Plan Unit Rumah Perumahan Griya Prima Timur............................ 58
38. Denah Rumah Ibu SHA ............................................................................. 59
39. Rumah Ibu SHA ......................................................................................... 59
40. Denah Rumah Bapak M............................................................................. 61
41. Rumah Bapak M ........................................................................................ 61
42. Denah Rumah Ibu Y .................................................................................. 63
43. Rumah Ibu Y .............................................................................................. 63
44. Denah Rumah Ibu TL ................................................................................ 65
45. Rumah Ibu TL ............................................................................................ 65
46. Denah Rumah PMK ................................................................................... 67
47. Rumah PMK ............................................................................................... 67
48. Denah dan Potongan Ruang Tamu............................................................ 72
49. Denah dan Potongan Ruang Makan.......................................................... 73
50. Denah dan Potongan Ruang Tidur 1 ......................................................... 74
51. Denah dan Potongan Ruang Tidur 2 ......................................................... 75
52. Denah dan Potongan Kamar Mandi/WC .................................................. 76
53. Denah dan Potongan Dapur ....................................................................... 77
54. Sistem Ventilasi yang Kurang Baik di Ruang Tidur 2 ............................ 78
55. Sistem Ventilasi yang Baik di Kamar Mandi/WC ................................... 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................................... 28
2. Hasil Hitungan rxy ....................................................................................... 30
3. Hasil Hitungan r11 ....................................................................................... 31
4. Jumlah Rumah Perumahan Taman Anggrek ............................................. 36
5. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Ibu L ....................................................................................... 42
6. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Bapak DS ............................................................................... 44
7. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Bapak AW ............................................................................. 46
8. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Bapak S .................................................................................. 48
9. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Ibu L ....................................................................................... 50
10. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Bapak JM ............................................................................... 52
11. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Ibu AS .................................................................................... 54
12. Jumlah Rumah Di Perumahan Griya Prima .............................................. 55
13. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Ibu SHA ................................................................................. 60
14. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Bapak M................................................................................. 62
15. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Ibu Y ...................................................................................... 64
16. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah Ibu TL .................................................................................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
17. Hasil pengukuran kecepatan udara, kelembaban udara dan temperatur
udara rumah PMK ....................................................................................... 68
18. Tabel Tinggi Plafon dan Bukaan Perumahan Taman Anggrek ............... 82
19. Tabel Tinggi Plafon dan Bukaan Perumahan Griya Prima ...................... 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kisi-kisi Kuesioner .................................................................................... 92
2. Kuesioner .................................................................................................... 93
3. Data hasil kuesuoner sebelum validitas dan reliabilitas .......................... 95
4. Data hasil kuesuoner setelah validitas dan reliabilitas ............................ 96
5. Tabel kritikan selebaran r product moment .............................................. 97
6. Hasil uji validitas kuesioner ...................................................................... 98
7. Hasil uji reliabilitas kuesioner ................................................................... 99
8. Data Hasil Pengukuran .............................................................................. 100
9. Analisa Luas Bukaan ................................................................................. 104
10. Data hasil analisa fisik ............................................................................... 105
11. Hasil observasi ........................................................................................... 114
12. Foto-foto hasil penelitian ........................................................................... 115
13. Surat Perijinan ............................................................................................ 119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam berbagai lini kehidupan manusia dapat kita rasakan secara nyata
sekarang ini dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya Pemanasan Global akibat
efek Rumah Kaca yang pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim secara
global. Fenomena ini, yang dipopulerkan oleh kaum intelektual dan pers,
sebetulnya sudah menunjukkan gejalanya semenjak menginjak era millennium.
Momentum awalnya mungkin dapat kita saksikan pada beberapa dekade
sebelumnya pada saat revolusi industri sedang gencar-gencarnya seraya dengan
makin cepatnya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan saat itu. Sungguh sangat
disayangkan dan disesalkan bila kemapanan dalam bidang sains justru merusak
bumi yang menjadi pijakan manusia selama ini dan bukannya makin menjaga
kelestariannya. Bukankah bumi ini diwariskan kepada kita untuk dijaga dan
dilestarikannya, bukan malah mengeksplotasinya seenak hati tanpa memikirkan
dampak negatif yang akan terjadi.
Pemanasanglobal (global warming) sebagai bentuk ketidakseimbangan
ekosistem bumi merupakan kondisi meningkatnya suhu rata-rata global
permukaan bumi yang terjadi akibat meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca
(karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon,
sulfur heksafluorida) di atmosfer. Emisi ini dihasilkan terutama dari pembakaran
bahan-bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta penggundulan dan
pembakaran hutan. EfekRumahKaca sebagai suatu bentuk sistem ekosistem di
bumi justru sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Tanpanya bumi akan
menjadi lebih dingin. Akan tetapi, sistem tersebut akan bersifat merusak jika
berlebihan dalam artian efek Rumah Kaca telah menghasilkan sejumlah panas
yang berlebih dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis
Khatulistiwa, sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua
kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2 Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-
Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya
menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator,
sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari
ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.
Berdasarkan informasi http://www.forumsains.com/artikel/pemanasan-
global/,pergeseran iklim yang terjadi di Indonesia, seharusnya bulan September
sudah memasuki musim penghujan bergeser ke bulan November, merupakan
salah satu bukti makin seriusnya dampak yang disebabkan oleh pemanasan global.
Belum lagi kenaikan permukaan laut Indonesia sebesar 0,8 cm per tahun
merupakan ancaman bagi pulau-pulau kecil di nusantara. Telah diberitakan pula
bahwa sebuah danau di Cile tiba-tiba hilang akibat melelehnya dinding es yang
menjadi pembendung danau. Para pakar menyatakan setelah melakukan inspeksi
bahwa hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Kasus-kasus di atas hanyalah
sebagian kecil dari sejumlah kasus yang ada. Pada intinya, pemanasan global
memberikan nuansa baru yang mengerikan bagi kehidupan manusia di masa
sekarang terlebih lagi untuk jangka waktu ke depannya bila tidak segera diatasi
sedini mungkin. Oleh karena itu, walaupun boleh dikata sudah terlambat,
sepatutnya kita membuat langkah-langkah strategis dalam mengatasi persoalan
ini.
Permasalahan keterbatasan lahan dalam membangun rumah menjadi
semakin kompleks. Pada saat sekarang ini sangat sulit untuk membangun rumah
yang berukuran besar dengan pekarangan yang luas pula. Setiap rumah yang
dibangun berukuran minimalis dengan pekarangan yang sempit. Sehingga sulit
untuk ditanami pepohonan. Dalam hal ini pepohonan sangat berperan penting
dalam kehidupan sehari-hari yaitu mengurangi polusi dan menjadikan udara
disekitarnya menjadi sejuk. Sering ditemukan dalam kompleks perumahan sangat
sedikit sekali pepohonan yang ditanam sehingga suasana dalam kompleks
perumahan tersebut terasa panas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Selain itu, harga bahan bangunan yang semakin mahal terutama kayu
maka untuk menghemat biaya bukaan/ventilasi dalam rumah tinggal dibuat kecil.
Dengan ventilasi yang kecil maka sirkulasi udara tidak akan lancar sehingga udara
dalam ruangan menjadi lebih panas.
Untuk mengatasi masalah ini biasanya di ruangan tertentu dalam rumah
dipasang AC untuk mengurangi udara yang panas. Harga setiap unit AC pada saat
sekarang ini juga mahal. Namun penggunaan AC menjadi hal yang wajib dalam
kehidupan sehari-hari. Padahal jika ditinjau dari kesehatan, berada dalam ruangan
yang ber-AC akan mengganggu kesehatan. Selain itu juga akan terjadi
pemborosan dalam penggunaan listrik. Sehingga diperlukan cara yang tepat untuk
mengatasi permasalahan ini.
Oleh karena itu penulis merancang sebuah penelitian yang
berjudulPENGHAWAAN ALAMI RUMAH TINGGAL
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
ditarik beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Pemanasan global yang terjadi pada masa sekarang ini belum ada cara untuk
mengatasinya.
2. Indonesia dilalui garis khatulistiwa sehingga udara menjadi serba panas.
3. Di sebagian besar perumahan memiliki keterbatasan lahan untuk menanam
pepohonan yang besar sehingga udara terasa panas.
4. Sirkulasi penghawaan alami yang sangat kurang karena harga bahan kusen dan
jendela per m2 lebih mahal dari dinding batu bata.
5. Terjadinya pemborosan listrik dalam penggunaan penghawaan dan
pencahayaan setiap hari.
6. Belum diketahui besarnya penghawaan alami yang terjadi di setiap ruangan
dalam rumah tinggal.
7. Sistem ventilasi mempengaruhi kenyamanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta agar masalah yang dikaji dalam
penelitian ini menjadi terarah dan tidak melebar terlalu jauh maka dibuat batasan
masalah sebagai berikut:
1. Sirkulasi penghawaan alami dalam setiap ruangan di dalam rumah tinggal.
2. Pengukuran penghawaan alami yang terjadi di dalam rumah tinggal.
3. Pengukuran penghawaan alami secara fisikmenurut kondisi ruangan di dalam
rumah tinggal.
4. Pengukuran penghawaan alami secara adaptif menurut persepsi penghuni
rumah tinggal.
5. Pengukuran penghawaan alami dilakukan pada tipe rumah tinggalkecil (36/75
dan 45/80).
6. Pengukuran penghawaan alami dilakukan pada tipe rumah tinggal menengah
(60/125).
7. Pengukuran penghawaan alami dilakukan pada ruang tamu, ruang tidur, ruang
keluarga, ruang makan, dapur dan kamar mandi/WC.
8. Standar penghawaan alami ditetapkan dalam SNI 03-6572-2001.
9. Alat ukurkecepatan udara dan temperatur udara menggunakan Hot Wire
Anemometer.
10. Alat ukur kelembaban udara menggunakan Humidity.
11. Pengukuran penghawaan alami dilakukan di perumahan Griya Prima Klaten
yang merupakan perumahan sudah lama dibangun.
12. Pengukuran penghawaan alami dilakukan di perumahan Taman Anggrek
Klaten yang merupakan perumahan baru dibangun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang masalah
tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat kenyamanan penghawaan alami di masing-masing ruang
dalam bangunan rumah tinggal?
2. Bagaimana sistem ventilasi di masing-masing ruang dalam bangunan rumah
tinggal?
3. Bagaimana sistem ventilasi yang kurang baik di masing-masing dalam rumah
tinggal?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan pembatasan masalah tersebut maka
tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuitingkat kenyamanan penghawaan alami di masing-masing
ruang dalam bangunan rumah tinggal.
2. Untuk mengetahuisistem ventilasi di masing-masing ruang dalam bangunan
rumah tinggal.
3. Untuk sistem ventilasi yang kurang baik di masing-masing dalam rumah
tinggal.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini begitu penting karena dapat menghasilkan informasi yang
dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan penelitian baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan arsitek tentang
penghawaan alami yang terjadi di setiap ruangan dalam rumah tinggal.
b. Memberikan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan arsitek
penghawaan alami yang sesuai dengan standar nasional.
c. Sebagai penelitian pengembang untuk penelitian lain yang relevan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
d. Sebagai pendukung teori-teori penelitian sebelumnya.
2. ManfaatPraktis
a. Memberikan informasi tentang penghawaan alami di masing-masing ruang
dalam bangunan rumah tinggal.
b. Memberikan informasi tentang penghawaan alami yang baik sesuai dengan
standar nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Rumah Tinggal
a. Pengertian Rumah Tinggal
Menurut Probo Hindarto (2007), rumah atau hunian adalah tempat
dimana seseorang tinggal beserta keluarganya, memiliki hubungan sosial dengan
masyarakat sekitarnya, dan melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka
mempersiapkan diri untuk aktivitas di luar ruangan.
Berdasarkan Undang-Undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman:
1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
2) Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan.
3) Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik yang berupa kapwasan perkotaan maupun perdesaan
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan
penghidupan.
b. Tipe-tipe Rumah Tinggal
Menurut Suparno Sastra M. (2005:23), rumah tinggal dibagi menjadi
beberapa tipe, yaitu:
1) Perumahan tipe kecil, antara lain : 36/75, 45/80, 54/120.
2) Perumahan tipe sedang dan menengah, antara lain : 60/125, 60/126,
70/130, 74/140, 110/254, 116/254, 120/195.
3) Perumahan tipe besar dan mewah, antara lain : 150/255, 255/375,
264/443, 277/240, 278/240, 300/450, 300/550, 308/440, 315/462,
422/420.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
c. Ketentuan Pembangunan Perumahan
Dalam suatu bersama tiga menteri yang terdiri dari Menteri Dalam
Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan rakyat No. 643-348
tahun 1992, No. 739/KPTS/1992, No. 09/KPTS/1992, kriteria perumahan adalah
sebagai berikut:
1) Rumah sederhana adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan
luas kaveling antara 54 m² sampai 200 m² dan biaya pembangunan
per m² tidak melebihi dari harga satuan per m² tertinggi untuk
pembangunan perumahan dinas pemerintan kelas C yang berlaku.
2) Rumah menengah adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan
luas kaveling antara 200 m² sampai 600 m² dan/atau biaya
pembangunan per m² antara harga satuan per m² tertinggi untuk
pembangunan perumahan dinas pemerinah kelas C sampai A yang
berlaku.
3) Rumah mewah adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan
luas kaveling antara 600 m² sampai dengan 2000 m² dan/ atau biaya
pembangunan per m² di atas harga satuan per m² tertinggi untuk
pembangunan perumahan dinas kelas A yang berlaku
2. Penghawaan Alami
a. Pengertian Penghawaan alami
Menurut Probo Hindarto (2007:3), penghawaan adalah aliran udara di
dalam rumah, yaitu proses pertukaran udara kotor dan bersih.
Menurut PalinoArienday dalam Bella
Selviana(2010),Pengertianpenghawaanalamiadalahpergantianudarasecaraalami(tid
ak melibatkan peralatan mekanis seperti mesin penyejuk udara atau yang lebih
dikenal dengan Air conditioner atau AC).Sedangkan pengertian dari alami adalah
secara alamiah, tidak menggunakanalat, berjalan berdasarkan sifat alam.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penghawaan
alami adalah sirkulasi udara dalam rumah secara alami tanpa menggunakan alat
penyejuk udara (AC).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Arah Angin
Penghawaan alami merupakan penghawaan yang memanfaatkan
datangnya arah angin. Aliran angin yang masuk ke dalam rumah melalui bukaan
akan menciptakan kenyamanan bagi penghuni rumah tersebut. Menurut Rakyan
Tantular (2009:25), menggambarkan aliran angin dalam rumah tinggal sebagai
berikut:
1) Aliran angin dalam gambar denah
a) Aliran angin yang menabrak dinding bangunan tanpa bukaan.
Dinding bangunan tidak terdapat bukaan sehingga aliran udara
tidak dapat masuk kedalam bangunan.
Gambar 1. Gerakan angin yang tidak bisa masuk ruangan
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
b) Aliran angin yang masuk melalui bukaan dari samping dan
keluar melalui bukaan yang lainnya. Sehingga ada pergerakan
udara dalam ruangan.
Gambar 2. Gerakan angin yang masuk ke dalam ruangan
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
c) Aliran angin masuk melalui bukaan dari samping tetapi tidak
ada bukaan yang lain sehingga udara dalam ruangan tidak dapat
bergerak.
Gambar 3. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan samping saja
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
d) Aliran angin masuk melalui bukaan yang menyebar di satu
dinding dan keluar melalui bukaan yang besar di tengah.
Sehingga udara dalam ruangan dapat menyebar ke seluruh
ruangan.
Gambar 4. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan yang menyebar
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
e) Aliran angin masuk melalui beberapa bukaan yang besar di
tengah dan keluar melalui bukaan yang menyebar di satu
dinding. Udara dapat menyebar ke seluruh ruangan tetapi sisi
samping arah masuknya udara tidak dilewati udara.
Gambar 5. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan di tengah
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
f) Aliran angin yang dibelokkan oleh pohon sebagai kanopi
sehingga udara dapat masuk ke dalam ruangan.
Gambar 6. Gerakan angin yang masuk karena dibelokkan pohon
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
g) Aliran udara melewati samping kanan dan kiri bangunan dan
masuk melalui bukaan samping.
Gambar 7. Gerakan angin yang masuk melalui kedua bukaan
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:25), Rumah Irit Energi
2) Aliran angin dalam gambar potongan
a) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada di atas dan di
bawah kemudian keluar melalui bukaan yang lain. Sehingga
bagian atas dan bawah ruangan dilewati udara.
Gambar 8. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan atas dan bawah
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada dibawah dan
keluar melalui bukaan lainyang berada di atas. Sehingga udara
bergerak di tengah-tengah ruangan dan di pojok ruangan tidak
dilewati udara.
Gambar9. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan bawah
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
c) Aliran angin masuk melalui bukaan yang lebih besar yang berada
di bawah dan keluar melalui bukaan yang lain. Hal ini
menyebabkan udara lebih menyebar ke dalam ruangan.
Gambar10. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan bawahyang lebih besar
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
d) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada di sisi bawah
dan keluar melali dinding yang terdapat bukaan pada sisi atas
dan bawah dinding. Dalam hal ini udara melewati sisi atas dan
tengah pada ruangan.
Gambar 11. Gerakan angin yang keluar melalui bukaan atas dan bawah
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
e) Aliran angin masuk melalui bukaan yang berada di bawah dan
keluar pada bukaan yang lain yang juga berada dibawa. Sehingga
udara hanya melewati sisi aras pada ruangan.
Gambar 12. Gerakan angin yang masuk dan keluar melalui bukaan bawah
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
f) Aliran udara dibelokkan oleh sebuah pohon dan terdapat sebuah
benda di depan bukaan. Sehingga udara tidak dapat masuk dalam
ruangn.
Gambar 13. Gerakan angin yang tidak dapat masuk karena terdapat penghalang
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
g) Aliran udara ditahan oleh sebuah dinding dan dibelokkan oleh
pohon, sehingga udara dapat masuk ke dalam ruangan.
Gambar 14. Gerakan angin yang masuk karena dibelokkan angin
Sumber. Rakyan Tantukar (2009:26), Rumah Irit Energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Arah Hadap Rumah Tinggal
Arah hadap rumah tinggal sangat berpengaruh penting terhadap
penghawaan alami. arah hadap rumah tinggal hubungannya dengan arah angin
yang datang dan melewati rumah tinggal tersebut. Dengan arah hadap rumah
tinggal dan arah angin datangnya angin yang dapat dipadukan akan menciptakan
penghawaan alami bagi penghuni di dalamnya. Sebelum menentukan arah hadap
rumah tinggal sebaiknya diperhatikan besarnya kecepatan angin yang datang.
Dalam penghawaan alami tentu saja kecepatan angin yang datang dan masuk ke
dalam ruangan bervariasi besarnya.
Menurut Setyo Soetiadji (1986:39) mengatakan bahwa:
“Salah satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan aliran udara di
dalam bangunan kita adalah dengan membuka diri ke arah angin datang. Dalam
keadaan demikian maka kita tinggal mengatur besar kecilnya pembukaan untuk
mengalirkan udara ke dalam bangunan kita sehingga bisa mendapatkan tingkat
kenyamanan yang sesuai dengan keinginan kita.”
Gambar 15. Gerakan angin yang masuk melalui bukaan dan keluar melalui bukaan
yang lainnya.
Sumber. Setyo Soetiadji (1986:27), Anatomi Utilitas
Jadi arah hadap rumah tinggal yang baik yakni adanya bukaan pada arah
datangnya angin. Sehingga angin dapat masuk melalui bukaan tersebut dan keluar
melalui bukaan yang lain. Dengan bukaan yang baik maka sirkulasi udara dalam
ruangan akan baik pula.
Menurut Probo Hindarto.(2007:30), Udara dalam ruangan rumahtinggal
dapat diusahakan untuk tetap mengalir dengan berbagai cara, antara lain:
1) Membuat bukaan-bukaan yang diperlukan. Yang dimaksud bukaan
adalah lubang-lubang pada dinding yang dapat mengalirkan udara,
antara lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
jendela,lubangventilasi,atapterbukadansebagainya.Minimallebarbuka
an
untukpenghawaanadalah5%dariluaslantaisebuahruangan.Padadasarn
ya luas penghawaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Semakin baik penghawaansuatu
ruangmakasemakinsehatlahruangtersebut.Perhatikan pula lebar
bukaan agar tidak memasukkan debu jalanan dan polusi udara
terlalu banyak.
Gambar 16.Ruangan dengan ventilasi yang cukup
Sumber: Probo Hindarto.(2007:30), InspirasiRumahSehatdi Perkotaan.
2) Menggunakanpenghawaansilang.Udaramengalirdarisatubukaankebu
kaan
lainnya.Carainiadalahcarayangsangatmudahdandapatdirencanakansej
ak perencanaanrumah.
d. Sistem Ventilasi yang Baik
Sistem ventilasi dalam rumah perlu diperhatikan dengan baik agar
sirkulasi udara ruangan dalam rumah dapat berlangsung lancar. Menurut
http://bambino.blogdetik.com/2010/09/19/pentingnya-ventilasi-dalam-
rumah/terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem ventilasiyang
baik, antara lain:
1) Buat sirkulasi udara terus mengalir di setiap ruang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Udara yang masuk ke dalam ruangan harus dapat keluar
dengan mudah. Udara yang terjebak dalam ruangan, membuat
ruangan menjadi lembab.
2) Ventilasi silang
Pergerakan udara mengalir secara horisontal dalam ruangan,
melalui dua dinding yang saling berhadapan. Dibutuhkan jendela
atau bukaan yang saling berhadapan dalam sebuah ruangan, untuk
dapat menghasilkan ventilasi silang. Sehingga, udara yang masuk
dari satu jendela akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang
ada dihadapannya.
3) Sirkulasi Udara secara horisontal
Udara panas yang ada dalam ruangan biasanya naik ke
bagian teratas, sehingga perlu dikeluarkan agar ruangan tidak
menjadi panas. Jika ruangan tidak memiliki jendela atau tidak
berbatasan langsung dengan udara luar, maka udara panas perlu
dikeluarkan melalui plafon. Caranya, buat lubang bukaan di area
plafon, di bawah atap atau genteng, agar udara panas dapat keluar.
4) Sirkulasi udara mengalir
Buat ruangan atau area terbuka berupa taman atau
innercourt, yang menghubungkan antar ruang. Sehingga, udara dapat
mengalir dengan bebas baik secara horisontal maupun vertikal.
Ruangan berplafon tinggi, akan meminimalisir panas dalam ruangan.
Tinggi plafon minimal tiga meter, agar ruangan terasa lega dan
memudahkan sirkulasi udara. Void, juga menjadi sarana udara
mengalir antar ruang secara vertikal.
5) Buat kolam
Adanya kolam dengan air yang bergerak, akan membantu
menurunkan suhu ruangan dan menciptakan kesejukan di dalam
rumah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
e. Plafon
Menuruthttp://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/konstruksi-plafon.html,
berikut dijelaskan beberapa penjelasan tentang plafon:
1) Pengertian Plafon
Plafon atau langit-langit adalah bagian konstruksi
merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka
atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan
dibawah rangka atapnya.
2) Fungsi Plafon
Plafon memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai
berikut:
(a) Plafon merupakan bagian dari interior yang harus didesain
sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak dipandang (artistik).
(b) Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan tentunya ketinggian
dapat diatur sesuaikan dengan fungsinya ruangan yang ada.
Umpamanya; untuk ruang tamu pada sebuah rumah tinggal
cenderung tinggi plafon direndahkan, begitu juga ruang keluarga
atau ruang makan, agar mempunyai kesan lebih familier dan
bersahabat.
(c) Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari
atap atau sebagai penahan perambatan panas dari atap
(aluminium foil).
(d) Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh
diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam.
(e) Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai
tempat untuk menggantungkan bola lampu, sedang bagian
atasnya untuk meletakkan kabel - kabel listriknya (sparing
instalasi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3) Bahan Penutup Plafon
Seiring perkembangan jaman, bahan untuk penutup plafon
bermacam-macam. Berikut merupakan bahan penutup plafon yang
biasa digunakan dalam pembangunan:
(a) Tripleksdengan tebal 4 mm
(b) Asbes3 mm
(c) Akustic tile atau soft board 15 mm
(d) Gypsum board
(e) Aluminium
(f) Papan / kayu
(g) Hard board
(h) Bahan g.r.c., dan lain-lain
4) Tinggi Plafon
Daerah tropis merupakan daerah yang cenderung terasa
panas. Dalam hal ini plafon yang tinggi memungkinkan sirkulasi
udara yang lebih baik. Telah diketahui bahwa udara panas akan
bergerak ke atas. Dengan demikian plafon yang tinggi
memungkinkan udara di ruangan menjadi tetap sejuk. Selain itu,
dengan plafon yang tinggi dimungkinkan cahaya matahari dapat
masuk lebih dalam ke semua bagian rumah. Dan dengan demikian
ruangan tidak terasa lembab. Maka di daerah tropis dengan udara
yang cenderung panas sebaiknya tinggi plafon tidak kurang dari
280cm, atau antara 2,8 – 3,2 m.http://annahape.com/2010/09/18/tip-
98-berapa-tinggi-plafon-rumah-yang-ideal/,
5) Lubang Plafon
Udara panas akan bergerak ke atas sehingga diperlukan
lubang pada plafon. Lubang plafon yang dibuat diharapkan mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mengalirkan udara panas keluar ruangan. Sehingga membuat
ruangan tidak terasa panas.
3. Persyaratan kenyamanan
MenurutLippsmeier (1997:36-37), faktor-faktor terpenting yang
mempengaruhi kenyaman di dalam ruangan tertutup adalah:
1) Temperatur udara
2) Kelembaban udara
3) Temperatur radiasi rata-rata dinding dan atap
4) Kecepatan gerakan udara
5) Tingkat pencahayaan dan distribusi cahaya pada dinding pandangan
Menuruthttp://archzal.blogspot.com/2011/05/standar-kenyaman-termal-
visual-dan.html, Standar kenyamanan termal untuk kecepatan udara yang
digunakan ada tiga yaitu :
1) Lippsmeier (1997:38) menyatakan bahwa patokan untuk kecepatan
angin ialah :
(a) 0.25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara
(b) 0.25 – 0.5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa
(c) 1.0 – 1.5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan
(d) Diatas 1.5 m/s tidak menyenangkan.
2) Lechner (2001:70) menyatakan “jangkauan yang nyaman untuk
kecepatan angin berkisar antara 20 hingga 60 kaki/menit (fpm)
kurang lebih 0.6 mph-2 mph”
3) Menurut MENKES NO.261/MENKES/SK/11/1998, laju angin
ruangan yaitu 0.15 sampai 0.25 m/s.
4) SNI 03-6572-2001, kecepatan udara yang jatuh diatas kepala tidak
boleh lebih kecil dari 0,15 m/detik dan tidak boleh lebih besar dari
0,25 m/detik. Kelembaban udara berkisar antara 40% - 50%.
5) SNI 03-6572-2001, daerah kenyamanan temperatur untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a) Sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5ºC ~ 22,8ºC.
b) Nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8ºC ~ 25,8ºC.
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8ºC ~ 27,1ºC
B. Penelitian yang Relevan
Berapa penelitian yang relevan dan dijadikan referensi pada penelitian
ini diantaranya:
No. Judul Kesimpulan Pengarang 1. Pencahayaan
dan Penghawaan Alami Kost Putri Studi Kasus Wisma Dirgantara dan Dormitory Kelapa Dua, Depok
Kost Wisma Dirgantara dan Dirmatory berada di dekat Universitas Gunadarma, Kelapa Dua Depok. Untuk memenuhi kriteria kos yang sehat maka diperlukan pencahayaan dan penghawaan alami yang baik.
Bella Selviana, 12 Juli 2010, Universitas Gunadarma, Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencana.
2. Simulasi Natural Ventilation Pada Bangunan Rumah Tipe 36 Dengan Menggunakan CFD
Tipe rumah tropis pada umumnya adalah memiliki bukaan cukup untuk menghasilkan debit ventilasi untuk mencapai tingkat kenyamanan dan kesehatan ruang. Penelitian ini adalah untuk menganalisa sisitem penghawaan alami pada tipe rumah tropis yaitu tipe 36 yang berada di kota Semarang. Dengan tujuan untuk mengetahui nilai pergantian udara tiap jam atau ai change per hour pada tipe rumah tersebut, juga untuk mengetahui pola pergerakan udara alami yang terjadi di dalam ruangan.
Findra Agustian Ardhi, Juni 2010, Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang.
3. Penghawaan Pada Interior Rumah Sakit: Studi Kasus Ruang Rawat Inap Utama Gedung Lukas, Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta
Penghawaan rumah sakit penting dicermati, sebab terkait langsung dengan kenyamanan tubuh manusia. Disamping menyuplai udara segar untuk pernapasan dan metabolisme tubuh, penghawaan yang baik juga berhubungan dengan terciptanya suhu ruang yang kondusif bagi tubuh, sehingga energi dalam tubuh tidak akan terkuras untuk
Adi Santosa, Desember 2007, Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Petra, Surabaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
beradaptasi dengan perbedaan suhu. 4. Kajian Ventilasi
Atap Rumah Berbasis Rumah Joglo Mangkurat
Kenyamanan termal adalah masalah yang spesifik di daerah beriklim tropis lembab. Masalah yang timbul pada daerah ini adalah kondisi kelembaban dan temperatur. Penghawaan alami adalah salah satu strategi passing cooling. Penghawaan alami pada bangunan tradisional di daerah tropis, bergunan untuk mencapai kenyamanan termal. Permasalahan yang timbul pada penelitian ini adalah sejauh mana peran ventilasi atap pada penghawaan alami, serta terbentuknya performa angin di dalam ruangan
Mohammad Pranoto S., Juli 2007, Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur, UPN Veteran Jatim
5. Pengaruh tata letak masa dan kepadatan bangunan terhadap penghawaan alami pada permukiman nelayan
Permukiman nelayan mempunyai tata letak masa yang berpedoman pada kedudukan jalan pencapaian dan garis pantai serta menempatkan bangunan secara berderet rapat menghadap Utara dan Selatan, dengan posisi laut di sebelah Timur permukiman, untuk lokasi Cumat dan Utara pemukiman, untuk lokasi Greges Barat. Dengan tata masa tersebut perilaku angin mempunyai pola aliran kecepatan bervariasi yang dalam hal ini dapat mempengaruhi kualitas kerja penghawaan alami permukiman maupun kenyaman fisiologis penghuni permukiman.
Krisna Dwi Handayani, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencana, Institut Sepuluh November Surabaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
C. Kerangka Berpikir
Pemanasan global yang terjadi pada saat ini merupakan dampak buruk
yang timbul akibat perbuatan manusia. Pemanasan global yaitu meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi. Dampak yang dapat dirasakan salah satunya yaitu
udara panas pada siang dan malam hari. Dampak seperti ini sangat dirasakan pada
penghuni perumahan. Sebagian besar di perumahan merasakan udara panas yang
tidak nyaman baik siang maupun malam.Wilayah Indonesiaberada di
sekitargariskhatulistiwaotomatisakanmengalamiiklimtropis yang
bersifatpanas.Sehingga sebagian besar wilayah Indonesia terasa panas. Tanpa
adanya penanganan yang baik maka akan menimbulkan dampak yang kurang
baik.
Pada umumnya keterbatasan lahan terjadi di daerah perumahan.
Keterbatasan lahan dapat mengakibatkan suasana yang kurang nyaman. Misalnya
suasana panas pada siang dan malam. Hal ini disebabkan karena kurangnya
penghijauan di daerah perumahan. Sehingga umumnya suasana di daerah
perumahan sangat panas.
Semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal
menyebabkan harga bangunan semakin mahal. Mahanya harga bangunan
berakibat pada pembangunan yaitu meningkatnya harga per unit rumah tinggal.
Harga kayu per meter kubik lebih mahal dari pada harga per meter pasangan batu
bata. Untuk mengatasi hal ini maka para arsitektur membuat bukaan/ventilasi
dibuat kecil. Bukaan yang kecil maka akan berdampak pada sirkulasi udara dalam
rumah tinggal. Salah satunya yaitu udara dalam rumah menjadi lebih panas.
Untuk mengatasi udara panas tersebut ada dua macam cara. Tipe rumah
menengah dan mewah menggunakan penghawaan alami dan buatan (AC).
Sedangkan tipe rumah kecil dan menengah menggunakan penghawaan alami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Penghawaan alami yang terjadi di masing-masing ruang dalam rumah
tinggal akan di ukur secara adaptif dan fisik. Adaptif yaitu sesuai persepsi
penghuni sedangkan fisik yaitu diukur dengan menggunakan Hot Wire
Anemometer dan Humidity. Hasil pengukuran yang diperoleh akan dianalisa
sesuai dengan SNI 03-6572-2001. Dari hasil analisa akan diperoleh pengukuran
yang sesuai dengan SNI 03-6572-2001.
Berdasarkanuraiandiatas, dapat digambarkan kerangkaberfikir
“Penghawaan Alami Rumah Tinggal” yaitupenghawaan alami yang terjadi di
rumah tinggal. Maka kerangka berpikir dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Pemanasan Global Iklim Tropis
Keterbatasan Lahan Harga Bahan Bangunan Mahal
Bukaan Dibuat Kecil
Udara Panas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 17. Paradigma Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Tingkat kenyamanan penghawaan alami interior rumah tinggal memenuhi
persyaratan kenyamanan.
2. Sistem ventilasi yang baik akan menghasilkan tingkat penghawaan alami yang
memenuhi persyaratan.
3. Sistem ventilasi yang kurang baik akan menghasilkan tiangkat penghawaan
alami yang tidak memenuhi persyaratan.
Tipe Rumah Menengah
Tipe Rumah Mewah Tipe Rumah Kecil
Tipe Rumah Menengah
Penghawaan Buatan/AC
Penghawaan Alami
Penghawaan Alami
Adaptif Fisik
Standar Penghawaan Alami
Sesuai Standar
Tidak Sesuai standar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian diperlukan tempat penelitian untuk
memperoleh data-data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penelitian
tentang penghawaan alami rumah tinggal dilakukan di beberapa perumahan yang
berada di kabupaten Klaten, antara lain:
a. Perumahan Griya Prima di Klaten
b. Perumahan Taman Anggrek di Klaten
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April tahun 2012. Berikut tabel
alokasi waktu kegiatan penelitian yang penulis lakukan:
Gambar18. Alokasi Waktu Kegiatan Penelitian
Kegiatan Tahun 2011-2012
Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul Pembuatan Proposal
Seminar Proposal Revisi Proposal Perijinan Penelitian Pelaksanaan Penelitian
Analisis Data Penulisan Laporan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
B. Populasi danSampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 80) Pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik yang tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perumahan
Griya Prima Klaten berjumlah 38 unit rumah dan Perumahan Taman Anggrek
Klaten berjumlah 540 unit rumah.
2. Sampel
Sampel yaitu sebagian dari populasi yang sifat dan cirinya akan diselidiki
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2010:81)
Adapunjumlahsampel yang digunakandalampenelitianini12 rumah
tinggal sebagaibendauji. Rinciansampelsebagaiberikut :
1. Perumahan Griya Prima di Klaten a) Perumahan Tipe Kecil
(a) Tipe rumah 36/75 : 3 rumah (b) Tipe rumah 45/80 : 2 rumah
2. Perumahan Taman Anggrek di Klaten a) Perumahan Tipe Kecil
(a) Tipe rumah 36/75 : 3 rumah (b) Tipe rumah 45/80 : 2 rumah
b) Perumahan Tipe Menengah (a) Tipe rumah 60/125 : 2 rumah
C. Teknik Pengambilan Data
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
diperlukan suatu teknik pengambilan sampel yang tepat. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan atau purposive sample.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Menurut Suharsimi Arikuntoro, sampel bertujuan atau purposive sample
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random,
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Jumlah keseluruhan
sampel ada 12 sampel. Berikut ini rincian sampel per lokasi perumahan yang akan
digunakan sebagai objek penelitian :
a. Perumahan Taman Anggrek Klaten = 7 sampel
b. Perumahan Griya Prima Klaten = 5 sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat maka diperlukan
teknik yang tepat dan akurat dalam proses pengumpulan data, dalam penelitiaan
ini data akan di peroleh dari:
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2009:145) dalam Sutrisno Hadi (1986), “Observasi
adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagi
proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan”.
Observasimerupakanlangkahpengumpulan data
denganpengamatansecaralangsungterhadapobyek yang diamatiatauobyek yang
diteliti.Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran11.
Dalampenelitianinipenelitimengobservasiuntukmelihathal-halsebagaiberikut:
a. Perumahan
b. Tipe rumah tinggal
c. Ruangan dalam rumah tinggal
2. Instrumen
a. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2009), “Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran Rating
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Scale yaitu responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang
telah disediakan.
Kuesioner diberikan kepada setiap penghuni rumah sebagai
sumber data secara adaptif. Data ini diperoleh sesuai dengan persepsi
penghuni rumah tinggal terhadap penghawaan alami di masing-masing
ruangan. Angket diberikan kepada setiap penghuni rumah yang dijadikan
tempat penelitian.
Pengembangan Isi Instrumen Kuesioner disajikan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner
No. Aspek Indikator Nomor Item Jumlah 1. Kenyamanandi
masing-masing ruang dalam rumah tinggal
- Penghawaan alami rumah tinggal
- Ventilasi
- Plafon
- Kenyamanan ruang
- Udara panas
1, 2 3, 4, 5, 6 7, 8, 9 10, 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20, 21
2 4 3 6 6
2. Kenyamanankondisi di sekitar rumah
- Pemanasan global
- Iklim tropis
- Keterbatasan lahan
- Tanaman sekitar
22 23 24 25
1 1 1 1
Jumlah 25
b. Hot Wire Anemometer
Hot Wire Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan
udara dan temperatur udara. Hot Wire Anemometer yang digunakan
dalam penelitian dengan tipe AM 4204.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
c. Humidity
Humidity digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
Humidity yang digunakan dalam penelitian dengan tipe HT-3003.
3. Dokumen
Pengumpulan data
denganmenganalisisdokumendanarsipdigunakanuntukmelengkapi data yang
diperolehdarihasilobservasi, angket dan instrumen agar data yang
diperolehmenjadibenar-benar valid, karenasumber data yang
berupadokumenmerupakansumber data yang stabil, kaya
danbersifatalamiahkarenasesuaidengankontekslahiriah.
Dokumentasi yang
digunakandalampenelitianiniadalahdokumentasiberupagambar (foto) maupun data
tertulisdariperumahan yang meliputidokumententang:
a. Perumahan
b. Rumah Tinggal
c. Ruangan dalam rumah tinggal
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Dari beberapa instrumen yang ada yaitu kuesioner, Hot Wire
Anemometer, dan Humidity yang akan diuji validitas dan reliabilitas adalah
kuesioner sebagai berikut.
1. Uji Validitas Kuesioner
Suatu item dikatakan valid jika mendukung terhadap skor total.
Hal itu penambahan skor pada item menyebabkan kenaikan pada skor
total. Pada program SPSS 19 untuk uji Validitas menggunakan Korelasi
Bivariate Pearson (Product Momen Pearson Correlation) dengan rumus:
rxy = ĠmǴhv(mǴ)(mh)瞬侍ĠmǴ²v(mǴ)弥市侍Ġmh²v(mh)弥市
keterangan:
rxy : koefisien korelasi
x : skor item
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
y : skor total
n : banyaknya subyek
taraf α = 5%
Pengambilan keputusan:
Jika rhitung> rtabel maka item pertanyaan valid
Jika rhitung< rtabel maka item pertanyaan tidak valid
Tabel 2. Hasil Hitungan rxy
Item rxy Item rxy 1 0,799 14 0,717 2 0,725 15 0,710 3 0,660 16 0,657 4 0,650 17 0,710 5 0,655 18 0,578 6 0,568 19 0,604 7 0,652 20 0,604 8 0,710 21 0,657 9 0,707 22 0,710 10 0,550 23 0,715 11 0,717 24 0,715 12 0,550 25 0,701 13 0,799
Berdasarkan uji validitas dari 25 pertanyaan diperoleh rhitung>
rtabel. Sehingga dari 25 pertanyaan dikatakan valid karena tidak terdapat
rhitung< rtabel. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 7.
2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Menurut Purwanto (2009:153-154) keandalan (reliability)
berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat
dipercaya. Kepercayaan berhubungan dengan ketepatan dan konsisten.
Untuk uji reliabilitas dalam SPSS 19 menggunakan rumus:
r11 = 族瓶瓶v囊祖释1 − 族è弃Ƽ²弃₁² 祖恃 keterangan:
r11 : reabilitas instrumen
k : banyaknya item pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Σσb² : jumlah varian butir
σ₁² : varian total
taraf α = 5%
Pengambilan keputusan:
Jika r11> rtabel maka item pertanyaan reliabel
Jika r11< rtabel maka item pertanyaan tidak reliabel
Kriteria reliabilitas sebagai berikut:
0,91-1,00 : Sangat Tinggi
0,71-0,90 : Tinggi
0,41-0,70 : Cukup
0,21-0,40 : Rendah
Negatif -0,20 : Sangat Rendah
Tabel 3. Hasil Hitungan r11
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.957 25
Berdasarkan uji reliabilitas, indeks reliabilitas kuesioner sebesar 0,957
sehingga dikatakan item kuesioner mempunyai indeks reliabel dengan kriteria
sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 8.
F. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini seluruhnya akan direncanakan melaksanakan
beberapa tahap sebagai berikut:
3. Studi Penelitian
Pada tahap ini dilakukan pencarian literatur penunjang dari buku ataupun
dari sumber lain yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan diteliti.
4. Tahap Penelitian
Tahapan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
a. Tahap Pertama
Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu tahap persiapan alat yang
digunakan. Peralat yang digunakan antara lain: Hot Wire Anemometer,Humidity,
kuesioner dan dokumentasi. Alat ukur digunakan untuk mengukur kecepatan
udara pada ruang tamu, ruang tidur,ruang keluarga, ruang makan, dapur dan
kamar mandi/WC. Hasil pengukuran dengan Hot Wire Anemometer dan Humidity
merupakan hasil penelitian secara fisik. Kuesioner untuk mengetahui persepsi
penghuni rumah tinggal berkaitan dengan penghawaan alami. Hasil kuesioner
merupakan hasil penelitian secara adaptif. Dokumentasi ini digunakan sebagai
bukti dalam melakukan penelitian.
b. Tahap Kedua
Tahap kedua yaitu menentukan lokasi sesuai dengan tempat penelitian
dan sampel. Tempat penelitian dilakukan di tiga perumahan. Di masing-masing
perumahan digunakan beberapa rumah tinggal tipe kecil dan rumah tinggal tipe
sedang/menengah sebagai penelitian.
c. Tahap Ketiga
Tahap ketiga yakni tahap melakukan pengumpulan data. Data diperoleh
dari observasi, kuesioner/angket, Hot Wire Anemometer, Humidity dan
dokumentasi. Data diambil berdasarkan kondisi ruangan dalam rumah tinggal.
ruangan yang dijadikan penelitian yaitu ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga,
ruang makan, dapur dan kamar mandi/WC.
d. Tahap Keempat
Disebut sebagai tahap analisis data. Dari hasil pengumpulan data yang
telah dilakukan, maka perlu dilakukan analisa data yang dihasilkan.
e. TahapKelima
Tahap ini berupa kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
Kesimpulan ini berdasarkan dari analisa data pada tahap sebelumnya, sebagai
jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.
Untuk tahapan penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut ini: