Download - Dian Mk Unja Part Two
KESEHATAN DITINJAU DARI ASPEK PSIKOLOGI
Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip psikologi, mampu
menganalisa kesehatan manusia,melakukan pencegahan dan mempromosikan
kesehatan dari sudut pandang psikologis.
Pengertian Sehat:
Menurut WHO sehat secara 3 aspek yaitu social, fisik dan mental.
Pengertian Psikologi Kesehatan :
Adalah merupakan cabang ilmu psikologi yang membahas tentang bagaimana gejala psikologis
mempengaruhi kesehatan manusia.
Biopsikososial model tentang sehat dan sakit
Biologi : virus,bakteri,genetic
Psikologi :stress,coping,kepercayaan,perilaku,penanggulangan
Social :kelas ekonomi,pekerjaan,etnis
Sehingga yang bertanggung jawab terhadap treatment adalah individu tsb.
Tujuan psikologi kesehatan :
o Memahami tentang kesehatan,menjelaskan, mengembangkan teori kesehatan dan menguji
tentang teori tsb.
Mengevaluasi peran perilaku penyebab sakit
Memprediksi perilaku tidak sehat
Mencoba mengerti peran psikologis untuk munculnya suatu penyakit
o Mengaplikasikan teori tsb dalam praktek.
Upaya mempromosikan perilaku yang sehat
Melakukan pencegahan penyakit
Pengertian sakit
Sakit adalah suatu gangguan adaptasi dari fungsi-fungsi organis, apa yang dirasakan pasien saat
ke dokter.
Definisi dari rasa sakit
Untuk mengatakan bahwa seseorang sakit ada persamaan persepsi antara orang yang merasa
tidak sehat dengan orang-orang sekitarnya. Jadi sakit merupakan proses kognitif dan sosial
melibatkan orang lain disekitar pasien. Hal ini dipengaruhi juga oleh budaya dan sub budaya.
Menurut Leventhal dkk (1984) manusia menggunakan informasi ini untuk membentuk
gambaran kognitif dari kesakitan. Hal ini melibatkan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Identitas yang terdiri dari pola gejala dan label kesakitan
2. penyebab yang dirasakan
3. gambaran mengenai parahnya atau konsekuensi kesakitan
4. batas waktu atau harapan mengenai lamanya kesakitan
faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala kesakitan yang muncul :
PSIKOLOGI by Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi
1. Faktor Demografis
- orang yang sudah berumur /tua
- jenis kelamin / wanita
- Status perkawinan / tidak menikah atau diceraikan
- Orang yang hidup sendiri
- Pengangguran /status pekerjaan
- tingkat pendidikan / pendapatan lebih tinggi
2. Faktor-faktor situasi
- situasi membosankan
- fokus perhatian
3. Perbedaan budaya
Studi antar budaya menekankan perbedaan cultural dalam pengalaman (penafsiran) gejala-
gejala.
Contoh : Mhs. Kedokteran mempelajari gejala-gejala suatu penyakit mereka memusatkan
perhatian penuh pada gejala-gejala kesakitan yang muncul, pada saat mereka mempelajari
penyakit tersebut sekelompok mahasiswa membayangkan bahwa mereka betul-betul
dihinggapi penyakit tersebu
4. Penafsiran budaya
- pengalaman sebelumnya
Pengalaman sebelumnya dengan suatu gejala dapat membuat si penderita menjadi
waspada tentang adanya kemungkinan bahaya
- pengharapan
Menurut Leventhal jika orang mengalami suatu perasaan yang berbeda pada tubuhnya
atau gejala-gejala tertentu, dia akan mencari nama gejala tersebut atau diagnosis.
Keseriusan gejala
Gejala yang mempengaruhi bagian tubuh yang sangat berharga (mata, wajah, jantung) mungkin
ditafsirkan sebagai gejala yang lebih serius serta membutuhkan perhatian lebihDaripada gejala
yang menyerang organ yang kurang dihargai.
Kleinman mengatakan bahwa para professional dan pasien menggunakan suatu explanatory
model.
Ada 5 (lima) aspek kesakitan yaitu
1. etiologi kondisi
2. waktu dan permulaan adanya gejala
3. proses phatofisiologi
4. asal-usul keganasan kesakitan
5. pengobatan yang sesuai terhadap kondisi tersebut.
Perilaku kesehatan meliputi : kognitif, afektif, konasi baik bersama segala atribut-atributnya missal
emosi, minat,motif, berguna untuk meningkatkan ,memelihara, ksehatan dan menjaga kesehatan
memulihkan baik disengaja atau tidak.
Status kesehatan kesehatan : kondisi seseorang pada waktu tertentui dan jangka waktu tertentu.
PSIKOLOGI by Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi
Factor resiko :segala akibat yang ditimbulkan jika seseorang melakukan sesuatu,segala sesuatu
yang merugikan
Factor protektif :segala sesuatu yang mengurangi pengaruh dari factor resiko
Ada tiga kelompok :
Gambar kepribadian;missal kemandirian
Keterpaduan keluarga;keluarga membantu penyembuhan penyakit
System dukungan eksternal:dokter,suster,teman
Model-model kesehatan
1. Satu sebab/satu arah
2. Banyak factor
3. Banyak factor yang sistematik,masing-masing factor saling berinteraksi
Mengapa manusia menjadi sakit
Bagaiamana manusia merespon sakit----------------intervensi psikologis------------tetap sehat/cepat
sembuh.
Ada hubungan antara badan dan jiwa (body and mind)
Freud : terletak pada pasien yang menderita hysteria paralysis/lumpuh secara tiba-tiba ternyata
pasien merepres pada aspek-aspek psikologi dubawah sadar. Dari freud menyimpulkan ada
hubungan antara jiwa dan tubuh.
Asuhan medis
Adalah medical care dan medical servis lebih kurang sama. Namun sesungguhnya medical
care lebih tertuju pada pelayanan medic yang dilaksanakan oleh para dokter dengan memakai
ilmu pengetahuan dan ketrampilan kedokteran.
Medical servis lebih cenderung kearah pelaksanaan pelayanan medic secara
keseluruhan,misal pelayanan keseluruhan didalam rumah sakit yang ditujukan untuk
menunjang medical care.
Medical care merupakan langkah-langkah menegakkan diagnose (yang juga memerlukan
banyak pekerjaan penunjang seperti :lab,radiologi dll)
Kepuasan dan ketidakpuasan pasienPerawatan kesehatan merupakan interaksi antara pasien dengan tenaga kesehatan. Sifat hubungan
ini sangat penting karena merupakan factor utama yang menentukan hasil konsultasi medis. Seperti
rasa puas pasien, ketaatan medis, dan hasil kesehatan.
Kepuasan terhadap konsultasi medis tergantung pada :
1. Aspek kognitif
Yaitu kepuasan terhadap jumlah dan kualitas informasi yang diberikan dokter
2. Aspek afektif
Perasaan pasien bahwa tenaga kesehatan tersebut (tidak) mendengarkan pasien
3. Aspek perilaku
(penilaian pasien terhadap kemampuan dokter dalam konsultasi tersebut)
Faktor yang menimbulkan kepuasan terhadap konsultasi medis yaitu komunikasi antara tenaga
kesehatan dan pasien.
PSIKOLOGI by Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi
Berdasarkan penelitian dari Ley 35-40% pasien tidak puas dengan komunikasi dengan dokter
mereka.
Ley meringkas hasil penemuannya :
1. kepuasan dengan aspek komunikasi dari konsultasi sangat berhubungan dengan kepuasan
dengan aspek yang lain dari interaksi antara tenaga klinis dengan pasien.
2. Banyak pasien merasa tidak puas dengan aspek komunikasi dari pertemuan klinis
3. Memberi informasi saja pada pasien tidaklah cukup mereka harus diberitahukan dalam cara
sehingga mereka dapat mengerti dan mengingatnya.
Alasan ketidakpuasan pasien dengan komunikasi kebanyakan berasal dari
a. ciri-ciri dokter
b. ciri-ciri pasien
c. interaksi antara keduanya
Aksi dan situasi social
Hubungan pasien – dokter
a) Ciri-ciri dokterTidak mendengarkan pasien merasa lebih “dokter centered”daripada :patient centered”.
Hal ini menyangkut pula banyak menggunakan istilah teknis, tidak menanggapi pasien
secara serius.
b) Ciri-ciri pasien-kecemasan pasien
- intellegensi
- pengalaman tentang penyakit
- mengacuhkan atau tidak mendengarkan apa kata dokter
- meminta dengan tegas tes laboratorium
- mengkritik dokter
- memberikan respon kea rah seksual
- representasi penyakit
c) Ciri interaksi keduanyaMemberikan informasi sesuai dengan tingkat pendidikan. Pengertian pasien tentang apa
yang dikatakan dokter terkadang terjadi kesalahan interpretasi , hal ini terjadi karena
keseganan untuk mengajukan pertanyaan, pengertian tentang istilah medis, pengetahuan
tentang penyakit.
Penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan :
a. Para pasien sering tidak tahu arti dari kata-kata yang digunakan oleh tenaga medis.
b. Para pasien mempunyai gagasan sendiri tentang kesakitan
c. Para pasien sering kurang mengerti apa yang dikatakan
d. Enggan bertanya
Selain daripada itu menyangkut memori pasien yaitu
1. Sering lupa apa yang dikatakan dokter
2. Usia diatas 65 tahun.
PSIKOLOGI by Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi
Hak Pasien
Apa sumbangan kita pada mereka
Bagaimana kita menyikapi mereka
Perilaku kesehatan (Health behavior)Pengertian
Perilaku kesehatan atau health behavior mencakup tingkah budaya masyarakat dan perilaku
perorangan yang erat hubungannya dengan masalah status kesehatan dari masyarakat atau
perorangan.
Perilaku kesehatan mencakup
perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia berespons, baik
secara positif maupun aktif yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut.
Perilaku terhadap sakit dan penyakit sesuai dengn tingkatan pencegahan penyakit yakni :
1. perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion
behavior)
missal : makan-makanan yang b ergizi, olahraga dll.
2. perilaku pencegahan penyakit (health Prevention behavior)
adalah respon untuk melakukan pencegahan penyakit
missal : tidur memakai kelambu, imunisasi termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan
penyakit kepada orang lain.
3. perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health seeking behavior)
yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari penyakitnya, misalnya, usaha untuk
mengobati sendiri penyakitnya atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan
modern (puskesmas, mantri, praktek dokter) maupun fasilitas tradisional (dukun, sinche)
4. perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan yaitu perilaku yang berhubungan
dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan misal : diet, mematuhi anjuran-anjuran dokter.
Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan
Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas
kesehatan dan obat-obatan yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan
penggunaan fasilitas, petugas dan obat-obatan.
Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior)
Perilaku ini menyangkut pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek kita terhadap makanan
serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (zat gizi), pengelolaan makanan.
Perilaku terhadap lingkungan kesehatan, perilaku ini menyangkut :
a. penggunaan air bersih
b. pembuangan air kotor
c. pembuangan limbah baik padat maupun cair
d. perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat
e. pembersihan sarang-sarang nyamuk
PSIKOLOGI by Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi
Faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam bidang kesehatan yaitu :
1. Faktor predisposisi
Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai budaya,
strategi pendekatan yang digunakan :
a. komunikasi
menyangkut pemberian informasi mengenai tentang kesehatan
b. Dinamika kelompok
Salah satu metode pendidikan yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada sasaran pendidikan
2. Faktor pendukung
Untuk memperoleh perubahan perilaku yang diharapkan secara efektif diperlukan faktor
pendukung yang berupa sumber-sumber dan fasilitas yang memadai.
3. Faktor penguat/pendorong
Meliputi sikap dan perilaku petugas
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai-nilai kesehatan
a. Adanya pengetahuan tentang kesehatan
Hal ini menyangkut informasi kesehatan yang diperlukan untuk menambah luas pengetahuan
dan pemahamannya tentang kesehatan.
b. Kepercayaan
Berdasarkan pemanfaatan yang dirasakan dari segi emosi, kejiwaan, sosial, ekonomi dll.
Perubahan perilaku orang sakit, respon-respon yang dirasakan ;
a. Kecemasan dan ketegangan
Hal ini diakibatkan oleh rasa kekhawatiran terhadap penyakit
b. Regresi
kembali kearah perilaku seperti anak-anak
contoh ; minta perhatian lebih
c. Depresi
Menampakkan gejala-gejala kearah depresi, kurang semangat, murung, sedih, terkadang tidak
mau berbicara, melamun dsbnya.
PSIKOLOGI by Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi