Download - DIAGNOSTIK KLINIK REGIO ABDOMEN HEWAN KECIL
DIAGNOSTIK KLINIK REGIO ABDOMEN HEWAN KECIL
SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2020 OLEH : Drh.AGUS WIJAYA,MSc.,Ph.D
Hubungan Fungsional Sistem Organ
Sirkulasi
Respirasi Ekskresi
Digesti
Anatomis : Sistem Pencernaan tdd organ-organ terkait proses penerimaan, reduksi mekanis, pencernaan kimiawi, penyerapan dan pembuangan bahan tak tercerna
Organ sistem pencernaan
Tractus alimentarius (saluran) Mulut anus
Organa accessoria (gigi, lidah, kelj. Ludah, hati, pankreas
Gambar regio Abdomen untuk Anjing
Situs viscerum
Fungsi Saluran Pencernaan
Fungsi Utama : Prehensi mengambil Mastikasi mengunyah Deglusi menelan
Aktivitas Utama: Digesti mencerna Absorpsi menyerap Ekskresi membuang
DISFUNGSI SALURAN PENCERNAAN
Diperlihatkan o/ gangguan salah satu atau > dari aktivitas : Motilitas Sekresi Digesti Absorpsi
Diagnostika Lokasi, karakter lesio, penyebab
GASTROINTESTINAL MOTILITY
Peristaltyc movement (mulai esofagus ~ rektum)
Segmentation movement (pencampuran ingesta ~ pencetakan)
Perubahan Pola Motilitas : Hypermotility diare Hypomotility constipation
MOTILITAS ABNORMAL
Biasanya menyebabkan :
Distensi lambung &/ usus
Eruktasi gas tidak efektif ~
Kemacetan lumen oleh obstruksi/displace
DISFUNGSI SEKRETORY
Jarang dijumpai pada hewan ternak
Sindrom yg dikenali berasal dari sekresi gastrik dan pankreas biasanya pada anjing dan kucing
FUNGSI DIGESTI
Digesti bergantung pada: Sekresi dan fungsi2 motoris di Sal Cerna Pd hw herbivora aktivitas mikroflora
(rumen sapi; sekum & kolon kuda) digesti selulosa & KH lain ~ VFA, Subst N ~ amonia & protein Gangguan fungsi digesti mikrobial
diet imbalans, - makan, inappetens, pH rumen -, pemberian AB p.o. Pd ruminan
FUNGSI ABSORPSI
Terjadi gangguan pada : Berbagai tingkat hypermotility Akibat injury dari membran mukosa
Muncul jg pada enteritis akibat infeksi virus dan bakteri
Kerusakan yg signifikan pd mm pengaruhi fungsi absorpsi
Tanpa hypermotility jg terjadi pd inf helminth
PEMERIKSAAN UMUM KLINIS
PEMERIKSAAN EKSTERNAL INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI
PEMERIKSAAN INTERNAL EKSPLORASI REKTAL PUNKSI EKSPLORASI PERITONEOSKOPI RADIOGRAFI
Diagnostika Regio Abdomen Regio abdomen dibagi menjadi 3 bagian
Dorsal
Medial
Ventral
Epigastric Mesogastric Hypogastric
CARA PERIKSA RONGGA MULUT ANJING (a, b, dan c)
Periksa Mulut (a,b,c)
a b
c
INSPEKSI
INSPEKSI mendapatkan kesempatan akses thd ukuran relatif dari abdomen
Pd bag atas daerah flank bag yang legok pd fossa paralumbar ~ legok lapar
Undulating movement b’hub dgn motilitas rumen UJI TINJU (HB)
Inspeksi dilakukan pd sisi kiri, kanan dan belakang
Hasil Inspeksi
Bentuk, besar (bunting tua, pemuaian lambung, neoplasia hati/limpa dsb)
Besar abdomen jg oleh kejadian hydrometra uterus, retensi urine pd anjing & kucing, akumulasi cairan pd rongga abdomen (ascites, ruptur V.U, peritonitis exudatif)
Bentuk pembesaran bag luar (tumor abdomen, umbilikal abses pd pedet, umbilikal hernia pd babi, dsb..)
PALPASI EKSTERNAL
Pada kuda dan sapi kurang informasi dgn palpasi eksternal, kecuali ada bagian2 yang sakit
Palpasi abdominal lbh cocok dan informatif pada anjing dan kucing dpt identifikasi organ2 intra-abdominal
Palpasi epigastrium, mesogantrium dan hypogastrium
Palpasi profundal
Teknik Palpasi Regio Abdomen
Palpasi Epigastrium Uji tekan pada reg xiphisternal Reticulo
peritonitis traumatika sapi Palpasi Mesogantrium Uji Tinju pada rumen untuk ukur
peristaltik (5-8 kali/5 mnt) Palpasi Hypogastrium Uji kebuntingan, urinary problem dsb
Isi usus
uterus
Hati/limpa
VU
ginjal
Lambung
CA/tumor
Perkusi pd abdomen tdk banyak informasi kecuali suara timpanis pd abdomen
Uji undulasi (fluid wave) abdomen ad/ kombinasi palpasi dan perkusi pd abdomen yg mengandung cairan
Kombinasi perkusi dan auskulasi
APA BEDANYA???
24
DIAGNOSTIKA ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA
Organ Pencernaan- Fungsi Utama
Tata Cara Pemeriksaan Uji-uji Khusus
OUTLINE
Organ Pencernaan- &
Fungsi Utama
Organ Pencernaan Ruminansia
Mulut Esofagus Rumen Retikulum Omasum Abomasum Usus halus Usus besar
29
FUNGSI UTAMA ALAT PENCERNAAN
Prehensi , cara mengambil makanan Mastikasi, mengunyah makanan Deglusi, menelan makanan Digesti, mencerna makanan Absorbsi atau penyerapan makanan dan
Menjaga lingkungan internal (keseimbangan) dengan mengatur jumlah dan sifat makanan yang diserap.
Cara mengambil makanan dan minuman Khas prilaku makan pada ruminansia Bagian tubuh yang terlibat... Proses ini dapat mengalami gangguan oleh : Faktor Akuisit:
- paralisis otot-otot rahang atau lidah - kerusakan atau posisi gigi seri yang tidak benar
akibat cacat tulang rahang. - tidak adanya gigi seri
- nyeri mulut akibat: stomatitis, glositis, benda asing dalam mulut, gigi yang busuk
Faktor herediter Malposisi tulang rahang
PREHENSI
31
Abnormalitas kongenital pada lidah dan bibir seperti sumbing herediter, lidah yang halus herediter pada sapi.
Pemeriksaan sederhana - pada mulut biasanya menampakkan lesio
- adanya paralisis ditunjukkan dengan perilaku hewan dalam usaha untuk memakan makanan tetapi tidak berhasil. pada semua kasus kecuali pada anoreksia yang
disebabkan oleh penyakit sistemik hewan akan merasa lapar dan berusaha untuk makan tetapi tidak bisa
32
Cara Mengunyah makanan Bagian tubuh yang terlibat .... Apabila ada reaksi sakit Gigi rusak - Pergerakan rahang yang lambat, seringkali
terhenti dan menunjukkan ekspresi sakit - Bila disertai stomatitis tidak mau mengunyah
Mastikasi yang tidak sempurna dibuktikan dengan - adanya jatuhan bahan makanan dari mulut saat
makan dan - adanya bahan makanan yang tidak dapat dicerna
dalam feces.
MASTIKASI
33
Suatu aksi kompleks yang diatur oleh refleks melalui: - Syaraf glosopharyngeal, - trigeminal, - hypoglossal dan vagus.
Aksi dan mekanismenya termasuk: - Penutupan semua jalan keluar dan pharynx, - Membuat tekanan untuk mendorong bolus kedalam usofagus, - Pergerakan tidak disengaja bergerak pada dinding otot esofagus untuk membawa bolus ke lambung.
Cacat pada syaraf pengontrol refleks dan penyempitan lumen secara klinis sulit untuk dibedakan antara kausa fisik dan fungsional dan dysphagia (sulit makan).
DEGLUSI /MENELAN
34
DIGESTI DAN
ABSORPSI Mencerna makanan
secara mekanis dan
enzimatis ORGAN YANG TERLIBAT : 1. RUMEN 2. RETIKULUM 3. OMASUM 4. ABOMASUM 5. USUS HALUS/KECIL 6. USUS KASAR/BESAR
35
LAMBUNG
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.
Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%.
36
Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan.
Esophagus
Rumen
Omasum
Reticulum
Aboma
sum
Pancre
as
Liver
Gall
bladder
Cecum
Small
intestine
Large
intestine
Rectum
• Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
• Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus).
• Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali.
38
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak.
Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia
39
Usus Besar
Usus besar atau colon berfungsi mere-absorbsi air.
Bacteri yghidup disini adalah Escherichia coli (E. coli) akan hasilkan gas sbg hasil herment makanan mereka.
Occasionally, beberapa gas ini dikeluarkan. Sambil menfermentsi makanan, bacteri jg mensekresikan bhn kimia yg bermanfaat, seperti vitamin K, Vitamin B, dan bbrp asam amino, dan sumber utama beberapa nutrient.
40
Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
41
Rectum Merupakan bag. Akhir dari usus
besar dan berfungsi untuk menyimpan feses-sampah saluran cerna- sampai dikeluarkan (defekasi).
Bagian terluar dari rektum yg terbuka disebut anus. Anus memiliki 2 sfingter, bisa dikontrol dan otonom.
Tekanan feses pada sfingter sebabklan keinginan defekasi
42
4 FUNGSI UTAMA DIGESTI
Diselenggarakan oleh 4 bagian pokok yang saling berkaitan :
Fungsi Motoris Fungsi Sekretori Fungsi Digesti/Pencernaan Fungsi Absorpsi/Penyerapan
I. Fungsi Motoris
a. Hypo- dan hyperperistaltik
Sangat penting dari motilitas : - Pergerakan peristaltik mengalirkan bahan
makanan dan feces sepanjang saluran pencernaan (oesophagus rektum);
- Segmentasi yaitu pergerakan dengan mengaduk dan mencampur bhn makanan
- Pemeliharaan tonus sphincter.
Penyakit yang menyebabkan gangguan sekresi jarang terjadi pada hewan temak, sejauh ini hanya dikenal sebagai penyimpangan peristaltik yang disebabkan oleh cacat sekresi.
45
Kemampuan saluran pencernaan untuk mencerna makanan tergantung pada fungsi motoris dan sekretoris, - Herbivora tgt pada aktivitas mikroflora lambung depan, - kuda/monogastrik dalam caecum atau colon.
Mikroflora lambung depan ruminansia mampu : mencerna cellulosa atau m’fermentasikan sisa produk karbohidrat lain - asam lemak volatil dan mengubah senyawa nitrogen ammonia dan protein.
Bila aktivitas mikroflora: berubah pencernaan menjadi abnormal atau terhenti pada kondisi dimana: - Ransum makanan tidak benar, - Puasa terlalu lama atau - anorexia dan - hyperacidity lambung
46
Penyerapan cairan dan hasil pencernaan lainnya dapat memberikan pengaruh yang merugikan: - meningkatnya peristaltik atau - adanya penyakit pada mukosa usus
Seringkali peningkatan peristaltik dan penyakit
mukosa usus terjadi secara bersamaan, tetapi kadang-kadang dapat terjadi kerusakan mukosa usus tanpa disertai adanya perubahan peristaltik usus seperti pada perjalanan kasus kecacingan.
47
Abnormalitas fungsi motoris:
Penurunan atau peningkatan kontraksi. Pergerakan peristaltik dan segmentasi:
Diatur oleh rangsangan syaraf sympatik dan parasympatik;
tergantung pada aktivitas bagian central dan perifer sistim syaraf otonom;
tergantung pada per-ototan usus dan plexus syaraf intrinsik.
Ketidakseimbangan fungsi syaraf autonom -hyper-atau hypoperistaltik
Adanya rangsangan atau kerusakan pada:
Pusat hypothalamus,
Ganglia atau serabut syaraf efferent dan afferent cabang perifer.
Kelemahan umum yang disertai kelemahan muskulatur atau peradangan parah.
Pada peradangan yang ringan seperti gastritis atau enteritis ringan yang rnenyebabkan meningkatnya aktivitas peristaltik.
hyperperistaltik diarrhea hypoperistaltik & konstipasi.
b. Distensi/pemuaian saluran pencernaan
Akibat utama dari gangguan peristaltik: Pemuaian (distensi) saluran pencernaan.
Gangguan ini dapat terjadi akibat adanya: - penimbunan gas hasil fermentasi secara cepat, - pengeluaran gas yang tidak efisien (flatus dan
eruktasio), - penyumbatan lumen usus akibat adanya
perputaran usus (torsio), - obstruksi valvula pylorica atau ileocaecal dan - penimbunan bahan makanan padat atau cair.
50
Fossa paralumbal kiri penuh akibat distensi rumen (bloat)
51
BLOAT
52
Pemuaian tersebut -rasa sakit yang secara reflektoris ditunjukkan
Peningkatan spasmus dan peristaltik bagian
segmen lain yang bertautan. Distensi/pemuaian -menggertak sekresi cairan
lebih lanjut kedalam lumen usus dan ini berakibat bertambahnya pemuaian tersebut.
Bila pemuaian ini mencapai titik kritis maka: tonus otot usus tidak mampu bereaksi lagi,
Rasa sakit akan berkurang bahkan menghilang dan
Berkembang keadan paralisis ileus dimana tonus otot sama sekali menghilang.
53
c. Nyeri abdominal
Rasa sakit organ dalam timbul dan setiap bagian yang terdapat dalam rongga abdomen, tetapi gangguan pada saluran pencernaan adalah penyebab utama dan nyeri abdominal.
Reaksi nyeri ini timbul akibat adanya: - regangan pada dinding alat tubuh yang bersangkutan - merangsang rasa sakit pada ujung-ujung syaraf autonom dinding tersebut.
Kontraksi ini tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi rasa sakit ini ditimbulkan refleks distensi dan segmen usus yang bersebelahan.
54
Mekanisme sekunder dari nyeri abdominal :
regangan dan peradangan membrana serosa
Secara klinis nyeri abdominal dapat dideteksi:
Palpasi abdominal atau
Berbagai uji untuk menimbulkan rasa sakit
55
Disfungsi saluran pencernaan berakibat gangguan yang tergantung pada kelainan yang terjadi.
Pengaruh utama fisiologis akibat disfungsi saluran pencernaan jika: - Penyakit berjalan secara khronis kelemahan, - Penyakit berjalan akut dehidrasi - Sedangkan gangguan fisiologis yang penting pada penyakit yang berjalan secara hyperacut schock
56
Pada kasus gangguan pencemaan biasanya terjadi Nyeri abdominal, yang derajat nyerinya bervariasi tergantung pada sifat laesio. Manifestasi lain termasuk: - abnormalitas prehensi, - mastikasi dan menelan, muntah,
- diarrhea, - hemorrhagi, - konstipasi dan jumlah feces yang sedikit
57
TATA CARA PEMERIKSAAN
INSPEKSI
Inspeksi dilakukan pd sisi kiri, kanan dan belakang
INSPEKSI mendapatkan kesempatan
akses thd ukuran dan bentuk dari abdomen
Pd bag atas daerah flank bag yang legok pd fossa paralumbar ~ legok lapar
Undulating movement b’hub dgn motilitas rumen UJI TINJU (HB)
KUADRAN INSPEKSI ARAH BELAKANG
Normal
Contoh Indikator hasil Inspeksi
PALPASI
Pada kuda kurang informatif dgn palpasi eksternal, kecuali ada bagian2 yang sakit
Palpasi abdominal lbh cocok dan informatif pada anjing dan kucing untuk identifikasi organ2 intra abdominal
Palpasi epigastrium, mesogantrium dan hypogastrium
Palpasi Epigastrium
Uji tekan pada reg xiphisternal Reticulo peritonitis traumatika sapi (Xiphoideus)
Palpasi Mesogantrium
Uji Tinju pada rumen untuk ukur frekuensi peristaltik (5-8 kali/5 mnt)
Palpasi Hypogastrium
Uji kebuntingan, urinary problem dsb
Palpasi Eksternal
Palpasi eksternal pada abdomen anjing Perhatikan Posisi dan Daerahnya!
Uji kesakitan pada regio Xiphisternal Pada sapi suspected Reticuloperitonitis traumatica
65
Auskultasi, mendengar suara-suara organ dalam berdasarkan bunyi masing2 Dapat digunakan untuk ketahui motilitas gastrointestinal (frekuensi, durasi, intensitas) Dapat digunakan untuk ketahui indikasi ganguan organ pencernaan
AUSKULTASI
66
Suara borborikmik pada usus mengindikasikan gerakan /motilitas usus yang cepat Tidak adanya suara juga mengindikasikan motilitas yang lambat (hipomotility) Dapat dilakukan pada sisi kiri atau kanan abdomen tergantung lokasi organ yang dituju Suara yang nyaring/tinggi dapat dijumpai pada kondisi distensi abdominal
68
Uji-uji Khusus Diagnostik Alat Digesti
UJI TINJU
Kepalkan tangan anda, secara perlahan dan kuat tinjukan pada Bagian Legok Lapar (Fossa paralumbal kiri), arahkan Ke Cranio Ventral. Rasakan gerakan rumen Yang mendorong dgn arah berlawanan Dengan Kepalan tinju anda
The Weither Pinch Test for anterior abdomin pain (UJI GUMBA)
The Bar Test for Anterior abdominal pain (Uji Alu)
UJI TEKAN ABOMASUM
Uji Tekan dilakukan untuk ketahui Adanya kesakitan pada daerah Abomasum Dislokasi abomasum
Peritonitis
74
DISTENSI DAN DILATASI
Pada radiografi, tampak dilatasi lambung anjing akut. Isi lambung a/ gas + makanan
Hypomotility pada anjing. Tampak dilatasi kolon penuh feses siap keluar
Fossa paralumbal kiri penuh akibat distensi rumen (bloat)
BENGKAK LOKAL ABDOMEN
Pembengkakan lokal (abses umbilikal) pada abdomen calf
Pembengkakan lokal (hernia umbilikalis) pada abdomen babi
Uji Tekan (Uji Alu)
Uji alu pada regio xiphisternal pada sapi penderita reticulo-peritonitis traumatica (manual with hand)
UJI apa ini?
Abdominal paracentesis
Koleksi Sampel Parasintesis
ADAKAH UJI KHUSUS LAINNYA?
A D A THORACOSYNTHESIS TRACHEAL WASH
BIOPSY VENIPUNCTURE
PUNCTIO DLL.............
(SILAKAN BACA SENDIRI)
017
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN…