Download - DD Perdarahan Pervaginam Selama Kehamilan
DD Perdarahan Pervaginam Selama Kehamilan
yuma
Perdarahan kehamilan.
• Perdarahan hamil muda. 1. Abortus. 2. Molahydatidosa. 3. Kehamilan ektopik.
• Perdarahan hamil tua. 1. Perdarahan Ante Partum. - Plasenta previa. - Solusio plasenta. - Vassa previa.
Perdarahan Pada Kehamilan Muda Kelainan Definisi Etiologi Epidemiologi Terjadinya
abortus Macam-macam
abortus
Abortus Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, <20 minggu atau berat janin <500 gr
• Faktor genetik • Kelainan kongenital uterus• Autoimun • Hormonal •Infeksi •Hematologik•Lingkungan
• 15-20% dari semua kehamilan merupakan abortus spontan • Sebenarnya abortus dapat mencapai 50% dr semua kehamilan, karena tingginya angka chemical pregnany loss yg tidak diketahui.
• Abortus spontan • Abortus provokatus (medicinalis, kriminalis)
• Abortus iminens • Abortus insipiens • Abortus kompletus • Abortus inkompletus • Missed abortion • Abortus habitualis• Abortus Infeksiosus, abortus septik• Blighted Ovum
Perdarahan Pada Kehamilan Muda Kelainan Definisi Etiologi Epidemiologi Manifestasi klinik
Kehamilan Ektopik Suatu kehamilan yg pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri
• Faktor tuba • Faktor abnormalitas dari zigot • Faktor ovarium • Faktro hormonal • Faktor lain
• Di Indonesia kejadian sekitar 5-6 per 1000 kehamilan• 95% kehamilan tuba (55% pars ampularis, 25% pars ismika, 17% pars fimbriae, 2% pars interstisial)
• Kehamilan ektopik tidak terganggu tidak khas, tidak diketahui ada kelainan sampai terjadi abortus atau ruptur tuba. Pasien menunjukkan gejala kehamilan muda, rasa nyeri sedikit di bagian bawah • KET Nyeri perut utama bagian bawah, amenorea, perdarahan pervaginam (pingsan –syok)
Kelainan Definisi Epidemiologi Diagnosis Manifestasi klinis
Molahidatidosa •Adalah tumor jinak plasenta ( khorion ).• Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik.
•Kejadian pada wanita masa reproduksi dan lebih banyak pada umur reproduksi lanjut ( > 40 tahun ), kemungkinan sosio ekonomi rendah.
• Perempuan yang mengalami amenorea, perdarahan pervaginam, uterus yanglebih besar dari usia kehamilan, tidak ditemukan tanda kehamilan seperti balotement dan DJJ• Diagnosis tepat : keluarnya gelembung mola•Percobaan sonde. •Ultrasonografi : gambaran sarang tawon.•Arteriografi. •Rontgen foto tidak tampak rangka janin.•Suntikan kontras kedalam kavum uteri. •Laboratorium bHCG darah dan urine.
• Pada awalnya keluhan seperti kehamilan biasa hanya derajatnya lebih sering dan hebat. • Perdarahan (bisa intermiten, sedikit-sedikit atau sekalligus banyak) merupakan gejala utama, biasanya terjadi antara bulan pertama-tujuh, dg rata-rata 12-14 minggu.•Biasanya disertai dengan kista lutein
Perdarahan Serviks Uterus Gejala/tanda Diagnosis
Bercak - sedang Tertutup Sesuai dengan usia gestasi,sedikit membesar dari normal
Kram perut bawah, uterus lunak, pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang portio, massa adneksa, cairan bebas intraabdomen
• Abortus Imminens • KET
Tertutup atau terbuka
Lebih kecil dari usia gestasi
Sedikit atau tanpa nyeri perut bawah, riwayat ekspulsi hasil konsepsi
Abortus komplit
Sedang – masif Terbuka Sesuai usia kehamilan
kram atau nyeri perut bawah, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
Abortus Insipiens
Kram atau nyeri perut bawah, ekspulsi sebagian hasil konsepsi
Abortus inkomplitus
Terbuka Lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
Mual, muntah, kram perut bawah, sindrom mirip preeklampsia, tidak ada janin keluar jaring-jaring seperti anggur
Abortus mola
Perdarahan pada Kehamilan Lanjut Kelainan Definisi Klasifikasi Epidemiologi Gambaran Klinis
Plasenta Previa Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum
• Plasenta previa totalis • Plasenta previa parsialis • Plasenta previa marginalis • Plasentaletak rendah
• Lebih banyak pada kehamilan dengan paritas tinggi dan pada usiadi atas 30 tahun, dan pada kehamilan
• Ciri yang menonjol adalah perdarahan uterus pervaginam tanpa rasa nyeri • Biasanya perdarahan pada akhir tri mester kedua ke atas, bersifat berulang
Perdarahan pada Kehamilan Lanjut Kelainan Definisi Klasifikasi Epidemiologi Gambaran Klinis
Solusio Plasenta Terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endmetrium sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir
• Ruptura sinus marginalis • Solusio plasenta parsalis • Solusio plasenta totalis Dibagi juga dalam klasifikasi : • Solusio plasenta ringan • Solusio plasenta sedang • Solusio plasenta berat
• 1 dalam 155 persalinan sampai 1 dalam 225 persalinan. • untuk solusio yang berat : 1 dalam 830 persalinan, turun lagi menjadi 1 dalam 1550 persalinan
• Bervariasi sesuai dengan derajat terlepasnya plasenta • Tanda klasik : perdarahan pervaginam berwarna tua (80%), rasa nyeri perut dan uterus yang tegang terus-menerus mirip his partus prematurus.
Perdarahan pada Kehamilan Lanjut Kelainan Definisi Faktor Risiko Epidemiologi Komplikasi
Vasa Previa Keadaan dimana pembuluh darah janin berada di dalam selaput ketuban dan melewati ostium uteri internum untuk kemudian sampai ke dalam interstisialnya di tali pusat
• Plasenta bilobata •Plasenta suksenturiata • Plasenta letak rendah
• Sangat jarang, kira-kira 1 dalam 1000-5000 kehamilan
• Darah yang keluar adalah darah janin, dan janin cepat terjadi fetal distres dan kematian janin.
Gejala dan tanda utama
Faktor predisposisi Penyulit lain Diagnosis
• Perdarahan tnapa nyeri, usia gestasi > 22 minggu • Darah segar atau kehitaman dg bekuan • Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi Braxton Hicks atau koitus
• Grande multipara • Syok• Perdarahan setelah koitus • Tidak ada kontraksi uterus • Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul • Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
Plasenta previa
• Perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap • Warna darah kehitaman dan csir, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio relatif baru • Jika ostium terbuka, terjadi perdarahan berwarna merah segar
• Hipertensi• Trauma abdomen • Polihidroamnion • Gemelli • Defisiensi gizi
•Syok yangtidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar (concealed hemorrhage) • Anemia berat• Melemah atau hilangnya gerak janin • Gawat janin atau hilangnya DJJ• Uterus tegang dan nyeri
Solusio plasenta
Gejala dan tanda utama
Faktor predisposisi Penyulit lain Diagnosis
• Perdarahan intraabdominal dan /atau vaginal • Nyeri hebat sebelum perdarahan dan syok, yang kemudian hilang setelah terjadi regangan hebat pada perut bawah (kondisi ini tidak khas)
•Riwayat seksio sesarea • Partus lama • Disproporsi kepala/fetopelvik• Kelainan letak/persentasi • Persalinan traumatik
• Syok atau takikardia• Adanya cairan bebas intraabdominal• Hilangnya gerak dan DJJ• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas • Nyeri teraba /tekan dinding perut dan bagian-bagian janin mudah dipalpasi
Ruptura uteri
• Perdarahan berwarna merah segar• Uji pembekuan darah tidak menunjukkan adanya bekuan darah setelah 7 menit • Rendahnya faktor pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah
•Solusio plasenta •Janin mati dalam rahim •Eklampsia•Emboli air ketuban
•Perdarahan gusi •Gambaran memar bawah kulit •Perdarahan dari tempat suntikan dan jarum infus
Gangguan pembekuan darah
Referensi
• Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi 1. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010
Terimakasih tolong ditambahkan