i
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, maka perlu untuk membuat
laporan hasil kinerja, hal tersebut didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review atas Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Secara substantive Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam rangka
meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Laporan kinerja yang
disajikan menggambarkan hasil kinerja dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau selama satu tahun (2016) sebagai
upaya terselenggaranya pemerintah yang baik, akuntabel, transparan dan
respontif terhadap aspirasi masyarakat dan dapat dikontrol oleh semua pihak.
Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau ini belumlah sempurna, hal ini
antara lain disebabkan kemampuan dan pemahaman yang mungkin masih
berbeda dan memerlukan penambahan wawasan yang lebih komprehensif, untuk
itu kami membuka diri menerima saran dan masukan dari semua pihak sebagai
bahan bagi kami untuk melakukan penyempurnaan dimasa yang akan datang.
ii
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. v
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. GAMBARAN UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI RIAU......................................................................... 1
1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI .......................... 2
1.2.1. Kedudukan ...................................................................... 2
1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau ........................................................................... 2
1.3. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................ 3
1.4. SUMBER DAYA MANUSIA ........................................................ 30
1.5. SARANA DAN PRASARANA ..................................................... 32
1.6. SUMBER DANA ......................................................................... 33
1.7. IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) ............................................ 34
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................ 35
2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ......................................... 35
2.2. VISI DAN MISI............................................................................ 35
2.3. TUJUAN DAN SASARAN .................................................................. 36
2.3.1. Tujuan ............................................................................. 36
2.3.2. Sasaran ........................................................................... 37
2.4. INDIKATOR SASARAN DAN TARGET ...................................... 38
2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN ..................................................... 40
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 44
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................ 44
3.1.1. Penetapan Indikator Kinerja ........................................... 44
3.1.2. Metode Penetapan Kinerja ............................................. 45
iii
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
3.1.3. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran ............. 45
3.2. PENGUKURAN KINERJA .......................................................... 46
3.3. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN ......................................... 47
3.4. TINGKAT CAPAIAN SASARAN ................................................. 50
3.5. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................. 50
BAB IV : PENUTUP ........................................................................................ 84
4.1. KESIMPULAN ............................................................................ 84
4.2. PERMASALAHAN ...................................................................... 85
4.3. SARAN ....................................................................................... 86
iv
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel I – 1 Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016 ............................................................ 31
Tabel I – 2 Tenaga Kontrak Bantuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau ............................................................................................. 32
Tabel I – 3 Rekapitulasi Pelatihan Teknis Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau Tahun 2016 ......................................................................... 32
Tabel I – 4 Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Tahun 2016 .............................................................................................. 33
Tabel II – 1 Sasaran Dan Indikator Kinerja Tahun 2016 ........................... 40
Tabel III – 1 Capaian Indikator kinerja sasaran ......................................... 47
Tabel III – 2 Tingkat Capaian Sasaran ...................................................... 50
Tabel III – 3 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Massa Tahun 2016 ................................................................. 65
Tabel III – 4 Rekapitulasi Pelaksanaan Operasi Pemberantasan
Penyakit Masyarakat di Kabupaten dan Kota di - Provinsi Riau
Tahun 2016 ............................................................................................... 69
Tabel III – 5 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat /
Lokasi Rawan Gangguan Dalam Kota Pekanbaru .................................... 71
Tabel III – 6 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat /
Lokasi Rawan Gangguan di Kabupaten/ Kota se - Provinsi Riau ............. 73
Tabel III – 7 Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau ...................................................... 74
Tabel III – 8 Perbandingan Data Kinerja ................................................... 81
v
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016 menyajikan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai visi dan misi Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau sesuai target kinerja yang telah menjadi
komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, transparansi dan bertanggung jawab serta untuk
mewujudkan clean government dan good governance, maka AKIP disusun dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagaimana
diamanatkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang juga selaras
dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dengan demikian, LKjIP
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016 ini disusun sebagai sebuah
bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
guna mewujudkan sasaran-sasaran yang ditargetkan dapat dicapai pada Tahun
2016 sebagai bagian dari upaya pencapaian visi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau “Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang tentram,
tertib dan terlindungi”.
Sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah,
LKjIP tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan-
keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2016, tetapi juga memuat kekurangan-
kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan dimasa mendatang. Melalui analisis pengukuran kinerja yang ada di
dalam LKjIP tersebut diharapkan semua pihak di Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau dapat secara bersama sama berperan aktif dan bekerjasama guna
perbaikan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau di tahun-tahun selanjutnya.
Secara umum, penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau pada tahun 2016 dapat dikatakan Sangat Baik/
Sangat Berhasil. Hal ini, didasarkan pada hasil pengukuran kinerja pencapaian
vi
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
sasaran yang dapat dicapai melalui pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan
kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2016 dan Penetapan Kinerja (PK) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau 2016.
Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa dari 5 sasaran strategis
dengan 8 indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam RKT dan PK Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2016 menunjukkan bahwa :
Nilai rata-rata capaian kinerja sasaran strategis dari 5 sasaran strategis
adalah 98.40% dengan kategori Sangat Berhasil.
Capaian indikator kinerja utama dari 8 indikator kinerja utama adalah 98,51%
dengan kategori sangat berhasil.
Dengan demikian selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui
hambatan dan permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi
dengan memanfaatkansumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau.
Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan
permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi Pamong
Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan
Penegakan Perda serta Perlindungan Masyarakat, masih banyak hambatan dan
permasalahan yang perlu diatasi terutama dalam pelaksanaan tugas pengamanan
dan penertiban umum serta penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat.
Dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban umum masih dirasakan
kurangnya tingkat pengetahuan / keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2017
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap
melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2016,
ditemukan hambatan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam penanganan masalah
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah
dan Perlindungan Masyarakat di wilayah Provinsi Riau.
2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti kendaraan
operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.
vii
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong Praja
meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah diserahkan kepada
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
4. Belum Maksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah
dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan
dinas/operasional.
Untuk itu, kedepan perlu dilakukan beberapa perbaikan agar target kinerja
dapat dicapai sesuai dengan yang ditetapkan, antara lain :
1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat maupun
melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi Aparatur Satuan
Polisi Pamong Praja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan mengecek
jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai, melaksanakan
pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama penanganan ketenteraman dan
ketertiban di wilayah Provinsi Riau.
3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu
menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan
ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap melaksanakan
kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.
4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah
dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan
dinas/operasional.
Semoga, LKjIP 2016 ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau pada tahun-tahun berikutnya. Berbagai kekurangan yang ada, tentunya
menjadi pemacu untuk memotivasi agar lebih bersemangat dalam bekerja dan
berusaha demi terwujudnya Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau tangguh,
handal dan terpercaya serta mampu ikut mewujudkan Provinsi Riau yang Maju,
Masyarakat Sejahtera, dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya Kemiskinan,
Tersedianya Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur.
I - 1
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1.1. GAMBARAN UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI
RIAU
Dalam rangka upaya pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai konsekuensi lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, ketentuan pasal 65 ayat (1) huruf b
menyebutkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempunyai
tugas dan wewenang serta kewajiban memelihara ketentraman dan
ketertiban masyarakat. Dalam kaitan tersebut, pasal 255 ayat (1)
menetapkan bahwa untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan
peraturan daerah serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.
Di era otonomi daerah saat ini, peran Satpol PP semakin strategis
dan menuntut peningkatan kinerja yang benar-benar optimal. Dengan jumlah
personil yang dimiliki, Satpol PP bukan saja dituntut makin taktis, tetapi juga
dituntut untuk terus memperbaiki manajemen serta pendekatan yang
seharusnya dikembangkan menyikapi meningkatnya tantangan yang
dihadapi di lapangan. Penggunaan pendekatan yang humanis yang lebih
menonjolkan persuasif daripada kekuatan fisik merupakan strategi yang
tepat untuk penegakan ketertiban umum. Ketika berhadapan dengan kondisi
masyarakat yang makin kritis, tentu Satpol PP tidak lagi hanya
menyandarkan pada pendekatan yang sifatnya kuratif, melainkan harus
dirancang strategi dan program yang sifatnya preventif yaitu mencegah agar
potensi konflik tidak makin melebar dengan cara mengembangkan
mekanisme deteksi dini dan pendekatan yang berbasis pada komunitas
lokal.
Implementasi dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Provinsi Riau membentuk SKPD Satuan
Polisi Pamong Praja melalui Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun
2014 tentang Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 Nomor 3).
BAB I
PENDAHULUAN
I - 2
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau juga
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, untuk meningkatkan pembinaan
guna mewujudkan kondisi daerah yang aman, tentram, dan tertib serta
menciptakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kegiatan
masyarakat yang kondusif.
Disamping itu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau juga
dituntut untuk menegakkan kebijakan Pemerintah lainnya yaitu Keputusan
Kepala Daerah. Hal ini merupakan tugas yang cukup luas bagi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau karena memiliki dampak langsung terhadap
masyarakat, sehingga membutuhkan gerak pembinaan yang mantap untuk
menciptakan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang handal
dan profesional.
1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1.2.1. Kedudukan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau adalah merupakan
unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah Provinsi Riau, yang
berkedudukan dibawah Pemerintah Daerah Provinsi Riau.
1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai tugas
sesuai Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau adalah merupakan
unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah Provinsi Riaudisebutkan
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penunjang tugas tertentu
Pemerintah Provinsi Riau yang diserahkan wewenang, tugas dan
tanggung jawab untuk memelihara dan menyelenggarakan ketentraman
dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan
atau Keputusan Gubernur.
I - 3
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Kemudian dalam penyelenggaraan tugasnya, Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Program pelaksanaan ketentraman dan ketertiban
umum, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur;
b. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum;
c. Pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Gubernur;
d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum,serta penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Gubernur dengan aparat Kepolisian Negara,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau Aparaur lainnya;
e. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati
Peraturan Daerah dan Keputusan Daerah;
f. Pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan,
hubungan masyarakat, umum dan perlengakapan;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai tugas
pokok dan fungsinya.
1.3. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau menurut Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau terdiri dari:
1. Kepala Satuan;
2. Sekretariat terdiri dari:
Sub Bagian Perencanaan Program.
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
Sub Bagian Umum;
3. Kepala Bidang Penegakkan Perundang-undangan Daerah terdiri dari:
Kasubbid Pembinaan Pengawasan dan Penyuluhan;
Kasubbid Penyelidikan dan Penyidikan.
4. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri:
Kasubbid Operasi dan Pengendalian;
Kasubbid Kerjasama.
5. Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri:
Kasubbid Pelatihan Dasar;
I - 4
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Kasubbid Teknis Fungsional.
6. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri:
Kasubbid Satuan Linmas;
Kasubbid Bina Potensi Fungsional.
7. Bidang Penegakkan Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:
Seksi Penyidikan dan Penindakan;
Seksi Peraturan dan Penyuluhan.
Tabel I – 1
Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Satpol PP Prov. Riau
1. KEPALA SATUAN
Untuk menyelenggaran tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Kepala Satuan menyelenggarakan Fungsi:
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakanpada Sekretariat, Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, Bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Bidang Sumber
Daya Aparatur dan Bidang Perlindungan Masyarakat;
I - 5
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada Sekretariat, Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, Bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Bidang Sumber
Daya Aparatur dan Bidang Perlindungan Masyarakat serta
Pembinaan terhadap Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten / Kota
se - Provinsi Riau;
c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada
Sekretariat, Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah, Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Bidang Sumber Daya Aparatur dan Bidang Perlindungan
Masyarakat;
d. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. SEKRETARIAT
a. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan
Perlengkapan dan Subbagian Umum.
b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kasat Pol PP.
Untuk menyelenggaran tugas pokok sebagaimana dimaksud
di atas, Sekretaris menyelenggarakan Fungsi:
a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbagian Perencanaan
Program, Subbagian Keuangan dan Perlengkapan serta
Subbagian Umum;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbagian
Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan
Perlengkapan serta Subbagian Umum;
c. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaan tugas dan fungsi pada Subbagian
Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan
Perlengkapan serta Subbagian Umum;
d. Penyelenggaran pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Subbagian
Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan
Perlengkapan serta Subbagian Umum;
I - 6
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
e. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas
dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Perencanaan Program;
b. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Subbagian Umum.
Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja.
a. Kepala Subbagian Perencanaan Program mempunyai tugas:
(1) merencanakan program kegiatan pertahun anggaran
Subbagian Perencanaan Program berdasarkan tugas, fungsi
dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbagian Perencanaan Program secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalah-permasalahan sesuai bidang
tugas pokok Subbagian Perencanaan Program secara rutin
maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
I - 7
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbagian Perencanaan Program berdasarkan disposisi
atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) melaksanakan penyusunan rencana kerja, program dan
kegiatan;
(11) memfasilitasi usulan rencana program dan kegiatan dari
setiap bidang;
(12) melakukan evaluasi terhadap penyusunan rencana program,
kegiatan tahunan untuk disampaikan ke BAPPEDA;
(13) mempersiapkan dan menyampaikan laporan bulanan dan
tahunan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja;
(14) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan program, kegiatan;
(15) melaksanakan koordinasi usulan program dan kegiatan
dengan Satpol PP kabupaten / kota dan pemerintah pusat;
(16) membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP);
(17) mempersiapkan dan mengkoordinir penyelesaian tindak
lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atau pemutakhiran
data hasil pemeriksaan kegiatan;
(18) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian
Perencanaan Program berdasarkan capaian pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
(19) melaporkanhasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
sekretaris secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
(20) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
I - 8
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan secara rutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar
pemecahan masalah;
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
(10) menyelenggarakan penyusunan rencana kerja anggaran
(RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) belanja
gaji, tunjangan pegawai dan dokumen perubahan
pelaksanaan;
(11) mengajukan permintaan Surat Penyediaan Dana (SPD) ke
Badan Pengelola Keuangan dan Aset;
(12) meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa
dari pejabat pelaksana teknis kegiatan, membuat
kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji
dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;
I - 9
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(13) melakukan verifikasi SPP, menyiapkan konsep Surat
Perintah Membayar (SPM) untuk ditandatangani
Penguna/Kuasa Pengguna Anggaran dan mengajukan SPM
ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset;
(14) menyelenggarakan pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan
penghasilan lainnya;
(15) membuat dan menyampaikan Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) penggunaan Anggaran Bulanan ke Badan Pengelola
Keuangan dan Aset;
(16) menerima, menyimpan dan menyalurkan barang inventaris
sesuai peruntukannya;
(17) meneliti dokumen, jumlah dan kualitas barang yang diterima
sesuai pengadaan barang;
(18) melakukan pencatatan dan menginventarisir barang milik
daerah baik yang berasal dari APBD maupun perolehan
lainnya yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB),
Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), dan
Buku Induk Inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan
penggolongan barang milik daerah;
(19) mengurus barang milik daerah dalam pemakaiannya dan
memberi kodefikasi serta mengamankan barang-barang
inventaris milik daerah;
(20) melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan
barang milik daerah;
(21) menyiapkan usulan penghapusan/pelelangan barang milik
daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi;
(22) merencanakan barang kebutuhan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD);
(23) menyusun, membuat dan menyampaikan Laporan Barang
Pengguna semesteran (LBPS), Laporan Barang Pengguna
Tahunan (LBPT), dan Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan;
(24) melakukan pencatatan barang milik daerah yang
dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan, membuat
rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana
Kebutuhan Tahunan (RKT);
I - 10
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(25) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian
Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan capaian
pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
(26) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
sekretaris secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
(27) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Kepala Subbagian Umum mempunyai tugas :
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbagian Umum berdasarkan tugas, fungsi dan renstra
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbagian Umum secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbagian Umum secara rutin maupun
berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
(9) mengumpulkan data dan menyiapkan bahan usulan kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian
penghargaan, penempatan formasi, kesejahteraan pegawai,
I - 11
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
mitasi, pemberhentian pegawai, diklat, ujian diklat, ujian
dinas, izin belajar, pembuatan kartu pegawai (KARPEG),
Asuransi Kesehatan (ASKES), TASPEN, Kartu Istri/Suami
(Karis/Karsu);
(10) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbagian Umum berdasarkan disposisi atasan agar
tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(11) merencanakan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan
keprotokolan;
(12) mengatur pelayanan tamu, penyediaan peralatan ruang rapat
dan mengawasi pelaksanaan kebersihan kantor, taman;
(13) menyelenggarakan pekerjaan yang berkaitan proses surat
masuk, surat keluar, penggandaan, penomoran dan
mendistribusikan surat sesuai dengan tujuan surat;
(14) membuat konsep surat yang berkaitan dengan administrasi
ketatausahaan dan urusan rumah tangga dalam rangka
mempersiapkan surat dinas yang diperlukan;
(15) membagi tugas pengetikan, pembuatan naskah dinas
kepada fungsional umum sesuai kebutuhan sebagai tindak
lanjut pelaksanaan tugas;
(16) membimbing, meneliti dan mengoreksi pelaksanaan tugas
fungsional umum dengan cara memeriksa secara langsung
untuk menghindari dari kesalahan;
(17) menyelenggarakan pembuatan dan rekapitulasi daftar hadir
untuk selanjutnya disampaikan ke instansi terkait;
(18) menyelenggarakan pekerjaan kenaikan gaji berkala pegawai,
pengusulan pegawai yang mencapai batas usia pensiun,
pembuatan analisis jabatan, analisis beban kerja, analisis
kesenjangan pegawai, proyeksi kebutuhan pegawai 5 tahun
kedepan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan
ketatalaksanaan di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja;
(19) melaksanakan pengadaan barang yang dibutuhkan setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah;
(20) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian
Umum berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
I - 12
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(21) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
sekretaris secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
(22) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH
a. Kepala Bidang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pada Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dan
Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan;
b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
menyelenggaran fungsi :
a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbidang Pembinaan,
Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang Penyelidikan
dan Penyidikan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbidang
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang
Penyelidikan dan Penyidikan;
c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang
Penyelidikan dan Penyidikan;
d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang
Pembinaan,Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang
Penyelidikan dan Penyidikan;
e. penyusunan program dan kegiatan serta pelaksanaan
penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
f. pelaksanaan kebijakan penegakkan Perda dan Peraturan
Kepala Daerah;
I - 13
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
g. pelaksanaan koordinasi penegakkan Perda dan Peraturan
Kepala Daerah dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah dan/ atau aparatur
lainnya;
h. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan
hukum agar mematuhi dan mentaati penegakkan Perda dan
Peraturan Kepala Daerah;
i. membentuk Sekretariat PPNS serta mengkoordinir pelaksanaan
tugas PPNS;
j. penyelenggaran tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah terdiri
dari:
a. Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;
b. Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan.
Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja.
a. Kepala Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan
mempunyai tugas:
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan
berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
I - 14
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan secara
rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Pembinaan, Pengawasan
dan Penyuluhan secara rutin maupun berkala sebagai bahan
dasar pemecahan masalah;
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Subbidang
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
(10) melaksanakan pengawasan dan penyuluhan Peraturan
Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah;
(11) melaksanakan koordinasi dan Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan serta Penyelidikan dan Penyidikan dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai
Negeri Sipil daerah dan/ atau aparatur lainnya dalam
pembinaan, pengawasan dan penyuluhan Perda dan
Peraturan Kepala Daerah;
(12) melaksanakan penertiban aset baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau;
(13) mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-
undangan serta kegiatan pembinaan dan penyebarluasan
produk hukum daerah;
(14) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan
Perda dan Peraturan Kepala Daerah;
(15) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
I - 15
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(16) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
(17) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan
secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar
pemecahan masalah;
I - 16
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Subbidang
Penyelidikan dan Penyidikan berdasarkan disposisi atasan
agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) melakukan koordinasi dalam hal Penyelidikan dan
Penyidikan dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/ atau instansi terkait bila diduga terjadi pelanggaran
Perda dan/ atau Peraturan Kepala Daerah;
(11) menyelenggarakan proses penyelidikan dan penyidikan
berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan instansi terkait bila diduga terjadi pelanggaran Perda
dan/ atau Peraturan Kepala Daerah;
(12) menjalin Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan serta
Penyelidikan dan Penyidikan dengan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan/ atau instansi terkait dalam
peningkatan kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS);
(13) melakukan pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau
badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakkan
Perda dan Peraturan Kepala Daerah;
(14) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan pelanggaaran
Perda dan Peraturan Kepala Daerah;
(15) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Penyelidikan dan Penyidikan berdasarkan capaian
pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
(16) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
(17) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
4. BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT
a. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
mempunyai tugas pokok pada Subbidang Operasi dan
Pengendalian dan Subbidang Kerjasama.
I - 17
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
b. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dipimpin
oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.
Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud, Bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat menyelenggarakan
fungsi :
a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbidang Operasi dan
Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbidang Operasi
dan Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;
c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelengaraan tugas dan fungsi pada Subbidang Operasi
dan Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;
d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang
Operasi dan Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;
e. penyusunan program kerja dan pelaksanaan penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
f. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
Operasi, dan Pengendalian serta Kerjasama operasional;
g. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat di daerah dengan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan/ atau instansi terkait;
h. pengkajian bahan fasilitasi penyusunan program dan supervisi
ketertiban umum dan ketentraman;
i. pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman, Operasi dan Pengendalian serta
Kerjasama operasional;
j. perumusan pembinaan tugas Polisi Pamong Praja di Wilayah
Provinsi Riau;
k. perumusan pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat di Wilayah Provinsi Riau;
l. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
I - 18
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri dari:
a. Subbidang Operasi dan Pengendalian;
b. Subbidang Kerjasama.
Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja.
a. Kepala Subbidang Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas :
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Operasi dan Pengendalian berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Operasi dan Pengendalian secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Operasi dan Pengendalian
secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar
pemecahan masalah;
I - 19
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbidang Operasi dan Pengendalian berdasarkan disposisi
atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) menyusun bahan kebijakan teknis fasilitasi dan
melaksanakan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
(11) merumuskan pembinaan teknis pengendalian operasional
Polisi Pamong Praja;
(12) merumusan pelaksanan pengamanan dan pengawalan
pimpinan daerah dan pejabat lainnya;
(13) merumusan pelaksanaan pengamanan gedung-gedung milik
Pemerintah Daerah;
(14) menyelenggarakan pengolahan data kegiatan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat;
(15) menyelenggarakan pengamanan dan pengawalan
perjalanan/kunjungan dinas kepala daerah, tamu VVIP
termasuk pejabat negara dan tamu negara;
(16) menyelenggarakan pengawalan terbuka dan tertutup kepala
daerah, tamu VVIP termasuk pejabat negara dan tamu
negara;
(17) melaksanakan sosialisasi ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
(18) menyelenggarakan patroli ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
(19) melaksanakan operasional pengendalian ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat;
(20) melaksanakan tugas pengamanan aset baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak dilingkungan Pemerintah
Provinsi Riau;
(21) membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan
pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah;
(22) membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan
keramaian daerah dan/ atau kegiatan yang berskala massal;
(23) melaksanakan pelaporan dan evaluasi tugas operasi dan
pengendalian ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
I - 20
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(24) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Operasi dan Pengendalian berdasarkan capaian
pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
(25) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
(26) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Subbidang Kerjasama mempunyai tugas :
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Kerjasama berdasarkan tugas, fungsi dan renstra
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Kerjasama secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Kerjasama secara rutin
maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
I - 21
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbidang Kerjasama berdasarkan disposisi atasan agar
tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan/ atau instansi terkait dalam
Kerjasama;
(11) melaksanakan kerjasama operasional dalam
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
(12) menfasilitasi rekomendasi perijinan dan pelayanan umum di
bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
(13) melaksanakan pelaporan dan evaluasi kerjasama
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
(14) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Kerjasama berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan
sebagai bahan penyempurnaannya;
(15) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
(16) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. BIDANG SUMBER DAYA APARATUR
a. Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pada Subbidang Pelatihan Dasar dan
Subbidang Teknis Fungsional.
b. Bidang Sumber Daya Aparatur dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya
Aparatur menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perencanaan pada pada Subbidang
Pelatihan Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada pada Subbidang
Pelatihan Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;
I - 22
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada pada Subbidang Pelatihan
Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;
d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada pada Subbidang
Pelatihan Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;
e. penyelenggaraan tugas dan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari:
a. Subbidang Pelatihan Dasar;
b. Subbidang Teknis Fungsional.
Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja.
a. Kepala Subbidang Pelatihan Dasar mempunyai tugas :
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Pelatihan Dasar berdasarkan tugas, fungsi dan
renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Pelatihan Dasar secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Sumber Daya Aparatur tentang langkah-langkah atau
I - 23
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Pelatihan Dasar secara rutin
maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbidang Pelatihan Dasar berdasarkan disposisi atasan
agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) melakukan analisis terhadap Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan serta Pelatihan Dasar yang dibutuhkan anggota
Satuan Polisi Pamong Praja dan anggota Satuan Linmas;
(11) menyusun rencana kebutuhan Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan serta Pelatihan Dasar pengembangan sumber
daya aparatur;
(12) melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan
serta Pelatihan Dasar dan koordinasi dengan instansi terkait
kebutuhan Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan serta
Pelatihan Dasar pengembangan sumber daya aparatur;
(13) menyelenggarakan Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan serta Pelatihan Dasar dengan instansi terkait
dalam rangka pengembangan sumber daya aparatur;
(14) melaksanakan fasilitasi, pengawasan, dan pengendalian
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan serta Pelatihan
Dasar;
(15) melakukan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
Subbidang Pelatihan Dasar;
(16) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bidang
Pelatihan Dasar berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan
sebagai bahan penyempurnaannya;
(17) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur secara periodik
sebagai bahan pertanggungjawaban;
(18) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Subbidang Teknis Fungsional mempunyai tugas :
I - 24
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Teknis Fungsional berdasarkan tugas, fungsi dan
renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Teknis Fungsional secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Sumber Daya Aparatur tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Teknis Fungsional secara
rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan
masalah;
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbidang Teknis Fungsional berdasarkan disposisi atasan
agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) menyusun rencana program kerja dan kegiatan Diklat Teknis
Fungsional dan memantau pelaksanaannya sesuai dengan
petunjuk pimpinan;
(11) mengumpulkan dan menganalisa data Teknis Fungsional
untuk bahan pengembangan sumber daya aparatur;
(12) menyusun rencana kebutuhan pengembangan Teknis
Fungsional sumber saya aparatur;
I - 25
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(13) menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi terkait dalam
pelaksanaan diklat Teknis Fungsional;
(14) melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
pengembangan Teknis Fungsional Sumber Daya Aparatur;
(15) melaksanakan pelatihan Teknis Fungsional dan lanjutan
dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan sumber
daya aparatur;
(16) melaksanakan pelatihan dan pembinaan Teknis Fungsional
Korps Musik Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau;
(17) melaksanakan fasilitasi, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pelatihan Teknis Fungsional sumber daya
aparatur;
(18) melakukan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub
Bidang Teknis Fungsional untuk disampaikan kepada Kepala
Bidang;
(19) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Teknis Fungsional berdasarkan capaian pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
(20) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur secara periodik
sebagai bahan pertanggungjawaban;
(21) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
6. BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT
a. Bidang Perlindungan Masyarakatmempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pada Subbidang Satuan Perlindungan
Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi Fungsional.
b. Bidang Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perlindungan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbidang Satuan
Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi
Fungsional;
I - 26
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbidang Satuan
Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi
Fungsional;
c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang Satuan
Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi
Fungsional;
d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang
Satuan Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi
Fungsional;
e. pelaksanaan kegiatan penyiapan, penempatan dan
pemberdayaan Satuan Linmas;
f. pembinaan dalam rangka meningkatan potensi dan
kemampuan anggota Satuan Linmas;
g. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari:
a. Subbidang Satuan Linmas;
b. Subbidang Bina Potensi Fungsional.
Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja.
a. Kepala Subbidang Satuan Linmas mempunyai tugas :
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat berdasarkan
tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
I - 27
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat secara rutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas pokok Subbidang Satuan Perlindungan
Masyarakat secara rutin maupun berkala sebagai bahan
dasar pemecahan masalah;
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
(10) merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyiapan,
penempatan dan pemberdayaan Satuan Linmas;
(11) menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan pengerahan
anggota Satuan Linmas pada pengamanan acara-acara
penting.
(12) menyelenggarakan pengamanan dan penjagaan pada
pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah;
(13) melakukan koordinasi dan Satuan Perlindungan
Masyarakat dan Bina Potensi Fungsional dengan
Kab/Kota dalam rangka penyiapan personil
pengamanan di Provinsi Riau;
I - 28
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(14) menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan
pengamanan, kesiagaan dan pemberdayaan Satuan
Linmas;
(15) mengevaluasi kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Satuan Perlindungan Masyarakat berdasarkan capaian
pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
(16) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat secara periodik
sebagai bahan pertanggungjawaban;
(17) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Subbidang Bina Potensi Fungsional mempunyai tugas :
(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran
Subbidang Bina Potensi Fungsional berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja
untuk penyempurnaan hasil kerja;
(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;
(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
Subbidang Bina Potensi Fungsional secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
I - 29
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas Subbidang Bina Potensi Fungsional secara
rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan
masalah;
(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok
Subbidang Bina Potensi Fungsional berdasarkan disposisi
atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
(10) melakukan koordinasi dan Bina Potensi Fungsional dengan
instansi terkait dalam rangka pengembangan dan
peningkatan SDM Satuan Linmas;
(11) melakukan pemutakhiran data dalam rangka penyusunan
kegiatan pengamanan, kesiagaan dan pemberdayaan
Satuan Linmas;
(12) menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang kondisi
kualitas, kuantitas dan penyebaran Satuan Linmas di
Provinsi Riau;
(13) menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan Bina Potensi Fungsional anggota Satuan Linmas;
(14) melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam
rangka menghimpun data keberadaan, jumlah dan kondisi
Satuan Linmas di Provinsi Riau;
(15) melakukan pembinaan dalam rangka meningkatan potensi
dan kemampuan anggota Satuan Linmas;
(16) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang
Bina Potensi Fungsional berdasarkan capaian pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
(17) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat secara periodik
sebagai bahan pertanggungjawaban;
(18) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Kepala Seksi Peraturan dan Penyuluhan mempunyai tugas :
(1) Menginventarisir Peraturan Perundang-Undangan yang ada pada
Dinas/Badan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
(2) Melaksanakan Penyuluhan terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-Undangan.
I - 30
LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(3) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam tugas
penyuluhan peraturan perundang-undangan.
(4) Menyelenggarakan Administrasi peraturan perundang-undangan.
(5) Melaksanakan tugas2 lain yang di berikan pimpinan.
1.4. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai negeri sipil di Satuan Polisi Pamong Praja
mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, dari
270 orang pada tahun 2015 menjadi 267 orang pada tahun 2016. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya PNS Satpol PP Provinsi Riau yang
dimutasi ke SKPD lain serta beberapa PNS yang telah memasuki
masa pensiun. Adapun rekapitulasi daftar urut kepangkatan di Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut:
I - 31
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel I - 1
Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016
JUMLAH PNS MENURUT JUMLAH PEJABAT
GOLONGAN
JENIS KELAMIN JML
PENDIDIKAN JML
STRUKTURAL JML
JUMLAH FUNGSIONAL
LK PR SD SLTP SLTA D-1 D-II D-III D-IV/S1 S2 S3 I II III IV
IV/e
IV/d
IV/c 1 1 1 1 1 1 1
IV/b 5 4 1 5 2 3 5 5 5
IV/a 2 1 1 2 2 2
1 2 1
III/d 7 6 1 7 1 5 1 7 1 7 7
III/c 5 4 1 5 5 5
3 5 2
III/b 20 14 6 20 4 15 1 20 20 20
III/a 55 44 11 55 2 53 55 55 55
II/d 2 2 2 1 1 2 2 2
II/c 68 63 5 68 66 2 68 68 68
II/b 76 69 7 76 76
76 76 76
II/a 21 18 3 21 5 1 15 21 21 21
I/d 2 2 2 2 2 2 2
I/c 3 3 3 3 3 3 3
I/b
I/a
JUMLAH 267 231 36 267 8 3 165 3 80 8 267 1 5 11 267 250
II - 32
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel I – 2
Tenaga Kontrak Bantuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Pria 300
2 Wanita 25
Total 325
Tabel I – 3
Rekapitulasi Pelatihan Teknis
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016
1.5. SARANA DAN PRASARANA
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau Tahun 2016 di dukung oleh sarana dan prasarana
yang tercatat menjadi asset Satuan sebagai berikut:
No Pelatihan Teknis Jumlah (Orang)
1 Diklatsar 25
2 Pelatihan Intel 4
3 Pelatihan Provost/PTI 12
4 Pelatihan Bela Diri 152
5 Pelatihan Menembak 45
6 Diklat Pelatih (TOT) 4
7 Diklat PPNS 8
8 Pelatihan TRC 46
9 PAMTUP VIP dan OBVIT 20
10 Pelatihan PHH 75
II - 33
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel I - 4
Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016
No Klasifikasi Aset Jumlah Satuan Ket
1 Gedung 2 Gedung
2 Genset 4 Unit
3 Alat Angkutan 17 Unit
4 Alat-Alat Kantor & Rumah Tangga
1.089 Unit
5 Alat Studio & Komunikasi 430 Unit
6 Alat-alat keamanan 1.534 Unit
7
Aset tetap lainnya: a. Buku perpustakaan
b. Barang bercorak
kesenian/kebudayaan
c. Aset lain-lainnya
42
662
14
Buku
Unit
Unit
1.6. SUMBER DANA
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Polisi
Provinsi Riau tahun 2016 dibiayai dari APBD Provinsi Riau Tahun
2016, untuk Belanja Tidak Langsung nilai Pagu sebesar
Rp.31.014.053.075,- (tiga puluh satu miliar empat belas juta lima puluh
tiga ribu tujuh puluh lima rupiah) dan Belanja Langsung sebesar
Rp.36.432.874.437,85 (tiga puluh enam milyar empat ratus tiga puluh
dua juta delapan ratus tujuh puluh empat ribu empat ratus tiga puluh
tujuh rupiah delapan puluh lima sen).
II - 34
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1.7. IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (SAKIP)
Terkait dasar hukum implementasi LKjIP dengan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Satpol PP Provinsi Riau telah
menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator dan target sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Riau yang akan
diwujudkan dalam periode 2014-2019. Sasaran, indikator dan target
yang direncanakan dalam Renstra tersebut dijelaskan dalam Rencana
Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018.
Di dalam RKT tersebut dirumuskan pencapaian target, penentuan
indikator dan sasaran yang berupa ukuran hasil (outcomes) dan ukuran
keluaran (output) dari program dan kegiatan.
II - 35
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Berdasarkan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Tahun 2014-2019, yang menjadi IKU Satpol PP Provinsi Riau adalah sebagai
berikut:
1. Persentase Penanganan Unjuk Rasa
2. Persentase Peningkatan Kapasitas SDM Penegak Hukum ( PPNS )
3. Persentase Penegakan Peraturan Daerah ( PERDA )
2.2. VISI DAN MISI
Yang menjadi landasan perumusan visi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau adalah Visi Provinsi Riau yang tertuang dalam RPJMD Provinsi
Riau 2014 - 2019, dengan visi “Terwujudnya Provinsi Riau yang Maju,
Masyarakat Sejahtera, dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya
Kemiskinan, Tersedianya Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur”.
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang merupakan bagian
dari sistem pemerintahan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau, juga
memiliki visi yang mendukung terwujudnya visi Provinsi Riau sesuai dengan
tugas yang diemban yaitu:
“Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang tentram,
tertib dan terlindungi”.
Dari pernyataan visi tersebut terdapat kata-kata kunci yang
mengandung makna :
a. Tentram adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kaidah hukum,norma
agama, norma sosial dan peraturan perundang – undangan sehingga
terselenggaranya sendi – sendi kehidupan yang menjamin rasa aman dan
tenang daerah.
b. Tertib adalah suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata
dengan baik sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku guna
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II - 36
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis,aman, tentram lahir dan
bathin.
c. Terlindungi adalah sesuatu keadaan kehidupan yang menjamin timbulnya
rasa aman dan tenang pada masyarakat di daerah.
Misi organisasi meruapakan sesuatu yang harus di emban atau
dilaksanakan organisasi dalam rangka mewujudkan visi. Dengan
pernyataan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta
perannya. Berdasarkan Visi yang ditetapkan tersebut di atas, maka Misi
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau adalah :
1. Meningkatnya Kapasitas kelembagaan serta sarana dan prasarana dalam
menunjang kelancaran tugas.
2. Mengembangkan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
yang handal,tangguh dan berwawasan global.
3. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di
Provinsi Riau.
4. Menyelenggarakan perlindungan masyarakat serta pencegahan penyakit
masyarakat (pekat) di Provinsi Riau.
5. Meningkatkan pengawasan dan penegakkan terhadap pelaksanaan
peraturan.
2.3. TUJUAN DAN SASARAN
Penetapan tujuan dan sasaran organisasi hendaknya memperhatikan
atau didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Selain
itu, karena tujuan dimaksudkan untuk mempertajam fokus pelaksanaan misi
organisasi, maka tujuan organisasi harus dapat menunjukkan kerangka
prioritas dalam memfokuskan arah semua sasaran, program dan aktivitas
pelaksanaan Misi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dan sasaran
dapat dicapai sesuai rencana. Berikut ini tujuan dan sasaran Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau 2014-2019:
2.3.1 Tujuan
Sejalan dengan Visi dan Misi tersebut maka Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau menetapkan tujuan sebagai berikut :
II - 37
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
a. Terwujudnya Sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
yang handal, tangguh dan berwawasan global.
b. Tersedianya kapasitas kelembagaan serta sarana dan prasarana
dalam menunjang kelancaran tugas.
c. Terwujudnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap
peraturan.
d. Terwujudnya pengawasan dan penegakan terhadap pelaksanaan
peraturan.
e. Terwujudnya pengamanan dan ketertiban internal di Provinsi
Riau.
f. Terwujudnya keamanan, ketentraman dan ketertiban serta
pencegahan penyakit masyarakat (pekat) di Provinsi Riau.
g. Terlaksananya peran Satuan Polisi Pamong Prajaprovinsi riau
selaku koordinator Satuan Polisi Pamong Praja se - Provinsi Riau.
h. Terlaksananya kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait.
2.3.2 Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran disertakan
pula indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun tersebut. Selain itu,
sasaran merupakan penjelasan dari tujuan secara terukur, yaitu hasil
yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun
kemudian sesuai dengan rencana strategis. Penetapan sasaran
diharapkan dapat memberikan spesifikasi, terinci dan terukur sehingga
tujuan dapat dicapai melalui program dan kegiatan.
Fokus utama sasaran adalah tindakan alokasi sumber daya
dalam kegiatan organisasi, sasaran harus bersifat spesifik dapat dinilai,
terukur, menantang dan berorientasi pada hasil, dan dapat dicapai
dalam periode tertentu.
Untuk menjamin tercapainya visi dan misi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau maka ditetapkan sasaran yang satu sama
lain merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yaitu :
1. Meningkatnya jumlah peralatan keamanan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau.
2. Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap peraturan.
3. Meningkatnya jumlah masyarakat yang patuh terhadap peraturan.
II - 38
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
4. Meningkatnya jumlah pengawasan terhadap aset daerah.
5. Meningkatnya jumlah peraturan yang ditegakkan.
6. Meningkatnya jumlah pengamanan terhadap gedung kantor di
Provinsi Riau.
7. Tingkat Pengamanan khusus Gubernur dan Wakil Gubernur ke
Kabupaten/Kota.
8. Tingkat Pengamanan dan pemantauan Pemilihan Presiden,
Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah di 12
Kabupaten/Kota.
9. Meningkatnya Pengamanan internal dan eksternal pada
Pemerintah Provinsi Riau.
10. Tingkat pengawalan pejabat dan orang-orang penting yang
berkunjung di Provinsi Riau.
11. Tingkat Pengamanan upacara dan acara penting hari-hari besar.
12. Meningkatnya Patroli wilayah tempat / lokasi rawan gangguan.
13. Tingkat Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau.
14. Meningkatnya penanganan terhadap demonstrasi dan unjuk rasa
yang mengakibatkan anarkis dan anti huru hara.
15. Meningkatnya Jumlah razia PNS dan Honorer.
16. Meningkatnya jumlah operasi pengendalian ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
17. Meningkatnya operasi penyakit masyarakat di Provinsi Riau.
18. Meningkatnya koordinasi Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau
dengan Satpol PP Kabupaten/Kota.
19. Meningkatnya jumlah kerjasama dalam penanganan ketentraman
dan ketertiban umum.
20. Meningkatnya koordinasi Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau
dengan instansi terkait.
21. Meningkatnya jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam
penanganan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
2.4. INDIKATOR SASARAN DAN TARGET
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Satuan Polisi
Pamong Praja merumuskan strategi yang merupakan rencana menyeluruh
dan terpadu. Berikut strategi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2014-
2019:
II - 39
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1. Mengintensifkan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, kursus, bimtek,
workshop serta kegiatan peningkatan kapasitas lainnya secara
berkesinambungan dan terarah.
2. Menginventarisir kebutuhan formasi SDM Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau berdasarkan kompetensi SDM.
3. Penambahan jumlah SDM Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau
berdasarkan kebutuhan organisasi.
4. Menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau.
5. Penambahan jumlah sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas.
6. Menginventarisir setiap peraturan yang berkaitan dengan masyarakat
Provinsi Riau.
7. Menyampaikan informasi dan sosialisasi peraturan kepada masyarakat.
8. Meningkatkan kompetensi aparatur Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau dalam penegakan peraturan.
9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penegakan peraturan.
10. Meningkatkan kemampuan penanganan demonstrasi dan unjuk rasa
aparatur Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau.
11. Meningkatkan kemampuan deteksi dan penanganan ancaman aparatur
Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau.
12. Menginventarisir daerah rawan kerusuhan di Provinsi Riau.
13. Menginventarisir daerah rawan penyakit masyarakat di Provinsi Riau.
14. Meningkatkan peran serta Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota
dalam penanganan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi
Riau.
15. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan
ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi Riau.
II - 40
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel II - 1
Sasaran Dan Indikator Kinerja Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3
1.
Meningkatnya pengamanan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau
Persentase peningkatan pengamanan dan kenyamanan lingkungan
2.
Meningkatnya kondisi tertib dan kondusif pada masyarakat
Persentase pemeliharaan kantrantibmas danpencegahan tindak kriminal
3.
Meningkatnya peran Linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa
Peningkatan peran masyarakat untuk menjagaketertiban dan keamanan
Peningkatan jumlah pelaksanaan operasipemberantasan penyakit masyarakat di Provinsi Riau
4.
Meningkatanya kemampuan SatuanPerlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalampenanggulangan bencana
Terantisipasinya resiko korban akibat kejadian bencana
5.
Meningkatnya penegakan terhadap pelaksanaanperaturan yang berlaku
Persentase peningkatan kapasitas sumberdaya penegak hukum
Persentase masyarakat / generasi muda yang memahamitentang nilai-nilai ideologi Pancasila dan WawasanKebangsaan
Persentase sosialisasi dan penegakan peraturan daerah
2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN
Guna mendukung kelancaran dan tercapainya tujuan pelaksanaan
program pembangunan di Provinsi Riau, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau telah menetapkan 14 (empat belas) Program,adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.
8. Program kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
9. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan
Keamanan.
II - 41
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
10. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT).
11. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.
12. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum.
13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
14. Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah.
Dari 14 (empat belas) Program yang telah ditetapkan tersebut, didukung oleh
75 (tujuh puluh lima) kegiatan, yaitu :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik.
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
11. Penyediaan Makanan Dan Minuman
12. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
13. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
14. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
15. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
16. Pengadaan Perlengkapan Kantor
17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
18. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana penunjang kantor
19. Pembangunan Barak Satpol PP Provinsi Riau
20. Pengadaan Peralatan studio dan Komonikasi Kantor
21. Pemeliharaan Rutin / Berkala Khusus Lapangan
22. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Olahraga
23. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
24. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
25. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
26. Pengadaan Pakaian Olahraga dan Perlengkapannya
27. Pendidikan Dan Pelatihan Formal
28. Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
29. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
II - 42
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
30. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
31. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
32. Rapat Koordinasi pada setiap SKPD
33. Penyusunan Penetapan Kinerja (PENJA), Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), LaporanEkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
34. Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program
35. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
36. Penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) SKPD
37. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan
Lingkungan
38. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
39. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
40. Pengawalan Pejabat dan Orang-orang Penting
41. Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung/Aset
Pemrov
42. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar
43. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
44. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan
45. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan
46. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi rawan Gangguan
47. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan
Penegakan Perda
48. Pembinaan Marhing Band Satpol PP Prov. Riau
49. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)
50. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat Se-Provinsi Riau
51. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka
menciptakan KetertibanUmum dan Ketentraman Masyarakat
52. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa
53. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Dilingkungan PemerintahProvinsi Riau (Razia/Sidak)
54. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau
55. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP
56. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja
denganTNI/POLRI/KEJAKSAAN
57. Pelatihan PPNS Satpol PP
58. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan
Hukum bagi AnggotaSatpol PP Provinsi Riau
II - 43
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
59. Gelar Pasukan Satpol PP
60. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
61. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja Se-Provinsi Riau
62. Training Of Trainers (TOT) Satpol PP Provinsi Riau
63. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol
PP Se-Provinsi Riau
64. Bimtek Motivasi Kerja Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau
65. Bakti Sosial Satpol PP
66. In House Training Satpol PP Provinsi Riau
67. Jambore Satuan Polisi Pamong Praja
68. Peningkatan Teknis anggota TRC Satpol PP
69. Pelatihan Intel Satpol PP Provinsi Riau
70. Pelatihan Petugas Tindak Internal (PTI) Satpol PP Provinsi Riau
71. Pelatihan PHH Satpol PP Provinsi Riau
72. Pelatihan Menembak Satpol PP Provinsi Riau
73. Sosialisasi Peraturan Daerah
74. Penegakan Peraturan Daerah
75. Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
IV - 44
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui instrument
pertanggungjawaban secara periodik, yaitu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). Instrument pertanggungjawaban tersebut antara lain
meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, serta
akuntabilitas keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu
untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi.
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja meliputi penetapan indikator kinerja untuk
masing-masing sasaran dan kegiatan, metode pengukuran kinerja, dan
metode penyimpulan capaian kinerja sasaran.
3.1.1. Penetapan Indikator Kinerja
Untuk dapat mengukur kinerja suatu sasaran atau kegiatan
perlu ditetapkan indikator yang mengindikasikan keberhasilan atau
ketidakberhasilan pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan tersebut.
Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator kinerja input, output,
outcome, benefit dan impact. Indikator kinerja input merupakan
sekumpulan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
kegiatan. Indikator kinerja output merupakan keluaran nyata dan
langsung dapat dilihat setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.
Indikator kinerja outcome adalah hasil atau manfaat langsung yang
diharapkan dari pelaksanaan suatu kegiatan. Benefit dan impact
merupakan manfaat yang berdampak lebih luas kepada masyarakat.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
IV - 45
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
3.1.2. Metode Penetapan Kinerja
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 tahun 2004 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, makapengukuran
kinerja secara kuantitatif dapat diperoleh dengan membandingkan
rencana dan realisasi selama satu tahun dengan Rumus sebagai
berikut:
a. Apabilan semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja
atau semakin rendah realisasi meninjukkan semakin rendahnya kinerja,
digunakan rumus :
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja,
digunakan rumus :
3.1.3. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan secara kuantitatif dengan
menilai indikator kinerja pada setiap sasaran dan kegiatan.
Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja terhadap sasaran
digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran
dengan indikator kinerjanya. Untuk menilai kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau tahun anggaran 2016, hasil pengukuran
kinerja tersebut dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal
sebagai berikut :
Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = ------------------ x 100%
Rencana
(2 x Rencana) Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = ------------------------------------ x 100%
Rencana
IV - 46
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
85 s.d 100 ► Sangat Berhasil
70 ≤ x < 85 ► Berhasil
55 ≤ x < 70 ► Cukup Berhasil
x < 55 ► Tidak Berhasil
3.2. PENGUKURAN KINERJA
Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan
atau kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya
dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misinya. Dengan kata
lain, kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam
periode tertentu.
Banyak ahli yang memberikan pengertian kinerja. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut, menurut Hasibuan (2003, p.94), “Kinerja
(prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Pengertian
kinerja (performance) lainnya menurut Drucker (2002, .134) adalah “Tingkat
prestasi atau hasil nyata yang dicapai kadang-kadang dipergunakan untuk
memperoleh suatu hasil positif”. Kinerja juga didefinisikan sebagai
keberhasilan personel dalam mewujudkan sasaran strategik di empat
perspektif: keuangan, customer, proses, serta pembelajaran dan
pertumbuhan (Mulyadi, 2007, p.363).
Dengan demikian, pengukuran kinerja Satpol PP Provinsi Riau
dilakukan dengan mengukur capaian indikator-indikator dari sasaran yang
ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja (Penja) , program-program yang
telah direncanakan pada Rencana Kerja Tahun (RKT) 2016, dan kegiatan-
kegiatan dari setiap program yang terdiri dari input kegiatan, Output dan
Outcome.
IV - 47
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
3.3. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN
Tabel III – 1
Capaian Indikator kinerja sasaran
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
% Tertimbang % Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya pengamanan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau
Persentase peningkatan pengamanan dan kenyamanan lingkungan
100 % Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 1. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan
Dan Kenyamanan Lingkungan 2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan; 3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa; 4. Pengawalan Pejabat dan orang-orang penting; 5. Pengamanan dan Pengawasan tempat-tempat
penting dan gedung/asset pemprov; 6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-
hari Besar; 7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat; 8. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
11.436.137.375
8.460.000.000
357.732.000
600.000.000 250.000.000 200.000.000
650.000.000
618.405.375
300.000.000
100
100
100
100 100 100
100
100
100
31,39
23,22
0,98
1,65 0,69 0,55
1,78
1,70
0,82
95,35
99,17
99,64
86,76 92,65 97,75
98,42
93,30
95,08
11.195.680.800
8.389.610.000
356.449.800
520.540.000 231.635.000 195.500.000
639.728.700
576.981.400
285.235.900
Meningkatnya kondisi tertib dan kondusif pada masyarakat
Persentase pemeliharaan kantrantibmas danpencegahan tindak kriminal
100 % Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 1. Peningkatan Kerjasama dengan Aparat
Keamanan dalam TeknikPencegahan Kejahatan 2. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan
950.000.000
500.000.000
250.000.000
100
100
100
2,54
1,37
0,69
91,21
96,96
98,94
887.643.400
484.819.400
247.362.000
IV - 48
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertibandan Penegakan Perda
200.000.000
100
0,48 77,73 155.462.000
Meningkatnya peran Linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa
Peningkatan peran masyarakat untuk menjagaketertiban dan keamanan
100% Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
3.3.1. Peningkatan Kapasitas Linmas dan
Masyarakat Se-Provinsi Riau
3.3.2. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat,
Tokoh Agama dalam rangkamenciptakan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
3.3.3. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat
dalam Pengamanan Swakarsa
601.025.400
153.925.400
300.000.000
147.100.000
100
100
100
100
1,65
0,42
0,82
0,40
83,96
83,95
85,22
82,72
506.551.900
129.220.400
255.655.500
121.676.000
Peningkatan jumlah
pelaksanaan
operasipemberantas
an penyakit
masyarakat di
Provinsi Riau
100% Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) 1. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan
Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
2. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di
Provinsi Riau
436.209.100
205.809.100
230.400.000
100
100
100
1,19
0,56
0,63
98,79
98,16
99,41
431.068.500
202.019.100
229.049.400
Meningkatanya
kemampuan
SatuanPerlindunga
n Masyarakat
(Satlinmas)
dalampenanggulan
gan bencana
Terantisipasinya
resiko korban akibat
kejadian bencana
100% Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
1. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol
PP
259.000.000
259.000.000
95
95
0,68
0,68
80,80
80,80
209.274.500
209.274.500
IV - 49
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya penegakan terhadap pelaksanaanperaturan yang berlaku
Persentase peningkatan kapasitas sumberdaya penegak hukum
100%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum 1. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat
Polisi Pamong Praja dengan TNI/POLRI/KEJAKSAAN
2. Pelatihan PPNS Satpol PP 3. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman
PengetahuanPeraturan Hukum Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau
4. Gelar Pasukan Satpol PP 5. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS 6. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja
Se-Provinsi Riau 7. Training Of Trainer (TOT) Satpol PP Provinsi
Riau 8. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan
Peraturan DaerahSatpol PP Se-Provinsi Riau
2.502.288.450
384.551.000
233.032.200 130.759.200
334.600.000 346.376.900 824.130.000
101.247.000
147.592.150
93,13
100
100 75
100 100 70
100
100
6,10
1,06
0,64 0,27
0,92 0,95 1,58
0,28
0,41
84,21
97,92
99,38 58,73
90,95 88,25 60,27
97,16
81,02
2.009.560.250
376.539.000
231.582.300 76.795.200
304.310.800 305.662.825 496.721.000
98.369.000
119.580.125
Persentase masyarakat / generasi muda yang memahamitentang nilai-nilai ideologi Pancasila dan WawasanKebangsaan
100% Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov.
Riau
2. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band
(GPMB)
5.279.088.000
3.792.088.000
1.487.000.000
100
100
100
14,49
10,41
4,08
99,75
99,99
99,50
5.271.548.000
3.792.020.000
1.479.528.000
Persentase sosialisasi dan penegakan peraturan daerah
100% Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah 1. Sosialisasi Peraturan Daerah
2. Penegakan Peraturan Daerah
3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap
Peraturan Daerah Nomor 2Tahun 2013 tentang
Pedoman, Pengelolaan Barang Milik Daerah
487.474.129
105.682.829 232.566.450 149.224.850
100
100 100 100
1,34
0,29 0,64 0,41
90,20
89,53 93,12 87,95
442.416.300
94.620.850 216.558.100 131.237.350
IV - 50
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
3.4. TINGKAT CAPAIAN SASARAN
Tabel III – 2
Tingkat Capaian Sasaran
NO SASARAN
TINGKAT CAPAIAN SASARAN
KET
SB B CB TB
1.
Meningkatnya pengamanan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau
√ 100%
2. Meningkatnya kondisi tertib dan kondusif pada masyarakat
√ 100%
3. Meningkatnya peran Linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa
√ 100%
4. Meningkatanya kemampuan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalam penanggulangan bencana
√ 95%
5. Meningkatnya penegakan terhadap pelaksanaan peraturan yang berlaku
√ 97%
JUMLAH 5 98,40%
Ket :
SB = Sangat Berhasil
B = Berhasil
CB = Cukup Berhasil
TB = Tidak Berhasil
Dari table tingkat capaian sasaran tersebut diatas, dapat kita lihat
secara umum pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau dalam mewujudkan visi dan misi pada tahun
2016 dapat dikatakan Sangat Berhasil (SB) dengan tingkat capaian sasaran
sebesar 98,40% (Sembilan puluh delapan koma empat puluh persen).
3.5. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 8.460.000.000 8.389.610.000 99,17
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang melaksanakan Pengendalian Kemanan dan Kenyamanan Lingkungan
Orang
326 326 100
Outcome Tersedianya Anggota Satpol PP yang melaksanakan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
326 326 100
IV - 51
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Dari jumlah dana sebesar Rp. 8.460.000.000 terealisasi sebesar Rp.
8.389.610.000 (99,17%) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pembayaran
Honorarium Anggota Banpol Pamong Praja untuk 326 orang dan dibayarkan
selama 12 bulan.
2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 357.732.000 356.449.800 99,64
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mempunyai Kemampuan Beladiri
Orang
152 152 100
Outcome Terlaksananya Pelatihan Beladiri Satpol PP
152 152 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 357.732.000 terealisasi sebesar
Rp. 356.449.800 (99,64%) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Beladiri
Anggota Satpol PP Provinsi Riau sebanyak 152 orang.
3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 600.000.000 520.540.000 86,76
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Pengamanan terhadap Unjuk
Rasa dan Kerusuhan Massa
Kali
50 50 100
Outcome Terlaksananya Pengamanan terhadap
Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa 50 50 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 600.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 520.540.000 (86,76%) digunakan untuk Penanganan Unjuk Rasa yang
dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau pada Tahun 2016
sebanyak 35 ( tiga puluh lima ) kali dengan ruang lingkup kejadian terjadi di
beberapa tempat, yaitu :
- Kantor Gubernur Riau.
- Gedung DPRD Provinsi Riau.
- Kantor / Dinas dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
- Rumah Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur.
IV - 52
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
4. Pengawalan Pejabat dan Orang-orang Penting
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 250.000.000 231.635.000 92,65
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Pengawalan terhadap Pejabat
dan Orang-orang Penting
Kab/Kota
12 12 100
Outcome Terlaksananya Pengawalan Pejabat
dan Orang-orang Penting 12 12 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 250.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 231.635.000 (92,65%) digunakan untuk kegiatan pengawalan Pejabat dan
orang-orang penting dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau ke 12 Kabupaten /
Kota di Provinsi Riau.
5. Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung /
Aset
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 200.000.000 195.500.000 97,75
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Tempat-tempat Penting dan
Gedung/Aset dilingkungan Pemprov
Riau yang diamanankan dan diawasi
Unit
14 14 100
Outcome Terlaksananya Pengamanan dan
Pengawasan Tempat-tempat Penting
dan Gedun/Aset Pemprov
14
14 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 200.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 195.500.000 (97,75%) digunakan untuk kegiatan Pengamanan dan
Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung / Aset sebanyak 14 unit.
IV - 53
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 650.000.000 639.728.700 98,42
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Pengamanan terhadap Upacara
dan Acara-acara Penting Hari-hari
Besar
Kali
45 45 100
Outcome Terlaksananya Pengamanan terhadap
Upacara dan Acara Penting Hari-hari
Besar
45 45 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 650.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 639.728.700 (98,42%) digunakan untuk kegiatan Pengamanan terhadap
Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar sebanyak 45 kali.
7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 618.405.375 576.981.400 93,30
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Operasi Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
Kali
100 100 100
Outcome Terlaksananya Operasi Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
100 100 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 618.405.375 terealisasi sebesar
Rp. 576.981.400 (93,30%) digunakan untuk kegiatan Operasi Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat sebanyak 100 kali.
IV - 54
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
8. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan
Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 300.000.000 285.235.900 95,08
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Rakor Kerjasama Teknis dan Operasional
Orang
100 100 100
Outcome Terlaksananya Kerjasama dengan Instansi Terkait untuk Menetapkan Pedoman dan Juknis Kerjasama Teknis Operasional
100 100 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 300.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 285.235.900 (95,08%) digunakan untuk kegiatan Kerjasama dengan
Instansi Terkait untuk Menetapkan Pedoman dan Juknis Kerjasama Teknis
Operasional dengan peserta sebanyak 100 orang.
9. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 500.000.000 484.819.400 96,96
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Kegiatan Kerjasama dalam Teknik Pencegahan Kejahatan Kab/
Kota
4 4 100
Outcome Terlaksananya Kerjasama dalam Teknik Pencegahan Kejahatan
4 4 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 500.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 484.819.400 (96,96%) digunakan untuk kegiatan Kerjasama dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan dengan instansi terkait pada 4 Kabupaten / Kota di
Provinsi Riau.
IV - 55
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
10. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 250.000.000 247.362.000 98,94
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan yang dipatrolikan Kab/
Kota
12 12 100
Outcome Terlaksananya Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan
12 12 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 250.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 247.362.000 (98,94%) digunakan untuk kegiatan Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan ke 12 kabupaten / kota di Provinsi Riau.
11. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan
Penegakan Perda
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 200.000.000 155.462.000 77,73
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Laporan Pelaksanaan Tugas
Satpol PP se – Provinsi Riau persemester
Laporan
2 2 87
Outcome Terlaksananya Pelaporan Pelaksanaan Tugas Satpol PP se – Provinsi Riau persemester
2 2 87
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 200.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 155.462.000 (77,73%) digunakan untuk kegiatan Pelaporan Pelaksanaan
Tugas Satpol PP se – Provinsi Riau persemester sebanyak 2 Laporan.
IV - 56
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
12. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov. Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 3.792.088.000 3.792.020.000 100
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Pembinaan Marching Band
Orang
120 120 100
Outcome Terlaksananya Pembinaan Marching Band Satpol PP
120 120 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 3.792.088.000 terealisasi sebesar
Rp. 3.792.020.000 (100%) digunakan untuk kegiatan Pembinaan Marching
Band Satpol PP untuk 120 orang.
13. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 1.487.000.000 1.479.528.000 99,50
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Marching Band Satpol PP yang mengikuti Grand Prix
Orang
120 120 100
Outcome Terlaksananya Anggota Marching Band Satpol PP yang mengikuti Grand Prix
120 120 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 1.487.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 1.479.528.000 (99,50%) digunakan untuk kegiatan Anggota Marching
Band Satpol PP yang mengikuti Grand Prix sebanyak 120 orang dengan
pelaksanaannya di Kota Bandung.
IV - 57
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
14. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat se-Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 153.925.400 129.220.400 83,95
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Linmas se – Provinsi Riau yang mengikuti Peningkatan Kapasitas Linmas
Orang
48 48 100
Outcome Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Linmas yang diikuti Anggota Linmas se – Provinsi Riau
48 48 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 153.925.400 terealisasi sebesar
Rp. 129.220.400 (83,95%) digunakan untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas
Linmas yang diikuti Anggota Linmas se – Provinsi Riau sebanyak 48 orang.
15. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka
Menciptakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 300.000.000 255.655.500 85,22
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Masyarakat yang bertemu dalam rangka Menciptakan Trantibum dan Transmas di Provinsi Riau
Orang
120 120 100
Outcome Terlaksananya Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka Menciptakan Trantibum dan Transmas di Provinsi Riau
120 120 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 300.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 255.655.500 (85,22%) digunakan untuk kegiatan Pertemuan dengan
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka Menciptakan Trantibum
dan Transmas di Provinsi Riau sebanyak 120 orang.
IV - 58
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
16. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan
Swakarsa
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 147.100.000 121.676.000 82,72
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Linmas dan Masyarakat yang melakukan Pengamanan Swakarsa
Orang
12 12 100
Outcome Terlaksananya Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa
12 12 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 147.100.000 terealisasi sebesar
Rp. 121.676.000 (82,72%) digunakan untuk kegiatan Pemberdayaan
Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa sebanyak 12 orang.
17. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 205.809.100 202.019.100 98,16
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Penertiban dan Penegakan Disiplin PNS
Orang
10 10 100
Outcome Terlaksananya Penertiban dan Penegakan Disiplin PNS
10 10 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 205.809.100 terealisasi sebesar
Rp. 202.019.100 (98,16%) digunakan untuk kegiatanPenertiban dan
Penegakan Disiplin PNSdengan jumlah tim sebanyak 10 orang.
IV - 59
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
18. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 230.400.000 229.049.400 99,41
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Operasi Pekat yang dilakukan Satpol PP
Orang
24 24 100
Outcome Terlaksananya Operasi Pekat yang dilakukan Satpol PP
24 24 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 230.400.000 terealisasi sebesar
Rp. 229.049.400 (99,41%) digunakan untuk kegiatan Operasi Pekat yang
dilakukan Satpol PP dengan jumlah tim sebanyak 24 orang.
19. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat ( TRC ) Satpol PP
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 259.000.000 209.274.500 80,80
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Daerah Gangguan Trantibum yang ditanggapi oleh Tim Reaksi Cepat Satpol PP
Kab/ Kota
3 3 95
Outcome Terlaksananya Pencegahan Dini dan Penggulangan Trantibum di Provinsi Riau
3 3 95
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 259.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 209.274.500 (80,80%) digunakan untuk kegiatan Pencegahan Dini dan
Penggulangan Trantibum di Provinsi Riau ke 3 Kabupaten / Kota di Provinsi
Riau.
IV - 60
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
20. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja
dengan TNI/POLRI/KEJAKSAAN
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 384.551.000 376.539.000 97,92
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat dengan TNI/POLRI/Kejaksaan
Orang
20 20 100
Outcome Terlaksananya Pelatihan PAMTUP VIP dan OBVIT Satpol PP
20 20 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 384.551.000 terealisasi sebesar
Rp. 376.539.000 (97,92%) digunakan untuk kegiatan Pelatihan PAMTUP VIP
dan OBVIT Satpol PP sebanyak 20 orang.
21. Pelatihan PPNS Satpol PP
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 233.032.200 231.582.300 99,38
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Pelatihan PPNS
Orang
8 8 100
Outcome Terlaksananya Pelatihan PPNS Satpol PP Provinsi Riau
8 8 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 233.032.200 terealisasi sebesar
Rp. 231.582.300 (99,38%) digunakan untuk kegiatan Pelatihan PPNS Satpol
PP Provinsi Riau.
IV - 61
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
22. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan
Hukum bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah Dana Rp 130.759.200 76.795.200 58,73
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang memahami Pengetahuan Peraturan Hukum
Orang
60 60 75
Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP yang memahami Pengetahuan Peraturan Hukum
60 60 75
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 130.759.200 terealisasi sebesar
Rp. 76.795.200 (58,73%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP yang
memahami Pengetahuan Peraturan Hukum sebanyak 60 orang.
23. Gelar Pasukan Satpol PP
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 334.600.000 304.310.800 90,95
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Gelar Pasukan
Orang
250 250 100
Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP yang mengikuti Gelar Pasukan
250 250 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 334.600.000 terealisasi sebesar
Rp. 304.310.800 (90,95%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP yang
mengikuti Gelar Pasukan sebanyak 250 orang.
24. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 346.376.900 305.662.825 88,25
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah PPNS Satpol PP yang mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
Orang
40 40 100
Outcome Terlaksananya PPNS Satpol PP yang mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
40 40 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 346.376.900 terealisasi sebesar
Rp. 305.662.825 (88,25%) digunakan untuk kegiatan PPNS Satpol PP yang
mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS sebanyak 40 orang.
IV - 62
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
25. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja se-Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 824.130.000 496.721.000 60,27
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Banpol Pamong Praja se – Provinsi Riau yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Orang
25 25 70
Outcome Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja se-Provinsi Riau
25 25 70
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 824.130.000 terealisasi sebesar
Rp. 496.721.000 (60,27%) digunakan untuk kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja se-Provinsi Riausebanyak 25
orang.
26. Training of Trainer ( TOT ) Satpol PP Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 101.247.000 98.369.000 97,16
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP Provinsi Riau yang mengikuti Training Of Trainer (TOT)
Orang
4 4 100
Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP Provinsi Riau yang mengikuti Training Of Trainer (TOT)
4 4 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 101.247.000 terealisasi sebesar
Rp. 98.369.000 (97,16%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP
Provinsi Riau yang mengikuti Training Of Trainer (TOT) sebanyak 4 orang.
27. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol
PP se – Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 147.592.150 119.580.125 81,02
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP se - Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Perda
Orang
50 50 100
Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP se – Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Perda
50 50 100
IV - 63
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 147.592.150 terealisasi sebesar
Rp. 119.580.125 (81,02%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP se –
Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan
Perdasebanyak 50 orang.
28. Sosialisasi Peraturan Daerah
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 105.682.829 94.620.850 89,53
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Perda yang disosialisasikan kepada Masyarakat
Perda
2 2 100
Outcome Terlaksananya Perda yang disosialisasikan kepada Masyarakat
2 2 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 105.682.829 terealisasi sebesar
Rp. 94.620.850 (89,53%) digunakan untuk kegiatan Perda yang
disosialisasikan kepada Masyarakatsebanyak 2 Perda.
29. Penegakan Peraturan Daerah
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 232.566.450 216.558.100 93,12
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Peraturan Daerah yang ditegakkan
Perda
3 3 100
Outcome Terlaksananya Peraturan Daerah yang ditegakkan
3 3 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 232.566.450 terealisasi sebesar
Rp. 216.558.100 (93,12%) digunakan untuk kegiatan Peraturan Daerah yang
ditegakkan sebanyak 3 Perda.
IV - 64
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
30. Pembinaan dan Pengawasan terhadap Peraturan Daerah No. 2 Tahun
2013 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 149.224.850 131.237.350 87,95
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Aset Daerah yang diawasi Satpol PP
Aset
5 5 100
Outcome Terlaksananya Aset Daerah yang diawasi Satpol PP
5 5 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 149.224.850 terealisasi sebesar
Rp. 131.237.350 (87,95%) digunakan untuk kegiatan Aset Daerah yang
diawasi Satpol PP sebanyak 5 Aset.
IV - 65
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel III - 3 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
Tahun 2016
NO. TANGGAL URAIAN
PENDEMO TUJUAN
ASAL JUM LAH
1 2 3 4 5 6
1. 4 Januari 2016
Unjuk rasa dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa UNRI menuntut Isu Pungutan Liar Dana Ketahanan Energi Korlap Faizal Indra Rangkuti
BEM UNRI ±150
TUGU ZAPIN KANTOR
GUBERNUR RIAU
2. 15 Januari 2016
Unjuk rasa dari Aliansi Fakultas Seni dan Fisipol UNRI menuntut Transparansi Anggaran Kongres HMI KE 29 DI Pekanbaru, Korlap Eko.H.Marianto
AFF UNRI ±150 KANTOR
GUBERNUR RIAU
3. 20 Januari 2016
Unjuk rasa dari GAMMIS Menuntut Transparansi Dana Hibah yang dianggarkan harus jelas, Korlap Ramdhani
GAMMIS ±80
TUGU ZAPIN KANTOR
GUBERNUR RIAU
4. 22 Januari 2016
Unjuk rasa dari massa Aliansi Mahsiswa Bengkalis Bersatu menuntut Korupsi Dana Bansos yang di lakukan anggota Dewan Bengkalis, Korlap Firman
AMBB ±50
1. KANTOR GUBERNUR RIAU
2. DPRD PROV.RIAU
5. 1 Februari 2016
Unjuk rasa dari massa LSM Gerakan Riau Anti Korupsi menuntut keuangan Bank Riau Kepri di Audit dan di Publikasikan, Korlap Denny.P
LSM GRAK ±100 BANK RIAU
KEPRI
6. 3 Februari 2016
Unjuk rasa dari massa DPC FPE menuntut pekerjaan kembali Buruh eks PT.SMGG sesuai dengan Permenaker 19 Tahun 2012
DPC FPE ±300 DISNAKER PROV.RIAU
7.
16 Februari 2016
Unjuk rasa dari massa Gerakan masyarakat Riau Mengamuk Menuntut menuntut Efendi Simbolon minta maaf kepada Rakyat Melayu atas ucapannya, Korlap Wan Andi Gunawan
GERAMM ±100
1. DPRD
PRO.RIAU 2. KANTOR
GUBERNUR RIAU
8.
22 Februari 2016
Unjuk rasa dari massa Aliansi Mahasiswa Masyarakat dan Pemuda Riau menuntut Indikasi dugaan KKN yang melibatkan Plt Gubri dan Keluarga, Korlap Erlangga
AMMP ±80 KANTOR
GUBERNUR RIAU
9.
26 Februari 2016
Unjuk rasa dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa UNRI menuntut Tolak Revisi Undang Undang dalam upaya pelemahan KPK, Korlap Triandi Bimankalid
BEM UNRI ±100
1. DPRD PRO.RIAU
2. KANTOR GUBERNUR RIAU
IV - 66
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6
10. 3 Maret 2016
Unjuk rasa dari massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru menuntut dugaan pelanggaran Korupsi Dana Pendidikan oleh Dinas Pendidikan Riau, Korlap Anatrio
HMI PEKANBAR
U ±150
1. KANTOR GUBERNUR RIAU
2. DINAS PENDIDIKAN RIAU
11.
28 Maret 2016
Unjuk rasa dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa UNRI menuntut cabut izin korporasi yang membakar hutan dan lahan, Korlap Wanda.S
BEM UNRI ±70 1. KANTOR
GUBRI 2. POLDA RIAU
12. 31 Maret 2016
Unjuk rasa dari massa GEMPPUR dan AMUK menuntut PT.RAPP mengembalikan Areal gambut termasuk zona merah gambut kepada Negara, Korlap Abu Supian dan Jumri Harmadi
GEMPPUR DAN AMUK
±60 DPRD
PROV.RIAU
13. 11 April 2016
Unjuk rasa dari massa LSM Aliansi Masyarakat Riau Madani menuntut mendesak Plt Gubri mencopot Kadis Bina Marga Syafril Tamun, Korlap Muttaqin Nasri
LSM AMRM ±50 KANTOR
GUBERNUR RIAU
14. 12 April 2016
Unjuk rasa dari massa LSM Komunitas Pemberantas Korupsi menuntut dugaan korupsi pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan di Dinas Bina Marga, Korlap Sokhiatulloh
LSM KPK ±30 1. DINAS PU
PROV.RIAU 2. POLDA RIAU
15. 15 April 2016
Unjuk rasa dari massa BEM Sekota Pekanbaru menuntut Plt Gubernur Riau segera menonaktifkan Ka Biro Humas dan Kasat Pol PP Provinsi Riau, Korlap Andres.P
BEM SEKOTA
PEKANBARU
±1000
KANTOR GUBERNUR
RIAU
16. 2 Mei 2016
Unjuk rasa dari Massa Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Provinsi Riau mendesak Pemrov Riau segera membentuk Perda Pendidikan Gratis.
DPD REPDEM
RIAU 50 ±
1. DPRD RIAU 2. KANTOR
GUBRI
17. 20 Mei 2016
Unjuk rasa dari massa Kesatuan Aksi Mahasisswa Muslim Indonesia (KAMMI) menuntut menolak Hegemoni budaya yang merusak bangsa dan nilai Pancasila, Korlap Hendri
KAMMI ±80 KANTOR
GUBERNUR RIAU
18. 1 Juni 2016
Unjuk rasa dari massa Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Serikat Indonesia menuntut meminta Pemprov Riau menerbitkan peraturan Tentang Upah Minimum Perlindungan Kesehatan Karyawan, Korlap Indra Gunawan
FSPPPSI ±300
1. DPRD RIAU 2. KANTOR
GUBRI
IV - 67
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6
19. 27 Juli 2016
Unjuk rasa dari pegawai RSUD Arifin Ahmad dan RSUD Petala Bumi Provinsi Riau, menuntut Pemerintah Provinsi Riau membayarkan TPP 100 % agar terwujudnya pelayanan yang profesional, Korlap dr.Burhanudin Agung
PNS ±400 KANTOR
GUBERNUR RIAU
20. 29 Agustus 2016
Unjuk rasa dari pegawai Mahasiswa UNRI, menuntut Pemerintah Provinsi Riau, para pelaku SP3 dan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Korlap Agus Risman
UNRI ±60 KANTOR
GUBERNUR RIAU
21. 05 September 2016
Unjuk rasa dari Mahasiswa HMI Riau-Kepri, menuntut Pemerintah Provinsi Riau mencabut Surat Perintah penghentian penyidikan (SP3) Korporasi pembakar hutan dan lahan, Korlap Sudirman
HMI Riau ±50 Kantor DPRD
Prov. Riau
22.
06 September 2016
Unjuk rasa dari Mahasiswa Pasca Sarjana Fisip- UNRI, menuntut para pelaku Karhutla harus dihukum seberat-beratnya termasuk Pejabat yang terlibat didalmnya, Korlap Larshen Yunus, S.Sos, SC, AK
Mahasiswa Pasca
Sarjana Fisip- UNR
±100 Kantor DPRD
Prov. Riau
23.
14 September 2016
Unjuk rasa dari Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu, menuntut PT. ASPL tentang izin HGU dan Kabut Asap diwilayah Rokan Hulu , Korlap Musni Akbar,
Mahasiswa Pasca
Sarjana Fisip- UNR
±50 Dinas
Perkebunan Prov. Riau
24.
21 September 2016
Unjuk rasa dari Gerakan Mahasiswa Fisipol UIR, menuntut menuntaskan kasus-kasus pembakaran hutan dan lahan oleh perusahaan dan masyarakat di Indonesia, Korlap SAID ROBEN MAISAK,
Gerakan Mahasiswa Fisipol UIR
±60 Kantor DPRD
Prov. Riau
25. 26 September 2016
Unjuk rasa dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) Riau, Korlap Mustofa Wili
FPR RIAU ±150 Kantor DPRD
Prov. Riau
26. 29 September 2016
Unjuk rasa dari Serikat Buruh Cahaya Indonesia, Korlap ADERMI, BBA
SBCI ±100 Disnaker Prov.
Riau
27. 03 Oktober 2016
Unjuk rasa dari masyarakat desa Buluh Nipis Kab. Kampar, menuntut PT. RGMS telah menyalahi izin usaha perkebunan yang diberikan masyarakat buluh nipis dan cabut izin usaha dan hentikan operasional PT. RGMS dilahan masyarakat Desa Buluh Nipis, Korlap SUROTO
Masyarakat Buluh nipis
Kab. kampar
±100
1. KANWIL BPN PROVINSI RIAU
2. DINAS PERKEBUNAN
3. BADAN LINGKUNGAN HIDUP
IV - 68
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6
28. 04 November 2016
Unjuk rasa dari HTI,KAMMI,HMI, IPM, dan BEM Se Prov. Riau.
HTI,KAMMI, HMI, IPM, dan BEM Se Prov.
Riau
±2000
1. Mesjid Agung An-Nur
2. Mapolda Riau 3. Tugu Zapin
29. 08 November 2016
Unjuk rasa dari GERAK (Gerakan Rakyat Kampar), Korlap : ARI JUFRIKA
GERAK ±50 TUGU ZAPIN
30. 02 Desember 2016
Unjuk rasa dari HTI,KAMMI,HMI, IPM, dan BEM se Prov. Riau.
HTI,KAMMI, HMI, IPM, dan BEM Se Prov.
Riau.
±3000
1. Mesjid Agung An-Nur
2 Mapolda Riau
3.Tugu Zapin
31. 05 Desember 2016
Unjuk rasa dari Karyawan RSUD Arifin Ahmad
Karyawan RSUD Arifin
Ahmad ±100 RSUD
32. 06 Desember 2016
Unjuk rasa dari Karyawan RSUD Arifin Ahmad
Karyawan RSUD Arifin
Ahmad ±400 RSUD
33. 08 Desember 2016
Unjuk rasa dari GERAK (Gerakan Rakyat Kampar), Korlap : ARI JUFRIKA
GERAK ±50 TUGU ZAPIN
34. 09 Desember 2016
Unjuk rasa dari BEM RIAU, Korlap : ARI JUFRIKA
BEM RIAU ±400 1. Tugu Zapin 2. Gedung
Daerah
35. 19 Desember 2016
Unjuk rasa dari HNI, Korlap : KHAIRUL AMIN
HNI ±90 TUGU ZAPIN
IV - 69
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel III – 4 Rekapitulasi Pelaksanaan
Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat
di Kabupaten dan Kota di - Provinsi Riau Tahun 2016
NO LOKASI WAKTU
PELAKSANAAN SASARAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1 Kota Dumai 23 s.d 25 Mei 2016
Premanisme, PSK dan
Narkoba ( Pelabuhan
dan Lokalisasi )
Operasi bersama Satpol PP Kota Dumai
dan hasil operasi
diserahkan kepada Satpol PP Kota Dumai
2 Kabupaten
Rokan Hilir
01 s.d 03 Juni
2016
Narkoba dan PSK ( Hotel dan Wisma )
Operasi bersama Satpol
PP Kabupaten Rokan Hilir dan hasil
operasi diserahkan
kepada Satpol
PP Kabupaten Rokan Hilir
3 Kota
Pekanbaru 12-Okt-16
Premanisme, Kejahatan
Jalanan dan
Narkoba ( Kos-kosan dan Tempat
Hiburan )
Tim Operasi Gabungan
Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja
dengan sasaran
premanisme,
kejahatan jalanan dan
narkoba
4 Kota
Pekanbaru 13-Okt-16
Premanisme, Kejahatan
Jalanan dan Narkoba
( Kos-kosan
dan Tempat Hiburan )
Tim Operasi
Gabungan Polri, TNI dan Satuan Polisi
Pamong Praja dengan sasaran
premanisme, kejahatan
jalanan dan narkoba
IV - 70
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4 5
5 Kota
Pekanbaru 19-Okt-16
Premanisme,
Kejahatan Jalanan dan
Narkoba
( Kos-kosan dan Tempat
Hiburan )
Tim 1 Operasi Gabungan
Polri, TNI dan
Satuan Polisi Pamong Praja
dengan
sasaran premanisme,
kejahatan jalanan dan
narkoba
6 Kota
Pekanbaru 19-Okt-16
Premanisme, Kejahatan
Jalanan dan
Narkoba ( Kos-kosan
dan Tempat Hiburan )
Tim 2 Operasi Gabungan
Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja
dengan sasaran
premanisme, kejahatan
jalanan dan
narkoba
7 Kota
Pekanbaru 22-Okt-16
Premanisme, Kejahatan
Jalanan dan Narkoba
( Kos-kosan dan Tempat Hiburan )
Tim 2 Operasi
Gabungan Polri, TNI dan Satuan Polisi
Pamong Praja dengan
sasaran premanisme,
kejahatan
jalanan dan narkoba
8 Kota
Pekanbaru
09 s.d 10
Desember 2016
Premanisme,
Kejahatan Jalanan dan
Narkoba ( Kos-kosan dan Tempat
Hiburan )
Tim 2 Operasi Gabungan
Polri, TNI dan
Satuan Polisi Pamong Praja
dengan sasaran
premanisme,
kejahatan jalanan dan
narkoba
IV - 71
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel III – 5 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat / Lokasi Rawan
Gangguan Dalam Kota Pekanbaru
NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN
1 2 3 4
1. Pelaksanaan Tugas Patroli Pengawasan dan
Pemantauan
Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat Dalam Kota Pekanbaru
2.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
Acara Peringatan HUT Provinsi Riau ke - 59
Tahun 2016
8 s.d 9
Agustus 2016
3.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
Kunjungan Kerja Menpan RB Republik
Indonesia ke
Pekanbaru
07-Sep-16
4.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
Relokasi Aktivitas Bongkar Muat Barang
dan Pedagang Kaki Lima di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru
13-Okt-16
5.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Wilayah dalam rangka Pengawasan dan Pengamatan serta
Pengumpulan Bahan Keterangan dalam Tim
Ruang Terbuka Hijau ( RTH )
Proses Pembangunan Taman Tunjuk Ajar
dan Tugu Integritas
19 s.d 21
Oktober 2016
6.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam rangka Pengawasan dan
Pengamatan serta Pengumpulan Bahan Keterangan
Kirab dan Display Drumband, Atraksi Para Motor Kegiatan
Cakra Wahana Paksa Taruna AAU Tahun
2016
28-Okt-16
IV - 72
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
7. Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah
Pemantauan Pemanfaatan Aset
Milik Pemerintah Provinsi Riau dan
Fasilitas Umum yang
berada di Areal Milik Pemerintah Provinsi
Riau
31 Oktober s.d
7 November 2016
8.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam
rangka Pemantauan dan Pengawasan
Antisipasi Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat pada
Demo Akbar
3 s.d 5
November 2016
9. Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam
rangka Pemantauan
Sosialisasi Rencana
Pembongkaran dan Pengosongan Rumah Eks Imam Mesjid di
Tanah Milik Pemerintah Provinsi
Riau
8 s.d 9 November
2016
10.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Wilayah dalam rangka Pemantauan dan Pengawasan
Patroli Pemantauan dan Pengawasan
Pelaksanaan Rapat Sosialisasi Hari Anti
Korupsi Internasional ( HAKI ) bersama
Komisi Pemberantasan
Korupsi dengan Pemerintah Provinsi
Riau
17 s.d 23 November
2016
11.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam
rangka Pemantauan dan Pengawasan
Pelaksanaan Tabliq Akbar dan Doa untuk
Negeri 22-Nov-16
12.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam rangka Pemantauan
dan Pengawasan
Pelaksanaan Natal
Tahun 2016 di Kota Pekanbaru
25-Nov-16
IV - 73
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel III – 6 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat / Lokasi Rawan
Gangguan di Kabupaten/ Kota se - Provinsi Riau
NO. URAIAN LOKASI WAKTU
PELAKSANAAN
1 2 3 4
1. Patroli Wilayah Kabupaten Siak 04 s.d 06
Februari 2016
2. Patroli Wilayah Kabupaten
Pelalawan
16 s.d 17
Februari 2016
3. Patroli Wilayah Kabupaten Rokan
Hulu 10 s.d 12
Agustus 2016
4. Patroli Wilayah Kabupaten Indragiri
Hulu 18 s.d 20
Agustus 2016
5. Patroli Wilayah Kota Dumai 18 s.d 20
Agustus 2016
6. Patroli Wilayah Kabupaten
Bengkalis
01 s.d 03
September 2016
7. Patroli Wilayah Kabupaten Indragiri
Hilir
07 s.d 09
September 2016
8. Patroli Wilayah Kabupaten
Kuantang Singingi
19 s.d 21
September 2016
IV - 74
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Tabel III - 7 Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Riau
NO. INSTANSI / LOKASI PELAKSANAAN
PENEGAKAN PERDA
WAKTU PELAKSANA
AN
1 2 3 4
1.
Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
26-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
2.
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
26-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan
Daerah dan Tempat Khusus Parkir
3. Biro Umum Setda Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
26-Sep-16
4. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
27-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
5. Dinas Bina Marga Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
27-Sep-16
6. Sekretariat Korpri Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
27-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
IV - 75
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
7. RSUD Arifin Ahmad
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat
Khusus Parkir
8. Dinas Perhubungan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
07-Okt-16
Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Perizinan Tertentu
( Retribusi Izin Trayek Angkutan Darat, Retribusi
Insidentil dan Retribusi Pelabuhan Penyeberangan )
Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat
Khusus Parkir
9. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
07-Okt-16 Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Perizinan
Tertentu
Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat
Khusus Parkir
10. Dinas Pendapatan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat
Khusus Parkir
11. Dinas Sosial Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kkyaan Daerah dan Tempat
Khusus Parkir
IV - 76
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
12. Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013
tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
13. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
18-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
14. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
18-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
15.
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
18-Okt-16
16. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
27-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
17. Dinas Kehutanan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
27-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
IV - 77
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
18. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
27-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
19. Dinas Perkebunan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
28-Okt-16
20. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
28-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
21.
Badan Pengelola
Perbatasan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
28-Okt-16
22. Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas/Plat Merah )
31-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
23. Dinas Cipta Karya Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
31-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
24.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
31-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
IV - 78
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
25.
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
03-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
26.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
03-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
27. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
03-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
28. Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
04-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
29. Inspektorat Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
04-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
30. Sekretariat DPRD Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
04-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus
Parkir
IV - 79
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
31. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
09-Nov-16
32. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
09-Nov-16
33. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
09-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus Parkir
34. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
10-Nov-16
35. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
10-Nov-16
36. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
10-Nov-16
37. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
16-Nov-16
38.
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan dan Pembangunan Desa Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
16-Nov-16
39.
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
16-Nov-16
40. Rumah Sakit Daerah Petala Bumi Provinsi
Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah ) 17-Nov-16
Perda Nomor 9 Tahun 2013
tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus Parkir
IV - 80
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1 2 3 4
41.
Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
17-Nov-16
42.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
17-Nov-16
43. Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
18-Nov-16
44. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
18-Nov-16
45. Biro Humas Setda Provinsi Riau
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
18-Nov-16
IV - 81
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
B. PERBANDINGAN DATA KINERJA
Tabel III - 8 Perbandingan Data Kinerja
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
FISIK (%) KEUANGAN (Rp.) 2015 2016 2015 2016 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 1. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan
Lingkungan 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Satpol PP 3. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 4. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa; 5. Pengawalan Pejabat dan orang-orang penting; 6. Pengamanan dan Pengawasan tempat-tempat penting dan gedung/asset
pemprov; 7. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar; 8. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 9. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan;
11.768.964.500 8.221.068.000
200.000.000 497.896.500 500.000.000 600.000.000 200.000.000
500.000.000 800.000.000 250.000.000
11.436.137.375 8.460.000.000
0
357.732.000 600.000.000 250.000.000 200.000.000
650.000.000 618.405.375 300.000.000
100 100
100 100 100 100 100
100 100 100
100 100
-
100 100 100 100
100 100 100
11.704.883.150 8.174.958.000
273.694.000 487.969.800 491.298.000 597.055.000 195.486.350
489.260.000 766.297.000 228.865.000
11.195.680.800 8.389.610.000
0
356.449.800 520.540.000 231.635.000 195.500.000
639.728.700 576.981.400 285.235.900
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 1. Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan 2. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan 3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan Penegakan
Perda
1.420.500.000 915.500.000
395.000.000 110.000.000
950.000.000 500.000.000
250.000.000 200.000.000
100 100
100 100
100 100
100 100
1.402.438.000 901.778.000
390.660.000 110.000.000
887.643.400 484.819.400
247.362.000 155.462.000
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan 1. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat Se-Provinsi Riau 2. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka
menciptakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
1.115.000.000
200.000.000 325.000.000
601.025.400
153.925.400 300.000.000
99
96 100
100
100 100
984.254.000
144.272.000 303.174.000
506.551.900
129.220.400 255.655.500
IV - 82
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa 4. Fasilitas Dukungan Perlindungan Masyarakat untuk menghadapi pemilihan
Kepala Daerah serentak Se-Provinsi Riau
150.000.000 440.000.000
147.100.000 0
100 100
100 -
137.514.000 399.294.000
121.676.000 0
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) 1. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
2. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau
300.000.000 300.000.000
0
436.209.100 205.809.100
230.400.000
100 100
0
100 100
100
274.252.600 274.252.600
0
431.068.500 202.019.100
229.049.400
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 1. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP
325.000.000 325.000.000
259.000.000 259.000.000
100 100
95 95
306.325.000 306.325.000
209.274.500 209.274.500
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum 1. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja dengan
TNI/POLRI/KEJAKSAAN 2. Pelatihan PPNS Satpol PP 3. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan Hukum
Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau 4. Gelar Pasukan Satpol PP 5. Penyediaan Jasa Asuransi Jiwa Satpol PP 6. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS 7. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja Se-Provinsi Riau 8. Training Of Trainer (TOT) Satpol PP Provinsi Riau 9. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP
Se-Provinsi Riau 10. Sosialisasi Korps Musik dan Tata Upacara ke Satpol PP Se-Provinsi Riau
2.447.105.300 396.000.000
314.355.300 150.000.000
250.000.000 178.750.000 450.000.000 480.000.000 120.000.000
0
108.000.000
2.502.288.450 384.551.000
233.032.200 130.759.200
334.600.000
0 346.376.900 824.130.000 101.247.000 147.592.150
0
96,66 100
100 100
100 100 85 100 100
-
85
93,13 100
100 75
100
- 100 70 100 100
-
2.030.003.400 385.352.000
262.799.300 107.890.000
202.482.200 173.456.000 289.863.900 431.450.000 116.642.000
0
60.068.000
2.009.560.250 376.539.000
231.582.300 76.795.200
304.310.800
0 305.662.825 496.721.000 98.369.000
119.580.125
0
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov. Riau
2. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)
1.775.546.000 575.546.000
1.200.000.000
5.279.088.000 3.792.088.000 1.487.000.000
100 100 100
100 100 100
1.732.982.400 551.074.400
1.181.908.000
5.271.548.000 3.792.020.000 1.479.528.000
IV - 83
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah 1. Sosialisasi Peraturan Daerah
2. Penegakan Peraturan Daerah
3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
2013 tentang Pedoman, Pengelolaan Barang Milik Daerah
600.000.000 0
350.000.000
250.000.000
487.474.129 105.682.829 232.566.450
149.224.850
96 -
97
95
100 100 100
100
445.283.000 0
272.372.500
172.910.500
442.416.300 94.620.850
216.558.100
131.237.350
IV - 84
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
Secara umum Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau telah dapat
memenuhi tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi, hal ini tercermin
dari dapat dilaksanakannya tugas yang dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2014-2019 yang harus diwujudkan dalam tahun 2016 melalui
pelaksanaan 14 (empat belas) program 79 (tujuh puluh sembilan) kegiatan. Hal ini
tidak terlepas dari komitmen Satpol PP Provinsi Riau beserta dukungan para staf
dan pegawai dilingkungan Satpol PP Provinsi Riau untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan tahun 2016, disamping adanya koordinasi dan sinergi dengan pihak
terkait. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau disusun dengan terciptanya sentral Administrasi Pemerintah Daerah
yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan koordinasi
penyusunan kebijakan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat,
serta memberikan pelayanan Administrasi kepada seluruh perangkat Provinsi
Riau yang semakin andal dan berkwalitas tinggi, profesional,efisien,efektif serta
tanggap terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis.
4.1. KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dikemukan pada bab – bab sebelumnya
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau, telah ditetapkan sasaran dan kebijakan yang dijabarkan
melalui program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan anggaran
yang tersedia.
2. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan pada Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau untuk Program/Kegiatan yang menjadi Indikator
Kinerja Sasaran sebesar Rp 21.951.222.454,- (dua puluh satu milyar
sembilan ratus lima puluh satu juta dua ratus dua puluh dua ribu empat
ratus lima puluh empat rupiah), persentase capaian target adalah
90,53% atau sebesar Rp.20.953.743.650,-(dua puluh milyar sembilan
ratus lima puluh tiga jutatujuh ratus empat puluh tiga ribu enam ratus
lima puluh rupiah).
BAB IV
PENUTUP
IV - 85
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
3. Dari table tingkat capaian sasaran tersebut diatas, dapat kita lihat secara
umum pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau dalam mewujudkan visi dan misi pada tahun 2016
dapat dikatakan Sangat Berhasil (SB) dengantingkatcapaian sasaran
sebesar 98,40% (Sembilan puluh delapan koma empat puluh
persen).
4. Selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan
permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi dengan
memanfaatkansumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau.
5. Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan
permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi
Pamong Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan
Ketertiban Umum dan Penegakan Perda serta Perlindungan
Masyarakat, masih banyak hambatan dan permasalahan yang perlu
diatasi terutama dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban
umum serta penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat. Dalam
pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban umum masih dirasakan
kekurangan tenaga, masih kurangnya tingkat pengetahuan /
keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2017 Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap melaksanakan kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.
4.2. PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran
2016, ditemukan hambatan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong
Praja dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam
penanganan masalah Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat di wilayah
Provinsi Riau.
2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti
kendaraan operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.
3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong
Praja meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah
diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
IV - 86
LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016
4. Belum Masksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata
untuk biaya kendaraan dinas/operasional.
4.3. SARAN
Adapun yang menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang
ada dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2016
adalah sebagai berikut:
1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat
maupun melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi
Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan
mengecek jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai,
melaksanakan pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama
penanganan ketenteraman dan ketertiban di wilayah Provinsi Riau.
3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu
menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan
ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap
melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.
4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata
untuk biaya kendaraan dinas/operasional.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016 ini disampaikan, kiranya dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.