PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNIG/CTL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA
KELAS IV MI MIFTAHUSSA’ADAH KOTA TANGERANG
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
SITI AISYAH
NIM.1811018300105
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADARASH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka merubah keadaan mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra‟d: 11)
Jika kita mempunyai permintaan, mintalah yang pertama kali kepada Allah
(Peneliti)
Orang tualah yang selalu mendoakan setiap langkah kita dan
menginginkan kita untuk lebih baik dari mereka (Peneliti)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasihat dan
doa untuk saya.
Suami dan Anak-anaku tercinta yang selalu memberikan motivasi.
Teman-teman se almamater yang selalu memberi dorongan dan semangat
tuk terus maju.
ABSTRAK
Siti Aisyah, PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING/CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI
GLOBALISASI SISWA KELAS IV MI MIFTAHUSSA‟ADAH KOTA TANGERANG.
Penelitian Tindakan Kelas, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan di kelas IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang.
Selain itu, motivasi dan aktivitas belajar siswa masih rendah karena guru hanya
menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Dari latar belakang
masalah tersebut, disusun rumusan masalah yaitu “Bagaimana penerapan
pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning/CTL untuk
meningkatkan hasil belajar PKn materi globalisasi siswa kelas IV MI
Miftahussa‟adah Kota Tangerang?” Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti
menerapkan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning/CTL
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV MI Miftahussaadah Cipondoh Kota tangerang tahun
pelajaran 2013/2014 berjumlah 27 orang siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2
siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas IV, guru kelas, dan data dokumen. Data yang
dihimpun merupakan data kualitatif yakni aktivitas belajar siswa, dan data
kuantitatif mencakup hasil belajar siswa, rata-rata kelas, dan ketuntasan belajar
keseluruhan. Teknik pengumpulan data berupa tes dan non tes yang meliputi
pengamatan dan dokumentasi. Alat pengumpul data berupa tes dan lembar
pengamatan. Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila hasil belajar siswa
meningkat sesuai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa
sebesar 74,1% dengan rata-rata kelas 70,00. Sementara itu, rata-rata aktivitas
belajar siswa memperoleh nilai 3,2. Dengan hasil yang diperoleh, peneliti belum
dapat memenuhi indikator keberhasilan. Oleh karena itu, peneliti mengadakan
perbaikan di siklus II supaya hasil penelitian dapat meningkat. Pada siklus II,
ketuntasan belajar siswa mencapai 85,2% dengan rata-rata kelas 75,19. Rata-rata
aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 3,7. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran contextual teaching and
learning/CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa, rata-rata kelas, ketuntasan
belajar klasikal, dan aktivitas belajar siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota
tangerang.
Kata Kunci : Meningkatkan hasil belajar, PKn, Pendekatan Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning/CTL
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat serta salam tercurah limpah kepada baginda
yang mulia Rasullulloh Muhammad Shallalahu„alaihiwassallam keluarga serta
sahabatnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan penelitian singkat yang dilakukan
dengan melakukan tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pendekatan
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL untuk Meningkatkan Hasil
belajar PKn Pada Siswa Kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang”. Skripsi
ini menggambarkan bagaimana penerapan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning/CTL sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Selain itu skripsi ini juga
bisa dijadikan gambaran bagi guru tentang bagaimana menerapkan pendekatan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan, sehingga
dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penelitian maupun
penulisannya.
Ketika pembuatan skripsi ini baik dalam melakukan penelitian maupun
penulisannya, tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Fauzan, MA., Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi untuk
melaksanakan penelitian;
3. Asef Ediana Latif, M.Pd. Sekretaris Program Studi PGMI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
ii
4. Dindin Ridwanuddin, M.Pd., Ketua program DMS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan beserta stafnya yang telah membantu memudahkan setiap
agenda kegiatan penelitian yang dilakukan;
5. Dr. Muhamad Arif, M.Pd,. Pembimbing skripsi yang telah mengoreksi,
memberi masukan dan saran dengan tekun dalam upaya menyelesaikan dan
memperbaiki naskah skripsi ini;
6. Suamiku tercinta, terimakasih atas kesabaran dan do‟a nya;
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang memotivasi diriku tuk terus maju dan
bersemangat dalam mengikuti perkuliahan;
8. Kakak adiku tercinta, yang selalu memberikan motivasi
9. Hj. Aminah,S.Ag, Kepala MI Miftahussa‟adah Kota Kota Tangerang, yang
telah memberikan izin untuk penelitian;
10. Bapak Ahmad Suhaimi selaku observer dan Bapak/ibu pendidik dan tenaga
kependidikan MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang, yang selalu memberikan
motivasi.
11. Teman-teman seperjuangan DMS-PGMI Kelas A-3.2 angkatan 2011.
Akhir kata semoga skripsi ini memberi manfaat kepada setiap yang
membacanya dan semoga setiap kesabaran, bantuan, dukungan baik moril
maupun materi lyang telah mereka berikan akan mendapat balasan dari Allah
SWT, amin.
Jakarta,………………. 2015
Penyusun,
Siti Aisyah
iii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ........................................ 4
C. Pembatasan Fokus Penelitian.............................................. 5
D. Perumusan Masalah Penelitian .......................................... 5
E. Tujuan Penelitian ………………………………………… 5
F. Kegunaan Hasil Penelitian ................................................ 6
BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL TINDAKAN ........................................... 7
A. Landasan Teori…............................................................. 7
B. Hasil Penelitian Yang Relevan.......................................... 23
C. Kerangka Berfikir............................................................. 24
D. Hipotesis Penelitian........................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................... 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 27
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ......... 28
C. Subjek Penelitian................................................................. 38
iv
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian......................... 38
E. Tahapan Intervensi Tindakan.............................................. 39
F. Hasil Intervensi Tindakan ……………….......................... 41
G. Data dan Sumber Data........................................................ 41
H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.......................... 42
I. Teknik Analisis Data........................................................... 47
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan.................................. 49
K. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan....... 53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 54
A. Gambaran Umum Madrasah............................................... 54
B Deskripsi Data................................................. 55
B. Analisa Data................................................. 81
C. Pembahasan......................................................................... 84
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN..................... 76
A. Kesimpulan.......................................................................... 89
B. Saran.................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 91
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................... 27
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Rencana Kegiatan Pembelajaran Menggunakan
Model CTL. Siklus I………………………………………
32
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Rencana Kegiatan Pembelajaran Menggunakan
Model CTL. Siklus II..……………………………………
34
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil belajar Siklus I……… 43
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil belajar Siklus II…….. 44
Tabel 3.6 Instrumen Data Observasi Aktifitas Belajar Siswa…….. 45
Tabel 3.7 Uji Validitas Instrumen Tes Tertulis Siklus I……………. 46
Tabel 3.8 Uji Validitas Instrumen Tes Tertulis Siklus II…………… 52
Tabel 3.9 Uji Realibilites Instrumen Tes Tertulis Siklus I dan II….. 52
Tabel 4.1 Hasil Ulangan Harian Pkn Siswa Kelas IV MI
Miftahussa‟adah………………………………………….
57
Tabel 4.2 Hasil Belajar Pkn Siklus I Siswa Kelas IV MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang…………….
63
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Siswa
Kelas IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang
64
Tabel 4.4 Hasil Belajar Pkn materi globalisai Siklus II Siswa Kelas
IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang……..
66
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Pkn Materi Globalisasi Siklus
I dan II ……………………………………………………
75
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Siswa
Kelas 4 MI Miftahussa‟adah…………………………….
76
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Pkn Sebelum Tindakan, dan
setelah tindakan Siklus I, dan II …………………………
77
vi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar…………………………………………….
19
Gambar 2.2 Bagan Skema Kerangka Berpikir Tindakan.................. 25
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian Tindakan Kelas……………….. 29
Gambar 4.1 Grafik hasil ulangan harian PKn……………………… 57
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Ulangan Harian PKn……... 58
Gambar 4.3 Grafik hasil belajar siklus I…………………………… 67
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I…………… 67
Gambar 4.5 Grafik hasil belajar siklus II…………………………... 78
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II………….. 79
Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Hasil Belajar……………………. 83
Gambar 4.8 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa …………………… 83
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nilai Ulangan Harian Kelas IV
Pemetaan SK/KD
RPP Siklus I Pertemuan 1 dan 2
Lembar Kerja Siswa Siklus I
Observasi Terstruktur Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
Observasi Terstruktur Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Kedua
RPP Siklus II Pertemuan 1 dan 2
Lembar Kerja Siswa Siklus II
Observasi Terstruktur Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
Observasi Terstruktur Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Kedua
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba Siklus I dan II
Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II
Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II
Hasil Belajar Siswa Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembangunan dibidang pendidikan pemerintah berupaya
mengembangkan kualitas bangsa Indonesia sedini mungkin secara terarah,
terpadu dan menyeluruh, sehingga potensi- potensi yang dimiliki oleh
generasi muda sebagai penerus bangsa dapat berkembang secara optimal.
Untuk itu pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi salah satu tujuan nasional
bangsa indonesia. Pendidikan juga harus dinamis, selalu bergerak maju
mengikuti perkembangan masyarakat dan kebudayaan bangsa.1 Jadi
pendidikan itu harus selalu dikemas secara aktual, menarik, menyenangkan
dan tidak tertutup tetapi selalu mengikuti perkembangan baik secara nasional
maupun global.
Tujuan Pendidikan Nasional dalam pasal 3 UU No. 20 th 2003
adalah ”Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”2 Melihat dari tujuan pendidikan diatas betapa
pentingnya pendidikan bagi manusia. Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, yang harus
dipenuhi demi kemajuan bangsa serta terciptanya manusia yang berkualitas.
Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses
pembelajaran. Proses pembelajaran memerlukan pendekatan, strategi, metode
1 Sudirman. N, dkk. Ilmu Pendidikan. (Bandung: RemajaPersada Tahun 1997), h.14
2H. Oemar Malik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya)
Cet.1, h. 131
2
dan model agar materi belajar yang disampaikan mengena dan dapat
dimengerti oleh siswa secara utuh. Pendekatan, startegi, metode dan model
pembelajaran merupakan penentu utama dalam keberhasilan pendidikan.
Dalam proses pendidikan minimal terdapat tiga komponen utama yakni, guru
sebagai fasilaitator dan motivator, peserta didik/siswa sebagai pembelajar dan
sarana prasarana penunjang yang memadai. Ketiga komponen tersebut harus
benar-benar siap dengan peran dan fungsinya masing-masing jika proses
pembelajaran ingin berlangsung secara ideal dan tujuan pembelajaran bisa
tercapai.
Tujuannya belajar adalah membentuk manusia yang cakap dan
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah airnya.
Pendekatan pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pengajaran
dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan
pengajaran tertentu dengan kata lain pendekatan pembelajaran juga
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang
akan dicapai. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran Constekstual Teaching and Learning/CTL.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
termuat dalam kurikulum sekolah dasar. Pendidikan Kewarganegaraan
menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam
menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman secara nyata untuk digunakan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan dihadapi peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, peserta didik atau siswa diarahkan untuk menjadi warga
Negara Indonesia yang demokratis, mengerti status dan kedudukannya di
masyarakat dan bertanggung jawab, sehingga dalam kehidupan yang akan
dihadapinya nanti, siswa telah benar-benar siap. Pendidikan kewarganegaraan
adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang
beragam dari segi agama, sosiocultural, bahasa, suku bangsa untuk menjadi
warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang di landasi oleh
pancasila dan UUD 1945.
3
Dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan diperlukan
pendekatan, strategi, metode dan model yang inovatif untuk dapat membawa
siswa kearah belajar yang lebih aktif. Yakni, dapat menarik siswa belajar
lebih aktif dan menyenangkan. Namun dalam implementasi proses
pembelajaran di sekolah, siswa masih mengalami banyak kesulitan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil ulangan tengah semester II tahun pelajaran 2013/2014
di kelas IV MI. Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang, hanya 48,2 %
dari 27 siswa yang hasil belajar PKn nya mencapai KKM yang ditetapkan
sekolah yaitu 65. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh guru selaku fasilitator dan motivator, motivasi peserta didik
selaku pembelajar yang masih kurang dan sarana prasarana pendukung yang
kurang memadai.
Guru Selaku fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran
belum optimal dalam menggunakan pendekatan, strategi, metode dan model
pembelajaran. Pembelajaran dikelas dilakukan hanya diisi dengan ceramah
yang membosankan. Guru menjelaskan materi dan menanyakan kepada siswa
apa sudah paham yang dijelaskannya atau belum. Jika anak diam berarti
sudah faham dan memberi tugas mengerjakan soal-soal. Sarana dan
prasarana penunjang yang minim juga menjadi permasalahan guru dalam
proses pembelajaran.
Permasalahan peserta didik saat ini adalah mereka tidak mampu
menghubungkan mata pelajaran akademik dengan kondisi mereka sendiri
secara langsung (contextual). Hal ini disebabkan karena terkadang waktu para
siswa hanya dihabiskan untuk mengisi buku tugas, mendengarkan penjelasan
guru, dan menyelesaikan latihan-latihan yang membosankan. Mereka hanya
mengikuti ujian-ujian yang mengukur kemampuan siswa menghafal fakta.
Padahal pengetahuan yang mereka terima dan apa yang mereka pelajari
tentunya akan berguna bagi kehidupan mereka di masa mendatang. Untuk itu
diperlukan pendekatan pembelajaran yang benar-benar membangkitkan minat
untuk menumbuhkan keingintahuan yang dapat mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, yaitu pendekatan kontekstual.
4
Melihat permasalahan dan kemungkinan pemecahannya dalam
proses pembelajaran, adalah dengan menggunakan pendekatan, strategi,
metode dan model pembelajaran yang tepat. Untuk itu peneliti akan mencoba
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik seperti (Contextual
Teaching and Learning/CTL untuk mencari solusi permasalahan tersebut,
karena dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL ini belajar bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat,
tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalaui proses
berpengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang
tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif
dan juga psikomotorik.3 Hal ini menjadikan peserta didik mengerti apa itu
belajar karena mengalaminya secara nyata bukan hanya sekedar rutinitas
tanpa makna.
Dengan memperhatikan permasalahan dan kemungkinan pemecahan
masalah maka perlu dilakukan tindakan oleh peneliti selaku guru untuk
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IV MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dalam
pendahuluan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
yang ditemukan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih didominasi guru
yakni penggunaan metode ceramah (metode konvensional)
3. Guru belum menggunakan pendekatan, strategi, metode dan model
pembelajaran yang bervariasi.
4. Siswa dalam belajar sekadar memenuhi rutinitas saja
3Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: kencana
prenada media Group, 2006), cet. 1, h. 255
5
5. Siswa kurang tertarik pada pelajaran Pkn
6. Siswa tidak diberi kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat atau
saran dalam pembelajaran.
7. Sarana dan prasarana pendukung yang minim.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar
Pendidikan Kewrganegaraan pada materi globalisasi di kelas IV MI
Mifathussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang.
Untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewrganaegaran pada
materi globalisasi di kelas IV MI Mifathussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang.
Solusi yang mungkin dilakukan adalah melalui pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching Learning/CTL sebagai alternatif untuk meningkatan
hasil belajar PKn siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota
Tangerang.
.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada pembatasan masalah diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana Pendekatan
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL dapat
meningkatkan hasil belajar PKn Materi Globalisasi bagi siswa kelas IV
MI Miftahussa’adah Kota Tangerang?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning/CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Globalisasi di Kelas IV MI Miftahussa‟adah
Cipondoh Kota Tangerang.
6
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan berguna untuk
berbagai pihak antara lain
1. Bagi Siswa, hasil penelitian ini untuk memudahkan siswa memahami
pelajaran Pendidikan Kewrganegaraan, dengan menciptakan rasa senang
siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat
menggunakan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan dapat dijadikan
sebagai umpan balik dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran
dan mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi kepala
sekolah untuk mengarahkan para guru menggunakan pendekatan
pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini untuk mendapatkan wawasan
dan pengalaman dan sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya
yangingin meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and
Learning/CTL).
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning /CTL
Contextual Teaching and Learning/CTL merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan
siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehinga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari4. Ini artinya Belajar dalam konteks Contextual Teaching and
Learning/CTL bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi
belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalui proses
berpengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh,
tidak hanya berkembang dalam aspek kongnitif saja, tetapi juga aspek
afektif dan juga psikomotor.
Elain B. Johnson dalam Rusman mengatakan bahwa
pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem pembelajaran yang
cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan
muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa5.
Jadi pemebelajaran kontekstual merupakan suatu proses pembelajaran
holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam
memahami bahan ajar secara bermakna yang dikaitkan dengan konteks
kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama,
sosial, ekonomi, maupun kurtular.
4 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), cet.2, hal.187
5 Ibid., hal.187
8
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat6. Dalam
konteks ini menguatkan pemikiran ahli pendidikan dan pelaku
pendidikan dilembaga-lembaga terkait untuk lebih memfokuskan
peserta didik agar lebih mandiri dan dapat merealisasikan apa yang ada
dalam meteri pelajaran. Sehingga Contextual Teaching and
Learning/CTL yang merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang banyak dibicarakan orang. Bahkan ada yang beranggapan bahwa
Contextual Teaching and Learning /CTL adalah “mukanya” Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK)7 artinya Contextual Teaching and
Learning /CTL merupakan salah satu pendekatan yang dapat diandalkan
dalam mengembangkan dan mengimplementasikan KBK yang sekarang
ini menjadi KTSP.
Contextual Teaching and Learning/CTL sebagai suatu
pendekatan pembelajaran memiliki karakteristik tersendiri. Dari
pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning /CTL ini
dapat digunakan sebagai konteks yang efektif untuk lebih meningkatkan
kualitas dan hasil belajar siswa, sehingga dari konsep tersebut ada tiga
hal yang harus kita pahami: Pertama Contextual Teaching and Learning
/CTL menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman
secara langsung. Proses belajar dalam kontels Contextual Teaching and
Learning/CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima
pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran. Kedua, Contextual Teaching and Learning/CTL dapat
6Farida Hamid dan Bahrissalim, Pembelajaran Aktif inopatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan,
(Australa:Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia, 2012), cet. I, hal. 28 7 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Prenada Media, 2008) Cet. 4, hal. 109
9
mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang
dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk
dapat menangkap hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Ketiga, Contextual Teaching and Learning/CTL
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya
Contextual Teaching and Learning /CTL bukan hanya mengharapkan
siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi
bagaimana materi pelajaran itu mewarnai perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari. Materi pelajaran dalam Contextual Teaching and Learning
/CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan
tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.8
Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang akan diajarkan
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen
utama pembelajaran efektif, sebagai berikut:
1) Konstruktivistik yaitu, membangun pengetahuan dengan cara sedikit
demi sedikit dan hasilnya diperluas melalui konteks terbatas (sempit)
2) Menemukan (inquiri), yaitu bahwa pengetahuan dan ketrerampilan
yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat
fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri, siklus inquiri adalah
observasi (pengamatan), mengajukan dugaan (hypothesis),
pengumpulan data (data gathering), dan menyimpulkan
3) Bertanya (questioning), yaitu bertanya dipandang sebagai kegiatan
guru untuk mendorong, membimbing, dan memiliki kemampuan
berpikir siswa, sedang bagi siswa kegiatan bertanya untuk menggali
informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan
menyerahkan perhatian pada asfek yang belum diketahuinya.
8 Junaidi, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Tapis PGMI), Cet. 1, h. 10
10
Bertanya dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru
dengan siswa, antara siswa dengan orang baru
4) Masyarakat belajar (learning community), konsep ini menyarankan
agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.
Untuk itu guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam
kelompok-kelompok belajar
5) Pemodelan (modeling), maksudnya dalam sebuah pembelajaran
model yang biasa ditiru. Guru memberi model (contoh) tentang
bagaimana belajar, namun guru bukan satu-satunya model. Model
dapat dirancang dal;am melibatkan siswa atau dapat juga dengan
mendatangkan dari luar seperti mendatangkan seorang tokoh
kedalam lingkungan belajar siswa
6) Refleksi (reflection) adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajari atu berfikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan yang kemudian kuncinya adalah bagaimana pengetahuan
itu mengendap dibenak siswa
7) Penilaian yang sebenarnya (authentic assessment), adalah proses
pengumpulan sebagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Pembelajaran yang benar memang
seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu
mempelajari (learning how to learn), sesuatu bukan ditekankan pada
diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode
pembelajaran. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan melalui
hasil, dan dengan berbagai cara tes hanya merupakan salah satu cara
penilaian.9
9Yudhi Munadi dan Farida Hamid, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009) hal. 20-21
11
b. Karakteristik Pembelajaran Contektual Teaching and Learning/
CTL.
Dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning/CTL terdapat lima karakteristik
penting, yaitu:
1) Dalam Contextual Teaching and Learning /CTL, pembelajaran
merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
(activiting knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak
terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian
pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang
utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2) Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring
knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif,
artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara
keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk
dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan
dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan
berdasarkan tanggapaqn yersebut baru pengetahuan itu
dikembangkan.
4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applyng
knowledge), arytinya pengetahuan dan pengalaman yang
diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa,
sehingga tampak perubahan prilaku siswa.
5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan
balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.10
10
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Jakarta:
Kencana Prenada Media group, 2006), cet. I, hal. 256
12
c. Kelebihan dan kelemahan Contextual Teaching and Learning /CTL
Kita ketahui bersama bahwa tidak ada satu pendekatan
pembelajaran yang paling baik diantara pendekatan pembelajaran yang
lain. Demikian halnya dengan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning /CTL tentu memiliki kelebihan dan kelemahan.
1) Kelebihan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL
a) Pembelajaran lebih bermakna, artinya siswa melakukan sendiri
kegiatan yang berhubungan dengan materi yang ada sehingga
siswa dapat memahaminya sendiri
b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan
penguatan konsep kepada siswa karena pembelajaran
Contextual Teaching and Learning /CTL menuntut siswa
menemukan sendiri bukan menghafalkan
c) Menumbuhkan keberanian siswa untuk mengemukakan
pendapat tentang materi yang dipelajarai
d) Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari
dengan bertanya kepada guru
e) Menumbuhkan pengetahuan dalam bekerjasama dengan teman
yang lain untuk memecahkan masalah yang ada
f) Siswa dapat membuat kesimpulan sendiri dari kegiatan
pembelajaran
2) Kelemahan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL
a) Guru harus lebih intensif dalam dalam membimbing siswa
karena dalam pendekatan pembelajaran CTL guru tidak lagi
berperan sebagai pusat informasi tetapi tugas guru adalah
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama
13
untuk menemukan pengetahuan dan pengetahuan yang baru
bagi siswa.
b) Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran tidak
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang sama dengan
teman lainnya karena siswa tidak mengalaminya sendiri
c) Perasaan khawatir pada anggota kelompok akan hilangnya
karakteristik siswa karena harus menyesuaikan dengan
kelompoknya.
d. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning /CTL
dalam Pembelajaran
Agar dapat mengimplementasikan pembelajaran kontekstual
guru melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental
(developmentally appropriate) peserta didik.
2) Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent
learning groups).
3) Mempertimbangkan keragaman peserta didik (diversity of students)
4) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri
(self regulated learning) dengan tiga karakteristik umumnya
(kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi
berkelanjutan)
5) Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelegences) peserta
didik
6) Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan
pembelajaran peserta didik, perkembangan pemecahan masalah
dan keterampilan berpikir tingkat tinggi
7) Mengembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih
bermakna bila mereka diberi kesempatan untuk bekerja,
menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru (contruktivism)
14
8) Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiri) agar peserta didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya
sendiri (bukan hasil mengingat sejumalh fakta)
9) Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik melalui pengajuan
pertanyaan (quesioning)
10) Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan
membangun kerjasama antar peserta didik
11) Memodelkan (modelling) sesuatu agar peserta didik dapat
menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru
12) Mengarahkan peserta didik untuk merefleksikan tentang apa yang
sudah dipelajari
13) Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment)11
.
2. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang12
. Sedankan menurut
Morgan ”Belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif
menetap yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
Sejalan dengan definisi itu Cronbach menyatakan bahwa: “Learning is
shown by a change in behavioras a result of experience”. Belajar
ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman13
. Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu
menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu, perubahan
yang terjadi harus secara relatif bersifat (permanen) dan tidak hanya
terjadi pada perilaku yang nampak (immediate behaviore), tetapi
perilaku yang mungkin terjadi dimasa mendatang (potential behavior)14
11
Junaidi, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Tapis PGMI), Cet. 1, h. 13-17, 13-18 12
Trianto, Mengembangkan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), Cet. 1, hal.
7 13
Tatang Syarifudin, Landasan Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009), Cet. 1, hal. 86 14
Zikri neni Iska, Pengantar psikologi umum (Jakarta: Kizi Brother, 2011), cet. 3, hal. 82
15
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-
mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam
bentuk informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian
biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu
menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian informasi yang
terdapat dalam buku teks atau yang telah diajarkan oleh guru.15
Berdasarkan beberapa pengertian belajar diatas dapat di
simpulkan bahwa belajar adalah, proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan pelatihan, maksudnya adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap pada
diri individu si pembelajar secara relative menetap pada saat ini dan
dimasa mendatang.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.16
Karena belajar
merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan ligkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai-
nilai sikap.17
Jadi semua aktivitas dan tingkah laku manusia diperoleh
dari hasil diri nya dalam mengikuti proses pembelajaran dan
pengamalan pribadi yang diperoleh di dunia nyata dalam kehidupannya.
Untuk memperoleh hasil belajar pada tahap akhir proses
pembelajaran dilakukanlah kegiatan yang terdiri atas kegiatan evaluasi
dan tindak lanjut (follow up). Pada tahap ini guru melakukan penilaian
keberhasilan belajar siswa yang berlangsung pada tahap instruksional,
caranya adalah dengan melakukan evaluasi hasil dan menelaah
observasi aktivitas belajar siswa.
15
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. 15, hal. 87-88 16
Nana Sudajana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), Cet. XI, h. 22 17
Yatim Riyanto, Paradigma baru Pembelajaran, (Jakarta: kencana prenada media group, 2009),
cet. I, hal. 5
16
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil
belajar menurut Gagne berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan Intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang
3) Startegi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah, kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.18
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowoledge
(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,
meringkas, contoh), aplication (menerapkan), analysis ( menguraikan,
menentukan hubungan), syntesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru), dan Evaluation (menilai). Domain afektif
adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),
valuing (nilai), organization (organisasi), characterization
(karakterisasi). Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.19
Berdasarkan pendapat para ahli diatas hasil belajar dapat
disimpulkan adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Tetapi secara keseluruhan
yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil proses
pembelajaran yang dilakukan.
18
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. II, hal. 6 19
Ibid, hal. 7
17
b. Hasil Belajar sebagai Kriteria Keberhasilan Sistem Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang
keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan
aspek proses. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah
keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan
proses pembelajaranyang dilihat dari sisi penilaian.20
Karena penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.21
Jadi dengan
kata lain kriteria hasil pembelajaran dapat dilihat dari produk yang
dihasilkan melalui proses yang dilakukan dengan memperhatikan
penilaian sebagai acuan keberhasilan suatu proses untuk menentukan
kesinambungan pengambilan keputtusan selanjutnya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan Hasil Belajar
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil
belajar. Siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata
kemampuan belajarnya berada di bawah siswa yang tidak
kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada
umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan
akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran.22
20
Wina Sanjaya, Perencanaan dan desain sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), cet. I, hal. 13-14 21
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi pustaka, 2009), cet. I,
hal. 221-222 22
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,( Jakarta:Gaung Persada Press )cet. IV , h. 24-25
18
b) Faktor psikologis
Setiap anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda–beda. Perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh
pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Faktor
psikologis yang dapat diuraikan meliputi intelegensi, perhatian,
minat dan bakat, motif dan motivasi, kognitif dan daya nalar.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal
lainnya juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
b) Faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum,
sarana, fasilitas, dan kemampuan guru.
19
Gambar 2.1 Bagan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikaan atau pembelajaran Kewarganegaraan (Civic
Education) mengembangkan paradigma pembelajarn demokratis,
yakni pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan siswa agar
menjadi manusia yang demokratis.23
23
Ubaedillah dan Abdul Rozak. 2012. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat
Madani. Jakarta : ICCE UIN Syarief Hidyatullah. Hal. 20
alam
sosial
kurikulum
Sarana dan fasilitas
Guru
Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajatr
Fak. internal
Fak.Eksternal
Fak. lingkungan
Fak. psikologis
Fak.
instrumental
Fak.fisiologis
Kondisi fisiologis umum
Kondisi pancaindera
intelegensi
perhatian
Minat dan bakat
Motif dan motivasi
Kognitif dan daya nalar
20
Pendidikan Kewarganegaraan bukan sesuatu yang baru dalam
sejarah pendidikan nasional di Indonesia. Beragam model dan sebutan
bagi pendidikan kewarganegaraan dengan bermacam komponennya
telah banyak dilakukan pemerintah Republik Indonesia.
Di antara nama-nama tersebut antara lain: Pelajaran Civics
(1957/1962), Pendidikan Kemasyarakatan yang merupakan integrasi
sejarah, ilmu bumi, dan kewarganegaraan (1964), Pendidikan Kewarga
Negara (1968/1969), Pendidikan Kewarganegaraan, Civics, dan Hukum
(1973), Pendidikan Moral Pancasila atau PMP (1975/1984). Sejak
reformasi Pendidikan Kewarganegaraan mengacu pada Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 diwujudkan dengan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.24
Civic Education sebagai ilmu kewarganegaraan yang
membicarakan hubungan manusia dengan : (a). manusia dalam
perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi baik politik, sosial, dan
ekonomi, (b). Individu-individu dengan negara. Civics selalu
didefinisikan sebagai sebuah study tentang pemerintahan dan
kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak, dan hak-hak
istimewa warga Negara. Dalam konteks Indonesia saat ini, Civic
Education lebih tepat diterjemahkan sebagai “Pendidikan
Kewarganegaraan” karena lebih menempatkan warga negara sebagai
subjek daripada objek pembelajaran.
Secara teoritis, upaya mendefinisikan warga negara dan siapa
yang menjadi warga negara untuk suatu negara tidak mudah. Hal ini
suatu kenyataan karena definisi warga negara untuk suatu negara
berbeda dengan definisi warga negara lainnya. Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis
memiliki kedudukan yang penting bagi bangsa Indonesia sebagaimana
dalam pasal 26 menyatakan tentang kewarganegaraan sebagai berikut :
24
Ubaedillah dan Abdul Rozak,Pendidikan Kewarganegaraan,Pancasila,demokrasi,HAM,dan
Masyarakat madani (Jakarta: kencana prenada media group, 2012), cet. VIII, h. 5-6.
21
a. Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-
undang sebagai warga negara.
b. Syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
Aristoteles menyatakan bahwa ; The definition of a citizen is a
question which is often dispuped:there is no general agreement on who
is a citizen (definisi warga Negara adalah masalah yang sering
membingungkan: tidak ada kesempatan tentang siapa warga negara
itu).25
Menurut Undang-undang Kewarganegaraan Indonesia (UUKI)
2006, yang dimaksud dengan warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan .
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya adalah
menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, bermartabat, dan aktif
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mendidik bangsa
menjadi warga negara lebih cerdas dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan Kewarganegaraan ditandai oleh ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Civic Education adalah kegiatan yang meliputi seluruh program
sekolah.
b. Civic Education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang
dapat menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam
masyarakat demokratis.
c. Civic Education hal-hal yang menyangkut pengalaman, kepentingan
masyarakat, pribadi, dan syarat-syarat objektif untuk hidup
bernegara.
Ini artinya, Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu program
pendidikan yang berusaha menggabungkan unsur-usur substanstif dari
komponen civic Education melalui model pembelajaran yang
25
Sapriya, Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan ,( Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan
islam Kementrian Agama RI 2012) , cet. II, h. 7.
22
demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang
demokratis di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Materi Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) terdiri
dari tiga materi pokok, yaitu demokrasi, hak asasi manusia dan
masyarakat madani.26
Berdasarkan tujuan tersebut diatas, maka materi
dalam pembelajaran PKn perlu diperjelas. Oleh karena itu, ruang
lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (1)
Pesatuan dan Kesatuan, (2) Norma Hukum dan Peraturan, (3) HAM,
(4) Kebutuhan warga Negara, (5) Konstitusi Negara, (6) Kekuasaan
Politik, (7) Kedudukan Pancasila, dan (8) Globalisasi.27
c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik
warga negara yang baik. Sedangkan tujuan pembelajaran mata
pelajaran PKn digariskan secara tegas dalam lampiran permendiknas
nomor 22 tahun 2006, adalah untuk menjadikan siswa :
1) mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di
negaranya.
2) mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam
semua kegiatan, dan bisa berkembang secara positif dan demokratis,
sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan
mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dengan baik.28
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya adalah menjadikan warga
26
Ubaedillah. Op. Cit.,hal. 19 27
Udin Winataputra. 2013. Pembelajaran PKn di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka. hal. 17 28
Ibid hal. 15
23
negara Indonesia yang cerdas, bermartabat, dan aktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Kewarganegaraan mengembangkan pembelajaran
yang demokratis, yakni pembelajaran yang menekankan pada upaya
pemberdayaan siswa sebagai bagian warga negara Indonesia secara
demokratis. Dengan pembelajaran ini siswa tidak hanya mengetahui
pengetahuan tentang kewarganegaraan tetapi juga mampu
mempraktikkan pengetahuan yang mereka peroleh selama mengikuti
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam kehidupan
sehari-hari. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan ini dalam
implementasinya adalah suatu proses pembelajaran yang menempatkan
peserta didik sebagai subjek daripada objek pembelajaran, sementara
guru berperan sebagai fasilitator atau mitra belajar peserta didik dalam
seluruh proses pembelajaran di kelas.
Materi pendidikan kewarganegaraan disusun berdasarkan pada
kebutuhan mendasar dan universal warga negara yang semakin kritis
dan saling terkait anara satu dengan yang lainnya. Melalui pendidikan
kewarganegaraan ini siswa dapat menjadi warga negara Indonesia
yang tidak hanya baik tetapi kritik, aktif, cerdas, solutif dan
mempunyai pengetahuan kewarganegaraan, selain itu sebagai upaya
pembelajaran yang diarahkan agar siswa tidak hanya mengetahui
sesuatu (learning to know), melainkan dapat belajar untuk menjadi
(learning to be) manusia yang bertanggung jawab sebagai individu dan
makhluk sosial serta belajar untuk melakukan sesuatu (learning to do)
yang didasari oleh pengetahuan yang dimilikinya. Melalui pola
pembelajaran tersebut siswa dapat dan siap untuk belajar hidup
bersama (learning to live together).
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Omsah dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
24
Belajar Siswa pada Konsep Gaya melalui Pendekatan CTL” pada pokok
bahasan gaya dapat meningkatkan hasil belajar.29
Melalui pendekatan CTL
terbukti hasil belajar siswa meningkat.
Begitu pula menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh U.
Manhuzen dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran CTL Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran PKn di MI AL-Badriyah Sukabumi” pada pokok bahasan
pemerintahan desa dan kecamatan mampu meningkatkan minat belajar siswa.
30 Melalui model pembelajaran CTL terbukti minat belajar siswa meningkat.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada kemiripan
dengan penelitian diatas yaitu penerapan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and learning/CTL, perbedaan terdapat pada perlakuan
peserta didik dalam proses, populasi dan materi pelajaran yang diteliti.
Dengan mengacu kepada dua skripsi diatas peneliti juga akan
melakukan penelitian dengan menggunakan penerapan pendekatan
pembelajaran yang sama, yakni pendekatan pembelajaran contextual teaching
and learning/CTL. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
penelitian yang telah dilakukan diatas adalah pada populasi yang diteliti,
materi pembelajaran dan tujuan hasil penelitian. Peneliti melakukan
penelitian dengan populasi siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota
Tangerang, pada pelajaran PKn dengan materi globalisasi dan tujuan
penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan dan membagi
komponen utama pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning
yaitu prestasi kelas, kelompok, tes dan nilai peningkatan individu serta
29
Omsah, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gaya melalui Pendekatan CTL,
Skripsi Program Studi IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah:Jakarta 2012 30
U Manhuzen, Penerapan Model Pembelajaran CTL Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran PKn di MI AL-Badriyah Sukabumi,
25
penghargaan kelompok. Pembelajaran contextual teaching and learning
diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran dan memberi peningkatan kualitas pembelajaran siswa.
Permasalahan tersebut terjadi pada pembelajaran PKn di kelas IV MI
Miftahussa‟adah Kota tangerang pada materi globalisasi. Pembelajaran yang
dilaksanakan belum dapat memaksimalkan potensi siswa dalam memahami
materi. Akibatnya, masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM
pada materi globalisasi.
Peneliti memilih pendekatan pembelajaran contextual teaching and
learning untuk digunakan dalam pembelajaran PKn materi globalisasi.
Pendekatan pembelajaran ini menuntun siswa bekerja sama dalam sebuah
kelompok untuk memecahkan persoalan di dunia nyata yang mereka hadapi.
Interaksi yang terjadi antar siswa di setiap kelompok maupun antara
kelompok-kelompok sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Pembelajaran ini tidak hanya membantu guru mentransfer ilmu pengetahuan,
tetapi juga dapat meningkatkan keberanian siswa, dan belajar menghargai
pendapat orang lain.
Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran contextual teaching
and learning ini, diharapkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah
Kota Tangerang dapat meningkat Kerangka berpikir diatas dapat dirangkum
dalam skema 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2 Bagan Skema Kerangka Berpikir Tindakan
Kondisi Awal
Pembelajaran PKn di sekolah bersifat konvensional, aktivitas belajar siswa masih rendah. Hal
ini menyebabkan beberapa siswa belum mencapai KKM
Tindakan (Acting)
Guru menggunakan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning/CTL untuk
pembelajaran PKn materi Globalisasi .
Kondisi Akhir
Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning/CTL ini,
diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang
dapat meningkat
26
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan keterangan diatas, dapat dirumuskan hipotesis bahwa
penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi
Globalisasi di kelas IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota tangerang
Selain itu juga dapat mengetahui cara mengajar melalui pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan tepat pada pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota tangerang
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini sengaja peneliti mengambil lokasi di MI.
Miftahussa‟adah di Jl. Madrasah Miftahussa‟adah RT. 02/07 kelurahan
Ketapang Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Tempat tersebut dipilih
dengan pertimbangan karena peneliti adalah guru kelas di madrasah
tersebut.
2. Waktu penelitian yaitu pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014, selama 4
bulan yaitu bulan Maret sampai Juli 2014 Adapun tahapannya, sebagai
berikut:
a. Tahap Persiapan (Maret-April 2014)
Tahap ini mencakup pembuatan judul, pembuatan proposal, pembuatan
instrumen, permohonan izin di sekolah, fakultas dan konsultasi kepada
pembimbing
b. Tahap Pelaksanaan (Mei 2014)
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data, serta pelaksanaan
tindakan penelitian.
c. Tahap Penyusunan (Mei-Juni 2014)
Tahap pengolahan data dan konsultasi, dilanjutkan dengan penyusunan
laporan, serta persiapan dan ujian serta pengumpulan skripsi.
3.1 Tabel Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Minggu Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyususnan
Proposal dan
Perencanaan
√ √ √ √
2 Proses
Pembelajaran √ √ √ √
3 Evaluasi √ √
4 Pengumpulan
Data √ √
5 Analisis Data √ √ √
6 Penyusunan
Hasil √ √ √
28
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas
(classroom action research), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.31
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus,
tiap siklus memiliki tahapan sebagai berikut: 1) tahap perencanaan, 2)
tahap pelaksanaan tindakan, 3) tahap pengamatan dan pengumpulan data,
4) tahap refleksi. namun apabila pada siklus pertama hasil belajar yang
diinginkan telah tercapai maka siklus kedua tidak diperlukan lagi.
Tahap perencanaan :
a. Menelaah kurikulum MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang
kelas IV mata pelajaran Pendidikan Kewrganegaran pada materi
Globalisasi.
b. Melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan pembimbing penelitian
untuk membahas materi yang akan diajarkan melalui pendekatan
pembelajaran yang digunakan yakni Contextual Theaching and
Learning/CTL.
c. Menentukan pokok bahasan dan merancang kegiatan yang akan
diajarkan pada pelaksanaan siklus I melalui penerapan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran untuk tiga siklus pertemuan.
e. Menyusun format lembar observasi dan.
f. Menyiapkan soal tes hasil belajar untuk digunakan pada tiap akhir
pelaksanaan kegiatan
31
Igak Wardani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas
Terbuka), Ed. 1, Cet. 13, hal.1.4
29
2. Rancangan Siklus Penelitian
Adapun rancangan siklus penelitian yang akan digunakan selama
penelitian ini sebagaimana gambar 3.1 dibawah ini :
Gambar 3.1
Skema Alur Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 3.1 Skema alur penelitian tindakan kelas di atas
merupakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam
penelitian tindakan kelas. Adapun penerapan prosedur di atas dilakukan
dengan siklus pembelajaran yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi. Perencanaan tindakan yaitu menyusun rencana tindakan
dan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan untuk mencapai tujuan penelitian.
Perencanaan tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran
yang menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Theaching
and Learning/CTL sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara
efektif dalam berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini juga
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS
1I Tindakan
oh-
proposal-
usulan-
penelitia
n-
tindakan-
kelaskan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS
II
Tindakan
Pengamatan
?
30
dipersiapkan beberapa instrumen penelitian yaitu lembar observasi
siswa dan guru, lembar penilaian, dan tes hasil belajar yang digunakan
selama dan akhir pelaksanaan tindakan.
b. Tindakan
Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh
guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana
tindakan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh
guru sebagai guru kelas, tetapi dalam proses observasi dilakukan oleh
observer yang dibantu oleh teman sejawat dengan menggunakan
beberapa alat instrument penelitian yaitu lembar observasi guru dan
siswa, lembar wawancara dan angket motivasi serta tes prestasi belajar
siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus
disajikan dalam dua pertemuan.
c. Observasi
Observasi yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan
yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau
pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan.
Adapun fungsi pokok observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan dan untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat
menghasilkan perubahan yang diinginkan. Observasi dilakukan untuk
mengamati aktivitas perilaku dan keadaan yang berhubungan dengan
pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai
kriteria. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun
peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk
31
memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil
(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan
oleh peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali apa yang telah
dilaksanakan di dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut
baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam
tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu
diulangi secara keseluruhan. Dalam tahap refleksi peneliti mengadakan
diskusi dengan observer di setiap akhir tindakan. Diskusi dilakukan
berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan siswa secara
langsung. Untuk menyusun tindakan selanjutnya, selain itu peneliti
juga harus merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah
kegiatan yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.
Siklus Penelitian I (Siklus Pertama)
Rincian prosedur tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
disampaikan. Standar kompetensi yang dipilih adalah standar 4.
Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. Sedangkan
Kompetensi dasar yang dipilih yaitu kompetensi dasar 4.2
Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan internasional.
b. Menyusun RPP sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator yang telah ditetapkan serta skenario pembelajaran yang
sesuai dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL.
c. Mempersiapkan sumber dan media berupa gambar.
d. Menyusun alat evaluasi berupa tes tertulis untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
e. Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan untuk mengamati
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
32
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I, tindakan akan dilaksanakan dalam 2 (dua) kali
pertemuan dengan penerapan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning/CTL pada proses pembelajaran. Dan di akhir
kegiatan atau tindakan dilakukan evaluasi dengan mengerjakan tes
mandiri. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Rencana Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model CTL.
Siklus I
No Langkah-Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal Dalam kegiatan ini, guru:
a. Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Constrktivistik (Merekonstruksi)
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar
yang akan dicapai.
d. Melakukan apersepsi berupa pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari.
20
Menit
2. Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
a. Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada buku
siswa
b. Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba menyimpulkan
c. Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa
mengumpulkan data-data yang diperlukan sesuai dengan
kenyataan yang terjadi ataupun yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya) a. Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah didapatkan
siswa dengan menyebutkan data-data yang menguatkan
dugaan (hipotesis).
Learning Community (masyarakat belajar)
b. Guru memberikan petunjuk dalam melaksanakan
masyarakat belajar dan contoh pelaksanaannya.
120
Menit
33
a. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang
anggotanya heterogen masing-masing 3-4 siswa.
b. Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan teman satu
kelompoknya.
c. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
berpikir, menyampaikan pendapat dan berbagi pengetahuan
atau pengalamannya kepada teman satu kelompok.
d. Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil pekerjaannya di
sheringkan dengan kelompok lain
Modelling (Permodelan)
a. Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering yang di
lakukan dan di dapatkan siswa.
b. Guru mencontohkan cara menentukan hipotesis dan mencari
data yang menguatkan hipotesisnya.
Reflection (refleksi) a. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap
keberhasilan siswa.
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran.
c. Merefleksi dan membantu siswa apabila mengalami
kesulitan setelah kegiatan selesai.
Authentic Assesment (Penilaian yang sebenarnya)
a. Guru memberikan lembar tugas untuk diselesaikan siswa
secara individu
b. Guru melakukan penilaian hasil penyelesaian tugas
individu
c. Guru menyimpulkan dan member penilaian hasil observasi
prilaku siswa secara individu maupun kelompok selama
proses pembelajaran
3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan ini, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan
pelajaran.
b. Mengakhiri pembelajaran.
20
Menit
Pelaksanaan tindakan berdasarkan standar proses, pembelajaran
dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu kegiatan awal, guru menyiapkan
peralatan atau media yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti: RPP,
buku materi pembelajaran atau materi ajar, dan lembar evaluasi siswa serta
media pembelajaran lainnya. kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan
34
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kemudian kegiatan penutup untuk
mengevaluasi dan menarik kesimpulan guru bersama dengan siswa.
3. Observasi
Dengan bantuan observer Peneliti melakukan pengamatan
terhadap tindakan guru pada saat melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan penekatan pemelajaran Contextual Teaching and Learning/
CTL , selain itu digunakan juga untuk mengamati bagaimana respon dan
perilaku siswa pada saat mengikuti pembelajaran tersebut. Instrumen
penelitian yang digunakan berbentuk observasi terstruktur dan untuk
mengobservasi hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tertulis.
Instrument pengamatan berupa lembar pengamatan, yang penilaiannya
dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat (observer) pada saat
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan yang telah
dicapai dari proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Refleksi
dilakukan berdasarkan hasil dari observasi dan nilai tes mandiri pada saat
pembelajaran. Selain itu juga jika ditemukan hambatan dan kesulitan pada
saat pembelajaran yang menyebabkan siswa masih belum mencapai nilai
ketuntasan atau KKM berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Maka
dilakukan perbaikan pada tahap berikutnya, untuk itu perlu dilakukan
perencanaan yang lebih baik dengan menambah kreatifitas dan inovasi
untuk melengkapi kekurangan di siklus sebelumnya. Hasil refleksi siklus
sebelumnya dijadikan dasar untuk memperbaiki kekurangan pada tindakan
di siklus sebelumnya (siklus I), sehingga siklus II diharapkan dapat lebih
baik.
Siklus Penelitian II (Siklus Kedua)
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil dari refleksi pada Siklus I jika belum berhasil maka
akan dilaksanakan Siklus II. Menentukan Kompetensi Dasar yang akan
digunakan dalam penelitian yaitu KD. 4.3 Menentukan sikap terhadap
35
pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Merencanakan untuk
pembagian kelompok-kelompok siswa pada saat pelaksanaan tindakan di
dalam kelas. Menyiapkan materi ajar dari buku paket Pendiikan
Kewarganegaran kelas IV yang disesuaikan dengan kompetensi dasar
yang telah dipilih. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan pada saat
kegiatan belajar, misalnya petunjuk melaksanakan belajar dalam
kelompok. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi
untuk mengamati tindakan guru dan siswa selama proses pembelajaran,
Serta instrument tes tertulis berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil
belajar siswa dan skala sikap untuk mengetahui aktivitas siswa.
2. Tindakan
Mengawali siklus II peneliti tetap menggunakan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning/ CTL dengan memperhatikan
kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya dan berupaya
menyempurnakannya. Kegiatan akhir dilakukan dengan melakukan
evaluasi dengan mengerjakan tes mandiri. Langkah-langkah
pembelajarannya sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Rencana Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model CTL.
Siklus II
No Langkah-Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal Dalam kegiatan ini, guru:
a. Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Constrktivistik (Merekonstruksi)
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar
yang akan dicapai.
d. Melakukan apersepsi berupa pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari.
20
Menit
2. Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
120
Menit
36
a. Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada buku
siswa
b. Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba menyimpulkan
c. Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa
mengumpulkan data-data yang diperlukan sesuai dengan
kenyataan yang terjadi ataupun yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya) a. Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah didapatkan
siswa dengan menyebutkan data-data yang menguatkan
dugaan (hipotesis).
Learning Community (masyarakat belajar)
a. Guru memberikan petunjuk dalam melaksanakan
masyarakat belajar dan contoh pelaksanaannya.
b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang
anggotanya heterogen masing-masing 3-4 siswa.
c. Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan teman satu
kelompoknya.
d. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
berpikir, menyampaikan pendapat dan berbagi pengetahuan
atau pengalamannya kepada teman satu kelompok.
e. Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil pekerjaannya di
sheringkan dengan kelompok lain
Modelling (Permodelan)
a. Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering yang di
lakukan dan di dapatkan siswa.
b. Guru mencontohkan cara menentukan hipotesis dan mencari
data yang menguatkan hipotesisnya.
Reflection (refleksi) a. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap
keberhasilan siswa.
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran.
c. Merefleksi dan membantu siswa apabila mengalami
kesulitan setelah kegiatan selesai.
Authentic Assesment (Penilaian yang sebenarnya)
a. Guru memberikan lembar tugas untuk diselesaikan siswa
secara individu
b. Guru melakukan penilaian hasil penyelesaian tugas
individu
c. Guru menyimpulkan dan member penilaian hasil observasi
prilaku siswa secara individu maupun kelompok selama
proses pembelajaran
37
3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan ini, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan
pelajaran.
b. Mengakhiri pembelajaran.
20
Menit
Pada siklus II ini rencana tindakannya masih sama seperti siklus I
yang membedakan yaitu lebih meningkatkan semangat dalam mengajar
dan materi disajikan lebih menarik dengan memberikan penghargaan bagi
kelompok dan siswa yang belajar dengan baik.
3. Observasi (observing)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan guru pada saat
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning/CTL. Selain itu juga untuk mengamati
bagaimana respon dan perilaku siswa pada saat mengikuti pembelajaran
tersebut. Instrument penelitian yang digunakan berbentuk observasi
terstruktur dan untuk mengobservasi hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes tertulis. Instrument pengamatannya yaitu dengan lembar
pengamatan, yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat pada saat
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahap ini kegiatan dilakukan untuk mengetahui hasil yang
telah dicapai dari proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada
siklus II. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil dari observasi dan nilai tes
mandiri pada saat pembelajaran. Selain itu juga jika ditemukan hambatan
dan kesulitan pada saat pembelajaran yang menyebabkan siswa masih
belum mencapai nilai ketuntasan atau KKM 65. Kemudian berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan untuk ketercapaian pada siklus II yaitu 80%
siswa yang tuntas, apabila sudah terpenuhi maka tidak perlu dilakukan
38
siklus III dengan kata lain mengakhiri penelitian. Apabila masih ada siswa
yang belum mencapai KKM maka akan dilaksanakan bimbingan kusus
nantinya misalnya diberikan les sepulang sekolah.
C. Subyek Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah yang
berjumlah 27 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Karakteristik siswa kelas IV adalah berumur antara 9 tahun sampai 11 tahun,
siswa pada tahapan usia ini merupakan periode operasional konkrit yaitu anak
mulai dapat memecahkan masalah secara logis dengan bantuan benda-benda
konkrit. Sebagian besar orang tua siswa berprofesi sebagai wiraswasta,
pedagang dan karyawan pabrik. Alamat siswa sendiri letaknya tidak terlalu
jauh dengan madrasah.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peneliti berperan merancang kegiatan, merencanakan tindakan ,
melaksanakan tindakan, mengamati, mengumpulkan, menganalisis dan
mengolah data serta menentukan hasil dan membuat laporan data hasil
penelitian.
Posisi peneliti adalah guru sekaligus sebagai peneliti. Penelitian
dilaksanakan di Kelas IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Tangerang tempat
peneliti mengajar. Dari hasil belajar siswaa di Kelas IV MI Miftahussa‟adah
Kota Tangerang menunjukkan bahwa kelas tersebut memiliki hasil belajar
PKn yang masih rendah. Berdasar kenyataan tersebut peneliti memilih siswa
kelas IV, mata pelajaran PKn dan MI Miftahussaadah sebagai objek, materi
dan tempat penelitian.
Variabel yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu:
peningkatan hasil belajar PKn. Materi Globalisai pada siswa kelas IV MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang melalui penerapan pendekatan
Contextual Teaching and Learning/CTL.
39
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian ini diawali dengan identifikasi permasalahan di kelas,
kemudian direncanakan alternatif penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian
tersebut dilaksanakan dalam siklus penelitian melalui tahapan tindakan,
pengamatan/observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Setelah dilakukan
evaluasi dan refleksi pada siklus I, jika tidak mendapat hasil yang ditentukan
maka peneliti akan merencanakan dan melakukan tindakan siklus II, hal ini
dilakukan jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan dan begitu
selanjutnya sampai analisa diakhiri tindakan menunjukan bahwa kriteria
target atau tujuan yang telah ditetapkan. Adapun prosedur diatas dilakukan
dengan siklus pembelajaran yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan yaitu rencana yang akan dilakukan tindakan apa
yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku
dan sikap sebagai solusi. Perencanaan tindakan yaitu menyususn rencana
tindakan dan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran PKn untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan
tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan
pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning/ CTL sebaik
mungkin dan dapat dilksanakan secara efektif dalam berbagai situasi
lapangan. Pada tahap ini juga dipersiapkan beberapa instrumen penelitian
yaitu lembar observasi siswa, lembar penilaian, dan tes hasil belajar yang
digunakan dalam melaksanakan tindakan.
2. Tindakan
Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh
guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan rencana
tindakan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh
peneliti sebagai guru kelas, tetapi dalam proses observasi dilakukan oleh
40
pembantuobservasi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan
dalam dua siklus setiap siklus disajikan dalam tiga kali pertemuan
3. Observasi
Observasi yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan dan digunakanterhadap siswa. Tahap observasi atau
pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan . Adapun
fungsi pokok dari observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan dan untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung. Observasi
dilakukan untuk mengamati aktivitas, prilaku dan keadaan yang
berhubungan dengan pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan peneliti dalam mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan berbagai
kriteria. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas maupun peneliti
sendiri. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami
dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang
terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pada
tahap ini peneliti merenungkan kembali apa yang telah dilaksanakan
dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka bisa
dilanjutkan ke tahapan berikutnya, tetapi apabila dalam tindakan perlu
adanya perbaikan maka tindakan itu perlu diulangi secara keseluruhan.
Dalam tahap refleksi peneliti melakukan diskusi dengan
observer disetiap akhir tindakan. Diskusi dilakukan berdasarkan hasil
observasi terhadap siswa sesuai instrumen yang dibuat dan catatan
mengenai guru dalam melaksanakan tindakan.
Peneliti juga merefleksi diri sendiri dengan melihat fakta dan
data yang ada.
41
F. Hasil Intervensi Tindakan
Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning/ CTL
dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar PKn materi Globalisasi pada
siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang jika:
1. Hasil Belajar Siswa
a. Rata-rata nilai siswa di kelas tersebut mencapai minimal 65, atau
setara dengan KKM yang ditetapkan oleh madrasah.
b. Jumlah siswa yang tuntas keseluruhannya dalam pembelajaran
mencapai sekurang-kurangnya 80%
2. Aktifitas Belajar Siswa
a. Ketuntasan siswa mengikuti pembelajaran 75%
b. Keaktifan siswa bertanya kepada guru 70%
c. Keberanian siswa mempresentasikan hasil diskusi 70%
d. Kemampuan siswa bekerjasama dalam kelompok 70%
e. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan
70%
G. Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari dua jenis, yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
a. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa yang diperoleh melalui
tes formatif pada tiap siklusnya.
b. Data kualitatif diperoleh melalui pengamatan terhadap aktifitas belajar
siswa dalam proses pembelajaran. Hasil pengematan dicatat dalam
lembar pengamatan. Penjabaran hasil pengamatan inilah yang
merupakan data kualitatif dari penelitian ini
2. Sumber Data
Terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan sebagai
sumber data adalah siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota
Tangerang, siswa tersebut tidak hanya diperlukan sebagai obyek yang
42
dikenai tindakan tetapi juga aktif dalam kegiatan yang dilakukan. Data
penelitian ini mencakup:
a. Skor tes siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan.
b. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan aktivitas
belajar siswa ketika proses pembelajaran pada tiap siklusnya
berlangsung.
Data panelitian ini berupa hasil pengamatan, kesimpulan,
pencatatan lapangan, dan dokumen dari setiap tindakan perbaikan dalam
penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and
learning/CTL pada pembelajaran PKn materi Globalisasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota
Tangerang
H. Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berkaitan dengan cara yang digunakan
dalam penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa selama mengikuti
pembelajaran yaitu dengan tes tertulis dan observasi terstruktur serta skala
sikap, penjelasannya sebagai berikut:
a. Tes
Teknik tes merupakan salah satu alat, cara dan langkah yang
sistemik untuk mengukur sejumlah perilaku siswa. sedangkan tes
tertulis yaitu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan
secara tertulis. memungkinkan siswa untuk berpikir secara lebih cermat
dan mendalam karena secara procedural tidak memerlukan jawaban
langsung. Evaluasi berupa pemberian soal tes pilihan ganda yang
digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan
peserta didik terhadap pembelajaran dan dilaksanakan diakhir
pembelajaran.
43
b. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi
juga obyek-obyek alam atau benda yang ada. Teknik pengumpulan data
yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Sedangkan
untuk observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya. Observasi dilakukan untuk mengamati peristiwa dan
kegiatan di kelas selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang
diamati meliputi aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran.
Bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang
telah disusun untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan
dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Tes
Instrumen pengumpulan data berupa tes sebagaimana table 3.4
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil belajar Siklus I
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator
Pencapaian
Nomor
Soal
4.2
Mengidentifikasi
jenis budaya
Indonesia yang
pernah
ditampilkan
dalam misi
kebudayaan
internasional.
Menunjukan
Sikap
Globalisasi di
lingkungannya
a. Menjelaskan
pengertian
globalisasi budaya
b. Menyebutkan jenis
atau contoh budaya
yang dimiliki
Indonesia.
c. Menjelaskan
tujuan misi
kebudayaan
internasional
d. Menyebutkan
budaya Indonesia
yang pernah di
1, 2, 3, 4,
5,
6, 7, 8, 9,
10,
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20, 21, 22,
23, 24, 25,
44
tampilkan dalam
kebudayaan
internasional.
e. Menyebutkan
dampak positif dari
globalisasi budaya
tersebut.
26, 27, 28,
29, 30,
Tabel kisi-kisi di atas sebagai pedoman untuk membuat instrument tes
tertulis yang akan digunakan untuk uji validitas soal. Soal tersebut akan di
ujikan di kelas 5 MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang
sebanyak 23 siswa, dari hasil uji validitas kemudian diperoleh soal-soal
yang dinyatakan valid dan direncanakan terdapat 10 soal yang valid. Soal
yang valid tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas
IV.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil belajar Siklus II
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator
Pencapaian
Nomor
Soal
4.3
Menentukan
sikap terhadap
pengaruh
globalisasi
yang terjadi di
lingkungannya
Menunjukan
Sikap Globalisasi
di lingkungannya
a. Menjelaskan
pengaruh
globalisari terhadap
lingkungan
b. Menyebutkan
pengaruh positif
globalisasi
terhadap
lingkungan
c. Menentukan sikap
terhadap pengaruh
globalisasi yang
terjadi di
lingkungan
keluarga dan
sekolah.
d. Menentukan sikap
terhadap pengaruh
globalisasi di
lingkungan
masyarakat dan
1, 2,
3, 4,
5, 6,
7,8,
9,10,
11, 12,
13, 14,
15, 16,
17, 18,
19, 20, 21,
22, 23, 24,
25, 26, 27,
45
pemerintah.
e. Menyebutkan
upaya untuk
mencegah
pengaruh negatif
globalisasi
28, 29, 30,
b. Observasi
Instrumen pengumpulan data berupa observasi terdiri dari observasi
guru dalam pelaksanaan tindakan dan observasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran dengan instrument sebagaimana tabel berikut:
Table 3.6 Instrumen Data Observasi Aktifitas Guru
No. Aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ket. Ya Tidak
1. Guru menyiapkan RPP dan
alat peraga yang digunakan
dalam pembelajaran
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Kejelasan guru dalam
menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
5. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok
6. Guru membagikan LKS
kepada tiap-tiap kelompok
7. Guru membimbing jalannya
diskusi kelompok
8. Guru memberikan reward
kepada siswa secara individu
maupun kelompok
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan
pembelajaran
10. Guru melakukan evalusai
pembelajaran
46
Data yang diperoleh dari table instrument akan dideskripsikan sesuai
aspek yang telah terlaksana dan belum terlaksana untuk perbaikan
pada pertemuan atau siklus berikutnya.
Table 3.7 Instrumen Data Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Langkah
Pembelajaran Indikator
No.
Item Skor
Kegiatan
Awal
Menyiapkan buku, alat tulis dan pribadi
siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran
sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan
pembelajaran dan apersepsi yang
disampaikan oleh guru
1
2
3
4
1-4
1-4
1-4
1-4
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan
membuka buku dan mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang
disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam
kelompok
Aktif dan antusias dalam berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan
pendapat
Merespon positif pendapat teman dan
jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan
tertib
Menggunakan yang baik dan sopan
selama pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan
tertib
Melakukan refleksi pembelajaran
bersama guru
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
Mengakhiri pembelajaran
16
17
1-4
1-4
Jumlah 17 68
47
∑
∑
Keterangan:
a. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori
kurang.
b. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori
cukup.
c. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam
katergori baik.
d. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori
sangat baik.
I. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis untuk
memastikan bahwa dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching
and Learning/CTL pada pembelajaran PKn materi Globalisasi benar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan dalam beberapa
tahap.
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data
yang dilakukan melalui observasi data awal dan pengambilan data hasil
belajar keseluruhan aspek kognitif peserta didik:
1. Menghitung skor mentah pada jawaban tes hasil belajar di akhir siklus
(Test Formatif). Pemberian skor pada test formatif diambil berdasarkan
jumlah jawaban yang benar.Jawaban yang benar mendapat nilai satu
sedangkan jawaban yang salah mendapat nilai nol.
2. Mengubah nilai kedalam persentase (%) dengan cara:
( )
3. Kategori rata-rata pencapaian aspek kognitif siswa adalah sebagaiberikut:
81% - 100% : sangat baik
61% - 80% : baik
41% - 60% : cukup
48
21% - 40% : kurang
0% - 20% : gagal
4. Menghitung persentase (%) rata-rata hasil belajar posttest setiap domain
aspek kognitif dengan cara:
( )
( )
5. Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan
aktivitas siswa dalam pendekatan pembelajaran Contextual Theaching
and Learning/CTL pada pembelajaran PKn dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
6. Menyajikan data atau memaparkan data dengan perhitungan frekuensi dan
presentasi data.
7. Membahas hasil penelitian
8. Menyimpulkan hasil penelitian.
Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data
kuantitatif, cukup dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan
sajian visual. Sajian tersebut untuk menampilkan bahwa dengan tindakan
yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan dan
atau perubahan kearah yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya.
Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan yang telah dilaksanakan
dapat menimbulkan perbaikan, peningkatan dan perubahan dari keadaan
sebelumnya maka peneliti menggunakan rumus data kuantitatif.
Rumus-rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil belajar:
a. Nilai akhir belajar
Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar yang diperolah masing-masing
siswa :
49
Keterangan :
= Nilai Akhir
= Skor Perolehan
= Skor Maksimal
b. Nilai rata-rata kelas
Untuk menentukan nilai rata-rata kelas.32
∑
Keterangan :
M = Rata-rata Kelas
∑ = Jumlah Nilai Yang Diperoleh Siswa
∑ = Jumlah Siswa
c. Persentase tuntas belajar klasikal
Untuk menentukan tingkat tuntas belajar klasikal menurut.33
%
= Tuntas Belajar klasikal
= Banyak siswa yang memperoleh nilai >7,01
= Jumlah Siswa
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Teknik pemeriksaan keterpercayaan ini dilakukan untuk memperoleh
instrumen soal yang benar-benar valid dan bisa digunakan untuk kegiatan
penilaian hasil belajar , Untuk itu instrumen soal yang digunakan pada siklus I
dan siklus II telah melalui tahapan uji coba dengan memperhatikan :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrument pengumpulan data berkaitan dengan validitas dan
reliabilitas instrument, peneliti menggunakan tes tertulis berupa pilihan
ganda, Soal test tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dalam pembelajaran. Test ini diberikan setelah proses belajar mengajar
32
Nana Sujana ,Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya:
2010) hal.125 33
ibid, hal. 41
50
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Serta dengan melakukan observasi
terstruktur untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran oleh guru yang
bersangkutan. Umumnya dalam mengumpulkan data penelitian dibutuhkan
instrumen (alat ukur). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur
nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen penelitian berkaitan dengan
kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data, sebab instrumen
penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang
variabel-variabel yang diteliti. Pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas
biasanya diawali dengan mengujicoba instrumen.
a. Uji Validitas Instrumen
Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid
dan tidaknya suatu item soal dengan cara menggunakan uji validitas
instrument. Validasi data hasil belajar PKn yang diperoleh melalui metode
tes di uji dengan validitas isi, yaitu kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-
kisi soal yang telah dibuat. Selain itu soal akan diujicobakan untuk analisis
item dan akan dilakukan revisi soal jika terdapat butir-butir soal yang tidak
sesuai. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for
windows. Dalam penelitian ini menggunakan tehnik korelasi product
moment dengan cara membandingkan pada SPSS dengan
product moment yang terlebih dahulu menentukan taraf signifikansi yang
besarananya 5%.
Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Instrument yang valid
mempunyai validitas tinggi dan apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus berhati-
hati sejak awal penyusunannya. Apabila cara dan isi tindakan sudah betul
maka dinyatakan validitas logis. Setelah itu menguji instrumen yang sudah
disusun melalui pengalaman dengan mencobakan instrument pada sasaran
penelitian.
51
Untuk melakukan uji validitas, metode yang dilakukan adalah
dengan mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor
pertanyaan secara keseluruhan. Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk
melakukan pengujian validitas adalah:
1) Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur
2) Melakukan uji coba pada beberapa responden dalam hal ini soal
diujicobakan kepada siswa kelas V
3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4) Menghitung nilai korelasi antara nasing-masing skor butir jawaban
dengan skor total dari butir jawaban.
Langkah-langkah untuk menghitung nilai korelasi menggunakan
bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
a) Masukkan data pada sheet SPSS
b) Dari menu analyze, pilih correlation, kemudia klik bivariates
c) Masukkan variabel pada kolom variabel, klik pilihan pearson
d) Klik ok
Cara yang digunakan dalam menghitung uji validitas soal ini
adalah dengan menggunakan SPSS 16.0, dimana langkah-langkah
pengolahannya sama dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui hasil uji
soal yang telah diujikan adalah dengan melihat hasil output dari pengolahan
data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total Correlation dimana
hasil > dari maka dinyatakan valid, sedangkan apabila
< dari maka dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan kepada 23 siswa kelas
V MI Miftahussa‟adah dengan bentuk soal tes tertulis pilihan ganda
sebanyak 30 soal. Uji validitas dilakukan pada instrumen untuk siklus I
52
dan siklus II, dengan menggunakan nilai = 0,413 diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Uji Validitas Instrumen Tes Tertulis Siklus I
No. Uji Validitasi No. Item
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 22, 25,
26, 27, 28, 29, 30
2. Tidak Valid 6, 8, 10, 15, 18, 20, 21, 23, 24
Tabel 3.9
Uji Validitas Instrumen Tes Tertulis Siklus II
No. Uji Validitasi No. Item
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 22,
25, 26, 27, 30
2. Tidak Valid 6, 8, 10, 15, 20, 21, 23, 24, 28, 29
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrument cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabel sendiri artinya, dapat dipercaya,
jadi dapat diandalkan untuk digunakan sebagai pengumpul data.
Setelah melakukan uji validitas dan suatu alat pengukuran telah
dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya adalah mengukur reliabilitas dari
alat. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat
ukur. Adapun langkah-langkah dalam SPSS untuk mengetahui tingkat
reliabelnya adalah sebagai berikut:
1) Buka file data yang akan di uji
2) Dari menu analyze, pilih menu scale, klik menu reliability analysis
3) Masukkan variabel jawaban dalam kolom item. Klik list item labels
4) Klik menu statistics, klik scales, dan scale item if deleted
5) Klik continue
6) Pada pilihan model klik alpha kemudian klik ok
53
Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan SPSS 16.0 pada
instrument 30 soal dan diujikan pada 23 siswa, maka diperoleh hasil
outputnya, sebagai berikut:
Tabel 3.10
Uji Realibilites Instrumen Tes Tertulis Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
Cronbach‟s
Alfa No of items
Cronbach‟s
Alfa No of items
903 30 893 30
K. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Penelitian
Penelitian tindakan ini diawali dengan melakukan penelitian siklus
I. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian akan
dilanjutkan pada siklus II.
Perencanaan pada siklus II adalah mempersiapkan instrumen
penelitian seperti lembar observasi guru dalam proses belajar mengajar,
lembar aktifitas siswa, dan soal-soal tes formatif untuk menilai hasil belajar
PKn siswa. Pada perencanaan ini dilakukan perbaikan dari hasil refleksi di
siklus I, tujuannya untuk memperbaiki mutu pembelajaran di siklus II.
Setelah tahap pembelajaran matang, di lanjutkan ke tahap
pembelajaran. Peneliti kembali memberikan tindakan kepada siswa dengan
menerapkan pendekatan pembelajarn Contextual Teaching and Lerning/CTL.
Guru teman sejawat sebagai pembantu observerasi mengamati dan
meneliti selama proses pembelajaran berlangsung, serta mengamati pula
aktivitas siswa. Setelah itu peneliti bersama guru kelas melakukan refleksi.
Penelitian berakhir, apabila peneliti dalam kesimpulan di akhir
refleksi penelitian ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar PKn materi
globalisasi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Lerning/CTL.
54
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Berdirinya Madrasah
Yayasan Pendidikan Islam Miftahussa‟adah (YPIM) adalah
lembaga pendidikan islam yang bernaung di bawah organisasi islam,
telah membuktikan keberadaannya dalam pencaturan kehidupan
beragama, berbangsa, dan bermasyarakat serta telah member
sumbangan yang sangat berarti dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia.
Salah satu program pemerintah dalam pembengunan nasional
adalah bidang pendidikan, sebagaimana tertera dalam pasal 31 UUD
1945 dan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional.
Yayasan Pendidikan Islam Miftahussa‟adah adalah sebuah lembaga
pendidikan yang didirikan pada tahun 1986, yang diperuntukan untuk
Yayasan Pendidikan. Upaya untuk mengembangkan kemampuan
intelektual anak bangsa bukan tanggung jawab lembaga pendidikan
semata, melainkan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat dan
pemerintah secara terpadu dan berkesinambungan sebagai organisasi
yang bersifat kelompok.
2. Profil Madrasah
Secara singkat dan sederhana Profil Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Miftahussa`adah adalah sebagai berikut :
Nama Sekolah : MI Miftahussa`adah
Alamat : Jalan Madrasah Miftahussa`adah No.01 RT 02/07.
Desa/Kecamatan : Ketapang /Cipondoh
Kab/Kota : Kota Tangerang
No Telp/HP : 021-557 42852/081 598 64060
1. Nama Yayasan :Yayasan Pendidikan Islam Miftahussa`adah (YPIM).
2. Alamat Yayasan & No Telp: Jl Ketapang Raya RT 04/04, 021- 554 8803.
55
3. NPWP Yayasan : 02.419.976.2-402.000.
4. NSS/NSM/NDS/NPSN : 111236710024/20607132
5. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
6. Tahun didirikan : 1986
7. Tahun Beroprasi : 1986
8. Kepemilikan Tanah : Milik Yayasan
9. Status Bangunan :
a. Status Tanah : Tanah Wakaf.
b. Luas Tanah : 2135 M2
c. Luas Bangunan : 576 M2
3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Sekolah.
Falsafah
: Dengan dasar “Mewujudkan Insan Kamil”, Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Miftahussa`adah memberikan pelayanan pendidikan
paripurna
Visi : Menjadikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahussa`adah sebagai
pusat pendidikan yang bermutu dalam mewujudkan insan kamil di
Kota Tangerang dan sekitarnya kepada peserta didik.
Misi : 1. Menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM)yang memadai
baik kwalitas maupun kwantitas.
2. Memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu dengan
sarana dan prasarana yang baik, terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
3. Menciptakan suasana kerja yang serasi antara Kepala
sekolah, guru, staff administrasi, karyawan dan siswa
sehingga memiliki rasa kebersamaan, rasa disiplin dan
tanggung jawab.
4. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
5. membina kerja sama dengan instansi pendidikan lainnya
dalam rangka turut serta mencerdaskan bangsa.
.
B. Deskripsi Data
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas IV MI
Miftahussa‟adah Kota Tangerang sebanyak 27 orang siswa. Berdasarkan
hasil introspeksi dari diri peneliti sendiri, bahwa pembelajaran Pendidikan
56
Kewarganegaraan (PKn) di kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang
selama ini masih dilakukan dengan metode konvensional yaitu proses
pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga kemampuan siswa aktif
dalam proses pembelajaran dan kemandirian dalam berlajar kurang
nampak. Peneliti menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning/CTL yang dapat membuat siswa aktif
dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Penelitian berjudul Penerapan Pendekatan Contextual Teaching
and Learning/CTL untuk meningkatkan hasil belajar Pendiikan
Kewarganegaraa Materi Globalisasi Siswa Kelas IV MI Miftahussa‟adah
Kota Tangerang telah dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Penelitian berlangsung dari tanggal 5
Mei 2014 sampai dengan tanggal 26 Mei 2014. Hasil penelitian yang
telah dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya
peningkatan pada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran. Berikut adalah hasil gambaran awal keadaan siswa sebelum
pelaksanaan tindakan dan setelah diadakan tindakan siklus I dan II.
1. Deskripsi data Pra Tindakan
Dari hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran
Pendidikan Kewrganegaran, masih belum mencapai indikator yang
diharapkan hal ini dapat dilihat pada kemampuan rata-rata siswa kelas
IV yaitu sedang, masih sedikit hasil belajar siswa yang mencapai
KKM 65 yaitu sekitar 48,2% siswa tuntas dan sebanyak 51,8% siswa
yang belum tuntas , data ini diperoleh dari nilai terakhir ulangan
harian. Hasil belajar PKn siswa kelas IV selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
57
Tabel 4.1
Hasil Ulangan Harian Pkn Siswa Kelas IV MI Miftahussa‟adah
No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
1 Tuntas 13 48,2%
2 Belum Tuntas 14 51,8%
Jumlah 27 100%
Nilai Maksimum 90
Nilai Minimum 40
Nilai Rata-Rata 62,4
Dari table 4.1 dapat digambarkan grafik hasil ulangan harian
PKn sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik hasil ulangan harian PKn
Dari table 4.1 jika digambarkan diagram ketuntasan hasil
belajar PKn sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
Hasil Belajar
90
40
62.4
Nila
i
Data Hasil Belajar Pra Siklus
Nilai Max
Nilai Min
Rata-rata
58
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Ulangan Harian PKn
Berdasarkan table, grafik dan diagram di atas, terlihat jelas
bahwa lebih dari 50% siswa yang belum tuntas dengan nilai rata-rata
siswa di bawah KKM yaitu 62,4 dan selisih nilai tertinggi dan
terendah yaitu 50 antara 90 dengan 40. Rendahnya hasil belajar kelas
IV disebabkan oleh siswa kurang memiliki minat dan keaktifan dalam
proses pembelajaran sehingga cepat bosan, kurang konsentrasi dan
kemampuan untuk memahami materi kecil.
Berdasarkan analisis data hasil belajar PKn dari nilai terakhir
ulangan harian siswa kelas IV itulah yang dijadikan sebagai data awal
penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan dua siklus penelitian,
dalam setiap siklusnya dilaksanakan 2 (dua) kali pertemuan dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran Contextuel Teaching and
Learning (CTL) .
2. Deskripsi Data Hasil belajar Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang
matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Dalam siklus I,
peneliti mempersiapkan proses pembelajaran PKn melalui penerapan
pendekatan contextual teaching and learning dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
48.2 51.2
Prosesntase Ketuntasan Belajar Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
59
1) Menentukan materi pokok yang akan diajarkan yaitu “globalisasi”.
2) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti pemetaan, silabus,
RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban,
sumber belajar (buku paket), dan media pembelajaran yang akan
digunakan selama proses pembelajaran di kelas.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung.
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan atau
kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.
5) Menyiapkan lembar evaluasi yang berisi soal untuk memperoleh
data hasil belajar siswa.
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan
dalam waktu 2 minggu dengan alokasi waktu 4 x 35 menit (2 x
pertemuan) hal ini disesuaikan dengan jadwal pelajaran di kelas IV.
Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari senin tanggal 05 Mei 2014
jam ke-3 dan ke-4. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin
tanggal 12 Mei 2014 jam ke 3-4. Skenario pelaksanaan tindakan
sebagai berikut:
Pertemuan ke-1
Kegiatan Awal
1) Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang
akan dicapai.
4) Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai globalisasi
budaya di Indonesia.
60
Kegiatan inti
Inquiry (menemukan)
1) Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada buku siswa
2) Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba menyimpulkan
3) Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa mengumpulkan
data-data yang diperlukan sesuai dengan kenyataan yang terjadi
ataupun yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya)
1) Memberi pertanyaan mengenai globalisasi budaya yang terjadi di
Indonesia, “Indonesia terkenal dengan keanekaragaman
kebudayaannya, coba kalian sebutkan apa saja contoh kebudayaan
tersebut?
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berfikir sejenak, mencoba
menjawab atau balik bertanya kepada guru.
3) Guru memberikan motivasi siswa „jika kalian ingin tahu jawabannya,
ikuti pembelajaran hari ini dengan baik!”
Learning Community (masyarakat belajar)
1) Guru memberikan petunjuk dalam melaksanakan masyarakat belajar
dan contoh pelaksanaannya.
2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen masing-masing 3-4 siswa.
3) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan teman satu
kelompoknya untuk membuat ringkasan mengenai materi yang
sedang dibahas.
4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, berpikir,
menyampaikan pendapat dan berbagi pengetahuan atau
pengalamannya kepada teman satu kelompok.
61
Modelling (Permodelan)
c. Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering yang di lakukan dan
di dapatkan siswa.
d. Guru mencontohkan cara menentukan hipotesis dan mencari data
yang menguatkan hipotesisnya.
Reflection (Refleksi)
1) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran.
3) Merefleksi dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan
setelah kegiatan selesai.
Kegiatan penutup
1) Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan
pelajaran.
2) Mengakhiri pembelajaran.
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Awal
1) Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang
akan dicapai.
4) Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai globalisasi
budaya di Indonesia.
Kegiatan inti
Inquiry (menemukan)
1) Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada buku siswa
62
2) Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba menyimpulkan
3) Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa mengumpulkan
data-data yang diperlukan sesuai dengan kenyataan yang terjadi
ataupun yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya)
1) Memberi pertanyaan mengenai globalisasi budaya yang terjadi di
Indonesia, “Indonesia terkenal dengan keanekaragaman
kebudayaannya, coba kalian sebutkan apa saja contoh kebudayaan
tersebut?
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berfikir sejenak,
mencoba menjawab atau balik bertanya kepada guru.
3) Guru memberikan motivasi siswa „jika kalian ingin tahu jawabannya,
ikuti pembelajaran hari ini dengan baik!”
Learning Community (masyarakat belajar)
1) Guru memberikan petunjuk dalam melaksanakan masyarakat
belajar dan contoh pelaksanaannya.
2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen masing-masing 3-4 siswa.
3) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan teman satu
kelompoknya untuk membuat ringkasan mengenai materi yang
sedang dibahas.
4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
berpikir, menyampaikan pendapat dan berbagi pengetahuan atau
pengalamannya kepada teman satu kelompok.
Modelling (Permodelan)
1) Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering yang di lakukan dan
di dapatkan siswa.
2) Guru mencontohkan cara menentukan hipotesis dan mencari data
yang menguatkan hipotesisnya.
63
Reflection (Refleksi)
1) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran.
3) Merefleksi dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan
setelah kegiatan selesai.
c. Observasi
Hasil observasi tindakan siklus I pertemuan ke-1 dan 2
meliputi observasi terhadap prilaku guru dalam mengajar dan prilaku
siswa selama proses pembelajaran serta hasil belajar siswa pada
pembelajaran PKn di kelas IV MI Miftahussa‟adah dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL berlangsung sebagai berikut:
1) Observasi guru dalam melaksanakan tindakan pada proses
pembelajaran
Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, hasil observasi sebagaimana table 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
No. Aspek yang diobservasi
Keterlaksanaan
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tdk Ya Tdk
1. Guru menyiapkan RPP dan
alat peraga yang digunakan
dalam pembelajaran
√ - √ -
2. Guru melakukan apersepsi √ - √ -
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran √ - √ -
4. Kejelasan guru dalam
menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
- √ √ -
5. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok √ - √ -
6. Guru membagikan LKS √ - √ -
64
kepada tiap-tiap kelompok
7. Guru membimbing jalannya
diskusi kelompok √ - √ -
8. Guru memberikan reward
kepada siswa secara individu
maupun kelompok
√ - √ -
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan
pembelajaran
√ - √ -
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran - √ √ -
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, diperoleh hasil observasi sebagai
berikut, Pada pertemuan pertama guru masih terlihat mengalami
kendala dalam pelaksanaan tindakan, dari sepuluh aspek yang
diamati ada dua item yang tidak terlaksana yakni kejelasan guru
dalam menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dan
melakukan evaluasi, namun kegiatan evaluasi di pertemuan
pertama memang sengaja tidak dilaksanakan. Pada pertemuan
kedua semua item dapat terlaksana meski belum berlangsung
dengan cukup baik.
2) Observasi Siswa dalam Mengikuti Proses Pembelajaran
Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, hasil observasi sebagaimana table 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Siswa Kelas IV MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang
Langkah
Pembelaja
ran
Indikator P1 P2
Kegiatan
Awal
Menyiapkan buku, alat tulis dan
pribadi siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran
sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan
pembelajaran dan apersepsi yang
4
3
3
3
3
3
65
disampaikan oleh guru 3 3
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan
membuka buku dan mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang
disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam
kelompok
Aktif dan antusias dalam
berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan
pendapat
Merespon positif pendapat teman dan
jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan
tertib
Menggunakan yang baik dan sopan
selama pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan
tertib
Melakukan refleksi pembelajaran
bersama guru
4
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
Mengakhiri pembelajaran
3
4
3
4
Jumlah 54 55
Rata-rata (skor/17) 3,2 3,2
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, diperoleh hasil observasi
sebagai berikut: Pada pertemuan pertama dengan jumlah skor 54
dari 17 aspek yang diamati dengan rata-rata skor 3,2 termasuk
kriteria baik. Adapun aspek yang kurang sedikit maksimal antara
lain: Belum semua siswa berani untuk merespon dengan baik
semua pertanyaan yang diajukan oleh guru, menyimak penjelasan
guru dan belum semua aktif dalam kegiatan kelompok belajar.
Siswa juga belum semuanya terlibat aktif pada saat refleksi dan
penarikan kesimpulan di akhir pelajaran. Pada pertemuan kedua,
jumlah skor yaitu 55 ada peningkatan 1 skor dari pertemuan
pertama, namun nilai rata-ratanya masih sama yaitu 3,2 termasuk
66
dalam kriteria cukup baik. Adapun aspek yang kurang sedikit
maksimal antara lain: Belum semua siswa berani untuk merespon
dengan baik semua pertanyaan yang diajukan oleh guru, menyimak
penjelasan guru dan belum semua aktif dalam kelompok belajar.
Siswa juga belum semuanya terlibat aktif pada saat refleksi dan
penarikan kesimpulan di akhir pelajaran. Terdapat perbedaan skor
pada pertemuan kedua lebih baik 1 poin dikarenakan semua siswa
sudah bisa duduk sesuai kelompoknya dengan tertib.
3) Observasi data hasil belajar
Pada siklus I, pengumpulan data meliputi hasil belajar yang
diperoleh melalui hasil tes tertulis siswa (tugas mandiri), observasi
guru dalam pelaksanaan tindakan dan observasi terhadap aktifitas
siswa selama proses pembelajaran.
Siswa yang tuntas belajar sesuai KKM yakni memperoleh
nilai lebih dari 65 pada siklus I sebanyak 20 siswa dengan
persentase ketuntasan 74,1%. Sedangkan untuk siswa yang belum
tuntas sebanyak 7 siswa dengan persentase 25,9%. Nilai
maksimum pada siklus I yaitu 95, sedangkan nilai minimum yaitu
45, sedangkan nilai rata-rata keseluruhan adalah 70. Hasil belajar
siswa siklus I, sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Belajar Pkn Siklus I Siswa Kelas IV MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang
No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
1 Tuntas 20 74,1%
2 Belum Tuntas 7 25,9%
Jumlah 27 100%
Nilai Maksimum 95
Nilai Minimum 45
Nilai Rata-Rata 70
67
Dari table 4.2 dapat digambarkan grafik hasil belajar PKn
siklus I sebagai berikut :
Gambar 4.3 Grafik hasil belajar siklus I
Dari table 4.2 jika digambarkan diagram ketuntasan hasil
belajar PKn siklus I sebagai berikut :
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
0
20
40
60
80
100
Hasil Belajar
95
45
70 Nila
i
Data Hasil Belajar Siklus I
Nilai Max
Nilai Min
Rata-rata
74.1
25.9
Prosesntase Ketuntasan Belajar Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
68
Berdasarkan serangkaian uraian yang telah dikemukan diatas
mengenai data hasil observasi aktifitas guru dan aktifitas siswa pada
siklus I pertemuan pertama masih terdapat banyak kekurangan namun
pada pertemuan kedua sudah menunjukkan adanya perbaikan
walaupun belum signifikan.
Untuk hasil belajar, bila dibandingkan dengan data awal
yaitu hasil ualngan harian, hasil belajar setelah dilakukan tes di akhir
siklus terdapat peningkatan yang cukup signifikan, namun pada siklus
I ini masih terdapat kekurangan yakni tingkat ketuntasan siswa yang
belum mencapai 80%..
d. Refleksi
1) Keberhasilan Perbaikan Pembelajaran
Hasil belajar pada siklus I ternyata belum mencapai indikator
ketuntasan belajar yang di targetkan yakni 80% siswa tuntas belajar
PKn materi globalisasi. Siswa yang tuntas dengan nilai KKM 65 baru
mencapai 74,1%. Walaupun pencapaian indikator keberhasilan belajar
pada siklus I ini lebih baik dari ulangan harian terakhir, namun hal
tersebut belum menunjukan peningkatan yang signifikan, namun secara
garis besar hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL secara maksimal
menjadikan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa menjadi lebih baik.
Perubahan aktifitas siswa dapat terlihat setelah pembagian kelompok dan
siswa dituntun untuk berinteraksi dengan kelompoknya, siswa menjadi
lebih aktif baik berkomunikasi, bertanya, dan menyampaikan
pendapatnya dengan sesama teman, walaupun kelihatan masih terlihat
belum terlalu serius karena belum terbiasa.
2) Kekurangan Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan pada siklus I masih ada yang belum sesuai
dengan yang direncanakan sebelumnya. Berdasarkan uraian pembahasan
Siklus I yang telah dipaparkan diatas masih banyak ditemukan
69
kekurangan-kekurangan yang belum sesuai dengan indikator kinerja
sebelumnya, antara lain: materi yang disampaikan oleh guru dan
dilaksanakan sendiri oleh siswa belum dapat dipahami dengan baik oleh
semua siswa, sehingga di awal pertemuan pertama terjadi kegaduhan
karena siswa banyak yang bertanya mengenai instruksi yang belum
difahami namun pada pertemuan kedua kondisi lebih kondusif, walaupun
hasil evaluasi mandiri di akhir siklus masih ada 7 siswa setara dengan
25,9% yang belum tuntas.
Faktor Penyebab Kekurangan dalam Perbaikan Pembelajaran
Penyebab masih terdapat beberapa kekurangan dalam siklus
I dikarenakan siswa belum semuanya terlibat aktif baik dalam
bekerja kelompok, bertanya dan menjawab pertanyaan,
mengeluarkan pendapat dan memperhatikan pendapat orang lain.
Kemudian dalam mengerjakan soal, siswa kurang memahami soal
dengan baik. Terdapat siswa yang sangat lemah hampir di semua
mata pelajaran dan pernah tidak naik kelas
Dari segi peneliti sebagai pengajar sendiri khususnya pada
penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL, peneliti masih merasa kurang menguasai pendekatan
pembelajaran tersebut. Peneliti sebagai guru merasa masih kurang
nyaman, sehingga berpengaruh pada saat pelaksanaan sehingga
sedikit kurang sesuai dengan langkah-langkah pembelajarannya
Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk
mencapai target 80% siswa yang tuntas dari hasil refleksi di atas
maka perlu dilaksanakan siklus II. Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran siklus II dengan memperhatikan faktor-faktor
penyebab kurang berhasilnya pembelajaran siklus I. Sehingga
diharapkan pada siklus II pembelajarannya dapat maksimal dan
mencapai ketuntasan sebesar 80%.
70
Deskripsi Data Hasil Belajar Siklus II
a. Perencanaan
Hasil pembahasan dan refleksi pada siklus I menjadi bahan
pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi.
Hal yang dilakukan kemudian adalah menentukan Kompetensi Dasar
yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu KD berikutnya setelah
pembelajaran siklus I. Untuk rencana pelaksanaan pembelajaran disusun
berdasarkan masukan dan pertimbangan dosen pembimbing yakni
arahan pada sistematika penyusunan rencana pembelajaran dan
kelengkapan instrument dalam pembelajaran. Setelah itu merencanakan
untuk pembagian kelompok-kelompok siswa, menyiapkan materi ajar
dari buku paket PKn kelas IV yang disesuaikan dengan KD yang telah
dipilih. KD maupun RPP yang telah dipersiapkan dan disusun
sebelumnya diperbaiki seperlunya disesuaikan dengan refleksi perbaikan
siklus I.
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 (dua) kali
pertemuan dalam waktu 2 minggu dengan alokasi waktu 4x35 menit (2x
pertemuan). Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari senin tanggal
19 Mei 2014 jam ke 3-4, dan pertemuan kedua, pada hari senin tanggal
26 Mei 2014 jam ke 3-4. Skenario pelaksanaan pembelajaran sebagai
berikut:
Pertemuan ke-1
Kegiatan Awal
Dalam kegiatan ini, guru:
1) Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang dipelajari.
71
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang akan
dicapai.
4) Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai pengaruh
globalisasi budaya di Indonesia.
Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
1) Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada buku siswa
2) Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba menyimpulkan
3) Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa mengumpulkan
data-data yang diperlukan sesuai dengan kenyataan yang terjadi
ataupun yang telah dibacanya.
Questioning (Bertanya)
1) Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah didapatkan siswa
dengan menyebutkan data-data yang menguatkan dugaan (hipotesis).
2) Bertanya jawab mengenai apersepsi yang guru telah sampaikan
sebelumnya untuk menggali pengetahuan siswa tentang pengetahuan
yang mereka miliki.
3) Guru menanyakan materi mengenai budaya luar negeri yang positif
dan negatif
Learning Community (masyarakat belajar)
1) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen masing-masing 3-4 siswa.
2) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan teman satu
kelompoknya untuk membuat ringkasan mengenai materi yang
sedang dibahas.
3) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, berpikir,
menyampaikan pendapat dan berbagi pengetahuan atau
pengalamannya kepada teman satu kelompok.
72
4) Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil pekerjaannya di sheringkan
dengan kelompok lain.
Modelling (Permodelan)
1) Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering yang di lakukan dan
di dapatkan siswa.
2) Guru mencontohkan hipotesis mengenai budaya luar yang positif dan
negatif dan mencari data yang menguatkan hipotesisnya mengenai
budaya yang positif dan bisa diterima di masyarakat dan budaya
yang negative dan dampak buruk bagi masyarakat.
Reflection (refleksi)
1) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran.
3) Merefleksi dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan setelah
kegiatan selesai.
Kegiatan penutup
Dalam kegiatan ini, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pelajaran.
2) Mengakhiri pembelajaran.
Pertemuan ke-2
Kegiatan Awal
Dalam kegiatan ini, guru:
1) Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang akan
dicapai.
73
4) Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai sikap kita
terhadap pengaruh globalisasi di lingkungan masyarakat.
Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
1) Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada buku siswa
2) Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba menyimpulkan
3) Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa mengumpulkan
data-data yang diperlukan sesuai dengan kenyataan yang terjadi
ataupun yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya)
1) Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah didapatkan siswa
dengan menyebutkan data-data yang menguatkan dugaan (hipotesis).
2) Bertanya jawab mengenai apersepsi yang guru telah sampaikan
sebelumnya untuk menggali pengetahuan siswa tentang pengetahuan
yang mereka miliki.
3) Guru menanyakan materi mengenai budaya luar negeri yang positif
dan negatif
Learning Community (masyarakat belajar)
1) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen masing-masing 3-4 siswa.
2) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan teman satu
kelompoknya untuk mengerjakan tugas bersama.
3) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, berpikir,
menyampaikan pendapat dan berbagi pengetahuan atau
pengalamannya kepada teman satu kelompok.
4) Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil pekerjaannya di sheringkan
dengan kelompok lain.
74
5) Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang terbaik
mengerjakan.
Modelling (Permodelan)
1) Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering yang di lakukan dan
di dapatkan siswa.
2) Guru mencontohkan hipotesis mengenai budaya luar yang positif dan
negatif dan mencari data yang menguatkan hipotesisnya mengenai
budaya yang positif dan bisa diterima di masyarakat dan budaya
yang negative dan dampak buruk bagi masyarakat.
Reflection (refleksi)
1) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran.
3) Merefleksi dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan setelah
kegiatan selesai.
Authentic Assesment (Penilaian yang sebenarnya)
1) Guru memberikan lembar tugas untuk diselesaikan siswa secara
individu
2) Guru melakukan penilaian hasil penyelesaian tugas individu
3) Guru menyimpulkan dan member penilaian hasil observasi prilaku
siswa secara individu maupun kelompok selama proses
pembelajaran
Kegiatan penutup
Dalam kegiatan ini, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pelajaran.
2) Mengakhiri pembelajaran.
c. Observasi
Hasil observasi tindakan siklus II pertemuan ke-1 dan 2
meliputi observasi terhadap prilaku guru dalam mengajar dan prilaku
siswa selama proses pembelajaran serta hasil belajar PKn di kelas IV
75
MI Miftahussa‟adah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning/CTL berlangsung sebagai berikut:
1) Observasi guru dalam melaksanakan tindakan pada proses
pembelajaran
Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, hasil observasi sebagaimana table 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
No. Aspek yang diobservasi
Keterlaksanaan
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tdk Ya Tdk
1. Guru menyiapkan RPP dan
alat peraga yang digunakan
dalam pembelajaran
√ - √ -
2. Guru melakukan apersepsi √ - √ -
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran √ - √ -
4. Kejelasan guru dalam
menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
√ - √ -
5. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok √ - √ -
6. Guru membagikan LKS
kepada tiap-tiap kelompok √ - √ -
7. Guru membimbing jalannya
diskusi kelompok √ - √ -
8. Guru memberikan reward
kepada siswa secara individu
maupun kelompok
√ - √ -
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan
pembelajaran
√ - √ -
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran √ - √ -
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, diperoleh hasil observasi guru telah
melaksanakan sepuluh item observasi dengan baik, hal tersebut
dibuktikan dengan terlaksananya semua aspek yang diobservasi
76
dalam tindakan baik di pertemuan pertama maupun pertemuan
kedua pada siklus II.
2) Observasi Siswa dalam Mengikuti Proses Pembelajaran
Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, hasil observasi sebagaimana table 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Siswa Kelas 4 MI
Miftahussa‟adah
Langkah
Pembelaja
ran
Indikator P1 P2
Kegiatan
Awal Menyiapkan buku, alat tulis dan pribadi
siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran
sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan
pembelajaran dan apersepsi yang
disampaikan oleh guru
4
4
4
3
4
4
4
3
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan
membuka buku dan mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang
disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam
kelompok
Aktif dan antusias dalam berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan
pendapat
Merespon positif pendapat teman dan
jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan tertib
Menggunakan bahasa yang baik dan
sopan selama pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan
tertib
Melakukan refleksi pembelajaran
bersama guru
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
Mengakhiri pembelajaran
3
4
3
4
77
Jumlah 63 63
Rata-rata (skor/17) 3,7 3,7
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, diperoleh hasil observasi
sebagai berikut: Pada pertemuan pertama dengan jumlah skor 63
dari 17 aspek yang diamati dengan rata-rata skor 3,7 termasuk
kriteria baik. Adapun aspek yang kurang sedikit maksimal antara
lain: Belum semua siswa menyimak penjelasan dan apersepsi yang
disampaikan oleh guru, Dalam berdialog masih ada siswa yang
menggunkana bahasa yang tidak baik, Siswa juga belum semuanya
terlibat aktif pada saat refleksi dan penarikan kesimpulan di akhir
pelajaran. Pada pertemuan kedua, jumlah skor sama yaitu 63 tidak
ada peningkatan skor dari pertemuan pertama, nilai rata-ratanya
pun sama yaitu 3,7 termasuk dalam kriteria cukup baik
3) Observasi data hasil belajar
Pada siklus II, pengumpulan data hasil belajar yang
diperoleh melalui hasil tes tertulis siswa (tugas mandiri) telah
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tindakan melalui
proses pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu pembelajaran PKn
materi globalisasi pada siswa kelas IV dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL
pada siklus II, sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Belajar Pkn materi globalisai Siklus II Siswa Kelas IV
MI Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang
No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
1 Tuntas 23 85,2%
2 Belum Tuntas 4 14,8%
Jumlah 27 100%
Nilai Maksimum 95
78
Nilai Minimum 45
Nilai Rata-Rata 75,19
Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka hasil belajar siswa
kelas 4 dapat diuraikan sebagai berikut: siswa yang tuntas pada
siklus II sebanyak 23 siswa dengan persentase 85,2%. Sedangkan
untuk siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa dengan
persentase 14,8%. Nilai maksimum pada siklus II yaitu 95,
sedangkan nilai minimum yaitu 45, kemudian nilai rata-ratanya
yaitu sebesar 75,19. Dilihat secara sekilas sudah terdapat
peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I.
Dari table 4.7 dapat digambarkan grafik hasil belajar PKn
siklus II sebagai berikut :
Gambar 4.5 Grafik hasil belajar siklus II
Dari table 4.7 jika digambarkan diagram ketuntasan hasil
belajar PKn materi globalisasi siklus II sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
Hasil Belajar
95
45
75.19
Nila
i
Data Hasil Belajar Siklus II
Nilai Max
Nilai Min
Rata-rata
79
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II selama 2 (dua)
kali pertemuan sudah terdapat perubahan dari hasil yang diperoleh pada
siklus I. Dari hasil belajar yang diperoleh terdapat peningangkatan dari
siklus I ke siklus II. Hasilnya sudah dipaparkan terperinci pada
pembahasan sebelumnya. Secara spesifik dapat dilihat dari tabel 4.8
dibawah ini:
Tabel 4.8
Perbandingan Hasil Belajar Pkn Materi Globalisasi Siklus I dan II
No Ketuntasan Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi
Persentase
(%)
1 Tuntas 20 74,1% 23 85,2%
2 Belum
Tuntas 7 25,9% 4 14,8%
Jumlah 27 100% 27 100%
Nilai
Maksimum 95 95
Nilai Minimum 45 40
Nilai Rata-Rata 70 75,19
85.2
14.8
Prosesntase Ketuntasan Belajar Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
80
d. Hasil refleksi pembelajaran pada siklus II, sebagai berikut:
1) Keberhasilan Perbaikan Pembelajaran
Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai indikator
keberhasilan yang di targetkan 80% siswa yang tuntas dengan nilai
KKM yaitu 65. Pencapaian indikator keberhasilan pada siklus II yaitu
23 siswa setara dengan 85,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
prnggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL secara maksimal menjadikan hasil belajar siswa lebih
baik dan berhasil mencapai KKM. Setelah pembagian kelompok dan
siswa dituntun untuk berinteraksi dengan kelompoknya, siswa
menjadi lebih aktif baik berkomunikasi bertanya dan menyampaikan
pendapatnya dengan sesama teman.
Kekurangan Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini memang belum sempurna secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian pembahasan Siklus II yang telah dipaparkan
diatas masih ditemukan kekurangan-kekurangan yang belum sesuai
dengan indikator kenerja sebelumnya, antara lain: materi yang
disampaikan oleh guru dan dilaksanakan sendiri oleh siswa masih ada
yang belum dapat dipahami dengan baik oleh semua siswa, masih ada
4 siswa setara dengan 14,8% yang belum tuntas.
Faktor yang Menyebabkan Kekurangan dalam Perbaikan
Pembelajaran
Masih terdapat beberapa kekurangan dalam siklus II
dikarenakan masih ada siswa yang kurang terlibat aktif baik dalam
bekerja kelompok, bertanya dan menjawab pertanyaan, mengeluarkan
pendapat dan memperhatikan pendapat orang lain. Kemudian dalam
mengerjakan soal, siswa kurang memahami soal dengan baik.
Terdapat siswa yang sangat lemah hampir di semua mata pelajaran
dan pernah tinggal kelas. Dari segi pengajar sendiri guru merasa
sudah nyaman tapi masih ada sedikit ganjalan, yakni ada beberapa
81
sarana yang tidak berfungsi dengan baik sehingga berpengaruh pada
saat pelaksanaan proses pembelajaran, ini berakibat ada sedikit
kekurang sesuaian dengan langkah-langkah pembelajaran yang
seharusnya.
Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk
mencapai target 80% siswa yang tuntas dan hasil refleksi di atas maka
tidak perlu dilaksanakan siklus III. Dan mengakhiri penelitian sampai
siklus II, sedangkan untuk 4 siswa sudah dilakukan pembelajaran
selama 2 siklus namun belum tuntas, selanjutnya akan diberikan
tambahan pelajaran dan bimbingan khusus.
C. Analisis Data
Data yang akan dianalisis hanya data hasil belajar yaitu data-data yang
diperoleh mulai dari data awal, kemudian data hasil belajar pada siklus I, dan
terakhir data hasil belajar siklus II. Untuk hasil data berupa observasi hanya
dipaparkan secara deskriptif singkat saja karena penelitian ini difokuskan pada
hasil belajar ranah kognitif. Hasil data yang diperoleh antara lain:
1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Miftahussa’adah Cipondoh
Kota tangerang.
Ketentusan hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian
terakhir siswa kelas IV MI Miftahussa‟adah, yang ditinjau dari aspek kognitif
siswa. Nilai awal yang diperoleh dari hasil ulangan harian materi sebelumnya
akan dibandingkan dengan nilai setelah diadakan tindakan yaitu siklus I dan
siklus II. Data ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV disajikan dalam bentuk
tabel, sebagai berikut:
82
Tabel 4.9
Perbandingan Hasil Belajar Pkn Sebelum Tindakan, dan setelah
tindakan Siklus I, dan II
No Ketunt
asan
Ulangan
Harian Siklus I Siklus II
Frek.
Persen
tase
(%)
Frek.
Persen
tase
(%)
Frek.
Persen
tase
(%)
1 Tuntas 13 48,2% 20 74,1% 23 85,2%
2 Belum
Tuntas 14 51,8% 7 25,9% 4 14,8%
Jumlah 27 100% 27 100% 27 100%
Nilai
Maksimum 90 95 95
Nilai
Minimum 40 45 40
Nilai Rata-
Rata 62,4 70 75,19
Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dilihat ada kenaikan
yang cukup signifikan hasil belajar PKn siswa kelas IV. Terutama data
yang merupakan hasil tindakan yakni hasil belajar siklus I dan siklus II.
Ketuntasan belajar siswa dengan nilai KKM 65, yaitu: pada
siklus I siswa yang tuntas berjumlah 20 orang atau 74,1% siswa yang
tuntas. Pertambahan siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II sebanyak 3
siswa. Ketuntasan hasil belajar pada siklus II yaitu 23 atau 85,2% siswa
yang tuntas, selain itu juga terdapat kenaikan rata-rata hasil belajar siswa,
antara lain: pada siklus I rata-rata hasil belajarnya 70; meningkat menjadi
75,19 pada siklus II .
Peningkatan hasil belajar tersebut tergambar dalam grafik
peningkatan hasil belajar sesuai gambar 4.7 berikut ini :
83
Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Hasil Belajar
Sedangkan untuk ketuntasan belajarnya tergambar dalam grafik
peningkatan ketuntasan belajar sesuai table 4.7 berikut ini :
Gambar 4.8 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Hasil Belajar
62.4 70
75.19
Nila
i
Grafik Peningkatan Hasil Belajar
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Ketuntasan Belajar
48.2
74.1 85.2
85
Nila
i
Grafik Ketuntasan belajar Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Target
84
D. Pembahasan
1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang khususnya siswa kelas IV
yang berjumlah 27 siswa, dapat dijelaskan bahwa, siswa mengalami
kesulitan untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu berdasarkan hasil diskusi dan
konsultasi dengan guru sejawat dan kepala madarasah, diperoleh beberapa
kesenjangan dalam proses pembelajaran antara lain: Siswa yang tuntas
hasil belajarnya pada ulangan harian materi sebelumnya sebanyak 13
siswa atau 48,2%, sedangkan siswa yang belum tuntas lebih banyak yaitu
14 siswa atau 51,8%. Kemampuan hasil belajar rata-rata siswa kelas IV
hanya mencapai 62,4. Nilai rata-rata hasil belajar tersebut belum mencapai
KKM yang ditetapkan madrasah, yakni harus mencapai rata-rata lebih dari
65.
Dalam proses pembelajaran siswa cepat bosan, kurang
konsentrasi dan kemampuan untuk memahami materi kurang. Peneliti
selaku guru kelas mengalami kesulitan dalam penyampaian materi yang
diajarkan kepada siswa, terutama dalam hal pemusatan perhatian atau
konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Selain itu juga kecenderungan
mengajar dengan ceramah bervariasi serta belum lengkapnya sarana dan
prasarana yang memadai, juga ketersediaan buku paket yang kurang
lengkap.
Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dilihat dari perolehan
hasil evaluasi belajar siswa selama tindakan siklus I dan siklus II. Pada
pelaksanaan tindakan siklus I sudah menggunakan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL. Penerapan
pendekatan pembelajaran CTL pada pertemuan pertama mulai menarik
semangat dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Namun
belum sepenuhnya siswa mengikuti pembelajaran dengan baik, guru juga
masih terlihat belum begitu menguasai pendekatan pembelajaran tersebut,
85
sehingga terlihat kurang nyaman dalam mengajar. Hasil belajar aspek
kognitif pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Siswa yang
tuntas pada siklus I sebanyak 20 orang dengan persentase 74,1%.
Sedangkan untuk siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa dengan
persentase 25,9%. Nilai maksimum pada siklus I yaitu 95, sedangkan nilai
minimum yaitu 45. Kemudian nilai rata-ratanya yaitu sebesar 70.
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II,
peneliti merencanakan pembelajaran dengan lebih matang dengan
memperhatikan faktor penyebab kekurangan pembelajaran pada siklus I.
Kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan siklus I namun pada
siklus II kegiatan pembelajaran dirancang lebih menarik dengan
memberikan penghargaan terhadap hasil belajar siswa yaitu kelompok
terbaik dan 3 siswa berprestasi tentunya dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran contextual teaching and learning/CTL . Keterlibatan secara
aktif guru dan siswa mulai mengalami peningkatan. Siswa berani
bertanya, berpendapat, dan mau memperhatikan teman yang lain atau
guru. Hasil belajar siswa sebagai berikut: siswa yang tuntas pada siklus II
sebanyak 23 siswa dengan persentase 85,2%. Sedangkan untuk siswa yang
belum tuntas sebanyak 4 siswa dengan persentase 14,8%. Nilai maksimum
pada siklus II yaitu 95, sedangkan nilai minimum yaitu 40, kemudian nilai
rata-ratanya yaitu sebesar 75,19.
Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I dan siklus II, terdapat
kenaikan yang cukup signifikan hasil belajar PKn materi globalisasi siswa
kelas IV. Nilai siswa yang tuntas dengan nilai KKM 65, yaitu: pada siklus
I siswa yang tuntas berjumlah 20 orang atau 74,1%. Ketuntasan hasil
belajar tersebut mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 23 orang atau
85,2% siswa yang tuntas. Selain itu juga terdapat kenaikan rata-rata hasil
belajar siswa, antara lain: siklus I nilai rata-rata hasil belajar mencapai 70
dan pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 75,19.
Pelaksanaan penerapan pendekatan pembelajaran contextual
teaching and learning/CTL dengan maksimal, ternyata dapat
86
meningkatkan hasil belajar PKn materi globalisasi siswa kelas IV MI
Miftahussa‟adah Kota Tangerang. Hal tersebut dikarenakan pendekatan
pembelajaran disesuikan dengan Pendidikan Kewarganegaraan yang
merupakan mata pelajaran yang mengajarkan status, hak dan kewajiban
siswa sebagai warga Negara yang patuh dan taat kepada hukum. Upaya
melahirkan peserta didik menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab ditengah tuntutan era globalisasi. Kesadaran dan
wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia. Selain itu mendidik
agar menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan
pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar Negara.
Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and
learning/CTL , selama pembelajaran PKn di kelas IV dilakukan dengan
lebih bermakna dengan melibatkan keaktifan siswa dengan bekerjasama
dengan teman satu kelompoknya. Selain itu siswa dapat mengungkapkan
pengetahuan, ide, maupun pendapat yang dimiliki dan bertanya jawab
dengan guru dan teman sekelompoknya. Pembelajaran dilakukan dengan
kelompok yang heterogen sehingga siswa bisa saling membantu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan dan pembelajaran menjadi lebih
bermakna karena siswa menemukan sendiri pengetahuan baru atau meteri
pelajarannya. Dengan serangkaian kegiatan belajar tersebut maka siswa
akan mangalami dan dapat mengkaitkan dengan kehidupan dunia nyata
serta lebih memaknai pelajaran tersebut. Selain itu, siswa juga dilatih
untuk mengemukan pengetahuan, pendapat mereka, bekerjasama dan
berani bertanya, serta berkomunikasi dengan teman satu kelompok dan
kelompok lain membiasakan siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Apabila siswa belajar dengan melakukan atau mempraktikan
sendiri maka akan banyak yang bisa mereka ingat berbeda halnya jika
belajar hanya dengan membaca atau mendengarkan saja.
Peningkatan hasil belajar PKn materi globalisasi siswa kelas IV
MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang, tidak jauh berbeda dengan hasil
87
penelitian terdahulu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Omsah.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Omsah dalam penelitian
tindakan langsung (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Gaya melalui Pendekatan CTL” pada pokok
bahasan gaya dapat meningkatkan hasil belajar. Melalui pendekatan CTL
terbukti hasil belajar siswa meningkat. Begitu pula menurut hasil
penelitian U. Manhuzen dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran CTL Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran PKn di MI AL-Badriyah Sukabumi” pada pokok bahasan
pemerintahan desa dan kecamatan mampu meningkatkan minat belajar
siswa. Melalui model pembelajaran CTL terbukti minat belajar siswa
meningkat
Peningakatan ketuntasan belajar siswa pada penelitian ini tidak
mencapai 100% karena keragaman karakteristik siswa kelas IV, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran baik secara ekstern
maupun intern. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran Contextual Theaching and Learning/CTL dapat
berhasil karena pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran yang sudah direncanakan. Guru terampil dan mampu
menerapkan dengan baik pendekatan pembelajaran yang digunakan,
menguasai materi dan dapat menguasai kelas termasuk peserta didik.
Siswa juga menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam belajar, berani
bertanya, berpendapat dan mau mendengarkan guru maupun temannya.
Hal ini terbukti dengan peningakatan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran di kelas.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Hasil peneltian tindakan kelas yang dilakukan guru dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning/CTL pada pelajaran PKn materi Globalisasi di kelas IV MI
Miftahussa‟adah Cipondoh Kota Tangerang adalah meningkatnya hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat meningkat apabila memperhatikan
88
karakteristik siswa, karakteristik materi pelajaran, sarana dan prasarana,
alokasi waktu pembelajaran, dan kondisi kelas.
Hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning/CTL, karena
guru memberikan bimbingan, motivasi dan penguatan kepada siswa agar
siswa lebih bersemangat dan aktif mengikuti pembelajaran PKn materi
Globalisasi.
Dengan demikian, di dalam kelas siswa tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru, namun aktif dalam proses pembelajaran di
kelas. Meningkatnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan contextual teaching and learning/CTL, maka
akan meningkat pula hasil belajar siswa. Penjabaran di atas menunjukan
bahwa dalam menggunakan pendekatan pembelajaran contextual teaching
and learning/CTL, guru tidak hanya harus mengerti tentang pengertian
pendekatan contextual teaching and learning/CTL, bagaimana langkah
langkahnya, bagaimana karakteristiknya, tetapi guru juga harus dapat
menyesuaikan antara karaktersitik siswa, karakteristik materi pelajaran,
sarana dan prasarana, alokasi waktu pembelajaran, dan kondisi kelas untuk
mendukung keefektifan pelaksanaan pembelajaran PKn materi Globalisasi
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran contextual teaching and
learning/CTL.
Dengan hasil pembahasan penelitian diatas, maka dapat diambil
saran bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dengan penerapan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning/CTL secara maksimal baik dari segi
tindakan oleh pengajar dan keaktifan peserta didik, pada pembelajaran
PKn materi koperasi di kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari seluruh hasil pelaksanaan dan Pembahasan Penelitian Kelas
(PTK) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching
and Learning /CTL, pada pelajaran PKn dengan materi pokok globalisasi dan
pengaruhnya terhadap lingkungan di kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota
Tangerang, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning /CTL dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, pada pembelajaran PKn materi
globalisasi di kelas IV MI Miftahussa‟adah Kota Tangerang semester II
tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai KKM 65, dimulai dari pra
siklus siswa yang tuntas ada 13 atau 34,2%, mengalami peningkatan pada
siklus I menjadi 20 siswa atau 74,1% dan peningkatan terakhir yaitu pada
siklus II menjadi 23 siswa atau 85,2%. Perubahan nilai rata–rata kelas pada
tahap pra siklus 62,4, meningkat pada silklus I menjadi 70 dan peningkatan
terakhir pada siklus II yaitu 75,19.
2. Penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
/CTL dengan maksimal dan tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran PKn materi globalisasi di kelas IV MI Miftahussa‟adah
Kota Tangerang semester II tahun ajaran 2013/2014.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dibuat, dapat diajukan beberapa saran,
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Memberikan masukan kepada guru, mengenai upaya untuk meningkatkan
hasil belajar dalam pembelajaran PKn melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL. Penggunaan
pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL telah
90
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan membuat siswa menjadi
lebih aktif dalam pembelajaran.
2. Bagi Guru
Dalam proses pembelajaran guru memiliki peran yang sangat penting
terhadap ketercapaian hasil belajar siswa. oleh karena itu keterampilan
dasar mengajar guru sangat penting untuk dikuasai terlebih dalam hal
pemanfaataan pendekatan dan model pembelajaran. Guru diharapkan
menggunakan pendekatan pembelajaran contextual theaching and
learning/CTL karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa.
Pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan bagi siswa yang tuntas dan
yang belum tuntas namun memiliki pengetahuan dan keaktifan yang baik
dalam beberapa mata pelajaran.
3. Bagi Siswa
Pendekatan pembelajaran contextual theaching and learning/CTL dapat
diterapkan kepada siswa yang nilai hasil belajarnya baik dan bagi siswa
yang pemahaman dan keterlibatan secara aktif dalam pelajaran PKn,
yakni dengan melaksanakaan dengan baik pendekatan pembelajaran
contextual theaching and learning/CTL. Bagi siswa yang tidak dapat
menerapkan pendekatan pembelajaran tersebut, maka bisa juga dengan
pendekatan pembelajaran lain dan lebih tekun lagi dalam belajar secara
mandiri maupun pada saat bimbingan belajar oleh guru.
91
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar.2010. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.Bandung:
Remaja Rosdakarya
Hamid, Farida dan Bahrissalim.2012. Pembelajaran Aktif inopatif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan.Australa:Kemitraan Pendidikan Australia
Indonesia
Igak Wardani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Universitas Terbuka
Junaidi, dkk, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Tapis PGMI
Munadi, Yudi dan Farida Hamid.2009. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Munadi,Yudi.2011.Media Pembelajaran.Jakarta:Gaung Persada Press
Neni Iska, Zikri.2011. Pengantar psikologi umum .Jakarta: Kizi Brother
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma baru Pembelajaran.Jakarta: kencana prenada
media group
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: kencana prenada media Group
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi.Jakarta: Prenada Media
Sanjaya,Wina.2008. Perencanaan dan desain sistem Pembelajaran.Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Sapriya.2012. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan .Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan islam Kementrian Agama RI
Sudajana, Nana.2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008
Sudirman. N, dkk.1997. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Persada
Sujana, Nana.2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Suprijono,Agus.2009. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syah, Muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Syarifudin,Tatang.2009. Landasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI
Trianto.2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.Jakarta: Prestasi
pustaka.
Ubaedillah dan Abdul Rozak.2012.Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila,
demokrasi, HAM,dan Masyarakat madani .Jakarta: kencana prenada media
group
Udin Winataputra. 2013. Pembelajaran PKn di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
89
Nilai Ulangan Harian II Pkn Siswa Kelas IV
MI Miftahussa‟adah
No. Kode Siswa Nilai Tuntas Belum
Tuntas
1 S-01 40 √
2 S-02 90 √
3 S-03 40 √
4 S-04 90 √
5 S-05 80 √
6 S-06 70 √
7 S-07 80 √
8 S-08 60 √
9 S-09 60 √
10 S-10 60 √
11 S-11 70 √
12 S-12 70 √
13 S-13 40 √
14 S-14 40 √
15 S-15 80 √
16 S-16 80 √
17 S-17 40 √
18 S-18 80 √
19 S-19 50 √
20 S-20 50 √
21 S-21 70 √
22 S-22 60 √
23 S-23 80 √
24 S-24 50 √
25 S-25 50 √
26 S-26 50 √
27 S-27 65 √
Nilai Terendah 40 13 14
Nilai Tertinggi 90
Rata-rata 62,4
PEMETAAN SK/ KD
Nama Madrasah : MI Miftahussa’adah
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/Semester : IV (empat)/2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
4. Menunjukkan sikap
terhadap globalisasi di
lingkungannya.
4.2 Mengidentifikasi jenis
budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan
dalam misi
kebudayaan
internasional.
Menjelaskan globalisasi
kebudayaan
4.3 Menentukan sikap
terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi
di lingkungannya.
Menjelaskan sikap kita
terhadap globalisasi.
Tangerang, ….…Mei 2014
Kepala Madrasah, Guru Kelas IV/Peneliti
Hj. Aminah, S.Ag. Siti Aisyah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) SIKLUS I Pertemuan 1 dan 2
Nama Madrasah : MI Miftahussa’adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : IV/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan).
A. Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam
misi kebudayaan internasional.
C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian globalisasi budaya.
2. Menyebutkan jenis atau contoh budaya yang dimiliki Indonesia.
3. Menjelaskan tujuan misi kebudayaan internasional.
4. Menyebutkan budaya Indonesia yang pernah di tampilkan dalam
kebudayaan internasional.
5. Menyebutkan dampak positif dari globalisasi budaya tersebut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan tanya jawab dan apersepsi siswa dapat menjelaskan
pengertian globalisasi budaya.
2. Melalui kegiatan tanya jawab dan apersepsi siswa dapat menyebutkan
jenis atau contoh budaya yang dimiliki Indonesia.
3. Melalui kegiatan tanya jawab dan ekplorasi serta elaborasi dengan
masyarakat belajar, siswa dapat menjelaskan tujuan misi kebudayaan
internasional.
4. Melalui kegiatan tanya jawab dan ekplorasi serta elaborasi dengan
masyarakat belajar, siswa dapat menyebutkan budaya Indonesia yang
pernah di tampilkan dalam kebudayaan internasional.
5. Melalui kegiatan tanya jawab dan ekplorasi serta elaborasi dengan
masyarakat belajar, siswa dapat menyebutkan dampak positif dari
globalisasi budaya tersebut.
E. Materi Ajar
Misi kebudayaan internasional melalui bacaan yang terdapat dalam buku
paket PKn kelas 4 yaitu budaya yang berasal dari Indonesia yang berhasil
dipentaskan di negara lain dan mengharumkan nama Indonesia. Misi dari
kesenian tersebut sebagai upaya memperkenalkan budaya bangsa
Indonesia kepada negara lain. Selain itu, misi kesenian di internasional
bertujuan menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia harus terus dilestarikan. Budaya tersebut
merupakan warisan bagi generasi bangsa di masa yang akan datang. Nilai-
nilai budaya menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Bentuk pengenalan
dan kepedulian serta kecintaan terhadap budaya tanah air yang sudah
semestinya terus dikembangkan, agar kita tahu budaya negeri sendiri dan
tidak diakui oleh negara lain. Selain itu juga pengenalan akan globalisasi
budaya yang terjadi sekarang ini.
Contoh beberapa tim kesenian yang tampil di tingkat internasional, antara
lain: Bougenvile dari Kalimantan Barat, seni tradisional dari Sumatra dan
Bali, tarian adat, alat musik daerah, dan wayang kulit dan sebagainya.
Dampak positif dari globalisasi budaya tersebut, antara lain:
1. Kebudayaan Indonesia akan lebih dikenal di negara lain sehingga mampu
menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia.
2. Mempererat hubungan dan kerjasama serta meningkatkan kerukunan
dengan negara lain yang ada di permukaan bumi .
3. Indonesia diakui sebagai negara yang memiliki kesenian dan kebudayaan
tinggi.
F. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Contekstual Teaching and Learning /CTL
3. Penugasan
G. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dalam 4 x 35 menit (2 pertemuan).
Pertemuan 1
No Langkah-Pembelajaran Karakter Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal a. Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta
peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
Berani
Rasa
hormat
5 menit
materi yang dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi
Dasar yang akan dicapai.
d. Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai
globalisasi budaya di Indonesia.
2. Kegiatan inti
Inquiry (menemukan) d. Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru
pada buku siswa
e. Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba
menyimpulkan
f. Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan
siswa mengumpulkan data-data yang diperlukan
sesuai dengan kenyataan yang terjadi ataupun
yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya) 4) Memberi pertanyaan mengenai globalisasi budaya
yang terjadi di Indonesia, “Indonesia terkenal dengan
keanekaragaman kebudayaannya, coba kalian
sebutkan apa saja contoh kebudayaan tersebut?
5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berfikir
sejenak, mencoba menjawab atau balik bertanya
kepada guru.
6) Guru memberikan motivasi siswa „jika kalian ingin
tahu jawabannya, ikuti pembelajaran hari ini dengan
baik!”
Learning Community (masyarakat belajar)
5) Guru memberikan petunjuk dalam melaksanakan
masyarakat belajar dan contoh pelaksanaannya.
6) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
yang anggotanya heterogen masing-masing 3-4
siswa.
7) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan
teman satu kelompoknya untuk membuat
ringkasan mengenai materi yang sedang dibahas.
8) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, berpikir, menyampaikan pendapat dan
berbagi pengetahuan atau pengalamannya kepada
teman satu kelompok.
Modelling (Permodelan)
e. Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering
yang di lakukan dan di dapatkan siswa.
Berani
Perhatian
Berani
Jujur
Rasa
hormat
Perhatian
60 menit
f. Guru mencontohkan cara menentukan hipotesis
dan mencari data yang menguatkan hipotesisnya.
Reflection (Refleksi) 4) Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
5) Memberikan konfirmasi terhadap hasil
pembelajaran.
6) Merefleksi dan membantu siswa apabila
mengalami kesulitan setelah kegiatan selesai.
3. Kegiatan penutup 3) Bersama-sama dengan peserta didik membuat
kesimpulan pelajaran.
4) Mengakhiri pembelajaran.
Perhatian 5 menit
Pertemuan 2
No Langkah-Pembelajaran Karakter Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal Dalam kegiatan ini, guru:
a. Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta
peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi
Dasar yang akan dicapai.
d. Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai
misi kebudayaan internasional.
Berani
Rasa
hormat
5 menit
2. Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
a. Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru
pada buku siswa
b. Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba
menyimpulkan
c. Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan
siswa mengumpulkan data-data yang diperlukan
sesuai dengan kenyataan yang terjadi ataupun
Berani
Perhatian
Berani
Jujur
Rasa
hormat
Perhatian
60 menit
yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya) c. Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah
didapatkan siswa dengan menyebutkan data-data
yang menguatkan dugaan (hipotesis).
d. Bertanya jawab mengenai apersepsi yang guru
telah sampaikan sebelumnya untuk menggali
pengetahuan siswa tentang pengetahuan yang
mereka miliki.
e. Guru menanyakan materi mengenai budaya
Indonesia yang pernah ditampilkan di luar negeri.
Learning Community (masyarakat belajar)
a. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
yang anggotanya heterogen masing-masing 3-4
siswa.
b. Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan
teman satu kelompoknya untuk mengerjakan tugas
bersama.
c. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, berpikir, menyampaikan pendapat dan
berbagi pengetahuan atau pengalamannya kepada
teman satu kelompok.
d. Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil
pekerjaannya di sheringkan dengan kelompok lain.
Modelling (Permodelan)
a. Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering
yang di lakukan dan di dapatkan siswa.
b. Guru mencontohkan cara menentukan hipotesis
dan mencari data yang menguatkan hipotesisnya.
Reflection (refleksi) a. Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil
pembelajaran.
c. Merefleksi dan membantu siswa apabila
mengalami kesulitan setelah kegiatan selesai.
3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan ini, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat
kesimpulan pelajaran.
b. Mengakhiri pembelajaran.
Perhatian 5 menit
H. Sumber/Bahan Belajar
1. Buku BSE PKn kelas 4, (Sarjan dan Agung Nugroho, 2008: 93-112)
2. Buku BSE PKn kelas 4, (Resi, K.D., dkk, 2008: 43-60)
3. Buku BSE PKn kelas 4, (Prayoga, B. Dan Ati Sumiati, 2008: 77-109)
I. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen/ Soal
Menyebutkan jenis
atau contoh budaya
yang dimiliki
Indonesia.
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
1. Rumah adat dari daerah Jawa
Tengah disebut……..
a. Joglo c. Gadang
b. Limasan d. Panggung
Lembar Penilaian
No. Nama Nilai Tuntas Belum Tuntas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata
Dengan Kriteria Nilai siswa adalah sebagaiberikut:
90% - 100% : Sangat baik
80% - 89% : baik
70% - 79% : cukup
60% - 69% : kurang
0% - 59% : Sangat Kurang
Nilai KKM : 65
Tangerang, ….…Mei 2014
Kepala Madrasah, Guru Kelas IV/Peneliti
Hj. Aminah, S.Ag. Siti Aisyah
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama Kelompok : ………………………………
Nama Anggota : 1……………………………..
2……………………………..
3……………………………..
4……………………………..
5……………………………..
Latihan Bersama
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang kamu miliki!
1. Sebutkan contoh budaya atau kesenian beserta daerah asalnya!
No. Budaya atau kesenian Asal Daerah
1.
2.
3.
4.
5.
2. Sebutkan 5 contoh budaya Indonesia yang sudah ditampilkan di luar negeri
(go internasional)!
3. Sebutkan 5 manfaat positif dari globalisasi budaya terutama bagi bangsa
Indonesia!
OBSERVASI TERSTRUKTUR
AKTIFITAS MENGAJAR GURU SIKLUS I
PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
No. Aspek yang diobservasi
Keterlaksanaan
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tdk Ya Tdk
1. Guru menyiapkan RPP dan alat peraga
yang digunakan dalam pembelajaran
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Kejelasan guru dalam menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran
5. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok
6. Guru membagikan LKS kepada tiap-
tiap kelompok
7. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok
8. Guru memberikan reward kepada
siswa secara individu maupun
kelompok
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan pembelajaran
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
OBSERVASI TERSTRUKTUR
AKTIFITAS MENGAJAR GURU SIKLUS I
PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
No. Aspek yang diobservasi
Keterlaksanaan
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tdk Ya Tdk
1. Guru menyiapkan RPP dan alat peraga
yang digunakan dalam pembelajaran √ - √ -
2. Guru melakukan apersepsi √ - √ -
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran √ - √ -
4. Kejelasan guru dalam menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran - √ √ -
5. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok √ - √ -
6. Guru membagikan LKS kepada tiap-
tiap kelompok √ - √ -
7. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok √ - √ -
8. Guru memberikan reward kepada
siswa secara individu maupun
kelompok
√ - √ -
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan pembelajaran √ - √ -
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran - √ √ -
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
OBSERVASI TERSTRUKTUR AKTIFITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
Langkah
Pembelajaran Indikator Skor
Kegiatan
Awal
Menyiapkan buku, alat tulis dan pribadi siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan pembelajaran dan apersepsi
yang disampaikan oleh guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan membuka buku dan
mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam kelompok
Aktif dan antusias dalam berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan pendapat
Merespon positif pendapat teman dan jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan tertib
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan selama
pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan tertib
Melakukan refleksi pembelajaran bersama guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Mengakhiri pembelajaran
1 2 3 4
1 2 3 4
Jumlah
Rata-rata (Skor/17)
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
OBSERVASI TERSTRUKTUR AKTIFITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
PERTEMUAN KEDUA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
Langkah
Pembelajaran Indikator Skor
Kegiatan
Awal
Menyiapkan buku, alat tulis dan pribadi siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan pembelajaran dan apersepsi
yang disampaikan oleh guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan membuka buku dan
mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam kelompok
Aktif dan antusias dalam berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan pendapat
Merespon positif pendapat teman dan jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan tertib
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan selama
pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan tertib
Melakukan refleksi pembelajaran bersama guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Mengakhiri pembelajaran
1 2 3 4
1 2 3 4
Jumlah
Rata-rata (Skor/17)
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) SIKLUS II Pertemuan 1 dan 2
Nama Madrasah : MI Miftahussa’adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan).
A. Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
B. Kompetensi Dasar
4.3 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam
misi kebudayaan internasional.
C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan pengaruh globalisari terhadap lingkungan.
2. Menyebutkan pengaruh positif globalisasi terhadap lingkungan.
3. Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungan keluarga dan sekolah.
4. Menentukan sikap terhadap pengaruh glonalisasi di lingkungan
masyarakat dan pemerintah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan tanya jawab dan apersepsi siswa dapat menjelaskan
pengaruh globalisari terhadap lingkungan.
2. Melalui kegiatan tanya jawab dan apersepsi siswa dapat menyebutkan
pengaruh globalisasi yang ada di lingkungan sekitar siswa.
3. Melalui kegiatan tanya jawab dan ekplorasi serta elaborasi dengan
masyarakat belajar, siswa dapat menentukan sikap mereka terhadap
pengaruh globalisasi yang ada di lingkungan keluarga dan sekolah.
4. Melalui kegiatan tanya jawab dan ekplorasi serta elaborasi dengan
masyarakat belajar, siswa dapat menentukan sikap mereka terhadap
pengaruh globalisasi yang ada di lingkungan masyarakat dan pemerintah.
5. Melalui kegiatan tanya jawab dan ekplorasi serta elaborasi dengan
masyarakat belajar, siswa dapat menyebutkan upaya untuk mencegah
pengaruh negatif globalisasi.
E. Materi Ajar
Globalisasi tentunya tidak terlepas dari pengaruh positif dan negatif yang
terjadi, kita harus bijaksana dan hati-hati agar tidak salah menyikapinya.
Keaktifan perlu untuk menyikapi dampak negatif globalisasi. Upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi pengaruh negatif tersebut berdasarkan
lingkungannya antara lain:
a. Lingkungan Sekolah
Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta
pengetahuan tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus
dalam perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau
tawuran antar pelajar. Untuk itu, peranan orang tua, guru, serta siswa sangat
diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerja sama dan
komunikasi yang baik. Misalnya guru dan orang tua selalu mengawasi dan
membimbing siswa. Siswa juga harus mematuhi perintah orang tua dan guru.
Selain itu, siswa juga harus menerapkan peraturan sekolah dengan disiplin.
Hal ini untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke sekolah.
b. Lingkungan Keluarga
Cara yang baik mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi
melalui keluarga adalah meningkatkan peran orang tua. Orang tua hendaknya
selalu menekankan rasa tanggungjawab pada anak. Orang tua juga
menerapkan aturan yang tegas yang harus ditaati setiap anggota keluarga,
namun tanpa mengurangi kasih sayang dan perhatian pada anak. Di samping
itu, orang tua juga harus memberi keteladanan. Orang tua harus menjadi
contoh yang patut ditiru anak-anaknya. Dan yang tidak kalah pentingnya,
berusaha menciptakan komunikasi yang baik antara nggota keluarga.Bagi
anak, juga harus mengembangkan potensi diri ke arah yang positif. Misalnya
aktif mengisi waktu luang dengan membaca, berolahraga, mengikuti kursus-
kursus, dan lain-lain. Penerapan perilaku sopan santun juga harus dilakukan
anak. Misalnya menghormati dan mematuhi orang tua, menyayangi saudara,
membimbing adik, dan lain-lain.
c. Lingkungan Masyarakat dan Lingkungan Keagamaan
Dalam mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke
masyarakat, peran tokoh masyarakat dan agama sangat diperlukan. Mereka
harus mampu menjadi contoh bagi umat atau anggota masyarakatnya. Nasihat
atau saran-saran yang diberikan tokoh masyarakat atau agama akan
membekas dan mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakatnya.Bagi
anak sendiri, hendaknya aktif mengikuti dan melaksanakan ajaran agamanya
dengan disiplin. Misalnya disiplin beribadah.
d. Lingkungan pemerintah dan negara
Pemerintah merupakan salah satu lembaga yang berwenang
mengeluarkan peraturan atau hukum, salah satu di antaranya berusaha
mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi. Misalnya peraturan yang
melarang merokok di tempat umum, larangan minum-minuman keras,
larangan mengkonsumsi narkoba, dan lain-lain. Untuk mewujudkannya,
pemerintah dapat melakukannya melalui lembaga peradilan, kepolisian, dan
lain-lain.
Pengaruh globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh
Pancasila, sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
pengaruh yang positif juga dapat membawa kemajuan suatu bangsa. Sedangkan
pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,
sehingga tidak perlu kita terapkan melainkan harus kita hindarkan, karena dapat
merusak bahkan membawa pengaruh yang lebih buruk bagi perkembangan
bangsa. Meskipun globalisasi terus berjalan kita tidak harus selalu mengikuti.
Contoh budaya asing yang harus kita tolak antara lain gaya hidup hedonistik
(hidup berhura-hura), sikap atheis (tidak mengakui Tuhan), berpakaian yang
sangat terbuka, individualistik, mabuk-mabukan, dan berjudi. Sebaliknya,
terhadap budaya asing yang positif kita harus mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, sikap etos kerja yang tinggi, menghargai
waktu, dan menepati janji.
F. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Contekstual Teaching and Learning /CTL.
3. Penugasan
G. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dalam 4 x 35 menit (2 pertemuan).
Pertemuan 1
No Langkah-Pembelajaran Karakter Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal Dalam kegiatan ini, guru:
a. Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta
peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi) b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi
Dasar yang akan dicapai.
d. Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai
pengaruh globalisasi budaya di Indonesia.
Berani
Rasa
hormat
5 menit
2. Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
a. Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru pada
buku siswa
b. Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba
menyimpulkan
c. Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan siswa
mengumpulkan data-data yang diperlukan sesuai
dengan kenyataan yang terjadi ataupun yang telah
dibacanya.
Questioning (Bertanya)
4) Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah
didapatkan siswa dengan menyebutkan data-data
yang menguatkan dugaan (hipotesis).
5) Bertanya jawab mengenai apersepsi yang guru
telah sampaikan sebelumnya untuk menggali
pengetahuan siswa tentang pengetahuan yang
mereka miliki.
6) Guru menanyakan materi mengenai budaya luar
negeri yang positif dan negatif
Learning Community (masyarakat belajar)
5) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
yang anggotanya heterogen masing-masing 3-4
Berani
Perhatian
Berani
Jujur
Rasa
hormat
Perhatian
60 menit
siswa.
6) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan
teman satu kelompoknya untuk membuat
ringkasan mengenai materi yang sedang dibahas.
7) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, berpikir, menyampaikan pendapat dan
berbagi pengetahuan atau pengalamannya kepada
teman satu kelompok.
8) Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil
pekerjaannya di sheringkan dengan kelompok lain.
Modelling (Permodelan)
3) Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering
yang di lakukan dan di dapatkan siswa.
4) Guru mencontohkan hipotesis mengenai budaya
luar yang positif dan negatif dan mencari data yang
menguatkan hipotesisnya mengenai budaya yang
positif dan bisa diterima di masyarakat dan budaya
yang negative dan dampak buruk bagi masyarakat.
Reflection (refleksi) 4) Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
5) Memberikan konfirmasi terhadap hasil
pembelajaran.
6) Merefleksi dan membantu siswa apabila
mengalami kesulitan setelah kegiatan selesai.
3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan ini, guru:
3) Bersama-sama dengan peserta didik membuat
kesimpulan pelajaran.
4) Mengakhiri pembelajaran.
Perhatian 5 menit
Pertemuan 2
No Langkah-Pembelajaran Karakter Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal Dalam kegiatan ini, guru:
a. Mengecek kesiapan ruang, alat, dan materi serta
peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Construktivistic (merekonstruksi)
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau Kompetensi
Dasar yang akan dicapai.
Berani
Rasa
hormat
5 menit
d. Melakukan apersepsi berupa pertanyaan mengenai
sikap kita terhadap pengaruh globalisasi di
lingkungan masyarakat.
2. Kegiatan inti
Inquiry (Menemukan)
a. Pengamatan (observasi)
Siswa membaca materi sesuai petunjuk guru
pada buku siswa
b. Pengajuan Dugaan (hipotesis)
Dari buku yang telah dibaca siswa mencoba
menyimpulkan
c. Pengumpulan Data (data ghatering)
Untuk mendukung simpulan yang dilakukan
siswa mengumpulkan data-data yang diperlukan
sesuai dengan kenyataan yang terjadi ataupun
yang telah dibacanya.
Questioning (bertanya) 4) Bertanya jawab mengenai inquiry yang telah
didapatkan siswa dengan menyebutkan data-data
yang menguatkan dugaan (hipotesis).
5) Bertanya jawab mengenai apersepsi yang guru
telah sampaikan sebelumnya untuk menggali
pengetahuan siswa tentang pengetahuan yang
mereka miliki.
6) Guru menanyakan materi mengenai budaya luar
negeri yang positif dan negatif
Learning Community (masyarakat belajar)
6) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
yang anggotanya heterogen masing-masing 3-4
siswa.
7) Memfasilitasi siswa untuk bekerjasama dengan
teman satu kelompoknya untuk mengerjakan tugas
bersama.
8) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, berpikir, menyampaikan pendapat dan
berbagi pengetahuan atau pengalamannya kepada
teman satu kelompok.
9) Setelah siswa selesai mengerjakan, hasil
pekerjaannya di sheringkan dengan kelompok lain.
10) Guru memberikan penghargaan terhadap
kelompok yang terbaik mengerjakan.
Modelling (Permodelan)
3) Guru meluruskan hipotesis dan data ghatering
yang di lakukan dan di dapatkan siswa.
4) Guru mencontohkan hipotesis mengenai budaya
Berani
Perhatian
Berani
Jujur
Rasa
hormat
Perhatian
60 menit
luar yang positif dan negatif dan mencari data yang
menguatkan hipotesisnya mengenai budaya yang
positif dan bisa diterima di masyarakat dan budaya
yang negative dan dampak buruk bagi masyarakat.
Reflection (refleksi) 4) Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
5) Memberikan konfirmasi terhadap hasil
pembelajaran.
6) Merefleksi dan membantu siswa apabila
mengalami kesulitan setelah kegiatan selesai.
Authentic Assesment (Penilaian yang sebenarnya)
4) Guru memberikan lembar tugas untuk
diselesaikan siswa secara individu
5) Guru melakukan penilaian hasil penyelesaian
tugas individu
6) Guru menyimpulkan dan member penilaian hasil
observasi prilaku siswa secara individu maupun
kelompok selama proses pembelajaran
3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan ini, guru:
3) Bersama-sama dengan peserta didik membuat
kesimpulan pelajaran.
4) Mengakhiri pembelajaran.
Perhatian 5menit
H. Sumber/Bahan Belajar
1. Buku BSE PKn kelas 4, (Sarjan dan Agung Nugroho, 2008: 93-112)
2. Buku BSE PKn kelas 4, (Resi, K.D., dkk, 2008: 43-60)
3. Buku BSE PKn kelas 4, (Prayoga, B. Dan Ati Sumiati, 2008: 77-109)
I. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen/ Soal
1. Menyebutkan
pengaruh
globalisasi yang
terjadi di
lingkungan.
2. Menentukan
sikap kita
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
1. Teknologi yang paling cepat
berkembang saat ini adalah....
a. Pariwisata c. Perindustrian
b. Informasi d. Transportasi
2. Pengaruh globalisasi sebaiknya
kita ....
terhadap
pengaruh
globalisasi.
a. Biarkan c. seleksi
b. Tolak d. Terima apa
adanya
Lembar Penilaian
No. Nama Nilai Tuntas Belum
Tuntas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata
Dengan Kriteria Nilai siswa adalah sebagaiberikut:
90% - 100% : Sangat baik
80% - 89% : baik
70% - 79% : cukup
60% - 69% : kurang
0% - 59% : Sangat Kurang
Nilai KKM : 65
Tangerang, ….…Mei 2014
Kepala Madrasah, Guru Kelas IV/Peneliti,
Hj. Aminah, S.Ag Siti Aisyah
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
Nama Kelompok : ………………………………
Nama Anggota : 1……………………………..
2……………………………..
3……………………………..
4……………………………..
5……………………………..
Petunjuk mengerjakan!
a. Buatlah kelompok 3-4 siswa
b. Kerjakan soal yang tertera bersama teman sekelompokmu, saling bertukar
informasi dan pengetahuan yang kalian miliki.
c. Carilah materi dengan buku PKn yang kamu miliki waktu mengerjakan 15
menit.
d. Setelah selesai, berbagilahjawaban dengan kelompok lain terutama alasan
kenapa kamu melilih jawaban tersebut, kemukan pendapatmu secara lisan jika
kamu setuju atau tidak setuju dengan jawaban kelompok lain. Waktu untuk
saling berbagi informasi 15 menit.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang kamu miliki!
1. Jelaskan pengertian globalisasi!
2. Sebutkan 3 contoh-contoh pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungan
tempat tinggalmu!
Contoh: dalam hal makanan, banyak makanan cepat saji misalnya mie instan,
humberger, pizza dan hotdog
3. Bagaimana caramu menghindari pengaruh buruk globalisasi?
Cara Menghindari Pengaruh Buruk Globalisasi
No. Dengan pengendalian diri berdasarkan agama dan nilai-nilai Pancasila
1.
2.
3.
4.
5.
OBSERVASI TERSTRUKTUR
AKTIFITAS MENGAJAR GURU SIKLUS II
PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
No. Aspek yang diobservasi
Keterlaksanaan
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tdk Ya Tdk
1. Guru menyiapkan RPP dan alat peraga
yang digunakan dalam pembelajaran
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Kejelasan guru dalam menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran
5. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok
6. Guru membagikan LKS kepada tiap-
tiap kelompok
7. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok
8. Guru memberikan reward kepada
siswa secara individu maupun
kelompok
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan pembelajaran
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
OBSERVASI TERSTRUKTUR
AKTIFITAS MENGAJAR GURU SIKLUS II
PERTEMUAN KEDUA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
No. Aspek yang diobservasi
Keterlaksanaan
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tdk Ya Tdk
1. Guru menyiapkan RPP dan alat peraga
yang digunakan dalam pembelajaran
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Kejelasan guru dalam menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran
5. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok
6. Guru membagikan LKS kepada tiap-
tiap kelompok
7. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok
8. Guru memberikan reward kepada
siswa secara individu maupun
kelompok
9. Guru bersama siswa membuat
rangkuman/ kesimpulan pembelajaran
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
OBSERVASI TERSTRUKTUR AKTIFITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II
PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
Langkah
Pembelajaran Indikator Skor
Kegiatan
Awal
Menyiapkan buku, alat tulis dan pribadi siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan pembelajaran dan apersepsi
yang disampaikan oleh guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan membuka buku dan
mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam kelompok
Aktif dan antusias dalam berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan pendapat
Merespon positif pendapat teman dan jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan tertib
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan selama
pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan tertib
Melakukan refleksi pembelajaran bersama guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Mengakhiri pembelajaran
1 2 3 4
1 2 3 4
Jumlah
Rata-rata (Skor/17)
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
OBSERVASI TERSTRUKTUR AKTIFITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II
PERTEMUAN KEDUA
Nama Madrasah : MI Miftahussa‟adah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Globalisasi dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Hari/ Tanggal : ………………………
Langkah
Pembelajaran Indikator Skor
Kegiatan
Awal
Menyiapkan buku, alat tulis dan pribadi siswa
Menjawab salam dan pertanyaan guru
Mengutarakan materi pelajaran sebelumnya
Menyimak penjelasan tujuan pembelajaran dan apersepsi
yang disampaikan oleh guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Menyimak penjelasan guru dengan membuka buku dan
mencatatnya.
Duduk berkelompok sesuai petunjuk
Menyimak dan petunjuk kerja yang disampaikan guru
Bersemangat dan bekerjasama dalam kelompok
Aktif dan antusias dalam berkelompok
Berani bertanya dan mengutarakan pendapat
Merespon positif pendapat teman dan jawaban guru
Mengerjakan soal evaluasi dengan tertib
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan selama
pelajaran
Mengikuti pelajaran dengan baik dan tertib
Melakukan refleksi pembelajaran bersama guru
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Kegiatan
Akhir
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Mengakhiri pembelajaran
1 2 3 4
1 2 3 4
Jumlah
Rata-rata (Skor/17)
Tangerang, ….. Mei 2014
Observer,
……………………………
INSTRUMEN SOAL TES BELAJAR SIKLUS I
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/semester : IV/2 (genap)
Nama Siswa : …………………… Nilai
Kelas : ……………………
Hari/Tgl : ……………………
Petunjuk Umum:
1. Tulislah namamu di sudut kanan atas pada lembar jawab!
2. Bacalah soal-soal dengan cermat dan teliti!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap paling mudah!
4. Teliti kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada Bapak/Ibu Guru
Petunjuk Khusus:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. Rumah adat dari daerah Jawa Tengah disebut……..
a. Joglo c. Gadang
b. Limasan d. Panggung
2. Kelompok kesenian Bougenville berasal dari Provinsi……….
a. Kalimantan Tengah c. Kalimantan Barat
b. Kalimantan Timur d. Sumatra Barat
3. Candi peninggalan agama Hindu yang terdapat di Provinsi Yogyakarta adalah…
a. Prambanan c. Borobudur
b. Mendhut d. Gedung songo
4. Tarian yang berasal dari Provinsi Bali adalah …..
a. Lilin c. Gambyong
b. Kecak d. Saman
5. Alat musik tradisional dari pulau Jawa yang terbuat dari kuningan atau perunggu
adalah ….
a. Rebana c. Gamelan
b. Angklung d. Kecapi
6. Kerajinan tangan yang telah di akui dunia Internasional dan menjadiidentitas
bangsa Indonesia adalah …..
a. Patung c. Lukisan
b. Ukiran d. Batik
7. Grup seni tradisional Nanglang Danasih pernah tampil di negara ….
a. Perancis c. Belanda
b. Roma d. Jerman
8. Dalang wayang kulit yang pernah mendapatkan penghargaan dari UNESCO
adalah …..
a. Joko Edan c. Ki Manteb Sudarsono
b. Ari Wibowo d. Joko Tingkir
9. Tujuan misi kesenian di internasional adalah…..
a. Memperkenalkan budaya Indonesia ke negara lain
b. Lebih mencintai budaya negara lain
c. Menurunnya jati diri bangsa
d. Hilangnya identitas bangsa
10. Kelompok kesenian yang berasal dari Kalimantan yang pernah diundang ke
Madrid Spayol untuk mengikuti fest4al Asia yaitu ….
a. Nanglang Danasih c. Bougenville
b. Gendang nusantara d. Reog ponorogo
11. Tarian dari Provinsi Aceh yang pernah di tampilkan ke Irak dan india adalah …..
a. Maengket c. Kecak
b. Saman d. Jaipong
12. Tim kesenian Sumatra Slatan pernah tampil dalam acara festifal Gendang
Nusantara 10-15 April 2003 di Negara …
a. Singapura c. Malaysia
b. Cina d. Filipina
13. Adanya globalisasi, menjadikan dunia terasa ….
a. Semakin jauh c. Semakin tidak terlihat
b. Semakin kecil d. semakin tua
14. Penyaringan budaya asing harus didasarkan pada ciri khas kebudayaan bangsa
yaitu …
a. Pancasila c. bhineka tunggal ika
b. UUD 1945 d. gaya hidup konsumtif
15. Berikut ini yang bukan termasuk misi kesenian Indonesia di luar negeri adalah …
a. Memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan menarik wisatawan asing.
b. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan luar negeri dalam bidang kesenian.
c. Meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain.
d. Melunturkan nilai-nilai budaya bangsa
16. Di bawah ini yang merupakan dampak negatif dari globalisasi adalah . . .
a. Teknologi semakin canggih
b. Mengubah perilaku masyarakat menjadi konsumtif
c. Dalam berkomunikasi semakin mudah dan cepat
d. Teknologi transportasi semakin meningkat
17. Berikut ini bukan ciri yang menandakan semakin berkembangnya globalisasi
adalah . . . .
a. Berkembangnya teknologi c. Meningkatnya interaksi cultural
b. Meningkatnya masalah bersama d. Hambatan di bidang industri
18. Berikut ini merupakan pengaruh positif globalisasi adalah....
a. Menghambat perkembangan teknologi
b. Kesulitan dalam hal perdagangan
c. Menambah wawasan pengetahuan kita
d. Melunturkan nilai-nilai agama
19. Berikut ini bukan akibat terjadinya globalisasi adalah ....
a. Banyak perusahaan asing di Indonesia
b. Wilayah industri makin sempit
c. Berkomunikasi semakin cepat dan mudah
d. Kita mudah mendapatkan produk luar negeri
20. Media massa sebagai penyampai informasi dengan cara dibaca ialah ....
a. televisi c. koran
b. radio d. telepon
Kunci Jawaban Pada Tes Tertulis Siklus I
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 a 6 d 11 b 16 b
2 c 7 b 12 c 17 d
3 a 8 c 13 b 18 c
4 b 9 a 14 a 19 b
5 c 10 c 15 d 20 c
Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Kode Siswa Nilai Tuntas Belum
Tuntas
1 S-01 45 √
2 S-02 80 √
3 S-03 65 √
4 S-04 55 √
5 S-05 55 √
6 S-06 80 √
7 S-07 60 √
8 S-08 70 √ √
9 S-09 85 √
10 S-10 85 √
11 S-11 55 √
12 S-12 60 √
13 S-13 65 √
14 S-14 65 √
15 S-15 55 √
16 S-16 80 √
17 S-17 75 √
18 S-18 75 √
19 S-19 65 √
20 S-20 70 √
21 S-21 90 √
22 S-22 70 √
23 S-23 95 √
24 S-24 70 √
25 S-25 70 √
26 S-26 70 √
27 S-27 80 √
Nilai Maksimum 95 20 7
Nilai Minimum 45
Rata-rata 70
INSTRUMEN SOAL TES BELAJAR SIKLUS II
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/semester : IV/2 (genap)
Nama Siswa : …………………… Nilai
Kelas : ……………………
Hari/Tgl : ……………………
Petunjuk Umum:
1. Tulislah namamu di sudut kanan atas pada lembar jawab!
2. Bacalah soal-soal dengan cermat dan teliti!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap paling mudah!
4. Teliti kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada Bapak/Ibu Guru
Petunjuk Khusus:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. Pengertian globalisasi adalah .....
a. Penanaman hutan kembali pada lahan gundul
b. Proses menyatukan warga dunia secara umum dan menyeluruh
c. Pengikisan tanah karena pengaruh air hujan
d. Meskipun beraneka ragam namun tetap satu kesatuan
2. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain, sehingga
disebut ....
a. Makhluk politik c. Makhluk sosial
b. Makhluk saja d. Makhluk brbudi
3. Pengaruh globalisasi sebaiknya kita ....
a. Biarkan c. seleksi
b. Tolak d. Terima apa adanya
4. Berikut ini bukan pengaruh globalisasi terhadap pola kehidupan masyarakat ialah
....
a. Gaya hidup c. Komunikasi
b. Kesederhanaan d. Makanan
5. Kita rela meninggalkan acara televisi pada saat jam belajar untuk menengok
teman yang sakit. Berarti kita telah mengamalkan Pancasila sila ke ....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Ktemanusiaan yang adil dan beradab
c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
d. Persatuan Indonesia
6. Masyarakat yang menutup diri pada perubahan jika diibaratkan pepatah ....
a. Bagai air di daun talas c. Bagai pungguk merindukan bulan
b. Bagai katak dalam tempurung d. Bagai duri dalam daging
7. Nama produk makanan yang berasal dari luar negeri adalah ....
a. Tape ketan, udon c. Hamburgur, tape ketan
b. Pizza, spaghetti d. Keripik pisang, balado
8. Teknologi yang paling cepat berkembang saat ini adalah ....
a. Pariwisata c. Perindustrian
b. Informasi d. Transportasi
9. Pernyataan yang benar tentang dampak globalisasi adalah ....
a. Membuat orang makin tertutup dari lingkungan dunia
b. Menjadikan tantangan masyarakat semakin ringan
c. Persaingan antarbangsa dan individu makin ketat
d. Menjadikan idup makin sulit
10. Berikut ini merupakan pernyataan benar tentang penggunaan internet .....
a. Sekolah tidak perlu memfasilitasinya karena tidak ada manfaatnya.
b. Bebas mengakses karena semua yang ada di internet bermanfaat
c. Bebas pemakaiannya selama untuk hal yang bermanfaat
d. Semua yang ada di internet buruk, tidak ada yang baik
11. Contoh perilaku negatif terhadap globalisasi adalah ....
a. Dapat menyerap teknologi
b. Meningkatkan sumber daya manusia
c. Mempermudah komunikasi
d. Orang menjadi malas
12. Untuk menghindari pengaruh globalisasi, sebaiknya kita bersikap ....
a. Toleransi c. Selektif
b. Komunikatif d. Pro aktif
13. Di kota-kota besar banyak muncul makanan cepat saji. Hal ini membuktikan
pengaruh gobalisasi sudah sampai kepada .....
a. Pakaian c. Telekomunikasi
b. Makanan d. Olahraga
14. Di desa-desa terpencil banyak dijumpai warga memakai HP. Hal ini merupakan
pengaruh adanya globalisasi dalam bidang .....
a. Transportasi c. Telekomunikasi
b. Media massa d. Budaya
15. Sikap yang kita tunjukkan dalam menanggapi globalisasi yang berkembang pesat
adalah ......
a. Menerima apa adanya semua pengaruh globalisasi
b. Pengendalian diri berdasarkan ilmu agama dan nilai-nilai Pancasila
c. Selalu mengikuti perkembangan tanpa ada batasan
d. Mencintai produk-produk luar negeri
16. Sikap yang ditunjukkan masyarakat sebelum berkembangnya globalisasi adalah
....
a. Individual c. Materialistik
b. Mau menang sendiri d. Gotong royong
17. Sikap kita terhadap semua budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah ....
a. Menerima budaya asing sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
b. Menolak semua budaya asing yang masuk ke Indonesia
c. Menerima semua budaya asing
d. Tidak perduli terhadap semua budaya asing
18. Banyak anak muda yang rambutnya disemir warna merah. Hal ini merupakan
salah satu pengaruh buruk globalisasi dari aspek ....
a. Transportasi c. Perbankan
b. Media massa d. Budaya
19. Perilaku yang mencerminkan cinta budaya Indonesia adalah ....
a. Menomtom film mandarin c. Menonton jaipong di TMII
b. Mengoleksi lahu-lagu barat d. Membeli majalah luar negeri
20. Sikap berikut adalah sikap yang tidak mencerminkan seorang pelajar yang
berbudaya adalah ....
a. Membolos saat pelajaran menari tarian daerah di sekolah
b. Mempelajari kesenian daerah asal
c. Membaca puisi karya sastrawan Indonesia
d. Belajar dengan tekun
Kunci Jawaban Pada Tes Tertulis Siklus II
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 b 6 b 11 d 16 d
2 c 7 b 12 c 17 a
3 c 8 b 13 b 18 d
4 b 9 c 14 c 19 c
5 b 10 c 15 b 20 a
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Kode Siswa Nilai Tuntas Belum
Tuntas
1 S-01 45 √
2 S-02 85 √
3 S-03 70 √
4 S-04 60 √
5 S-05 60 √
6 S-06 85 √
7 S-07 70 √
8 S-08 75 √
9 S-09 90 √
10 S-10 80 √
11 S-11 60 √
12 S-12 75 √
13 S-13 70 √
14 S-14 70 √
15 S-15 65 √
16 S-16 85 √
17 S-17 80 √
18 S-18 80 √
19 S-19 75 √
20 S-20 80 √
21 S-21 95 √
22 S-22 75 √
23 S-23 95 √
24 S-24 70 √
25 S-25 75 √
26 S-26 75 √
27 S-27 85 √
Nilai Maksimum 95 23 4
Nilai Tertinggi 45
Rata-rata 75,19
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Siklus I dan Siklus II
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Siklus I
1. Instrumen Soal
INSTRUMEN TES SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/semester : IV/2 (genap)
Petunjuk Umum:
5. Tulislah namamu di sudut kanan atas pada lembar jawab!
6. Bacalah soal-soal dengan cermat dan teliti!
7. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap paling mudah!
8. Teliti kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada Bapak/Ibu Guru
Petunjuk Khusus:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!
21. Di era globalisasi ini gaya tradisional semakin tersisih, dan masyarakat mulai
menganut …..
a. gaya hidup sederhana c. gaya hidup apa adanya
b. gaya hidup modern d. gaya hidup kuno
22. Tarian Reog Ponorogo berasal dari daerah ……
a. Jawa Barat c. Jawa Timur
b. Jawa Tengah d. Yogyakarta
23. Alat musik yang berasal dari Jawa Barat, kemudian dimainkan dengan cara
digoyang adalah……
a. Gendang c. Angklung
b. Suling d. Gitar
24. Berikut ini bukan cara memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke manca
negara adalah ……..
a. Melakukan misi kebudayaan internasional
b. Melakukan pertukaran pelajar
c. Iklan pariwisata melalui media cetak dan elektronik.
d. Mencintai budaya negara lain
25. Rumah adat dari daerah Jawa Tengah disebut……..
c. Joglo c. Gadang
d. Limasan d. Panggung
26. Kelompok kesenian Bougenville berasal dari Provinsi……….
c. Kalimantan Tengah c. Kalimantan Barat
d. Kalimantan Timur d. Sumatra Barat
27. Candi peninggalan agama Hindu yang terdapat di Provinsi Yogyakarta
adalah…
c. Prambanan c. Borobudur
d. Mendhut d. Gedung songo
28. Tarian yang berasal dari Provinsi Bali adalah …..
c. Lilin c. Gambyong
d. Kecak d. Saman
29. Alat musik tradisional dari pulau Jawa yang terbuat dari kuningan atau
perunggu adalah ….
c. Rebana c. Gamelan
d. Angklung d. Kecapi
30. Kerajinan tangan yang telah di akui dunia Internasional dan menjadiidentitas
bangsa Indonesia adalah …..
c. Patung c. Lukisan
d. Ukiran d. Batik
31. Grup seni tradisional Nanglang Danasih pernah tampil di negara ….
c. Perancis c. Belanda
d. Roma d. Jerman
32. Dalang wayang kulit yang pernah mendapatkan penghargaan dari UNESCO
adalah …..
c. Joko Edan c. Ki Manteb Sudarsono
d. Ari Wibowo d. Joko Tingkir
33. go internasional artinya adalah…..
a. terkenal di dunia c. terkenal di Indonesia
b. terkenal hebat d. terkenal di kampung
34. Candi peninggalan agama Budha yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia
adalah …….
a. Candi Prambanan c. Candi Borobudur
b. Candi Gedong Songo d. Candi Mendut
35. Kelompok kesenian yang berasal dari Kalimantan yang pernah diundang ke
Madrid Spayol untuk mengikuti festifal Asia yaitu ….
a. Nanglang Danasih c. Bougenville
b. Gendang nusantara d. Reog ponorogo
36. Tarian dari Provinsi Aceh yang pernah di tampilkan ke Irak dan india adalah …..
a. Maengket c. Kecak
b. Saman d. Jaipong
37. Tim kesenian Sumatra Slatan pernah tampil dalam acara fest4al Gendang
Nusantara 10-15 April 2003 di Negara …
a. Singapura c. Malaysia
b. Cina d. Filipina
38. Adanya globalisasi, menjadikan dunia terasa ….
a. Semakin jauh c. Semakin tidak terlihat
b. Semakin kecil d. semakin tua
39. Di bawah ini yang bukan pengaruh positif dari globalisasi adalah . . . .
a. kemajuan di bidang transportasi
b. kecepatan dalam memperoleh informasi
c. penyalahgunaan narkoba
d. kemajuan di bidang teknologi
40. Salah satu pengaruh buruk jika sering menonton televisi ialah ….
a. malas untuk belajar c. belajar menjadi giat
b. bangun tidur mudah d. prestasi meningkat
41. Mendidik anak dari pengaruh globalisasi yang buruk merupakan tugas ....
a. pemerintah c. guru
b. keluarga d. semua benar
42. Banyaknya fast food di restoran Indonesia menunjukkan pengaruh globalisasi
dalam hal ........
a. pakaian c. Makanan
b. hiburan d. Seni
43. Tujuan misi kesenian di internasional adalah…..
e. Memperkenalkan budaya Indonesia ke negara lain
f. Lebih mencintai budaya negara lain
g. Menurunnya jati diri bangsa
h. Hilangnya identitas bangsa
44. Penyaringan budaya asing harus didasarkan pada ciri khas kebudayaan bangsa
yaitu …
a. Pancasila c. bhineka tunggal ika
b. UUD 1945 d. gaya hidup konsumtif
45. Berikut ini yang bukan termasuk misi kesenian Indonesia di luar negeri adalah …
a. Memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan menarik wisatawan asing.
b. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan luar negeri dalam bidang kesenian.
c. Meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain.
d. Melunturkan nilai-nilai budaya bangsa
46. Di bawah ini yang merupakan dampak negatif dari globalisasi adalah . . .
a. Teknologi semakin canggih
b. Mengubah perilaku masyarakat menjadi konsumtif
c. Dalam berkomunikasi semakin mudah dan cepat
d. Teknologi transportasi semakin meningkat
47. Berikut ini bukan ciri yang menandakan semakin berkembangnya globalisasi
adalah . . . .
a. Berkembangnya teknologi (telepon genggam, televisi, dan internet).
b. Meningkatnya masalah bersama
c. Meningkatnya interaksi cultural
d. Hambatan di bidang industri
48. Berikut ini merupakan pengaruh positif globalisasi adalah....
a. Menghambat perkembangan teknologi
b. Kesulitan dalam hal perdagangan
c. Menambah wawasan pengetahuan kita
d. Melunturkan nilai-nilai agama
49. Berikut ini bukan akibat terjadinya globalisasi adalah ....
a. Banyak perusahaan asing di Indonesia
b. Wilayah industri makin luas
c. Berkomunikasi semakin cepat dan mudah
d. Kita mudah mendapatkan produk luar negeri
50. Media massa sebagai penyampai informasi dengan cara dibaca ialah ....
a. televisi c. koran
b. radio d. telepon
2. Hasil uji SPSS Siklus I
Data Mentah Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.903 30
Item Statistics
Mean Std.
Deviation N
VAR00001 .5652 .50687 23
VAR00002 .8696 .34435 23
VAR00003 .7391 .44898 23
VAR00004 .8696 .34435 23
VAR00005 .6522 .48698 23
VAR00006 .4348 .50687 23
VAR00007 .6957 .47047 23
VAR00008 .8261 .38755 23
VAR00009 .8696 .34435 23
VAR00010 .7826 .42174 23
VAR00011 .8696 .34435 23
VAR00012 .6087 .49901 23
VAR00013 .9565 .20851 23
VAR00014 .6087 .49901 23
VAR00015 .3043 .47047 23
VAR00016 .6522 .48698 23
VAR00017 .7826 .42174 23
VAR00018 .8696 .34435 23
VAR00019 .6522 .48698 23
VAR00020 .8261 .38755 23
VAR00021 .6087 .49901 23
VAR00022 .8261 .38755 23
VAR00023 .1739 .38755 23
VAR00024 .4783 .51075 23
VAR00025 .9130 .28810 23
VAR00026 .8261 .38755 23
VAR00027 .5652 .50687 23
VAR00028 .4783 .51075 23
VAR00029 .3913 .49901 23
VAR00030 .7391 .44898 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Keterangan
VAR00001 19.8696 39.755 .721 .895 Valid
VAR00002 19.5652 42.257 .501 .900 Valid
VAR00003 19.6957 40.949 .604 .897 Valid
VAR00004 19.5652 41.984 .564 .899 Valid
VAR00005 19.7826 40.360 .650 .896 Valid
VAR00006 20.0000 44.182 .027 .909 Tidak Valid
VAR00007 19.7391 39.747 .784 .894 Valid
VAR00008 19.6087 43.249 .240 .903 Tidak Valid
VAR00009 19.5652 41.984 .564 .899 Valid
VAR00010 19.6522 42.510 .351 .902 Tidak Valid
VAR00011 19.5652 42.439 .460 .900 Valid
VAR00012 19.8261 40.150 .668 .896 Valid
VAR00013 19.4783 43.352 .446 .901 Valid
VAR00014 19.8261 40.787 .562 .898 Valid
VAR00015 20.1304 43.937 .074 .907 Tidak Valid
VAR00016 19.7826 40.632 .604 .897 Valid
VAR00017 19.6522 41.510 .540 .899 Valid
VAR00018 19.5652 42.711 .398 .901 Tidak Valid
VAR00019 19.7826 40.360 .650 .896 Valid
VAR00020 19.6087 42.613 .367 .902 Tidak Valid
VAR00021 19.8261 44.059 .047 .908 Tidak Valid
VAR00022 19.6087 41.158 .666 .897 Valid
VAR00023 20.2609 44.111 .070 .906 Tidak Valid
VAR00024 19.9565 43.680 .101 .907 Tidak Valid
VAR00025 19.5217 42.352 .583 .899 Valid
VAR00026 19.6087 40.885 .723 .896 Valid
VAR00027 19.8696 39.937 .691 .895 Valid
VAR00028 19.9565 41.316 .464 .900 Valid
VAR00029 20.0435 41.134 .506 .899 Valid
VAR00030 19.6957 40.949 .604 .897 Valid
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Siklus II
1. Instrumen Soal
INSTRUMEN TES SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/semester : IV/2 (genap)
Petunjuk Umum:
1. Tulislah namamu di sudut kanan atas pada lembar jawab!
2. Bacalah soal-soal dengan cermat dan teliti!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap paling mudah!
4. Teliti kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada Bapak/Ibu Guru
Petunjuk Khusus:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. Globalisasi berasal dari kata ...
a. Global c. Lisasi
b. Globe d. Loba
2. Pengertian globalisasi adalah .....
a. Penanaman hutan kembali
b. Proses menyatukan warga dunia secara umum dan menyeluruh
c. Pengikisan tanah karena pengaruh air hujan
d. Meskipun beraneka ragam namun tetap satu kesatuan
3. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain, sehingga
disebut ....
a. Makhluk politik c. Makhluk sosial
b. Makhluk saja d. Makhluk berbudi
4. Mendidik anak dari pengaruh globalisasi yang buruk merupakan tugas ....
a. Pemerintah saja c. Guru saja
b. Keluarga saja d. Semua benar
5. Pengaruh globalisasi sebaiknya kita ....
a. Biarkan c. seleksi
b. Tolak d. Terima apa adanya
6. Kita ingin melihat kenampakan alam di dunia maka sebaiknya pergi ke .....
a. Stadion c. Internet
b. Wartel d. Museum
7. Berikut ini bukan pengaruh globalisasi terhadap pola kehidupan masyarakat ialah
....
a. Gaya hidup c. Komunikasi
b. Kesederhanaan d. Makanan
8. Kita rela meninggalkan acara televisi pada saat jam belajar untuk menengok
teman yang sakit. Berarti kita telah mengamalkan Pancasila sila ke ....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Ktemanusiaan yang adil dan beradab
c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
d. Persatuan Indonesia
9. Masyarakat yang menutup diri pada perubahan jika diibaratkan pepatah ....
a. Bagai air di daun talas
b. Bagai katak dalam tempurung
c. Bagai pungguk merindukan bulan
d. Bagai duri dalam daging
10. Peristiwa disuatu negara dapat diketahui dengan cepat di negara lain, akibat
kemajuan di bidang ....
a. Transportasi c. Periklanan
b. Telekomunikasi d. Perindustrian
11. Nama produk makanan yang berasal dari luar negeri adalah ....
a. Tape ketan, udon c. Hamburgur, tape ketan
b. Pizza, spaghetti d. Keripik pisang, balado
12. Teknologi yang paling cepat berkembang saat ini adalah ....
a. Pariwisata c. Perindustrian
b. Informasi d. Transportasi
13. Pernyataan yang benar tentang dampak globalisasi adalah ....
a. Membuat orang makin tertutup dari lingkungan dunia
b. Menjadikan tantangan masyarakat semakin ringan
c. Persaingan antarbangsa dan individu makin ketat
d. Menjadikan idup makin sulit
14. Pengertian globalisasi yang lebih tepat adalah .....
a. Dunia bergerak menuju kawasan yang lebih sempit
b. Peristiwa dibelahan dunia lain dapat diketahui saat ini juga
c. Hubungan perorangan tidak dapat dicegah meski jarak sangat jauh
d. Munculnya alat-alat elektronik yang super canggih
15. Jenis kejahatan yang lebih canggih dengan internet, merupakan dampak negatif di
bidang ....
a. Transportasi c. Perbankan
b. Media massa d. Budaya
16. Berikut ini merupakan pernyataan benar tentang penggunaan internet .....
a. Sekolah tidak perlu memfasilitasinya karena tidak ada manfaatnya.
b. Bebas mengakses karena semua yang ada di internet bermanfaat
c. Bebas pemakaiannya selama untuk hal yang bermanfaat
d. Semua yang ada di internet buruk, tidak ada yang baik
17. Contoh perilaku negatif terhadap globalisasi adalah ....
a. Dapat menyerap teknologi
b. Meningkatkan sumber daya manusia
c. Mempermudah komunikasi
d. Orang menjadi malas
18. Salah satu dampak kemajuan dibidang komunikasi adalah hubungan antarmanusia
menjadi .....
a. Bertambah akrab c. Jarang dilakukan
b. Sering dilakukan d. Tidak pernah dilakukan
19. Untuk menghindari pengaruh globalisasi, sebaiknya kita bersikap ....
a. Toleransi c. Selektif
b. Komunikatif d. Pro aktif
20. Di kota-kota besar banyak muncul makanan cepat saji. Hal ini membuktikan
pengaruh gobalisasi sudah sampai kepada .....
a. Pakaian c. Telekomunikasi
b. Makanan d. Olahraga
21. Di desa-desa terpencil banyak dijumpai warga memakai HP. Hal ini merupakan
pengaruh adanya globalisasi dalam bidang .....
a. Transportasi c. Telekomunikasi
b. Media massa d. Budaya
22. Sikap yang kita tunjukkan dalam menanggapi globalisasi yang berkembang pesat
adalah ......
a. Menerima apa adanya semua pengaruh globalisasi
b. Pengendalian diri berdasarkan ilmu agama dan nilai-nilai Pancasila
c. Selalu mengikuti perkembangan tanpa ada batasan
d. Mencintai produk-produk luar negeri
23. Budaya asing yang tidak perlu ditiru dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
adalah .....
a. Memakai pakaian minim
b. Memakai jas saat acara resmi
c. Menggunakan internet
d. Menggunakan telepon genggam
24. Dalam menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi adalah dengan cara ...
a. Pengendalian diri c. Menerima dengan senang
b. Menentang globalisasi d. Mengikuti perkembangannya
25. Sikap yang ditunjukkan masyarakat sebelum berkembangnya globalisasi adalah
....
a. Individual c. Materialistik
b. Mau menang sendiri d. Gotong royong
26. Sikap kita terhadap semua budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah ....
a. Menerima budaya asing sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
b. Menolak semua budaya asing yang masuk ke Indonesia
c. Menerima semua budaya asing
d. Tidak perduli terhadap semua budaya asing
27. Budaya asing yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah ....
a. Individualisme c. Bekerja keras
b. Konsumtif d. Materialistis
28. Banyak anak muda yang rambutnya disemir warna merah. Hal ini meruakan salah
satu pengaruh buruk globalisasi dari aspek ....
a. Transportasi c. Perbankan
b. Media massa d. Budaya
29. Perilaku yang mencerminkan cinta budaya Indonesia adalah ....
a. Menomtom film mandarin c. Menonton jaipong di TMII
b. Mengoleksi lahu-lagu barat d. Membeli majalah luar negeri
30. Sikap berikut adalah sikap yang tifdak mencerminkan seorang pelajar yang
berbudaya adalah ....
a. Membolos saat pelajaran menari tarian daerah di sekolah
b. Mempelajari kesenian daerah asal
c. Membaca puisi karya sastrawan Indonesia
d. Belajar dengan tekun
2. Hasil SPSS Siklus II Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.893 30
Item Statistics
I IMean
Std. Deviation
N
VAR00001 .7391 .44898 23
VAR00002 .9130 .28810 23
VAR00003 .7391 .44898 23
VAR00004 .8696 .34435 23
VAR00005 .6522 .48698 23
VAR00006 .2609 .44898 23
VAR00007 .6957 .47047 23
VAR00008 .6957 .47047 23
VAR00009 .8696 .34435 23
VAR00010 .7826 .42174 23
VAR00011 .6522 .48698 23
VAR00012 .7391 .44898 23
VAR00013 .9565 .20851 23
VAR00014 .7826 .42174 23
VAR00015 .3043 .47047 23
VAR00016 .6957 .47047 23
VAR00017 .7826 .42174 23
VAR00018 .7826 .42174 23
VAR00019 .6522 .48698 23
VAR00020 .6957 .47047 23
VAR00021 .6957 .47047 23
VAR00022 .6087 .49901 23
VAR00023 .1304 .34435 23
VAR00024 .7391 .44898 23
VAR00025 .9130 .28810 23
VAR00026 .8261 .38755 23
VAR00027 .6957 .47047 23
VAR00028 .1739 .38755 23
VAR00029 .1739 .38755 23
VAR00030 .7391 .44898 23
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Keterangan
VAR00001 19.2174 37.178 .470 .890 Valid
VAR00002 19.0435 37.771 .593 .889 Valid
VAR00003 19.2174 36.542 .591 .887 Valid
VAR00004 19.0870 37.356 .589 .888 Valid
VAR00005 19.3043 35.858 .661 .885 Valid
VAR00006 19.6957 37.676 .376 .892 Tidak Valid
VAR00007 19.2609 35.292 .794 .882 Valid
VAR00008 19.2609 37.565 .376 .892 Tidak Valid
VAR00009 19.0870 37.356 .589 .888 Valid
VAR00010 19.1739 37.968 .348 .892 Tidak Valid
VAR00011 19.3043 35.858 .661 .885 Valid
VAR00012 19.2174 37.178 .470 .890 Valid
VAR00013 19.0000 38.727 .455 .891 Valid
VAR00014 19.1739 36.059 .734 .884 Valid
VAR00015 19.6522 39.237 .084 .898 Tidak Valid
VAR00016 19.2609 35.292 .794 .882 Valid
VAR00017 19.1739 37.059 .529 .888 Valid
VAR00018 19.1739 36.059 .734 .884 Valid
VAR00019 19.3043 35.858 .661 .885 Valid
VAR00020 19.2609 37.565 .376 .892 Tidak Valid
VAR00021 19.2609 41.383 -.273 .905 Tidak Valid
VAR00022 19.3478 35.328 .738 .883 Valid
VAR00023 19.8261 40.423 -.134 .899 Tidak Valid
VAR00024 19.2174 40.814 -.185 .903 Tidak Valid
VAR00025 19.0435 37.771 .593 .889 Valid
VAR00026 19.1304 36.209 .770 .884 Valid
VAR00027 19.2609 37.111 .457 .890 Valid
VAR00028 19.7826 39.087 .148 .895 Tidak Valid
VAR00029 19.7826 39.996 -.040 .899 Tidak Valid
VAR00030 19.2174 36.542 .591 .887 Valid
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Siti Aisyah lahir pada tanggal 10 Juli 1985 di Tangerang,
anak ke delapan dari sepuluh bersaudara dari pasangan Bapak
Ahmad Sopian dan Ibu Muhim. Saat ini penulis bertempat tinggal
di Kp. Gaga RT. 04/04 Semanan, Kalideres Jakarta Barat.
Penulis memulai pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahussa‟adah Kota
Tangerang lulus pada tahun 1997, melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Miftahussa‟adah Kota Tangerang lulus pada tahun 2000, kemudian melanjutkan ke
Sekolah Menengah Atas (SMA) Miftahussa‟adah Kota Tangerang lulus pada tahun
2004.
Penulis pertama kali mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Miftahussa‟adah Kota
Tangerang tahun 2004 sampai sekarang.