Download - Circulating System
I. PENDAHULUAN
Peralatan sirkulasi merupakan salah satu bagian utama dari
komponen rig, yang mempunyai tugas membantu peralatan pemutar
dalam operasi pembuatan lubang. Peralatan tersebut untuk menyediakan
dan mengatur bahan – bahan lumpur yang sesuai serta memberikan
fasilitas yang dibutuhkan untuk dapat melakukan pekerjaan sirkulasi.
Peralatan sirkulasi terdiri dari beberapa bagian yang utama, antara lain :
Drilling fliud.
Tangki baja.
Mud pump.
Surface line.
Alat pengkondisi.
1.2 Drilling Fluid.
Drilling fluid merupakan suatu campuran khusus yang berbentuk
cairan, cairan ini yang selalu disirkulasikan dari tangki penampung lewat
saluran tekan, stand pipe, rotary hose, swivel, Kelly, drill pipe, drill collar,
bit dan keluar lewat annulus sambil membawa potongan-potongan tanah
(cutting) sampai dipermukaan keluar lewat over flow kemudian masuk ke
tangki.
Annulus adalah ruangan antara dinding lubang dengan batang bor, yang
mempunyai tugas sebagai jalan bagi zat cairan pemboran (mud) beserta
dengan potongan-potongan tanah (cutting) untuk kembali kepermukaan.
Fungsi drilling fluid yaitu :
Mengagkat cutting dari dasar lubang sampai permukaan.
Mengimbangi tekanan formasi.
Menahan dinding lubang agar tidak runtuh.
Sebagai media logging.
Sebagai media informasi.
Sebagai pelumas/pendingin bit dan rangkaian bor.
Sebagai penggerak motor pada turbo drilling.
Bb.Bud/migas/05 1
Menahan cutting dan material pemberat saat sirkulasi berhenti.
Apat mengurangi beban dari berat rangkaian bor.
1.3 Tangki baja.
Tangki-tangki baja untuk lumpur biasanya berjumlah antara dua
sampai empat. Susunan ini merupakan pengaturan yang lebih baik untuk
keperluan sirkulasi dibandingkan dengan bak tanah (mud pit). Tangki-
tangki lumpur haruslah cukup besar untuk memungkinkan luas
pengendapan yang memadai jika pengendapan diperlukan. Demikian juga
harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk menampung volume
lumpur dalam sistem pekerjaan-pekerjaan pada waktu drill pipe sedang
berada didasar pada kedalaman yang dituju, dan harus masih mempunyai
cadangan lumpur bila terjadi lost circulation serta harus masih memiliki
ruang untuk menampung kenaikkan volume lumpur oleh tendangan gas
dari dalam sumur.
1.4 Pompa Lumpur (Mud Pump).
Dalam pemboran umumnya digunakan pompa 2 type yaitu pompa
piston dan pompa plunger, tetapi yang paling umum adalah pompa piston.
Fungsi mud pump adalah untuk mensirkulasikan lumpur pemboran pada
tekanan dan volme yang diinginkan.
1.5 Surface line.
Surface line merupakan saluran penghubung yang dilewati cairan
pemboran mulai dari tangki penampung sampai ke pompa dan ke swivel
atau dari atas lubang sumur sampai ketangki lagi. Surface line biasanya
berupa pipa bertekanan tinggi, check valve dan fibrator house, yang
mampu dilewati cairan pemboran bertekanan.
1.6 Alat Pengkondisi.
Alat pengkondisi terletak diatas tangki lumpur dan didekat rig, alat
ini merupakan perlengkapan khusus yang berguna untuk mengkondisikan
lumpur agar sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan.
Macam-macam alat pengkondisi lumpur diantaranya yaitu :
Bb.Bud/migas/05 2
- Shale Shaker.
- Sand Trap
- Degasser.
- Desander.
- Desilter.
- Mud gas separator.
Bb.Bud/migas/05 3
II. PERALATAN SIRKULASI.
2.1 Tangki Lumpur Dan Kolam Cadangan.
Kotak-kotak baja berbentuk segi empat yang digunakan untuk
menampung dan mengatur cairan pengeboran setelah kelar dari lubang
bor. Pada umumnya semua kolam Lumpur serupa kecuali pada tangki
tempat pengkondisi, tangki ini dinamakan shaker pit atau tangki
pengendapan.
Kolam cadangan (reserve pit) adalah kolam tanah yang berfungsi
untuk nampung serbuk bor (cutting) dari dalam sumur bor, bahan
pembuangan dan sebagainya disimpan disebut “slush pit”, serta untuk
menampung zat cair pemboran ekstra bila diperlukan pada saat suasana
gawat saat pemboran disebut “duck nest”.
Gambar 1 Susunan Tangki Berdasar Fungsinya.
2.1.1 Volume yang diperlukan.
Volume tangki baja yang diperlukan untuk suatu rig berbeda dasar
perhitungannya dibanding dengan perhitungan volume lumpur untuk di
bak tanah. Satu jalan jika ditentukan volume minimum di sistem dan
Bb.Bud/migas/05 4
dipelihara sifat-sifat lumpur yang optimum, maka perhitungan didasarkan
pada :
- Volume lumpur harus tersedia dapat untuk mengisi lubang,
apabila drill stem dicabut dengan cabut basah dan lumpur dari
dari dalam string terbuang. Setelah dipergunakan untuk pengisian
drill string tersebut lumpur didalam tangki harus masih tersisa
dengan jumlah tertentu untuk safety (100 bbl).
- Lumpur ditangki harus diperhitungkan volume yang tidak dapat
diisap dari tangki ± 1.5 feet dari dasar lubang.
- Selama drilling lumpur di tangki maksimum boleh diisi 1 feet
sampai 2 feet di bawah puncak bibir tangki.
- Perhitungan volume lumpur minimum tangki diperhitungkan tidak
termasuk volume sand trap.
Perhitungan volume lumpur minimum dapat dihitung dengan persamaan
dibawah ini :
- Volume lumpur yang harus diisikan pada drill pipe :
Vol.DP = Panjang DP x (displ DP + Cap DP)
- Volume lumpur yang harus diisikan pada drill collar :
Vol.DC = Panjang DC x (displ DC + Cap DC)
- Total volume lumpur yang diisikan :
Vol.TOTAL = Vol.DP + Vol.DC
- Volume Lumpur di tangki yang harus dapat diisap minimal :
Vol.MIN = Vol.TOTAL + Safety.
Karena sifatnya volume minimal maka volume lumpur belum termasuk
extra yang diperlukan untuk antisipasi well kick atau lost circulation.
Bb.Bud/migas/05 5
2.2 Pompa Lumpur (Mud Pump).
Sesuai dengan fungsinya pompa lumpur merupakan jantung dari
suatu kegiatan pemboran, untuk mensirkulasikan lumpur pemboran dari
tangki di permukaan sampai dasar sumur dan kembali lagi ke tangki
lumpur. Jenis pompa di dalam pemboran pada umumnya digunakan
pompa 2 type yaitu pompa piston dan pompa plunger, tetapi yang paling
umum adalah pompa piston.
Fungsi mud pump adalah untuk mensirkulasikan Lumpur pemboran
pada tekanan dan volme yang diinginkan. Dari type piston umumnya
adalah double acting (psiton bekerja pada dua pihak), duplex (dua buah
psiton) dan triplex (tiga piston). Pompa triplex single acting yang
mempunyai tiga piston dan masing-masing liner mempunyai satu valve
tekan dan satu valve isap. Gerakan pompa triplex ini lebih cepat bila
dibandingkan dengan gerakan pompa duplex yaitu antara 1,5 sampai 2
lebih cepat akibatnya diperlukan pengisian lumpur ke ruang liner dari
tangki dengan cepat pula. Oleh sebab itu pompa triplex bila digunakan
untuk operasi masih membutuhkan pompa centrifugal sebagai
supercharging.
Pompa piston mempunyai keunggulan-keungggulan sebagai berikut :
Dapat dilalui fluida yang mengandung kadar solid tinggi dan
abrasive.
Ruang kelpnya dapat dilalui oleh padatan-padatan yang kasar
ukurannya (missal material-material lost circulation).
Kerja dan pemeliharaannya mudah, liner, piston dan valve dapat
diganti dilapangan oleh crew drilling (bukan hali khusus pompa).
Dengan menggunakan ukuran liner dan piston yang berbeda-beda
didapat range volume dan tekanan yang besar.
Kerugian utamanya adalah tekanan dan aliran naik turun tidak tetap pada
lubang keluar pompa, yang memberikan pembebanannya periodic pada
pipa keluar pompanya. Hal ini dapat dikurangi dengan memberikan ruang
udara (air chamber) pada lubang keluarnya.
Bb.Bud/migas/05 6
Dalam pemboran pompa-pompa dapat digunakan bersamaan lebih
dari satu, yang disambung secara parallel atau seri. Untuk pemboran
dangkal system parallel lebih umum, karena tekanan sirkulasi tak perlu
terlalu besar sedang rate sirkulasi harus besar, diameter lubang besar dan
pemboran cepat.
2.2.1 Terminology Pompa.
Penampang pompa duplex atau triplex dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu power end dan fluid end.
Power mempunyai fungsi merubah gerakkan mekanis berputar dari
putaran motor diubah menjadi gerakan horizontal (maju mundur) secara
bergatian untuk semua torak.
Fluid end mempunyai fungsi merubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hydrolis, dengan menghasilkan jumlah kapasitas aliran serta bertekanan
tinggi.
Spesifikasi pompa :
Type.
Max. diameter liner.
Panjang stroke.
IHP rating.
Khusus pompa duplex harus ada diameter rod
Contoh :
Pompa Triplex.
T - 100 HP – 7” x 10”
Triplex
Max. IHP rating.
Max. diameter liner.
Panjang stroke.
Pompa Duplex
G 700 Duplex 8” x 14” – 2 5/8”
Bb.Bud/migas/05 7
Max IHP rating.
Duplex
Max diameter liner.
Panjang stroke.
Diameter rod.
Gambar 2. Fluid End Triplex Single Acting.
Bb.Bud/migas/05 8
Gambar 3. Fluid End Duplex Double Acting.
2.2.2 Saluran Isap Pompa.
Kontruksi saluran isap pada pompa lumpur harus dibuat agar
permukaan lumpur terhadap pompa harus dapat memberikan tekanan
yang positip, karena letak permukaan lmpur lebih tinggi dari posisi piston
pompa (positive head). Terbentuknya positive head pada saluran isap
dapat dibedakan dua sistem saluran isap yaitu :
- Floodded suction.
Sistem saluran isap yang menyalurkan lumpur masuk ke linner
pompa hanya karena gaya gravitasi.
- Charged suction.
Sistem saluran isap yang pengaliran lumpur ke dalam linner
pompa dibantu diberikan tekanan dengan pompa centrifugal.
Postive head ini sewaktu piston bergerak langkah isap akan terus di ikuti
lumpur dibelakangnya tanpa ada ruangan yang kosong, jika terjadi
Bb.Bud/migas/05 9
kelambatan pengisian lumpur pada saat piston bergerak mengisap maka
akan terjadi knocking sewaktu piston bergerak berubah ke langkah tekan.
Akibat bila terjadi knocking adalah :
- Menurunkan effisiensi volumetric.
- Menurunkan usia pakai dari bagian-bagian pompa.
- Power end dari pompa dapat rusak.
Knocking adalah suara ketukan yang menunjukkan pompa tigak bekerja
secara baik. Knocking ini ada beberapa macam pada umunya disebut
disebut valve hammer, valve knock dan fluid hammer.
Masalah yang perlu diperhatikan untuk saluran isap :
- Saluran isap system flooded suction ukuran pipa diusahakan
sebesar mungkin tetapi tidak lebih kecil dari 8”.
- Jarak tangki dan pompa sebaiknya sedekat mungkin.
- Saluran isap sebaiknya lurus.
- Letak saluran isap tidak boleh terlalu tinggi dari permukaan
lumpur.
- Letak saluran isap di tangki jangan terlalu dekat dengan dasar
tangki.
2.2.3 Suction Pulsation Dampener.
Peralatan ini dapat meredam dan menstabilkan tekanan saluran
isap maka dapat mencegah menurunkan volumetric sfficiency pompa dan
mencegah problem knocking.
Jenis dari section pulsation dampener :
- Open suction dampener.
- Air chamber type suction dampener.
- Precharged suction dampener.
2.2.4 Saluran Tekan.
Pada saluran tekan dilengkapi dengan discharge pulsation
dampener untuk meredam gelombang tekanan Lumpur.
Pemasangan pulsation dampener harus sedekat mungkin dengan fluid
end dan diberikan precharge nitrogen dengan tekanan yang cukup sesuai
petunjuk pabrik pembuat.
Bb.Bud/migas/05 10
2.2.5 Pressure Relief Valve.
Peralatan ini mempunyai fungsi untuk melindungi pompa dan
disharge line jika ada tekanan berlebihan yang mungkin terjadi. Relief
valve ini akan mampu membuka atau membuang tekanan bila tekanan
pipa di discharge melebihi tekanan yang telah direncanakan bekerja untuk
relief valve tersebut.
Jenis relief valve yaitu :
- Shear type relief valve.
- Automatic reseting relief valve.
Gambar 4. Relief Valve.
2.3 Surface line.
Surface line merupakan saluran penghubung yang dilewati cairan
pemboran mulai dari tangki penampung sampai ke pompa dan ke swivel
atau dari atas lubang sumur sampai ketangki lagi. Surface line biasanya
berupa pipa bertekanan tinggi, check valve dan fibrator house, yang
mampu dilewati cairan pemboran bertekanan lebih dari 5.000 psi.
Fungsi fibrator house yaitu :
- Meredam getaran dari pompa.
- Sebagai saluran penghubung dari tangki ke pompa.
- Dapat menghubungkan saluran yang berbeda tingginya.
Bb.Bud/migas/05 11
2.3.1 Stand Pipe.
Stand pipe merupakan pipa baja yang ditegakkan dimenara secara
vertikal disamping dari derrick atau mast untuk menghubungkan discharge
line dengan rotary hose dan goose neck menyambung pada stand pipe.
Stand pipe ini memungkinkan untuk gerakan swivel dan rotary house
bergerak vertical ke atas dan kebawah. Pada bagian bawah stand pipe
terdapat saluran rangkaian pengatur aliran lumpur disebut manifold yang
berfungsi untuk mengatur ke peralatan pencegah sembur liar dan ke ball
nipple.
2.3.2 Rotary House.
Rotary house merupakan selang karet didalamnya beranyam baja
yang sangat kuat dan harus mampu menahan tekanan tinggi, yang
dihubungkan pada stand pipe dan swivel. Karena rotary house berfungsi
untuk menyambung antara stand pipe dan swivel maka harus lemas untuk
gerakkan bebas secara vertical keatas atau kebawah.
Bb.Bud/migas/05 12
Gambar 5. Drilling Fluid Circulating system.
Bb.Bud/migas/05 13
III. ALAT PENGKONDISI.
Alat pengkondisi terletak diatas tangki lumpur dan didekat rig, alat
ini merupakan perlengkapan khusus yang berguna untuk mengkondisikan
lumpur agar sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan.
Macam-macam alat pengkondisi lumpur diantaranya yaitu :
- Shale Shaker.
- Sand Trap
- Degasser.
- Desander.
- Desilter.
- Mud gas separator.
Gambar 6. Susunan Peralatan Pengkondisi Lumpur.
3.1 Shale Shaker.
Shale shaker yaitu saringan yang bergetar dan ditempatkan diatas
tangki bagian paling ujung dengan saluran dari sumur. Fungsinya untuk
memisahkan potongan-potongan dari batuan (cutting) yang besar-besar
dari dalam lumpur yang baru keluar dari lubang sumur. Potongan-
potongan yang tidak kita inginkan dapat merusak peralatan system
Bb.Bud/migas/05 14
peredaran jika tidak dikeluarkan dari lumpur, potongan-potongan ini akan
juga akan memutup saluran tangki-tangki lumpur.
Mud box.
Adalah bak yang berfungsi untuk menerima aliran dari sumur dan
mengalirkan serta meratakan ke permukaan saringan.
Basket assembly.
Adalah vibrating assembly tempat dudukan deck saringan dipasang
dimana ia digetarkan untuk menyaring lumpur agar padatan terbuang.
Basket ini didudukan pada pengisolir getaran seperti perlingkar atau karet.
Macam-macam konstruksi bentuk basket yaitu :
- Fixed Horizontal Basket terdiri dari 3 macam type yaitu single deck
single screen, single deck double creen dan double deck double
screen. Jenis basket ini terpasang permanen mendatar.
- Fixed Sloping Basket terdiri dari 2 macam type yaitu single deck single
sreen, single triple screen. Jenis ini terpasang permanen dengan posisi
miring.
- Adjustable Position Basket jenis ini posisi kemiringan dapat diatur
menyesuaikan kombonasi flow rate serta kekentalan cairan dan jumlah
cutting yang tersaring agar penyaringan terlaksana optimal.
Skid assembly.
Adalah bagian-bagian pengisolir getaran duduk pada suatu
kontruksi pendukung yang sekaligus juga dipakai untuk mengatur arah
aliran yang diinginkan dan juga merupakan tempat kedudukan pengisolir
getaran.
3.1.1 Screen motion.
Gerakkan sreen mengontrol kemampuan ketajaman penyaringan,
kecepatan gerakkan dari cutting, kapasitas pemisahan padatan dan
kapasitas fluida yang dapat disaring. Bentuk dan arah axial dari gerakkan
vibrator sepanjang deck tergantung dari posisi relatif vibrator di deck dan
Bb.Bud/migas/05 15
arah putaran dari vibrator. Ada beberapa 3 jenis pemasangan vibrator
yaiyu :
- Dipasang ditengah dekat dengan screen, dengan pesangan
vibrator tersebut akan menimbulkan gerakkan melingkar.
Kecepatan gerak cutting pada deck horizontal tergantung arah
putaran, frequensi vibrator dan amplitudo motion. Pemasanga
vibrator jenis ini dapat dilihat pada gambar 7 a.
- Dipasang ditengan diatas deck, akan menimbulkan gerakkan elep
dikedua ujung shaker dan gerakkan melingkar ditengah shaker.
Kecepatan gerak cutting tergantung axis dari elips, kemiringan
screen dan arah putaran. Pemasanga vibrator jenis ini dapat
dilihat pada gambar 7 b.
- Dipasang diatas deck tetapi agak kedepan dari titik tengah,
dengan pemasangan jenis ini akan menimbulkan gerakkan lurus,
kecepatan gerak cutting tergantung pada kemiringan gerakkan
axis, kemiringan screen dan frequensi vibrator. Pemasanga
vibrator jenis ini dapat dilihat pada gambar 7 c.
Gambar 7 Shale shaker motion.
Conventional shale shaker mempunyai vibrator dengan G force kurang
dari 3 dan untuk shale shaker dengan screen halus nilai G force antara 4
sampai 6. Untuk jenis shale shaker yang modern dengan screen 210
mesh sampai 325 mesh nilai G force vibratornya 7 sampai 7,3.
Bb.Bud/migas/05 16
3.1.2 Capasity shale shaker.
Shale shaker mempunyai capacity limit jika shale shaker beroperasi
melebihi kapasitasnya lumpur akan terbuang bersama solid. Capacity ini
dapat didefinisikan memadai bila screen tidak buntu pada ukuran saringan
yang diharapkan dan lumpur tidak tumpah keluar. Adapun capacity limit
pada shale shaker ada 2 capasitas limit yaitu :
- Solid capacity limit yaitu maximum solid yang dapat diambil
atau dipisahkan. Biasanya solid capacity dilampaui member
lapisan lunak, gummy formation.
- Liquid limit control yaitu maximum GPM capacity dari
bermacam-macam lumpr yang masih dapat disaring tetapi tidak
tumpah. Liquid limit control merupakan ukuran screen terkecil
yang dapat dipakai untuk kecepatan sirkulasi tertentu.
Kedua capacity limit tersebut berbeda-beda untuk setiap shale shaker
tergantung dari shaker design.
3.1.3 Screen.
Screen yang umum dipergunakan diperminyakan ada 4 macam
bentuk yaitu :
- Plain square weave.
- Rectangular opening.
- Plain dutch weave.
- Twilled square weave.
Dari ke macam tersebut yang sering digunakan adalah square
mesh dan rectangular. Untuk menyaring aliran langsung dengan partikel-
partikel yang sama menggunakan square mesh. Rectangulae mesh untuk
pembukaan yang besar, gunanya untuk mencegah kebuntuan oleh
material cutting dan lain-lain yang besar. Macam-macam screen dalam
dilihat pada gambar 6. Untuk pemilhan screen yang akan digunakan
tergantung dari shaker design, mud properties, debit pompa (flow rate).
Untuk ukuran saringan 30 mesh sampai dengan 40 mesh adalah standard
shale shaker conventional, sedangkan 80 mesh sampai dengan 120 mesh
merupakan jenis shale shaker baru untuk pemboran yang dalam dan ROP
Bb.Bud/migas/05 17
rendah dengan drilled solid yang tersaring terbuang berukuran 95 micron
atau lebih.
Derrick equipment Co memberikan 2 jenis screen untuk pengendali drilled
solid 74 micron lebih atau 40 micron lebih yaitu sandwich screen yang
halus 2 lapis untuk menghindari kebuntuan oleh cutting seperti yang
terjadi pada conventional screen, sedangkan pyramid screen dan pyramid
plus screen merupakan screen berseign bergelombang sehingga mapu
meningkatkan kapasitas penyaringan sampai 150 %.
Gambar 8. Macam-macam screen
Standard penkodean screen oleh API.
Didalam penkodean ukuran screen menurut API menganjurkan
penkodean daftar mesh, ukuran celah dan prosentase open area.
Penkodean API adalah :
80 x 80 ( 178 x 178, 31,4 )
Square nominal.
178 micron pada kedua sisi.
Open area.
Bb.Bud/migas/05 18
Gambar 9. Shale shaker.
3.2 Sand Trap
Sand trap merupakan bagian tangki pertama yang dilewati lumpur
pemboran dan berfungsi untuk membuang padatan yang mengendap
setelah lumpur keluar dari shale shaker atau mud gas separator. Tangki
ini berukuran kecil dan kemiringan dinding adalah 45o atau lebih kecil, dan
dibawahnya memiliki valve pembuangan padatan yang dapat dibuka dan
ditutup cepat. Perangkap pasir ini sangat membantu mengendapkan
partikel besar, apabila ada kebocoran pada shale shaker yang bocor agar
partikel besar tidak masuk ke system sirkulasi lainnya.
3.3 Degasser.
Degasser adalah alat yang berguna untuk memisahkan gas yang
terlarut dalam lumpur pemboran. Dalam mesihkan gas alat ini bekerja
terus menerus.
Gas harus dipisahkan dari lumpur karena agas dapat menyebabkan :
- Menurunkan berat jenis lumpur.
- Merendahkan effisiensi pompa.
- Merendahkan tekanan hydrostatis lumpur.
- Memperbanyak isi tangki.
Bb.Bud/migas/05 19
- Menimbulkan kebakaran.
Jika tidak dipisahkan dalam kondisi yang tidak diinginkan, gas-gas yang
berjumlah besar akan memasuki sumur bor, maka bisa terjadi kick dan
dapat mengakibatkan semburan liar (Blowout).
Gambar 10. Degasser.
3.4 Desander.
Desander merupakan alat yang berguna untuk memisahkan pasir
yang berada dalam lumpur pemboran, alat ini terdiri dari beberapa buah
cilinder yang berbentuk kerucut yang disebut hydrocyclone. Cairan
pengeboran dipaksakan lewat hydrocyclone yang mana padatan yang
berat akan terlempar ke dinding cyclone dikarenakan gaya sentrifugal dan
keluar melalui underflow discharge.
Bb.Bud/migas/05 20
3.5 Desilter.
Desilter prinsip kerjanya sama dengan desander, tetapi desilter
lebih mampu memisahkan pasir yang sangat halus, keefektipan dalam
mengeluarkan pasir yang sangat halus ini dapat mengurangi keausan
peralatan yang dilewati oleh lumpur pemboran. Sehingga usia pakai
peralatan tersebut menjadi lebih lama, selain dapat mengurangi keausan
peralatan sirkulasi juga dapat meringankan berat jenis lumpur.
Gambar 11. Desander dan Desilter
3.6 Mud Gas Separator.
Merupakan alat pemisah gas yang terbebas dari lumpur pemboran,
alat ini berbentuk silinder besar yang tegak ditempatkan dekat tangki
lumpur yang dihubungkan saluran dari Back Pressure manifold (BPM)
dengan pipa bertekanan tinggi.
Fungsi Mud Gas Separator yaitu :
- Memisahkan gas bebas yang berjumlah besar dari lumpur.
- Menyalurkan gas yang mudah terbakar memalui pipa
bertekanan tinggi menuju ke flare untuk dilakukan pembakaran.
- Menyelamatkan lumpur pemboran yang masih dapat
digunakan lagi dengan menyalurkan kembali keperlengkapan
degasser.
Bb.Bud/migas/05 21
Bb.Bud/migas/05 22